1 analisis pasar jan 2013
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
Bulan April 2013
Bulan April 2013
Bulan : Januari 2013
ANALISIS PASAR
Oleh Tim Analisis Pasar Gapkindo
SITUASI PASAR
1. Faktor Fundamental
Supply
Saat ini cuaca buruk masih mengganggu pasokan di sentra-sentra produksi karet di
Thailand Selatan, Semenanjung Malaysia, Sumatera Utara dan Sumatera bagian selatan.
Sentra produksi karet lainnya di Hainan dan Yunan berhenti berproduksi karena masih
mengalami musim gugur daun.
Data dari LMC Desember 2012 menunjukkan bahwa produksi karet alam di negara-
negara non-ITRC bertambah. Dengan penambahan yang mencolok seperti produksi karet
alam di Vietnam menjadi 873.000 ton (terjadi kenaikan 12,0%) dan produksi karet alam
China meningkat 6,0% menjadi 747.000 ton. Kenaikan stok pada akhir 2012 menjadi
1.830.000 ton terjadi karena surplus produksi sebanyak 342.000 ton dan peringatan
tentang hal ini oleh ITRC telah direalisasikan dengan AETS (pengurangan ekspor)
sebanyak 300.000 ton yang sedang berjalan sejak Oktober 2012.
Stok karet alam di Qingdao pada tanggal 17 Desember 2012 sebesar 246.900 ton
mengalami kenaikan yang tidak berarti dari 245.000 ton pada 30 Nopember 2012 dan
pada bulan Januari 2013, diperkirakan pembeli China akan meningkatkan pembelian
karet alam untuk menumpuk stok sebagai persiapan menjelang Chinese New Year pada
10 Februari 2013.
Secara fundamental, saat ini supply karet berkurang karena cuaca yang tidak menentu
seperti di Thailand yang saat ini masih mengalami musim hujan dan akan dilanjutkan
dengan gugur daun pada bulan Februari 2013 di belahan Utara (Thailand, Malaysia,
Vietnam dan Sumatera bagian Utara).
2. Faktor Non Fundamental
Perekonomian dan Geopolitik (Amerika, China, Jepang dan Eropa)
- AMERIKA
Beberapa indikator ekonomi menunjukkan bahwa ekonomi Amerika menguat.
Institute of Supply Managers (ISM) menyatakan bahwa PMI manufaktur Desember 2012
adalah 51,6 dari 50,4 bulan Nopember. Sektor perumahan menguat setelah beberapa
tahun terpuruk.Pertumbuhan PDB kw III/2012 mencapai 3,1% koreksi dari 1,9% dan
pertumbuhan kw IV/2012 ditaksir berkurang menjadi 1,2% disebabkan belanja akhir
tahun dari Thanksgiving sampai Natal hanya naik 0,7% dibanding 2% pada masa yang
sama tahun 2011. Tingkat konsumsi warga Amerika pada musim liburan tahun ini
melemah karena selama musim liburan yang identik dengan musim belanja tersebut
dipengaruhi oleh cuaca ekstrem, terutama badai Sandy yang terjadi beberapa waktu
lalu. Disamping itu, hal ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kekhawatiran konsumen
terhadap ketidakpastian perekonomian Amerika walaupun angka tingkat penjualan
mobil pada tahun 2012 diperkirakan mencapai 14,5 juta unit (naik 13% dibanding tahun
2011).
Fiscal cliff masih belum terselesaikan sehingga para investor masih was-was dan terlihat
lesu karena ketidakpastian perekonomian Amerika. Presiden Barack Obama dan ketua
DPR John Boehner sampai saat ini belum juga mencapai kata sepakat tentang cara
mengatasi Fiscal cliff yang dapat berdampak mengurangi belanja negara sebesar 600
miliar USD mulai Januari 2013 dan membawa perekonomian AS kembali kedalaman
resesi. Partai Demokrat yang menguasai Senat dan oposisi Partai Republik yang
menguasai DPR masih bertentangan tentang batas pendapatan yang dinaikkan
pajaknya dan pemangkasan belanja di sektor tunjangan sosial/kesehatan dan sektor
lainnya. Menteri Keuangan Timothy Geithner mengingatkan bahwa pagu kredit nasional
sebesar 16,4 triliun USD akan tercapai pada 31 Desember 2012.
Namun demikian, Obama dan Boehner masih terus bernegosiasi guna mencegah
terjadinya fiscal cliff. Kebijakan yang bisa menghemat anggaran 600 miliar USD itu akan
berlaku mulai 1 Januari mendatang sehingga secara otomatis apabila oposisi dan kubu
berkuasa belum juga mencapai kesepakatan fiscal maka Amerika akan masuk ke dalam
resesi kedua dalam tiga tahun ini.
Pada tanggal 21-22 Desember 2012, Federal Open Market Committee (FOMC)
memutuskan untuk mengganti Operation Twist yang berakhir 31 Desember 2012
dengan pembelian Mortgage Based Security sebanyak 43,5 miliar USD per bulan di
samping melanjutkan QE3 yang melakukan hal serupa sebesar 40 miliar USD per bulan
dengan tujuan menurunkan angka pengangguran menjadi 6% dari 7,8%. Sekarang
angka sementara inisial jobless claim (permintaan tunjangan pengangguran) pada 27
Desember 2012 telah turun 12.000 menjadi 350.000.
- CHINA
Ekonomi China di kw IV/12 diharapkan menjadi lebih baik ketimbang kw III/12. HSBC
Flash PMI (Purchasing Managers Index) sektor manufaktur untuk bulan Desember 2012
adalah di 50,9 dari 50,5 di bulan Nopember 2012 merupakan angka tertinggi sejak
Oktober 2011 dan sektor penjualan retail meningkat. Hal ini menandakan bahwa
perekonomian China masih kuat dan diperkirakan pertumbuhan PDB kw IV/2012 tidak
akan di bawah 7,5% dan untuk seluruh tahun 2012 mencapai 7,7%. Membaiknya
ekonomi membuat Pemerintah China tidak akan gegabah memberikan stimulus dan
lebih selektif mengarahkannya untuk menuju pada menggairahkan konsumsi domestik
dan mengurangi ketergantungan pada ekspor semata-mata.
- JEPANG
Partai oposisi utama konservatif Jepang, Partai Demokratik Liberal- LDP menang mutlak
dalam pemilihan umum di majelis rendah tanggal 16 Desember 2012. Dalam pemilihan
itu LDP bergabung (berkoalisi) dengan Partai Komeito Baru sehingga berhasil meraih
325 kursi di parlemen Jepang sedangkan partai berkuasa, Partai Demokrat - DJP hanya
meraih 57 kursi.
Setelah 10 hari kemenangan LDP (26 Desember 2012), Shinzo Abe dari LDP
dikukuhkan kembali menjadi Perdana Menteri dengan mengumumkan perubahan
haluan besar-besaran dalam beberapa bidang politik penting. Perdana Menteri kini
mendesak Bank of Japan (Bank Sentral Jepang) untuk melonggarkan politik
keuangannya (melonggarkan kebijakan moneter) serta menetapkan target inflasi 2%
untuk memperbaiki perekonomian Jepang yang sedang mengalami deflasi. Pada tanggal
26 Desember 2012, Nikkei melonjak ke level tertinggi sejak sembilan bulan terakhir dan
mata uang Yen melemah di level 85,7 yen/USD (27/12/12). Melemahnya Yen
mengakibatkan harga di bursa TOCOM menguat. Jepang diperkirakan akan agresif
dalam melemahkan Yen untuk meningkatkan kegiatan ekspor.
- EROPA
Krisis Eurozone, yaitu problem-problem keuangan Yunani, Spanyol dan Italia terus
menerus membebani saham-saham dunia, harga-harga komoditas (termasuk karet
alam) serta ekonomi penting di Eurozone dan seluruh Eurozone. Krisis ini diperkirakan
akan terus berlanjut menuju ke resesi yang parah dan memberi dampak kepada partner
dagang utama khususnya Amerika dan China. Pada pertemuan ECB yang direncanakan
tanggal 6 Desember 2012, diperkirakan bahwa ECB akan mempertahankan bunga
rendah 0,75%, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di zona Eropa dari 0,9%
menjadi 0,3%. Sedangkan inflasi diperkirakan naik dari 1,1% menjadi 2,1%.
Hasil pertemuan (summit) menteri keuangan Uni Eropa pada pekan ke-2 bulan
Desember, secara resmi menunjuk Bank Sentral Eropa (ECB) sebagai pengawas seluruh
bank di zona Eropa. Dengan peran ini, ECB punya kewenangan dalam pengucuran dana
bantuan (bailout) secara langsung kepada bank‐bank di kawasan Eropa. Mekanisme
pengawasan perbankan baru ini rencananya akan siap dilaksanakan pada 1 Maret
2014. Selain itu, dana Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) sebesar 500 miliar euro dapat
disalurkan langsung kepada bank‐bank yang membutuhkan. Dana ESM tersebut dapat
digunakan untuk merekapitalisasi bank‐bank secara langsung dengan syarat negara
yang bersangkutan harus mengajukan permohonan kepada ECB agar mengambil alih
pengawasan terhadap bank yang bermasalah tersebut. Kesepakatan‐kesepakatan ini
diharapkan mendukung proses stabilisasi finansial di Eropa secara fundamental.
Selanjutnya, para menteri keuangan masih harus menyusun aturan main bagi ESM
dalam penyaluran dana bantuan (bailout) secara langsung tanpa harus membebani
keuangan negara seperti program dana penyelamatan sektor finansial Spanyol.
PREDIKSI HARGA
Pelemahan Yen yang berlanjut akan mengakibatkan penguatan harga karet alam di
bursa TOCOM dan harapan terhadap ketahanan perekonomian AS dibanding Eropa,
kebangkitan kembali perekonomian China dan antisipasi gugur daun di sentra produksi
karet akan mendorong harga SIR 20 di kisaran 285 - 305 UScent per kg dalam waktu
dekat yad.
Tim Analisis Pasar
Jakarta, 27 Desember 2012