analisis pengaruh marketing mix (7p) terhadap …
TRANSCRIPT
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
11
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX (7P)
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
PADA SUPERMARKET TJ. MART JALAN DEPATI
HAMZAH PANGKALPINANG
DJUNI SULASTRI
ZAMHARI
FERY PANJAITAN
Management Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkal Pinang, Indonesia
Abstract-The purpose of this research is to study the influence
of Product, Price, Promotion, People, Place, Physical Evidende,
and Process on Consumer Purchase Decision At TJ Supermarket.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. The research method
used purposive sampling method. Research respondents were
visitors / consumers who came to TJ Mart Supermarket Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang number of 100 people. Variables
used by Product, Price, Promotion, People, Place, Physical
Evidende, and Process (Process) are as independent variable and
Consumer Purchase Decision At Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang as dependent variable that
developed according to its indicators. This study uses quantitative
analysis of primary data direct research results in the field.
As a tool in the processing of statistical data used SPSS
program version 22. The results showed that: after calculation
through SPSS application version 22 obtained coefficient of
determination (r-square) of 0.830. This value can be defined that
83% of consumer purchase decision variables can be explained by
Product, Price, Promotion, Person, Location, Physical
Environment, and Process together, the remaining 17% influenced
by other variables not included in this research.
Based on the results of these studies, the researchers
concluded that Anailis Pengaruh Marketing Mix (7P) Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART
Pangkalpinang can be improved through Product, Price,
Promotion, People, Location, Physical Environment, and Process.
Keywords: Product, Price, Promotion, Person, Location, Process
and Physical Environment. And Process
I. PENDAHULUAN
Adanya supermarket atau toko modern membuat
kehidupan masyarakat menjadi berubah. Perubahan ini tak
lepas dari sifat pasar modern yang berbeda dengan pasar
tradisional. Gaya hidup masyarakat membuat pasar modern
lebih banyak diminati.
Beberapa tahun belakangan ini semakin banyak
bermunculan supermarket yang dibangun. Tepatnya di kota
Pangkalpinang telah banyak dibangun supermarket, misalnya
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang. Masyarakat sekitar semakin mudah untuk
mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan sehari-hari
tanpa harus pergi ke supermarket yang jauh. Apalagi saat ini
sudah semakin banyak masyarakat yang memilih pergi ke
supermarket dengan beberapa alasan yaitu :
1. Susunan barang lebih menarik dan teratur
Susunan barang-barang yang ada di Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang menarik
bagi pengunjung.
2. Pelayanan ramah
Pegawai supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang siap membantu bila kita mengalami
kesulitan mencari barang atau membawa barang bawaan,
petugas juga selalu menebar senyum. Jika kita merasa
tidak puas atas layanan kita langsung bisa menegur
petugas.
3. Nyaman
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang dilengkapi dengan pendingin ruangan
(AC). Lampu yang terang membuat barang atau petunjuk
yang dibutuhkan akan terlihat lebih jelas. Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang
menyediakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang
bekerja sama dengan bank tertentu, dan juga pelayanan
parkir gratis.
4. Dekat dengan rumah
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang berada di dekat rumah membuat
kebutuhan yang diinginkan masyarakat lebih cepat
terpenuhi tanpa harus pergi jauh. Hanya jalan kaki saja
sudah bisa mendapatkan barang yang diinginkan.
5. Ada diskon
Yang membuat Supermarket TJ. MART Jalan Depati
Hamzah Pangkalpinang banyak dikunjungi adalah adanya
potongan harga atau diskon. Barang-barang yang
diberikan diskon biasanya sangat murah dan tidak
dinaikkan.
6. Bisa bayar non tunai
Bagi pengunjung yang tidak membawa uang, bisa
membayar non tunai di Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang. Pengunjung bisa
menggunakan kartu kredit atau kartu debit yang bekerja
sama dengan bank tertentu.
7. Poin bagi pemegang kartu anggota
Untuk menarik pelanggan baru dan membuat pelanggan
lama tidak lari ke supermarket lain, Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang memiliki
taktik jitu dalam marketingnya. Tiap pelanggan yang
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
12
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
membuat kartu anggota (member card) tersebut
mendapatkan poin.
8. Harga pas
Berbelanja di Supermarket TJ. MART Jalan Depati
Hamzah Pangkalpinang adalah tiap barang sudah ada
label harga pasti. Jika ada diskon, maka di papan rak
barang sudah tertera harga setelah dikenakan diskon.
II. LANDASAN TEORI
Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas yang
terjadi dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM serta
sumber-sumber lain (George R. Terry).
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan SDM dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Malayu
S.P. Hasibuan: 2007).
Manajemen merupakan ilmu dan seni. “Manajemen
sebagai ilmu disusun melalui proses pengkajian yang
panjang oleh para ilmuan bidang manjemen dengan
pendekatan ilmiah”. Dalam aplikasinya manejemen
merupakan seni, yaitu seni mengelola sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan yang ingin diraih (Dian
Wijayanto: 2012).
Manajemen Sebagai Profesi
Banyak usaha telah dilakukan untuk mengklasifikasikan
manajemen sebagai suatu profesi. Edgar H. Schein telah
menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria
untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat
diperinci berikut:
a. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-
prinsip umum. Adanya pendidikan, kursus-kursus dan
program-program latihan formal menunjukkan bahwa ada
prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat
diandalkan.
b. Para profesional mendapatkan status mereka karena
mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena
favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya dan
kriteria politik atau sosial lainnya.
c. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik
yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi
kliennya.
Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau
kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan
bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Banyak sekali ahli yang
mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. George R.
Terry (2006) menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri
dari:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pengarahan dan Implementasi (Actuating)
d. Pengawasan (Controlling)
e. Peramalan (Forecasting)
Pengertian Pemasaran
Philip Kotler dan Gary Amstrong (2001)
mendefinisikan pemasaran sebagai “suatu proses sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain”.
Dalam memahami definisi pemasaran terdapat beberapa
istilah penting dalam pemasaran, yaitu kebutuhan, keinginan,
dan permintaan; produk dan jasa; nilai, kepuasan, dan mutu;
dan pasar.
Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa tidak dapat diidentifikasikan dengan
jelas gambaran produknya. Jasa baru terlihat bila dikaitkan
dengan suatu hubungan langsung (interpersonal).
Kegiatan pemasaran jasa harus dapat mendekatkan
konsumen, pelanggan, mengkaji peluang – peluang pasar,
menetapkan posisi jasa segmen pasar dan pasar sasaran atas
dasar kebutuhan jasa tersebut serta merumuskan bauran
pemasaran (marketing mix), yang meliputi mutu dan
deversifikasi jasa, harga atau tarif dari kegiatan promosi dan
strategi penyampaian jasa tersebut.
Konsep Pemasaran
Kotler dan Amstrong (2008) Konsep pemasaran adalah
pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pegetahuan
akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan
kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada
pesaing.
Dalam pemasaran terdapat lima konsep alternatif yang
mendasari langkah – langkah organisasi dalam merancang
dan melaksanakan strategi pemasaran mereka :
a. Konsep produksi
b. Konsep produk
c. Konsep penjualan
d. Konsep pemasaran
e. Konsep pemasaran berwawasan sosial
Pangsa Pasar
Menurut Kotler dan Keller (2009), beberapa peneliti
mencoba mendefinisikan segmentasi dengan melihat dari
beberapa pandangan karakteristik:
a. Geografis
b. Demografis
c. Psikografis
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Kehidupan manusia selalu berhubungan dengan produk
yang dihasilkan oleh suatu sistem pemasaran. Salah satu
tujuan perusahaan yang utama adalah untuk mendapatkan
laba yang diperoleh perusahaan dari hasil produksinya dan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
dalam perluasan usahanya. Adapun salah satu yang menjadi
ukuran mengenai baik buruknya suatu perusahaan bisa
dilihat dari jumlah permintaan akan produknya, semakin
banyak jumlah permintaan produknya, maka semakin baiklah
perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya. Pemasaran
memiliki inti yang menjadi perhatian setiap pemasar yaitu
bauran pemasaran (marketing mix), dimana bauran
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
13
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
pemasaran (marketing mix) merupakan susunan dari variabel
– variabel yang dapat dikontrol perusahaan dan dapat
digunakan untuk mempengaruhi pasar.
Bauran Pemasaran (marketing mix) menurut Kotler dan
Amstrong (2012) menjelaskan bahwa: “the of controllable
tactical marketing tools-product,price,place,and promotion-
that firm blends to produce the response if wants in the
target market”. Definisi tersebut dapat diartikan bahwa
bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat
pemasaran taksis terkontrol-produk, harga, distribusi dan
promosi.
Tugas pemasar adalah merencanakan setiap pemasaran
dan merakit program pemasaran yang sepenuhnya terpadu
untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan
nilai bagi konsumen. Program pemasaran ini terdiri dari alat
– alat tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai
untuk digunakan. Dalam bauran pemasaran (marketing mix)
terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal dalam
istilah 4P, yaitu produk (product), harga (price),
lokasi/distribusi (place), dan promosi (promotion),
sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat
pemasaran tambahan seperti lingkungan fisik (physical
evidence), orang (people), dan proses (process), sehingga
dikenal dengan istilah 7P.
a. Produk (product)
Pengertian produk (product) menurut Kotler dan
Amstrong (2001) adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
b. Harga (price)
Definisi harga (price) menurut Philip Kotler (2005),
“Price is the amount of money charged for a product or
service. More broadly, price is the sum of all the value
that consumers exchange for the benefits of having or
using the product or service”. Harga adalah sejumlah
uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.
Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan
dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
c. Distribusi / Lokasi (place) Definisi distribusi / lokasi (place) (Kotler, 2007)
mengenai distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah
diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. d. Promosi (promotion)
Menurut Philip Kotler dan Gery Amstrong (2001)
promosi adalah “aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk konsumen sasaran
untuk membelinya”. Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan untuk
menyampaikan informasi atau berkomunikasi antara
penjual dan pembeli potensial yang bersifat menyebarkan
informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan
pasar sasaran untuk menciptakan permintaan atas produk
barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
e. Lingkungan Fisik (physical evidence)
Bukti fisik menurut Kotler (2000) yaitu bukti yang
dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada
konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti
fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan kepada
konsumen ataupun calon konsumen.
f. Orang (people)
Merupakan konsumen yang memberikan persepsi kepada
konsumen lain tentang kualitas jasa yang pernah
dibelinya dari perusahaan. Sehingga hal tersebut
berpengaruh terhadap proses pembelian jasa yang
bersangkutan.
g. Proses (process)
Menurut Philip Kotler (2006), proses disini adalah
mencakup bagaimana cara perusahaan melayani
permintaan tiap konsumennya. Mulai dari konsumen
tersebut memesan (order) hingga akhirnya mereka
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Beberapa
perusahaan tertentu biasanya memiliki cara yang unik
atau khusus dalam melayani konssumennya. Yang
dimaksud proses dalam pemasaran yaitu keseluruhan
sistem yang berlangsung dalam penyelenggaraan dan
menentukan mutu kelancaran penyelenggaraan jasa yang
dapat memberikan kepuasan pada penggunanya.
Pengertian Perilaku Konsumen
The American Marketing Association mendefinisikan
perilaku konsumen sebagai “interaksi dinamis antara afeksi
dan kognitif, perilaku dan lingkungannya dimana manusia
melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka”. Dari
definisi tersebut terdapat 3(tiga) ide penting yaitu :
a. Perilaku konsumen adalah dinamis
b. Melihatkan interaksi afeksi dan kognitif antara perilaku
dan kejadian disekitar.
c. Melihatkan pertukaran.
Perilaku konsumen adalah dinamis berarti bahasa
perilaku seorang konsumen, kelompok konsumen, ataupun
masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang
waktu.
Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Philip Kotler (2002) perilaku konsumen sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu karakteristik budaya,
sosial, dan psikologis.
TABEL 1
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Budaya Sosial Pribadi Psikologis
Kebudaya
an
Subbuday
a
Kelas
sosial
Kelompok
acuan
Keluarga
Peran dan
status
Umur dan
siklus hidup
keluarga
Pekerjaan
dan
lingkungan
ekonomi
Gaya hidup
Kepribadian
Motivasi
Persepsi
Pembelajar
an
Keyakinan
dan sikap
Sumber : Philip Kotler (2002), Manajemen Pemasaran
(Marketing Management)
Tipe-tipe Perilaku Keputusan Membeli
Pengambilan keputusan oleh konsumen akan berbeda
menurut jenis keputusan pembelian. Henry Assael, seperti
dikutip Kotler (2000), membedakan empat tipe perilaku
pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
14
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek yaitu sebagai
berikut :
a. Perilaku membeli yang rumit (Complex Buying
Behaviour)
b. Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan
(Dissonance Reducing Buying Behaviour)
c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan (Habitual
Buying Behaviour)
d. Perilaku pembeli yang mencari keragaman (Variety
Seeking Buying Behaviour)
Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-
ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, dan keadaan
ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah tahap dalam
proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen
benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
Ada lima tahap dalam melakukan pembelian yaitu :
a. Pengenalan Kebutuhan
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi Berbagai Alternatif
d. Keputusan Pembelian
e. Perilaku Pasca Pembelian
Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk skema
sederhana tetapi utuh memuat pokok-pokok unsur penelitian
data tata hubungan antara pokok-pokok unsur penelitian
tersebut. Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini
dapat digambarkan dalam bentuk skema seperti pada gambar
1 berikut.
GAMBAR 1
Kerangka Pemikiran Analisis Pengaruh Marketing Mix (7P)
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada TJ. MART
Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang
Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya
masih harus dilakukan pengujian berdasarkan kerangka
pemikiran di atas maka hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian adalah:
H1 : Bahwa variabel produk secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang.
H2 : Bahwa variabel harga secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang.
H3 : Bahwa variabel lokasi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang.
H4 : Bahwa variabel promosi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang.
H5 : Bahwa variabel lingkungan fisik secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada supermarket TJ. MART Jalan Depati
Hamzah Pangkalpinang.
H6 : Bahwa variabel orang secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang.
H7 : Bahwa variabel proses secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
pada supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang.
H8 : Bahwa semua variabel bauran pemasaran (marketing
mix) 7P berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen pada supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Populasi Penelitian
Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa “populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
penelitiadalah konsumen Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang berjumlah 20.000 orang.
Sampel Penelitian
Penelitian yang menggunakan seluruh anggota
populasinya disebut sampel total (total sampling) atau
sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota populasi
relatif kecil (mudah dijangkau). Dalam penelitian ini jumlah
sampel hanya berjumlah 100 orang. Karena jumlah populasi
relatif kecil dan relatif mudah dijangkau, maka penulis
menggunakan metode total sampling. Dengan metode
pengambilan sampel ini diharapkan hasilnya dapat cenderung
lebih mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan dapat
memperkecil pula terjadinya kesalahan/penyimpangan
terhadap nilai populasi (Usman & Akbar, 2008).
Menurut Arikunto yang dimaksud dengan sampel
adalah “sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.
Apabila subjek populasi yang kurang dari 10 lebih baik
diambil semua, sedangkan bila subjek lebih dari 10 maka
diambil 10%-15% atau 20%-25% dari populasi. Sampel
Produk (product)
X1
Harga (price) X2
Promosi
(promotion) X3
Orang (people) X4
Lokasi (place) X5
Lingkungan Fisik
(physical
evidence) X6
Proses (process)
X7
Keputusan
Pembelian
Konsumen Pada
Supermarket TJ.
MART Jalan
Depati Hamzah
Pangkalpinang
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
15
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen Supermarket
TJ. MART yang telah membeli produk di Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan
purposive sampling adalah penentuan sample dengan kriteria
tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah
responden yang pernah melihat atau membeli produk di
Supermarket TJ. MART. Dengan melakukan jual beli di
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang dari jumlah seluruh konsumen pada bulan
Januari 2017 sampai bulan April 2017 yaitu 20.000
konsumen, penulis menggunakan rumus slovin untuk
menentukan sampel.
Untuk mendapatkan sampel yang dapat
menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel
penelitian ini digunakan rumus slovin (Manullang;2013)
sebagai berikut:
N
n =
1 + N(e)2
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Populasi
e = Tingkat toleransi kesalahan (error tolerance)
Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat toleransi
kesalahan sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus di
atas diperoleh sampel sebesar :
N 20.000
n = = = 99, 50 atau 100 orang
1 + N(e)2 1+ 20.000(0,1)2
Dengan memakai rumus slovin tersebut hasi dari
jumlah popuasi 20.000 orang dan mendapatkan responden
sejumlah 99,50 dan dibulatkan menjadi 100 orang.
Alasannya karena penyebaran kuesioner yang tidak
signifikan, maka dari itu responden dibulatkan menjadi 100
orang untuk mencapai error 10%.
Jenis Data Penelitian
Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: Data primer
adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung
secara empiric kepada pelaku langsung atau terlibat langsung
menggunakan metode pengumpulan data tertentu. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari pihak lain dan sumber umum
(buku teks, ensiklopedia, internet, majalah, surat kabar,
jurnal, bulletin, dsb).
Sumber data penelitian adalah asal-muasal data yang
diperlukan untuk penelitian Menurut Suharsimi Arikunto
(2002) “sumber data adalah subjek darimana data dapat
diperoleh”. Adapun sumber data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak
perusahaan, berupa jumlah karyawan, sejarah singkat
Supermarket TJ.MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang. Selain dari hasil wawancara, data primer
juga didapatkan dari hasil observasi dan angket yang
telah diisi oleh responden, yaitu konsumen Supermarket
TJ.MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.
b. Data Sekunder
Diperoleh dari literatur, artikel, tulisan-tulisan ilmiah,
serta situs/website di internet.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu cara yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data. Menurut Sugiono
(2006) menyatakan bahwa ”sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau dokumen”. Dapat dijelaskan
dengan gambar 2 Tahapan Pengumpulan Data, Analisis Data
dan Pembahasan Serta Penarikan Kesimpulan dan Saran,
yaitu sebagai berikut:
GAMBAR 2
Tahapan Pengumpulan Data, Analisis Data dan
Pembahasan Serta Penarikan Kesimpulan dan Saran
Pengumpulan Data
Data Primer Data Sekunder
Penyebaran Kuesioner/
Observasi Perundangan, Uraian
Tugas dan Sumber lain
yang relevan, PP
Analisis Data dan Pembahasan
Statistik Deskritif, Validitas, Reliabelitas, Normalitas Analisis Soal Test, Analisis
Skor Butir, Persamaan Regresi, Koefisien Determinasi Uji Hipotesis (Uji t dan
Uji F) dengan Relevan Menggunakan Regresi Linear Berganda
Penarikan Kesimpulan dan Saran
Sumber: Ridwan dan Sunarto 2009 ; Ridwan 2009
Operasional Variabel
Menurut Sugiono (2005) menyatakan bahwa ”variabel
penelitian adalah suatu akribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan”.
Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari
hasil penelitian yang bersifat kualitatif ini, maka penulis
menggunakan analisis statistik dengan langkah sebagai
berikut:
a. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan
deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data
variabel yang diperoleh dan kelompok subjek yang
diteliti. Yang termasuk dalam analisis data statistik
deskriptif adalah penyajian data melalui tabel distribusi
frekuensi, tabel histogram, mean dan skor deviasi.
b. Penskoran
Pada penskoran ini, langkah yang ditempuh adalah
memasukkan data-data angket yang telah diperoleh
kemudian menjumlahkan masing-masing jawaban yang
diberikan responden dalam angket penelitian yang terdiri
dari 29 soal yakni dengan memberi nilai pada setiap item
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
16
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
jawaban pada angket untuk responden dengan ketentuan
sebagai berikut:
c. Pada pertanyaan yang berbentuk positif, bobot nilainya
adalah:
a. Alternatif jawaban SS dengan nilai 5
b. Alternatif jawaban S dengan nilai 4
c. Alternatif jawaban KS dengan nilai 3
d. Alternatif jawaban TS dengan nilai 2
e. Alternatif jawaban STS dengan nilai 1
d. Pada pertanyaan yang berbentuk negatif, bobot nilainya
adalah:
a. Alternatif jawaban SS dengan nilai 1
b. Alternatif jawaban S dengan nilai 2
c. Alternatif jawaban KS dengan nilai 3
d. Alternatif jawaban TS dengan nilai 4
e. Alternatif jawaban STS dengan nilai 5
Instrumen Penelitian
Adapun pengujian instrument dengan uji validitas dan
uji realibilitas menggunakan metode analisis data yang
digunakan penulis dalam penelitian ini dengan menggunakan
software program SPSS versi 22 adalah:
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik
suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang
seharusnya diukur. Untuk menguji validitas konstruk
dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir
pernyataan dengan skor totalnya (Sugiono: 2010).
Pengujian validitas ini dilakukan dengan cara
mengkorelasikan jawaban-jawaban pada setiap item
pernyataan yang diberikan responden, yang selanjutnya
dibandingkan dengan rtabel. Dalam pengujian persyaratan
analisis ini, pengkorelasian yang dimaksud menggunakan
koefisien korelasi person (Product Moment Coefficient of
Corelation). Perhitungan rumus product moment dapat
dilihat pada rumus berikut (Sugiono : 2010) :
)Y)(Y(NX)(XN
Y))(X(XYN
2222xyr
Keterangan :
rxy= Keeratan hubungan
x = Jumlah skor pernyataan
y = Jumlah skor total pernyataan
n = Jumlah sampel yang di uji
Dengan ketentuan :
1. Jika rhitung positif dan rhitung > r tabel, maka variabel
tersebut valid,
2. Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel, maka variabel
tersebut tidak valid.
b. Uji Realibilitas
Reliabel adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran yang merupakan salah satu ciri atau karakter
utama instrumen pengukuran yang baik. Suatu instrumen
dikatakan reliabilitas jika hasil pengukurannya konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu atau instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya. Pengujian
reliabiltas dilakukan dengan menggunakan teknik alpha
cronbach (Arikunto: 2001) yaitu sebagai berikut :
𝑎 =𝑘𝑟
1 + (𝑘 − 1)𝑟
Keterangan:
𝑎 = Koefisien reliabilitas
𝑟 = Koefisien rata – rata korelasi antar variabel
𝑘 = Jumlah variabel bebas
Kriteria reliabilitas :
1. Jika nilai 𝑎> dari 0,60, maka seluruh butir pernyataan
reliabel artinya, instrument dapat dan layak
digunakan.
2. Jika nilai 𝑎 < dari 0,60, maka seluruh butir pernyataan
tidak reliable artinya, instrumen tidak layak
digunakan.
Peneliti dalam melakukan pengukuran reliabilitas ini
menggunakan teknik reliability analysis alpha yang dibantu
dengan program SPSS versi 22.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang
harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang
berbasis ordinary least square (Agusyana : 2011).
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal (Imam Ghozali : 2005). Uji
normalitas data dilakukan dengan dua cara yaitu dibuat
histogram untuk distribusi standardized residual, dan
dibuat grafik normal probability plot pada setiap model.
b. Uji Multikolinearlitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel bebas yang diuji benar - benar bebas. Cara yang
digunakan adalah dengan menghitung tolerance dan VIF.
Jika hasil perhitungan diperoleh nilai tolerance dan nilai
VIF untuk masing-masing tahapan penelitian. Jika
diketahui bahwa nilai tolerance mendekati 1, maka dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas. Demikian juga dengan nilai VIF,
ternyata nilai VIF yang diperoleh < 10, maka dapat
dikatakan bahwa tidak ada multicollinearity antara
variabel bebas.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk melihat ada atau tidak
adanya pengaruh Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,
Lingkungan Fisik, dan Proses Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang. Persamaan regresi diadopsi
dari persamaan yang dipakai Ghozali (2005). Maka berikut
ini persamaan yang digunakan dengan rumus sebagai
berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X 5+ b6X6 + b7X7 + e
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
17
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian Konsumen (Variabel
dependen)
a = Konstanta (Keputusan Pembelian Konsumen)
b1 = Koefisien regresi variabel (Produk)
b2 = Koefisien regresi variabel (Harga)
b3 = Koefisien regresi variabel (Promosi)
b4 = Koefisien regresi variabel (Orang)
b5 = Koefisien regresi variabel (Lokasi)
b6 = Koefisien regresi variabel (Lingkungan Fisik)
b7 = Koefisien regresi variabel (Proses)
X1 = Produk (Variabel independen)
X2 = Harga (Variabel independen)
X = Promosi (Variabel independen)
X4 = Orang (Variabel independen)
X5 = Lokasi(Variabel independen)
X6 = Lingkungan Fisik (Variabel independen)
X7 = Proses (Variabel independen)
e = error
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik
yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan pengaruh antara tujuh variabel. Nilai koefisien
determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang
dihasilkan. Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan r2
untuk pengujian regresi linier berganda yang mencakup lebih
dari dua variable adalah untuk mengetahui proporsi
keragaman total dalam variable terikat (Y) yang dapat
dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas (X)
yang ada dalam model persamaan regresi linier berganda
secara bersama-sama. Sedangkan untuk melihat seberapa
besar tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen yang digunakan koefisien determinasi (KD)
dengan rumus menurut Sugiyono (2006) sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
r2 = Koefisien korelasi yang dikuadratkan
KD = 0% berarti pengaruh bebas (variabel X) terhadap
terikat (variabel Y).
KD =100% berarti pengaruh bebas (variabel X)
terhadap terikat(variabel Y).
Berdasarkan rumus di atas maka hasil perhitungan
dapat dikategorikan dalam kriteria besarnya pengaruh
berdasarkan tabel sebagai berikut sebagai berikut:
TABEL 2
Kriteria Koefisien Determinasi
Interval Tingkat Pengaruh
0% - 19,9% Sangat rendah
20% - 39,9% Rendah
40% - 59,9% Sedang
60% - 79,9% Kuat
80% - 100% Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2006)
Harga R atau r2 yang diperoleh sesuai dengan variasi
yang dijelaskan masing-masing variabel yang tinggal dalam
regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan
penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh
saja (bersifat nyata).
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan
pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian
ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan,
dilakukan dengan pengujian secara persial atau
menggunakan uji (t) dan pengujian secara simultan atau
menggunakan uji (F), serta pengujian determinasi R atau (r2).
Dengan mengetahui adanya pengaruh variabel Produk,
Harga, Lokasi, Promosi, Lingkungan Fisik, Orang, dan
Proses Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang maka digunakan:
Uji F Test (Simultan)
Uji F Test (Simultan) pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh cukup kuat secara bersama-bersama
terhadap variabel terikat Ghozali, (2005). Berdasarkan
penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan
dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel
bebas yaitu Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,
Lingkungan Fisik, dan Proses Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang sebagai variabel terikat.
Dapat digambarkan dengan konsep kerangka pemikiran
yaitu:
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H0: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 = 0, artinya variabel-variabel
bebas (Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,
Lingkungan Fisik, dan Proses) tidak terdapat
pengaruh yang signifikan dan positif secara bersama-
sama terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian
Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang.
H1: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 ≠ 0, artinya variabel-variabel
bebas (Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,
Lingkungan Fisik, dan Proses) terdapat pengaruh
yang signifikan dan positif secara bersama-sama
terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian
Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang.
Dasar pengambilan keputusan Ghozali, (2005), yaitu
dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Apabila Ftabel > Fhitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
2. Apabila Ftabel < Fhitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Uji t Test (Parsial)
Uji t Test (Parsial) pada dasarnya menunjukkan
seberapa besar pengaruh suatu variabel bebas secara
individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel
terikat Ghozali, (2005). Pengujian ini bertujuan menguji
pengaruh variabel bebas (Produk, Harga, Promosi, Orang,
Lokasi, Lingkungan Fisik, dan Proses) terhadap variabel
terikat (Keputusan Pembelian Konsumen) Pada Supermarket
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
18
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
TJ. MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang secara
persial. Dapat digambarkan dengan konsep kerangka
pemikiran yaitu sebagai berikut dibawah ini.
Hipotesis yang akan digunakan dalam pengujian ini
adalah:
H0: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 = 0, artinya, variabel bebas
(Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan
Fisik, dan Proses) tidak terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat (Keputusan
Pembelian Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang secara parsial.
H1: b1, b2, b3, b4, b5, b6, b7 ≠ 0, artinya variabel bebas
(Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan
Fisik, dan Proses) terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat (Keputusan Pembelian
Konsumen) Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang secara parsial.
Dasar pengambilan keputusan Ghozali, (2005) dengan
membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
1. Apabila ttabel> thitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak
2. Apabila ttabel< thitung maka H0 ditolak dan H1 diterima
Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.
1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0
diterima dan H1 ditolak.
2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima.
IV. PEMBAHASAN
Profil Responden
Respoden pada penelitian ini adalah data pembelian
konsumen pada Supermarket TJ. MART Jalan Depati
Hamzah Pangkalpinang sebanyak 100 orang yang telah di
bahas pada bab sebelumnya. Berdasarkan penelitian
diperoleh gambaran umum mengenai identitas responden
yaitu sebagai berikut :
a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian
konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden
menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut:
TABEL 3
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART
diolah peneliti
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat dua
jenis kelamin responden yaitu Laki-laki dan Perempuan.
Responden Laki-laki sebanyak 39 orang dengan persentase
39% dan responden Perempuan sebanyak 61 orang dengan
persentase 61%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden yang diteliti lebih banyak
yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 61 orang
atau (61,00%).
b. Data Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian
konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden
menurut usia adalah sebagai berikut:
TABEL 4
Profil Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Frekuensi Persentase
10-16 tahun 13 13
17-23 tahun 21 21
24-30 tahun 22 22
31-37 tahun 17 17
38-44 tahun 10 10
45-51 tahun 11 11
>51 tahun 6 6
Total 100 100
Sumber : Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART
diolah peneliti
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat tujuh
jenis usia responden yaitu 10-16 tahun, 17-23 tahun, 24-30
tahun, 31-37 tahun, 38-44 tahun, 45-51 tahun, dan >51 tahun.
Responden usia 10-16 tahun sebanyak 13 orang dengan
persentase 13%. Responden usia 17-23 tahun sebanyak 21
orang dengan persentase 21%. Responden usia 24-30 tahun
sebanyak 22 orang dengan persentase 22%. Responden usia
31-37 tahun sebanyak 17 orang dengan persentase 17%.
Responden usia 38-44 tahun sebanyak 10 orang dengan
persentase 10%. Responden usia 45-51 tahun sebanyak 11
orang dengan persentase 11%. Responden usia >51 tahun
sebanyak 6 orang dengan persentase 6%. Berdasarkan data
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
diteliti lebih banyak yang berumur antara 24-30 tahun
dengan jumlah 22 orang atau (22,00%).
c. Data Responden Berdasarkan Status
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian
konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden
menurut status adalah sebagai berikut:
TABEL 5
Profil Responden Berdasarkan Status
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Menikah 58 58
Belum
Menikah
42 42
Total 100 100
Sumber : Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART
diolah peneliti
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat dua
jenis status responden yaitu Menikah dan Belum Menikah.
Responden Menikah sebanyak 58 orang dengan persentase
58% dan responden Belum Menikah sebanyak 42 orang
dengan persentase 42%. Berdasarkan data tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang diteliti
lebih banyak yang menikah dengan jumlah 58 orang atau
(58,00%).
Keterangan Frekuensi Persentase
(%)
Laki-laki 39 39
Perempuan 61 61
Total 100 100
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
19
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
d. Data Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian
konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden
menurut pendidikan adalah sebagai berikut:
TABEL 6
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Keterangan Frekuensi Persentase
(%)
SD 10 10
SMP 11 11
SMU/SMK 56 56
Perguruan
Tinggi
23 23
Total 100 100
Sumber : Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART
diolah peneliti
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat empat
jenis pendidikan responden yaitu SD, SMP, SMU/SMK, dan
Perguruan Tinggi. Responden SD sebanyak 10 orang dengan
persentase 10%. Responden SMP sebanyak 11 orang dengan
persentase 11%. Responden SMU/SMK sebanyak 56 orang
dengan persentase 56%. Responden Perguruan Tinggi
sebanyak 23 orang dengan persentase 23%. Berdasarkan data
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
diteliti lebih banyak SMU/SMK dengan jumlah 56 orang
atau (56,00%).
e. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari pembelian
konsumen sebagai responden dapat diketahui data responden
menurut pekerjaan adalah sebagai berikut:
TABEL 7
Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Keterangan Frekuensi Persentase (%)
Pelajar 19 19
Karyawan Swasta 43 43
Wirausaha 14 14
PNS 24 24
Total 100 100
Sumber: Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.
MART diolah peneliti
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner terdapat empat
jenis pekerjaan responden yaitu Pelajar, Karyawan Swasta,
Wirausaha, dan PNS. Responden Pelajar sebanyak 19orang
dengan persentase 19%. Responden Karyawan Swata
sebanyak 43 orang dengan persentase 43%. Responden
Wirausaha sebanyak 14 orang dengan persentase 14%.
Responden PNS sebanyak 24 orang dengan persentase 24%.
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden yang diteliti lebih banyak Karyawan Swasta
dengan jumlah 43 orang atau (43,00%).
Pengujian Persyaratan Analisis
Pengujian persyaratan analisis meliputi Uji validitas
dan Uji reliabilitas terhadap data mentah dilakukan untuk
memeriksa validitas dari masing-masing kuesioner dan
konsistensi alat ukur. Untuk memperoleh hasil perhitungan
yang akurat, proses penghitungan menggunakan aplikasi
SPSS 22
. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik
suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang
seharusnya diukur. Perhitungan validitas dengan teknik
korelasi “product moment” diperoleh koefisien korelasi butir
(r-hitung) dengan sampel sebanyak 100 orang (n = 100
orang), dengan = 0.05 didapat r tabel 0,197, artinya apabila
rhitung < rtabel, maka butir instrumen tersebut tidak dapat
digunakan (tidak valid) dan apabila rhitung > rtabel, maka butir
instrumen tersebut dapat digunakan (valid). Dari perhitungan
statistik untuk masing-masing variabel, ternyata bahwa rhitung
yang diperoleh lebih besar dari rtabel, sehingga dikatakan
bahwa semua butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-nilai
koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen setiap
variabel, disajikan sebagai berikut :
a. Variabel Produk (X1)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk
variabel Produk dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 8
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X1)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,405 0,197 valid
2 0,313 0,197 Valid
3 0,359 0,197 Valid
4 0,494 0,197 Valid
5 0,460 0,197 Valid
6 0,425 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 8, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Produk (X1) yang diperoleh rata-rata lebih
besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.
b. Variabel Harga (X2)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk
variabel Harga dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 9
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X2)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,419 0,197 valid
2 0,451 0,197 valid
3 0,428 0,197 Valid
4 0,426 0,197 Valid
5 0,404 0,197 Valid
6 0,412 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 9, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Harga (X2) yang diperoleh rata-rata lebih
besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
20
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
c. Variabel Promosi (X3)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk
variabel Promosi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 10
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X3)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,243 0,197 valid
2 0,308 0,197 valid
3 0,409 0,197 Valid
4 0,410 0,197 Valid
5 0,266 0,197 Valid
6 0,400 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 10, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Promosi (X3) yang diperoleh rata-rata
lebih besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.
d. Variabel Orang (X4)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk
variabel Orang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 11
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X4)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,320 0,197 valid
2 0,410 0,197 valid
3 0,410 0,197 Valid
4 0,410 0,197 Valid
5 0,418 0,197 Valid
6 0,417 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 11, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Orang (X4) yang diperoleh rata-rata lebih
besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.
e. Variabel Lokasi (X5)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk
variabel Lokasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 12
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X5)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,269 0,197 valid
2 0,243 0,197 valid
3 0,249 0,197 Valid
4 0,338 0,197 Valid
5 0,402 0,197 Valid
6 0,286 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 12, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Lokasi (X5) yang diperoleh rata-rata lebih
besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.
f. Variabel Lingkungan Fisik (X6)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk
variabel Lingkungan Fisik dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
TABEL 13
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X6)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,309 0,197 valid
2 0,314 0,197 valid
3 0,279 0,197 Valid
4 0,261 0,197 Valid
5 0,270 0,197 Valid
6 0,300 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 13, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Lingkungan Fisik (X6) yang diperoleh
rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh instrumen
dikatakan valid.
g. Variabel Proses (X7)
Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk
variabel Proses dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL 14
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (X7)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,289 0,197 valid
2 0,319 0,197 valid
3 0,235 0,197 Valid
4 0,319 0,197 Valid
5 0,400 0,197 Valid
6 0,265 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 14, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Proses (X7) yang diperoleh rata-rata lebih
besar dari rtabel dan seluruh instrumen dikatakan valid.
h. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
TABEL 15
Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas (Y)
Nomor
Kuesioner rhitung rtabel Keterangan
1 0,404 0,197 valid
2 0,402 0,197 valid
3 0,404 0,197 Valid
4 0,307 0,197 Valid
5 0,302 0,197 Valid
6 0,301 0,197 valid
Sumber: Data diolah peneliti
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
21
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 15, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas
instrumen variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)
yang diperoleh rata-rata lebih besar dari rtabel dan seluruh
instrumen dikatakan valid.
Uji Reliabilitas
Reliabel adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran yang merupakan salah satu ciri atau karakter
utama instrument pengukuran yang baik. Perhitungan
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
aplikasi SPSS versi 22 sehingga diperoleh nilai Koefisien
Reliabilitas Alpha Cronbach, sebagai berikut :
TABEL 16
Koefisien Reliabilitas
No. VARIABEL
Koefisien
Reliabilitas
(Alpha)
1. Produk (X1) 0,755
2. Harga (X2) 0,737
3. Promosi (X3) 0,828
4. Orang (X4) 0,706
5. Lokasi (X5) 0,647
6. Lingkungan Fisik (X6) 0,737
7. Proses (X7) 0,741
8. Keputusan Pembelian Konsumen
(Y)
0,802
Sumber: Data diolah peneliti
Hasil Koefisien Reliabilitas (Alpha) yang tertera pada
tabel 16, dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan
handal, artinya suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data atau mengukur
obyek yang telah ditetapkan karena instrumen tersebut sudah
tergolong baik dimana koefisien reliabilitas alpha > dari
alpha correctit alpha item correlation atau suatu variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60 (Imam Ghozali :2011).
Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang
harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang
berbasis ordinary least square (Agusyana : 2011).
Persyaratan Normalitas Data
Pengujian normalitas data, dilakukan dengan dua cara
yaitu dibuat histogram untuk distribusi standardized
residual, dan dibuat grafik normal probability plot pada
setiap model. Untuk memperoleh hasil yang akurat,
penghitungan dilakukan dengan program SPSS, hasilnya
peneliti kemukakan sebagai berikut :
GAMBAR 2
Normal Probability
Sumber : Data diolah peneliti
Pada Gambar 2, normal probability memperlihatkan
bahwa sebaran data pada chart tersebut terdapat korelasi
yang kuat antara Expected Cumulative Probability dengan
Observed Cumulative Probability, sehingga memenuhi
persyaratan normalitas.
Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui
apakah variabel bebas yang diuji benar - benar bebas , jika
nilai VIF yang diperoleh < 10, maka dapat dikatakan bahwa
tidak ada multicollinearity antara variabel bebas. Cara yang
digunakan adalah dengan menghitung tolerance dan VIF.
Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS versi 22 maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
TABEL 17
Koefisien Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Produk 0,460 2,173
Harga 0,501 1,995
Promosi 0,525 1,904
Orang 0,519 1,926
Lokasi 0,581 1,721
Lingkungan Fisik 0,840 1,191
Proses 0,810 1,234
Sumber: data diolah peneliti
Dari data tabel diatas hasil perhitungan nilai variance
inflation factor (VIF) menunjukkan tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai VIF kurang dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar
variabel independen dalam model regresi.
Pengujian Regresi Berganda
Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan
aplikasi SPSS versi 22, diperoleh nilai persamaan regresi
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
22
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
linear berganda antara variabel bebas X, yaitu Produk (X1),
Harga (X2), Promosi (X3), Orang (X4), Lokasi (X5),
Lingkungan Fisik (X6), dan Proses (X7), sedangkan variabel
terikat yaitu nilai dari Keputusan Pembelian Konsumen (Y).
Untuk lebih jelasnya nilai-nilai dari koefisien masing-masing
variabel dapat dilihat dalam tabel IV.16 berikut ini :
TABEL 18
Perhitungan Regresi
dari tabel koefisien tersebut di atas, maka nilai persamaan
regresi berganda dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5X5 + b6X6+ b7X7
Y = 23,309 + 0,302X1 + 0,302X2 + 0,351X3 + 0,401X4 +
0,320X5 + 0,420X6 + 0,380X7
(0,000) (0,002) (0,002) (0,002) (0,001)
(0,001) (0,002) (0,002)
Angka-angka yang terdapat di dalam kurung
merupakan besarnya nilai signifikan dari masing-masing
variabel bebas dimana koefisien regresi < α (0,05) berarti
berpengaruh signifikan. variabel Produk (X1), Harga (X2),
Promosi (X3), Orang (X4), Lokasi (X5), Lingkungan Fisik
(X6), dan Proses (X7) nilainya adalah positif, yang
menjelaskan bahwa hubungan tersebut searah dengan
Keputusan Pembelian Konsumen (Y), apabila variabel-
variabel bebas tersebut mengalami kenaikan, maka nilai
variabel terikat juga akan mengalami kenaikan atau
sebaliknya. Sedangkan nilai intersep dan nilai koefisien dari
masing-masing variabel diantaranya variabel Produk (X1),
Harga (X2), Promosi (X3), Orang (X4), Lokasi (X5),
Lingkungan Fisik (X6), dan Proses (X7) dan Keputusan
Pembelian Konsumen (Y) dalam persamaan tersebut di atas
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Intersep 23,309 menyatakan bahwa jika tidak ada
variabel Produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Orang
(X4), Lokasi (X5), Lingkungan Fisik (X6), dan Proses (X7)
maka Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang adalah 23,309 satuan .
2. Untuk Produk (X1) : 0,302 artinya apabila variabel
Produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan
Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.
3. Untuk Harga (X2) : 0,302 artinya apabila variabel Harga
meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.
4. Untuk Promosi (X3) : 0,351 artinya apabila variabel
Lokasi meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan
Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.
5. Untuk Orang (X4) : 0,401 artinya apabila variabel
Promosi meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan
Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,001 satuan.
6. Untuk Lokasi (X5) : 0,320 artinya apabila variabel
Lingkungan Fisik meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan Keputusan Pembelian Konsumen sebesar
0,001 satuan.
7. Untuk Lingkungan Fisik (X6) : 0,420 artinya apabila
variabel Orang meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan Keputusan Pembelian Konsumen sebesar
0,002 satuan.
8. Untuk Proses (X7) : 0,380 artinya apabila variabel Proses
meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,002 satuan.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.
Setelah dilakukan perhitungan melalui aplikasi SPSS versi
22 diperoleh koefisien determinasi (r-square) sebesar 0,830.
Nilai ini dapat didefinisikan bahwa 83% variabel Keputusan
Pembelian Konsumen dapat dijelaskan oleh Produk, Harga,
Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik, dan Proses
secara bersama-sama, sisanya 17% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini
TABEL 19
Pengujian Hipotesis
Pengujian dilakukan terhadap masing-masing hipotesis
dengan urutan langkah sebagai berikut :
a. Uji t untuk b1
b. Uji t untuk b2
c. Uji t untuk b3
d. Uji t untuk b4
Model
Unstandardi
zed
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constan
t)
23,3
09
2,16
0
10,7
91 0,000
Produk 0,30
2
0,07
7 0,033
3,21
4 0,002
Harga 0,30
2
0,07
8 0,036
3,24
3 0,002
Promosi 0,35
1
0,07
8 0,096
5,66
8 0,002
Orang 0,40
1
0,08
4 0,024
4,16
7 0,001
Lokasi 0,32
0
0,06
8 0,060
4,44
3 0,001
Lingkun
gan Fisik
0,42
0
0,05
8 0,005
5,04
5 0,002
Proses 0,38
0
0,05
5 0,060
3,52
0 0,002
Sumber : Data diolah peneliti
Model Summaryb
Mo
del R
R
Squar
e
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,911a ,830 ,821 1,807 2,007
a. Predictors: (Constant), Proses, Promosi, Lingkungan
Fisik, Produk, Lokasi, Orang, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
23
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
e. Uji t untuk b5
f. Uji t untuk b6
g. Uji t untuk b7
h. Uji F
Adapun uji untuk masing-masing hipotesis adalah
sebagai berikut :
a. Uji t untuk b1
Uji t untuk b1 dilakukan untuk menguji hipotesa
pertama, yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Produk terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Produk terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
TABEL 20
thitung Variabel (X1)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt) 23,309 2,160 10,791 ,000
Produk ,302 ,077 ,033 3,214 ,002
Sumber : Data diolah peneliti
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,302X1. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Produk akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,302 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
3,214 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,214) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Produk
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah pangkalpinang. Pengertian produk (product)
menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan.
b. Uji t untuk b2
Uji t untuk b2 dilakukan untuk menguji hipotesa kedua,
yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Harga terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Harga terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
TABEL 21
thitung Variabel (X2)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23,309 2,160 10,791 ,000
Harga ,302 ,078 ,036 3,243 ,002
Sumber : Data diolah peneliti
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,302X2. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Harga akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,302 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
3,243 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,243) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Harga
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah pangkalpinang. Definisi harga (price)
menurut Philip Kotler (2005), “Price is the amount of money
charged for a product or service. More broadly, price is the
sum of all the value that consumers exchange for the benefits
of having or using the product or service”. Harga adalah
sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau
jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang
ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari
kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
c. Uji t untuk b3
Uji t untuk b4 dilakukan untuk menguji hipotesa
keempat, yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Promosi terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Promosi terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
24
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
TABEL 22
thitung Variabel (X3)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt) 23,309 2,160 10,791 ,000
Promosi ,351 ,078 ,096 5,668 ,002
Sumber : Data diolah peneliti
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,351X3. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Promosi akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,351 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
5,668 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (5,668) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang. Menurut Philip
Kotler dan Gery Amstrong (2001) promosi adalah aktivitas
yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan
membujuk konsumen sasaran untuk membelinya.
d. Uji t untuk b4
Uji t untuk b6 dilakukan untuk menguji hipotesa
keenam, yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Orang terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Orang terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
TABEL 23
thitung Variabel (X4)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffici
ents
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt) 23,309 2,160 10,791 ,000
Orang ,401 ,084 ,024 4,167 ,001
Sumber : Data diolah peneliti
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,401X4. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Orang akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,401 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
4,167 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,167) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Orang
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah pangkalpinang. Orang merupakan konsumen
yang memberikan persepsi kepada konsumen lain tentang
kualitas jasa yang pernah dibelinya dari perusahaan.
e. Uji t untuk b5
Uji t untuk b3 dilakukan untuk menguji hipotesa ketiga,
yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Lokasi terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
TABEL 24
thitung Variabel (X5)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt) 23,309 2,160 10,791 ,000
Lokasi ,320 ,068 ,060 4,443 ,001
Sumber : Data diolah peneliti
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,320X5. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Lokasi akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,320 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
4,443 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,443) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Lokasi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah pangkalpinang. Definisi Lokasi (place)
menurut (Kotler, 2007) mengenai distribusi adalah berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran.
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
25
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
f. Uji t untuk b6
Uji t untuk b5 dilakukan untuk menguji hipotesa kelima,
yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Lingkungan Fisik
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Lingkungan Fisik terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,320X5. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Lokasi akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,320 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
4,443 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,443) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Lokasi
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah pangkalpinang. Definisi Lokasi (place)
menurut (Kotler, 2007) mengenai distribusi adalah berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran.
g. Uji t untuk b6
Uji t untuk b5 dilakukan untuk menguji hipotesa kelima,
yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Lingkungan Fisik
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Lingkungan Fisik terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
TABEL 25
thitung Variabel (X6)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt) 23,309 2,160 10,791 ,000
Lingkun
gan
Fisik
,420 ,058 ,005 5,045 ,002
Sumber : Data diolah peneliti
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,420X6. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Lingkungan Fisik akan meningkatkan
Keputusan Pembelian Konsumen sebesar 0,420 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
5,045 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (5,045) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Lingkungan Fisik mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Lingkungan Fisik menurut Kotler (2000) yaitu bukti yang
dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen
sebagai usulan nilai tambah konsumen.
h. Uji t untuk b7
Uji t untuk b7 dilakukan untuk menguji hipotesa
ketujuh, yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Proses terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket
TJ. MART Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Proses terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan thitung > ttabel maka
keputusannya H1 diterima.
TABEL 26
thitung Variabel (X7)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficien
ts
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Consta
nt) 23,309 2,160 10,791 ,000
Proses ,380 ,055 ,060 3,520 ,002
Sumber : Data diolah peneliti
Dari tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y =
23,309 + 0,380X7. Persamaan ini menjelaskan bahwa setiap
peningkatan 1 satuan Proses akan meningkatkan Keputusan
Pembelian Konsumen sebesar 0,380 satuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar
3,520 sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,520) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh nilai
sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya jelas Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Proses
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah pangkalpinang. Menurut Philip Kotler
(2006), proses disini adalah mencakup bagaimana cara
perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya.
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
26
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
i. Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji hipotesa kedelapan,
yaitu :
Ho : diduga tidak terdapat pengaruh Produk, Harga,
Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik, dan
Proses secara bersama-sama terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART
Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.
H1 : diduga terdapat pengaruh Produk, Harga, Promosi,
Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik, dan Proses secara
bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan Depati
Hamzah Pangkalpinang.
Jika nilai sign < 0,05, maka keputusannya H1 diterima
atau dengan membandingkan Fhitung > Ftabel maka
keputusannya H1 diterima.
TABEL 27
Hasil Perhitungan Uji F
Sumber : Data diolah peneliti
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan
program SPSS versi 22 diperoleh nilai Fhitung 4,091 seperti
terlihat pada tabel 27. Sedangkan harga kritis nilai Ftabel
dengan derajat bebas pembilang 7 dan penyebut 92 pada
(0,05) sebesar 2,11. Dengan demikian Fhitung (4,091) > Ftabel
(2,11), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima demikian
juga jika menggunakan membandingkan nilai sign sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama
Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi, Lingkungan Fisik,
dan Proses berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang.
Pengukuran Uji F untuk mengetahu tentang hubungan
kondisional variabel Produk, Harga, Promosi, Orang, Lokasi,
Lingkungan Fisik, dan Proses secara bersama-sama terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang.
V. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
Analisis Pengaruh Marketing Mix (7P) Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ. MART Jalan
Depati Hamzah Pangkalpinang maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh signifikan variabel Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 3,214
sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,214) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh
nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya
jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
2. Terdapat pengaruh signifikan variabel Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 3,243
sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,243) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh
nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya
jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
3. Terdapat pengaruh signifikan variabel Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 5,668
sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (5,668) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh
nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya
jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
4. Terdapat pengaruh signifikan variabel Orang Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 4,167
sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,167) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh
nilai sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya
jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
5. Terdapat pengaruh signifikan variabel Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 4,443
sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (4,443) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh
nilai sign sebesar 0,001. Dengan demikian keputusannya
jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
6. Terdapat pengaruh signifikan variabel Lingkungan Fisik
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada
Supermarket TJ. MART Jalan Depati Hamzah
Pangkalpinang. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai
thitung sebesar 5,045 sedangkan ttabel dengan derajat bebas
98 pada (0,05) sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung
(5,045) > ttabel (1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan
H1 diterima atau dari hasil perhitungan dan pengolahan
data diperoleh nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian
keputusannya jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 93,470 7 13,354 4,091 ,000b
Residual 300,320 92 3,264
Total 393,790 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Proses, Promosi, Lingkungan Fisik,
Produk, Lokasi, Orang, Harga
JURNAL ILMIAH PROGRESIF MANAJEMEN BISNIS (JIPMB), Volume 20, Nomor 2, November 2017 ISSN 2354-5682
27
www.stie-ibek.ac.id
© 2017, Jurnal Progresif Manajemen Bisnis STIE-IBEK
7. Terdapat pengaruh signifikan variabel Proses Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Supermarket TJ.
MART Jalan Depati Hamzah Pangkalpinang. Dari hasil
perhitungan, diperoleh nilai thitung sebesar 3,520
sedangkan ttabel dengan derajat bebas 98 pada (0,05)
sebesar 1,98447. Dengan demikian thitung (3,520) > ttabel
(1,98447), sehingga jelas Ho ditolak dan H1 diterima atau
dari hasil perhitungan dan pengolahan data diperoleh
nilai sign sebesar 0,002. Dengan demikian keputusannya
jelas Ho ditolak dan H1 diterima.
8. Terdapat pengaruh signifikan variabel Produk, Harga,
Lokasi, Promosi, Lingkungan Fisik, Orang, dan Proses
secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Supermarket TJ. MART Jalan Depati
Hamzah Pangkalpinang. Hal ini terbukti dengan nilai
Fhitung 4,091, sementara itu nilai Ftabel 2,11 dengan
demikian Fhitung (4,091) > Ftabel (2,11) keputusannya jelas
Ho ditolak dan H1 diterima.
Saran
1. Tentunya semua produk akan menjalani siklus daur
produk. Pengembangan produk sebaiknya dilakukan
secara berkesinambungan oleh setiap perusahaan pada
produk-produknya. Untuk menghindari kejenuhan
konsumen kepada produknya, sehingga produk tersebut
tidak menjalani tahap decline, yang akan berakibat pada
kelangsungan hidup suatu perusahaan.
2. Dalam menentukan penetapan harga, perusahaan tidak
hanya memperhatikan harga namun perlunya perhatian
khusus mengenai faktor-faktor diluar harga yang
mempengaruhi jumlah permintaan, situasi pasar secara
global, perilaku konsumen, siklus kehidupan produk, dan
lain-lain sehingga strategi penetapan harga ini dapat
terarah, efektif dan sesuai dengan tujuan perusahaan atas
produk/jasa yang dihasilkannya.
3. Karena paling banyak pembeli pada suatu supermarket
adalah masyarakat sekitar yang tidak jauh serta
kemudahan untuk berbelanja maka jika akan mendirikan
supermarket sebaiknya pada daerah yang banyak
penduduknya namun juga mempunyai daya beli yang
potensial serta jalur lalu lintas yang mudah.
4. Setiap perusahaan diharuskan melakukan promosi agar
semua yang berkaitan dengan perusahaan bisa lebih
dikenal oleh khalayak umum. Apabila perusahaan selalu
melakukan promosi sesuai produknya maka masyarakat
bisa mengerti apabila perusahaan
menampilkan/menciptakan produk baru.
5. Lingkungan fisik dalam sebuah perusahaan akan
mempengaruhi minat beli konsumen karena dengan
lingkungan fisik yang sesuai bisa membuat para
konsumen untuk berbelanja kembali.
6. Pengembangan SDM perlu ditingkatkan kembali guna
meningkatkan kualitas SDM yang ada. Dalam upaya
pengembangan SDM itu hendaknya dengan pemberian
pendidikan yang layak bagi SDM agar mampu
berkualitas dan berdaya saing
7. Dalam melakukan proses pengambilan keputusan
mengenai pembelian suatu barang, kita harus
memperthatikan mana kebutuhan yang penting dan harus
sesuai dengan keadaan uang yang kita miliki. Juga
menetapkan dan menggunakan berbagai kriteria evaluasi
termasuk harga, merek, dan lain-lain pada saat membuat
keputusan pembelian. Selain hal diatas menilai kinerja
setiap alternatif sebagai dasar evaluasi serta mengetahui
dan memahami bagaimana situasi konsumen dalam
menentukan pilihan dengan melihat berbagai aspek yang
ada.
DAFTAR PUSTAKA
1] Angipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2002
2] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Cetakan 9. PT. Bumi Aksara, Jakarta : 2007
3] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta : 2003
4] Manullang. Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta
(Ghalia Indonesia (GI) : 2008
5] Mursid, M. Manajemen Pemasaran, Cetakan ke Empat.
PT. Bumi Aksara, Jakarta : 2006
6] Nirwana. Service Marketing Strategy. DIOMA, Malang
: 2006
7] Philip Kotler. Manajemen Pemasaran , Jilid I dan II.
PT. Indeks, Jakarta : 2005
8] Purwanto. Metodologi Penelitian Kuntitatif, Pustaka
Pelajar. Yogyakarta : 2007
9] R. Terry, George. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi
Aksara. Jakarta : 2006
10] Robbins SP, dan Judge. Perilaku Organisasi, Salemba
Empat. Jakarta : 2007
11] Schein, Edgar H. Organizational Culture and
Leadership, Third Edition, Jossey-Bass Publisher. San
Francisco : 2004
12] Simamora, Bilson. Riset Pemasaran, Cetakan Pertama.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 2004
13] Suyanto, M. Marketing Strategy Top Indonesia Brand,
CV. Andi Offset. Yogyakarta : 2007
14] Stanton, Robert. Teori Fiksi, Pustaka Pelajar.
Yogyakarta : 2007
15] Tjiptono, Fandy dkk. Pemasaran Strategik, Pustaka
Pelajar. Yogyakarta : 2008
16] Wijayanto, Dian. Pengantar Manajemen, Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta : 2012