01. modul 1 pep pembelajaran 1 2 edit 22 feb 2014

42
PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN: Fundamental Ekonomi dan Ekonomi Pertanian Tatiek Koerniawati A., SP, MP; Fahriyah, SP, MSi.; Dr.Ir. Suhartini, MP dan Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS Lab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University Website: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian Email : [email protected] 1. DESKRIPSI MODUL 2. KEGIATAN BELAJAR 1: Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomian 2.1. Tujuan Pembelajaran 1 2.2. Uraian Pembelajaran 1 2.2.1. Pengertian Ekonomi Pertanian 2. 2.2. Konsep Choice dan Scarsity 2. 2.3. Sepuluh Prinsip Ekonomi 2. 2.4. Sistem Perekonomian 2. 2.5. Sistem eknomi dan Mekanisme Perekonomian 2. 3. Propagasi Pembelajaran 1 2.4. Rancangan Tugas Pembelajaran 1 3. KEGIATAN BELAJAR 2: Peran pertanian dalam system perekonomian Indonesia 3.1. Tujuan Pembelajaran 2 3.2. Uraian Pembelajaran 2 3.2.1. Sektor pertanian dlm pembangunan ekonomi 3. 2.2. Peran sektor pertanian 3. 3. Propagasi Pembelajaran 2 4. KEGIATAN BELAJAR 3 : Karakteristik Ekonomi Pertanian di Indonesia 4.1. Tujuan Pembelajaran 3 4.2. Uraian Pembelajaran 3 4.2.1. Ciri-ciri Pertanian di Indonesia 4. 2.2. Permasalahan Utama Pertanian di Indonesia 4.2.3. Isu-isu aktual ekonomi pertanian di Indonesia 4. 3. Propagasi Pembelajaran 2 5. KEGIATAN BELAJAR 4: Sumberdaya dalam pertanian 5.1. Tujuan Pembelajaran 4 5.2. Uraian Pembelajaran 4 5. 2.1. Sumberdaya alam dan lingkungan 5. 2.2. Permasalahan utama pertanian di Indonesia 5. 2.3. Isu-isu aktual ekonomi pertanian di Indonesia 5.3. Propagasi Pembelajaran 3 1. Deskripsi Modul Modul ini diawali dengan mendeskripsikan tentang pengertian pertanian dalam arti sempit dan luas, dilanjutkan dengan pemahaman tentang terminologi ekonomi pertanian dan sistem agribisnis. Disamping itu, diperkenalkan pada konsep pilihan dan kelangkaan sumberdaya (choice and scarcity) yang diimplementasikan pada bidang pertanian, dirangkai dengan pengenalan beberapa prinsip ekonomi sebagai dasar pengambilan keputusan. Pada kegiatan pembelajaran berikutnya akan disampaikan bahan kajian tentang sistem perekonomian dan mekanisme sirkuler dalam sistem perekonomian. Dengan dilengkapi materi tentang Peran pertanian dalam sistem perekonomian Indonesia, Karakteristik ekonomi pertanian di Indonesia, dan Sumberdaya dalam pertanian; diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa akan pentingnya sector pertanian dan mahasiswa dapat mengidentifikasi sumberdaya pertanian dan permasalahannya. 2. Kegiatan Belajar 1: Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomian 2.1. Tujuan Pembelajaran Tujuan kegiatan pembelajaran 1.1 1. Mengenal pertanian dalam arti sempit dan luas I SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m Click to buy NOW! P D F - X C h a n g e w w w . d o c u - t r a c k . c o m

Upload: reyvan-maulid-pirlo

Post on 19-Feb-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan belajar PEP Agribisnis

TRANSCRIPT

Page 1: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN:Fundamental Ekonomi dan Ekonomi PertanianTatiek Koerniawati A., SP, MP; Fahriyah, SP, MSi.;Dr.Ir. Suhartini, MP dan Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MSLab. Agriculrure Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya UniversityWebsite: http://fp.ub.ac.id/ekonomipertanian Email : [email protected]

1. DESKRIPSI MODUL

2. KEGIATAN BELAJAR 1:Fundamental Ekonomi danSistem Perekonomian

2.1. Tujuan Pembelajaran 12.2. Uraian Pembelajaran 1

2.2.1. Pengertian Ekonomi Pertanian2. 2.2. Konsep Choice dan Scarsity2. 2.3. Sepuluh Prinsip Ekonomi2. 2.4. Sistem Perekonomian2. 2.5. Sistem eknomi dan Mekanisme

Perekonomian2. 3. Propagasi Pembelajaran 12.4. Rancangan Tugas Pembelajaran 1

3. KEGIATAN BELAJAR 2: Peran pertaniandalam system perekonomian Indonesia

3.1. Tujuan Pembelajaran 23.2. Uraian Pembelajaran 2

3.2.1. Sektor pertanian dlmpembangunan ekonomi

3. 2.2. Peran sektor pertanian3. 3. Propagasi Pembelajaran 2

4. KEGIATAN BELAJAR 3: KarakteristikEkonomi Pertanian di Indonesia

4.1. Tujuan Pembelajaran 34.2. Uraian Pembelajaran 3

4.2.1. Ciri-ciri Pertanian di Indonesia4. 2.2. Permasalahan Utama

Pertanian di Indonesia4.2.3. Isu-isu aktual ekonomi

pertanian di Indonesia4. 3. Propagasi Pembelajaran 2

5. KEGIATAN BELAJAR 4: Sumberdayadalam pertanian

5.1. Tujuan Pembelajaran 45.2. Uraian Pembelajaran 4

5. 2.1. Sumberdaya alam danlingkungan

5. 2.2. Permasalahan utama pertanian diIndonesia

5. 2.3. Isu-isu aktual ekonomi pertanian diIndonesia

5.3. Propagasi Pembelajaran 3

1. Deskripsi Modul Modul ini diawali dengan mendeskripsikan tentang pengertianpertanian dalam arti sempit dan luas, dilanjutkan dengan pemahamantentang terminologi ekonomi pertanian dan sistem agribisnis.Disamping itu, diperkenalkan pada konsep pilihan dan kelangkaansumberdaya (choice and scarcity) yang diimplementasikan pada bidangpertanian, dirangkai dengan pengenalan beberapa prinsip ekonomisebagai dasar pengambilan keputusan. Pada kegiatan pembelajaranberikutnya akan disampaikan bahan kajian tentang sistemperekonomian dan mekanisme sirkuler dalam sistem perekonomian.Dengan dilengkapi materi tentang Peran pertanian dalam sistemperekonomian Indonesia, Karakteristik ekonomi pertanian di Indonesia,dan Sumberdaya dalam pertanian; diharapkan dapat menambahwawasan mahasiswa akan pentingnya sector pertanian dan mahasiswadapat mengidentifikasi sumberdaya pertanian dan permasalahannya.

2. Kegiatan Belajar 1: Fundamental Ekonomi dan SistemPerekonomian

2.1. Tujuan PembelajaranTujuan kegiatan pembelajaran 1.11. Mengenal pertanian dalam arti sempit dan luas

I

SELF-PROPAG

ATING

ENTREPREN

EURIAL EDU

CATION

DEVELOPM

ENT

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 2: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 2 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

2. Mengetahui definisi dan ruang lingkup ekonomi pertanian3. Memahami sistem agribisnis sebagai sistem pertanian modern

Tujuan kegiatan pembelajaran 1.21. Memahami konsep kelangkaan sumberdaya relatif dalam ekonomi pertanian2. Mengidentifikasi pentingnya pengambilkan keputusan dalam produksi pertanian3. Menumbuhkembangkan kesadaran tentang pentingnya kompetensi pengambilan

keputusan dalam profesi ekonomi pertanian/agribisnis

Tujuan kegiatan pembelajaran 1.3:1. Mengenal beberapa prinsip dasar ekonomi2. Menemukenali cara berpikir seorang ekonom3. Membiasakan melihat fenomena sektor pertanian melalui cara pandang ekonomi

Tujuan Kegiatan pembelajaran 1. 41. Mengenal 3 sistem perekonomian di dunia2. Memahami alasan Indonesia menganut sistem perekonomian campuran3. Memahami liberalisasi ekonomi dan dampaknya pada perekonomian Indonesia

Tujuan kegiatan pembelajaran 1.51. Memahami struktur perekonomian pasar2. Mengetahui dan menjelaskan kembali model diagram alir struktur perekonomian pasar3. Memahami peran mekanisme harga dalam alokasi sumberdaya ekonomi dalam sistem

perekonomian pasar

2.2. Uraian materi pembelajaran 12.2.1.Pengertaian Ekonomi Pertanian (pembelajaran 1.1)

Pertanian hingga dewasa ini masih menjadi mata pencaharian bagi sebagian besarpenduduk Indonesia dan negara-negara sedang berkembang di kawasan Asia dan Afrika.Karakteristik pertanian yang spesifik, menjadikannya penuh potensi sekaliguspermasalahan. Untuk itu pada bahan kajian pertama ini perlu dipahami gambaran umumpertanian baik sebagai unit produksi maupun sebagai pasar, petani sebagai aktorterpenting sektor pertanian, apa saja masalah-masalah yang mereka hadapi terkait aksesterhadap sumberdaya pertanian yang relatif langka, bagaimana mereka berjuang dibawah kondisi ketidakpastian dan resiko alamiah, juga bagaimana para aktor di sektorpertanian berperilaku merespon pasar produk pertanian.

Pertanian dalam Arti Sempit dan LuasSecara umum pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan dan serat, bahan baku industri,atau sumber bio energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatanpemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orangsebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) sertapenggemukan hewan ternak (raising), meskipun ruang lingkup pertanian dapat pulaberupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan,seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapanikan atau eksploitasi hutan (www.wikipedia.com, diakses Juli 2012 ).

Menurut Mubyarto (1987) pertanian dibedakan dalam pertanian dalam arti luas dandalam arti sempit. Pertanian dalam arti luas mencakup: (1) pertanian rakyat atau disebutpertanian dalam arti sempit, (2) perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 3: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 3 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

dan perkebunan besar), (3) kehutanan, (4) peternakan dan (5) perikanan (perikanandarat dan laut). Usahatani dapat berupa usaha bercocok tanam atau memelihara ternak.

Usaha tani (farming) adalah bagian terpenting pertanian yang mencakupsekumpulan kegiatan budidaya. Petani merupakan sebutan bagi mereka yangmenyelenggarakan usaha tani. Usaha pertanian lazimnya diberi nama khusus sesuaikomoditas yang diusahakan (petani bawang merah, petani sayuran, petani padi, dll).Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secara khusus disebut sebagai peternak.Peternakan mencakup budidaya hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecualiikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Sedangkan perikanan membudidaya-kan hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air). Kehutanan jugamerupakan usaha tani dengan budidaya tumbuhan tanaman pohon dan diusahakan padalahan perhutanan. Dari deskripsi di atas, pertanian dalam pengertian yang luasmencakup semua kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuktanaman, hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit,pertanian juga diartikan sebagai kegiatan budidaya jenis tanaman tertentu, terutamayang bersifat semusim.

Sebagaimana telah dijelaskan, sebagian besar penduduk dunia bermata pencahariandi bidang pertanian dalam arti luas (agrokompleks), namun pertanian hanyamenyumbang kurang dari 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonialsampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karenasektor-sektor ini memiliki arti penting dalam membentuk berbagai realitas ekonomi dansosial masyarakat di sejumlah besar wilayah Indonesia. Di berbagai wilayah Indonesia,dapat ditemukan perkebunan-perkebunan peninggalan masa kolonial, yang masih kuatmerepresentasikan bagaimana sektor perkebunan berkembang menjadi salah satuandalan perekonomian di Indonesia. Sejarah membuktikan cukup banyak perkebunantumbuh menjadi perusahaan pertanian yang besar. Dalam perjalanan sejarah ini berbagaikomoditas penting dalam perdagangan internasional mulai diperkenalkan dandibudidayakan dari generasi ke generasi. Tak kurang komoditas teh,kopi, kakao, karet,tebu, tembakau, cengkeh, pala, lada, kapas, kelapa hingga kelapa sawit hingga saat iniberkontribusi pada pendapatan nasional Indonesia. Pada perwajahan wilayah Indonesialainnya, dapat dijumpai areal persawahan di mana padi menguning hingga di lereng-lereng gunung, dengan terrasiring berundak-undak dan air irigasi yang gemericikmengalir mengairinya. Indonesia zamrud katulistiwa, demikian negri ini disebut karenakehijauan hutan dan kekayaan keragaman hayatinya. Potensi agrokompleks yangmencakup pertanian rakyat berbagai komoditas (tanaman pangan, hortikultura, tanamanrempah dan aromatik), perkebunan dan perusahaan pertanian, kehutanan, sumberdayakelautan dan perikanan tangkap, budidaya perikanan, peternakan merupakan kekayaantak ternilai bangsa ini.

Pertanian di Indonesia adalah pertanian tropika sebab Indonesia secara astronomisberada pada 23,50LU-23,50LS. Wilayah Indonesia dilewati oleh garis ekuator. Selainpengaruh ekuator ada dua faktor alamiah lain yang turut membentuk corak pertanianIndonesia yaitu bentuk negara kepulauan yang dikelilingi lautan dan topografinya yangbergunung-gunung. Posisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua lautan besar yaitulautan Indonesia dan Lautan Pasifik serta dua benua (Australia dan Asia) sangatberpengaruh pada perubahan arah angin. Topografi yang cenderung bergunung-gunungmemungkinkan adanya variasi suhu udara yang berbeda pada daerah tertentu(Mubyarto, 1982).

Sebagai daerah kepulauan tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi. Didaerah yang bercurah hujan tinggi, terdapat hutan hujan tropis yang sangat lebat. Dikawasan Asia Tenggara, Indonesia mempunyai areal hutan terluas. Perkembangan jenistanaman dan ternak juga dipengaruhi oleh curah hujan dan kesuburan tanah serta duafaktor determinan lain yaitu kelembaban dan suhu udara. Daerah-daerah Sumatera,Kalimantan dan Papua termasuk daerah basah (super humid) yang ditandai oleh adanyarawa-rawa, hutan lebat serta hanya memiliki sedikit sekali hijauan pakan ternak. Hutan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 4: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 4 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

menambah kelembaban dan merendah suhu. Kelembaban yang tinggi dan suhu yangrendah memberikan peluang sangat besar bagi perkembangan penyakit hewan ternakbesar seperti scabies, fasciola hepatica, botulisme, penyakit mulut dan kuku, dsb. Hal inimenyebabkan rendahnya populasi ternak di Sumatera, Kalimantan dan Papua.Sedangkan pada daerah dengan curah hujan sedang dan rendah, ditandai oleh adanyahutan yang tidak lebat dan padang sabana. Indonesia bagian timur merupakan daerahsabana yang memiliki sediaan hijauan pakan ternak lebih dari cukup, sehingga cocokuntuk kehidupan ternak besar. Meski demikian suhu yang tinggi dan kelembaban yangrendah memudahkan menularnya penyakit anthrax,surra dan scabies(Mubyarto, 1982).

Pulau Jawa yang tidak dilewati langsung oleh garis katulistiwa memiliki dua musimyang sangat berbeda tiap tahunnya, yaitu musim penghujan pada bulan Novemberhingga April dan musim kemarau pada bulan Mei hingga Oktober. Pola musim inimembentuk ciri dan sifat pertanian di Jawa. Pada permulaan musim penghujan umumnyapetani di pulau Jawa mulai menanam padi, sehingga sekitar bulan April hingga Juni petanimengalami panen raya komoditas padi. Hal ini menyebabkan terjadinya kelebihanpasokan sehingga harga gabah pada periode April-Juni mencapai titik yang terendah.Apakah pola musiman ini masih bertahan hingga sekarang? Jawaban atas pertanyaan inimerupakan isu terbesar abad 21 yang memiliki dampak multidimensional termasuk padasektor pertanian. Isu tersebut adalah perubahan iklim global.

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasukwilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan,kenaikan muka air laut dan suhu udara, serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupabanjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan iklim yangdihadapi Indonesia. Tim Sintesis Kebijakan Balai Besar Penelitian dan PengembanganSumberdaya Lahan Pertanian (2008) menyatakan bahwa perubahan iklim akanmenyebabkan:1. Seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara dengan laju yang lebih

rendah dibandingkan wilayah subtropis2. Wilayah Selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah

utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan tersebutmenyebabkan berubahnya awal dan panjang musim hujan. Di wilayah Indonesiabagian Selatan, musim hujan yang makin pendek akan menyulitkan upayapeningkatan indeks pertanaman (IP) apabila tidak tersedia varietas padi yang berumurlebih pendek dan tanpa rehabilitasi jaringan irigasi. Meningkatnya hujan pada musimhujan menyebabkan tingginya frekuensi kejadian banjir, sedangkan menurunnyahujan pada musim kemarau akan meningkatkan resiko kekeringan. Sebaliknya padawilayah Indonesia bagian Utara, meningkatnya hujan pada musim hujan akanmeningkatkan peluang IP, namun kondisi lahan tidak sebaik di Jawa. Trend perubahanini tentu sangat besar dampaknya pada sektor pertanian.

Ilustrasi di atas setidaknya dapat memberikan gambaran bahwa situasi dan kondisiagrokompleks di Indonesia telah mengalami perubahan besar sebagai akibat dariperubahan iklim global. Kondisi ini menempatkan posisi agrokompleks dalam resiko danketidakpastian yang sangat tinggi.

Suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai aspek secara bersamaan denganalasan efisiensi dan peningkatan keuntungan. Dengan demikian semua usaha pertanianpada dasarnya merupakan kegiatan ekonomi sehingga memerlukan dasar-dasarpengetahuan yang sama akan pengelolaan tempat usaha, pemilihan benih/bibit, metodebudidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahan dan pengemasan produk,dan pemasaran. Apabila seorang petani memandang semua aspek ini denganpertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntungan maksimal maka ia melakukanpertanian intensif (intensive farming). Usaha pertanian yang dipandang dengan cara inidikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian kecara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 5: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 5 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

menerapkan pertanian intensif, keduanya sering kali disamakan (www.wikipedia.com,diakses Juli 2012 ).

Pertimbangan kelestarian lingkungan menempatkan aspek-aspek konservasi sumberdaya alam sebagai bagian dalam usaha pertanian.Sisi pertanian industrial yangmemperhatikan lingkungannya adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture).Pertanian berkelanjutan, dikenal juga dengan variasinya seperti pertanian organik,permakultur, dsb memasukkan aspek kelestarian daya dukung lahan maupun lingkungandan pengetahuan lokal sebagai faktor penting dalam perhitungan efisiensinya. Akibatnya,pertanian berkelanjutan biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada pertanianindustrial.

Pertanian modern masa kini biasanya menerapkan sebagian komponen dari keduakutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentukpertanian ekstensif (pertanian masukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstrem dantradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnisdan semata hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau komunitasnya.Sebagai suatuusaha, pertanian memiliki dua ciri penting: selalu melibatkan produk dalam volume besardan proses produksi beresiko relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanianmelibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruanguntuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentukpertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangi ciri-ciriini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap memiliki ciri tersebut(www.wikipedia.com, diakses Juli 2012 ).

Deskripsi ilustratif di atas kiranya dapat membangun gambaran tentang pertanian,namun demikian ada konsep kunci yang perlu diingat sebelum mempelajari bahan kajianberikutnya yakni bahwa pertanian merupakan unit produksi biologis primer.Sebagai unit produksi, pertanian memiliki dua terminologi yaitu:1. Terminologi teknis di mana proses produksi pertanian dipandang sebagai transformasi

input pertanian menjadi output2. Terminologi ekonomis di mana proses produksi pertanian dipandang sebagai upaya

peningkatan value added (nilai tambah produk)

Definisi dan Ruang Lingkup Ilmu EkonomiIlmu ekonomi sebagai salah satu cabang ilmu sosial, didedikasikan untuk

mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang takterbatas, dengan mengoptimalkan alternatif penggunaan sumberdaya yang langka.Kontradiksi antara kelangkaan sumberdaya dan ketidakterbatasan kebutuhanmengharuskan manusia sebagai Homo Economicus senantiasa bertindak dalam konteksoptimalitas pilihan. Definisi ilmu ekonomi dapat dikembangkan dari tiga konsep kuncisebagai berikut:1. kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas (unlimited human’s needs and

wants)2. sumberdaya ekonomi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

manusia relatif langka (scarcity resources)3. kedua kondisi tersebut mendorong manusia untuk senantiasa mengoptimalkan pilihan

(choice) alternatif penggunaan sumberdaya agar dapat memberikan kepuasankonsumsi atau keuntungan maksimal

Dengan demikian ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilakumanusia dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan atas alternatif pilihan terbaikpemanfaatan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Konsumen,berupaya mengoptimalkan pilihan konsumsinya agar dapat memaksimalkan kepuasan(utilitas) dengan anggaran belanja yang terbatas. Sementara itu produsen, akan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 6: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 6 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

berusaha memilih alternatif terbaik penggunaan sumberdaya produktif yang mereka milikiuntuk memaksimalkan profit atau keuntungan.

Ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua cabang utama yaitu mikroekonomi danmakroekonomi. Mikroekonomi mengkaji perilaku unit ekonomi individual. Unit-unit inimencakup konsumen, pekerja atau buruh, para penanam modal, pemiliklahan,perusahaan atau unit bisnis, dan setiap individu atau entitas yang memainkanperanan dalam kinerja perekonomian. Mikroekonomi menjelaskan cara dan alasan unit-unit ekonomi ini mengambil keputusan pembelian dan bagaimana pilihan-pilihan merekadipengaruhi oleh harga dan pendapatan yang senantiasa berubah. Mikroekonomi jugamenjelaskan bagaiman perusahaan memutuskan berapa orang pekerja yang akandipekerjakan dan dalam jangka waktu berapa lama, bagaimana pekerja-pekerja tersebutmemutuskan di mana akan bekerja dan pada tingkat upah berapa serta berapa jam kerjayang dialokasikan. Bidang kajian mikroekonomi lain yang tak kalah penting adalahtentang bagaimana unit-unit ekonomi berinteraksi satu sama lain untuk membentuk unit-unit yang lebih besar yaitu pasar dan industri (Pindyck dan Rubinfeld, 2001). Sebaliknyamakroekonomi, mengkaji perekonomian berdasarkan unit analisis agregat, seperti tingkatdan laju pertumbuhan produksi nasional, suku bunga, pengangguran dan inflasi.

Dalam mengembangkan bahan kajiannya, ekonomi sangat menggantungkan diripada pemakaian teori yang merupakan simplifikasi dari realitas. Dengan cara ini ekonomidapat menjelaskan bagaimana unit-unit ekonomi berperilaku. Representasi realitasekonomi lazimnya diformulasikan dalam bentuk model grafis dan matematis yang padaprinsipnya berfungsi sebagai alat bantu analitis untuk menjelaskan teori dan meramalkanpola perilaku unit analisis.

Ekonomi Pertanian sebagai Disiplin IlmuKelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan dukungan ilmu-ilmu

pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karenapertanian selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmutanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalampertanian. Ilmu ekonomi pertanian bersumber pada dua jenis cabang ilmu: IlmuPertanian dan Ilmu Ekonomi. Dengan kata lain ekonomi pertanian merupakan aplikasiprinsip-prinsip ilmu ekonomi di bidang pertanian. Konsekuensi dari batasan inimenyebabkan bahan kajian dari ekonomi pertanian sangat luas sebab definisi di atassekaligus merepresentasikan muatan ekonomi, sosial serta isu-isu kebijakan danlingkungan hidup yang sebagaimana diketahui sangat lekat dengan masalah-masalahekonomi pertanian. Persepsi bahwa ekonomi pertanian semata-mata mencakup praktek-praktek produksi pertanian dan peternakan tidak dapat dibenarkan sebab ruang lingkupekonomi pertanian juga menyentuh aktivitas perekonomian yang jauh lebih luas,khususnya yang berkaitan dengan industri bahan pangan, serat dan bio energi.Selanjutnya karena ekonomi pertanian dapat dipandang sekaligus sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian dan ilmu ekonomi, maka ekonomi pertanian haruslah mencakup analisisekonomi dari proses teknis produksi serta hubungan-hubungan sosial dalam produksipertanian.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa ekonomi pertanian perlu dipelajarisebagai salah satu cabang ilmu kemasyarakatan yang berperan penting mengkajipersoalan-persoalan yang timbul di bidang pertanian, pembangunan pertanian danpembangungan ekonomi Indonesia pada umumnya.

Sistem Agribisnis: Pendekatan Pembangunan Pertanian ModernUrutan transformasi perekonomian di dunia lazimnya dimulai dengan kegiatan sektor

primer yaitu pertanian dan pertambangan dengan produk utama barang primer atauintermedier, dan selanjutnya berkembang ke arah kegiatan agroindustri untuk mengolahhasil pertanian yang ditujukan agar dapat memperpanjang masa simpan komoditaspertanian, khususnya untuk keperluan ekspor.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 7: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 7 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Hasil yang dicapai dari kegiatan agroindustri pada level makro akan membentuktabungan masyarakat dan devisa negara yang cukup besar untuk membiayai langkahselanjutnya menuju masyarakat industri. Urutan ini diikuti secara konsisten oleh banyaknegara di dunia seperti Malaysia, Singapura dan China. Malaysia yang mula-mulamengandalkan perkebunan karetnya sebagai penghasil devisa telah mengembangkanagroindustri dari komoditas karet pada akhirnya mampu mengekspor karet dalam bentukbarang jadi, dan kemudian mendiversifikasikan karet dengan kelapa sawit yangmempunyai potensi lebih besar untuk dikembangkan dalam kegiatan agroindustri.Thailand telah berhasil mengembangkan berbagai komoditas pertanian sekaligusmembangun agroindustri melalui jasa penelitian yang tangguh.

Pengembangan agroindustri memang memerlukan kegigihan apalagi dunia pertaniandicirikan oleh kondisi petani yang kurang berpendidikan dan memiliki keterampilan sertapemilikan lahan yang terbatas. Bagaimana dengan Indonesia, mengapa sektor pertanianIndonesia belum mampu menjawab berbagai tantangan sebagaimana negara-negaratetangga sebagaimana dicontohkan di atas? Sebagai contoh kasus, Indonesia dikenalsebagai negara eksportir beragam kopi spesialti, namun hingga saat ini PerkebunanNegara (PTP Nusantara) masih mengekspor kopi dalam bentuk kopi ose (biji kopi).Bandingkan dengan kafe terkenal bertaraf internasional Starbuck yang memiliki anekamenu minuman berbasis kopi yang harga per cangkirnya dapat mencapai Rp1.500.000,-.Starbuck mengimpor biji kopi spesial dari seluruh penjuru dunia dan mampu meraupuntung besar dari proses peningkatan nilai tambah kopi.

Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry. Terminologi agroindustridapat diartikan sebagai suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahanbaku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan produk yang digunakan sebagaisarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagaikegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang,dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Dengan demikianagroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksiperalatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida danlain-lain) dan industri jasa sektor pertanian.

Apabila dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (subsistem)agribisnis yang memproses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil pertanian (bahanmakanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapatdikonsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang digunakan dalam prosesproduksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin pertanian dan lain-lain. Dari batasandiatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas yang meliputi industri hulu sektorpertanian sampai dengan industri hilir. Industri hulu adalah industri yang memproduksialat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalamproses budidaya pertanian. Sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengolahhasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakanindustri pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.

Dalam kerangka pembangunan pertanian, agroindustri merupakan penggerak utamaperkembangan sektor pertanian, terlebih dalam masa yang akan datang posisi pertanianmerupakan sektor andalan dalam pembangunan nasional sehingga peranan agroindustriakan semakin besar. Dengan kata lain, dalam upaya mewujudkan sektor pertanian yangtangguh, maju dan efisien sehingga mampu menjadi leading sector dalam pembangunannasional, pengembangan agroindustri menuju agroindustri yang tangguh, maju sertaefisien tak dapat ditunda lagi. Strategi pengembangan agroindustri yang dapat ditempuhharus disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan agroindustri yangbersangkutan. Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembanganagroindustri adalah: (a) sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehinggadiperlukan teknologi pengemasan dan transportasi yang mampu mengatasi masalahtersebut; (b) sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat dipengaruhioleh kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas produksi agroindustri menjadi tidak

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 8: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 8 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

terjamin; (c) kualitas produk pertanian dan agroindustri yang dihasilkan pada umumnyamasih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam persaingan pasar baik didalam negerimaupun di pasar internasional; dan (d) sebagian besar industri berskala kecil denganteknologi yang rendah. Keterkaitan antar sub sistem agribisnis membentuk sistem bisnispertanian yang kompleks diilustrasikan pada gambar berikut ini:

Gambar 1.1. Keterkaitan antar Sub Sistem Agribisnis dalam Sistem Bisnis Pertanian

Secara konseptual sistem agribisnis dapat diartikan sebagai semua aktivitas mulaidari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usahatani dan nelayan serta agroindustri yang saling terkaitsatu sama lainnya. Dengan demikian sistem agribisnis merupakan suatu sistem yangterdiri dari beberapa sub sistem yaitu:a. sub sistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi,teknologi dan pengembangan

sumberdaya manusiab. sub sistem budidaya atau usahatanic. sub sistem pengolahan hasil pertanian atau agroindustrid. sub sistem pemasaran hasil pertanianDengan kata lain sistem agribisnis (agroindustri) merupakan totalitas atau kesatuan kinerjaagribisnis yang terdiri dari subsistem agribisnis hulu (up stream agribusiness), subsistemusahatani (on-farm agribusiness), subsistem agribisnis pengolahan (down streamagribusiness), subsistem pemasaran dan subsistem penunjang termasuk sarana, prasarana,jasa dan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan agribisnis

Dari uraian di atas diketahui, latar belakang perlunya pembangunan pertanianberwawasan agribisnis melekat pada makna agroindustri itu sendiri yaitu upaya memberikanperspektif industri pada sektor pertanian. Dasar suatu industri adalah rancang bangun danpemanfaatan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah setinggi mungkin. Dengan rancangbangun dan penerapan teknologi secara tepat, baik masukan, proses, maupun pengendaliankualitasnya, akan diperoleh produk yang tepat seperti yang dikehendaki dalam jenis, jumlah,kualitas dan waktu. Sejak awal, produk semacam ini tentu telah diterjemahkan sebagaipermintaan pasar atau konsumen. Bahkan dengan menggabungkan teknologi industri dan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 9: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 9 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

teknik pemasaran terbuka peluang untuk menciptakan produk yang tidak saja memenuhipermintaan pasar yang ada namun mampu menciptakan pasar atau permintaan baru yanglebih inovatif.

Selanjutnya adaptasi teknologi yang berkembang dari pengalaman memproduksi danmemantau selera konsumen akan semakin mempertinggi fleksibilitas produk industri di manaproduk yang dihasilkan menjadi terspesialisasi dan tidak memerlukan metode produksi massal.Dalam proses itulah industri memperoleh nilai tambah. Semakin tepat produk memenuhiselera dan keinginan konsumen, akan makin tinggi nilai tambahnya. Oleh karena ituproduktivitas industri jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produktivitas pertanian.

Pengembangan agro industri pada dasarnya diharapkan selain memacu pertumbuhantingkat ekonomi sekaligus diarahkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatanpetani. Dengan demikian maka upaya menumbuhkan agroindustri yang dikembangkan dipedesaan perlu direkayasa dengan prinsip dasar sebagai berikut:1. memacu keunggulan kompetitif produk/komoditi serta komparatif wilayah2. memacu peningkatan kemampuan SDM dan menumbuhkan agroindustri yang sesuai dan

mampu dilakukan di wilayah yang dikembangkan3. memperluas wilayah sentra-sentra agribisnis komoditas unggulan yang nantinya akan

berfungsi sebagai penyandang bahan yang berkelanjutan4. memacu pertumbuhan agribisnis wilayah dengan menghadirkan subsistem-subsistem

agribisnis mengadakan berbagai sarana pendukung bagi berkembangnya industripedesaan

2.2.2. Konsep Pilihan dan Kelangkaan/Choice and Scarcity (pembelajaran1.2)

Makna terminologis ilmu ekonomi yang utama berkaitan dengan masalah pilihan(choice). Konsumen misalnya harus menetapkan pilihan atas beberapa jenis barang yang ingindikonsumsinya. Konsumen senantiasa berupaya memaksimalkan kepuasan denganketerbatasan sumberdaya finansial yang mereka miliki. Kita semua, terlepas dari siapa danapa peran kita harus mengambil keputusan mengalokasikan waktu yang kita miliki untukbekerja atau tidak. Kita juga harus mengambil keputusan apakah akan membelanjakan uangkita atau menabung saja. Produsen di sisi lain juga harus mengambil keputusan dalamaktivitas produksinya. Tujuan produsen adalah memaksimalkan profit dengan keterbatasanmodal usaha yang mereka punyai pada tingkat harga jual produk mereka di pasar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa baik konsumen maupun produsen selalumempertimbangkan manfaat (benefit) dan ketersediaan sumberdaya dalam prosespengambilan keputusan atas tindakan yang bermotif ekonomi. Ada dua alasan yangmelatarbelakangi perilaku ini yaitu:1. Kelangkaan Sumberdaya(scarcity) Konsep kelangkaan merujuk pada terbatasnya kuantitas ketersediaan sumberdaya

dibandingkan dengan kebutuhan relatif masyarakat. Kelangkaan merupakan konsep yangrelatif. Negara yang memiliki pendapatan per kapita tinggi pun harus menghadapi masalahkelangkaan sumberdaya sebagaimana halnya negara-negara miskin. Perbedaannyaterletak pada seberapa besar kelangkaan sumberdaya yang mereka hadapi dankemampuan untuk mengatasi problematika yang timbul akibat kelangkaantersebut.Penanganan yang tepat atas kelangkaan sumberdaya relatif ini kemudianmelahirkan konsep spesialisasi. Melalui pemilikan sumberdaya yang spesifik, dapatdiproduksi output unggulan yang relevan, yang selanjutnya dapat saling dipertukarkandalam perekonomian pasar.

2. Proses pengambilan keputusan atas beberapa alternatif pilihan Kelangkaan sumberdaya memaksa konsumen dan produsen untuk menetapkan pilihan.

Penetapan pilihan mengandung dimensi waktu. Pilihan konsumen yang ditetapkan hari iniakan berdampak pada kehidupan mereka di masa mendatang. Demikian pula bagi

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 10: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 10 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

pengusaha. Keputusan yang mereka tetapkan saat ini akan sangat mempengaruhiprofitabilitas perusahaan di masa yang akan datang.

Selain itu proses pengambilan keputusan juga erat kaitannya dengan biaya peluang(opportunity cost). Biaya peluang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggimisalnya adalah sama dengan nilai pendapatan yang seharusnya diperoleh bila seseorangmemilih bekerja dan tidak melanjutkan pendidikannya. Biaya peluang seorang konsumen yangmembeli stereo set seharga satu juta rupiah sama dengan suku bunga yang ia terima daribank seandainya ia mendepositokan uang tersebut. Di luar waktu, kelangkaan sumberdayadan biaya peluang, kadang-kadang proses pengambilan keputusan juga dibatasi olehpertimbangan non ekonomi misalnya aspek politik, hukum dan moralitas dan etika.

Dari uraian materi pembelajaran di atas dapat digarisbawahi bahwa choice and scarcitymerupakan dasar bagi keputusan alokasi sumberdaya ekonomi. Dengan mempertimbangkansumberdaya ekonomi yang relatif langka ketersediaannya, dalam setiap perekonomianmasyarakat harus mengorganisasikan sumberdaya yang mereka miliki berdasarkan tigakriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:a. What to produce : barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnyab. How to produce: bagaimana memproduksi barang dan jasa yang diperlukan.

Keputusan ini berkaitan erat dengan metode atau teknologi produksi yang akandigunakan.

Who gets the output: kriteria pengambilan keputusan ekonomi berkenaan dengan sistemdistribusi yang adil di antara anggota masyarakat

2.2.3. Sepuluh Prinsip Ekonomi (pembelajaran 1.3)Ilmu ekonomi pertanian merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

rangka memenuhi kebutuhannya yang terkait dengan dengan produksi, pemasaran dankonsumsi hasil-hasil pertanian. Oleh karena itu, ekonomi pertanian dapat digolongkankedalam ilmu-ilmu kemasyarakatan (social sciences) karena mempelajari perilaku sertahubungan-hubungan antar manusia. Perilaku manusia yang dipelajari tidak hanya terkaitdengan perilaku individu petani dalam kehidupan pertaniannya (perilaku secara sempit)tetapi juga mencakup seluruh kegiatan yang berhubungan secara langsung maupun tidaklangsung dengan kegiatan produksi, pemasaran dan konsumsi produk pertanian. Hal iniberarti kelembagaan pertanian, perdagangan internasional hasil pertanian dan kebijakanpertanian termasuk bidang-bidang yang akan dibahas dalam ilmu ekonomi pertanian.

Dalam mempelajari ilmu ekonomi pertanian, mahasiswa diperkenalkan dengansepuluh prinsip ekonomi yang menjadi landasan perilaku bagi pelaku-pelaku ekonomi.Dengan emikian, materi pembelajaran pada bagian ini meliputi sepuluh prinsip ekonomidan pola pikir seorang ekonom. Pemahaman dari setiap prinsip yang diimplementasikanpada sektor pertanian yang dikombinasikan dengan pola pikir seperti seorang ekonom,diharapkan dapat membekali mahasiswa dapat menirukan pengambilan keputusandengan tepat.

Prinsip-Prinsip Ekonomi dan Implementasinya pada PertanianSebagaimana dijelaskan dalam kegiatan belajar sebelumnya, bahwa ilmu ekonomi

pertanian merupakan ilmu ekonomi yang difokuskan pada bidang pertanian maka prinsip-prinsip ekonomi umum juga diterapkan dalam bahasan ekonomi pertanian. Ilmu ekonomiumum mempelajari tentang pengelolaan dan pengalokasian sumberdaya yang langka(scarcity) dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas maka ilmu ekonomi pertanianjuga mempelajari bagaimana masyarakat mengelola dan mengalokasikan sumberdayayang langka. Kelangkaan sumberdaya (scarcity of resources) dan tidak terbatasnyakebutuhan masyarakat menyebabkan munculnya masalah-masalah dalam pilihan dan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 11: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 11 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

pengambilan keputusan. Oleh karena itu, seorang ekonom perlu mempelajari bagaimanamasyarakat membuat keputusan.

Secara teoritis terdapat sepuluh prinsip dalam kegiatan ekonomi, yang lebih lanjutdikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu :

1. Bagaimana masyarakat mengambil keputusan?2. Bagaimana masyarakat berinteraksi satu sama lain?3. Bagaimana suatu perekonomian bekerja?

Dari berbagai kategori tersebut terdiri atas beberapa prinsip ekonomi yang relevansebagaimana disajikan secara detail pada tampilan Gambar 2 sebagai berikut:

1

2

3

4

Prinsip trade off

Biaya adalah apa yang Andakorbankan untukmemperoleh sesuatu

Prinsip perubahan marjinal:penyesuaian kecil secara bertahapdalam pelaksanaan suatu rencanatindakan

Manusia sebagai HomoEconomicus bereaksi terhadapinsentif

5

6

7

Perdaganganmenguntungkan semuapihak

Pasar adalahorganisasikegiatan ekonomiyang paling efektifdan efisien

Pemerintah dapatmemperbaikikegagalanmekanisme pasar

8

9

10

Standar hidup masyarakattergantung padakemampuannya memproduksibarang dan jasa

Inflasi (kenaikan tingkatharga dalam suatuperekonomian) terjadi bilaPemerintah mencetak terlalubanyak uang

Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antarainflasi dan pengangguran

Gambar 1.2. Sepuluh Prinsip Ekonomi

Bagaimana Masyarakat Mengambil Keputusan?Pengambilan keputusan yang dilakukan masyarakat dapat didasarkan pada: (a) kondisitrade off, (b) biaya kesempatan (opportunity cost), (c) pertimbangan ekonomi unitmarjinal (tambahan), dan (d) insentif yang dapat diterima. Secara rinci deskripsi dancontoh yang dihadapi masyarakat dalam pengambilan keputusan akan diuraikan satu persatu.

a. Masyarakat Menghadapi Trade-off

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 12: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 12 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Masyarakat, baik sebagai individu atau pengambil keputusan untuk kepentinganumum, memungkinkan menghadapi pilihan keputusan yang bersifat trade-off. Dengankata lain, pengambil keputusan dihadapkan pada dua pilihan yang mempunyai manfaatyang setara dengan saling berlawanan (trade-off). Sebagai contoh, mahasiswa sebagaiindividu harus dapat memutuskan bagaimana mengalokasikan sumberdaya waktunya,apakah dia akan menghabiskan seluruh waktunya untuk belajar matematika ekonomiatau pengantar ilmu ekonomi pertanian atau membaginya untuk mempelajari kedua haltersebut secara bersama-sama. Untuk setiap jam yang digunakan untuk belajarmatematika ekonomi maka mahasiswa tersebut telah mengorbankan jam belajarpengantar ekonomi pertanian. Selain itu, untuk setiap jam yang dihabiskan untuk belajarberarti mahasiswa tersebut telah mengorbankan waktunya untuk tidur, menonton TV,berolahraga atau bekerja untuk mendapatkan penghasilan.

Contoh lain, trade-off yang dihadapi oleh masyarakat antara lain adalah lingkunganbersih dan tingkat pendapatan yang tinggi. Dalam rangka menciptakan lingkungan yangbersih, pemerintah menerapkan aturan bagi perusahaan untuk mengurangi tingkat polusisehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memproduksi barangatau jasa. Tingginya biaya produksi menyebabkan perusahaan harus rela untukmemperoleh keuntungan yang lebih sedikit, mengurangi upah karyawannya, menaikkanharga produknya atau kombinasi dari ketiga hal tersebut. Dengan kata lain, peraturanpemerintah tentang penanganan polusi di satu sisi akan membawa manfaat berupalingkungan yang bersih namun di sisi lain akan menyebabkan keuntungan perusahaanmenjadi berkurang.

Disamping itu, trade-off yang dihadapi oleh pemerintah misalnya adalah dua pilihanyang sama berat antara perluasan perkebunan kelapa sawit dengan mempertahankanhutan primer. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan pendapatanmasyarakat (pendapatan nasional) dan memperluas kesempatan kerja; namun bila lahanareal perkebunan merupakan hasil konversi lahan hutan produksi yang nantinya dapatmenurunkan kualitas lingkungan. Pada kondisi tersebut, pemerintah harus mengambilkeputusan yang dirasa kedua pilihan mempunyai manfaat yang seimbang dan salingberlawanan.

b. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada biaya kesempatan(opportunity cost).

Biaya merupakan pengorbanan yang harus diserahkan untuk memperoleh sesuatu,oleh karena individu atau institusi dalam kegiatan pengambilan keputusan harusmembandingkan biaya dan manfaat dari setiap pilihan. Dalam banyak kasus, perhitunganbiaya suatu pilihan atau alternatif kegiatan sangat sulit ditetapkan karena keseluruhanbiaya langsung dan tak langsung tidak selalu dibayarkan dengan jelas. Sehingga,kemudian berkembang prinsip biaya kesempatan (opportunity cost); yaitu segala sesuatuyang harus dikorbankan ketika seseorang membuat suatu pilihan.

Sebagai contoh: keputusan seorang siswa untuk melanjutkan kuliah. Keputusan inidibuat dengan mempertimbangkan manfaat dari kuliah yakni memperoleh pengetahuandan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik dengan biaya(pengorbanannya). Untuk menghitung pengorbanan pilihan kuliah biasanya adalahdengan menjumlahkan semua biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar SPP,membeli buku, membayar sewa kamar dan uang makan selama kuliah. Namunperhitungan biaya ini masih belum menghitung waktu yang digunakan untuk kuliah yangsebenarnya dapat digunakan untuk bekerja dan menghasilkan uang. Hal ini dikarenakanbiasanya orang hanya menghitung biaya dengan sejumlah uang yang dikeluarkan tanpamemperhatikan kesempatan untuk menghasilkan uang. Dalam hal ini, Opportunity costdari memilih kuliah adalah pendapatan yang bisa diterima jika siswa tersebut bekerja.

Adapun contoh lain adalah dasar pertimbangan biaya kesempatan dalam rangkapengambilan keputusan penetapan pilihan komoditas yang akan ditanam; misalnyaantara alternatif menanam nilam atau tetap mempertahankan komoditas jagung. Pada

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 13: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 13 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

saat petani memutuskan untuk menanam daun nilam, mempertimbangkan peluangmemperoleh keuntungan dari bahan baku ndustry penyulingan minyak atsiri nilam(Patchoulli oil) tersebut. Disamping petani memperhitungkan biaya produksi dalammelaksanakan biaya budidaya tanaman nilam, juga akan mempertimbangkan pendapatanyang dapat diperoleh petani bila tetap mempertahankan menanam jagung. Peluangpendapatan usahatani jagung yang hilang karena petani memutuskan menanam nilamtersebut dikategorikan sebagai biaya kesempatan atau opportunity cost.

c. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada prinsip ekonomimarjinal

Para ekonom menggunakan istilah prinsip marginal untuk membantu pengambilankeputusan. Prinsip ini didasarka penalaran rasional yang menyatakan bahwa pembuatkeputusan hanya akan mengambil tindakan jika dan hanya jika manfaat marjinal darikeputusan tersebut lebih besar daripada biaya marjinalnya. Dalam banyak situasi,masyarakat akan membuat keputusan berdasarkan prinsip ekonomi marjinal adalahpaling relevan (Mankiw, 2000). Prinsip ekonomi marjinal menyatakan bahwa pembuatkeputusan yang rasional jika bertindak dengan pertimbangan tambahan keuntungan(keuntungan marginal) dari alternatif pilihan lebih besar dari tambahan biayanya (biayamarginal). Prinsip ekonomi marjinal dapat diimplementasikan oleh petani saat mengambilkeputusan untuk mengadopsi suatu inovasi tertentu; baik varietas ataupun metodebudidaya.

Misalkan ketika seorang petani membuat pilihan untuk menggunakan benih varietasbaru, maka dia tidak bisa hanya membandingkan manfaat penggunaan benih barudengan hanya membandingkan produksi benih baru dengan produksi benih lama karenauntuk menggunakan benih varietas baru, petani juga membayar harga benih lebih mahaldan membutuhkan perawatan tambahan dalam usahataninya. Untuk membuat keputusanini, petani harus mengetahui tambahan keuntungan yang didapat dari penggunaan benihvarietas baru (produksi yang lebih bayak dan atau harga yang lebih tinggi) dan tambahanbiaya yang harus dibayar (biaya benih baru dan biaya perawatan tanaman). Denganmembandingkan keuntungan marginal dan biaya marginal, petani dapat memutuskanapakah penggunaan benih varietas baru layak untuk diterapkan atau tidak. Dalam kasusini, petani akan beralih pada penggunaan benih varietas baru jika keuntunganmarginalnya lebih besar dari biaya marginalnya.

Contoh kasus lain adalah penerapan teknik budidaya padi dengan metode SRI(System of Rice Intensification)l yakni salah satu teknik budidaya yang direkomendasikanoleh pakar sustainable agriculture karena karakteristik metode yang diterapkan mampumenghemat penggunaan air irigasi dan penggunaan kuantitas benih, serta dapatmeningkatkan produktivitas. Namun, metode SRI mutlak membutuhkan tambahanpenggunaan tenaga kerja pada proses penanaman dan pengaturan air, mengingat prinsipSRI diantaranya adalah bibit tunggal umur muda dan pengaturan air sesuai dengan fasevegetatif dan generatif. Seorang petani yang rasional akan mempertimbangkan tambahankeuntungan melalui peningkatan produktivitas atau kenaikan harga; sertamempertimbangankan tambahan biaya yang muncul sebagai konsekwensi daripenerapam metode SRI. Dengan kata lain, petani yang rasional akan menerapkan metodeSRI bila tambahan keuntungan (manfaat marjinal) yang akan diperoleh lebih besardaripada tambahan biaya (biaya marginal)nya.

d. Masyarakat tanggap terhadap insentif.Pengambilan keputusan bisa didasarkan pada insentif, yakni masyarakat mengambil

keputusan atas hasil respon (tanggapan) dari adanya insentif. Intensif dalam bidangpertanian, bisa dalam bentuk perubahan harga, subsidi input, fasilitas jaminanpemasaran.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 14: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 14 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Ketika harga apel meningkat, konsumen akan lebih memilih untuk membeli buahyang lain, karena biaya membeli apel menjadi lebih tinggi. Namun dari sisi produsen,yakni petani, akan lebih memilih untuk merawat apelnya lebih intensif agar dapatmemanen apel yang lebih banyak karena penerimaan dari menjual apel menjadi lebihtinggi. Dalam hal ini, harga telah menjadi insentif bagi para produsen dan konsumenuntuk merubah perilaku kegiatan jual beli di pasar.

Pimpinan pemerintah daerah membuat kebijakan memberikan insentif kepada petaniuntuk menjaga eksistensi (keberadaan) komoditas unggulan yang menjadi maskotdaerah. Dengan insentif dalam bentuk subsidi input dan jaminan pemasaran, petani akantetap bergairah mempertahankan komoditas unggulan setempat. Oleh karena itu, parapembuat kebijakan harus mempertimbangkan insentif yang timbul, baik secara langsungmaupun tidak langsung, dari suatu kebijakan dan dampaknya terhadap perilakumasyarakat. Jika kebijakan tersebut mengubah insentif maka perilaku masyarakat akanikut berubah.

Bagaimana Masyarakat Berinteraksi Satu Sama Lain?(Prinsip Interaksi Masyarakat)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak keputusan yang dibuat satu individu didasarkanpada keputusan orang lain. Berikut ini akan dijelaskan prinsip-prinsip interaksi dalammasyarakat.

e. Perdagangan Menguntungkan Semua PihakPerdagangan membuat semua orang dapat berspesialisasi dalam keahlian mereka

seperti: beternak, menjahit atau membangun rumah. Dengan kegiatan perdagangan,masyarakat dapat menggunakan (membeli) barang dan jasa yang lebih banyak denganpengorbanan (harga) yang lebih murah. Jika masyarakat tidak melakukan perdaganganmaka mereka harus mampu memproduksi sendiri barang-barang kebutuhannya. Merekaharus memproduksi makanan sendiri, membuat pakaian sendiri, membangun rumahsendiri dan lain-lain kebutuhan yang harus dipenuhi sendiri.

Sebagai contoh, wilayah daerah dataran tinggi sangat cocok untuk mengusahakantanaman sayuran dataran tinggi; sehingga produktivitas tanaman relatif lebih tinggidaripada tanaman sayuran dataran rendah. Pada komoditas yang memiliki tingkatproduktivitas tinggi cenderung mempunyai konsekwensi rata-rata biaya produksi yanglebih rendah daripada tingkat produktivitas yang rendah. Oleh karena itu, daripadadaerah dataran tinggi memproduksi sayuran dataran rendah yang mempunyaikonsekwensi biaya yang lebih tinggi dari pada harga sayuran dataran rendah yangdidatangkan dari daerah lain; demikian juga sebaliknya. Dengan demikian, semua pihakakan lebih menguntungkan bila ada aktivitas perdagangan

Contoh lain, seorang pengrajin keripik tempe di Sentra Industri Keripik Tempe SananMalang, tidak harus memproduksi tempe sendiri. Tempe sebagai bahan baku keripiktempe diproduksi oleh pengrajin tempe yang membeli kedelai dari pedagang pengeceratau koperasi. Sedangkan si pedagang pengecer kedelai juga tidak harus menanamkedelai sendiri, karena keuntungan per satuan waktu dan berat yang diperoleh dariusahatani kedelai bisa jadi relatif lebih sedikit dari penjualan barang dagangannya.

f. Perekonomian Pasar adalah sistem paling efisien untuk mengorganisasikanKegiatan ekonomi

Dalam perekonomian pasar (market economy) pengambilan keputusan ekonomidilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, misalnya dalam perekonomian sederhana ada dua

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 15: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 15 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

partisipan (pelaku ekonomi); yakni perusahaan dan rumah tangga. Perusahaan akanmemutuskan barang apa yang akan diproduksikan, siapa dan berapa banyak pekerjayang akan digunakan sedangkan rumah tangga akan membuat keputusan di perusahaanmana dia akan bekerja dan barang apa yang akan dibeli dari pendapatan mereka.Perusahaan dan rumah tangga akan saling berinteraksi di pasar, dimana harga dankepentingan pribadi akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan-keputusanekonomi. Harga mencerminkan nilai suatu barang bagi masyarakat sekaligusmencerminkan biaya produksi dari barang tersebut. Perusahaan dan rumah tanggaselalu mempertimbangkan harga saat mengambil keputusan untuk menjual ataumembeli. Dengan kata lain, perusahaan dan rumah tangga mempertimbangkan manfaatdan biaya dari tindakan mereka secara sosial melalui harga. Oleh karena semua pelakuekonomi mengambil keputusan berdasarkan informasi harga, maka mekanisme hargamerupakan sistem yang paling efektif dan efisien untuk mengalokasikan sumberdayayang langka di antara para pelaku ekonomi tersebut.

Ekonomi pasar diperkenalkan oleh Adam Smith dalam publikasi bukunya yangberjudul An inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang dikenaldengan Wealth of Nations pada tahun 1776. Adam Smith sangat percaya bahwamekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumberdaya yang efisien, jika pemerintahtidak turut campur dalam perekonomian. Ada beberapa asumsi dari teori tersebut. Jikaasumsi-asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka sistem ekonomi pasar yang akan menjadialat alokasi sumberdaya yang paling efisien dan sistem ekonomi yang akan mencapaitingkat ekonomi yang optimal jika tanpa campur tangan pemerintah tersebut juga tidakakan tercapai, atau dikatakan terjadi kegagalan pasar (market failure). Untuk mengoreksikegagalan pasar tersebut diperlukan intervensi pemerintah di dalam perekonomiandengan membuat kebijakan pemerintah.

g. Kebijakan ekonomi pemerintah ditujukan untuk mengoreksi kegagalan pasarMeskipun pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan

ekonomi, pasar tidak selalu berjalan sempurna sehingga diperlukan intervensi (campurtangan) pemerintah dalam perekonomian. Intervensi pemerintah diperlukan untukmeningkatkan efisiensi dan pemerataan. Walupun harga dapat memandu pasar untukmengalokasikan sumberdaya secara efisien, tetapi tidak selalu terjadi. Terkadang pasargagal mengalokasikan sumberdaya secara efektif oleh kemampuannya sendiri. Kondisi inidisebut dengan kegagalan pasar (market failure).

Penyebab kegagalan pasar adalah karena adanya eksternalitas (externality) dankekuasaan pasar (market power) yang tidak seimbang. Eksternalitas (Katz & Rozen,1991;Pyndick & Rubinfeld, 2001) adalah efek langsung dari aktivitas seseorang atauperusahaan terhadap kesejahteraan orang lain atau perusahaan lain baik pada produksimaupun konsumsi, yang dalam hal ini tidak diatur oleh harga pasar. Kekuasaan pasar(market power) adalah kemampuan sekelompok orang untuk mengatur harga-harga dipasar.

Mekanisme harga juga tidak selalu berhasil dalam memastikan bahwa kemakmurandidistribusikan merata kepada seluruh masyarakat. Suatu perekonomian pasar memberiimbalan pada pelaku ekonomi sesuai dengan kemampuan menghasilkan barang-barangyang rela dibeli oleh pihak lain sehingga tidak bisa dipastikan bahwa semua orang akandapat memenuhi kebutuhannya dengan cukup. Kebijakan pemerintah, seperti pajakpendapatan, subsidi dan jaminan kesehatan masyarakat ditujukan untuk mencapaidistribusi kemakmuran yang lebih merata.

Sebagi contoh, polusi air sungai terutama disebabkan oleh sistem pertaniankonvensional yang cenderung menggunakan pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan.Praktek pertanian ini tidak dipermasalahkan dan penerapannya tidak dapat digugat atasnama hukum, namun demikian akibat dari pencemaran air sungai ditanggung oleh

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 16: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 16 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

seluruh anggota masyarakat yang memanfaatkan air sungai tersebut untuk mandi,mencuci dan memasak. Sebagaimana diketahui, kandungan pencemar air yangberbahaya sangat merugikan kesehatan. Tak ada ganti rugi dari petani yangmenggunakan pestisida dan pupuk kimia atas biaya rumahsakit yang harus dikeluarkanoleh masyarakat yang terkena dampak pencemaran. Dalam hal ini pasar tak mampumengatasi persoalan tersebut. Pemerintahlah yang harus turun tangan menerapkanperaturan yang membatasi distribusi dan peredaran pupuk serta pestisida kimia.

Bagaimana Sistem Perekonomian Berlangsung?(Prinsip Kerja Perekonomian Secara keseluruhan)

Perekonomian secara keseluruhan disusun dari keputusan individu-individu daninteraksi masyarakat dalam sebuah Negara. Tiga prinsip berikut ini akan menjelaskanbagaimana perekonomian secara keseluruhan bekerja

h. Standar hidup masyarakat tergantung pada produktivitasPerbedaan standar hidup antara satu negara dengan negara lain di dunia sangat

signifikan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara tipe kedua negara tersebut.Sebagai contoh: Pada tahun 2000, warga negara Amerika memiliki pendapatan US $34.100 per tahun sedangkan di Mexico (pada tahun yang sama), pendapatan per kapitaper tahunnya hanya US $ 8.790. Perbedaan pendapatan rata-rata ini kemudian akanditunjukkan dengan perbedaan ukuran kualitas hidup masyarakatnya. Penduduk dinegara dengan pendapatan tinggi akan mendapatkan standar hidup yang lebih bagusdibandingkan dengan negara berpendapatan rendah, karena mereka mampu mengaksespangan, sandang dan papan yang lebih berkualitas termasuk juga layanan pendidikandan kesehatan yang lebih baik.

Perbedaan standar hidup di berbagai negara disebabkan adanya perbedaanproduktivitas antar negara tersebut. Kegiatan perekonomian suatu negara yangpekerjanya mampu menghasilkan jumlah barang dan jasa lebih banyak per satuan waktu(lebih produktif), sebagian besar masyarakatnya menikmati standar hidup yang tinggi.Sebaliknya, negara yang pekerjanya kurang produktif, sebagian besar masyarakatnyamemiliki standar hidup yang relative lebih rendah.

Produktivitas adalah aspek utama yang berpengaruh terhadap standar hidupsehingga untuk meningkatkan standar hidup harus diawali dengan peningkatanproduktivitas. Bagi pengambil kebijakan, peningkatan standar hidup masyarakat perludiawali dengan peningkatan produktivitas melalui penyediaan pendidikan yang baik danterjangkau, peralatan dan teknologi terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa yangbisa diakses oleh masyarakat.

i. Tingkat harga dipengaruhi oleh kebijakan moneter Inflasi atau peningkatan harga secara keseluruhan dalam suatu perekonomian akanmenyulitkan rakyat dari berbagai segi. Masyarakat harus membayar lebih tinggi untukmemenuhi kebutuhan mereka dan beberapa masyarakat mungkin tidak akan mampuuntuk memenuhi semua kebutuhan mereka akibat inflasi. Oleh sebab itu, tujuan pembuatkebijakan ekonomi di semua negara adalah menjaga tingkat inflasi tetap rendah. Penyebab utama inflasi di beberapa negara adalah karena adanya pertumbuhanjumlah uang beredar. Ketika pemerintah mencetak uang lebih banyak maka nilai uangakan turun. Uang berfungsi sebagai alat pembayaran untuk memudahkan pertukaranbarang dan jasa. Jika jumlah uang yang dicetak lebih banyak dari jumlah barang dan jasa

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 17: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 17 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

yang akan dipertukarkan maka nilai uang akan turun melalui peningkatan harga jualbarang dan jasa dalam perekonomian.

j. Masyarakat menghadapi trade off antara inflasi dan penganggurandalam jangka pendek

Dalam jangka pendek, terjadi tradeoff antara jangka pendek antara inflasi denganjumlah pengangguran. Naiknya tingkat harga umum akan meningkatkan jumlah barangdan jasa yang diproduksi oleh suatu negara, peningkatan jumlah barang dan jasa yangdiproduksi berarti penggunaan akan faktor produksi, dalam hal ini tenaga kerja akanmakin tinggi sehingga jumlah pengangguran akan turun.

Jika inflasi dan penyebabnya sudah diketahui, mengapa dalam implementasinyaPemerintah sering mengalami kesulitan meredam inflasi. Salah satu alasan sulitnyaPemerintah meredam lonjakan inflasi dikarenakan upaya menekan inflasi seringkalimengakibatkan peningkatan angka pengangguran. Inflasi biasanya ditekan melaluipengurangan kuantitas uang. Jika uang berkurang, maka dana investasi dan produksimenyusut. Hal ini berarti lapangan kerja baru akan berkurang, sehingga pengangguranakan bertambah. Dilema atau trade off antara inflasi dan pengangguran ini dikenalsebagai konsep Kurva Philip.

Berpikir Seperti Seorang Ekonom Pertanian Para ekonom pertanian selalu mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi denganobyektivitas seorang ilmuwan. Sebagaimana semua ilmuwan seorang ekonom pertanianmembuat asumsi yang tepat dan membangun model-model sederhana untuk memahamidunia sekitar mereka. Apakah Anda mengenal ekonom pertanian terkemuka di Indonesia?Sebutkan siapa saja mereka! Profesor Mubyarto dan Profesor Pantjar Simatupang adalahdua di antar para ekonom pertanian terkemuka di Indonesia. Prof. Mubyarto adalahseorang guru besar di Universitas Gajah Mada, sementara Prof. Pantjar Simatupang gurubesar di IPB. Beliau berdua pernah berpolemik di mimbar akademik perihal konseppembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis dan pendekatan pro poor. Prof.Mubyarto menyatakan bahwa model pembangunan agribisnis kurang sesuai bagi petaniIndonesia, khususnya petani di Pulau Jawa yang miskin dan seringkali tunakisma (tidakmemiliki lahan). Sedangkan Prof. Pantjar sangat meyakini bahwa pendekatan agribisnismampu menjawab tantangan pembangunan sektor pertanian di masa mendatang. Keduapakar ini mendasarkan opininya pada observasi dan hasil analisis dari observasinya.Namun demikian keduanya memiliki asumsi yang berbeda.

Asumsi adalah penyederhanaan realitas ekonomi yang ditetapkan oleh ekonompertanian untuk memusatkan lingkup kajian yang sedang diobservasinya. Hal ini sangatpenting dalam ilmu ekonomi sebab ilmu ekonomi tidak memiliki laboratorium. Labekonomi pertanian adalah realitas ekonomi yang berlangsung dalam kehidupanmasyarakat. Dengan demikian seni dalam berpikir ilmiah adalah memutuskan asumsimana yang dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Para ekonom pertanian juga menggunakan model untk mempelajari realitasekonomi. Model-model tersebut sangat efektif sebagai alat bantu untuk menjelaskanberbagai isu ekonomi. Model pertama dalam ekonomi pertanian dan ilmu ekonomi padaumumnya adalah diagram alir perekonomian.

2.2.4. Sistem Ekonomi Dan Mekanisme Perekonomian

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 18: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 18 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

2.2.4.1. Sistem EkonomiBeberapa materi yang disajikan pada bagian ini meliputi deskripsi tentang

pemahaman perekonomian, koordinasi kegiatan ekonomi, dan indikator kinerjaperekonomian. Dalam sistem perkonomian terdapat tiga kegiatan utama, yaknikonsumsi, produksi dan distribusi.

Apakah Perekonomian Itu? Ada banyak alternatif jawaban untuk pertanyaan ini, namun yang paling mengenaadalah bahwa perekenomian merupakan suatu sistem organisasi yang kompleks: suatusistem untuk mengorganisasikan produksi barang dan jasa dan proses distribusinya diantara masyarakat. Dengan demikian ekonomi berkaitan erat dengan sistem alam(atmosfer, geosfer, hidrosfer, biosfer) dan sistem sosial (sistem hukum, adat-isitiadat,tradisi, organisasi dan jaringan komunikasi) yang mengatur batasan dan saluran interaksiantar individu dalam kelompok sosial.

Suatu perekonomian mencakup berbagai sektor produksi. Sektor produksimerupakan proses penguasaan sumber-sumber daya alam dan penggabungannya denganmodal (atau kapital, yaitu saving dari proses produksi sebelumnya) dan tenaga kerja(labor). Pemanfaatan pengetahuan dan teknologi mutlak diperlukan dalam produksi untukmenghasilkan barang dan jasa. Singkatnya proses produksi sangat dipengaruhi olehketersediaan sumber daya alam, modal dan karakteristik teknik dari proses produksi.

Selain fenomena di atas, fungsi produksi didasarkan pada kebenaran mutlak hukumfisika yang menyatakan bahwa materi dan energi tidak dapat dimusnahkan. Berkaitandengan hukum kekekalan massa, produksi adalah proses konversi (bukan penciptaan)materi-energi menjadi bentuk-bentuk yang lebih memiliki nilai guna dan dapat memenuhipermintaan pasar. Produksi yang efisien selalu memaksimalkan nilai tambah dan olehkarenanya dapat dicirikan sebagai proses yang menghasilkan output dan limbah yangbernilai nol atau negatif.

Sektor konsumsi juga tercakup dalam lingkup ekonomi. Orang bertindak secaraindividual maupun kolektif untuk mengkombinasikan output yang dihasilkan oleh sektorproduksi dengan waktu mereka dalam proses pemenuhan kepuasan dan memperolehbahan pangan. Proses-proses konsumsi juga berkaitan dengan produktivitas masyarakatdi mana individu konsumen menjadi anggotanya. Sebab kemampuan dan daya saingkonsumen untuk membeli barang dan jasa juga mengikuti hukum-hukum fisika. Barang-barang yang dikonsumsi tidak hilang tetapi dikonversikan ke dalam bentuk energi lain,dengan limbah sama dengan nol atau negatif.

Produksi dan konsumsi merupakan transformasi fisik, bukan penciptaan ataupemusnahan energi. Konsep kekekalan massa yang berdasarkan pada hukum fisika,sangat membantu dalam mengembangkan pandangan mengenai aktivitas ekonomi yangmengakui adanya batas-batas untuk berproduksi dan berkonsumsi serta kenyataan akanadanya sebagian energi yang terbuang (dalam bentuk limbah: seperti panas atau jenisresidual lainnya). Suatu perekonomian cepat atau lambat menghadapi kendala tersebut.

Jadi sebagian besar struktur perekonomian terdiri atas sektor produksi dankonsumsi, di mana sektor produksi melayani sektor konsumsi. Ciri yang membedakansatu perekonomian dengan lainnya adalah organisasi dan koordinasinya. Produksi dalamperekonomian modern membutuhkan koordinasi di antara pelaku unit-unit produksi yangmencakup antara lain : tekonologi yang kompleks, koordinasi fungsional dari usaha-usahamemperoleh input, penjadwalan proses produksi, pemasaran dan investasi untukkesinambungan proses produksi di masa yang akan datang. Hal terpenting adalahperlunya koordinasi fungsional antara produksi dan konsumsi sehingga dapat diperolehbahan pangan dan kepuasan. Input-input harus dialokasikan pada nilai kegunaan yangtertinggi, barang dan jasa didistribusikan di antara konsumen yang saling bersaing.Transportasi, penyimpanan dan jasa finansial harus tersedia, kecuali jika produksi dankonsumsi dapat dilangsungkan di tempat yang sama.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 19: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 19 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Informasi mengenai nilai-nilai relatif dari semua input, barang dan jasa harusdisediakan dan dapat diketahui secara meluas. Ukuran nilai yang umum berlaku harusditetapkan dan digunakan sebagai nilai tukar (alat pembayaran) yang memudahkanperdagangan dan penyimpanan). Untuk memberikan insentif bagi proses produksi danuntuk menyelenggarakan distribusi di antara para konsumen yang bersaing ukuran nilaitersebut diwujudkan sebagai pendapatan produsen dan harga yang dihadapi konsumen.

Supaya mekanisme distribusi dan pemberian insentif dapat bekerja dengan efektifsistem kepemilikan yang mendetail harus ditetapkan dan dilaksanakan. Jaminan haksecara hukum ini akan menetapkan kriteria yang harus dipenuhi oleh individu-individuagar dapat memperoleh akses terhadap input produksi, barang dan jasa dan lingkungandalam hubungan yang layak dan dapat dipertanggungjawabkan di antara agen-agenekonomi.

Dengan adanya sistem kepemilikan, dan jaminan atas hak-hak yang memadai, nilaibarang dan jasa menjadi revenue bagi produsen dan nilai bagi input yang telahdigunakan. Jadi perekonomian mengkoordinasikan produksi, konsumsi, tabungan daninvestasi yang dihadapkan pada adanya kelangkaan sumberdaya, keterbatasan teknologi,kebutuhan dan keinginan manusia yang tak terpuaskan serta sistem kepemilikan danjaminan hukum atas hak-hak warga negara.

Bagaimana Koordinasi Kegiatan Ekonomi Tercapai?Pelaksanaan fungsi koordinasi kegiatan ekonomi relatif beragam, tergantung dari

bentuk organisasi ekonomi. Adapun bentuk organisasi ekonomi adalah perekonomianbebas, perekonomian dengan perencanaan sentral dan perekonomian campuran.Selanjutnya akan dideskripsikan dari setiap bentuk yang telah disebutkan.

Perekonomian pasar bebas (liberalisasi):Perekonomian bebas, menjamin adanya hak-hak pribadi di mana hak milik

(ownership) dapat berlangsung dan transferable (dapat dipertukarkan, dipindah-tangankan). Ownership memberikan legalitas penggunaan dan melahirkan hak untukmelarang orang lain menggunakan hak miliknya. Individu-individu bebas memindahkankepemilikan mereka kepada individu lainnya, dalam hal ini perdagangan berlangsungdengan suka rela, di mana harga terbentuk berdasarkan kesepakatan di antara parapelakunya dan kedua pihak merasa puas sebab yakin telah menerima sesuatu yangnilainya lebih tinggi dari apa yang dia lepaskan.

Individu-individu tidak dibatasi dalam memilih partner dagang, masing-masingdibebaskan mencari syarat-syarat pertukaran yang paling menguntungkan, yaitu harga-harga relatif. Kompetisi di antara para pembeli dan penjual cenderung mengakibatkankeseimbangan penawaran dan permintaan sehingga harga relatif tetap stabil. Pertukarandan uang sebagai media pertukaran serta nilai simpan harga-harga relatif membentukharga uang sebagaimana yang telah kita kenal.

Adanya sistem kepemilikan dan harga membantu fungsi koordinasi untukmenyelenggarakan perekonomian bebas. Harga memberikan insentif untuk prosesproduksi karena pendapatan ditentukan oleh harga dan jumlah barang atau jasa yangdijual. Harga mendistribusikan alokasi barang dan jasa di antara para konsumen, karenauntuk konsumen jumlah pengeluaran mereka (harga dikalikan dengan kuantitas padasemua jenis barang dan jasa) tidak akan melebihi anggaran yang mereka miliki. Olehkarena harga untuk semua barang ditentukan oleh mekanisme permintaan danpenawaran. Gerakan bergesernya harga memberikan informasi adanya perubahankelangkaan pasokan dan permintaan sehingga baik produsen maupun konsumen dapatmelakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi keseimbangan pasar yang baru.

Harga memberikan umpan balik dan menyelenggarakan mekanisme self correctiondalam perekonomian pasar. Naiknya harga komoditi tertentu merupakan informasimeningkatnya kelangkaan relatif dan hal ini cenderung meningkatkan produksi danmengurangi konsumsi terhadap komoditi tersebut. Bahkan untuk sumberdaya yang tidak

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 20: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 20 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

dapat diperbaharui dengan persediaan yang sangat terbatas, mekanisme hargacenderung mengoreksi problem-problem kelangkaan antara lain dengan mendorongeksplorasi dan penemuan sumberdaya baru, menekan konsumsi, mendorong konservasi,pendaur ulangan dan mencari serta menemukan alternatif produk substitusi.

Karena interest rate (tingkat suku bunga) sama dengan harga modal, sistem hargacenderung menstabilkan perekonomian sepanjang waktu. Peningkatan suku bunga,merefleksikan adanya kelangkaan modal yang selanjutnya akan mendorong saving danpada saat yang sama menekan kredit dan menunda konsumsi sehingga memungkinkanakumulasi modal. Para pakar ekonomi modern telah membuktikan bahwa dengansejumlah persyaratan dan asumsi-asumsi yang membatasinya, mekanisme harga telahmenciptakan organisasi yang benar-benar efisien dalam sistem perekonomian bebas.

Namun demikian mekanisme harga beroperasi dengan biaya besar, hal inidisebabkan oleh banyaknya properti eksklusif yang terlibat dan keharusan penyebaraninformasi secara meluas. Selain itu mekanisme harga bekerja optimal jika setiapprodusen dan konsumen beroperasi pada skala usaha yang sedemikian kecilnya sehinggatidak ada satupun kekuatan yang dapat mempengaruhi harga pasar. Di dalam praktekperekonomian modern umumnya justru terjadi operasi usaha berskala besar sehinggaterdapat banyak peluang untuk mempengaruhi bahkan mengendalikan mekanisme harga.

Di sisi lain mekanisme harga dapat menjadi batasan yang kurang manusiawi bagiproses-proses produksi yang tergantung sepenuhnya pada alam sebagaimana umumnyaproduk pertanian. Fluktuasi harga yang kuat terhadap produk-produk pertanianmembawa dampak yang merusak pendapatan dan kesejahteraan produsen (petani).Uraian di atas secara eksplisit menggambarkan adanya siklus antara harga danpendapatan dalam mekanisme harga di perekonomian pasar bebas. Harga membantupenetapan tingkat pendapatan namun di lain pihak permintaan efektif diterjemahkansebagai permintaan yang didukung daya beli. Kondisi ini menyebabkan permintaan darikelas ekonomi yang lebih mampu dihargai lebih tinggi. Jadi dapat dipahami jika siklusharga-pendapatan berpotensi menjadi sumber ketidakadilan dalam distribusi pendapatanagregat. Alasan ini dan sejumlah alasan lainnya menyebabkan masyarakat engganmembiarkan mekanisme harga mengendalikan fungsi koordinasi dalam perekonomian.

Sistem ekonomi pasar bebas atau liberalisme dikenalkan oleh Adam Smith dalambukunya yang berjudul An inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations,yang dikenal dengan Wealth of Nations pada tahun 1776. Dalam sistem pasar bebas,perekonomian diserahkan kepada swasta tanpa campur tangan pemerintah. MenurutAdam Smith mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumberdaya yang efisien, jikapemerintah tidak turut campur dalam perekonomian. Pasar akan mencapai tingkatekonomi yang optimal dan akan memulihkan dengan sendirinya jika pemerintah tidakturut campur dalam perekonomian. Ada beberapa asumsi dari teori tersebut, yaitu:1. Struktur pasarnya adalah pasar persaingan sempurna2. Informasi sempurna dan simetris3. Input dan output adalah homogen4. Para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau

keuntungan5. Tidak ada eksternalitas.

Jika asumsi-asumsi tersebut tidak terpenuhi, maka sistem ekonomi pasar yang akanmenjadi alat alokasi sumberdaya yang paling efisien dan sistem ekonomi yang akanmencapai tingkat ekonomi yang optimal jika tanpa campur tangan pemerintah tersebutjuga tidak akan tercapai. Sebagai contoh asumsi pasar persaingan sempurna. Asumsi inisulit dipenuhi karena di dunia nyata banyak terdapat struktur pasar yang tidak besaingsempurna seperti struktur pasar monopoli, oligopoli dan persaingan monopolistik. Asumsiinformasi sempurna dan simetris juga sulit dipenuhi, karena banyak terjadi informasiyang tidak sempurna dan tidak simetris antara penjual dan pembeli. Asumsi tidak adaeksternalitas juga sulit dipenuhi karena di dunia nyata banyak terjadi eksternalitas baik

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 21: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 21 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

positif maupun negatif. Dengan tidak terpenuhinya asumsi-asumsi tersebut makaterjadilah kegagalan pasar (market failure) dari sistem pasar bebas. Untuk mengoreksikegagalan pasar tersebut diperlukan intervensi pemerintah di dalam perekonomiandengan membuat kebijakan pemerintah. Bentuk intervensi pemerintah ini sebenarnyamerupakan bagian dari sistem ekonomi terpusat (sosialisme) yang akan dijelaskanberikut ini.

Centrally Planned Economic Systems-Sistem Perekonomian yangDirencanakan secara Terpusat (sosialisme):

Mekanisme perekonomian yang tersentralisasi didedikasikan untuk melayanikepentingan-kepentingan terbaik rakyat banyak. Kepemilikan sumberdaya dan stokkapital dikoordinir secara kolektif. Dengan cara ini inekualitas income (ketidaksetaraanpendapatan) akibat kepemilikan modal dan sumberdaya yang tidak proporsional dapatdihindari. Penggunaan sumberdaya yang cenderung mengorbankan manfaat jangkapanjang untuk kepentingan individual dapat dicegah melalui perencanaan pertumbuhanekonomi yang distimulasi oleh adanya saving dan investasi. Inilah tujuan dariperekonomian sosialis yang direncanakan secara terpusat.

Central planner, perencana pusat biasanya menetapkan sistem instruksional(direktif) yang kompleks, kuota produksi dan ganjaran serta penalti (sanksi), yangdidukung peringatan terus menerus agar setiap individu melakukan yang terbaik bagikepentingan bersama. Individu memberikan respon positip jika kebijakan yang ditetapkanoleh central planner dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena alasan iniganjaran yang diberikan seringkali harus disesuaikan dengan skill,usaha dan kemauanindividual, hal mana juga berpotensi menyebabkan ketidaksetaraan pendapatan padatingkat-tingkat tertentu.

Bagaimana central planner dapat mengetahui instruksi apa yang harus diberikan danberapa kuota produksi harus ditetapkan, mau tidak mau harus dikerahkan informasidalam jumlah besar tentang kelangkaan relatif, nilai-nilai relatif, efisiensi dan prosesproduksi alternatif. Apabila kita cermati fungsi koordinasi dalam perekonomian yangterpusat dilaksanakan oleh suatu badan sentral dengan menggunakan harga bayangan(shadow price) untuk mengganti harga pasar.

Perekonomian Campuran:Di dalam perekonomian campuran mekanisme harga digunakan untuk mengarahkan

aktivitas-aktivitas dari sektor-sektor swasta tetapi negara tetap mempunyai hak untukmengatur dan mempengaruhi proses-proses produksi dan konsumsi. Negara dapatmemproduksi dan mendistribusikan produk tertentu di luar sistem harga apabila cara inidipercaya mampu memberikan solusi bagi kemanan nasional atau jika nilai sosial dariproduk yang bersangkutan sangat besar. Pemerintah melakukan campur tanganterhadap produksi dan konsumsi melalui penyesuaian harga relatif baik secara langsungantara lain dalam bentuk kebijaksanaan fiskal, subsidi, tarif, kuota import eksport danpublic sector purchasing (pembelian sektor publik); maupun secara tidak langsung dalambentuk kebijakan regulasi dan modifikasi sistem legalitas properti.

Perekonomian campuran merupakan usaha mengambil manfaat dari efisiensi sistemharga sebagai mekanisme koordinasi tanpa harus mempercayakan semua aspek kinerjaperekonomian secara umum pada sistem pasar bebas. Harga tetap memegang perananpenting dalam menciptakan insentif dan dalam distribusi pendapatan, sedangkankebijakan publik dijadikan langkah pendekatan untuk menetapkan level konsumsiminimal bagi para pencari pendapatan yang kurang efektif, untuk meredam instabilitasbagi pihak-pihak pemilik tenaga kerja, ketrampilan dan sumberdaya akibat perubahankondisi pasar, serta untuk mengoreksi mis-alokasi sumberdaya.

Kiranya penting dipahami bahwa peran sektor publik dalam perekonomian campuranmelibatkan sejumlah besar perencanaan substansial, pengumpulan dan analisa informasi,penetapan tujuan dan penciptaan insentif untuk mencapai target awal. Kondisi demikian

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 22: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 22 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

di sisi lain membuka peluang yang cukup besar terhadap adanya praktek-praktek mismanajemen.

Bagaimana Kinerja suatu Perekonomian Diukur: Indikator KesejahteraanMasyarakat

Tujuan pokok dari suatu sistem perekonomian adalah untuk memberikan kepuasanmaksimum bagi semua anggota masyarakat yang dilayani. Tetapi karena hampir tidakmungkin mengukur kadar kepuasan dari semua individu, diperlukan seperangkat analisalogis. Apakah sektor-sektor produksi beroperasi dengan kapasitas penu? Indikator-indikator semacam ini dapat ditafsirkan sebagai persentase dari utilitasi: kapasitasindustri dan tingkat pengangguran.

Tingkat pengangguran di satu sisi merupakan indikator tenaga kerja yang tidakdimanfaatkan dan di lain pihak juga merupakan prediktor dari kesejahteraan masyarakatsebab pengangguran hampir selalu berarti reduksi pendapatan bagi mereka yangbersangkutan dan meningkatkan pengeluaran publik untuk menanggung mereka. Dalammasyarakat yang sangat menghargai kerja pengangguran merupakan masalah sosialyang memberikan dampak psikologis yang buruk bagi mereka yang menganggur.

Apakah tingkat harga secara agregat relatif stabil, dapat dicermati dari laju inflasiyang mengindikasikan annual rate (laju tahunan) dari kenaikan tingkat harga umum. Lajuinflasi diukur melalui perubahan indeks harga konsumen atau whole sale price index(indeks harga di tingkat pengecer).Untuk mengetahui keadaan tertentu dariperekonomian dapat dilakukan dengan memeriksa seperangkat indikator : penawarantenaga kerja, investasi dalam sektor industri, peralatan, indeks harga dan sebagainya.Namun jika kita ingin mengetahui keadaan perekonomian secara total indikator palingumum digunakan adalah Gross National Product (GNP).

GNP adalah nilai total dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalamsatu tahun. Standar nilai yang dijadikan dasar adalah harga barang dan jasa yangditetapkan di pasar. Dengan demikian GNP sebagai indikator kesejahteraan mempunyaibeberapa kelemahan. Pertama, kenaikan harga umum karena peningkatan inflasionerdalam suplai uang akan meningkatkan GNP nominal meski kesejahteraan tidakmeningkat. Ilusi kemakmuran ini dapat dihindarkan dengan menghitung GNP riil padatingkat harga yang berlaku selama periode waktu tertentu.GNP mencatat pengeluarantanpa membedakan cost dan benefit. Meskipun GNP dapat ditingkatkan melalui ekstraksisumberdaya dan dalam jangka pendek oleh over eksploitasi sumberdaya yang tidak dapatdiperbaharui, menurut perhitungan tidak ada compensating entry (biaya kompensasi)atas sumberdaya yang hilang. GNP dalam pengertian riil adalah pengukuran arus barang,tidak bertujuan menghitung efisiensi produksi dan konsumsi serta perubahan-perubahannetto dalam tingkat kesejahteraan.

Pasar tidak mampu mencerminkan keadaan lingkungan dan nilai-nilai sumberdayaalam. Polusi tidak mereduksi GNP. Di lain pihak polusi menyebabkan banyak problemkesehatan manusia yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya tinggi pada jasa-jasamedis. Meskipun output industri meningkat namun reduksi lingkungan terjadi terusmenerus : kebisingan, kemacetan, polusi dan stress. Kesemuanya akan mengurangi netbenefit dari output nasional yang semakin meningkat.

Jika benar bahwa kerusakan lingkungan meningkat dengan cepat seiringbertambahnya output nasional (GNP) maka GNP sebagai ukuran kesejahteraan manusiadan sosial benar-benar menyimpang. Hal ini perlu diperhatikan mengingat selama inipertumbuhan ekonomi senantiasa diidentifikasikan sebagai peningkatan GNP. Bagimereka yang memikirkan prospek jangka panjang peradaban manusia, eksplorasi alamtidak hanya akan tertuju pada pemenuhan ekonomi namun mempertimbangkan konversicadangan sumberdaya bagi kepentingan generasi-generasi yang akan datang.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 23: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 23 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

HargaPembahasan mengenai kelemahan-kelemahan GNP sebagai indikator ekonomi

mengindikasikan adanya kelompok barang dan jasa tertentu yang gagal memenuhi fungsikoordinasi dalam mekanisme harga di pasar bebas atau perekonomian campuran.Bagaimana hal ini dapat terjadi? Harus diingat bahwa mekanisme harga didasarkan atassistem kepemilikan yang eksklusif dan dapat ditransfer. Untuk sebagian kategori pentingdari barang, jasa dan lingkungan hak-hak kepemilikan yang transferable belum dapatditetapkan. Dalam beberapa kasus kesepakatan tradisional dan sosial menjadipenghalang bagi pembentukan hak-hak kepemilikan eksklusif. Ada hal-hal tertentu dimana publik harus memperoleh akses terhadap kekayaan alam : udara, perikanan lautdan sebagian penggunaan air.

Air mempunyai karakteristik fisik yang menyebabkan biaya tinggi dalampemeliharaan, konservasi dan peningkatan kualitasnya. Tanpa hak kepemilikan yangeksklusif agak sulit dilakukan sehingga hampir tak mungkin memberlakukan ganti rugiyang sepadan. Harga gagal dalam fungsi koordinasinya. Individu tidak berpeluang untukmengimbangi produksi dan konsumsinya atas jenis-jenis komoditi penting yangkualifikasi harganya tidak ditetapkan.Alternatif untuk menyelesaikan kasus-kasus serupa adalah dengan melibatkan tindakankolektif untuk menetapkan dan memberlakukan sistem insentif yang layak melaluiperaturan, adat istiadat dan tradisi. Para perencana dapat menentukan sistem harga ataubayaran yang dapat dikutip dari masyarakat secara layak.

Bagi perekonomian yang memberikan peran-peran penting pada sektor pasar dansistem harga, tugas para pakar ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan adalahmengidentifikasi dan menganalisa kelemahan sistem harga dan merencanakan solusiyang mungkin untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.

2.2.4.2. Mekanisme PerekonomianSistem perekonomian adalah metode untuk mengorganisasikan alokasi sumberdaya

dan mendistribusikan produk. Sebagaimana telah dijelaskan pada kegiatan pembelajaran4, dalam ilmu ekonomi dikenal dua sistem perekonomian yang antagonistik sebagaiberikut:1. Sistem perekonomian pasar: yaitu metode pengorganisasian perekonomian di mana

alokasi sumberdaya ekonomi ditetapkan secara independen melalui keputusan dantindakan individu sebagai pelaku pasar, baik sebagai konsumen, produsen maupundistributor.

2. Sistem perekonomian terpusat: yaitu metode pengorganisasian perekonomian di manaalokasi sumberdaya ekonomi ditetapkan oleh pemerintah dan institusi yang memilikikewenangan

Dalam prakteknya sangat sedikit negara yang menerapkan kedua sistem perekonomiantersebut secara murni. Sebagian besar negara di dunia, menganut sistem perekonomiancampuran di mana alokasi sumberdaya ekonomi diserahkan pada mekanisme pasar,namun untuk produk-produk tertentu yang menguasai hajat hidup masyarakatpemerintah mengaturnya melalui berbagai bentuk intervensi pasar.

Mekanisme harga dalam sistem perekonomian pasar tidak selamanya dapatmemecahkan masalah ekonomi dengan baik, beberapa di antaranya adalah:1. Distribusi pendapatan: mekanisme harga tidak selalu bisa menjamin keadilan

distribusi pendapatan2. Ketidaksempurnaan pasar: apabila terdapat perbedaan kekuatan pasar yang

menyolok, maka harga pasar yang terbentuk melalui transaksi umumnya tidakmencerminkan kepentingan masyarakat pada umumnya, melainkan kepentingan paraprice maker

3. Pengadaan barang publik: beberapa jenis barang yang hanya dapat disediakan secarakolektif seperti keamanan, ketertiban hukum, pendidikan dan sebagainya tidak dapat

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 24: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 24 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

dipasok melalui sistem pasar. Dalam hal ini diperlukan intervensi pemerintah sebagaipemasok barang dan jasa publik.

4. Eksternalitas: mekanisme pasar tidak selalu dapat memperhitungkan pengaruh sosialkegiatan perekonomian misalnya pengaruh keberadaan suatu pabrik pada kualitaslingkungan

5. Pengelolaan perekonomian secara makro: mekanisme pasar tidak bisa diandalkanuntuk menstabilkan gejolak naik turunnya totalitas kegiatan perekonomian

Struktur Perekonomian PasarPermintaan dan penawaran produk dan jasa antara rumahtangga dan perusahaan

dipengaruhi oleh harga input dan produk itu sendiri. Diagram di atas ini penting. Totalitasmasyarakat di suatu wilayah dianggap sebagai sektor rumahtangga. Sebagian anggotamasyarakat juga bertindak sebagai pemilik usaha yang mengorganisasikan kegiatanproduksi.

Transaksi antar kedua sektor tersebut terjadi di dua pasar yaitu pasar produk ataupasar hasil produksi dan pasar faktor produksi atau pasar input. Di pasar produkprodusen bertemu konsumen dan harga dari berbagai macam produk ditetapkan. Gerakharga produk ini merupakan jawaban atas pertanyaan what to produce? Sedangkan dipasar input, sektor produksi (perusahaan) bertransaksi dengan sektor rumahtanggasebagai pemasok faktor produksi. Harga berbagai faktor produksi termasuk tingkat upahditentukan di pasar ini dan menjadi jawaban atas pertanyaan how to produce dan whogets the output? Secara implisit, model di atas menginformasikan bahwa mekanismeharga dapat menjawab seluruh pertanyaan atas pengambilan keputusan alokasisumberdaya dalam perekonomian secara efektif dan efisien (Boediono,1982). Diagramberikut ini menunjukkan struktur dasar sistem perekonomian pasar.

Gambar 1.3: Model Alir Sistem Perekonomian Pasar(Diadaptasi dari: Boediono, 1982)

Keterangan:Perusahaan menjualbarang kepadarumahtangga danmembeli input darirumahtangga baikberupa tenaga kerjamaupun sumberdayalainnya.

Rumahtanggamembeli barang dariperusahaan danmenjual inputproduksi (tenagakerja dan alat

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 25: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 25 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

DAFTAR PUSTAKABoediono, 1982, Ekonomi Mikro, BPFE,Yogyakarta

Colman, David. and Y. Trevor. 1997. Principles of Agricultural Economics: Markets andPrices in Less Developed Countries. Cambrige University Press, Cambrige.

Lipsey,R.G. dan Courant, P.N., 1996,Economics, Harper Collins College Publisher, NewYork

Mankiw, N.G. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Mubyarto, 1987, Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta

Pindyck R.S. dan Rubinfeld, D.L.,2001, Microeconomics, Prentice Hall,Inc., New Jersey

Tambunan, T.T.H., Perekonomian Indonesia, 2001, Ghalia Indonesia, Jakarta

Randall,A., 1981, Resource Economics, An Economic Approach to Natural Resource andEnvironmental Policy, Grid Publishing, Inc., USA

Soekartawi, 2002, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

2.3. Propagasi Pembelajaran 12.3.1.Propagasi Pembelajaran 1.1.1. Apa yang dipelajari oleh ilmu ekonomi pertanian? Jelaskan karakter pertanian

Indonesia berciri tropik!2. Berikan penjelasan bagaimana hubungan ilmu ekonomi pertanian dengan cabang ilmu

lain dalam menganalisa masalah-masalah pertanian dan pembangunan pertanian diIndonesia. Berikan contoh kasus riil yang relevan. Anda dapat mengutip kasustersebut dari media atau mengunduh dari berita-berita online!

3. Mengapa pembangunan pertanian dengan pendekatan agribisnis dianggap paling tepatuntuk Indonesia dewasa ini?

2.3.2.Propagasi Pembelajaran 1.2.1. Jelaskan konsep kelangkaan sumberdaya dalam ekonomi dan berikan contoh nyata

bagaimana kelangkaan mendorong manusia untuk melakukan pilihan-pilihan.

2. Pengambilan keputusan alokasi sumberdaya ekonomi adakalanya dilakukanberdasarkan pertimbangan ekonomi dan non ekonomi, jelaskan dan berikan contoh!

2.3.3.Propagasi Pembelajaran 1.3.1. Jelaskan tiga prinsip ekonomi yang Anda nilai paling penting, berikan ilustrasi contoh

kasus dan implementasi prinsip ekonomi tersebut di bidang pertanian. Lengkapiilustrasi tersebut dengan diagram yang menjelaskan alur logika interaksi ekonomiyang berlangsung; sertakan data pendukung.

2. Kebijakan dan strategi yang telah dilakukan Kabinet Indonesia Bersatu untukmenanggulangi masalah inflasi dan pengangguran di Indonesia. Jelaskan alurlogikanya berdasarkan prinsip ekonomi yang relevan.

2.3.4.Propagasi Pembelajaran 1.4.Buatlah satu makalah kelompok tentang sistem perekonomian Pancasila yang dianut olehnegara kita. Jelaskan dan analisis apakah sistem perekonomian Pancasila lebih condongke arah perekonomian liberal, sosialis atau campuran. Jelaskan mengapa founding fatherkita mencita-citakan sistem perekonomian Pancasila.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 26: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 26 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

2.3.5.Propagasi Pembelajaran 1.5.1. Apakah model alir sistem perekonomian pasar dapat mewakili realitas perekonomian?

Lakukan observasi dan kajian pustaka lalu berikan penjelasan disertai contoh-contohpenerapannya dalam sektor pertanian!

2. Kasus 1: Pengadaan sarana jalan di pedesaan adalah sangat penting bagi kegiatanpemasaran produk pertanian. Berikan ulasan, bagaimana lazimnya pengadaan saranadan prasarana publik di daerah asal Anda diselenggarakan? Dapatkah penawaran jasapengadaan sarana jalan ini diserahkan kepada mekanisme pasar? Jika ya jelaskan,sebaliknya jika tidak berikan argumentasi Anda!Kasus 2: Himpunlah informasi tentang praktek pertanian di negara-negara sosialisyang umumnya menganut sistem perekonomian terpusat. Bandingkan dengan kondisipertanian di negar-negara yang menganut sistem perekonomian pasar. Berikanilustrasi empirik disertai contoh-contoh apa kekurangan dan kelebihan masing-masingsistem perekonomian tersebut dalam mengelola sektor pertanian!

2.4. Rancangan Tugas Pembelajaran 1

RANCANGAN TUGAS

MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN

SEMESTER /sks : Ganjil & genap/3sks

1. TUJUAN TUGAS :a. Mengenal pertanian dalam arti sempit dan luasb. Mengetahui definisi dan ruang lingkup ekonomi pertanianc. Memahami sistem agribisnis sebagai sistem pertanian modernd. Memahami konsep kelangkaan sumberdaya relatif dalam ekonomi pertaniane. Mengidentifikasi pentingnya pengambilkan keputusan dalam produksi pertanianf. Menumbuhkembangkan kesadaran tentang pentingnya kompetensi pengambilan

keputusan dalam profesi ekonomi pertanian/agribisnisg. Mengenal beberapa prinsip dasar ekonomih. Menemukenali cara berpikir seorang ekonomi. Membiasakan melihat fenomena sektor pertanian melalui cara pandang ekonomij. Mengenal 3 sistem perekonomian di duniak. Memahami alasan Indonesia menganut sistem perekonomian campuranl. Memahami liberalisasi ekonomi dan dampaknya pada perekonomian Indonesiam. Memahami struktur perekonomian pasarn. Mengetahui dan menjelaskan kembali model diagram alir struktur perekonomian

pasaro. Memahami peran mekanisme harga dalam alokasi sumberdaya ekonomi dalam

sistem perekonomian pasar

2. URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : Fundamental Ekonomi dan Sistem Perekonomian b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :

(1) Melengkapi materi pada setiap kegiatan berlajar pada Pembelajaran 1 denganbahan referensi dari sumber lain;

(2) Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada PropagasiPembelajaran 1; yaitu pada uraian Propagasi pembelajaran 1 sampai dengan 5;

(3) Semua tugas yang harus diselesaikan melalui diskusi pada kegiatan tutorialdipandu oleh asisten dosen

c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 27: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 27 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

(1) Bentuk kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang Mahasiswa dari kelompokasisten yang sama untuk menyelesaikan Tugas Kegiatan Belajar (TKB) 4.

(2) Penyelesaian tugas ditinjau dari tingkat individu anggota maupun tingkatkelompok. Untuk itu lakukan identifikasi penyelesaian propagasi 1.1 hingga1.5 dari setiap anggota kelompok; kemudian tetapkan kesimpulan yangmewakili kondisi kelompok Anda.

(3) Selesaikan soal pada propagasi 1.1, 1.2, 1.3 dan 1.5 secara individu.Penyelesaian tugas diketik serta diemailkan ke dosen pengampu matakuliah.Dosen akan memberikan ulasan atas beberapa contoh tugas mahasiswamelalui blog dosen. Mahasiswa diwajibkan mengakses diskusi online denganmemberikan respon atas komentar dan evaluasi dosen pada kolom responyang sudah disediakan dalam official blog dosen yang telah disebutkan, ataumasuk ke www.elearning.fp.ub.ac.id dengan panduan asisten).

(5) Dengan menggunakan sumber pustaka (referensi) yang dapat dipertanggung-jawabkan, selesaikan Propagasi 1.4 secara kelompok. Lampirkan hasilpencarian sumber pustaka kelompok Anda.

(6) Hasil diskusi kelompok dilaporkan dalam bentuk ketikan; dan ringkasan hasiltugas kelompok disajikan dalam bentuk power point yang diemail ke alamatmasing-masing dosen pengampu setiap kelas.

d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan(1) Jawaban latihan soal (hard copy) sebelum maupun sesudah diskusi kelas yang

dilengkapi dengan daftar pustaka.(2) Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point

3. KRITERIA PENILAIAN :a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban

b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers) c. Kejelasan logika yang dipresentasikan

d. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiencese. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji didasarkan

pada partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan pertanyaan)f. Penilaian kemampuan didasarkan pada tabel berikut:

Tabel 1.1. Indikator penilaian KelompokNo. Komponen penilaian Indikator Skala Bobot NilaiA. Laporan kelompok1 Kelengkapan deskripsi Konsep Teori Dasar:

Tidak ada 50 0,3 15Ada & kurang tepat 70 21Ada & tepat 100 30

2 Power point Kurang dari standar 60 0,2 12Standar 70 14Lebih dari standar 80 16

3 Sistematika alur logika Tidak ada 50 0,3 15Ada & tdk runtut 70 21Ada & runtut 100 30

4 Data pendukung(Contoh aplikasi)

Tidak ada 50 0,1 5Ada & tdk relevan 70 7Ada & relevan 90 9

5 Daftar pustaka Tidak ada 30 0,1 3Ada & tdk sesuai 50 5Ada & tdk lengkap 70 7Ada & lengkap*) 90 9

Catatan: Nilai terendah: 50, tertinggi: 94

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 28: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 28 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Tabel 1.2. Indikator penilaian individu dari Tugas Kelompok

No.

Komponenpenilaian

Indikator Nilai

B. Peran Individu1 Moderator - 502 Operator - 403 Penyaji Membaca penuh 50

½ membaca 60Tidak membaca 70

4 Menjawab Tidak tepat 60Kurangtepat 70Tepat 80

C. Peran Audience1 Pertanyaan Ide tdk orisinil 60

Ide Orisinil & tdkInovatif

70

Ide orisinil & inovatif 802 Tanggapan Tdk tepat 60

Kurang tepat 70Tepat 80

Tabel 1.3. Indikator penilaian Tugas Individu (TKB 2)

No.Komponenpenilaian

Indikator Skala Bobot Nilai

A. Laporan kelompok1 Kelengkapan

deskripsiKonsep Teori Dasar:Tidak ada 50 0,3 15Ada & kurang tepat 70 21Ada & tepat 100 30

2 Sistematika alurlogika

Tidak ada 50 0,4 20Ada & tdk runtut 70 28Ada & runtut 90 36

3 Data pendukung(Contoh aplikasi)

Tidak ada 50 0,15 6,5Ada & tdk relevan 70 10,5Ada & relevan 90 13,5

4 Daftar pustaka Tidak ada 30 0,15 4,5Ada & tdk sesuai 50 6,5Ada & tdk lengkap 70 10,5Ada & lengkap 90 13,5

Keterangan: Nilai terendah = 46; nilai tertinggi = 93

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 29: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 29 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

3. Kegiatan Belajar 2: Peran Pertanian Dalam SistemPerekonomian Indonesia

3.1. Tujuan Pembelajaran 2Setelah mempelajari materi pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan akan dapat:1. Mampu menemukenali kedudukan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi;2. Memahami peran sektor pertanian dalam system perekonomian Indonesia;3. Mampu mengidentifikasi perkembangan sector pertanian dalam system perekonomian.

3.2. Uraian Pembelajaran 23.2.1. Sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi

Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki karakteristik khas dan berbedadari sektor lainnya. Kegiatan pertanian telah dimulai sejak beribu tahun yang lalu ketikamanusia tidak lagi memenuhi sumber pangannya dari berburu dan mengumpulkan.Kegiatan bercocok tanam terus mengalami perkembangan seiring juga denganperkembangan pengetahuan modern. Karena sejarah panjangnya terhadap kehidupanmanusia tersebut maka perekonomian yang bercirikan pertanian khususnya pedesaantelah menumbuhkan adat dan kebiasaan yang sangat kuat dalam masyarakat. Sebagaisektor ekonomi yang paling tua maka sektor ini merupakan sektor yang paling banyakmenyerap tenaga kerja terutama bagi negara-negara pada tahap membangun. Tingginyapenyerapan tenaga kerja sektor pertanian tidak hanya disebabkan karena sektor inimembutuhkan tenaga kerja yang banyak dalam pengelolaanya tetapi juga karenapengetahuan dan keterampilan tenaga kerja terhadap pertanian lebih baik dibandingkansektor lain. Hal ini ditunjukkan bahwa penyerapan angkatan kerja bagi negara-negaramiskin mencapai 60-70 persen.

Karakteristik lainnya adalah sektor pertanian menggunakan dan memerlukan lahandalam proses produksinya. Artinya lahan merupakan faktor produksi utama bagi produksisektor pertanian sehingga ketergantungan atas ketersediaan lahan pertanian sangattinggi. Selain faktor lahan, pertanian juga sangat tergantung dengan faktor cuaca (iklim).Sebagaimana lahan, cuaca sangat berbeda-beda antara daerah satu dengan yang lain danperbedaan atas lahan dan cuaca menyebabkan teknik produksi dan komoditas yangdihasilkan oleh sektor pertanian akan bervariasi antar daerah.

Pada akhirnya sektor pertanian memiliki karakteristik utama yang tidak dimiliki olehsektor lain, yakni hanya sektor pertanian saja yang mampu menghasilkan bahan panganbagi keberlangsungan umat manusia. Meski manusia mampu menciptakan industri besi,baja atau listrik yang berteknologi tinggi tapi manusia tetap membutuhkan sektorpertanian sebagai penyedia bahan pangan karena kebutuhan ini tidak ada subtitusinya.

Dalam pembangunan ekonomi, terutama pada tahap-tahap awal pembangunan,sektor pertanian diharapkan tumbuh pesat dan menghasilkan surplus yang besar sebagaiprasyarat untuk memulai transformasi ekonomi. Pertumbuhan sektor pertanian yangcepat akan mendorong permintaan sektor non pertanian karena adanya peningkatanpendapatan dan kesejahteraan petani. Peningkatan permintaan sektor non pertaniantidak hanya akan terjadi pada produk-produk konsumsi langsung tetapi terjadi juga untukproduk-produk non pertanian sebagai input usahatani maupun untuk investasi (Tomich etal., 1995 dalam Harianto, 2000). Artinya pertumbuhan sektor pertanian akan mendorongpertumbuhan sektor industri, baik industri hilir seperti industri pangan, minuman, tekstil,dan obat-obatan, maupun industri hulu seperti pupuk, pestisida termasuk industri mesinpertanian. Berkembangnya sektor industri juga menyebabkan semakin baiknyainfrastruktur serta kemampuan manajerial sumberdaya manusia.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 30: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 30 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

3.2.2. Peran sektor pertanianPeranan penting sektor pertanian dalam perekonomian suatu negara antara lain,

sebagai: (1) penyedia bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjaminketahanan pangan, (2) penyedia bahan baku bagi sektor industri, (3) sebagai pasarpotensial bagi produk-produk industri, contohnya: industri pupuk dan pestisida, (4)sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan bagi pembangunan sektorlain, (5) sumber perolehan devisa karena produk pertanian merupakan komoditi ekspor,(6) mengurangi kemiskinan, (7) pelestarian lingkungan hidup dan kontributorpembangunan pedesaan (Kuznet, 1964 dalam Harianto, 2000). Pengukuran atas peranansuatu sektor dalam perekonomian dapat dilihat dari penyerapan tenaga kerja, kontribusiterhadap penciptaan PDB (produk domestik bruto), kontribusi terhadap ekspor sertakontribusi terhadap konsumsi masyarakat.

Penyerapan Tenaga KerjaSektor pertanian dianggap penting dalam perekonomian karena kemampuan sektor

ini dalam menyerap tenaga kerja yang banyak. Sebagaimana penjelasan pada uraian diatas bahwa penyerapan sektor pertanaian atas tenaga kerja tidak hanya karena kegiatanpertanian membutuhkan tenaga kerja yang banyak tetapi juga keahlian masyarakat atassektor ini relatif lebih baik dibandingkan sektor lain khususnya bagi masyarakat di negarasedang berkembang dimana tingkat pendidikan relatif rendah. Dengan kata lain,pekerjaan utama dari penduduk negara yang sedang berkembang adalah petani.

Perekonomian Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang juga didukungoleh sektor pertanian sebagai penyerap tenaga kerjanya. Meskipun pangsa sektorpertanian terhadap penyerapan tenaga kerja mengalami penurunan seiring dengan makinmeningkatnya penyerapan sektor industri karena berkembangnya sektor industri dansektor-sektor lainnya (termasuk jasa). Sektor pertanian masih berkontribusi dalampenyerapan tenaga kerja pada proporsi 45%. Perkembangan angkatan kerja danpenyerapan tenaga kerja sektoral dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Perkembangan Angkatan Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja (Ribu Orang)menurut Sektor Tahun 1988-2013

Tahun Angkatan KerjaBekerja

PengangguranPertanian Industri Lainnya* Total1988 74.596 40.558 5.997 25.963 72.518 2.0781989 75.508 41.284 7.335 24.806 73.425 2.0831990 77.803 42.378 7.693 25.780 75.851 1.9521991 78.455 41.206 7.946 27.271 76.423 2.0321992 80.704 42.153 8.255 28.110 78.518 2.1861993 81.446 40.072 8.784 30.354 79.200 2.2461994 85.776 37.858 10.841 33.340 82.039 3.7371995 86.361 35.233 10.127 34.750 80.110 6.2511996 90.110 37.720 10.773 37.209 85.702 4.4081997 89.603 34.790 11.009 39.606 85.406 4.1971998 92.735 39.415 9.934 38.323 87.672 5.0631999 94.847 38.378 11.516 38.923 88.817 6.0302000 95.651 40.677 11.642 37.520 89.838 5.8132001 98.812 39.744 12.086 38.977 90.807 8.0052002 100.779 40.634 12.110 38.904 91.647 9.1322003 102.631 43.042 11.496 38.273 92.811 9.8202004 103.973 40.608 11.070 42.044 93.722 10.2512005 105.802 41.814 11.652 41.482 94.948 10.8542006 159.260 42.320 11.580 41.280 95.180 11.1002007 162.350 42.610 12.090 42.880 97.580 10.5502008 111.480 42.690 12.440 46.920 102.050 9.4302009 104.490 43.030 12.620 48.840 104.490 9.2602010 116.000 42.830 13.050 51.530 107.410 8.590

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 31: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 31 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Tahun Angkatan Kerja Bekerja PengangguranPertanian Industri Lainnya* Total2011 119.400 42.470 13.710 55.100 111.280 8.1202012 120.410 41.200 14.210 57.390 112.800 7.6102013 121.190 39.960 14.780 59.280 114.020 7.170

Keterangan : * termasuk pertambangan dan jasaSumber : BPS 2014

Jika dilihat dari tahun 1988, maka sektor pertanian masih menempati proporsitertinggi dalam penyerapan tenaga kerja dengan kontribusi sebesar 56 persen.Artinya lebih dari separuh penduduk Indonesia usia kerja memperoleh penghasilandan menggantungkan hidup dari sektor pertanian sedangkan 44 persen lainnyabekerja pada berbagai sektor termasuk industri, pertambangan, perdagangan danjasa. Penyerapan tenaga kerja sektor industri mengalami pertumbuhan sangat besarpada tahun 1994 dengan laju pertumbuhan 23,42 persen sedangkan penduduk yangbekerja di sektor pertanian pada saat tersebut hanya 46 persen. Pada kurun waktutersebut (1988-1994) penyerapan tenaga kerja sektor industri mengalamipertumbuhan 10,7% dari 8,3 persen pada tahun 1988 menjadi 13,2 persen padatahun 1994 sedangkan sektor pertanian mengalami penurunan sebesar 1,1%(Gambar 3)

Gambar 1.4. Kontribusi Sektoral Terhadap Penyerapan Tenaga KerjaSumber: BPS, 2014 (Diolah)

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 32: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 32 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Dari Gambar 1.4. terlihat penurunan sektor pertanian dalam penyerapan tenagakerja pada kurun 1988-1997 namun adanya krisis pada akhir tahun 1997meningkatkan kembali penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tahun 1998. Halini menunjukkan bahwa sektor pertanian Indonesia masih cukup tangguh dan dapatdiandalkan dalam penyerapan tenaga kerja yang menjadi pengangguran karenaadanya kontraksi dari sektor-sektor lain.

Kontribusi Terhadap GDPKuznets, 1961 dalam Ghatak, 1984 menyatakan bahwa kontribusi produk (product

contribution) dari sektor pertanian tercipta karena sektor pertanian mampu mendorongekspansi sektor non pertanian melalui penyediaan pangan dan bahan baku bagi industripengolahan. Selain kedua hal tersebut, ditinjau dari perdagangan luar negeri sektorpertanian juga akan mampu menghasilkan surplus atas neraca pembayaran karenasumbangannya terhadap ekspor maupun pengembangan produk subtitusi impor.

Proporsi suatu sektor terhadap total PDB merupakan salah satu alat ukur peransektor tersebut dalam perekonomian suatu negara. Semakin besar proporsi PDB suatusektor terhadap total PDB menunjukkan semakin besarnya dominasi sektor tersebutterhadap penciptaan pendapatan negara. Jika dilihat dari struktur perekonomian (strukturPDB) Indonesia pada kurun waktu 1988-2005, perekonomian Indonesia didominasi olehtiga sektor yaitu pertanian, industri pengolahan dan perdagangan. Pada tahun 1988-1989kontribusi sektor pertanian berada pada proporsi lebih dari 20 persen dan paling besardiantara 9 sektor lainnya. Tahun 1990 kontribusi produksi sektor industri pengolahantelah mengambil alih kontribusi produksi sektor pertanian dan menjadikan industripengolahan sebagai kontributor tertinggi pembentuk PDB Indonesia. Penurunan kontribusisektor pertanian terus terjadi pada kurun waktu 1990-1997 sedangkan kontribusi sektorindustri pengolahan terus meningkat hingga 26,79 persen (1997).

Krisis ekonomi tahun 1998 telah mengakibatkan industri pengolahan mengalamikontraksi hebat sehingga produksi sektor ini mengalami penurunan sebesar 11,44persen1. Kondisi krisis ekonomi tidak hanya mengakibatkan kontraksi pada industripengolahan tetapi juga menekan pertumbuhan produksi pada hampir semua sektor,diantaranya yang mengalami penurunan paling parah adalah sektor bangunan (36,4%),keuangan (26,6%), perdagangan (18,2%) serta pengangkutan dan komunikasi (15,1%).Pada saat yang sama, sektor pertanian juga terimbas adanya krisis ekonomi namunpenurunan sektor ini tidak sebesar yang terjadi pada sektor lainnya (minus 1,3 persen).Akibat kontraksi dari sektor-sektor lain, kontribusi sektor pertanian kembali meningkatdari 16% menjadi 18%. Hal inilah yang menyebabkan munculnya pendapat bahwa sektorpertanian lebih tahan terhadap goncangan dari luar karena sedangkan sektor industrimasih sangat bergantung pada Pasca krisis, kontribusi sektor pertanian mengalamipenurunan seiring dengan membaiknya kondisi sektor industri pengolahan dan sektorperdagangan. Perkembangan kontribusi sektor pertanian dari tahun 2000-2013 rata-ratasebesar 14,06% sedangkan sektor industri pengolahan sebesar 15,87% (Gambar 2.2.).

Rata-rata pertumbuhan PDB Indonesia selama kurun waktu 1988-20132 sebesar18,35% sementara itu pada kurun yang sama sektor pertanian memiliki rata-ratapertumbuhan 15,78%. Dari tingkat pertumbuhan per tahun, sektor pertanian bukanmerupakan sektor yang memiliki tingkat pertumbuhan yang paling rendah jikadibandingkan sektor-sektor yang lainnya. Sektor-sektor yang memiliki tingkatpertumbuhan yang tinggi (lebih dari 20% per tahun) berturut-turut adalah sektorpertambangan, jasa pemerintahan, dan bangunan. Secara ringkas perkembangan tingkatpertumbuhan sektoral disajikan pada Gambar 1.5.

1 Dihitung dari PDB atas dasar harga konstan2 Dihitung dari PDB atas dasar harga konstan

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 33: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 33 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Gambar 1.5. Kontribusi Sektoral Terhadap PDB Indonesia Tahun 1988-2013Sumber: BPS, 2014 (Diolah)

Jika dibandingkan antara kontribusi sektoral dengan tingkat pertumbuhan terlihatbahwa tingkat kontribusi sektor pertanian masih relatif tinggi karena termasuk kedalam 3sektor yang paling banyak menciptakan pendapatan nasional namun dari tingkatpertumbuhannya, sektor pertanian hanya menempati ranking ke-tujuh dari sembilansektor yang ada. Pertumbuhan sektor pertanian yang makin melambat dapat terjadikarena pertama secara umum, permitaan akan makanan dan produk-produk pertanianlainnya kurang elastis terhadap pendapatan (elastisitas pendapatan terhadappermintaan/ I < 1) jika dibandingkan dengan elastisitas pendapatan terhadap permintaanproduk-produk non pertanian (sesuai dengan hukum Engel). Artinya peningkatanpendapatan akan meningkatkan permintaan produksi sektor pertanian dengan proporsiyang lebih kecil bahkan untuk produk tertentu akan mengalami penurunan. Kedua karenaadanya perkembangan ilmu dan inovasi teknologi dalam bidang pertanian menyebabkanpara petani meningkatkan pembelian input dari sektor non pertanian selain itupermintaan akan jasa pemasaran off-farm seperti pendistribusian, penyimpanan danpengolahan mengalami peningkatan sehingga proporsi pengeluaran petani terhadappangan akan mengalami penurunan (Ghatak and Ingersent, 1984; Jhonston andMellor,2007). Jhonston and Mellor (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan sektorpertanian yang makin menurun juga disebabkan karena ekspansi produksi sektorpertanian terhadap input tenaga kerja mengikuti hukum constant dan diminishing return.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 34: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 34 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Gambar 1.6. Pertumbuhan PDB Sektoral Indonesia Tahun 1988-2013Sumber: BPS, 2014 (Diolah)

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 35: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Tabel 2.2. Perkembangan PDB Indonesia Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rp) Menurut Lapangan Usaha Tahun 1988-2013

Tahun Pertanian Pertamba-ngan

IndustriPengolahan

Listrik,Gas dan

AirBangunan Perdaga-

ngan

Pengangkutan dan

KomunikasiKeuangan Jasa

Pemerintahan Total

1988 33.651,00 18.200,00 29.484,00 873,00 7.219,00 25.345,00 9.884,00 9.006,00 9.846,00 143.508,001989 38.894,00 22.921,00 35.441,00 1.508,00 8.991,00 30.415,00 10.936,00 12.196,00 11.574,00 172.876,001990 40.930,00 25.634,00 43.569,00 1.489,00 11.795,00 35.824,00 13.362,00 16.403,00 14.322,00 203.328,001991 45.636,00 31.953,00 53.379,00 1.898,00 13.762,00 41.981,00 16.968,00 20.835,00 15.218,00 241.630,001992 52.746,00 30.587,00 62.016,00 2.472,00 16.878,00 47.144,00 19.714,00 23.994,00 17.399,00 272.950,001993 58.953,00 31.497,00 73.556,00 3.290,00 22.513,00 55.298,00 23.249,00 28.048,00 22.458,00 318.862,001994 66.072,00 33.507,00 89.241,00 4.577,00 28.017,00 63.859,00 27.353,00 34.506,00 22.755,00 369.887,001995 77.896,00 40.195,00 109.689,00 5.655,00 34.452,00 75.640,00 30.795,00 39.510,00 26.555,00 440.387,001996 88.792,00 46.088,00 136.426,00 6.893,00 42.025,00 87.137,00 34.926,00 43.982,00 29.753,00 516.022,001997 101.009,00 55.562,00 168.178,00 7.832,00 46.679,00 99.582,00 38.531,00 54.360,00 32.128,00 603.861,001998 172.828,00 120.329,00 238.897,00 11.283,00 61.762,00 146.740,00 51.937,00 69.892,00 40.641,00 914.309,001999 215.687,00 109.925,00 285.874,00 13.429,00 67.616,00 175.835,00 55.190,00 71.220,00 56.745,00 1.051.521,002000 216.831,42 167.692,19 385.597,87 8.393,73 76.573,39 224.451,98 65.012,13 115.463,09 69.460,80 1.329.467,602001 263.327,85 182.007,80 506.319,66 10.854,78 89.298,86 267.656,17 77.187,58 135.369,77 81.850,90 1.613.873,372002 298.876,76 161.023,84 553.746,63 15.391,93 101.573,55 314.646,76 97.970,25 154.442,15 84.729,00 1.782.400,872003 325.653,78 169.535,53 590.051,42 19.540,82 112.571,34 337.840,30 118.267,33 174.323,66 102.507,10 1.950.291,282004 331.553,00 196.111,70 639.655,00 22.066,70 143.052,30 369.361,10 142.292,00 194.429,30 121.129,40 2.159.650,502005 365.559,60 285.086,60 765.966,70 24.993,20 173.440,60 429.944,00 180.968,70 228.107,90 135.132,80 2.589.200,102006 433.223,40 366.520,80 919.539,30 30.354,80 251.132,30 501.524,40 231.523,50 269.121,40 336.258,90 3.339.198,802007 541.931,50 440.609,60 1.068.653,90 34.723,80 304.996,80 592.304,10 264.263,30 305.213,50 398.196,70 3.950.893,202008 716.656,20 541.334,30 1.376.441,70 40.888,60 419.711,90 691.487,50 312.190,20 368.129,70 481.848,30 4.948.688,402009 857.196,80 592.060,90 1.477.541,50 46.680,00 555.192,50 744.513,50 353.739,70 405.162,00 574.116,50 5.605.203,402010 985.470,50 185.324,50 1.599.073,10 49.119,00 660.890,50 882.487,20 423.172,20 466.563,80 660.365,50 5.912.466,302011 1.091.477,10 876.983,80 1.806.140,50 55.882,30 753.554,60 1.023.724,80 491.287,00 535.152,90 785.014,10 7.419.217,102012 1.193.452,90 970.823,80 1.972.523,60 62.234,60 844.090,90 1.148.690,60 549.105,40 598.523,20 889.994,40 8.229.439,402013 1.311.037,30 1.020.773,20 2.152.592,90 70.074,60 907.267,00 1.301.506,30 636.888,40 683.009,80 1.000.822,70 9.083.972,20

Sumber : BPS, 2014

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 36: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Kontribusi Ekspor Peran sektor pertanian dalam perekonomian juga tercipta karena produk sektorpertanian merupakan komoditi ekspor yang akan memperbesar devisa negara.Sebagaimana uraian pada sub bab pendahuluan bahwa produk pertanian merupakanbahan pangan yang sangat tergantung pada kondisi alam (lahan dan cuaca) maka produkpertanian sangat spesifik pada lokasi. Negara-negara yang memiliki suberdaya yangrendah akan memenuhi kebutuhan (khususnya pangan) penduduknya melalui kegiatanperdagangan (impor). Indonesia sebagai negara yang memiliki sumberdaya melimpahuntuk memproduksi komoditi pertanian merupakan salah satu tujuan negara importiruntuk memperoleh bahan mentah. Selain bahan pangan mentah, negara-negara importirjuga membeli produk sektor pertambangan dan energi (minyak dan gas) serta produkindustri pengolahan seperti tekstil, alas kaki, makanan dan minuman. Perkembanganekspor Indonesia tahun 1996-2011 disajikan secara lengkap pada Tabel 1.3.

Tabel 2.3. Perkembangan Ekspor Indonesia (Juta $) Tahun 1996-2011 Menurut Sektor

Tahun Pertanian Industri Tambang Lainnya Migas Total1996 2.912,70 32.124,80 3.019,80 35,60 11.722,00 49.814,901997 3.132,60 34.985,20 3.107,10 596,10 11.622,50 53.443,501998 3.653,50 34.593,20 2.704,40 24,20 7.872,30 48.847,601999 2.901,50 33.332,40 2.625,90 13,50 9.792,20 48.665,402000 2.709,10 42.003,00 3.040,80 4,50 14.366,60 62.124,002001 2.438,50 37.671,10 3.569,00 5,40 12.636,30 56.320,902002 2.573,70 38.724,20 3.743,70 4,40 12.112,70 57.158,802003 2.526,10 40.880,00 3.995,70 4,70 13.651,40 61.058,102004 2.513,30 48.660,20 4.761,00 4,20 15.645,30 71.584,602005 2.880,20 55.593,70 7.946,70 7,60 19.231,60 85.660,002006 3.364,90 65.023,90 11.191,50 8,90 21.209,50 100.798,502007 3.657,90 76.460,80 11.884,90 8,80 22.088,60 114.100,902008 4.584,60 88.393,50 14.906,20 9,91 29.126,30 137.020,402009 3.535,00 73.435,84 19.692,33 10,80 19.018,29 115.692,262010 5.001,90 98.015,01 26.712,60 9,94 28.039,60 157.779,052011 5.165,79 122.188,72 34.652,00 13,00 41.477,00 203.496,51

Sumber: Pusat Data Departemen Perdagangan, 2012

Jika dilihat dari komposisinya, ekspor Indonesia selama 16 tahun masih didominasioleh ekspor non migas (79,30%3) khususnya sumbangan sektor industri. Sektorpertanian hanya menyumbang 4,25% dari total ekspor Indonesia selama tahun 1996-2011. Pada kurun waktu antara 1996-2011, kontribusi sektor pertanian terhadap eksporIndonesia mengalami peningkatan pada tahun 1998 dari 5,86% menjadi 7,5% kemudianpangsanya kembali mengalami penurunan. Sebagaimana yang kita ketahui bersamabahwa pada awal tahun 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang diawali denganmelemahnya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika. Lemahnya mata uang Indonesiaterhadap mata uang asing pada satu sisi telah memukul sektor-sektor yang berbahanbaku impor namun bagi produk-produk yang berorientasi ekspor akan meningkatkandaya saing produk tersebut. Hal ini terbukti dengan meningkatnya volume ekspor sektorpertanian dari US$ 3.132,60 juta menjadi US$ 3.653,50 juta.

Perkembangan ekspor pertanian selanjutnya mengalami penurunan kontribusi seiringdengan meningkatnya kontribusi ekspor sektor industri. Tahun 2011, kontribusi eksporpertanian hanya 2,54% sedangkan kontribusi sektor industri mencapai 60,04%. Sektorlain yang mengalami peningkatan kontribusi yang relatif besar adalah migas. Strukturekspor Indonesia tahun 2011, dapat dilihat pada Gambar 6.

3 Kontribusi rata-rata selama tahun 1996-2011

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 37: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 37 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Gambar 1.7. Komposisi Ekspor Indonesia Tahun 2011 (%)

Sedangkan jika dilihat dari rata-rata laju pertumbuhannya, sektor pertanian memilikirata-rata laju pertumbuhan paling kecil diantara sektor-sektor lain yakni sebesar 5,17%.Sektor pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi pada tahun 2010 sedangkan tahun2009 mengalami penurunan terendah. Laju pertumbuhan ekspor tahunan Indonesiatahun 1996-2011 disajikan pada Gambar 1.8.

Gambar 1.8. Laju Pertumbuhan Ekspor Indonesia Menurut Sektor

Food ContributionPeranan sektor pertanian yang paling penting adalah sebagai penyedia bahan

pangan bagi masyarakat. Jhonston and Mellor (2007) menyatakan bahwa tingkatpertumbuhan permitaan pangan tahunan dirumuskan dengan D = p + g dimana padalah pertumbuhan penduduk, g adalah pertumbuhan pendapatan per kapita sedangkan adalah elastisitas pendapatan terhadap permintaan produk pertanian (produk pangan).

Dari rumus tersebut dapat diuraikan bahwa pertumbuhan permintaan pangan dalamperekonomian khususnya di negara sedang berkembang timbul karena beberapa sebab:

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 38: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 38 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

pertama, tingginya tingkat pertambahan penduduk sehingga permintaan pangan untukmencukupi kebutuhan hidup penduduknya adalah masalah yang sangat pokok dalamperekonomian negara. Selain tingginya tingkat pertambahan penduduk karena tingginyaangka kelahiran, semakin membaiknya pengetahuan dan teknologi kesehatan masyarakatjuga menurunkan angka kematian penduduk yang kemudian mendorong terjadinya“ledakan populasi” di negara-negara sedang berkembang. Kedua, elastisitas pendapatanterhadap permintaan pangan di negara-negara sedang berkembang (0,6) relatif lebihtinggi dibandingkan dengan negara-negara maju (0,2-0,30) sehingga peningkatanpendapatan masyarakat di negara-negara sedang berkembang memiliki pengaruh yanglebih besar terhadap peningkatan permintaan pangan dibandingkan dengan negara-negara yang secara ekonomi telah berkembang (maju). Hal ini juga mengakibatkankenaikan harga bahan pangan memberikan dampak yang lebih parah bagi perekonomiannegara-negara sedang berkembang dibandingkan dengan negara maju. Rendahnyapendapatan masyarakat di negara-negara sedang berkembang menyebabkanpengeluarannya lebih banyak digunakan untuk konsomsi pangan. Proprosi pengeluaranpangannya mencapai 50-60 persen dari total pengeluaran sementara di negara-negaramaju proporsi pengeluaran untuk pangan hanya 20-30 persen.

Sebagaimana uraian sebelumnya, Indonesia sebagai negara yang sedangberkembang mengalami hal yang sama. Proporsi pengeluaran masyarakat terhadapbahan pangan masih berada pada kisaran 50% (2013). Tahun 1999 konsumsimasyarakat atas bahan pangan telah menghabiskan 62,94% dari total pengeluarannya.Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pendapatan masyarakat Indonesia hanyadigunakan untuk memenuhi kebutuhan pangannya saja, sisanya untuk memenuhikebutuhan yang lain termasuk pendidikan, kesehatan, perumahan dan hiburan. Proporsipengeluaran per kapita tahun 1999, 2006-2013 disajikan pada Tabel 2.4.

Sebagaimana yang disajikan pada Tabel 2.4 terlihat bahwa proporsi pengeluaranuntuk bahan pangan pada tahun 1999 dan 2006 masih didominasi oleh pengeluaranuntuk padi-padian dengan proporsi lebih dari 10% namun mulai tahun 2007-2013dominasi padi-padian telah digantikan dengan makanan jadi. Penurunan proporsikonsumsi padi-padian dapat diartikan sebagai peralihan makanan pokok sumberkarbohidrat masyarakat dari padi-padian menjadi makanan lain seperti roti atau mi(makanan jadi). Penurunan konsumsi padi-padian masyarakat Indonesia bukan karenapeningkatan konsumsi protein karena proporsi konsumsi untuk bahan makanan sumberprotein seperti daging, ikan, kacang-kacangan bahkan makanan sumber mineral sepertisayur dan buah juga mengalami penurunan. Jika makanan jadi pengganti padi-padianadalah benar berasal dari roti dan mi maka berarti permintaan untuk bahan baku roti danmie (gandum) akan mengalami peningkatan. Ini akan menjadi masalah baru bagiketersediaan pangan masyarakat mengingat Indonesia bukan negara penghasil gandum.Tabel 2.4 juga menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran untuk bahan pangan untukperiode tahun 2006-2013 mengalami penurunan sebesar -0,57%4 sedangkan di sisi lain,proporsi pengeluaran untuk non pangan meningkat sebesar 0,77%. Pertumbuhanpengeluaran untuk bahan pangan periode 2006-2013 yang paling tinggi terjadi padamakanan jadi (3,68%) sedangkan yang terendah adalah pertumbuhan konsumsi daging,telur dan susu.

Jika dilihat dari rincian pengeluaran bahan pangan maka tidak seluruhnyamerupakan sumbangan dari sektor pertanian (farm gate) tetapi sebagiannya merupakansumbangan dari sektor industri yang mengolah produk pertanian (agro industri). Bahanpangan yang merupakan hasil sektor pertanian adalah padi-padian, umbi-umbian, ikan,daging, telur dan susu, kacang-kacangan, sayur dan buah serta bumbu-bumbuan.Sedangkan minyak dan lemak, makanan jadi, tembakau dan sirih merupakan produk dariindustri yang mengolah pertanian. Selama tahun 1999, 2006-2013 proporsi konsumsi

4 Rata-rata pertumbuhan tahun 2006-2013

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 39: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 39 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

untuk produk sektor pertanian mengalami penurunan sedangkan proporsi pengeluaranuntuk sektor agroindustri dan non pertanian mengalami peningkatan (Gambar 1.9).

Gambar 1.9. Kontribusi Pengeluaran Sektoral Terhadap Total Pengeluaran Per Kapita

Tabel 2.4. Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang,Indonesia, 1999, 2006-2013

Kelompok Barang 1999 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013MakananPadi-padian 16,78 11,37 10,15 9,57 8,86 8,89 7,48 9,14 8,24Umbi-umbian 0,78 0,59 0,56 0,53 0,51 0,49 0,51 0,44 0,45Ikan 5,58 4,72 3,91 3,96 4,29 4,34 4,27 4,20 4,03Daging 2,29 1,85 1,95 1,84 1,89 2,10 1,85 2,06 1,88Telur dan susu 2,91 2,96 2,97 3,12 3,27 3,20 2,88 3,00 3,06Sayur-sayuran 6,23 4,42 3,87 4,02 3,91 3,84 4,31 3,78 4,43Kacang-kacangan 2,33 1,63 1,47 1,55 1,57 1,49 1,26 1,33 1,34Buah-buahan 2,07 2,1 2,56 2,27 2,05 2,49 2,15 2,44 2,33Minyak dan lemak 3,04 1,97 1,69 2,16 1,96 1,92 1,91 1,95 1,64Bahan minuman 3,12 2,5 2,21 2,13 2,02 2,26 1,80 1,73 1,90Bumbu-bumbuan 1,65 1,37 1,1 1,12 1,08 1,09 1,06 1,02 0,96Konsumsi lainnya 1,29 1,27 1,34 1,39 1,33 1,29 1,07 1,1 1,04Makanan jadi 9,48 10,29 10,48 11,44 12,63 12,79 13,73 12,72 13,11Tembakau & sirih 5,33 5,97 4,97 5,08 5,26 5,25 5,16 6,16 6,24Jumlah makanan 62,94 53,01 49,24 50,17 50,62 51,43 49,45 52,08 50,66Bukan makananPerumahan danfasilitasrumahtangga

15,92 22,56 20,78 20,21 19,89 20,36 19,91 21,05 20,20

Barang dan jasa 10,74 14,99 17,01 17,12 17,49 16,78 17,92 17,84 18,51Pakaian, alas kakidan tutup kepala 5,23 4,42 3,33 3,37 3,33 3,38 2,02 1,74 2,06

Barang-barangtahan lama 2,87 2,98 6,47 6,37 5,88 5,14 7,52 5,15 5,38

Pajak dan asuransi 0,85 0,97 1,27 1,25 1,41 1,57 1,64 1,48 1,67Keperluan pestadan upacara 1,45 1,06 1,89 1,51 1,36 1,32 1,53 1,65 1,51

Jumlah bukanmakanan 37,06 46,99 50,76 49,83 49,38 48,57 50,55 48,92 49,34

Sumber : BPS, 2013

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 40: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 40 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Ekspor IndonesiaDari keseluruhan nilai ekspor yang dilakukan Indonesia, pertanian hanya

menyumbang rata-rata 4%. Itupun mempunyai kecenderungan semakin menurun hinggatahun 2011. Dengan sedemikian besar potensi yang dimiliki, Indonesia bisa dikatakanbelum cukup mampu memanfaatkan kekayaan sumberdaya yang dimilikinya tersebutuntuk pengembangan pertanian di Indonesia. Berikut tabel yang menyajikan secaraterperinci data tersebut.

Tabel 2.5. Data ekspor Indonesia dan kontribusi sektor pertanian terhadap eksporIndonesia

Tahun Total migas NonmigasSektor %

sektorpertanianPertanian Industry Tambang lainnya

1996 49,814.90 11,722.00 38,092.90 2,912.70 32,124.80 3,019.80 35.6 5.85

1997 53,443.50 11,622.50 41,821.00 3,132.60 34,985.20 3,107.10 596.1 5.86

1998 48,847.60 7,872.30 40,975.30 3,653.50 34,593.20 2,704.40 24.2 7.481999 48,665.40 9,792.20 38,873.20 2,901.50 33,332.40 2,625.90 13.5 5.96

2000 62,124.00 14,366.60 47,757.40 2,709.10 42,003.00 3,040.80 4.5 4.36

2001 56,320.90 12,636.30 43,684.60 2,438.50 37,671.10 3,569.00 5.4 4.332002 57,158.80 12,112.70 45,046.10 2,573.70 38,724.20 3,743.70 4.4 4.50

2003 61,058.10 13,651.40 47,406.90 2,526.10 40,880.00 3,995.70 4.7 4.142004 71,584.60 15,645.30 55,939.20 2,513.30 48,660.20 4,761.00 4.2 3.51

2005 85,660.00 19,231.60 66,428.30 2,880.20 55,593.70 7,946.70 7.6 3.362006 100,798.50 21,209.50 79,589.10 3,364.90 65,023.90 11,191.50 8.9 3.34

2007 114,100.90 22,088.60 92,012.40 3,657.90 76,460.80 11,884.90 8,8 3.21

2008 137,020.40 29,126.30 107,894.20 4,584.60 88,393.50 14,906.20 24,5 3.352009 116,510.03 19,018.29 97,491.73 4,752.40 72.398,087 687.842,71 10,164 4,07

2010 157,779.10 28,039.59 129,739.50 6,187.94 101.115,41 934.618,59 12,662 3,922011 203,496.62 41,477.03 162,019.58 9,395.79 126.099.55 1,228,726.26 9,968 4,62

Sumber : Statistik Keuangan dan Ekonomi, BI (diolah oleh PUSDATA, Departemen Perdagangan,2013)

Sebagai negara agraris, Indonesia hendaknya bisa maju dari dunia pertanian.Mengingat hasil pertanian yang merupakan kebutuhan hidup setiap orang, hal ini bisamenjadi motivasi besar dalam melaksanakan pembangunan pertanian. Indonesia haruslebih serius dalam membangun sektor pertanian dan basis sumberdaya alam, sertapotensi ekonomi domestik lain dengan langkah pemihakan dan investasi yang dapatmenciptakan pengganda pendapatan bagi segenap lapisan masyarakat. Biaya sosial danpolitik yang harus ditanggung ekonomi Indonesia akan teramat besar apabila masihterdapat kesalahan elementer yang tidak perlu dalam perumusan, organisasi, danimplementasi kebijakan pembangunan pertanian.

3. 3. Propagasi Pembelajaran 2Dalam rangka untuk memperoleh deskripsi keragaman peran sektor pertanian dalamperekonomian daerah (regional) tingkat Propinsi, maka Mahasiswa diminta untuk:1. Menggali data dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir tentang:

• Penyerapan kerja menurut sektor• Kuantitas dan nilai ekspor menurut sektor• Pendapatan Domestik Bruto menurut sektor

2. Mendeskripsikan trend (perubahan) dari peran sektor pertanian dalamperekonomiandaerah.

3. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan peran tersebut (soal nomor 2).Sertakan referensi (sumber pustaka) yang dapat dipercaya (credible).

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 41: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 41 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

3. 3. Rancangan Tugas Pembelajaran 2

MATA KULIAH/KODE : PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN/ PTE 4216

SEMESTER : Genap ; sks : 3

1. TUJUAN TUGAS :Menumbuhkan kesadaran pentingnya peran sektor pertanian dalam systemperekonomian Indonesia.Meningkatkan ketrampilan mengevaluasi trend (perubahan) peran sector pertanian.Meningkatkan ketrampilan mengientifikasi factor yang mempengaruhi perubahanperan sektor pertanian.

2. URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : Peran Pertanian Dalam Sistem Perekonomian Indonesia b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :

(1). Melengkapi materi pada setiap kegiatan pembelajaran 2 dengan bahanreferensi dari sumber lain

(2). Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada PropagasiPembelajaran 2.

c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan(1). Bentuk kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang Mahasiswa dari kelompok

asisten yang sama untuk menyelesaikan Propagasi Pembelajaran 2.(2). Diskusikan jawaban setiap soal latihan dilaksanakan pada jadwal tutorial.(3). Pengumpulan data dan analisis dilakukan oleh individu anggota kelompok;

interpretasi trend dan penyelesaian soal nomor 3 dilakukan diskusi kelompok.(4). Setiap kelompok mengumpulkan data dari lokasi yang berbeda, unit analisis

bisa menggunakan data tingkat propinsi atau kabupaten (akan diatur olehAsisten).

(5). Hasil diskusi kelompok dilaporkan dalam bentuk ketikan; dan ringkasan hasiltugas kelompok disajikan dalam bentuk power point sebagai bahan diskusikelas.

d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan(1). Jawaban latihan soal (hard copy) sebelum maupun sesudah diskusi kelas yang

dilengkapi dengan daftar pustaka.(2). Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point

3. KRITERIA PENILAIAN :a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban

b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers) c. Kejelasan logika yang dipresentasikan

d. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiencese. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji didasarkan

pada partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan pertanyaan)f. Penilaian kemampuan didasarkan pada Lampiran Tabel 2.6.

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com

Page 42: 01. Modul 1 PEP Pembelajaran 1 2 Edit 22 Feb 2014

Page 42 of 42 Modul 1

PEP/Fundamental Ekonomi & Ekonomi Pertanian 2013Brawijaya University

Tabel 2.6.a. Indikator penilaian KelompokNo. Komponen penilaian Indikator Skala Bobot NilaiA. Laporan kelompok1 Kelengkapan deskripsi Konsep Teori Dasar:

Tidak ada 50 0,3 15Ada & kurang tepat 70 21Ada & tepat 100 30

2 Power point Kurang dari standar 60 0,2 12Standar 70 14Lebih dari standar 80 16

3 Sistematika alur logika Tidak ada 50 0,3 15Ada & tdk runtut 70 21Ada & runtut 100 30

4 Data pendukung(Contoh aplikasi)

Tidak ada 50 0,1 5Ada & tdk relevan 70 7Ada & relevan 90 9

5 Daftar pustaka Tidak ada 30 0,1 3Ada & tdk sesuai 50 5Ada & tdk lengkap 70 7Ada & lengkap*) 90 9

Catatan: Nilai terendah: 50, tertinggi: 94

Tabel 2.6.b. Indikator penilaian individu dari Tugas Kelompok

No. Komponen penilaian Indikator NilaiA. Peran Individu1 Moderator - 502 Operator - 403 Penyaji Membaca penuh 50

½ membaca 60Tidak membaca 70

4 Menjawab Tidak tepat 60Kurangtepat 70Tepat 80

B. Peran Audience1 Pertanyaan Ide tdk orisinil 60

Ide Orisinil & tdk Inovatif 70Ide orisinil & inovatif 80

2 Tanggapan Tdk tepat 60Kurang tepat 70Tepat 80

Click t

o buy NOW!

PDF-XChange

www.docu-track.com Clic

k to buy N

OW!PDF-XChange

www.docu-track.com