a will & a way-bab4

7/25/2019 A Will & A Way-Bab4

1/28

http://jendela-fantasi.blogspot.com/

Empat

SETELAH proses pendataan yang panjang dan

membosankan, Pandora tidak menemukan adanya

sesuatu yang hilang, karena itulah ia menolak usulan

Michael untuk memanggil polisi. Kalau sesuatu telah

dicuri, ia pasti akan menganggap panggilan itu seba-

gai langkah yang masuk akal. Polisi akan mengaduk-

aduk, mengobrak-abrik, dan memberikan ceramah

soal tidak adanya kunci. Jika perusak itu salah Seo-

rang anggota keluargadan ia harus sependapat de-

ngan kesimpulan Michaelpenyelidikan resmi yang

heboh akan membuat pendobrakan itu terlalu dibe-

sar-besarkan dan tidak diragukan lagi, terlalu banyak

pemberitaan.

Ya, wartawan pasti akan menyenanginya. Pando

ra sudah bisa membayangkan berita utamanya. Kelu-arga vs keluarga dalam peperangan atas wasiat seo-

rang eksentrik. Di balik kemandirian dan kebiasaan

tanpa basa-basinya, ada bagian dari dirinya yang me-

rasa urusan keluarga adalah urusan pribadi.

Jika satu atau lebih anggota keluarga mereka mengawasi Jolleys Folley dan setiap kejadian yang te-

ngah berlangsung, Pandora ingin mereka berpikir bah

wa ia menganggap perusakan itu sebagai hal bodoh

dan sia-sia. Soal harga diri, ia tak ingin ada orang yang

percaya ia telah menerima sebuah pukulan telak. Soal


2/28


kepraktisan, ia tidak ingin orang tahu bahwa ia akan

membuka mata lebar-lebar. Ia bertekad mencari tahusiapa yang mendobrak masuk ke bengkelnya dan

bagaimana orang itu mampu memilih waktu yang

sangat sempurna untuk melakukannya.

Michael tidak bersikeras untuk menghubungi

polisi karena alur pikirannya sama dengan Pandora.

Ia berhasil, lewat banyak manuver dan sikap diam,

menjaga kariernya tetap terpisah dari urusan keluar-

ga. Dalam bisnis, ia dikenal sebagai Michael Donahue

si penulis pemenang penghargaan, bukan Michael

Donahue kerabat Jolley McVie, multimiliuner. Michael

ingin menjaganya tetap seperti itu.

Dengan keras kepala, masing-masing telah me-

nolak untuk memberitahu yang lain ataupun rencana

mereka tentang semacam pekerjaan detektif pribadi.

Bukan sekadar masalah kepercayaan, tapi lebih kepa-

da kenyataan bahwa tak ada seorang pun dari merekayang merasa yang lainnya lebih mampu melakukan

pekerjaan tersebut. Jadi, mereka menjaga supaya per-

cakapan berlangsung ringan melalui salah satu dari

hidangan bintang empat yang disajikan Sweeney dan

membiarkan masalah perusakan itu tenggelam. Lebihpenting lagi, mereka dengan hati-hati menghindari se-

tiap ucapan yang mungkin memicu kenangan tentang

apa yang telah terjadi dalam taraf yang lebih pribadi

di bengkel kerja Pandora.

Setelah menikmati dua gelas anggur dan sepo-


3/28


tong besarfricasseeayam, Pandora merasa lebih opti-

mis. Keadaan bakal lebih buruk lagi jika ada satu darialat pertukangan maupun peralatannya yang diambil.

Itu berarti perjalanan menuju Manhattan dan penun-

daan selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Kejahatan terburuk yang dapat dilihatnya adalah ke-

nyataan bahwa ia telah dimata-matai. Tentunya itulah

satu-satunya penjelasan bagi pendobrakan yang sem-

purna sekali kebetulannya dengan perjalanannya me-

nuju ke kota. Dan itu akan menjadi urusan pertama

yang akan ia tangani.

Aku ingin tahu, cetus Pandora, menyelidik pe

lan-pelan, apakah keluarga Saunderson tetap tinggal

di kediaman mereka selama musim dingin.

Tetangga yang mempunyai kolam. Michael sen

diri memikirkan kediaman keluarga Saunderson itu.

Di rumah itu terdapat tempat-tempat yang, dengan sa

tu set teropong yang bagus, bisa dijadikan seseoranguntuk mengamati Folley dengan mudah. Mereka

menghabiskan banyak waktu di Eropa, bukan?

Hmm. Pandora berkutat dengan ayamnya. Me

reka bergerak di bidang perhotelan, kau tahu. Mereka

cenderung muncul di sana-sini selama beberapa minggu sekaligus.

Apa mereka pernah menyewakan tempat itu?

Oh, setahuku tidak. Aku memiliki kesan mere-

ka meninggalkan staf tengkorak di sana, bahkan kalau

mereka sedang pergi. Sekarang setelah kupikirkan


4/28


lagi, mereka ada di rumah, beberapa bulan yang lalu.

Kenangan itu membuat Pandora tersenyum. PamanJolley dan aku pergi memancing dan Saunderson nya-

ris menangkap basah kami. Kalau kami tidak buru-

buru lari ke pondok Ia menghentikan bicaranya

saat gagasan itu tercetus.

Pondok. Michael menangkap petunjuk yang di

tinggalkan Pandora. Rongsokan tua dua kamar yang

mau digunakan Jolley sebagai markas berburu selama

taraf makan-dari-tanah-sendiri-nya? Aku sudah lupa

sama sekali tentang itu.

Pandora mengangkat bahu seakan-akan itu tak

berarti apa-apa sementara otaknya berputar. Akhir-

nya dia lebih banyak makan buncis daripada makan

binatang buruan. Biasanya kami menangkap sekumpu

lan ikan trout, makan seperti babi dan mengirimkan

sisanya kepada Saunderson. Dia tidak pernah mengi-

rimkan tanda terima kasihnya.Kebiasaan jelek.

Well, kudengar neneknya dulu bekerja sebagai

pelayan bar di Chelsea. Tambah anggurnya?

Tidak, terima kasih. Menurut Michael, yang ter

baik adalah menjaga pikirannya tetap jernih jika iaingin menjalankan rencana yang baru mulai terben-

tuk. Kalau mau, jangan malu-malu untuk mengambil

sendiri.

Pandora meletakkan botol itu dan memberikan

seulas senyum manis. Tidak, aku baik-baik saja. cuma


5/28


sedikit capek.

Kau berhak untuk itu. Akan membuka jalan-nya dengan mulus jika ia bisa membuat Pandora ma-

suk kamar tidur lebih awal. Yang kauperlukan adalah

tidur malam yang nyenyak.

Aku yakin kau benar. Mereka berdua terlalu si

buk memikirkan rencana masing-masing untuk mem-

perhatikan betapa luar biasa sopannya percakapan

itu. Aku takkan minum kopi hari ini, lalu langsung

mandi. Ia pura-pura menguap. Bagaimana dengan-

mu? Punya rencana untuk kerja lembur?

Tidaktidak, kurasa aku akan memulainya

pagi-pagi sekali.

Baiklah kalau begitu. Pandora bangkit, masih

tersenyum. Ia akan menunggu satu jam, ia mengira

ngira,sebelum keluar dan pergi. Aku akan naik. Sela-

mat malam, Michael.

Selamat malam. Segera sesudah lampu di ka-mar Pandora padam, putus Michael, ia akan pergi ke

rumah Saunderson.

***

Pandora duduk di tengah kamarnya yang dige-

lapkan selama persis lima belas menit dan cuma men-dengarkan saja. Yang perlu ia lakukan hanyalah pergi

keluar tanpa ketahuan orang lain. Sisanya akan mu-

dah. Membuka pintu kamarnya yang berderit, ia mena

han napas, menunggu dan mendengarkan sebentar.

Tak ada suara apa-apa. Sekarang atau tidak sama seka


6/28


li, batinnya seraya merapatkan jaket. Merogoh saku-

nya dalam-dalam, diambilnya sebuah senter, duakotak korek api, dan sekaleng kecil hair spray. Sebaik

tongkat kebesaran, pikir Pandora, seandainya saja kau

bertemu dengan sesuatu yang tidak bersahabat. Ia ber

jingkat-jingkat menuju koridor dan mulai menuruni

tangga perlahan-lahan dengan punggung merapat ke

dinding.

Sebuah petualangan, pikirnya, merasakan debar

senang sekaligus tegang yang familiar. Ia belum meng-

alaminya lagi sejak Paman Jolley wafat. Saat membiar-

kan dirinya sendiri keluar dari salah satu pintu sam-

ping, ia memikirkan betapa senangnya Jolley jika bisa

menjalani yang satu ini. Bulan cuma muncul sekele-

bat, tapi langit bertabur bintang-bintang. Sebayang

kabut yang menghalangi bintang-bintang itu tak lebih

dari sekadar gumpalan yang tembus pandang. Dan

udaranyaPandora menarik napas dalam-dalamsesejuk dan sesegar sebutir apel. Seraya menoleh seki

las ke arah jendela kamar Michael, ia mulai menyusuri

hutan.

Cahaya bintang tak bisa menolongnya di sana.

Meski pohon-pohon tampak polos, ranting-rantingnyacukup tebal untuk menghalangi gumpalan-gumpalan

awan. Dinyalakannya lampu senternya, dan diarahkan

nya ke samping kiri dan kanan untuk menemukan

ujung-ujung jalan itu. Ia tak bergegas-gegas. Kalau ia

bergegas-gegas, petualangan itu akan terlalu cepat


7/28


selesai. Ia melangkah perlahan, mendengarkan dan

membayangkan.Ada suara-suaraembusan angin menerpa pu-

cuk-pucuk pinus dan mengacak-acak dedaunan ke-

ring. Sesekali penghuni hutan lewat ke arah kiri mau-

pun ke kanan. Seekor rubah, rakun, beruang yang

tidak bisa tinggal diam selama musim dingin? Pando-

ra menyukai perasaan tidak terlalu yakin itu. Kalau

kau berjalan menyusuri hutan sendirian, dalam kegela

pan, dan tidak bertanya-tanya sedikit pun, perjalanan-

nya akan sama sekali tidak menarik.

Ia menyukai aromanyapinus, tanah, embun

beku yang bakal turun ke dasat sebelum pagi. Ia me-

nyukai kesendirian, dan terlebih lagi, memiliki sesua-

tu di depan mata yang membutuhkan perhatiannya.

Jalan itu bercabang, dan ia memilih berbelok ke kiri.

Pondok itu sudah tak terlalu jauh. Tiba-tiba ia ber-

henti, yakin telah mendengar sesuatu bergerak keatas yang terlalu besar untuk dipertimbangkan seba-

gai seekor rubah. Selama sesaat ia mendapati dirinya

memikirkan yang tidak-tidak tentang beruang dan

bobcat. Berspekulasi dan berurusan dengan mereka

adalah dua hal yang berbeda. Tapi ternyata tidak adaapa-apa. Menggelengkan kepala, Pandora meneruskan

langkahnya.

Apa yang akan dilakukannya jika setelah sampai

di pondok ternyata tempat itu tidak berdebu dan teru-

rus? Apa yang akan dilakukannya jika ia benar-benar


8/28


menemukan salah satu kerabat tersayangnya sedang

sibuk melakukan urusan rumah tangga? Paman Carl-son membaca Wall Street Journal di dekat perapian?

Bibi Patience mengibas-ngibaskan selembar lap untuk

mengusir debu di sekeliling meja kayu reyot? Gagasan

itu nyaris membuatnya tertawa. Nyaris, sampai ia

terkenang bengkel kerjanya.

Seraya menautkan kedua alisnya, Pandora me-

langkah maju. Jika seseorang ada di sana, ia harus

menghadapinya. Bayangan pondok itu samar-samar

mulai tampak. Tempat itu kelihatan seperti semesti-

nya, sepi, tidak didiami, menakutkan. Diredupkannya

lampu senternya saat ia merayap menuju beranda,

lalu hampir saja berteriak ketika berat badannya sen

diri menyebabkan tangga kayu yang sempit itu berde

rak. Dirabanya dadanya sendiri dengan sebelah ta-

ngan sampai detaknya tak lagi terasa begitu kencang.

Kemudian pelan-pelan, diam-diam, sembunyi-sembu-nyi, ia meraih pegangan pintu dan memutarnya.

Pintu itu terbuka dan mengeluarkan suara me-

rintih. Meringis mendengar suara itu, Pandora berhi-

tung sampai sepuluh sebelum mengambil langkah

selanjutnya. Setelah sekilas menyinarkan senternya,ia melangkah masuk.

Saat lengan itu membekap lehernya, ia menja-

tuhkan senter yang dipegangnya. Benda itu bergulir di

lantai, sorotnya menyebar tak tentu ke segala arah, ke

dinding-dinding kayu dan perapian bata. Sambil me-


9/28


nahan napas ingin menjerit, dirogohnya kaleng hair

spraydi sakunya. Setelah badannya dibalikkan, ia mendapati dirinya bertatap muka dengan Michael. Tinju

Michael dikepalkan hanya beberapa inci saja dari

wajahnya, kaleng hair spray Pandora beberapa inci

saja dari wajah Michael. Keduanya terpaku di tempat

mereka berdiri.

Sial! Michael menjatuhkan kepalannya. Apa

yang sedang kaulakukan di sini?

Apa yang sedang kaulakukan di sini? balas

Pandora. Dan apa maksudmu mencengkeramku se-

perti itu? Kau bisa merusak senterku.

Aku nyaris mematahkan hidungmu.

Pandora mengibaskan rambutnya dan mengam-

bil kembali senternya. Ia tidak ingin Michael melihat

tangannya gemetaran. Well, aku sungguh berpikir

bahwa seharusnya kau mencari tahu dulu siapa orang

nya sebelum membekap orang itu.Kau mengikutiku.

Pandora menatapnya dengan tenang dan heran.

Itu akan menolongnya untuk mampu berlaku seperti

itu sementara perutnya masih bergolak. Jangan san-

jung dirimu. Aku cuma ingin melihat apakah sesuatuterjadi di sini, dan aku tidak ingin kau campur

tangan.

Campur tangan. Michael mengarahkan lampu

senternya sendiri langsung ke muka Pandora sehing-

ga wanita itu terpaksa menghalanginya dengan ta-


10/28


ngan. Dan apa yang akan kaulakukan seandainya ada

sesuatu yang terjadi? Mengatasinya?Pandora berpikir tentang betapa mudahnya Mi-

chael membuatnya tercengang. Itu cuma membuatnya

mengangkat dagu lebih tinggi lagi. Aku sanggup me-

ngurus diriku sendiri.

Tentu. Diliriknya kaleng yang masih digeng-

gam Pandora. Kau membawa apa?

Sempat melupakannya, Pandora melirik kaleng

itu juga dan mesti meredam gelaknya. Oh, betapa Pa-

man Jolley akan menyukai keanehan ini. Hair spray,

katanya sungguh-sungguh. Tepat di antara kedua

matamu.

Michael menyumpah-nyumpah, lalu tertawa. Ia

takkan mampu menulis sesuatu yang begitu tak ma-

suk akal seperti itu. Kurasa aku harus bersyukur kare

na kau belum sempat menyemprotku.

Aku melihat dulu sebelum menyerang. Pando-ra mengembalikan kaleng itu ke sakunya. Yah, kare-

na kita sudah di sini, sebaiknya kita melihat-lihat

sekeliling.

Aku sedang melakukan itu ketika mendengar

pendekatan cara kucing-mu. Pandora mengerutkanhidung, tapi Michael mengabaikannya. Kelihatannya

seseorang telah membuat dirinya sendiri berada di

rumah, Untuk membuktikan ucapannya, Michael me-

nyorotkan senternya ke arah perapian. Kayunya yang

setengah terbakar masih berasap.


11/28


Wah, wah. Memakai senternya sendiri, Pando-

ra mulai melangkah menyusuri pondok itu. Kali terak-hir ia berada di sini, kursi yang rujinya patah ada di de

kat jendela. Jolley duduk di sana, berjaga-jaga terha-

dap Saunderson, sementara Pandora membuka seka-

leng sarden untuk mengatasi kelaparan. Kini kursi itu

ditarik mendekati perapian. Seorang pengembara,

mungkin.

Sambil mengamatinya, Michael mengangguk.

Mungkin.

Tapi sepertinya tidak. Menurutmu dia akan

kembali?

Sulit dikatakan. Memandang sekilas saja tidak

menunjukkan hasil apa-apa. Pondok itu rapi dan apik.

Terlalu apik. Permukaan lantai dan mejanya seharus-

nya berlapis debu. Semuanya telah diseka bersih.

Sepertinya dia berhasil melakukan perusakan yang

ingin dilakukannya. Bersungut-sungut, Pandora men-jatuhkan diri ke tempat tidur dan bertopang dagu.

Aku berharap menangkap basah dia.

Dan apa? Menyemprotnya dengan hair spray

ramah lingkungan?

Ia melotot. Kaupunya rencana yang lebih baik,ya?

Kupikir aku akan membuatnya merasa sedikit

lebih tidak nyaman.

Mata bengkak dan hidung patah. Pandora me-

ngeluarkan suara-suara tak sabar. Sungguh, Michael,


12/28


kau mesti mencoba memisahkan tinjumu dari piki-

ranmu.Kurasa kau cuma ingin berbincang secara ma-

suk akal dengan siapa pun anggota keluarga kita yang

baik hati, yang sedang bermain cari dan hancurkan

terhadap bengkel kerjamu.

Pandora mulai menggertak, sejenak tertegun,

lalu tersenyum. Senyum perlahan nan licik yang selalu

membuat Michael terkagum. Tidak, akunya. Masuk

akal tidak terlalu penting dalam daftarku. Tapi, tam-

paknya kita berdua telah kehilangan kesempatan un-

tuk berlaku brutal. Yah, kau kan menulis cerita detek-

tifjadi bagaimanaharuskah kita mencari petun-

juk?

Bibir Michael tersenyum tipis ingin mengolok-

olok. Aku tak sempat membawa kaca pembesarku.

Kau bisa nyaris mengagumkan kalau menem-

patkan pikiranmu di sana. Sambil beranjak bangkit,Pandora mulai menyorotkan senternya ke sana kema-

ri. Mungkin dia menjatuhkan sesuatu.

Selembar kartu nama?

Sesuatu, gumam Pandora, tiba-tiba berlutut

dan melongok ke kolong tempat tidur. Aha! Masihmelongok, ia meraih sesuatu.

Apa itu? Michael sudah berada di sampingnya

sebelum gadis itu meluruskan tubuh.

Sepatu. Merasa bodoh dan sentimental, Pando

ra menggenggamnya dengan kedua tangan. Bukan


13/28


apa-apa. Ini milik Paman Jolley.

Karena Pandora tampak tersesat, dan lebih ra-puh dari yang ia kira, Michael menawarkan satu-satu-

nya hiburan yang ia tahu. Aku juga merindukannya.

Pandora duduk sejenak dengan sepatu butut di

pangkuannya. Kau tahu, terkadang seolah-olah aku

bisa merasakannya. Seakan-akan dia ada di pojokan

berikutnya, di kamar sebelah, menunggu untuk mun-

cul dan menertawakan lelucon hebat yang dimain-

kannya.

Tertawa singkat, Michael mengusap-usap pung-

gung Pandora. Aku paham maksudmu.

Pandora menatapnya, mantap, mengira-ngira.

Mungkin kau memang paham, gumamnya. Diraihnya

sepatu itu dari kolong tempat tidur dengan cepat,

kemudian bangkit. Aku mau melihat-lihat isi lemari.

Beritahu aku kalau kau menemukan kue. Mi-

chael membalas tatapan Pandora dengan mengangkatbahu. Pada tahap awal berhenti merokok, kau memer

lukan banyak kepuasan oral.

Kau mestinya mencoba mengunyah permen

karet. Pandora membuka lemari dan menyorotkan

senternya ke beberapa stoples dan kaleng yang ada didalamnya. Terdapat selai kacang, wadahnya bulat

pendek, dan kaviar Rusia. Dua kudapan favorit Jolley.

Pandangannya menyapu saus taco dan koktail buah

ukuran besar, mengenang pamannya yang berusia

sembilan puluh tiga tahun itu punya nafsu makan se-


14/28


besar seorang remaja. Mengulurkan tangan, Pandora

meraih salah satu kaleng dan mengangkatnya.

Aha!

Lagi?

Ikan tuna, Pandora mengumumkan seraya me

ngacung-acungkan kaleng itu ke arah Michael. Ini

sekaleng tuna.

Kau benar sekali. Ada mayo-nya, tidak?

Jangan berpikir dangkal begitu, Michael. Pa-

man Jolley benci tuna.

Michael mulai merutukkan sesuatu yang sarkas-

tis, lalu berhenti. Dia memang membencinya, kan?

ucapnya lirih. Dan dia tak pernah menyimpan Sesu-

atu yang tidak disukainya.

Tepat sekali.

Selamat, Sherlock. Sekarang siapa dari para ter

sangka yang senang pada ikan kaleng?

Kau cuma iri karena aku menemukan petunjukdan kau tidak.

Itu cuma petunjuk, Michael menekankan, agak

kesal karena dikalahkan seorang amatir, kalau kau

bisa melakukan sesuatu terhadapnya.

Michael tak pernah memberinya pujian, pikirPandora, terhadap segalanya, tidak terhadap karya-

nya, intelektualitasnya, bahkan juga kewanitaannya.

Ada nada sebal dalam nada suara Pandora saat ia

mulai berbicara. Kalau kau begitu pesimis, kenapa

jauh-jauh datang ke sini?


15/28


Aku berharap menemukan seseorang. Gelisah,

Michael menyorotkan senternya dari satu sisi dindingke sisi yang lain. Sejauh ini yang telah kita lakukan

hanyalah membuktikan bahwa seseorang pernah ada

di sini dan sekarang tidak lagi.

Pandora mencampakkan kaleng tuna itu dengan

kesal. Buang-buang waktu.

Seharusnya kau tidak mengikutiku.

Aku tidak mengikutimu. Pandora mengarah-

kan senternya pada Michael. Ia tampak terlalu lelaki,

terlalu berbahaya dalam bayangan. Pandora berharap,

singkat saja, ia sendiri memiliki tubuh bagus dan gaya

menakjubkan yang sanggup membuat Michael tere-

nyak lemas di lututnya. Napas mereka menderu-deru,

seolah menyatu.

Setahuku, kau yang mengikutiku.

Oh, begitu. Itulah kenapa aku lebih dulu sampai

di sini.Lupakan itu. Kalau kau berencana datang ke

sini malam ini, kenapa kau tidak mengatakannya kepa

daku?

Michael datang mendekat. Tapi jika ia terlalu de

kat dengan Pandora, cermatnya, ia mulai merasakansesuatu, semacam gatal di sekujur tubuhnya. Cobalah

menggaruknya, Michael mengingatkan diri sendiri,

dan Pandora akan menggosokmu mentah-mentah

dalam beberapa detik saja. Dengan alasan yang sama

dengan mengapa kau tidak mengatakannya kepadaku.


16/28


Aku tidak percaya padamu, Sepupu. Kau tidak percaya

padaku.Setidaknya kita sepakat pada satu hal. Pando-

ra mulai melangkah meninggalkannya dan mendapati

lengannya dicekal. Dalam satu gerakan cepat, ia

menundukkan wajahnya untuk mengamati tangan

Michael, lalu mendongak untuk menatap wajahnya.

Itu kebiasaan yang mestinya kau coba hilangkan,

Michael.

Kata pepatah, jika kau menghilangkan satu ke-

biasaan, kau menciptakan kebiasaan lain.

Nada dingin dalam suara Pandora tak pernah

berubah, tapi darahnya terasa memanas. Begitu?

Kau lebih mudah disentuh daripada yang kuki-

ra, Pandora.

Jangan terlalu yakin, Michael. Pandora meng-

ambil satu langkah ke belakang, bukan langkah mun-

dur, katanya pada diri sendiri. Itu cuma sebuah gerak-an yang murni menyerang. Tapi tetap saja Michael me

ngikuti geraknya.

Beberapa wanita punya kesulitan dalam meng-

hadapi ketertarikan fisik.

Bara yang menyala-nyala di mata Pandora bagiMichael tampak seperti gairah yang pernah sekilas

ditangkapnya waktu itu. Egomu muncul lagi. Rutini-

tas dominan ini mungkin sesuai benar dengan selera-

mu pada wanita, tapi

Kau selalu memiliki kekaguman aneh pada kehi


17/28


dupan seksku. Michael menyeringai, senang melihat

frustrasi menghiasi wajah Pandora.Kekaguman terpelajar yang sama dengan yang

dimiliki seseorang terhadap kehidupan seks mamalia

yang lebih rendah. Debar jantungnya yang cepat sung

guh membuatnya gusar. Bukan karena ia marah. Ia

terlalu jujur untuk berpura-pura bahwa itu disebab-

kan karena ia marah. Ia datang untuk mencari petua-

langan, dan ia menemukannya. Sudah malam, ucap

Pandora, menggunakan nada guru sekolah yang picik

terhadap siswanya yang bandel. Aku permisi dulu.

Aku tidak pernah bertanya soal kehidupan seks

mu. Saat Pandora mundur selangkah lagi, Michael me

mojokkannya dengan cantiknya. Sebelah tangan Pan-

dora diselipkan ke saku, kaleng hair sprayitu digeng-

gamnya erat-erat. Biar kutebak. Kau memilih pria

dengan serangkaian inisial di belakang namanya yang

lebih banyak berfilosofi tentang seks dibandingkandengan melakukannya.

Kau ini angkuh, arogan

Michael membungkam mulut Pandora dengan

cara yang sering dibayangkannya. Dengan mulutnya

sendiri.Kali ini ciuman itu bukan sebuah ujian, tapi sesu

atu yang panas, menggairahkan, nyaris mendekati ke-

putusasaan. Apa pun yang mungkin dirasakan Pando-

ra, akan dikemukakannya nanti saja. Sekarang ia akan

menerima pengalaman itu. Mulut Michael terasa ha-


18/28


ngat, kokoh, dan ia menggunakannya dengan keyakin-

an diri khas lelaki yang pada saat lain pasti akanmembuat Pandora marah besar. Kali ini Pandora

menyambutnya dengan mulutnya sendiri.

Michael sungguh kuat, melakukannya bertubi-

tubi. Untuk pertama kalinya Pandora merasakan

dirinya berhadap-hadapan dengan seorang pria yang

takkan memperlakukannya dengan lembut. Michael

menuntut, mengharap, dan memberikan raga yang

sungguh tak terbatas. Pandora tidak perlu berpikir

matang-matang selama ciuman itu. Ia bahkan tak per-

lu memikirkan apa pun.

Michael mengharapkan Pandora memukul balik

dan balas meninjunya. Respon cepat dan sigap Pando-

ra membuatnya terhuyung-huyung. Sesudahnya ia

akan terkenang pada sesuatu yang teramat mendasar

dan sederhana seperti sebuah kecupan yang membuat

kepalanya berputar.Pandora mempersiapkan pukulannya, tapi ia

melakukannya dengan bibirnya yang lembut. Kalau ia

tahu betapa cepatnya ia bisa meng-KO Michael, akan-

kah ia berbangga hati? Michael takkan memikirkan itu

sekarang. Pria itu takkan memikirkan apa pun seka-rang. Tanpa keraguan sedikit pun, dikuburnya akal

sehatnya dalam diri Pandora dan membiarkan perasa-

annya berkuasa.

Pondok itu dingin dan gelap tanpa secercah pun

sinar rembulan percintaan. Bau asap mati serta debu


19/28


merebak di setiap sudutnya. Angin berembus, membu

at jendela-jendelanya berderak. Tak ada seorang pundari mereka berdua yang memperhatikan. Bahkan

ketika saling melepaskan diri, tak ada seorang pun

yang memperhatikan.

Keadaan Michael tidaklah mantap. Itu sesuatu

yang akan dipikirkannya nanti. Setidaknya ia menda-

patkan kepuasan melihat Pandora juga tidak mantap.

Wanita itu terlihat seperti yang dirasakan Michael,

terkesima, tidak seimbang, dan tak mampu menyiap-

kan diri untuk mendaratkan pukulan selanjutnya.

Membutuhkan sedikit keseimbangan diri, Michael me-

nyeringai padanya.

Tadi kau mengatakan apa?

Pandora ingin menghantamnya. Ia ingin menci-

um Michael lagi sampai pria itu tak punya kekuatan

lagi untuk menyeringai. Michael mengharapkannya

berlutut di kakinya seperti yang mungkin dilakukanoleh wanita lain. Ia mengharapkan Pandora mendesah

dan tersenyum serta menyerah supaya ia mendapat-

kan satu korban lagi. Tapi Pandora malah membentak,

Idiot.

Aku suka kalau kau berterus terang.Peraturan nomor enam, sebut Pandora sambil

memasang tampang pembunuh, Tidak boleh ada kon

tak fisik.

Tidak ada kontak fisik, Michael mengiyakan

saat Pandora bergegas menuju pintu keluar, kecuali


20/28


kedua belah pihak menikmatinya.

Pandora membanting pintu dan meninggalkanMichael yang menyeringai.

***

Ketika dua orang benar-benar terlibat dalam

proyek mereka sendiri, mereka bisa tinggal di bawah

atap yang sama selama berhari-hari tapi jarang saling

bertemu. Terutama kalau atap itu besar sekali dan

orang-orangnya sangat keras kepala. Pandora dan

Michael berpapasan saat makan pagi, setelah itu me-

ninggalkan yang lain sendirian. Itu tidak melibatkan

masalah kesopanan maupun kepedulian. Itu cuma ka-

rena masing-masing terlalu sibuk untuk bisa meng-

ejek yang lain.

Secara terpisah, bagaimanapun juga, masing-

masing merasakan kepuasan terhadap diri sendiri

sewaktu bulan pertama berhasil mereka lewati. Satu

bulan berlalu, tinggal lima bulan lagi.Ketika mereka hendak melewati bulan kedua,

Michael menyetir ke New York selama sehari untuk

menangani masalah pernaskahan yang harus diurus-

nya sendiri. Ia pergi, jengkel seperti beruang, dan ber-

ulang kali merutuk soal kebodohan. Pandora bersiapmenikmati saat-saat kepergian Michael. Ia tak perlu

menjaga diri atau membagi Folley dengan orang lain

selama beberapa jam. Ia bisa melakukan apa pun yang

diinginkannya tanpa khawatir seseorang datang meng

intip ataupun berkomentar pedas. Itu akan menye-


21/28


nangkan sekali.

Pandora mendapati dirinya mencungkil-cungkilmakan malamnya, lalu mengamati mobil Michael mela

lui tirai brokat yang berat. Bukan karena ia merindu-

kan pria itu, ia meyakinkan dirinya sendiri. Itu cuma

karena ia telah terbiasa ditemani seseorang di rumah

itu.

Bukankah itu salah satu alasan mengapa sebe-

lumnya ia tidak tinggal bersama seseorang? Ia ingin

menghindari segala bentuk ketergantungan. Dan ke-

tergantungan, putusnya, adalah alami saat kau berba-

gi tempat tinggalbahkan jika kau membaginya de-

ngan seekor ular berkaki dua.

Jadi ia menunggu, dan menyaksikan. Lama sete-

lah Charles dan Sweeney pergi tidur, ia masih menung

gu dan menyaksikan. Ia tidak peduli, dan tentunya

bukannya kesepian. Cuma gelisah. Ia berkata pada

dirinya sendiri bahwa ia tidak pergi tidur karena iatidak lelah. Berjalan-jalan di lantai satu, ia melangkah

menuju ruang kerja Jolley. Ruang bermain bisa menja-

di istilah yang lebih pantas. Dekorasinya percampuran

antara tempat bermain video gamedan ruangan untuk

berdisko dengan komponen-komponennya yang ber-cita rasa seni serta sofanya yang rendah melengkung.

Ia berpaling ke televisi besar tiga puluh empat

inci, kemudian menetapkan acara pertama yang tam-

pil. Ia takkan menontonnya. Ia cuma ingin ditemani.


22/28


Ada dua mejapinballyang diutak-atiknya nyaris

satu jam penuh demi mengalahkan skor tinggi yangsudah diraih Jolley. Sebuah warisan lagi. Lalu ada

video gameberukuran besar yang menampilkan sera-

ngan terhadap planet Zarbo. Di bawah sistem pertaha-

nan Pandora yang serampangan, planet itu meledak

tiga kali sebelum ia berhasil melanjutkan permainan

ke tingkat berikutnya. Ada juga permainan catur yang

sudah terkomputerisasi, tapi ia menganggap otaknya

terlalu malas untuk memainkannya. Akhirnya ia

meregangkan diri di atas sofa berjarak dua meter di

muka televisi. Hanya untuk beristirahat, bukannya

menonton.

Tak lama kemudian, ia sudah menyimak suatu

acara televisi larut malam tentang polisi. Ban-ban

yang berdecit dan lesatan-lesatan peluru. Dengan ke-

pala disangga kedua tangan, sebelah kaki disandarkan

ke atas sofa, ia bersantai dan membiarkan dirinya di-hibur.

Ketika Michael sampai di depan pintu, Pandora

tidak memperhatikannya. Michael mengalami hari

yang melelahkan dan terpaksa menghadapi jalanan

yang luar biasa macet dalam perjalanan pulang. Nya-tanya ia sempat berpikir untuk menginap semalam di

kotahal yang paling masuk akal untuk dilakukan. Ia

mendapati dirinya menciptakan lusinan alasan lemah

tentang kenapa ia harus kembali bukannya menerima

undangan si asisten produserseorang wanita beram


23/28


but cokelat yang rapi dengan mata cokelatnya yang

besar.Michael berniat merangkak ke atas, menjatuh-

kan diri di ranjangnya dan tidur sampai siang, tapi

melihat cahaya dan mendengar bunyi ribut. Sekarang,

Pandorayang memproklamasikan dirinya sendiri se

bagai kritikus layar kacaterbaring di sofa menyaksi-

kan tayangan ulang pada pukul satu dini hari. Wanita

itu kelihatan ingin tahu seolah-olah tengah berse-

nang-senang.

Bukan acara yang jelek, renung Michael, menge-

nali serial itu. Bahkan, ia pernah menulis beberapa

naskah untuk serial itu pada masa-masa awal karier-

nya. Tokoh utamanya memiliki akal licik juga sikap

canggung yang membuat si pelaku mengeluarkan cu-

kup banyak informasi untuk membuatnya ditangkap

pada akhir acara.

Michael mengamati Pandora yang bergerak-gerak dengan nyamannya di sofa. Michael menunggu

sampai jeda iklan. Well, temyata si hebat jatuh juga.

Pandora memang nyaris terjatuh, bergulir de-

ngan cepatnya untuk melihat ke belakang, ke arah pin

tu masuk. Ia bangkit, mengerutkan dahi dan memutarotak untuk mencari alasan yang dapat diterima. Aku

tidak bisa tidur, katanya, yang memang benar ada-

nya. Ia takkan menambahkan satu lagi alasannya,

yaitu karena Michael tidak ada di rumah. Kurasa tele-

visi memang dibuat untuk penderita insomnia. Valium


24/28


untuk pikiran.

Michael Ietih, sungguh letih, tapi ia menyadaribetapa senang dirinya karena Pandora menyambut-

nya dengan cara ini. Ia mendekatinya, melompat du-

duk di sebelahnya, dan menyandarkan kakinya di

meja kopi yang dibuat dari batangan kayu yang

gemuk bulat. Siapa yang melakukannya? tanyanya,

dan menghela napas. Senang sekali rasanya tiba di

rumah.

Mitra bisnis yang rakus itu. Pandora tak ingin

Michael pulang kembali dan puas mempermalukan-

nya. Sedikit sekali tantangan dalam menemukan jawa

bannya.

Acara ini tidak didasari oleh premis untuk me-

nemukan siapa yang melakukan kejahatan. tapi pada

bagaimana si pahlawan menjebak mereka untuk meng

khianati dirinya sendiri.

Pandora berpura-pura tidak tertarik, tapi beringsut sedemikian rupa sehingga ia masih dapat melihat

layar. Jadi, apa saja yang terjadi di New York?

Sukses. Michael melepas sebelah sepatunya

dengan menggunakan ujung sepatu yang satu lagi.

Setelah beberapa jam sibuk menjambak rambut danmenyalahkan casting director, naskah itu tetap utuh.

Michael kelihatan lelah. Benar-benar lelah, Pan-

dora menyadarinya, dan tak cukup sanggup membung

kukkan diri untuk mencopot sepatunya yang sebelah

lagi. Pria itu hanya mengeluarkan gerutuan singkat


25/28


tanda apresiasi. Aku tidak mengerti kenapa orang

mau begitu repot mengurusi sesuatu yang berlang-sung cuma satu jam setiap minggunya.

Michael membuka sebelah matanya untuk me-

mandangi Pandora. Itu cara Amerika.

Apa sih yang perlu dibesar-besarkan? Ada keja-

hatan, jagoannya mengejar penjahat dan menangkap-

nya sebelum credit title di bagian akhir film keluar.

Sepertinya cukup sederhana.

Takkan cukup aku berterima kasih padamu

karena telah menjelaskannya. Itu akan kusebut pada

rapat produksi yang akan datang.

Sungguh, Michael, bagiku sepertinya semua ber

jalan cukup mulus, terutama karena kau sudah mena-

ngani hal ini selama bertahun-tahun.

Tahu yang namanya ego dan paranoia?

Pandora tersenyum simpul. Aku sudah pernah

mendengarnya.Yah, padukan itu dengan tabiat artistik, perlom

baan rating, dan anggaran yang membengkak. Jangan

lupa mempertimbangkan para eksekutif di jaringan.

Keadaannya tak berjalan begitu mulus selama empat

tahun. Kalau Logan dibuat sampai empat tahun lagi,keadaannya juga takkan berjalan mulus. Itulah bisnis

pertunjukan.

Pandora menggerakkan bahunya. Sepertinya

itu cara yang bodoh untuk mencari nafkah.

Memang, Michael mengiyakan, dan jatuh terle-


26/28


lap.

Pandora membiarkannya tertidur sejenak sela-ma dua puluh menit berikutnya sementara ia sendiri-

an menyaksikan si polisi licik yang canggung mengen-

cangkan tali pada sang mitra bisnis yang serakah.

Puas karena keadilan sudah ditegakkan, Pandora

bangkit untuk mematikan televisi dan meremangkan

lampu di ruangan itu.

Ia bisa meninggalkan Michael di sini, pikirnya se

raya mengamati Michael yang sedang tertidur. Saat itu

Michael kelihatan cukup nyaman dengan kondisinya.

Pandora memikirkannya saat menghampiri pria itu

untuk mengusap rambut yang jatuh di dahinya. Tapi

Michael mungkin terbangun dengan leher yang kaku

dan perilaku yang menyebalkan. Sebaiknya kubawa

dia ke atas, ke tempat tidur, putus Pandora, dan meng

guncang-guncangkan bahu pria itu.

Michael.Mmm?

Ayo ke tempat tidur.

Kupikir kau takkan memintanya, gumamnya,

dan meraih Pandora dengan setengah hati.

Takjub, Pandora mengguncang-guncangnya le-bih kuat lagi. Kau tidak boleh membiarkan tanganmu

meraih lebih dari jangkauanmu. Ayolah, Sepupu, akan

kubantu kau ke atas.

Sutradaranya benar-benar bodoh, gerutunya

saat Pandora menyeretnya supaya berdiri.


27/28


28/28


dur itu terasa bagai surga. Michael bisa berkubang se-

minggu penuh di sana.Kau mulai mengigau, Michael. Akan kuminta

Charles membawakanmu teh hangat dan madu besok

pagi.

Tidak kalau kau masih ingin hidup. Michael

memaksa dirinya membuka mata dan tersenyum pada

Pandora. Kenapa kau tidak merayap ke sampingku?

Dengan sedikit dorongan, aku bisa memberimu saat-

saat berharga dalam hidupmu.

Pandora mencondongkan badannya, mendekat

sampai bibirnya tinggal beberapa inci saja jaraknya

dari bibir Michael. Napas mereka berpadu cepat intim.

Sesaat Pandora terus begitu sementara rambutnya

jatuh menyentuh pipi Michael. Dalam mimpimu,

bisiknya.

Michael mengangkat bahu, menguap, dan meng-

gulingkan badan. Oke.

Dalam kegelapan, Pandora berdiri dengan ta-

ngan dikacakkan di pinggang. Setidaknya Michael bisa

berlagak tersinggung. Pandora mengangkat bahu, lalu

melangkah pergimemastikan bahwa ia membanting

pintu keluar.

a will & a way-bab4

Documents