analisis kesulitan belajar siswa ditinjau dari …

12
PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP PGRI SUMATERA BARAT ANJELINA, RAHMI, MULIA SURYANI 179 ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA 2 SMAN 1 SIBERUT SELATAN Anjelina, Rahmi, Mulia Suryani Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, Jl.Gunung Pangilun, Padang [email protected] Abstract. This research is motivated by the number of students who experience difficulties learning mathematics. The research objective is to describe the form of student learning difficulties in terms of mathematical connection abilities and to analyze the causal factors. The research method used is a descriptive method with a qualitative approach. The sampling technique used purposive sampling. The instruments used to collect data were in the form of observations,the result of mathematical connection skills, interviews and documentation. The test result were analyzed based on the mathematical connection ability indicator. The result showed that in solving the problems students experienced difficulties in learning concepts, applying principles and difficulties in solving verbal problems. The type of difficulty students often experience is the difficulty in applying principles. Factors that cause students to experience difficulty in solving questions are difficulties in learning concepts or understanding the meaning of the problems, difficulty in determining the appropriate formulas for solving the problems and difficulties in solving verbal problems or word story pronlems. Keywords: Learning Difficulty Analysis and Mathematical Connection ability. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan bentuk kesulitan belajar siswa ditinjau dari kemampuan koneksi matematis serta menganalisis faktor penyebabnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa observasi, hasil tes kemampuan koneksi matematis, wawancara dan dokumentasi. Hasil tes dianalisis berdasarkan indikator kemampuan koneksi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep, menerapkan prinsip dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Jenis kesulitan yang sering dialami siswa adalah kesultan dalam menerapkan prinsip. Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soaladalah kesulitan dalam mempelajari konsep atau memahami maksud soal, kesulitan dalam menentukan rumus yang cocok untuk menyelesaikan soal dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal atau soal cerita. Kata Kunci: Analisis Kesulitan Belajar dan Kemampuan Koneksi Matematis. PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting dan semakin dirasakan kegunaannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Mengingat pentingnya ilmu matematika, maka sepatutnya diberikan perhatian yang lebih besar terhadap pengajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan(Rahmi, 2012 : 55).

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP

PGRI SUMATERA BARAT

ANJELINA, RAHMI, MULIA SURYANI

179

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA

DITINJAU DARI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS

SISWA KELAS XI MIA 2 SMAN 1 SIBERUT SELATAN

Anjelina, Rahmi, Mulia Suryani

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, Jl.Gunung Pangilun, Padang [email protected]

Abstract. This research is motivated by the number of students who experience difficulties

learning mathematics. The research objective is to describe the form of student learning

difficulties in terms of mathematical connection abilities and to analyze the causal factors. The

research method used is a descriptive method with a qualitative approach. The sampling

technique used purposive sampling. The instruments used to collect data were in the form of

observations,the result of mathematical connection skills, interviews and documentation. The

test result were analyzed based on the mathematical connection ability indicator. The result

showed that in solving the problems students experienced difficulties in learning concepts,

applying principles and difficulties in solving verbal problems. The type of difficulty students

often experience is the difficulty in applying principles. Factors that cause students to

experience difficulty in solving questions are difficulties in learning concepts or understanding

the meaning of the problems, difficulty in determining the appropriate formulas for solving the

problems and difficulties in solving verbal problems or word story pronlems.

Keywords: Learning Difficulty Analysis and Mathematical Connection ability.

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar matematika.Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan bentuk kesulitan belajar siswa

ditinjau dari kemampuan koneksi matematis serta menganalisis faktor penyebabnya. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik

pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data berupa observasi, hasil tes kemampuan koneksi matematis, wawancara dan

dokumentasi. Hasil tes dianalisis berdasarkan indikator kemampuan koneksi matematis. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal siswa mengalami kesulitan dalam

mempelajari konsep, menerapkan prinsip dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal.

Jenis kesulitan yang sering dialami siswa adalah kesultan dalam menerapkan prinsip. Faktor

yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soaladalah kesulitan

dalam mempelajari konsep atau memahami maksud soal, kesulitan dalam menentukan rumus

yang cocok untuk menyelesaikan soal dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal atau

soal cerita.

Kata Kunci: Analisis Kesulitan Belajar dan Kemampuan Koneksi Matematis.

PENDAHULUAN

Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting dan

semakin dirasakan kegunaannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.

Mengingat pentingnya ilmu matematika, maka sepatutnya diberikan perhatian yang

lebih besar terhadap pengajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan(Rahmi,

2012 : 55).

Page 2: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

VOL. 6 NO. 3

DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

180

Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak

dapat belajar sebagaimana mestinya, Dalyono (Kumalasari, Prihadini, & Putri, 2013 :

10).Kesulitan belajar siswa akan berdampak terhadap prestasi belajar siswa karena

untuk memperoleh prestasi yang baik dapat diperoleh dari perlakuan belajar di sekolah

maupun diluar sekolah dan atas ketentuan serta usaha siswa dalam belajar. Hal ini juga

terjadi dalam belajar matematika oleh karena itu memahami kesulitan belajar siswa

dalam pelajaran matematika penting bagi guru dijadikan masukan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar di kelas(Jamal, 2014). Sejalan dengan (Bruce, 2013) Kesulitan

belajar secara khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses sikologi

dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan.

Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan,

berfikir, berbicara, membaca, mengeja, atau berhitung. Kesulitan ini akan

mempengaruhi proses belajar siswa seperti membuat kesalahan dalam menyelesaikan

masalah matematika dan hasil belajarnya(Mutia, 2017).

Kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan untuk mengaitkan konsep

atau aturan matematika yang satu dengan yang lainnya, dengan bidang studi lain atau

dengan aplikasi pada kehidupan nyata (Puteri & Riwayati, 2017). menurut Brunner

bahwa tidak ada konsep atau operasi dalam matematika yang tidak terkoneksi dengan

konsep atau operasi lain dalam suatu sistem, karena suatu kenyataan bahwa esensi

matematika merupakan sesuatu yang selalu terkait dengan sesuatu yang lain (Suherman,

2001). Dengang kemampuan koneksi matematis yang baik, siswa akan mudah

mengingat dan menggunakan suatu koneksi matematis yang telah dipelajari dalam

menyelesaikan berbagai variasi soal matematika. Hal ini sejalan yang diungkapkan

dengan(Bakhril, 2019) Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan siswa

untuk mengaitkan peristiwa/kejadian dalam kehidupan sehari- hari, dengan pelajaran

lain dan mengkaitkan antar konsep dalam matematika itu sendiri.Koneksi matematis

bertujuan untuk membantu pembentukan persepsisiswa dengan cara melihat matematika

sebagai bagian terintegrasi dengan dunia nyata dan mengenal manfaat matematika baik

di dalam maupun diluar sekolah. Ketika siswa dapat menghubungkan ide-ide

matematika, pemahaman mereka lebih dalam dan lebih kekal (Pratiwi Dwi Warih S, I

Nengah Parta, 2016). Koneksi matematis dalam penyelesaian permasalahan matematika

sehingga hasil akademik mahasiswa sangat kurang (Marsitin, 2016).Sedangkan menurut

Page 3: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP

PGRI SUMATERA BARAT

ANJELINA, RAHMI, MULIA SURYANI

181

Ruspiani (Dinda Nurul Adni, Puji Nurfauziah, 2018) Koneksi matematis adalah

kemampuan siswa menghubungkan konsep matematik baik antar konsep matematika itu

sendiri maupun, mengaitkan matematika dengan bidang lainya. Ruspiani (Sritresna,

2015)menjelaskan bahwa hal ini disebabkan antara lain karena model pembelajaran

matematika kurang mendorong siswa berinteraksi dengan sesama siswa dalam belajar,

dan kurang mendorong siswa dalam melihat keterkaitan antara topik-topik dalam

matematika.

Tujuan koneksi matematis di sekolah menurut Wahyuni (Anita, 2014) yaitu :

1. Memperluas wawasan pengetahuan siswa. Dengan koneksi matematis, siswa diberi

suatu materi yang bisa menjangkau ke berbagai aspek permasalahan baik disalam

maupun diluar sekolah, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak bertumpu

pada materi yang sedang dipelajari saja tetapi secara tidak langsung siswa

memperoleh banyak pengetahuan yang pada akhirnya dapat menunjang peningkatan

kualitas hasil belajar secara menyeluruh.

2. Memandang matematika sebagai suatu keseluruhan yang padu bukan materi yang

berdiri sendiri.

3. Menyatakan relevansi dan manfaat baik disekolah maupun diluar sekolah.

Kemampuan siswa dalam mengkoneksikan antar topikdalam matematika dan

mengkoneksikan matematika dengan kehidupan sehari-hari, sangat penting bagi

siswa karena keterkaitan itu dapat membantu siswa memahami topik-topik yang ada

dalam matematika dan siswa dapat membuat model matematika dari permasalahan

dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat memberikan pengetahuan pada

siswa tentang kegunaan matematika(Anis Fitriatun Ni’mah, Susi Setiawani, 2017).

Ada beberapa penyebab rendahnya kemampuan koneksi matematis siswa

diantaranya adalah pembelajarannya berpusat pada guru, dan soal yang diberikan

cenderung tidak bervariatif sehingga pada saat siswa diberikan soal soal yang

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, siswa tidak bisa menyelesaikan soal

tersebut(Eneng Diana Putri Latipah, 2018).

Kenyataan yang ada masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar

matematika. Menurut Masroza kesulitan belajar ini merupakan gangguan yang secara

nyata ada pada anak yang terkait dengan tugas umum maupun khusus, yang diduga

disebabkan karena faktor disfungsi neurologis, proses psikologis maupun sebab-sebab

Page 4: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

VOL. 6 NO. 3

DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

182

lainnya sehingga anak yang berkesulitan belajar dalam suatu kelas menunjukkan

prestasi belajar rendah (Yeni & Almuslim, 2015).Supartono (Putra, 2015) menyatakan

bahwa kenyataan yang masih sering ditemui di sekolah yaitu masih banyak siswa yang

mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika, sehingga hasil belajar siswa

belum optimal.Menurut Sumarmo melalui koneksi matematis pemikiran dan wawasan

siswa terhadap matematika semakin luas dan terbuka, karena tidak hanya terfokus pada

konten tertentu saja, yang kemudian akan menimbulkan sifat positif terhadap

matematika itu sendiri. Maka jika siswa mengantongi kemampuan koneksi dengan baik,

siswa akan mampu dalam mengingat materi lebih lama dengan kata lain siswa sudah

mampu dalam belajar bermakna pada pelajaran matematika(Utami & Effendi,

2019).Menurut Suwatno (Amerudin, 2013)siswa yang mengalami kesulitan belajar akan

tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya.

Jenis-jenis kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika

menurut Abdurrahman (Ma,Laili, Anggreini,Dewi, Waluyo dan Adi, 2017) kesulitan

dikategorikan dalam 3 jenis, yaitu: a) kesulitan dalam mempelajari konsep (kesulitan

dalam mempelajari konsep dalam satu materi), b) kesulitan dalam menerapkan prinsip

(kesulitan dalam menerapkan konsep yang artinya kesulitan dalam mengkaitkan konsep

antar materi), c) kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal (kesulitan dalam

menyelesaikan soal- soal yang berhubungan dengan masalah verbal atau soal

cerita).Melalui pembelajaran dengan pendekatan metakognitif dalam pembelajaran

matematika faktor kebiasaan berpikir tentang pikiran yang dilatih oleh guru dan peneliti

dalam matematika, masalah kontekstual, bahan ajar, aktivitas diskusi akan saling

bertalian dalam mempengaruhi pengembangan kemampuan koneksi matematis (KKM),

serta persepsi terhadap pembelajaran(Fauzi, 1999).

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menyelesaikn soal

matematika di sebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Syah (E. Kumalasari, 2016)

Faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu: 1)

Faktor intern siswa, meliputi: intelegensi, bakat, sikap, motivasi, dan minat. 2) Faktor

ekstern siswa, biasanya berasal dari keluarga, guru, dan sekolah. Berdasarkan uraian-

uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar siswa

dapat dikelompokkan menjadi : 1) Faktor intern siswa, yakni hal-hal yang murni dari

diri siswa sendiri, meliputi aspek sikap, intelegensi, bakat, motivasi, dan minat; 2)

Page 5: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP

PGRI SUMATERA BARAT

ANJELINA, RAHMI, MULIA SURYANI

183

Faktor ekstern siswa, yakni hal-hal yang datang dari luar diri siswa, yang berasal dari

keluarga, guru, dan sekolah. Dimana kedua faktor tersebut mempunyai tingkat pengaruh

yang sama terhadap kesalahan penyelesaian siswa.Menurut Slameto (Sholihah &

Afriansyah, 2017) “Kesulitan tersebut bisa disebabkan karena dua faktor : Faktor

internal seperti jasmani,psikologi, dan kelelahan, dan faktor eksternal yaitu keluarga,

sekolah, dan lingkungan masyarakat”.

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 13 September 2019 sampai tanggal

19 September 2019 dikelas XI MIA 2 SMAN 1 Siberut Selatan ditemukan masih

banyak siswa yang kesulitan dalam belajar. Hal ini terlihat saat siswa diberikan latihan,

siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang

diberikan. Siswa banyak yang bingung ketika guru memberikan soal yang sedikit

berbeda dengan soal yang dijadikan contoh oleh guru. Sehingga setalah guru

mengadakan ulangan harian siswa akan berkesulitan menyelesaikan soal –soal yang

diberikan oleh guru. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja kesulitan siswa kelas XI

MIA 2 SMAN 1 Siberut Selatan dalam menyelesaikan soal matematika ditinjau dari

kemampuan koneksi matematis. Maka, perlu menganalisis kesulitan belajar siswa

ditinjau dari kemampuan koneksi matematis siswa kelas XI MIA 2 SMAN 1 Siberut

Selatan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Subjek penelitian dipilih secara Purposive Sampling. Menurut Siregar (2014:

148) “purposive sampling merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan

sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu”.berdasarkan pertimbangan yang dilakukan

dalam pemilihan subek dan saran guru di bidang studi subjek penelitian ini adalah siswa

kelas XI MIA 2 SMAN 1 Siberut Selatan yeng terdiri dari 32 siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa lembar observasi, soal tes,

wawancara dan dokumentasi. Tes terdiri dari 5 uah soal essayyang mencakup pada

indikator kemampuan koneksi matematis. Soal yang diguakn yaitu soal yang diuji

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya.hasil tes dianalisis

dengan menggunakan rubrik analitik skala 4. Menurut Iryanti (2004:13) “ rubrik analitik

adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. Nilai siswa dapat

Page 6: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

VOL. 6 NO. 3

DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

184

diperoleh dengan menggunakan rumus: Nilai siswa

.

Untuk mengetahui tingkat kemampuan koneksi matematis siswa digunakan acuan:

Tabel 1. Kriteria Hasil Penilaian kemampuan koneksi matematis

Kriteria Nilai Siswa

Tinggi

Sedang

Rendah

80 ≤ N < 100

60 ≤ N < 80

0≤ N < 60

Sumber: Modifikasi Arikunto 2009

Berdasarkan kriteria hasil penilaian kemampuan koneksi matematis di atas akan

diketahui siswa dengan tingkat kemampuan koneksi matematis tinggi, sedang, dan

rendah. Pengelompokan dilakukan agar analisis yang dilakukan dapat mewakili seluruh

populasi yag memiiki kemampuan koneksi matematis yang berbeda-beda sehingga

memungkinkan hasil yang diperoleh baik, lebih tepat karena penelitian dilakukan lebih

hati-hati. Jadi, lembar jawaban akan diambil dari masing-masing tingkat kemampuan

koneksi matematis yaitu tingkat tinggi, sedang dan rendah.

Pengambilan jawaban dari masing-masing tingkat kemampuan koneksi

matematis berdasarkan ragam jawaban. Kesulitan belajar siswa dalam belajar

matematika akan diidentifikasi berdasarkan tingkat kemampuan koneksi matematis

siswa. Setelah mengidentifikasi setiap jawaban siswa, kesulitan yang dialami siswa

dicatat. Kemudian diklarifikasi menurut kategori jenis kesulitan belajar (Kumalasari,

Prihadini, & Putri, 2013: 10).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data tes kemampuan koneksi matematis diambil dari hasil tes yang telah

dilakukan oleh siswa. Tes kemampuan koneksi matematis berupa 5 soal uraian yang

memuat ke 5 indikator kemampuan koneksi matematis. Hasil tes menunjukkan tingkat

kemampuan koneksi matematis siswa di kelas tersebut dominan pada kategori rendah.

Jumlah keseluruhan siswa berdasarkan tingkat kemampuan koneksi matematis dapat

dilihat pada tabel 2.

Page 7: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP

PGRI SUMATERA BARAT

ANJELINA, RAHMI, MULIA SURYANI

185

Tabel 2. Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Siswa berdasarkan Kemampuan Koneksi

Matematis Siswa

Kriteria Nilai Siswa Jumlah Siswa

Tinggi 80 1

Sedang 60 1

Rendah 0 30

1. Analisis kesulitan siswa yang mempunyai kemampuan koneksi matematis

tinggi.

Siswa dengan tingkat kemampuan koneksi matematis tinggi (MT) ada 1

orang dari 32 siswa yang mengikuti tes. Jenis keslitan yang dialami oleh kesulitan

dalam menyelesaikan masalah verbal dengan benar. Berikut ditampilkan salah satu

contoh jawaban MT.

Gambar 1. Jawaban siswa kemampuan koneksi matematis tinggi

Gambar 1. siswa sudah mampu mamahami konsep maupun untuk mengubah soal

cerita matematika ke dalam bentuk model matematika. Namun, siswa mengalami

kesulitan dalam menyelesaikansoal dengan benar.

2. Analisis kesulitan siswa yang mempunyai kemampuan koneksi matematis

sedang.

Siswa dengan tingkat kemampuan koneksi matematis sedang (MS) ada 1

orang dari 32 siswa yang mengikuti tes. Jenis keslitan yang dialami oleh kesulitan

dalam menerapkan prinsip dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal

dengan benar. Berikut ditampilkan salah satu contoh jawaban MS.

Soal 2b. Gunakan rumus jarak untuk menentukan apakah seseorang yang

memiliki lokasi di (33, 25) merasakan gempa?

Page 8: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

VOL. 6 NO. 3

DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

186

Gambar 2. Jawaban siswa kemampuan koneksi matematis sedang

Jawaban pada gambar 2 sudah mampu mengubah soal cerita ke dalam

bentuk model matematika. Namun, siswa masih kesulitan menentukan rumus yang

cocok untuk menyelesaikan soal dengan benar.

3. Analisis kesulitan siswa yang mempunyai kemampuan koneksi matematis

rendah.

Siswa dengan tingkat kemampuan koneksi matematis rendah (MR) ada 30

orang dari 32 siswa yang mengikuti tes. Jenis keslitan yang dialami oleh kesulitan

dalam menerapkan prinsip dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal

dengan benar. Berikut ditampilkan contoh jawaban MR.

Gambar 3. Jawaban siswa yang kemampuan koneksi matematis rendah

Pada jawaban gambar 3, terlihat bahwa siswa mampu mengubah soal cerita

matematika dalam bentuk model matematika. Namun, siswakesulitan dalam

Soal : a. Tuliskan persamaan yang memodelkan jangkauanmaksimum dari gempa!

b. Gunakan rumus jarak untuk menentukan apakah seseorang yang memiliki lokasi

di (33, 25) merasakan gempa?

Soal nomor 3: a. Ada berapa titik singgung yang akaan terbentuk pada lingkaran L =

𝑥2 + 𝑦2 25 dan titik C(1, -7). b. Tentukan panjang ruas garis singgung dari titik

C ke titik yang ada pada lingkaran tersebut!

Page 9: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP

PGRI SUMATERA BARAT

ANJELINA, RAHMI, MULIA SURYANI

187

mempelajari konsep dengan letak kesulitan siswa tidak bisa menentukan rumus yang

cocok untuk menyelesaikan soal.

Gambar 4. Jawaban siswa yang kemampuan koneksi matematis rendah

Jawaban pada gamabar 5, terlihat bahwa siswa belum mampu mengubah soal

cerita matematika dalam bentuk model matematika. Siswa tidak teliti dalam mengalikan

angka berpangkat .

Berpangkal tolak kepada pembahasan hasil semua jawaban siswa terhadap soal

matematika pada materi persamaan lingkaran dengan indikator kemampuan koneksi

matematis yang diberikan, diketahui bahwa jenis kesulitan yang dialami siswa adalah

kesulitan memepelajari konsep, kesulitan dalam menerapkan prinsip, dan kesulitan

dalam menyelesaikan masalah verbal. Dari semua kesulitan tersebut, kesulitan yang

paling banyak dilakukan adalah kesulitan dalam menerapkan prinsip. Hasil ini sesuai

dengan pendapat Cooney (Kumalasari, Prihadini, & Putri, 2013:10) yang

mengungkapkan bahwa Mempelajari matematika siswa cenderung mengalami kesulitan

yaitu kesulitan mempelajari konsep, kesulitan dalam menerapkan prinsip dan kesulitan

menyelesaikan masalah verbal.

Faktor penyebab dari semua kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan

soal adalah kesulitan dalam memahami soal dan kesulitan menentukan rumus yang

cocok untuk menyelesaikan soal. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Fakhrul Jamal (2014:32), bahwa kesulitan yang dialami siswa adalah kurangnya

pemahaman siswa dalam memahami konsep, salah menggunakanrumus dalam

menyelesaikan soal, siswa kurang keinginannya dalam menyelesaikan contoh soal yang

diberikan oleh guru.

KESIMPULAN

Soal nomor 2: a. Tuliskan persamaan yang memodelkan jangkauan maksimum dari

gempa! b. gunakan rumus jarak untuk menentukan apakah

seseorang yang memiliki lokasi di (33, 25) merasakan gempa!

Page 10: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

VOL. 6 NO. 3

DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

188

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulan bahwa dalam menyelesaikan soal

siswa kelas XI MIA 2 SMAN 1 Siberut Selatan mengalami jenis kesulitan mempelajari konsep,

kesulitan menerapkan prinsip dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal. Faktor

penyebab dari semua kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal adalah kesulitan

dalam mempelajari konsep atau memahami maksud soal, kesulitan dalam menentukan rumus

yang cocok untuk menyelesaikan soal dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah verbal atau

soal cerita.

DAFTAR PUSTAKA

Amerudin. (2013). Deskripsi Kesulitan Belajar Dan Faktor Penyebabnya Pada Materi

Fungsi Di SMA Islam Baari Pontianak Dan Upaya Perbaikannya.

Anis Fitriatun Ni’mah, Susi Setiawani, E. O. (2017). Analisis Kemampuan Koneksi

Matematika Siswa Kelas IX A MTs Negeri 1 Jember Subpokok Bahasan Kubus dan

Balok ( The Analysis of Mathematic Connection Capability Grade IX A MTs

Negeri 1 Jember Subchapter Cube and Block ). 2–5.

Anita, I. W. (2014). Pengaruh kecemasan matematika ( mathematics anxiety ) terhadap

kemampuan koneksi matematis siswa smp. 3(1), 125–132.

Bakhril, M. S. (2019). Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Melalui Model

Pembelajaran Peer Tutoring Cooperative Learning. Kemampuan Koneksi

Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaram Peer Tutoring Cooperative

Learning, 2, 754–758.

Bruce, 2011. (2013). analisis kesulitan belajar matematika pada peserta didik tunarungu

kelas dasar III di SLB YPAC Makassar. Journal of Chemical Information and

Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Dinda Nurul Adni, Puji Nurfauziah, E. E. R. (2018). Analisis Kemampuan Koneksi

Matematis Siswa SMP Ditinjau Dari Self-Efficacy Siswa. Jurnal Pembelajaran

Matematika Inovatif, 1(5), 957–964.

Eneng Diana Putri Latipah, E. A. A. (2018). Analisis Kemampuan Koneksi Matematis

Siswa Menggunakan Pendekatan Pembelajaran CTL dan RME. 17(1), 1–12.

Fauzi, K. M. A. (1999). Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Dengan Pendekatan

Pembelajaran Metakognitif Di Sekolah Menengah Pertama. 6.

Page 11: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STKIP

PGRI SUMATERA BARAT

ANJELINA, RAHMI, MULIA SURYANI

189

Jamal, F. (2014). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika

Pada Materi Peluang Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan

Pahlawan. Jurnal MAJU (Jurnal Pendidikan Matematika), 1(1), 18–36.

http://www.ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/mtk/article/view/232

Kumalasari, A., Prihadini, R. O., & Putri, E. (2013). Kesulitan Belajar Matematika

Siswa Ditinjau Dari Segi Kemampuan Koneksi Matematika. Seminar Nasional

Matematika Dan Pendidikan Matematika, November, MP-7-14.

Kumalasari, E. (2016). Analisis Faktor Kesulitan terhadap Kesalahan Penyelesaian Soal

Persamaan Linier Berdasarkan Klasifikasi Taksonomi Bloom ( Studi Kasus

terhadap Mahasiswa Teknik Informatika 2015 / 2016 ). Jurnal Penelitian

Pendidikan Dan Pengajaran Matematika, 2(2), 113–122.

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jp3m/article/view/163

Ma, L., Anggreini, D., & Waluyo, A. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Matematika Ditinjau Dari Koneksi Matematis Materi Limit

Fungsi. 1(2), 151–164.

Marsitin, R. (2016). Jurnal pendidikan matematika. 2, 58–66.

Mutia. (2017). Analisis kesulitan siswa SMP dalam memahami konsep kubus balok dan

alternatif pemecahannya. 10(1), 83–102.

Pratiwi Dwi Warih S, I Nengah Parta, S. R. (2016). Analisis kemampuan koneksi

matematis siswa kelas viiipada materi teorema pythagoras. Knpmp I, 377–384.

Puteri, W. J., & Riwayati, S. (2017). Kemampuan Koneksi Matematis Siswa pada

Model Pembelajaran Conneted Mathematics Project (cmp). Jurnal Pendidikan

Matematika Dan Matematika, 3(2), 161–168.

Putra, F. G. (2015). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournament (TGT) Berbantuan Software Cabri 3d di Tinjau dari Kemampuan

Koneksi Matematis Siswa Fredi Ganda Putra. 6(2), 143–153.

Rahmi, R., & Yhance, H. D. (2012). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

RodaKeberuntungan Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas IX

SMPN 3 KotoBaru Kab. Dharmasraya. Percikan, 133, 55-64.

Sholihah, S. Z., & Afriansyah, E. A. (2017). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Proses

Page 12: ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA DITINJAU DARI …

VOL. 6 NO. 3

DESEMBER 2020

ISSN: 2443-1257

190

Pemecahan Masalah Geometri Berdasarkan Tahapan Berpikir Van Hiele. 6, 287–

298.

Sritresna, T. (2015). Meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa melalui model

pembelajaran. 5(April), 38–47.

Utami, V., & Effendi, K. N. S. (2019). Analisis kemampuan koneksi matematis siswa

smp pada materi kubus. 8–16.

Yeni, E. M., & Almuslim, U. (2015). JUPENDAS , ISSN 2355-3650 , Vol . 2 , No . 2 ,

September 2015. 2(2), 1–10.