tssn 1693-8917 jurnate sai ntek
Post on 16-Oct-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
tssN 1693-8917
JURNATeSAI NTEKVolume 8, Nomor 2, Desember 2011
O Perbandingan Penggunaan Kayu Bakar dan Briket Batu Bara pada Proses Penyulingan MinyakNilam(Compaison Use of Fuel Wood and Coal Briquettes to Distillation Process the Patchouli Oil)
O Biosintesa Senyawa Antioksidan pada Fermentasi Substrat Cair Kulit Pisang dengan BantuanAspergillus Niger(Biosynthesis of Antioxidant Compounds in Banana Skin Liquid Substrqte Fermentation byAspergillus Niger Help)
O Implementasi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System sebagai Kontrol Kecepatan Motor InduksiTiga Fasa Menggunakan Mikrokontroller AVR ATMEGA 16(Implementation of Adaptive Neuro Fuuy Inference Systemfor Induction Motor Speed Control ofThree Phase Using AVR Microcontroller ATMEGA l6)
O Pengukuran Gaya Potong Pahat pada Mesin Bubut(Measurement of Tool Cutting Force at Tuming Machine)
O Aplikasi Kamera Pengawas untuk Deteksi dan Tracking Objek(Surveilance Camera Application for Detecting and Tracking Object)
o Kajian Fisik dan Ekonomi Fungsi Hutan Thngkapan Air di Lereng Gunung Argopuro(Physical and Economy Tangkapan Air Jungle Function study at Mount A.rgopuio)
O Water Quality Examination Based on Benthic Macroinvertebrates on River of Prono probolinggoos Indicators of Paper Manufactured Polution Leces probolinggo
(Pemeriksaan Kualitas Air Berdasarkan Makroinvertebrata Bentik di Sungai Prono probolinggo osIndikator Pencemaren Produksi Kertas Leces probolinggo)
O Optimalisasi Penggunaan Limbah Batu Kapur sebagai Pengganti Agregat Kasar terhadap KuatTekan Beton l7,5Mpa dan Pengaruhnya terhadap Analisis Waktu dan Biaya di Banyuwangi(Optimizing the Use of Waste Limestone as Coarse Aggregate Substitute for Concreie Streigth17.5 MPa Press and Its Effect on Time and Cost Analysis in Banyuwangi)
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) Wilayah Vll - Jawa Timur
J. Saintek Vol. 8 No. 2 Hal.47-96 SurabayaDes 201 1
ISSN1693-8917
ISSN: 1693-E9I7
SAINTEKJurnol llmioh llmu-ilmu Teknik dqn Rekoyoso
Volume 8. Nomor 2. Desember 2011
Diterbitkan oleh Kopertis Wilayah VII Jawa Timur sebagai terbitan berkala yang menyajikan informasi dan
analisis persoalan ilmu-ilmu Teknik dan Rekayasa.
Kajian ini bersifat ilmiah populer sebagai hasil pemikiran teoretik maupun penelitian empirik. Redaksi
menerima karya ilmiah/hasil penelitian atau artikel, termasuk ide-ide pengembangan di bidang ilmu-ilmu Teknik
dan Rekayasa. Untuk itu SAINTEK mengundang para intelektual, ekspertis, praktisi, mahasiswa serta siapa saja
berdialog dengan penuangan pemikiran secara bebas, kritis, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab. Redaksi
berhak menyingkat dan memperbaiki karangan itu sejauh tidak mengubah tujuan isinya. Tulisan-tulisan dalam
artikel SAINTEK tidak selalu mencerminkan pandangan redaksi. Dilarang mengutip, menterjemahkan atau
memperbanyak kecuali dengan ijin redaksi.
PELIN'DTJNG
Koordinator Kopertis Wilayah VII Jawa Timur
PENASETIAT
Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII Jawa Timur
PEMIMPINREDAKSI
Dra. Ec. Purwo Bekti, M.Si
SEKRETARJS REDAKSI
Drs. Supradono, MM
PENYTJNTING
Prof. Dr. h. Nadjadji Anwar, M.Sc
Dr.Ir. Achmadi Susilo, M.S
Dr. k. Hj. Retno Hastijanti, M.S
Dr. Yulfiah
PENIYT]NTING TAMU
Drs. Antok Supriyanto, M.MT
h Achmad Cholillunahman. MT
REDAKSI PELAKSANA
Suyono S.Sos., M.Si
TATA USAIWSIRIruLASVIKLAN
Hj. Anik Nuryani, SE., Supadi, SH., Tri Puji Rahayu, S.Sos., Arlimah, Josep Sandy Sutejo, ST.,
Doni Ardianto, ST., Sulaksono, SH., Sutinah, Syamsuwarsono, Siswanto
Alamat Redaksi:
Kantor Kopertis silayah \/II lSub Bagan Kelembagaan) Jawa Timur
Jl. Kertajal'a IMah Timur No. 55
Telp. (031) 592541&19. 5947473. Fax. (031) 5947419
Sinrs Web: h@lr'svlryertis7-goJd E-mail: ksbkl@kopertis7.go.id
SLTABAYA
ISSN: 1693-8917
SAINTEKJurnol llmioh llmu-ilmu Teknik don Rekoyoso
Volume 8, Nomor 2. Desember 2011
DAFTAR ISI (CONTENTS)
Halaman (Page)
l. Perbandingan Penggunaan Kayu Bakar dan Briket Batu Bara pada Proses Penyulingan MinyakNilam
(Comparison Use of Fuel Wood and Coal Briquettes to Distillation Process the Patchouli Oil\Urip Prayogi, dan Bagiyo Suwasono.... 41-51
Biosintesa Senyawa Antioksidan pada Fermentasi Substrat Cair Kulit Pisang dengan BantuanAspergillus Niger
(Biosynthesis of Antioxidant Compounds in Banana Skin Liquid Substrate Fermentation byAspergillus Niger Help)
Gwynne fiitradjaja, Kevin Yangga, Ery susiany Retnoningtyas, dan Antaresti 52-55
3. lmplementasi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System sebagai Kontrol Kecepatan Motor InduksiTiga Fasa Menggunakan Mikrokontroller AVR ATMEGA 16(Implementation of Adaptive Neuro Fuuy Inference Systemfor Induction Motor Speed Controlof Three Phase Using AVR Microcontroller ATMEGA I6)Suryadhi..... 5641
4. Pengukuran Gaya Potong Pahat pada Mesin Bubut(Measurement of Tool Cutting Force at Turning Machine)Mochamad Mas'ud 6245
5. Aplikasi Kamera Pengawas untuk Deteksi dan Tracking Objek(Surveilance Camera Application for Detecting and Tracking Object)Gembong Edhi Setyawan, Meivi Kartikasari, dan Mukhlis Amien
Kajian Fisik dan Ekonomi Fungsi Hutan Thngkapan Air di Lereng Gunung Argopuro(Physical and Economy Tangkapan Air Jungle Function study at Mount Argopuro)Sofia Ariyani dan Teguh Hari Santosa 74-82
Water Quality Examination Based on Benthic Macroinvertebrates on River of Prono Probolinggoos Indicators of Paper Manufactured Polution Leces probolinggo
(Pemeiksaan Kualitas Air Berdasarkan Makroinvertebrata Bentik di Sungai Prono Probolinggoos Indikator Pencemarqn Produksi Kertqs lrces Probolinggo)Rohatin and Umi Nurjanah.... g3_gg
Optimalisasi Penggunaan Limbah Batu Kapur sebagai Pengganti Agregat Kasar terhadap KuatTekan Beton lT,5Mpadan Pengaruhnya terhadap Analisis Waktu dan Biaya di Banyuwangi(Optimizing the Use of Waste Limestone as Coarse Aggregate Substitute for Concrete Strength17.5 MPa Press and lts Effect on Time and Cost Analysis in Banyuwangi)
90-96
Dcetak oleh (printed by): Airlangga University Press. (135/09.11/AIJP-A9E). Kampus C Unair, Jln. Mulyorejo Surabaya 60115, Indonesia.Telp. (031) 5992246,5992247, Telp./Fax. (031) 5992248. E-mail:aupsby@rad.net.id; aup.unair@gmail.com
Kesalahan penulisan (isi) di luar tanggungjawab AUp
66-73
8.
47
Perbandingan Penggunaan Kayu Bakar dan Briket Batu Barapada Proses Penyulingan Minyak Nilam
(Comparison Use of Fuel Wood and Coal Briquettes to Distillation Process thePatchouli Oil)
Urip Prayogi*, dan Bagiyo Suwasono**x Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan
Universitas Hang Tuah, Jl. ArifRahman Hakim 150 Surabayaa+ Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan
Universitas Hang Tuah, Jl. ArifRahman Hakim 150 Surabaya
ABSTRAK
Ketergantungan sumber energi yang murah dalam mendukung keberlangsungan proses produksi akan memerlukan berbagaiupaya efisiensi energi dan efektivitas panas salah satunya penggunaan briket batubara dan kayu bakar pada proses penyulinganminyak nilam. Percobaan pertama dilakuknn dengan sumber energi dari kayu bakar dan kedua dari briket batu bara. Pengambilandata proses dimulai dari pengukuran awal pemanasan hingga proses penyulingan. Parameter pengukuran meliputi tekananuap, temperatur panas, waktu air mendidih, dan berat sumber energi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perbandingan awalpemanasan hingga air mendidih pada tekanan uap panas yang mencapai 0,1 kg/cm2 untuk batu bara memerlukan waktu lebih lama30 menit dari kayu bakar yang mencapai 90 menit, tetapi kebutuhan batu bara hanya mencapai 15 kg dan kayu bakar mencapai30 kg. Sedangkan perbandingan proses lanjut dari uap panas hingga proses penyulingan pada tekanan unp panas yang mencapai0,7 kg/cm2 untuk batu bara memerlukan waktu lebih lama 20 menit dari kayu bakar yang mencapai 60 menit, tetapi kebutuhon iot,bara hanya mencapai I0 kg dan kayu bakar mencapai 72 kg. Bentuk persamaan yang dihasilkan selama proses penyulingan minyaknilam adalah persamaan regresi polinomial dengan indikasi bahwa penggunaan kayu bakar lebih sesuai digunakan daripa^da biiketbatu bara.
Kata kunci: kayu bakar, briket batu bara, uap panas, penyulingan, minyak niktm
ABSTRACT
A cheap source of energy dependence in supporting the sustainability ofthe prod.uction process will require the efforts of energyfficiency and the effectiveness of heat one of them use coal briquettes and fuel wood in patchouli oil distillation pror"rr. The fiistexperiment performed with the energy source of fuel wood and the second of coal briquettes. Data retrieval process starts from theinitial measurement of heating up to the distillation process. Measurement parameters include vapor pressure, heat temperature,time of boiling wate4 and heavy energy sources. Test results showed that the ratio of the initial heating in boiling water uitil steampressure reached 0.1 kg/cm2 for coal takes longer than 30 minutes fuel wood which reached 90 minutes, but the need for coal andonly reached 15 kg offuel wood reached 30 kg. While the comparison process continued until the process of steam distillation on thesteam pressure reaches 0.7 kg/cm2 for coal takes longer than 20 minutes fuel wood which reached 60 minutes, but the need for coaland only reached 10 kg offuel wood reached 72 kg. Form of equations generated during the distillation process of patchouli oil is apolynomial legression equation with an indication that the use of fuel wood is more appropriate to use than coal briquettes.
Key words: fuel wood, coal biquettes, steam heat, distillation, patchouli oil
PENDAHULUAN
Pada akhir dekade ini dunia sedang dalam gencarnya
menyatakan krisis energi, hal ini dapat dilihat dengan
semakin meroketnya harga minyak mentah di pasaran
international. Komoditas energi ini memang selalumengalami dinamika harga, namun lebih cenderungmengalami kenaikan. Hal ini secalia directional membtatnegara kita ikut merasakan krisis energi tersebut. Berbagaikebijakan pemerintah telah dikeluarkan untuk mengatasikelangkaan minyak bumi. Hal ini berbanding terbalikdengan demand dari masyarakat Indonesia, yang manakebutuhan akan energi sangatlah tinggi terutama parapemain sektor industri. Fakta ini membuat pemerintah
dan para pakar energi berpikir keras untuk melakukandiversifikasi energi. Suplai minyak bumi sudah tidakdapat diandalkan untuk masa-masa mendatang dalampemenuhan kebutuhan akan energi bagi masyarakatIndonesia. Di sisi lain persedian kayu bakar juga semakinmenipis seiring dengan kebutuhan kayu yang sangatbesar dan kayu bakar memerlukan waktu untuk menanammaupun mengeringkan. Salah satu sumber energialternatif yang sangat prospek di masa mendatang adalahbatubara. Sumber daya batubara di Indonesia masihsangatlah banyak. Dengan sedikit "rekayasa" batubaradapat langsung digunakan untuk pemenuhan kebutuhanenergi baik pada skala ekonomi kecil, menengah maupunindustri.
48
Rekayasa torsebut yang paling sederhana yaitu briket
batubara. Briket batubara merupakan hasil pengolahan
batubara yang pada awalnya batubara dilembutkan lalu
dicampur dengan perekat lalu dipadatkan dengan alat
pencetak. Briket batubara sangat ekonomis dan dapat
menghasilkan kalori pembakaran yang cukup panjang.
Satu kilogram briket batubara dapat dipakai hingga
8 jam dengan pembakaran yang relatif konstan. Briket
batubara ini sangat cocok untuk dipakai pada kebutuhan
akan energi yang banyak dengan durasi pembakaran yang
panjang contohnya seperti pada industri rumah tangga.
Dengan demikian sudah saatnya kita melirik briket
batubara ini, di mana harga bahan bakar minyak yang
semakin mahal dan langka. Dengan adanya perhatian dari
pemerintah, pemanfaatan briket batubara ini akan sangat
optimal dan dapat dirasakan.l
Gamtrar 1. Briket batubara
Pada saat ini briket batubara yang beredar di pasar
adalah briket batubara karbonisasi dan briket batubara non
karbonisasi. Di Indonesia briket ini dibuat dari bahan baku
batubara yang di haluskan dan dicampur dengan bahan
pengikat anorganik dari semen atau tanah liat, tapioka,
dan uap air. Ada beberapa kelebihan briket dibandingkan
dengan bahan bakar yang lain adalah: lebih hemat dan
irit, panas lebih tinggi, nyala bara cukup lama dan tidak
berjelanga sehingga peralatan masak tetap bersih, aman
(tidak beracun dan tidak meledak), bekas pembakaran
briket dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, oleh karena itu
briket merupakan bahan bakar yang aman untuk digunakan
pada industri kecil dan menengah. Pada saat ini industri
yang telah menggunakan briket adalah: industri makanan,
rumah makan, catering, chiki, dodol, kripik pisang, gula
aren, Industri bata dan genteng, minyak nilam, pesantren,
rumah sakit,i batik, peternakan ayam, pengeringan:
tembakau, karet, gabah, kopi.
Indonesia merupakan negara beriklim tropis kaya
akan beraneka ragam flora, berbagai jenis tanaman
yang mempunyai banyak manfaat dapat tumbuh dengan
mudah, salah satu di antaranya adalah tanaman yang dapat
menghasilkan minyak atsiri. Indonesia memiliki potensi
sebagai salah satu negara pengekspor minyak atsiri, seperti
minyak nilam, kenanga, akar wangi, sereh wangi, cendana,
.j i ; ir*j $,ti*fsk. iJ*!. *. N*. ? *cstrt**r F*:1; 4.i*i i j
pala, dan daun cengkeh. Beberapa daerah produksi minyak
atsiri antara lain daerah Jawa Barat (sereh wangi, akar
wangi, daun cengkeh, dan pala), Jawa Timur kenanga dan
cengkeh, serta daerah Jawa Tengah, Bengkulu, Aceh atau
Sumatera utara sebagai penghasil minyak nilam.2
Indonesia sebagai negara penghasil minyak nilam
terbesar di dunia dengan kapasitas pasokan tiap tahun
sekitar 757o darir kebutuhan dunia. Dari jumlah itu,6O7o
diproduksi di Nanggroe Aceh Darussalam dan sisanya
berasal dari Sumatera Utara. Sumatera Barat. dan Jawa
Tengah. Republik Rakyat Cina merupakan produsen
minyak nilam terbesar kedua setelah Indonesia. Negara-
negara lain yang memproduksi minyak nilam adalah
Brasil, Malaysia, India. dan Taiwan.3 Hampir seluruh
produksi minyak nilam Indonesia diekspor terutama ke
Amerika Serikat, neguua-negara Eropa Barat, dan Jepang.
Komponen utama yang menentukan mutu minyak nilam
adalah patchouli alcohol.a Minyak nilam merupakan
bahan utama untuk mengikat bahan pewangi pada
industri parfum dan kosmetik. Selain itu, minyak nilam
dapat digunakan untuk mengendalikan hama.5
Untuk itu perlu adanya penelitian mengenai batu
bara sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar pada
alat penyuling minyak nilam sehingga dapat diketahui
seberapa besar uap yang dihasilkan dari kedua bahan
bakar tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode percobaan yang d igunakan untuk
menyelesaikan permasalahan tentang briket batu bara
sebagai pengganti kayu bakar dalam menghasilkan
uap panas pada proses penyulingan minyak nilam
adalah persiapan percobaan dengan memotong dan
mengeringkan daun nilam, kemudian menyiapkan kayu
bakar dan briket batu bara. Setelah semua disiapkan
dilaksanakan pengisian ketel dengan air, menyalakan
api. Percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan
kayu bakar. Percobaan kedua dilanjutkan menggunakan
bahan bakar briket batu bara. Pada saat memasukkan ke
dalam tungku kayu bakar dan bricket batu bara ditimbang
beratnya. Pengukuran data percobaan dimulai awal
pemanasan hingga air mendidih dengan bahan bakar kayu
kemudian dilanjutkan dengan bricket batu bara. Masing
masing bahan bakar dilakukan pengukuran tekanan dan
temperatur pada alat ukur yang terpasang pada sistem
dimulai dari 0 menit sampai dengan 120 menit (air dalam
keadaan sudah mendidih).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran data percobaan-0 dari awal pemanasan
hingga air mendidih dengan bahan bakar dari kayu
maupun bricket batu bara dapat dilihat pada tabel 1.
itt*vr:gi: F**ai:iiir:;*ir f*::g3glr*L:l* Et'irr #*.k*l *a* *rik*t il*i; *a:'*.
(0) Awal pemanasan - Air mendidih
Gambar 2, Bagian dari komponen yang diukur
Thbel 1. Data awal percobaan-0 dengan bahan bakar
kayu bakar dan bncket batu bara
No ltem pengukuran-0 Kalu Bakar -BricketBaru Bara
z
3
Waktu percobaan
Berat - kg.
Kondisi
Harga - Rp.
Humadity lingkungan - 7o
Temperatur lingkungan -' C
Kapasitas air - m3
4
5
6'l
Thbel 2. Data pengukuran percobaan-O dengan bahan
bakar kayu
Parameter
uji-0lnterval Waktu (menit)
Tr (" C) 350 429 465 498
(1) Uap panas - Penyulingan nilam
hasil sebagai berikut: Berat minimum bricket batu bara
mencapai 15 kg atau Rp. 19.500,-. Sedangkan berat kayu
bakar mencapai 30 kg atau Rp. 24.000,-. Tekanan uap
panas (P6) untuk bahan bakar dari kayu bakar mencapai
0,1 kg/cmz memerlukan waktu minimal 90 menit,
temperatur panas di tungku api (T,) mencapai 498" C,
temperatur panas di gas buang (Tr) mencapai 80o C, dan
temperatur uap panas (Tr) mencapai 96o C. Tekanan
uap panas (Po) untuk bahan bakar dari bricket batu
bara mencapai 0,1 kg/cm2 memerlukan waktu minimal
120 menit, temperatur panas di tungku api (T,) mencapai
495" C, temperatur panas di gas buang (T) mencapai
70" C, dan temperatur uap panas (T,) mencapai 96' C.
Pengukuran data percobaan-1 dari uap panas hingga
proses penyulingan nilam dengan bahan bakar dari kayu
maupun bricket batu bara adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Data awal percobaan-l dengan bahan bakar
kayu bakar dan bricket batu bara
ItemPengukuran-1
49
3 Oktober200930agak kering
24.00069) A \
250
13 Oktober2009
1 5
konsumsiindustri
19.500
40
30
250
t209060^ <30
T2 (" C)
T3 (" C)
Po ftg/cm2)
7000
6000
5600
80
96
0.1
>500
82
100
0.3
No Kayu Bakar t"tfi}|""
Tabel 3. Data pengukuran percobaan-0 dengan bahan
bakar briket batu bara
Parameter
uji-0Interval Waktu (menit)
1
2
3
4
5
Waktu percobaan
Berat - kg.
Kondisi
Harga - Rp.
Humadity
lingkungan - 7o
Temperatur
3 Oktober 2009
72
kering
33.000
8'.7
20,5
13 Oktober 2009
10
konsumsi industri
13.000
87
20,5
> 500
+ 5 0
49
r20on6030Tr ( 'C )
Tz ( 'C)
T3 (" C)
Po ftg/cm2)
3505000
0
0
429 450 4'79
60 60 66
lingkungan -'C
7 Temperatur tungku > 500api - 'C
Temperatur aklir t 50
cerobong asap - oC
Berat daun nilam 49
scraping - kg
495'70
96
0 .1
00
00
Dari tabel 2hingga tabel 3 untuk kondisi percobaan-0
dari awal pemanasan hingga air mulai mendidih diperoleh
50
Tabel 5. Datappengukuran percobaan-1 dengan bahan
bakar kayu
Parameter Interval waktu (menit)
uji-1
-iL;t*;*l S*!*i*k. Y*i. *. i i i i . i L;*i i*lr*#r ?*1 1: 47..$"j
Dari data pengukuran percobaan untuk mengetahui
beberapa hal dari performansi kemampuan ketel uap
hasil inovasi rancang bangun penyulingan minyak nilam
dengan ketel pemulih kalor limbah pipa kalor komersial
untuk meningkatkan proses pemanasan ketel dapat dilihat
pada gambar 3.
Gambar 3 menunjukkan regresi polinomial derajad
2 untuk tungku api dari kayu bakar dan briket batu bara
memiliki korelasi baik dengan koefisien determinasi lebih
dar|907o. Persamaan kayu bakar ym = -0,0041x2 + 1,9183x
+ 335,8 dan persamaan batu bara yoo = -0,0032x2 +
1,7358x + 328,65. Interpretasi dari kedua regresi
polinomial tersebut adalah untuk penggunaan bahan baku
tungku api dapat menggunakan kayu bakar, briket batu
bara atau kombinasi keduanya.
T1 ( 'C)
Tz ( 'C)
T3 ( 'C)
T + C C )
Pl(kg/cm,)
82 82 84 84 84 83 82 81 80100 100 100 100 100 100 100 100 9998 98 98 98 98 98 98 98 9"1
100 100 100 100 100 100 100 100 99
0.3 0.7 0.7 0.5 0.35 0.25 0.2 0.r 0
{r Buka kran pembangkit uap kondisi %
Thbel6. Data pengukuran percobaan-1 dengan bahan
bakar briket batu bara
Parameter
uji-1lnterval waktu (menit)
30 60 80 85 90 95 100 105 110
T1( 'C ) 80 82
T2 ('C) 100 100
T3 ('C) 98 98
T4 ('C) 0 0
Pl (kg/cm'?) 0.1 0.3tft Buka kran pembangkit uap kondisi %
Dari tabel 5 hingga tabel 6 untuk kondisi percobaan-l
dari uap panas hingga proses penyulingan nilam dengan
kondisi Vz buka kran diperoleh hasil sebagai berikut:
Berat minimum bricket batu bara mencapai 10 kg atau
Rp. 13.000,-. Sedangkan berat kayu bakar mencapai
72 kg atau Rp. 33.000,-. Tekanan uap panas (P1) untuk
bahan bakar kayu bakar mencapai 0,7 kglcm2 mernerlukan
waktu tambahan minimal 60 menit, temperatur panas gas
buang (T,) mencapai 82" C, temperatur uap panas (T2)
mencapai 100' C, temperatur panas output superheater (T3)
mencapai 98' C, dan temperatur panas output penyulingan
(To) mencapai 100' C. Tekanan uap panas (Pr) untuk bahan
bakar bricket batu bara mencapai 0,7 kglcm2 memerlukan
waktu tambahan minimal 80 menit, temperatur panas gas
buang (T1) mencapai 84o C, temperatur uap panas (T2)
mencapai 100" C, temperatur panas output superheater (T3)
mencapai 98" C, dan temperatur panas output penyulingan
(To) mencapai 96" C.
7AAI yhb. -0.004lx,* 1.9183r ' t .315.8
+ Gmhuang T0{ ' l l )
B 6ar buarr i -T1 i" i : )
0 50 r0B l":0 100 150lntervalWaktu
Gambar 4. Regresi poiinomial untuk gas buang dengan kayu
bakar - batu bara
Gambar 4 menunjukkan regresi polinomial derajad
2 untuk gas buang dari kayu bakar dan briket batu bara
memiliki korelasi baik dengan koefisien determinasi
lebih dari 90To.Persamaan kayu bakar yno = -0,0015x2 +
0,4945x + 43,31 dan persamaan batu bara y56 =
-0,0009x2 + 0,4092x + 38,1. Interpretasi dari kedua
regresi polinomial tersebut adalah pengaruh panas dari
hasil gas buang dari kayu bakar lebih besar daripada
briket batu bara.
120 : v lb . -C.0057 i r r2 . t ,27 : r -70 .063i Rr ,, 0.$941
10C : .r S.-.."-* _-ry
to , .../. ,"irr.^0.00J4x: i 1.478rx- G1.j01
n o j J / ' R r , , 8 . 3 6 6 5
"' co I it"/
n :,
:/ ! uappnDal'Toi'c;
0 I - , . . , . i * . w , ' s | . rnpp lDnr -T1 i .c l
_:o 0 { 5o 100 150 t00 r5o
-40 -l
lntervatWaktu
Gambar 5. Regresi polinomial untuk uap panas dengan kayu
bakar - batu bara
Gambar 5 menunjukkan regresi polinomial derajad
2 untuk uap panas dari kayu bakar dan briket batu bara
84 84 84 83 82 81
100 100 100 100 100 100
98 98 98 98 98 98
96 100 100 100 100 100
0.7 0.5 0.35 0.25 0.2 0.1
." ,,')*/*
yktr-.4 -s"/
;._s"
yfib. -0.000Sx2 + 0"4092x + 38.18,,.0.-q305
-0.Qfi15xr+ 0.4945x r 4,1.1i
R : , 0 . 9559
80
99
97
100
0
90
80
70
60
50
" 4 0
30
l0
10
0
600
\aa
t00
O
R! '.0.92lil
-.a$ry-6t**4#
il'{&"s$--#* yhb* - 0 003212 r 1 7158x i 3J8 65s Rr ," 0.!456
400
" ioo
200a Ti lngku api -T0 i 'Cj
e l u n E u d p i - T 1 i " ( i
s0 100 1.54 200 :50lntervalwaktu
Gambar 3. Regresi polinomial untuk tungku api dengan kayu
bakar - batu bara
frs'v'*ti: P*r***iiiirrl** 13*;:19*r:i:*** [.ayr: l]*!*l **.n *lrk+i **.i:: #ara 51
memiliki korelasi bgik dengan koefisien determinasi lebihdad 807o . Persamaafi kayu b-akar y6 = -0 ,5J 87 x2 + 2,02J x -
7 0,063 dan persamaan bafu bara yoo = -0,0034x2 + 1,47 8j x -
61,301. Interpretasi dari kedua regresi polinomial tersebutadalah uap panas yang dihasilkan dari tungku api kayubakar lebih besar daripada briket batu bara.
116 .. ykb* -0.0056x:.r 1.9864x- 68,619R! "' il.894.1
* s--
ylb,' -0.0033x:+ 1.4489x - 60-068R! " 0.8665
0,g ' / l ( t r= -B t {7 r r r 0 .000-1x : - f } .025Ss } 0 . 8925
i Rr = 0.8{114 . 7 , d s
U"€ : ybb=-1t-08xr;_{E-06i;:_i}.0007x2+ 0.0l7gx_0.6891
0.5 ' i *q
. . 0 - 4
rl,?+ Tekanan -['{ ikg,/6l1)
10f
80
5il
9 + o
-40 -i
rnt€rvalwa*ru
Gambar 6. Regresi polinomial untuk output superheater dengankayu bakar - bahr bara
Gambar 6 menunjukkan regresi polinomial derajad 2unlrtk output superheater dari kayu bakar dan briket batubara memiliki korelasi baik dengan koefisien determinasilebih dari 807o. Persamaan kayu bakar yoo = -0,0056x +1,9864x - 68,659 dan persamaan batu bara y66 -
-0,0033x + 1,4489x - 60,068. Interpretasi dari keduaregresi polinomial tersebut adalah pengaruh panas darioutput superheater yang dihasilkan dari tungku api kayubakar lebih besar daripada briket batu bara.
Gambar 7 menunjukkan regresi polinomial untukkayu bakar memiliki derajad 2 dan batu bara derajad 3,di mana kedua persamaan korelasi baik dengan koefisiendeterminasi lebih dari 8070. Persamaan kayu bakaryru = -0,0000008x3 + 0,0003x2 - 0,0255x + 0,5925 danpersamaan batu bara yru = -0,00000001x4 + 0,000004x3 -
0,0007x2 + 0,0378x - 0,6891. Interpretasi dari keduaregresi polinomial tersebut adalah tekanan uap panasyang dihasilkan dari kayu bakar untuk proses penyulingandaun nilam lebih stabil daripada bdket batu bara
KESIMPULAN
Hasil pengujian menunjukkan bahwa perbandinganawal pemanasan hingga air mendidih pada tekananuap panas yang mencapai 0,1 kg/cm2 untuk batu baramemerlukan waktu lebih lama 30 menit dari kayu bakaryang mencapai 90 menit, tetapi kebutuhan batu barahanya mencapai 15 kg dan kayu bakar mencapai 30 kg.Sedangkan perbandingan proses lanjut dari uap panashingga proses penyulingan pada tekanan uap panas yang
0.1 , . j . ' * . / m ft0 i: g.*6kg{g,,.J''*----.---- -b . Te}anan^r'1{kgrtor})
-0.1 0 50 180 150 lAA 250
Gambar ,. *.r..rl;i;"::",,- tekanan uap panas dengankayu bakar = batu bara
mencapai 0,7 kg/cm2 untuk batu bara memerlukan waktulebih lama 20 menit dari kayu bakar yang mencapai 60menit, tetapi kebutuhan batu bara hanya mencapai 10kg dan kayu bakar mencapai 72 kg. Bentuk persamaanyang dihasilkan selama proses penyulingan minyak nilamadalah persamaan regresi polinomial dengan indikasibahwa penggunaan kayu bakar lebih sesuai digunakandaripada briket batu bara.
UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan
Nasional dengan Surat Perjanjian pelaksanaan penelitian
No: 118/SP2HDP/DP2M/M2009 dan Bapak Budtomoselaku pemilik Bengkel Teknik Utomo dengan alamatDusun Sumbersari RT. 05 RW. 0l Desa GiripurnoKecamatan Bumiaji Kota Batu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Indriyatmoko, Hutabarat. 2010. prospek penggunaan brikettratubara sebagai bahan bakar pengganti minyak dan qas. SeminarNasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 palembang, 13_15Oktober 2010.
2. Manurung TB . 2003 . Usaha pengolahan dan perdagangan minyakatsiri lndonesia dan permasalahannya dalam menghadapi eraperdagangan global, sosialisasi temu usaha peningkatan mutubahan olah industri minyak atsiri, Dirjend Industri Kimia Asrodan Hasil Hutan, Jakarta.
Tasma IM, Hamid. 1989. Ilasil penelitian dan pengembangantanaman minyak atsiri Indonesia, prosiding Simposium I HasilPenelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Buku VII. TanamanMinyak Atsiri, hlm. 1075-1082, pusat penelitian dan pengembangan
Tanaman Industri. Bogor.
Walker GT. 1968. The structurc and synthesis of patchouly alcohol,manufacturing chemist and aerosol News. p.27-28.Yusron M, Wiratno. 2001. Budidaya tanaman nilam, circular (3).Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.
2 A l
l
0 a
-;0 0 r50
a i.,ltpltt SuFerheater -T0 i'fj
& ({tpu{txperhFater-11i't. j
250
4.
ff
top related