06 modul junior network administration

204
MODUL JUNIOR NETWORK ADMINISTRATOR BALAI PELATIHAN DAN PENGEMBANGANAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2013

Upload: agust-setyawan

Post on 20-Sep-2015

172 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

modul

TRANSCRIPT

  • MODUL JUNIOR NETWORK ADMINISTRATOR

    BALAI PELATIHAN DAN PENGEMBANGANAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI

    KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

    2013

  • Modul Junior Network Administration Page i

    UNIT KOMPETENSI

    Unit kompetensi yang akan dipelajari dalam pelatihan ini adalah: A. Kompetensi Inti No Kode Unit Unit Kompetensi 1 TIK.JK01.006.01 Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan dan

    keamanan kerja (K3)

    B. Kompetensi Umum

    NO Kode Unit Unit Kompetensi

    1 TIK.JK02.001.01 Membuat desain jaringan lokal (LAN)

    2 TIK.JK02.005.01 Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan

    3 TIK.JK02.007.01 Memasang jaringan nirkabel

    4 TIK.JK02.012.01 Menginstall sumber daya berbagi pada jaringan komputer

    5 TIK.JK02.023.01 Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan

    6 TIK.JK03.003.01 Mendapatkan komponen sistem dari vendor

    7 TIK.JK05.002.01 Melaksanakan prosedur perawatan

  • Modul Junior Network Administration Page ii

    ELEMEN KOMPETENSI

    a. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja (K3)

    ELEMEN KOMPETENSI

    KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkugan kerja

    1.1 Pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja ditetapkan sesuai undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja.

    1.2 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja ditinjau untuk memperbaiki masalah yang ada, dan dilaporkan pada pengawas.

    1.3 Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dilaksanakan untuk men-jamin keamanan dilingkungan kerja.

    02 Mendokumentasikan dan menyebar-kan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja

    2.1 Informasi yang berhubungan dengan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan syarat-syaratnya dikumpulkan.

    2.2 Peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan teknologi informasi di area klien ditetapkan dan didokumentasikan.

    2.3 Dokumen diajukan pada pengawas untuk diverifikasi.

    2.4 Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja disebarkan pada semua pos kerja.

    2.5 Dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan teknologi informasi diperbaharui dan didiseminasikan.

    03 Menyediakan saran - saran ergonomis dasar

    3.1 Syarat-syarat ergonomis dari klien dinilai. 3.2 Saran untuk klien berdasarkan persyaratan

    dari vendor, kebijakan ditempat kerja, serta informasi kesehatan dan keselamatan kerja terbaru disediakan.

    3.3 Saran didokumentasikan dan diberikan pada klien dan pengawas.

  • Modul Junior Network Administration Page iii

    b. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Membuat desain jaringan lokal (LAN)

    ELEMEN KOMPETENSI

    KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Menentukan persyaratan pengguna

    1.1 Segmen-segmen sistem yang diusulkan diidentifikasi berdasarkan kebutuhan bisnis.

    1.2 Persyaratan segmen ditentukan menggunakan analisis fungsional LAN.

    1.3 Kandungan dan volume lalu lintas diperkirakan sesuai kebutuhan organisasi.

    1.4 Kebutuhan sumber daya ditentukan pada masing-masing segmen LAN.

    1.5 Fitur-fitur lingkungan fisik dipertimbangkan sebagai efek dari disain LAN.

    1.6 Pilihan topologi dipertimbangkan dengan mengacu pada sumber daya yang tersedia dan matriks fungsional LAN.

    1.7 Pilihan topologi dihitung harganya. 1.8 Topologi LAN yang cocok dipilih berdasarkan

    pada kebutuhan bisnis dan analisis fungsional.

    02 Membuat disain awal jaringan

    2.1 Persyaratan klien pengguna ditinjau ulang dan persyaratan jaringan LAN diidentifikasi.

    2.2 Diagram jaringan fisik LAN dikembangkan sesuai persyaratan pengguna.

    2.3 Tipe-tipe terminal dan penempatannya prosesor-prosesor, protokol yang diperlukan dan arsitektur jaringan LAN ditentukan berdasarkan spesifikasi teknik dan persyaratan pengguna.

    03 Mengevaluasi lalulintas jaringan

    3.1 Jalur lalulintas serta pengaruhnya terhadap piranti masukan dan keluaran serta pengaruhnya pada prosesor diprediksi untuk kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang.

    3.2 Disain diukur berdasarkan volume lalu lintas yang diharapkan.

    3.3 Profil kinerja (baik/buruk) diidentifikasi dan pengaruh pada sistem lain ditinjau ulang.

    04 Menyelesaikan disain jaringan

    4.1 Ukuran dan persyaratan ditinjau ulang dan disain akhir diusulkan.

  • Modul Junior Network Administration Page iv

    ELEMEN KOMPETENSI

    KRITERIA UNJUK KERJA

    4.2 Dukungan dan persyaratan-persyaratan pelatihan ditentukan dan ditambahkan ke persyaratan.

    4.3 Spesifikasi teknis dan harga terbaru diperoleh dengan menghubungi vendor.

    4.4 Disain akhir jaringan LAN dilaporkan.

    c. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan

    1.1 Spesifikasi jaringan diidentifikasi.

    1.2 Bahan-bahan yang diperlukan disiapkan sesuai spesifikasi.

    1.3 Peralatan yang sesuai disiapkan.

    1.4 Alat ukur untuk pengujian disiapkan.

    02 Memasang kabel sesuai disain jaringan

    2.1 Kabel dipilih berdasarkan spesifikasi, ukuran, tipe, dan lingkup jaringan.

    2.2 Kabel dipasang sesuai dengan tata letak bangunan.

    2.3 Kabel jaringan dilindungi dari gangguan fisik lingkungan.

    03 Memasang konektor pada kabel jaringan

    3.1 Kabel dipotong sesuai keperluan dan panjang maksimum yang diperbolehkan harus dipertimbangkan.

    3.2 Kabel dikupas sesuai dengan ukuran konektor.

    3.3 Konektor dipasang pada kabel sesuai dengan urutan warna jika ada.

    3.4 Urutan warna kabel (jika ada warna) dipastikan sudah sesuai standar.

    3.5 Bagian kabel yang telah dikupas ditempatkan ke dalam konektor.

  • Modul Junior Network Administration Page ii

    04 Menguji koneksi kabel

    4.1 Alat ukur digunakan untuk menguji konektivitas antar pin pada kedua konektor yang berada di ujung kabel

    4.2 Kabel diuji konektifitas.

    4.3 Kedua konektor diujung kabel dihubungkan kedua sumber daya yang sesuai.

    4.4 Hubungan antar sumber daya diuji untuk memastikan konektivitas pada jaringan.

    d. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Memasang jaringan nirkabel

    ELEMEN KOMPETENSI

    KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Menentukan spesifikasi perangkat

    1.1 Kebutuhan detail dari perangkat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang.

    1.2 Kapasitas jaringan saat ini dan masa yang akan datang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jumlah pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    1.3 Teknologi data link layer ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    1.4 Kebutuhan sekuriti dan manajemen jaringan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    02 Memilih dan menginstalasi perangkat

    2.1 Perangkat dengan fitur yang tepat dipilih berdasarkan kebutuhan teknis.

    2.2 Kabel, konektor dan perangkat lain dipilih berdasarkan kebutuhan jaringan dan spesifikasi perangkat.

    2.3 Perangkat dipasang sesuai dengan petunjuk. 2.4 Sistem komputer dikonfigurasi untuk dapat

    berinteraksi dengan perangkat jaringan nirkabel.

    03 Menguji perangkat

    3.1 Rencana pengujian ditetapkan berdasarkan standar pengujian yang berlaku.

    3.2 Penyesuaian jaringan dilakukan sesuai dengan hasil pengujian.

  • Modul Junior Network Administration Page iii

    e. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Menginstall sumber daya berbagi pada jaringan komputer

    ELEMEN KOMPETENSI

    KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Menyiapkan sumber daya yang akan dibagi pakai

    1.1 Sumber daya yang akan dibagi pakai diidentifikasi.

    1.2 Sistem Operasi yang berjalan pada komputer diidentifikasi untuk melakukan bagi pakai.

    1.3 Sumber daya yang akan dibagi pakai disiapkan untuk diketahui nama dan letaknya.

    02 Mengkonfigurasi sumber daya yang dibagi pakai

    2.1 Fasilitas yang disediakan pada sistem operasi yang dipakai oleh komputer digunakan untuk membagi pakai sumber daya.

    2.2 Nama alias dari Sumber daya yang dibagi pakai dibuat. Nama alias yang dibagi pakai dibuat.

    2.3 Hak akses pada sumber daya yang dibagi pakai ditentukan.

    03 Menguji sumber daya yang dibagi pakai

    3.1 Sistem komputer yang terkoneksi pada jaringan dijalankan. Sistem komputer ini digunakan untuk menguji sumber daya yang dibagi pakai tersebut.

    3.2 Akses ke sistem jaringan komputer dilakukan. Nama user dan password untuk masuk ke jaringan diberikan.

    3.3 Akses ke sumber daya untuk dibagi pakai dibuat.

    3.4 Sumber daya bagi pakai dimanfaatkan / digunakan.

    3.5 Status pengujian dilaporkan.

  • Modul Junior Network Administration Page iv

    f. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan

    ELEMEN KOMPETENSI

    KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Mencatat hak akses keamanan

    1.1 Kebutuhan klien diproleh berdasarkan pada petunjuk organisasi.

    1.2 Password akses keamanan disampaikan ke klien.

    1.3 Dokumentasi dan akses keamanan oleh klien disediakan.

    1.4 Hak Akses keamanan dicatat untuk integritas pemeliharaan sistem.

    02 Mencatat lisensi perangkat lunak

    2.1 Perangkat lunak berlisensi diidentifikasi.

    2.2 Jumlah dan pemakai lisensi didukumentasikan.

    2.3 Personal komputer dan jaringan komputer diperiksa dari perangkat lunak yang tidak legal.

    2.4 Perangkat lunak yang tidak legal dilaporkan kepada pegawas.

    03 Menjalankan back up sistem

    3.1 Prosedur backup ditentukan berdasarkan petunjuk organisasi.

    3.2 Back up dilaksananan sesuai periode berdasarkan spesifikasi organisasi.

    3.3 Back up dicatat sesuai petunjuk organisasi.

    04 Memulihkan (restore) sistem dengan menggunakan back up.

    4.1 Prosedur me-restore ditetapkan berdasarkan petunjuk organisasi.

    4.2 Back up sistem di-restore sesuai dengan permintaan pihak yang berwenang dan dijalankan di bawah instruksi pengawas.

    4.3 Restore dicatat sesuai dengan petunjuk organisasi.

    05 Mendokumentasikan akses keamanan

    5.1 Akses keamanan didokumentasikan sesuai

    petunjuk keamanan.

    5.2 Register akses keamanan dipelihara sesuai

    petunjuk organisasi.

  • Modul Junior Network Administration Page v

    g. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Mendapatkan komponen sistem dari vendor

    ELEMEN KOMPETENSI

    KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Mengkonfirmasi komponen-komponen system yang

    dibutuhkan.

    1.1 Dokumen teknis dan rekomendasi untuk mengidentifikasi komponen-komponen perangkat keras/perangkat lunak ditinjau ulang bersama tim implementasi.

    1.2 Kesesuai dengan teknologi yang ada diuji bersama-sama dengan pengembang sistem.

    1.3 Kesesuai dengan teknologi saat ini diidentifikasi bersama-sama pengembang

    1.4 Daftar komponen yang dibutuhkan dibuat sesuai dengan spesifikasi dan ketersediaan pemasok.

    02 Memilih metoda untuk mendapatkan komponen.

    2.1 Metoda pengadaan komponen yang sesuai kebutuhan organisasi diidentifikasi.

    2.2 Alternatif pengadaan perangkat keras/perangkat lunak dilakukan melalui evaluasi layanan harga dan lokasi.

    2.3 Metoda pengadaan yang direkomendasikan dipilih dan didiskusikan dengan para klien pemakai dan manajemen.

    h. Elemen Kompetensi pada unit kompetensi Melaksanakan prosedur perawatan

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    01 Mengembangkan praktek terbaik perawatan perangkat lunak dan peralatan

    1.1 Persyaratan pengguna dalam bidang perawatan peralatan diidentifikasi.

    1.2 Prosedur diimplementasikan untuk mengidentifikasi perangkat lunak dan peralatan yang dirawat.

    1.3 Informasi detail tentang riset dan organisasi yang merupakan praktek terbaik didalam perawatan perangkat lunak dan peralatan diidentifikasi.

  • Modul Junior Network Administration Page vi

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    1.4 Petunjuk pengoperasian dan perawatan perangkat lunak dan peralatan yang direkomendasikan dikembangkan sesuai persyaratan pengguna.

    1.5 Prosedur perawatan peralatan berdasarkan praktek terbaik didokumentasikan.

    02 Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    2.1 Sumber-sumber dukungan internal diidentifikasi.

    2.2 Sumber-sumber dukungan eksternal diidentifikasi.

    2.3 Kesepakatan tingkat layanan (service level agreements=SLA) dengan pengguna internal dan dengan pemasok pihak ketiga dikembangkan dan diperbaharui.

    03 Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    3.1 Operasional perawatan dimonitor dan ditinjau.

    3.2 Luas pemasalahan dan waktu yang tidak terpenuhi diidentifikasi, dan perubahan pada prosedur perawatan ditetapkan.

    3.3 Perubahan dilaksananan berdasarkan persetujuan pengguna, staf pendukung, dan pihak ketiga.

    3.4 Perubahan untuk perbaikan dimodifikasi dan diimplementasikan.

  • Modul Junior Network Administration Page vii

    GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN

    1 Judul Mata Pelatihan : Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja (K3) Waktu : 80 Menit Deskripsi Pelatihan : Pelatihan ini menjelaskan kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung prinsip-prinsip kerja dan

    praktek kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja di lingkungan organisasi. Tujuan Pembelajaran

    Umum : Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu mendukung prinsip-prinsip dan praktek

    kesehatan keselamatan dan keamanan kerja di lingkungan organisasi.

    No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    1 Peserta diharapkan mampu Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja

    Menetapkan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja

    Penetapan pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja sesuai undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja

    Ceramah LCD dan laptop

    25 Terlampir di akhir Modul

    Penilaian hal-hal tentang kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan kerja dan dilaksanakan untuk memperbaiki masalah yang ada, dan dilaporkan pada pengawas

    Penerapan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja untuk menjamin keamanan dilingkungan kerja

    2 Peserta diharapkan mampu mendokumen-tasikan

    Mendokumen-tasikan dan menyebarkan

    Pengumpulan informasi yang berhubungan dengan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dan

    Ceramah LCD dan laptop

    35

  • Modul Junior Network Administration Page viii

    No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    dan menyebarkan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja

    syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja

    syarat- syaratnya

    Penetapan dan pendokumentasian peraturan-peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang berkaitan dengan teknologi informasi di area klien

    Pemverifikasian dokumen diajukan pada pengawas

    Penyebaran dokumen kesehatan dan keselamatan kerja pada semua pos kerja

    Pembaharuan dan pendiseminasian dokumen-dokumen kesehatan dan keselamatan kerja yang berhubungan dengan teknologi informasi

    3 Peserta diharapkan mampu menyediakan saran-saran ergonomic dasar

    Menyediakan saran-saran ergonomic dasar

    Penilaian syarat-syarat ergonomis dari klien

    Ceramah LCD dan laptop

    20

    Penyediaan saran untuk klien berdasarkan persyaratan dari vendor, kebijakan ditempat kerja, dan informasi kesehatan dan keselamatan kerja terbaru

    Pendokumentasian saran dan diberikan pada klien dan pengawas

  • Modul Junior Network Administration Page ix

    2 Judul Mata Pelatihan : Membuat desain jaringan lokal (LAN) Waktu : 140 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan untuk membuat disain jaringan lokal (Local Area

    Network LAN). Disain LAN yang dibangun minimal melibatkan beberapa komponen jaringan yang terpasang untuk keperluan organisasi.

    Tujuan Pembelajaran Umum

    : Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu mendesain, mengevaluasi serta menyelesaikan sebuah jaringan LAN sesuai dengan prosedur dan kebutuhan yang diinginkan.

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu

    (menit) Daftar

    Pustaka

    1 Peserta diharapkan mampu menentukan persyaratan pengguna

    Menentukan persyaratan pengguna

    Identifikasi segmen-segmen sistem yang diusulkan berdasarkan kebutuhan bisnis.

    Ceramah LCD dan laptop

    40 Terlampir di akhir Modul

    Penentuan persyaratan segmen menggunakan analisis fungsional LAN

    Perkiraan kandungan dan volume lalu lintas sesuai kebutuhan organisasi.

    Penentuan kebutuhan sumber daya pada masing-masing segmen LAN

    Pertimbangan fitur-fitur lingkungan fisik dipertimbangkan sebagai efek dari disain LAN

    Pertimbangan fitur-fitur lingkungan fisik sebagai efek dari disain LAN

    Perhitungan harga topologi yang

  • Modul Junior Network Administration Page x

    No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    dipilih

    Pemilihan topologi LAN yang cocok berdasarkan pada kebutuhan bisnis dan analisis fungsional.

    2 Peserta diharapkan mampu membuat desain awal jaringan

    Membuat desain awal jaringan

    Peninjauan ulang persyaratan klien pengguna dan identifikasi persyaratan jaringan LAN

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    30

    Pengembangan diagram jaringan fisik LAN sesuai persyaratan pengguna.

    Penentuan tipe-tipe terminal dan penempatan prosesor-prosesor, protokol yang diperlukan dan arsitektur jaringan LAN berdasarkan spesifikasi teknik dan persyaratan pengguna.

    3 Peserta diharapkan mampu mengevaluasi lalulintas jaringan

    Mengevaluasi lalulintas jaringan

    Prediksi jalur lalulintas serta pengaruhnya terhadap piranti masukan dan keluaran serta pengaruhnya pada prosesor untuk kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    30

    Pengukuran desain berdasarkan volume lalu lintas yang diharapkan

    Identifikasi profil kinerja (baik/buruk) dan peninjauan ulang pengaruh pada

  • Modul Junior Network Administration Page xi

    No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    sistem lain.

    4 Peserta diharapkan mampu menyelesaikan disain jaringan

    Menyelesaikan disain jaringan

    Peninjauan ulang Ukuran dan persyaratan dan Pengusulan desain akhir

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    40

    Penentuan Dukungan dan persyaratan-persyaratan pelatihan

    Menentukan Spesifikasi teknis dan harga terbaru dengan menghubungi vendor

    Pelaporan Disain akhir jaringan LAN dilaporkan

    3 Judul Mata Pelatihan :

    Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan

    Waktu : 160 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk memasang kabel jaringan komputer dan konektor

    nya serta menguji konektivitasnya pada sistem jaringan. Kabel jaringan komputer yang dimaksud adalah kabel UTP atau kabel koaksial berikut konektornya.

    Tujuan Pembelajaran Umum

    : Setelah pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan dan memasang kabel jaringan komputer dan konektor nya serta menguji konektivitasnya pada sistem jaringan. Kabel jaringan komputer yang dimaksud adalah kabel UTP atau kabel koaksial berikut konektornya

  • Modul Junior Network Administration Page xii

    No. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan

    Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    1 Peserta diharapkan mampu menentukan spesifikasi perangkat

    Menentukan spesifikasi perangkat

    Penetapan kebutuhan detail dari perangkat sesuai dengan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang.

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    40 Terlampir di akhir Modul Penetapan kapasitas jaringan saat ini dan masa yang

    akan datang sesuai dengan kebutuhan jumlah pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    Penetapan teknologi data link layer sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    Penetapan kebutuhan sekuriti dan manajemen jaringan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    2 Peserta diharapkan mampu memilih dan menginstalasi perangkat

    Memilih dan menginstalasi perangkat

    Pemiihan perangkat dengan fitur yang tepat berdasarkan kebutuhan teknis.

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    80

    Pemilihan Kabel, konektor dan perangkat lain berdasarkan kebutuhan jaringan dan spesifikasi perangkat.

    Pemasangan perangkat sesuai dengan petunjuk.

    Konfigurasi Sistem komputer untuk dapat berinteraksi dengan perangkat jaringan nirkabel.

    3 Peserta diharapkan mampu menguji perangkat

    Menguji perangkat

    Penetapan rencana pengujian berdasarkan standar pengujian yang berlaku

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    40

    Penyesuaian jaringan sesuai dengan hasil pengujian.

  • Modul Junior Network Administration Page xiii

    4 Judul Mata Pelatihan : Memasang Jaringan Nirkabel Waktu : 162 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk menentukan, memilih dan menginstalasi perangkat

    serta menguji jaringan nirkabel. Tujuan Pembelajaran

    Umum : Setelah pelatihan ini, peserta diharapkan mampu untuk menetukan, memilih dan menginstalasi perangkat

    serta menguji jaringan nirkabel.

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media

    Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    1 Menentukan spesifikasi perangkat

    Menentukan spesifikasi perangkat

    Penetapan Kebutuhan detail dari perangkat sesuai dengan kebutuhan jaringan saat ini dan masa yang akan datang

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    45 Terlampir di akhir Modul

    Penetapan Kapasitas jaringan saat ini dan masa yang akan datang sesuai dengan kebutuhan jumlah pengguna saat ini dan masa yang akan datang

    Penetapan teknologi data link layer sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    Penetapan Kebutuhan sekuriti dan manajemen jaringan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa yang akan datang.

    2 Memilih dan menginstalasi

    Memilih dan menginstalasi

    Pemilihan perangkat dengan fitur yang tepat berdasarkan kebutuhan teknis

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    47

  • Modul Junior Network Administration Page xiv

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media

    Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    perangkat perangkat Pemilihan kabel, konektor dan perangkat lain berdasarkan kebutuhan jaringan dan spesifikasi perangkat.

    Pemasangan perangkat dipasang sesuai dengan petunjuk

    Sistem komputer dikonfigurasi untuk dapat berinteraksi dengan perangkat jaringan nirkabel

    3 Menguji perangkat Menguji perangkat

    Penetapan rencana pengujian berdasarkan standar pengujian yang berlaku.

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    60

    Penyesuaian jaringan dilakukan sesuai dengan hasil pengujian

    5 Judul Mata Pelatihan : Menginstall sumber daya berbagi pada jaringan komputer Waktu : 120 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan untuk memasang atau melakukan bagi pakai dari

    sumber daya yang dimiliki oleh komputer jaringan. Sumber daya yang dimiliki komputer dapat berupa file / folder atau aplikasi, printer, scanner, dan peralatan lain yang terpasang di komputer.

    Tujuan Pembelajaran Umum

    : Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memasang atau melakukan bagi pakai dari sumber daya yang dimiliki oleh komputer jaringan. Sumber daya yang dimiliki komputer dapat berupa file/folder atau aplikasi, printer, scanner, dan peralatan lain yang terpasang.

  • Modul Junior Network Administration Page xv

    No. Tujuan

    Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    1 Peserta diharapkan mampu menyiapkan sumber daya yang akan dibagi pakai

    Menyiapkan sumber daya yang akan dibagi pakai

    Identifikasi Sumber daya yang akan dibagi pakai

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    30 Terlampir di akhir Modul Identifikasi Sistem Operasi yang berjalan

    pada komputer

    Persiapan sumber daya yang akan dibagi pakai untuk diketahui nama dan letaknya

    2 Peserta diharapkan mampu mengkonfigurasi sumber daya yang dibagi pakai

    Mengkonfigurasi sumber daya yang dibagi pakai

    Penggunaan fasilitas yang disediakan pada sistem operasi yang dipakai oleh komputer untuk membagi pakai sumber daya

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    35

    Pembuatan nama alias dari Sumber daya yang dibagi pakai.

    Penentuan hak akses pada sumber daya yang dibagi pakai.

    3 Peserta diharapkan mampu menguji sumber daya yang dibagi pakai

    Menguji sumber daya yang dibagi pakai

    Pengoperasian sistem komputer yang terkoneksi pada jaringan. Sistem komputer digunakan untuk menguji sumber daya yang dibagi pakai tersebut

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    55

    Pembukaan akses ke sistem jaringan komputer dan pemberian nama user dan password untuk masuk ke jaringan

    Pembuatan akses ke sumber daya untuk dibagi pakai

    Penggunaan Sumber daya bagi pakai

    Status pengujian dilaporkan

  • Modul Junior Network Administration Page xvi

    6 Judul Mata Pelatihan : Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan Waktu : 150 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk mengimplementasikan komponen sistem back up,

    restore, keamanan, dan lisensi dalam sebuah lingkungan stand alone atau lingkungan client - server. Tujuan Pembelajaran

    Umum : Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengimplementasikan komponen sistem back up,

    restore dan keamanan serta lisensi dalam sebuah lingkungan stand alone atau lingkungan client server

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media

    Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    1 Peserta diharapkan mampu mencatat hak akses keamanan

    Mencatat hak akses keamanan

    Kebutuhan klien berdasarkan pada petunjuk organisasi

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    30 Terlampir di akhir Modul Penyampaian Akses keamanan

    kepada klien

    Penyediaan dokumentasi dan akses keamanan

    Pencatatan hak akses keamanan untuk integritas pemeliharaan sistem

    2 Peserta diharapkan mampu mencatat lisensi perangkat lunak

    Mencatat lisensi perangkat lunak

    Identifikasi perangkat lunak berlisensi

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    40

    Pendokumentasian jumlah dan pemakai berlisensi

    Pemeriksaan personal komputer dan jaringan komputer dari perangkat lunak yang tidak legal

  • Modul Junior Network Administration Page xvii

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media

    Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    Pelaporan perangkat lunak yang tidak legal

    3 Peserta diharapkan mampu menjalankan back up sistem

    Menjalankan back up sistem

    Penentuan prosedur back up berdasarkan petunjuk organisasi

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    30

    Pelaksanaan back up sesuai periode berdasarkan spesifikasi organisasi

    Pencatatan back up sesuai petunjuk organisasi

    4 Peserta diharapkan mampu memulihkan (restore) sistem dengan menggunakan back up

    Memulihkan (restore) sistem dengan menggunakan back up

    Penetapan prosedur me-restore berdasarkan petunjuk organisasi

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    30

    Pemulihan Back up sistem sesuai dengan permintaan pihak yang berwenang dan pelaksanaannya di bawah instruksi pengawas.

    Pencatatan Restore sesuai dengan petunjuk organisasi.

    5 Peserta diharapkan mampu mendokumentasikan akses keamanan

    Mendokumentasikan akses keamanan

    Dokumentasi akses keamanan sesuai petunjuk keamanan

    Ceramah, Praktek

    LCD dan laptop

    20

    Pemeliharaan registrasi akses keamanan sesuai petunjuk organiasasi

  • Modul Junior Network Administration Page xviii

    7 Judul Mata Pelatihan : Mendapatkan komponen sistem dari vendor Waktu : 108 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menguraikan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem

    dan mengikuti prosedur-prosedur untuk mendapatkan komponen-komponen dari vendor.

    Tujuan Pembelajaran Umum

    : Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengidentifikasi komponen-komponen sistem dan mengikuti prosedur untuk mendapatkan komponen dari vendor.

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok

    Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media

    Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    1 Peserta diharapkan mampu mengkonfirmasi komponen-komponen system yang dibutuhkan.

    Mengkonfirmasi komponen-komponen system yang dibutuhkan.

    Peninjauan Dokumen teknis dan rekomendasi untuk identifikasi komponen perangkat keras/lunak bersama tim implementasi

    Ceramah LCD dan laptop

    60 Terlampir di akhir Modul Pengujian kesusuaian dengan teknologi yang

    ada bersama-sama dengan pengembang sistem

    Identifikasi kesesuaian dengan teknologi saat ini.

    Pembuatan Daftar komponen yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi dan ketersediaan pemasok

    2 Peserta diharapkan mampu memilih metoda untuk mendapatkan komponen

    Memilih metoda untuk mendapatkan komponen

    Identifikasi metode pengadaan komponen yang sesuai kebutuhan organisasi

    Ceramah LCD dan laptop

    48

    Evaluasi layanan harga dan lokasi pada alternatif pengadaan perangkat keras /lunak

    Pemilihan metode pengadaan yang direkomendasikan dan pendiskusian dengan para klien pemakai dan manajemen

  • Modul Junior Network Administration Page xix

    8 Judul Mata Pelatihan : Melaksanakan prosedur perawatan Waktu : 160 Menit Deskripsi Pelatihan : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan prosedur perawatan agar

    peralatan tetap beroperasi.

    Tujuan Pembelajaran Umum

    : Setelah pelatihan ini peserta diharapkan mampu melaksanakan perawatan yang sesuai dengan prosedur agar peralatan dapat beroperasi dengan baik dan maksimal.

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media

    Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    1 Peserta diharapkan mampu mengembangkan praktek terbaik perawatan perangkat lunak dan peralatan

    Mengembangkan praktek terbaik perawatan perangkat lunak dan peralatan

    Identifikasi Persyaratan pengguna dalam bidang perawatan peralatan

    Ceramah LCD dan laptop

    65 Terlampir di akhir Modul Implementasi prosedur untuk

    mengidentifikasi perangkat lunak dan peralatan yang dirawat

    Identifikasi Informasi detail tentang riset dan organisasi yang merupakan praktek terbaik didalam perawatan perangkat lunak dan peralatan

    Pengembangan petunjuk pengoperasian dan perawatan lunak dan peralatan yang direkomendasikan sesuai persyaratan pengguna

    Pendokumentasian Prosedur perawatan peralatan berdasarkan praktek terbaik

  • Modul Junior Network Administration Page xx

    No. Tujuan Pembelajaran

    Khusus (TPK) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Metode Media

    Waktu (menit)

    Daftar Pustaka

    2 Peserta diharapkan mampu melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    Identifikasi Sumber-sumber dukungan internal

    Ceramah LCD dan laptop

    35

    Identifikasi Sumber-sumber dukungan eksternal

    Pengembangan dan pembaharuan kesepakatan tingkat layanan dengan pengguna internal dan dengan pemasok pihak ketiga.

    3 Peserta diharapkan mampu melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    Ceramah LCD dan laptop

    60

    Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

    Melakukan perbaikan praktek-praktek perawatan bila diperlukan

  • Modul Junior Network Administration Page xxi

    DAFTAR ISI

    UNIT KOMPETENSI ....................................................................................................... 1

    ELEMEN KOMPETENSI .................................................................................................. ii

    GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN ................................................................. vii

    DAFTAR ISI .................................................................................................................. xxi

    BAB I PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA .................... 1

    1.1 Penerapan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) ... 1

    1.2 Ilmu keselamatan dan Kesehatan kerja ........................................................ 2

    1.3 Ergonomis...................................................................................................... 3

    1.3 Praktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat Kerja .............. 7

    BAB II MEMBUAT DESAIN JARINGAN LOKAL (LOCAL AREA NETWORK/LAN) ............ 11

    2.1. Pengertian Jaringan Komputer ................................................................... 11

    2.2. Local Area Network (LAN) ........................................................................... 14

    2.3. Komponen Jaringan LAN ............................................................................. 14

    2.4. Keperluan Pembuatan Jaringan LAN ........................................................... 14

    2.5. Penjelasan Komponen Jaringan LAN ........................................................... 19

    2.6. Topologi Jaringan ........................................................................................ 32

    2.7. Pemilihan Topologi ...................................................................................... 39

    2.8. Perangkat Lunak .......................................................................................... 40

    2.9. Perancangan LAN ........................................................................................ 42

    BAB III MEMASANG KABEL UTP DAN BNC PADA JARINGAN ..................................... 54

    3.1. Jaringan Komputer Pada Saat Ini ................................................................ 54

    3.2. Bahan dan Peralatan Untuk Memasang Kabel UTP .................................... 65

    3.3. Bahan dan Peralatan untuk Memasang Kabel Koaksial .............................. 69

    3.4. Memasang Desain Kabel Sesuai dengan Jaringan ...................................... 74

    3.5. Memasang Konektor Pada Kabel Jaringan .................................................. 82

    3.6. Menguji Konektivitas Kabel ......................................................................... 85

    BAB IV MEMASANG JARINGAN NIRKABEL ................................................................. 88

    4.1 Arsitektur Jaringan ...................................................................................... 88

    4.2 Definisi Jaringan Nirkabel ............................................................................ 88

    4.3 Tipe dari Jaringan Nirkabel .......................................................................... 89

    4.4 Pertimbangan Dalam Membangun Jaringan Nirkabel ................................ 92

  • Modul Junior Network Administration Page xxii

    4.5 Komponen Jaringan Nirkabel ...................................................................... 99

    4.6 Sekuritas Dasar Jaringan Nirkabel ............................................................. 116

    4.7 Perancangan Jaringan Nirkabel ................................................................. 124

    BAB V MENGINSTALL SUMBER DAYA BERBAGI PADA JARINGAN KOMPUTER ....... 130

    5.1 Gambaran Umum ...................................................................................... 130

    5.2 Konfigurasi Sumber Daya Pakai ................................................................ 131

    5.2.1 Sharing Printer ....................................................................................... 131

    5.2.2 Sharing File/Forlder ............................................................................... 136

    5.2.3 Sharing Scanner ..................................................................................... 142

    BAB VI SISTEM ADMINISTRASI JARINGAN ............................................................... 153

    6.1 Mencatat Hak Akses Keamanan ................................................................ 153

    6.1.1 Password ................................................................................................ 153

    6.1.2 Metode Enkripsi .................................................................................... 155

    6.1.3 Memonitor jaringan .............................................................................. 156

    6.2 Mencatat lisensi perangkat lunak ............................................................. 157

    6.2.1 Definisi lisensi perangkat lunak ............................................................. 157

    6.2.1 Jenis Lisensi Perangkat Lunak ................................................................ 157

    6.3 Menjalankan Back Up Dan Restore Sistem ............................................... 159

    6.3.1 Back Up Sistem ...................................................................................... 159

    6.3.2 Penyimpanan back up ........................................................................... 160

    6.3.3 Prosedur Back Up .................................................................................. 161

    6.3.4 Back Up Online ...................................................................................... 161

    6.4 Manipulasi Data ........................................................................................ 163

    6.5 Restore ...................................................................................................... 163

    BAB VII MENDAPATKAN KOMPONEN SISTEM DARI VENDOR ................................. 166

    7.1 Sistem Informasi ........................................................................................ 166

    7. 1.1 Kegunaan Sistem Informasi ................................................................... 166

    7.1.2 Komponen Sistem Informasi ................................................................. 167

    7.2 Memilih komponen sistem ....................................................................... 169

    BAB VIII MELAKSANAKAN PROSEDUR PERAWATAN ............................................... 171

    8.1 Menentukan Strategi Perawatan ............................................................. 171

    8.2 Metode Identifikasi Masalah .................................................................... 172

    8.3 Perawatan perangkat Jaringan ................................................................. 172

    8.3.1 Perawatan Perangkat Keras .................................................................. 172

  • Modul Junior Network Administration Page xxiii

    8.3.2 Perawatan Perangkat Lunak .................................................................. 174

    8.4 Pembaharuan jaringan .............................................................................. 175

    8.4.1 Koreksi kesalahan sistem ....................................................................... 175

    8.4.2 Dampak .................................................................................................. 175

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 177

  • Modul Junior Network Administration Page 1

    BAB I PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN

    DAN KEAMANAN KERJA

    1.1 Penerapan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan

    Kerja (K3)

    Latar belakang dari diterapkannya Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan

    Keamanan Kerja (K3) adalah dari standarisasi yang telah diterapkan di dunia kerja

    internasional. Semakin berkembangnya dunia industri di dunia, telah mendorong

    para pekerja untuk bekerja lebih giat sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun hal

    itu tidak jarang menyebabkan pekerja menjadi cedera. Cedera yang terjadi di

    lapangan sangat beragam, dari cedera otot sampai yang menghasilkan korban jiwa.

    Dengan terganggunya perkembangan manusia sebagai salah satu modal utama

    pembangunan, maka negara-negara berkembang pada saat itu mulai peduli

    tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan pekerja di negaranya tersebut.

    Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja berawal dari OSH

    (Occupational Safety and Health) yaitu: sebuah ilmu disiplin yang peduli dan

    melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di

    tempat kerja.

    Sejak tahun 1950 ILO (International Labour Organization) dan WHO (World

    Health Organization) telah menetapkan definisi umum dari kesehatan kerja, yaitu:

    Kesehatan kerja harus mencapai peningkatan dan perawatan paling tinggi di

    bidang fisik, sosial sebagai seorang pekerja di bidang pekerjaan apapun;

    pencegahan bagi setiap pekerja atas pengurangan kesehatan karena kondisi kerja

    mereka, perlindungan bagi pekerja untuk mengurangi faktor-faktor yang dapat

    merugikan kesehatan mereka; penempatan dan perawatan bagi pekerja di

    lingkungan kerja sesuai dengan kemapuan fisik dan psikologi dari pekerja dan

    meringkas adaptasi dari setiap pekerja ke pekerjaannya masing-masing.

  • Modul Junior Network Administration Page 2

    Tujuan awal dari pendirian standard keselamatan dan kesehatan di tempat

    kerja antara lain:

    Moral Seorang pekerja seharusnya tidak mempunyai resiko terluka pada

    saat kerja atau yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

    Ekonomi Dengan mengurangi biaya yang harus dibayar jika terjadi

    kecelakaan di tempat kerja; seperti gaji, denda, kompensasi kerusakan,

    waktu investigasi, kurang produksi, kehilangan semangat dari pekerja,

    pembeli atau pihak lainnya.

    Legal Mendorong hukum agar menerapkan peraturan resmi agar dapat

    dipatuhi oleh banyak pihak.

    Beberapa resiko yang biasa dimiliki oleh pekerja:

    Resiko fisik (terpeleset dan tersandung, jatuh dari ketinggian, transportasi

    tempat kerja, mesin yang berbahaya, listrik, kebisingan, getaran, radiasi ion ).

    Resiko kimia (cairan pelarut, metal berat)

    Resiko psikologi (stress, kekerasan, pemerasan)

    Resiko lingkungan (temperatur, kelembapan, cahaya)

    Resiko cedera otot (lingkungan kerja yang tidak ergonamis)

    1.2 Ilmu keselamatan dan Kesehatan kerja

    Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) merupakan bagian dari ilmu

    Kesehatan Masyarakat. Keilmuan K3 merupakan perpaduan dari multidisiplin ilmu

    antara ilmu-ilmu kesehatan, ilmu perilaku, ilmu alam, teknologi dan lain-lain baik

    yang bersifat kajian maupun ilmu terapan dengan maksud menciptakan kondisi

    sehat dan selamat bagi pekerja, tempat kerja, maupun lingkungan sekitarnya,

    sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

    Perkembangan dan kebutuhan ilmu/keahlian K3 berkembang sangat pesat

    mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), percepatan

    pembangunan melalui industrialisasi serta tuntutan kebutuhan pekerjaan yang

    semakin meningkat dalam hal efisiensi, produktivitas, tingkat kesehatan dan

  • Modul Junior Network Administration Page 3

    keselamatan. Perkembangan ini semakin dipacu dengan kebijakan dari Pemerintah

    yang mendukung pendidikan tinggi untuk membuka program pendidikan di bidang

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pendekatan yang bersifat multidisipliner.

    Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) bertujuan agar para pekerja di

    lingkungan kerjanya masing-masing selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat

    dan terutama bekerja secara produktif dalam meningkatkan kinerja Perusahaan

    serta meningkatkan kesejahteraan Karyawan Perusahaan. Demikian pula untuk

    mencapai tujuan tersebut diperlukan kemauan serta kerja sama para karyawan agar

    menjunjung tinggi peraturan-peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja demi

    kesejahteraan Perusahaan yang berarti kesejahteraan keluarga karyawan. Dengan

    keadaan karyawan melaksanakan kegiatan operasinya dengan aman, nyaman,

    handal dan efisien, sehingga kerugian Perusahaan dapat dicegah dan dikurangi.

    Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu

    kegiatan preventif untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam keselamatan

    dan kesehatan pekerja di lapangan. Isi dari Perencanaan Keselamatan dan

    Kesehatan Kerja, antara lain:

    Pembebanan dan pengangkutan material yang minimal

    Mempunyai ruang gerak yang aman dan tidak licin

    Mempunyai ruang yang cukup luas untuk peletakan antar mesin dan

    peralatan

    Tersedianya fasilitas untuk efakuasi di lapangan Kerja

    Tersedianya ruangan yang terisolasi khusus untuk pengerjaan proses yang

    berbahaya

    Tersedianya peralatan pencegah kebakaran disetiap mesin dan peralatan.

    1.3 Ergonomis

    Salah satu syarat yang menjamin terjalannya prosedur kesehatan, keselamatan

    dan keamanan kerja adalah terpenuhnya syarat ergonomis di tempat kerja.

    Terdapat beberapa pengertian ergonomi, antara lain:

  • Modul Junior Network Administration Page 4

    Ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ergo yang artinya kerja dan

    nomos yang artinya hukum alam, dan dapat didefinisikan sebagai studi

    tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau

    secara anatomi, fisiologi, psikology, engineering, manajemen dan design.

    Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tubuh manusia

    dalam kaitannya dengan pekerjaan dengan memanfaatkan informasi-

    informasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk

    merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja

    pada sistem dengan baik, dengan demikian manusia dapat melakukan

    pekerjaan dengan nyaman, aman, dan efektif sehingga mencapai

    produktifitas yang optimal.

    Tujuan dari ergonomi adalah untuk memaksimalkan perancangan terhadap produk,

    alat dan ruangan dalam kaitannya dengan anthropometri secara integral, sehingga

    mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh dalam menghadapi permasalahan-

    permasalahan interaksi manusia dengan technology dan produk-produknya,

    sehingga dimungkinkan rancangan sistem manusia ( technology ) dapat menjadi

    optimal.

    Terdapat beberapa aspek dari ergonomis yang harus dipertimbangkan,

    antara lain adalah:

    Sikap dan posisi kerja

    Beberapa jenis pekerjaan akan memerlukan sikap dan posisi tertentu yang

    terkadang-kadang cenderung tidak mengenakkan dan kadang-kadang juga

    harus berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan

    pekerja cepat lelah, membuat banyak kesalahan atau menderita cacat tubuh.

    Untuk menghindari hal tersebut di atas terdapat beberapa pertimbangan

    ergonomis, seperti:

    1. Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi

    membungkuk dengan frekuensi yang sering atau jangka waktu lama.

    2. Operator seharusnya menggunakan jarak jangkauan normal.

  • Modul Junior Network Administration Page 5

    3. Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk

    waktu yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam

    sikap atau posisi miring.

    4. Operator tidak seharusnya bekerja dalam frekuensi atau periode

    waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi di

    atas level siku yang normal.

    Anthropometri dan dimensi ruang kerja

    Persyaratan ergonomis mensyaratkan agar supaya peralatan dan fasilitas

    kerja sesuai dengan orang yang menggunakan khususnya menyangkut

    dimensi ukuran tubuh. Dalam menentukan ukuran maksimum atau

    minimum

    Ergonomi tidak pernah lepas dari Anthropometri. Anthropometri berasal

    dari antro yang berarti manusia dan metri yang berarti ukuran. Jari

    secara garis besar anthropometri dapat didefinisikan sebagai satu studi

    yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.

    Anthropometri adalah sekumpulan data numerik yang berhubungan dengan ciri-ciri

    fisik tubuh manusia, seberti: ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari

    data tersebut untuk penanganan masalah design.

    Tujuan dari anthropometri adalah sebagai acuan yang ergonomis dalam segala hal

    yang memerlukan interaksi manusia, dalam aplikasinya mengenai perancangan

    area, alat, produk, maupun stasiun kerja, yang berkaitan dengan bentuk, ukuran,

    dan dimensi yang tepat, sehingga para pengguna alat atau ruangan fisik tersebut

    cocok, dan diharapkan akan meningkatkan produktivitas.

    Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan

    ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data anthropometri yang berhasil

    diperoleh akan diaplikasikan secara luas antara lain dalam hal:

    Perancangan area kerja

    Perancangan peralatan kerja seperti mesin, perkakas, dsb.

  • Modul Junior Network Administration Page 6

    Perancangan produk-produk konsumtif, seperti pakaian, kursi dan meja

    komputer

    Perancangan lingkungan kerja fisik

    Perancangan dengan menggunakan data anthropometri secara umum sekurang-

    kurangnya 90%-95% dari populasi yang menjadi target dalam kelompok pemakai.

    Rancagan ini dimaksudkan agar sebagian besar dalam kelompok pemakai dapat

    menggunakan alat tersebut. Rancangan produk yang dapat diatur secara fleksibel

    akan jelas memberikan kemudahan dalam operasinya, sehingga dapat

    dipergunakan meskipun oleh dimensi tubuh yang berbeda-beda. Diharapkan

    anthropometri dapat digunakan dalam aplikasi alat-alat yang dipakai secara nyaman

    oleh sebagian besar pemakai.

    Data anthropometri yang akan digunakan dipilih berdasarkan kesesuaian

    kegunaannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia yang

    secara otomatis akan mempengaruhi tingkat kenyamanan pengguna fasilitas kerja,

    yaitu:

    Umur

    Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar

    seiring dengan bertambahnya umur yaitu sejak awal kelahirannya sampai

    dengan umur sekitar 20 tahunan. Setelah itu tidak lagi akan terjadi

    pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berbah menjadi penurunan

    ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahunan.

    Jenis kelamin

    Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan

    dengan wanita, kecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul,

    dan sebagainya.

    Suku/bangsa

    Setiap suku bangsa memiliki kekhasan dimensi fisik tersendiri.

    Posisi tubuh

  • Modul Junior Network Administration Page 7

    Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh

    sebab itu, posisi tubuh standard harus diterapkan untuk survei pengukuran.

    Dalam kaitan dengan posisi tubuh dikenal 2 cara pengukuran, yaitu:

    1. Pengukuran dimensi struktur tubuh ( structural body dimension )

    Di sini tubuh diukur dalam berbagai posisi standard dan tidak bergerak (

    tetap tegak sempurna ). Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap

    antara lain meliputi berat badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri

    maupun duduk, ukuran kepala, tinggi/panjang lutut pada saat

    berdiri/duduk, panjang lengan dan sebagainya.

    2. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (functional body dimensions)

    Di sini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi

    melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan

    yang harus diselesaikan. Hal pokok yang ditekankan dalam pengukuran

    dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang

    nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan nyata yang

    diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.

    1.3 Praktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat

    Kerja

    Seperti yang sudah dibahas di atas dapat dilihat bahwa kesehatan, keselamatan

    dan keamanan di tempat kerja merupakan hal yang tidak dapat disepelekan. Dapat

    dilihat dari jumlah kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja dan penyakit-

    penyakit yang sering diderita oleh pekerja karena pekerjaannya.

    Hal itu semua dapat dicegah jika ada kerjasama dari 2 pihak utama di dunia kerja,

    yaitu:

    Perusahaan:

    Menyediakan tempat kerja yang bebas resiko

    Dapat mencari bantuan konsultasi dan identifikasi

    Tidak dapat menghukum karyawan

  • Modul Junior Network Administration Page 8

    Pegawai:

    Mematuhi standard yang sudah ada

    Melaporkan masalah kepada atasan

    Dapat menuntut keamanan

    Komitmen dari manajemen perusahaan merupakan kunci dari tercapainya keadaan

    produktif penuh di perusahaan, badan khusus yang menangani tentang kesehatan,

    keselamatan dan keamanan kerja harus terdapat di setiap perusahaan yang

    berpegawai lebih dari 100 orang. Badan tersebut bertugas untuk menganalisa

    kecelakaan kejadian dan menetapkan tujuan spesifik keselamatan yang dapat

    dicapai.

    Badan khusus tersebut menganalisa penyebab kurangnya tingkat produktif yang

    terdapat di perusahaan, yang pada umumnya terjadi atas beberapa faktor umum:

    1. Kejadian yang tidak terduga

    2. Kondisi kerja rawan kecelakaan

    o Pengoperasian peralatan yang sudah cacat

    o Kurangnya peralatan keselamatan

    o Pekerjaan yang berbahaya

    o Jadwal pekerjaan yang terlalu padat

    3. Kebiasaan perilaku karyawan yang dapat menimbulkan kecelakaan atau

    penyakit

    4. Faktor keterbatasan manusia:

    o Penglihatan

    o Usia

    o Persepsi

    o Kemampuan motorik

    Tingkat produktif di sebuat perusahaan dapat terus dipelihara dengan beberapa

    cara, yaitu:

    Memperbaiki kondisi kerja menjadi sebuah kondisi yang ergonamis

  • Modul Junior Network Administration Page 9

    Mengurangi perilaku berbahaya karyawan dengan seleksi dan penempatan

    kerja secara hati-hati

    Mengurangi perilaku berbahaya melalui:

    Penempelan poster dan propoganda lain

    Pemberian pelatihan

    Komitmen manajemen puncak

    Pemberian prioritas pada keselamatan

    Penyusunan kebijakan menyangkut keselamatan kerja

    Penempatan sasaran pengurangan biaya secara jeas

    Penyelenggaraan inspeksi

    Pemantauan load kerja dan tingkat stress karyawan

    Beberapa contoh program yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk

    mendukungnya prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja antara lain:

    1. Membuat kondisi kerja aman

    Dengan membeli dan mempergunakan mesin-mesin yang dilengkapi

    alat-alat pengaman, menggunakan peralatan-peralatan yang lebih baik,

    mengatur layout tempat kerja dan penerangan sebaik mungkin, tempat

    kerja yang ergonamis dan pemeliharaan fasilitas tempat kerja yang baik.

    2. Melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan dengan

    mengendalikan praktek-praktek manusia yang tidak aman

    Dengan mendidik para karyawan dalam hal keamanan, memberlakukan

    larangan-larangan keras, memasang poster untuk selalu mengingatkan

    tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.

    Seorang atasan sebaiknya: memberikan pujian kepada karyawannya,

    mendengarkan keluhan bawahannya, menjadi contoh yang baik,

    mengunjungi tempat kerja secara teratur, menjaga komunikasi tentang

    keamanan secara terbuka, kaitkan bonus dengan kemajuan keamanan.

    Membuat pelatihan tentang kesehatan, keselamatan dan kemanan

    kerja, dilanjutkan secara periodik dengan demonstrasi dan test.

  • Modul Junior Network Administration Page 10

    Memasang poster-poster yang memberikan keterangan tentang

    kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.

    Melakukan inspeksi dan evaluasi tentang kesehatan, keselamatan dan

    keamanan di tempat kerja secara teratur.

    3. Penciptaan lingkungan kerja yang ergonamis

    Membuat tempat kerja yang meminimalisasi kelelahan pekerja.

    Untuk menjaga kesehatan para karyawan dari gangguan-gangguan

    penglihatan, pendengara dan kelelahan, dll.

    4. Memberikan pelayanan kesehatan

    Dengan penyediaan dokter organisasi dan klinik kesehatan organisasi

    Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat ergonamis di tempat kerja atau

    kantor adalah posisi kerja dari pekerja itu sendiri. Dengan posisi kerja yang baik

    akan dapat menjaga kesehatan tubuh, dan mencegah timbulnya kelelahan

    sewaktu bekerja.

    Posisi kerja yang baik antara lain harus memenuhi syarat berikut:

    Leher lurus dengan bahu dan leher dalam keadaan santai

    Posisi lengan berada di bawah bahu

    Sikut terletak dekat dengan badan dan tidak jauh maju ke depan atau

    kebelakang

    Tinggi permukaan meja setinggi sikut atau sedikit di bawah

    Duduk dengan keadaan tulang ekor berbentuk S yang normal dan ditopang

    dengan baik

    Kedua kaki berada di lantai

    Ketika duduk , lutut membentuk sudut 900

  • Modul Junior Network Administration Page 11

    BAB II MEMBUAT DESAIN JARINGAN LOKAL

    (LOCAL AREA NETWORK/LAN)

    2.1. Pengertian Jaringan Komputer

    Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain yang

    terhubung dengan media perantara berupa kabel maupun tanpa kabel (nirkabel) yang

    mana masing-masing komputer yang terhubung dapat saling bertukar data dan

    informasi atau berbagi perangkat keras.

    Jaringan komputer diklasifikasikan menjadi beberapa berdasarkan hal-hal berikut:

    a. Berdasarkan luas area

    b. Berdasarkan media penghantar

    c. Berdasarkan fungsi

    Berdasarkan luas area, jaringan komputer dibagi menjadi 4 jenis

    1. Local Area Network (LAN)

    Local Area Network atau LAN adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup.

    Misalkan satu gedung atau dalam satu ruangan. Jaringan ini bersakala kecil yang

    menggunakan sumber daya bersama-sama, seperti penggunaan printer bersama, media

    penyimpanan bersama .

    2. Metropolitan Area Network (MAN)

    Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN akan tetapi

    cakupannya lebih luas. MAN adalah pengembangan LAN. Daerah cakupan MAN bisa

    satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan

    satu provinsi.

  • Modul Junior Network Administration Page 12

    3. Wide Area Network (WAN)

    Wide Area Network cakupannya lebih luas lagi dari pada MAN. WAN cakupannya

    meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang

    digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN.

    4. Internet

    Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan yang ada di seluruh dunia. Cakupannya

    sudah tidak terbatas lagi hanya dengan pulau atau negara tetapi sudah mencakup satu

    planet bahkan bisa dikatan antar planet. Koneksi antar jaringan komputer dapat

    dilakukan berkat dukungan protokol khusus, yaitu Internet Protocol (IP)

    Berikut ini tabel jaringan komputer berdasarkan area:

    Contoh Jenis

    10-100 Ruangan LAN

    100-1.000 Gedung LAN

    1000-10.000 Kampus LAN

    10.000-100.000 Kota MAN

    100.000-1.000.000 Negara WAN

    1.000.000-10.000.000 Benua WAN

    > 10.000.000 Planet Internet

    Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dibagi menjadi:

    1. Jaringan Kabel (Wire Network)

    Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media

    penghantar. Data mengalir pada kabel. Kabel yang umum digunakan biasanya berbahan

  • Modul Junior Network Administration Page 13

    tembaga. Ada juga jenis kabel yang menggunakan bahan sejenis fiber optis atau serat

    optik. Kabel dengan bahan tembaga biasanya digunakan untuk jaringan dengan LAN dan

    jenis serat Optik digunakan untuk jaringan MAN dan WAN. Tidak menutup kemungkinan

    juga jaringan WAN atau MAN menggunakan kabel jenis tembaga.

    2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

    Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar

    berupa gelombang radio atau cahaya infrared. Saat ini sudah banyak outlet atau lokasi

    tertentu yang menyediakan layanan ini, sehingga pengguna dapat dengan mudah

    melakukan akses terhadap jaringan tanpa kabel. Frekuensi yang digunakan pada radio

    untuk jaringan komputer biasanya menggunakan frekuensi tinggi, yaitu 2.4 GHz dan 5.8

    GHz. Sedangkan penggunaan infrared umumnya hanya terbatas untuk jenis jaringan

    yang melibatkan dua buah komputer saja atau disebut dengan point to point.

    Berdasarkan fungsinya, jaringan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

    1. Client Server

    Client server adalah jaringan komputer yang salah satu atau lebih komputernya

    difungsikan sebagai server. Server ini bertugas melayani komunikasi komputer lain yang

    biasa disebut dengan Client. Layanan yang diberikan berupa akses web, e-mail, file atau

    lainnya. Client server banyak dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lainpun

    bisa mengimplemenstasikan Client Server. Hal ini bergantung pada kebutuhan masing-

    masing.

    2. Peer to Peer

    Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server

    sekaligus client. Setiap komputer dapat menrima dan memberikan akses dari atau ke

    komputer lain. Peer to Peer banyak diimplimentasikan pada jaringan LAN.

  • Modul Junior Network Administration Page 14

    2.2. Local Area Network (LAN)

    Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif

    kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di

    sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak lebih dari 1 km persegi.

    Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file

    server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software)

    yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat

    digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan.

    Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan itu biasanya disebut

    dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation spesifikasinya di bawah dari

    file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi

    untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk

    menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

    2.3. Komponen Jaringan LAN

    Sebuah jaringan LAN terdiri dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen

    hardware dan software seperti berikut ini:

    1. Komponen Hardware terdiri dari komputer server, NIC, kabel, konektor kabel,

    media penghubung (hub, switch, access point, bridge dll)

    2. Komponen Software yang terdiri dari Sistem Operasi jaringan, Network adapter

    driver, Protokol jaringan, Bandwith, perangkat keamanan jaringan.

    2.4. Keperluan Pembuatan Jaringan LAN

    Untuk membuat suatu jaringan LAN diperlukan beberapa peralatan antara lain sebagai

    berikut:

    Komputer Server yang nantinya digunakan sebagai pusat data

  • Modul Junior Network Administration Page 15

    Workstation atau lebih dikenal dengan komputer client.

    NIC (Network Interface Card)

    Wireless LAN

    HUB atau Switch

    Access Point

    Kabel UTP

    Kabel Telepon

    Konektor RJ45 dan RJ11

    VDSL Converter

    UPS jika diperlukan

    Peralatan jaringan tersebut merupakan kebutuhan standar untuk membuat sebuah

    jaringan. Apabila jaringan ingin ditingkatkan harus dilakukan penambahan beberapa

    peralatan sebagai berikut:

    Repeater

    Bridge

    Router

    Gateway

    Komputer Server

    Server adalah sistem komputer yang berjalan terus menerus dalam suatu jaringan

    dengan tugas untuk melayani komputer lain (workstation). Banyak server yang

    memegang peranan tersebut, akan tetapi ada pula yang digunakan secara bersama

    untuk tujuan lain (misalnya sebagai workstation juga).

    Saat ini bentuk fisik komputer server ada beberapa pilihan ada bentuk tower yang mifip

    dengan komputer biasa ada juga berbentuk rak. Spesifikasi hardware untuk server

  • Modul Junior Network Administration Page 16

    biasanya lebih tinggi dari spek hardware komputer yang digunakan sebagai workstation.

    Perbedaan antara server dan komputer pada umumnya lebih terletak pada software

    yang digunakan baik sistem operasi maupun software lainnya.

    Gambar Komputer Server Berbentuk Tower

    Gambar Komputer Server Berbentuk Rak

    Server juga terkadang sering menjadi host dalam mengontrol hardware yang akan di-

    share pada workstation seperti printer (print server) dan sistem file (file server). Proses

    sharing baik untuk kontrol akses dan keamanan, serta dapat mengurangi biaya untuk

    duplikasi hardware (penggunaan hardware dapat optimal).

  • Modul Junior Network Administration Page 17

    Di bawah ini ada beberapa istilah yang berhubungan dengan server dan penjelasan

    singkatnya, sebagai berikut:

    Mail Server

    Mail Server memiliki istilah teknis yaitu Mail Transfer Agent (MTA). Mail server adalah

    suatu aplikasi pada server yang bekerja menerima email datang dari user lokal dan

    meneruskannya ke user pada domain lain, atau sebaliknya.

    Streaming Media Server

    Streaming media adalah media yang digunakan untuk menyebarkan (menyampaikan)

    sesuatu untuk dikonsumsi (dibaca, dilihat, atau didengarkan). Penyampaiannya

    menggunakan jaringan. Contoh dari streaming adalah radio dan film (televisi).

    Contohnya user dapat meminta video atau suara. Akan tetapi user tidak mempunyai

    kontrol penuh terhadap dan hanya terjadi komunikasi satu arah, yang dikenal dengan

    Video on Demand.

    Untuk situs yang berisikan aplikasi streaming dibutuhkan suatu server streaming untuk

    memproses layanan tersebut. Contoh dari aplikasi Streaming Server adalah VLC dan

    Darwin Server.

    Aplikasi streaming biasanya memiliki ekstensi *.tar.gz dan *.exe untuk diinstalasi.

    Masing-masing didukung oleh sistem operasi terentu. Aplikasi streaming *.tar.gz

    didukung oleh sistem operasi FreeBSD 5.2, Fedore 10.0, dan Red Hat, dalam proses

    instalasi. Sementara itu, sistem operasi Windows 2000 dan Windows XP, Windows 7

    mendukung instalasi aplikasi streaming berekstensi *.exe.

    Web Server

    Ada dua buah pengertian mengenai web server, sebagai berikut:

    Sebuah komputer yang bertanggung jawab untuk menerima request HTTP dari clients

  • Modul Junior Network Administration Page 18

    dan menyediakan Web Pages serta objek-objek yang berkaitan dengannya.

    Sebuah program komputer yang berfungsi seperti yang telah dijelaskan pada point

    pertama.

    FTP Server (File Transfer Protocol)

    FTP merupakan metode untuk mentransfer file diantara komputer - komputer .

    Komunkasi FTP mengikuti model client server dimana client memulai komunikasi

    dengan mengirim perintah , dan server meresponnya dengan pesan dan kode-kode

    status, termasuk melakukan pengiriman atau penerimaan file. FTP bekerja dengan TCP

    dan umumnya digunakan di internet meskipun dapat juga diimplementasikan dalam

    lingkungan LAN. Tugas dari FTP Server adalah menjalankan software yang digunakan

    untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat

    request dari FTP client.

    Proxy Server

    Proxy Server adalah server yang dilengkapi dengan software khurus yang bertugas

    menyimpan sementara (cache) file html server lain, kegunaannya adalah untuk

    mempercepat akses internet dan melayani permintaan dokumen wordl wide web dari

    pengguna internet.

    Database Server

    Sebuah database server adalah program komputer yang menyediakan layanan basis

    data untuk program komputer atau komputer lain. Basis data kadang diperlukan untuk

    sebuah aplikasi client-server. DBMS (Database Management System) sering

    menyediakan jasa basis data pada model client-server untuk akses basis data.

    Saat ini, banyak vendor-vendor yang menyediakan jasa pembuatan server khusus yang

    dapat memenuhi kebutuhan user dan mudah dalam dalam perawatan serta

    penambahan hardware baru. Vendor-vendor tersebut antara lain adalah Acer, Dell,

  • Modul Junior Network Administration Page 19

    Extron, HP, IBM dan vendor lainnya.

    2.5. Penjelasan Komponen Jaringan LAN

    Di bawah ini akan dijelaskan lebih rinci beberapa komponen jaringan yang telah

    disebutkan di atas.

    Network Interface Card (NIC)

    NIC adalah kartu jaringan yang berupa papan elektronik yang akan dipasang pada setiap

    komputer yang terhubung pada jaringan. Fungsinya adalah sebagai alat untuk

    mengubungkan kompuer satu dengan lainnya dalam suatu jaringan LAN (Local Area

    Network). Saat ini, banyak sekali jenis kartu jaringan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang

    perlu diketahui dari kartu jaringan seperti tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang

    didukungnya.

    Gambar Network Interface Card

    Dengan perkembangan PC dan mainboard, maka tipe slot dan expansion slot pun

    bermacam-macam. Slot untuk NIC antara lain ISA dan PCI. Ketika membeli komputer

    (khususnya komputer rakitan), tidak semua slot terisi. Slot yang kosong dapat digunakan

    untuk melakukan pemasangan kartu tambahan (mis: kartu suara, modem internal, atau

    kartu jaringan). Untuk membedakan slot ISA dan PCI tidak begitu sulit. Jika casing

    komputer dibuka, slot ISA biasanya berwarna hitam, sedangkan PCI berwarna putih.

  • Modul Junior Network Administration Page 20

    Untuk slot yang bewarna coklat umumnya adalah slot AGP.

    Pilihan lain dari perangkat ini adalah USB NIC dimana untuk mengubungkan kabel LAN

    tidak perlu menggunakan NIC Card yang dipasang pada motherboard tetapi dapat

    dipasang pada slot USB komputer. Baik NIC Card atau USB NIC membutuhkan driver

    agar perangkat keras ini dapat dikenali oleh sistem komputer.

    Gambar USB Network Interface Card

    Untuk protokol jaringan, ada beberapa protokol untuk sebuah kartu jaringan seperti

    Ethernet, Fast Ethernet, Token Ring, FDDI, dan ATM. Jenis Ethernet atau Fast Ethernet

    sering digunakan.

    o 10Base2

    10Base2 dikenal dengan thin ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thin

    ethernet atau disebut dengan cheapernet. 10Base2 menggunakan topologi bus.

  • Modul Junior Network Administration Page 21

    Gambar Ethernet 10Base2

    o 10Base5

    10Base5 dikenal dengan thick ethernet karena menggunakan kabel koaksial jenis thick.

    Topologi yang digunakan juga sama dengan 10Base2, yakni topologi bus.

    Gambar Ethernet 10Base5

    o 10BaseF

    10BaseF menggunakan serat optik. 10BaseF jarang digunakan karena biaya yang relatif

    mahal dan pemasangannya yang sulit. Biasanya, jenis ini digunakan untuk penghubung

    (link) antarsegmen. Hal ini disebabkan kemampuan jaraknya yang dapat mencapai

    hingga 200 meter. Spesifikasi dari 10BaseF identik dengan 10BaseT.

  • Modul Junior Network Administration Page 22

    Gambar Ethernet 10BaseF

    o 100BaseT

    100BaseT disebut sebagai fast ethernet atau 100BaseX. Ethernet ini memiliki kecepatan

    100Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang digunakan.

    - 100BaseT4 memakai kabel UTP kategori 3, 4, atau 5. Kabel yang digunakan ada 4 buah

    - 100BaseTX, memakai kabel UTP kategori 5 dan kabel yang dipakai hanya dua pasang

    - 100BaseFX, menggunakan kabel serat optik

    Pada 100BaseT yang menggunakan kabel koaksial, maksimum total panjang kabel yang

    menggunakan hub Class II yaitu 205 meter dengan 100 meter panjang segmen dan 5

    meter adalah panjang kabel untuk menghubungkan hub ke hub. Sementara itu untuk

    100BaseFX dengan menggunakan 2 repeater bisa mencapai 412 meter, dan panjang

    dengan serat optik dapat mencapai 2000 meter.

    o 100VG-AnyLAN

    100VG-AnyLAN bukan ethernet murni karena metode akses medianya berdasarkan

    demand priority. 100VG-AnyLAN bisa digunakan dengan sistem frame ethernet atau

    frame token ring.

    Kabel yang digunakan adalah UTP kategori 3 atau 5. TIdak seperti ethernet biasa yang

    menggunakan kabel UTP panjang maksimum segmennta 100 meter, pada 100VG-

  • Modul Junior Network Administration Page 23

    AnyLAN jika yang dipakai adalah UTP kategori 5 maka panjang maksimum segmennya

    bisa sampai 150 meter, sedangkan yang memakai kabel serat optik panjang maksimum

    segmennya 2000 meter.

    Hub

    Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port yang dapat menggandakan

    frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub

    tersebut. Hub akan menghubungkan beberapa node (komputer atau perangkat lainnya )

    sehingga akan membentuk suatu jaringan dengan topologi star . Pada jaringan yang

    umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu

    port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.

    Gambar Hub

    Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub lainnya.

    Ada beberapa kategori hub, yaitu:

    o Passive Hub atau Concentrator

    Hub biasa yang hanya meneruskan sinyal ke seluruh node. Passive Hub tidak akan

    memperkuat sinyal yang dating, sehingga tidak dapat digunakan untuk menjangkau area

    yang lebih besar.

  • Modul Junior Network Administration Page 24

    o Active Hub atau Multiport Repeater

    Berfungsi sama mirip dengan Passive Hub tetapi dapat memperkuat sinyal yang dating,

    sehingga dapat digunakan untuk menjangkau area yang lebih besar.

    o Intelligent Hub

    Hub jenis ini umumnya dapat digabungkan atau ditumpuk dan dapat melakukan seleksi

    alamat paket data tujuan, sehingga hanya node tertentu saja yang dapat menerima

    data.

    Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut,

    tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan

    jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut

    tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara

    bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata

    adalah 1 Mbps.

    Repeater

    Repeater hampir sama seperti Hub. Repeater menggunakan topologi bus, yang bekerja

    memperkuat sinyal agar lalu lintas data dari workstation (client) ke server atau

    sebaliknya lebih cepat jika jaraknya semakin jauh. Dengan repeater ini, jaringan dan

    sinyal akan semakin kuat, apalagi jika kabel yang digunakan adalah jenis koaksial.

    Gambar Repeater

  • Modul Junior Network Administration Page 25

    Bridge (jembatan)

    Bridge, sesuai dengan namanya, berfungsi menghubungkan beberapa jaringan yang

    terpisah, untuk jaringan yang sama maupun berbeda. Bridge memetakan alamat

    jaringan dan hanya memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan. Ketika menerima

    sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama,

    maka paket akan ditolak. Bridge juga dapat mencegah pesan rusak agar tidak menyebar

    keluar dari suatu segmen.

    Gambar Bridge

    Switch

    Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua

    buah arsitektur switch, sebagai berikut:

    o Cut through

    Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada saat sebuah

    paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke

    segmen tujuannya.

    o Store and forward

    Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke

  • Modul Junior Network Administration Page 26

    tujuan dan untuknya memerlukan waktu.

    Keuntungan menggunakan switch adalah karena setiap segmen jaringan memiliki

    bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada hub. Dengan demikian lalulintas

    data akan lebih optimal karena tidak terjadi antrian seperti ketika menggunakan Hub.

    Gambar Switch

    VDSL

    Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port merupakan alat yang berguna sebagai

    converter dari label UTP ke kabel telepon. VDSL biasanya digunakan untuk

    menghubungkan jaringan LAN yang jaraknya kurang dari 500 meter. Untuk

    menggunakannya harus sepasang, satu dipasang di Switch atau Hub yang berhubungan

    dengan server. Sedangkan yang satu lagi, dipasang di Switch atau Hub yang

    berhubungan dengan client.

    Gambar VDSL

  • Modul Junior Network Administration Page 27

    Wireless Access Point

    Wireless Access Point perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain

    (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh

    atau perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router

    melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat

    digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer

    yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.

    Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan

    banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Selain itu juga berfungsi sebagai

    Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan

    wireless/nirkabel,

    Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui

    gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan

    dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW)

    semakin luas jangkauannya.

    Gambar Wireless Acces Point

    Router

    Router adalah penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari

  • Modul Junior Network Administration Page 28

    satu jaringan ke jaringan lainnya. Cara kerja router mirip dengan switch dan bridge.

    Perbedaannya, router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan

    dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router bukanlah perangkat fisikal,

    melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat membagi jaringan menjadi beberapa

    subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat

    mengalir dari suatu segmen ke segmen lainnya. Saat ini sudah ada alat dengan fitur

    multifungsi yang dapat berfungsi sebagai router sekaligus sebagai wireless access point.

    Beberapa ISP dalam paketannya sudah menyediakan Modem yang berfungsi sebagai

    Router dan Access Point.

    Gambar Router

    Kabel jaringan

    Kabel jaringan yang biasanya digunakan untuk suatu jaringan antara lain adalah UTP

    (unshielded twisted pair), koaksial, dan serat optik. Sesuai dengan perkembangan

    Hub/Switch, penggunaan kabel UTP lebih sering dipilih. Hal ini dikarenakan harganya

    yang tidak mahal dan kemampuannya yang dapat diandalkan.

    o Twisted Pair Cable (UTP)

    Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang

  • Modul Junior Network Administration Page 29

    memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung

    pembungkus. Untuk koneksinya digunakan konektor RJ11 atau RJ-45.

    Gambar Konektor RJ-45

    UTP cocok untuk jaringan dengan skala kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP,

    jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub/switch sebagai pusatnya. Kabel

    ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan kabel koaksial. Hal ini dikarenakan Hub

    memiliki kemampuan dara error correction yang akan meningkatkan kecepatan

    transmisi.

    Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis

    kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-through dipakai untuk

    menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke Switch atau Switch ke Switch.

    Sedangkan kabel crossed digunakan untuk menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke

    Router. Untuk kabel kategori 5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing

    memiliki kode warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan

    kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.

    Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3,

    dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah

    kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).

  • Modul Junior Network Administration Page 30

    Gambar Kabel UTP

    o Kabel koaksial

    Media ini paling banyak digunakan sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih

    sukar dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu

    dapat digunakan untuk komunikasi broadband. Ada dua buah jenis kabel koaksial,

    sebagai berikut:

    - Thick Coaxial

    Kabel jenis ini digunakan untuk kabel pada instalasi Ethernet antar gedung. Kabel ini

    dapat menjangkau jarak 500 m bahkan sampai 2500 m dengan memasang repeater.

    - Thin Coaxial

    Kabel jenis ini cocok untuk jaringan rumah atau kantor. Kabel ini mirip seperti kabel

    antenna TV, harganya tidak mahal, dan mudah dipasangnya. Untuk memasangnya,

    kabel ini menggunakan konektor BNC. Pada jaringan jenis ini, untuk melakukan

    sambungan ke masing-masing komputer menggunakan konektor T.

  • Modul Junior Network Administration Page 31

    Gambar kabel koaksial

    o Serat Optik (Fiber Optic)

    Jaringan yang menggunakan F/O biasanya digunakan pada perusahaan besar. Hal ini

    disebabkan karena mahal dan pemasangannya sulit. Akan tetapi, jaringan dengan media

    ini memiliki kehandalan yang sangat baik dan kecepatan yang sangat tinggi (sekitar 100

    Mbps). Keunggulan lainnya adalah bebas dari gangguan lingkungan.

    o Kabel Telepon

    Kabel telepon adalah media yang digunakan untuk LAN beberapa tahun terakhir. Kabel

    ini biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung. Kabel telepon

    yang digunakan untuk diluar gedung ini biasanya dilengkapi dengan 3 kawat, dimana 2

    kawat digunakan untuk penghubung data, sementara yang satu lagi digunakan untuk

    mencegah agar kawat-kawat tidak putus jika dibentang. Konektor untuk kabel telepon

    adalah RJ-11

    Pemilihan Kabel

    Pada bagian sebelumnya, telah disinggung mengenai beberapa jenis kabel jaringan.

    Pada bagian ini akan dibahas cara memilih jenis kabel.

  • Modul Junior Network Administration Page 32

    Biasanya, kabel yang sudah tertanam tidak akan diangkat atau dipindahkan selain dalam

    keadaan terpaksa. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah perencanaan untuk

    menentukan jenis kabel yang akan digunakan. Suatu kendala akan terjadi, jika terjadi

    kesalahan dalam pemilihan kabel.

    Apabila akan membangun suatu jaringan, tentukan jenis dan kualitas kabel yang baik

    sehingga dapat membuat jaringan berjalan dengan baik hingga 10 tahun atau lebih.

    Selain jenis, masalah kecepatan dan jarak akses data perlu diperhitungkan.

    Di bawah ini adalah beberapa jenis kabel jaringan, kecepatan, jarak, dan konektor yang

    digunakan.

    Tabel Kabel Jaringan berdasarkan kecepetan, jarak, dan konektor

    Tipe Kecepatan Jarak Konektor

    UTP Kategori 5 10 Mbps 300 kaki RJ45

    Kabel koaksial 10 Mbps 2500 kaki BNC Connector

    Kabel Telepon - - Konverter RJ11

    Wireless lebih dari 10 Mbps Tergantung jenis dan merek

    Serat Optik 100 Mbps 3 mil ST (spring loaded twist)

    2.6. Topologi Jaringan

    Setelah kita mengetahui komponen untuk membangun sebuah jaringan, maka langkah

    selanjutnya adalah merancang jaringan sesuai yang kita perlukan. Apakah jaringan yang

    akan kita bangun akan berbentuk garis lurus (bus), bintang (star), lingkaran (ring), dan

    sebagainya. Hal tersebut dinamakan dengan topologi jaringan.

  • Modul Junior Network Administration Page 33

    Secara fisik, topologi jaringan dapat berupa topologi bus, ring, star ataupun campuran.

    Topologi Bus

    Jaringan dengan topologi ini disebut juga dengan linear bus karena dihubungkan hanya

    melalui satu kabel yang linier. Kabel yang umum digunakan adalah kabel koaksial. Pada

    awal dan akhir kabel digunakan terminator. Beberapa karakteristik topologi Bus antara

    lain:

    - Menggunakan sebuah kabel backbone untuk transmisi data

    - Kabel yang digunakan menggunakan kabel koaksial dan berpelindung. Ada juga

    yang mengembangkan jaringan bus dengan kabel twisted pair.

    - Ujung-ujung kabel backbone harus ditutup dengan terminator

    - Jika kabel putus atau terminator/konektor rusak/lepas maka jaringan akan

    lumpuh

    - Jika satu atau lebih node crash tidak akan menyeba