farmakologi reproduksi
Post on 03-Jan-2016
343 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DR. LIANA K.
FARMAKOLOGI SISTEM
REPRODUKSI
Female Sex HormonesSupplemental
EstrogenProgesterone
(synthetic progestin)
Oral Contraceptives“The pill”Combination of
estrogen and progesterone
Ovulatory StimulantsGonatropinsKlomifen
Ovulatory Stimulants
Infertilitas induksi ovulasi - Gonadotropin menotropin
ovulasi 90 % px 50 % hamil - klomifen : antiestrogen
Drugs for Labor and Delivery
Oxytocics Drugs that increase uterine contraction
Ergot alkaloid Syntocinon (oxitosin) Prostaglandin
Tocolytics Drugs that inhibit uterine contractions
Terbutaline (Brethine) Ritodrine (Yutopar)
Drugs Affecting the Male Reproductive System
Testosterone Used for the treatment of hormone deficiency
Testicular Failure Impotence Delayed Puberty Female Breast Cancer
Methyltestoserone (Metandren)
Drugs that Affect Sexual Behavior
Drugs used to impair libido and sexual gratification Interfere with sympathetic nervous stimulation
Antihypertensives Antidepressants
Drugs used to enhance libido and sexual gratification Levodopa (L-Dopa) Sildenafil Citrate (Viagra)
Kebutuhan Farmakologi Intranatal, Natal dan Postnatal
Obat : zat yang dibuat bertujuan untuk mendapatkan efek pengobatan (terapi) bila diberikan pada individu yang sakit atau memerlukan pengobatan. Obat diberikan atas indikasi, perlu menimbang secara rasional, apakah seseorang perlu memperoleh obat.
Saat Hamil :
Terjadi perubahan fisiologis secara dinamis, hal ini dikarenakan terbentuknya unit fetal-plasental-maternal.
Karena perubahan fisiologis inilah maka farmakokinetika obat baik absorpsi, distribusi, metabolisme maupun ekskresi pun ikut berubah.
Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut antara lain perubahan fungsi saluran cerna, fungsi saluran nafas, dan peningkatan laju filtrasi glomerulus pada ginjal
Penelitian : kebanyakan obat dapat melewati sawar plasenta ( plasenta barrier ) dengan mudah, sehingga janin yang dikandung pun ikut menerima obat.
Functions of the placenta:
Transfer gassesTransport nutrientsExcretion of wastesHormone production – temporary endocrine
organ – estrogen and progesteroneFormation of a barrier – incomplete,
nonselective – alcohol, steroids, narcotics, anesthetics, some antibiotics and some organisms can cross
Masa kehamilan :
Trisemester I : tahap paling kritis, proses pembentukan organ-organ penting bayi, janin sangat peka terhadap zat teratogenik (mampu menimbulkan kerusakan / kecacatan ). Contoh : Thalidomide
Trisemester II : Organ bayi sudah terbentuk, beberapa obat dapat mempengaruhi perkembangan janin
Trisemester III : resiko terbesar adalah kesulitan bernafas, lahir prematur atau calon bayi lebih lama dalam kandungan
Wanita hamil normal adalah individu sehat yang seharusnya hanya memerlukan suplementasi asam folat untuk memenuhi kebutuhan janin. Obat termasuk zat asing yang bila diberikan kepada ibu hamil berpotensi menimbulkan efek samping pada ibu dan janin yang dikandungnya.
Alasan Medis pemberian obat pada ibu hamil / melahirkan :
Makanan yang dikonsumsi tidak mampu memenuhi kebutuhan ibu hamil
Ada infeksi yang harus segera dihilangkan.Ada penyakit yang harus dikendalikan dengan obat :
misal penyakit kencing manis, penyakit gondok .Bagian dari standar pelayanan medis (SPM),
misalnya : obat oksitosin pada persalinan normal, bagian dari manajemen
aktif kala III (melahirkan plasenta) dalam mencegah perdarahan pasca persalinan.
antibiotika pada pasien yang menjalani operasi caesar untuk mencegah terinfeksinya luka operasi atau untuk mengobati infeksi yang sudah terjadi sebelum operasi caesar dilakukan.
Drugs for Labor and Delivery
Oxytocics Drugs that increase uterine contraction
Ergot alkaloid Syntocinon (oxitosin) Prostaglandin
Tocolytics Drugs that inhibit uterine contractions
Terbutaline (Brethine) Ritodrine (Yutopar)
Uterotonika : Oksitosik
obat yang merangsang kontraksi uterus bekerja selektif dan banyak digunakan dalam praktek
kebidanan Contoh : Ergonovin / ergometrin, Metilergonovin,
Oksitosin, Prostaglandin semisintetik Efek samping : toksik akut : sbg abortivum mual, muntah,
diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah, bingung, tidak sadar
Penggunaan klinik oksitosik, indikasi : Induksi (memacu ) partus aterm (telah cukup usia
kehamilan) Mengontrol perdarahan pasca persalinan Abortus terapeutik Uji oksitosin (challenge test) fetal distress Menghilangkan pembengkakan mamae
Contoh oksitosik :
Oxytocin / Oksitosin sintetik. Indikasi : induksi persalinan, penanganan kala III persalinan. Sediaan : Ampul 10 iu/ml, Vial
Metilergometrin hidrogen maleat. Indikasi : Penanganan aktif kala III persalinan, atonia uteri (tidak adanya tegangan atau kekuatan otot) dan
perdarahan post partum, perdarahan dalam masa nifas, subinvolusi (mengecilnya kembali rahim sesudah persalinan
hampir seperti bentuk asal), lokiometra (pembendungan getah nifas di dalam rongga rahim).
Contoh merk dagang : methergin 0,125 mg. Sediaan : Ampul 1ml (0.2mg), Tablet
Prostaglandinhormon lokal cth :dinoprostonPGE2 dan PGF2alphakontrk uterus
PGE2 :10xlebih kuat dr PGF2alpha pd trimest 2 dan 3
Abortivum :Hamil muda (2 mg)do besar, efek samping berat
Hamil trimest 2hasil baik e/s ringan
TOKOLITIKPenghambat motilitas uterus
Mencegah persalinan prematurMemperlambat atau menghentikan
persalinan sesaat untuk memperoleh terapi yg sesuai
fetal distress prolapsus tali pusat sebagian plasenta lepas dulu
Cth obat : agonis beta 2 adrenergik : ritodrine, terbutalin, fenoterol
Analgetika ( penghilang rasa nyeri ) Persalinan :
Pethidine : berefek tenang, rileks, malas bergerak dan terasa agak mengantuk, tetapi tetap sadar . Diberikan pada kala I persalinan ( mulai kontraksi uterus sampai pembukaan lengkap), diberikan pada keadaan kontraksi rahim yang terlalu kuat.
Anestesi epidural : berefek ibu tidak merasakan sakit tanpa tidur, disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) di antara tulang punggung bagian bawah
Entonox : campuran oksigen dan nitrous oxidaTENS : menggunakan mesin TENS
(transcutaneous Electrical Nerves Stimulation)ILA (Intrathecal Labour Analgesia) : hampir mirip
dengan epidural
Panduan umum pemberian obat pada kehamilan :
Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa menggunakan obat, terutama trimester I .
Gunakan bila manfaat yang diperoleh ibu lebih besar dibandingkan kemungkinan resiko yang bakal terjadi pada janin.
Bila harus, pilihlah obat yang telah dipakai secara luas selama kehamilan (secara empiris / pengalaman pemakaian obat di lapangan relatif aman). Hindarilah penggunaan obat yang baru beredar karena belum cukup waktu untuk mengetahui keamanannya.
Sebaiknya hindari penggunaan obat polifarmasi (menelan berbagai jenis obat , 4 atau 5 jenis atau lebih)
Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman sesuai kategori dunia pengobatan
top related