01-measurement and instrumentation (15 hlm)
DESCRIPTION
Instrumentation and ControlTRANSCRIPT
11/21/2014
1
FUNDAMENTALS OF
INSTRUMENTATION AND CONTROL
PHILOSOPHY
MEASUREMENT AND INSTRUMENTATION
INSTRUMENT RANGE, SPAN, & ZERO
Range (Rentang atau Kisaran)
• Daerah nilai antara batas bawah dan atas yang dapat dicakup.
• Dinyatakan dalam nilai batas bawah dan atas (misal: 0-100
kPa).
Span (selang)
• Nilai perbedaan antara batas atas dan bawah.
• Dinyatakan dengan satu nilai (misal: 100 kPa).
Zero
• Nilai batas bawah
11/21/2014
2
INSTRUMENT RANGE, SPAN, & ZERO
INSTRUMENT RANGE, SPAN, & ZERO
PENGARUH SPAN
• Mengurangi nilai span akan menaikkan sensitivitas.
Contoh:– Menaikkan 1% dalam tekanan pada span 100 bar menghasilkan
perubahan indikasi 1%.
– Menaikkan 1% dalam tekanan pada span 10 bar (range 0-100 bar)
menghasilkan perubahan indikasi 10 %
11/21/2014
3
SPAN AND ZERO EXERCISE
KINERJA DAN SPESIFIKASI DASAR
Akurasi (accuracy) atau Ketepatan
• Kedekatan hasil pengukuran dengan
“nilai sebenarnya” (nilai standar).
• Jumlah kesalahan (error) yang
mungkin terjadi pada pengukuran.
• Menentukan bagaimana ketepatan
atau kebenaran pengukuran.
Akurasi dinyatakan dalam:
• Kesalahan (error) dalam satuan nilai pengukuran
• Persen span
• Persen nilai rentang tertinggi (upper range value)
• Persen nilai aktual
20 ± 2 bar
20 bar ± 4%
20 bar ± 4%
20 bar ± 10%
11/21/2014
5
KINERJA DAN SPESIFIKASI DASAR
Rentang Operasi
• Mendefinisikan rentang atau kisaran tinggi dan rendah batas operasi perangkat.
• Pengoperasian di luar rentang ini dapat mengakibatkan kesalahan yang berlebihan, kerusakan peralatan dan bahkan kerusakan permanen atau kegagalan.
Budget/Biaya
• Bukan spesifikasi tetapi bisa mempengaruhi atau menghambat terpenuhinya spesifikasi.
• Menjadi pertimbangan dalam pengadaan instrumen
KINERJA DAN SPESIFIKASI LANJUT
Hysteresis
• Penyimpangan hasil pengukuran akibar
perbdaan saat pengukuran naik dan
turun.
• Keakuratan perangkat tergantung pada
nilai sebelumnya dan arah pengukuran.
• Hysteresis menyebabkan perangkat
menunjukkan ketidaktelitian dari
nilai yang benar, yang dipengaruhi oleh
pengukuran sebelumnya
11/21/2014
6
KINERJA DAN SPESIFIKASI LANJUT
Hysteresis
KINERJA DAN SPESIFIKASI LANJUT
Repeatability
• Seberapa dekat pengukuran kedua
dengan yang pertama pada
kondisi operasi dan untuk masukan
yang sama.
• Berada dalam rentang akurasi
perangkat.
11/21/2014
7
KINERJA DAN SPESIFIKASI LANJUT
Instrumen Ukur dan Control Valves
sebagai Bagian Sistem Kontrol
11/21/2014
8
KINERJA DAN SPESIFIKASI LANJUT
• Pemakaian deadband dalam pengendali. Repeatability menjadi
masalah jika misalnya diinginkan akurasi 0,1% tetapi terdapat
repeatability 5%
KINERJA DAN SPESIFIKASI LANJUT
Linearity
• Seberapa dekat kurva
dengan garis lurus.
• Masalah bisa timbul jika
respon tidak linear,
terutama untuk aplikasi
kontrol kontinyu.
11/21/2014
10
KINERJA DAN SPESIFIKASI LANJUT
Dynamic Response
• Tanggapan (respons)
perangkat sebagai
fungsi waktu
(dinamik).
• Karateristik penting
dalam kontrol proses.
SIGNAL TRANSMISSION
(PNEUMATIC & ELECTRIC)
INSTRUMENTATION AND MEASUREMENT
11/21/2014
13
Loop Calculation
• Always calculate the worst case : e.g. Power supply = 24 volt
±1.5 volt thus 22.5 volt
• Always calculate with the maximum current draw : 20 mA
(even better 22 mA –fault condition current)
• Make allowance for deterioration of e.g. junction box
terminals ( increased resistance over time of the terminal
screws due to corrosion)
• Cable deterioration
Use of Safety Barrier
11/21/2014
14
POWER SUPPLY AND LOAD EFFECT
POWER SUPPLY AND LOAD EFFECT
EXAMPLE
The available voltage at the transmitter terminals is minimum 12 volt. The
voltage loss across the input resistor for the DCS is
250* 0.02 = 5 volt.
The maximum allowable voltage loss across the cable is therefore
24 – 5 – 12 = 7 volts.
At maximum current of 20 mA the maximum cable resistance is
7/0.02 = 350 ohms.
At a typical value for the cable resistance of 40 ohm/km the total length is
350/40 = 8.74 km.
The maximum distance between transmitter and DCS is
8.75/2 = 4.375 km