analysis of nurses knowledge effect about indicators of...

21
Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of Collaboration on Collaborative Practice Nurse Doctor in Hospital Inpatient Unit Morowali 2014 Analisis Pengaruh Pengetahuan Perawat tentang Indikator Kolaborasi terhadap Praktik Kolaborasi Perawat Dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali Tahun 2014 Andi Yaumil Bay.R.Thaifur 1 , Noer Bahry noor 1 , Andi Zulkiflir 2 1 Bagian MARS, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin 2 BAgian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi : Andi Yaumil Bay R.Thaifur, SKM Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar, 90245 HP: 081355555449 Email : [email protected]

Upload: phunghanh

Post on 12-May-2018

220 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of Collaborationon Collaborative Practice Nurse Doctor in Hospital Inpatient Unit

Morowali 2014

Analisis Pengaruh Pengetahuan Perawat tentang Indikator Kolaborasiterhadap Praktik Kolaborasi Perawat Dokter di Unit Rawat Inap RSUD

Morowali Tahun 2014

Andi Yaumil Bay.R.Thaifur 1, Noer Bahry noor1, Andi Zulkiflir2

1Bagian MARS, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin2BAgian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi :

Andi Yaumil Bay R.Thaifur, SKMProgram PascasarjanaUniversitas HasanuddinMakassar, 90245HP: 081355555449Email : [email protected]

Page 2: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Abstrak

Praktek kolaborasi perawat dengan dokter memerlukan pengetahuan , sikap yang profesional mulai dari komunikasi,cara kerjasama dengan pasien maupun dokter sampai kepada keterampilan perawat membuat keputusan. Penelitianini bertujuan untuk memperoleh informasi praktik kolaborasi karakteristik perawat di Unit Rawat Inap RSUDMorowali; memperoleh informasi praktik kolaborasi berdasarkan pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasiperawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali, menganalisis hubungan karakteristik perawat (masa kerja, usia,jenis kelamin, pendidikan) dengan praktik kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali,menganalisis hubungan pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi kontrol kekuasaan, lingkup praktek,kepentingan bersama dan tujuan bersama terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUDMorowali, menganalisis pengaruh pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi kontrol kekuasaan, lingkuppraktek, kepentingan bersama dan tujuan bersama terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat InapRSUD Morowali.Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Morowali. Jenis penelitian ini adalah observasional analitikdengan rancangan cross sectional studi kasus dengan membagikan kuisioner kepada 123 perawat. Data dianalisisdengan Uji Chi-Square dan regresi logistic metode enter. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antarapengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi kontrol kekuasaan, lingkup praktik , kepentingan bersama, dantujuan bersama terhadap praktik, kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali

Kata Kunci: Praktik Kolaborasi, Pengetahuan Perawat

Abstract

Practice nurse collaboration with physicians requires knowledge, professional attitude ranging fromcommunication,Collaboration with patients and physicians to the skills of nurses is making decisions. This studyaims to: (1) Find out information about collaborative practice in relation to the characteristics of nurse; (2) obtaininformation about collaboration indicators of nurse doctors ; (3) Analyse the relationship between nursecharacteristics (years of service , age , gender, education ) and collaborative knowledge about collaborationindicators (power control, scope of practice doctors ; and (5) analyse the effect of nurse doctors in the inpatient unitof Morowali Local Public Hospital.The research was conducted at Morowali Local Public Hospital as an analyticobservational study with cross sectional case study design. The researcher distributed questionnaires to 123 nurses .The data were analysed by using Chi-Square test and logistic regression enter methodThe result revel that there isrelationship between nurse knowledge about collaboration indicators (power control, scope of practice, commoninterest, and common interest, and common goal) and collaborative practice of nurse doctors in the inpatient ofMorowali local Public Hospital.

Keywords: Collaborative Practice, Nurses Knowledge

Page 3: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

PENDAHULUAN

Pada saat ini pemerintah Indonesia sedang berusaha untuk mewujudkan suatu kondisi

masyarakat Indonesia yang sehat baik secara fisik maupun secara mental. Pemerintah menyadari

akan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung pembangunan negara. Pembangunan

akan sulit berjalan lancar jika masyarakatnya kurang sehat. Oleh karena itu pemerintah dituntut

untuk mampu menciptakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas

sehingga dapat diandalkan pada saat dibutuhkan tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat

ekonomi maupun non ekonomi. Hal ini berarti pemerintah perlu membangun pelayanan

kesehatan yang mampu diandalkan sehingga semua lapisan mayarakat baik dari kalangan bawah

sampai dengan kalangan atas dapat memanfaatkannya (Djojo, 2010)

Peningkatan kualitas pelayanan terutama pelayanan rawat inap harus memperhatikan

manajemen perawatan pasien, yang dikelola oleh dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Dalam pelaksanaan tugas pelayanan kepada pasien, tenaga kesehatan harus berkolaborasi,

berkoordinasi, bekerjasama saling memberikan informasi dan mempunyai tujuan bersama yaitu

kesembuhan pasien (Sugito, 2010).

Kualitas pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan asuhan medis

dan asuhan keperawatan. Asuhan medis bermutu dapat diberikan oleh tenaga medis yang

profesional di bidangnya dan asuhan keperawatan bermutu dapat diberikan oleh tenaga

keperawatan yang telah dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan klinik yang memadai

serta memiliki kemampuan dalam membina hubungan profesional dengan pasien, berkolaborasi

dengan anggota tim kesehatan lain, melaksanakan kegiatan menjamin mutu, kemampuan

memenuhi kebutuhan pasien dan memperlihatkan sikap caring (Nurachmah, 2010).

Berdasarkan data dapat kita ketahui BOR pada tahun 2011 sebesar (39,96 %), tahun 2012

mengalami penurunan sebesar 5,75 % dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 14,4%

yang masih beum memenuhi standar. Hal ini disebabkan karena belum maksimalnya sarana-

prasarana RSUD Morowali seperti ketersediaan air bersih dan listrik. Sementara itu, Average

Length of Stay (ALOS) pada tahun 2012 yaitu 12 hari dan 2013 yaitu 15 hari yang menunjukkan

rata-rata lamanya perawatan pasien dengan tingkat efisiensi manajemen pasien di sebuah rumah

sakit masih belum optimal. Pada indikator tersebut menunjukkan bahwa kinerja pelayanan rawat

inap RSUD Morowali belum optimal.

Page 4: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Rendahnya tingkat BOR yang dicapai sebenarnya menggambarkan bahwa kualitas

pelayanan dari rumah sakit yang bersangkutan rendah. Indikator ini memberikan gambaran

tentang tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. (Muninjaya, 2010).

Berdasarkan data menunjukkan bahwa didominasi tenaga keperawatan D3. Hasil

wawancara dengan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Morowali mengatakan bahwa

kebanyakan dokter yang bertugas adalah residen dan masih menempuh kuliah di Fakultas

Kedokteran Unhas. Jadi, dokter di RSUD Morowali tidak dapat menetap atau full timer.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas di Rumah Sakit Morowali diketahui bahwa

belum dikembangkan monitoring dan evaluasi Kinerja Klinis bagi perawat secara khusus dan

perawat yang mengikuti pelatihan ATLS dan BTLS belum ada dari SPM RS 10 orang. Selain itu,

dari penelusuran data sekunder di Rumah Sakit Umum Daerah Morowali pelaporan infeksi

nosokomial tahun 2013 yaitu 4,25 % dari SPM RS ≤ 1,5 %.

Selain itu, peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan sangat berkaitan dengan

terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit dan perawat bertanggung jawab menyediakan

lingkungan yang aman bagi klien terutama dalam pengendalian infeksi dalam proses

keperawatan. Perawat juga bertindak sebagai pelaksana terdepan dalam upaya pencegahan dan

pengendalian infeksi nosokomial (Lindeke, 2005).

Praktik kolaboratif tumbuh dengan baik apabila perawat dan dokter belajar

menggambarkan apa yang mereka pikirkan dan lakukan dalam bahasa yang mencerminkan

penghargaan, artikulasinya jelas, dan memungkinkan perbedaan persepsi, dan manajemen sekian

banyak aspek kompleks perawatan kesehatan (Seki, 2000).

Praktek kolaborasi perawat dengan dokter memerlukan pengetahuan, sikap yang

profesional mulai dari komunikasi, cara kerjasama dengan pasien maupun dokter sampai kepada

ketrampilan perawat dalam membuat keputusan. Kolaborasi yang efektif antara anggota tim

kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan pasien yang berkualitas (Sri Astutik, 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang indikator

kolaborasi terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali.

Page 5: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

BAHAN DAN METODE

Lokasi dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Morowali. Waktu Pelaksanaan yaitu pada bulan

Agustus-September 2014. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan

cross sectional studi kasus yaitu suatu rancangan yang mengkaji dinamika korelasi/asosiasi

antara variabel independen dan variabel dependen pada saat yang bersamaan, yang bersifat

deskriptif analitik yaitu melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

melalui pengujian hipotesa yang telah dirumuskan

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah semua perawat yang melakukan tugas dan fungsinya

sebagai pemberi pelayanan di ruang rawat inap RSUD Morowali sebanyak 123 orang. Sampel

dalam penelitian ini adalah 91 responden.

Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui data yang diambil oleh peneliti secara langsung dari

sumbernya yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui perantara pihak kedua yaitu diambil dari data-

data RSUD Morowali. Berupa profil rumah sakit, jumlah perawat, dan data-data lain yang

diperlukan

Analisis Data

Data dianalisis menggunakan program SPSS dan Microsoft Excel. Teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat.

HASIL

Karakteristik Responden

Tabel 1 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak merupakan perawat

pelaksana yang bekerja di Perawatan Perinatologi, yakni berjumlah 17 responden (18,7%) dan

yang paling sedikit dari unit perawatan Kelas Super VIP dan unit Perawatan Anak, masing-

masing dengan jumlah 14 responden (15,4%).

Tabel 2 menunjukkan bahwa umur responden paling banyak berusia 25-29 tahun, yakni

berjumlah 34 responden (37,4%) dan paling sedikit berusia > 40 tahun dengan jumlah 5

responden (5,5).

Page 6: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana yang menjadi responden

berjenis kelamin perempuan, yakni berjumlah 80 responden (87,9%) dan 11 responden (12,1%)

berjenis kelamin laki-laki.

Tabel 4 menunjukkan bahwa pendidikan formal terakhir yang dicapai oleh responden

terbagi menjadi 3, yakni D3 Keperawatan, S1 Keperawatan, dan NERS. Pendidikan formal

terakhir yang paling banyak dicapai oleh responden adalah D3, yakni berjumlah 79 responden

(86,8%) dan paling sedikitnya 6 responden (6,6%) memiliki pendidikan formal terakhir S1

Keperawatan dan NERS.

Tabel 5 menunjukkan bahwa responden dengan masa kerja lebih dari 2 tahun lebih

banyak, yakni berjumlah 45 responden (49,5%) dan paling sedikitnya 15 responden (16,5%)

telah bekerja selama kurang dari 1 tahun.

Hubungan Karakteristik Responden (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan Formal, Masa Kerja

dan Unit Kerja) dengan Pengetahuan Perawat tentang Indikator Kolaborasi

Tabel 6 menunjukkan umur perawat > 40 tahun memiliki hubungan yang paling kurang

terhadap pengetahuan indikator kolaborasi dokter yaitu 60 %. Sedangkan umur perawat yang

paling baik terhadap pengetahuan indikator kolaborasi perawat dokter yaitu 20-24 tahun yaitu

100%.

Tabel 7 menunjukkan bahwa perawat yang berjenis kelamin laki-laki memiliki hubungan

yang paling baik terhadap pengetahuan indikator kolaborasi dokter yaitu 72,7%. Sedangkan

perawat berjenis kelamin perempuan yang paling kurang terhadap praktik kolaborasi perawat

dokter yaitu 62,5%.

Tabel 8 menunjukkan bahwa perawat dengan pendidikan formal NERS memiliki

hubungan yang paling baik terhadap pengetahuan praktik kolaborasi dokter yaitu 100%.

Sedangkan perawat dengan pendidikan formal DIII Keperawatan yang paling kurang terhadap

pengetahuan praktik kolaborasi perawat dokter yaitu 59,0%

Tabel 9 menunjukkan bahwa perawat dengan masa kerja 1-2 tahun memiliki hubungan

yang paling baik terhadap praktik kolaborasi dokter yaitu 55,2%. Sedangkan perawat dengan

masa kerja <1 tahun yang paling kurang terhadap praktik kolaborasi perawat dokter yaitu 66,0%

Tabel 10 menunjukkan bahwa perawat di Perawatan Obgyn dan Perawatan Perinatologi

memiliki hubungan yang paling baik terhadap pengetahuan praktik kolaborasi dokter yaitu

Page 7: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

100%. Sedangkan perawat di Perawatan Bedah, Perawatan Anak dan Kelas VIP yang paling

kurang terhadap pengetahuan praktik kolaborasi perawat dokter yaitu 100%

Hubungan Karakteristik Responden (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan Formal, Masa Kerja

dan Unit Kerja) dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter

Tabel 11 menunjukkan umur perawat > 40 tahun memiliki hubungan yang paling baik

terhadap praktik kolaborasi dokter yaitu 92,3 %. Sedangkan umur perawat yang paling kurang

terhadap praktik kolaborasi perawat dokter yaitu 25-29 tahun yaitu 79,4%

Tabel 12 menunjukkan bahwa perawat yang berjenis kelamin laki-laki memiliki

hubungan yang paling baik terhadap praktik kolaborasi dokter yaitu 72,7%. Sedangkan perawat

berjenis kelamin perempuan yang paling kurang terhadap praktik kolaborasi perawat dokter yaitu

62,5%.

Tabel 13 menunjukkan bahwa perawat dengan pendidikan formal NERS memiliki

hubungan yang paling baik terhadap praktik kolaborasi dokter yaitu 50,0%. Sedangkan perawat

dengan pendidikan formal DIII Keperawatan yang paling kurang terhadap praktik kolaborasi

perawat dokter yaitu 59,0%.

Tabel 14 menunjukkan bahwa perawat dengan masa kerja 1-2 tahun memiliki hubungan

yang paling baik terhadap praktik kolaborasi dokter yaitu 55,2%. Sedangkan perawat dengan

masa kerja <1 tahun yang paling kurang terhadap praktik kolaborasi perawat dokter yaitu 66,0%

Tabel 15 menunjukkan bahwa perawat di Perawatan Obgyn dan Perawatan Perinatologi

memiliki hubungan yang paling baik terhadap praktik kolaborasi dokter yaitu 100%. Sedangkan

perawat di Perawatan Bedah, Perawatan Anak dan Kelas VIP yang paling kurang terhadap

praktik kolaborasi perawat dokter yaitu 100%.

Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Indikator Kontrol Kekuasaan Perawat Dokter

dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter

Tabel 16 ini menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,001. Karena

nilai p < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi kontrol kekuasaan terhadap praktek kolaborasi

perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali.

Page 8: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Hubungan Perawat tentang Indikator Lingkup Praktik dengan Praktik Kolaborasi Perawat

Dokter

Tabel 17 ini menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,001. Karena

nilai p < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi lingkup praktek terhadap praktek kolaborasi

perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali.

Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Indikator Kepentingan Bersama dengan Praktik

Kolaborasi Perawat Dokter

Tabel 18 ini menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,019. Karena

nilai p < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan perawat tentang kepentingan bersama terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di

Unit Rawat Inap RSUD Morowali.

Hubungan Pengetahuan Perawat tentang Indikator Tujuan Bersama dengan Praktik

Kolaborasi Perawat Dokter

Tabel 19 ini menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,006. Karena

nilai p < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan perawat tentang tujuan bersama terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit

Rawat Inap RSUD Morowali.

Analisis Multivariat

Tabel 20 dapat disimpulkan bahwa variabel indikator kolaborasi perawat dokter

dipengaruhi oleh beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian

Berdasarkan tabel 21 dapat diketahui bahwa besarnya adjusted R2 adalah 0.340, hal ini

berarti 34% variasi dari praktik kolaborasi perawat dokter dapat dijelaskan oleh variasi dari

keempat variabel independen sedangkan sisanya (100% - 34% = 66%) dijelaskan oleh sebab-

sebab lain di luar model.

Berdasarkan tabel 22 uji ANOVA atau uji statistik F didapat nilai F hitung sebesar 2.021

dengan tingkat probabilitas 0.000. Probabilitas yang jauh lebih kecil jika dibandingkan 0.05,

maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi komitmen perawat pelaksana atau dapat

dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap praktik kolaborasi perawat dokter.

Page 9: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

PEMBAHASAN

Pengetahuan tentang indikator kolaborasi perawat dokter di rawat inap RS Umum Daerah

Morowali sudah diterapkan dengan baik. Kepemimpinan efektif merupakan Pengetahuan

kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai

kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan

berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang

berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat (Lindeke, L dan Sieckert, A,

2005).

Kesuksesan kolaborasi dalam suatu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh faktor-faktor

(Letica, 2008) yaitu Faktor interaksi (interactional determinants),yaitu hubungan interpersonal

diantara anggota tim yang terdiri dari kemauan untuk berkolaborasi, percaya, saling menghargai

dan berkomunikasi . Faktor Organisasi (organizational determinants) yaitu kondisi di dalam

organisasi tersebut yang terdiri dari Organizational structure struktur horisontal dianggap lebih

berhasil daripada struktur hierarkis); Organization’s philosophy (nilai nilai keterbukaan,

kejujuran, kebebasan berekspresi, saling ketergantungan, integritas dan sikap saling percaya;

administrative support (kepemimpinan); team resource (tersedianya waktu untuk bertemu dan

berinteraksi, membagi lingkup praktek dengan profesional lain, bekerja dalam suatu unit yang

kecil) ; coordination mechanism (pertemuan formal untuk diskusi, standarisasi prosedur dalam

bekerja). Faktor lingkungan organisasi (organization’s environment/ systemic determinants)

yaitu elemen diluar organisasi, seperti sistem sosial, budaya, pendidikan dan profesional.

Menurut Evans et all (1994) sistem sosial yang dapat menghambat praktek kolaborasi adalah

ketidaksetaraan diantara masing – masing profesi, perbedaan gender dimana laki – laki lebih

berkuasa dari perempuan perbedaan status ekonomi. Beberapa sistem budaya dapat menghambat

suatu kolaborasi misalnya otonomi profesi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol kekuasaan memiliki proporsi pada kategori

yang baik, yakni sebesar 63,7%. Hasil ini merupakan suatu hal yang masih jauh dari harapan.

Erlina (2009) mengemukakan bahwa dalam kontrol kekuasaan perawat mampu melakukan

interaksi dua arah dengan dokter sampai terjadinya diskusi untuk perawatan pasien,

mengingatkan dokter bila belum melakukan visite, mampu memberikan usulan dan ide terkait

perawatan pasien.

Page 10: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Hasil uji hubungan antara kontrol kekuasaan dengan praktik kolaborasi perawat dokter

menunjukkan terdapat ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi

kontrol kekuasaan terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD

Morowali (p=0,001 < 0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Erlina (2009)

yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat tentang

indikator kolaborasi kontrol kekuasaan dengan praktek kolaborasi perawat dokter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkup praktik memiliki proporsi pada kategori

yang baik, yakni sebesar 76,9%. Hasil ini merupakan suatu hal yang baik. Kuswantoro (2006)

mengemukakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara lingkungan kerja perawat

(kepemimpinan, budaya dan manajemen, kontrol atas beban kerja, kontrol atas praktik, dan

sumber yang memadai) dengan pelaksanaan praktik keperawatan (p <0,05) dan kontrol atas

praktik adalah variabel sub terbesar yang mempengaruhi pelaksanaan praktik keperawatan

Hasil uji hubungan antara lingkup praktik dengan praktik kolaborasi perawat dokter

menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi

lingkup praktek terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali

(p=0,001, p<0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Erlina (2009) yang

menyatakan bahwa Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat tentang indikator

kolaborasi lingkup praktek dengan praktek kolaborasi perawat dokter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepentingan bersama memiliki proporsi pada

kategori yang cukup tinggi, yakni sebesar 72,5%. Hasil ini merupakan suatu hal yang sangat

baik. Pelaksanaan kolaborasi perawat dengan dokter diperlukan pengetahuan tentang kontrol

kekuasaan perawat dokter, lingkungan praktek perawat dokter, tujuan bersama dan kepentingan

bersama dalam merawat pasien, kemauan (sikap yang profesional mulai dari komunikasi, cara

kerjasama dengan pasien maupun dokter) sampai pada ketrampilan dalam mengambil keputusan.

(Sri Astutik,2010)

Namun, hasil uji hubungan antara kepentingan bersama dengan praktik kolaborasi

perawat dokter menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang

kepentingan bersama terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD

Morowali (p=0,019, p<0,05). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ernawati (2010)

yang menyatakan bahwa kerjasama yang baik antara perawat dan dokter di RSUP Haji Adam

Page 11: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Malik dapat meningkatkan pelayanan keperawatan bagi pasien, dan memberikan kejelasan

tentang batas tugas dan wewenang kerja dokter dan perawat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan bersama memiliki proporsi pada kategori

yang masih jauh dari harapan, yakni sebesar 51,6%. Hasil ini merupakan suatu hal yang sangat

belum terlalu baik. Menurut Tappen (2004), Kolaborasi tidak akan terjadi apabila pemberi

pelayanan tidak mengetahui makna kolaborasi itu sendiri. Definisi Kolaborasi menurut Arlene

(2004) adalah sebagai hubungan rekanan sejati, dimana masing – masing pihak menghargai

kekuasaan pihak lain, dengan mengenal dan menerima lingkup kegiatan dan tanggungjawab

masing – masing yang terpisah maupun bersama, saling melindungi kepentingan masing masing

dan adanya tujuan bersama yang diketahui kedua belah pihak (Werdati,2008)

Hasil uji hubungan antara tujuan bersama dengan praktik kolaborasi dokter menunjukkan

bahwa ada hubungan antara pengetahuan perawat tentang tujuan bersama terhadap praktek

kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD Morowali (p=0,006, p<0,05). Hasil

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Brita (2012) yang menyatakan bahwa Pelaksanaan

elemen untuk mencapai kolaborasi yang efektif antara perawat dan dokter meliputi kerjasama,

asertivitas, tanggung jawab,komunikasi,otonomi, koordinasi,salingmenghormati dan percaya

serta menentukan tujuan kolaborasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik kolaborasi di Instalasi Rawat Inap di Rumah

Sakit Umum Daerah Morowali yaitu 17 responden (18,7%) sudah baik, 21 responden (23,1%)

yang menilai masih berkategori sedang dan 53 responden (58,2%) masih rendah. Hal ini

disebabkan kurangnya komunikasi antara dokter dan perawat, seperti perawat tidak pernah

menjelaskan tentang tanggung jawab dalam membahas berbagai informasi dengan pasien. Selain

itu, perawat juga kurang dalam menyampaikan pendapatnya kepada dokter seperti dalam

mengatakan apabila ada perintah dokter yang kurang tepat.

Definisi praktek kolaborasi menurut Jones (2000) adalah proses komunikasi

interprofesional dan pembuatan keputusan yang mempertimbangkan adanya pembagian

pengetahuan dan ketrampilan masing – masing profesi untuk melakukan pengaruh yang sinergi

kepada kesembuhan pasien.

Page 12: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh pengetahuan perawat tentang

indikator kolaborasi terhadap praktek kolaborasi perawat dokter di Unit Rawat Inap RSUD

Morowali Tahun 2014, dapat diambil kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa

karakteristik perawat memiliki hubungan signifikan p< 0,05 terhadap pengetahuan indikator

kolaborasi dokter, hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perawat tidak memiliki

hubungan signifikan p> 0,05 terhadap praktik kolaborasi dokter, hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengetahuan indikator kolaborasi memiliki hubungan siginifikan p< 0,05 terhadap praktik

kolaborasi dokter, hasil analisis dua variabel didapatkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,

yang artinya pengetahuan perawat tentang indikator kolaborasi kepentingan bersama dan tujuan

bersama berpengaruh bersama- sama terhadap pelaksanaan kolaborasi perawat dokter, dengan

demikian dapat diketahui seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.

Berdasarkan dari hasil kesimpulan, maka ada saran bagi manajemen untuk perbaikan kolaborasi

perawat dokter di RS Umum Daerah Morowali, manajemen perlu melakukan penjenjangan karir

yang pasti bagi perawat. Jenjang karier ini berupa pendidikan atau pelatihan baik untuk perawat

maupun dokter agar bisa meningkatkan kolaborasi di antara mereka sehingga sadar akan

tanggung jawab masing-masing dan mampu mengutarakan pendapat apabila ada tindakan yang

tidak sesuai dengan prosedur. Manajemen harus mengaktifkan peran dari Komite Medik dan

Komite Keperawatan sehingga mampu memonitoring dan mengevaluasi tindakan medik yang

dilakukan dokter dan perawat. Selain itu, komite medik harus menyediakan dokter tetap di

RSUD apalagi jarak Makassar dan Morowali sangat jauh dan RSUD Morowali merupakan RS

terbaik di Morowali. Manajemen mampu menerapkan budaya patient safety agar tingkat kejadian

infeksi nosokomial bisa berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

Arlene D. Houldin, Mary D. Naylor, Daniel G. Haller , Physician-Nurse Collaboration in

Research in the 21st Century,Journal of Clinical Oncology, Vol 22, No 5 (March 1), 2004:

pp. 774-776.

Brita. Nursing Work Life in Acute Care. Journal of Nursing Care Quality : Jul-Sep 2012; 19,3.

Djojo Sugito, Achmad. 2010. Kebijakan Pemerintahan Dalam Bidang Pelayanan Kesehatan

Menyongsong AFTA 2003, www.pdpers.co.id

Page 13: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Erlina, L.Siegle.,Fay W Whitney., Kolaborasi Perawat Dokter, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, 2009

Ernawati, Peranan dan Tanggungjawab Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan Keperawatan/

Kesehatan kepada Pasien. Magister Managemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada, 2010

Evans, et al. The Relationship between Hospital Unit Culture and Nurses’s Quality of Work Life.

ABI/INFORM. Journal of Healthcare management ; Jan/Feb 1994 ; 47,1.

Jones, Analisis Pengaruh Faktor Kolaborasi Perawat Terhadap Kepuasan Kerja Dokter Spesialis

Di Unit Rawat Inap Paviliun Garuda Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang, 2000

Leticia et al, The Determinants of successful collaboration: A Review of Theoretical and

Empirical Studies, Journal of Interprofessional Care, 2008

Lindeke, L., Sieckert, A. Nurse-Physician Workplace Collaboration, Online Journal of Issues in

Nursing. Vol. #10 No. #1, 2005.

Nurachmah, Elly. 2010. Asuhan Keperawatan Bermutu di Rumah Sakit.

http://www.scribd.com/doc/222283587/Asuhan-Keperawatan-Bermutu-Di-Rumah-Sakit.

pdpersi. diakeses pada tanggal 31 Mei 2014.

Nursalam. Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktek, Salemba Medika,

Jakarta, 2006

Seki Y & Yamakazi Y. Effects of Working Conditions on Intravenous Medication Errors in a

Japanese Hospital.Blackwell Published Ltd. Journal of Nursing management 2006; 14,

128-139

Sri Astutik. 2010. Evaluasi Praktek Kolaborasi Perawat dengan Dokter di ruang VIP RSUD

Pare, Kediri

Sugito. Perilaku Organisasi Konsep Kontroveersi Aplikasi, Prenhalindo, Jakarta, 2010

Tappen, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Teori Strategi dan Aplikasi. Volume 1,

Airlangga University Press, Surabaya. 2004

Werdati S, Kolaborasi dan Kemitraan, Magister Managemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada ,2008

Page 14: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Lampiran

Tabel 1 Distribusi Responden menurut Unit Kerja di Instalasi Rawat Inap RS UmumDaerah MorowaliTahun 2014

No Unit Kerja N %

1

2

3

4

Perawatan Bedah

Perawatan Anak

Kelas VIP

Perawatan Interna

15

14

14

15

16,5

15,4

15,4

16,5

5 Perawatan Obgyn 16 17,6

6 Perawatan Perinatologi 17 18,7

Total 91 100

Sumber : Data Primer

Tabel 2 Distribusi Responden menurut Umur di Instalasi Rawat Inap RS Umum DaerahMorowali Tahun 2014

NO Umur (Tahun) n %1 20-24 25 27,52 25-29 34 37,43 30-34 14 15,44 35-40 13 14,35 >40 5 5,5

TOTAL 91 100Sumber : Data Primer

Tabel 3 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin di Instalasi Rawat Inap RS UmumDaerah Morowali Tahun 2014

No Jenis Kelamin n %

12

Laki-lakiPerempuan

1180

12,187,9

Total 91 100

Sumber : Data Primer

Page 15: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 4 Distribusi Responden menurut Pendidikan Formal Terakhir di Instalasi RawatInap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014

No Pendidikan FormalTerakhir n %

123

D3 KeperawatanS1 Keperawatan

NERS

7966

86,86,66,6

Total 91 100

Sumber : Data Primer

Tabel 5 Distribusi Responden menurut Masa Kerja di Instalasi Rawat Inap RS UmumDaerah Morowali Tahun 2014

No Masa Kerja n %

12

< 1 Tahun1-2 Tahun

1529

16,531,9

3 > 2 Tahun 47 51,6Total 91 100

Sumber : Data Primer, 2014

Tabel 6 Hubungan Umur dengan Pengetahuan Perawat tentang Indikator Kolaborasi diInstalasi Rawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

UmurResponden

Pengetahuan Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik Kurangn % n % N %

20-24 25 100 0 0 25 100,0

p=0,01*25-29 27 79,4 7 20,6 34 100,030-34 7 50,0 7 50,0 14 100,035-40 12 92,3 1 7,7 13 100,0>40 2 40 3 60 5 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Page 16: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 7 Hubungan Jenis Kelamin dengan Pengetahuan Indikator Kolaborasi PerawatDokter di Instalasi Rawat Inap RS Umum Daerah MorowaliTahun 2014 (n=91)

Jenis Kelamin

Pengetahuan Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik Kurangn % n % N %

Laki-Laki 8 72,7 3 27,3 11 100,0p=0,001*Perempuan 30 37,5 50 62,5 80 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 8 Hubungan Pendidikan Formal dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter diInstalasi Rawat Inap RS Umum Daerah MorowaliTahun 2014 (n=91)

Pendidikan Formal

Pengetahuan KolaborasiPerawat Dokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

DIII Keperawatan 32 41,0 46 59,0 78 100,0p=0,004*DIV Keperawatan 3 42,9 4 57,1 7 100,0

NERS 6 100,0 0 0 6 100,0Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 9 Hubungan Masa Kerja dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter di InstalasiRawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Masa Kerja

Pengetahuan KolaborasiPerawat Dokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

< 1 tahun 16 34,0 31 66,0 47 100,0p=0,04*1-2 tahun 16 55,2 13 44,8 29 100,0

> 2 tahun 6 40,0 9 60,0 15 100,0Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Page 17: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 10 Hubungan Unit Kerja dengan Pengetahuan Praktik Kolaborasi Perawat Dokterdi Instalasi Rawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Unit Kerja

Pengetahuan KolaborasiPerawat Dokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

Perawatan Bedah 0 0 15 100,0 15 100,0

p=0,001*

Perawatan Anak 0 0 14 100,0 14 100,0Kelas VIP 0 0 14 100,0 14 100,0Perawatan Interna 5 3 3,3 10 66,7 15 100,0

Perawatan Obgyn 16 100 0 0 16 100,0

Perawatan Perinatologi 17 100 0 0 17 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 11 Hubungan Umur dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter di Instalasi RawatInap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

UmurResponden

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik Kurangn % n % n %

20-24 7 28,0 18 72,0 25 100,0

p=0,702*25-29 7 20,6 27 79,4 34 100,030-34 7 50,0 7 50,0 14 100,035-40 12 92,3 1 7,7 13 100,0>40 5 100,0 0 0,0 5 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 12 Hubungan Jenis Kelamin dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter di InstalasiRawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Jenis Kelamin

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik Kurangn % n % n %

Laki-Laki 8 72,7 3 27,3 11 100,0p=0,933*Perempuan 30 37,5 50 62,5 80 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Page 18: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 13 Hubungan Pendidikan Formal dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter diInstalasi Rawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Pendidikan Formal

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

DIII Keperawatan 32 41,0 46 59,0 78 100,0p=0,048*DIV Keperawatan 3 42,9 4 57,1 7 100,0

NERS 3 50,0 3 50,0 6 100,0Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 14 Hubungan Masa Kerja dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter di InstalasiRawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Masa Kerja

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

< 1 tahun 16 34,0 31 66,0 47 100,0p=0,19*1-2 tahun 16 55,2 13 44,8 29 100,0

> 2 tahun 6 40,0 9 60,0 15 100,0Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 15 Hubungan Unit Kerja dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter di InstalasiRawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Unit Kerja

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

Perawatan Bedah 0 0 15 100,0 15 100,0

p=0,07*

Perawatan Anak 0 0 14 100,0 14 100,0Kelas VIP 0 0 14 100,0 14 100,0Perawatan Interna 5 3 3,3 10 66,7 15 100,0

Perawatan Obgyn 16 100 0 0 16 100,0

Perawatan Perinatologi 17 100 0 0 17 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Page 19: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 16 Hubungan Kontrol Kekuasaan dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter diInstalasi Rawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

KontrolKekuasaan

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

Baik 25 36,2 44 63,8 69 100,0p=0,001*Kurang 13 59,1 9 40,9 22 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 17 Hubungan Lingkup Praktik dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter diInstalasi Rawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Lingkup Praktik

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik KurangN % n % n %

Baik 38 44,7 47 55,3 85 100,0p=0,001*Kurang 0 0 6 100 6 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 18 Hubungan Kepentingan Bersama dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter diInstalasi Rawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

KepentinganBersama

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik Kurangn % n % n %

Baik 31 40,8 45 59,2 76 100,0p=0,019*Kurang 7 46,7 8 53,3 15 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Page 20: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 19 Hubungan Tujuan Bersama dengan Praktik Kolaborasi Perawat Dokter diInstalasi Rawat Inap RS Umum Daerah Morowali Tahun 2014 (n=91)

Tujuan Bersama

Praktik Kolaborasi PerawatDokter Total Uji Statistik

Baik Kurangn % n % n %

Baik 16 34,0 31 66,0 47 100,0p=0,006*Kurang 22 50,0 22 50,0 44 100,0

Sumber: Data primerKet * : (ρ < 0,05) Signifikan

Tabel 20 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

S

r

:

DatSumSuSumber: Data Primer, 2014

Tabel 21 Model Summary

Sumber : Data Primer, 2014

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

t Sig.

B Std.Error

Beta

(Constant) 1.432 .340 4.215 .000Kategori Variabel KontrolKekuasaan -.184 .136 -.159 -

1.354 .001

Kategori Variabel KontrolLingkup Praktik .385 .209 .194 1.843 .001

Kategori VariabelKepentingan Bersama .074 .149 .056 .501 .019

Kategori Variabel TujuanBersama -.080 .111 -.081 -.720 .006

a. Dependent Variable: Kategori Variabel Praktik Kolaborasi

Model R RSquare

Adjusted RSquare

Std. Error ofthe Estimate

1 .293a .086 .340 .485a. Predictors: (Constant), Kategori Variabel Tujuan Bersama, KategoriVariabel Kontrol Lingkup Praktik, Kategori Variabel KepentinganBersama, Kategori Variabel Kontrol Kekuasaanb. Dependent Variable: Kategori Variabel Praktik Kolaborasi

Page 21: Analysis of Nurses Knowledge Effect About Indicators of ...pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eb6616b22a60062437705ffcdc46e17c.pdfakan arti penting masyarakat yang sehat dalam mendukung

Tabel 22 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Sumber : Data Primer 2014

ANOVAa

Model Sum ofSquares

df MeanSquare

F Sig.

Regression 1.902 4 .475 2.021 .000b

Residual 20.230 86 .235Total 22.132 90

a. Dependent Variable: Kategori Variabel Praktik Kolaborasib. Predictors: (Constant), Kategori Variabel Tujuan Bersama, Kategori Variabel Kontrol LingkupPraktik, Kategori Variabel Kepentingan Bersama, Kategori Variabel Kontrol Kekuasaan