1 peran modal sosial dalam peningkatan ekonomi

24
1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELOMPOK NELAYAN DESA KELONG Oleh : Emmy Solina Abstract The most dominant issues facing the region 's most coastal fishermen actually even poverty . The most fundamental issue is why they are poor or at least considered poor , while the abundant marine resources . Given the scale of marine resources are available , it is difficult to understand that the poverty that afflicts most of the fishing community is a natural poverty . Meanwhile many government policies in the form of poverty reduction programs have been rolled out , but the results have not been able to get them out of poverty , the policies of the new order is far more charity ( charity ) rather than providing solutions to poverty ; proved that this model many failures of implementation level . The most common cause of poverty alleviation programs among fishermen is the approach taken more structural and cultural aspects ignores the growing community. As a result of these programs have problems in the implementation stage are often not disclosed by the government . Secondly , the occurrence of leaks funding level program implementation caused by corruption , collusion and nepotism ( KKN ) between government officials who become rent seekers with program implementation consultants . Keywords : Social Capital , Economic A. Pendahuluan Potensi kelautan Indonesia sangat besar dan beragam yakni memiliki 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dan 5,8 juta km 2 laut atau 70% dari batas total Indonesia. Desa

Upload: phamkhue

Post on 13-Jan-2017

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

1

PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

KELOMPOK NELAYAN DESA KELONG

Oleh :

Emmy Solina

Abstract

The most dominant issues facing the region 's most coastal

fishermen actually even poverty . The most fundamental issue is why they

are poor or at least considered poor , while the abundant marine

resources . Given the scale of marine resources are available , it is difficult

to understand that the poverty that afflicts most of the fishing community is

a natural poverty . Meanwhile many government policies in the form of

poverty reduction programs have been rolled out , but the results have not

been able to get them out of poverty , the policies of the new order is far

more charity ( charity ) rather than providing solutions to poverty ; proved

that this model many failures of implementation level .

The most common cause of poverty alleviation programs among

fishermen is the approach taken more structural and cultural aspects

ignores the growing community. As a result of these programs have

problems in the implementation stage are often not disclosed by the

government . Secondly , the occurrence of leaks funding level program

implementation caused by corruption , collusion and nepotism ( KKN )

between government officials who become rent seekers with program

implementation consultants .

Keywords : Social Capital , Economic A. Pendahuluan

Potensi kelautan Indonesia

sangat besar dan beragam yakni

memiliki 17.508 pulau dengan

garis pantai sepanjang 81.000 km

dan 5,8 juta km2 laut atau 70%

dari batas total Indonesia. Desa

Page 2: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

2

Kelong, Kecamatan Bintan

Pesisir, Kabupaten Bintan

merupakan salah satu daerah

yang memiliki potensi sumber

daya perikanan yang potensial.

Potensial tersebut tercermin

dengan besarnya

keanekaragaman hayati, selain

potensial budidaya perikanan

pantai dilaut serta pariwisata

bahari. Potensial sumber daya

alam tersebut belum memberikan

konstribusi yang sigifikan

trehadap pembangunan bangsa

serta keseluruhan. Melihat

potennsial perikanan yang ada,

masyarakat nelayan yang tinggal

didaerah pesisir seharusnya

merupakan masyarakat yang

makmur dan sejahtera. Bahkan

sering di katakan bahwa mereka

merupakan kelompok masyarakat

yang paling tertinggal

dibandingkan kelompok

masyarakat yang lain.

Persoalan yang paling

dominan yang paling dihadapi

diwilayah pesisir justru malah

kemiskinan nelayan. Masalah

yang paling mendasar adalah

mengapa mereka miskin atau

setidak-tidaknya dianggap miskin,

sementara sumber daya laut

melipah. Melihat besarnya

sumber daya laut yang tersedia,

sulit dimengerti bahwa

kemiskinan yang menimpa

sebagian besar masyarakat

nelayan merupakan kemiskinan

alamiah. Sementara itu sekian

banyak kebijakan pemerintah

berbentuk program pengetasan

kemiskinan telah digulirkan, tetapi

hasilnya belum mampu

mengeluarkan mereka dari jurang

kemiskinan, kebijakan-kebijakan

orde baru sampai saat ini lebih

bersifat karitatif (charity)

ketimbang memberikan solusi

terhadap kemiskinan; terbukti

bahwa model seperti ini banyak

mengalami kegagalan ditingkat

implementasi.

Penyebab utama

kegagalan program-program

pengentasan kemiskinan

dikalangan nelayan adalah

pendekatan yang dilakukan lebih

bersifat struktural dan

mengabaikan aspek-aspek

Page 3: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

3

cultural yang berkembang

dimasyarakat. Akibatnya

program-program ini mengalami

hambatan pada tataran

implementasi yang acap kali tidak

diungkapkan oleh pemerintah.

Kedua, terjadinya bocoran dana

program ditingkat implementasi

yang disebabkan oleh korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN)

antara oknum pemerintah yang

menjadi rent seeker dengan

konsultan pelaksanaan program.

Proses ini terjadi sejak program

ditederkan ataupun pada proses

penunjukan konsultan yang juga

dilakukan pemerintah. Ketiga,

program-program tersebut tidak

memiliki jaminan keberlanjutan

(sustainability) atau akuntabilitas

public (public accountability). Hal

ini disebabkan program-program

itu berbentuk “proyek” sehingga

setelah proyek selesai para

konsultan pelaksanaan tidak

peduli lagi apakah program itu

berjalan atau tidak. Merujuk pada

situasi yang diapaparkan diatas,

perlu revitalisasi penekatan-

pendekatan program

pemberdayaan ekonomi nelayan

miskin. Pendekatan

pemberdayaan mengarah pada

pendekatan cultural. Aspek yang

diperhatikan dalam pendekatan

ini adalah social capital (modal

sosial) masyarakat sebagai unsur

yang berpengaruh dalam

program pemberdayaan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang

diatas maka perumusan

masaah penelitian ini adalah

“bagaimana peranan modal

sosial dalam

pemberdayaan masyarakat

nelayan?”

C. Konsep dan Teori

a. Modal Sosial

Konsep modal sosial

pertama kali ditemukan oleh

Coleman yang didefinsikan

sebagai aspek-aspek dari struktur

hubungan antara individu yang

memungkinkan mereka

menciptakan nilai-nilai baru.

Lebih lanjut, Coleman

membedakan antara modal sosial

dengan modal fisik dan juga

modal manusia. Dari berbagai

Page 4: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

4

hasil kajian terhadp proyek

pembangunan di dunia ketiga,

menurut Ostrom (1992),

menyimpulkan bahwa modal

sosial merupakan prasyarat bagi

keberhasilan suatu proyek

pembangunan.

Namun, mendefinisikan

modal sosial sebagai syarat

proyek pembangunan, buka

suatu yang mudah. Dengan

pemahaman lain, keragaman

definisi dari konsep modal sosial

merupakan sesuatu yang tidak

terelakan karena konsep ini

semakin luas dikaji. Dari berbagai

kajian tentang modal sosial,

beberapa ahli memberi

penjelasan bahwa modal sosial

berintikan pada elemen-elemen

pokok yaitu :

1. Saling percaya (trust) yang

meliputi adanya kejujuran

(honesty), kewajaran

(fairnees), sikap egaliter

(egalitarianism), toleransi

(tolerance) dan kemurahan

hati (generosity).

2. Jaringan sosial (network)

yang meliputi adanya

partisipasi (participations),

pertukaran timbal balik

(reciprocity), solidaritas

(salodarity), kerjasama

(cooperation) dan keadilan

(equality).

3. Pranata (institusion) yang

mmeliputi nilai-nilai yang

dimiliki bersama (shared

value), norma-norma dan

sanksi-sanksi (norms and

sanctions) dan aturan-aturan

(rules).

Unsur-unsur pokok modal

sosial adalah : 1) Partisipasi

dalam suatu jaringan, 2) Timbal

balik (resiprocity), 3)

Kepercayaan (trust), 4) Norma-

norma sosial, 5) Nilai-nilai, 6)

Tindakan yang proaktif.

Penjelasan masing-masing unsur

secara ringkas adalah :

a) Partisipasi dalam suatu

ruangan

Kemampuan orang atau

individu atau anggota-anggota

komunitas untuk melibatkan diri

Page 5: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

5

dalam suatu jaringan hubungan

sosial merupakan salah satu

kunci keberhasilan untuk

membangun odal sosial. Manusia

mempunyai kebebasan untuk

bersikap, berperilaku dan

menentukan diri dalamjaringan

sosial dan menyinergiskan

kekuatannya maka secara

langsung maupun tidak, ia telah

menambahkan kekuatan ke

dalam jaringan tersebut.

Sebaliknya, dengan menjadi

bagian aktif dalam suatu jaringan,

seseorang akan memperoleh

kekuatan tambahan dari jaringan

tersebut.

b) Hubungan Timbal Balik

(Reciprocity)

Modal sosial selalu diwarnai

oleh kecendrungan

salingbertukar kebaikan di antara

individu-individu yang menjadi

bagian atau anggota jaringan.

Hubungan timbal balik ini juga

dapat diasumsikan sebagai saling

melengkapi dan saling

mendukung satu sama lain.

Modal sosial tidak hanya didapati

pada kelompok-kelompok

masyarakat yang sudah maju

atau mapan. Dalam kelompok-

kelompok yag menyandang

masalah sosial sekalipun, mosal

sosial merupakan salah satu

modal yang membuat mereka

menjadi kuat dan dapat

melangsungkan hidupnya.

c) Rasa Pecaya (Trust)

Rasa percaya salah suatu

bentuk keinginan untuk

mengambil resiko dalam

hubungan-hubungan sosia yang

didasari parasaan yakin bahwa

orang lain akan melakukan

sesuatu seperti yang diahapkan

dan akan selalu bertindak dalam

suatu pola yang saling

mendukung. Rasa percaya

menjadi pilar kekuatan dalam

modal sosial. Seseorang akan

mau melakukan apa saja untuk

orang lain kalau ia yakin bahwa

orang tersebut akann

membawanya kearah yang lebih

baik atau kearah yang ia

inginkan.

Rasa percaya dapat

membuat orang bertindak

Page 6: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

6

sebagaiman yag di arahkan oleh

orang lain karena ia menyakini

bahwa tindakan yang disarankan

orang lain tersebut merupakan

salah satu bentuk pembuktian

kepercayaan yang diberikan

kepadanya. Rasa percaya tidak

muncul tiba-tiba. Keyakinan pada

diri seseorang atau sekelompok

orang muncul dari kondisi terus

menerus yang berlangsung

secara alamiah ataupun buatan

(dikondisikan). Rasa percaya bisa

diwariskan tetapi harus dipelihara

dan dikembangkan karena rasa

percaya bukan merupakan suatu

hal yang absolut.

d) Norma sosial

Norma-norma soaial

merupakan seperangkat aturan

tertulis dan tidak tertulis yang

disepakati oleh anggota-anggota

suatu komunitas untuk

mengontrol tingkah laku semua

anggota dalam komunitas

tersebut. Norma sosial berlaku

kolektif. Norma sosial dalam

suatu komunitas bisa saja sama

dengan norma sosial dikomunitas

lain tetapi tidak semua bentuk

perwujudan atau tindakan norma

sosial bisa digeneralisir.

Norma sosial mempunyai

konsekwensi. Ketidaktaatan

terhadap norma atau perilaku

yang tidak sesuai denga norma-

norma yang beraku

menyebabkan seseorang dikenai

sanksi. Bentuk ssanksi dari

sebuah pelanggaran norma dapat

berupa tindakan (hukuman) dan

bisa berupa sanksi sosial yang

lebih sering ditunjukkan dalam

bentuk sikap, seperti penolakan

atau tidak melibatkan seseorang

yang melanggar norma, untuk

terlibat dalam kegiatan-kegiatan

komunitas.

e) Nilai-nilai

Nilai adalah suatu ide yang

di anggap benar dan oenting oleh

anggota komunitas dan

diwariskan secara turun-temurun.

Nilai-nilai tersebut antara lain

mengenai etos kerja (kerja keras)

, harmoni (keselarasan),

kompetisi dan prestasi. Selain

sebagai ide, nilai-nilai juga

menjadi motor penggerak bagi

Page 7: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

7

anggota-anggota komunitas.

Nilai-nilai kesetiakawanan adalah

ide yang menggerakkan anggota

komunitas untuk melakukan

kegiatan secara bersama-sama.

Pada banyak komunitas, nilai

prestasi merupakan tenaga

pendorong yang menguatkan

anggotanya untuk bekerja lebih

keras guna mencapai hasil yang

membanggakan.

f) Tindakan yang proaktif

Keinginan yang kuat dari

anggota kelompok untuk terlibat

dan melakukan tindakan bagi

kelompoknya adalah salah satu

unsur yang paling penting dalam

modal sosial. Tindakan yang

proaktif tidak terbatas pada

partisipasi dalam artian kehadiran

dan menjadi bagian kelompok

tetapi lebih berupa konstribusi

nyata dalam berbagai bentuk.

Tindakan proaktif dalam konteks

modal sosial dilakukan oleh

anggota tidak semata-mata untuk

menambah kekayaan secara

materi melainkan untuk

memperkaya hubungan

kekerabatan, meningkatkan

intensitas kekerabatan serta

mewujudkan tujuan dan harapan

bersama. Keterkaitan yang kuat

dan saling mempengaruhi antar

anggota dalam suatu komunitas

menjadi penggerak sekaligus

memberi peluang kepada setiap

anggota untuk bertindak proaktif.

Tindakan proaktif juga dapat

diartikan sebagai upaya yang

saling membagi energi di antara

anggota komunitas.

b. Masyarakat Konteks

Nelayan

Secara geografis,

masyarakat nelayan adalah

masyarakat yang hidup, tumbuh

dan berkembang dikawasan

pesisir yakni suatu kawasan

transisi atau wilayah darat dan

laut. Menurut imron dalam

mulyadi, nelayan adalah suatu

kelompok masyarakat yang

kehidupannya tergantung

langsung pada hasil laut , baik

dengan cara melakukan

penangkapan ataupun budidaya.

Mereka pada umumnya tinggal

dipinggir pantai, sebuah

Page 8: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

8

lingkungan pemukiman yang

dekat dengan lokasi kegiatannya.

Seperti masyarakat yang lain,

masyarakat nelayan menghadapi

sejumlah masalah politik, sosial

ekonomi yang kompleks.

Masalah-masalah tersebut antara

lain:

1. Kemiskinan, kesenjangan

sosial dan tekanan-

tekanan ekonomi yang

datang setiap saat,

2. Keterbatasan akses

modal, teknologi dan pasar

sehingga mempengaruhi

dinamika usaha,

3. Kelemahan fungsi

kelembagaan sosial

ekonomi yang ada

4. Kualitas sumberdaya

masyarakat yang rendah

sebagai akibat

keterbatasan akses

pendidikan kesehatan dan

pelayanan publik

5. Degradasi sumberdaya

lingkungan baik di

kawasan pesisir, laut

maupun pulau-pulau kecil

6. Belum kuat nya kebijakan

yang berorientasi pada

kemaritiman sebagai pilar

utama pembangunan

nasional (kusnadi,2006

dalam kusnadi 2009).

Dari uraian diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa

kondisi masyarakat nelayan Desa

Kelong Kecamatan Bintan pesisir

masih dihadapkan pada masalah-

masalah sosial seperti

kemiskinan, keterbatasan akses

modal, kualitas sumberdaya

manusia dan kebijakan ke

maritiman yang masih belum

berpihak pada masyarakat

nelayan Desa Kelong.

c. Penggolongan Nelayan

Beberapa kelompok nelayan

memiliki beberapa perbedaan

dalam karakteristik sosial dan

kependudukan. Perbedaan

tersebutdapat dilihat pada

kelompok umur, pendidikan ,

status sosial dan kepercayan.

Dalam suatu kelompok nelayan

Page 9: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

9

juga sering ditemukan perbedaan

kohesi internl, dalam pengertian

hubungan sesama nelayan

maupun hubungan

bermasyarakat.

Charles 2001 dam Widodo

2006 membagi kelompok nelayan

dalam empat kelompok yaitu :

1. Nelayan subsisten

(subsisten fishers), yaitu

nelayan yang menangkap

ikan hanya untuk

memenuhi kebutuhannya

sendiri.

2. Nelayan asli

(native/indegenius/anorgi

nal fisher), yaitu nelayan

yang sedikit banyak

memiliki karakter yang

sama dengan kelompok

pertama, namun memiliki

hak juga untuk

melakukan aktifitas

secara komersial

walaupun dalam skala

yang sangat kecil

3. Nelayan rekreasi

(recreational/sport

fishers), yaitu orang-

orang yang secara prinsip

melakukan kegiatan

penangkapan hanya

sekedar untuk

kesenangan dan

berolahraga.

4. Nelayan komersial

(commercial fishers),

yaitu mereka yang

menangkap ikan untuk

tujuan komersial untuk

dipasarkan baik untuk

pasar domestik maupun

pasar ekspor. Kelompok

nelayan ini dibagi dua,

yaitu nelayan skala kecil

dan skala besar.

Disamping pembagian diatas,

widodo 2006 juga

mengemukakan beberapa

pembagian lain seperti daya

jangkau armada perikanan

dan juga lokasi penangkapan

ikan. Dapat disebutkan

misalnya nelayan pantai atau

biasanya disebut :

1. Perikanan pantai untuk

usaha perikanan skala

kecil dengan armada yang

Page 10: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

10

didominasi oleh

perahutanpa motor atau

kapal motor tempel,

2. Perikanan lepas pantai

untuk perikanan dengan

kapasitas perahu rata-rata

30 GT, dan

3. Perikanan samudera untuk

kapal-kapal ukuran besar

misalnya 100 GT dengan

target perikanan tunggal

seperti tuna.

Dari empat pengelompokkan

tersebut sudah sangat sulit

menemukan dua klompok yang

pertama di Desa Kelong.

Sementara kalompok keempat

adalah kelompo nelayan yang

paling banyak terdapat di Desa

Kelong Kecamatan Bintan

Pesisir. Disamping

pengelompokan tersebut,

terdapat beberapa terminologi

yang sering digunakan untuk

menggambarkan kelompok

nelayan di Desa Kelong yaitu

nelayan penuh untuk mereka

yang menggantungkan

keseluruhan hidupnya dari

menangkap ikan, nelayan

sambilan untuk mereka yang

hanya sebagian dari hidupnya

tergantung dari menangkap ikan

(lainnya dari aktifitas seperti

pertanian, buruh dan tukang),

juragan untuk mereka yang

memiliki sumber daya ekonomi

untuk usaha perikanan seperti

kapal dan alat tangkap, dan

anakk buah kapal

(ABK/pandega) untuk mereka

yang mengalokasikan waktunya

dan memperoleh pendapatan dari

hasil pengoperasian alat tangkap

ikan, seperti kapal milik juragan.

D. Pembahasan

a. Modal Sosial Kelompok

Nelayan Desa Kelong

Pemahaman eksistensi

modal sosial komunitas nelayan

baik pada tataran konsepsi

maupun praktis kehidupan

sehari-hari tidak akan lepas dari

tiga elemen utama, yakni

hubungan saling percaya,

pranata dan jaringan sosial.

Ketiga elemen tersebut juga

terdapat pada masyarakat

Page 11: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

11

nelayan Desa Kelong yag

terintegrasi dalam sebuah sistem.

Ketiga hal tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Hubungan saling percaya

a. Kejujuran dikonsepsikan

sebagai sebuah hubungan

diantara anggota dan kelompok

nelayan yang dilakukan tulus

ikhlas dan tanpa kecurangan

berdasarkan pada standar nilai

yang disepakati bersama.

Individu dan kelompok yang

berprilaku diluar standar nilai

yang disepakati tersebut

dipandang telah melakukan

ketidakjujuran. Nilai kejujuran

dialangan kelompok nelayan

Desa Kelong terinternalisasi

dalam kehidupan berkelompok.

Berdasarkan hasil wawancara,

kasus penerapan nilai kejujuran

dalam pemanfaatan kelompok

nelayan ini biasanya diihat dari

kelompok nelayan Desa Kelong,

Kecamatan Bintan Pesisir

Kabupaten Bintan yaitu setiap

penggunaan dana

kelompok/uang kas selalu

dilaporkan kepada anggota

secara terbuka melalui rapat

bulanan. Kemudian bagi anggota

yang ingin meminjam uang kas

biasanya harus dapat

menunjukkan bukti seperti mesin

kapal rusak, kapal/perahu rusak,

atau anggota yang sakit. Hal ini

penting agar uang yang dipinjam

benar- benar dapat dimanfaatkan

dengan baik oleh sipeminjam.

b. Egaliter

Pada tataran konsep,

sikap egaliter memandang semua

kelas sosial mempunyai proporsi

unsur-unsur yang hampir sama.

Pada tataran praktis, sikap

egaliter dikalangan nelayan Desa

Kelong ditunjukkan oleh sebuah

sistem yang ada dalam kelompok

nelayan tidak membeda-bedakan

kedudukan seseorang untuk

menjadi pemimpin dan dalam

distribusi kerja. Sikap egaliter

ditunjukkan dari adanya

kerjasama yang baik antar

juragan dan buruh atau dengan

kata lain juragan turun langsung

kelaut dan tidak hanya

memerintah saja, ia juga ikut

mengerakan pekerjaan buruh

Page 12: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

12

misanya sama-sama

memperbaiki jaring, sama-sama

menarik jala sehingga

konsekwensinya adalah juragan

lebih bijak pada buruhnya,

dengan kata lain juragan tidak

mudah marah2 kepada buruh

ketika ia melakukan kesalahan.

Dan walaupun dalam sistem bagi

tiga, tetapi biasanya juragan akan

menambahkan bagian buruh

sebanyak 5% dari hasil melaut

tersebut: terjadi pergeseran kelas

nelayan dalam kelompok, dimana

hak dan kewajiban anggota tidak

ditentukan oleh statusnya dalam

komunitas nelayan, melainkan

berdasarkan pada hak dan

kewajiban sebagai anggota dan

pengurus kelompok, Dengan kata

lain, ketika masuk anggota

kelompok, maka telah terjadi

peninggalan atribut kelas

nelayan, dan selanjutnya mereka

menggunakan atribut kelompok,

apakah dia sebagai anggota

ataukah sebagai pengurus.

c. Toleransi

Secara konseptual,

toleransi identik dengan sikap

menahan diri terhadap sikap

pihak lain yang disetujui. Dalam

tataran praktis, toleransi

seringkali berupa pengecualian

bagi seseorang yang tidak bisa

memenuhi aturan-aturan yang

telah disepekati dengan

pertimbangan kemanusiaan atau

alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Kesadaran akan toleransi

dikalangan anggota kelompok

nampaknya sudah sangat tinggi,

sehingga tidak seorangpun

berani untuk melakukakn

perlawanan atas apa yang

dilakukan kelompok pada dirinya.

Toleransi bagi kelompok

terhadap anggotanya sebagai

sebuah media untuk menciptakan

kerukunan dan kebersamaan.

Operasionalisasi toleransi

ini dapat berubah sukarela

memberi tenaga, waktu dan

materi untuk keberhasilan tujuan

kelompok. Aktifitas pengelolaan

kelompok nelayan disikapi

sebagai sebuah aktifitas untuk

ajang pengabdian kepada

masyarakat, dan bagian dari

Page 13: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

13

amal ibadah. Bentuk toleransi

nelayan juga dapat dilihat dari

kerelaan untuk menolong sesama

nelayan dan atau bukan nelayan

yang mengalami musibah dilaut.

2. Pranata

a. Nilai-nilai yang Dianut

Bersama

Nilai bersama

dikonsepsikan sebagai nilai-nilai

yang dianut bersama yang

mengacu pada cita-cita dan

tujuan bersama. Dalam tatanan

prilaku, nilai bersama tersebut

ditunjukkan oleh andangan yang

menganggap penting

kebersamaan daam

menanggulangi masalah yang

dihadapi komunitas dan atau

kelompok, serta nilai tinggi

kerjasama kolektif. Nilai-nilai

yang dianut dikalangan nelayan

Desa Kelong yakni, menilai

penting sikap kebersamaan

dalam menanggulangi masalah

yang dihadapi anggota kelompok,

sikap mereka yang menilai tinggi

kebersamaan juga dapat diamati

dari praktis kehidupan keseharian

nelayan ketika sedang melaut,

misalnya dalam menebar jaring,

seharusnya tugas buruh dalam

prakteknya juragan juga

membantu melakukannya, tidak

melihat kedudukan seseorang,

apakah ia seorang juragan atau

seorang buruh. Nilai bersama

juga dikembangkan dalam

kehidupan berkelompok, yakni

menilai tinggi kebersamaan dan

kekompakkan.

b. Norma-norma dan sanksi-

sanksi

Norma dan sanksi

dikonsepsikan sebagai suatu

aturan atau patokan berprilaku

yang pantas. Sementara sanksi

merupakan konsekwensi dari

hukuman terhadap

penyimpangan norma atau

berprilaku tidak pantas

berdasarkan ukuran lingknga

sosialnya. Norma yang umum

berlaku dalam komunitas dan

atau elayan di Desa Kelong

Kecamatan Bintan Pesisir

Kabupaten Bintan adalah tidak

boleh mementingkan diri sendiri.

Jika seseorang yang melanggar

Page 14: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

14

norma tersebut, maka ia akan

dikucilkan dari pergaulan

nelayan, baik dalam

kelompoknya, maka anggota

kelompok lain akan menerapkan

sanksi sosial dalam bentuk-

bentuk pengucilan dalam

pergaulan dan aktifitas-aktifitas

tertentu.

c. Aturan-aturan

Aturan-aturan

dalamkonteks modal sosial

merupakan pedoman mengenai

perilau yang dikehendaki atau

dianggap pantas. Aturan yang

menonjol dalam komunitas

nelayan adalah sistem bagi hasill

yang berlaku bagi semua juragan

dan anak buah. Aturan tersebut

berkembang sejak lama dan

disepakati sebagai sebuah

pedoman untuk melakukan

aktifitas tangkap dan

penjualannya. Sistem bagi hasil

merupakan modal sosial dalam

bentuk kelembagaan lokal yang

dimiliki oleh nelayan. Berkenaan

dengan hasil tangkapan ikannya,

banyak atau sedikitnya hasil

tangapannya sama sekali tidak

berpengaruh terhadap sistem

pembagian hasil ikan diantara

juragan kapal/perahu, juragan

kapal, serta orang-orang lain

yang terlibat dalam proses

persiapan dan peaksanaan

operasi penangkapan ikan.

Berapapun hasil penangkapan

ikan, sistem pembagian hasilnya

tidak berubah.

Aturan-aturan urgen yang

berlaku didalam komunitas

(kelompok-kelompok) nelayan

Desa Kelong, Kecamata Bintan

Pesisir Kabupaten bintan adalah

aturan untuk menangkal tidak

kembalinya pinjaman, norma

yang berlaku bagi didalam

kelompok-kelompok nelayan

yang ada dikomunitas nelayan

Desa Kelong, yaitu tidak boleh

mementingkan diri sendiri ia akan

tersisih dikelompok dan

masyarakat.

Kewajaran dikalangan

kelompok nelayan dapat dilihat

dari cara penerapan aturan

ataupun dijatuhkannya sanksi

yang tegas oleh ketua kelompok

nelayan kepada anggotanya

Page 15: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

15

begitupun sebaliknya.

Selanjutnya aturan untuk menjadi

anggota kelompok nelayan Desa

Kelong umumnya sama, karena

tujuan didirikannya kelompok

nelayan ini adalah untuk

membantu mereka ketika

kesulitan dalam keuangan.

Contoh praktisnya seperti aturan

yang berlaku adalah angota wajib

membayar simpanan wajib.

Sanksi yang diterapkan bagi

anggota yang tidak memenuhi

kewajibannya, yaitu ia tidak akan

diberikan pinjaman lagi dan akan

berlaku juga bagi anggota

keluarganya.

3. Jaringan sosial

a. Partisipasi

Dalam perspektif modal

sosial, partisipasi diarikan

sebagai keterlibatan seseorang

dan atau kelompok dalam suatu

proses komunikasi atau kegiatan

bersama dalam situasi sosial

tertentu Dalam tatanan praktis,

konsep partisipasi ini

mencerminkan dari keterlibatan

anggota, baik dalam

perencanaan maupun

pelaksanaan suatu kegiatan

secara proporsional. Bentuk

keterlibatan anggota kelompok

dapat dicerminkan dari

pelaksanaan musyawarah dalam

rangka menentukan rencana

kerja dan peraturan kelompok.

Musyawarah merupakan media

komunikasi dan informasi untuk

membuat kebijakan kelompok

dalam rangka pencapaian tujuan

dan kepentingan bersama

nelayan Desa Kelong.

b. Pertukaran timba balik

Pertukaran timbal balik

dikonsepsikan sebagai hubungan

timbal balik antara dua pihak

yang sama-saa memiliki hak dan

kewajiban. Pada tataran

komunitas nelayan, kasus timbal

balik ini sangat jelas jual beli hasil

tangkapan diantara pelaku

transaksi tersebut. Transaksi jual

beli ikan/udang dilakukan didarat

seperti dalam masyarakat

kepulauan riau lainnya. Aktifitas

jual beli tersebut terjadi antara (1)

nelayan, juragan perahu, juragan

kepala; (2) bakul ikan; dan (3)

Page 16: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

16

tengkulak. Banyak kasus

dilapangan memperlihatkan

bahwa hubungan jual beli ikan

antara para nelayan dan juragan

kepala satu pihak. Dan para

bakul di lain pihak sering bersifat

“mengikat”, dari pada atas dasar

“sukarela”. Sementara itu,

pertukaran timbal balik didalam

kelompok-kelompok nelayan di

Desa Kelong dapat dilihat dari

adanya pergiliran dari

kepengurusan kelompok nelayan.

c. Solidaritas

Solidaritas didalam

kelompok-kelompok nelayan

Desa Kelong dapat dilihat pada

pelaksanaan musyawarah

kelompok. Solidaritas ini dibentuk

semua anggota mendukung

keputusan kelompok meskipun

ada bagian-bagian yang tidak

setuju. Misalnya dalam pemilihan

ketua kelompok, jika si A sudah

terpilih atau mendapatkan suara

terbanyak maka pendukung si B

yang tidak terpilih harus

mematuhi keputusan kelompok

atau dalam hal memutuskan

iuran terbaru. Selanjutnya

solidaritas didalam kelompok-

kelompok nelayan yang ada di

Desa Kelong tercermin dari

adanya kemauan pengurus

kelompok dan anggota untuk

berkorban demi kepentingan

kelompok. Sikap solidaritas ini

juga tercermin dari perilaku

nelayan akan nampak tinggi

manakala teman senasibnya

mengalami musibah. Rsa

kesetiakawanan ditunjukkan

dengan cara melakukan hal-hal

yang sekiranya dapat

menginginkan beban ahli

musibah.

d. Kerjasama

Kehidupan para nelayan

di Desa Kelong bukanlah sifat

individual, tetappi berkelompok.

Setiap kelompok nelayan terdiri

dari : juragan pemili perahu,

juragan kepala perahu dan

nelayan buruh/awak perahu.

Sebagai sebuah (organisasi)

kelompok nelayan, pola relasi

kerja, baik antara juragan perahu,

juragan kepala atau antar

nelayan itu sendiri, tidak terjadi

dalam kerangka hubungan kerja

Page 17: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

17

antara atasan dan bawahan yang

bersifat hubungan pengabdian,

tertapi lebih bersifat kolegalisme

dan kekeluargaan, sekalipun

terdapat klasifikasi diantara

mereka sesuai dengan spesifikasi

kerja masing-masing. Hubungan

antara merekapun sangat

longgar, terbuka, suka hati dan

didasarkan atas kesertaan secara

sukarela. Hal ini menunjukkan

betapa faktor-faktor sosial

budaya bercampur dengan

faktor-faktor ekonomi. Sementara

dilain pihak, kerjasama di dala

kelompo-kelompok nelayan yang

ada di Desa Kelong dapat dlihat

dari partisipasi aktif semua

anggota kelompok nelayan dalam

membayar iuran wajib dan

simpanan wajib, mengadakan

penagihan peminjaman,

membuat laporan keuangan,

melayani anggota yang mau

meminjam.

e. Keadilan

Dalam perspektif modal

sosial, keadilan identik dengan

persamaan kedudukan,

kesempatan dan perlakuan.

Namun demikian, dimensi

keadilan cenderung berbeda

pada tataran kelompok dan

tataran komunitas. Apabila dikaji

pola pembagian hasil yang telah

dijelaskan sebelumnya, nampak

bahwa telah terjadi ketidakadilan

yang dilakukan juragan terhadap

awak kapalnya. Dari sudutnya

ekonomi, perhitungan pola

pembagian hasil sangat tidak

masuk akal,namun dari

pandangan awak kapal

pembagian tersebut cukup adil

sehingga tidak menimbulkan

gejolak atau protes. Para awak

kapal memandang bahwa

proporsi bagian jurang memang

seharusnya besar mengingat

resiko yang harus ditanggung

olehnya cukup tinggi. Selain itu,

para awak kapal sangat

tergantung kepada „kemurahan‟

juragan pada saatnya musim

paceklik atau pada saat tidak bisa

melaut. Segala kebutuhan

keluarga awak kapal akan

ditanggung sementara oleh

juragan. Konsep timbal balik

antara juragan dan anak buah

kapal kembali mewarnai pola

Page 18: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

18

hubunga tersebut. Namun

demikian, dari sudut perhitungan

ekonomi pola pembagian hasil

tersebut sangat menyentuh rasa

keadilan, karna keuntungan yang

lebih besar justru ketangan

juragan kapal. Sementara itu,

konsep keadilan relatif berbeda

pada tataran kelompok. Dari hasil

wawancara dengan beberapa

informan, yang dimaksud dengan

keadilan adalah jika ketua

kelompok dalam menegakkan

aturan, menjatuhkan sanksi tanpa

pilih kasih. Dalam konteks modal

sosial, keadilan ini harus

ditunjukkan oleh persamaan

kesempatan dan perlakuan.

C. Peranan Modal Sosial pada

Pemberdayaan Masyarakat

Desa Kelong

Hasil penelitian yang

dilakukan di Desa Kelong,

Kecamatan Bintan Pesisir

Kabupaten Bintan terhadap

peranan modal sosial terhadap

pemberdayaan masyarakat

nelayan menemukan sebuah

potensi modal sosial dalam

komunitas tersebut. Potensi

modal sosial tersebut anatar lain:

1. Patron-Klien yang lahir

dari sikap percaya (trust)

sebagai salah satu modal

sosial. Adanya sikap saling

percaya yang terbangun

antar beberapa golongan

komunitas nelayan

merupakan dasar bagi

munculnya keinginan

untuk membentuk jaringan

sosial yang akhirnya

dimapankan dalam bentuk

pranata patron-klien.

2. Koperasi sebagai salah

satu perwujudan modal

sosial sikap saling

percaya, mampu menjadi

kekuatan yang cukup

potensial dalam

menghadadapi tekanan

eksternal yang bersifat

struktural seperti kekuatan

pasar yang membuat

nelayan menjadi obyek

eksploitasi dari para

pedagang melalui

penetapan harga ikan

secara sepihak. Dalam

Page 19: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

19

kondisi tersebut, posisi

tawar nelayan terhadap

harga sama sekali tidak

ada. Hal ini menjadi salah

satu faktor yang

menyebabkan nelayan dan

juga petani senantiasa

berada dalam kemiskinan.

3. Serikat Tolong Menolong

merupakan pranata yang

berfungsi secara ekonomi

dan juga berfungsi sosial

dalam hal ritual

keagamaan, khususnya

pada saat ada kematian.

Fungsi ekonomi dari

Serikat Tolong Menolong

dapat dilihat dari sejumlah

uang yang terkumpul , baik

secara sukarela maupun

wajib yang disumbangkan

oleh anggotanya. Fungsi

sosial dari pranata Serikat

Tolong Menolong dapat

dilihat dalam wujud

solidaritas dari sesama

warga masyarakat yang

merasa senasib dan

sepenanggungan untuk

bekerja secara bersama-

sama dalam

melaksanakan dan

mengerjakan sesuatu.

4. Arisan sebagai suatu

pranata untuk mensiasati

perangkap kemiskinan

pada masyarakat nelayan.

Keberadaan arisan

sebagai pranata, memberi

modal sosial yang cukup

strategis dimana arisan

memberi kemampuan

komunitas nelayan untuk:

(1) membangun

konsensus, (2)

menetapkan tujuan, (3)

membangun jaringan

sosial yang kompak, (4)

merajut pranata dan

membangun kepercayaan.

Upaya untuk mengurangi

kemiskinan melalui potensi modal

sosial dapat dilakukan dengan

cara, pertama, upaya reduksi

kemiskinan hendaknya diarahkan

pada pencapaian ditingkat rakyat

misikin yang tidak hanya

bermakna keluarnya mereka dari

situasi kemiskinan secara

temporer, tetapi juga bermakna

Page 20: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

20

pada penciptaan kemampuan

bagi mereka untuk secara

mandiri mengatasi masalah dan

keluar dari krisis ketika terjadi

perubahan kondisi. Dengan

pemahaman lain, bahwa upaya

reduksi kemiskinan harus

terfokus pada peningkatan

kapabilitas di tingkat individu dan

penguatan kelembagaan di

tingkat struktural dan sistem pada

komunitas nelayan miskin.

Menurut penganut pendekatan

partisipatoris dalam upaya

mereduksi kemiskinan, dikenal

adanya dua langkah utama, yaitu

penyadaran (coenscientization)

dan pengorganisasian

(community organizing). Kedua,

perlu adanya pembenahan pada

tingkat delivery dan receiving

mechanism yang meliputi agenda

accauntability, transparancy,

participatory dan rule by law

dalam pengelolaan reduksi

kemiskinan. Upaya sebagaimana

tersebut, memerlukan adanya

kerja kolaborasi dari berbagai

unsur dengan tujuan pada

peningkatan kesejahteraan

materil dan juga psikologis, baik

individu maupun komunitas.

Penguatan aksi kolektif dalam

tingkat komunitas yang terbangun

melalui pilar-pilar modal sosial,

akan memperkuat posisi tawar

komunitas terhadap kekuatan-

kekuatan eksternal yang

mencoba melakukan eksploitasi

terhadap sumberdaya alam.

Melalui potensi modal sosial yang

ada, komunitas nelayan dapat

memanfaatkan sumberdaya alam

secara efektif tanpa merusak

habitat laut demi kelangsungan

kehidupan. Hal ini terjadi karna

modal sosial merupakan

infrastruktur sosial yang

terbangun dari interaksi warga

yang didasarkan rasa saling

percaya, untuk mencapai

keuntungan dan menghasilkan

kehidupan yang berkeadaban

(civic culture).

Saat ini banyak program

pemberdayaan yang mengklaim

sebagai program yang berdasar

kepada keinginan kebutuhan

masyarakat (bottom up), tapi

ironisnya masyarakat tetap saja

Page 21: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

21

tidak merasa memiliki akan

program-program tersebut

sehingga tidak aneh banyak

program yang hanya seumur

masa proyek dan berakhir tanpa

dampak berarti bagi kehidupan

masyarakat.

Memberdayakan masyarakat

nelayan berarti menciptakan

peluang bagi masyarakat Desa

Kelong untuk menentukan

kebutuhannya, merencanakan

dan melaksanakan kegiatannya,

yang akhirnya menciptakan

kemandirian permanen dalam

kehidupan masyarakat itu sendiri.

Memberdayakan masyarakat

nelayan tidaklah seperti

memberdayakan kelompok-

kelompok masyarakat lainnya,

karna didalam habitat pesisir

terdapat banyak kelompok

kehidupan masyarakat

diantaranya:

a) Masyarakat nelayan tangkap,

adalah kelompok masyarakat

pesisir yang mata

pencaharian utamanya

adalah menangkap ikan

dilaut. Kelompok ini dibagi

lagi dalam dua kelompok

besar, yaitu nelayan tangkap

modern dan nelayan tangkap

tradisional. Kedua kelompok

ini dapat di bedakan dari jenis

kapal/peralatan yang

digunakan dan jangkauan

wilayah tangkapannya.

b) Masyarakat nelayan

pengmpul/bakul, adalah

kelompok masyarakat pesisir

yang bekerja disekitar tempat

pendaratan dan pelelangan

ikan. Mereka akan

mengumpulkan ikan-ikan

hasil tangkapan baik melalui

pelanggan maupun dari sisa

ikan yang tidak terlelang yang

selanjutnya djual

kemasyarakat sekitarnya

atau dibawa kepasar-pasar

lokal. Umumnya, yang

menjadi pengumpul ini

adalah kelompok masyarakat

pesisir perempuan.

c) Masyarakat nelayan buruh,

adalah kelompok masyarakat

nelayan yang paling banyak

dijumpai dalam kehidupan

Page 22: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

22

masyarakat pesisir. Ciri dari

mereka dapat terlihat dari

kemiskinan yang selalu

membelenggu kehidupan

mereka, mereka tidak

memiliki modal atau

peralatan yang memadai

untuk usaha produktif.

Umunya mereka bekerja

sebagai buruh/anak buah

kapal (ABK) pada kapal-kapal

juragan dengan penghasilan

yang minim.

d) Masyarakat nelayan tambak,

masyarakat nelayan

pengolah, dan kelompok

masyarakat nelayan buruh.

Setiap kelompok masyarakat

tersebut haruslah mendapat

penanganan dan perlakuan

khusus sesuai dengan kelompok,

usaha, dan aktifitas ekonomi

mereka. Pemberdayaan

masyarakat tangkap misalnya

mereka membutuhkan sarana

penangkapan dan kepastian

wilayah tangkap. Berbeda

dengan kelompok masyarakat

tambak, yang mereka butuhkan

adalah modal kerja dan modal

investasi, begitu juga untuk

kelompok masyarakat pengolah

dan buruh. Kebutuhan setiap

kelompok yang berbeda tersebut

menunjukkan keanekaragaman

pola pemberdayaan yang akan

diterapkan untuk setiap kelompok

tersebut.

Dengan demikian program

pemberdayaan untuk masyarakat

nelayan Desa Kelong haruslah

dirancang dengan sedemikian

rupa dengan tidak

menyamaratakan antara satu

kelompok dengan kelompok

lainnya apalagi antara satu

daerah dengan daerah pesisir

lainnya. Pemberdayaan

masyarakat nelayan haruslah

bersifat bottom up dan open

menu, namun yang terpenting

adalah pemberdayaan itu sendiri

yang harus langsung menyentuh

kelompok masyarakat sasaran.

E. Kesimpulan

Sosial pada dasarnya

merupakan salah satu komponen

modal sosial dalam masyarakat

disamping modal lain seperti

Page 23: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

23

modal manusia, modal

sumberdaya alam, modal fisik,

dan modal financial. Dalam

banyak kasus, proses

pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat

sering melupakan keberadaan

modal sosial. Dari kajian yang

telah dilakukan, penelitian ini

menimpulkan: segi tiga pilar

modal yang meliputi hubungan

saling percaya, perantara dan

jaringan sosial dengan berbagai

komponen didalam nya secara

bersama-sama dan dapat

membangun kelompok madani

dalam komunitas nelayan.

Interelasi ketiga pilar modal

tersebut akhirnya akan bermuara

pada sifat hubungan saling

percaya antar individu dalam

kelompok atau kelompok dengan

kelompok. Hubungan saling

percaya ini menjadi dasar bagi

pendaya gunaan modal sosial

dalam praktis kehidupan

berkelompok. Berdasarkan pada

temuan dilapangan, maka

institusi yang terkait dengan

pemberdayaan nelayan sangat

penting untuk memperhatikan.

Seperti halnya komunitas lain,

komunitas nelayan memiliki

sumberdaya sosial yang selama

ini yang akan melaksanakan

program pemberdayaan

sebaiknya mempertimbangkan

eksistensi modal sosial, baik

yang bersifat potensial maupun

yang sudah dilaksanakan dalam

praksis kehidupan mereka.

F. Saran

Modal sosial yang dibangun

oleh kelompok nelayan desa

kelong harus diperkuat oleh

sistem dan aturan yang jelas

modal sosial dengan aturan dan

sistem yang tidak jelas akan

menimbulkan dampak negatif dari

modal sosial itu sendiri.

Pemerintah melalui dinas terkait

memberikan bimbingan berkaitan

dengan peningkatan

pemberdayaan masyarakat

nelayan desa kelong.

Page 24: 1 PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENINGKATAN EKONOMI

24

DAFTAR PUSTAKA

Abu bakar 2001 Pemberdayaan

Ekonomi Masyarakat

Pesisir Melalui

Pendekatan Agribisnis

Dan Agrindustri

Lubis,zulkifli. 2001, resistensi

persistensi dan model

Transmisi Modal Sosial

dalam pengelolaan

sumber daya milik

Bersama

http://

planoitm.bogspot.com/2013/09/tip

ologi-masyarakat-pesisir.html

http://staff.undip.ac.id/sastra/mudj

ahirin/2010/07/03/masyarakat-

pesisir/s2ppuns12.wordpress.co

m/2012/02/03/modernisasi-

perikanan-terhadap-stratifikasi-

masyarakat-pesisir-suku-bajo

http://coastalpoverty.blogspot.co

m/2008/02/gambaran-kehidupan-

masyarakat-pesisir.html