perkembangan teknik operasi...
Post on 27-Nov-2020
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PerkembanganTeknik Operasi Ginekologi
I Nyoman Bayu Mahendra
Konsultan Onkologi-GinekologiDivisi Onkologi-Ginekologi Bagian/SMF Obgin FK Unud/RSUP Sanglah
Sejarah Operasi Ginekologi
Ephraim McDowell
(1771-1830): Laparotomi
kista ovarium(1809)
The Atlee brothers (John & Washington) (1799-1885):
laparotomi 78 kasus kista
ovarium
James Marriot Sims (1813-
1883): repair fistula
vesikovagina
Thomas Cullen (1868-1953): penerus Kelly
Howard A. Kelly (1858-
1943): teknikoperasi
Ginekologimodern
George N. Papanicolaou(1883-1962):
vaginal smear
Richard Wesley Te
Linde (1894-1989); buku
panduanteknik operasi
Bertram Bernheim
(1911): melakukanlaparoskopi
pertama di RS John Hopkins
Laparoskopimulai seringdikerjakanpada 1970
TeLinde’s Operative Gynecology 10th Ed. 2008
Topik Bahasan
1. Evaluasi preoperatif
2. Mencegah surgical site infection
3. Incisi abdomen
4. Teknik penutupan dinding abdomen
5. Teknik operasi histerektomi dengan aksesretroperitoneal
6. Manajemen perdarahan
7. Adhesi dan pencegahannya
Evaluasi Preoperatif
Penyakit medis penyerta
Pemeriksaan fisikmeramalkankesulitan operasi
Pemeriksaan laboratorium, termasuk teskehamilan pada wanita usia reproduktif,
infeksi traktus genital
Pemeriksaan imaging
www.uptodate.com (2017)
Evaluasi Preoperatif
www.uptodate.com (2017)
Mencegah Surgical Site Infection
www.uptodate.com (2017)
Intervensi yang terintegrasi
Antibiotikaprofilaksis
Persiapan kulitdan vagina
Hal pendukunglainnya
1. Edukasi pasien2. Mandi besar3. Antibiotika
profilaksis4. Asepsis kulit5. Dosis ulangan Ab
3-4 jam duranteoperasi
6. Sterilitas teknikoperasi
Golongan beta lactam
1. Kulit: 4% Chlorhexidinegluconate+70% isopropyl alcohol
2. Vagina: 4% Chlorhexidinegluconate+4% isopropyl alcohol
1. Cukur lapanganoperasi
2. Draping 3. Teknik cuci
tangan yang benar
4. Teknik operasiyang tepat
Persiapan Usus
www.uptodate.com (2017)
Mencegah Surgical Site Infection
www.uptodate.com (2017)
Incisi Abdomen
Pertimbangan:1. Membutuhkan akses masuk kavum peritoneum yang cepat
2. Kepastian diagnosis
3. Bentuk tubuh pasien
4. Lokasi jaringan parut operasi sebelumnya
5. Kemungkinan perdarahan yang terjadi
6. Minimalisasi nyeri paska operasi
7. Kosmetik
www.uptodate.com (2017)
Keputusan jenis incisi adalah berdasarkan evaluasioperator, karena operator yang paling mengetahui kasus
dan kesulitan yang akan dihadapi
Incisi Abdomen
www.uptodate.com (2017)
Incisi kulit dengan skalpel tajam hingga subkutis
Upayakan melakukan frekuensi incisi seminimal mungkin, hingga menembus subkutis
Kontrol perdarahan superfisial dilanjutkan dengan elektrokauter hinggalapisan otot (monopolar dengan koagulasi)
Teknik Penutupan Dinding Abdomen
1. Peritoneum tidak perlu dijahit
2. Fascia (most critical layer):
‐ Material benang: slowly absorbable sutures (Polydiaxanone dan polyglyconate + trimethylenecarbonate), taper point needle, heavy needle diameter, kelengkungan jarum 1/2 s.d 5/8
‐ Teknik penjahitan: jarak 10 mm dari tepi incisi, dan jumlahpanjang jahitan adalah 4:1 (suture length:wound length)
3. Tidak terdapat keuntungan penjahitan subkutan, dengancatatan: hemostasis dikerjakan dengan baik dan antibiotikayang tepat
4. Penjahitan kulit: subkutikuler, staples, perekat jaringan
5. Penutupan luka: semipermeable film or hydrocolloid dressing
www.uptodate.com (2017)
www.uptodate.com (2017)
Histerektomi dengan akses retroperitoneal
www.uptodate.com (2017)
Manajemen Perdarahan
www.uptodate.com (2017)
‐ Evaluasipreoperatif
‐ Persiapanpembedahan
Manajemenperdarahanintraoperatif
StabilisasiPost operatif
bleeding
‐ Perdarahandifuse
‐ Perdarahanpersisten
Kerjasamadengan Anestesi
‐ Reeksplorasi‐Embolisasi‐ Endograft
Manajemen Perdarahan
Perdarahan terjadi
Lakukan penekanan padaarea yang berdarah
Beritahu tim, termasukAnestesi
Identifikasi perdarahanyang terlokalisir: membuka
fossa pararektalis, paravesika, rektovaginalis
ligasi
Perdarahan pada strukturpembuluh darah
retroperitoneal ligasi
- Pembuluh darah kecil: kauterisasi atau ligasi
- Pembuluh darah besar: jelujur monofilamen 4.0-
6.0
Pembuluh vena yang besar: tekanan dengan
agen hemostatik topikal
Perdarahan difus: agenhemostatik topikal
Perdarahan persisten: ligasi arteri hipogastrika,
ligas arteri uterina, histerektomi/ooforektomi,
pelvic packing
www.uptodate.com (2017)
Komplikasi Operasi
Perdarahan
Cedera traktus urinarius
Cedera usus
Fistula
PONV
Adhesi
Neuropati, Hernia, Tromboemboli paska operasi
www.uptodate.com (2017)
Menghindari Komplikasi Operasi
www.uptodate.com (2017)
Mencegah fistula urogenital: - Primer: identifikasi anatomi dan teknik operasi yang tepat- Sekunder: identifikasi saat operasi dan repair yang tepat- Tersier: diagnosis postoperatif dan repair yang sesuai
Mencegah fistula rektovaginal: - Terjadi pada histerektomi yang sulit, terjadi adhesi hebat di Cavum Douglas- Terjadi pada kasus endometriosis- Membutuhkan identifikasi anatomi dan teknik operasi yang tepat
Mencegah adhesi: ‐ Minimalkan trauma teknik operasi yang baik‐ Menggunakan barier di antara permukaan jaringan yang cedera‐ Mencegah koagulasi dari eksudat tipe serus‐ Menghilangkan fibrin yang terjadi‐ Mencegah terbentuknya respon fibroblas pada cedera jaringan
Menghindari Komplikasi Operasi
www.uptodate.com (2017)
Masih menjadi kontroversi melakukan bilasan cavum abdomen paska operasi ginekologi.Yang terpenting adalah teknik operasi yang baik, minimal mencedarai jaringan dan
menggunakan solid physical barrier, seperti Interceed (oxidized regenerated cellulose) dibandingkan barrier cair atau tanpa menggunakan barrier
Menghindari Komplikasi Operasi
Mencegah hernia: - Penjahitan fascia yang tepat dan menggunakan material benang yang
sesuai- Total penjang jahitan fascia : panjang incisi = minimal 4 : 1
Trombofilaksis: - Di Indonesia belum menjadi standar pemberian trombofilaksis pada
operasi ginekologi mayor- Melihat kasus per kasus, seperti: umur, status kanker, jenis operasi yang
ekstensif, jenis Anestesi serta imobilisasi paska operasi- Pilihan pertama adalah mekanikal, kemudian farmakoterapi dengan:
LMWH, low dose unfractioned heparin, fondaparinux
Simpulan
1. Pentingnya evaluasi preoperatif yang baikmeramalkan teknik operasi dan kesulitan duranteoperasi
2. Teknik operasi dan handling jaringan yang tepat akanmeminimalkan komplikasi operasi (terutama adhesi)
3. Pentingnya melakukan penjahitan fascia denganmaterial benang dan teknik penjahitan yang baik
4. Tips mengatasi perdarahan durante operasi adalahmemahami struktur anatomi dengan baik, tidak panik, identifikasi sumber perdarahan dilanjutkan denganligasi.
Sertifikato. SKP: 15/111/2017/SKP/IDI-BALI
Diberikan Kepada :
yoman 8ayu Mahe
PembicaraBALI UROGYNAECOLOGY - ONCO[OGIC MEETING
(BUGOM)I
PESERTA : 8 SKP PEMBICARA : 8 SKP MODERATOR: 2 SKP
Denpasar, 8-9 April 2017
__ ---:j~vv......-v"'-1 ~........Dr. d; TjOk.~ Sawardewa. S;OG(K)
SUP SanglahKetua Bagian / S
top related