82191092 case sinusitis
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
1/18
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Anatomi Hidung dan Sinus Paranasal
II.1.1. Anatomi Hidung
Hidung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah:
• pangkal hidung (bridge),
• dorsum nasi,
• puncak hidung,
• ala nasi,
• kolumela dan
• lubang hidung (nares anterior).
Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit,
jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan
lubang hidung.
Kerangka tulang terdiri dari:
• tulang hidung (os nasalis),
• prosesus frontalis os maksila dan
• prosesus nasalis os frontal
edangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang
terletak di bagian bawah hidung, yaitu:
• sepasang kartilago nasalis lateralis superior,
• sepasang kartilago nasalis lateralis inferior (kartilago alar mayor),
• beberapa pasang kartilago alar minor dan tepi anterior kartilago septum.
15
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
2/18
!ada dinding lateral terdapat:"
# buah konka
- konka inferior
- konka media
- konka superior
- konka suprema (rudimenter)
kartilago nasalis lateralis superior
sepasang kartilago nasalis lateralis inferior (kartilago alar mayor)
beberapa pasang kartilago alar minor
tepi anterior kartilago septum.
$i antara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus.
%ergantung dari letak meatus, ada tiga meatus yaitu meatus inferior, medius dan superior.
• &eatus inferior terletak di antara konka inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral
rongga hidung. %erdapat muara (ostium) duktus nasolakrimalis
• &eatus medius terletak di antara konka media dan dinding lateral rongga hidung.
%erdapat muara sinus frontal, sinus maksila dan sinus etmoid anterior.
• &eatus superior yang merupakan ruang di antara konka superior dan konka media
terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid.
II.1.2. Anatomi Sinus Paranasal
'da delapan sinus paranasal, empat buah pada masing-masing sisi hidung. 'natominya
dapat dijelaskan sebagai berikut:
16
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
3/18
inus frontal kanan dan kiri, sinus ethmoid kanan dan kiri (anterior dan posterior), sinus
maksila dan sinus kanan dan kiri (antrium highmore) dan sinus sfenoid kanan dan kiri. emua
sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung, berisi udara dan semua
bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing.
!ada meatus medius yang merupakan ruang diantara konka superior dan konka inferior
rongga hidung terdapat suatu celah sempit yaitu hiatus semilunaris yakni muara dari sinus
maksila, sinus frontalis dan ethmoid anterior.
inus paranasal terbentuk pada fetus usia bulan atau menjelang bulan dan tetap
berkembang selama masa kanak-kanak, jadi tidak heran jika pada foto anak-anak belum ada
sinus frontalis karena belum terbentuk.
!ada meatus &eatus superior yang merupakan ruang di antara konka superior dan konka
media terdapat muara sinus etmoid posterior dan sinus sfenoid.
Fungsi sinus paranasal
• &embentuk pertumbuhan wajah
• ebagai pengatur udara (air conditioning )
• !eringan cranium
• *esonansi suara
&embantu produksi mukus
II.2. Sinusitis
II.2.1. Deinisi
inusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam praktek dokter sehari-hari,
bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di seluruh dunia.
17
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
4/18
inusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. +mumnya disertai atau dipicu
oleh rinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. !enyakit utamanya adalah selesma (common
cold) yang merupakan infeksi irus, yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri. ila
mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis, sedangkan bila mengenai semua sinus paranasal
disebut pansinusitis.
inus paranasal yang sering terkena ialah sinus ethmoid dan maksila, sedangkan sinus
frontal lebih jarang dan sinus sfenoid lebih jarang lagi. inus maksila disebut juga antrum
Highmore, letaknya dekat akar gigi rahang atas, maka infeksi gigi mudah menyebar ke sinus,
disebut sinusitis dentogen.
inusitis dapat menjadi berbahaya karena meyebabkan komplikasi ke orbita dan
intrakranial, serta menyebabkan peningkatan serangan asma yang sulit diobati.
II.2.2. !tiologi dan a"tor predisposisi
eberapa faktor etiologi dan predisposisi antara lain !' akibat irus, bermacam rhinitis
terutama rhinitis alergi, rhinitis hormonal pada wanita hamil, polip hidung, kelainan anatomi
seperti deiasi septum atau hipertrofi konka, sumbatan kompleks osteo-meatal, infeksi tonsil,
infeksi gigi, kelainan imunologik, diskinesia silia seperti pada sindroma Kartegener, dan di luar
negeri adalah penyakit fibrosis kistik.
!ada anak, hipertrofi adenoid merupakan faktor penting penyebab sinusitis sehingga
perlu dilakukan adenoidektomi untuk menghilangkan sumbatan dan menyembuhkan
rhinosinusitisnya. Hipertrofi adenoid dapat didiagnosis dengan foto polos leher posisi lateral.
aktor lain yang juga berpengaruh adalah lingkungan yang berpolusi, udara dingin dan kering,
serta kebiasaan merokok. Keadaan ini lama-lama menyebabkan perubahan mukosa dan merusak
silia.
II.2.#. Patoisiologi
Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan lancarnya klirens
mukosiliar di dalam kompleks osteo-meatal. &ukus juga mengandung substansi antimikrobial
dan /at-/at yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap kuman yang masuk
bersama dengan udara pernapasan.
18
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
5/18
0rgan-organ yang membentuk kompleks osteo-meatal letaknya berdekatan dan bila
terjadi edema, mukosa yang berhadapan akan saling bertemu sehingga silia tidak dapat bergerak
dan ostium tersumbat. 'kibatnya terjadi tekanan negatif di dalam rongga sinus yang
menyebabkan terjadinya transudasi, mula-mula serous. Kondisi ini bisa dianggap rhinosinusitis
non-bakterial dan biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan.
ila kondisi ini menetap, sekret yang terkumpul dalam sinus merupakan media yang baik
untuk tumbuhnya dan multiplikasi bakteri. ekret menjadi purulen. Keadaan ini disebut dengan
rhinosinusitis akut bakterial dan memerlukan terapi antibiotik.
1ika terapi tidak berhasil (misalnya karena ada faktor predisposisi), inflamasi berlanjut,
terjadi hipoksia dan bakteri anaerob berkembang. &ukosa makin membengkak dan ini
merupakan rantai siklus yang terus berputar sampai akhirnya perubahan mukosa menjadi kronik yaitu hipertrofi, polipoid atau pembentukan polip dan kista. !ada keadaan ini mungkin
diperlukan tindakan operasi.
II.2.$. Klasii"asi dan mi"ro%iologi
Konsensus internasional tahun "223 membagi rhinosinusitis hanya akut dengan batas
sampai 4 minggu dan kronik jika lebih dari 4 minggu. Konsensus tahun 566# membagi menjadi
akut dengan batas sampai # minggu, subakut dengan batas # minggu sampai dengan 7 bulan, dan
kronik jika lebih dari 7 bulan.
inusitis kronik dengan penyebab rinogenik umumnya merupakan lanjutan dari sinusitis
akut yang tidak terobati secara adekuat. !ada sinusitis kronik adanya faktor predisposisi harus
dicari dan diobati secara tuntas.
19
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
6/18
&enurut berbagai penelitian, bakteri utama yang ditemukan pada sinusitis akut adalah
treptococcus pneumonia (76 - 368), Haemophylus influen/ae (56 9 #68), da &oraella
catarrhalis (#8). !ada anak, &. catarrhalis paling sering ditemukan (568).
!ada sinusitis kronik, faktor predisposisi lebih berperan, tetapi umumnya bakteri yang ada lebih
condong ke arah bakteri gram negatif dan anaerob.
Sinusitis dentogen
inusitis dentogen merupakan salah satu penyebab penting sinusitis kronis. $asar sinus
maksila adalah prosesus aleolaris tempat akar gigi rahang atas, sehingga rongga sinus maksila
hanya terpisahkan oleh tulang tipis dengan akar gigi. ahkan kadang-kadang tanpa tulang
pembatas. nfeksi gigi rahang atas seperti infeksi apikal akar gigi atau inflamasi jaringan
periodontal mudah menyebar secara langsung ke sinus, atau melalui pembuluh darah dan limfe.
Harus curiga adanya sinusitis dentogen pada sinusitis maksila kronik yang mengenai satu sisi
dengan ingus purulen dan napas berbau busuk. +ntuk mengobati sinusitisnya, gigi yang
terinfeksi harus dicabut atau dirawat, dan pemberian antibiotik yang mencakup bakteri anaerob.
eringkali juga perlu dilakukan irigasi sinus maksila.
Sinusitis &amur
inusitis jamur adalah infeksi jamur pada sinus paranasal, suatu keadaan yang tidak
jarang ditemukan. 'ngka kejadiannya meningkat dengan meningkatnya pemakaian antibiotik,
kortikosteroid, obat-obat imunosupresan dan radioterapi. Kondisi yang merupakan predisposisi
antara lain diabetes melitus, neutropenia, penyakit '$, dan perawatan yang lama di rumah
sakit. 1enis jamur yang sering menyebabkan infeksi sinus paranasal ialah spesies 'spergilus dan
;andida.
!erlu diwaspadai adanya sinusitis jamur pada kasus sebagai berikut: sinusitis unilateral,
yang sukar disembuhkan dengan terapi antibiotik. 'danya gambaran kerusakan tulang dinding
sinus, atau bila ada membran berwarna putih keabu-abuan pada irigasi antrum.
!ara ahli membagi sinusitis jamur sebagai bentuk inasif dan non-inasif. inusitis jamur
inasif terbagi menjadi inasif akut fulminan dan inasif kronik indolen.
inusitis jamur inasif akut, ada inasi jamur ke jaringan dan askular. ering terjadi
pada pasien diabetes yang tidak terkontrol, pasien dengan imunosupresi seperti leukemia dan
20
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
7/18
neutropenia, pemakaian steroid lama dan terapi imunosupresan. munitas yang rendah dan inasi
pembuluh darah menyebabkan penyebaran jamur sangat cepat dan dapat merusak dinding sinus,
jaringan orbita, dan sinus kaernosus. $i kaum nasi, mukosa berwarna biru kehitaman dan ada
mukosa konka atau septum yang nekrotik. ering berakhir dengan kematian.
inusitis jamur inasif kronik biasanya terjadi pada pasien dengan gangguan imunologik
atau metabolik seperti diabetes. ersifat kronik progresif dan bisa juga menginasi sampai ke
orbita atau intrakranial, tetapi gambaran kliniknya tidak sehebat yang bersifat fulminan karena
perjalanan penyakitnya lebih lambat.
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
8/18
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
9/18
inuskopi dilakukan dengan pungsi menembus dinding medial sinus maksila melalui
meatus inferior, dengan alat endoskop bisa dilihat kondisi sinus maksila yang sebenarnya,
selanjutnya dapat dilakukan irigasi sinus untuk terapi.
II.2.*. Terapi
%ujuan terapi sinusitis ialah mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, dan
mencegah perubahan menjadi kronis. !rinsip pengobatan ialah membuka sumbatan di kompleks
osteo-meatal sehingga drainase dan entilasi sinus-sinus pulih secara alami.
'ntibiotik dan dekongestan merupakan terapi pilihan pada sinusitis akut bakterial, untuk
menghilangkan infeksi dan pembengkakan mukosa serta membuka sumbatan ostium sinus.
'ntibiotik yang dipilih adalah golongan penisilin seperti amoksisilin. 1ika diperkirakan kuman
telah resisten atau memproduksi beta-laktamase, maka dapat diberikan amoksisilin-klaulanat
atau jenis sefalosporin generasi ke-5. !ada sinusitis antibiotik diberikan selama "6-"# hari
walaupun gejala klinik sudah menghilang. !ada sinusitis kronik diberikan antibiotik yang sesuai
untuk kuman gram negatif dan anaerob.
elain dekongestan oral dan topikal, terapi lain dapat diberikan jika diperlukan, seperti
analgetik, mukolitik, steroid oral=topikal, pencucian rongga hidung dengan >a;l atau diatermi.
'ntihistamin tidak rutin diberikan karena sifat antikolinergiknya dapat menyebabkan sekret jadi
lebih kental. ila ada alergi berat sebaiknya diberikan antihistamin generasi ke-5. rigasi sinus
maksila atau !roet/ displacement juga merupakan terapi tambahan yang dapat bermanfaat.
munoterapi dapat dipertimbangkan jika pasien menderita kelainan alergi yang berat.
Tinda"an operasi
edah sinus endoskopi fungsional (A=A) merupakan operasi terkini untuk
sinusitis kronik yang memerlukan operasi. %indakan ini telah menggantikan hampir semua jenis
bedah sinus terdahulu karena memberikan hasil yang lebih memuaskan dan tindakan lebih ringan
dan tidak radikal. ndikasinya berupa: sinusitis kronik yang tidak membaik setelah terapi
adekuat, sinusitis kronik disertai kista atau kelainan yang ireersibel, polip ekstensif, adanya
komplikasi sinusitis serta sinusitis jamur.
23
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
10/18
II.2.+. Kompli"asi
Komplikasi sinusitis yang berat biasanya terjadi pada sinusitis akut atau pada sinusitis
kronis dengan eksarsebasi akut, berupa komplikasi orbita atau intrakranial.
Kelainan orbita, disebabkan oleh sinus paranasal yang berdekatan dengan mata, yaitu
sinus ethmoid, kemudian frontal dan maksila. !enyebaran infeksi terjadi melalui tromboflebitis
dan perikontinuitatum. Kelainan yang dapat timbul ialah edema palpebra, selulitis orbita, abses
periosteal, abses orbita, dan selanjutnya dapat terjadi trombosis sinus kaernosus.
Kelainan intrakranial dapat berupa meningitis, abses ekstradural=subdural, abses otak dan
trombosis sinus kaernosus.
Komplikasi juga dapat terjadi pada sinusitis kronis, berupa: 0steomielitis dan abses
periosteal. !aling sering timbul akibat sinusitis frontal dan biasanya ditemukan pada anak-anak.
!ada osteomielitis sinus maksila dapat timbul fistula oroantral atau fistula pada pipi.
Kelainan paru seperti bronkhitis kronik dan bronkiektasis. 'danya kelainan sinus
paranasal disertai dengan kelainan paru ini disebut sino-bronkhitis. elain itu, dapat juga
menyebabkan kambuhnya asma bronkhial yang sukar dihilangkan sebelum sinusitisnya
disembuhkan.
24
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
11/18
>ama : >y. &. %
+mur : #" tahun
1enis kelamin : !erempuan
'gama : slam
uku : 1awa
!ekerjaan : ibu rumah tangga
!endidikan : &'
'lamat : ayu !rasetya %imur ='#7
I. ANA(N!SIS
'namnesis dilakukan secara autoanamnesis pada 4 'pril 56"B pukul 62.76 ?.
Kelu,an utama- Kedua hidung tersumbat hilang timbul sejak # bulan &*.
i/a0at pen0a"it se"arang-
!asien datang dengan keluhan kedua hidung tersumbat yang hilang timbul
sejak # bulan &*. Hidung yang bau diakui oleh pasien.
!asien mengaku mengalami gangguan dalam penghidu. >yeri kepala sebelah
kanan, semakin berat ketika dibuat sujud dan terasa seperti tertelan cairan di
tenggorokan sejak " minggu yll. >yeri kepala dirasakan paling berat didaerah mata
kanan dan pipi kanan kemudian menjalar kebelakang.
i/a0at pen0a"it da,ulu-
!asien mengaku dua tahun yang lalu pernah mengalami keluhan yang sama
kemudian berobat di puskusmas dan didiagnosa batuk dan pilek biasa, oleh
puskesmas diberi obat dan keluhan terasa berkurang.
*iwayat sering batuk, pilek, dan nyeri tenggorok disangkal.
*iwayat penyakit amandel disangkal.
*iwayat alergi disangkal.
*iwayat maag disangkal.
*iwayat asma disangkal.
*iwayat penyakit hipertensi disangkal
*iwayat kencing manis disangkal
25
BAB II
APAN KASUS
I. ID!NTITAS PASI!N
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
12/18
*iwayat batuk-batuk lama disangkal.
i/a0at pen0a"it "eluarga-
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa seperti yang
dialami oleh pasien. *iwayat hipertensi, penyakit kencing manis, dan penggunaan
obat dalam jangka panjang.
i/a0at Sosial dan !"onomi-
!endidikan terakhir pasien dan suami adalah &'. !asien bekerja sebagai ibu
rumah tangga. uami pasien bekerja sebagai karyawan swasta. iaya kesehatan
ditanggung 1K> >0> ! Kelas .
II. P!(!IKSAAN FISIK
A. STATUS 3!N!AISKeadaan umum : %ampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
%anda ital :
rekuensi >adi : 46 =mnt
%ekanan $arah : "76=46 mmHg
rekuensi >apas : 56 =mnt
uhu %ubuh : 7B,"C;
Kepala : normocephali
&ata : ;' -=-, -=-
@eher : K
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
13/18
2. Pemeri"saan ,idung
Bagian hidungluar kanan kiri
bentuk hidung normal normal
nyeri tekan :
dahi !" #"
$i$i !" #"
kre$ita%i tidak ada tidak ada
27
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
14/18
8 7 6 5 4 3 2 1
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
&ino%ko$i anterior kanan kiri
'e%tibulum na%i (urunkel #" (urunkel #"
)$idermi%*erah muda+ tidakedem
merah muda tidakedem
,a-um na%i em$it la$ang*uko%a /i$eremi% merah muda
onka media /i$ertro)utro+ tidakhi$eremi%
onka inerior /i$ertro)utro+ tidakhi$eremi%
onka u$erior idak terlihat idak terlihat
*eatu% media ekret !" ekret #"
*eatu% inerior ekret !" ekret #"
e-ia%i %e$tum idak ada idak ada
ekret da kental+ bening" idak ada
*a%%a idak ada idak ada
elainan lain tidak ada tidak ada
&ino%ko$i o%terior idak dilakukan
#. Pemeri"saan gigi dan mulut
%rismus : (-)
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
15/18
$. Pemeri"saan tenggoro"an
'. Foto sinus paranasal
III. !SU(!
eorang wanita, #" tahun datang dengan keluhan kedua hidung tersumbat
yang hilang timbul sejak # bulan &*.
!asien mengaku mengalami gangguan dalam penghidu dan hidung terasa bau.
>yeri kepala sebelah kanan, semakin berat ketika dibuat sujud dan terasa seperti
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
16/18
tertelan cairan di tenggorokan sejak " minggu yll. >yeri kepala dirasakan paling berat
didaerah mata kanan dan pipi kanan kemudian menjalar kebelakang. $ua tahun yang
lalu pasien juga pernah mengalami keluhan yang sama.
!ada pemeriksaan telinga dalam batas normal, pada pemeriksaan hidung di
dapatkan adanya nyeri tekan pada pipi kanan dan dahi. !ada hidung sebelah kanan
caum nasi sempit, mukosa hiperemis, terdapat sekret kental dan bening. !ada
pemeriksaan tenggorok dalam batas normal.
!ada foto sinus paranasal didapatkan adanya perselubungan homogen pada
sinus maksilaris kanan, etmoidalis kanan, frontalis kanan
I4. DIA3NSIS K!JA
Sinusitis ma"silaris "anan5 etmoidalis "anan5 rontalis "anan$asar-dasar yang mendukung:
D Hidung kiri tersumbat
D ekret berwarna kental bening
D >yeri kepala
D !ost nasal drip
D oto !> bermakna diagnostik
4. DIA3NSIS BANDIN3
a. initis Alergi
$asar yang mendukung:
• Hidung tersumbat
• ekret bening
$asar yang tidak mendukung:
• %idak ada riwayat alergi
• %idak ada riwayat bersin di pagi hari
• ekret kental
Tumor 6a7um nasi sinistra
$asar yang mendukung:
• Hidung tersumbat
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
17/18
$asar yang tidak mendukung
• %idak ada mimisan
• !ada foto sinus paranasal tidak ditemukan adanya tumor
4I. !N8ANA P!NATAAKSANAAN
a. &edikamentosa
• 'sam mefenamat 366 mg 7" =hari
• ;efadroil cap 366 mg 7"=hari
b. >on medikamentosa
• Konsumsi obat secara teratur
• &emakan makanan bergi/i
• &enjaga daya tahan tubuh
• 0perasi: A
4II. !N8ANA P!(!IKSAAN P!NUNJAN3
-
8/17/2019 82191092 Case Sinusitis
18/18
DAFTA PUSTAKA
&angunkusumo, Andang dan $amajanti oetjipto. 566E. inusitis dalam uku 'jar lmu
Kesehatan %elinga Hidung %enggorokan Kepala dan @eher. Adisi ke-B. 1akarta: alai
!enerbit K+F "36-7.
&angunkusumo, Andang dan *etno . ?ardani. 566E. !olip Hidung dalam uku 'jar lmu
Kesehatan %elinga Hidung %enggorokan Kepala dan @eher. Adisi ke-B. 1akarta: alai
!enerbit K+F "57-3.
'dams