jurnal poktak
Post on 07-Feb-2016
212 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DISUSUN OLEH :Muhammad Faiz bin Mohd Nazri
C 111 10 867PEMBIMBING
dr. Tommy KartonoSUPERVISOR
Dr.dr. Djoko Widodo, Sp.BS
CENTRAL CORD SYNDROME REVIEW : PATHOPHYSIOLOGY,CURRENT TREATMENT , AND EVIDENCE-BASED MEDICINE
Douglas D. Nowak, Joseph K. Lee, Daniel E.Gelb, Kornelis A. Poelstra, Steven C.Ludwig
A SOJournal of the American Academy of Orthopaedic
Surgeons
• ABSTRACT• Central cord syndrome adalah jenis umum cedera spinal cord incomplete.
Paling sering terjadi pada orang tua dengan spondylosis servikal yang disebabkan oleh mekanisme hiperekstensi.Terjadi pada orang muda dengan trauma pada servikal, jarang akibat penyebab nontraumatik. Ekstremitas atas lebih sering terkena daripada ekstremitas bawah, dengan fungsi motorik yang lebih terganggu daripada fungsi sensorik. Central cord syndrome datang dengan kelemahan pada tangan dan lengan dengan fungsi sensorik yang terjaga, bersaing dengan quadriparesis dimana sacral sapring merupakan satu- satunya bukti cedera spinal cord injury incomplete. Secara historis, pengobatannya non bedah, tetapi penyembuhannya tidak menyeluruh. Intervensi bedah awal central cord syndrome masih kontroversial. Namun, studi terbaru menunjukkan manfaat, khususnya operasi awal untuk dekompresi medula spinalis pada pasien dengan kondisi patologis yang didapatkan dari radiografi atau MRI.
Introduction
CCS merupakan tipe incomplete injury yang paling sering dijumpai 15-25% dari seluruh kasus.Syndrome ini pertama kali dijelaskan oleh Schneider et al, 1954.
• paling sering terjadi pada orang tua – mekanisme. hiperekstensi
• orang muda-trauma pada servikal.
Diagnosis cepat dan akurat sangat penting pada pasien dengan dugaan SCI. Evaluasi radiografi harus dilakukan
Incomplete injury memiliki kesempatan
lebih besar untuk pemulihan neurologis,
pemulihan motorik dicapai hanya 3%
dari pasien dengan complete injury selama 24 jam
Motorik grading memiliki peran penting
untuk memandu pengambilan
keputusan untuk tindakan dan
pengobatan, tapi prognosis tetap
bergantung pada tingkat kecederaan.
Spinal cord injury
• Spinal Cord Injury diklasifikasi menjadi complete dan incomplete.• The American Spinal Injury Association
(ASIA) mendefinisikan complete injurysebagai tidak adanya fungsi sensorik dan motorik di bawah tingkat injury.• Sebaliknya incomplete injury, terdapat beberapa fungsi neurologis
tetap di bawah tingkat cedera.
Spinal cord injury
• Incomplete injuries terdiri dari central cord syndrome (CCS), anterior cord syndrome, posterior cord syndrome, dan Brown-Séquard syndrome.• CCS merupakan tipe incomplete injury yang paling sering dijumpai
15-25% dari seluruh kasus.• Syndrome ini pertama kali dijelaskan oleh Schneider et al, 1954.
Central Cord Syndrome
• CCS klasik terjadi pada orang tua (usia >60 tahun) dengan spondilosis cervical dan cedera hiper- ekstensi tanpa adanya bukti kerusakan pada tulang belakang tulang• CCS juga terjadi pada orang muda yang terkena trauma- energi tinggi
mengakibatkan fraktur atau ketidakstabilan pada spinal.
ANATOMI
• Sumsum tulang belakang mengisi sekitar 50% dari kanal di servikal dan tulang belakang torakolumbalis.• Cairan serebrospinal, lemak epidural, dan dura disekitar tulang
belakang mengisi sisa ruang kanal.• Myelomere adalah segmen dari tulang belakang dimana akar saraf
muncul.
Anatomi
SCI Mechanism
• onset: terjadi pada saat trauma• penyebab: disebabkan secara langsung oleh fleksi, ekstensi,
dan/ atau rotasi spinal cord berlebihan .• Secara tidak langsung oleh tulang atau diskus yang berpindah
yang berdampak pada spinal cord.
Primer
• Onset : terjadi setelah adanya trauma. • Penyebab: reaksi kompleks inkomplit yang belum dipahami
dan melibatkan kombinasi dari respon inflamasi dan apoptosis sel saraf (yaitu, kematian sel).
Sekunder
Etiology of CCS
Trauma
• Trauma merupakan penyebab umum CCS.
• Biasanya disebabkan oleh High Energy Incident
Non-trauma
• CCS juga dapat disebabkan oleh penyebab non- traumatik, seperti abses epidural spinal.
• Classic CC:pasien tua dengan spondilosis servikal akibat hiperekstensi pada kepala dan leher.
Faktor resiko CCS• Umur > 40 tahun.• spondilosis dengan adanya osteofit, stenosis
kanal, dan osifikasi dari ligament longitudinal posterior.
Patologi CCS
Old Theory
• cedera pada gray matter sentral dan bagian sentral traktus panjang, dengan struktur perifer Cedera gray matter sentral dan perdarahan spinal main causes of CCS.
Recent Theory
• Studi MRI & dua studi autopsi telah gagal dalam menunjukkan bukti perdarahan pada cord namun, terdapat cedera difus dengan diameter akson motorik traktus kortikospinalis lateral
Characteristic of CCS
• CCS datang dengan kelemahan terbatas hanya pada tangan dan lengan dengan sensorik yang baik, untuk komplit quadriparesis dengan sacral sparing yang merupakan satu- satunya bukti SCI inkomplit• Kembalinya fungsi motorik, jika terjadi, hasil diteruskan dari kaudal ke
cephal.
Characteristic of CCS
• Trombly dan Guest, menyajikan satu-satunya laporan Neuromonitoring dari kasus CCS dimana potensi motor-evoked lebih parah terkena daripada potensi somatosensory-evoked potensial, dan otot-otot tangan, terutama abductor pollicis brevis, yang paling parah terkena dampak.• CCS menyajikan spektrum, dari kelemahan terbatas pada tangan dan
lengan dengan penurunan fungsi sensorik, yang dapat menjadi complete quadriparesis dengan sacral sparing sebagai satu-satunya bukti incomplete spinal injury.
Diagnosis
DiagnosisX-Ray
MRI
Determine the extent of
neurologic injury
Sacral sparing
CT-Scan
DIAGNOSIS
• Diagnosis cepat dan akurat sangat penting pada pasien dengan dugaan SCI. • Evaluasi radiografi harus dilakukan, biasanya terdiri dari cross table
lateral, AP, dan open mouth odontoid view. • Koronal dan sagital CT scan rekonstruksi dapat diperoleh untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik cedera tulang dan untuk mendeteksi cedera yang tidak jelas pada radiografi polos. • CT juga membantu dalam menilai kemungkinan
luka pada occipitocervical dan cervicothoracic junctions.
• MRI dapat berguna dalam menilai lanjut adanya cedera jaringan lunak atau kompresi tulang belakang.
• Dalam mengevaluasi pasien dengan SCI, itu adalah penting untuk mengetahui sejauh mana cedera neurologis (misalnya, incomplete dibandingkan dengan complete). • Incomplete injury memiliki kesempatan lebih besar untuk pemulihan
neurologis, sedangkan pemulihan motorik dicapai hanya 3% dari pasien dengan complete injury selama 24 jam dan tidak pernah setelah 24 sampai 48 jam.
• Complete injury didefinisikan sebagai tidak adanya motorik dan fungsi sensorik lebih dari tiga tingkat di bawah zona cedera. • Incomplete injury, bertentangan, melibatkan beberapa penurunan
motorik atau fungsi sensorik di bawah ini tingkat cedera.• The ASIA baru-baru ini mendefinisikan ulang SCI complete sebagai
tidak adanya sensorik dan fungsi motorik dalam segment sacral terendah (yaitu, S4-S5).
• Sacral sparing merupakan indikator penting SCI incomplete karena itu menandakan kontinuitas setidaknya sebagian dari substansi putih-abu2 (misalnya, kortikospinalis dan spinotalamikus) dari konus medullaris ke korteks serebral.• Syok spinal dapat terjadi pada SCI yang berat.
MRI
Management
Non-Surgical• Immobilisasi awal dan rehabilitasi • Pemantauan hemodinamik• Mempertahankan tekanan MABP > 85
mmHg• Pemberian steroid intravena masih
kontrovesi
Surgical• Ketidakstabilan spinal adalah satu-
satunya indikasi mutlak intervensi bedah.
• Dengan CCS traumatik, intervensi operasi awal (≤24 jam cedera) mendatangkan hasil yang lebih baik
• Immediately indication dislokasi akut dan penurunan defisit neurologis yang progresif.
Prognosis
• usia muda• pekerjaan sebelum cedera• tingkat pendidikan• tidak adanya sinyal kelainan pada spinal yang didapatkan pada MRI• skor ASIA yang tinggi• adanya spastisitas• pemulihan motorik awal• fungsi tangan yang baik.
• Ketidakstabilan kolumna spinal• derajat stenosis kanal• spastisitas persisten• komorbiditas medis
Summary
• CCS adalah SCI inkomplit yang paling umum.Dengan bertambahnya usia populasi, dokter akan menghadapi lebih banyak pasien dengan CCS. Oleh karena itu, penting untuk memahami anatomi, patofisiologi, dan pengobatan CCS.
• Meskipun kebanyakan pasien dengan CCS dapat membaik secara bertahap, meskipun sering inkomplit, pemulihan dengan pengobatan non operasi, studi terbaru menunjukkan potensi manfaat dari operasi awal.
• Semua pasien CCS sebaiknya diberikan terapi medis yang optimal dan imobilisasi dini. Indikasi utama operasi adalah fraktur terkait central cord injury.
• Pengobatan bedah awal dianjurkan jika tidak ada ketidakstabilan spinal pada pasien dengan penurunan fungsi neurologis.
• Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan algoritma pengobatan terbaik dan waktu intervensi bedah, jika dipilih, untuk setiap defisit neurologis non- progresif yang statis.
THANK YOU
top related