analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan...

28
1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN LEMBAGA PERBANKAN PADA BANK SWASTA NASIONAL PERIODE 2006-2009 Nama : Ambika Pega Wiyas Putra Dosen Pembimbing : Dr. H Syuhada Sufian, MSIE ABSTRACT This research is performed on order to test the influence of the variable Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO (Biaya Operasional/Pendapatan Operasional), Loan to Deposit Ratio (LDR), and Net Interest Margin (NIM) toward Return On Asset (ROA). Population for this research is Public Bank that listed in BEI in the periode of 2006-2009 . This research using data from published financial reports Banking Firms that published from Indonesian Banking. The number of sample that examined after passed the purposive sampling phase is 20 Bank Swasta. Analyze technique to use in this research is multiple linier regression to obtain picture which totally regarding relationship between one variable with other variable The result of t test shows that NIM and LDR have positive and significant influence to ROA . Variable NPL and BOPO have negative and significant influence to ROA. Otherwise, CAR variable have positive but not significant influence to ROA. The result of the count can be known that variabel NIM,LDR, NPL, BOPO gave the great influence to financial performance. Key Words : CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM, ROA

Upload: vocong

Post on 26-Aug-2018

232 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

KEUANGAN LEMBAGA PERBANKAN PADA BANK SWASTA

NASIONAL PERIODE 2006-2009

Nama : Ambika Pega Wiyas Putra

Dosen Pembimbing : Dr. H Syuhada Sufian, MSIE

ABSTRACT

This research is performed on order to test the influence of the variable

Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO (Biaya

Operasional/Pendapatan Operasional), Loan to Deposit Ratio (LDR), and Net

Interest Margin (NIM) toward Return On Asset (ROA).

Population for this research is Public Bank that listed in BEI in the

periode of 2006-2009 . This research using data from published financial reports

Banking Firms that published from Indonesian Banking. The number of sample

that examined after passed the purposive sampling phase is 20 Bank Swasta.

Analyze technique to use in this research is multiple linier regression to obtain

picture which totally regarding relationship between one variable with other

variable

The result of t test shows that NIM and LDR have positive and significant

influence to ROA . Variable NPL and BOPO have negative and significant

influence to ROA. Otherwise, CAR variable have positive but not significant

influence to ROA. The result of the count can be known that variabel NIM,LDR,

NPL, BOPO gave the great influence to financial performance.

Key Words : CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM, ROA

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

2

PENDAHULUAN

Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian

tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf

hidup masyarakat serta menunjang berjalanya roda perekonomian

mengingat fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

pembayaran, serta alat tranmisi kebijakan moneter. Menurut Undang-Undang

RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa kegiatan bank

selalu berkaitan dengan masalah keuangan yaitu menghimpun dana dan

menyalurkan dana. Dengan demikian bank harus menjaga kepercayaan

masyarakat dengan menjamin tingkat likuiditas juga beroperasi secara efektif

dan efisien untuk mencapai profitabilitas yang tinggi.

Sebagai bukti apabila bank tersebut layak dipercaya apabila pihak

bank dapat memperhatikan kelancaran pihak yang memerlukan dana dalam

memenuhi kewajibanya. Namun dalam kenyataanya pada tahun 2008 banyak

bank yang bermasalah karena tingkat kredit macet yang tinggi. Hal ini dapat

terjadi karena iklim persaingan bank yang berlomba-lomba untuk menarik

nasabah dengan persyaratn kredit yang mudah sehingga bank dalam

menyalurkan kreditnya tidak berdasarkan prinsip kehati-hatian. Kondisi ini

akan mempengaruhi kinerja bank.

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang amat

penting bagi perusahaan, tak terkecuali perusahaan perbankan. Ukuran untuk

melakukan penilaian kinerja keuangan perbankan telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No.30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 dan Surat Keputusan Direksi Bank

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

3

Indonesia No.30/277/KEP/DIR tanggal 19 maret 1998 tentang tata cara

penilaian Kesehatan Bank umum .

Sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang memiliki

kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana, diperlukan bank

dengan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat

berjalan lancar (Anita, 2003). Bank yang dapat selalu menjaga kinerjanya

dengan baik terutama tingkat profitabilitas yang tinggi akan mampu

membagikan deviden serta prospek usahanya dapat selalu berkembang dan

dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation dengan baik

(Mudrajad, 2002).

Penilaian kinerja perusahaan bagi manajemen dapat diartikan sebagai

penilaian terhadap prestasi yang dapat dicapai. Dalam hal ini laba dapat

digunakan sebagai ukuran dari prestasi yang dicapai dalam suatu perusahaan.

Penilaian kinerja perusahaan penting dilakukan, baik oleh manajemen,

pemegang saham, pemerintah, maupun pihak lain yang berkepentingan dan

terkait dengan distribusi kesejahteraan di antara mereka, tidak terkecuali

perbankan (Merkusiwati, 2007)

Menurut Luciana dan Winny (2000), tingkat kesehatan bank dapat

dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan

dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. Berdasarkan laporan

keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan

dasar penilaian tingkat kesehatan bank.

Laporan keuangan Bank menunjukan kondisi keuangan bank secara

keseluruhan. Dari laporan keuangan akan terbaca bagaimana kondisi bank

yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki.

Laporan ini juga menunjukan kinerja manajeman bank selama satu periode.

(Kasmir, 2000).

Suatu laporan keuangan akan bermanfaat apabila informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan

dapat diperbandingkan. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

4

oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank, karena secara umum

laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian

masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan.

Walaupun demikian, dalam beberapa hal bank perlu menyediakan informasi

nonkeuangan yang mempunyai pengaruh keuangan di masa depan (Pedoman

Akuntansi Perbankan Indonesia, 2008).

Salah satu indikator untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah

melalui Return On Asset (ROA). Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP

tanggal 14 Desember 2001, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan

antara laba sebelum pajak terhadap total asset (total aktiva). Semakin besar

ROA akan menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat

kembalian (return) semakin besar.

Kinerja keuangan bank dapat dinilai dari rasio keuangan bank, seperti

rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing loan (NPL) , Biaya

Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR)

dan Net Interset Margin (NIM).

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri.

Dengan kata lain CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio kinerja bank

untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko

(Dendawijaya, 2000). Rasio ini digunakan sebagai aspek Capital dalam

analisis CAMEL, dikarenakan CAR adalah rasio yang menunjukan besarnya

modal bank maka apabila modal bank semakin besar maka kemampuan bank

dalam memperoleh laba juga akan semakin besar sehingga hubungan ROA

dan CAR adalah positif.

Non Performing loan (NPL) adalah rasio yang menunjukan

kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh

bank, sehingga apabila semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk

kinerja bank tersebut (Luciana dan Winny, 2005). Kredit bermasalah adalah

kredit yang termasuk dalam kategori diragukan, kurang lancar dan macet.

Apabila suatu bank mempunyai NPL yang tinggi, maka akan memperbesar

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

5

biaya, baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya,

dengan kata lain semakin tinggi NPL suatu bank maka hal tersebut akan

mengganggu kinerja bank tersebut.

BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dan

pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan Bank dalam melakukan kegiatan operasinya

(Dendawijaya, 2001). Efisiensi operasi dilakukan oleh bank dalam rangka

untuk mengetahui apakah bank dalam operasinya yang berhubungan dengan

usaha pokok bank dilakukan dengan benar (sesuai dengan harapan pihak

manajemen dan pemegang saham) serta digunakan untuk menunjukkan

apakah bank telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna

dan berhasil guna (Mawardi, 2005). Dengan demikian hubungan BOPO dan

ROA adalah negatif yaitu semakin kecil BOPO maka ROA akan meningkat

dikarenakan bank dapat menekan biaya operasionalnya.

LDR (Loan to deposit Ratio) adalah rasio antara seluruh jumlah

kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh Bank. Sehingga

semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi

bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan

meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan

demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja

bank tersebut.

NIM (Net Interset Margin) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga bersih (Luciana dan Winny, 2005). Semakin

besar rasio NIM maka akan menyebabkan meningkatnya pendapatan bunga .

Dengan meningkatnya pendapatan bunga maka kinerja bank akan semakin

baik .

Sebagai salah satu lembaga keuangan yang sangat vital dalam

pertumbuhan perekonomian suatu bangsa, maka lembaga perbankan harus

benar-benar melakukan tugasnya sebagai lembaga yang menjadi stabilisator

moneter dan pelaksana lalu lintas pembayaran. Untuk dapat menjalankan

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

6

tugasnya, maka kondisi perbankan harus diawasi tingkat kesehatanya. Untuk

mengetahui bagaimana kondisi bank tersebut dapat dilihat dari aspek

permodalan, asset, manajemen, rentabilitas maupun likuiditasnya, apabila

kondisi bank tersebut baik maka harus dipertahanan kesehatanya sedangkan

apabila Bank dalam kondisi tidak sehat maka harus segera ditangani sehingga

tidak mengganggu stabilitas perekonomian Indonesia. Selain itu tingkat

kesehatan bank juga penting untuk efisiensi dalam memperoleh laba dan

mencegah kebangkrutan.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

7

TELAAH PUSTAKA

Pengertian Bank terdapat pada pasal 1 Undang – Undang No.10

Tahun 1998 tentang Perubahan Undang – Undang No.7 Tahun 1992

tentang perbankan yang menjelaskan bahwa Bank adalah Badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkanya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk bentuk lainya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak . Bank termasuk industri

jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada

masyarakat .

Dengan ini dapat dikatakan bahwa bank merupakan badan usaha

yang kegiatanya mengumpulkan uang dari masyarakat yang mempunyai

kelebihan uang ( surplus ) dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat

yang kekurangan uang ( defisit ) dalam bentuk kredit .

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari

kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber

dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk

memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam

mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar

membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Standar perilaku dapat

berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam

anggaran.

Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan

adalah melalui Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA)

digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan dan dijadikan sebagai variabel

dependen karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan

di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

8

Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember

2001, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum

pajak terhadap total aset (total aktiva).

Penelitian Terdahulu

Penelitian Yuliani (2007) dengan judul hubungan efisiensi

operasional dengan kinerja profitabilitas pada sector perbankan yang go

public di BEI, menggunakan analisis regresi time-series cross-section dengan

menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO, LDR. Variabel BOPO

berpengaruh signifikan negatif,sedangkan CAR berpengaruh signifikan

positif terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR

tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005), dengan

judul penelitian Analisis faktor-faktor yang mempengarui kinerja keuangan

Bank Umum di Indonesia, menggunakan model analisis Logit Regression

Model yang dilakukan pada 56 Bank Umum dengan total asset kurang dari 1

triliun, menunjukkan ada pengaruh negatif dan signifikan NPL terhadap

ROA, Pengaruh positif dan signifikan NIM terhadap ROA serta berpengaruh

negatif dan signifkan BOPO terhadap ROA dan tidak berpengaruh modal

CAR terhadap ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Hesti Werdaningtyas (2002) dengan

judul faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Take Over Pramerger di

Indonesia menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap

ROA, dan LDR berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA

Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nugraheni dan Doddy Hapsoro

(2005), dengan judul pengaruh rasio keuangan CAMEL, tingkat inflasi, dan

ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di bursa

efek Jakarta menyatakan bahwa CAR, ROE dan firm size berpengaruh positiF

terhadap kinerja bank . Sedangkan variabel NPL, NPM, CMR, GWM, dan

inflasi memilki pengaruh yang negatif terhadap kinerja bank .

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

9

Pengaruh CAR terhadap ROA

Menurut Luciana dan Winny (2005) CAR adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana dari sumber

diluar bank. Sehingga apabila rasio CAR semakin besar maka akan semakin baik

Kinerja bank tersebut.

Capital Adequacy Ratio (CAR) juga biasa disebut dengan rasio kecukupan

modal, yang berarti jumlah modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko

kerugian yang timbul dari penanaman aktiva-aktiva yang mengandung risiko serta

membiayai seluruh benda tetap dan investaris bank. Seluruh bank yang ada di

Indonesia diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari

ATMR (Mudrajad, 2002).

H1 = Rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA

Pengaruh NPL terhadap ROA

Rasio NPL menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola

kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio NPL maka

semakin buruk kualitas kredit yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

semakin besar sehingga semakin tinggi rasio NPL maka semakin rendah Kinerja

suatu bank. Sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi (2005), rasio NPL

berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan.

NPL yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap

kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit

bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh

karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya

sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank

(Kasmir, 2000).

H2 = Rasio NPL berpengaruh negatif terhadap ROA

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

10

Pengaruh BOPO terhadap ROA

Menurut Luciana dan Winny (2005) Rasio BOPO merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan

biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin tinggi rasio ini maka

akan semakin buruk kinerja bank tersebut karena bebaan operasional akan

semakin tinggi.

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama bank pada

prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan operasional bank

didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga (Dendawijaya, 2001).

H3 = Rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA

Pengaruh LDR terhadap ROA

Menurut Luciana dan Winny (2005) rasio LDR digunakan untuk menilai

likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh

bank terhadap dana pihak ketiga . sehingga semakin tinggi rasio ini maka kinerja

bank akan semakin baik .

LDR merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang

ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh

bank (terutama masyarakat). Apabila hasil pengukuran jauh berada di atas target

dan limitnya, berarti tidak tertutup kemungkinan bank akan mengalami kesulitan

likuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkan tekanan pada pendapatan bank

(Mudrajad, 2002).

H4 = Rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA

Pengaruh NIM terhadap ROA

Rasio NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga

bersih. Semakin tinggi rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas

aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kinerja keuangan akan semakin

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

11

baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi (2005) bahwa NIM

memiliki pengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas.

H5 = Rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA

Gambar 2.1

Pengaruh antara CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM Terhadap ROA

Sumber : Jurnal Wisnu Mawardi(2005), Fitri dan Dody (2005), Yuliani (2007), Hesti

Werdaningtyas (2002)

CAR ( + )

NPL ( - )

BOPO ( - )

LDR ( + )

ROA

NIM ( + )

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

12

METODOLOGI PENELITIAN

1. Variabel Dependen

Dalam Penelitian ini membahas tentang Kinerja Bank Swasta nasional

yang listed di BEI tahun 2006-2009 dengan pengukuran tingkat keuntungan

Bank yang diproksikan dengan Rasio Rentabilitas yaitu ROA (Return on

Assets) sebagai variabel dependen.

2. Variabel Independen

Variabel independen dari penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan

Bank yang dibuat oleh bank serta dilaporkan secara berkala ke Bank

Indonesia dan dipublikasikan. Adapun rasio-rasio keuangan yang menjadi

variable independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri

dari lima aspek yaitu :CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM.

Return On Assets

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh laba secara keseluruhan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Capital Adequacy Ratio

Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung resiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri disamping memperoleh

dana dari sumber diluar bank . dirumuskan sebagai berikut :

Laba Bersih

ROA = X 100%

Total Aktiva

Modal Bank

CAR = X 100%

Aktiva Tertimbang menurut resiko

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

13

Non Performing loan

Rasio yang menunjukan kemampuan mengelola kredit Bermasalah yang

diberikan oleh Bank (Luciana dan Winny). menurut SE BI No 3/30DPNP tgl 14

Desember 2001dirumuskan sebagai berikut

BOPO

Perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional .

Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Loan Deposit Ratio

Rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang

diterima oleh Bank , dirumuskan sebagai berikut :

Net Interest Margin

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk

menghasilkan Pendapatan Bunga bersih dari aktiva produktif , dirumuskan

sebagai berikut :

Biaya Beban Operasional

BOPO = X 100%

Pendapatan Operasional

Total Kredit

LDR = X 100%

Total DPK

Kredit Bermasalah

NPL= X 100%

Total Kredit

Pendapatan bunga bersih

NIM = X 100%

Aktiva Produktif

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

14

Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Swasta Nasional yang

listed di BEI Periode 2006-2009.

Sedangkan Sample Penelitian menggunakan metode Purposive Random

Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang berdasarkan pada kelompok

terpilih betul menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel tersebut

(Soeratno & Arsyad 1999;63), dimana ciri-ciri kriteria bank yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Bank Swasta Nasional yang menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2006-

2009 dan terdaftar di BEI

2. Laporan keuangan merupakan laporan dengan periode tahunan (berakhir 31

Desember)

Bank umum yang listed di BEI pada periode 2006-2009 sebanyak 26

Bank, akan tetapi bank yang akan dijadikan sampel dan sesuai kriteria tersebut

terdapat 18 Bank .

Tabel 3.1

Sample Bank

NO NAMA BANK

1 Bank Artha Graha

2 Bank Bukopin

3 Bank Bumi Arta

4 Bank Bumi Putra

5 Bank Central Asia

6 Bank Danamon

7 Bank Himpunan Saudara

8 Bank Internasional

9 Bank Kesawan

10 Bank Mayapada Int

11 Bank Mega

12 Bank Niaga

13 Bank Nisp

14 Bank Nusantara

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

15

15 Bank PAN Indonesia

16 Bank Permata

17 Bank Swadesi

18 Bank Victoria Internasional

Metode Analisis

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi,

variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak mempunyai distribusi normal, salah satu metode ujinya

adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik secara normal plot

atau grafik histogram .

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance (TOL) dan metode

VIF (Variance Inflation Factor) dan metode VIF (Variance Inflation Factor).

Nilai TOL berkebalikan dengan VIF. TOL adalah besarnya variasi dari satu

variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Sedangkan VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai TOL yang rendah adalah

sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/TOL). Nilai cut off yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai

TOL<0,10 atau sama dengan nilai VIF>10 (Ghozali, 2006) .

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaa variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

16

maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

melihat grafik scatterplot, dengan dasar analisis (Ghozali, 2006)

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Imam Ghozali, 2005). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya.

Multiple Regresion

Regresi linier berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel

dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier

berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang

berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan

dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan

manajemen maupun dalam telaah ilmiah.

Hubungan fungsi antara satu variabel dependent dengan lebih dari satu

variabel independent dapat dilakukan dengan analisis regresi linier berganda,

dimana kinerja Bank sebagai variabel dependent sedangkan CAR, NPL, BOPO,

LDR dan NIM sebagai variabel independent.

Persamaan Multiple Regresion yang digunaan adalah

Y= b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e

Y = Variabel Dependen ( Kinerja Bank / ROA )

bO = Konstanta

b1-b7 = Koefisien Regresi

X1 = CAR

X2 = NPL

X3 = BOPO

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

17

X4 = LDR

X5 = NIM

e = error

Pengujian Hipotesis

1. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing

variabel independen yang digunakan secara parsial. Adapun hipotesisnya

dirumuskan sebagai berikut :

a. Ho = b1 = 0,

artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas

terhadap variabel terikat.

b. Ho = b1 ≠ 0,

artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Nilai t-hitung dapat dicari dengan rumus :

t-hitung : koefisien regresi (bi)

standar deviasi (bi)

jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Uji Stasitik f

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukan

dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2006).

a. H0 : b1 = b2 = ... = bk = 0

Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha)

adalah tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ bk ≠ 0

Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

18

Nilai F-hitung dapat dicari dengan rumus :

F-hitung = R2 / (k-1)

(1-R2) / (N-k)

keterangan :

N = jumlah sampel

k = jumlah variabel

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah :

Apabila F-hitung ≥ pada F-tabel, Artinya variabel bebas secara bersama-sama

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Apabila F-hitung ≤ pada F-tabel Artinya variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (adjusted R2) berfungsi untuk melihat sejauhmana

keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Apabila

angka koefisien determinasi semakin mendekati 1, maka pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen adalah semakin kuat, yang berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Hipotesis

Secara umum , analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel

independent (variabel penjelas/bebas) , dengan tujuan untuk mengestimasi

dan/atau memprediksi rata-rat populasi atau nilai rata-rata variabel dependen

berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui (Gujarati,2003 dalam

Ghozali,2005) . Adapun hasil analisis regresi pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.209 .696 8.923 .000

CAR .004 .008 .029 .469 .640

NPL -.080 .040 -.130 -1.990 .050

BOPO -.056 .007 -.565 -7.835 .000

NIM .191 .031 .413 6.244 .000

LDR .011 .003 .199 3.115 .003

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Output SPSS 17

Berdasarkan Hasil Analisis regresi pada tabel 4.6 diatas maka dapat

disusun sebuah persamaan sebagai berikut :

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

20

ROA = 6,209 + 0,004 CAR – 0,080 NPL – 0,056 BOPO + 0,011 LDR + 0,191

NIM + e

Hasil tersebut menyatakan bahwa :

a. H1 : Capital Adequacy ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap ROA

Hasil uji t antara CAR dengan kinerja bank menunjukkan nilai t hitung

sebesar 1,202 dengan nilai signifikan sebesar 0,235 yang berada diatas 0,05.

Hal ini berarti bahwa CAR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap kinerja bank. Hasil pengujian yang menunjukan hubungan positif

mengindikasikan bahwa jika CAR meningkat, maka Return On Assets akan

ikut meningkat . Dari hasil analisis regresi maka dapat disimpulkan bahwa

Hipotesis pertama (H1) ditolak.

b. H2 : NPL berpengaruh negatif terhadap ROA

Hasil uji t antara NPL dengan kinerja bank menunjukkan nilai t hitung

sebesar -3,161 dengan nilai signifikan sebesar 0,003 yang berada dibawah

0,05. Hal ini berarti bahwa NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap

kinerja bank. Hasil pengujian yang menunjukan hubungan negatif

mengindikasikan bahwa jika NPL meningkat, maka Return On Assets akan

mengalami penurunan. Dari hasil analisis regresi maka dapat disimpulkan

bahwa Hipotesis kedua (H2) diterima.

c. H3 : BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA

Hasil uji t antara BOPO dengan kinerja bank menunjukkan nilai t

hitung sebesar -15,747 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang berada

dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa BOP berpengaruh negatif signifikan

terhadap kinerja bank. Hasil pengujian yang menunjukan hubungan negatif

mengindikasikan bahwa jika BOPO meningkat, maka Return On Assets

akan mengalami penurunan. Dari hasil analisis regresi maka dapat

disimpulkan bahwa Hipotesis ketiga (H3) diterima.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

21

d. H4 : LDR berpengaruh positif terhadap ROA

Hasil uji t antara LDR dengan kinerja bank menunjukkan nilai t hitung

sebesar 3,115 dengan nilai signifikan sebesar 0,003 yang berada dibawah

0,05. Hal ini berarti bahwa LDR berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja bank. Hasil pengujian yang menunjukan hubungan positif

mengindikasikan bahwa jika LDR meningkat, maka Return On Assets akan

ikut meningkat. Dari hasil analisis regresi maka dapat disimpulkan bahwa

Hipotesis keempat (H4) diterima.

e. H5 : NIM berpengaruh positif terhadap ROA

Hasil uji t antara NIM dengan kinerja bank menunjukkan nilai t hitung

sebesar 3,714 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang berada dibawah

0,05. Hal ini berarti bahwa NIM berpengaruh positif signifikan terhadap

kinerja bank. Hasil pengujian yang menunjukan hubungan positif

mengindikasikan bahwa jika NIM meningkat, maka Return On Assets akan

ikut meningkat . Dari hasil analisis regresi maka dapat disimpulkan bahwa

Hipotesis kelima (H5) diterima.

Interpretasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja keuangan yang diproksikan

dengan ROA dapat dijelaskan oleh variabel CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM.

Namun dari kelima variabel tersebut yang mempengaruhi secara signifikan hanya

NPL, BOPO, LDR dan NIM sedangkan variabel CAR tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja bank (ROA).

Capital Adequacy Ratio

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa CAR berpengaruh

positif namun tidak signifikan terhadap ROA. CAR adalah perbandingan atara

modal sendiri dan aktiva tertimbang menurut risiko. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) yang menunjukan

bahwa modal tidak berpengaruh terhadap ROA sebagai proksi dari kinerja

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

22

keuangan. Hal ini terjadi karena adanya peraturan Bank Indonesia tentang CAR

yang menyatakan bahwa modal minimal 8% sehingga Bank berusaha menjaga

CAR agar sesuai ketentuan namun tidak lebih dari 8%. Tidak berpengaruhnya

CAR terhadap ROA dapat disebabkan karena Bank hanya berusaha memenuhi

CAR minimal 8% namun tidak mengoptimalkan modal yang ada untuk

dialokasikan kepada pengelolaan aktiva produktif .

Non Performing Loan

Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa NPL berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Kinerja Bank (ROA). Hasil ini di dukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) dan Fitri (2007) yang

menunjukan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap Kinerja Bank (ROA). Non

Performing Loan adalah perbandingan antara kredit bermasalah dengan Jumlah

kredit yang disalurkan oleh Bank. yang termasuk dalam kredit bermasalah adalah

kategori diragukan, kurang lancer dan macet. Rasio NPL digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam mengelola risiko kredit. Semakin tinggi rasio

ini maka perputaran dana bank tidak dapat optimal sehingga kinerja bank yang

diproksikan dengan ROA akan mengalami penurunan.

BOPO

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa BOPO berpengaruh

negatif terhadap Kinerja Bank ( ROA). Hasil ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) yang menyatakan bahwa rasio BOPO

berpengaruh negatif terhadap kinerja bank. Rasio BOPO adalah rasio

perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. BOPO

digunakan untuk mengukur efisiensi bank dalam menjalankan fungsinya. Apabila

rasio ini semakin tinggi menunjukan bahwa bank tidak dapat mengendalikan

biaya operasionalnya sehingga bank kurang efisien dalam mengalokasikan

dananya yang akan berdampak pada menurunya kinerja bank (ROA).

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

23

Loan to Deposit Ratio

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa LDR memiliki pengaruh

yang positif signifikan terhadap kinerja bank. Dari arah yang positif ini

menunjukan bahwa setiap meningkatnya LDR akan ikut meningkatkan ROA .

Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2007). Rasio

LDR adalah rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara

membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga

(Luciana,2005). Sehingga apabila rasio ini meningkat menandakan semakin besar

kredit yang disalurkan kepada masyarakat dan akan meningkatan pendapatan

bunga bank dari kredit yang disalurkan .

Net Interset margin

Dari hasil analisis regresi diatas dapat diktahui bahwa NIM berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja bank. Hasil ini didukung oleh hasil

penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) yang menyatakan bahwa

NIM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Bank. Rasio NIM

adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam

mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

Semakin tinggi rasio ini mengindikasikan bahwa pendapatan bunga bersih atas

aktiva produktif yang diterima oleh bank semakin tinggi . Dengan tingginya

bunga bersih yang diterima oleh bank maka akan semakin baik kinerja bank

tersebut.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

24

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang

mempengaruhi Return On Assets (ROA). Berdasarkan analisis hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Model regresi layak karena telah memenuhi uji asumsi klasik yang terdiri dari

uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji

heterokedastisitas.

2. Berdasarkan hasil pengujian H1, menunjukkan bahwa variabel CAR

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA, hal ini ditunjukkan dengan

signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yakni 0,640 dan koefisien 0,004,

sehingga CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan

semakin besar CAR, maka semakin besar ROA.

3. Berdasarkan hasil pengujian H2, menunjukkan bahwa variabel NPL

berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, hal ini ditunjukkan dengan

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yakni 0,050 dan koefisien -0,080,

sehingga NPL berpengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan

semakin besar NPL, maka semakin kecil ROA.

4. Berdasarkan hasil pengujian H3, menunjukkan bahwa variabel BOPO

berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, hal ini ditunjukkan dengan

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yakni 0,000 dan koefisien -0,056,

sehingga BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan

semakin besar BOPO, maka semakin kecil ROA.

5. Berdasarkan hasil pengujian H4, menunjukkan bahwa variabel LDR

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, hal ini ditunjukkan dengan

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yakni 0,003 dan koefisien 0,011,

sehingga LDR berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan

semakin besar LDR, maka semakin besar ROA.

6. Berdasarkan hasil pengujian H5, menunjukkan bahwa variabel NIM

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, hal ini ditunjukkan dengan

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

25

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yakni 0,000 dan koefisien 0,191,

sehingga NIM berpengaruh positif terhadap ROA. Hal ini mengindikasikan

semakin besar NIM, maka semakin besar ROA.

7. Secara Simultan Variabel CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM berpengaruh

signifikan terhadap ROA.

8. Koefisien Determinasi sebesar 0,797 menjelaskan bahwa variabel ROA dapat

dijelaskan oleh variabel CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM sebesar 79,7 %

sisanya 20,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini

Keterbatasan

1. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu Periode pengamatan yang relatif

pendek yaitu tahun 2006-2009 dikarenakan keterbatasan data yang ada

pada Direktori Perbankan di Indonesia .

2. Penelitian ini belum menggunakan faktor-faktor diluar keuangan seperti

tingkat inflasi, BI rate, dll.

Saran

Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian ini adalah

a. Berdasarkan hasil penelitian, rasio BOPO berpengaruh negatif. Maka

pihak manajemen bank dalam usaha untuk meningkatkan atau menjaga

kinerjanya diharapkan mampu dalam menekan besarnya BOPO. Apabila

besarnya BOPO dapat ditekan maka biaya operasional bank yang

dikeluarkan akan lebih efisien. Pergerakan rasio ini haruslah dijaga oleh

pihak manajemen agar dapat selalu berada pada tingkat efisiensi untuk

menghasilkan laba yang maksimal.

b. Berdasarkan hasil penelitian, rasio NPL berpengaruh negatif. Maka pihak

manajemen bank dalam usaha untuk meningkatkan atau menjaga

kinerjanya diharapakan untuk mampu menekan besarnya rasio NPL.

Semakin besar rasio NPL maka mengindikasikan besarnya kredit

bermasalah yang diterima oleh bank karena buruknya kualitas kredit yang

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

26

diberikan. Jika kualitas kredit yang disalurkan buruk maka akan

memperbesar resiko kerugian bank yang bersangkutan. Oleh karena itu

diharapakan dalam menyalurkan kredit menggunakan prinsip kehati-

hatian. Apabila kualitas kredit yang diberikan baik dan ekspansi kredit

terkendali maka resiko kredit bermasalah akan semakin kecil sehingga

akan meningkatkan kinerja bank yang bersangkutan.

c. Berdasarkan Penelitian, LDR berpengaruh positif sehingga pihak

manajemen Bank harus memperhatikan besarnya LDR. LDR yang rendah

menunjukan bahwa kredit yang diberikan belum efektif. Bank yang

mampu menyediakan kredit dari dana yang dimilikinya mengindikasikan

bahwa Bank tersebut baik.

d. Berdasarkan hasil penelitian, rasio NIM berpengaruh positif. Maka pihak

manajemen bank dalam usaha untuk meningkatkan atau menjaga

kinerjanya maka bank harus dapat meningkatkan besarnya NIM . Apabila

besarnya NIM meningkat maka akan semakin baik bank untuk

mendapatkan bunga bersih dari aktiva produktifnya. Bank yang mampu

untuk mengelola aktiva produktifnya untuk mendapatkan bunga bersih

mengindikasikan bahwa kinerja bank tersebut baik .

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

27

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio Camel

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada lembaga Perbankan Periode

2000-2002 ”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No 2, Nopember

2005.

Bank Indonesia. Direktori Perbankan Indonesia 2006.

Bank Indonesia. Direktori Perbankan Indonesia 2007.

Bank Indonesia. Direktori Perbankan Indonesia 2008.

Bank Indonesia. 2009. Laporan Keuangan Tahunan. www.bi.go.id

Bank Indonesia. 2008. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Jakarta

Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Febryani, Anita dan Rahadian Zulfadin, 2003, Analisis Kinerja Bank Devisa dan

Bank Non Devisa di Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7,

No. 4.

Ghozali, I.2001.”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.”

Semarang: Badan Penerbit Undip

Hasibuan, Drs. H. Malayu. 2006. Dasar- Dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi

Aksara.

Kasmir, SE, MM. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada.

Kuncoro, Mudrajad. 2002. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : BPFE

Mawardi, Wisnu. 2005, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Bank Umum Di Indonesia”, Jurnal Bisnis Strategi, Vol 14, No

1, Juli 2005.

Merkusiwati, Ni Ketut Lely Aryani. 2007. Evaluasi Pengaruh CAMEL Terhadap

Kinerja Perusahaan. BULETIN STUDI EKONOMI. Vol. 12 No. 1

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN ...eprints.undip.ac.id/29039/1/JURNAL_AMBIKA_C2A607016.pdf · dasar penilaian adalah laporan keuangan bank. ... menggunakan

28

Nugraheni, Fitri dan Dody Hapsoro. 2007.”Pengaruh Rasio CAMEL, Tingkat

Inflasi, dan Ukuran Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta”.

Wahana, Vol 10, No.2.

Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank Dan Non Bank.

Jakarta: Ghalia Indonesia

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara

Susilo, Sri. Y, dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba

Empat

Werdaningtyas, Hesti.2002, “ Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank

Take Over Pramerger Di Indonesia”, Jurnal Manajemen Indonesia, Vol

1, No 2, 2002.

Yuliani. 2007. Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada

Sektor Perbankan yang Go Public di BEJ. Jurnal Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya, Vol.5 no.10