06 model pemb_biologi
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
1/32
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BIOLOGI1
Oleh,Zulkifli Simatupang2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Berbicara mengenai pembelajaran (PBM) di sekolah seringkali membuat kita kecewa,
apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi ajar. Mengapa ?
Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang
diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahaminya dan tidak dapat
mengingat dalam jangka waktu lama.
Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajaridengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan
Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik sebagaimana mereka biasa
diajarkan yaitu dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.
Padahal mereka sangat butuh untuk dapat memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat
kerja dan masyarakat pada umumnya dimana mereka nanti akan hidup dan bekerja.
Pertanyaan krusial yang perlu dijawab oleh seorang guru adalah:
1.Bagaimana menemukan cara terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan
di dalam mata pelajaran (dalam hal ini biologi), sehingga semua siswa dapat menggunakan
dan mengingat konsep dan prinsip-prinsip biologi lebih lama?2.Bagaimana setiap mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan
membentuk satu pemahaman yang utuh ?
3.Bagaimana seorang guru dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswanya yang selalu
bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang
mereka pelajari ?
4.Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari siswa, sehingga
mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan mampu mengkaitkannya dengan ke-
hidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu kesempatan selama hidupnya?.
Pengalaman di negara lain menunjukkan bahwaminat dan prestasi siswa dalam bidangmatematika, sains, dan bahasameningkat secara drastis pada saat:
1.Mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi (pengetahuan) baru
dengan pengalaman (pengetahuan lain) yang telah mereka miliki atau mereka kuasai.
2.Mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari konsep, dan bagaimana konsep tersebut
dapat dipergunakan di luar kelas.
3.Mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama (cooperative)
Meningkatnya minat dan prestasi siswa tersebut dicapai, karena guru menggunakan suatu
pendekatan pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
1 Disampaikan pada Pendidikan dan Latihan Guru-guru MTs dan MA se SUMUT dan NAD2 Zulkifli Simatupang Drs! M!Pd! adalah d"sen #urusan $i"l"gi %M&PA Unimed Staf Ahli Lem'aga Penelitian
Uni(ersitas Negeri Medan!
)*
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
2/32
2.Rasional
Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untukmemahamikonsep danproses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan meng-
amati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalumempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, meng-
golongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau
tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan untukmenguji gagasan-gagasan
atau memecahkan masalah sehari-hari.
Sebagai bagian dari IPA, ilmu biologi berkaitan dengan cara mencari tahu (inquiry)
tentang fenomena kehidupan secara sistematis, sehingga belajar biologi bukan hanya sebatas
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupafakta-fakta,konsep-konsep atauprinsip-
prinsip saja, tetapi juga merupakan suatuproses penemuan. Pendidikan Biologi di sekolah
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alamsekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Pendidikan Biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam sekitar
secarailmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya
sendiri dan alam sekitar.
Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan berpikiranalitis,induktif,
dandeduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar.
Penyelesaian masalah yang bersifatkualitatif dankuantitatif dilakukan dengan menggunakan
pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.
Atas dasar pemikiran tersebut di atas, pada Standar Isi Kurikulum 2006 ditetapkan,
bahwa pembelajaran Biologi (IPA) di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep Biologi (IPA)
dankompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Sedang di tingkat SMA/MA pembelajaran
biologi sudah sepenuhnya ditekankan pada kompetensi bekerja ilmiah.
Mengacu pada paparan di atas, maka ketika seorang guru ingin mengembangkan
pembelajaran biologi, sebaiknya terlebih dahulu mengenali secara mendalam tentang
karakteristik mata pelajaran biologi (sebagai bagian dari kompetensi profesional) dan model-
model pembelajaran (sebagai bagian kompetensi pedagogis). Selanjutnya didorong oleh
keinginan luhur mencerdaskan kehidupan bangsa demi masa depan bangsa yang lebih baik di
masa datang (sebagai bagian dari kompetensi kepribadian dan sosial), guru berupaya dan terus
berupaya mengemas pemahaman ilmu biologi dan model pembelajaran menjadi sebuah
rangkaian proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Efektif berarti berkontribusi besar
terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, efisien berarti tidak membutuhkan biaya mahal.
B.KARAKTERISTIKMATAPELAJARANBIOLOGI
)+
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
3/32
Biologi memiliki karakteristik khusus, yang berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal
objek, persoalan dan metodenya biologi memiliki struktur keilmuan yang jelas seperti yang
diberikan olehBiological Science Curriculum Study atau BSDS (Mayer, 1978). Berikuti ini
dipaparkan tentang: struktur keilmuan biologi, tema persoalan biologi, keterampilan proses
ilmiah dan produk biologi.
1.Struktur Keilmuan Biologi
Struktur keilmuan biologi yang komprehensif dan mudah dipahami seperti yang
dikembangkan oleh BSCS dapat menjadi acuan struktur materi Biologi. Berdasarkan struktur
keilmuan menurut BSCS, biologi memiliki objek berupa kerajaan (kingkom): 1) Plantae
(tumbuhan), 2) Animalium (hewan), dan 3) Protista.
Ketika objek tersebut dikaji dari tingkat a) molekul, b) sel, c) jaringan dan organ, d)
individu, e) populasi, f) komunitas, sampai tingkat g) bioma, persoalan yang dikaji meliputi 9
tema dasar yaitu: (1) Biologi (sains) sebagai proses penemuan (inquiry), (2) sejarah konsep
biologi, (3) evolusi, (4) keanekaragaman dan keseragaman, (5) genetik dan keberlangsungan
hidup, (6) organisme dan lingkungan, (7) prilaku, (8) struktur dan fungsi, dan (9) regulasi.
Dengan memperhatikan kubus struktur ilmu tersebut maka ada sebanyak 3 ragam
obyek x 7 tingkat organisasi kehidupan x 9 tema persoalan sebagai kawasan kajian dalam
biologi. Ragam kawasan kajian ini akan menggambarkan ragam cabang-cabang keilmuan baru
dalam biologi, karena ada cabang dari biologi yang didasarkan atas objek seperti Zoologi,
Botani, Entomologi, dan lain-lain. Ada organisasi kehidupan seperti Sitologi, Histologi,
Organonoli, Biologi populasi, dan lain-lain. Ada pula dikembangkan berdasarkan kombinasi
seperti Sistematik Vertebrata, Anatomi Hewan, Fisiologi Tumbuhan, dan lain-lain.
Gambar 1.Struktur Biologi dari BSCS (dalam Mayer, 1978)
Sejalan dengan perkembangan jalan ilmu pengetahuan, objek biologi juga terus ber-
kembang. Klasifikasi makhluk hidup semula hanya dibagi menjadi 3 kerajaan berubah menjadi
5 kerajaan, yaitu meliputi kerajaan (Kingdom/Regnum): (a) Plantae, (b) Animalium, (c) Protista,
(d) Monera, dan (e) Fungsi (jamur). Bahkan, dalam perkembangan terakhir dunia makhluk
hidup diklasifikasikan ke dalam 6 kerajaan, yaitu: (a) Plantae, (b) Animalium, (c) Protista, (d)Fungsi, (e) Archaebacteria, dan (f) Eubacteria.
),
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
4/32
Djohar (2001) memodifikasi struktur biologi BSCS ke dalam format yang mudah dibaca
sebagai berikut:
Gambar 2.Struktur Biologi Modifikasi BSCS (Djohar, 2001)
2.Tema Persoalan BiologiObjek biologi meliputi seluruh makhluk hidup (tumbuhan, hewan, prostita, monera dan
fungsi). Oleh karena itu objek yang dipelajari dalam biologi hendaknya meliputi jekima
Kingdong tersebut. Evaluasi juga meliputi pemahaman siswa terhadap objek dari 5 kingdong
tersebut.
Tema persoalan Biologi pun berkembang secara dinamis. Sebagai contoh diberikan
perbandingan antara tema la ma (Mayer, 1978) sebanyak 9 tema dan yang baru (BSCS, 1996)
menurut kajian BSCS sebanyak 7 tema sebagai mana yang tersaji pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.Tema persoalan biologi menurut BSCS
No. Tema lama1 Tema baru2
1 Evolution Evolution: patterns and products of change
)
Hewan
TumbuhanProtista
Objek
Struktur
Biologi
KejadianStruktur
organisasi
terjadinya
kejadian
1! M"lekul
2! Sel
.! #aringan
/! 0rganSistem
*! P"pulasi+! "munikasi
,! $i"ma
1! $i"l"gi s'g! &lmu
2! Se3arah k""nsep 'i"l"gi
.! eanekaragaman
/! 4u'! Struktur 5 fungsi
*! elangsungan kehidupan
+! 4u'! Makhluk dgn
lingkungann6a
,! elakukan makhlum hidup
! 7("lusi
)! 8egulasi
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
5/32
2 Organism and Environmen Interaction and interdependence
3 Genetic continuity Genetic continuity
4 Regulation Maintenance of a dynamic equilibrium
5 Disversity and Unity Growth, development, and differentiation
6 Structure and funtion Energy, matter, and organization
7 Behavior Science, tecnology and society8 Science as inquiry
9 History of biological concepts
1.Mayer (1978)
2.BSCS (1996)
Keterangan:
Tema lama dan baru yang diberi latar belakang hitam masih mirip, sedangkan tema yang lain jauh
berbeda. Pemilihan tema perlu diperhatikan pula tingkat perkembangan mental anak, kebutuhan
masyarakat dan perkembangan keilmuan.Science Technology and Society(STS), zat dan energi, serta
bioteknologi perlu diajarkan di SMA mengingat tuntutan tersebut diatas. Demikian pula sistem
penilaiaannya harus mampu mengukur pemahaman atau keterampilan siswa dalam menentukan
tema-tema persoalan biologi tersebut.
3.Keterampilan Proses Ilmiah
Tema persoalan tersebut dipelajari melalui keterampilan proses ilmiah (Scientific process
skills). Biologi sebagai proses sains diperoleh melalui kegiatan ilmiah yang disebut metode
ilmiah sebagaimana tercantum pada Tabel 2.
Tabel 5.2Keterampilan Proses Ilmiah
Keterampilan Proses Ilmiah
1. Observasi 7. Mengontrol variabel2. Klasifikasi, prediksi, inferensi 8. Mengumpulkan data
3. Membuat hipotesis 9. Mengorganisasikan data
4. Mendesain dan melakukan percobaan 10. Memaknakan data (tabel, grafik dll)
5. Menggunakan alat ukur/pengamatan 11. Menyusun kesimpulan
6. Identifikasi variabel 12. Mengkomunikasikan hasil/ide/secara
tertulis maupun lisan
Untuk itu mata pelajaran biologi harus mengembangkan keterampilan ilmiah tersebut di
atas. Berbagai keterampilan proses mengembangkan kecakapan hidup(life skills), bahkan
kecakapan yang dipakai seumur hidup (long life skills). Misalnya kecakapan observasi, ke-
cakapan memecahkan masalah secara ilmiah, kecakapan berpikir logis, deduktif, dan induktif
dan sebagainya. Oleh karena itu sistem penilaian biologi menurut Bryce, et al (1990) juga harus
mengukur kemampuan siswa dalam melaksanakan keterampilan proses ilmiah dan
menggunakan metode ilmiah.
Adapun temascince as inquirypada dasarnya ialah metode ilmiah yang meliputi: 1)
kemampuan menemukan masalah, 2) mencari alternatif pemecahan masalah, 3) membuat
hipotesis, 4) merencanakan penelitian atau percobaan, 5) mengontrol variabel, 6) melakukan
pengukuran, 7) mengorganisasi dan memaknakan data, 8) membuat kesimpulan, 9) meng-
komunikasikan hasil penelitian atau percobaan baik secara lisan maupun tertulis, membuathipotesis baru dan melakukan proses selanjutnya.
4. Produk Biologi
))
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
6/32
Selain keterampilan ilmiah, biologi sebagai ilmu memiliki produk ilmiah. Produk ilmiab
biologi antara lain meliputi fakta, konsep, prinsip, prosedur, postulat dan hukum sebagaimana
dituangkan pada tabel 3.
Tabel 3.Produk Keilmuan Biologi
Produk Ilmiah Contoh
1. Fakta Tumbuhan menghasilkan oksigen, batang tumbuhan berrtambah
tinggi, hewan beranak.
2. Konsep fotosintesis, pertumbuhan, reproduksi.
3. Prinsip Fotosintesis menghasilkan oksigen, tumbuhan mengalami
pertumbuhan, hewan mengalami reproduksi.
4. Prosedur Penggunaan mikroskop, termometer, respirometer.
5. Teori Teori Darwin, teori abiogenesis, teori neobiogenesis.
6. Hukum dan postulat Hukum Mendel, Hukum Hardy-Weinberg, Postulat Koch.
Dengan segi produk keilmuan, prosedur atau proses merupakan komponen terbesar
dalam biologi. Fakta, prinsip dan konsep digunakan untuk menerangkan proses-proses ke-
hidupan pada makhluk hidup, seperti proses pencernaan, respirasi, reproduksi, pertumbuhan
dan perkembangan, ekskresi, koordinasi, homeostasis dan regulasi. Sebagai contoh penge-
tahuan tentang morfologi dan anatomi sel syaraf, ion-ion elektrolit, prinsip polarisasi, hukum
all or none diperlukan untuk menerangkan proses transmisi rangsang dan respon pada makhluk
hidup. Sebagai konsekuensinya sistem penilaiannya juga mengukur pemahaman siswa akan
semua produk biologi tersebut di atas, terutama aspek prosedur atau proses.
B.BELAJAR BIOLOGI MEMBANGUN SIKAP ILMIAH DAN BUDI PEKERTI
Mata pelajaran Biologi banyak berorientasi pada penumbuhan sikap ilmiah (scientific
attitude) selain peluasan wawasan ilmiah dan pengembangan keterampilan proses. Prilaku anak
yang menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat mungkin sekali merupakan hasil
dari suatu proses pendidikan sepanjang hayat selama berinteraksi dengan lingkungan dalam
kehidupannya. Paling tidak ada tiga sentra pendidikan anak yaitu; masyarakat-keluarga-dan
sekolah, sebagai tempat pembentukan sikap dan prilaku. Pemerintah, dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional, hanya mungkin memberikan kontribusi dalam pem- bentukan lulusan yang berbudi pekerti luhur melalui jalur sekolah. Karena itu, sekolah melalui
guru mata pelajaran, termasuk guru kelompok mata pelajaran IPA dituntut agar dapat berperan
untuk mengembangkan dan menanamkan sikap ke arah pembentukan budi pekerti yang luhur.
Gagasan belajar Biologi yang tidak sekedar belajar sederetan fakta Biologi sudah lama
dicanangkan dan secara ekplisit dikenal sejak kurikulum 1975. Ini berimplikasi pada strategi
pengajaran Biologi, dengan bergesernya orientasitelling science ke orientasidoing science. Salah
satu bahan perubahan orientasi ini adalah kehendak kuat agaroutcome lulusan memiliki kinerja
sinergis hasil interpenetrasi (proses kait-mengkait) ketiga ranah kemampuan:kognitif-
psikomotor-attitude. Attitude yang dikembangkan dalam Biologi adalah sikap ilmiah yang lazimdikenal denganscientific attitude.
199
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
7/32
Sikap atauattitude merupakan kecenderungan untuk bertidak (tendency to behave).
MenurutR.T.White (1988), wilayahattitudemencakup juga wilayah kognitif. Attitude dapat
membatasi atau mempermudah anak untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang
sudah dikuasai. Anak tidak akan berusaha untuk memahami suatu konsep jika dia tidak
memiliki kemampuan untuk itu (ingat kemauan dalam wilayah sikap). Karena itu,attitude
seorang terhadap mata pelajaran sangat berpengaruh pada keberhasilahlearning (kegiatan
pembelajaran).
Scientific attitude mengandung dua makna ( Harlen, W. 1985), yaituattitude to science
attitude yang kedua mengacu pada sikap yang melekat setelah mempelajari IPA. Pada kajian ini
akan dibahasscience attitude yang berkaitan denganattitude of science. Jika seseorang memiliki
sikap tertentu, orang itu cenderung berperilaku demikian secara konsisten pada setiap keadaan.
Misalnya, ketika ada ceramah, seseorang selalu mendengarkan gagasan yang disajikan jauh
berbeda dengan gagasannya. Jika pada keadaan lain, orang itu juga berperilaku sama pada
ceramah yang lain, maka orang ini dikatakan bersikap terbuka (open-minded).
Beberapa contohscience attitude yang sudah lazim dikembangkan di sekolah meliputi:
sikap jujur, terbuka, luwes, tekun, logis, kritis, kreatif. Namun beberapa sikap ilmiah yang lebih
khas dan belum optimal dikembangkan meliputicuriosity (sikap luwes terhadap gagasan baru),
critical reflection (sikap merenung secara kritis),sensitivity to living things and environment (sikap
peka/perduli terhadap makhuluk hidup dan lingkungan).
a! Curiosty(sikap ingin tahu)
Curiosty ditandai dengan tingginya minat keinginan anak terhadap perilaku alam di
sekitarnya. Anak sering melakukan eksplorasi pada benda-benda yang ditemuinya. Anak sering
mencoba beberapa pengalaman baru. Anak sering mengamati benda-benda didekatnya.
Perilaku ini tentu saja sangat membantu anak dalam pencapaian tahap kegiatan pembelajaran..
Curiosty sering diawali dengan pengajuan pertanyaan. Namun, pengajuan pertanyaan
bukan satu-satunya ciricuriosity. Mendorong anak untuk terbiasa mengajukan pertanyaan
merupakan cara terbaik untuk mengembangkancuriosity. Namun, guru perlu berhati-hati
menugaskan anak untuk memperjelas pertanyaan yang diajukan.
'! Respect for evidence(sikap untuk senantiasa mendahulukan bukti)
Mata pelajaran Biologi memiliki dua sisi. Sisi satu sebagai proses dan sisi yang lain
sebagai produk. Proses Biologi merupakan upaya pengumpulan dan penggunaan bukti untuk
menguji dan mengembangkan gagasan. Suatu teori pada mulanya berupa gagasan imaginatif
dan gagasan itu akan tetap sebagai gagasan imaginatif selama belum mampu menyajikansejumlah bukti untuk memverifikasikan gagasan itu. Penggunaan bukti sangat pokok dalam
kegiatan Biologi di sekolah.
Selama diskusi, sering muncul pernyataan-pernyataan yang mengungkapkan sebab
suatu fenomena alam. Pernyataan ini tidak perlu dipercayai selama belum disediakan
pernyataan pendukung dalam bentuk contoh sebagai bukti. Menghadapi situasi ini, guru perlu
mengajukan pertanyaan:bagaimana kamu tahu bahwa itu benar? Atau,dapatkah kamu memberikan
alasannya sehingga pernyataanmu itu benar?
:! Flexibility(sikap luwes terhadap gagasan baru)
Konsep yang dibangun untuk memahami lingkungan senantiasa berubah sejalan
dengan penambahan pengalaman dan bukti baru. Pengalaman dan bukti baru ini sering kali
191
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
8/32
bertentangan dengan konsep yang sudah dipegang sebelumnya. Pemahaman suatu konsep
ilmiah sering berlangsung secara bertahap. Kondisi ini memerlukan sikap luwes untuk
membangun gagasan baru yang lebih saintifik.
Misalnya, pemahaman konsep energi sering diawali dengan yang berkaitan dengan
segala sesuatu yang dapat orang kerjakan. Setelah itu, pemahamannya dikaitkan dengan benda-
benda yang bergerak, lalu dikaitkan dengan sesuatu yang dimiliki benda, lalu kemudiandikaitkan dengan keberadaannya dalam berbagai bentuk. Lazim terjadi, apa yang dipahaminya
berbeda jauh dengan apa yang dialaminya (Osborne and Freyberg, 1985). Situasi ini menimbul-
kan situasi konflik. Agar terbentuk gagasan yang lebih saintifik, anak harus memiliki sikap
luwes.
d! Critical reflection(sikap merenung secara kritis)
Dalam kegiatan Biologi, anak sengaja dibiasakan dengan sikap untuk merenungkan dan
mengkaji kembali kegiatan yang sudah dilakukan. Apakah prosedurnya perlu disempurnakan?
Apakah perlu mengaplikasikan konsep lain? Bagaimana memperoleh hasil yang lebih teliti?
Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sikap ini diwujudkan melalui komentar kritis
terhadap diri. Karena itu, anak perlu mengulangi percobaan pada bagian-bagian tententu. Anak
perlu juga menggunakan cara alternatif lainnya sewaktu akan memecahkan suatu per-
masalahan.
Sebagai contoh, ketika sebuah pertanyaan dilontarkan: “bagaimana air dari dalam tanah
bisa sampai ke daun” biasanya seorang guru biologi hanya mengarahkan jawaban pada konsep-
konsep daya hisap akar, tekanan akar, dan daya hisap daun. Sungguh konsep-konsep ini
sebenarnya dalam proses alami tidak pernah terjadi. Yang terjadi adalah, air masuk ke dalam
akar karena perbedaan konsentrasi/tekanan (difusi), lalu sifat kapilaritas pembuluh (adanya
adhesi dan kohesi) dan perbedaan konsentrasi air di akar, batang dan daun mengakibatkan alirmengalir melalui pembuluh xylem menuju ke arah daun.
Atau mungkin konsep biologi yang menyatakan adanya pernapasan dada dan
pernapasan perut perlu diverifikasi. Bukankah perut tidak termasuk dalm kategori alat-alat
pernapasan. Mungkin konsep yang benar adalah: gerakan data akibat pernapasan dan gerakan
perut akibat pernapasan.
Sikap merenung secara kritis yang dikembangkan melalui pembelajaran akan melatih
siswa untuk terampil mengembangkan pengetahuannya. Sehingga cita-citalong life education
pun akan tercapai.
e! Sensitivity to living things and the environment(sikap peka terhadap makhluk hidup dan
lingkungan)
Selama kegiatan Biologi siswa perlu menggunakan hewan dan tumbuhan yang ada di
sekitar sekolah/siswa. Anak mungkin perlu mengambil berbagai jenis ikan kecil dari kolam.
Anak mungkin juga perlu menangkap sejumlah serangga yang ada di padang rumput. Setelah
kegiatan pengujian/penelitian, anak perlu mengembalikan makhluk hidup yang telah di-
gunakan ke habitatnya. Cara ini dapat memupuk rasa cinta dan kepekaan anak terhadap
lingkungannya.
Selain kelima sikap di atas, pada semua tujuan pembelajaran kelompok mata pelajaran
IPA di jenjang SD, SLTP, dan SMU selalu bermuara kepada sikap mencintai dan menghargai
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa (Balitbang Dikbud, 1994).
192
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
9/32
Bagaimana mengembangkan sikap ilmiah?
Salah satu cara untuk mengembangkanscientitic attitude adalah dengan memperlakukan
anak seperti ilmuwan muda sewaktu anak mengikuti kegiatan pembelajaran IPA/Biologi. Apa
yang biasa dilakukan peneliti dan penguji (bidang IPA) secara terencana sehingga diperoleh
suatu temuan baru (Magno, 1987). Temuannya akan cenderung sarat dengan misteri seorang
saintis selalucutiosity yang tinggi.
Saintis selalu mempertanyakan setiap perilaku alam. Setelah itu, saintis berupa men-
jawabnya melalui proses saintifik. Barang kali kejadian buah apel jatuh ke permukaan bumi
tidaklah aneh karena telah sering terlihat. Tetapi pernahkah kita bertanya, mengapa buah apel
itu jatuh kebumi? Mengapa buah apel tidak jatuh ke planet lain? Kalau dua materi selalu
memiliki gaya tarik menarik, mengapa bukan bumi yang jatuh ke buah apel? Dulu, misteri alam
ini bukan pertanyaan mudah untuk dijawab karena mengundang para ilmuwan pada abad ke
16 dan 17 untuk mencari jawabannya. Sir Isaac Newton, seorang saintis asal Inggris, mampu
menjawab teta teki itu (Wospakrik, 1987).
Selain itu, ilmuan selalu melakukan beberapa kegiatan saintifik. Misalnya, merekaterbiasa mengamati, mengaplikasikan pengetahuan, ber-hipotesa, merencanakan penelitian,
menyusun inferensi logis, atau meng-komunikasikan hasil temuan. Ilmuan juga memiliki sikap
ilmiah seperti jujur dalam merekam data faktual, tekun dalam menyelesaikan tugas, terbuka
pada kebenaran ilmiah dan selalu mendahulukan kebenaran yang diperoleh dengan cara dan
metoda ilmiah, kritis dalam menanggapi setiap preposisi/pernyataan/pendapat, dan kreatif
sewaktu melakukan percobaan/penelitian. Ikhwal dengan anak usia sekolah, perlakuaannya
tentu saja tidak terlalu menuntut persis seperti ilmuan sekaliberNewtonyang terbiasa
mengumpulkan data secara lengkap dan teliti dan yang terbiasa manarik kesimpulan secara
logis dan rasional. Namun, tahapan-tahapan dan kebiasaan seorang ilmuan tetap dapat
dilatihkan kepada anak-anak, termasuk anak usia SD. Kalau ini dilakukan, bukan tidakmungkin prilaku ilmiah danscientific attitude dimiliki lulusan sekolah dan budaya tawuran
dapat dihindarkan.
Sejumlahscientific attitude ini mungkin dapat dikembangkan dan ditingkatkan jika anak
diperlukan dan dianggap segagai seorang saintis muda di kelas. Untuk maksud ini, anak
memerlukan lebih banyakdoing science dari padalistening to scientific knowledge. Dengan kata
lain, peningkatanscientific attitude dapat berlangsung jika pengajaran Biologi disajikan guru
dengan mengurangi peran peng-khutbah dan meningkatkan peran fasilitator melalui
kegiatan praktis sains (scientific activities) yang mendorong anak doing science seperti
pengamatan dan penelitian.
D.MODEL-MODELPEMBELAJARAN1. MOD! PMB!"#"$"% !"%&S'%&
Tabel 1. Sintaks M"del Pem'ela3aran Langsung
("S)("S P$*!"K' &'$'
(ase 1
Men6ampaikan tu3uan dan mempersiapkan sis;a
Men3elaskan TP inf"rmasi latar
'elakang pela3aran pentingn6a pela3aran
mempersiapkan sis;a untuk 'ela3ar
(ase + Mendem"nstrasikan keterampilan 6ang
19.
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
10/32
("S)("S P$*!"K' &'$'
Mendem"nstrasikan pengetahuan atau keterampilan 'enar atau men6a3ikan inf"rmasi tahap demi
tahap!
(ase ,
Mem'im'ing pelatihan
Meren:anakan dan mem'eri 'im'ingan
pelatihan a;al!
(ase -
Menge:ek pemahaman dan mem'erikan umpan
'alik
Menge:ek apakah sis;a telah 'erhasil
melakukan tugas dengan 'aik mem'eri
umpan!
(ase
Mem'erikan kesempatan untuk pelatihan lan3utan
dan penerapan
Mempersiapkan kesempatan melakukan
pelatihan lan3utan dengan perhatian khusus
pada penerapan kepada situasi le'ih k"mpleks
dlm kehidupan sehari - hari
Meskipun tu3uan pem'ela3aran pada pem'ela3aran langsung diren:anakan 'ersama "leh
guru dan sis;a m"del ini le'ih 'erpusat pada guru! Sistem pengel"laan pem'ela3aran men3amin
ter3adin6a pr"ses 'ela3ar 6ang efektif pada sis;a terutama melalui pengamatan mendengarkan
dan resitasi 6ang teren:ana! $e'erapa penelitian 6ang dilakukan sekitar tahun 1),9 "leh
Stallings dan rekan-rekann6a menun3ukkan 'ah;a guru 6ang meng"rganisasikan kelasn6a
dengan 'aik 6ang memungkinkan 'erlangsungn6a pem'ela3aran 6ang terstruktur mengahsilkan
rasi" keterli'atan sis;a 6ang tinggi dan hasil 'ela3ar 6agn le'ih tinggi daripada guru 6ang
menggunakan pendekatan 6ang kurang f"rmal dan kurang terstruktur
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
11/32
inf"rmasi 'aru dengan pengetahuan 6ang telah ada! Sa6angn6a sis;a tidak selalu menggunakan
pr"sedur menggaris'a;ahi se:ara sangat efektif! adang kadang sis;a 3uga menggaris'a;ahi
inf"rmasi 6ang tidak rele(an! 4al ini 'iasan6a ter3adi pada sis;a-sis;a sek"lah dasar atau SLTP
6ang mengalami kesulitan menentukan inf"rmasi mana 6ang paling dan kurang penting!
'! Mem'uat ?atatan-:atatan Pinggir
Mem'uat :atatan pinggir dan :atatan lain mem'antu melengkapi garis 'a;ah! Perlu diperhatikan 'ah;a sis;a telah dapat melingkari kata-kata 6ang tidak dimengerti menggaris'a;ahi ide-ide
penting mem'eri n"m"r dan mem'uat daftar ke3adian mengidentifikasi kalimat 6ang
mem'ingungkan dan menulis :atatan-:atatan dan k"mentar-k"mentar untuk diingat! Strategi
mengulang khusun6a strategi mengulang k"mpleks mem'antu sis;a memperhatikan inf"rmasi
'aru spesifik dan mem'antu pengk"dean! Tetapi strategi ini tidak mem'antu sis;a men3adikan
inf"rmasi 'aru le'ih 'ermakna!
+. Strategi)strategi laborasi
7la'"rasi merupakan pr"ses penam'ahan rin:ian sehingga inf"rmasi 'aru akan men3adi le'ih
'ermakna "leh karena itu mem'uat pengk"dean le'ih mudah dan le'ih mem'erikan kepastian!Strategi ela'"rasi mem'antu pemindahan inf"rmasi 'aru dari mem"ri 3angka pendek ke mem"ri
3angka pan3ang dengan men:iptakan ga'ungan dan hu'ungan antara inf"rmasi 'aru dengan apa
6ang telah diketahui
a! Pem'uatan ?atatan
Se3umlah 'esar inf"rmasi di'erikan kepada sis;a melalui presentasi dan dem"nstrasi guru!
Pem'uatan :atatan mem'antu sis;a dalam mempela3ari inf"rmasi ini se:ara singkat dan padat
men6impan inf"rmasi untuk ulangan dan dihafal kelak! $ila dilakukan dengan 'enar pem'uatan
:atatan 3uga mem'antu meng"rganisasikan inf"rmasi sehingga inf"rmasi itu dapat dipr"ses dan
dikaitkan dengan pengetahuan 6ang telah ada se:ara le'ih efektif!
'! Anal"gi
Anal"gi adalah pem'andingan 6ang di'uat untuk menun3ukan kesamaan antara :iri-:iri p"k"k
suatu 'enda atau ide-ide selain itu seluruh :irin6a 'er'eda seperti 3antung dengan p"mpa!
:! P@/8
Met"de P@/8 digunakan untuk mem'antu sis;a mengingat apa 6ang mereka 'a:a! P singkatan
dari pre(ie;
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
12/32
a! 0utlining
Dalam "utlining atau mem'uat kerangka garis 'esar sis;a 'ela3ar menghu'ungkan 'er'agai
ma:am t"pik atau ide dengan 'e'erapa ide utama! Dalam pem'uatan kerangka garis 'esar
tradisi"nal satu-satun6a 3enis hu'ungan adalah satu t"pik kedudukann6a le'ih rendah terhadap
t"pik lain! Sama dengan strategi lain sis;a 3arang se'agai pem'uat kerangka 6ang 'aik pada
a;aln6a namun mereka dapat 'ela3ar men3adi penulis kerangka 6ang 'aik apa'ila di'erikan
penga3aran tepat dan latihan 6ang :ukup!
'! Pemetaan "nsep
Salah satu pern6ataan dalam te"ri Ausu'el adalah 'ah;a fakt"r 6ang paling penting 6ang
mempengaruhi pem'ela3aran adalah apa 6ang telah diketahui sis;a
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
13/32
d"sen han6a 'erfungsi se'agai desainer
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
14/32
*= Mengekspresikan pendapatide sendiri
• Tugas /enilaian
Tugas penilaian dan e(aluasi merupakan tindak lan3ut dari se'uah penga3aran 'egitu pula
penga3aran dengan diskusi! Pertama adalah 'agaimana d"sen menindaklan3uti penga3aran dengan
diskusi pada pela3aran 'erikutn6a kedua adalah menetapkan peringkat diskusi kelas dan ketiga
adalah menggunakan s"al uraian dalam u3ian Arends
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
15/32
Maksud kel"mp"k heter"gen adalah terdiri dari :ampuran kemampuan sis;a 3enis kelamin dan
suku! 4al ini 'ermanfaat untuk melatih sis;a menerima per'edaan dan 'eker3a dengan teman
6ang 'er'eda latar 'elakangn6a!
Pada pem'ela3aran k""peratif dia3arkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat
'eker3a sama dengan 'aik di dalam kel"mp"kn6a seperti men3adi pendengar 6ang 'aik sis;a
di'eri lem'ar kegiatan 6ang 'erisi pertan6aan atau tugas 6ang diren:anakan untuk dia3arkan!
Selama ker3a kel"mp"k tugas angg"ta kel"mp"k adalah men:apai ketuntasan
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
16/32
.= eterampilan Tingkat Mahir
eterampilan tingkat mahir meliputi mengela'"rasi memeriksa dengan :ermat menan6akan
ke'enaran menetapkan tu3uan dan 'erk"mpr"mi!
Urutan langkah-langkah prilaku guru menurut m"del pem'ela3aran k""peratif 6ang
diuriakan "leh Arends
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
17/32
&ambar 1. &lustrasi el"mp"k 3igsa;
Para angg"ta dari kel"mp"k asal 6ang 'er'eda 'ertemu dengan t"pik 6ang sama dalamkel"mp"k ahli untuk 'erdiskusi dan mem'ahas materi 6ang ditugaskan pada masing-masing
angg"ta kel"mp"k serta mem'antu satu sama lain untuk mempela3ari t"pik mereka terse'ut!
Setelah pem'ahasan selesai para angg"ta kel"mp"k kemudian kem'ali pada kel"mp"k asal dan
menga3arkan pada teman sekel"mp"kn6a apa 6ang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan
di kel"mp"k ahli! #igsa; didesain selain untuk meningkatkan rasa tanggung 3a;a' sis;a se:ara
mandiri 3uga dituntut saling ketergantungan 6ang p"sitif
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
18/32
f! el"mp"kkan sis;a-sis;a 6ang mempela3ari segmen 6ang sama ke dalam satu kel"mp"k!
Mahasis;a-sis;a mendiskusikan materi di dalam kel"mp"k masing-masing!
g! emudian kel"mp"kkan kem'ali sis;a-sis;a ke dalam kel"mp"k 6ang di dalamn6a terdapat
sis;a-sis;a 6ang menguasai semua segmen pela3aran
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
19/32
ketahui dan apa 6ang mereka perlu ketahui untuk meme:ahkan masalah terse'ut! Sis;a dapat
memilih masalah 6ang dianggap menarik untuk dipe:ahkan sehingga mereka terd"r"ng 'erperan
aktif dalam 'ela3ar!
Masalah 6ang di3adikan se'agai f"kus pem'ela3aran dapat diselesaikan sis;a melalui ker3a
kel"mp"k sehingga dapat mem'eri pengalaman-pengalaman 'ela3ar 6ang 'eragam pada sis;a
seperti ker3asama dan interaksi dalam kel"mp"k disamping pengalaman 'ela3ar 6ang
'erhu'ungan dengan peme:ahan masalah seperti mem'uat hip"tesis meran:ang per:"'aanmelakukan pen6elidikan mengumpulkan data menginterpretasikan data mem'uat kesimpulan
mempresentasikan 'erdiskusi dan mem'uat lap"ran! eadaan terse'ut menun3ukkan 'ah;a
m"del P$L dapat mem'erikan pengalaman 6ang ka6a kepada sis;a! Dengan kata lain
penggunaan P$L dapat meningkatkan pemahaman sis;a tentang apa 6ang mereka pela3ari
sehingga diharapkan mereka dapat menerapkann6a dalam k"ndisi n6ata pada kehidupan sehari-
hari!
M7NGAPA M7NGGUNAAN P$LO
P$L merupakan m"del pem'ela3aran 6ang 'er"rientasi pada kerangka ker3a te"ritik k"nstrukti(isme! Dalam m"del P$L f"kus pem'ela3aran ada pada masalah 6ang dipilih sehingga
pe'ela3ar tidak sa3a mempela3ari k"nsep-k"nsep 6ang 'erhu'ungan dengan masalah tetapi 3uga
met"de ilmiah untuk meme:ahkan masalah terse'ut! 0leh se'a' itu pe'ela3ar tidak sa3a harus
memahami k"nsep 6ang rele(an dengan masalah 6ang men3adi pusat perhatian tetapi 3uga
memper"leh pengalaman 'ela3ar 6ang 'erhu'ungan dengan ketrampilan menerapkan met"de
ilmiah dalam peme:ahan masalah dan menum'uhkan p"la 'erpikir kritis!
$ila pem'ela3aran 6ang dimulai dengan suatu masalah apalagi kalau masalah terse'ut 'ersifat
k"ntekstual maka dapat ter3adi ketidaksetim'angan k"gnitif pada diri pe'ela3ar! eadaan ini
dapat mend"r"ng rasa ingin tahu sehingga memun:ulkan 'erma:am-ma:am pertan6aan disekitar
masalah seperti apa 6ang dimaksud dengan!E mengapa 'isa ter3adi!E 'agaimana
mengetahuin6aE dan seterusn6a! $ila pertan6aan-pertan6aan terse'ut telah mun:ul dalam diri
pe'ela3ar maka m"ti(asi intrinsik mereka untuk 'ela3ar akan tum'uh! Pada k"ndisi terse'ut
diperlukan peran guru se'agai fasilitat"r untuk mengarahkan pe'ela3ar tentang k"nsep apa 6ang
diperlukan untuk meme:ahkan masalahE apa 6ang harus dilakukanE atau 'agaimana
melakukann6aE dan seterusn6a!
Dari paparan terse'ut dapat diketahi 'ah;a penerapan P$L dalam pem'ela3aran dapat
mend"r"ng sis;amahasis;a mempun6ai inisiatif untuk 'ela3ar se:ara mandiri! Pengalaman ini
sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dimana 'erkem'angn6a p"la pikir dan p"la ker3a
sese"rang 'ergantung pada 'agaimana dia mem'ela3arkan dirin6a!
Le'ih lan3ut Arends
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
20/32
asus-kasus 'erhu'ungan mem'antu pe'ela3ar untuk memahami p"k"k-p"k"k permasalahan
se:ara implisit! asus-kasus 'erhu'ungan dapat mem'antu sis;amahasis;a 'ela3ar
mengidentifikasi akar masalah atau sum'er masalah utama 6ang 'erdampak pada mun:uln6a
masalah 6ang lain! egiatan 'ela3ar seperti itu dapat mem'antu pe'ela3ar meningkatkan
kemampuan 'erpikir kritis 6ang sangat 'erguna dalam kehidupan sehari-hari!
%leksi'elitas k"gnisi merepresentasi materi p"k"k dalam upa6a memahami k"mpleksitas 6ang
'erkaitan dengan d"main pengetahuan! %leksi'elitas k"gnisi dapat ditingkatkan denganmem'erikan kesempatan 'agi pe'ela3ar untuk mem'erikan ide-iden6a 6ang menggam'arkan
pemahamann6a terhadap permasalahan! %leksi'elitas k"gnisi dapat menum'uhkan kreati(itas
'erpikir di(ergen didalam mempresentasikan masalah! Dari masalah 6ang sis;amahasis;a
tetapkan mereka dapat mengem'angkan langkah-langkah peme:ahan masalah mereka dapat
mengemukakan ide peme:ahan 6ang l"gis! &de-ide terse'ut dapat didiskusikan dahulu dalam
kel"mp"k ke:il se'elum dilaksanakan!
Sum'er-sum'er inf"rmasi 'ermanfaat 'agi pe'ela3ar dalam men6elidiki permasalahan!
&nf"rmasi dik"nstruksi dalam m"del mental dan perumusan hip"tesis 6ang men3adi titik t"lak
dalam memanipulasi ruang permasalahan! Dalam k"nteks 'ela3ar sains
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
21/32
Ge3ala umum 6ang ter3adi pada sis;a dan mahasis;a pada saat ini adalah malas 'erpikirE
mereka :enderung men3a;a' suatu pertan6aan dengan :ara mengutip dari 'uku atau 'ahan
pustaka lain tanpa mengemukakan pendapat atau analisisn6a terhadap pendapat terse'ut! $ila
keadaan ini 'erlangsung terus maka sis;a atau mahasis;a akan mengalami kesulitan
mengaplikasikan pengetahuan 6ang diper"lehn6a di kelas dengan kehidupan n6ata! Dengan kata
lain pela3aran di kelas adalah untuk memper"leh nilai u3ian dan nilai u3ian terse'ut 'elum tentu
rele(an dengan tingkat pemahaman mereka! 0leh se'a' itu m"del P$L mungkin dapat men3adisalah satu s"lusi untuk mend"r"ng sis;amahasis;a 'erpikir dan 'eker3a ketim'ang menghafal
dan 'er:erita!
$AG&MANA M7NG&MPL7M7NTAS&AN P$L DALAM P7M$7LA#A8AN O
Ada 'e'erapa :ara menerapkan P$L dalam pem'ela3aran! Se:ara umum penerapan m"del ini
mulai dengan adan6a masalah 6ang diharus dipe:ahkan atau di:ari peme:ahann6a "leh
sis;amahasis;a! Masalah terse'ut dapat 'erasal dari sis;amahasis;a atau mungkin 3uga
di'erikan "leh penga3ar! Sis;amahasis;a akan memusatkan pem'ela3aran di sekitar masalah
terse'ut dengan arti lain sis;a 'ela3ar te"ri dan met"de ilmiah agar dapat meme:ahkan masalah
6ang men3adi pusat perhatiann6a!
Peme:ahan masalah dalam P$L harus sesuai dengan langkah-langkah met"de ilmiah! Dengan
demikian sis;amahasis;a 'ela3ar meme:ahkan masalah se:ara sistematis dan teren:ana! 0leh
se'a' itu penggunaan P$L dapat mem'erikan pengalaman 'ela3ar melakukan ker3a ilmiah 6ang
sangat 'aik kepada sis;amahasis;a! Langkah-langkah peme:ahan masalah dalam pem'ela3aran
P$L paling sedikit ada delapan tahapan
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
22/32
Le'ih lan3ut Arends
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
23/32
Langkah-langkahB
1! Sis;a di'agi dalam kel"mp"k setiap sis;a dalam setiap kel"mp"k mendapat n"m"r
2! Guru mem'erikan tugas dan masing-masing kel"mp"k menger3akann6a
.! el"mp"k mendiskusikan 3a;a'an 6ang 'enar dan memastikan tiap angg"ta kel"mp"k
dapat menger3akann6amengetahui 3a;a'ann6a
/! Guru memanggil salah satu n"m"r sis;a dengan n"m"r 6ang dipanggil melap"rkan hasil
ker3asama mereka*! Tanggapan dari teman 6ang lain kemudian guru menun3uk n"m"r 6ang lain
+! esimpulan
-. 5oo/erati6e Sri/t 2 Skrip ""peratif
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
24/32
/! Guru mem'eri kuispertan6aan kepada seluruh sis;a! Pada saat men3a;a' kuis tidak
'"leh saling mem'antu
*! Mem'eri e(aluasi
+! esimpulan
:. #igsaw B ""peratif M"del Tim Ahli
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
25/32
1! Guru men6ampaikan k"mpetensi 6ang ingin di:apai
2! Guru mengemukakan k"nseppermasalahan 6ang akan ditanggapi "leh sis;a dan
se'aikn6a permasalahan 6ang mempun6ai alternatif 3a;a'an
.! Mem'entuk kel"mp"k 6ang angg"tan6a 2-. "rang
/! Tiap kel"mp"k mengin(entarisasimen:atat alternatif 3a;a'an hasil diskusi
*! Tiap kel"mp"k
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
26/32
2! Menun3uk 'e'erapa sis;a untuk mempela3ari skenari" dalam ;aktu 'e'erapa hari
se'elum $M
.! Guru mem'entuk kel"mp"k sis;a 6ang angg"tan6a * "rang
/! Mem'erikan pen3elasan tentang k"mpetensi 6ang ingin di:apai
*! Memanggil para sis;a 6ang sudah ditun3uk untuk melak"nkan skenari" 6ang sudah
dipersiapkan
+! Masing-masing sis;a 'erada di kel"mp"kn6a sam'il mengamati skenari" 6ang sedangdiperagakan
,! Setelah selesai ditampilkan masing-masing sis;a di'erikan lem'ar ker3a untuk
mem'ahas penampilan masing-masing kel"mp"k!
! Masing-masing kel"mp"k men6ampaikan hasil kesimpulann6a
)! Guru mem'erikan kesimpulan se:ara umum
19! 7(aluasi
11! Penutup
1. &rou/ *n6estigation
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
27/32
1;. Snowball Throwing
Langkah-langkahB
1! Guru men6ampaikan materi 6ang akan disa3ikan
2! Guru mem'entuk kel"mp"k-kel"mp"k dan memanggil masing-masing ketua kel"mp"k
untuk mem'erikan pen3elasan tentang materi
.! Masing-masing ketua kel"mp"k kem'ali ke kel"mp"kn6a masing-masing kemudian
men3elaskan materi 6ang disampaikan "leh guru kepada temann6a/! emudian masing-masing sis;a di'erikan satu lem'ar kertas ker3a untuk menuliskan
satu pertan6aan apa sa3a 6ang men6angkut materi 6ang sudah di3elaskan "leh ketua
kel"mp"k
*! emudian kertas 6ang 'erisi pertan6aan terse'ut di'uat seperti '"la dan dilempar dari
satu sis;a ke sis;a 6ang lain selama R 1* menit
+! Setelah sis;a dapat satu '"lasatu pertan6aan di'erikan kesempatan kepada sis;a untuk
men3a;a' pertan6aan 6ang tertulis dalam kertas 'er'entuk '"la terse'ut se:ara
'ergantian
,! 7(aluasi
! Penutup
1
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
28/32
*! Seluruh sis;a memperhatikan dem"ntrasi dan menganalisan6a!
+! Tiap sis;a mengemukakan hasil analisan6a dan 3uga pengalaman sis;a didem"ntrasikan!
,! Guru mem'uat kesimpulan!
++. 4/liit *nstrutionB Penga3aran Langsung 2 :m 6ang
122
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
29/32
isin6a tidak '"leh di'a:a ord S?uare
MediaB B
H $uat k"tak sesuai keperluan
H $uat s"al sesuai TP
Langkah-langkahB
1! Guru men6ampaikan materi sesuai k"mpetensi 6ang ingin di:apai!
2! Guru mem'agikan lem'aran kegiatan sesuai :"nt"h
.! Sis;a men3a;a' s"al kemudian mengarsir huruf dalam k"tak sesuai 3a;a'an/! $erikan p"in setiap 3a;a'an dalam k"tak
?"nt"hB
T F 7 N & 0 N
8 A U A N U 0
A $ A 8 T 7 8 M
N A N & 8 8 S &
S D G & & T G N
A 0 N L S A & A
L A A & S 8 L
S A ? 7 $ 0 S
& 8 & N G G & T
+:. Sramble
MediaB
1!$uatlah pertan6aan 6ang sesuai dengan k"mpetensi 6ang ingin di:apai2! $uat 3a;a'an 6ang dia:ak hurufn6a
Langkah-langkahB
1!Guru men6a3ikan materi sesuai k"mpetensi 6ang ingin di:apai
2! Mem'agikan lem'ar ker3a sesuai :"nt"h
+;. Take and &i6e
MediaB
1! artu ukuran R 19>1* :m se3umlah peserta tiap kartu 'erisi su' materi
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
30/32
2! #elaskan materi sesuai k"mpetensi 6ang ingin di:apai
.! Untuk memantapkan penguasaan peserta tiap sis;a di'eri masing-masing satu kartu
untuk dipela3ari
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
31/32
*! Dan seterusn6a
,+. Pair 5hek
-
8/18/2019 06 Model Pemb_Biologi
32/32
*! el"mp"k men:":"kkan dan mem'ahas hasil ker3a mereka