repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · web...

24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka penelitian III-1 Pengambilan Data Peta RTH Kota Makassar Data panjang jalan dan luas jalur hijau pada Jl. AP. Pettarani, Jl. Urip Sumoharjo dan Jl. Perintis Kemerdekaan Mengukur panjang jalan menggunakan aplikasi Mengukur tinggi pohon menggunakan aplikasi Smart Measure dan pengukuran diameter Perhitungan jumlah pohon berdasarkan survei Analisis Data dan Pembahasan Analisis keadaan RTH Analisis Luasan RTH Analisis Vegetasi Kesimpulan dan Saran Selesai Mulai

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

III-1

Pengambilan Data Peta RTH Kota Makassar Data panjang jalan dan luas jalur hijau pada Jl. AP. Pettarani, Jl. Urip

Sumoharjo dan Jl. Perintis Kemerdekaan Data jumlah penduduk dan kendaraan bermotor lokasi penelitian

Mengukur panjang jalan menggunakan

aplikasi Google Earth

Mengukur tinggi pohon menggunakan aplikasi Smart

Measure dan pengukuran diameter menggunakan roll meter

Perhitungan jumlah pohon berdasarkan

survei langsung

Analisis Data dan Pembahasan

Analisis keadaan RTH Analisis Luasan RTH Analisis Vegetasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Mulai

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di sepanjang Jl. AP. Patterani, Jl. Urip

Somoharjo dan Jl. Perintis Kemerdekaan. Pada jalan ini merepresentasikan

tingginya pertumbuhan penduduk sebagaimana jalan utama yang ada di kota

Makassar. Pertumbuhan penduduk ini memacu laju perubahan penggunaan

lahan RTH yang sangat pesat di perkotaan menjadi pemukiman/perumahan,

perdagangan, jasa dan perindustrian.

Gambar 3.2 Peta Jalan Lokasi Penelitian

III-2

Keterangan : Jalan lokasi penelitian

Jl. Perintis Kemerdekaan

Jl. Urip Sumoharjo

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Jalan AP. Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Perintis

Kemerdekaan merupakan jalan nasional bukan jalan tol yang mempunyai

panjang yaitu : Jalan AP. Pettarani sepanjang 4,370 km, Jalan Urip

Sumoharjo sepanjang 4,943 km dan Jalan Perintis Kemerdekaan sepanjang

12,510 km ( Keputusan Menteri PU No.567).

Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan (Juni 2013 – Juli 2013),

melalui tahapan : study pustaka, survey lapangan, pengumpulan dan

kompilasi data, analisis data dan sintesis hingga penulisan skripsi.

C. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peta RTH Kota

Makassar, Data Panjang Jalan AP. Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo dan

Jalan Perintis Kemerdekaan, Data Jumlah Penduduk kecamatan Rappocini,

Makassar, Panakkukang, Biringkanaya dan Tamalanrea serta Jumlah

Kendaraan pada ruas jalan AP. Pettarani, Jl. Urip Sumoharjo dan Jl,

Perintis Kemerdekaan tahun 2011-2013.

Peralatan yang digunakan yaitu roll meter, handphone yang telah di

instalkan aplikasi Smart Measure, Microsoft Word, Microsoft Excel, kamera

dan alat tulis.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan yaitu:

Peta RTH Kota Makassar dan Peta RTH per kecamatan

III-3

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk dan kendaraan bermotor

Panjang Jl. AP. Pettarani, Jl. Urip Sumoharjo dan Jl. Perintis

Kemerdekaan

Luasan RTH pada ketiga jalan diatas

Peraturan perundangan tentang Ruang Terbuka Hijau

2. Teknik dan Prosedur Pengambilan Data

a. Observasi / Pengambilan data primer

Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan cara

menghitung jumlah vegetasi yang ada sepanjang jalur hijau Jl. AP.

Pettarani, Jl. Urip Sumoharjo dan Jl. Perintis Kemerdekaan yang

selanjutnya akan di klasifikasikan berdasarkan jenis vegetasi, tinggi

pohon dan tajuknya serta manfaatnya. Selain itu juga menghitung

luas lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sepanjang jalur hijau dan

median jalan pada ketiga jalan tersebut.

Gambar 3.3 Pengambilan gambar untuk menghitung jumlah pohon

III-4

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Mengukur tinggi pohon secara keseluruhan dan tinggi

batang pohon dengan menggunakan program aplikasi yang bernama

Smart Measure yaitu sebuah aplikasi yang dibuat khusus untuk

membantu dalam mengukur tinggi pohon dan bangunan lainnya.

Cara kerjanya yaitu cukup memotret objek yang ingin diteliti

sebanyak 2 kali. Penjepretan yang pertama dilakukan pada dasar

objek untuk menentukan jaraknya dan penjepretan yang kedua

dilakukan pada ujung objek untuk menentukan tingginya.

Gambar 3.4 Tutorial penggunaan aplikasi Smart Measure

Pengukuran diameter batang dan diameter tajuk pada pohon

menggunakan roll meter sepanjang 25 m.

Pada dasarnya, tujuan dari pengumpulan data ini adalah

menganalisis tingkat ketersediaan RTH yang ada saat ini dan

bagaimana persepsi kebutuhan penyediaan RTH yang mendukung

aktivitas terkait dengan bentuk RTH dan jenis vegetasi yang

diinginkan.

III-5

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

b. Studi Literatur / Pengambilan data sekunder

Pengumpulan data sekunder akan dilakukan dengan survey

instansional yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui survey

sekunder pada instansi-instansi terkait. Tujuan penggunaan metode

pengumpulan data ini adalah :

Mendapatkan data-data peraturan, pedoman pelaksanaan dan

aturan-aturan tandar yang telah dikeluarkan oleh instansi-instansi

yang terkait dengan ruang lingkup penelitian.

Data mengenai kondisi eksisting dari buku-buku laporan baik

tabel maupun peta-peta.

Sasaran yang akan dicapai dari tahap pengumpulan data

sekunder ini adalah mendapatkan kejelasan mengenai

kebijakan/rencana/program yang telah ada dan sudah

diimplementasikan atau belum sebagai bahan konsolidasi teknis dan

beberapa teori yang mendukung.

E. Pengolahan Data/Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan

penelitian. Analisis data dibagi dalam beberapa bagian analisis, yaitu

sebagai berikut :

1. Analisis Keadaaan RTH

Tujuan dari analisis aktivitas pada ruang terbuka hijau adalah untuk

mengetahui fungsi RTH dalam melayani aktivitas masyarakat serta

kinerja RTH eksisting.

III-6

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

1. Kondisi Eksisting Kota Makassar

2. Tinjauan Eksisting Lokasi Penelitian

3. Kondisi tata hijau ditinjau terhadap lingkungan di Kota Makassar

4. Tinggi ruang di bawah pohon terhadap jarak pandang pengguna jalan

5. Ukuran tajuk (konopi) pda ruas Jalan AP. Pettarani, Urip Sumoharjo

dan Perintis Kemerdekaan

2. Analisis Luasan RTH

Tujuan dari analisis penentuan luasan RTH untuk mengetahui

kebutuhan ketersediaan RTH yang ada dan berapa rencana yang harus

disediakan dengan menganalisis data jumlah penduduk dan kendaraan

bermotor berdasarkan kebtuhan oksigen serta luas jalur hijau dalam

menyerap emisis karbon dioksida dari kendaraan bermotor.

a. Penentuan Luas RTH berdasarkan Kebutuhan Oksigen

Pohon atau tumbuhan dapat menyerap karbondioksida

melalui proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen melalui proses

fotosintesis dari rumus:

E + 6CO2 + 12H2O C2H12O6 +6O2 + 6H2O

264 g 216 g 180 g 192 g 108 g

Berdasarkan proses fotosintesis tersebut, Gerakis (1974)

dalam Muis (2005) mengembangkan suatu persamaan berikut ini,

¿= Xt+Yt(54 ) (0,9375 )

m2 ..................... (3.1)

III-7

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Keterangan :

Lt = Luas RTH pada tahun t (m2)

Xt = Jumlah kebutuhan oksigen bagi penduduk pada tahun t

Yt = Jumlah kebutuhan oksigen bagi kendaraan bermotor

pada tahun t

54 = konstanta yang menunjukkan 1 m2 luas lahan

menghasilkan 54 gram berat kering tanaman perhari

0,9375 = Konstanta yang menunjukkan bahwa 1 gram berat

kering tanaman adalah setara dengan produksi oksigen

0,9375 gram.

Asumsi :

a. Pengguna oksigen hanya manusia dan kendaraan bermotor.

b. Jumlah kendaraan yang keluar dan masuk dalam wilayah

studi dianggap sama setiap hari.

c. Kebutuhan oksigen per hari tiap orang adalah sama yaitu

sebesar 600 liter/hari atau 0.86 kg/hari (White et al. 1959

dalam Muis 2005).

d. Suplai oksigen hanya dilakukan oleh tanaman dan tidak ada

upaya penambahan luasan RTH

e. Pertumbuhan penduduk dan kendaraan bermotor konstan.

III-8

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor dihitung

berdasarkan konsumsi bahan bakar minyak (bensin dan solar) oleh

tiap-tiap jenis kendaraan bermotor per harinya, yaitu sepeda motor

dan kendaraan penumpang menggunakan bensin, sedangkan bus dan

kendaraan beban menggunakan solar. Untuk kebutuhan oksigen tiap

1 kg bensin yaitu 2.77 kg dan untuk 1 kg solar yaitu 2.88 kg (Muis

2005).

Konsumsi bensin oleh sepeda motor sebesar 1.5 liter/hari

dan kendaraan penumpang sebesar 25 liter/hari. Sedangkan

konsumsi solar oleh bus sebesar 50 liter/hari dan kendaraan beban

sebesar 40 liter/hari (Christina 2012).

Untuk menghitung populasi penduduk dan kendaraan

bermotor dari tahun 2013 hingga 2020 digunakan rumus bunga

berganda (Muis 2005), yaitu:

Pt+ x=P t (1+r )x.............................. (3.2)

Keterangan :

Pt+x : Jumlah penduduk pada tahun (t+x)

Pt : Jumlah penduduk pada tahun (t)

R : Rata-rata persentase pertambahan jumlah

penduduk

X : Selisih tahun

III-9

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Tabel 3.1 Kebutuhan oksigen berdasarkan jenis kendaraan bermotor dan bahan bakar minyak

Jenis kendaraan

Kebutuhan BBM Kebutuhan O2 tiap 1 kg

BBM

Kebutuhan O2/hariLiter/hari Kg/hari

Sepeda motor 1,5 1,10 2,77 3,03

Kendaraan penumpang 25 18,25 2,77 50,55

Kendaraan beban 40 29,20 2,88 84,10

Bus 50 36,50 2,88 105,12Sumber : Christina 2012 dan hasil perhitungan

Rata-rata persentase pertambahan jumlah penduduk dapat

dicari dengan menggunakan persamaan berikut (Muis 2005):

r=t 1−t 2

t2 .......................... (3.3)

Keterangan:

t1 : Jumlah penduduk tahun ke-1

t2 : Jumlah penduduk tahun ke-2

Rumus bunga berganda juga dapat digunakan untuk

memprediksi jumlah kendaraan bermotor untuk masing-masing

jenisnya dengan menggunakan data jumlah dan laju pertumbuhan

pada tahun sebelumnya.

b. Perhitungan Emisi Karbon

Perhitungan emisi akan dihitung dengan rumus berikut :

Q = n x FE x K ............................. (3.4)

Dimana, Q = jumlah emisi (gram/jam)

n = jumlah kendaraan (smp/jam atau kendaraan/jam)

III-10

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

FE = faktor emisi (gram/liter)

K = konsumsi bahan bakar (liter/100 km)

Beberapa ketentuan untuk perhitungan jumlah emisi ini adalah:

Untuk jumlah kendaraan yang dikonversi, nilai n dalam satuan

smp/jam, sedangkan untuk faktor emisi dan konsumsi bahan

bakar yang digunakan adalah faktor emisi dan konsumsi bahan

bakar untuk mobil penumpang.

Untuk jumlah kendaraan yang tidak dikonversi nilai n dalam

satuan kendaraan/jam dengan faktor emisi dan konsumsi bahan

bakar yang digunakan adalah faktor emisi dan konsumsi bahan

bakar untuk masing-masing jenis kendaraan.

Data perhitungan faktor emisi dan konsumsi bahan bakar

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Faktor Emisi berdasarkan Tipe Bahan Bakar dan Jenis Kendaraan

Tipe Kendaraan/Bahan Bakar

Faktor Emisi (gram/liter) Catatan(km/l)NOx CH4 NMVOC CO N2O CO2

Bensin: Kendaraan penumpang Kendaraan niaga kecil Kendaraan niaga besar Sepeda motor

21,3524,9132,037,12

0,710,710,713,56

53,3849,8228,4785,41

462,63295,37281,14427,05

0,040,040,040,04

2597,862597,862597,862597,86

Ass. 8,9Ass. 7,4Ass. 4,4Ass. 19,6

Diesel: Kendaraan penumpang Kendaraan niaga kecil Kendaraan niaga besar Lokomotif

11,8615,8139,5371,15

0,080,040,240,24

2,773,957,915,14

11,8615,8135,5724,11

0,160,160,120,08

2924,902924,902924,902964,43

Ass. 13,7Ass. 9,2Ass. 3,3

LPG: Kendaraan penumpang

(Eropa) Kendaraan penumpang

(US) Kendaraan niaga besar

34,6214,6213,85

0,771,151,15

23,0824,6219,62

100,0055,7758,46

0,000,000,00

2500,002426,922426,92

Ass. 8,9

LNG*)

Kendaraan penumpang Kendaraan niaga besar

(bensin) Kendaraan niaga besar

(solar)

13,5212,4645,55

22,4221,7119,93

3,203,203,91

25,6225,9815,66

0,000,000,00

1996,441996,441996,44

Km/m3

Ass. 6,5Ass. 2,2Ass. 2,03

Methanol/ethanol**)

Kendaraan penumpang (M85)

Kendaraan niaga besar (M100)

5,078,00

0,270,27

6,672,93

31,738,00

0,000,00

1858,671834,67

Sumber: dikompilasi dari IPCC (1996)

III-11

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Tabel 3.3 Konsumsi Energi Spesifik Kendaraan Bermotor berdasarkan Tipe Bahan Bakar dan Jenis Kendaraan

No. Jenis Kendaraan Konsumsi Energi Spesifik

(liter/100 km)1 Mobil Penumpang:

Bensin Diesel/solar

11,7911,36

2 Bus Besar: Bensin Diesel/solar

23,1516,89

3 Bus Sedang 13,044 Bus Kecil

Bensin Diesel/solar

11,3511,83

5 Bemo, Bajaj 10,996 Taksi:

Bensin Diesel/solar

10,886,25

7 Truk Besar 15,828 Truk Sedang 15,159 Truk Kecil:

Bensin Diesel/solar

8,1110,64

10 Sepeda Motor 2,66Sumber: BPPT dalam Jinca et al, 2009

c. Perhitungan Serapan Emisi Karbon Dioksida dengan

Menggunakan Luas Jalur Hijau

Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah emisi

karbon dioksida yang mampu diserap oleh jalur hijau di Kota

Makassar. Langkah-langkah perhitungan emisi karbon dioksida ini

adalah:

1. Menentukan intensitas cahaya yang terdapat pada tabel 3.4

Intensitas yang digunakan harus sesuai dengan kondisi iklim Kota

Makassar. Karena Kota Makassar beriklim tropis maka intensitas

III-12

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

cahaya yang digunakan adalah intensitas cahaya garis lintang

khatulistiwa (Tabel 2.8). Berikut ini intensitas per bulan yang

digunakan dalam perhitungan.

Tabel 3.4 Intensitas Cahaya

Bulan Intensitas Cahaya(kal/cm2/hari)

Intensitas Cahaya(watt/m2)

Januari 844 409,34Februari 963 467,01Maret 878 425,83April 876 424,86Mei 803 389,46Juni 803 389,46Juli 792 384,12Agustus 820 397,7September 891 432,13Oktober 866 420,01Nopember 873 423,41Desember 829 402,07

Dari nilai intensitas tersebut, satuan dikonversi menjadi

watt/m2, dimana 1kal/cm2/hari sama dengan 0,485 watt/m2.

2. Dari data intensitas penyinaran matahari tersebut, bisa dihitung

laju serapan CO2 berdasarkan hasil penelitian Pentury (2003)

dalam (Adiastari). Yaitu dengan formulasi matematika:

S=0,2278 e( 0,0048. I ).......................... (3.5)

Dimana, S = laju serapan CO2 per satuan luas

I = Intensitas cahaya (kal/cm2/hari)

e = Bilangan pokok logaritma natural

0,0048 = Koefisien intensitas cahaya

0,2278 = Konstanta penjumlahan

III-13

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

Sehingga di dapatkan rumus untuk menghitung daya serap

jalur hijau sebagai berikut :

Daya Serap jalur hijau = Laju serapan CO2 x Luas jalur hijau (3.6)

3. Analisis Vegetasi

Tujuan dari analisis vegetasi yaitu menghitung kandungan

biomassa dan kandungan karbon yang ada pada beberapa jenis pohon

serta mengetahui jenis vegetasi dan jumlah pohon yang ada pada jalur

hijau (tepi dan median jalan) pada Jl. AP. Pettarani, Jl. Urip Sumoharjo

dan Jl. Perintis Kemerdekaan.

a. Perhitungan Biomassa dan Kandungan Karbon pada Tanaman

Penghitungan biomassa pohon angsana, trembesi, mahoni,

johar dan ketapang menggunakan persamaan allometrik untuk pohon

mahoni untuk total atas permukaan (Adinugroho dan Sidiyasa, 2006,

dalam Sutaryo 2009), yaitu:

Y=0,048 D 2,68 ........................... (3.7)

Keterangan : Y = Biomassa (kg), D = diameter (cm), R2 = Koefisien

determinasi

Penggunaan persamaan allometrik untuk pohon mahoni

(diameter) dikarenakan tanaman yang berada di lokasi penelitian

memiliki diameter yang besar sehingga tidak dapat digunakan

persamaan allometrik yang terdiri dari dua peubah bebas (diameter

dan tinggi). Sehingga hubungan antara diameter dan tinggi tidak

III-14

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

sama. Hubungan yang dimaksud adalah besar ukuran diameter

batang, akan tetapi tinggi tanaman tidak mengalami pertambahan.

Sehingga persamaan allometrik ini, sangat baik digunakan untuk

penghitungan biomassa. Simpanan karbon setiap pohon diestimasi

dengan mengalikan nilai biomassa pohon dengan nilai konversi

sebesar 50% sesuai dengan pernyataan Brown (1997) dalam

(Laengge, 2012) bahwa secara kasar 50% dari kandungan biomassa

kayu tropis tersusun atas karbon.

Karbon (C) = Y x 0,5 .......................... (3.8)

Dimana : C = Karbon (kg), dan Y = Biomassa (kg)

III-15

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789...  · Web viewrepository.unhas.ac.idTinjauan Eksisting Lokasi Penelitian. ... Kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor

III-16