analisis faktor-faktor yang mempengaruhi...

27
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) DALAM WEBSITE PERUSAHAAN Oleh : ARUM KUSUMAWARDANI HERRY LAKSITO, S.E., M.Adv.Acc., Akt. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ABSTRACT Internet application in bussiness has influenced the traditional forms of presentation of corporate information. In addition, the rapid development of the Internet creates new ways for companies to communicate with investors. Internet could be used by companies for reporting financial information or usually called Internet Financial Reporting (IFR). Disclosure of information on the company's website is a signal of the firm to outsiders, one form of reliable financial information and will reduce the uncertainty about the prospects of companies that will come The objectives of this study were to observe the effects of firm size, profitability, liquidity, industry type, leverage, auditor reputation, listing age, public ownership, foreign ownership to Internet Financial Reporting. This study uses secondary data are taken from the non financial companies listed in Bursa Efek Indonesia. 77companies as sample were taken using proportional stratified random sampling from the period 2009. The analytical method for this study uses The Logistic Regression with significance level of 5%. The result of this study shows that the profitability and public ownership have positive and significant impact on the internet financial reporting. However, the firm size, liquidity, industry type, leverage, auditor reputation, listing age and foreign ownership haven’t significant impact on the internet financial reporting. Keywords : Financial reporting, Voluntary disclosure, Internet financial reporting

Upload: vuongminh

Post on 01-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN KEUANGAN

MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING) DALAM WEBSITE

PERUSAHAAN

Oleh :

ARUM KUSUMAWARDANI HERRY LAKSITO, S.E., M.Adv.Acc., Akt. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Internet application in bussiness has influenced the traditional forms of

presentation of corporate information. In addition, the rapid development of the Internet creates new ways for companies to communicate with investors. Internet could be used by companies for reporting financial information or usually called Internet Financial Reporting (IFR). Disclosure of information on the company's website is a signal of the firm to outsiders, one form of reliable financial information and will reduce the uncertainty about the prospects of companies that will come

The objectives of this study were to observe the effects of firm size, profitability, liquidity, industry type, leverage, auditor reputation, listing age, public ownership, foreign ownership to Internet Financial Reporting. This study uses secondary data are taken from the non financial companies listed in Bursa Efek Indonesia. 77companies as sample were taken using proportional stratified random sampling from the period 2009. The analytical method for this study uses The Logistic Regression with significance level of 5%.

The result of this study shows that the profitability and public ownership have positive and significant impact on the internet financial reporting. However, the firm size, liquidity, industry type, leverage, auditor reputation, listing age and foreign ownership haven’t significant impact on the internet financial reporting.

Keywords : Financial reporting, Voluntary disclosure, Internet financial reporting

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

2

PENDAHULUAN Dalam beberapa dekade terakhir ini perkembangan teknologi semakin

berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Perkembangan teknologi

ini telah membawa perubahan bukan hanya dalam pola pikir masyarakat, tetapi

juga cara bisnis suatu perusahaan dan bagaimana informasi dipertukarkan. Sejalan

dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi tersebut, perusahaan juga

semakin terpacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk

tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari terasa semakin ketat

dan berat.

Salah satu perkembangan terbesar di bidang teknologi informasi dan

komunikasi dalam kurun waktu setengah abad ini adalah perkembangan internet.

Internet merupakan suatu media yang tepat untuk digunakan sebagai sarana

mengakomodasi perubahan yang dibutuhan dalam pelaporan perusahaan.

Perkembangan teknologi dalam dunia bisnis ditunjukkan dengan mulai banyaknya

perusahaan yang memiliki website pribadi. Perusahaan menggunakan website

bukan hanya untuk menyebarkan informasi non-finansial tetapi juga informasi

finansial.

Penggunaan internet dalam dunia bisnis telah mempengaruhi bentuk

tradisional penyajian informasi perusahaan (Seetharaman dkk.,2006). Selain itu

perkembangan internet yang cepat menciptakan cara baru bagi perusahaan untuk

berkomunikasi dengan investor. Internet yang digunakan perusahaan untuk

melaporkan informasi keuangan kepada investor biasa disebut Internet Financial

Reporting (IFR).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi pencantuman laporan keuangan melalui internet (Internet

Financial Reporting). Penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan,

profitabilitas, likuiditas, jenis industri, leverage, reputasi auditor, umur listing,

tingkat kepemilikan saham oleh publik (public ownership), serta tingkat

kepemilikan saham oleh pihak asing (foreign ownership).

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

3

TELAAH PUSTAKA Teori keagenan dan teori sinyal merupakan dasar dari penerapan praktik

IFR oleh perusahaan. Teori keagenan muncul karena adanya perbedaan

kepentingan sehingga masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan

bagi diri sendiri. Jika pihak-pihak tersebut bertindak untuk kepentingannya

sendiri, maka hal tersebut akan menimbulkan konflik antara prinsipal dan agen.

Teori keagenan mengasumsikan bahwa prinsipal menginginkan pengembalian

yang sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi yang mereka tanamkan, salah

satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi deviden dari tiap saham yang mereka

miliki. Sedangkan agen menginginkan kepentingannya diakomodir dengan

pemberian kompensasi/bonus/insentif yang memadai dan sebesar-besarnya atas

kinerja yang telah mereka lakukan.

Dalam kerangka teori sinyal disebutkan bahwa dorongan perusahaan untuk

memberikan informasi adalah karena terdapat assimetri informasi antara manajer

perusahaan dan pihak luar, hal ini disebabkan karena manajer perusahaan

mengetahui lebih banyak informasi mengenai perusahaan dan prospek yang akan

datang daripada pihak luar (Wolk et al., 2000). Perusahaan dapat meningkatkan

nilai perusahaan dengan mengurangi asimetri informasi tersebut. Salah satu cara

untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal pada

pihak luar, berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya yang akan

mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang

sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan kesuksesan perusahaan (Wolk et

al., 2000).

Perkembangan penelitian empiris terkait dengan Internet Financial

Reporting (IFR) yang merefleksikan perkembangan bentuk pengungkapan

informasi perusahaan mulai berkembang pesat sejak tahun 1995. Pada umumnya

penelitian ini lebih banyak berfokus pada negara-negara yang maju, seperti

Inggris, Amerika Jerman, Australia, dan Cina. Namun hanya sedikit penelitian

mengenai IFR yang dilakukan di negara berkembang, seperti Indonesia.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

4

Asbaugh (1999) mensurvei 290 perusahaan Amerika Serikat yang secara

tradisional praktek pelaporan keuangannya telah dievaluasi oleh AIMR. Dari

pengujian didapatkan hasil bahwa hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh

signifikan terhadap praktek pelaporan keuangan melalui internet.

Marston (2003) melakukan penelitian terhadap praktik IFR di Jepang pada

tahun 2003. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara

ukuran perusahaan terhadap IFR. Sedangkan tipe industri, profitabilitas dan

overseas listing status tidak berpengaruh terhadap praktik IFR di perusahaan-

perusahaan yang ada di Jepang.

Chariri dan Lestari (2005) melakukan pengukuran terhadap tujuh faktor

yang mempengaruhi IFR (ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, jenis

industry, leverage, reputasi auditor, dan umur listing perusahaan). Dari ketujuh

faktor tersebut terdapat lima faktor yang berpengaruh positif terhadap IFR (ukuran

perusahaan, likuiditas, leverage, reputasi auditor, dan umur listing perusahaan).

Sedangkan profitabilitas dan jenis industri terbukti tidak berpengaruh terhadap

IFR.

Chandra (2008) mengukur pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, likuiditas, public ownership, foreign ownership serta listing age

terhadap pencantuman informasi perusahaan di website pada perusahaan

manufaktur. Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa ukuran perusahaan, public

ownership dan foreign ownership berpengaruh signifikan terhadap pencantuman

informasi perusahaan di website. Sedangkan profitabilitas, leverage. Likuiditas,

dan listing age tidak berpengaruh signifikan.

Meskipun fenomena IFR berkembang pesat akhir-akhir ini, akan tetapi

masih banyak juga perusahaan-perusahaan yang memilih untuk tidak melakukan

praktik IFR. Hal ini dapat dikatakan bahwa terdapat berbagai faktor yang

mempengaruhi pilihan perusahaaan untuk menerapkan IFR atau tidak. Pengaruh

faktor tersebut terhadap praktik IFR dapat dilihat pada bagian berikut:

a. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap IFR

Perusahaan yang besar memiliki agency cost yang tinggi karena

perusahaan yang besar memiliki kewajiban yang lebih besar pula dalam

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

5

menyampaikan pelaporan keuangannya secara lengkap da cepat kepada

shareholder sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen kepada para

shareholdernya. Menurut Oyelere et.al. (2003), agency cost tersebut berupa biaya

penyebarluasan laporan keuangan, termasuk biaya cetak dan biaya pengiriman

laporan keuangan kepada pihak-pihak yang dituju oleh perusahaan. Salah satu

cara yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi agency cost tersebut adalah

dengan menerapkan praktik IFR dalam menyebarluaskan laporan keuangan

perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR.

b. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap IFR

Profitabilitas merupakan suatu aspek penting yang dapat dijadikan acuan

oleh investor atau pemilik untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola

suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang profitable akan memiliki

dorongan yang lebih kuat untuk menyebarluaskan informasi perusahaan, terutama

informasi keuangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan para

investor terhadap perusahaan tersebut. Menurut Marston (2003) semakin

profitable suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan untuk

mengungkapkan informasi keuangan tambahan, termasuk melakukan praktek IFR

sebagai salah satu sarana untuk menyebarluaskan goodnews. Karena profitabilitas

yang tinggi merupakan salah satu indikasi bahwa perusahaan tersebut memiliki

kinerja yang baik. Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap IFR.

c. Pengaruh Likuiditas Perusahaan terhadap IFR

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk melunasi

utang jangka pendeknya maka semakin likuid perusahaan tersebut. Belkoui (1979,

dalam Prayogi, 2003) berkeyakinan bahwa kekuatan perusahaan yang ditunjukkan

dengan rasio likuiditas yang tinggi akan berhubungan dengan pelaporan keuangan

selengkap mungkin. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa perusahaan dengan

finansial yang kuat akan cenderung melaporkan keuangan selengkap dan seluas

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

6

mungkin daripada perusahaan yang memiliki kondisi finansial yang lemah.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H3: Likuiditas berpengaruh positif terhadap IFR.

d. Pengaruh Jenis Industri terhadap IFR

Pada umumnya industri dengan kompleksitas yang tinggi cenderung akan

mengikuti perkembangan jaman dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu cara

yang dilakukan in adalah dengan menggunakan teknologi yang sedang

berkembang saat ini yaitu internet sebagai media pelaporan keuangan dan

pengembangan interaksi antara perusahaan dan lingkungan. Marston (2003, dalam

Lordanita, 2006) menyatakan bahwa terkait dengan pelaporan keuangan di

internet, perusahaan-perusahaan di dalam industri yang berteknologi tinggi dalam

hal ini adalah industri manufaktur ingin menunjukkan kesadaran teknologi mereka

melalui IFR dibandingkan perusahaan diluar industrinya. Dengan demikian

hipotesis yang diajukan:

H4: Jenis industri berpengaruh positif terhadap IFR.

e. Pengaruh Leverage Perusahaan terhadap IFR

Dalam Teori Keagenan dijelaskan bahwa semakin tinggi leverage

perusahaan, semakin baik transfer kemakmuran dari kreditur kepada pemegang

saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki proporsi utang lebih besar dalam

struktur permodalannya akan mempunyai biaya agensi yang lebih tinggi. Oleh

karena itu, perusahaan yang memiliki leverage tinggi mempunyai kewajiban yang

lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan informasi kreditur jangka panjang (Chow,

2007). Di sisi lain dengan proporsi leverage yang lebih tinggi, maka kebutuhan

informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya oleh

kreditur akan lebih tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi biaya agensi serta

konflik kepentingan yang muncul yaitu dengan melakukan pengungkapan

informasi yang lebih banyak, yaitu dengan menyajikan pengungkapan informasi

keuangan melalui website perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H5: Leverage perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

7

f. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap IFR

Penggunaan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang bereputasi merupakan

salah satu sinyal positif bagi perusahaan karena perusahaan akan dianggap

memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan melaporkan informasi

keuangannya secara lebih transparan. Perusahaan akan cenderung menggunakan

KAP yang memiliki reputasi yang baik yaitu KAP yang masuk dalam Big Four

yaitu Ernst&Young, Deloite Touche Tohmatsu, KPMG, serta Price Waterhouse

Copper. KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four tersebut dianggap memiliki

kemampuan yang lebih baik untuk bertahan dari tekanan klien, lebih peduli pada

reputasi mereka, memiliki sumberdaya yang lebih besar berkaitan dengan

kompensasi individu dan teknologi maju yang dimiliki serta memiliki strategi dan

proses audit yang lebih baik (Chariri, 2005). Dengan demikian hipotesis yang

diajukan:

H6: Reputasi auditor berpengaruh positif terhadap IFR.

g. Pengaruh Umur Listing (Listing Age) terhadap IFR

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung akan

melakukan pelaporan keuangannya secara lebih transparan dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang tidak atau belum terdaftar di BEI. Hal tesebut

disebabkan perusahaan yang sudah lama listing di BEI memiliki lebih banyak

pengalaman dalam mempublikasikan laporan keuangannya. Perusahaan yang

lebih berpengalaman tersebut akan melakukan pelaporan keuangan sesuai dengan

perkembangan jaman. Tidak hanya secara paper-based reporting system tetapi

sudah secara paper-less reporting system. Dengan demikian hipotesis yang

diajukan:

H7: Umur listing perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR

h. Pengaruh Public Ownership terhadap IFR

Public ownership atau proporsi kepemilikan saham oleh publik adalah

jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh publik, yaitu individu atau institusi

yang memiliki kepemilikan saham di bawah 5% yang berada di luar manajemen

dan tidak memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Kepemilikan saham

ini bertujuan untuk diperdagangkan, bukan untuk dimiliki atau dipegang

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

8

selamanya. Informasi keuangan yang disampaikan manajemen, oleh para investor

digunaakan untuk menganalisis kinerja manajemen dan kondisi perusahaan di

masa yang akan datang guna mengurangi risiko investasi. Semakin besar

komposisi saham perusahaan yang dimiliki publik, maka dapat memicu

pengungkapan secara luas.Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H8: Public Ownership berpengaruh positif terhadap IFR

i. Pengaruh Foreign Ownership terhadap IFR

Foreign Ownership atau proporsi kepemilikan saham oleh pihak asing

adalah jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak asing. Perusahaan

dengan kepemilikan asing akan cenderung melakukan pengungkapan yang lebih

luas dibandingkan dengan perusahaan dengan kepemilikan domestik dengan

alasan :

1. Perusahaan dengan kepemilikan asing cenderung memiliki teknologi yang

cukup, sehingga mendukung terciptanya sistem informasi manajemen yang

lebih efisien, sehingga lebih mudah memberi akses dalam sistem pengendalian

intern dan kebutuhan informasi bagi perusahaan induknya,

2. Perusahaan dengan kepemilikan asing cenderung memberikan pelatihan yang

cukup bagi tenaganya mengenai pekerjaan yang diberikan, kemungkinan juga

terdapat permintaan informasi yang lebih besar kepada perusahaan dengan

kepemilikan asing dari pelanggan, pemasok dan analisa masyarakat (Fitriana,

2009).

Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H9: Foreign Ownership berpengaruh positif terhadap IFR

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu Internet Financial

Reporting sebagai variabel terikat (dependent) dan ukuran perusahaan,

profitabilitas, likuiditas, jenis industri, leverage , reputasi auditor, umur listing

perusahaan, tingkat kepemilikan saham oleh publik (Public Ownersip), serta

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

9

tingkat kepemilikan saham oleh pihak asing (Foreign Ownership) sebagai

variabel bebas (independent).

Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log of market

capitalization yaitu hasil perkalian antara harga saham per 31 Desember dengan

jumlah saham yang beredar (Ang, 1997). Log of market capitalization lebih

representatif dibandingkan log of total assets terutama untuk perusahaan yang go

public (Marston dan Polei 2004 dan Oyelere et al. 2003).

Variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA (laba bersih

setelah pajak dibagi dengan total aktiva). Hal ini disebabkan ROA memiliki

tingkat yang lebih independen dalam mengukur profitabilitas dibandingkan ROE

(Oyelere et al., 2003).

Variabel likuiditas diukur dengan menggunakan pendekatan current ratio,

yaitu rasio aktiva lancar terhadap utang lancar (current ratio). Rasio aktiva lancar

terhadap utang lancar (current ratio) merupakan rasio yang populer dalam

mengukur likuiditas perusahaan (Oyelere et al., 2003).

Jenis industri dalam penelitan ini diukur dengan menggunakan variabel

dummy dengan melihat tingginya teknologi yang digunakan dalam industri

tersebut, kode 1 untuk sektor manufaktur dan 0 untuk sektor non-manufaktur.

Dalam penelitian ini, leverage perusahaan akan diukur dengan rasio utang

jangka panjang dengan ekuitas (Helfert, 1997).

Reputasi auditor diukur dengan menggunakan variable dummy dengan

melihat apakah KAP tersebut berafiliasi dengan KAP Big Four atau tidak. Kode 1

untuk KAP Big Four dan kode 0 untuk KAP Non Big Four. KAP yang termasuk

dalam KAP Big Four adalah Ernst &Young, Deloiitte Touche Tohmatsu, KPMG,

serta PriceWaterhouse Copper.

Umur listing perusahaan diukur dengan menggunakan selisih antara tahun

observasi laporan keuangan dengan tahun saat Initial Public Offering (IPO).

Public Ownership diukur dengan menggunakan persentase saham yang

dimiliki oleh publik terhadap total saham perusahaan.

Foreign Ownership diukur dengan menggunakan persentase saham yang

dimiliki oleh pihak asing terhadap total saham perusahaan.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

10

Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan non-finansial

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 yang mempunyai website

perusahaan. Sampai dengan akhir 2009, tercatat sebanyak 402 perusahaan

terdaftar di BEI, yang terdiri dari 76 perusahaan finansial dan 326 perusahaan non

finansial.

Sampel dihitung dengan menggunakan formula Babbie (1983, dalam

Rizal, 2001):

N.pq

n=

(N-1) + pq

4

Dimana:

n = Jumlah sampel yang diinginkan.

N = Populasi.

p = Probable value = 0,5 untuk meminimumkan risiko sampling.

q = (1-p) = 0,5

B = Bound of error atau kelonggaran kesalahan diperkirakan

berinterval range tidak lebih dari 10%.

326.0,5.0,5

n =

325.0,0025+0,5.0,5

= 76,89 ≈ 77 perusahaan atau 23,62 persen (77/326)

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan

proportional stratified random sampling. Dengan metode tersebut, populasi

dikelompokkan menurut jenis industri. Dari masing-masing kelompok tersebut

kemudian ditentukan sejumlah sampel secara proportional dan dipilih secara

random.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

11

Metode Analisis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan

menggunakan regresi logistik (logistic regression), yang variabel bebasnya

merupakan kombinasi antara metric dan non metric (nominal) (Ghozali, 2005)

dan tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel

bebasnya. Gujarati (2003) menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan

heteroscedasity, artinya variabel terikat tidak memerlukan homoscedacity untuk

masing-masing variabel bebasnya.

Model regresi logistic yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai

berikut:

Ln : α + βSIZE + βPROF + βLIKUID + βINDUS + βLEV + βAUD

+ βUMUR + βPO + βFO + €

Keterangan:

Ln : Dummy Variable, kategori 1 untuk perusahaan IFR dan

kategori 0 untuk perusahaan non-IFR

α : Konstanta.

SIZE : Ukuran Perusahaan (Log of Market Capitalization).

PROF : Rasio Profitabilitas Perusahaan (ROA).

LIKUID : Rasio Likuiditas Perusahaan (Current Ratio).

INDUS : Dummy variable, kategori 1 untuk perusahaan manufaktur

dan kategori 0 untuk perusahaan nonmanufaktur.

LEV : Rasio Leverage Perusahaan (Long Term Debt to Equity

Ratio)

AUD : Dummy variable untuk reputasi auditor, kategori 1 untuk

KAP yang termasuk BIG FOUR dan kategori 0 untuk KAP

NON BIG FOUR.

UMUR : Umur Perusahaan.

PO : Public Ownership

FO : Foreign Ownership

є : Kesalahan Residual.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

12

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sampel Penelitian

Berdasarkan data yang terdapat di dalam ICMD (Indonesian Capital

Market Directory) pada 2009 terdapat 402 perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009. Perusahaan tersebut terdiri atas 326

perusahaan non-finansial serta 76 perusahaan finansial. Dari populasi sebanyak

326 perusahaan non finansial tersebut kemudian didapat sampel sebanyak 77

perusahaan. Penentuan sampel menggunakan metode proportional stratified

random sampling, sedangkan perhitungan sampel tersebut dengan menggunakan

formula Babbie.

Populasi perusahaan non-finansial sebanyak 326 perusahaan tersebut

terdiri dari 7 jenis industri yaitu Agriculture, Forest and Fishing sebanyak 11

perusahaan, Animal Feed and Husbandry sebanyak 6 perusahaan, Mining

sebanyak 22 perusahaan, Service sebanyak 42 perusahaan, Manufacturing

sebanyak 146 perusahaan, Whole Sale and Retail Trade 24 perusahaan, Real

Estate and Property sebanyak 50 perusahaan, serta Others sebanyak 25

perusahaan.

Dari 77 perusahaan sampel kemudian dari masing-masing jenis industri

diambil sejumlah sampel dengan proporsi 23,62%. Tujuh puluh tujuh perusahaan

sampel tersebut terdiri dari 3 perusahaan Agriculture, Forest and Fishing, 1

perusahaan Animal Feed and Husbandry, 5 perusahaan Mining, 10 perusahaan

Service, 34 perusahaan Manufacturing, 6 perusahaan Whole Sale and Retail

Trade, 12 perusahaan Real Estate and Property, serta 6 perusahaan Others.

Perusahaan-perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini

selanjutnya dikelompokkan berdasarkan website perusahaan. Dari 77 perusahaan

sampel terdapat 48 perusahaan atau sebesar 62,3% memiliki website, sedangkan

sisanya sebanyak 29 perusahaan atau 37,7% tidak memiliki website. Hal ini

berarti, sebagian besar perusahaan sampel yang listing di Bursa Efek Indonesia

tahun 2009 memiliki website.

Kemudian 77 perusahaan sampel tersebut diklasifikasikan berdasarkan

praktik IFR, yaitu perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik IFR dan

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

13

perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan praktik IFR. Dari hasil penelitian

terdapat 41,6 % atau sebanyak 32 perusahaan melakukan praktik IFR. Sedangkan

sisanya 58,4% atau sebanyak 45 perusahaan tidak mealakukan praktik IFR.

Analisis Deskripsi Variabel

Statistik diskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi. Namun dalam penelitian ini statistik diskriptif hanya memberikan

gambaran atau deskripsi data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean) dan standar

deviasi. Variabel-variabel yang diukur dengan angka dummy tidak dihitung nilai

mean dan standar deviasinya, karena angka dummy tersebut hanya berfungsi

sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa.

Jadi, tidaklah tepat menghitung nilai mean dan standar deviasi dari variabel jenis

industri, reputasi auditor, dan praktik IFR.

Dari tabel hasil olah data diketahui bahwa perbedaan nilai rata-rata (mean)

antara praktik IFR pada variabel ukuran perusahaan (SIZE), profitabilitas (PROF),

reputasi auditor (AUD), umur perusahaan (UMUR) serta public ownership (PO)

lebih besar dibanding dengan nilai rata-rata (mean) praktik non-IFR. Hal ini

menunjukkan bahwa IFR lebih banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

yang memiliki nilai kapitalisasi pasar yang lebih tinggi, profitbilitas yang lebih

tinggi, reputasi auditor yang lebih baik (Big Four), umur listing yang lebih lama,

serta kepemilikan saham oleh publik yang lebih besar dibanding dengan

perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan praktik IFR.

Nilai rata-rata (mean) untuk variabel likuiditas (LIKUID), leverage (LEV),

serta foreign ownership (FO) untuk perusahaan yang melakukan IFR lebih rendah

jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan praktik IFR. Hal ini

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, leverage, dan foreign ownership tidak

mempengaruhi penerapan praktik IFR di perusahaan.

Sedangkan niali rata-rata untuk variabel jenis industri antara perusahaan

yang menerapkan praktik IFR dan yang tidak menerapkan praktik IFR sama. Hal

ini berarti jenis industri tidak sepenuhnya mempengaruhi penerapan praktik IFR.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

14

Standar deviasi digunakan untuk menilai sebaran data penelitian dengan

membandingkan nilai standar deviasi dengan nilai mean (Budi,2006). Apabila

nilai standar deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata (mean), maka terjadi

outlier (penyimpangan data) (Supomo dan Indriantoro, 2002). Dari hasil analisis

dapat disimpulkan bahwa sebaran data masih tergolong kurang baik karena

variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage, serta kepemilikan

saham oleh pihak asing memiliki standar deviasi yang lebih besar dibanding

dengan nilai rata-rata (mean) yang dimiliki variabel tersebut. Akan tetapi hal

tersebut tidak menghalangi tahap analisis selanjutnya karena pengujian hipotesis

penelitian ini menggunakan logistic regression yang tidak memerlukan normalitas

data (Ghozali, 2005).

Uji Hipotesis dan Pembahasan

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan

menggunakan model regresi logistik (logistic regression) dengan metode enter

pada tingkat signifikan (α) 5%.

Berdasarkan pengujian multivariate dengan regresi logistik atas seluruh

variabel terlihat bahwa terdapat dua variabel yang mempunyai nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05 (5%) yaitu variabel profitabilitas dan public ownership. Pada

variabel profitabilitas didapat wald 4,939 (sig. 0,026) dan public ownership

didapat wald 5,499 (sig. 0,019). Hasil ini menunjukkan bahwa kedua variabel

tersebut mempengaruhi praktik IFR dalam penyampaian laporan keuagan

perusahaan pada level 5%.

Variabel ukuran perusahaan, likuiditas, jenis industri, leverage, reputasi

auditor, umur perusahaan, serata foreign ownership memilikin tingkat signifikan

lebih besar dari 5%, hal ini menunjukkan bahwa hipotesis ditolak. Artinya ke

tujuh variabel tersebut tidak mempengaruhi praktek IFR dalam penyampaian

laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan hasil pengolahan dapat diperoleh persamaan logistic

regression sebagai berikut :

Ln = 0,000SIZE + 10,707PROF – 0,266LIKUID – 0.235INDUS –

0,097LEV + 0,310AUD + 0,040UMUR + 4,500PO – 0,149FO - 1,842

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

15

Ukuran perusahaan (SIZE) bertanda positif yang berarti semakin besar

ukuran perusahaan maka semakin tinggi probabilitas perusahaan untuk melakukan

praktik IFR. Pernyataan ini tidak akurat karena variabel ukuran perusahaan tidak

signifikan terhadap praktik IFR. Hal ini dikarenakan untuk era globalisasi saat ini

bukan hanya perusahaan besar yang terus mengikuti perkembangan teknologi.

Perusahaan menengah dan kecilpun mulai menerapkan kemajuan perkembangan

teknologi di dalam perusahaan salah satunya dengan menggunkan internet dalam

kegiatan bisnis mereka. Semua perusahaan ingin meningkatkan citra perusahaan

di kalangan publik, dengan menerapkan internet sebagai salah satu sarana untuk

pelaporan keuangan perusahaan, perusahaan berharap akan menarik minat para

share holder dan stakeholder untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut.

Profitabilitas (PROF) bertanda positif yang berarti semakin besar profit

perusahaan maka semakin tinggi probabilitas perusahaan untuk melakukan praktik

IFR. Pernyataan ini akurat karena variabel profitabilitas signifikan terhadap

praktik IFR. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi

akan cenderung melaporkan posisi keuangan mereka sebagai salah satu good news

perusahaan. Perusahaan tidak hanya melaporkan posisi keuangan mereka dalam

bentuk paper namun juga pelaporan keuangan melalui internet. adanya pelaporan

keuangan perusahaan melalui interner ini diharapkan akan menarik minat para

stakeholder dan shareholder untuk bekerjasama dengan perusahaan.

Likuiditas (LIKUID) bertanda negatif yang berarti semakin besar likuiditas

perusahaan maka semakin rendah probabilitas perusahaan untuk melakukan

praktik IFR. Pernyataan ini tidak akurat karena variabel likuiditas tidak signifikan

terhadap praktik IFR. Alasan yang mendasari hasil penelitian yaitu pada era

globalisasi dengan tingkat perkembangan teknologi yang tinggi, seluruh

perusahaan baik itu perusahaan manufaktur maupun non manufaktur bersaing

untuk mengadopsi teknologi-teknologi baru seperti internet untuk mempermudah

aktivitas mereka, baik untuk promosi, pelayanan konsumen dan lain-lain termasuk

di dalamnya untuk pelaporan keuangan perusahaan agar dapat menjangkau luas

pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan tersebut sehingga dapat

mengurangi agency cost.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

16

Jenis industri (INDUS) bertanda negatif yang berarti semakin tinggi

perbedaan jenis industri di perusahaan tersebut maka semakin rendah probabilitas

perusahaan untuk melakukan praktik IFR. Pernyataan ini tidak akurat karena

variabel jenis industri tidak signifikan terhadap praktik IFR. Alasan yang

mendasari hasil penelitian ini yaitu pada era globalisasi dengan tingkat

perkembangan teknologi yang tinggi, seluruh perusahaan baik itu perusahaan

manufaktur maupun non manufaktur bersaing untuk mengadopsi teknologi-

teknologi baru seperti internet untuk mempermudah aktivitas mereka, baik untuk

promosi, pelayanan konsumen dan lain-lain termasuk di dalamnya untuk

pelaporan keuangan perusahaan agar dapat menjangkau luas pihak-pihak yang

berkepentingan atas laporan keuangan tersebut sehingga dapat mengurangi agency

cost.

Leverage (LEV) bertanda negatif yang berarti semakin besar leverage

perusahaan maka semakin tinggi probabilitas perusahaan untuk melakukan praktik

IFR. Pernyataan ini tidak akurat karena variabel leverage perusahaan tidak

signifikan terhadap praktik IFR. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar

hutang suatu perusahaan, semakin kecil kemungkinan perusahaan melakukan

praktik IFR. Dalam menerapkan praktik IFR perusahaan tidak bergantung pada

tingkat leverage perusahaan. Praktik IFR digunakan perusahaan untuk

memberikan kemudahan bagi para stakeholder, seperti kreditur, pemerintah,

masyarakat, dan stakeholder lainnya dalam mengakses informasi keuangan.

Selain itu, pihak kreditur maupun investor juga kurang memperhatikan kualitas

leverage perusahaan sehingga tidak mempengaruhi pihak manajemen dalam

penerapan praktik IFR.

Reputasi auditor (AUD) bertanda positif yang berarti semakin bagus

reputasi auditor perusahaan maka semakin tinggi probabilitas perusahaan untuk

melakukan praktik IFR. Pernyataan ini tidak akurat kareana variabel reputasi

auditor tidak signifikan terhadap praktik IFR. Auditor yang digunakan oleh suatu

perusahaan kurang mendapat perhatian dari pihak stakeholder, dimana

stakeholder kurang memperhatikan siapa auditor yang bekerjasama dengan suatu

perusahaan. Pihak stakeholder lebih memperhatikan informasi yang harus

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

17

diungkapkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan akan lebih banyak

mengungkapkan informasi tambahan baik yang bersifat keuangan maupun non

keuangan melalui pengungkapan sukarela, seperti IFR.

Umur perusahaan (UMUR) bertanda positif yang berarti semakin lama

perusahaan tersebut beroperasi maka semakin tinggi probabilitas perusahaan

untuk melakukan praktik IFR. Pernyataan ini tidak akurat karena variabel umur

perusahaan tidak signifikan terhadap praktik IFR. Semua perusahaan baik yang

sudah lama maupun baru saja listing di Bursa Efek Indonesia cenderung akan

mengikuti perkembangan teknologi sebagai salah satu daya tarik bagi para

investor untuk menanamkan modal mereka di perusahaan. Selain itu perusahaan

yang baru saja listing di Bursa Efek Indonesia juga harus mampu bersaing dengan

perusahaan yang telah lama listing, salah satunya dengan penggunaan teknologi

dalam pelaporan keuangannya dalam hal ini menerapkan praktik IFR.

Public ownership (PO) bertanda positif yang berarti semakin besar

persentase public ownership maka semakin tinggi probabilitas perusahaan untuk

melakukan praktik IFR. Pernyataan ini akurat karena variabel public ownership

signifikan terhadap praktik IFR. Hal ini dikarenakan perusahaan yang lebih

banyak dimiliki oleh publik harus menyajikan laporan keuangannya secara

transparan sehingga semua pihak dapat mengakses laporan keuangan tersebut.

Salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan adalah menerapkan praktik IFR.

Dengan demikian semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat

mengakses laporan keuangan perusahaan secepat mungkin.

Foreign ownership (FO) bertanda negatif yang berarti semakin besar

persentase foreign ownership maka semakin rendah probabilitas perusahaan untuk

melakukan praktik IFR. Pernyataan ini tidak akurat karena variabel foreign

ownership tidak signifikan terhadap praktik IFR. Hal ini mengindikasikan bahwa

bahwa banyak perusahaan yang kurang mementingkan tingkat kepemilikan saham

oleh pihak asing, yaitu dengan tetap melakukan praktik IFR meskipun persentase

kepemilikan saham mereka sedikit dimiliki oleh pihak asing. Perusahaan akan

tetap menerapkan praktik IFR karena semua pihak dianggap memerlukan laporan

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

18

keuangan perusahaan secara cepat dan transparan baik pemilik saham domestik

maupun pihak asing.

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Dari tujuhfaktor yang diteliti, ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas,

jenis industri, leverage, reputasi auditor, umur perusahaan, public ownerrship,

serta foreign ownership terbukti bahwa profitabilitas perusahaan dan public

ownership berpengaruh positif terhadap IFR. Ini berarti tingkat profitabilitas yang

tinggi serta persentase kepemilikan saham oleh publik yang besar mempengaruhi

keputusan perusahaan dalam menerapkan praktik IFR. Sedangkan faktor-faktor

lain yaitu ukuran perusahaan, likuiditas, jenis industri, leverage, reputasi auditor,

umur listing serta foreign ownership terbukti tidak berpengaruh terhadap IFR.

Penelitian ini memiiki beberapa keterbatasan antara lain : hanya

mengelompokkan perusahaan berdasarkan jenis industri (manufaktur dan non

manufaktur) bukan jenis industri secara spesifik sehingga hasilnya kurang

mewakili seluruh jenis industry serta lebih banyak menganalisis pengaruh

variabel-variabel internal perusahaan tanpa memperhatikan variabel-variabel

eksternal perusahaan yang mungkin berpengaruh terhadap praktik IFR.

Dari keterbatasan yang ada tersebut, maka untuk penelitian selanjutnya

disarankan untuk mengelompokkan perusahaan ke dalam jenis industri yang lebih

spesifik, menambah variabel yang berhubungan dengan kondisi eksternal

perusahaan, melakukan penelitian praktik IFR pada saat ekonomi normal atau

membandingkan praktik IFR dalam kondisi ekonomi normal dan kondisi ekonomi

pada saat krisis, menggunakan data dari bursa efek luar negeri , menggunakan alat

analisis lain, serta mengelompokkan perusahaan menjadi 3 jenis yaitu : 1)

perusahaan tanpa website, 2) perusahaan dengan website tetapi tidak menerapkan

praktik IFR, dan 3) perusahaan dengan website dan menerapkan praktik IFR.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

19

REFERENSI Abdelsalam, O.H., El-Masry, Ahmed. 2008. “The Impact Of Board Independence

And Ownership Structure On The Timeliness Of Corporate Internet Reporting Of Irish-Listed Companies”. Managerial Finance, Vol. 34 No. 12, 2008 pp. 907-918.

Abdelsalam, O.H., S. M., Bryant, dan D. L. Street. 2007. “An Examination of the

Comprehensiveness of Corporate Internet Reporting Provided by London- Listed Companies”. Journal of International Accounting Reasearch, Vol. 6, No.2, hal. 1- 33.

Ali, Syaiful dan Jogiyanto Hartono, “Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi

terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol.6, (2003), pp. 41-51.

Alvarez, I.G., I.M. Gracia, dan L.R Dominguez. 2008. “Voluntary and

Compulsory Information Disclosed Online: The Effect of Industry Concentration and Other Explanatory Factors”. Online Information Review, Vol. 12, No. 5, hal. 596-622.

Aly, Doaa., Simon, Jon., and Hussainey, Khaleed. 2009. “Determinants Of

Corporate Internet Reporting: Evidence From Egypt”. Managerial Auditing Journal, Vol. 25 No. 2, 2010 pp. 182-202.

Andrikopoulos, Andreas. 2007. “Financial Reporting Practices On The Internet:

The Case Of Companies Listed In The Cyprus Stock Exchange”. Panteion University of Social and Political Sciences, Department of International and European Studies, Athens, Greece.

Ashbaugh, Hollis, K.M. Johnstone, dan T.D. Warfield. 1999. “Corporate

Reporting on the Internet”. Accounting Horizons, Vol 13, No. 3, hal. 241-257.

Baroka D.G, Rusmin, dan G. Tower. 2008. “Web Communication : An

Indonesian Perspective”. African Journal of Business Management, Vol. 2(3), pp. 053-058.

Budi, Triton Prawira. 2006. SPSS 13.0 Terapan, Riset Statistik Parametrik.

Yogyakarta: ANDI Chariri, Anis dan Lestari, Hanny Sri. 2005. “Analisis Faktor–faktor yang

Mempengaruhi Pelaporan Keuangan di Internet (Internet Financial Reporting) dalam Website Perusahaan”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

20

Debreceny, R., G.L. Gray and A. Rahman, “The Determinants of Internet Financial Reporting, ”Journal of Accounting and Public Policy 21, (2002), pp. 371-394.

Ettredge, M., V. J. Richardson, and S. Scholz. 2002. “Dissemination of

Information for Investors at Corporate Web sites”. Journal of Accounting and Public Policy 21:357- 369.

Fitriana, Meinar Rakhma. 2009. “Analisis Pengaruh Kompetisi dan Karaktristik

perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Informasi Keuangan dalam website Perusahaan”. Skripsi Tidak Dipublikasikan , Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.

Semarang: Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam dan M. Mansur, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Underpriced Di Bursa Efek Jakarta,” Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.4, April (2002), pp. 74-88.

Gujarati, Damodar. 2003. “Ekonometrika Dasar”. Jakarta; Erlangga. Hanifa, M. Hisham dan H-M Ab. Rashid. 2005. “The Determinant of Voluntary

Disclosures In Malaysia: The Case of Internet Financial Reporting.” Unitar E-Journal, Vol.2, No.1, hal 22-42.

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Pt

Bumi Aksara. Helfert, E. A. 1997. “Teknik Analisis Keuangan”. Jakarta: Erlangga. Ismail, Tariq H. 2002. “An Empirical Investigation of Factors Influencing

Voluntary Disclosure of Financial Information on the Internet in the GCC Countries”. Working Paper Series. July 2002.

Khan, Tehmina. 2006. “Financial Reporting Disclosure On The Internet: An

International Perspective”. Faculty of Business and Law School of Accounting, Victoria University, Australia.

Lai, Syou-Ching., Lin, Cecilia., Lee, Hung-Chih., and Wu, Frederick H. 2002.

“An Empirical Study of the Impact of Internet Financial Reporting on Stock Prices”.

Laswad, F, R. Fisher, and P. Oyelere. 2005. “Determinents of Voluntary Internet

Financial Reporting by Local Government Authorities”. Journal of Accounting and Pubic Policy 24(2): 101.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

21

Liu, L.S, 2001, “Chinese Characteristics Compared: A legal and Policy

Perspective of Corporate Finance and Governance in Taiwan and China”, Asian Business Law Review, No. 31.

Lordinata, Nia. 2006. Analisis Faktor – Faktor yang mempengaruhi Internet

Financial Reporting. Tesis Program S2 Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Tidak dipublikasikan.

Marston, Claire. 2003. “Financial Reporting on the Internet by Leading Japanese

Companies.” Corporate communication An International Journal, Vol. 8, No. 1, hal. 23-34.

Marston, C. And A. Polei, “Corporate Reporting on The Internet by German

Companies,”International Journal of Accounting Information Systems (2004), pp. 285-311.

Morris, R.D, 1987, “Signalling, Agency Theory and Accounting Policy Choice”,

Accounting and Business Research, Vol. 18, No. 69. Murtanto dan Elvina.2005.”Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar dalam BEJ”. Ekonomi dan Bisnis UNISULA, Vol. 6 No. 1, hal. 47-57.

Oyelere, P., F. Laswad and R. Fisher, “Determinants of Internet Financia

Reporting by New Zealand Companies,” Journal of International Financial Management and Accounting 14, (2003), pp. 26-62.

Pervan, Ivica. 2006. “Voluntary Financial Reporting On The Internet – Analysis

Of The Practice Of Croatian And Slovene Listed Joint Stock Companies”. Financial Theory and Practice. No, 30 (1), 1-27 (2006).

Prayogi. 2003. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan

Sukarela Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Tesis Program S2 Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Tidak Dipublikasikan.

Putri, Aulia Chandra Ayu Liana. 2008. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pencantuman Pelaporan Keuangan di Website Perusahaan (Internet Financial Reporting)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

22

Rezaee, Zabihollah, “Causes, Consequences, and Deterence of Financial Statement Fraud,” Critical Perspective on Accounting, (2003), pp.1-22.

Rizal, Muhammad. 2001. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan di BEJ dan BES”. Tesis Program S2 Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Tidak Dipublikasikan.

Sari, Ratna Chandra dan Zuhrotun. 2006. “Keinformatifan Laba Di Pasar

Obligasi Dan Saham: Uji Liquidation Option Hypothesis”. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.

Seetharaman, Arumugam, Ramaiyer Subramanian, dan Seow Yuan

Shyong.2006.”Internet Financial Reporting:Problem and Prospects.” Corporate Finance Review,ed.Juli-Agustus,hal.29-35.

Silva, W.M. dan Christensen, T.E. 2004. Determinant of Voluntary Disclosure of

Financial Information on The Internet by Brazilian Firm. Sortur, Shrikant. 2006. “Financial Reporting on Internet”. The Chartered

Accountant, hal. 996-1006. Sunariyah. 2004. “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”. Yogyakarta: YKPN. Supomo, B. dan N. Indriantoro.2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

BPFE. Suripto, Bambang. 2006. “Pengaruh Besaran, Profitabilitas, Pemilikan Saham

oleh Publik, dan Kelompok Industri terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan dalam Website Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 5, No.1, hal 1- 27.

Suwardjono.2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan.

Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Xiao, J. Z., H. Yang and C. W. Chow, “The Determinants and Characteristics of

Voluntary InternetBased Disclosures by Listed Chinese Companies,” Journal of Accounting and Public Policy 23, (2004), pp. 191-225.

Xiao. J.Z., M.J.Jones and Andy Lymer, 2005, “A Conceptual Framework for

Investigating the Impact of The Internet on Corporate Financial Reporting”, The International Journal of Digital Accounting Research, Vol.5, No.10.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

23

Yularto, A. Dan A. Chariri, “Analisis Perbandingan Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum Krisis dan Pada Periode Krisis,” Jurnal Maksi vol. 2, Januari (2003), pp. 35-51.

Zuhrotun, “Keinformatifan Laba di Pasar Obligasi dan Saham: Uji Liquidation

Option Hypothesis,” Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, (2006), pp. 101-122.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

24

LAMPIRAN

Tabel Hasil Analisis Statistik

Tabel 1

Daftar Perusahaan Sampe Berdasarkan Jenis Industri

No. Jenis Industri Jumlah Perusahaan

Proporsi Jumlah Sampel

1. Agriculture, Forest and Fishing 11 23,62% 3 2. Animal Feed and Husbandry 6 23,62% 1 3. Mining 22 23,62% 5 4. Service 42 23,62% 10 5. Manufacturing 146 23,62% 34 6. Whole Sale and Retail Trade 24 23,62% 6 7. Real Estate and Property 50 23,62% 12 8. Others 25 23,62% 6 Jumlah 326 23,62% 77

Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009 dan diolah

Tabel 2

Deskripsi Perusahaan Berdasarkan Nilai Kapitalisasi Pasar

No. Kategori Jumlah IFR Non IFR

Persentase IFR

Persentase Non IFR

Total

1. Small Cap (<Rp 1Trilyun)

50 13 37 26% 74% 100%

2. Mid Cap (Rp1-5Trilyun)

13 7 6 53,8% 46,2% 100%

3. Big Cap (>Rp 5Trilyun)

14 12 2 85,7% 14,3% 100%

Total 77 32 45 Sumber : Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009 dan diolah

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

25

Tabel 3

Deskripsi Perusahaan Berdasarkan Website Perusahaan

No. Kategori Jumlah Prosentase 1. Perusahaan memiliki website 48 62,3% 2. Perusahaan tidak memiliki

website 29 37,7%

Jumlah 77 100%

Tabel 4

Deskripsi Perusahaan Berdasarkan PraktikIFR

No. Praktik IFR Jumlah Persentase 1. Perusahaan yang melakukan praktik IFR 32 41,6% 2. Perusahaan yang tidak melakukan praktik IFR 45 58,4% Jumlah 77 100%

Tabel 5

Statisitik Deskriptif

Variabel IFR Non-IFR

Mean Std. Dev Mean Std. Dev

SIZE 12269117.22 12269227.22 1763697.67 6877636.768

PROF .09441 .09441 .01093 .112385

LIKUID 1.73903 1.206372 2.85783 3.750876

INDUS .44 .504 .44 .503

LEV .90569 .705432 2.04731 6.490426

AUD .59 .499 .33 .477

UMUR 13.44 8.092 10.49 6.771

PO .31188 .221045 .20933 .142213

FO .23563 .295645 .87889 3.900626

Sumber : Data sekunder dan diolah

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

26

Tabel 6

Crosstab antara Jenis Industri dan Praktik IFR

Praktik IFR Jenis Industri Total Non Manufaktur Manufaktur

Non IFR 25 (58,1%) 20 (58,8%) 45 (58,4%)

IFR 18 (41,9%) 14 (41,2%) 32 (41,6%)

Total 43 (100%) 34 (100%) 77 (100%)

Sumber : Data sekunder dan diolah

Tabel 7

Crosstab antara Reputasi Auditor dan Praktik IFR

Praktik IFR Reputasi Auditor Total Non Big Four Big Four

Non IFR 30 (69,8%) 15 (44,1%) 45 (58,4%)

IFR 13 (30,2%) 19 (55,9%) 32 (41,6%)

Total 43 (100%) 34 (100%) 77 (100%)

Sumber : Data sekunder dan diolah

Tabel 8

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square 1 75.108a .318 .428 a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than ,001. Sumber : data sekunder dan diolah

Tabel 9

Hosmer and Lameshow Test

Step Chi-square Df Sig. 1 12.394 8 .134 Sumber : Data sekunder dan diolah

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.undip.ac.id/29538/1/JURNAL_ARUM_KUSUMAWARDANI_C2C007019.pdfInternet creates new ways for companies to communicate with investors

27

Tabel 10

Classification Table

Observed

Predicted PRAKTIK_IFR Percentage

Correct 0 1 Step 1 PRAKTIK_IF

R 0 39 6 86.7 1 10 22 68.8

Overall Percentage 79.2 a. The cut value is ,500

Sumber : Data sekunder dan diolah

Tabel 11

Hasil Uji Hipotesis

No. Variabel B Wald Signifikansi

1. SIZE 0,000 0,51 0,822

2. PROF 10,707 4,939 0,026

3. LIKUID -0,266 0,160 0,689

4. INDUS -0,235 2,377 0,123

5. LEV -0,097 0,372 0,542

6. AUD 0,310 0,232 0,630

7. UMUR 0,040 0,887 0,346

8. PO 4,500 5,499 0,019

9. FO -0,149 0,049 0,824

10. Constant -1,842 4,571 0,33

Sumber : Data sekunder dan diolah