selective management of flail chest and pulmonary contusion
Post on 04-Jul-2015
1.416 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Peter Giarso
Perkembangan terapi flail chest:• Stabilisasi mekanik (dulu)
• Ventilator (menurunkan mortalitas namun
meningkatkan morbiditas)
• 1970: selective patient without ventilator
• Trauma tumpul dada dengan kontusio pulmoner:
Resusitasi cairan
Supportif: chest physiotherapy, suctioning, pain relief
Latar belakang, Richardson dkk :• Evaluasi dari tatalaksana “severe blunt chest
trauma” termasuk flail chest dan pulmonary
contusion
• Masing-masing modalitas terapi
• Prospektif
• 5 tahun
• Deskriptif
427 pasien dengan trauma tumpul thorax
berat, yg didiagnosis satu atau lebih:1. Flail chest
2. Pulmonary contusion
3. Hemothorax
4. Pneumothorax
5. Multiple rib fracture without flail segment
Initial management:• Resusitative
• Airway
• Treatment of shock
• Hypotensive with RL
Pada pasien dng Flail segmen yg jelas
(mencegah overload):• Close monitoring (Vena sentral dan urin)
• Retriksi cairan p.r.n (Furosemid 20 sd 40 mg)
• Steroid tdk digunakan
Penilaian status pulmoner:• RR
• PF
• Analisa gas darah
Indikasi intubasi endotrakeal:• Hipoksia dan respiratory distress
(pO2 < 55 mmHg di udara biasa atau < 60 mmHg pada pemberian O2)
• Cedera berat lain (shock, severe neurogenicinjury)
• Membutuhkan anestesi umum
• Obstruksi jalan nafas
• (CO2 >55mmHg)
• (flail chest dan gambaran rongten tdk menjadikriteria inklusi)
Indikasi ekstubasi endotrakeal:• Nafas spontan
• Tidak membutuhkan bantuan ventilasi
• Kadar oksigen baik
• (tidak menunggu sampai nafas paradoksal hilang
atau gambaran rongten normal)
Tindakan lain:• Semua dirawat di ICU
• Supportive:
Intercostal nerve block
Incentive spirometry
Nasotracheal suctioning
Identifikasi:
• 427 pasien
• 304 laki, 123 wanita
• Usia 14-86, mean 39,5
• 268 KLL mobil (62 %), ¾ total transportasi
Identifikasi:• Op dng Anestesi Umum : 130 pasien
• Cedera penyerta non thorax:
Distribusi trauma thorax:
Frekuensi modalitas terapi:
Intubasi ET dan ventilasi mekanik: 99
Non intubasi dan ventilasi 328
Outcome: non intubated
Outcome: intubated
Outcome: lama intubasi
Analysis
Analysis
Mortalitas severe injury belum turun scr
bermakna
Intubasi dan PEEP (positive end-expiratory
pressure) vs non intubasi
Trakeostomi dan ventilasi rutin tidak ideal
High risk suggest intubasi dan ventilasi:• Usia di atas 30 thn
• Shock
• Fraktur iga >7
• Bilateral flail chest
• Cedera lain yang membutuhkan laparotomy
• Butuh darah lebih dari 6 unit
• Cedera kepala
• Fraktur tulang panjang dng traksi skeletal
Kebiasaan yang tidak benar:• Tidak intubasi dan tidak menggunakan ventilasi
dianggap tidak mengobati
• Penggunaan intubasi dan ventilasi dpt
menyebabkan ignorasi:
Overload cairan
Pulmonary toilet tidak adekuat
Tidak melakukan blok nyeri
top related