comparative politics | m. qobidl ‘a. arif, m.a. · analyses the environment in which news and ......

Comparative Politics | M. Qobidl ‘A. Arif, M.A.

qobid.wordpress.com ©

1. Starting assumptions (making conceptual and operational

definitions)

2. Making alternative and null hypotheses’

3. Providing data in table format (n=10, for sample purpose)

4. Computing r and concluding significance finding

5. Computing z score (t-test) and accepting or rejecting the

hypotheses

Apakah terdapat hubungan antara tingkat kebebasan pers dengan indeks GDP (Gross Domestic

Product)?

STARTING ASSUMPTIONS

Tingkat kebebasan pers (the Press Freedom Index) dihitung oleh Reporters Without Borders (RSF)

berdasar penilaian terhadap tujuh indikator. Ditentukan sebagai variabel x.

GDP is the total market value of all final goods and services produced in a country in a given year,

keseluruhan nilai pasar dari produk barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu negara pada

tahun tertentu. Ditentukan sebagai variabel y.

Each question in the questionnaire is linked to one

of the six following indicators:

1 / Pluralism [indicator scorePlur]

Measures the degree to which opinions are

represented in the media.

2/ Media independence [indicator scoreInd]

Measures the degree to which the media are able

to function independently of sources of political,

governmental, business and religious power and

influence.

3/ Environment and self-

censorship [indicator scoreEA]

Analyses the environment in which news and

information providers operate.

4/ Legislative framework [indicator scoreCL]

Measures the impact of the legislative

framework governing news and information

activities.

5/ Transparency [indicator scoreTra]

Measures the transparency of the institutions

and procedures that affect the production of

news and information.

KEBEBASAN PERS (PRESS FREEDOM)

The degree of freedom available to journalists in 180 countries is determined by pooling the responses

of experts to a questionnaire devised by RSF.

6/ Infrastructure [indicator scoreInf]

Measures the quality of the infrastructure that

supports the production of news and information.

A seventh indicator based on data gathered about

abuses and acts of violence against journalists and

media during the period evaluated is also factored

into the calculation.

7/ Abuses [indicator scoreExa]

Measures the level of abuses and violence.

The press freedom map offers a visual

overview of the scores of all the countries in

the index.

From 0 to 15 points: Good

From 15.01 to 25 points: Fairly good

From 25.01 to 35 points: Problematic

From 35.01 to 55 points: Bad

From 55.01 to 100 points: Very bad

▪ Nilai skor dikonversi dengan interpretasi

sebaliknya, 100 berarti Good.

KEBEBASAN PERS (PRESS FREEDOM)

▪ Data diperoleh dari Reporters Without Borders (RSF) (http://rsf.org) yang juga dikutip oleh

Wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/Press_Freedom_Index) pada tahun 2017

▪ Data menggunakan rasio dengan skala 0 s.d 100

GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP)

GDP is the total market value of all final goods and services produced in a country in a given year.

Each country reports its data in its own currency. To compare the data, each country's statistics must

be converted into a common currency. Two methods are used for conversion, nominal and

purchasing power parity (PPP).

▪ Digunakan GDP Nominal dalam US$.

▪ Data diperoleh dari International Monetary Fund (http://www.imf.org) pada tahun 2017

▪ Data nominal dikonversi menjadi data rasio dengan skala 0 s.d 100

Peneliti menduga bahwa semakin tinggi angka kebebasan pers di suatu negara akan

berbanding positif dengan tingginya angka GDP nominal yang dimilikinya. Negara yang

bebas seharusnya menjadikan warganya dapat lebih bebas berusaha, sehingga meningkatkan

pendapatan mereka meningkat. Namun, benarkah adanya hubungan tersebut?

HIPOTESIS ALTERNATIF (Ha)(the hypothesis used in hypothesis testing that is contrary to the null hypothesis)Terdapat hubungan positif antara kebebasan pers di suatu negara dengan GDP-nya.

x → y

HIPOTESIS NOL (Ho)(a general statement or default position that there is no relationship between two measured phenomena)Tidak terdapat hubungan antara kebebasan pers di suatu negara dengan GDP-nya.

x = tingkat kebebasan pers

y = indeks GDP

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,8 s.d. 1 Tinggi

0,6 s.d. 0,8 Cukup

0,4 s.d 0,6 Agak Rendah

0,2 s.d. 0,4 Rendah

0,0 s.d. 0,2 Sangat Rendah (Tidak

Berkorelasi)

Besarnya Nilai r Interpretasi

Exactly –1 A perfect downhill (negative) linear relationship

–0.70 A strong downhill (negative) linear relationship

–0.50 A moderate downhill (negative) relationship

–0.30 A weak downhill (negative) linear relationship

0 No linear relationship

+0.30 A weak uphill (positive) linear relationship

+0.50 A moderate uphill (positive) relationship

+0.70 A strong uphill (positive) linear relationship

Exactly +1 A perfect uphill (positive) linear relationship

Besarnya Nilai r Interpretasi

> 0,90 Hubungan mendekati sempurna

0,70 – 0,89 Hubungan sangat kuat

0,50 – 0,69 Hubungan kuat

0,30 – 0,49 Hubungan moderat

0,10 – 0,29 Hubungan lemah

0,01 - 0,09 Hubungan kurang berarti

0,0 Tidak ada hubungan

rxy = -0,01914

Interpretasinya, hubungan antara variabel x dan y sangat rendah dan bahkan tidak

berkorelasi (no linear relationship).

Untuk menentukan kesimpulan dengan signifikansi, maka ditentukan terlebih dahulu:

Taraf signifikansi, sebesar 5%, berarti peneliti bersedia menanggung resiko meleset sebesar 5%.

Apabila nilai r-empiris sama atau lebih besar dari nilai r-kritis, maka korelasi tersebut signifikan.

Sebaliknya, apabila r-empiris di bawah harga r-kritis, maka korelasi tersebut tidak signifikan.

Jika pada taraf signifikansi 1% r empiris signifikan, maka pada taraf signifikansi 5% pasti signifikan

pula. Namun, jika r empiris signifikan pada 5%, belum tentu signifikan pada 1%. (Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Edisi 2 (Jakarta: Erlangga, 2009), 172).

Taraf signifikansi yang diambil dalam

penelitian sosial biasanya 5%. Artinya,

peneliti mengambil resiko 5% dari

generalisasi (kesimpulan) yang

dilakukannya meleset.

r empiris pada penelitian ini = -0,01914

r kritis pada penelitian ini, dengan n-169 taraf signifikansi 5% = 0,148

Berarti, r empiris < r kritis, korelasi antar variabel dalam penelitian ini tidak signifikan.

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kebebasan pers dengan indeks GDP

di suatu negara.

Mencari z hitung terlebih dahulu dengan rumus: 𝑧 𝑛

z = -0,01914 . √169 – 1 = -0,01914 . √168 = -0,01914 . 12,96148 = -0,2481

Gambar kurva kurtosis dengan satu ekor:

1,64490

Daerah penerimaan

Ho 95%

Daerah kritik

5%

Menentukan daerah Z dengan

melihat ke tabel Z

Z= -0,2481 = -0,25

Ho = Tidak terdapat hubungan positif antara tingkat kebebasan pers di suatu negara dengan

GDP-nya.

Z-score -0,2481 berada pada daerah penerimaan Ho, berarti Ho diterima, Ha ditolak.

Jadi, kesimpulan penelitian ini adalah:

Tidak terdapat hubungan antara tingkat kebebasan pers di suatu negara dengan indeks GDP-

nya.

1,64490

Daerah penerimaan

Ho 95%

Daerah kritik

5%

-0,2481

0,4013 (40,13%)