17.jurnal
DESCRIPTION
fafaTRANSCRIPT
-
Seminar Hasil Game Gitar Virtual Berbasis Augmented Reality
1
Game Gitar Virtual Berbasis Augmented Reality
Rudi Syaifudin1 , Eko Budi Cahyono
2 , Wahyu Andhyka Kusuma
3
Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang
[email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Augmented Reality dapat diartikan sebagai
teknologi yang menggabungkan antara benda maya
dua dimensi atau tiga dimensi kedalam sebuah
lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan
benda maya tersebut secara real-time. Pada tugas
akhir ini akan dilakukan penelitian tentang pembuatan
game Gitar Virtual Berbasis Augmented Reality
berbasis desktop. Konsep dari game ini adalah
pendeteksian interaksi pada marker sehingga ketika
marker ditutup atau disentuh maka objek yang
terdapat dalam game tersebut akan menimbulkan aksi
tertentu pula.
Berdasarkan hasil analisa dan pengujian
diperoleh hasil bahwa aplikasi ini dapat berjalan
sesuai dengan perancangan, yaitu ketika marker
ditutup dapat mengeluarkan suara sesuai dengan lagu
yang dimainkan. Jarak antara marker dengan camera
berjalan dengan baik pada jarak 20-60cm, selebihnya
jarak 70-100cm mengalami gangguan bahkan tidak
dapat mendeteksi marker.
Keywords : Augmented Reality, Rhythm Game,
FLARToolkit, FlashPunk.
1. Pendahuluan Augmented Reality dapat diartikan sebagai
teknologi yang menggabungkan antara benda maya
dua dimensi atau tiga dimensi kedalam sebuah
lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan
benda maya tersebut secara real-time.
Dalam perkembangannya, Augmented Reality
telah merambah dalam beberapa bidang. Diantaranya
adalah dunia game. Selama ini dalam sebuah game
membutuhkan Game Controller seperti Keyboard,
Gamepad, Joystick, Wii Game Controller, dan
sebagainya yang berfungsi untuk mengendalikan atau
menjalankan obyek yang terdapat dalam game.
Namun dengan adanya teknologi Augmented Reality,
akan menambah satu jenis Game Controller baru.
Teknologi ini dapat menjadikan dunia game akan
semakin berkembang.
Namun untuk pembuatan game Augmented
Reality masih jarang ditemukan khususnya yang
berbasis desktop. Sementara dalam bentuk game
mobile telah banyak yang bermunculan. Kebanyakan
dikeluarkan oleh vendor ios dan android. Oleh karena
itu, pada tugas akhir ini akan dilakukan penelitian
tentang pembuatan game Gitar Virtual Berbasis
Augmented Reality berbasis desktop. Konsep dari
game ini adalah pendeteksian interaksi pada marker
sehingga ketika marker ditutup atau disentuh maka
objek yang terdapat dalam game tersebut akan
menimbulkan aksi tertentu pula.
Game ini menggunakan Actionscript sebagai
bahasa pemrogramannya. Sedangkan library
Augmented Reality yang digunakan adalah
FLARToolkit dan untuk interface digunakan library
Flashpunk.
2. Metode 2.1 Gitar Virtual
Gitar Virtual merupakan Rhythm Game yang
mengimplementasikan teknologi Augmented Reality
kedalam sebuah game. Game serupa sebelumnya
sudah ada seperti Guitar Hero dan Fret On Fire.
Berbeda dengan Rhythm Game pada umumnya yang
menggunakan standard game controller (keyboard),
game controller yang digunakan dalam tugas ini
adalah 3 marker dari Augmented Reality dimana
masing masing marker bias dikatakan memiliki fungsi yang sama dengan standard game controller.
Game ini menantang player untuk menekan /
menutup marker yang tepat dan pada waktu yang
tepat. Pada game ini juga menampilkan marker mana
yang harus ditutup dan jika tepat maka point akan
ditambahkan, jika tidak, point akan dikurangi.
2.2 Alur Kerja Sistem 2.2.1 Flowchart Sistem
Flowchart digunakan untuk menggambarkan
jalannya program dari awal hingga selesai. Flowchart
pada system ini digambarkan secara umum mulai dari
registrasi marker oleh kamera hingga interaksi user
dan sistem aplikasi.
-
Seminar Hasil Game Gitar Virtual Berbasis Augmented Reality
2
Gambar 2.1 Flowchart Sistem
Flowchart diatas menggambarkan bahwa
ketika player pertama kali membuka aplikasi
kemudian tombol Start Game dipilih, maka lagu akan
dimulai dan timer juga berjalan sesuai dengan panjang
lagu. Pada saat lagu sudah dimulai, maka akan muncul
Note lagu dari atas kebawah dan mengarah pada
tapping area. Note lagu muncul sesuai dengan irama
musik yang dimainkan. Pada saat Note muncul, player
harus mengarahkan marker ke webcam dan akan
muncul obyek 2d.
Ketika Note sampai pada tapping area, player
harus menutup marker yang sesuai. Apabila marker
yang ditutup tepat pada waktu dan posisi note
mengenai tapping area, maka point akan bertambah,
tetapi jika tidak sesuai maka point akan dikurangi.
Proses ini akan berulang sampai timer habis atau lagu
telah selesai.
2.2.2 Use Case Diagram Use Case mempresentasikan interaksi antara
aktor dengan sistem. Merujuk pada flowchart Gitar
Virtual diatas maka dapat dibuat use case diagram
sebagai berikut :
Gambar 2.2 Use Case Diagram
Use Case di atas menjelaskan interaksi yang
terjadi antara actor dan sistem yaitu, deteksi_marker
dan play_gitar_virtual.
Berdasarkan use case di atas terdapat dua
skenario yaitu deteksi_marker dan
play_gitar_virtual. akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Skenario Use Case Deteksi_Marker menjelaskan tentang interaksi player dan
sistem pada saat marker diarahkan ke
kamera. Mulai dari pendeteksian marker
hingga muncul obyek pada area permainan.
2. Skenario Use Case play_gitar_virtual menjelaskan tentang interaksi player dan
sistem saat permainan berlangsung. Mulai
dari pemilihan lagu, level, proses deteksi
marker pada kamera hingga penentuan point
yang dihasilkan.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pengujian Sistem
Dari hasil pengembangan aplikasi game ini
dapat diketahui apakah aplikasi yang di kembangkan
sesuai dengan perancangan sistem yang telah di buat
atau belum. Adapun hasil dari pengujian yaitu sebagai
berikut.
1. Menampilkan SplashScreen dan Main Menu Pada saat aplikasi dijalankan akan diawali
dengan menampilkan splash Screen.
Gambar 3.1 Tampilan Main Menu (Start Game)
SplashScreen berfungsi sebagai pengenalan
terhadap game. Desain Splash Screen yang menarik
akan mempengaruhi minat player untuk memainkan
game ini. Selain itu apabila ditinjau dari sudut bisnis,
biasanya Splash Screen juga berfungsi sebagai
penguat brand dari game tersebut. Pada SplashScreen
diatas terdapat button yang bertuliskan Loading Compelete. Button tersebut berfungsi untuk masuk kedalam Main Menu.
-
Seminar Hasil Game Gitar Virtual Berbasis Augmented Reality
3
Gambar 3.2 Tampilan Main Menu (Start Game)
Gambar diatas merupakan tampilan Main
Menu. Pada bagian ini terdapat tiga menu utama, yaitu
Start Game, Tutorial, dan credit. Start Game
digunakan untuk memulai game, Tutorial digunakan
untuk menampilkan cara menggunakan aplikasi dan
Credit digunakan untuk menampilkan informasi
tentang aplikasi.
2. Menampilkan List lagu dan level Pada saat menu Start Game di pilih, maka akan
masuk pada tampilan List Lagu Dan Lavel.
Gambar 3.3 Tampilan List lagu dan level.
Tujuan dari adanya tampilan ini adalah agar
player bisa memilih lagu dan level yang ingin
dimainkan. Sedangkan Button Play digunakan untuk memulai permainan.
3. Menampilkan Game World
Gambar 3.4 Tampilan Game World Non Active
Gambar diatas merupakan Tampilan Game
World Non Active, dimana tampilan tersebut akan
tertampilkan setelah player memilih button Play pada tampilan List Lagu dan Level.
Setelah player memilih menu Allow pada Security Webcam, maka selanjutnya player akan dapat
memainkan Game Gitar Virtual berbasis Augmanted
Reality.
Gambar 3.5 Tampilan Game World Active
4. Menampilkan Total Point
Gambar 3.6 Tampilan Total Point
Permainan akan dianggap selesai ketika lagu
pada game sudah habis. Setelah itu Total Point akan
ditampilkan pada akhir permainan. Pada tampilan
Total Point akan ditampilkan point yang diperoleh
player. Kemudian player harus mengisi nama pada
form Please Enter Your Name, selanjutnya dipilih button save. Hal itu dilakukan agar nama dan 10 point tertinggi akan tampil pada High Score List.
5. Menampilkan High Score List
Gambar 3.7 Tampilan High Score List
-
Seminar Hasil Game Gitar Virtual Berbasis Augmented Reality
4
High Score List menampilkan daftar nama
player yang memiliki nilai tertinggi sesuai dengan
lagu. Sebagai batasan, nama player yang tertampil
pada High Score List hanyalah sepuluh (10) player
yang memiliki peringkat nilai tertinggi pada tiap
levelnya.
3.2 Pengujian Fungsionalitas Pengujian fungsionalitas aplikasi ini bertujuan
untuk memastikan perangkat lunak yang telah dibuat
telah sesuai sebagaimana yang diharapkan. Berikut ini
hasil dari pengujian fungsionalitas :
Tabel 3.1 Pengujian Fungsionalitas
No. Pengujian Keterang
an
1 Menu Utama meliputi : Start
game, Tutorial, dan Credit. Berhasil
2 Menampilkan Tutorial Berhasil
3 Menampilkan Credit Berhasil
4 Menampilkan List lagu dan
level Berhasil
5 Memulai lagu dan level yang
dipilih Berhasil
6 Mengenali marker Berhasil
7 Object 2d muncul pada
masing masing marker Berhasil
8 Pengaruh aksi pada marker :
suara dan point Berhasil
9 Point berubah berdasarkan
aktivitas player Berhasil
10
Menyimpan data meliputi :
lagu, level, total point, nama
player
Berhasil
11 High Score table Berhasil
12 Kembali ke menu utama Berhasil
Dari tabel pengujian fungsionalitas diatas dapat
disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan sesuai
berdasarkan tujuan dari penulis.
3.3 Pengujian Performa 1. Uji Coba Berdasarkan Jarak
Uji coba berdasarkan jarak dilakukan
sebanyak 10 kali percobaan. Pengujian dilakukan
dengan cara mengarahkan marker pada camera.
Setiap percobaan di beri selang jarak sebanyak 10 cm
antara webcam dengan marker .
Tabel 3.2 Uji Coba Berdasarkan Jarak
Percobaan Jarak Keterangan
1 10cm Terdeteksi
Game tidak bisa dimainkan
2 20cm Terdeteksi
Game bisa dimainkan
3 30cm Terdeteksi
Game bisa dimainkan
4 40cm Terdeteksi
Game bisa dimainkan
5 50cm Terdeteksi
Game bisa dimainkan
6 60cm Terdeteksi
Game bisa dimainkan
7 70cm Terdeteksi
Deteksi marker tidak stabil
Game tidak bisa dimainkan
8 80cm Terdeteksi
Deteksi marker tidak stabil
Game tidak bisa dimainkan
9 90cm Terdeteksi
Deteksi marker tidak stabil
Game tidak bisa dimainkan
10 100cm Marker tidak terdeteksi
Uji coba berdasarkan jarak di mulai
dari jarak 10 cm sampai dengan 100 cm. Dari hasil
pengujian dapat disimpulkan jarak 20 60 cm marker masih dapat terdeteksi dengan baik dan dapat
memainkan game, selebihnya performa sistem
mengalami penurunan, hingga jarak 100 cm marker
tidak dapat terdeteksi dan tidak dapat memainkan
game.
2. Uji Coba Berdasarkan Cahaya
Uji coba terhadap cahaya di lakukan di 2
tempat yang berbeda yaitu di dalam ruangan (indoor)
dan (outdoor). Sama halnya dengan pengujian jarak
hanya saja pada pengujian ini dititik beratkan pada
cahaya dan kondisi ruang.
Tabel 3.3 Uji Coba Berdasarkan Cahaya
Pengujian Kondisi Ruang Keterangan
1 Dalam Ruangan
(indoor)
Terdeteksi dengan
baik
(cahaya cukup)
2 Luar Ruangan
(outdoor)
Sulit Terdeteksi
(cahaya terlalu
terang)
Keterangan :
1. Percobaan dilakukan pada pukul 12.00 WIB 2. Kondisi Dalam Ruangan (kamar) hanya ada
bantuan cahaya lampu.
3. Kondisi Luar Ruangan (Garasi) terbuka tanpa adanya penghalang.
Dari hasil pengujian terlihat bahwa pada
kodisi di dalam ruangan marker terdeteksi dengan
baik, selebihnya mengalami gangguan bahkan gagal
-
Seminar Hasil Game Gitar Virtual Berbasis Augmented Reality
5
4. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisa dan pengujian pada
penelitian game Gitar Virtual berbasis Augmanted
Reality, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pendeteksian marker pada sistem aplikasi telah berjalan dengan baik. Sesuai hasil pengujian
jarak antara marker dengan camera yang baik
pada jarak 20-60 cm, selebihnya diatas jarak
70-100 cm mengalami gangguan performa
aplikasi bahkan tidak dapat mendeteksi marker.
Tidak hanya di tinjau dari jarak , tetapi efek
cahaya juga sangat berpengaruh terhadap
pendeteksian marker. Aplikasi dapat berjalan
dengan baik pada kondisi di dalam ruangan.
2. Pemanfaatan teknologi Augmented Reality pada aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan
perancangan, yaitu ketika marker ditutup dapat
mengeluarkan suara sesuai dengan lagu yang
dimainkan.
3. Teknologi Augmented Reality yang diintegrasikan dalam aplikasi ini berjalan
sebagaimana mestinya. Hal ini dibuktikan pada
hasil pengujian terhadap fungsi dan performa
game gitar virtual berbasis Augmented Reality.
Dalam pengembangan aplikasi game Gitar
Virtual berbasis augmanted Reality ini masih banyak
terdapat kekurangan, maka dari itu perlu banyak
pembenahan dan pengembangan yang harus dilakukan
pada penelitian selanjutnya. Berikut ini beberapa hal
yang disarankan yaitu :
1. Optimalisasi interface sehingga terdapat beberapa pilihan interface yang berbeda.
2. Menambahkan menu untuk Multiplayer. 3. Menambahkan Algoritma pembacaan lagu dan
Note yang akan ditampilkan, sehingga
mempermudah untuk penambahan lagu baru.
5. Daftar Pustaka [1] Anggra. 2008. Memahami Teknik Dasar
Pembuatan Game Berbasis Flash. Yogyakarta : Gava Media.
[2] Azuma, Ronald, 1997, A Survey of Augmented Reality, http://www.cs.unc.edu/~azuma/ARpresence.pd
f, diakses tanggal 23 Juli 2012.
[3] Lestari,dewi. 2012, Definisi Game, http://www.ummi.ac.id/ti/detail_jurnal.php?pag
e=ZGV0YWlsX2p1cm5hbHBocA==&no=VG
xFOVBRPT0=, diakses tanggal 27 Agustus
2012.
[4] Overmars, Mark, 2009, Designing Good Games,
http://kinsalecoderdojo.files.wordpress.com/20
12/09/gm-tutorial-designing-games.pdf,
diakses tanggal 10 November 2012.
[5] J. C. Oliveira, 2009, Introduction to Augmented Reality, http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?
doi=10.1.1.63.4105&rep=rep1&type=pdf,
diakses tanggal 10 November 2012.
[6] Nurhayati, Asti, 2010, Analisis Pengujian Perangkat Lunak Augmented Reality, Institut Teknologi Sepuluh November.