pengaruh sikap dan norma subyektif terhadap …e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/123.pdf · bila...
Post on 03-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
25
PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF
TERHADAP MINAT PENGUSAHA UNTUK MENJADI NASABAH
DI BANK HAGA KLATEN
(Pendekatan Theory of Reasoned Action).
Agus Prasetyanta
(Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel Yogyakarta, Indonesia)
Abstract
This research uses the model "Theory of Reasoned Action", a model used in checking
behavior. This model is brought by Ajzen and Fisbein (1980).
This research aims to make a behavoiural prediction of all entrepreneurs in Klaten to
become clients of Bank Haga branch in Klaten, by seeing the influence of attitude and
subyektive norm. The result of this research indicates that the enthusiasm of
entrepreneur in Klaten to become clients of Bank Haga Klaten is stronger and
positively influenced by their own willingness than from outside (reference). The result
of this research also indicates that based on the level of income, there is no difference
among the entrepreneurs to become clients of Bank Haga Klaten.
Key Words: Attitude, Norm Subyektif, Enthusiasm
PENDAHULUAN
Kemajuan perusahaan sangat ditentukan oleh aktivitas pemasaran yang dilakukan.
Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus dapat menentukan
strategi pemasaran yang dapat mendekatkan perusahaan pada konsumen untuk
menciptakan citra perusahaan itu sendiri.
Persaingan dunia perbankan yang sangat ketat saat ini menuntut setiap bank untuk
menetapkan strategi pemasaran yang tepat, sehingga mampu bersaing. Produk dan jasa
yang dibuat harus dapat memenuhi berbagai macam dan tingkat kepuasan nasabah.
Dalam hal ini nasabah akan memilih produk atau jasa yang dihasilkan bank yang dapat
memberi kepuasan tertinggi. Dalam konteks ini manajemen perbankan mengutamakan
perluasan produk dan pelayanan yang berorientasi pada konsumen yang berarti
pelayanan bank harus mengutamakan kepuasan nasabah.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka pelaku pemasaran dalam hal ini pihak
perbankan harus memahami perilaku calon nasabah, faktor-faktor yang mempengaruhi
minat nasabah, mengembangkan strategi pemasaran sehingga nasabah mendapat
kepuasan. Banyak model perilaku dapat digunakan untuk meneliti perilaku konsumen,
tetapi penggunaan model perilaku “Theory of Reasoned Action” masih jarang digunakan
untuk memprediksi perilaku.
Berdasarkan alasan tersebut di atas maka penulis mencoba melakukan penelitian
dengan judul : “PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBYEKTIF TERHADAP
MINAT PENGUSAHA UNTUK MENJADI NASABAH DI BANK HAGA
KLATEN” (Pendekatan Theory of Reasoned Action)
26
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh sikap terhadap minat pengusaha untuk menjadi nasabah di
Bank Haga Klaten
2. Bagaimana pengaruh norma subyektif terhadap minat pengusaha untuk menjadi
nasabah di Bank Haga Klaten.
3. Bagaimana minat pengusaha untuk menjadi nasabah di Bank Haga Klaten
4. Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap minat pengusaha untuk menjadi
nasabah di Bank Haga Klaten.
5. Apakah ada perbedaan minat pengusaha untuk menjadi nasabah Bank Haga
menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.
BATASAN MASALAH
Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan pemecahan masalah dapat
lebih terarah, maka penulis membatasi permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Wilayah penelitian adalah Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah.
2. Obyek yang diteliti adalah pengusaha Klaten yang memiliki informasi tentang
Bank Haga Klaten.
3. Atribut-atribut yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan yang baik
b. Lokasi bank/Gedung
c. Bunga yang tepat
d. Hadiah yang menarik
4. Karakteristik pengusaha yang diteliti adalah:
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Tingkat pendidikan
d. Tingkat penghasilan
e. Bidang usaha
5. Kelompok referen
a. Orang tua
b. Saudara dekat
c. Teman dekat
TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap minat pengusaha untuk menjadi
nasabah di Bank Haga Klaten
2. Untuk mengetahui pengaruh norma subyektif terhadap minat pengusaha untuk
menjadi nasabah di Bank Haga Klaten.
3. Untuk mengetahui minat pengusaha untuk menjadi nasabah di Bank Haga Klaten
27
4. Untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap minat
pengusaha untuk menjadi nasabah di Bank Haga Klaten.
5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat pengusaha untuk menjadi
nasabah Bank Haga menurut jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat
penghasilan.
MANFAAT PENELITIAN
Melalui pengujian empiris yang akan dilakukan, hasil penelitian ini diharapkan
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang niat pengusaha untuk menjadi nasabah di Bank
Haga Klaten.
2. Bagi Bank Haga hasil penelitian ini akan dapat menjadi alat untuk menyusun
strategi yang akan dibuat untuk menambah jumlah nasabah bank.
3. Bagi kalangan akademisi hasil penelitian ini dapat meyakinkan penggunaan
Theory of Reasoned Action dalam memprediksi perilaku.
TINJAUAN PUSTAKA
Theory of Reasoned Action adalah teori yang dikembangkan oleh Ajzen dan
Fisbein (1980), merupakan teori yang dapat digunakan untuk memprediksi perilaku.
Dalam model ini perilaku diprediksi melalui variabel sikap yang terdiri dari variabel
keyakinan dan variabel evaluasi, dan variabel norma subyektif yang terdiri dari
variabel keyakinan normatif dan variabel motivasi.
Gambar kerangka pemikiran Theory of Reasoned Action adalah sebagai berikut:
Sumber;Dharmmesta, 1998;86
Model matematis Theory of Reasoned Action adalah sebagai berikut:
B ~ I = W0 + W1 Ab + W2 SN
Variabel
Keyakinan (bi)
Variabel
Evaluasi (ei)
Variabel
Keyakinan
Normatif (NBj)
Variabel
Motivasi
Referen (MCj)
Sikap terhadap
Perilaku (Ab)
Norma
Subyektif
(SN)
Minat
Berperilaku
(Bi)
Perilaku
(B)
28
Keterangan:
B ~ I : Minat
Ab : Sikap
W0 : Konstanta
W1 : Bobot regresional Ab
SN : Norma Subyektif
W2 : Bobot regresional SN
Sedangkan untuk menghitung sikap konsumen (Ab) dan norma subyektif (SN)
adalah sebagai berikut:
a. Menghitung Sikap (Ab)
n
Ab = Σ (bi).(ei) i=1
Dimana Ab merupakan sikap yang terbentuk dari hasil penjumlahan
variabel keyakinan akan manfaat tertentu (bi) dan variabel evaluasi
terhadap manfaat tertentu tersebut (ei).
b. Menghitung Norma Subyektif (SN)
n
SN = Σ (NBj).(MCj) i=1
Dimana SN merupakan norma subyektif yang terbentuk dari hasil
penjumlahan variabel keyakinan normative dari orang penting tertentu
(NBj) dan variabel kemauan untuk menuruti saran orang penting tersebut
(MCj).
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang dipakai untuk menjawab
permasalahan-permasalahan dalam penelitian berdasarkan landasan teori.
Berdasarkan model Theory of Reasoned Action seperti yang diuraikan di muka,
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
1. Ada pengaruh yang signifikan dari sikap pengusaha di Klaten terhadap minat
untuk menjadi nasabah di Bank Haga.
2. Ada pengaruh yang signifikan dari norma subyektif pengusaha di Klaten
terhadap minat untuk menjadi nasabah di Bank Haga
3. Pengusaha Klaten mempunyai minat untuk menjadi nasabah di Bank Haga.
4. Terdapat perbedaan minat pengusaha Klaten berdasarkan jenis kelamin,
tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan.
29
METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
(1) Kuisioner
Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan
daftar pertanyaan kepada responden, yaitu para pengusaha di Klaten.
(2) Wawancara
Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab
secara langsung dengan pengusaha di Klaten, yang dijadikan responden.
(3) Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap pengusaha di Klaten.
(4) Penelitian Pustaka
Pengumpulan data dengan membaca dari buku-buku literatur, majalah-
majalah, dan jurnal yang relevan dengan penelitian ini.
Metode Pengambilan Sampel
Sampling adalah proses pemilihan sejumlah individu (obyek penelitian) untuk
suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-individu (obyek penelitian)
tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar yaitu obyek penelitian
yang merupakan populasi (Sumanto, 1995:39).
Sampel yang dijadikan responden adalah pengusaha di Klaten yang sudah
mengetahui informasi mengenai Bank Haga Klaten. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah “purposive sampling” yaitu sampling di mana
pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan
sengaja sesuai dengan tujuan penelitian, dengan catatan bahwa sampel tersebut
representative atau mewakili populasi (Supranto, 1997:68). Karena keterbatasan
waktu dan biaya, maka peneliti hanya memakai 50 sampel yang dianggap sudah
mewakili seluruh populasi.
Metode Analisis Data
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
9.3.1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
(1) Uji Validitas
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu test
melakukan fungsi ukurannya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka
semakin tepat pula pengukuran itu mengenai sasaran. Alat yang digunakan adalah
rumus Product Moment Coefficient of Correlation (Korelasi Produk Momen).(Hadi,
1990:36), yaitu
rxy= NΣxy – (Σx) (Σy)
√ (N Σx2 - (Σx)
2) (N Σy2 – (Σy)
2) Keterangan:
rxy = korelasi
X = skor pernyataan ke-n
Y = skor pernyataan atribut tertentu
N = jumlah sampel
30
Pengujian dilakukan dengan membandingkan skor rxy terhadap r tabel pada
tingkat signifikansi ά = 0,05.
Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Bila rxy lebih besar dari r tabel maka pernyataan tersebut valid,
Bila rxy lebih kecil dari r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.
(2) Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan dari alat
pengukur terhadap sesuatu yang diukur. Untuk menguji reliabilitas dapat digunakan
“tehnik belah dua” yaitu dengan mengkorelasikan antara item bernomor ganjil
dengan item bernomor genap. Kemudian dicari menggunakan rumus korelasi (Hadi,
1990: 37).
rxy= NΣxy – (Σx) (Σy)
√ (N Σx2 - (Σx)
2) (N Σy2 – (Σy)
2) Keterangan:
rxy = korelasi
X = skor pernyataan ke-n
Y = skor pernyataan atribut tertentu
N = jumlah sampel
Setelah dibuat koefisien korelasi antar item bernomor ganjil dengan item
bernomor genap, tahap selanjutnya adalah menghitung reliabilitas dengan
menggunakan rumus korelasi Spearman Brown (Hadi, 1990: 97) sebagai berikut:
2(rxy)
rxx=
1 + rxy Keterangan:
rxx = koefisien reliabilitas
rxy = koefisien korelasi produk momen
Pengujian dilakukan dengan membandingkan skor rxx terhadap r tabel pada
tingkat signifikansi (ά = 0,05).
Adapun kriteria pengujian adalah:
Bila rxx lebih besar dari r tabel maka pernyataan tersebut reliabel
Bila rxx lebih kecil dari r tabel maka pernyataan tersebut tidak reliable
9.3.2. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk membahas mengenai profil konsumen. Cara
yang digunakan adalah analisis data frekuensi distribusi relatif artinya data
dibagi dalam beberapa kelompok dan diukur dengan persentase. Dengan cara ini
dapat diketahui kelompok mana yang jumlahnya paling banyak, dapat
ditunjukkan oleh nilai persentase, dan sebaliknya. Perhitungan ini dilakukan
berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan dan
bidang usaha. (Simamora, 2002).
Rumus:
31
%A = A[ A + B] x 100%
Keterangan:
A = Jumlah yang dianalisis
A + B = Jumlah total
9.3.3. Analisis Pembuktian Hipotesis
Analisis pembuktian hipotesis tidak terlepas dari kerangka dasar Theory
of Reasoned Action. Pembuktian hipotesis menggunakan dua alat analisis
statistik, yaitu korelasi dan regresi. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah
memprediksi perilaku berdasarkan Theory of Reasoned Action, yang tercermin
dari persamaan regresi:
B ~ I = W0 + W1 Ab + W2 SN
Keterangan:
B ~ I : Minat
Ab : Sikap
W0 : Konstanta
W1 : Bobot regresional Ab
SN : Norma Subyektif
W2 : Bobot regresional SN
10. HASIL PENELITIAN
10.1 Analisis Persentase
Analisis persentase digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia, tingkat pendidikan, tingkat
penghasilan dan bidang usaha.
Tabel 1 Karakteristik Responden Karakteristik Kategori Jumlah Persentase
Jenis kelamin Wanita
Pria
30
20
60
40
Usia responden ≤ 20
21 – 30
31 – 40
41 - 50
≥ 50
0
11
17
15
7
0
22
34
30
14
Tingkat pendidikan SD
SLTP
SLTA
Akademi/D3
Universitas/S1
0
0
13
9
28
0
0
26
18
56
Tingkat penghasilan ≤ 500.000
500.000 – 1.000.000
1.001.000 - 1.500.000
1.501.000 – 2.000.000
2.001.000 – 3.000.000
≥ 3.000.000
1
9
10
11
9
10
2
8
20
22
18
20
Bidang usaha Perdagangan
Industri
Pertanian
Peternakan
33
5
0
3
66
10
0
6
32
Jasa
Lain-lain
6
3
12
6
Sumber: Data primer diolah.
Tabel 1 Mengungkapkan bahwa berdasarkan jenis kelamin pengusaha wanita lebih
banyak yaitu 30 orang atau 60%. Sedangkan berdasarkan tingkat usia, usia 31
sampai 40 tahun merupakan jumlah paling tinggi, yaitu 17 orang atau 34%. Dilihat
dari tingkat pendidikan jumlah paling tinggi adalah lulusan universitas berjumlah 28
orang atau 56%, berdasarkan tingkat penghasilan paling banyak penghasilan antara
1.501.000 sampai 2.000.000 berjumlah 11 orang atau 22%. Data responden
berdasarkan bidang usaha, paling banyak bergerak di bidang perdagangan berjumlah
33 orang atau 66%.
10.2. Analisis Ajzen dan Fishbein
Analisis ini dikenal dengan analisis Theory of Reasoned Action (alasan
berperilaku) yang digunakan untuk menghitung sikap terhadap minat, yaitu minat
pengusaha untuk menjadi nasabah di Bank Haga Klaten.
10.2.1 Kriteria Skala Sikap
Kriteria sikap didasarkan pada skala dua kutub yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat keeratan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Tujuan penentuan
nilai pada sikap adalah untuk mengetahui sikap pengusaha terhadap obyek yang
diteliti. Skala sikap terdiri dari 6 (enam) ruas, dimana ruas tengah mempunyai nilai
nol dan dianggap netral yang tidak mempunyai hubungan, sehingga dua kutub yang
mempunyai 6 (enam) ruas dibagi menjadi 5 (lima) kriteria, yaitu 1,2 sebagai hasil
baginya. Hasil nilai masing-masing kriteria adalah sebagai berikut;
-3 sampai dengan -1,8 = sangat lemah
-,79 sampai dengan -0,6 = lemah
-0,59 sampai dengan +0,6 = cukup
+0,6 sampai dengan +1,8 = kuat
+,8 sampai dengan +3 = sangat kuat
10.2.2 Analisis Variabel Keyakinan (bi)
Hasil analisis variabel keyakinan pengusaha terhadap Bank Haga Klaten untuk setiap
atribut disajikan dalam tabel 2.
Tabel 2 Variabel Keyakinan Konsumen
Variabel Nilai Skala
bi 1
bi 2
bi 3
bi 4
bi 5
88 : 50
6 : 50
84 : 50
-33 : 50
-12 : 50
1,76
0,12
1,68
-0,70
-0,24
33
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa:
Pengusaha di Klaten mempunyai keyakinan yang kuat untuk menjadi nasabah
Bank Haga karena pelayanan yang baik.
Pengusaha di Klaten mempunyai keyakinan yang cukup untuk menjadi nasabah
Bank Haga karena lokasinya dekat.
Pengusaha di Klaten mempunyai keyakinan yang kuat untuk menjadi nasabah
Bank Haga karena keamanan
Pengusaha di Klaten mempunyai keyakinan yang lemah untuk menjadi nasabah
Bank Haga karena tingkat bunga yang baik
Pengusaha di Klaten mempunyai keyakinan yang cukup untuk menjadi nasabah
Bank Haga karena akan memperoleh undian berhadiah.
10.2.3 Analisis Variabel Evaluasi Konsumen (ei)
Hasil analisis variabel evaluasi konsumen terhadap Bank Haga Klaten untuk setiap
atribut disajikan dalam tabel 3.
Tabel 3 Variabel Evaluasi Konsumen
Variabel Nilai Skala
ei 1
ei 2
ei 3
ei 4
ei 5
99 : 50
53 : 50
90 : 50
-10 : 50
14 : 50
1,98
1,06
1,80
-0,20
0,28
Sumber: data primer diolah
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa:
Evaluasi pengusaha di Klaten terhadap pelayanan Bank Haga Klaten adalah sangat
kuat.
Evaluasi pengusaha di Klaten terhadap lokasi Bank Haga Klaten adalah kuat.
Evaluasi pengusaha di Klaten terhadap keamanan Bank Haga Klaten cukup
Evaluasi pengusaha di Klaten terhadap tingkat bunga Bank Haga Klaten adalah
cukup
Evaluasi pengusaha di Klaten terhadap undian Bank Haga Klaten sangat adalah
cukup.
10.2.4 Analisis Sikap Konsumen (Ab)
Perhitungan sikap konsumen (Ab) adalah hasil kali dari variabel sikap yang
ditentukan oleh variabel keyakinan konsumen (bi) dengan variabel evaluasi konsumen
(ei). Hasil analisis variabel sikap konsumen tersaji dalam tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4 Analisis Sikap Konsumen
Variabel Nilai Variabel Nilai
bi 1
bi 2
bi 3
1,76
0,12
1,68
ei 1
ei 2
ei 3
1,98
1,06
1,80
34
bi 4
bi 5
-0,70
-0,24
ei 4
ei 5
-0,20
0,28
Sumber: Data primer diolah
Untuk menentukan nilai sikap konsumen ditentukan dengan perhitungan sebagai
berikut:
Nilai tertinggi variabel keyakinan (bi) dan variabel evaluasi (ei) adalah +3
sedangkan nilai terendah adalah -3.
Jumlah sub variabel masing-masing variabel adalah 5 (lima) sehingga
perhitungannya +45 sebagai batas tertinggi dan -45 sebagai batas nilai terendah.
Hasil perhitungan tersebut ditentukan nilai mutlak kemudian dijumlahkan dan
hasilnya dibagi 5 kriteria, sehingga 90 : 5 = 18.
Kriteria tersebut adalah:
Nilai -45 sampai dengan -27 = sangat lemah
Nilai -26,9 sampai dengan -9 = lemah
Nilai -8,99 sampai dengan +9 = cukup
Nilai -9,1 sampai dengan +27 = kuat
Nilai +27 sampai dengan +45 = sangat kuat
Berdasarkan perhitungan sikap konsumen untuk menjadi nasabah bank Haga adalah
6,7088 terletak antara nilai -8,99 sampai +9, sehingga sikap pengusaha untuk
menjadi nasabah bank Haga Klaten adalah cukup.
10.2.5 Analisis Keyakinan Normatif Konsumen Terhadap referen (NBj)
Variabel keyakinan konsumen adalah variabel keyakinan konsumen untuk menuruti
pendapat kelompok referen. Kelompok referen yang dimaksud adalah orang tua
(ayah/ibu), saudara dekat (kakak/adik), kawan dekat (sekolah/sekerja) dan tetangga
dekat.
Masing-masing atribut variabel keyakinan normatif konsumen terhadap kelompok
referen adalah :
NBJ 1 adalah keyakinan untuk menuruti pendapat orang tua (ayah/ibu) untuk
menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
NBJ 2 adalah keyakinan untuk menuruti pendapat saudara dekat (adik/kakak) untuk
menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
NBJ 3 adalah keyakinan untuk menuruti pendapat kawan dekat untuk menjadi
nasabah Bank Haga Klaten.
NBJ 4 adalah keyakinan untuk menuruti pendapat tetangga dekat untuk menjadi
nasabah Bank Haga Klaten.
Tabel 5 Variabel Keyakinan Normatif Konsumen Terhadap Kelompok Referen
(Lihat lampiran 4)
Variabel Nilai Skala
NBJ 1 -8 : 50 -0,16
NBJ 2 7 : 50 0,14
NBJ 3 24 : 50 0,48
NBJ 4 15 : 50 0,30
Sumber : Data Primer yang Diolah
35
Keterangan :
NBJ 1 = -0,16 artinya konsumen mempunyai keyakinan yang cukup untuk
menuruti orang tua (ayah/ibu) untuk menjadi nasabah Bank Haga
Klaten.
NBJ 2 = 0,14 artinya konsumen mempunyai keyakinan yang cukup untuk
menuruti saudara dekat (adik/kakak) untuk menjadi nasabah Bank Haga
Klaten.
NBJ 3 = 0,48 artinya konsemen mempunyai keyakinan yang cukup untuk
menuruti kawan dekat untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten
NBJ 4 = 0,30 artinya konsumen mempunyai keyakinan yang cukup untuk
menuruti tetangga dekat untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
Berdasarkan hasil perhitungan skala sikap variabel keyakinan normatif
konsumen, menunjukkan bahwa kelompok referen mempunyai hubungan yang
cukup dalam mempengaruhi minat konsumen untuk menjadi nasabah Bank Haga
Klaten.
5. Variabel motivasi Konsumen Menurut Referen (MCJ)
Variabel ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengganti referen terhadap
motivasi konsumen sehingga memilih untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
Masing-masing atribut variabel motivasi konsumen terhadap kelompok referen
adalah :
MCJ 1 adalah motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh orang tua (ayah/ibu)
untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
MCJ 2 adalah motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh saudara dekat
(kakak/adik) untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten
MCJ 3 adalah motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh kawan dekat untuk
menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
MCJ 4 adalah motivasi konsumen untuk menuruti pengaruh tetangga dekat untuk
menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
Tabel 6 Variabel Motivasi Konsumen Menurut Referen (MCJ)
(lihat lampiran 5)
Variabel Nilai Skala
MCJ 1 -8 : 50 -0,16
MCJ 2 14 : 50 0,28
MCJ 3 22 : 50 0,44
MCJ 4 -16 : 50 -0,32
Sumber : Data Primer yang diolah
Keterangan :
MCJ 1 = -0,16 artinya bahwa motivasi konsumen untuk menuruti pendapat orang
tua (ayah/ibu) untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten adalah cukup.
MCJ 2 = 0,28 artinya bahwa motivasi konsumen untuk menuruti pendapat
saudara dekat (kakak/adik) untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten
adalah cukup.
36
MCJ 3 = 0,44 artinya bahwa motivasi konsumen untuk menuruti pendapat teman
dekat (sekolah/sekerja) untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten
adalah cukup.
MCJ 4 = -0,32 artinya bahwa motivasi konsumen untuk menuruti pendapat
tetangga dekat untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten adalah cukup.
Berdasarkan perhitungan skala sikap variabel motivasi konsumen menurut
referen, menunjukkan bahwa kelompok referen mempunyai hubungan yang cukup
dalam mempengaruhi minat konsumen untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten.
6. Analisis Norma Subyektif Konsumen (SN)
Analisis ini menyangkut keputusan untuk menjadi nasabah dengan
mempertimbangkan pendapat kelompok referen.
Tabel 7 Variabel (NBJ) dan (NCJ)
Variabel Nilai Variabel Skala
NBJ 1 -0,16 MCJ 1 -0,16
NBJ 2 0,14 MCJ 2 0,28
NBJ 3 0,48 MCJ 3 0,44
NBJ 4 0,30 MCJ 4 -0,32
Sumber : Data Primer yang diolah ( )
Dalam variabel ini keyakinan normatif konsumen terhadap kelompok
referen (NBJ) dan variabel motivasi konsumen menuruti kelompok referen (MCJ)
terdiri 4 (empat) sub variabel. Nilai tertinggi dari variabel (NBJ) dan variabel (NCJ)
adalah +3, sedangkan nilai terendah adalah -3. Jumlah sub variabel ada 4 (empat)
sehingga perhitungannya adalah :
3.3 + 3.3 +3.3 + 3.3 = + 36 batas nilai tertinggi
3.-3 + 3.-3 + 3.-3 +3.-3 = -36 batas nilai terndah
Nilai tabel dari perhitungan (pemutlakan) di atas adalah 72
Jumlah tersebut dibagi dengan 5 (lima) kriteria, sehingga 72 : 5 = 14,4
Lima kriteria tersebut adalah :
Nilai -36 sampai dengan -21,6 = sangat lemah
Nilai -21,59 sampai dengan -7,2 = lemah
Nilai -7,19 sampai dengan + 7,2 = cukup
Nilai +7,21 sampai dengan +21,6 = kuat
Nilai +21,61 sampai dengan +36 = sangat kuat
Norma subyektif konsumen terhadap kelompok referen yaitu untuk
menuruti pendapat kelompok referen untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten
adalah sebesar 0,18. Jika dihubungkan dengan skala sikap terletak antara -7,19
sampai dengan +7,2. Sehingga pengaruh kelompok referen terhadap konsumen
dalam menentukan pilihan untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten adalah cukup.
7. Analisis Minat Menjadi Nasabah (BI)
Minat untuk menjadi nasabah (BI) di Bank Haga Klaten ditentukan oleh variabel
sikap konsumen (Ab) dan norma subyektif konsumen (SN). Untuk mencari nilai BI,
maka terlebih dahulu harus dicari bobot regresi (W1 + W2). Bobot regresi dicari
dengan menggunakan SPSS 7.5 for Windows, dan dirumuskan sebagai berikut :
Y = Minat menjadi nasabah (BI)
Y’ = Prediksi minat menjadi nasabah (BI)
37
X1 = Sikap terhadap minat menjadi nasabah (Ab)
X2 = Norma subyektif yang berkaitan dengan referen (SN)
a = Konstanta
b1 = Kepentingan relatif tentang sikap (W1)
b2 = Kepentingan relatif tentang norma subyektif (W2)
Setelah mengetahui aplikasi dan rumus di atas, kemudian dihitung dengan SPSS 7.5
for Windows dengan hasil sebagi berikut :
W1 = b1 = 0,08577
W2 = b2 = 0,0202
Sedangkan nilai Ab dan SN diperoleh dari perhitungan di atas dengan hasil sebagai
berikut :
Ab = XI = 6,7088
SN = X2 = 0,18
Nilai tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam persamaan sebagai berikut :
)(Y a + B1x1 + b2x2
= (0,08577)(6,7088)+ (-0,0202)(0,18)
= 0,576 – 0,004
= 0,572
B1 = 0,572 menunjukkan bahwa minat pengusaha untuk menjadi nasabah
Bank Haga adalah cukup, setelah mempertimbangkan sikap dan pendapat orang
lain.
Untuk memastikan apakah variabel independen (sikap atau Ab dan norma
subyektif atau SN) berpengaruh terhadap variabel dependen (minat pengusaha atau
BI), maka digunakan analisis regresi berganda sebagai berikut:
22110)( XBXBBY
Pengujian secara Global (Global Test)
Pengujian secara Global digunakan untuk mengetahui apakah suatu modal
atau persamaan regresi valid atau tidak. Pengujian itu dilakukan sebagai berikut :
a. Menentukan Ho dan Hi
Ho : B! =B2 = 0, artinya, tidak ada hubungan antara variabel independen, yaitu
sikap dan norma subyektif (Ab dan SN) dengan variabel dependen, yaitu minat
pengusaha (BI).
Hi : tidak semua B = 0, artinya, ada hubungan antara variabel dependen, yaitu
sikap dan norma subyektif (Ab dan SN) dengan variabel dependen, yaitu minat
pengusaha (BI).
Dalam hal ini B adalah koefisien regresi populasi. Apabila Ho diterima, maka
implikasinya adalah seluruh koefisien regresi adalah nol, sehingga tidak dapat
digunakan untuk memprediksi perilaku minat pengusaha (BI).
b. Menentukan level of significance; a = 5%
Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho dan Hi dengan menggunakan
distribusi F (ANOVA). Derajat bebas (df) ditentukan sebagai berikut :
Numerator = K = 2
Denominator = n - k - 1 = 50 - 2 - 1 = 47
c. Menentukan kriteria pengujian untuk dua sisi :
38
Ho ditolak, bila : F hitung > F tabel
Ho diterima, bila F tabel < F hitung < F tabel
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 7.5 for windows (lihat lampiran),
maka diketahui besarnya F hitung = 9,668, dengan signifikasi sebesar 0,000 (di
bawah 5%), sedangkan F tabel = 3,23.
d. Menentukan daerah penerima Ho dan Hi
e. Kesimpulan
Ho ditolak, karena F hitung = 9,668, dengan signifikasi sebesar 0,000 (di bawah
5%), lebih besar dibandingkan F tabel = 3,23. Jadi ada hubungan yang
signifikan, antara variabel dependen, yaitu sikap dan norma subyektif (Ab dan
SN) dengan variabel dependen yaitu minat pengusaha (BI).
8. Analisis Uji Perbedaan Analsis of Variance (ANOVA)
ANOVA digunakan untuk menguji apakah rata-rata lebih dari dua sampel
berbeda secara nyata (signifikan) atau tidak. Apakah ada perbedaan minat
pengusaha untuk menjadi nasabah di Bank Haga Klaten ditinjau dari tingkat
penghasilan.
Pengujian hipotesis dengan ONE WAY ANOVA, dilakukan sebagai
berikut:
a. Menentukan Ho dan Hi:
Ho : µ1 : µ2 : µ3 : µ4 : µ5 : µ6 artinya tidak ada perbedaan minat pengusaha untuk
menjadi nasabah Bank Haga Klaten ditinjau dari rata-rata tingkat penghasilan
masing-masing.
Hi : µ1# µ2# µ3# µ4# µ5# : µ6# artinya ada perbedaan minat pengusaha untuk menjadi
nasabah Bank Haga Klaten ditinjau dari rata-rata tingkat penghasilan masing-
masing.
b. Menentukan taraf nyata (level of Significance), a = 5 %
c. Menentukan derajat bebas (degree of freedom), yang terdiri dari
Numerator dan Denominator :
Numerator = k – 1 = 6 – 1 = 5
Denominator = n – k – 1 = 50 – 6 – 1 = 43
Keterangan :
K = jumlah kolom = 6
N = jumlah elemen tiap kolom = 50
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 7.5 for windows (liat lampiran),
maka diketahui besarnya F hitung = 1,111 dengan signifikasi sebesar 0,368 (di
atas 5%), sedangkan F tabel = 2,45.
d. Menentukan daerah penerimaan Ho dan Hi
e. Kesimpulan
Ho diterima, bila F-ratio < titik kritis (F-tabel) dan signifikasinya di atas 5%. Ho
ditolak, bila F-ratio (F-hitung) > titik kritis (F-tabel) dan tingkat signifikannya di
bawah 5%. Karena F-ratio (1,111) lebih kecil dari titik kritis (2,45) dan tingkat
signifikansinya di atas 5%, maka Ho diterima, dan Hi ditolak. Jadi tidak ada
perbedaan minat pengusaha untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten ditinjau
dari rata-rata tingkat penghasilan.
SIMPULAN DAN SARAN
39
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil beberapa simpulan antara lain:
Berdasarkan analisis persentase, ternyata jumlah pengusaha wanita lebih banyak
(60%), dengan usia terbanyak antara 31 - 40 tahun (34%), tingkat pendidikan
terbanyak jenjang universitas (56%), dengan tingkat penghasilan terbanyak antara
Rp. 1,5 – Rp. 2 juta per bulan (22%), dan paling banyak berusaha di bidang
perdagangan (66%).
Berdasarkan analisis variabel keyakinan (bi) dapat disimpulkan bahwa keyakinan
pengusaha untuk menjadi nasabah di Bank Haga paling kuat karena alasan
pelayanan yang baik.
Berdasarkan analisis terhadap variabel evaluasi (ei) ternyata bahwa pengusaha di
Klaten mempunyai evaluasi yang sangat kuat terhadap pelayanan di Bank Haga
Klaten.
Berdasarkan perhitungan terhadap sikap(Ab) disimpulkan bahwa sikap pengusaha
di Klaten untuk menjadi nasabah di Bank Haga Klaten adalah cukup (6,7088).
Berdasarkan analisis keyakinan normatif pengusaha terhadap kelompok referen
dapat disimpulkan bahwa keyakinan untuk menuruti nasihat teman dekat
merupakan faktor yang paling dominan.
Berdasarkan analisis variabel motivasi pengusaha menurut referen dapat
disimpulkan bahwa motivasi paling dominan adalah nasihat teman dekat.
Berdasarkan analisis terhadap norma subyektif disimpulkan bahwa kelompok
referen terutama teman dekat cukup mempengaruhi minat pengusaha untuk menjadi
nasabah Bank Haga.
Berdasarkan hasil analisis terhadap minat untuk menjadi nasabah, dapat
disimpulkan bahwa minat pengusaha untuk menjadi nasabah Bank Haga adalah
positif, dan lebih kuat dipengaruhi oleh diri sendiri dibandingkan pengaruh dari luar
(kelompok referen).
Berdasarkan hasil analisis regresi disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara sikap dan kelompok referen terhadap minat pengusaha untuk menjadi
nasabah Bank Haga.
Berdasarkan analsisis ANOVA disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan minat
pengusaha untuk menjadi nasabah Bank Haga Klaten berdasarkan rata-rata tingkat
penghasilan.
Saran untuk pihak Bank Haga antara lain:
Pelayanan kepada nasabah harus ditingkatkan, karena minat nasabah untuk menjadi
nasabah Bank Haga paling banyak ditentukan oleh aspek pelayanan.
Profil pengusaha Klaten adalah pengusaha muda yang masih produktif dan rata-rata
berpendidikan tinggi, sehingga perlu dilakukan pendekatan yang lebih menekankan
pada aspek personal dan rasional.
Saran untuk penelitian berikutnya adalah untuk mengevaluasi minat para pengusaha
menjadi nasabah di Bank Haga Klaten perlu dilihat variabel lain di luar variabel tersebut
misalnya variabel pengalaman masa lalu (Model Speckart Bentler).
REFERENSI
40
Ancok, D., 1989. Tehnik Penyusunan Skala Pengukur, Yogyakarta: PPK, UGM.
Assel, H. 1995. Customer Behaviour And Marketing Action. 5th
Ed. Cincinmati,
OH:South western College Publishing Company.
Dharmesta, Basu S. 1997, Keputusan-keputusan Stratejik Untuk Mengeksplorasi Sikap
dan Perilaku Konsumen, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Fakultas
Ekonomi UGM, Yogyakarta.
______ _______dan Irawan, 2002, Manajemen Pemasaran Moderen, Edisi kedua,
Yogyakarta, Liberty.
Fishbein M. 1967. “A Behaviour Theory Approach to The Relations Between Beliefs
About an Object and The Attitude Toward the Object’ dalam David L. Loudon
& Albert J. Della Bitta. 1993. Consumer Behaviour: Concepts and Aplications,
Singapore: MC Graw-Hill, Inc.
Fishbein M. and I. Ajzen. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behaviour: An
Introduction To Theory And Research. Philippines: Mading, Mass. Addison
Wasley.
Fishbein M. and I. Ajzen 1980. Understanding Attitudes and Predicting Social
Behaviour, dalam Basu Swasta Dh. 1992. “Riset Tentang Perilaku Jonsumen,
sebuah catatan dan tantangan bagi peneliti yang mengacu pada Theory of
reasoned Action:, Yogyakarta: FE UGM, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
No. 1, Tahun VII, 1992.
______ Rangkuti, Freddy, 2002, Measuring Customer Satisfaction, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
James f. Engel Roger D, Blacbueli dan Paul W. Miniard, 1994, Perilaku Konsumen,
Jilid I, Edisi VI, Binarupa Aksara, Jakarta.
Kotler, Philip, Alih Bahasa Hendra Teguh, 1996, Analisis Perencanaan, Implementasi,
dan Kontrol, Prehalindo, Jakarta.
_______1997, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid satu, PT. Prehalindo, Jakarta.
Simamora, Bilson, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Hadi, Sutrisno, 1990, Cara menghitung Validasi, dan Reliabilitas dan Analisis Item dan
Teknik Korelasi, Fakultas Psikologi, UGM, Yogyakarta.
Supranto, J., 1997, Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran, Edisi Keenam,
Penerbit Rineka, Jakarta.
Supranto, J., 1999, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, PT. Rineka Cipta,
Jakarta
Tjiptono, Fandy, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Andi Offset, Yogyakarta.
41
REGRESSION
Variables Entered/Removed b
Model
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Norma
Subyektif
ABa
Enter
a. All requested variables entered
b. Dependent Variables: BI
Model Summary
Model R R Square Adjusted
R Square
Std
Error of
The
Estimate
1 .540a .291 .261 1.48
a. Predictors: (constant), Norma Subyektif, AB
ANOVAb
Model Sum of
Squares
Df
Mean
Square
F
Sig
1 Regression
Residual
Total
42.229
102.651
144.880
2
47
49
21.115
2.184
9.668 .000a
a. Predictors: (Constant), Norma Subyektif, AB
b. Dependent Variables: BI
Coefficientsa
Model
Unstandardi
zed
Coefficients
Standardized
Coefficientc
T
Sig
B Std. error Beta
1 (Constant)
AB
Norma
Subyektif
.362
8.577E-02
-2.02E-02
.423
.020
.020
.520
-.128
855
4.230
-1.027
.387
.000
.310
a. Dependent Variable: BI
42
Correlations
Correlations
AB Norma
Subyektif
BI
Pearson AB
Correlation Norma
Subyektif
BI
1.000
-.041
.525**
-.041
1.000
-.147
.525**
-.147
1.000
Sig AB
(2-tailed) Norma
Subyektif
BI
.780
.000
.780
.307
.000
.307
N AB
Norma
Subyektif
BI
50
50
50
50
50
50
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Oneway
ANOVA
Sum of
Squares
df
Mean
square
F
Sig
BI Between
Groups
Within
Groups
Total
16.246
128.634
144.880
5
44
49
3.249
2.924
1.111
.368
top related