thalassemiastaff.unila.ac.id/priyambodo/files/2016/03/pcr-sscp-sebagai-penanda... · journal of...
Post on 28-Apr-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
www.thalassemia.org
www.thalassemia.org
www.medimagazin.com.tr
YTI/POPTI
Thalassemia
Mutasi gen penyandi rantai globin
Kromosom 16 Kromosom 11
α-thalassemia β-thalassemia
Kelainan herediter
Autosomal Resesif
Gen HBA Gen HBB
Reduksi atau tidak adanya sintesis rantai globin (Hoffbrand et al., 2006)
(Galanello, 2012)
(Galanello & Origa, 2010)
(Galanello, 2012)
Thalassemia di Indonesia
Setiap tahun ada penyandang baru
Pembawa sifat 3-10 %
Asymptomatic
Kelainan bawaan lahir
Dapat dicegah dan dikontrol
Strategi Global WHO
Strategi global World Health Organization
Analisis Hematologi Analisis Molekular
Skrining Pembawa Sifat Thalassemia
PCR-SSCP Sekuensing
RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana profil elektroforegram individu terduga pembawa sifat
β-thalassemia? 2. Bagaimana perbandingan antara hasil uji hematologis dengan hasil
PCR-SSCP pada individu terduga pembawa sifat β-thalassemia? 3. Apakah hasil deteksi mutasi dengan PCR-SSCP dapat dikonfirmasi
dengan sekuensing DNA?
TUJUAN 1. Mendeskripsikan profil elektroforegram individu terduga
pembawa sifat β-thalassemia. 2. Membandingkan hasil uji hematologis dengan hasil PCR-SSCP pada
individu terduga pembawa sifat β-thalassemia. 3. Melakukan konfirmasi hasil PCR-SSCP dengan sekuensing DNA.
1. Memberikan dukungan terhadap data uji hematologis terkait penentuan status pembawa sifat β-thalassemia.
2. Memberikan informasi letak mutasi gen HBB pada pembawa sifat β-thalassemia.
3. Memberikan rekomendasi untuk dilakukannya identifikasi jenis mutasi berdasarkan letak mutasi yang telah diketahui dengan metode PCR-SSCP.
Skrining Thalassemia
Analisis hasil uji hematologi
Suspect carrier β-thalassemia
Confirmatory test
Profil Hematologis [CBC, Indeks Korpuskular, Analisis Hb,
Gambaran darah tepi, HPLC]
Confirmatory test
Isolasi dan amplifikasi 4 daerah Gen HBB
Analisis PCR-SSCP
Konfirmasi salah hasil PCR-SSCP dengan sekuensing DNA
Analisis subjek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
Lokasi penempelan primer (Gupta & Argawal, 2003)
Parameter Carrier Alfa Carrier Beta Carrier HbE
Hematologi Rutin
Hemoglobin Rendah Rendah Rendah
Eritrosit Tinggi/Normal Tinggi/Normal Tinggi/Normal
Nilai-nilai MC
MCV Rendah Rendah Rendah
MCH Rendah Rendah Rendah
Gambaran darah tepi
Eritrosit Bukan “Normositik, Normokromik”
Bukan “Normositik, Normokromik”
Bukan “Normositik, Normokromik”
Analisa Hb
HbA2 Dalam kisaran normal 3,6 < x < 13 > 13
Badan Inklusi HbH
Ada/Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Skrining Thalassemia
21 terduga pembawa sifat β-thalassemia
29 terduga pembawa sifat HbE
47 (2012) + 49 (2013) = 96 peserta skrining
18 terduga pembawa sifat α-thalassemia
Rekapitulasi ada/tidaknya mutasi
Keterangan: Daerah: daerah pada gen HBB yang dilekati primer K1-K2: Kontrol P1-P21: Individu terduga β-thalassemia berdasarkan uji hemtologi
Rekapitulasi: Tidak termutasi pada empat daerah pada gen HBB : 5 individu Termutasi pada satu daerah pada gen HBB : 9 individu Termutasi pada dua daerah pada gen HBB : 8 individu Termutasi pada tiga daerah pada gen HBB : 1 individu Termutasi pada empat daerah pada gen HBB : 0 individu
Perbandingan Uji Hematologis dan PCR-SSCP
TIDAK TERKONFIRMASI
K2 P1 P2
P11 P12
Hasil Sekuensing DNA Daerah I – P16
Perbandingan sekuen daerah I gen HBB pada alel wild type (a) dan heterozigot (b)
Diagram silsilah
1. Individu dengan status pembawa sifat β-thalassemia berdasarkan uji hematologi menunjukkan pola elektroferogram berbeda dengan individu normal, kecuali pada subjek penelitian P1, P2, P11 dan P12.
2. Individu dengan status pembawa sifat β-thalassemia berdasarkan uji hematologi dapat dikonfirmasi dengan metode polymerase chain reaction-single strand conformation polymorphism (PCR-SSCP) kecuali individu K2, P1, P2, P11 dan P12.
3. Individu dengan status pembawa sifat β-thalassemia berdasarkan uji PCR-SSCP dapat dikonfirmasi dengan menggunakan sekuensing DNA.
Simpulan
1. Parameter gambaran darah tepi perlu diperhatikan dalam penentuan status pembawa sifat β-thalassemia.
2. Perlu dilakukan PCR-SSCP pada daerah lain di gen HBB pada subjek penelitian yang belum diketahui letak mutasinya.
3. Perlu dilakukan skrining thalassemia bagi kerabat dekat subjek penelitian yang telah diketahui status pembawa sifat β-thalassemia sehingga dapat disusun diagram silsilah dengan lengkap.
Saran
Anonymous. 2010. Pencegahan Thalassemia (Hasil Kajian HTA Tahun 2009). Dirjen Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Ansari, SH. & Shamsi, TS. 2010. Thalassemia Prevention Programme. Karachi: National Institute of Blood Disease and Bone Marrow Transplantation.
Calzolari, R., McMorrow, T., Yannoutsos, N., Langeveld, A., Grosveld, F. 1999. Deletion of a Region that is a Candidate for the Difference between the Deletion Forms of Hereditary Persistence of Fetal Hemoglobin and δβ-thalassemia Affets β-Globin Gene but not γ-Globin Gene Expression. European Molecular Biology Organization 18(4): 949 – 958.
Galanello, R. & Origa, R. 2010. Beta Thalassemia. Orphanet Journal of Rare Diseases. 5 (1): 1-15. Galanello, R. 2012. Recent Advances in the Molecular Understanding of Non-Transfusion-Dependent Thalassemia.
Blood Rev. 26S: S7-S11. Gupta, A. & Agarwal, S. 2003. Efficiency and Cost Effectiveness: PAGE-SSCP versus MDE and Phast gels for
Identification of Unknown β-Thalassaemia Mutations. J Clin Pathol: Mol. Pathol, 56: 237-239. Hoffbrand, A.V., Pettit, J.E., Moss, P.A.H. 2006. Essential Haematology Fifth Edition. Massachusetts: Blackwell
Science, Inc. Konstantinos KV., Panadiotis, P., Antonios, VT., Agelos, P., Argiris, NV. 2007. PCR-SSCP: A Method fot the Molecular
Analysis for Genetic Diseases. Mol biotechnol 38: 155-163. Lanni, F. 2002. Heterogenitas Molekular Gena Globin-β di Indonesia: Kaitannya dengan Pola Penyebaran
Thalassemia-β serta Afinitas Genetik antar Populasi di Indonesia. Disertasi, tidak diterbitkan. UGM. Yogyakarta. Martini, FH., Timmons, MJ., Tallitsch, RR. 2012. Human Anatomy Seventh Edition. London: Benjamin Cummings. McPherson, M.J. & Møller, S.G. 2006. PCR: The Basics. 2nd edition. Taylor & Francis Group. New York, pp: 9-29. Nakajima, E., Matsumoto, T., Yamada, R., Kawakami, K., Takeda, K., Ohnishi, A., Komatsu, M. 1996. Technical Note:
Use of A PCR-Single Strand Conformation Polymorphism (PCR-SSCP) for Detection of a Point Mutation in the Swine Ryanodine Receptor (RYR1) Gene. Journal of Animal Science. 74: 2904-2906.
Nussbaum, Robert L., McInnes, RR, Willard, HF. 2001. Thompson & Thompson Genetics in Medicine Sixth Edition. Philadelphia: W.B. Saunders Company.
Piomelli, Sergio & Yachnin, Stanley. 1985. Current Topics in Hematology Volume 5. New York: Alan R. Liss, Inc. Raut, AA., Kumar, A., Kala, SN., Chhokar, V., Rana, N., Beniwal, V., Jaglan, S., Samuchiwal, S.K., Singh, J.K.,
Mishra, A.. 2012. Identification of Novel Single Nucleotide Polymorphisms in the DGAT1 Gene of Buffaloes by PCR-SSCP. Genetics and Molecular Biology, 35(3): 610- 613.
Weatherall, David. 2001. Thalassaemias. Encyclopedia of Life Sciences. Diakses 30 Maret 2013. Weatherall, D.J. & Clegg, J.B. 2001. Inherited Haemoglobin Disorders: An Increasing Global Health Problem. Public
Health Reviews. Bulletin of the World Health Organization 79: 704–712. http://www.ironhealthalliance.com/disease-states/thalassemia.jsp http://www.pathophys.org/thalassemia/
top related