always exceed your expectations in providing … · kas dan bank kas awal tahun 6.882 26.979 kas...

35
“ ALWAYS EXCEED YOUR EXPECTATIONS IN PROVIDING INSURANCE SEVICES ”

Upload: trinhthien

Post on 16-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

“ ALWAYS EXCEED YOUR EXPECTATIONS IN PROVIDING INSURANCE SEVICES ”

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 1 | P a g e

“ ALWAYS EXCEED YOUR EXPECTATIONS IN PROVIDING INSURANCE SERVICES “

LAPORAN TAHUNAN

2016

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 2 | P a g e

Daftar Isi

Bab I Ikhtisar Keuangan 3 Ikhtisar Keuangan

Bab II Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 4 Laporan Dewan Komisaris 6 Laporan Direksi

Bab III Profil Perusahaan 9 Profil Perusahaan 10 Nilai-nilai, Visi dan Misi 11 Sekilas Perusahaan 12 Informasi Kepemilikan Saham 13 Struktur Organisasi 14 Beberapa Kegiatan Perusahaan di tahun 2016 15 Dewan Komisaris dan Direksi

Bab IV Pembahasan Manajemen 17 Analisis dan Pembahasan Manajemen 21 Tinjauan Keuangan 22 Neraca 23 Laporan Arus Kas 24 Rasio-rasio Keuangan

Bab V Tata Kelola Perusahaan 25 Tata Kelola Perusahaan 26 Organ Perusahaan 26 Rapat Umum Pemegang Saham 27 Dewan Komisaris 28 Komite Audit dan Komite Pemantau Resiko 28 Direksi 28 Komite Manajemen Resiko 29 Komite Pengembangan Produk Asuransi 29 Sekretaris Perusahaan 30 Satuan Pengawas Internal 31 Sumber Daya Manusia

Bab VI Laporan Keuangan 34 Laporan Keuangan Audited 2016

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 3 | P a g e

BAB I

Ikhtisar Keuangan

(Jutaan Rupiah)

Pendapatan Premi 223.090 162.980

Hasil Underwriting 20.748 34.385

Beban Usaha 27.315 28.018

Hasil Investasi 1.890 4.050

Laba Sebelum Pajak 3.015 10.086

Laba Tahun Berjalan 2.552 8.208

Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain 9.607 10.173

(Jutaan Rupiah)

Aset 688.537 585.160

Liabilitas 564.958 366.409

Hutang Subordinasi 15.000 -

Ekuitas 108.579 218.751

(Jutaan Rupiah)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi (13.858) (25.594)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 10.655 (72.354)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan 23.300 85.000

Kas dan Bank Kas Awal tahun 6.882 26.979

Kas dan Bank Kas Akhir tahun 26.979 14.031

Rasio Keuangan 2015 2016

Rasio RBC 139,50% 259,24%

Rasio Kecukupan Investasi 127,41% 554,63%

Rasio Beban Terhadap Pendapatan Premi Neto 102,05% 70,67%

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas 2,35% 3,75%

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Arus Kas

2016

2016

20162015

2015

2015

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 4 | P a g e

BAB II

Laporan Dewan Komisaris

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua pencapaian dan kinerja

menggembirakan pada tahun 2016 yang telah diraih oleh PT. Asuransi Tugu Kresna Pratama. Pada Tahun

2016 kondisi perekonomian Indonesia mengalami perlambatan karena adanya penurunan ekonomi

Dunia, tetapi Pemerintah telah berusaha untuk menggerakkan per ekonomian domestik dan memacu

proyek-proyek infrastruktur.

Kondisi ekonomi domestik juga mempengaruhi kondisi perusahaan, namun disisi lain perusahaan

berhasil mendapatkan dana segar dari pemegang saham baru yaitu Dana Pensiun PT PLN (Persero)

sehingga perusahaan dapat masuk ke wahana yang lebih tinggi dalam mendapatkan peluang usaha.

Penilaian Direksi

Ditengah kondisi ekonomi yang melambat, Direksi menetapkan tahun 2016 sebagai tahun puncak

pembenahan. Manajemen terus berusaha menjalankan berbagai strategi serta mengupayakan

optimalisasi bisnis korporasi sektor kelistrikan dan infrastruktur.

Sebagai hasil dari usaha tersebut, manajemen dapat membawa perusahaan kepada pencapaian kinerja

yang jauh lebih baik seperti terlihat dalam Laporan Keuangan tahun 2016. Dimana Perusahaan telah

mencatat Laba sebesar Rp 8,21 M lebih tinggi dari tahun 2015 sebesar Rp. 2,55 M, ini menunjukkan

pertumbuhan perusahaan sebesar 222%, serta tingkat Risk Base Capital (RBC) Ratio tahun 2016

mencapai 259,24% dibanding tahun 2015 hanya mencapai 139,50%. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi tingginya kepada Direksi atas kinerja

dan pencapaian yang telah diraih.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Perusahaan berkomitmen untuk berperan aktif dengan senantiasa memastikan penerapan Tata Kelola

yang Baik (Good Corporate Governance /GCG) serta konsisten pada setiap aspek bisnis. Perusahaan

selalu menyediakan informasi yang seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan (Pemegang Saham dan

Publik) sesuai dengan peraturan yang berlaku dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Otoritas

lainnya.

Laporan - laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu, mencakup Laporan Keuangan Semester

dan Laporan Keuangan Tahunan yang di Audit serta Laporan Tahunan dan disebarluaskan sesuai

ketentuan melalui media cetak, dan elektronik serta paparan publik bila diperlukan.

Oleh karena itu, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah menerapkan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik dengan efektif dan sesuai dengan peraturan yang ada.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 5 | P a g e

Komposisi Dewan Komisaris

Dalam tahun 2016 telah terjadi perubahan dalam komposisi Dewan Komisaris karena telah berakhirnya

tugas Bapak Supriatna Suhala berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler tanggal 20

Januari 2016 dan dalam keputusan yang sama telah disetujui pengangkatan Bapak Soekrisno

Tjokrodiwiryo sebagai Komisaris Independen.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Bapak

Supriatna Suhala atas dedikasi dan kinerja beliau yang baik selama ini serta menyambut anggota baru

Dewan Komisaris yakni Bapak Soekrisno Tjokrodiwiryo.

Penutup

Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh

Nasabah, para Pemegang Saham, Regulator, Mitra Usaha dan Direksi yang terus memberikan dukungan

kepada PT Asuransi Tugu Kresna Pratama selama tahun 2016, dan secara khusus kami memberikan

apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan atas integritas dan dedikasi dalam

memberikan yang terbaik bagi Perusahaan.

Dan dengan Rahmat Allah SWT serta dukungan kuat dari seluruh Pemangku Kepentingan, Mitra Usaha,

Badan-badan Regulasi, Dewan Direksi dan seluruh Karyawan PT Asuransi Tugu Kresna Pratama dapat

melangkah dengan penuh keyakinan di Tahun 2017 .

Jakarta, 14 Maret 2017

Dewan Komisaris

Dewi Sri Wahyunie Doddy Silviadi Soekrisno Tjokrodiwiryo

Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 6 | P a g e

Laporan Dewan Direksi

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas semua pencapaian yang telah diraih

oleh PT Asuransi Tugu Kresna Pratama (ATKP) pada tahun 2016. Dalam operasional sehari-hari ATKP

senantiasa berpedoman pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, dan menerapkan prinsip-prinsip tata

kelola perusahan yang baik.

Pada tahun 2016 kondisi ekonomi Indonesia mengalami perlambatan akibat penurunan ekonomi dunia.

Pemerintah sudah berupaya maksimal dalam menghadapi situasi ini. Mendorong konsumsi rumah

tangga dan pembentukan modal tetap bruto merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan ekonomi

domestik dan memacu proyek-proyek infrastruktur. Disamping itu Bank Indonesia juga berupaya

mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan penurunan suku bunga acuan BI-7 Day Reserve

Repo Rate, dan menaikkan batas LDR (Loan to Deposit Ratio) dari 78% menjadi 80% sebagai insentif bagi

perbankan untuk meningkatkan kucuran kredit.

Kondisi ekonomi domestik tersebut juga turut mempengaruhi pertumbuhan asuransi umum.

Pertumbuhan pendapatan premi bruto tumbuh relatif rendah 5,1% dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya. Segmen korporasi mengalami dampak paling besar atas pendapatan premi bruto

asuransi umum. Asuransi Property dan Asuransi Kendaraan Bermotor yang merupakan jenis asuransi

paling dominan dalam portofolio Asuransi Umum 57,3% tumbuh dibawah 10%, masing-masing 7,9%

dan 0,4%. Bahkan, tiga jenis asuransi lainnya mengalami pertumbuhan negatif, yaitu : Asuransi Aneka -

20%, Asuransi Tanggung Gugat -15%, dan Asuransi Pengangkutan -1,2%. Pertumbuhan pendapatan

premi bruto pada 2016 tenyata ditopang oleh Asuransi Satelit milik BRI tumbuh 1.297%.

Dalam situasi seperti ini perusahaan-perusahaan asuransi yang selama ini banyak menutup risiko dari

segmen korporasi tentu mengalami dampak paling signifikan, termasuk dalam hal ini ATKP yang selama

ini dikenal sebagai pemain untuk asuransi di sektor kelistrikan.

Kinerja 2016

Manajemen menetapkan tahun 2016 sebagai tahun puncak pembenahan sehingga diharapkan dapat

dijadikan landasan untuk bangkit. Tahun-tahun sebelumnya yang ditandai dengan penurunan

pendapatan premi bruto sebagai konsekuensi dari kebijakan seleksi risiko (Sound and Prudent

Underwriting) dalam rangka memperbaiki hasil underwriting diharapkan berakhir pada 2016, dan tahun

2017 menjadi titik balik kebangkitan perusahaan.

Sinyal positif dampak positif kebijakan tersebut dapat terlibat dari peningkatan hasil underwriting, dari

Rp 20,75 miliar pada 2015 menjadi Rp 34,38 miliar. Padahal pendapatan premi bruto mengalami

penurunan sebesar 26,94%, dari Rp 223,09 miliar menjadi Rp 162,98 miliar. Faktor utama peningkatan

hasil underwriting ini adalah penurunan beban klaim (76,72%), dari Rp 26,97 miliar menjadi Rp 6,28

miliar. Pembenahan manajemen klaim berhasil melakukan penilaian ulang terhadap besaran klaim yang

diajukan, dan pada saat yang sama jumlah klaim-klaim baru relatif kecil.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 7 | P a g e

Dari sisi investasi, perusahaan mencatatkan hasil investasi lebih tinggi dibandingkan dengan tahun

sebelumnya, yaitu Rp 1,89 miliar pada 2015 dan Rp 4,05 miliar pada 2016 atau tumbuh sebesar

114,20%.

Alhamdulillah, pada akhir 2016 ATKP membukukan laba bersih sebesar Rp 8,21 miliar, lebih tinggi dari

tahun sebelumnya sebesar Rp 2,55 miliar atau tumbuh sebesar 221,79%. Disamping itu, pada

pertengahan 2016 ATKP mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 100 miliar sehingga ekuitas

perusahaan meningkat menjadi Rp 218,75 miliar. Tingkat solvabilitas perusahaan yang direpresentasikan

oleh Risk Based Capital (RBC) Ratio tumbuh sangat signifikan dari 139,50% pada 2015 menjadi 259,24%

pada 2016. Ini menunjukkan bahwa kondisi permodalan perusahaan sangat sehat untuk mengelola

berbagai risiko asuransi umum.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perusahaan menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting bagi perusahaan

yang bergerak dalam sektor jasa keuangan. Oleh karena itu peningkatan SDM menjadi perhatian serius,

baik untuk SDM yang berkaitan langsung dengan pelayanan kepada nasabah maupun SDM yang

mengelola risiko asuransi. Perusahaan terus berupaya memenuhi posisi-posisi yang masih lowong

dengan SDM yang kompeten, dan meningkatkan pengetahuan SDM yang ada melalui kegiatan-kegiatan

pelatihan dan workshop, baik yang dilakukan secara internal maupun mengikutsertakan karyawan pada

kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak ketiga.

Hingga saat ini ATKP mempekerjakan 130 orang karyawan yang bekerja di kantor pusat, kantor cabang

dan kantor pemasaran. Diantaranya terdapat 1 orang karyawan yang memiliki kualifikasi ahli asuransi

umum (AAI-K) dan 11 orang ajun ahli (AAAI-K). Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan masih

banyak karyawan lainnya yang saat ini sedang mengikuti ujian profesi dari Asosiasi Ahli Manajemen

Asuransi Indonesia (AAMAI).

Para direksi juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar di bidang perasuransian dan

manajemen risiko. Saat ini para direksi juga telah memiliki sertifikasi dalam manajemen risiko.

Tantangan Bisnis

Dampak perlambatan ekonomi pada 2016 sangat dirasakan oleh ATKP yang pada saat yang sama sedang

berupaya melakukan pembenahan internal. Upaya meningkatkan bisnis dari segmen ritel masih dalam

tahap inisiasi dan pengembangan sehingga belum dapat langsung menopang pendapatan premi bruto

tatkala segmen korporasi mengalami tekanan. Namun demikian, dukungan dan komitmen pemegang

saham yang kuat telah memungkinkan ATKP mendapatkan bisnis dari lingkungan Grup PLN dalam

jumlah yang relatif lebih besar dari tahun sebelumnya, khususnya yang terkait dengan penutupan

asuransi aset Grup PLN.

Dalam kondisi demikian, manajemen terus berupaya menjalankan strategi yang telah ditetapkan dengan

mengupayakan optimalisasi bisnis korporasi khususnya sektor kelistrikan dan infrastruktur dan sejalan

dengan itu mengembangkan segmen ritel melalui pengembangan keagenan dan kerjasama dengan

perbankan.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 8 | P a g e

Prospek Bisnis

Diharapkan kondisi ekonomi Indonesia pada 2017 akan membaik dan tumbuh pada kisaran 5,1%.

Proyek-proyek kelistrikan yang masuk dalam mega-proyek 35.000 MW yang pada 2016 telah dilelang,

diharapkan akan memulai aktivitasnya pada 2017. Demikian pula proyek-proyek infrastruktur lainnya

akan terus berlangsung pada tahun ini. Dari sektor keuangan, diharapkan pelaksanaan proyek-proyek

tersebut akan mendorong pengucuran kredit dari perbankan. Dengan demikian tercipta peluang bisnis

untuk asuransi umum dari sektor perbankan.

Pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya

akan meningkatkan daya beli. Ini akan menjadi peluang bagi asuransi dari sektor Consumer/Retail,

seperti asuransi kendaraan bermotor, asuransi rumah tinggal (KPR), dan asuransi perjalanan.

Penutup

Upaya-upaya yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 dan hasilnya yang telah dicatat dalam laporan

keuangan perusahaan merupakan pelajaran yang berharga untuk menyongsong tahun 2017.

Pengalaman-pengalaman yang berupa keberhasilan dan kegagalan akan sangat bermanfaat untuk

menjalankan usaha pada tahun depan dimana tantangannya tentu tidak mudah.

Dukungan dan kepercayaan dari pemegang saham dan komisaris tentu memberikan kekuatan dan

kepercayaan diri bagi manajemen dalam menjalan tugas sehari-hari. Ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya pantaslah kami haturkan kepada : Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Regulator,

Nasabah, Mitra Usaha, Karyawan dan Pemangku Kepentingan lainnya. Dengan kerja keras, komitmen,

dan rahmat dari Allah SWT, perusahaan akan mampu memperoleh hasil yang lebih optimal pada tahun

2017.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 14 Maret 2017

Direksi

Beni Hermawan Gunawan Supandji Syamsul Bahri

Presiden Direktur Direktur Keuangan & Administrasi Direktur Teknik

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 9 | P a g e

BAB III

Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Asuransi Tugu Kresna Pratama

Tanggal Pendirian : 21 Agustus 1991 dengan nama PT Ratu Sampoerna

Alamat Kantor : Gedung Andika, Jl. Raya Pasar Minggu No 5 Pancoran, Jakarta -12780

Telepon : 021-7995888

Fax. : 021-79184342

Email : [email protected]

Website : www.tugukresna.com

Bidang Usaha : Asuransi Umum

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 10 | P a g e

Nilai-nilai, Visi & Misi Perusahaan

Nilai-Nilai

Kepercayaan, Integritas, Profesional, Pemberdayaan, Pelayanan Prima,

Tata Kelola yang Sehat

Visi

Menjadi Perusahaan Asuransi yang unggul dan memberikan nilai tambah

yang berkelanjutan bagi seluruh Stakeholders

Misi

Membangun hubungan yang kuat dengan para nasabah dan semua

jaringan bisnis sebagai rekan bisnis yang loyal dan terpercaya.

Menyediakan perencanaan proteksi asuransi yang lengkap dan

komprehensif bagi semua aset dan kepentingan serta kebutuhan para

nasabah.

Tetap berorientasi memberikan jasa professional yang unggul dan

memberikan kepuasaan bagi para nasabah dan pemangku

kepentingan.

Membentuk tenaga kerja yang bebas dan bertanggungjawab, bersikap

kooperatif dan welas-asih sebagai budaya kerja.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 11 | P a g e

Sekilas Perusahaan

Riwayat Singkat

PT Asuransi Tugu Kresna Pratama berkedudukan di Jakarta adalah perusahaan yang menyediakan jasa

asuransi umum, baik program standar maupun khusus meliputi asuransi kebakaran, asuransi kendaraan

bermotor, asuransi alat berat, asuransi rekayasa, asuransi kecelakaan diri dan surety bond kepada

pelanggan baik perorangan maupun badan hukum. PT Asuransi Tugu Kresna Pratama merupakan

perusahaan asuransi yang memiliki pengalaman dan kekhususan dalam penutupan asuransi aset dan

proyek ketenagalistrikan dengan market terbesar kami adalah grup PT PLN (Persero).

Perusahaan didirikan pertama kali dengan nama PT Asuransi Ratu Sampoerna pada tahun 1991. Pada

Tahun 1995 sebagian besar saham diambil alih oleh YPK PT PLN (Persero) dan Tugu Grup dan berganti

nama menjadi PT Asuransi Tugu Kresna Pratama. Pada Tahun 2008 PT Asuransi Tugu Kresna Pratama

melakukan merger dengan PT Asuransi Andika Raharja Putera dengan saham mayoritas dipegang oleh

YPK PT PLN (Persero).

Pada Tahun 2016, Dana Pensiun PT PLN (Persero) bergabung dengan membeli saham baru perusahaan

dan menjadi pemegang saham mayoritas sebanyak 59,54%.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 12 | P a g e

Informasi Kepemilikan Saham

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentasi Saham

1. Dana Pensiun PT PLN (Persero 955 59,54 %

2. Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan

PT PLN (Persero) 413 25,73 %

3. PT Andika Energindo 112 6,95 %

4. PT Jasaraharja Putera 63 3,89 %

5. PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia 41 2,59 %

6. PT Kreasindo Resource Indonesia 21 1,30 %

Shareholder Chart

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 13 | P a g e

Struktur Organisasi

Dewan Komisaris

Dewi Sri Wahyunie : Presiden Komisaris

Doddy Silviadi : Komisaris Independen

Soekrisno Tjokrodiwiryo : Komisaris Independen

Dewan Direksi

Beni Hermawan : Presiden Direktur

Gunawan Supandji : Direktur Keuangan dan Administrasi

Syamsul Bahri : Direktur Teknik

Lampiran : 1

Keputusan Direksi No. 047/DIR-TKP/SEKPER/2016

Tanggal : 1 Juni 2016

-

-

-

- PENGAWAS INETERNAL

-

-

-

-

PT Asuransi Tugu Kresna Pratama

Direksi

PEMASARAN

DEPOK

KANTORPEMASARAN

TANGERANG

CABANG

JAKARTA

BANDUNG

KANTOR

PEMASARAN

KOMITE PEMANTAU

RESIKO

ENGINEERING

ENGINEERING

SEMARANG

CABANG

SATUAN KEPATUHAN

MANAJEMEN RESIKO

REASURANSI

BALIKPAPAN

CABANG

SURABAYA

CABANG

MEDAN

CABANG

PEMASARAN

BEKASI

KANTOR

PEMASARAN

DEWAN KOMISARIS

KEUANGAN &

DREKTUR

PEMASARAN

BAGIAN SBU

KLAIM & RISK SURVEY

KEUANGAN &

BAGIAN

KEUANGAN &

DIREKTUR

TEKNIK

ADMINISTRASI

DIVISI

DIREKTUR

PENAGIHAN

SBU

KOMITE AUDIT

KANTOR

ADMINISTRASI

DIVISI

PEMASARAN

DIVISI

UNDERWRITING

DIVISI

RISK SURVEY ENERGI

BAGIAN

U/W PROPRETY &

BAGIAN

U/W NON PROPRETY &

BAGIAN

SATUAN

PELAYANAN ENERGI

KOORDINATOR

KLAIM ENERGI

UNDERWRITING

ADMINISTRASI &

KEUANGAN

PEMASARAN ENERGI

UNIT BISNIS HUKUMSEKRETARIAT

PEMASARAN UMUM

SBU

KANTOR PEMASARAN

BAGIAN

KLAIM

BAGIAN

RISK SURVEY AKUNTANSI

PEMASARAN BROKER

KEAGENAN U/W FINANCIAL

MAKASSAR

INDEPENDEN

PEMASARAN

PALEMBANG

KANTOR

SEKRETARIS

KOMISARIS

KOMISARISPRESIDEN DIREKTUR

PERUSAHAAN

BAGIAN

BAGIAN

UMUM & SDM

KANTOR

LINE

TEKNOLOGI INFORMASI

BAGIAN

AHLI

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 14 | P a g e

Beberapa Kegiatan Perusahaan di tahun 2016

Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Baru dengan Dana Pensiun PT PLN (Persero)

Acara Presentasi Sosialisasi Polis EAR PT Indonesia Power

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 15 | P a g e

Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

DEWAN KOMISARIS

1. Dra. Dewi Sri Wahyunie, Ak

Presiden Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir di Madiun, 12 Agustus 1952. Menjabat sebagai Presiden Komisaris

PT Asuransi Tugu Kresna Pratama sejak 24 Juni 2015 dengan gelar Sarjana Strata 1 Fakultas

Ekonomi UGM tahun 1977.

Beberapa posisi yang pernah dijabat sebelumnya : Direktur Keuangan PT Indonesia Power dari

tahun 2008 – 2013, Komisaris Utama PT Indo Pusaka Berau dari tahun 2009 – 2016 dan Komisaris

PT Perta Daya Gas dari tahun 2010 – 2015.

2. Doddy Silviadi, MBA

Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, 13 Januari 1962. Menjabat sebagai Komisaris

Independen PT Asuransi Tugu Kresna Pratama sejak 24 Juni 2015 dengan gelar Sarjana Strata 2

Magister Management di IMNI tahun 1992.

Beberapa posisi yang pernah dijabat sebelumnya : Direktur Operasional di PT Asuransi Sarana

Lindung Upaya tahun 2015, Asisten Direktur Pemasaran di PT Asuransi Bangun Askrida tahun 2006

dan Direktur Pemasaran Warna Artha Life.

3. Ir. Soekrisno Tjokrodiwiryo, AAAIK

Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir tanggal 5 Desember 1955. Menjabat sebagai Komisaris Independen

PT Asuransi Tugu Kresna Pratama sejak 11 Januari 2016 dengan gelar Sarjana Strata 1 jurusan

Mesin – ITB Bandung.

Beberapa posisi yang pernah dijabat sebelumnya : Kepala Divisi Klaim di PT Asuransi Jasa Indonesia

(Persero) tahun 1985 - 2009, Direktur Umum & Syariah PT Asuransi Allianz Utama Indonesia tahun

2009 - 2011, dan sebagai Direktur Tehnik pada PT Jasa Cipta Rembaka.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 16 | P a g e

DEWAN DIREKSI

1. Drs. Beni Hermawan, Ak, MBA

Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung tanggal 16 Mei 1958. Menjabat sebagai Presiden Direktur

PT Asuransi Tugu Kresna Pratama sejak tanggal 24 Juni 2015, menempuh pendidikan di Strata 1

jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran dan Strata 2 MBA – ITB.

Beberapa posisi yang pernah dijabat sebelumnya : Presiden Komisaris PT Asuransi Tugu Kresna

Pratama dari tahun 2014-2015, Kepala Divisi di Direktorat Keuangan PT PLN (Persero) dari tahun

2007 – 2014, Direktur Keuangan PT Pembangkitan Jawa-Bali dari tahun 2002 - 2004.

2. Syamsul Bahri, SE,M.Si,AAIK,ICLi.U,ANZIIF (Snr Assoc)

Direktur Teknik Warga Negara Indonesia, lahir di Matak, 28 April 1976. Menjabat sebagai Direktur Teknik PT

Asuransi Tugu Kresna Pratama sejak tanggal 24 Juni 2015. Mempunyai pengalaman di asuransi

umum ± 22 tahun yaitu sejak tahun 1994. Menempuh pendidikan di Strata 1 Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma dan Strata 2 MSi di Universitas Indonesia.

Beberapa posisi yang pernah dijabat sebelumnya : Kepala Divisi dan Staf Ahli PT Asuransi Tugu

Kresna Pratama dari tahun 2014 – 2015, Kepala Divisi Teknik PT Asuransi Binagriya Upakara dari

tahun 2013 – 2014, sebagai Deputy Group Head Reinsurance PT Asuransi Takaful Umum dari tahun

2003 – 2013.

3. Gunawan Supandji, SE

Direktur Keuangan & Administrasi Warga Negara Indonesia, lahir di Cirebon 1 Mei 1954. Menjabat sebagai Direktur Keuangan &

Administrasi sejak tanggal 3 Juni 2014. Menempuh pendidikan di Strata 1 dari Fakultas Ekonomi

Universitas di Jakarta.

Beberapa posisi yang pernah dijabat sebelumnya : Senior Special I di Direktorat Keuangan PT PLN

(Persero) tahun 2010, Manajer Keuangan pada beberapa unit bisnis PT PLN (Persero) dari tahun

2002 – 2009.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 17 | P a g e

BAB IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Ekonomi Makro

Pada kuartal III 2016 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional

sebesar 5,02% (year on year). Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan

kuartal sebelumnya yang tercatat 5,18% (year on year). Sementara secara kumulatif, pertumbuhan

ekonomi nasional hingga kuartal III tercatat 5,04%. Kondisi ekonomi dunia disinyalir sebagai penyebab

utama kontraksi ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok mengalami stagnasi pada 6,7%,

Singapura mengalami perlambatan pertumbuhan dari 2% menjadi 0,6%, dan Korea Selatan melambat

dari 3,3% menjadi 2,7%.

Menurut para ekonom dan analis, konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) atau investasi masih berperan menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pertumbuhan

konsumsi rumah tangga diproyeksikan mencapai 5% (year on year) seiring dengan masih terjaganya

daya beli masyarakat. Investasi tumbuh sekitar 5,75% (year on year) seiring dengan sentimen positif

yang mendorong aliran dana masuk ke pasar keuangan. Beberapa indikator lainnya juga menunjukkan

perbaikan pada investasi fisik, seperti penjualan semen tumbuh 2,5% (year on year), serta meningkatnya

impor barang modal. Pembangunan infrastruktur merupakan sektor yang cukup dominan selama tahun

2016.

Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia (BI) sempat menurunkan suku bunga

acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin, dari sebelumnya 5,25% menjadi 5%. Tujuan

kebijakan ini adalah untuk menggenjot permintaan domestik yang akhirnya dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi nasional. Diharapkan melalui kebijakan tersebut pertumbuhan kredit perbankan

hingga akhir tahun 2016 diprediksi akan berada pada kisaran 7% hingga 9% (year on year).

Untuk mengatasi lambatnya penyaluran kredit perbankan hingga kuartal II, BI melakukan relaksasi

kebijakan LTV (Loan to Value) pada KPR (Kredit Pemilikan Rumah) diharapkan dapat memicu permintaan

kredit. Kebijakan BI menaikkan batas bawah LDR (Loan to Deposit Ratio) menjadi 80% dari sebelumnya

78% juga diharapkan menjadi insentif perbankan untuk meningkatkan suplai kredit.

Tinjauan Industri

AAUI melaporkan bahwa pendapatan premi bruto pada 2016 adalah Rp 61,87 miliar, tumbuh 5,1% dari

periode yang sama tahun 2015. Di awal tahun, AAUI memperkirakan pendapatan premi bruto asuransi

umum akan tumbuh pada kisaran 10% - 15%. Kondisi ekonomi nasional yang mengalami kontraksi akibat

kondisi ekonomi global ternyata turut mempengaruhi pendapatan premi bruto pada 2016, khususnya

untuk segmen korporasi.

Portofolio asuransi umum secara keseluruhan masih didominasi oleh Asuransi Harta Benda 30,8% dan

Asuransi Kendaraaan Bermotor 26,5%. Artinya, kontribusi dua kelas bisnis ini adalah 57,3% atau lebih

dari separuh portofolio.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 18 | P a g e

Secara persentase, Asuransi Satelit tumbuh paling tinggi, yaitu 1297%, disusul oleh Penjaminan 29,3%,

Asuransi Kredit 18%, Asuransi Tanggung Gugat 14,4%, dan Asuransi Rekayasa 13%. Jenis asuransi lainnya

tumbuh dibawah 10%. Bahkan, asuransi yang paling dominan seperti Asuransi Harta Benda dan Asuransi

Kendaraan Bermotor, masing-masing tumbuh 7,9% dan 0,4%.

Peluncuran satelit milik Bank BRI merupakan kontributor peningkatan pendapatan premi bruto dari

Asuransi Satelit. Nampaknya, kondisi ekonomi yang belum pulih menyebabkan penjualan kendaraan

bermotor mengalami perlambatan sehingga mempengaruhi permintaan akan Asuransi Kendaraan

Bermotor. Demikian pula rendahnya permintaan Asuransi Harta Benda dapat dipengaruhi oleh kucuran

kredit dari perbankan yang masih belum normal.

Prospek Bisnis

AAUI memperkirakan pada 2017 industri asuransi umum akan tumbuh pada kisaran 15% - 20%.

Optimisme ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain: pertumbuhan ekonomi nasional yang

didorong oleh proyek infrastruktur dan membaiknya daya beli masyarakat. Program Pengampunan

Pajak juga diyakini akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia.

Optimisme atas membaiknya kondisi ekonomi 2017 terlihat jelas pada asumsi RABPN 2017. Pemerintah

menetapkan tingkat inflasi 4%, nilai tukar Rp 13.300,- per 1 Dolar AS, dan pertumbuhan ekonomi 5,1%.

Dengan optimisme ini diharapkan potensi pertumbuhan asuransi umum pada 2017 akan lebih baik

dibandingkan tahun 2016.

Populasi Indonesia yang diperkirakan akan mencapai 260 juta jiwa pada 2017 merupakan potensi besar

untuk asuransi umum khususnya untuk produk-produk ritel. Peluang untuk memasarkan paket-paket

asuransi rumah tinggal, asuransi kendaraan bermotor untuk pribadi, asuransi kecelakaan diri, asurani

perjalanan, dan lain-lain terbuka lebar karena jumlah penduduk yang besar.

Tinjauan Operasional

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 02 tahun 2008 pasal

3, maksud dan tujuan didirikannya perusahaan adalah :

a) Berusaha dalam bidang Asuransi Kerugian; b) Menyelenggarakan usaha dibidang asuransi kerugian dalam bentuk dan jenis menurut dan tunduk

kepada peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia.

Visi PT Asuransi Tugu Kresna Pratama adalah menjadi perusahaan asuransi yang unggul dan

memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

Misi PT Asuransi Tugu Kresna Pratama adalah:

Membangun hubungan yang kuat dengan para nasabah dan semua jaringan bisnis sebagai rekan

bisnis yang loyal dan terpercaya.

Menyediakan perencanaan proteksi asuransi yang lengkap dan komprehensif bagi semua aset

dan kepentingan dari masing-masing kebutuhan para nasabah.

Tetap berorientasi memberikan pelayanan profesional yang unggul dan memberikan kepuasan

bagi para nasabah dan pemangku kepentingan.

Membentuk tenaga kerja yang bebas dan bertanggung jawab, bersikap kooperatif dan welas-

asih sebagai budaya kerja.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 19 | P a g e

Pada 2016 perusahaan membukukan premi bruto sebesar Rp 162,98 miliar atau turun 26,94% dari

pendapatan premi bruto 2015 sebesar Rp 223,09 miliar sebagaimana terlihat pada Tabel Pendapatan

Premi. Hampir semua kelas bisnis mengalami pertumbuhan negatif, kecuali Engineering dan

Miscellaneous. Kondisi ini disebabkan terutama karena penurunan rate premi asuransi aset beberapa

korporasi.

Faktor lain yang mempengaruhi penurunan premi bruto pada 2016 adalah berkurangnya penutupan

asuransi dari segmen korporasi menyusul kebijakan seleksi risiko yang lebih prudent. Penurunan premi

bruto dari Asuransi Property sebagian besar disebabkan karena perubahan kelas bisnis dari Property

Insurance menjadi Comprehensive Machinery Insurance (CMI) yang masuk kedalam kelompok

Engineering Insurance. Oleh karena itu, pada 2016 kelas bisnis Engineering menujukkan pertumbuhan

yang sangat signifikan 189%.

Kebijakan pengendalian risiko Sound and Prudent Undewriting juga berdampak pada Asuransi Marine

Cargo dan Asuransi Kendaraan Bermotor, sehingga pada tahun 2016 kedua kelas bisnis ini mengalami

penurunan premi. Pada 2016 perusahaan sangat membatasi penutupan asuransi Marine Cargo yang

menggunakan alat angkut Barge, dan penutupan asuransi mobil tangki BBM.

Sementara itu, penurunan pendapatan premi dari kelas bisnis Aviation Hull adalah karena perusahaan

membatasi bisnis-bisnis yang tergolong High Risk dimana portoflionya tidak terlalu besar. Penurunan

pendapatan premi dari Surety Bond terjadi karena penggunaan Jaminan Bank Garansi pada proyek-

proyek PLN sebagai pengganti Surety Bond untuk Jaminan Uang Muka, Jaminan Pelaksanaan dan

Jaminan Pemeliharaan. Tabel berikut menunjukan perbandingan pendapatan premi bruto pada 2016

dan 2015 untuk masing-masing kelas bisnis:

Tabel : Pendapatan Premi

Klaim Bruto tahun buku 2016 tercatat sebesar Rp 84,43 miliar atau naik sebesar 11,33% bila

dibandingkan dengan tahun buku 2015 sebagaimana terlihat pada Tabel Hasil Underwriting. Kenaikan

klaim bruto dimaksud dikarenakan banyaknya klaim-klaim Underwriting Year tahun-tahun sebelumnya

yang settled pada tahun buku 2016. Sementara itu, untuk Underwriting Year 2016 jumlah klaim yang

tercatat masih dibawah 5% dari total klaim yang dibukukan tahun 2016. Dapat disimpulkan bahwa

kebijakan Prudent Underwriting tahun 2015 dan 2016 berjalan dengan baik.

(Jutaan Rupiah)

Class of Business 2015 2016 %

Property 145.712 27.814 (80,91)%

Motor Vehicle 5.566 4.856 (12,76)%

Marine Cargo 8.237 4.568 (44,54)%

Aviation Hull 2.489 929 (62,68)%

Engineering 34.390 99.460 189,21%

Bond 18.978 16.669 (12,17)%

Miscellaneous 7.717 8.684 12,53%

Total 223.089 162.980 (26,94)%

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 20 | P a g e

Tabel : Hasil Underwriting

Strategi Bisnis Perusahaan

Optimalisasi pendapatan premi dari segmen korporasi dimana perusahaan memiliki keunggulan

komparatif merupakan salah satu kebijakan strategis perusahaan. Kebijakan ini difokuskan untuk

mengupayakan tercapainya Topline guna memperoleh Market share yang lebih besar. Kebijakan

tersebut dikombinasikan dengan upaya menggarap segmen ritel melalui sumber bisnis keagenan dan

Bancassurance. Peningkatan pendapatan premi dari segmen ini dimaksudkan untuk membantu

tercapainya target keuntungan perusahaan. Kombinasi dua kebijakan ini diharapkan mampu

menghasilkan Profitable Growth.

Implementasi kebijakan strategis tersebut dilakukan melalui 5 (lima) inistiatif strategis, yaitu:

Kerjasama yang intensif dengan perbankan dan Grup PLN serta kontraktor PLN.

Pengembangan produk di sektor ritel, perbankan dan UMKM.

Fleksibilitas dalam penetapan tarif premi yang kompetitif dan sehat.

Perbaikan sistem dan kualitas SDM untuk menghadapi persaingan serta perubahan pasar yang

dinamis.

Peningkatan saluran distribusi serta pengembangan pasar di daerah.

Kondisi Yang Mendukung

Pada bulan Juni 2016 Dana Pensiun PT PLN (Persero) bergabung menjadi Pemegang Saham Perseroan

dengan membeli saham baru dan menjadi pemegang saham terbesar.

Hal ini dapat memperkuat struktur keuangan perseroan sehingga dapat memperluas kesempatan

mengikuti berkompetisi di beberapa pasar korporasi yang lebih besar.

(Jutaan Rupiah)

NO 2015 2016 %

I PENDAPATAN UNDERWRITING

Pendapatan PremiPremi bruto 223.090 162.980 (26,94)%

Premi reasuransi (184.999) (130.393) (29,52)%(Kenaikan) penurunan premi belum

merupakan pendapatan 7.177 3.017 (57,96)%Jumlah pendapatan premi 45.268 35.604 (21,35)%

II BEBAN UNDERWRITING

Beban Klaim

Klaim bruto 75.833 84.428 11,33%Klaim reasuransi (51.797) (64.980) 25,45%

Kenaikan (penurunan) estimasi klaimretensi sendiri 2.935 (13.169) (548,69)%

Jumlah beban klaim 26.971 6.279 (76,72)%Beban komisi neto (4.004) (5.353) 33,69%

Beban underwriting lainnya neto 1.552 293 (81,12)%Jumlah Beban Underwriting 24.520 1.219 (95,03)%

III HASIL UNDERWRITING 20.748 34.385 65,73%

KETERANGAN

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 21 | P a g e

Tinjauan Keuangan

Pendapatan

Perseroan membukukan pendapatan premi sebesar Rp 162,98 miliar ditahun 2016 lebih kecil 26,94%

bila dibandingkan dengan pendapatan premi tahun 2015 sebesar Rp 223,09 miliar. Namun demikian

Perseroan membukukan jumlah hasil underwriting di tahun 2016 sebesar Rp. 34,38 miliar angka

tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 65,72% dari jumlah hasil underwritingdi

tahun 2015 sebesar Rp 20,75 miliar. Kenaikan jumlah hasil underwriting tersebut berasal dari kontribusi-

kontribusi komponen antara lain:

1. Pendapatan Premi Neto

Pendapatan premi neto yang diperoleh Perseroan di tahun 2016 sebesar Rp 40,96 miliar

mengalami penurunan sebesar 16,88% dari tahun 2015 yaitu sebesar Rp 49,27 miliar.

Berdasarkan segmen usaha, segmen engineering memiliki kontribusi atas penerimaan premi

bruto sebesar 61,03% atau sebesar Rp 99,46 miliar, diikuti oleh segmen property sebesar

17,07% atau Rp 27,81 miliar. Sedangkan segmen bond, aneka dan lain-lain masing-masing

berkontribusi sebesar 10,23%, 5,33% dan 6,35%.

2. Pendapatan Komisi Neto

Pendapatan komisi perseroan mengalami kenaikan sebesar 33,69% menjadi Rp 5,35 miliar.

Kontribusi terbesar pendapatan komisi neto berasal dari segmen engineering sebesar Rp 10,15

miliar dimana angka tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 92,81% dari

tahun sebelumnya yaitu Rp 5,26 miliar.

3. Beban Klaim Neto

Beban klaim neto mengalami penurunan sebesar 76,72% yaitu Rp 6,28 miliar dari tahun

sebelumnya sebesar Rp 26,97 miliar, mana rasio beban klaim neto terhadap pendapatan premi

neto mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 54,74% menjadi 15,33% di tahun 2016.

4. Hasil investasi

Pendapatan yang diperoleh Perseroan di luar operasional yaitu hasil investasi tahun 2016

mengalami kenaikan 114,20% sebesar Rp 4,05 miliar dari tahun 2015 sebesar Rp 1,89 miliar

Beban Usaha

Beban usaha Perseroan tercatat sebesar Rp 28,02 miliar mengalami kenaikan yang tidak terlalu

signifikan yaitu sebesar 2,57% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 27,32 miliar. Beban kepegawaian

merupakan salah satu komponen pembentuk beban usaha tahun 2016 sebesar Rp 18,30 miliar yaitu

65,32% dari total beban usaha, mengalami kenaikan 2,05% dari tahun 2015 sebesar Rp 17,93 miliar.

Sementara beban umum tahun 2016 yang berkontribusi 14,75% dari total beban usaha adalah sebesar

Rp 4,13 mengalami kenaikan sebesar 7,52% dari Rp 3,84 miliar di tahun 2015.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 22 | P a g e

Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak perseroan tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 234,51% menjadi Rp 10,09

miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,02 miliar.

Laba Tahun Berjalan

Perseroan mencetak laba tahun berjalan tahun 2016 sebesar Rp 8,21 miliar naik secara signifikan

221,67% dari tahun 2015. Marjin laba bersih Perseroan turut tumbuh dari 5,18% menjadi 20,04% di

tahun 2016.

Neraca

ASET

Aset Perusahaan memiliki nilai sebesar Rp 585,16 miliar per tanggal 31 Desember 2016. Posisi aset

Perusahaan mengalami penurunan sebesar 15.01% dari Rp 688.54 miliar pada 31 Desember 2015.

Penurunan tersebut berasal dari kontribusi sebagai berikut:

1. Investasi

Aset Perusahaan dari sisi Investasi mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 313,22%

dari Tahun 2015 sebesar Rp 24,33 miliar menjadi Rp 100,53 miliar di Tahun 2016. Kenaikan ini

disebabkan adanya penambahan modal dari pemegang saham baru yang dimasukkan dalam

komponen investasi.

2. Piutang Premi

Piutang premi Perusahaan tercatat sebesar Rp 236,23 miliar di Tahun 2016 turun sebesar

19,50% dari Tahun 2015 sebesar Rp 293,44 miliar.

3. Aset Reasuransi

Aset Reasuransi Perusahaan yang berkontribusi 30,42% dari total aset tercatat sebesar

Rp 178,00 miliar di tahun 2016 mengalami penurunan 40,86% dari tahun 2015 sebesar

Rp 300,97 miliar.

LIABILITAS

Perusahaan memiliki jumlah liabilitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 366,41 miliar dimana nilai

tersebut menunjukkan penurunan 35,14% dari posisi tahun 2015 yang sebesar Rp 564,96 miliar. Faktor-

faktor yang menyebabkan penurunan liabilitas Perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Hutang Klaim

Perusahaan di Tahun 2016 membukukan hutang klaim sebesar Rp 60,31 miliar mengalami

penurunan 23,10% dari Rp 78,42 miliar di Tahun 2015.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 23 | P a g e

2. Liabilitas Asuransi

Liabilitas Asuransi Perusahaan terdiri dari estimasi klaim dan premi yang belum merupakan

pendapatan yang masing-masing berkontribusi 17,93% dan 15,55% dari total aset. Pada akhir

2016 nilai estimasi klaim yang terbentuk sebesar Rp 104,94 miliar atau turun sebesar 47,55%,

sedangkan premi yang belum merupakan pendapatan menunjukkan penurunan 32,60% menjadi

Rp 91,02 miliar.

3. Hutang Reasuransi

Hutang reasuransi ikut berkontribusi terhadap penurunan liabilitas, dimana per 31 Desember

2016 Perusahaan mencatat hutang reasuransi sebesar Rp 88,10 miliar atau turun sebesar

31,10% dari Rp 127,88 miliar di tahun 2015.

Laporan Arus Kas

Perusahaan memiliki posisi kas dan bank di awal tahun sebesar Rp 26,98 miliar. Di tahun 2016 nilai kas

dan bank Perusahaan mengalami penurunan sehingga posisi kas dan bank Perusahaan di akhir Tahun

2016 menjadi sebesar Rp 14,03 miliar. Pembayaran premi reasuransi dan klaim menjadi kontribusi

utama penurunan posisi kas dan bank bersih Perusahaan. Rincian perubahan arus kas Perusahaan

adalah sebagai berikut:

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Perusahaan mencatat nilai kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 25,59 miliar

di tahun 2016 disebabkan oleh adanya aktivitas-aktivitas pembayaran yang mengalami

peningkatan. Pembayaran-pembayaran tersebut antara lain : pembayaran premi reasuransi

sebesar Rp 104,82 miliar, pembayaran klaim sebesar Rp 98,93 miliar dan pembayaran beban

usaha sebesar Rp 19,47 miliar.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Perusahaan mencatat nilai kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 72,35

miliar, nilai tersebut disebabkan adanya penempatan investasi pada deposito berjangka sebesar

Rp 87,15 miliar di tahun 2016 naik 293,38% dari Rp 22,15 miliar di Tahun 2015, penempatan

saham tersedia dijual sebesar Rp2,22 miliar bertambah 118,06% dari Rp 1,02 miliar di tahun

2015, penempatan obligasi dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 9,00 miliar dari Rp 1,00 miliar

di tahun 2015 naik 800,00% di tahun 2016, dan penempatan investasi reksadana sebesar

Rp 2,00 miliar di tahun 2016.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Perusahaan mencatat nilai kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 85,00

miliar yang berasal dari penambahan modal disetor dari pemegang saham baru sebesar Rp 100

miliar dan pembayaran pinjaman subordinasi sebesar Rp 15,00 miliar.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 24 | P a g e

Rasio-Rasio Keuangan

Rasio RBC

Perusahaan mempunyai rasio Risk Based Capital tahun 2016 sebesar 259,24% naik 85,83% dari tahun

sebelumya sebesar 139,50%.

Rasio Kecukupan Investasi

Rasio kecukupan investasi adalah rasio antara total investasi ditambah kas dan bank dengan cadangan

teknis retensi sendiri ditambah hutang klaim retensi sendiri. Perusahaan memperoleh rasio kecukupan

investasi di tahun 2016 sebesar 554,63% naik 335,32% jika dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar

127,41%.

Rasio Beban Terhadap Pendapatan Premi Neto

Perusahaan memiliki rasio beban terhadap pendapatan premi neto sebesar 70,67% di tahun 2016

mengalami penurunan sebesar 30,75% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 102,05%.

Rasio Laba Bersih Terhadap Ekuitas

Rasio laba bersih terhadap ekuitas diperoleh Perusahaan di tahun 2016 sebesar 3,75% mengalami

kenaikan 59,66% dari tahun 2015 sebesar 2,35%.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan menerapkan penyesuaian terhadap PSAK di 2015. Penerapan

penyesuaian 2015 mewajibkan pengungkapan tambahan pada catatan segmen terkait dengan

pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam pengaplikasian kriteria penggabungan. Termasuk

didalamnya adalah penjelasan singkatan atas segmen operasi yang digabungkan dan indicator ekonomi

yang dinilai dalam penentuan apakah segmen operasi memiliki karakteristik ekonomi serupa. Selain dari

itu, penerapan dari penyesuaian ini tidak memiliki dampak untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya

dan tidak akan berpengaruh di periode yang akan datang.

Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan

substansial terhadap kebijakan akuntansi dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau

tahun sebelumnya:

ISAK 30 “Pungutan”

Amandemen PSAK 15 “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”

Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap”

Amandemen PSAK 19 “Aset Tak Berwujud”

Amandemen PSAK 24 “Imbalan Kerja”

Amandemen PSAK 65 “Laporan Keuangan”

Amandemen PSAK 66 “Pengaturan Bersama”

Amandemen PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 25 | P a g e

BAB V

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance didefinisikan sebagai sebuah sistem dan struktur dalam menjalankan

Perusahaan agar dapat menjaga kelangsungan usaha dengan tetap mematuhi peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika, pentingnya penerapan Tata Kelola yang Baik dapat

mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan membentuk iklim usaha yang kondusif, dan juga

dapat menciptakan keunggulan bagi perusahaan didalam menghadapi persaingan dan memberikan nilai

tambah bagi para pemangku kepentingan.

Perusahaan berkomitmen untuk menerapkan asas-asas Tata Kelola Perusahaan yang baik secara

konsisten pada setiap aspek bisnis dan semua jajaran Perusahaan.

Penerapan prinsip-prinsp Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Didalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, perusahaan mengacu kepada UU

RI No. 40 tahun 2014 tentang Perasuransian serta perundangan lain yang terkait dengan bidang usaha

perasuransian. Sistem pengelolaan Perusahaan yang diterapkan di PT Asuransi Tugu Kresna Pratama

tetap berpedoman pada Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan

Governance adalah sebagai berikut:

a. Keterbukaan

Perusahaan harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan

dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan

haknya.

Informasi yang harus diungkapkan meliputi tapi tidak terbatas pada hal-hal yang bertalian

dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi Perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan

kompensasi Pengurus, Pemegang Saham pengendali, cross shareholding, pejabat eksekutif,

pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian intern, sistem dan pelaksanaan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik serta kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi

Perusahaan.

Prinsip keterbukaan yang dianut Perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi

informasi rahasia mengenai Perusahaan dan Tertanggung sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Kebijakan Perusahaan harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan yang

berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.

b. Akuntabilitas

Perusahaan harus menetapkan tanggungjawab yang jelas dari masing-masing organ dan

seluruh jajaran Perusahaan yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi

Perusahaan.

Perusahaan harus menyakini bahwa semua organ dan jajaran organisasi Perusahaan

mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggungjawabnya dan memahami perannya dalam

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 26 | P a g e

c. Responsibilitas

Untuk menjaga kelangsungan usahanya, Perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-

hatian dan menjamin dilaksanakannya perjanjian, Anggaran Dasar, ketentuan-ketentuan

Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.

Perusahaan harus bertindak sebagai warga korporasi yang baik termasuk peduli terhadap

lingkungan dan melaksanakan tanggungjawab sosial.

d. Independensi

Organ dan seluruh jajaran Perusahaan harus dapat mengambil keputusan secara obyektif,

tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.

Perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh pemangku

kepentingan dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan

kepentingan.

e. Fairness

Perusahaan harus selalu senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh pemangku

kepentingan berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.

Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk

memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Perusahaan serta

mempunyai pendapat bagi kepentingan Perusahaan serta mempunyai akses terhadap

informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

Organ Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi adalah merupakan organ utama dari

Perusahaan yang mempunyai peranan penting dan utama didalam keberhasilan penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik. Organ utama Perusahaan di bantu dengan organ pendukung lain : Komite Audit,

Komite Pemantau Resiko, Komite Manajemen Resiko dan Komite Pengembangan Produk Asuransi yang

kesemuanya menjalankan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar

Perusahaan.

Rapat Umum Pemegang Saham

Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan ada 2 jenis Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yaitu :

1. RUPS Tahunan

2. RUPS Luar Biasa

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas

yang ditentukan dalam Anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 27 | P a g e

Penyelenggaraan RUPS Tahun 2016

1. RUPT Tahunan, tanggal 12 April 2016 dengan agenda rapat :

a. Penyampaian pertanggungjawaban pengurus dalam bentuk Laporan tahunan Perseroan Tahun

Buku 2015 (Audited).

b. Usulan Penetapan Auditor Tahun Buku 2015

c. Penetapan Penggunaan Laba Perseroan Tahun Buku 2015

2. RUPS-LB, tanggal 02 Juni 2016 dengan agenda rapat :

Penyampaian harga penawaran atas saham dalam Portepel dari Dana Pensiun PT PLN (Persero).

3. RUPS-LB, tanggal 02 November 2016 dengan agenda rapat Revisi Rencana Kerja & Anggaran

Perusahaan tahun 2016

4. RUPS-LB tanggal 22 Desember 2016, dengan agenda rapat :

a. Pengesahan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan 2017

b. Persetujuan Rencana Bisnis 2017 - 2019

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris pada dasarnya merupakan pengawas dan pembina dalam sebuah perusahaan. Dewan

Komisaris bertanggungjawab untuk memonitor dan mengawasi kinerja Direksi, memberikan saran dan

memastikan bahwa Direksi menjalankan tugas demi kepentingan pemangku kepentingan, Komisaris juga

bertanggungjawab untuk memberikan laporan kepada Pemegang Saham dan memberikan rekomendasi

terhadap pemilihan dan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Untuk menjalankan tugasnya

secara efisien, Komisaris juga mendelegasikan tugas-tugasnya kepada beberapa komite.

Fungsi utama Dewan Komisaris adalah melakukan review dan memberikan co-approval mengenai

sasaran strategis Perusahaan, serta rencana keuangan dan operasi selama disetujui oleh Pemegang

Saham pada RUPS.

Susunan Dewan Komisaris

1. Dra. Dewi Sri Wahyunie, Ak Komisaris Utama

2. Doddy Silviadi, MBA Komisaris Independen

3. Ir. Soekrisno Tjokrodiwiryo, AAAIK Komisaris Independen

Rapat Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melaksanakan rapat Dewan Komisaris selama tahun 2016 sebanyak 12 kali. Agenda

rapat membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan manajemen Perusahaan, evaluasi kinerja

Perusahaan untuk memastikan bahwa tujuan dan kinerja Perusahaan dapat berjalan sesuai dengan

target Perusahaan. Jumlah kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat Dewan Komisaris mencapai 100%

jumlah kehadiran.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 28 | P a g e

Remunerasi Dewan Komisaris

Pemegang Saham mempunyai wewenang dalam penentuan Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan

Direksi yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Komite Audit dan Komite Pemantau Resiko

Komite audit bertanggungjawab untuk membantu Dewan Komisaris untuk melakukan tanggungjawab

sebagai pengawas perusahaan dalam rangka mengawasi akuntansi perusahaan, laporan keuangan,

sistem manajemen resiko dan pengawasan internal serta auditor independen dan juga menyediakan

usulan dari professional serta mengindentifikasi hal-hal yang membutuhkan perhatian Dewan Komisaris.

Komposisi Komite Audit Dewan Komisaris terdiri dari :

1. Doddy Silviadi Ketua

2. Dewi Sri Wahyunie Anggota

3. Ade Dodo Anggota

Komposisi Komite Pemantau Resiko Dewan Komisaris terdiri dari :

1. Soekrisno Tjokrodiwiryo Ketua

2. Dewi Sri Wahyunie Anggota

3. Anita Mardalina Anggota

Direksi

Organ ketiga dari Perusahaan adalah Direksi yang bertanggungjawab penuh dalam pengelolaan atau

Direksi bertanggungjawab pada manajemen perusahaan

Direksi bertugas dalam manajemen perusahaan secara keseluruhan. Direksi bertanggungjawab atas

pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham dalam RUPS. Untuk membantu tugasnya, Direksi dapat

mengacu pada prosedur yang telah baku, meminta jasa konsultan dan/atau membentuk komite khusus.

Direksi sebagai organ bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif kolegial. Masing-masing anggota

Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan

wewenang namun pelaksanaan tugas dari masing-masing anggota Direksi tetap merupakan

tanggungjawab bersama. Direksi mempertanggunjawabkan kepengurusannya dalam RUPS sesuai

dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.

Susunan Direksi Perusahaan ;

1. Drs. Beni Hermawan, Ak, MBA Presiden Direktur

2. Syamsul Bahri, SE, Msi, AAIK, ICLiU, Direktur Teknik

ANZIIF (Snr Assoc) CIP

3 Gunawan Supandji, SE Direktur Keuangan & Administrasi

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 29 | P a g e

Rapat dan Kehadiran Direksi Tahun 2016

Rapat Direksi selama tahun 2016 sebanyak 38 kali yang dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu. Secara

keseluruhan pelaksanaan rapat Direksi dihadiri oleh seluruh Direksi dan apabila dibutuhkan akan

dihadirkan Pejabat Perusahaan dan Unit Kerja terkait.

Komite Manajemen Resiko

Komite Manajemen Resiko Perusahaan ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi : SKD No 017/DIR-

TKP/SDM/VII/2015 tanggal 01 Juli 2015 tentang Pembentukan Komite Manajemen Resiko PT Asuransi

Tugu Kresna Pratama dengan susunan sebagai berikut :

1. Drs. Beni Hermawan, Ak,MBA Ketua

2. Drs. Irdianto, AAIK, QIP Anggota

3. Maudy M. Pesiwarissa, SE, AAAIK Anggota

4. Hikmawati Kesuma Dewi, SE, AAAIK Anggota

Komite Pengembangan Produk Asuransi

Untuk memenuhi ketentuan POJK No. 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi

Perusahaan Perasuransian pasal 13 tentang Pembentukan Komite Pengembangan Produk Asuransi,

maka melalui Surat Keputusan Direksi SKD. No. 021/DIR-TKP/SDM/VIII/ 2015 tentang Pembentukan

Komite Pengembangan Produk Asuransi PT Asuransi Tugu Kresna Pratama dengan susunan sebagai

berikut :

1. Drs. Irdianto, AAIK, QIP Ketua

2. Dedy Novian Anggota

3. Hikmawati Kesuma Dewi, SE, AAAIK Anggota

4. Trimawati Anggota

5. Ichwan Teja Sentana, S.Kom Anggota

Sekretaris Perusahaan

Jabatan Sekretaris Perusahaan diangkat dengan Surat Keputusan Direksi SKD Nomor 012/DIR-

TKP/SDM/II/2016 tanggal 19 Februari 2016 yang menetapkan Yossy Pattinasarany sebagai Sekretaris

Perusahaan.

Adapun tugas-tugas Sekretaris Perusahaan :

1. Membuat rencana kerja dan rencana anggaran tahunan di divisnya.

2. Memberikan masukan dari aspek hukum kepada Direksi, berkaitan dengan operasionalisasi dan

perkembangan perusahaan.

3. Mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan.

4. Menyelenggarakan data base dan penyimpanan dokumen perusahaan.

5. Membangun jaringan kerjasama yang menguntungkan dengan berbagai stake holder.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 30 | P a g e

6. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan agenda Direksi

7. Membantu Direksi dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.

8. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan dan pemangku

kepentingan.

9. Membantu dalam penyelenggaran rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta Rapat Umum

Pemegang Saham.

10. Menghadiri rapat Direksi dan membuat minuta hasil rapat.

Satuan Pengawas Internal

Perusahaan telah menunjuk Madin sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI) berdasarkan Surat

Keputusan Direksi : SKD No.019/DIR-TKP/SDM/III/2016 tanggal 11 Maret 2016.

Adapun fungsi, tugas dan kewenangan dari unit Satuan Pengawas internal adalah :

1. Fungsi

a) SPI adalah unit internal yang bersifat independen dan berfungsi untuk:

- Membantu Presiden Direktur agar dapat secara efektif mengamankan investasi dan

asset perusahaan

- Melakukan penilaian memadai tidaknya dan dilaksanakan tidaknya system pengendalian

intern yang diciptakan untuk dapat menjamin data-data keuangan dapat dipercaya

- Melakukan analisa dan evaluasi efektifitas system dan prosedur pada semua bagian dan

unit kegiatan perusahaan

b) Dalam menjalankan fungsinya SPI bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur

Perusahaan

2. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab SPI adalah :

a) Melakukan kajian dan analisa terhadap rencana investasi perusahaan, khususnya sejauh

mana aspek pengkajian dan pengelolaan risiko telah dilakukan oleh unit yang bersangkutan.

b) Melakukan penilaian terhadap system pengendalian pengelolaan, pemantauan efektifitas

dan efisiensi sistem dan prosedur

c) Melakukan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern yang ditugaskan oleh Presiden

Direktur

3. Wewenang SPI

a) Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal.

b) Akses terhadap semua dokumen, pencatatan, personal dan fisik, informasi atas objek audit

yang dilaksanakannya, untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugasnya.

c) Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperolehnya dalam kaitan

dengan penilaian efektivitas system yang diauditnya

SPI tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggungjawab atas aktivitas yang direview/

diaudit, tetapi tanggung jawab SPI adalah pada penilaian dan analisa atas aktivitas tersebut.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 31 | P a g e

Sumber Daya Manusia

Pengembangan kompetensi yang dilakukan secara berkesinambungan bagi Sumber Daya Manusia yang

dimiliki oleh perusahaan merupakan salah satu factor yang sangat penting didalam laju kemajuan dan

perkembangan perusahaan. Pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan

dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan diharapkan dapat meningkatkan motivasi serta integritas

yang tinggi guna kemajuan perusahaan. Anggaran yang dialokasikan oleh Perusahaan untuk pendidikan

dan pelatihan dilaksanakan baik dalam bentuk inhouse training, workshop maupun mengikutsertakan

karyawan dalam seminar-seminar mengenai keuangan, perasuransian, pemasaran, hukum, manajemen

risiko dan bidang lainnya yang terkait dengan bidang kerja masing-masing karyawan.

Berikut ini adalah program pengembangan diri dan pelatihan yang dilaksanakan selama tahun 2016.

KEGIATAN WORKSHOP & TRAINING - TAHUN 2016

NO. KEGIATAN PENYELENGGARA JUMLAH PESERTA

1 Workshop Survey Klaim CAR/EAR PT. Ammudiya Abadi Solusi 1

2 Sr. Assoc. Anzif STIMRA STIMRA-LPAI 1

3 Sosialisasi Soft launching Satu Pintu Sambungan Listrik

Kemen ESDM/Dirjen Ketenaga Listrikan 3

4 Workshop Kepabeanan Pusat Pengkajian Eksport Import Nasional 2

5

Seminar Market Outlook 2016 AAUI 2

dan Strategi Investasi Fixed Income

6 Sertifikasi Underwriter Subjek 904 LSP-AAMAI 1

7 Workshop Surety Bond Widya Dharma Artha 2

8 Workshop Nasional Akuntansi Indonesia Managemnet Center 2

9 In House Training Manajemen Risiko Nasional Re 35

10 Second International Insurance 2016 Seminar AAUI 2

11 Pelatihan Analis Aktuaria Asuransi Umum PT. Literasi Prima 2

12 Training Marine Hull oleh Imam Musjab PT. Ahliasuransi Manajemen Indonesia 12

13 Training Asuransi CAR & Liability Insurance PT. Ahliasuransi Manajemen Indonesia 4

14 Workshop Perubahan PTKP 2016 CV. Barnam Mas Prima 1

15 Workshop Menilai Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko LSP Manajemen Risiko 1

16 CGI AAUI AAMAI 3

17 Training Basic Insurance Stimra- LPAI STIMRA-LPAI 2

18 Seminar Financial Update 2016 AAUI 2

19 Training Property Risk Assesment & Survey PT. Ahliasuransi Manajemen Indonesia 1

20 Training Understanding Surety Bond & Bank Guarantee

PT. Ahliasuransi Manajemen Indonesia 3

21 IT Supervisory Management Training PT. Silikon Asia 1

22 Tax Amnesty CV. Barnam Mas Prima 2

23 Sertifikasi AAAIK AAMAI 1

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 32 | P a g e

24 Workshop Key Risk Indicator PT. RAP Indonesia 1

25 D & O Liability Insurance Training PT. Ahliasuransi Manajemen Indonesia 2

26 Marine Cargo Insurance Training Widya Dharma Artha 1

27 Workshop Aktuaria Asuransi Umum AAUI 2

28 Training Introduction to General Liability& Profesional Liability 4

29 Inhouse Training Penerapan PMN-APU OJK Widya Dharma Artha - OJK 17

KOMPOSISI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN & KEAHLIAN

NO KETERANGAN TOTAL AAI-K AAAI-K

1 Master (S2) 2 0 1 2 Sarjana (S1) 60 1 7 3 Diploma (D3) 22 0 3 4 SLTA / Sederajat 38 0 0 5 SMP / Sederajat 8 0 0

TOTAL 130 1 11

Dalam hal meningkatkan kesejahteraan karyawan, selain gaji take home pay yang diterima oleh masing-

masing pegawai sesuai dengan jabatannya Perusahaan juga memberikan Tunjangan Kesejahteraan,

Tunjangan Hari Raya, Kenaikan Gaji secara berkala, Tunjangan Cuti, Asuransi Kecelakaan Diri, Biaya

Rawat Jalan dan Rawat Inap bagi karyawan dan keluarga, Kontribusi Iuran BPJS Kesehatan

ketenagekerjaan.

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 33 | P a g e

Beberapa Kegiatan Karyawan di Tahun 2016

Family Gathering di Floating Market, Bandung

Malam Keakraban Family Gathering di Sindang Reret Resto, Bandung

Asuransi Tugu Kresna Pratama

[ LAPORAN TAHUNAN 2016 ] 34 | P a g e

BAB VI

Laporan Keuangan Audited 2016

Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2016 di audit oleh Kantor Akuntan Publik Asep Rahmansyah

Manshur & Suharyono dengan Opini WAJAR DALAM SEMUA HAL YANG MATERIAL.

Dokumen Laporan Keuangan Tahun Buku 2016 (Audited) disampaikan terpisah dari Laporan Tahunan

ini.