analisis pengaruh marketing mix (7p) terhadap …

17
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682 11 www.stie-ibek.ac.id © 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA SUPERMARKET TJ. MART JALAN DEPATI HAMZAH PANGKALPINANG DJUNI SULASTRI ZAMHARI FERY PANJAITAN Management Program STIE-IBEK Bangka Belitung Pangkal Pinang, Indonesia [email protected] Abstract-The purpose of this research is to study the influence of Product, Price, Promotion, People, Place, Physical Evidende, and Process on Consumer Purchase Decision At TJ Supermarket. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. The research method used purposive sampling method. Research respondents were visitors / consumers who came to TJ Mart Supermarket Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang number of 100 people. Variables used by Product, Price, Promotion, People, Place, Physical Evidende, and Process (Process) are as independent variable and Consumer Purchase Decision At Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang as dependent variable that developed according to its indicators. This study uses quantitative analysis of primary data direct research results in the field. As a tool in the processing of statistical data used SPSS program version 22. The results showed that: after calculation through SPSS application version 22 obtained coefficient of determination (r-square) of 0.830. This value can be defined that 83% of consumer purchase decision variables can be explained by Product, Price, Promotion, Person, Location, Physical Environment, and Process together, the remaining 17% influenced by other variables not included in this research. Based on the results of these studies, the researchers concluded that Anailis Pengaruh Marketing Mix (7P) Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Pangkalpinang can be improved through Product, Price, Promotion, People, Location, Physical Environment, and Process. Keywords: Product, Price, Promotion, Person, Location, Process and Physical Environment. And Process I. PENDAHULUAN Adanya supermarket atau toko modern membuat kehidupan masyarakat menjadi berubah. Perubahan ini tak lepas dari sifat pasar modern yang berbeda dengan pasar tradisional. Gaya hidup masyarakat membuat pasar modern lebih banyak diminati. Beberapa tahun belakangan ini semakin banyak bermunculan supermarket yang dibangun. Tepatnya di kota Pangkalpinang telah banyak dibangun supermarket, misalnya Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Masyarakat sekitar semakin mudah untuk mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari tanpa harus pergi ke supermarket yang jauh. Apalagi saat ini sudah semakin banyak masyarakat yang memilih pergi ke supermarket dengan beberapa alasan yaitu : 1. Susunan barang lebih menarik dan teratur Susunan barang-barang yang ada di Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang menarik bagi pengunjung. 2. Pelayanan ramah Pegawai supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang siap membantu bila kita mengalami kesulitan mencari barang atau membawa barang bawaan, petugas juga selalu menebar senyum. Jika kita merasa tidak puas atas layanan kita langsung bisa menegur petugas. 3. Nyaman Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Lampu yang terang membuat barang atau petunjuk yang dibutuhkan akan terlihat lebih jelas. Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang menyediakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang bekerja sama dengan bank tertentu, dan juga pelayanan parkir gratis. 4. Dekat dengan rumah Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang berada di dekat rumah membuat kebutuhan yang diinginkan masyarakat lebih cepat terpenuhi tanpa harus pergi jauh. Hanya jalan kaki saja sudah bisa mendapatkan barang yang diinginkan. 5. Ada diskon Yang membuat Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang banyak dikunjungi adalah adanya potongan harga atau diskon. Barang-barang yang diberikan diskon biasanya sangat murah dan tidak dinaikkan. 6. Bisa bayar non tunai Bagi pengunjung yang tidak membawa uang, bisa membayar non tunai di Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Pengunjung bisa menggunakan kartu kredit atau kartu debit yang bekerja sama dengan bank tertentu. 7. Poin bagi pemegang kartu anggota Untuk menarik pelanggan baru dan membuat pelanggan lama tidak lari ke supermarket lain, Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang memiliki taktik jitu dalam marketingnya. Tiap pelanggan yang

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

11

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PADA SUPERMARKET TJ. MART JALAN DEPATI

HAMZAH PANGKALPINANG

DJUNI SULASTRI

ZAMHARI

FERY PANJAITAN

Management Program

STIE-IBEK Bangka Belitung

Pangkal Pinang, Indonesia

[email protected]

Abstract-The purpose of this research is to study the influence

of Product, Price, Promotion, People, Place, Physical Evidende,

and Process on Consumer Purchase Decision At TJ Supermarket.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. The research method

used purposive sampling method. Research respondents were

visitors / consumers who came to TJ Mart Supermarket Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang number of 100 people. Variables

used by Product, Price, Promotion, People, Place, Physical

Evidende, and Process (Process) are as independent variable and

Consumer Purchase Decision At Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang as dependent variable that

developed according to its indicators. This study uses quantitative

analysis of primary data direct research results in the field.

As a tool in the processing of statistical data used SPSS

program version 22. The results showed that: after calculation

through SPSS application version 22 obtained coefficient of

determination (r-square) of 0.830. This value can be defined that

83% of consumer purchase decision variables can be explained by

Product, Price, Promotion, Person, Location, Physical

Environment, and Process together, the remaining 17% influenced

by other variables not included in this research.

Based on the results of these studies, the researchers

concluded that Anailis Pengaruh Marketing Mix (7P) Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART

Pangkalpinang can be improved through Product, Price,

Promotion, People, Location, Physical Environment, and Process.

Keywords: Product, Price, Promotion, Person, Location, Process

and Physical Environment. And Process

I. PENDAHULUAN

Adanya supermarket atau toko modern membuat

kehidupan masyarakat menjadi berubah. Perubahan ini tak

lepas dari sifat pasar modern yang berbeda dengan pasar

tradisional. Gaya hidup masyarakat membuat pasar modern

lebih banyak diminati.

Beberapa tahun belakangan ini semakin banyak

bermunculan supermarket yang dibangun. Tepatnya di kota

Pangkalpinang telah banyak dibangun supermarket, misalnya

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang. Masyarakat sekitar semakin mudah untuk

mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari

tanpa harus pergi ke supermarket yang jauh. Apalagi saat ini

sudah semakin banyak masyarakat yang memilih pergi ke

supermarket dengan beberapa alasan yaitu :

1. Susunan barang lebih menarik dan teratur

Susunan barang-barang yang ada di Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang menarik

bagi pengunjung.

2. Pelayanan ramah

Pegawai supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang siap membantu bila kita mengalami

kesulitan mencari barang atau membawa barang bawaan,

petugas juga selalu menebar senyum. Jika kita merasa

tidak puas atas layanan kita langsung bisa menegur

petugas.

3. Nyaman

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang dilengkapi dengan pendingin ruangan

(AC). Lampu yang terang membuat barang atau petunjuk

yang dibutuhkan akan terlihat lebih jelas. Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang

menyediakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang

bekerja sama dengan bank tertentu, dan juga pelayanan

parkir gratis.

4. Dekat dengan rumah

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang berada di dekat rumah membuat

kebutuhan yang diinginkan masyarakat lebih cepat

terpenuhi tanpa harus pergi jauh. Hanya jalan kaki saja

sudah bisa mendapatkan barang yang diinginkan.

5. Ada diskon

Yang membuat Supermarket TJ. MART Jalan Depati

Hamzah Pangkalpinang banyak dikunjungi adalah adanya

potongan harga atau diskon. Barang-barang yang

diberikan diskon biasanya sangat murah dan tidak

dinaikkan.

6. Bisa bayar non tunai

Bagi pengunjung yang tidak membawa uang, bisa

membayar non tunai di Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang. Pengunjung bisa

menggunakan kartu kredit atau kartu debit yang bekerja

sama dengan bank tertentu.

7. Poin bagi pemegang kartu anggota

Untuk menarik pelanggan baru dan membuat pelanggan

lama tidak lari ke supermarket lain, Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang memiliki

taktik jitu dalam marketingnya. Tiap pelanggan yang

Page 2: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

12

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

membuat kartu anggota (member card) tersebut

mendapatkan poin.

8. Harga pas

Berbelanja di Supermarket TJ. MART Jalan Depati

Hamzah Pangkalpinang adalah tiap barang sudah ada

label harga pasti. Jika ada diskon, maka di papan rak

barang sudah tertera harga setelah dikenakan diskon.

II. LANDASAN TEORI

Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan sebuah proses yang khas yang

terjadi dari tindakan-tindakan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang

dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran

yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM serta

sumber-sumber lain (George R. Terry).

Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif

dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Malayu

S.P. Hasibuan: 2007).

Manajemen merupakan ilmu dan seni. “Manajemen

sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang

panjang oleh para ilmuan bidang manjemen dengan

pendekatan ilmiah”. Dalam aplikasinya manejemen

merupakan seni, yaitu seni mengelola sumber daya yang

dimiliki untuk mencapai tujuan yang ingin diraih (Dian

Wijayanto: 2012).

Manajemen Sebagai Profesi

Banyak usaha telah dilakukan untuk mengklasifikasikan

manajemen sebagai suatu profesi. Edgar H. Schein telah

menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria

untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat

diperinci berikut:

a. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-

prinsip umum. Adanya pendidikan, kursus-kursus dan

program-program latihan formal menunjukkan bahwa ada

prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat

diandalkan.

b. Para profesional mendapatkan status mereka karena

mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena

favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya dan

kriteria politik atau sosial lainnya.

c. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik

yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi

kliennya.

Fungsi Manajemen

Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau

kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan

bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Banyak sekali ahli yang

mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. George R.

Terry (2006) menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri

dari:

a. Perencanaan (Planning)

b. Pengorganisasian (Organizing)

c. Pengarahan dan Implementasi (Actuating)

d. Pengawasan (Controlling)

e. Peramalan (Forecasting)

Pengertian Pemasaran

Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001)

mendefinisikan pemasaran sebagai “suatu proses sosial dan

manajerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat

penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai

dengan orang lain”.

Dalam memahami definisi pemasaran terdapat beberapa

istilah penting dalam pemasaran, yaitu kebutuhan, keinginan,

dan permintaan; produk dan jasa; nilai, kepuasan, dan mutu;

dan pasar.

Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa tidak dapat diidentifikasikan dengan

jelas gambaran produknya. Jasa baru terlihat bila dikaitkan

dengan suatu hubungan langsung (interpersonal).

Kegiatan pemasaran jasa harus dapat mendekatkan

konsumen, pelanggan, mengkaji peluang – peluang pasar,

menetapkan posisi jasa segmen pasar dan pasar sasaran atas

dasar kebutuhan jasa tersebut serta merumuskan bauran

pemasaran (marketing mix), yang meliputi mutu dan

deversifikasi jasa, harga atau tarif dari kegiatan promosi dan

strategi penyampaian jasa tersebut.

Konsep Pemasaran

Kotler dan Amstrong (2008) Konsep pemasaran adalah

pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pegetahuan

akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan

kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada

pesaing.

Dalam pemasaran terdapat lima konsep alternatif yang

mendasari langkah – langkah organisasi dalam merancang

dan melaksanakan strategi pemasaran mereka :

a. Konsep produksi

b. Konsep produk

c. Konsep penjualan

d. Konsep pemasaran

e. Konsep pemasaran berwawasan sosial

Pangsa Pasar

Menurut Kotler dan Keller (2009), beberapa peneliti

mencoba mendefinisikan segmentasi dengan melihat dari

beberapa pandangan karakteristik:

a. Geografis

b. Demografis

c. Psikografis

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan produk

yang dihasilkan oleh suatu sistem pemasaran. Salah satu

tujuan perusahaan yang utama adalah untuk mendapatkan

laba yang diperoleh perusahaan dari hasil produksinya dan

untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan

dalam perluasan usahanya. Adapun salah satu yang menjadi

ukuran mengenai baik buruknya suatu perusahaan bisa

dilihat dari jumlah permintaan akan produknya, semakin

banyak jumlah permintaan produknya, maka semakin baiklah

perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya. Pemasaran

memiliki inti yang menjadi perhatian setiap pemasar yaitu

bauran pemasaran (marketing mix), dimana bauran

Page 3: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

13

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

pemasaran (marketing mix) merupakan susunan dari variabel

– variabel yang dapat dikontrol perusahaan dan dapat

digunakan untuk mempengaruhi pasar.

Bauran Pemasaran (marketing mix) menurut Kotler dan

Amstrong (2012) menjelaskan bahwa: “the of controllable

tactical marketing tools-product,price,place,and promotion-

that firm blends to produce the response if wants in the

target market”. Definisi tersebut dapat diartikan bahwa

bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat

pemasaran taksis terkontrol-produk, harga, distribusi dan

promosi.

Tugas pemasar adalah merencanakan setiap pemasaran

dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu

untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan

nilai bagi konsumen. Program pemasaran ini terdiri dari alat

– alat tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai

untuk digunakan. Dalam bauran pemasaran (marketing mix)

terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dalam

istilah 4P, yaitu produk (product), harga (price),

lokasi/distribusi (place), dan promosi (promotion),

sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat

pemasaran tambahan seperti lingkungan fisik (physical

evidence), orang (people), dan proses (process), sehingga

dikenal dengan istilah 7P.

a. Produk (product)

Pengertian produk (product) menurut Kotler dan

Amstrong (2001) adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan.

b. Harga (price)

Definisi harga (price) menurut Philip Kotler (2005),

“Price is the amount of money charged for a product or

service. More broadly, price is the sum of all the value

that consumers exchange for the benefits of having or

using the product or service”. Harga adalah sejumlah

uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.

Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang

ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan

dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

c. Distribusi / Lokasi (place) Definisi distribusi / lokasi (place) (Kotler, 2007)

mengenai distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah

diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. d. Promosi (promotion)

Menurut Philip Kotler dan Gery Amstrong (2001)

promosi adalah “aktivitas yang mengkomunikasikan

keunggulan produk dan membujuk konsumen sasaran

untuk membelinya”. Dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan untuk

menyampaikan informasi atau berkomunikasi antara

penjual dan pembeli potensial yang bersifat menyebarkan

informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan

pasar sasaran untuk menciptakan permintaan atas produk

barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

e. Lingkungan Fisik (physical evidence)

Bukti fisik menurut Kotler (2000) yaitu bukti yang

dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada

konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti

fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada

konsumen ataupun calon konsumen.

f. Orang (people)

Merupakan konsumen yang memberikan persepsi kepada

konsumen lain tentang kualitas jasa yang pernah

dibelinya dari perusahaan. Sehingga hal tersebut

berpengaruh terhadap proses pembelian jasa yang

bersangkutan.

g. Proses (process)

Menurut Philip Kotler (2006), proses disini adalah

mencakup bagaimana cara perusahaan melayani

permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen

tersebut memesan (order) hingga akhirnya mereka

mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa

perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik

atau khusus dalam melayani konssumennya. Yang

dimaksud proses dalam pemasaran yaitu keseluruhan

sistem yang berlangsung dalam penyelenggaraan dan

menentukan mutu kelancaran penyelenggaraan jasa yang

dapat memberikan kepuasan pada penggunanya.

Pengertian Perilaku Konsumen

The American Marketing Association mendefinisikan

perilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara afeksi

dan kognitif, perilaku dan lingkungannya dimana manusia

melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka”. Dari

definisi tersebut terdapat 3(tiga) ide penting yaitu :

a. Perilaku konsumen adalah dinamis

b. Melihatkan interaksi afeksi dan kognitif antara perilaku

dan kejadian disekitar.

c. Melihatkan pertukaran.

Perilaku konsumen adalah dinamis berarti bahasa

perilaku seorang konsumen, kelompok konsumen, ataupun

masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang

waktu.

Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Philip Kotler (2002) perilaku konsumen sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik budaya,

sosial, dan psikologis.

TABEL 1

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Budaya Sosial Pribadi Psikologis

Kebudaya

an

Subbuday

a

Kelas

sosial

Kelompok

acuan

Keluarga

Peran dan

status

Umur dan

siklus hidup

keluarga

Pekerjaan

dan

lingkungan

ekonomi

Gaya hidup

Kepribadian

Motivasi

Persepsi

Pembelajar

an

Keyakinan

dan sikap

Sumber : Philip Kotler (2002), Manajemen Pemasaran

(Marketing Management)

Tipe-tipe Perilaku Keputusan Membeli

Pengambilan keputusan oleh konsumen akan berbeda

menurut jenis keputusan pembelian. Henry Assael, seperti

dikutip Kotler (2000), membedakan empat tipe perilaku

pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan

Page 4: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

14

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek yaitu sebagai

berikut :

a. Perilaku membeli yang rumit (Complex Buying

Behaviour)

b. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan

(Dissonance Reducing Buying Behaviour)

c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual

Buying Behaviour)

d. Perilaku pembeli yang mencari keragaman (Variety

Seeking Buying Behaviour)

Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-

ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, dan keadaan

ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses

pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah tahap dalam

proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen

benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan

suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.

Ada lima tahap dalam melakukan pembelian yaitu :

a. Pengenalan Kebutuhan

b. Pencarian Informasi

c. Evaluasi Berbagai Alternatif

d. Keputusan Pembelian

e. Perilaku Pasca Pembelian

Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk skema

sederhana tetapi utuh memuat pokok-pokok unsur penelitian

data tata hubungan antara pokok-pokok unsur penelitian

tersebut. Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini

dapat digambarkan dalam bentuk skema seperti pada gambar

1 berikut.

GAMBAR 1

Kerangka Pemikiran Analisis Pengaruh Marketing Mix (7P)

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada TJ. MART

Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang

Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya

masih harus dilakukan pengujian berdasarkan kerangka

pemikiran di atas maka hipotesis yang akan diuji dalam

penelitian adalah:

H1 : Bahwa variabel produk secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang.

H2 : Bahwa variabel harga secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang.

H3 : Bahwa variabel lokasi secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang.

H4 : Bahwa variabel promosi secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang.

H5 : Bahwa variabel lingkungan fisik secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian

konsumen pada supermarket TJ. MART Jalan Depati

Hamzah Pangkalpinang.

H6 : Bahwa variabel orang secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang.

H7 : Bahwa variabel proses secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang.

H8 : Bahwa semua variabel bauran pemasaran (marketing

mix) 7P berpengaruh signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen pada supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Populasi Penelitian

Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa “populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi

penelitiadalah konsumen Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang berjumlah 20.000 orang.

Sampel Penelitian

Penelitian yang menggunakan seluruh anggota

populasinya disebut sampel total (total sampling) atau

sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota populasi

relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini jumlah

sampel hanya berjumlah 100 orang. Karena jumlah populasi

relatif kecil dan relatif mudah dijangkau, maka penulis

menggunakan metode total sampling. Dengan metode

pengambilan sampel ini diharapkan hasilnya dapat cenderung

lebih mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat

memperkecil pula terjadinya kesalahan/penyimpangan

terhadap nilai populasi (Usman & Akbar, 2008).

Menurut Arikunto yang dimaksud dengan sampel

adalah “sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.

Apabila subjek populasi yang kurang dari 10 lebih baik

diambil semua, sedangkan bila subjek lebih dari 10 maka

diambil 10%-15% atau 20%-25% dari populasi. Sampel

Produk (product)

X1

Harga (price) X2

Promosi

(promotion) X3

Orang (people) X4

Lokasi (place) X5

Lingkungan Fisik

(physical

evidence) X6

Proses (process)

X7

Keputusan

Pembelian

Konsumen Pada

Supermarket TJ.

MART Jalan

Depati Hamzah

Pangkalpinang

Page 5: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

15

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen Supermarket

TJ. MART yang telah membeli produk di Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan

purposive sampling adalah penentuan sample dengan kriteria

tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah

responden yang pernah melihat atau membeli produk di

Supermarket TJ. MART. Dengan melakukan jual beli di

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang dari jumlah seluruh konsumen pada bulan

Januari 2017 sampai bulan April 2017 yaitu 20.000

konsumen, penulis menggunakan rumus slovin untuk

menentukan sampel.

Untuk mendapatkan sampel yang dapat

menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel

penelitian ini digunakan rumus slovin (Manullang;2013)

sebagai berikut:

N

n =

1 + N(e)2

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Populasi

e = Tingkat toleransi kesalahan (error tolerance)

Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat toleransi

kesalahan sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus di

atas diperoleh sampel sebesar :

N 20.000

n = = = 99, 50 atau 100 orang

1 + N(e)2 1+ 20.000(0,1)2

Dengan memakai rumus slovin tersebut hasi dari

jumlah popuasi 20.000 orang dan mendapatkan responden

sejumlah 99,50 dan dibulatkan menjadi 100 orang.

Alasannya karena penyebaran kuesioner yang tidak

signifikan, maka dari itu responden dibulatkan menjadi 100

orang untuk mencapai error 10%.

Jenis Data Penelitian

Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian

dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: Data primer

adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung

secara empiric kepada pelaku langsung atau terlibat langsung

menggunakan metode pengumpulan data tertentu. Sedangkan

data sekunder diperoleh dari pihak lain dan sumber umum

(buku teks, ensiklopedia, internet, majalah, surat kabar,

jurnal, bulletin, dsb).

Sumber data penelitian adalah asal-muasal data yang

diperlukan untuk penelitian Menurut Suharsimi Arikunto

(2002) “sumber data adalah subjek darimana data dapat

diperoleh”. Adapun sumber data yang diperoleh dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak

perusahaan, berupa jumlah karyawan, sejarah singkat

Supermarket TJ.MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang. Selain dari hasil wawancara, data primer

juga didapatkan dari hasil observasi dan angket yang

telah diisi oleh responden, yaitu konsumen Supermarket

TJ.MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.

b. Data Sekunder

Diperoleh dari literatur, artikel, tulisan-tulisan ilmiah,

serta situs/website di internet.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu cara yang

digunakan peneliti untuk memperoleh data. Menurut Sugiono

(2006) menyatakan bahwa ”sumber primer adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat orang lain atau dokumen”. Dapat dijelaskan

dengan gambar 2 Tahapan Pengumpulan Data, Analisis Data

dan Pembahasan Serta Penarikan Kesimpulan dan Saran,

yaitu sebagai berikut:

GAMBAR 2

Tahapan Pengumpulan Data, Analisis Data dan

Pembahasan Serta Penarikan Kesimpulan dan Saran

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Penyebaran Kuesioner/

Observasi Perundangan, Uraian

Tugas dan Sumber lain

yang relevan, PP

Analisis Data dan Pembahasan

Statistik Deskritif, Validitas, Reliabelitas, Normalitas Analisis Soal Test, Analisis

Skor Butir, Persamaan Regresi, Koefisien Determinasi Uji Hipotesis (Uji t dan

Uji F) dengan Relevan Menggunakan Regresi Linear Berganda

Penarikan Kesimpulan dan Saran

Sumber: Ridwan dan Sunarto 2009 ; Ridwan 2009

Operasional Variabel

Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa ”variabel

penelitian adalah suatu akribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulan”.

Metode Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari

hasil penelitian yang bersifat kualitatif ini, maka penulis

menggunakan analisis statistik dengan langkah sebagai

berikut:

a. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan

deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data

variabel yang diperoleh dan kelompok subjek yang

diteliti. Yang termasuk dalam analisis data statistik

deskriptif adalah penyajian data melalui tabel distribusi

frekuensi, tabel histogram, mean dan skor deviasi.

b. Penskoran

Pada penskoran ini, langkah yang ditempuh adalah

memasukkan data-data angket yang telah diperoleh

kemudian menjumlahkan masing-masing jawaban yang

diberikan responden dalam angket penelitian yang terdiri

dari 29 soal yakni dengan memberi nilai pada setiap item

Page 6: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

16

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

jawaban pada angket untuk responden dengan ketentuan

sebagai berikut:

c. Pada pertanyaan yang berbentuk positif, bobot nilainya

adalah:

a. Alternatif jawaban SS dengan nilai 5

b. Alternatif jawaban S dengan nilai 4

c. Alternatif jawaban KS dengan nilai 3

d. Alternatif jawaban TS dengan nilai 2

e. Alternatif jawaban STS dengan nilai 1

d. Pada pertanyaan yang berbentuk negatif, bobot nilainya

adalah:

a. Alternatif jawaban SS dengan nilai 1

b. Alternatif jawaban S dengan nilai 2

c. Alternatif jawaban KS dengan nilai 3

d. Alternatif jawaban TS dengan nilai 4

e. Alternatif jawaban STS dengan nilai 5

Instrumen Penelitian

Adapun pengujian instrument dengan uji validitas dan

uji realibilitas menggunakan metode analisis data yang

digunakan penulis dalam penelitian ini dengan menggunakan

software program SPSS versi 22 adalah:

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik

suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang

seharusnya diukur. Untuk menguji validitas konstruk

dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir

pernyataan dengan skor totalnya (Sugiono: 2010).

Pengujian validitas ini dilakukan dengan cara

mengkorelasikan jawaban-jawaban pada setiap item

pernyataan yang diberikan responden, yang selanjutnya

dibandingkan dengan rtabel. Dalam pengujian persyaratan

analisis ini, pengkorelasian yang dimaksud menggunakan

koefisien korelasi person (Product Moment Coefficient of

Corelation). Perhitungan rumus product moment dapat

dilihat pada rumus berikut (Sugiono : 2010) :

)Y)(Y(NX)(XN

Y))(X(XYN

2222xyr

Keterangan :

rxy= Keeratan hubungan

x = Jumlah skor pernyataan

y = Jumlah skor total pernyataan

n = Jumlah sampel yang di uji

Dengan ketentuan :

1. Jika rhitung positif dan rhitung > r tabel, maka variabel

tersebut valid,

2. Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel, maka variabel

tersebut tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Reliabel adalah tingkat kepercayaan hasil suatu

pengukuran yang merupakan salah satu ciri atau karakter

utama instrumen pengukuran yang baik. Suatu instrumen

dikatakan reliabilitas jika hasil pengukurannya konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu atau instrumen yang

reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama. Pengukuran yang

memiliki reliabilitas yaitu pengukuran yang mampu

memberikan hasil ukur yang terpercaya. Pengujian

reliabiltas dilakukan dengan menggunakan teknik alpha

cronbach (Arikunto: 2001) yaitu sebagai berikut :

𝑎 =𝑘𝑟

1 + (𝑘 − 1)𝑟

Keterangan:

𝑎 = Koefisien reliabilitas

𝑟 = Koefisien rata – rata korelasi antar variabel

𝑘 = Jumlah variabel bebas

Kriteria reliabilitas :

1. Jika nilai 𝑎> dari 0,60, maka seluruh butir pernyataan

reliabel artinya, instrument dapat dan layak

digunakan.

2. Jika nilai 𝑎 < dari 0,60, maka seluruh butir pernyataan

tidak reliable artinya, instrumen tidak layak

digunakan.

Peneliti dalam melakukan pengukuran reliabilitas ini

menggunakan teknik reliability analysis alpha yang dibantu

dengan program SPSS versi 22.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang

harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang

berbasis ordinary least square (Agusyana : 2011).

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal (Imam Ghozali : 2005). Uji

normalitas data dilakukan dengan dua cara yaitu dibuat

histogram untuk distribusi standardized residual, dan

dibuat grafik normal probability plot pada setiap model.

b. Uji Multikolinearlitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel bebas yang diuji benar - benar bebas. Cara yang

digunakan adalah dengan menghitung tolerance dan VIF.

Jika hasil perhitungan diperoleh nilai tolerance dan nilai

VIF untuk masing-masing tahapan penelitian. Jika

diketahui bahwa nilai tolerance mendekati 1, maka dapat

dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas. Demikian juga dengan nilai VIF,

ternyata nilai VIF yang diperoleh < 10, maka dapat

dikatakan bahwa tidak ada multicollinearity antara

variabel bebas.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk melihat ada atau tidak

adanya pengaruh Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,

Lingkungan Fisik, dan Proses Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang. Persamaan regresi diadopsi

dari persamaan yang dipakai Ghozali (2005). Maka berikut

ini persamaan yang digunakan dengan rumus sebagai

berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X 5+ b6X6 + b7X7 + e

Page 7: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

17

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian Konsumen (Variabel

dependen)

a = Konstanta (Keputusan Pembelian Konsumen)

b1 = Koefisien regresi variabel (Produk)

b2 = Koefisien regresi variabel (Harga)

b3 = Koefisien regresi variabel (Promosi)

b4 = Koefisien regresi variabel (Orang)

b5 = Koefisien regresi variabel (Lokasi)

b6 = Koefisien regresi variabel (Lingkungan Fisik)

b7 = Koefisien regresi variabel (Proses)

X1 = Produk (Variabel independen)

X2 = Harga (Variabel independen)

X = Promosi (Variabel independen)

X4 = Orang (Variabel independen)

X5 = Lokasi(Variabel independen)

X6 = Lingkungan Fisik (Variabel independen)

X7 = Proses (Variabel independen)

e = error

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik

yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada

hubungan pengaruh antara tujuh variabel. Nilai koefisien

determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel

dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang

dihasilkan. Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan r2

untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih

dari dua variable adalah untuk mengetahui proporsi

keragaman total dalam variable terikat (Y) yang dapat

dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas (X)

yang ada dalam model persamaan regresi linier berganda

secara bersama-sama. Sedangkan untuk melihat seberapa

besar tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen yang digunakan koefisien determinasi (KD)

dengan rumus menurut Sugiyono (2006) sebagai berikut :

KD = r2 x 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi yang dikuadratkan

KD = 0% berarti pengaruh bebas (variabel X) terhadap

terikat (variabel Y).

KD =100% berarti pengaruh bebas (variabel X)

terhadap terikat(variabel Y).

Berdasarkan rumus di atas maka hasil perhitungan

dapat dikategorikan dalam kriteria besarnya pengaruh

berdasarkan tabel sebagai berikut sebagai berikut:

TABEL 2

Kriteria Koefisien Determinasi

Interval Tingkat Pengaruh

0% - 19,9% Sangat rendah

20% - 39,9% Rendah

40% - 59,9% Sedang

60% - 79,9% Kuat

80% - 100% Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2006)

Harga R atau r2 yang diperoleh sesuai dengan variasi

yang dijelaskan masing-masing variabel yang tinggal dalam

regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan

penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh

saja (bersifat nyata).

Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan

pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian

ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan,

dilakukan dengan pengujian secara persial atau

menggunakan uji (t) dan pengujian secara simultan atau

menggunakan uji (F), serta pengujian determinasi R atau (r2).

Dengan mengetahui adanya pengaruh variabel Produk,

Harga, Lokasi, Promosi, Lingkungan Fisik, Orang, dan

Proses Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang maka digunakan:

Uji F Test (Simultan)

Uji F Test (Simultan) pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh cukup kuat secara bersama-bersama

terhadap variabel terikat Ghozali, (2005). Berdasarkan

penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan

dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel

bebas yaitu Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,

Lingkungan Fisik, dan Proses Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang sebagai variabel terikat.

Dapat digambarkan dengan konsep kerangka pemikiran

yaitu:

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

H0: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 = 0, artinya variabel-variabel

bebas (Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,

Lingkungan Fisik, dan Proses) tidak terdapat

pengaruh yang signifikan dan positif secara bersama-

sama terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian

Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang.

H1: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 ≠ 0, artinya variabel-variabel

bebas (Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,

Lingkungan Fisik, dan Proses) terdapat pengaruh

yang signifikan dan positif secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian

Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang.

Dasar pengambilan keputusan Ghozali, (2005), yaitu

dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Apabila Ftabel > Fhitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Apabila Ftabel < Fhitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Uji t Test (Parsial)

Uji t Test (Parsial) pada dasarnya menunjukkan

seberapa besar pengaruh suatu variabel bebas secara

individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel

terikat Ghozali, (2005). Pengujian ini bertujuan menguji

pengaruh variabel bebas (Produk, Harga, Promosi, Orang,

Lokasi, Lingkungan Fisik, dan Proses) terhadap variabel

terikat (Keputusan Pembelian Konsumen) Pada Supermarket

Page 8: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

18

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang secara

persial. Dapat digambarkan dengan konsep kerangka

pemikiran yaitu sebagai berikut dibawah ini.

Hipotesis yang akan digunakan dalam pengujian ini

adalah:

H0: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 = 0, artinya, variabel bebas

(Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan

Fisik, dan Proses) tidak terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat (Keputusan

Pembelian Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang secara parsial.

H1: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 ≠ 0, artinya variabel bebas

(Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan

Fisik, dan Proses) terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian

Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang secara parsial.

Dasar pengambilan keputusan Ghozali, (2005) dengan

membandingkan nilai thitung dengan ttabel.

1. Apabila ttabel> thitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak

2. Apabila ttabel< thitung maka H0 ditolak dan H1 diterima

Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.

1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0

diterima dan H1 ditolak.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0

ditolak dan H1 diterima.

IV. PEMBAHASAN

Profil Responden

Respoden pada penelitian ini adalah data pembelian

konsumen pada Supermarket TJ. MART Jalan Depati

Hamzah Pangkalpinang sebanyak 100 orang yang telah di

bahas pada bab sebelumnya. Berdasarkan penelitian

diperoleh gambaran umum mengenai identitas responden

yaitu sebagai berikut :

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian

konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden

menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut:

TABEL 3

Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART

diolah peneliti

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat dua

jenis kelamin responden yaitu Laki-laki dan Perempuan.

Responden Laki-laki sebanyak 39 orang dengan persentase

39% dan responden Perempuan sebanyak 61 orang dengan

persentase 61%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan

bahwa sebagian besar responden yang diteliti lebih banyak

yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 61 orang

atau (61,00%).

b. Data Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian

konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden

menurut usia adalah sebagai berikut:

TABEL 4

Profil Responden Berdasarkan Usia

Keterangan Frekuensi Persentase

10-16 tahun 13 13

17-23 tahun 21 21

24-30 tahun 22 22

31-37 tahun 17 17

38-44 tahun 10 10

45-51 tahun 11 11

>51 tahun 6 6

Total 100 100

Sumber : Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART

diolah peneliti

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat tujuh

jenis usia responden yaitu 10-16 tahun, 17-23 tahun, 24-30

tahun, 31-37 tahun, 38-44 tahun, 45-51 tahun, dan >51 tahun.

Responden usia 10-16 tahun sebanyak 13 orang dengan

persentase 13%. Responden usia 17-23 tahun sebanyak 21

orang dengan persentase 21%. Responden usia 24-30 tahun

sebanyak 22 orang dengan persentase 22%. Responden usia

31-37 tahun sebanyak 17 orang dengan persentase 17%.

Responden usia 38-44 tahun sebanyak 10 orang dengan

persentase 10%. Responden usia 45-51 tahun sebanyak 11

orang dengan persentase 11%. Responden usia >51 tahun

sebanyak 6 orang dengan persentase 6%. Berdasarkan data

tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang

diteliti lebih banyak yang berumur antara 24-30 tahun

dengan jumlah 22 orang atau (22,00%).

c. Data Responden Berdasarkan Status

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian

konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden

menurut status adalah sebagai berikut:

TABEL 5

Profil Responden Berdasarkan Status

Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Menikah 58 58

Belum

Menikah

42 42

Total 100 100

Sumber : Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART

diolah peneliti

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat dua

jenis status responden yaitu Menikah dan Belum Menikah.

Responden Menikah sebanyak 58 orang dengan persentase

58% dan responden Belum Menikah sebanyak 42 orang

dengan persentase 42%. Berdasarkan data tersebut

menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti

lebih banyak yang menikah dengan jumlah 58 orang atau

(58,00%).

Keterangan Frekuensi Persentase

(%)

Laki-laki 39 39

Perempuan 61 61

Total 100 100

Page 9: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

19

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

d. Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian

konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden

menurut pendidikan adalah sebagai berikut:

TABEL 6

Profil Responden Berdasarkan Pendidikan

Keterangan Frekuensi Persentase

(%)

SD 10 10

SMP 11 11

SMU/SMK 56 56

Perguruan

Tinggi

23 23

Total 100 100

Sumber : Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART

diolah peneliti

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat empat

jenis pendidikan responden yaitu SD, SMP, SMU/SMK, dan

Perguruan Tinggi. Responden SD sebanyak 10 orang dengan

persentase 10%. Responden SMP sebanyak 11 orang dengan

persentase 11%. Responden SMU/SMK sebanyak 56 orang

dengan persentase 56%. Responden Perguruan Tinggi

sebanyak 23 orang dengan persentase 23%. Berdasarkan data

tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang

diteliti lebih banyak SMU/SMK dengan jumlah 56 orang

atau (56,00%).

e. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian

konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden

menurut pekerjaan adalah sebagai berikut:

TABEL 7

Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan

Keterangan Frekuensi Persentase (%)

Pelajar 19 19

Karyawan Swasta 43 43

Wirausaha 14 14

PNS 24 24

Total 100 100

Sumber: Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.

MART diolah peneliti

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat empat

jenis pekerjaan responden yaitu Pelajar, Karyawan Swasta,

Wirausaha, dan PNS. Responden Pelajar sebanyak 19orang

dengan persentase 19%. Responden Karyawan Swata

sebanyak 43 orang dengan persentase 43%. Responden

Wirausaha sebanyak 14 orang dengan persentase 14%.

Responden PNS sebanyak 24 orang dengan persentase 24%.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa sebagian

besar responden yang diteliti lebih banyak Karyawan Swasta

dengan jumlah 43 orang atau (43,00%).

Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis meliputi Uji validitas

dan Uji reliabilitas terhadap data mentah dilakukan untuk

memeriksa validitas dari masing-masing kuesioner dan

konsistensi alat ukur. Untuk memperoleh hasil perhitungan

yang akurat, proses penghitungan menggunakan aplikasi

SPSS 22

. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik

suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang

seharusnya diukur. Perhitungan validitas dengan teknik

korelasi “product moment” diperoleh koefisien korelasi butir

(r-hitung) dengan sampel sebanyak 100 orang (n = 100

orang), dengan = 0.05 didapat r tabel 0,197, artinya apabila

rhitung < rtabel, maka butir instrumen tersebut tidak dapat

digunakan (tidak valid) dan apabila rhitung > rtabel, maka butir

instrumen tersebut dapat digunakan (valid). Dari perhitungan

statistik untuk masing-masing variabel, ternyata bahwa rhitung

yang diperoleh lebih besar dari rtabel, sehingga dikatakan

bahwa semua butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-nilai

koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen setiap

variabel, disajikan sebagai berikut :

a. Variabel Produk (X1)

Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk

variabel Produk dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 8

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X1)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,405 0,197 valid

2 0,313 0,197 Valid

3 0,359 0,197 Valid

4 0,494 0,197 Valid

5 0,460 0,197 Valid

6 0,425 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 8, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Produk (X1) yang diperoleh rata-rata lebih

besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.

b. Variabel Harga (X2)

Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk

variabel Harga dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 9

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X2)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,419 0,197 valid

2 0,451 0,197 valid

3 0,428 0,197 Valid

4 0,426 0,197 Valid

5 0,404 0,197 Valid

6 0,412 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 9, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Harga (X2) yang diperoleh rata-rata lebih

besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.

Page 10: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

20

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

c. Variabel Promosi (X3)

Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk

variabel Promosi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 10

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X3)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,243 0,197 valid

2 0,308 0,197 valid

3 0,409 0,197 Valid

4 0,410 0,197 Valid

5 0,266 0,197 Valid

6 0,400 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 10, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Promosi (X3) yang diperoleh rata-rata

lebih besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.

d. Variabel Orang (X4)

Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk

variabel Orang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 11

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X4)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,320 0,197 valid

2 0,410 0,197 valid

3 0,410 0,197 Valid

4 0,410 0,197 Valid

5 0,418 0,197 Valid

6 0,417 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 11, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Orang (X4) yang diperoleh rata-rata lebih

besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.

e. Variabel Lokasi (X5)

Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk

variabel Lokasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 12

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X5)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,269 0,197 valid

2 0,243 0,197 valid

3 0,249 0,197 Valid

4 0,338 0,197 Valid

5 0,402 0,197 Valid

6 0,286 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 12, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Lokasi (X5) yang diperoleh rata-rata lebih

besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.

f. Variabel Lingkungan Fisik (X6)

Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk

variabel Lingkungan Fisik dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

TABEL 13

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X6)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,309 0,197 valid

2 0,314 0,197 valid

3 0,279 0,197 Valid

4 0,261 0,197 Valid

5 0,270 0,197 Valid

6 0,300 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 13, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Lingkungan Fisik (X6) yang diperoleh

rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh instrumen

dikatakan valid.

g. Variabel Proses (X7)

Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk

variabel Proses dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 14

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X7)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,289 0,197 valid

2 0,319 0,197 valid

3 0,235 0,197 Valid

4 0,319 0,197 Valid

5 0,400 0,197 Valid

6 0,265 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 14, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Proses (X7) yang diperoleh rata-rata lebih

besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.

h. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

TABEL 15

Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (Y)

Nomor

Kuesioner rhitung rtabel Keterangan

1 0,404 0,197 valid

2 0,402 0,197 valid

3 0,404 0,197 Valid

4 0,307 0,197 Valid

5 0,302 0,197 Valid

6 0,301 0,197 valid

Sumber: Data diolah peneliti

Page 11: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

21

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 15, dapat

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas

instrumen variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

yang diperoleh rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh

instrumen dikatakan valid.

Uji Reliabilitas

Reliabel adalah tingkat kepercayaan hasil suatu

pengukuran yang merupakan salah satu ciri atau karakter

utama instrument pengukuran yang baik. Perhitungan

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

aplikasi SPSS versi 22 sehingga diperoleh nilai Koefisien

Reliabilitas Alpha Cronbach, sebagai berikut :

TABEL 16

Koefisien Reliabilitas

No. VARIABEL

Koefisien

Reliabilitas

(Alpha)

1. Produk (X1) 0,755

2. Harga (X2) 0,737

3. Promosi (X3) 0,828

4. Orang (X4) 0,706

5. Lokasi (X5) 0,647

6. Lingkungan Fisik (X6) 0,737

7. Proses (X7) 0,741

8. Keputusan Pembelian Konsumen

(Y)

0,802

Sumber: Data diolah peneliti

Hasil Koefisien Reliabilitas (Alpha) yang tertera pada

tabel 16, dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan

handal, artinya suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data atau mengukur

obyek yang telah ditetapkan karena instrumen tersebut sudah

tergolong baik dimana koefisien reliabilitas alpha > dari

alpha correctit alpha item correlation atau suatu variabel

dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60 (Imam Ghozali :2011).

Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang

harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang

berbasis ordinary least square (Agusyana : 2011).

Persyaratan Normalitas Data

Pengujian normalitas data, dilakukan dengan dua cara

yaitu dibuat histogram untuk distribusi standardized

residual, dan dibuat grafik normal probability plot pada

setiap model. Untuk memperoleh hasil yang akurat,

penghitungan dilakukan dengan program SPSS, hasilnya

peneliti kemukakan sebagai berikut :

GAMBAR 2

Normal Probability

Sumber : Data diolah peneliti

Pada Gambar 2, normal probability memperlihatkan

bahwa sebaran data pada chart tersebut terdapat korelasi

yang kuat antara Expected Cumulative Probability dengan

Observed Cumulative Probability, sehingga memenuhi

persyaratan normalitas.

Pengujian Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel bebas yang diuji benar - benar bebas , jika

nilai VIF yang diperoleh < 10, maka dapat dikatakan bahwa

tidak ada multicollinearity antara variabel bebas. Cara yang

digunakan adalah dengan menghitung tolerance dan VIF.

Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS versi 22 maka

didapatkan hasil sebagai berikut:

TABEL 17

Koefisien Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Produk 0,460 2,173

Harga 0,501 1,995

Promosi 0,525 1,904

Orang 0,519 1,926

Lokasi 0,581 1,721

Lingkungan Fisik 0,840 1,191

Proses 0,810 1,234

Sumber: data diolah peneliti

Dari data tabel diatas hasil perhitungan nilai variance

inflation factor (VIF) menunjukkan tidak ada satu variabel

independen yang memiliki nilai VIF kurang dari 10. Jadi

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar

variabel independen dalam model regresi.

Pengujian Regresi Berganda

Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan

aplikasi SPSS versi 22, diperoleh nilai persamaan regresi

Page 12: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

22

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

linear berganda antara variabel bebas X, yaitu Produk (X1),

Harga (X2), Promosi (X3), Orang (X4), Lokasi (X5),

Lingkungan Fisik (X6), dan Proses (X7), sedangkan variabel

terikat yaitu nilai dari Keputusan Pembelian Konsumen (Y).

Untuk lebih jelasnya nilai-nilai dari koefisien masing-masing

variabel dapat dilihat dalam tabel IV.16 berikut ini :

TABEL 18

Perhitungan Regresi

dari tabel koefisien tersebut di atas, maka nilai persamaan

regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5X5 + b6X6+ b7X7

Y = 23,309 + 0,302X1 + 0,302X2 + 0,351X3 + 0,401X4 +

0,320X5 + 0,420X6 + 0,380X7

(0,000) (0,002) (0,002) (0,002) (0,001)

(0,001) (0,002) (0,002)

Angka-angka yang terdapat di dalam kurung

merupakan besarnya nilai signifikan dari masing-masing

variabel bebas dimana koefisien regresi < α (0,05) berarti

berpengaruh signifikan. variabel Produk (X1), Harga (X2),

Promosi (X3), Orang (X4), Lokasi (X5), Lingkungan Fisik

(X6), dan Proses (X7) nilainya adalah positif, yang

menjelaskan bahwa hubungan tersebut searah dengan

Keputusan Pembelian Konsumen (Y), apabila variabel-

variabel bebas tersebut mengalami kenaikan, maka nilai

variabel terikat juga akan mengalami kenaikan atau

sebaliknya. Sedangkan nilai intersep dan nilai koefisien dari

masing-masing variabel diantaranya variabel Produk (X1),

Harga (X2), Promosi (X3), Orang (X4), Lokasi (X5),

Lingkungan Fisik (X6), dan Proses (X7) dan Keputusan

Pembelian Konsumen (Y) dalam persamaan tersebut di atas

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Intersep 23,309 menyatakan bahwa jika tidak ada

variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Orang

(X4), Lokasi (X5), Lingkungan Fisik (X6), dan Proses (X7)

maka Keputusan Pembelian Konsumen Pada

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang adalah 23,309 satuan .

2. Untuk Produk (X1) : 0,302 artinya apabila variabel

Produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.

3. Untuk Harga (X2) : 0,302 artinya apabila variabel Harga

meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.

4. Untuk Promosi (X3) : 0,351 artinya apabila variabel

Lokasi meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.

5. Untuk Orang (X4) : 0,401 artinya apabila variabel

Promosi meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan

Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,001 satuan.

6. Untuk Lokasi (X5) : 0,320 artinya apabila variabel

Lingkungan Fisik meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan Keputusan Pembelian Konsumen sebesar

0,001 satuan.

7. Untuk Lingkungan Fisik (X6) : 0,420 artinya apabila

variabel Orang meningkat 1 satuan maka akan

meningkatkan Keputusan Pembelian Konsumen sebesar

0,002 satuan.

8. Untuk Proses (X7) : 0,380 artinya apabila variabel Proses

meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.

Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.

Setelah dilakukan perhitungan melalui aplikasi SPSS versi

22 diperoleh koefisien determinasi (r-square) sebesar 0,830.

Nilai ini dapat didefinisikan bahwa 83% variabel Keputusan

Pembelian Konsumen dapat dijelaskan oleh Produk, Harga,

Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik, dan Proses

secara bersama-sama, sisanya 17% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini

TABEL 19

Pengujian Hipotesis

Pengujian dilakukan terhadap masing-masing hipotesis

dengan urutan langkah sebagai berikut :

a. Uji t untuk b1

b. Uji t untuk b2

c. Uji t untuk b3

d. Uji t untuk b4

Model

Unstandardi

zed

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficien

ts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constan

t)

23,3

09

2,16

0

10,7

91 0,000

Produk 0,30

2

0,07

7 0,033

3,21

4 0,002

Harga 0,30

2

0,07

8 0,036

3,24

3 0,002

Promosi 0,35

1

0,07

8 0,096

5,66

8 0,002

Orang 0,40

1

0,08

4 0,024

4,16

7 0,001

Lokasi 0,32

0

0,06

8 0,060

4,44

3 0,001

Lingkun

gan Fisik

0,42

0

0,05

8 0,005

5,04

5 0,002

Proses 0,38

0

0,05

5 0,060

3,52

0 0,002

Sumber : Data diolah peneliti

Model Summaryb

Mo

del R

R

Squar

e

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,911a ,830 ,821 1,807 2,007

a. Predictors: (Constant), Proses, Promosi, Lingkungan

Fisik, Produk, Lokasi, Orang, Harga

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Page 13: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

23

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

e. Uji t untuk b5

f. Uji t untuk b6

g. Uji t untuk b7

h. Uji F

Adapun uji untuk masing-masing hipotesis adalah

sebagai berikut :

a. Uji t untuk b1

Uji t untuk b1 dilakukan untuk menguji hipotesa

pertama, yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Produk terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Produk terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

TABEL 20

thitung Variabel (X1)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 23,309 2,160 10,791 ,000

Produk ,302 ,077 ,033 3,214 ,002

Sumber : Data diolah peneliti

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,302X1. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Produk akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,302 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

3,214 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,214) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Produk

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah pangkalpinang. Pengertian produk (product)

menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan.

b. Uji t untuk b2

Uji t untuk b2 dilakukan untuk menguji hipotesa kedua,

yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Harga terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

TABEL 21

thitung Variabel (X2)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 23,309 2,160 10,791 ,000

Harga ,302 ,078 ,036 3,243 ,002

Sumber : Data diolah peneliti

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,302X2. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Harga akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,302 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

3,243 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,243) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Harga

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah pangkalpinang. Definisi harga (price)

menurut Philip Kotler (2005), “Price is the amount of money

charged for a product or service. More broadly, price is the

sum of all the value that consumers exchange for the benefits

of having or using the product or service”. Harga adalah

sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau

jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang

ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari

kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

c. Uji t untuk b3

Uji t untuk b4 dilakukan untuk menguji hipotesa

keempat, yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Promosi terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Promosi terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

Page 14: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

24

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

TABEL 22

thitung Variabel (X3)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffic

ients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 23,309 2,160 10,791 ,000

Promosi ,351 ,078 ,096 5,668 ,002

Sumber : Data diolah peneliti

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,351X3. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Promosi akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,351 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

5,668 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (5,668) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

Promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang. Menurut Philip

Kotler dan Gery Amstrong (2001) promosi adalah aktivitas

yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan

membujuk konsumen sasaran untuk membelinya.

d. Uji t untuk b4

Uji t untuk b6 dilakukan untuk menguji hipotesa

keenam, yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Orang terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Orang terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

TABEL 23

thitung Variabel (X4)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standar

dized

Coeffici

ents

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 23,309 2,160 10,791 ,000

Orang ,401 ,084 ,024 4,167 ,001

Sumber : Data diolah peneliti

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,401X4. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Orang akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,401 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

4,167 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,167) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Orang

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah pangkalpinang. Orang merupakan konsumen

yang memberikan persepsi kepada konsumen lain tentang

kualitas jasa yang pernah dibelinya dari perusahaan.

e. Uji t untuk b5

Uji t untuk b3 dilakukan untuk menguji hipotesa ketiga,

yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Lokasi terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

TABEL 24

thitung Variabel (X5)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficie

nts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 23,309 2,160 10,791 ,000

Lokasi ,320 ,068 ,060 4,443 ,001

Sumber : Data diolah peneliti

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,320X5. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Lokasi akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,320 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

4,443 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,443) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Lokasi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah pangkalpinang. Definisi Lokasi (place)

menurut (Kotler, 2007) mengenai distribusi adalah berbagai

kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat

produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen

sasaran.

Page 15: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

25

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

f. Uji t untuk b6

Uji t untuk b5 dilakukan untuk menguji hipotesa kelima,

yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Lingkungan Fisik

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Lingkungan Fisik terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,320X5. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Lokasi akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,320 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

4,443 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,443) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Lokasi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah pangkalpinang. Definisi Lokasi (place)

menurut (Kotler, 2007) mengenai distribusi adalah berbagai

kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat

produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen

sasaran.

g. Uji t untuk b6

Uji t untuk b5 dilakukan untuk menguji hipotesa kelima,

yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Lingkungan Fisik

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Lingkungan Fisik terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

TABEL 25

thitung Variabel (X6)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 23,309 2,160 10,791 ,000

Lingkun

gan

Fisik

,420 ,058 ,005 5,045 ,002

Sumber : Data diolah peneliti

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,420X6. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Lingkungan Fisik akan meningkatkan

Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,420 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

5,045 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (5,045) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

Lingkungan Fisik mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Lingkungan Fisik menurut Kotler (2000) yaitu bukti yang

dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen

sebagai usulan nilai tambah konsumen.

h. Uji t untuk b7

Uji t untuk b7 dilakukan untuk menguji hipotesa

ketujuh, yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Proses terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket

TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Proses terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka

keputusannya H1 diterima.

TABEL 26

thitung Variabel (X7)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 23,309 2,160 10,791 ,000

Proses ,380 ,055 ,060 3,520 ,002

Sumber : Data diolah peneliti

Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =

23,309 + 0,380X7. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap

peningkatan 1 satuan Proses akan meningkatkan Keputusan

Pembelian Konsumen sebesar 0,380 satuan.

Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar

3,520 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,520) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai

sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Proses

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah pangkalpinang. Menurut Philip Kotler

(2006), proses disini adalah mencakup bagaimana cara

perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya.

Page 16: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

26

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

i. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji hipotesa kedelapan,

yaitu :

Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Produk, Harga,

Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik, dan

Proses secara bersama-sama terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART

Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.

H1 : diduga terdapat pengaruh Produk, Harga, Promosi,

Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik, dan Proses secara

bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan Depati

Hamzah Pangkalpinang.

Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima

atau dengan membandingkan Fhitung > Ftabel maka

keputusannya H1 diterima.

TABEL 27

Hasil Perhitungan Uji F

Sumber : Data diolah peneliti

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan

program SPSS versi 22 diperoleh nilai Fhitung 4,091 seperti

terlihat pada tabel 27. Sedangkan harga kritis nilai Ftabel

dengan derajat bebas pembilang 7 dan penyebut 92 pada

(0,05) sebesar 2,11. Dengan demikian Fhitung (4,091) > Ftabel

(2,11), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima demikian

juga jika menggunakan membandingkan nilai sign sebesar

0,000. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama

Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik,

dan Proses berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang.

Pengukuran Uji F untuk mengetahu tentang hubungan

kondisional variabel Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,

Lingkungan Fisik, dan Proses secara bersama-sama terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.

V. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai

Analisis Pengaruh Marketing Mix (7P) Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART Jalan

Depati Hamzah Pangkalpinang maka kesimpulan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh signifikan variabel Produk Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil

perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 3,214

sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,214) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh

nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya

jelas Ho ditolak dan H1 diterima.

2. Terdapat pengaruh signifikan variabel Harga Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil

perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 3,243

sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,243) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh

nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya

jelas Ho ditolak dan H1 diterima.

3. Terdapat pengaruh signifikan variabel Promosi Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil

perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 5,668

sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (5,668) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh

nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya

jelas Ho ditolak dan H1 diterima.

4. Terdapat pengaruh signifikan variabel Orang Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil

perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 4,167

sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,167) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh

nilai sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya

jelas Ho ditolak dan H1 diterima.

5. Terdapat pengaruh signifikan variabel Lokasi Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil

perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 4,443

sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,443) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh

nilai sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya

jelas Ho ditolak dan H1 diterima.

6. Terdapat pengaruh signifikan variabel Lingkungan Fisik

Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada

Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah

Pangkalpinang. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai

thitung sebesar 5,045 sedangkan ttabel dengan derajat bebas

98 pada (0,05) sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung

(5,045) > ttabel (1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan

H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan pengolahan

data diperoleh nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian

keputusannya jelas Ho ditolak dan H1 diterima.

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 93,470 7 13,354 4,091 ,000b

Residual 300,320 92 3,264

Total 393,790 99

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Proses, Promosi, Lingkungan Fisik,

Produk, Lokasi, Orang, Harga

Page 17: ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P) TERHADAP …

JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682

27

www.stie-ibek.ac.id

© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK

7. Terdapat pengaruh signifikan variabel Proses Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.

MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil

perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 3,520

sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)

sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,520) > ttabel

(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau

dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh

nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya

jelas Ho ditolak dan H1 diterima.

8. Terdapat pengaruh signifikan variabel Produk, Harga,

Lokasi, Promosi, Lingkungan Fisik, Orang, dan Proses

secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan Depati

Hamzah Pangkalpinang. Hal ini terbukti dengan nilai

Fhitung 4,091, sementara itu nilai Ftabel 2,11 dengan

demikian Fhitung (4,091) > Ftabel (2,11) keputusannya jelas

Ho ditolak dan H1 diterima.

Saran

1. Tentunya semua produk akan menjalani siklus daur

produk. Pengembangan produk sebaiknya dilakukan

secara berkesinambungan oleh setiap perusahaan pada

produk-produknya. Untuk menghindari kejenuhan

konsumen kepada produknya, sehingga produk tersebut

tidak menjalani tahap decline, yang akan berakibat pada

kelangsungan hidup suatu perusahaan.

2. Dalam menentukan penetapan harga, perusahaan tidak

hanya memperhatikan harga namun perlunya perhatian

khusus mengenai faktor-faktor diluar harga yang

mempengaruhi jumlah permintaan, situasi pasar secara

global, perilaku konsumen, siklus kehidupan produk, dan

lain-lain sehingga strategi penetapan harga ini dapat

terarah, efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan atas

produk/jasa yang dihasilkannya.

3. Karena paling banyak pembeli pada suatu supermarket

adalah masyarakat sekitar yang tidak jauh serta

kemudahan untuk berbelanja maka jika akan mendirikan

supermarket sebaiknya pada daerah yang banyak

penduduknya namun juga mempunyai daya beli yang

potensial serta jalur lalu lintas yang mudah.

4. Setiap perusahaan diharuskan melakukan promosi agar

semua yang berkaitan dengan perusahaan bisa lebih

dikenal oleh khalayak umum. Apabila perusahaan selalu

melakukan promosi sesuai produknya maka masyarakat

bisa mengerti apabila perusahaan

menampilkan/menciptakan produk baru.

5. Lingkungan fisik dalam sebuah perusahaan akan

mempengaruhi minat beli konsumen karena dengan

lingkungan fisik yang sesuai bisa membuat para

konsumen untuk berbelanja kembali.

6. Pengembangan SDM perlu ditingkatkan kembali guna

meningkatkan kualitas SDM yang ada. Dalam upaya

pengembangan SDM itu hendaknya dengan pemberian

pendidikan yang layak bagi SDM agar mampu

berkualitas dan berdaya saing

7. Dalam melakukan proses pengambilan keputusan

mengenai pembelian suatu barang, kita harus

memperthatikan mana kebutuhan yang penting dan harus

sesuai dengan keadaan uang yang kita miliki. Juga

menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi

termasuk harga, merek, dan lain-lain pada saat membuat

keputusan pembelian. Selain hal diatas menilai kinerja

setiap alternatif sebagai dasar evaluasi serta mengetahui

dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam

menentukan pilihan dengan melihat berbagai aspek yang

ada.

DAFTAR PUSTAKA

1] Angipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2002

2] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Cetakan 9. PT. Bumi Aksara, Jakarta : 2007

3] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya

Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta : 2003

4] Manullang. Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta

(Ghalia Indonesia (GI) : 2008

5] Mursid, M. Manajemen Pemasaran, Cetakan ke Empat.

PT. Bumi Aksara, Jakarta : 2006

6] Nirwana. Service Marketing Strategy. DIOMA, Malang

: 2006

7] Philip Kotler. Manajemen Pemasaran , Jilid I dan II.

PT. Indeks, Jakarta : 2005

8] Purwanto. Metodologi Penelitian Kuntitatif, Pustaka

Pelajar. Yogyakarta : 2007

9] R. Terry, George. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi

Aksara. Jakarta : 2006

10] Robbins SP, dan Judge. Perilaku Organisasi, Salemba

Empat. Jakarta : 2007

11] Schein, Edgar H. Organizational Culture and

Leadership, Third Edition, Jossey-Bass Publisher. San

Francisco : 2004

12] Simamora, Bilson. Riset Pemasaran, Cetakan Pertama.

PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 2004

13] Suyanto, M. Marketing Strategy Top Indonesia Brand,

CV. Andi Offset. Yogyakarta : 2007

14] Stanton, Robert. Teori Fiksi, Pustaka Pelajar.

Yogyakarta : 2007

15] Tjiptono, Fandy dkk. Pemasaran Strategik, Pustaka

Pelajar. Yogyakarta : 2008

16] Wijayanto, Dian. Pengantar Manajemen, Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta : 2012