8. bab v alinyemen horizontal
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
1/12
BAB V
BAGIAN I
ALINYEMEN HORIZONTAL
pengertian, hubungan tikungan dan kecepatan, hubungan R (jari-jari)
dan derajat lengkung, kemiringan melintang pada tikungan)
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
2/12
PENGERTIAN
Alinyemen pada jalan raya diartikan
sebagai serangkaian garis lurus yang
dihubungkan oleh garis lengkung, dimana
antar garis lurus dan garis lengkungterdapat lengkung peralihan. Alinyemen
horizontal lazim disebut sebagai “ Trace
jalan atau garis sumbu jalan “ , yaitu
merupakan garis proyeksi dari sumbu jalan tegak lurus terhadap bidang datar.
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
3/12
Alinyemen horizontal terdiri dari :
erangkaian garis lurus yang menggambarkan bagian jalan
dengan titik patah atau titik belok
Lengkung horizontal yang menggambarkan potongan garis
lurus antara yang satu dengan lainnya yang dihubungkan
oleh garis lengkung. Garis lengkung tersebut dapat berupa
busur lingkaran ditambah dengan lengkung peralihan, atau
dengan busur peralihan saja. Garis lengkung horizontal
tersebut lazim disebut sebagai “Tikungan jalan”.
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
4/12
HUBUNGAN TIUNGAN !AN
"#"$ATAN Agar kendaraan dapat bergerak mengikuti perubahan arah yang
disebabkan oleh bentuk tikungan yang bersangkutan, maka gaya sentrifugal !"
yang bekerja diatas permukaan jalan melalui titik kendaraan harus diimbangi
oleh gaya kendaraan itu sendiri G". Gaya yang bekerja pada kendaraan
meliputi :
#erat komponen kendaraan, yaitu yang diakibatkan oleh kemiringan melintang
jalan
Gesekan samping side friction", yaitu gesekan ban kendaraan dengan
permukaan perkerasan jalan.
$ubungan antara kecepatan kendaraan dan besarnya tikungan jalan
ditentukan berdasarkan hukum kesetimbangan, yaitu mempertimbangkan
faktor kecepatan %", jari&jari tikungan '" dan faktor gra(itasi G".
$ubungan tersebut dapat terjadi dalam ) keadaan yaitu :
&pada keadaan stadium *, stadium **, dan stadium ***.
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
5/12
KEADAAN STADIUM I
+ada stadium ini keadaan permukaan perkerasan jalan adalah
datar, gaya sentrifugal bekerja melalui titik berat kendaraan G"
dan menimbulkan momen guling di titik # yaitu pada pertemuan
roda bagian luar dengan lapisan permukaan perkerasan jalan.
omen guling tersebut akan memperoleh gaya perla-anan akibat
berat kendaraan pada titik berat G" yang mengarah ke ba-ah.
Gaya perla-anan ini biasa disebut dengan “ Momen stabilisasi ”
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
6/12
KEADAAN STADIUM II
+ada stadium ini permukaan konstruksi perkerasan jalan
dibuat suatu kemiringan yang besarnya adalah sama dengan “k”.
#esarnya kemiringan jalan k" dibuat berbeda&beda untuk setiap
penggunaan kombinasi kecepatan rencana %r" dan jari&jari
lengkung '", yaitu dengan cara meninggikan permukaan jalan
pada bagian sisi luar tikungan. emiringan jalan tersebut
dimaksudkan untuk mencegah agar kendaraan tidak tergelincir
keluar jalur lalulintas atau tidak terguling.
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
7/12
KEADAAN STADIUM III
+ada stadium ini besarnya kemiringan jalan
k" tidak dapat mengimbangi besarnya sentrifugal
yang timbul. $al ini disebabkan oleh semakin
tingginya kecepatan kendaraan %" yang
direncanakan, atau semakin mengecilnya jari&jarilengkung horizontal '" yang dipilih. /ntuk
mengimbangi besarnya gaya sentrifugal yang
timbul tersebut, maka terjadi gaya gesekan antara
ban kendaraan dengan lapisan konstruksiperkerasan jalan, atau mengakibatkan gaya
gesekan dan kemiringan melintang jalan bekerja
bersama&sama.
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
8/12
HUBUNGAN R (%ARI-%ARI) !AN !"RA%AT
&"NGUNG
enurut AA0$T1
$ubungan lengkung 2" adalah merupakan suatu besaran
sudut yang berbanding terbalik dengan jari&jari lengkung melingkar.
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
9/12
34/'/T #*4A A'GA
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
10/12
"'IRINGAN '"&INTANG $A!A
TIUNGAN
emiringan melintang pada tikungan terjadi
secara berangsur&angsur, yaitu dari keadaan
dengan kemiringan noermal pada jalan lurus
hingga kebagian lereng dengan kemiringan
maksimum pada daerah titik belok. eadaanperubahan yang berangsur&angsur tersebut
ditunjukkan oleh “ diagram super-elevation”
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
11/12
$A!A %A&AN RAA '"!IAN A!A #ARA ANG !A$AT
!I&AUAN UNTU '"N"NTUAN !IAGRA'
*U$"R"&"+A*I,
-
8/17/2019 8. BAB v Alinyemen Horizontal
12/12