analisis granger causality terhadap kinerja...

31
ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA SOSIAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Ayu Septi Anggraeni Dr. Endang Kiswara, SE., Msi., Akt. Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT This study aims to analyze the causal relationship between corporate social performance and financial performance, which refers to study by Makni, Francoeur, dan Bellavance (2008). In addition, this study also aims to analyze are there any significant social perormance differences between domestic companies and multinational companies operating in Indonesia, which refers to study by Fauzi (2008). This study only tests the differences of CSP between domestic companies and multinational companies simultaneously, contrary with study by Fauzi (2008) which also tested the differences of CSP partially . This study used quantitative method to financial statement of manufacturer industry that listed in Bursa Efek Indonesia period 2008-2009. Total samples in this study are 34 companies which contains of 17 domestic companies and 17 multinational companies, that selected with purposive sampling method. The examinations of hypothesis method using the difference t-test and double linear regretion. Result of this study in line with the result of study by Fauzi (2008) that indicate there is no significant differences CSP (Corporate Social Performace) between domestic companies and multinational companies operating in Indonesia, it means that the result of this study supports the social impact hypothesis by Preston and O’Bannon (1997). In addition, this study indicate that CSP causes all of the proxy of financial performance (ROA, ROE, and EPS). Although this study found any significant relationship between CSP to financial performance ROE. The result of this study is different with the study by Makni, Francoeur, and Bellavance (2008) that supported trade-off hypothesis, and in the part the negative synergy hypothesis. Keywords : multinational, corporate social performance, corporate financial performance, causality

Upload: nguyennga

Post on 15-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA SOSIAL DAN

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

Ayu Septi Anggraeni

Dr. Endang Kiswara, SE., Msi., Akt.

Universitas Diponegoro Semarang

ABSTRACT

This study aims to analyze the causal relationship between corporate social performance and financial performance, which refers to study by Makni, Francoeur, dan Bellavance (2008). In addition, this study also aims to analyze are there any significant social perormance differences between domestic companies and multinational companies operating in Indonesia, which refers to study by Fauzi (2008). This study only tests the differences of CSP between domestic companies and multinational companies simultaneously, contrary with study by Fauzi (2008) which also tested the differences of CSP partially .

This study used quantitative method to financial statement of manufacturer industry that listed in Bursa Efek Indonesia period 2008-2009. Total samples in this study are 34 companies which contains of 17 domestic companies and 17 multinational companies, that selected with purposive sampling method. The examinations of hypothesis method using the difference t-test and double linear regretion.

Result of this study in line with the result of study by Fauzi (2008) that indicate there is no significant differences CSP (Corporate Social Performace) between domestic companies and multinational companies operating in Indonesia, it means that the result of this study supports the social impact hypothesis by Preston and O’Bannon (1997). In addition, this study indicate that CSP causes all of the proxy of financial performance (ROA, ROE, and EPS). Although this study found any significant relationship between CSP to financial performance ROE. The result of this study is different with the study by Makni, Francoeur, and Bellavance (2008) that supported trade-off hypothesis, and in the part the negative synergy hypothesis. Keywords : multinational, corporate social performance, corporate financial performance, causality

Page 2: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena mengenai isu pemanasan global semakin marak baik di

Indonesia maupun di seluruh dunia. Kerusakan alam maupun lingkungan

merupakan salah satu pendorong adanya pemanasan global. Kerusakan alam atau

lingkungan dapat disebabkan salah satunya oleh perbuatan manusia itu sendiri.

Kurangnya kesadaran manusia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan

membuat pemanasan global ini menjadi semakin cepat terjadi. Oleh karena itu,

dibutuhkan kesadaran dan perhatian yang cukup tinggi terhadap lingkungan untuk

menjaga dan melestarikannya.

Wacana mengenai tanggung jawab sosial di Indonesia semakin

berkembang. Menurut Ulfah (2008) sejak tahun 80-an, di Indonesia sendiri telah

dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

Responsibility) dan akuntansi sosial (Accounting Social). Hal ini didukung dengan

ketentuan yang ada di Indonesia yaitu UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas pada pasal 66 ayat 2, pasal 74 dan UU No.25 tahun 2007 tentang

Penanaman Modal pada pasal 15 bagian b, pasal 16 bagian d dan e, dan pasal 17.

Ketentuan tersebut menegaskan mengenai kewajiban perusahaan melakukan

tanggung jawab sosial serta melaporkannya.

Menurut Simerly dan Li (1999), berdasarkan interaksi dengan budaya,

adat atau hukum negara tempat mereka beroperasi, perusahaan internasional dapat

diklasifikasikan ke dalam dua kategori: perusahaan multidomestik dan perusahaan

multinasional (Fauzi, 2008). Perusahaan memperluas cakupannya di luar negara

asal mereka, langkah pertamanya adalah mengekspor produk dari markas mereka.

Mereka dapat diklasifikasikan menjadi perusahaan internasional ketika terdapat

kebutuhan yang relatif untuk berinteraksi dengan budaya, adat, atau hukum negara

yang akan mereka ekspor. Adler (dalam Simerly dan Li, 1999) mengkasifikasikan

perusahaan seperti multi-domestik. Ketika perusahaan memindahkan fasilitas

produksi di luar perbatasan mereka, mereka dapat diklasifikasikan sebagai

Page 3: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

perusahaan multinasional (MNC). Kemudian mereka akan melakukan interaksi

dengan perusahaan nasional (Fauzi,2008).

MNC memiliki kekuatan pada teknologi know-how dan nama merek,

kekuatan pasar dihasilkan dari lingkup dan skala ekonomi, peluang investasi yang

lebih luas, pengeceran yang kompetitif, biaya faktor yang lebih rendah, dan

sistematis yang lebih rendah, atau risiko beta (Grant, 1987). Hal ini beralasan

untuk mengekspektasikan MNC memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi

dari perusahaan nasional. Selain itu, karena pengalaman beroperasi di lingkungan

bisnis yang beragam, MNC memiliki kemampuan yang lebih untuk

mengembangkan beragam kemampuan, dan memiliki kesempatan pembelajaran

yang lebih luas daripada mitra mereka pada negara yang sama (Fauzi, 2008).

Nelling dan Webb (2006) menguji hubungan kausal antara kinerja sosial

dan kinerja keuangan perusahaan dengan memperkenalkan teknik ekonometrika

baru, yaitu pendekatan Granger Causality. Dengan menggunakan model regresi

Ordinary Least Square (OLS), kinerja sosial dengan kinerja perusahaan

berhubungan. Mereka menemukan hubungan yang rendah antara kinerja sosial

dengan kinerja keuangan perusahaan ketika menggunakan pendekatan efek time

series. Ditemukan hasil yang sama ketika memperkenalkan model Granger

Causality. Selain itu, dengan fokus pada masing-masing pengukuran kinerja

sosial, mereka menemukan kausalitas yang terjadi dari kinerja pasar saham pada

kinerja sosial penilaian tentang hubungan karyawan (Makni et al, 2008)

Penelitian yang dilakukan oleh Makni et al (2008) menguji hubungan

kausalitas antara kinerja sosial dan kineja keuangan 179 perusahaan di Kanada

dengan menggunakan pendekatan “Granger Causality”. Mereka menemukan

tidak adanya hubungan antara gabungan pengukuran kinerja sosial dan kinerja

keuangan perusahaan, kecuali untuk market returns. Menurut peneliti sejauh ini di

Indonesia belum ditemukan penelitian kausalitas terhadap kinerja sosial dan

kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan Granger

Causality.

Page 4: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

2. TELAAH TEORI

2.1 Teori Stakeholder

Menurut Ghozali dan Chariri (2007) stakeholder theory mengatakan

bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya

sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya (shareholders,

kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain).

Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruh oleh

dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut.

Gray et al (1994) dalam Ghozali dan Chariri (2007) mengatakan bahwa

kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada dukungan stakeholder dan

dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk

mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha

perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari

dialog antara perusahaan dengan stakehodernya (Ghozali dan Chariri, 2007).

2.2 Teori Legitimacy

Teori legitimacy menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk

memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada dalam

masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, dimana mereka berusaha

untuk memastikan bahwa aktivitas mereka (perusahaan) diterima oleh pihak luar

sebagai suatu yang “sah” (Deegan, 2004). Pendapat yang sama diungkapkan juga

oleh Tilt (1994) dalam Haniffa et al (2005) yang menyatakan bahwa perusahaan

memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan

nilai-nilai justice, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok

kepentingan untuk melegitimasi tindakan perusahaan. Teori legitimasi kaitannya

dengan kinerja sosial dan kinerja keuangan adalah apabila jika terjadi

ketidakselarasan antara sistem nilai perusahaan dan sistem nilai masyarakat, maka

perusahaan dapat kehilangan legitimasinya, yang selanjutnya akan mengancam

kelangsungan hidup perusahaan (Lindblom, 1994 dalam Haniffa et al 2005).

Page 5: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang melandasi teori

legitimacy adalah “kontrak sosial” yang terjadi antara perusahaan dengan

masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi.

2.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility-

CSR)

Ebert (2003) dalam Rosmasita (2007) mendefinisikan Corporate Social

Responsibility sebagai usaha untuk menyeimbangkan komitmen-komitmennya

terhadap kelompok-kelompok dan individual-individual dalam lingkungan

perusahaan tersebut, termasuk didalamnya adalah pelanggan, perusahaan-

perusahaan lain, para karyawan, dan investor.

CSR berusaha memberikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial

kedalam operasinya. Sebagaimana dijelaskan Darwin (2004) dalam Anggraini

(2006) pertanggungjawaban sosial adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk

secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial

kedalam operasinya dan interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan,

yang melebihi tanggung jawabnya dibidang hukum. Dengan demikian, operasi

bisnis yang dilakukan perusahaan tidak hanya berkomitmen dengan ukuran

keuntungan secara finansial saja, tetapi juga harus berkomitmen pada

pembangunan sosial ekonomi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

2.4 Kinerja Sosial Perusahaan (Corporate Social Performance-CSP)

Menurut Orlitzky (2000), kinerja sosial perusahaan (Corporate Social

Performance-CSP) didefinisikan sebagai “sebuah konfigurasi prinsip-prinsip

organisasi bisnis dari tanggung jawab sosial, proses tanggapan sosial, dan

kebijakan-kebijakan, program, dan hasil yang dapat diamati sebagai hubungan-

hubungan tersebut kepada hubungan perusahaan dalam bermasyarakat. Model

“kinerja sosial perusahaan”, yang dikembangkan oleh Wood (Meehan, 2006),

menawarkan perpaduan konseptual dari perkembangan yang ada, dalam usaha

untuk memberikan akademis menempatkan konsep CSR dalam sebuah pengertian

keseluruhan yang lebih luas. Akan tetapi, tujuan utama dari model CSP adalah

Page 6: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

untuk menempatkan perhatian Ackerman dan Bauer’s dengan fokus perhatian

pada hasil: istilah kinerja berbicara mengenai tindakan dan hasil, bukan interaksi

atau integrasi”.

Carroll dalam Fauzi (2008) mendefinisikan CSP sebagai pertemuan pada

saat tertentu dalam waktu dari tiga dimensi: prinsip-prinsip CSR, yang akan

ditahan di empat level yang berbeda (ekonomi, hukum, etika, dan diskresioner);

jumlah total dari masalah-masalah sosial yang dihadapi perusahaan (misalnya

diskriminasi rasial, dll); dan filsafat yang mendasari responnya, yang dapat

berkisar sepanjang kontinum pergi dari antisipasi masalah perusahaan kepada

penolakan langsung yang dikenakan tanggung jawab di semua perusahaan.

Sebagian besar pengertian, aspek lingkungan jarang sekali disinggung karena

perspektif CSP sudah termasuk aspek lingkungan didalamnya. Berdasarkan

pengertian di atas, CSP dapat diartikan sebagai tindakan dan hasil ketika

perusahaan telah menjalankan CSR (aspek sosial dan lingkungan yang terdapat

didalamnya).

2.5 Kinerja Keuangan Perusahaan (Corporate Financial Performance-CFP)

Bird (2006) suatu proposisi bahwa manajemen yang baik akan menginvestasikan

jangkauan yang lebih luas dalam aktivitas CSR untuk mencari kepuasan dari

kepentingan kelompok stakeholder besar yang merupakan prasyarat untuk

menciptakan kebutuhan lingkungan yang memungkinkan perusahaan untuk

menghasilkan kinerja keuangan yang kuat. Fauzi (2008) tanggung jawab dari

manajemen untuk meningkatkan kinerja keuangan, kinerja keuangan yang lebih

tinggi menuju ke arah peningkatan kekayaan dari para stakeholder. Oleh karena

itu, ditinjau dari aspek ekonomi tentunya perusahaan akan terus berusaha

meningkatkan kinerja keuangan.

Fauzi (2008) terdapat banyak pengukuran yang digunakan untuk mewakili

kinerja keuangan. Mereka membagi pengukuran ke dalam tiga kategori: ROA

(return on asset) dan ROE (return on equity) (Waddock, Graves, Mahoney,

Roberts dalam Fauzi, 2008); profitabilitas (Stanwick dalam Fauzi, 2008); dan

perkalian akuntansi berdasarkan pengukuran dengan indeks secara keseluruhan

Page 7: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

menggunakan skor 0-10 (Moore dalam Fauzi, 2008). Griffin, Mahon, Orlitzky et

al. (Fauzi, 2008) dalam istilah pengukuran kinerja perusahaan, terdapat derajat

tinggi dari konsensus mengenai dasar variabel-variabel yang mencerminkan

kinerja keuangan: indikator yang berhubungan dengan profit, investasi aset,

pertumbuhan, likuiditas dan risiko profitabilitas, menjadi paling fundamental.

Kinerja keuangan dalam penelitian ini akan diukur dari ROA, ROE dan

EPS (earning per share). ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.

ROE mengukur seberapa baik suatu perusahaan menggunakan pendapatan

diinvestasikan kembali untuk menghasilkan pendapatan tambahan, memberikan

indikasi umum efisiensi perusahaan (Brine, n.d.). Menurut PSAK No.56, Laba per

saham (LPS) dasar adalah jumlah laba pada suatu periode yang tersedia untuk

setiap saham biasa yang beredar selama periode pelaporan. LPS atau EPS adalah

data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan. EPS dengan ringkas

menyajikan kinerja perusahaan dikaitkan dengan saham beredar. EPS yang

dikaitkan dengan harga pasar saham (price-earning ratio) bila memberikan

gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding dengan uang yang ditanam

pemilik perusahaan.

2.6 Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Kinerja Sosial dan Kinerja

Keuangan

1. Company size

Menurut Waddock, Graves dan Itkonen (Fauzi, 2008) ukuran perusahaan

memiliki hubungan dengan kinerja sosial perusahaan, perusahaan yang lebih besar

cenderung berperilaku lebih bertanggung jawab sosial daripada perusahaan yang

lebih kecil. Menurut Orlitzky dan Itkonen (Fauzi, 2008), CSP adalah terkait

dengan ukuran perusahaan sejak awal, strategi kewirausahaan fokus pada

kelangsungan hidup ekonomi dasar dan bukan pada tanggung jawab etis dan

filantropis. Berdasarkan argumen, diharapkan bahwa ukuran perusahaan dapat

dikaitkan dengan CFP yang dihasilkan dari, misalnya skala ekonomi (Orlitzky dan

Itkonen, dalam Fauzi, 2008).

Page 8: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

2. Risk

Menurut Moore dan Itkonen (Fauzi, 2008), agar perusahaan memiliki

risiko rendah, mereka harus mempertimbangkan dan mengelola tanggung jawab

sosial. Akibatnya, sebuah perusahaan dengan CSP rendah akan memiliki dampak

yang berlawanan dalam hal risiko. Financial risk dapat dilihat dari financial

leverage. Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk

membiayai investasinya. Perusahan yang tidak memiliki leverage berarti

menggunakan modal sendiri 100% (Husnan, 2004). Beberapa industri memiliki

nilai debt to equity ratio (DER) yang berbeda-beda, dapat lebih besar dibanding

yang lain. Hal ini dikarenakan bahwa industri-industri tersebut mempunyai risiko

usaha yang lebih kecil sehingga berani menggunakan proporsi hutang yang lebih

besar (Husnan, 2004). Menurut Moore (2001) dan Itkonen (2003), agar

perusahaan memiliki risiko rendah, mereka harus mempertimbangkan dan

mengelola tanggung jawab sosial akibatnya sebuah perusahaan dengan CSP

rendah akan memiliki dampak yang berlawanan dalam hal risiko (Fauzi, 2008).

3. Industry

Penelitian ini menggunakan variabel dummy nilai 1 untuk perusahaan

multinasional dan nilai 0 untuk perusahaan domestik, untuk menguji perbedaan

CSP (Corporate Social Performance) antara perusahaan multinasional dengan

perusahaan domestik (Hossain dan Kham, 2006; Bhuiyan dan Biswas, 2007).

2.7 Perusahaan Multinasional

Menurut Grant (1987) MNC memiliki kekuatan pada teknologi know-how

dan nama merek, kekuatan pasar dihasilkan dari lingkup dan skala ekonomi,

peluang investasi yang lebih luas, pengeceran yang kompetitif, biaya faktor yang

lebih rendah, dan sistematis yang lebih rendah, atau risiko. Hal ini beralasan untuk

mengekspektasikan MNC memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dari

perusahaan nasional. Selain itu, karena pengalaman beroperasi di lingkungan

bisnis yang beragam, MNC kemampuan lebih untuk mengembangkan beragam

kemampuan, dan memiliki kesempatan pembelajaran yang lebih luas daripada

mitra mereka pada negara yang sama (Fauzi, 2008)

Page 9: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

Menurut Nizamuddin (2007), perusahaan multinasional adalah perusahaan

yang beroperasi tidak hanya pada satu negara. Perusahaan multinasional yang

beroperasi di negara asal disebut perusahaan induk, sedangkan perusahaan

multinasional yang beroperasi di negara lain disebut sebagai perusahaan anak.

Ada empat karakteristik perusahaan multinasional yang digunakan untuk

membedakan dengan perusahaan yang lain. Pertama, perusahaan multinasional

memiliki birokrasi yang berkualitas dan terorganisasi. Dalam birokrasi ini terdapat

aturan dan prosedur tersendiri untuk mengatur kegiatan perusahaan multinasional.

Kedua, perusahaan multinasional mengoperasikan jenis kegiatan bisnis tertentu.

Ketiga, perusahaan multinasional melakukan fungsi secara lintas batas nasional.

Terakhir, terdapat integritas yang tinggi antar unit-unit perusahaan multinasional

sebagai hasil dari komunikasi dan transportasi yang maju.

2.8 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perusahaan Domestik Perusahaan Multinasional

Corporate Social

Performance

Company Size Risk

Industry

Aspek-aspek Penilaian

Tanggung Jawab Sosial (Global

Reporting Initiative):

Ekonomi Lingkungan Tenaga

Kerja Hak Asasi

Manusia, Masyarakat, Tanggung

Jawab Produk

Earning per Share

Return on Equity

Return on Asset

Corporate Financial

Performance

H2

H1

Page 10: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

2.9 Pengembangan Hipotesis

1. Kinerja Sosial Perusahaan (CSP) Perusahaan Indonesia dan Perusahaan

Multinasional yang Beroperasi di Indonesia

Perusahaan multinasional mempunyai kekuatan yang lebih pada bidang

teknologi dan pencitraan merk, lingkup dan skala ekonomi menghasilkan

kekuatan pasar, peluang investasi yang lebih luas, dan biaya faktor yang lebih

rendah. Berdasarkan hal-hal tersebut sangat beralasan jika mengekspektasikan

perusahaan multinasional mempunyai level profitabilitas yang tinggi daripada

perusahaan domestik. Dengan level profitabilitas yang lebih tinggi, perusahaan

multinasional diharapkan memiliki level kinerja sosial yang lebih tinggi daripada

perusahaan domestik.

H1: ada perbedaan signifikan CSP antara perusahaan Indonesia dengan

perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia

2. Kausalitas terhadap Kinerja Sosial dan Kinerja Keuangan Perusahaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nelling dan Webb (2006)

yang menguji hubungan kausal antara CSP dan FP dengan menggunakan

pendekatan Granger Causality, mereka menemukan bahwa dengan menggunakan

model regresi Ordinary Least Square (OLS), CSP dan FP saling terkait.

Mahoney dan Roberts (2007) telah meneliti hubungan antara CSP dan FP

dalam konteks Kanada. Penelitian ini menguji hubungan antara konstruksi ini

dengan menggunakan pengukuran CSID (Canadian Social Investment Database)

pada CSP. Mereka menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara ukuran

gabungan dari CSP dan FP perusahaan. Namun, dengan menggunakan lag satu

tahun, temuan mereka menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan

antara masing-masing pengukuran CSP perusahaan tentang lingkungan dan

aktivitas internasional dan FP. Penelitian ini menguji hanya kausalitas satu arah :

dari CSP ke FP (dikutip dari Makni et.al, 2008). Dengan demikian dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Page 11: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

H2: lebih tinggi (lebih rendah) level kinerja keuangan (kinerja sosial)

mengakibatkan kausalitas Granger pada level kinerja sosial (kinerja

keuangan) yang lebih tinggi (lebih rendah)

Page 12: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

3. METODE PENELITIAN

a. Kinerja Sosial Perusahaan (Corporate Social Performance-CSP)

Variabel CSP diukur dengan cara menggunakan item-item yang ada di

dalam aspek penilaian tanggung jawab sosial dunia usaha yang dikeluarkan oleh

GRI (Global Reporting Initiative). Kemudian kinerja sosial perusahaan akan

dihitung dengan membandingkan berapa banyak item yang diungkapkan dengan

total item pengungkapan sebanyak 79 item, meliputi; ekonomi, lingkungan,

praktik tenaga kerja, hak asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk.

Apabila item informasi yang ditentukan diungkapkan dalam laporan tahunan

maka diberi skor 1, dan jika item informasi yang ditentukan tidak diungkapkan

dalam laporan tahunan maka diberi skor 0. Perhitungan Indeks Luas

Pengungkapan CSR (CSRI) dirumuskan sebagai berikut :

Total item yang diungkapkan CSRI t =

79

b. Kinerja Keuangan Perusahaan (Corporate Financial Performance-CFP)

Variabel CFP yang digunakan adalah ROA (return on assets), ROE (return

on equity) dan EPS (earning per share). Pengukuran kinerja keuangan perusahaan

dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA (Return On

Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar

tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk menghitung

ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba Bersih ROA =

Total Aktiva x 100%

ROE merupakan rasio yang mengukur seberapa banyak keuntungan yang

menjadi hak pemilik modal sendiri. Yang dianggap modal sendiri adalah saham

biasa, agio saham, laba ditahan, saham preferen dan cadangan-cadangan lain.

Page 13: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

ROE mengukur seberapa baik suatu perusahaan menggunakan pendapatan

diinvestasikan kembali untuk menghasilkan pendapatan tambahan, memberikan

indikasi umum efisiensi perusahaan (dikutip dari Brine, n.d.). untuk menghitung

ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba Bersih ROE =

Total Ekuitas x 100%

EPS atau seringkali disebut sebagai laba bersih per saham dasar

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya laba yang didapatkan

dari setiap jumlah saham yang beredar (IDX Statistic, 2008). Untuk menghitung

EPS dapat dirumuskan sebagai berikut:

Net Income EPS =

Total Outstanding Share x 100%

3.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diamati di dalam penelitian ini. Variabel

kontrol yang digunakan di dalam penelitian ini adalah company size (SIZE), risk;

market dan financial, dan industry.

a. Company Size (ukuran perusahaan-SIZE)

Menurut Waddock, Graves dan Itkonen (dikutip oleh Fauzi, 2008) ukuran

perusahaan memiliki hubungan dengan kinerja sosial perusahaan, perusahaan

yang lebih besar cenderung berperilaku lebih bertanggung jawab sosial daripada

perusahaan yang lebih kecil. Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu:

SIZE = log Total Asset

Page 14: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

b. Risk

Financial risk dapat dilihat dari financial leverage. Financial leverage

menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya.

Financial risk yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Total Utang Leverage (LEV) =

Total Ekuitas x 100%

c. Industry

Penelitian ini menggunakan variabel dummy nilai 1 untuk perusahaan

multinasional dan nilai 0 untuk perusahaan domestik, untuk menguji perbedaan

CSP (Corporate Social Performance) antara perusahaan multinasional dengan

perusahaan domestik (Hossain dan Kham, 2006; Bhuiyan dan Biswas, 2007).

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan domestik dan

mutinasional yang beroperasi di Indonesia yang go public dan listed di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Perusahaan yang terdaftar di BEI digunakan sebagai populasi

karena perusahaan tersebut mempunyai kewajiban untuk mengeluarkan laporan

tahunan perusahaan kepada pihak luar perusahaan terutama stakeholder.

Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu

metode purposive sampling, yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu. Penggunaan

kriteria untuk pemilihan sampel bertujuan untuk menyempitkan area penelitian,

sehingga hanya data yang benar-benar bisa terpakai saja yang akan ditelaah.

Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel yaitu:

1. Perusahaan tercatat sebagai anggota di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2008 dan 2009

2. Laporan tahunan tahun 2008 dan 2009 yang ter-publish.

Page 15: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

3. Laporan tahunan mengandung informasi mengenai CSR yang dilakukan

oleh perusahaan.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter

yang berupa laporan tahunan 2008 dan 2009 perusahaan domestik dan

multinasional yang neroperasi di Indonesia go public yang listed di BEI.

Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data

penelitian yang diperoleh secara tidak langsung. Data yang digunakan dalam

penelitian ini berasal dari:

a. Situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id

b. Situs resmi perusahaan

c. Indonesia Capital Market Directory

3.6 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

dokumentasi dan kutipan langsung. Metode yang digunakan dalam mengukur

kinerja sosial dalam laporan tahunan yaitu dengan metode content analysis.

Pengembangan hipotesis dan kerangka pemikiran merupakan data kualitatif yang

diperoleh dengan dokumentasi dan kutipan langsung dari beberapa buku, jurnal

dan media internet.

Metode content analysis adalah teknik penelitian untuk menghasilkan

kesimpulan terhadap data yang dapat diulangi dan valid. Metode content analysis

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kandungan isi dari laporan

tahunan yang disesuaikan dengan aspek-aspek penilaian tanggung jawab sosial

dunia usaha yang dikeluarkan oleh GRI (Global Reporting Initiative) . Laporan

tahunan ditelaah dengan menandakan checklist berdasarkan aspek penilaian.

Setiap item yang laporkan akan diberi nilai 1 dan item yang tidak dilaporkan akan

Page 16: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

diberi nilai 0. Kemudian item yang diungkapan dijumlah dan dibagi dengan total

item pengungkapan yang ada maka akan didapatkan indeks kinerja sosial

perusahaan.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah

metode analisis data kuantitatif.

3.8 Persamaan Regresi Linier Berganda

Variabel dependen dan independen dalam penelitian ini adalah CSP dan FP.

Penelitian ini juga menggunakan variable kontrol yaitu company size, risk, dan

industry. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

FPROA,2009 = β0 + β1 FPROA,2008 + β2 CSP i,2008 + γ SIZE + δ RISK + ε1i…….... (1)

CSPi,2009 = α0 + α1 CSPi,2008 + α2 FPROA,2008 + γ SIZE + δ RISK + ε2i……...…. (2)

FPROE,2009 = β0 + β1 FPROE,2008 + β2 CSP i,2008 + γ SIZE + δ RISK + ε1i…….... (3)

CSPi,2009 = α0 + α1 CSPi,2008 + α2 FPROE,2008 + γ SIZE + δ RISK + ε2i……….... (4)

FPEPS,2009 = β0 + β1 FPEPS,2008 + β2 CSP i,2008 + γ SIZE + δ RISK + ε1i……..... (5)

CSPi,2009 = α0 + α1 CSPi,2008 + α2 FPEPS,2008 + γ SIZE + δ RISK + ε2i……….... (6)

Dimana :

FPi,2009 : FP tahun 2009 untuk perusahaan i

FPi,2008 : FP tahun 2008 untuk perusahaan i

CSPi,2009 : CSP tahun 2009 untuk perusahaan i

Page 17: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

CSPi,2008 : CSP tahun 2008 untuk perusahaan i

SIZE : company size

RISK : risiko perusahaan

ε : error term

Page 18: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

4.1.1 Hipotesis 1

Uji Beda t-test

Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sample yang tidak

berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda (Ghozali, 2006). Hasil

pengujian diperoleh sebagai berikut :

Uji Beda t-test

Variabel Multinasional Domestik T

Sig

Ket

CSP tahun 2008 0.210 0.206 0.180 0.858 Tidak berbeda

CSP tahun 2009 0.213 0.211 0.066 0.948 Tidak berbeda

Sumber : Data sekunder yang diolah

Hasil pengujian CSP pada perusahaan multinasional dengan perusahaan

domestik menunjukkan nilai signifikansi di atas 0,05. Hal ini berarti tidak

perbedaaan luas pengungkapan CSP yang dilakukan oleh perusahaan

multinasional dan perusahaan domestik. Dengan demikian Hipotesis 1 ditolak.

4.1.2 Hipotesis 2

4.1.2.1 Model Kinerja Keuangan ROA

Hasil Uji Regresi

Dependen Variabel

CSR 2009 ROA 2009

Var Independen Koef T Sig Koef T sig

(Constant) -0.029 -1.107 0.277 -5.900 -0.550 0.587

CSR Indeks 08 1.004 17.798 0.000** 66.709 2.858 0.008**

ROA 08 0.001 1.683 0.103 0.856 6.634 0.000**

SIZE 09 0.004 1.194 0.242 -0.642 -0.418 0.679

RISK 09 -0.0001 -0.469 0.643 -0.036 -0.693 0.494

Page 19: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel5 tersebut diatas dapat diperoleh persamaan regresi

untuk mengetahui kausalitas antara CSR dengan kinerja keuangan ROA sebagai

berikut :

ROA2009 = -5,900 + 0,856 ROA2008 + 66,709 CSP 2008 - 0,642 SIZE – 0,036

RISK + 10,726

dan

CSP2009= -0,029 + 1,004 CSP2008 + 0,0001ROA 2008 + 0,004 SIZE – 0,0001

RISK + 0,026

Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel CSP2008 dan ROA2008 keduanya bertanda positif dalam pengaruhnya

terhadap CSP maupun ROA. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan

ROA yang lebih besar CSP yang lebih luas, dan sebaliknya perusahaan yang

memiliki CSP yang lebih luas akan memiliki kinerja ROA yang lebih besar.

Uji Hipotesis

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Dari hasil estimasi regresi pada lampiran diketahui nilai t

hitung sebagai berikut :

a. Pengaruh CSP terhadap ROA

Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah kinerja sosial mempengaruhi kinerja keuangan ROA. Hasil penelitan

menunjukkan nilai t sebesar 2,858 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002

berada lebih kecil dari = 0,05, sehingga hasil penelitian ini mendukung

hipotesis yang diajukan. Dapat disimpulkan bahwa kinerja sosial

mempengaruhi kinerja keuangan ROA.

b. Pengaruh ROA terhadap CSP

Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah kinerja keuangan ROA mempengaruhi kinerja sosial. Hasil penelitan

menunjukkan nilai t sebesar 1,683 dengan tingkat signifikan sebesar 0,103

berada lebih besar dari = 0,05, sehingga hasil penelitian ini tidak

Page 20: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

mendukung hipotesis yang diajukan. Dapat disimpulkan bahwa kinerja

keuangan ROA tidak mempengaruhi kinerja sosial.

4.1.2.2 Model Kinerja Keuangan ROE

Hasil Uji Regresi

Dependen Variabel

CSR 2009 ROE 2009

Var Independen Koef T sig Koef T sig

(Constant) -0.007 -0.254 0.802 -4.980 -0.303 0.765

CSR Indeks 08 0.947 15.672 0.000** 73.277 1.898 0.069

ROE 08 0.0004 2.444 0.022* 0.451 4.397 .000**

SIZE 09 0.003 0.764 0.452 -0.116 -0.051 0.960

RISK 09 -0.0001 -0.712 0.483 0.022 0.268 0.791

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Tabel5 tersebut diatas dapat diperoleh persamaan regresi

untuk mengetahui kausalitas antara CSR dengan kinerja keuangan ROE sebagai

berikut :

ROE2009 = -4,980 + 0,451 ROE2008 + 73,277 CSP2008 - 0,116 SIZE + 0,022

RISK + 16,456

dan

CSP2009 = -0,007 + 0,947 CSP2008 + 0,0004 ROE2008 + 0,003 SIZE – 0,0001

RISK + 0,026

Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel CSP2008 dan ROE2008 keduanya bertanda positif dalam pengaruhnya

terhadap CSP maupun ROE. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan

ROE yang lebih besar memiliki CSP yang lebih luas, dan sebaliknya perusahaan

yang memiliki CSP yang lebih luas akan memiliki kinerja ROE yang lebih besar.

Page 21: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

Uji Hipotesis

Untuk menentukan pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap

variabel tergantung digunakan uji t. Dari hasil estimasi regresi pada lampiran

diketahui nilai t hitung sebagai berikut :

a. Pengaruh CSP terhadap ROE

Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah kinerja sosial mempengaruhi kinerja keuangan ROE. Hasil penelitan

menunjukkan nilai t sebesar 1,898 dengan tingkat signifikan sebesar 0,069

berada lebih besar dari 0,05 namun lebih kecil dari = 0,10, sehingga hasil

penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan pada taraf 10%. Dapat

disimpulkan bahwa kinerja sosial mempengaruhi kinerja keuangan ROE pada

taraf 10%.

b. Pengaruh ROE terhadap CSP

Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah kinerja keuangan ROE mempengaruhi kinerja sosial. Hasil penelitan

menunjukkan nilai t sebesar 2,444 dengan tingkat signifikan sebesar 0,022

berada lebih kecil dari = 0,05, sehingga hasil penelitian ini mendukung

hipotesis yang diajukan. Dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan ROE

mempengaruhi kinerja sosial.

4.1.2.3 Model Kinerja Keuangan EPS

Hasil Uji Regresi

Dependen Variabel

CSR 2009 EPS 2009

Var Independen Koef t sig Koef T sig

(Constant) -0.019 -0.693 0.494 -225.029 -0.977 0.337

CSR Indeks 08 0.996 17.481 0.000** 1099.192 2.025 0.053

EPS 08 0.0002 1.361 0.185 0.937 6.733 .000**

SIZE 09 0.003 0.883 0.385 14.702 0.396 0.696

RISK 09 -0.0001 -0.665 0.512 0.004 0.003 0.997

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 22: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat diperoleh persamaan regresi

untuk mengetahui kausalitas antara CSR dengan kinerja keuangan EPS sebagai

berikut :

EPS2009= -225,029 + 0,937 EPS2008+ 1099,192 CSP2008 +14,702 SIZE +

0,004RISK + 260,978

dan

CSP2009= -0,019 + 0,996 CSP2008 + 0,0002 EPS2008 + 0,003 SIZE – 0,0001

RISK + 0,027

Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa koefisien regresi

variabel CSR2008 dan EPS2008 keduanya bertanda positif dalam pengaruhnya

terhadap CSP maupun EPS. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan EPS

yang lebih besar memiliki CSP yang lebih luas, dan sebaliknya perusahaan yang

memiliki CSP yang lebih luas akan memiliki kinerja EPS yang lebih besar.

Uji Hipotesis

Untuk menentukan pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap

variabel tergantung digunakan uji t. Dari hasil estimasi regresi pada lampiran

diketahui nilai t hitung sebagai berikut :

a. Pengaruh CSP terhadap EPS

Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah kinerja sosial mempengaruhi kinerja keuangan EPS. Hasil penelitan

menunjukkan nilai t sebesar 2,025 dengan tingkat signifikan sebesar 0,053

berada lebih besar dari 0,05 namun lebih kecil dari = 0,10, sehingga hasil

penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan pada taraf 10%. Dapat

disimpulkan bahwa kinerja sosial mempengaruhi kinerja keuangan EPS pada

taraf 10%.

b. Pengaruh EPS terhadap CSP

Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah kinerja keuangan EPS mempengaruhi kinerja sosiall. Hasil penelitan

menunjukkan nilai t sebesar 1,361 dengan tingkat signifikan sebesar 0,185

berada lebih besar dari = 0,05, sehingga hasil penelitian ini tidak

Page 23: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

mendukung hipotesis yang diajukan. Dapat disimpulkan bahwa kinerja

keuangan EPS tidak mempengaruhi kinerja sosial.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hipotesis 1

Hasil analisis pengujian hipotesis 1 dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa CSP perusahaan domestik dengan perusahaan multinasional yang

beroperasi di Indonesia tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Hal ini

mendukung penelitian Fauzi (2008) yang menyatakan bahwa dari perusahaan

Indonesia dengan MNC berada pada level yang sama.

Hasil penelitian terdahulu yang berbeda diungkapkan oleh Lewis dan

Minchev (2001) dan Simerly dan Li (1999) dan penelitian tidak langsung oleh

Waddock dan Graves (1997), Orlitzky (2001) dan Itkonen (2003) yang

menyatakan bahwa kinerja MNC pada CSP seharusnya lebih tinggi daripada

perusahaan Indonesia. Sebagian, hasil penelitian ini sejalan dengan penemuan dari

Ite (2004) yang menyatakan bahwa kesuksesan MNC dalam meningkatkan CSP

dalam suatu negara juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah negara asal.

4.2.2 Hipotesis 2

Hasil analisis pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa kinerja sosial lebih mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Analisis

menunjukkan bahwa proksi kinerja keuangan ROA signifikan terhadap CSP

dengan tingkat signifikasi 0,05, sedangkan proksi kinerja keuangan ROE dan EPS

signifikan terhadap CSP dengan tingkat signifikasi 0,10. Pada analisis kausalitas

kinerja keuangan terhadap kinerja sosial perusahaan ditemukan hasil yang tidak

signifikan pada proksi kinerja keuangan ROA dan EPS, dan signifikan pada

proksi kinerja keuangan ROE.

Waddock dan Graves (1997) menemukan hubungan positif yang signifikan

antara indeks CSP dan tolok ukur kinerja, seperti ROA pada tahun berikutnya

(dikutip oleh Tsoutsoura, 2004). Tsoutsoura menemukan adanya hubungan yang

signifikan dan positif antara CSP dan FP. Pendapat yang mendukung pandangan

ini adalah perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan yang baik akan

menginvestasikan ketersediaan sumber dayanya pada kinerja sosial, seperti

Page 24: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

hubungan karyawan, perhatian pada lingkungan, atau hubungan dengan

masyarakat. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan berinvestasi

yang menghasilkan strategi jangka panjang, seperti menyediakan layanan untuk

masyarakat atau karyawan mereka. Teori ini disebut dengan slack resource,

dengan kata lain hasil penelitian Tsoutsoura bertentangan dengan hasil analisis

penelitian yang dilakukan oleh penulis yang lebih mendukung pada social impact

hypothesis.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Preston (1997) juga menguji

hubungan dari kinerja keuangan ke kinerja sosial. Hasil yang didapatkan dari

penelitian Preston, positive synergies atau dengan available funds menunjukkan

hubungan yang paling baik antara kinerja keuangan dan kinerja sosial. Hal ini

sesuai dengan teori slack resources yang menyatakan bahwa perusahaan akan

berkontribusi pada kinerja sosial jika perusahaan memiliki posisi keuangan yang

baik. Dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan memiliki hubungan positif

terhadap kinerja sosial. Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis, yaitu kinerja sosial lebih mempengaruhi kinerja keuangan.

Penelitian oleh Makni et al (2008) menguji kausalitas antara kinerja sosial

dengan kinerja keuangan perusahaan Kanada menggunakan pendekatan “Granger

causality”, dengan variabel kontrol: ukuran, resiko perusahaan dan industri.

Mereka menemukan tidak ada hubungan antara sejumlah pengukuran CSP dan

FP, kecuali untuk market returns. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian

yang menemukan adanya hubungan kausalitas antara CSP dengan sejumlah proksi

FP.

Penelitian Nelling dan Webb (2006) menguji hubungan kausal antara CSP

dan FP dengan memperkenalkan teknik ekonometrik baru, pendekatan kausalitas

Granger. Penemuan mereka menyatakan bahwa, dengan menggunakan model

regresi Ordinary Least Square (OLS), CSP dan FP saling terkait. Ketidaksetujuan

dengan penelitian sebelumnya, mereka menemukan hubungan yang rendah antara

CSP dan FP ketika menggunakan pendekatan efek time series. Hasil yang serupa

juga ditemukan ketika memperkenalkan model kausalitas Granger. Selain itu,

Page 25: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

dengan berfokus pada masing-masing ukuran CSP, mereka menemukan kausalitas

yang terjadi pada kinerja pasar saham terhadap rating CSP dalam hubungan

karyawan (dalam Makni et al , 2008). Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh penulis , yaitu EPS tidak signifikan terhadap CSP.

Hasil penelitian ini sesuai dengan salah satu hipotesis yang diungkapkan

oleh Preston dan O’Bannon (1997) yaitu Social Impact Hypothesis. Dalam

hipotesis ini dinyatakan bahwa teori stakeholder yaitu pertemuan berbagai

kebutuhan stakeholder akan berujung dengan kinerja sosial yang baik. Cornell dan

Shapiro (1987) berpendapat bahwa kegagalan untuk mempertemukan harapan dari

berbagai konstitusi kepemilikan non saham akan menghasilkan ketakutan pasar,

yang mana pada akhirnya akan meningkatkan risiko premi perusahaan dan

berujung pada harga yang lebih tinggi dan/atau kehilangan peluang laba.

Berdasarkan analisis mereka,menyajikan klaim implisit stakeholder utama (seperti

karyawan, pelanggan) meningkatkan reputasi perusahaan yang berdampak positif

pada kinerja keuangannya; sebaliknya, mengecewakan kelompok ini akan

berdampak negatif pada kinerja keuangan. Versi “social impact” dari teori

stakeholder ini mengimplikasikan hubungan lead-lag antara CSP dan FP; reputasi

eksternal (baik atau tidak baik) berkembang lebih dahulu, kemudian hasil

keuangan (baik atau tidak baik) akan mengikuti (Preston dan O’Bannon, 1997).

Selain itu, hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan teori slack

resources yang menyatakan bahwa perusahaan harus memiliki posisi keuangan

yang baik untuk berkontribusi pada kinerja sosial perusahaan. Dimana kinerja

keuangan yang lebih baik memimpin manajemen ketersediaan peluang investasi,

dan juga pengalokasian sumber daya untuk kegiatan yang bertanggung jawab

sosial (Bird, 2006). Hal ini dapat disebabkan perusahaan tidak memiliki komitmen

yang kuat serta paradigma mengenai tanggung jawab sosial. Sehingga walupun

perusahaan memiliki posisi keuangan yang baik, dana yang dikeluarkan untuk

kegiatan sosial dan lingkungannya merupakan sebagian kecil dari dana yang

dimiliki. Artinya bahwa persentase dana yang dikeluarkan untuk kegiatan sosial

dan lingkungan tidak mempengaruhi keuangan perusahaan secara keseluruhan

(seperti sumbangan atau amal). Dapat dikatakan bahwa perusahaan tidak memiliki

Page 26: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

pendekatan strategis terhadap tanggung jawab sosial. Hal ini dapat dilihat dari

salah satu item aspek penilaian seperti visi, misi, serta kebijakan perusahaan.

Perusahaan yang tidak memiliki komitmen yang kuat terhadap CSR, dapat dilihat

dari visi, misi serta kebijakannya yaitu tidak tercantumnya pendekatan strategis

dalam visi, misi atau kebijakan yang kuat terhadap CSR. Sehingga walaupun

perusahaan memiliki posisi keuangan yang baik, ketika melakukan tanggung

jawab sosialnya hanya dalam rangka syarat untuk memenuhi peraturan. Jadi dana

yang dikeluarkan hanya sedikit atau sebagian kecil dari dana yang terdapat dalam

perusahaan secara keseluruhan.

Dapat dikatakan bahwa masih rendahnya tekanan baik dari para

stakeholder maupun masyarakat mengenai kinerja sosial yang dilakukan oleh

perusahaan. Hal ini sesuai dengan Sudibyo (dikutip dari Ulfah, 2008)

menyimpulkan bahwa terdapat dua hal yang menjadi kendala sulitnya penerapan

akuntansi sosial di Indonesia yaitu lemahnya tekanan sosial yang menghendaki

pertanggung jawaban sosial perusahaan dan rendahnya kesadaran perusahaan di

Indonesia tentang pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu, hal ini

dapat disebabkan belum adanya peraturan yang menegaskan perusahaan untuk

menerbitkan laporan tahunannya. Sesuai dengan UU No.40 tahun 2007 tidak

terdapat ketentuan perusahaan untuk menerbitkan mengenai laporan tanggung

jawab sosialnya hanya mewajibkan perusahaan untuk melakukan tanggung jawab

sosial serta melaporkannya tetapi tidak mem-publish (menerbitkan ke masyarakat

luas). Berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan masih rendahnya tingkat

perusahaan untuk menerbitkan laporan tahunan. Oleh karena itu, peneliti tidak

dapat melihat keseluruhan tanggung jawab sosial yang sudah dilakukan oleh

perusahaan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan

terhadap CSP dengan arah negatif. Alasan mendasar atas pengaruh negatif dan

signifikan dari variable ROE terhadap pengungkapan sosial CSP adalah karena

pengungkapan aktivitas sosial oleh perusahaan merupakan pengungkapan

sukarela, sehingga manajer nampaknya memiliki pertimbangan bahwa dalam

Page 27: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

kondisi perolehan profitabilitas perusahaan yang baik, maka perusahaan akan

memperkecil pengungkapan sosialnya.

Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan bahwa dengan melaporan CSR

yang lebih luas, maka perusahaan cenderung memiliki profitabilitas yang rendah.

Dalam kondisi demikian manajemen nampaknya akan menutupi rendahnya

profitabilitas perusahaan dengan memperbanyak pengungkapan sosialnya. Hal ini

memberikan satu fenomena bahwa CSR dapat menjadi satu bentuk alasan atau

informasi kabar buruk perusahaan akibat memiliki profitabilitas yang rendah.

Page 28: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan kausalitas terhadap

kinerja sosial dan kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini sebesar 17 perusahaan multinasional dan 17

perusahaan domestik. Dari hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan

pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Perusahaan domestik dan perusahaan multinasional yang beroperasi di

Indonesia berada pada level kinerja sosial yang sama.

2. Hanya pada kinerja keuangan ROE saja yang menyebabkan kausalitas

Granger terhadap kinerja sosial dengan arah positif.

3. Perusahaan yang mempunyai level kinerja sosial yang lebih tinggi

menyebabkan kausalitas Granger pada kinerja keuangan ROA, ROE, dan EPS.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang sekaligus dapat

merupakan arah bagi penelitian yang akan datang antara lain :

1. Jumlah sampel yang digunakan terlalu kecil, yaitu hanya 34 perusahaan dari

lebih dari 300 perusahaan yang terdaftar di BEI.

2. Terdapat unsur subjektivitas dalam menentukan indeks pengungkapan. Hal ini

dikarenakan tidak adanya penentuan baku yang dapat dijadikan standar atau

acuan, sehingga penentuan indeks untuk indikator dalam kategori yang sama

akan berbeda untuk setiap peneliti.

5.3 Saran

Demi kesempurnaan penelitian selanjutnya perlu diperhatikan beberapa

faktor yang dapat meningkatkan validitas hasil penelitian, yaitu:

1. Pada penelitian masa mendatang disarankan untuk memperbanyak jumlah

sampel.

Page 29: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

2. Pada penelitian masa mendatang disarankan untuk mengevaluasi hubungan

jangka panjang yang terjadi antara CSP dan FP.

3. Pada penelitian masa mendatang disarankan untuk mencari pengukuran CSP

dan FP (ukuran akuntansi dan pasar) untuk meningkatkan konsistensi dari

hubungan.

Page 30: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

REFERENSI

Anggraini, Fr. R.R. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang. 23-26 Agustus.

Bhuiyan, Md Hamid Ullah dan P.K Biswas. 2007. ’’Corporate Governance and

Reporting: An Empirical Study of the Listed Companies in Bangladesh”. Journal of Business Studies, Vol XXVIIII, No. 1. www.ssrn.com. Diakses 23 Mei 2011.

Deegan, C. 2002. “The Legitimising effect of social and environmental disclosures: a theoretical foundation”. Accounting, Auditing and Accountability Journal, 15 (3): 282-312.

________ dan M. Rankin. 2006. “Do Australian companies report environmental

news objectively? An analysis of environmental disclosures by firms prosecuted successfully by the Environmental Protection Authority”. Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol-9, lss 2, pp. 52-69.

Donaldson, T., dan L. Preston 1995. ’’The Stakeholder theory of the modern

corporation: concepts, evidence and implications”. Academy of Management Review 20, 65-91.

Fauzi, H. 2008. “Corporate Social and Environmental Performance: A

Comparative Study of Indonesian Companies and Multinational Companies (MNCs) Operating in Indonesia”. Journal of Knowledge Globalization, Vol. 1, No.1

Fauzi, H., A.A Rahman, M. Hussain, dan A.A Priyanto. 2009. “Corporate Social

Performance of Indonesian State-Owned and Private Companies”, http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1489772 diakses pada 2 November 2010

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Undip. ________., dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit

Undip. Haniffa, R.M., dan T.E Cooke. 2005. “The Impact of Culture and Governance on

Corporate Social Reporting”. Journal of Acounting and Public Policy 24, pp. 391-430.

Page 31: ANALISIS GRANGER CAUSALITY TERHADAP KINERJA …eprints.undip.ac.id/28816/1/jurnal_Ayu_Septi_Anggraeni.pdf · dibahas mengenai pertanggungjawaban sosial perusahaan ... Terbatas pada

Hossain, Dewan Mahboob dan Arthur Rahman Khan. 2006. „Disclosure on

Corporate Governance Issues in Bangladesh: A Survey of The Annual Report”. The Bangladesh Accountant 50 (23): 95-99. www.ssrn.com. Diakses 23 Mei 2011.

Husnan, S. dan Enny P. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN. Makni, Rim., Claude Francoeur, dan Franco Bellavance. 2008. “Causality

Between Corporate Social Performance and Financial Performance: Evidence from Canadian Firms”, http://ssrn.com/abstract=1372389, diakses pada 15 November 2010

Nizamuddin, Ali. M. 2007. ’’Multinational Corporations and Economic

Development: The Lesson of Singapore”. Forum: International Social Science Review. www.britannica.com. Diakses 23 Mei 2011.

Orlitzky, M. 2000. “Corporate Social Performance: Developing Effective

Strategies”. Established and supported under the Australian Research Council’s Research Centre Programs.

Preston, L.E., dan D.P. O’Bannon. 1997. “The Corporate Social-Financial

Performance Relationship”. Business and Society (36,4)

Rosmasita. 2007. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta“. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Tsoutsoura, Margarita. 2004. “Corporate Social Responsibility and Financial

Performance. Working Paper Series”. (University of California, Barkeley). http://repositories.cdlib.org, diakses tanggal 15 November 2010.

Ulfah, M. 2008. “Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Akuntansi Sosial (Corporate Social Responsibility and Social Accounting) Studi Kasus pada PT. JAMSOSTEK (Persero) Kantor Cabang Surakarta.” Universitas Muhammadiyah Surakarta.