2mts01813
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 2MTS01813
1/21
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu prosedur design yang disediakan untuk menentukan kriteria
penerimaan manusia akibat getaran lantai, bervariasi sesuai dengan bahan
yang digunakan dalam konstruksi lantai. Murray, et al (1997), mengusulkan
batas kriteria sesuai dengan strandar ISO 2361-1/2. Batasan ini
menunjukkan bahwa toleransi manusia untuk getaran sangat tergantung
pada lingkungan, sebagai contoh seorang yang sedang belajar di
perpustakaan akan mentolerir getaran jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan seseorang yang berbelanja di mal pada hari raya.
II. 1 Konsep Getaran
Beberapa istilah yang digunakan dalam analisis antara lain :
1. Beban dinamis, dapat diklasifikasikan sebagai beban harmonik
atau sinusoidal (mesin berputar), beban periodik (aktivitas
berirama manusia), beban sementara (pergerakan orang: berjalan
dan berlari), dan beban impuls (orang melompat). Beberapa
bentuk khas dari pembebanan dinamis ini dapat dilihat pada
gambar 1.
2. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk bergetar selama satu
kali sedangkan frekuensi adalah kebalikan dari periode yaitu
jumlah getaran dalam satu unit waktu.
-
8/18/2019 2MTS01813
2/21
7
Gambar 1. Tipe – tipe beban dinamik
3. Jika sistem struktur terkena gaya pendorong harmonik terus
menerus, gerakan yang dihasilkan akan memiliki frekuensi dan
amplitudo maksimun yang konstan disebut sebagai gerak steady
state, sedangkan jika sistem struktur dikenakan gaya impuls
tunggal dan oleh redaman dalam sistem menyebabkan gerakan
berkurang disebut sebagai gerak sementara.
4.
Frekuensi alami adalah frekuensi dari sistem yang bergetar secara
bebas. Kondisi ini disebut sebagai getaran bebas.
5. Redaman mengacu pada kehilangan energi per siklus selama
sistem bergetar. Vicous damping adalah redaman sebanding
dengan kecepatan. Redaman kritis diperlukan untuk mencegah
osilasi dari sistem. Rasio redaman merupakan perbandingan
redaman aktual dengan redaman kritis. Untuk redaman yang lebih
Beban harmonik Beban periodik
Beban transient Beban impuls
-
8/18/2019 2MTS01813
3/21
8
kecil dari redaman kritis, sistem akan berosilasi secara bebas
seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.
Gambar 2. Pengaruh moda redaman dalam respon getaran
6.
Resonansi terjadi ketika frekuensi dari sebuah sistem gaya dimana
frekuensi tersebut berimpit (mendekati sama dengan) frekuensi
alami dari sistem tersebut.
7. Mode shape yaitu bentuk struktur ketika bergetar pada frekuensi
alami.
8.
Deret Fourier yaitu suatu prosedur matematis untuk mengubah
catatan waktu menjadi frekuensi spektrum tanpa kehilangan data.
9.
Spektrum yaitu variasi relatif antara amplitudo dengan frekuensi
getaran yang berkondribusi ke beban atau gerakan.
II. 2 Getaran sebagai Derajat Kebebasan Tunggal
Getaran terjadi ketika gaya Fi memindahkan beberapa titik
dari keseimbangannya yang disebut keadaan awal seperti pada gambar
3 yaitu sebuah ayunan batang horizontal sederhana dengan massa
Siklus dari etaran
P
e
r
p
i
n
d
a
ha
n
-
8/18/2019 2MTS01813
4/21
9
terkonsentrasi di ujung batang. Gaya akan menyebabkan perpindahan
vertikal dari massa dan menghasilkan gaya yang berlawanan pada
batang, Fr yang bekerja pada batang tersebut yang mengarah pada
keadaan seimbang. Ketika gaya awal dilepaskan maka yang tersisa
hanyalah gaya menunjuk arah keseimbangan dan massa akan bergerak
dalam getaran harmonik.
Gerakan ini umumnya dijelaskan dalam bentuk perpindahan
( x), kecepatan (v) dan percepatan (a) seperti pada gambar 4.
Gambar 3. Getaran dari massa pada ujung kantilever
Gambar 4. Hubungan antara perpindahan (x), kecepatan (v) dan
percepatan (a) pada getaran.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
v(t) = = , a(t) = = ………………………………..(2.1)
(a) Keadaan awal (b) Getaran
keseimbangan
keseimbangan
-
8/18/2019 2MTS01813
5/21
10
II. 3 Getaran dalam Struktur Balok
Suatu permasalahan yang khusus yang lebih memadai untuk
menggambarkan getaran yang terjadi di lantai adalah struktur balok.
Struktur balok dengan beberapa kondisi dukungan, distribusi beban
dan bentuk penampang yang bervariasi. Skematik dari struktur balok
yang bergetar jika dibebani gaya dinamis ditampilkan pada gambar di
bawah ini :
Gambar 5. Skematis getaran dari balok dukungan sederhana dan gaya
yang bekerja pada penampang (dx).
Persamaan diferensial pada sistem ini menggambarkan posisi vertikal
(y) dari setiap titip di balok sepanjang sumbu-x dalam waktu tertentu
(t).
EI + ρA = 0 ………………………………………………(2.2)
Dengan :
x = jarak dari perletakan (m)
y = perpindahan vertical pada titik-x (m)
L = panjang balok (m)
EI = kekakuan lentur balok (N.m2)
ρA = massa per satuan panjang (Kg/m)
V = gaya geser (N)
-
8/18/2019 2MTS01813
6/21
11
M = momen lentur (N.m)
t = waktu
II. 4 Prinsip Getaran Lantai
Kebanyakan masalah getaran lantai diakibatkan adanya gaya
berulang yang disebabkan oleh mesin atau kegiatan manusia seperti
menari, aerobik atau berjalan, meskipun berjalan sedikit lebih rumit
dari yang lain karena lokasi beban berubah pada setiap langkah. Gaya
berulang bisa diwakili oleh deret Fourier :
F = P (1+Σαicos(2Πi f stept + Фi)........................................................(2.3)
dengan :
P = Berat Manusia
αi = Koefisien dinamik dari beban harmonik.
i = banyaknya harmonik
f step= frekuensi langkah dari aktivitas manusia
t = waktu
Фi = besarnya sudut beban harmonik
Secara umum besarnya koefisien dinamis menurun dengan
meningkatnya beban harmonik, secara teori jika setiap frekuensi yang
terkait dengan beban sinosoidal mengimbangi frekuensi alami dari
bentuk getaran, maka resonansi akan terjadi menyebabkan
menguatnya getaran. Gambar 6 menunjukkan respons sinosoidal jika
hanya satu modus getaran walaupun banyak orang di sistem lantai,
-
8/18/2019 2MTS01813
7/21
12
setiap modus getaran memiliki konfigurasi perpindahan sendiri atau
mode shape dan frekuensi alami.
Gambar 6. Respon dari gaya sinusoidal
erce
pa
ta Gn a
yx a
Massa
Frekuensi Alami ( f n)
Frekuensi Gaya ( f )
F
K c
-
8/18/2019 2MTS01813
8/21
13
Gambar 7. Tiga bentuk awal dari ragam balok dengan dukungan
sederhana dan pada sistem lantai.
Getaran akibat aktivitas manusia untuk ragam yang lebih
tinggi sulit dihasilkan karena orang yang tersebar di daerah yang
relatif besar dan cenderung memaksa panel yang berdekatan bergerak
dalam arah yang berlawanan. Berjalan menghasilkan beban dinamis
-
8/18/2019 2MTS01813
9/21
14
sehingga dapat menyebabkan terjadinya ragam yang lebih tinggi.
Model dasar pada gambar 6 dapat diwakili oleh persamaan :
Percepatan Sinosiodal =( ) x Faktor Respons .......................(2.4)
Dimana faktor respons sangat tergantung dari perbandingan frekuensi
alami dengan frekuensi gaya ( f n/ f ).
Untuk mengontrol percepatan pada resonansi yang
disebabkan oleh meningkatnya redaman atau massa, percepatan
adalah gaya dibagi redaman kali massa. Frekuensi alami juga
mempunyai fungsi karena gaya sinusiodal umumnya menurun dengan
meningkatnya harmonik, semakin tinggi frekuensi alami semakin
rendah gaya.
II. 5
Kriteria Penerimaan untuk Kenyamanan Manusia
A.
Respons Manusia Terhadap Getaran Lantai
Sebuah gerak kontinyu ( steady-state) dapat
menimbulkan getaran yang berlebihan daripada gerak yang
disebabkan oleh gaya transien. Batas persepsi gerakan lantai di
tempat kerja yang sibuk bisa lebih tinggi daripada di sebuah
apartemen yang tenang. Reaksi orang yang lebih tua berbeda
dengan orang dewasa walaupun keduanya mengalami gerakan
yang sama. Reaksi orang yang merasakan getaran sangat
tergantung pada apa yang mereka lakukan. Orang – orang di
kantor atau tempat tinggal tidak suka dengan getaran lantai
-
8/18/2019 2MTS01813
10/21
15
yang jelas terasa (puncak percepatan sekitar 0,5% dari
percepatan gravitas, g) sedangkan orang – orang yang
mengambil bagian dalam suatu kegiatan akan menerima
getaran sekitar 10 kali lebih besar (5% atau lebih dari
percepatan gravitasi, g). Orang yang makan di samping lantai
dansa atau berdiri di pusat perbelanjaan akan menerima
getaran (sekitar 1,5% dari percepatan gravitasi). Kepekaan
dalam setiap hunian bervariasi dengan durasi getaran dan
letaknya sumber getaran. Batas untuk frekuensi getaran lantai
adalah 4 Hz dan 8 Hz, di luar dari rentang frekuensi ini orang
akan menerima percepatan getaran yang lebih tinggi seperti
yang ditunjukkan pada gambar 8.
Gambar 8. Rekomendasi puncak percepatan untuk kenyamanan
manusia untuk getaran lantai akibat aktivitas manusia
-
8/18/2019 2MTS01813
11/21
16
B. Batas Getaran
Besarnya getaran harus dibandingkan dengan beberapa nilai batas
untuk memastikan apakah tingkat getaran tersebut dapat diterima.
Tidak ada nilai tunggal sebagai pedoman untuk membatasi tingkat
getaran. Persepsi manusia terhadap tingkat getaran sangat
tergantung pada lingkungan dimana getaran dirasakan dan juga
tergantung pada frekuensi dan durasi getaran. Standart ISO 2361-1
dan 2 biasanya digunakan sebagai dasar dalam menentukan nilai
batas yang digunakan untuk mendefinisikan kenyamanan manusia
akibat getaran yang berlebihan.
C.
Rekomendasi Kriteria Design Struktural
Banyak kriteria untuk kenyamanan manusia telah diusulkan
selama bertahun – tahun. Berikut ini direkomendasikan kriteria
design untuk eksitasi berjalan, metode untuk memperkirakan sifat
lantai yang diperlukan dan prosedur design yang pertama kali
diusulkan oleh Allen dan Murray (1993). Kriteria ini didasarkan
pada respon dinamik balok – balok silang atau dukungan baja pada
sistem lantai untuk beban berjalan dan dapat digunakan untuk
mengevaluasi sistem struktur kantor, pusat perbelanjaan, jembatan
pejalan kaki dan bangunan hunian. Perkembangannya dijelaskan
sebagai berikut :
-
8/18/2019 2MTS01813
12/21
17
1. Kriteria ini dikembangkan dengan menggunakan :
Batas percepatan seperti yang direkomendasikan oleh
International Standard Organization (ISO 2631-2, 1989)
menunjukkan batas percepatan rms sebagai kelipatan dari
dasar kurva garis seperti pada gambar 8 yaitu percepatan
puncak untuk kantor adalah 10, pusat perbelanjaan adalah 30
dan jembatan pejalan kaki. Untuk keperluan design batas
percapatan dapat diasumsikan berkisar antara 0,8 sampai 1,5
kali nilai yang dianjurkan tergantung pada durasi getaran dan
frekuensi getaran yang terjadi.
2.
Menurur Murray et al. (1997), waktu tergantung pada
komponen harmonik yang sesuai dengan frekuensi dasar
lantai:
Fi =P.αi.cos(2Πi f stept).......................................................(2.5)
dimana :
P = Berat Manusia (untuk design = 0,7 kN)
αi = Koefisien dinamik dari beban harmonik.
i = banyaknya harmonik
f step= frekuensi langkah dari aktivitas manusia
t = waktu
Nilai yang direkomendasikan untuk koefisien dinamik dari
beban dinamik diberikan pada tabel 1.
-
8/18/2019 2MTS01813
13/21
18
Tabel 1. Hubungan antara frekuensi gaya dengan koefiesien
dinamis
Harmonik
I
Manusia berjalan
f, Hz αi
1 1,6 – 2,2 0,5
2 3,2 – 4,4 0,2
3 4,8 – 6,6 0,1
4 6,4 – 8,8 0,01
Sumber : Steel Design Guide 11 (Murray et al., 1997)
3. Bentuk fungsi respons resonansi :
= . cos(2Πi f stept) ......................................................(2.6)
a/g = rasio percepatan lantai terhadap percepatan gravitasi
R = faktor reduksi (0,5 untuk lantai)
β = rasio redaman
W = berat efektif lantai
Oleh Allen dan Murray (1993), persamaan (2.6) dapat
disederhanakan menjadi:
= ≤ ................................................(2.7)
-
8/18/2019 2MTS01813
14/21
19
dimana :
a p/g = perkiraan percepatan puncak (inchi)
a0/g = batas percepatan (lihat gambar 8)
f = frekuensi alami struktur lantai
P0 = gaya konstan sebesar 0,29 kN
Persamaan tersebut di atas merupakan beban harmonik akibat
berjalan yang menghasilkan respons pada frekuensi alami
lantai.
II. 6 Frekuensi Alami Lantai Rangka Baja
A. Konsep yang digunakan
Parameter yang paling penting untuk design servis getaran
lantai dan evaluasi sistem rangka lantai adalah frekuensi alami.
Lantai terdiri dari dek beton yang didukung balok baja antara
kolom, frekuensi alami diperkirakan dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan ragam sebuah balok dengan ragam dek lantai
secara terpisah kemudian digabungkan. Atau frekuensi alami dapat
diperkirakan dengan analisis elemen hingga.
Frekuensi alami balok atau balok anak dapat diperkirakan
dari frekuensi alami fundamental yang persamaannya sebagai
berikut (Murray et al, 1997)
f n = ………………………………………………(2.8)
-
8/18/2019 2MTS01813
15/21
20
dimana :
f n = frekuensi dasar alami
g = percepatan gravitasi (9,8 m/dtk 2)
Es = Modulus Elastisitas Baja
It = Momen Inersia Transformasi
w = berat batang
L = panjang batang
Persamaan sistem struktur dapat diperkirakan dengan
menggunakan hubungan Dunkerley :
= + ……………………………………..................(2.9)
dimana :
f j = frekuensi pengaku
f g = frekuensi balok girder
Persamaan 2.7 dapat ditulis kembali menjadi :
f n = 0,18 .............................................................................(2.10)
dimana : ∆ = 5wL4/(384EsIt)
∆ = defleksi di tengah bentang
Jika deformasi akibat geser juga diperhitungkan, persamaan
Dunkerley dapat ditulis kembali sebagai berikut :
f n = 0,18 .......................................................................(2.11)
dimana :
∆ j dan ∆g = defleksi dari pengaku dan balok girder
-
8/18/2019 2MTS01813
16/21
21
Persamaan berikut untuk memperhitungkan momen inersia efektif
balok jika dudukan balok tidak cukup kaku :
Ig = Inc + (Ic – Inc) / 4……........................................................(2.12)
dimana :
Inc = momen inersia non komposit
Ic = momen inersia komposit
Ig = momen inersia balok girder
Untuk balok girder :
Imode = Cr . Ichords ....................................................................(2.13)
Dimana :
Cr = 0,90 ( 1 – e-0,28(L/D))2,8.......................................................(2.14)
Untuk : 6 ≤ L/D ≤ 24
Cr = 0,721 + 0,00725 (L/D).....................................................(2.15)
Untuk 10 ≤ L/D ≤ 24
L = bentang pengaku
D = tinggi pengaku
Momen inersia transformasi efektif balok-T kemudian dapat
dihitung dengan menggunakan :
Ieff = ……………………………………(2.16)
γ = -1…….........................................................................(2.17)
-
8/18/2019 2MTS01813
17/21
22
B. Aksi Komposit
Dalam menghitung frekuensi alami, perubahan momen
inersia akan digunakan jika pelat atau dek melekat pada batang
pendukungnya, asumsi ini harus diterapkan bahkan jika konektor
struktural tidak digunakan karena kekuatan geser di permukaan
slab dan batang ditahan oleh gesekan antara beton dengan
permukaan baja.
Untuk memperhitungkan kekakuan yang lebih besar dari
beton pada dek baja dibawahnya, beban dinamis dibandingkan
dengan beban statis direkomendasikan bahwa modulus elastisitas
beton diambil sebesar 1,35 kali dari yang ditentukan dalam standar
struktural saat ini dalam perhitungan momen inersia transformasi.
Menentukan momen inersia transformasi dari balok, lebar efektif
pelat beton diambil sebagai jarak batang tetapi tidak boleh lebih
besar dari 0,4 kali panjang batang.
C.
Beban Terbagi Rata
Beban hidup untuk lantai kantor diambil sebesar 2,5 kN/m2, yaitu
beban hidup yang disarankan khusus area kantor dengan adanya
meja, kursi, lemari arsip, rak buku dan lain – lain, nilai yang lebih
rendah digunakan jika barang – barang tersebut tidak ada.
D. Beban akibat berjalan
Fungsi beban segitiga Allen et al (1977), yang digunakan untuk
simulasi penurunan dampak tumit untuk memperoleh respons
-
8/18/2019 2MTS01813
18/21
23
dinamik dari model elemen hingga yang ditunjukkan pada gambar
9.
Gambar 9. Fungsi beban dinamik akibat hentakan kaki
Fungsi beban akibat dampak tumit sebesar 2,672 KN untuk
penerapan beban awalnya kemudian menurun secara linear
menjadi nol selama 0,05 detik dengan impuls adalah 67 Newton-
detik.
E.
Koefisien Redaman
Damping adalah istilah untuk menggambarkan aspek dari
struktur yang mempengaruhi energi di dalamnya yang mengarah
pada pengurangan getaran. Redaman menggambarkan jumlah
energi yang hilang ketika struktur bergetar. Dengan tingkat
redaman yang tinggi banyak energi yang hilang sehingga getaran
Waktu (ms)
Simulasi
Pengukuran
I = 67 N.s
G
a
y
a
(N)
0 50
2672
-
8/18/2019 2MTS01813
19/21
24
pada struktur berkurang. Semua struktur memiliki tingkat redaman
yang melekat pada struktur tersebut. Ketika menghitung respons
getaran penting untuk memperkirakan redaman struktur yang
realita, pengalaman dengan kostruksi lantai yang sama akan
memberikan perkiraan yang akurat dari jumlah kemungkinan
redaman yang akan dicapai.
Penelitian yang dilakukan oleh Elnimeiri (1989), pada
lantai komposit merekomendasikan koefisien redaman 3% untuk
lantai terbuka dan 4,5% - 6% redaman untuk lantai dengan partisi.
Naeim (1991), mempersyaratkan persentase redaman kritis untuk
situasi desain lantai yang berbeda, dimana redaman kritis untuk
sistem lantai kantor dengan penggantung langit-langit dan
pekerjaan mekanikal elektikal diperkirakan berada pada 3,0%.
Maurenbrecher et al (1997), setelah mempertimbangkan struktur
hunian diberikan faktor redaman berikut: 1% untuk jembatan
pejalan kaki, 2% untuk pusat perbelanjaan dan 2% - 5% untuk
kantor dan tempat tinggal. Secara umum, koefisien redaman
tampaknya berada antara 2% - 6%.
Carson et al (1994), dari hasil uji lapangan menyatakan bahwa
rata-rata rasio redaman lantai beton bertulang sekitar 2,2 % dan
untuk lantai komposit 1%.
-
8/18/2019 2MTS01813
20/21
25
F. Frekuensi Lantai
Frekuensi alami dari sistem lantai merupakan kunci dalam
menentukan perilaku dinamis lantai. Dalam prakteknya,
penyederhanaan ini dilakukan dalam panduan desain, di mana
formula baku ditentukan untuk memperkiraan frekuensi natural
dan respons getaran lantai, berdasarkan teori balok yang diberikan.
Pendekatan teoritis dan praktis untuk mengevaluasi frekuensi
alami lantai telah dilakukan dari berbagai metode yang dibahas.
Metode perhitungan yang tepat telah mendorong peneliti
untuk menentukan pendekatan yang sederhana dalam memprediksi
besarnya frekuensi alami lantai, salah satunya dengan metode
balok ekivelen. Metode ini dikembangkan oleh Murray (1975)
untuk lantai komposit dimana pelat lantai diperkirakan sebagai
balok yang mempunyai lebar efektif dan momen inersia, frekuensi
alami diberikan sebagai berikut :
f n = K …………………………………………………(2.18)
Nilai K tergantung dari kondisi batas dan diberikan sebagai 1,57
untuk dukungan sederhana, dukungan semi kaku 2.45 dan
dukungan sangat kaku 3,56. Untuk balok kantilever nilai K adalah
0,56. Formula ini identik dengan solusi pada persamaan 2.8.
G.
Analisa Riwayat Waktu
Analisa riwayat waktu dilakukan dalam studi ini yang
menyajikan evaluasi tingkat getaran pada sistem lantai akibat
-
8/18/2019 2MTS01813
21/21
26
beban dinamis yang berasal dari aktivitas manusia. Respons
dinamis lantai komposit ditentukan melalui analisa perpindahan,
kecepatan dan percepatan. Hasil analisa dinamik yang diperoleh
dari analisa numerik didasarkan pada metode elemen hingga
menggunakan program ETABS.