annual report 2015 pt danasupra erapacific tbk tahunan 2015.pdfreporting year the company made a...
TRANSCRIPT
1
ANNUAL REPORT 2015 PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK
2
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
3
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
32
Profil
Perseroan
Company
Profil
24
Laporan Manajemen
Management Report
139
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor Report
Daftar Isi
Table of Content
06
Ikhtisar Utama
Primary Sumary
60
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
134
Pernyataan
Pertanggungjawaban
Responsibility
Statement
89
Tata Kelola
Perusahaan
Corporate
Governance
4
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
EQUITY TOWER
SCBD LOT 9, JL. Jend. Sudirman Kav 52 - 53
Jakarta 12190
5
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
6
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
06
Ikhtisar Utama
Primary Summary
7 Sekilas Kinerja Perseroan
Company Performance Overview
9 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
15 Ikhtisar Saham
Stock Highlights
7
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sepanjang tahun 2015 perseroan menghadapi
berbagai tantangan, sebagai akibat situasi dan
kondisi perekonomian dalam negeri maupun
dampak ekonomi
global. Ekonomi
nasional mengalami
pergerakan nilai tukar
rupiah dan bursa saham
yang dipengaruhi oleh
factor eksternal luar
negeri. Indonesia
mengalami
pertumbuhan ekonomi
melambat bila
dibandingkan dengan
tahun 2014 yang dapat
mencapai 5,02% .
Produk domestic bruto
(PDB) atas dasar harga
berlaku mencapai
Rp. 11.540,8 triliun dan
PDB perkapita sebesar
Rp. 45,2 juta . Imbas
keadaan tersebut
dirasakan pada kinerja
industry perusahaan
pembiayaan dalam
tahun 2015 .
Pertumbuhan
Perusahaan Pembiayaan
pada umumnya lebih
rendah apabila
dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya. Laba
Perusahaan Pembiayaan
secara keseluruhan pada
tahun lalu mengalami
penurunan sebesar 12%.
Keadaan kurang menggembirakan tersebut
turut dialami oleh Perseroan, walaupun secara
keseluruhan Perseroan tetap menghasilkan
kinerja positif. Pencapaian kinerja tersebut
merupakan hasil dari berbagai upaya dan
inisiatif strategis yang dilakukan oleh
perseroan dalam beberapa tahun terakhir.
Throughout 2015, the company continues to
face challenges as a result of the situation and
conditions in the domestic and global
economic impact. The
national economy
experienced a
movement of the
exchange rate and the
stock market is
influenced by external
factors outside the
country. Indonesian
economic growth
slowed compared with
2014 to reach 5.02%.
Gross domestic product
(GDP) at current prices
reached Rp. 11540.8
trillion and GDP per
capita amounted to Rp.
45.2 million. The
impact is felt on the
state of the industry's
performance in the
2015 finance
companies.
Financing Company
Growth in general is
lower than in previous
years. Financing
Company overall profit
last year decreased by
12%. Less favorable
circumstances
experienced by the
Company may participate, although overall
the Company continued to produce positive
results. The performance achievement is the
result of efforts and strategic initiatives
undertaken by the company in recent years.
SEKILAS KINERJA PERSEROAN
Performance Company Overview
8
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Perseroan dapat menekan beban operasional
yang tetap meningkatkan produktifitas
karyawan, disamping juga berupaya
memaksimalkan potensi dari area yang sudah
menjadi target operasional tahun-tahun
sebelumnya.
Selama tahun 2015 Perseroan membukukan
Pembiayaan baru sebesar Rp. 7,57 milyar atau
tumbuh 69,45% dibandingkan tahun
sebelumnya. Pada tahun laporan Perseroan
melakukan pemecahan nilai nominal saham
dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas
saham perseroan di pasar modal.
Dalam menghadapi keadaan dan tantangan
serta hasil kinerja seperti digambarkan diatas,
langkah-langkah operasional Perseroan tetap
dilaksanakan dengan menjaga secara konsisten
penerapan tata kelola Perusahaan yang baik.
Seluruh pemangku kepentingan dilibatkan dan
dikondisikan untuk berminat secara optimal
standar GCG tertinggi serta meliputi semua
aspek kegiatan sehari-hari. Untuk mendukung
kebijakan seperti diuraikan itu dikembangkan
motivasi dan keterbukaan komunikasi secara
berkelanjutan.
The Company can reduce operational
expenses while improving employee
productivity, while also working to maximize
the potential of an area that has become
operational targets in previous years.
During 2015 the Company recorded a new
financing of Rp. 7.57 billion or an increase of
69.45% over the previous year. In the
reporting year the Company made a stock
split in order to increase the liquidity of the
company's shares in the stock market .
In the face of circumstances and challenges as
well as the performance results as described
above, the Company's operational steps
remain to be implemented to maintain
consistently the implementation of good
corporate governance. All stakeholders
involved and interested in optimally
conditioned to the highest corporate
governance standards and covers all aspects of
daily activities. To support the policy as
outlined motivation and openness of
communication developed in a sustainable
manner.
9
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku di Indonesia dan sesuai dengan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM-LK / OJK) No. VIII.G.7 tentang
―Pedoman Penyajian Laporan Keuangan‖
yang terdapat dalam Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam - LK NO. KEP-347/BL/2012
tanggal 25Juni 2012. Laporan keuangan
disusun atas dasar akrual, kecuali dinyatakan
secara khusus.
Berikut adalah ikhtisar data keuangan penting
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012
dan 2011. Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-
tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 dan
2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Drs. Bambang Sudaryono & Rekan,
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Griselda, Wisnu & Arum, seluruhnya dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang
material.
The Company's financial statements prepared
in accordance with Financial Accounting
Standards applicable in Indonesia and in
accordance with the regulations of the Capital
Market Supervisory Agency (Bapepam-LK /
FSA) No. VIII.G.7, "Guidelines for the
Preparation of Financial Statements"
contained in Annex Decision of Chairman of
Bapepam - LK No. KEP-347/BL/2012 dated
June 25, 2012. The financial statements were
prepared on accrual basis, unless stated
otherwise.
Here are the financial highlights of the
Company for the year ended December 31,
2015, 2014, 2013, 2012 and 2011. Financial
Statements of the Company for the years
ended December 31, 2015, 2014, 2013 and
2012 have been audited by Registered Public
Accountant Office of Drs. Bambang
Sudaryono & Partners, Financial Statements of
the Company for the year ended December
31, 2011 have been audited by Registered
Public Accountant Griselda, Wisnu & Arum,
all of them with fairly opinion in all material
respects.
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights
10
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Berikut adalah Ikhtisar Keuangan Tahun 2015, dalam bentuk table dan grafik.
Here are 2015‘s Financial Highlights, graphically illustrated.
(dalam ribuan rupiah) (in thousands rupiah)
LAPORAN POSISI
KEUANGAN
31 Desember/31 December STATEMENT OF
FINANCIAL
POSITION 2015 2014 2013 2012 2011
Aset Assets
Kas dan Setara Kas 392.438 239.183 666.454 7.302.020 5.079.941 Cash and cash
equivalent
Penempatan Jangka
Pendek
24.379.500 26.770.750 22.663.500 15.667.000 15.667.000 Short Term
Investments
Tagihan Anjak Piutang
Bersih
19.950.000 17.456.250 17.456.250 17.456.250 17.655.750 Factoring Receivable
Net
Piutang Pembiayaan
Konsumen Bersih
6.150.024 5.321.760 2.489.860 927.359 724.578 Consumer Financing
Receivable - Net
Aset Tetap Bersih 11.448 48.534 122.632 208.635 186.419 Fixed Asset - Net
Aset Pajak Tangguhan
Bersih
59.743 318.252 1.969.146 2.152.612 2.350.867 Deferred Tax Assets-
Net
Lain-lain 1.086.662 1.147.636 1.386.197 1.331.549 1.567.244 Others
Jumlah Aset 52.029.815 51.247.550 46.754.039 45.045.425 43.231.799 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Liabilitas Pajak
Tangguhan
Deferred tax
liabilities
Liabilitas Lancar 398.124 335.800 305.654 424.506 308.949 Current Liabilities
Liabilitas imbalan pasca
kerja karyawan
261.586 160.720 105.545 146.819 123.312 Benefit-post-
employment Liability
Jumlah Liabilitas 877.843 711.627 629.424 571.325 432.261 Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 51.151.972 50.590.738 46.124.615 44.474.100 42.799.538 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan
Ekuitas
52.029.815 51.302.365 46.754.039 45.045.425 43.231.799 Total Liabilities and
Equity
(dalam ribuan rupiah)
(in thousands rupiah)
LABA RUGI
KOMPREHENSIF
31 Desember/31 December COMPREHENSIF
INCOME 2015 2014 2013 2012 2011
Pendapatan Revenues
Pembiayaan Konsumen 770.811 278.753 123.018 20.642 37.813 Consumer Financing
Anjak Piutang 2.492.333 2.484.028 2.364.949 2.347.862 2.512.417 Factoring
Lain-lain Bersih 667.961 6.047.383 1.982.174 2.245.126 1.858.048 Others-net
Jumlah Pendapatan 3.931.105 8.810.164 4.470.141 4.613.630 4.408.279 Total Revenues
Beban Expenses
Umum dan Administrasi 2.750.021 2.633.032 2.296.429 2.012.995 1.552.733 General and
Administrative
Pembentukan cadangan
kerugian penurunan
nilai
14.616 28.605 21.411 727.817 1.149.795 Provision for
impairment losses
Jumlah Beban 2.764.637 2.661.637 2.317.840 2.740.812 2.702.528 Total Expenses
Laba sebelum beban
pajak penghasilan
1.166.468 6.148.527 2.152.301 1.872.818 1.705.751 Income Before Tax
Expenses
Beban Pajak penghasilan
- Tangguhan
(544.143) (1.652.105) (235.831) (198.255) 80.836 IncomeTax Expense
deffered
Laba Tahun Berjalan 622.325 4.496.422 1.916.470 1.674.563 1.786.587 Income for the Year
Jumlah Laba
Komprehensif Tahun
Berjalan
561.233 4.505.095 1.916.470 1.674.563 1.786.587 Total
Comprehensive
Income for the Year
Laba Usaha per saham 91.10 31.83 27.70 25.23 Earning per share
Laba Bersih per Saham
Dasar
0.83
66.07
24.77 26.43 23.78 Basic Earnings Per
Share
11
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
RASIO KEUANGAN UTAMA (Key Financial Ratio)
RASIO KEUANGAN 31 Desember/31 December FINANCIAL RATIO
2015 2014 2013 2012 2011
Rasio Usaha (%) Operating Ratios (%)
Laba sebelum pajak /Pendapatan
usaha
29.67% 69.90% 48.15% 40.59% 38.69% ProfitBefore Tax /Operating
Revenue
Laba Bersih /Pendapatan Usaha 15.83% 51.03% 42.87% 36.30% 40.53% Net Income /Operating
Revenue
Laba Bersih/ Ekuitas 1.21% 8.88% 4.15% 3.77% 4.17% Net Income /Total Equity
Laba Bersih/Jumlah Aset 1.20% 8.76% 4.10% 3.72% 4.13% Net Income/Total Assets
Pendapatan/ Aset 7.55% 17.17% 9.56% 10.24% 10.20% Revenue/Total Assets
Ratio Keuangan (%) Financial Ratios (%)
Liabilitas/ Ekuitas 1.72% 1.02% 1.04% 1.28% 1.01% Total Liabilities/Total Equity
Liabilitas/Aset 1.69% 1.01% 1.03% 1.27% 1.00% Total Liabilities/Total Assets
Gearing Ratio 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% Gearing Ratio
Rasio Pertumbuhan (%) Growth Ratio (%)
Jumlah pendapatan usaha -55.38% 97.09% -3.11% 4.66% -5.22% Total Operating Revenue
Laba bersih -837.05% 135.07% 14.45% -6.27% 11.12% Net Income
Jumlah Aset 1.42% 9.73% 3.68% 4.20% 4.23% Total Assets
Jumlah Liabilitas 23.36% 8.52% -16.20% 32.17% -7.17% Total Liabilities
Jumlah Ekuitas 1.11% 9.74% 3.93% 3.91% 4.36% Total Equity
12
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Grafik / Graphic 2011 - 2015
Pendapatan ( dalam miliar rupiah )
0
3
6
9
4,414,61 4,47
8,81
3,93
Laba Usaha ( dalam miliar rupiah )
0
3
6
9
1,7
1,872,15
6,15
1,17
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
13
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laba Bersih ( dalam miliar rupiah )
0
2
4
6
1,79 1,671,92
4,49
0,62
ROA ( Laba Bersih / Total Asset )
0
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
0,06
0,07
0,08
0,09
0,040,04
0,04
0,09
0,01
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
14
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
ROA ( Laba Bersih / Total Asset )
0
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
0,06
0,07
0,08
0,09
0,040,04
0,04
0,09
0,01
Liabilities to Asset ( dalam miliar rupiah )
,000
,5000
1,000
1,5000
2,000
1,000
1,27000 1,3000
1,4000
1,7000
2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015
15
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
IKHTISAR SAHAM
Stock Highlight
Dalam rangka pemenuhan Peraturan Bursa
No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat (Persyaratan bagi
Perusahaan Tercatat untuk Tetap Tercatat di
Bursa), maka Perseroan melakukan
pemecahan nilai nominal saham (Stock Split).
Berdasarkan surat dari Bursa No.
S-04792/BEI.PNG/09-2015 yang menyatakan
bahwa Bursa dapat menyetujui pelaksanaan
pemecahan nilai nominal saham (Stock Split)
dengan rasio 1 : 10 maka Perseroan
mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 21 Oktober
2015 yang memberikan persetujuan untuk
melaksanakan perubahan nilai nominal
saham Perseroan dengan rasio 1 : 10 yaitu
dari nominal lama Rp. 500,- per lembar
saham menjadi Rp. 50,- per lembar saham.
Hasil RUPSLB tersebut diaktakan oleh Notaris
Hannywati Gunawan SH dalam Akta Berita
Acara Rapat No. 60 tanggal 21 Oktober 2015
mengenai Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan yang telah diterima
dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03.976292
tanggal 30 Oktober 2015 dan terdaftar dalam
daftar Perseroan No. AHU-
3573059.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal 30
Oktober 2015.
Pada tanggal 26 November 2016 dimulailah
awal perdagangan saham dengan nilai
nominal baru di Pasar tunai dengan
perubahan dari nominal lama yaitu Rp. 500,-
per lembar saham menjadi Rp. 50,- per
lembar saham.
In order to meet the Exchange Regulation No.
I-A of the Registration of Shares and Equity
Securities other than Shares Issued by the
Listed Company (Requirements for Listed
Companies to Remain Listed on the Stock
Exchange), the Company conducts a stock
split (Stock Split). Based on the letter from
Bursa No. S-04 792 / BEI.PNG / 09-2015
which states that the Exchange may approve
the implementation of the stock split (Stock
Split) in the ratio 1: 10, the Company held a
General Meeting Extraordinary Shareholders
(EGM) on October 21, 2015 which provides
approval to implement changes in the
nominal value of shares of the Company at a
ratio of 1: 10 are from the old nominal
Rp. 500, - per share to Rp. 50, - per share.
The results of the EGM was conducted by
Hannywati Gunawan SH Notary in the Deed
of Meeting No. 60 dated October 21, 2015
Notice regarding amendments of the
Company which has been accepted and
registered by the Ministry of Law and Human
Rights Republic of Indonesia with Decree
No. AHU-AH.01.03.976292 dated October
30, 2015 and registered in the register of the
Company No.AHU3573059.AH.01.11.
TAHUN 2015 dated October 30, 2015.
On 26 November 2016 began the start of
trading shares with the new nominal
value in cash market with the change from
the old nominal of Rp. 500, - per share to
Rp. 50, - per share.
16
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Daftar nama pemegang saham dan presentase
kemilikannya berdasarkan catatan dari Biro
Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut :
List of stakeholders, and percentage of
ownership, based on records of the Securities
Administration Bureau (PT. Adimitra Jasa
Korpora) at December 31, 2015 as follows:
Pemegang Saham
Shareholder
Nilai Nominal Rp. 50,00 per saham Par
value Rp. 50,00 per share
Persentase Kepemilikan
Percentage of Ownership
Jumlah Saham
Number of Share
Jumlah (Rp) Amount
(Rp.)
PT. Intan Sakti Wiratama 144.000.000 7.200.000.000 21,30 %
PT. Jesivindo Juvatama 136.400.000 6.820.000.000 20,18 %
PT. World Index Investment 132.062.400 6.603.120.000 19,54 %
PT. Asuransi Jiwa kresna 128.605.000 6.430.250.000 19,02 %
Masyarakat Umum 134.932.600 6.746.630.000 19,96 %
Total 676.000.000 33.800.000.000 100,00 %
17
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Diagram Kepemilikan Perseroan
Company Ownership Diagram
PT. Intan Sakti
Wiratama (21,30%)
PT. Jesivindo
Juvatama (20,18%)
PT. World Index
Investment (19,54%)
PT. Asuransi Jiwa
Kresna (19,02%)
Masyarakat Umum
(19,96%)
18
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kinerja Saham Perseroan (DEFI) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015
2015 Stock Performance of Company (DEFI) on the Indonesia Stock Exchange
Bulan /
MONTH
HARGA SAHAM/STOCK‘S PRICE
VOLUME
TRANSAKSI NILAI KAPITALISASI PASAR
TERTINGGI TERENDAH HARGA
PENUTUPAN
HIGHEST LOWEST CLOSING
TRANSACT
ION
VOLUME
MARKET CAPITAL
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Unit) (Rp.) (Rp.Juta)
Januari 1.250 1.250 1.250 40 50.000 84.500
Februari 1.410 1.250 1.400 1.800 2.520.000 94.640
Maret 1.425 1.410 1.425 500 712.500 96.330
April 1.435 1.430 1.430 600 858.000 96.668
Mei - - 1.430 - - 96.668
Juni - - 1.430 - - 96.668
Juli 1.405 1.402 1.405 10 14.050 94.978
Agustus - - 1.405 800 1.124.000 94.978
September - - 1.405 - - 94.978
Oktober 1.405 1.405 1.405 10 14.050 94.978
November - - 140 - - 94.640
Desember - - 140 - - 94.640
Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Jasa Korpora)
19
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kinerja Saham Perseroan (DEFI) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014
2014 Stock Performance of Company (DEFI) on the Indonesia Stock Exchange
BULAN /
MONTH
HARGA SAHAM/STOCK‘S PRICE
VOLUME
TRANSAKSI
NILAI
KAPITALISASI
PASAR
TERTINGGI TERENDAH HARGA
PENUTUPAN
HIGHEST LOWEST CLOSING TRANSACTION
VOLUME MARKET CAPITAL
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Unit) (Rp. (Rp.Juta)
Januari - - 1.170 - - 79.092
Februari - - 1.170 - - 79.092
Maret - - 1.170 - - 79.092
April - - 1.170 - - 79.092
Mei - - 1.170 - - 79.092
Juni - - 1.170 - - 79.092
Juli 1.250 1.250 1.250 0.20 250.000 84.500
Agustus 1.250 - 1.250 - - 84.500
September - - 1.250 - - 84.500
Oktober - - 1.250 - - 84.500
November - - 1.250 - - 84.500
Desember - - 1.250 - - 84.500
Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Jasa Korpora)
20
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kinerja Saham Perseroan (DEFI) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015
2015 Stock Performance of Company (DEFI) on the Indonesia Stock Exchange
Catatan : Pada tanggal 26 November 2016 dimulailah awal perdagangan saham dengan
nilai nominal baru di Pasar tunai dengan perubahan dari nominal lama yaitu
Rp. 500,- per lembar saham menjadi Rp. 50,- per lembar saham.
Noted : On 26 November 2016 began the start of trading shares with the new nominal
value in cash market with the change from the old nominal of Rp. 500, - per
share to Rp. 50, - per share.
21
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kinerja Saham Perseroan Tiga Tahun Terakhir
Stock Performance of Company in the Last Three Years
KINERJA SAHAM
2015 2014 2013 SHARE
PERFORMANCE
Harga Tertinggi
Highest Price 1.430 1.250 1.170
Harga Terendah
Lowest Price 140 1.170 1.170
Harga Akhir Tahun
Year End Price 140 1.250 1.170
Laba per Saham
Earning per share 0.83 66,07 28,35
Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Jasa Korpora)
Catatan : Pada tanggal 26 November 2016 dimulailah awal perdagangan saham
dengan nilai nominal baru di Pasar tunai dengan perubahan dari nominal
lama yaitu Rp. 500,- per lembar saham menjadi Rp. 50,- per lembar
saham.
Noted : On 26 November 2016 began the start of trading shares with the new
nominal value in cash market with the change from the old nominal of
Rp. 500, - per share to Rp. 50, - per share.
22
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
0
20
40
60
80
2013
2014
2015
Laba Per Saham
,0
500,0
1000,0
1500,0
2013
2014
2015
Harga Per Saham
Catatan : Pada tanggal 26 November 2016 dimulailah awal perdagangan saham
dengan nilai nominal baru di Pasar tunai dengan perubahan dari
nominal lama yaitu Rp. 500,- per lembar saham menjadi Rp. 50,- per
lembar saham.
Noted : On 26 November 2016 began the start of trading shares with the new
nominal value in cash market with the change from the old nominal of
Rp. 500, - per share to Rp. 50, - per share.
23
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
24
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
24 Laporan Manajemen
Management Report
25 Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Report
27 Laporan Direksi
The Board of Directors Report
25
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Yang terhormat para pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan berharga ini, izinkan kami
menyampaikan laporan sehubungan dengan
kewajiban dan wewenang yang diberikan
kepada Dewan Komisaris PT Danasupra
Erapacific Tbk (Persero), yang bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat atas kegiatan usaha yang dijalankan
oleh manajemen Perseroan.
Pertama-tama dilaporkan bahwa sepanjang
tahun 2015 Perseroan menghadapi berbagai
tantangan yang diakibatkan oleh situasi dan
kondisi dalam negeri maupun dampak dari
eksternal. Sebagaimana diketahui bersama,
ditahun laporan ekonomi nasional mengalami
pergerakan nilai tukar rupiah dan bursa saham
yang terpengaruh sebagai akibat faktor
eksternal luar negeri berupa ketidak pastian
global yang memicu ekspektasi negatif. IHSG
pernah mendekati level empat ribuan dan
nilai tukar bahkan menembus level 14.700
rupiah. Pada sisi lain, meskipun tahun 2015
mulai diwacanakan kebijakan untuk
penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia,
namun dalam kenyataannya dalam tahun
tersebut, belum dapat mempengaruhi
penurunan suku bunga pembiayaan
konsumen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun
2015 sebesar 4,79 persen. Produk domestik
bruto (PDB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 11.540,8 triliun dan PDB per
kapita mencapai Rp 45,2 juta. Pertumbuhan
ekonomi tersebut melambat dibanding 2014
yang dapat mencapai 5,02 persen.
Pertumbuhan ekonomi seperti digambarkan
diatas, sangat mempengaruhi kinerja
perusahaan pembiayaan pada umumnya.
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia
(APPI) menyebutkan bahwa
Valued Shareholders,
Dear stakeholders. In this precious
opportunity, please allow us to submit a
report in connection with the obligation and
the authority granted to the Board of
Commissioners of PT Danasupra Era Pacific
Tbk (Persero), which is in charge of
supervising and providing advice on business
activities conducted by the Company's
management.
First reported that throughout 2015 the
Company faces various challenges posed by
the situation and the conditions in the country
and the impact of external. As it is known, in
the year of national economic reports have
movement in the exchange rate and the stock
market are affected as a result of external
factors abroad in the form of global
uncertainty that triggers a negative
expectation. IHSG never approached the level
of four thousand and exchange rate even
through the level of 14,700 rupiah. On the
other hand, even though the policy discourse
in 2015 began to decline in Bank Indonesia's
benchmark interest rate, but in reality in the
year, have not been able to influence the
decrease in interest rates on consumer
financing.
The Central Statistics Agency (BPS) recorded
that Indonesia's economic growth in 2015 of
4.79 percent. Gross domestic product (GDP)
at current prices reached USD 11540.8 trillion
and GDP per capita reached USD 45.2
million. The economic growth slowed
compared to 2014 to reach 5.02 percent.
Economic growth as described above, greatly
affect the performance of finance companies
in general. Indonesian Financial Services
Association (IFSA) states that
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
The Board of Commissioners Report
26
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
pencapaian kinerja industri perusahaan
pembiayaan di sepanjang 2015 kurang
menggembirakan dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Laba perusahaan
pembiayaan mengalami penurunan hingga 12
persen, walaupun non performing financing
(NPF) pada umumnya masih terkendali di
level 1,34 persen.
Menilai kinerja mananjemen Perseroan,
dengan memperhatikan dan mengawasi
seluruh sikap dan aktivitas serta hasil yang
diperoleh, kami menyampaikan apresiasi.
Dihadapkan pada tantangan sebagaimana
diuraikan diatas, kami tetap melihat banyak
pencapaian positif yang berhasil diraih oleh
Perseroan. Penilaian tersebut berdasarkan
analisa kinerja dari berbagai aspek, termasuk
penerapan inisiatif dan strategi secara finansial
dan operasional yang diselaraskan dengan visi
dan misi serta tujuan Perseroan.
Dengan keyakinan penuh optiomise dalam
memasuki tahun 2016, Dewan Komisaris
memberikan arahan dengan kesepakatan
bersama agar Perseroan terus melakukan
kajian terhadap potensi bisnis baru sesuai
Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 yang
mengatur perluasan usaha Industri Keuangan
Non Bank yang mencakup antara lain
pembiayaan investasi, modal kerja (working
capital), dan multiguna. Kita semua dengan
dukungan pemangku kepentingan khususnya
pemegang saham sangat berharap Perseroan
dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk
menyediakan layanan pembiayaan bagi
masyarakat yang lebih luas.
Menutup sambutan ini, kami menyampaikan
terima kasih yang setulusnya kepada
pemegang saham, Dewan Direksi beserta
seluruh karyawan atas kerja penuh dedikasi
mencapai tujuan yang diamanatkan Pemegang
Saham. Kepada regulator dan pemangku
kepentingan lainnya dihaturkan terimakasih
achievement of the finance company industry
performance throughout 2015 is less
encouraging compared to previous years.
Financing company profits have declined by
12 percent, while non performing financing
(NPF) in general remained under control at
the level of 1.34 percent.
Assessing the performance of the Company's
management, with attention and oversee all
attitudes and activities and the results
obtained, we express appreciation. Faced
with the challenge as described above, we still
see a lot of positive achievements that were
achieved by the Company. The assessment is
based on the analysis of the performance of
various aspects, including the implementation
of initiatives and financial and operational
strategy that is aligned with the vision and
mission and objectives of the Company.
With full confidence in entering the 2016
optimism, the Board provides direction to a
mutual agreement that the Company
continues to conduct studies on the potential
of new business according FSA Regulation No.
29 / POJK.05 / 2014 which regulates the
expansion of Non Bank Financial Industry
efforts that include investment funds,
working capital, and multipurpose. We are all
with the support of stakeholders, especially
shareholders of the Company sincerely hope
can take advantage of these opportunities to
provide financial services to the broader
community.
Closes this speech, we express sincere thanks
to the shareholders, the Board of Directors
and all employees for their dedicated work to
achieve the goals mandated by the
Shareholders. To regulators and other
stakeholders dihaturkan thanks
Jakarta, April 2015
Salam/Regards,
Eko Hartono
Presiden Komisaris/President Commissioner
27
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Para pemegang saham dan seluruh pemangku
kepentingan yang terhormat,
Perkenankan kami membuka sambutan
laporan ini dengan mengucapkan syukur
kepada Tuhan YME yang telah memudahkan
Perseroan dapat melampaui tahun 2015 yang
penuh tantangan dengan selamat. Ketidak
pastian global yang antaranya disebabkan
oleh issue penyesuaian policy rate di Amerika
dan konsolidasi China ditahun 2015, telah
memicu ekspektasi negatif terhadap
perekonomian nasional. Seperti kita rasakan,
keadaan tersebut mengakibatkan nilai tukar
rupiah dan bursa saham terpengaruh. IHSG
pernah mendekati level empat ribuan dan
nilai tukar bahkan menembus level 14.700
rupiah. Keadaan tersebut diperburuk oleh
faktor pengaruh global penurunan harga
komoditas yang berlanjut kemudian berujung
pada penurunan nilai ekspor. Akibatnya
perekonomian nasional terutama diwilayah
tertentu mengahadapi penurunan daya beli
masyarakat, terutama daerah penghasil batu
bara, minyak sawit dan karet seperti di
Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi bahkan di
Jawa.
Sebagai akibat situasi dan kondisi seperti
digambarkan diatas, dalam tahun laporan
pertumbuhan industri pembiayaan mengalami
penurunan. Faktor penurunan terbesar terjadi
terutama oleh anjloknya piutang pembiayaan
sektor sewa guna usaha yang turun hingga
5,03% dengan jumlah Rp 105,37 triliun.
Total piutang pembiayaan pada akhir 2015
tercatat sebesar Rp 363,27 triliun atau lebih
rendah 0,80% dari total piutang pembiayaan
industri pembiayaan yang pada akhir 2014
tercatat senilai Rp 366,20 triliun. Diamati
secara lebih jauh, pembiayaan konsumen yang
mendominasi hingga 68% pangsa pasar
dengan mencatatkan pertumbuhan relatif
rendah 0,51%, yakni dari Rp 245,80 pada
akhir 2014 menjadi Rp 247,06 triliun.
Sedangkan bisnis anjak piutang tumbuh 14,1%
menjadi Rp 10,75 triliun.
The shareholders and all stakeholders are
respectable,
Let us open welcome this report by giving
thanks to the Almighty God who has
facilitated the Company may exceed the 2015
full of challenges safely. Among global
uncertainty caused by the issue of adjustment
of the policy rate in the United States and the
consolidation of China by 2015, has triggered
negative expectations on the national
economy. As we feel, the situation resulted in
the exchange rate and the stock market is
affected. JCI never approached the level of
four thousand and exchange rate even
through the level of 14,700 rupiah. The
situation is exacerbated by factors of global
influence decline in commodity prices
continues then led to the decline in export
value. As a result of the national economy,
especially certain region facing a decline in
purchasing power, particularly coal-producing
areas, such as rubber and palm oil in Borneo,
Sumatra and Sulawesi even in Java.
As a result of the circumstances described
above, in the reporting year financing
industrial growth has decreased. Factors
biggest decline occurred mainly by a drop in
receivables financing leasing sector which fell
by 5.03% to a total of Rp 105.37 trillion.
Total finance receivables at the end of 2015
stood at Rp 363.27 trillion or lower 0.80%
of total finance receivables mulfinance
industry at the end of 2014 was recorded at
Rp 366.20 trillion. Observed further,
dominate consumer finance up to 68%
market share with a record relatively low
growth of 0.51%, from Rp 245.80 at the end
of 2014 to Rp 247.06 trillion. While factoring
business grew 14.1% to Rp 10.75 trillion.
LAPORAN DIREKSI
The Board of Directors Report
28
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Di tengah kondisi yang kurang
menguntungkan tersebut, Perseroan masih
dapat menghasilkan kinerja yang cukup baik
dengan membukukan laba meskipun tidak
sebaik tahun 2014. Pencapaian yang positif
tersebut merupakan buah dari berbagai upaya
dan inisiatif strategis yang dilakukan Perseroan
dalam beberapa tahun terakhir. Dilaporkan
bahwa efisiensi yang dilakukan Perseroan
sejak beberapa tahun lalu, telah
membuahkan hasil yang sangat baik pada
tahun 2015. Perseroan dapat menekan beban
operasional yang salah satunya dapat dilihat
dari produktivitas karyawan yang meningkat.
Perseroan juga berupaya untuk
memaksimalkan potensi dari setiap area yang
telah dimasuki Perseroan pada tahun-tahun
sebelumnya.
Dalam periode penuh gejolak keuangan di
tahun 2015, Perseroan berhasil menyalurkan
total pembiayaan baru sebesar Rp 7,57 miliar,
atau tumbuh 69,45 % dibandingkan tahun
sebelumnya. Pembiayaan anjak piutang masih
merupakan pembiayaan terbesar yaitu
Rp 19,95 miliar, diikuti pembiayaan
konsumen Rp 6.15 miliar.
Pendapatan Perseroan yang tahun 2015
berjumlah Rp. 3,93 miliar, dihasilkan terbesar
dari anjak piutang yaitu dengan hasil Rp 2,49
miliar atau 63,4%, diikuti pembiayaan
konsumen dengan hasil Rp. 0,77 miliar atau
19,61%; kemudian pendapatan lain-lain
sebesar Rp. 0,67 miliar atau 16,99%.
Sebagai salah satu langkah strategis Perseroan,
pada tahun 2015 dilakukan pemecahan nilai
nominal saham (stock split). Pemecahan nilai
nominal saham itu ditujukan untuk
meningkatkan likuiditas saham perseroan di
pasar modal. Langkah tersebut diharapkan
mendekati berkesesuaian kemampuan dan
fleksibilitas investor ritel untuk memiliki dan
memperdagangkan saham Defi.
Dilaksanakannya rencana tersebut, jumlah
saham perseroan yang beredar meningkat
dari 67.600.000 saham menjadi 676.000.000
saham.
In the midst of unfavorable conditions
referred to, The company still can produce
reasonably good performance with record
profit although not as good as in 2014.
Positive achievement is the fruit of the efforts
and the Company's strategic initiatives
undertaken in recent years. Reported that the
efficiencies achieved by the Company since
several years ago, has yielded excellent results
in 2015. The Company can reduce operating
expenses, one of which can be seen from
increased employee productivity. The
Company also seeks to maximize the
potential of each area has entered the
Company in previous years.
In this period of financial turmoil in 2015, the
Company managed to channel a total new
financing of Rp 7,57 bilion, submit their
69,45% growth over the previous year.
Factoring financing is still the largest financing
of Rp 19,95 billion, followed by consumer
finance Rp 6.1.
Sources of the Company's revenues in 2015
amounted to Rp. 3,93 billion, produced the
largest of factoring with the results of Rp 2,49
billion or 63,4%, followed by the results on
consumer financing Rp. 0.77 billion or
19,61%; then the result of others income in
the ammount of Rp. 0,67 billion or 16,99%.
As one of the Company's strategic step, in
2015 conducted a stock split (stock split). A
stock split is intended to increase the liquidity
of the company's shares on the capital market.
The move is expected to approach
corresponds capability and flexibility of retail
investors to own and trade shares Defi.
Implementation of the plan, the company's
number of shares outstanding increased from
67.600.000 shares to 676.000.000 shares.
29
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Di samping itu selama tahun laporan,
manajemen telah melaksanakan secara
konsisten dan bertanggung jawab rencana
bisnis Perseroan, yaitu dengan merealisasikan
berbagai keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham, pencapaian rencana strategis dan
target yang ditetapkan.
Kami memandang bahwa manajemen telah
menjalankan strategi bisnis yang tepat, yaitu
pengembangan dengan fokus pada konsumen
yang ada. Secara operasional manajemen
telah dapat melaksanakan kegiatannya secara
efisien yang tidak mengganggu kegiatan
operasional maupun kegiatan bisnis lainnya.
Dalam situasi sulit, Perseroan mampu
bertahan dengan tetap mampu mencapai
kinerja operasional yang positif.
Selama tahun 2015, meskipun total
pembiayaan baru tumbuh mencapai 69,45%,
namun laba bersih yang berhasil dibukukan
hanya sebesar Rp. 0,56 miliar, menurun
dibandingkan tahun sebelumnya yang
membukukan sebesar Rp. 4,47 miliar. Sisi
positif menghadapi keadaan tadi, secara
operasional manajemen berusaha keras
menekan biaya operasional,
Perseroan mencatat bahwa tidak ada kredit
bermasalah (NPF). Keberhasilan
mengendalikan NPF sangat penting demi
meningkatkan kualitas aktiva pembiayaan.
Kami mencatat bahwa upaya Perseroan untuk
memperoleh struktur pendanaan yang
optimal dan kompetitif serta seleksi untuk
kwalitas pelanggan berperan penting dalam
menjaga likuiditas dan mendukung
pertumbuhan bisnis.
In addition, during the reporting year, the
management has been implemented
consistently and responsible for the
Company's business plan, namely to realize
various General Meeting of Shareholders, the
achievement of strategic plans and targets set.
We consider that the management has been
running the right business strategy, namely the
development with a focus on existing
customers. Operationally management has
been able to carry out its activities efficiently
that does not interfere with operational
activities and other business activities. In
difficult situations, the Company is able to
remain still able to achieve a positive
operating performance.
During the year 2015, although the total new
financing to grow to 69.45%, but net profits
were successfully recorded only Rp. 0.56
billion, lower than the previous year which
recorded for Rp. 4,47 billion. The positive
side face the situation before, operationally
management is trying hard to reduce
operating costs,
The Company noted that no non-performing
financing (NPF). The success of controlling the
NPF is very important for improving the
quality of financial assets. We note that the
Company's efforts to obtain optimal financing
structure, competitive and quality selection
for customers play an important role in
maintaining liquidity and support business
growth.
30
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Manajemen juga fokus pada kepatuhan pada
Tata Kelola Perusahan (Good Corporate
Governance – GCG) yang secara terus
dipantau efektivitasnya. Hal ini seiring dengan
upaya Perseroan untuk terus
menyempurnakan berbagai hal yang terkait
dengan GCG, baik itu berkaitan pada
struktur, mekanisme maupun pedoman yang
terus disesuaikan dengan peraturan yang
berlaku. Perseroan percaya bahwa GCG akan
menjadi faktor kunci untuk memastikan
profesionalisme di seluruh karyawan dan
bisnis yang terus berkelanjutan. Salah satu
fokus dari implementasi GCG di Perseroan
adalah penerapan sistem manajemen risiko
yang secara mutlak diberlakukan. Dengan
kebijakan demikian itu maka Perseroan dapat
terhindar dari kemungkinan resiko yang selalu
ada pada bisnis usaha pembiayaan.
Pada akhirnya atas nama Direksi dan seluruh
jajaran karyawan, kami mengucapkan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh
pemegang saham, komisaris dan pemangku
kepentingan lainnya seperti jajaran OJK dan
BEI, yang telah menunjukan perhatian,
kepercayaan sehingga Perseroan dapat
meraih kinerja terbaik pada tahun 2015.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberkan kemudahan kepada kita semua.
Management also focus pda compliance with
the Company Governance (GCG - GCG) that
is continuously monitored the effektivity. This
is in line with the Company's efforts to
continue to enhance the various aspects
related to GCG, whether it relates to the
structure, mechanisms and guidelines are
continuously adapted to the prevailing
regulations. The Company believes that good
corporate governance will be a key factor to
ensure professionalism in all employees and
business are ongoing. One focus of the
implementation of GCG in the Company is
the implementation of a risk management
system that absolutely enforced. With such a
policy, the Company can avoid the possible
risks that always exist in the enterprise
business multi finance.
In the end, on behalf of the Board of
Directors and all employees, we thank that of
maximum to all shareholders, commissioners
and other stakeholders such as the ranks of
the FSA and the Stock Exchange, which has
shown attention, trust so that the Company
can achieve the best performance in 2015
May God Almighty always provide
convenience to all of us.
Jakarta, April 2015
Salam/Regards,
Odang Muchtar
Presiden Direktur/President Director
31
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
32
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
32 Profil Perseroan
Company Profile
33 Informasi Perseroan
Corporate Information
34 Sekilas Perseroan
Company Overview
37 Visi , Misi dan Nilai-Nilai Perseroan
Corporate Vision, Mission and Values
40 Struktur Organisasi Perseroan
Company Organisation Structure
41 Profil Dewan Komisaris
The Board of Comisioners Profile
47 Profil Direksi
The Board of Directors Profile
52 Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
57 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Profesional and Indrustion Suport
33
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
NAMA PERUSAHAAN
PT. Danasupra Erapacific Tbk
NAMA PANGGILAN
Danasupra
SEKTOR INDUSTRI
Keuangan
BIDANG USAHA
Perusahaan Pembiayaan
TANGGAL PENDIRIAN
11 November 1994
Berdasarkan Akta Notaris Elliza SH CN
Pengganti Asmawel SH, Akta No. 65,
Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. C2-01.101 HT.01.Th.95,
tanggal 25 Januari 1995 dan Berita Negara
Republik Indonesia No. 913 Tambahan
No. 15 tanggal 22 Februari 2000. Mulai
beroperasi tahun 1995.
IJIN USAHA
Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 439 / KMK.017 / 1995 tanggal
14 September 1995.
MODAL DASAR
Rp. 100.000.000.000,-
PENAWARAN UMUM PERDANA
8 April 2000 di Bursa Efek Surabaya
6 Juli 2001 di catatkan Bursa Efek Jakarta
KODE SAHAM
BEI : DEFI
KANTOR PUSAT
Equity Tower , Lt.49 SCBD Lot. 9
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Telp. : (021) 29651218
Fax. : (021) 29651178
Email. : [email protected]
Website : www.danasupra.com
COMPANY‘S NAME
PT. Danasupra Erapacific Tbk
BRAND NAME
Danasupra
INDUSTRIAL SECTOR
Finance
MAIN BUSSINESS
Multifinance Company
DATE OF ESTABLISHMENT
November 11st, 1994
Based on Notarial Deeds Eliza, SH No. 65
substitute of Asmawel SH, The Minister of
Justice of Republic Indonesia decree
No. C2-01.101 HT.01.Th.95, dated
January 25, 1995 and Government
Announcement Letter No. 913 Amendment
No. 15, dated February 22, 2000. Operation
started in 1995.
OPERATING LICENSE
The Minister of Finance of The Republic of
Indonesia Decision Letter
No. 439 / KMK.017 / 1995, dated
September 14, 1995.
AUTHORIZED CAPITAL
Rp. 100.000.000.000,-
INITIAL PUBLIC OFFERING
April 8, 2000 at the Surabaya Stock Exchange
July 6, 2001 listed at the Jakarta Stock
Exchange
SHARE‘S CODE
IDX : DEFI
HEAD OFFICE
Equity Tower ,49 Fl SCBD Lot. 9
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Telp. : (021) 29651218
Fax. : (021) 29651178
Email. : [email protected]
Website : www.danasupra.com
INFORMASI PERSEROAN
Corporate Information
34
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
PT Danasupra Erapacific Tbk (Perseroan)
adalah Perusahaan Publik yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode
transaksi (DEFI). Perseroan didirikan pada
tahun 1994, berdasarkan Akte Notaris Elliza,
SH No. 65 tanggal 11 Nopember 1994 dan
telah memperoleh status hukum dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. C2-1.101.HT.01.01 Th.95
tanggal 25 Januari 1995 dan diumumkan
dalam Berita Negara RI No. 15 tertanggal 22
Februari 2000, Tambahan No. 913
Sebagai Perseroan yang bergerak di bidang
pembiayaan, kegiatan usaha Perseroan
meliputi :
Sewa Guna Usaha dalam bentuk
pengadaan barang modal bagi penyewa
guna usaha, baik dengan maupun tanpa
hak opsi atas barang tersebut.
Anjak Piutang yang dilakukan dengan
bentuk pembelian atau pengalihan
piutang/tagihan jangka pendek dari
transaksi perdagangan dalam dan luar
negeri, dan penata-usahaan penjualan
kredit serta penagihan piutang Perseroan
lain.
Pembiayaan Konsumen yang dilakukan
dalam bentuk penyediaan dana bagi
konsumen untuk pembelian barang yang
pembayarannya dilakukan secara angsuran
atau secara berkala oleh konsumen.
Perseroan telah memperoleh ijin sebagai
Perusahaan Pembiayaan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. 439/KMK.017/1995 tanggal 14
September 1995. Perseroan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1995.
Pada tahun 2000 Perseroan melakukan
Pendaftaran Emisi Efek kepada Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
sehubungan dengan penawaran umum
5.000.000 saham kepada masyarakat dengan
nilai nominal Rp. 500 per saham.
PT Danasupra Erapacific Tbk (Company) is a
publicy-traded company listed on the
Indonesia Stock Exchange (IDX), under the
―DEFI‖ transaction code. Perseroan was
established in 1994, based on Deed of
Notaris Elliza, SH No. 65 tanggal November
11, 1994 and obtained its legal status from the
Minister of Law, Republic Indonesia under
Decree No. C2-1.101.HT.01.01 Th.95 dated
Januari 25, 1995, published on the State
Gazette of Republic Indonesia No. 15 dated
February 25, 2000, Supplement No. 913.
As the Company is engaged in the financing,
the Company's business activities include:
Leasing in the form of procurement of
capital goods for the lessee, either with or
without option rights over the goods.
Factoring is done with the form of the
purchase or transfer of receivables / short-
term bills of trade at home and abroad,
and the administrator company for credit
sales and collection of accounts receivable
of the Company other.
Consumer Financing is done in the form of
provision of funds for the purchase of
consumer goods for which payment is
made in installments or periodically by the
consumer.
The Company has obtained its licence as
Multifinance Company from the Minister of
Finance under Decree No. 439/KMK.017/1995
dated September 14, 1995. The company
started to commercially operated at 1995.
The Company at 2000 submitted a Statement
of Stock Issuance Registration t to the Head
the Capital Market Supervisory Agency
(BAPEPAM) in relation to Initial Public
Offering of 5,000,000 shares to the public
with nominal value Rp 500 per share.
SEKILAS PERSEROAN
Company Overview
35
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pernyataan ini telah menjadi efektif
berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-768/PM/2000
tanggal 8 April 2000.
Akte Pendirian Perseroan tersebut diubah
dalam rangka Penawaran Umum Perdana
Saham kepada masyarakat berdasarkan Akta
No. 12 tanggal 18 Januari 2000 dibuat
dihadapan Refizal, SH, notaris di Jakarta dan
telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui surat
Keputusan No. C-1248.HT.01.04 Th. 2000
tanggal 3 Pebruari 2000, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara RI No. 99
tanggal 12 Desember 2000, Tambahan
No. 7586.
Perubahan tersebut antara lain mengubah
nama PT. Danasupra Erapacific menjadi
PT. Danasupra Erapacific Tbk.
Penawaran dan pencatatan saham dilakukan di
Bursa Efek Surabaya efektif berdasarkan surat
Ketua BAPEPAM No. S-768/PM/2000 tanggal
18 April 2000.
Efektif tanggal 6 Juli 2001, saham Perseroan
juga dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (Bursa
Efek Indonesia).
Sehubungan dengan penyesuaian terhadap UU
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan juga telah
disesuaikan dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
No. 54 tertanggal 19 Juni 2008 yang dibuat
oleh Notaris Marina Soewana, SH. Perubahan
tersebut telah mendapat persetujuan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan
No. AHU-33658.AH.01.02 tahun 2009
tertanggal 17 Juli 2009 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal 24 Mei 2011 No. 41 Tambahan
No. 13600.
The pronouncement became effectived based
on the letter Chairman of the Capital Market
Supervisory (BAPEPAM) No. S-768/AM/2000
on April 8, 2000.
The said Deed of Establishment amended as a
result of Initial Public Offering of Shares to the
public, base on Deed No. 12 dated 18 Januari
2000, made before Refizal, SH, notary in
Jakarta and has attained approval from the
Minister of Law, Republic of Indonesia through
Decree No. C-1248.HT.01.04-TH. 2000 dated
February 3, 2000 and was also published on
State Gazette of the Republic of Indonesia
No. 99 dated December 12, 2000, Supplement
No. 7586.
This change marks the Company‘s name
change from PT. Danasupra Erapacific to
PT. Danasupra Erapacific Tbk.
Offering and listing of shares on the stock
exchange Surabaya done effectively by letter
of the Chairman of Bapepam
No. S-768/PM/2000 dated 18 April 2000.
Effective date of July 6, 2001, the Company's
shares were listed on the Jakarta Stock
Exchange (Indonesia Stock Exchange).
In connection with adjustments to the Limited
Companies deed No. 40 of 2007, The Articles
of Association where also modified, as per the
statement of the Extraordinary General
Meeting of Shareholders on June 19, 2008
through Deed No. 54 made before Marina
Soewana, SH. Notary in Jakarta. This
amandement was approved by Minister of
law and Human Rights of the Republic of
Indonesia through Decree No.
AHU-33658.AH.01.02 of 2009 dated
July 17, 2009 as announced in the State
Gazette of the Republic of Indonesia, dated
Mei 24, 2011 No. 41, Supplement No. 13600.
36
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dalam rangka pemenuhan Peraturan Bursa
No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat (Persyaratan bagi
Perusahaan Tercatat untuk Tetap Tercatat di
Bursa), maka Perseroan melakukan pemecahan
nilai nominal saham (Stock Split) melalui RUPSLB yang diaktakan oleh Notaris
Hannywati Gunawan SH dalam Akta Berita
Acara Rapat No. 60 tanggal 21 Oktober 2015
mengenai Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan yang telah diterima
dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03.976292
tanggal 30 Oktober 2015 dan terdaftar dalam
daftar Perseroan No. AHU-
3573059.AH.01.11.TAHUN 2015 tanggal
30 Oktober 2015.
Pada tanggal 26 November 2016 dimulailah
awal perdagangan saham dengan nilai
nominal baru di Pasar tunai dengan
perubahan dari nominal lama yaitu Rp. 500,-
per lembar saham menjadi Rp. 50,- per
lembar saham.
In order to meet the Exchange Regulation No.
I-A of the Registration of Shares and Equity
Securities other than Shares Issued by the
Listed Company (Requirements for Listed
Companies to Remain Listed on the Stock
Exchange), the Company conducts a stock
split through EGM which the results of the
EGM was conducted by Hannywati Gunawan
SH Notary in the Deed of Meeting No. 60
dated October 21, 2015 Notice regarding
amendments of the Company which has been
accepted and registered by the Ministry of
Law and Human Rights Republic of Indonesia
with Decree No. AHU-AH.01.03.976292
dated October 30, 2015 and registered in the
register of the Company
No.AHU3573059.AH.01.11. TAHUN 2015
dated October 30, 2015.
On 26 November 2016 began the start of
trading shares with the new nominal
value in cash market with the change from
the old nominal of Rp. 500, - per share to
Rp. 50, - per share.
37
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
VISI PERSEROAN
menjadi lembaga pembiayaan terbaik
MISI PERSEROAN
membantu meningkatkan perekonomian
dalam bentuk penyediaan dana untuk
penambahan modal kerja, investasi dan
pembiayaan konsumen
NILAI-NILAI PERSEROAN
Nilai-nilai utama adalah prinsip-prinsip dasar
perusahaan yang menjadi landasan moral
dalam bekerja, berpola pikir, berkomunikasi
dan bertindak, yang harus ditaati, dihayati,
dilaksanakan serta diyakini oleh seluruh
karyawan selama bekerja di
PT Danasupra Erapacific Tbk.
Nilai-Nilai Utama tersebut adalah:
Kejujuran
Kemitraan
Keadilan
Saling Menghormati
Menjaga Reputasi Perseroan.
Untuk lebih jelasnya, maka Nilai-nilai Utama
tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Kejujuran
Kejujuran adalah sifat atau keadaan karyawan
yang lurus hati dan tulus, tanpa ada niatan
untuk berbuat kebohongan, kecurangan atau
keinginan merugikan Perseroan dan pihak
lain.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Memberikan kemampuan yang terbaik
dalam bekerja
o Tidak melakukan pencurian, penggelapan,
pemalsuan selama bekerja di Perseroan.
CORPORATE VISION
become the best multifinance company
CORPORATE MISION
to support increasing economic by providing
fund for working capital, investment and
consumer financing
CORPORATE VALUES
Core values are the basic principles that
underlie moral enterprise at work, patterned
think, communicate and act, which must be
adhered to, lived, performed and believed by
all employees during working at
Danasupra Erapacific Tbk , PT.
Core Values are:
Honesty
Partnership
Justice
Mutual Respect
Maintain Corporate Reputation
For more details, the main values mentioned
above can be explained as follows:
Honesty
Honesty is a trait or a state employee upright
and sincere, and never intended to do the
lies, cheating or desire harm to the Company
and other parties.
These values are manifested in behavior:
o Provide the best capability to work
o Not committed theft, embezzlement,
forgery while working at the Company.
VISI MISI dan NILAI – NILAI PERSEROAN
Corporate Vision, Mision And Values
38
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
o Memberikan informasi yang jelas dan
benar.
o Tidak menerima imbalan dalam bentuk
apapun baik uang atau barang dari
customer, pemasok atau pihak lain yang
menjalin hubungan bisnis dengan
Perseroan.
o Tidak menyalahgunakan jam kerja
Perseroan.
Kemitraan
Kemitraan adalah suatu hubungan kerja sama
yang baik dan saling menguntungkan dengan
siapapun yang menjalin hubungan bisnis
dengan Perseroan.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Responsif terhadap kebutuhan dan
keinginan mitra Perseroan.
o Memberikan penjelasan yang baik dan
benar kepada mitra Perseroan.
o Tidak merugikan pihak lain.
o Menerima dan menyelesaikan dengan baik
keluhan mitra Perseroan.
Keadilan
Keadilan adalah tindakan yang tidak
membeda-bedakan siapapun dan tidak
memihak siapapun demi kepentingan
tertentu.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Tidak membeda-bedakan sesama rekan
kerja, atasan, customer, pemasok atau
pihak lain yang menjalin hubungan bisnis
dengan Perseroan.
o Tegas dan berani dalam menyatakan
kebenaran dan ketidakbenaran.
Saling Menghormati
Saling menghomati adalah sikap yang
menghargai, taat dan tidak mengabaikan
siapapun baik di dalam maupun di luar
Perseroan.
o Provide clear and accurate information.
o Not receive compensation in any form
either money or goods from customers,
suppliers or other parties who establish a
business relationship with the Company.
o Not abuse its working hours.
Partnership
Partnership is a good working relationship
and mutual benefit with anyone who establish
a business relationship with the Company.
These values are manifested in behavior:
o Responsive to the needs and desires of
Corporate partners.
o Give a good description and true to the
partner Company.
o Do not harm others.
o Receive and resolve complaints with both
partner Companies.
Justice
Justice is an act that does not discriminate
against anyone and does not favor any
particular sake.
These values are manifested in behavior:
o Make no distinction between co-workers,
bosses, customers, suppliers or other
parties who establish a business
relationship with the Company.
o Decisive and bold in declaring the truth
and untruth.
Mutual Respect
Respect for each other is the attitude of
respect, obey and not overlook anyone either
inside or outside the Company.
39
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Melaksanakan instruksi atasan dengan
sungguh-sungguh.
o Bertutur kata dan bertingkah laku sopan
terhadap sesama rekan kerja.
o Menghargai siapapun yang berhubungan
bisnis dengan Perseroan.
Menjaga Reputasi Perseroan
Menjaga reputasi Perseroan adalah tindakan
pribadi karyawan yang senantiasa menjunjung
tinggi nama baik Perseroan.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Tidak melakukan tindakan yang dapat
menodai citra Perseroan.
o Menjaga rahasia Perseroan.
o Tidak menjelek-jelekan Perseroan kepada
siapapun.
o Adanya perasaan turut memiliki
Perseroan.
These values are manifested in behavior:
o Implement superior instruction in earnest.
o Spoken word and act polite to fellow co-
workers.
o Reward those who do business with the
Company.
Keeping Corporate Reputation
Keeping the Company's reputation is a
personal act of employees who continue to
uphold the good name of the Company.
These values are manifested in behavior:
o No action that could tarnish the
Company's image.
o Keep company secrets.
o Not to demonize the Company to
anyone.
o A sense of co-owns the Company.
40
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dewan Komisaris
Board Of Commissioners
Komite Audit
Audit Committee
Presiden Direktur
President Director
Divisi Kepatuhan &
Manajemen Risiko
Compliance & Risk
Management Division
Cabang
Branches
Marketing Perusahaan
Corporate Marketing
Kolektor
Collection
Unit Asset
Asset Unit
Divisi Finance & Akunting
Finance & Accounting Division
Akunting
Accounting
Keuangan
Finance
Treasuri
Treasury
Divisi Operasional
Operational Division
Pengembangan
Development
Informasi &
Teknologi
Information &
Technology
Hukum
Legal
Umum
General Affair
SDM
HRD
Persediaan
Inventory
Audit Internal
Internal Audit
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Komite Kredit
Credit Committee
Divisi Marketing
Marketing Division
Dept. Kepatuhan
Compliance Dept.
Dept. Manajemen
Risiko
Risk Management
Dept.
Unit Kerja PMN
(KYC Unit)_
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Corporate Organization Structure
41
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dewan Komisaris adalah badan non-eksekutif
yang mewakili pemegang saham yang
bertugas untuk melakukan pengawasan atas
kebijakan dan kinerja operasional pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun
usaha Perseroan, Dewan Komisaris juga
bertugas memberikan saran dan arahan
kepada Direksi terkait manajemen,
memastikan pelaksanaan CGC sesuai dengan
rambu-rambu yang telah ditetapkan serta
memberikan persetujuan atas laporan tahunan
dari Direksi sebelum disampaikan kepada
Pemegang Saham.
Untuk menjalankan tugasnya, Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang
secara rutin memberikan laporan kepada
Dewan Komisaris mengenai kinerja Perseroan.
Berikut ini adalah Profil Dewan Komisaris
Perseroan.
Board of Commissioners is a representative to
all shareholders, who is responsible to
supervise on the management, daily
operations, but not limited the Company
alone, also the Company`s business as a
whole, as well as providing advice to the
Board of Directors in relation to corporate
management, ensuring the implementation of
GCG in accordance to the guidelines and also
annual report approval from the Board of
Directors prior to publishing to the
shareholders.
On performing their duties, the Board of
Commissioners is assisted by the Audit
Committee, who regularly reports to the
board of commissioners regarding the
Company`s performance.
Here is a profile of the Board of
Commissioners.
PROFIL DEWAN KOMISARIS
The Board of Commissioners Profile
42
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Eko Hartono
Presiden Komisaris
43
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta, pada
tahun 1960. Eko Hartono meraih gelar
sarjana Keguruan Bahasa Inggris di IKIP
Rawamangun Jakarta pada tahun 1984,
Master Educational Management dari Simon
Fraser University Vancouver, Kanada pada
tahun 1987. Beliau mengambil program S3
dari Teknologi Pendidikan IKIP Rawamangun
Jakarta pada tahun 1988, dan meraih Master
Human Resource Managemen dari IBM
Jayakarta, Jakarta pada tahun 1994.
Pengalaman Kerja
Work Experience
Indonesian citizen, born in Jakarta in 1960.
Eko Hartono received his Bachelor degree of
English Teaching IKIP Rawamangun Jakarta
(1984), Master of Educational Management
from Simon Fraser University Vancouver
Kanada (1987). He took Educational
Technology (doctoral programme) from IKIP
Rawamangun Jakarta (1988), and achieved
Master of Human Resource Managemen of
IBM Jayakarta, Jakarta (1994).
PERIODE /
PERIOD JABATAN POSITION
2007 - 2009 Direktur di PT Delta Mandiri
Sentosa
Director of PT Delta Mandiri
Sentosa
2005 - 2007 Direktur di PT Anugerah Buana
Raya
Director of PT Anugerah Buana
Raya
2001 - 2004 Vice Presiden di PT Yokogawa
Indonesia (Japanese Multinational
Company
Vice President of PT Yokogawa
Indonesia (Japanese Multinational
Company
1997 - 2000 Direktur Human Resource di Hotel
Borobudur Inter-Continental
Jakarta
Human Resource Director of
Borobudur Inter-Continental Hotel,
Jakarta
1996 HR dan GA Manager di PT Sony
Indonesia
HR and GA Manager of PT Sony
Indonesia
1994 - 1996 HR dan GA Manager di
PT Cikarang Listrindo
HR and GA Manager of
PT Cikarang Listrindo
1984 - 1994 Wakil Direktur Divisi Gudang dan
Distribusi di Universitas Terbuka
Indonesia
Vice Director of Warehouse and
Distribution Divisio, The Indonesia
Open University
44
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Yugi Prayanto
Komisaris Independen
45
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Palembang
pada tahun 1967. Lulus dari Houston
University, Texas (Bachelor of Science Business
& Commerce) pada tahun 1988, belajar di
Massachuset Institute of Technology (MIT)
Sloan of Management, ―Management
Program‖ Cambridge, Massachusset 2011.
Mengikuti Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhanas) National Resilience Institute Of
Republic of Indonesia dan Eksekutif Program
pada Tsinghua University School of
Management, Beijing, China pada tahun
2012.
Pengalaman Kerja
Work Experience
Indonesian citizen born in Palembang in 1967.
Graduated from University Houston, Texas
(Bachelor of Science Business & Commerce) in
1988, studied at the Massachuset Institute of
Technology (MIT) Sloan of Management,
"Management Program" Cambridge, of
Massachusetts, 2011. Following the National
Security Agency (Defense) National Resilience
Institute of the Republic of Indonesia and the
Executive Program at the Tsinghua University
School of Management, Beijing, China in
2012.
PERIODE /
PERIOD JABATAN POSITION
2012 - Sekarang Advisor di PT Bukit Baiduri Energy
(Mahakam Coal Mining)
Advisor at PT Bukit Baiduri Energy
(Mahakam Coal Mining)
2010 - Sekarang Vice Chairmant PT Indonesia
Prima Property
Vice Chairmant PT Indonesia Prima
Property
2005 - Sekarang Presiden Direktur PT Sinar Mitra
Karsa
President Director of PT Sinar Mitra
Karsa
2005 - Sekarang Vice Chairman PT Asuransi Dayin
Mitra Tbk
Vice Chairman PT Asuransi Dayin
Mitra Tbk
2001 - 2005 Direktur Marketing di
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk
Director of Marketing at
PT Insurance Dayin Mitra Tbk
1999 – 2001 Vice President PT Equity
Development Securities – Stock
Broker, Fund Manager and
underwriter
Vice President of PT Equity
Development Securities - Stock
Brokers, Fund Manager and
Underwriter
46
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
47
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Perseroan dipimpin dan dikelola oleh Dewan
Direksi. Direksi memegang kekuasaan
eksekutif, berada di dalam pengawasan
Dewan Komisaris. Tugas Direksi adalah
bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
mengontrol operasional Perseroan sehari-hari
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Keputusan
RUPS. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi
harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG
Perseroan.
Berikut ini adalah Profil Direksi Perseroan
The Company is led and managed by a Board
of Directors. The board of Directors hold
executive power, are under the supervision of
the Board of Commissioners, whose job is
responsible for implementing and controlling
the daily operations of the Company, in
accordance with the mandate of Company`s
Articles of Association and Decision on
General Meeting of Shareholders. In
performing its duties, the board of Directors
should uphold the principles of Corporate
GCG.
Here is a profile of the Board of Directors.
PROFIL DIREKSI
The Board of Directors Profile
48
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Odang Muchtar
Presiden Direktur
49
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Ketapang
pada tahun 1945. Lulus Sekolah Tinggi
Administrasi Negara (LAN) Jakarta pada
tahun 1975.
Pengalaman Kerja
Work Experience
Indonesian citizen born in Ketapang in 1945.
Graduated High School of Public
Administration (LAN) Jakarta in 1975.
PERIODE /
PERIOD
JABATAN POSITION
2008 - 2011 Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa
Kresna
President Director of PT Kresna Life
Insurance
1994 - 1999 Kakanwil Jamsostek Jawa Timur,
Bali, NTB, NTT dan Timor Timur
Kakanwil Jamsostek East Java, Bali,
NTB, NTT and East Timur
1977 -1994 Direktur Muda Perum Astek Junior Director of Perum Astek
1972 - 1977 Kepala Perwakilan DJS di
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Chief Representative DJS at Tanjung
Priok
50
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Euodia Dewajanti
Direktur
51
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Semarang
pada tahun 1964. Lulusan Fakultas Teknologi
Pangan dan Gizi di Institut Pertanian Bogor
tahun 1987. pernah belajar di Institut Bisnis
Indonesia (Program MDP PT. Indofood
Interna Corp) tahun 1989 - 1990, mengikuti
program pendidikan pasar modal tahun 2000
di Institut Bina Insan, Jakarta.
Pengalaman Kerja
Work Experience
An Indonesian citizen, Euodia was born in
Semarang in 1964. She completed her
bachelor of Food Scientist degree at Food
Technology and Nutrition of Bogor
Agricultural University at 1987. Had studied
at Institut Bisnis Indonesia at 1989-1990 (PT.
Indofood‘s MDP Programme) and attended
Capital Market Programme Course by Bina
Insan Institute at 2000, Jakarta.
PERIODE /
PERIOD
JABATAN POSITION
2010 - Sekarang Komisaris Utama PT Primacipta
Saranajaya
President Commissioner of
PT Primacipta Saranajaya
2005 - Sekarang Komisaris Utama PT Primacipta
Grahasentosa
President Commissioner of
PT Primacipta Grahasentosa
1999 - 2009 Presiden Direktur PT Pentamuda
Grahasarana
President Director of
PT Pentamuda Grahasarana
1994 - 2005 Direktur Keuangan di
PT Primacipta Grahasentosa
Finance Director at
PT Primacipta Grahasentosa
1987 - 1994
Manager Food Flavour Scientist
di PT Indofood Interna
Corporate
Manager of Food Flavour Scientist
PT Indofood Interna Corporate
52
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Perseroan sangat memahami arti penting
sumber daya manusia untuk menjamin
kelangsungan Perseroan. Pencapaian tujuan
sebuah Perseroan sangat dipengaruhi oleh
perilaku kerja yang ditampilkan oleh seluruh
individu dalam Perseroan. Perilaku kerja yang
baik dan efektif dapat mengarahkan kepada
kinerja yang baik pula dan secara tidak
langsung akan membawa dampak positif.
Dalam menghadapi dunia usaha saat ini yang
semakin kompetitif dan menuntut
kemampuan individu yang tinggi, kualitas
sumber daya manusia semakin memegang
peranan penting dalam menciptakan
Perseroan yang unggul. Oleh karena itu,
pengembangan sumber daya manusia perlu
menerapkan strategi pengelolaan kinerja
secara tepat agar karyawan dapat
menampilkan potensinya secara optimal
sesuai dengan peran dan tanggung jawab
yang ada di masing-masing lini.
Perseroan menerapkan stategi penghargaan
yang terkait dengan pengelolaan kinerja
karyawan. Pengelolaan strategi rewards and
punishment menekankan cara memberikan
apresiasi atas kinerja karyawan di dalam
organisasi. Melalui strategi penghargaan yang
baik dan kompetitif merupakan salah satu
cara untuk mencapai karyawan yang unggul
dan mumpuni.
The Company deeply understand the
importance of human resources to ensure the
continuity of the Company. Achievement of
the objectives of a Company's work is
strongly influenced by the behavior displayed
by all individuals within the Company.
Behaviour is good and effective work can lead
to good performance and will indirectly have
a positive impact .
In the face of today's business world is
increasingly competitive and demanding high
individual capability, quality of human
resources increasingly play an important role
in creating a superior Company. Therefore,
the development of human resources need to
implement a performance management
strategy appropriate for the employee to
show her full potential in accordance with the
roles and responsibilities that exist in each
line.
The Company adopts the strategy rewards
associated with managing employee
performance. Management strategy rewards
and punishment emphasizes how an
appreciation award for the performance of
employees in the organization. Through good
and competitive strategy reward is one way
to achieve superior and qualified employees.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resource Development
53
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Setiap perusahaan bisa memiliki strategi yang
efektif, struktur organisasi yang menunjang
dan sistem yang didukung teknologi terkini,
namun bila semua hal ini tidak didukung
dengan sumber daya manusia yang kompeten
dan memiliki loyalitas yang tinggi maka tidak
akan memberikan hasil yang maksimal.
Perusahaan menyadari bahwa pengembangan
sumber daya manusia sangat penting dan
memiliki korelasi langsung dengan
pengembangan dan kemajuan Perusahaan,
maka sejak awal, Perusahaan senantiasa
memberikan perhatian yang besar dalam hal
pengembangan sumber daya manusia.
Dalam pengembangan sumber daya manusia,
prinsip penting yang selalu dijadikan dasar
adalah penerapan nilai-nilai budaya
Perseroan, yang menjadi pegangan dan
dilaksanakan oleh segenap karyawan sebagai
perilaku keseharian dalam bekerja. Proses
pengembangan sumber daya manusia dalam
Perusahaan dimulai dari penanaman nilai dan
prinsip, yang ketika terbentuk dalam setiap
individu tidak hanya membawa manfaat bagi
Perusahaan, tetapi juga bagi individu itu
sendiri.
Sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan salah satu kekuatan utama yang
mempengaruhi kinerja dan kemajuan
Perusahaan. Perkembangan dan perubahan
lingkungan serta aturan bisnis yang dinamis
memerlukan dukungan sumber daya manusia
yang tangguh, kompeten dan berintegritas.
Perusahaan secara terencana dan
berkesinambungan melakukan pengembangan
potensi sumber daya manusia, yang dimulai
dari :
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
2. Rekrutmen
3. Pelatihan dan Pengembangan Potensi
Karyawan
4. Penilaian Kinerja, Penghargaan dan Sanksi
Karyawan
Human Resources are believed to be a crucial
factor in achieving the maximum result.
Effective strategies, updated technologies and
proper organizational structure will not be
sufficient without competent and loyal
human resources. The importance of
human resources and its correlation with the
Company‘s growth and development has
been acknowledged by the Company;
therefore great attention in HR development
has also been given by the Company.
Company values are always used as the basic
foundation for human resources
development, and guidelines for its staffs in
doing their work in daily basis. Human
resources development is initiated from
introducing the values and basic principles of
the company until its implementation by
the workers. Those values and
basicprincipals are expected to be useful both
for the Company and the individual her/
himself.
Qualified human resources are the main
and basic pillars in company‘s performance
and growth. Changes and development in
environment, and dynamic business rules will
require tough and competent human
resources with high integrity.
The Company has continuously developed
human resource potential and planned, and
beginning with:
1. Human resources planning
2. Recruitment
3. Employee‘s Potential Training and
Development
4. Work Evaluation, Awards and Sanctions
54
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Seiring dengan rencana pengembangan
struktur organisasi dan peningkatan usaha
Perusahaan, maka kebutuhan SDM juga
semakin meningkat baik secara jumlah
maupun tuntutan kompetensi yang dimiliki.
Semua karyawan memiliki kesempatan yang
sama untuk berkarir selama memiliki keahlian
dan kompetisi yang dibutuhkan. Karyawan
ditempatkan berdasarkan keahlian masing-
masing sehingga dapat mencapai hasil yang
maksimal bagi Perusahaan.
Rekrutmen
Sistem rekrutmen pada Perusahaan
dilaksanakan secara sistematis dan mengacu
kepada adanya kebutuhan operasional serta
melihat peran dan fungsinya sesuai dengan
struktur organisasi serta kebijakan-kebijakan
strategis Perusahaan. Pelaksanaan rekrutmen
dan seleksi selalu memperhatikan ;
• Kebutuhan yang diperlukan
• Analisa Jabatan
• Penetapan sumber, media dan sarana
• Penetapan metode proses rekrutmen
• Proses seleksi kandidat
Pelatihan dan Pengembangan Potensi
Karyawan
Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas
yang dirancang untuk meningkatkan keahlian,
pengetahuan, pengalaman ataupun
perubahan sikap seorang individu. Sedangkan
pengembangan adalah menyiapkan individu
dalam rangka mengemban tugas dan
tanggung jawab yang berbeda atau lebih
tinggi di Perusahaan. Pengembangan
berkaitan dengan peningkatan pengetahuan
atau kedewasaan dalam sikap dan emosional
yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan dengan lebih baik lagi.
Human Resurces Planning
In accordance with the organization structure
development planning and, the need of
human resources will be higher from the
number and the competency. All employees
have the same opportunity for a career as
long as have the expertise and the necessary
competition. The employees were stationed
in accordance to their expertise, so that
optimal result can be achieved.
Recruitment
Recruitment system in the company is
conducted systematically and it refers to
the operational needs while paying
attention to the company‘s strategic policies.
Recruitment and selection processes are
always paying attention;
• The needs of workers
• Position Analysis
• Source, media and facilities
• Determination method of recruitment
process
• Selection process
Employees Training and Potential
Development
Training is list of activities that are designed to
improve one‘s expertise, knowledge,
experience and changes in their attitude.
Potential Development will prepare the
individual to bear higher task and
responsibility in the company. Potential
Development will also cover knowledge
and in attitude and emotional maturity
development that is required to get even
better result.
55
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tujuan dari pelatihan dan pengembangan
potensi adalah untuk untuk memperbaiki serta
meningkatkan kualitas kerja, pengetahuan,
keterampilan serta sikap dalam upaya
mencapai hasil kerja yang diharapkan. Dengan
peningkatan kualitas kerja karyawan maka
akan mendorong prestasi kerja atau kinerja
perusahaan secara keseluruhan
Perusahaan secara konsisten meningkatkan
pengembangan dan pelatihan sumber daya
manusia untuk mengasah kemampuan dari
tiap karyawan dan membangun karakter
kepemimpinan dari tiap karyawan yang
akhirnya akan melahirkan pemimpin yang
kompeten.
Penilaian Kinerja, Penghargaan dan
Sanksi
Perusahaan sangat memperhatikan dan
memberikan apresiasi kepada karyawan yang
telah memberikan kontribusi kinerja yang
terbaik terhadap perusahaan. Hasil penilaian
kinerja tersebut akan dijadikan dasar
Perusahaan untuk meningkatkan peningkatan
karir karyawan yang bersangkutan.
Perusahaan melakukan penilaian karyawan
setiap akhir tahun.
Perusahaan juga senantiasa menyempurnakan
kebijakan remunerasi. Kebijakan remunerasi
mengacu pada tingkat inflasi, kinerja
karyawan dan kondisi ekonomi serta pasar
industri pembiayaan.
Sebagian komponen remunerasi diterapkan
melalui mekanisme sistem insentif dan bonus
yang mengacu pada kinerja dari masing-
masing karyawan. Perusahaan juga
menerapkan semua fasilitas menurut
peraturan dan perundangan yang berlaku.
Selain itu, Perusahaan juga memberikan sanksi
kepada karyawan yangmelakukanpelanggaran
terhadap peraturan Perusahaan. Sanksi
diberikan dalam bentuk surat peringatan,
penurunan pangkat sampai dengan
pemutusan hubungan kerja.
The aim of the training and professional
development is to correct and improve the
work quality, knowledge,skills and attitude in
order to reach the work target. By improving
employee‘s work quality, it is believed that it
will improve the employee‘s work
achievement and company‘s overall
performance.
In order to produce competent leaders,
company consistently provides human
resources training and development to
improve every employee‘s skill and build
leadership characteristics.
Performance Evaluation, Reward and
Punishment
The Company recognized and gives an
appreciation to the employees who have
given best contribution to the company The
performance evaluation will be used as a
guideline for the company to consider the
staff‘s career development. The company
carries out the assessment of employees each
year end.
The company also continuously improve
remuneration policy. The remuneration policy
refers to the rate of inflation, employee
performance and economic conditions and
market financing industry.
Most components of remuneration is applied
through the mechanism of incentive and
bonus system which refers to the performance
of each employee. The Company also
implements all of the facilities in accordance
with applicable laws and regulations.
In addition, the Company also provides to
employees yangmelakukanpelanggaran
sanctions against company regulations.
Sanction is given in the form of a letter of
warning, demotion to termination of
employment.
56
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Usia
Employee Composition based on Age
Keterangan
31 Desember
2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
31 Desember
2012
31 Desember
2011
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
21 - 30 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
31 - 40 2 33.33 2 33.33 3 42.85 2 33.33 3 42.85
41 - 50 2 33.33 3 50.00 3 42.85 3 50.00 3 42.85
51 - 60 1 16.67 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
61 - 70 1 16.67 1 16.67 1 14.30 1 16.67 1 14.30
Jumlah (Total) 6
100 6 100 7 100 6 100 7 100
Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Manajemen
Employee Composition based on Managerial Level
Keterangan
31 Desember
2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
31 Desember
2012
31 Desember
2011
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Manajemen Puncak
Director 2 33.33 2 33.33 2 28.57 2 33.33 2 28.57
Manajemen
GM 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Manajemen Madya
Manager 1 16.67 1 16.67 1 14.29 1 16.67 1 14.29
Penyelia
Supervisor 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 14.29
Tenaga Pelaksana
Staf 3 50.00 3 50.00 4 57.14 3 50.00 3 42.85
Jumlah
Total 6 100 6 100 7 100 6 100 7 100
Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan
Employee Composition based on Education Level
Keterangan
31 Desember
2015
31 Desember
2014
31 Desember
2013
31 Desember
2012
31 Desember
2011
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Pasca Sarjana
Master 1 16.67 1 16.67 1 14.29 1 16.67 1 14.29
S1
Bachelor 2 33.33 2 33.33 2 28.57 2 33.33 3 42.85
D3
Diploma 1 16.67 1 16.67 2 28.57 1 16.67 1 14.29
SMA
High School 2 33.33 2 33.33 2 28.57 2 33.33 2 28.57
Jumlah
Total 6 100 6 100 7 100 6 100 7 100
57
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
BURSA EFEK
PT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 – 53
Jakarta 12190 Indonesia
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Adimitra Jasa Korpora
Rukan Kirana Boutiqe Office
Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5
Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
Telp. : (021) 29365287, (021) 29365298
Fax. : (021) 29289961
Email : [email protected]
LEMBAGA PENYELESAIAN TRANSAKSI
EFEK
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lt. 15
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 – 53
Jakarta 12190 Indonesia
AKUNTAN PUBLIK
Drs. Bambang Sudaryono & Rekan
Jl Wisma Jaya No. 2, Rawamangun
Jakarta 13220
Telp. : (021) 4700635
Fax. : (021) 4700635
Email : [email protected]
NOTARIS
Rudi Siswanto, S.H.
Ruko Kelapa Cengkir Raya
Jl. Gading Elok Timur I Blok BK1 No. 23
Jakarta Utara 14240
Telp. : (021) 29745610, 29745765
Fax. : (021) 29745765
Email : [email protected]
STOCK EXCHANGE
PT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building 1 st Tower
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 – 53
Jakarta 12190 Indonesia
SECURITIES ADMINISTRATION BUREAU
PT Adimitra Jasa Korpora
Rukan Kirana Boutiqe Office
Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5
Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
Telp. : (021) 29365287, (021) 29365298
Fax. : (021) 29289961
Email : [email protected]
SECURITIES SETTLEMENTS INSTITUTION
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lt. 15
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 – 53
Jakarta 12190 Indonesia
PUBLIC ACCOUNTANT
Drs. Bambang Sudaryono & Rekan
Jl Wisma Jaya No. 2, Rawamangun
Jakarta 13220
Telp. : (021) 4700635
Fax. : (021) 4700635
Email : [email protected]
NOTARY
Rudi Siswanto, S.H.
Ruko Kelapa Cengkir Raya
Jl. Gading Elok Timur I Blok BK1 No. 23
Jakarta Utara 14240
Telp. : (021) 29745610, 29745765
Fax. : (021) 29745765
Email : [email protected]
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Capital Market Profesional and Institution Support
58
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
59
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
60
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
60 Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
61 Tinjauan Industri 2015 Industri Preview 2015
65 Kinerja Segmen Usaha Business Segmen Performance
69 Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analisis
82 Pemasaran Marketing
83 Prospek Usaha Business Prospect
85 Strategi Perseroan Company Strategy
61
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
TINJAUAN INDUSTRI 2015
Industrial Overview 2015
TINJAUAN EKONOMI MAKRO
Kondisi makro ekonomi nasional tahun 2015
merupakan tahun penuh tantangan yang
sebagaimana diketahui, sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri perusahaan
pembiayaan. Laju pertumbuhan perusahaan
pembiayaan, umumnya tergantung langsung
pada nilai tukar rupiah terhadap mata uang
asing, IHSG, tingkat suku bunga dan daya beli
masyarakat sebagai cerminan tingkat
pertumbuhan ekonomi.
Serangkaian peristiwa yang terjadi diluar yang
merupakan cerminan kondisi perekonomian
dunia maupun dalam negeri telah
mengakibatkan nilai tukar rupiah sempat
menembus Rp. 14.000 per dolar Amerika
Serikat.
Tekanan pada nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing seperti disebutkan diatas,
ditengarai oleh dua spekulasi yang beredar.
Spekulasi ulur tarik berkepanjangan
penyesuaian Suku Bunga Acuan The Fed di
Amerika Serikat, dan sebagai pengaruh
devaluasi Yuan yang juga diikuti pula oleh
mata uang Vietnam. Kebijakan devaluasi
kedua negara tersebut meningkatkan defisit
perdagangan Amerika Serikat dengan China
sebagai akibat serbuan barang-barang negara
tersebut
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015
cenderung mengalami perlambatan
dibandingkan tahun 2014 dari 5,02% menjadi
4,79% serta terjadi peningkatan volatilitas di
pasar modal dan pasar uang. Perlambatan
juga terjadi karena tekanan dan kinerja harga
komoditas dunia dan ekspor nasional yang
relatif stagnan. Keadaan diatas mendorong
peningkatan BI rate naik ke level 7,75 yang
berpengaruh terhadap kenaikan suku bunga
kredit perusahaan pembiayaan.
MACRO ECONOMIC REVIEW
National macroeconomic conditions 2015 was
a year full of challenges as it is known, greatly
affecting the industrial growth of finance
companies. The growth rate of financing
companies, generally depends directly on the
value of the rupiah against foreign currencies,
stock index, interest rate and purchasing
power as a reflection of economic growth
rates.
A series of events that happened outside
which is a reflection of global economic
conditions or in the country has resulted in
the exchange rate briefly topped Rp. 14.000
per US dollar.
Pressure on the exchange rate against foreign
currencies as mentioned above, is considered
by two of speculation. Speculation prolonged
stalling drag adjustment benchmark interest
rate the Fed in the United States, and as the
effect of the devaluation of the Yuan which
was also followed by the Vietnamese
currency. Devaluation policy of the two
countries increase the US trade deficit with
China as a result of the invasion of the
country's goods.
Indonesia's economic growth in 2015 are
likely slowed compared to 2014 from 5.02%
to 4.79% and an increase in volatility in the
capital market and money market. The
slowdown also occurred because of the
pressure and the performance of world
commodity prices and relatively stagnant
national export. The above situation
encourage increased BI rate rose to a level of
7.75 that affect the increase in lending rates of
finance companies
62
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
894164,0
1116230,0
1229901,0 1208028,0
1013291,0
,0
200000,0
400000,0
600000,0
800000,0
1000000,0
1200000,0
1400000,0
Inflasi tahun 2015 tetap terkendali pada satu
digit 8,36% dan lebih baik dibandingkan
inflasi tahun 2014 walaupun di tengah
kenaikan harga BBM bersubsidi, penyesuaian
tarif dasar listrik dan tarif angkutan udara
serta ketidakpastian politik di awal tahun.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional
juga ikut mempengaruhi pertumbuhan
industri otomotif di Indonesia tahun 2015.
Penjualan produk otomotif khususnya roda
empat mengalami penurunan. Berdasarkan
data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia), penjualan kendaraan
roda empat tahun 2015 menurun 16,12%
(yoy) dibandingkan penjualan tahun 2014,
yaitu dari 1.208.028 unit pada tahun 2014
menjadi 1.013.291 unit pada tahun 2015
Selama tahun 2015, pemerintah telah
mengeluarkan delapan paket kebijakan
ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi yang memuat lebih dari 150
deregulasi kebijakan untuk memudahkan
pergerakan bisnis di berbagai lini. Namun,
paket kebijakan ekonomi tersebut belum
efektif dan beberapa kebijakan pun belum
terimplementasi dengan baik. Deregulasi
kebijakan yang dimaksudkan untuk
mendorong investasi di sektor riil belum
didukung oleh pengaturan pada tatanan
teknis seperti peraturan Menteri terkait.
Diperkirakan paket-paket kebijakan ekonomi
tersebut baru dapat dirasakan dampaknya
pada semester dua 2016.
Inflation in 2015 was kept to a single digit
8.36% and better than inflation in 2014
despite the recent hike in subsidized fuel
prices, electricity basic tariff adjustment and
air freight rates and political uncertainty in the
beginning of the year.
The deceleration growth of the national
economy also affects the growth of the
automotive industry in Indonesia in 2015.
Sales of automotive products in particular
four wheel has decreased. Based on data from
Gaikindo (Association of Indonesian
Automotive Industries), four-wheel vehicle
sales in 2015 decreased 16.12% (yoy)
compared to sales in 2014, from 1,208,028
units in 2014 to 1,013,291 units in 2015.
During 2015, the government has issued eight
economic policy package to accelerate
economic growth which includes more than
150 deregulation policy to facilitate the
movement of business in various lines.
However, the package of economic policy has
not been effective and some policy had not
been implemented well. Deregulation policies
intended to encourage investment in the real
sector has not been supported by the settings
on the technical arrangements such as the
regulation of the Minister concerned. It is
estimated that the packages of the new
economic policy impact can be felt in the
second half 2016.
Grafik Penjualan Mobil 2011 – 2015 / Market Car Grafic 2011 - 2015
2011 2012 2013
2014 2015
63
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Harapan pelaku industri pembiayaan untuk
mencapai pertumbuhan di kisaran 5%—10%
sepanjang 2015 agaknya cukup berat. Alih-
alih mencatatkan pertumbuhan, memasuki
kuartal IV/2015, kinerja industri multifinance
justru mulai mencatatkan penurunan. Kondisi
itu seolah mencapai klimaks dari
pertumbuhan kinerja industri yang semakin
melambat sejak awal tahun.
Deputi Komisioner Pengawas Industri
Keuangan Non Bank OJK menilai kondisi
tersebut sangat dipengaruhi oleh realisasi
belanja pemerintah dan swasta pada semester
awal tahun ini. Namun, dia menyatakan
kinerja industri secara keseluruhan masih
terbilang aktif di tengah lesunya ekonomi
nasional.
Pertumbuhan lebih rendah 0,13% dari tahun
sebelumnya sudah sangat bagus karena tidak
menyentuh 1%, padahal target penjualan
dikoreksi sampai 3% dari tahun lalu.
Pada periode yang sama, lini bisnis anjak
piutang masih mencatatkan piutang
pembiayaan senilai Rp 10,21 triliun, lini bisnis
ini masih bertumbuh 14,19%. Sementara itu,
sektor pembiayaan konsumen, yang tetap
dominan dengan menguasai 67% pasar.
Kendati demikian, raihan tersebut juga seolah
melanjutkan tren perlambatan pertumbuhan
sejak awal tahun.
Memasuki kuartal IV/2015, sektor otomotif
yang dominan menopang pembiayaan
konsumen agaknya bisa memberikan sedikit
harapan baru baru industri dalam
merealisasikan target pertumbuhan lebih
signifikan hingga akhir tahun ini.
Expectations finance industry to achieve
growth in the range of 5% -10% throughout
2015 seems quite heavy. Instead of record
growth, entering the fourth quarter / 2015,
the industry's performance would start
recorded a decline. Conditions that seemed to
reach a climax on the growth performance of
the industry is increasingly slowing down since
the beginning of the year.
Deputy Commissioner of Non Bank Financial
Industry Supervisory FSA assesses the
condition is strongly influenced by
government spending and private in the early
half of this year. However, he claimed the
overall performance of the industry is still
fairly active in the midst of sluggish national
economy.
Growth is lower by 0.13% from the previous
year has been very good because it does not
touch the 1%, whereas the sales target is
corrected to 3% from last year.
In the same period, business lines factoring
financing receivables are still recorded
Rp 10.21 trillion, this line of business still grew
14.19%. Meanwhile, the consumer finance
sector, which is still dominant with 67%
control of the market. Nevertheless, the
achievement as well as continuing the slowing
trend in growth since the beginning of the
year.
Entering the fourth quarter / 2015, the
automotive sector is the dominant sustain
consumer financing seems to provide little
new hope new industries in realizing the
target of more significant growth until the end
of this year.
TINJAUAN INDUSTRI PEMBIAYAAN
Financing Industrial Overview
64
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dampak kondisi perekonomian yang
melambat tersebut juga dapat dirasakan di
sektor perusahaan pembiayaan. Hal ini dapat
dilihat pada data dari Otoritas Jasa Keuangan
di mana aset Perusahaan Pembiayaan di tahun
2015 tercatat Rp. 426 triliun atau hanya
tumbuh 1% dari posisi akhir tahun 2014 atau
mengalami perlambatan dibandingkan
periode yang sama tahun 2014 yang tumbuh
5%.
Sedangkan pertumbuhan piutang industri
pembiayaan di tahun 2015 tercatat Rp. 363
triliun mengalami penurunan 1% jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yang
tercatat tumbuh 5%. Penurunan terutama
terjadi pada segmen pembiayaan sewa guna
usaha sebesar 5%. Melemahnya pertumbuhan
piutang pembiayaan tersebut antara lain
dipengaruhi perlambatan perekonomian
nasional yang berdampak pada menurunnya
daya beli masyarakat.
Disamping itu industri juga menyambut baik
langkah strategis yang dilakukan OJK melalui
POJK No. 29 tahun 2014 telah membuka
kesempatan baru bagi industri perusahaan
pembiayaan.
The impact slowing economic conditions can
also be felt in the finance company sector.
This can seen in the data from Financial
Services Authority where asset finance
companies in 2015 recorded Rp. 426 trillion
or grew only 1% from the end of 2014 or
slowed compared to the same period in 2014
grew 5%.
While the growth in receivables financing
industry in 2015 recorded Rp. 363 billion
decreased 1% compared to 2014 which
recorded a growth of 5%. The decrease
mainly occurred in the leasing segment
amounted to 5%. Weakening growth in
finance receivables, among others, influenced
slowdown in the national economy that
impact on the declining purchasing power.
Besides, the industry also welcomed the
strategic steps undertaken by the FSA POJK
No. 29, 2014 has opened up new
opportunities for industry finance companies.
Perkembangan Perusahaan Pembiayaan 2011 - 2015
2012 2011 2013 2014 2015 2013 2014 2015
291,38
245,3
9,1
341,77
302,08
12,2
400,63
348,03
14,5
420,44
366,2
12,2
425,176
363,273
10,67
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Total Asset Total Piutang Laba (Rugi)2011 2012 2012 2013 2014 2011 2015
65
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
KINERJA SEGMEN USAHA
Business Segment Performance
PT Danasupra Erapacific didirikan pada tahun
1994 dengan segmen Anjak Piutang dan Sewa
Pembiayaan. Pada tahun 2000 Perseroan
melakukan Penawaran Umum Perdana
menjadi PT Danasupra Erapacific Tbk, yang
selanjutnya mengembangkan ke segmen
Pembiayaan Konsumen baik itu untuk
kendaraan roda empat, kendaraan roda dua
dan KPR/KPA.
Sejak tahun 2010 ini Perseroan memfokuskan
diri pada segmen/bidang usaha Pembiayaan
Konsumen khususnya kendaraan roda empat
dan KPR serta Anjak Piutang.
Anjak Piutang
Anjak Piutang adalah pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam dan luar negeri. Usaha ini
ditujukan untuk memperoleh sumber
pembiayaan alternatif diluar sektor
perbankan.
Kondisi ekonomi yang tidak bergairah justru
menjadi peluang bagi pembiayaan anjak
piutang. Di saat pembiayaan sewa guna usaha
dan pembiayaan konsumen lesu, pembiayaan
anjak piutang justru tumbuh, karena
meningkatnya kebutuhan cash flow korporat.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), bisnis pembiayaan anjak piutang
tumbuh 14,1% dari Rp. 9,42 triliun pada
tahun 2014 menjadi Rp. 10,75 triliun pada
tahun 2015.
Pembiayaan Anjak Piutang per 31 Desember
2015 sebesar Rp. 19.950.000.000,- naik
sebesar 14,28% dari 31 Desember 2014 yang
mencapai Rp. 17.456.250.000,-. Total
pembiayaan Anjak Piutang per 2015 mencapai
38.34% dari total asset atau mencapai 79.8
persen dari target yang dicanangkan.
PT Danasupra Erapacific founded in 1994 with
the segment Factoring and Finance Lease. In
2000 the Company's Initial Public Offering to
PT Danasupra Erapacific Tbk, which then
develops into Consumer Financing segment
for four-wheeled vehicle, two wheels vehicle
and KPR / KPA.
Since 2010 the Company is focusing on the
segments / business areas Consumer Finance in
particular four wheel drive vehicles,
mortgages and Factoring.
Factoring
Factoring is the purchase and financing in the
form or the transfer and management of
short-term bills receivable or an enterprise of
transactions and foreign trade. This effort is
intended to obtain alternative sources of
financing outside the banking sector.
The economic conditions are not passionate it
becomes an opportunity for factoring
financing. At the time of the leasing and
consumer finance lethargic, factoring financing
would grow, because of the increasing need
for corporate cash flow.
Based on data from the Financial Services
Authority (OJK), factoring financing business
grew 14.1% from Rp. 9.42 trillion in 2014 to
Rp. 10.75 trillion in 2015.
Factoring Financing per December 31, 2015
amounted to Rp. 19.950.000.000, - rose by
14,28% from December 31, 2014 which
reached Rp. 17.456.250.000,-. Total financing
Factoring per 2015 reached 38.34% of Total
Assets or reaching 79.8 percent of the target
bugeting.
66
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Mengingat kegiatan ini merupakan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan
atau pengalihan piutang suatu perusahaan
dari transaksi perdagangan, maka manajemen
melaksanakan anjak piutang secara selektif
dengan memperhatikan jenis, ukuran/proporsi
dan sumber tagihan vendor/nasabah serta
analisis proses bisnis yang bersangkutan.
According this activity is in the form of
financing the purchase and or diversion and
management of short-term bills receivable or a
company from trading transactions, then
factoring implement management selectively
with respect to the type, size of
production/propotion and source billing
customer and business process analysis is
concerned.
17.45
Pembiayaan dari Anjak Piutang ( dalam miliar rupiah)
19.95
2015
2014
67
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rincian per 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut :
The detail as of December 31, 2015 and 2014
are as follow :
Tagihan Anjak Piutang
2015
Pihak-pihak
Pihak ketiga
Third parties
Jumlah
Total
yang
berelasi
Related parties
Rp
Rp
Rp
Tagihan anjak piutang - 25.563.543.490 25.563.543.490 Factoring receivables
Pendapatan bunga yang Unearned interest
income
belum diakui - - -
Retensi - (5.563.543.490) (5.563.543.490) Retention
- 20.000.000.000 20.000.000.000
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai
- (50.000.000) (50.000.000) Allowance for doubtful
accounts
Jumlah Bersih - 19.950.000.000 19.950.000.000 Total, net
2014
Pihak-pihak
Pihak ketiga
Third parties
Jumlah
Total
yang
berelasi
Related parties
Rp
Rp
Rp
Tagihan anjak piutang - 34.887.441.087 34.887.441.087 Factoring receivables
Pendapatan bunga yang Unearned interest
income
belum diakui - - -
Retensi - (17.387.441.087) (17.387.441.087) Retention
- 17.500.000.000 17.500.000.000
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai
- (43.750.000) (43.750.000) Allowance for doubtful
accounts
Jumlah Bersih - 17.456.250.000 17.456.250.000 Total, net
68
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pembiayaan Konsumen
Industri otomotif nasional pada tahun 2015
tercatat mengalami perlambatan. Hal ini
tercermin dari menurunnya penjualan
otomotif nasional pada tahun ini. Belum
pulihnya kondisi ekonomi global, masih
menjadi pemicu menurunnya kinerja otomotif
nasional.
Melambatnya tren penjualan mobil ini tentu
akan berdampak kepada pengucuran atau
pembiayaan kredit otomotif di industri
keuangan. Penyaluran pembiayaan kendaraan
oleh multifinance ikut melambat. Padahal,
kredit konsumer khususnya pembiayaan
kendaraan bermotor masih menjadi tulang
punggung pembiayaan di multifinance.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan,
piutang pembiayaan konsumen di
multifinance hanya tumbuh 0.5% saja, dari
Rp. 245.81 triliun pada 2014 menjadi
Rp. 247.1 triliun pada 2015.
Kinerja pembiayaan konsumen Perseroan
meningkat signifikan sebesar 15.56% pada
tahun 2015 dari Rp. 5.32 miliar pada tahun
2014 menjadi Rp. 6.15 miliar. Pertumbuhan
ini disebabkan peningkatan penyaluran
pembiayaan pada kendaraan roda empat.
Walaupun demikian pertumbuhan ini hanya
mencapai 61.5% dari target
The national automotive industry in 2015
recorded a slowdown. This is reflected in the
declining automotive sales nationwide this
year. The unrecovered global economic
conditions, they decreased the national
automotive performance.
Slowing car sales this trend will certainly affect
the disbursement or financing auto loans in
the financial industry. Vehicle finance
portfolio by multi slows participate. Whereas,
in particular consumer credit auto financing is
still the backbone of financing in finance.
Based on data from the Financial Services
Authority, the consumer financing receivables
in finance grew only 0.5%, from Rp. 245.81
trillion in 2014 to Rp. 247.1 billion in 2015.
Performance consumer finance Company a Performance consumer finance Company a
significant increase of 15.56% in 2015 from
Rp. 5.32 billion in 2014 to Rp. 6.15 miliar.
This growth is due to an increase in the
distribution of funding to the four-wheeled
vehicles. Nevertheless, this growth only
reaches 61.5% of the target.
5.32
Pembiayaan dari Pembiayaan Konsumen ( dalam miliar rupiah)
6.15
2015
2014
69
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK) dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia serta Peraturan No. VIII G.7
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK No.
Kep.347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang
terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman
tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik
yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari 2013.
Analisis laporan keuangan di bawah ini
diuraikan berdasarkan laporan keuangan
perusahaan pada tanggal dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Drs.
Bambang Sudaryano & Rekan dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang
material yang tercantum pada Laporan
Auditor Independennya masing-masing
tertanggal 14 Maret 2016 dan 17 Maret 2015.
Atas Laporan Keuangan tahun 2015
Perusahaan menerapkan PSAK 24 (revisi 2013)
dimana Imbalan kerja yang dilakukan secara
retrospektif dan angka-angka koresponding
tahun sebelumnya telah disajikan kembali.
ANALISA POSISI KEUANGAN
Aset
Perseroan mencatat kenaikan total aset
sebesar 1.5% di tahun 2015, yakni dari
Rp. 51,25 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp. 52,02 miliar di tahun 2015. Peningkatan
ini ini terutama terjadi karena kenaikan
piutang Pembiayaan Konsumen sebesar
Rp. 1 miliar (23.9%), tagihan Anjak
Piutang sebesar Rp. 2.5 miliar (14.28%) dan
The financial statements have been prepared
and presented in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (SAK), which
comprise the Statements of Financial
Accounting Standards (PSAK) and
Interpretations of Financial Accounting
Standards (ISAK) issued by the Financial
Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants and Regulation
No. G.7 VIII Attachment of Chairman of
Bapepam-LK Decision No. Kep.347 / BL /
2012 dated June 25, 2012 on the Regulations
and Guidance on Preparation and Disclosure
of Financial Statements for Public Listed
Company issued by the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK) whose function has been
transferred to Financial Services Authority
(OJK) since January 1, 2013.Analysis of the
financial statements are described below
based on the company's financial statements
as and for the year ended December 31, 2015
and 2014 audited by Drs. Bambang
Sudaryano & Partners with a reasonable
opinion in all matters material contains on
Independent Auditor‘s Reportits dated March
14, 2016 and March 17, 2015.
On the Financial Statements 2015 the
Company applied PSAK 24 (revised 2013) in
which the Employee Benefits retrospectively
and the prior corresponding figures have
been restated
ANALYSIS OF FINANCIAL POSITION
Asset
The Company recorded an escalation in total
assets by 1.5% in 2015, from Rp. 51.25 billion
in 2014 to Rp. 52.02 billion in 2015. This
increase is mainly due to the increase in
consumer financing receivables amounting
Rp. 1 billion (23.9%) and factoring‘s invoice
Amounting Rp. 2.5 billion (14.28%)
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
Financial Performance Analisis
70
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
pengurangan pada pos penempatan
(investasi) jangka pendek sebesar Rp. 2,39
miliar (8.93%) di tahun 2015.
Rincian dan persentase aset Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember
2014 sebagai berikut :
Liabilitas
Total liabilitas di tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar 23,36% (Rp. 166 juta)
dibandingkan posisi pada akhir tahun 2014.
Kenaikan ini terjadi terutama karena adanya
kenaikan utang pajak sebesar Rp. 94,83 juta
(126.64%) dan Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Karyawan sebesar Rp. 100,86 juta (62.76%).
decrease in post placement (investment) short-
term Rp. 2.39 billion (8.93%) in 2015.
The details and the percentage of the assets of
the Company on December 31, 2015 and
December 31, 2014 as follows:
Liabilities
Total liabilities in 2015 increased by 23.36%
(Rp. 166 million) compared to the position at
the end of 2014. This increase was primarily
due to an increase in Tax Payables amounting
to Rp. 94,83 million (126.64%) and Benefit-
post-employment Liability amounting to Rp.
100,86 million (62,76%).
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Million, except%)
KETERANGAN
31 Desember 2015/ December, 31 st 2015
31 Desember 2014/ December, 31 st 2014
DESCRIPTION Jumlah/ Ammount
% Jumlah/ Ammount
%
Kas dan Setara Kas 392,44 0,75 239,18 0,47 Cash and Equivalent Penempatan Jangka Pendek 24.379,50 46,86 26.770,75 52,18 Shorterm Investments Piutang Pembiayaan Konsumen
6.150,02 11,82 5.321,76 10,37 Consumer Financing Receivables
Tagihan Anjak Piutang 19.950,00 38,34 17.456,25 34,03 Factoring Receivables Biaya Dibayar Di muka 44,69 0,09 83,53 0,16 Prepaid Expenses Piutang Lain-lain 953,68 1,83 1.002,01 1,95 Other Receivables Aset tetap - bersih 11,45 0,02 48,53 0,09 Fixed Assets - net Aset Pajak Tangguhan - bersih 59,74 0,11 318,25 0,62 Deferred Tax Asset - Net Aset Lain-lain 88,29 0,17 62,10 0,12 Other Assets JUMLAH ASET 52.029,81 100,00 51.302,37 100,00 TOTAL ASSETS
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Million, except%)
KETERANGAN
31 Desember 2015/ December, 31 st 2015
31 Desember 2014/ December, 31 st 2014
DESCRIPTION Jumlah/ Ammount
% Jumlah/ Ammount
%
Utang Lain-lain 129,30 14,73 118,91 16,71 Other Payables Beban Masih Harus Dibayar 99,11 11,29 142,01 19,96 Accrued Expenses Utang Pajak 169,71 19,33 74,88 10,52 Tax Payables Liabilitas Pajak Tangguhan 218,14 24,85 215,11 30,23 Deffed Tax Liabilities Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Karyawan
261,58 29,80 160,72 22,58 Benefit-post-employment Liability
JUMLAH LIABILITAS 877,84 100,00 711,63 100,00 TOTAL LIABILITIES
71
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Ekuitas
Jumlah ekuitas Perseroan di tahun 2015
mengalami kenaikan sebesar Rp. 561.23 juta
(1.11%) karena adanya kenaikan sebesar
Rp. 372,33 juta (2.50%) pada saldo laba
yang belum ditentukan penggunaannya dan
kenaikan sebesar Rp. 250 juta (12.20%) pada
saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya.
Struktur Permodalan
Modal Perseroan masih menggunakan modal
sendiri, yaitu yang berasal dari modal disetor
dan saldo laba.
Solvabilitas
Perseroan memiliki komitmen untuk menjaga
kondisi likuiditasnya mengingat kegiatan
operasional sebagai perusahaan pembiayaan
sangat ditentukan oleh ketersediaan dana
yang memadai sesuai dengan ekspansi yang
dilakukan.
Perusahaan selalu memantau proyeksi arus kas
dan ketersediaan dana untuk melunasi
liabilitas jangka pendek.
Sumber utama pendanaan perseroan masih
berupa modal sendiri. Perseroan tidak
mempunyai hutang bank.
LAPORAN LABA RUGI
KOMPREHENSIF
Pendapatan
Pendapatan Perusahaan berasal dari
pendapatan pembiayaan konsumen, tagiHan
anjak piutang dan pendapatan lain-lain.
Total pendapatan di tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 55,38% dibanding
perolehan pada tahun 2014, yaitu dari
Rp. 8,81 miliar menjadi Rp. 3,93 miliar yang
disebabkan karena penurunan pendapatan
lain-lain bersih sebesar 88,95%.
Equity
Total equity of the Company in 2015 increased
by Rp. 561.23 million(1.11%) due to an
increase of Rp. 372,33 million (2,50%) in
retained earnings unappropriated and increase
of Rp. 250 million (12,20%) in retained
earnings appropriated.
Capital Structure
Capital of the Company is still using its own
capital, which is derived from paid-in capital
and retained earnings.
Solvency
The Company has the commitment to
maintain its liquidity for its operational
activities. As a financing company, liquidity is
strongly determined in the availability of
sufficient funds for any expansion being
conducted.
The Company constantly monitors cash flow
projections and the availability of funds to pay
off short-term liability.
The main source of funding the company is still
in the form of equity capital. The Company
has no bank debt.
COMPREHENSIVE INCOME
REPORT
Revenues
The Company's revenues derived from income
on consumer financing receivables, factoring
receivables and other income.
Total revenues in 2015 decreased by 55,38%
compared to the acquisition in 2014, from
Rp. 8,81 billion to Rp. 3,93 billion due to the
decrease in net other income amounted to
88,95%.
72
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Apabila dicermati lebih jauh, pendapatan
operasional pada tahun 2015 meningkat
sebesar Rp. 500,36 juta dari tahun 2014.
Kenaikan pendapatan operasional ini berasal
dari kenaikan pendapatan pembiayaan
konsumen sebesar 176,52% yaitu dari
Rp. 278,75 juta menjadi Rp. 770,81 juta.
Peningkatan pendapatan mencapai 108.77%
dari target.
Rincian pendapatan Perseroan tahun 2015
dan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Anjak Piutang
Pendapatan dari Anjak Piutang meningkat
sebesar 0.33% dari Rp. 2.484 miliar pada
tahun 2014 menjadi Rp. 2.492 miliar pada
tahun 2015.
Peningkatan pendapatan Anjak Piutang ini
disebabkan adanya peningkatan pada
pembiayaan Anjak Piutang yang disalurkan
oleh Perseroan.
If we look more closely, operating income in
2015 increased by Rp. 500.36 million from
2014. The increase in operating revenue is
derived from consumer financing revenue
increase of 176.52% from Rp. 278.75 million
to Rp. 770.81 million. Increased revenue
reached 108.77% of the target.
Details of the Company's revenues in 2015
and 2014 are as follows:
Factoring
Performance consumer finance Company a
significant increase of 15.56% in 2015 from
Rp. 5.32 billion in 2014 to Rp. 6.15 miliar.
Factoring increase in revenue is due to an
increase in factoring financing disbursed by
the Company.
2.484
Pendapatan dari Anjak Piutang ( dalam miliar rupiah)
2.492
2015
2014
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Million, except%) KETERANGAN 31 Desember 2015/
December, 31 st 2015 31 Desember 2014/
December, 31 st 2014 DESCRIPTION
Jumlah/ Ammount
% Jumlah/ Ammount
%
Pembiayaan Konsumen 770,81 19,61 278,75 3,16 Consumer Financing Anjak Piutang 2.492,33 63,40 2.484,03 28,20 Factoring Pendapatan lain-lain - bersih 667,96 16,99 6.047,38 68,64 Others Income - net JUMLAH PENDAPATAN 3.931,10 100,00 8.810,16 100,00 TOTAL INCOME
73
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pembiayaan Konsumen
Pendapatan dari Pembiayaan Konsumen
meningkat dari Rp. 278 juta pada tahun 2014
menjadi Rp. 770 juta pada tahun 2015.
Kenaikan ini disebabkan peningkatan
pembiayaan pada kendaraan roda empat.
Consumer Financing
Revenues from Consumer Financing increased
from Rp. 278 million in 2014 to Rp. 770
million in 2015. The increase is due to
increased financing on four-wheeled vehicles
770
Pendapatan dari Pembiayaan Konsumen ( dalam juta rupiah)
278
2014
2015
74
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tagihan Pembiayaan Konsumen
2015
Pihak-pihak
Pihak ketiga
Third parties
Jumlah
Total
yang
berelasi
Related
parties
Rp
Rp
Rp
Piutang Pembiayaan
Konsumen Bruto 454.261.500
6.655.280.686
7.109.542.186
Consumer financing
receivables,gross
Pendapatan Pembiayaan
Konsumen
Unearned income on
consumer
Yang Belum diakui (56.432.343)
(840.964.413)
(897.396.756) financing
397.829.157
5.814.316.273
6.212.145.430
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (3.978.292 )
(58.143.163)
(62.121.454)
Allowance for impairment
losses
Piutang pembiayaan konsumen-
neto 393.850.866
5.756.173.110
6.150.023.976
Consumer financing
receivables-net
2014
Pihak-pihak
Pihak ketiga
Third parties
Jumlah
Total
yang
berelasi
Related
parties
Rp
Rp
Rp
Piutang Pembiayaan
Konsumen Bruto 691.267.500
5.466.316.267
6.157.583.767
Consumer financing
receivables,gross
Pendapatan Pembiayaan
Konsumen
Unearned income on
consumer
Yang Belum diakui (123.423.291)
(658.644.960)
(782.068.251) financing
567.844.209
4.807.671.307
5.375.515.516
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (5.678.442)
(48.076.713)
(53.755.155)
Allowance for impairment
losses
Piutang pembiayaan konsumen-
neto 562.165.767
4.759.594.594
5.321.760.361
Consumer financing
receivables-net
75
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rincian pembiayaan konsumen menurut umur
piutang :
The details of consumer financing as aging
schedule:
2015
Pihak-pihak
Pihak ketiga
Third parties
Jumlah
Total
yang
berelasi
Related
parties
Telah Jatuh Tempo
Overdue
1 - 30 hari -
-
- 1 - 30 days
31 - 60 hari -
-
- 31 - 60 days
> 60 hari -
-
- > 60 days
Belum jatuh tempo
Current
2015 -
-
- 2015
2016 -
3.489.968.483
3.489.968.483 2016
2017 -
2.814.631.228
2.814.631.228 2017
2017 dan sesudahnya -
804.942.475
804.942.475 2017 and after
Jumlah piutang
Pembiayaan
konsumen -
7.109.542.186
7.109.542.186 Receivable
2014
Pihak-pihak
Pihak ketiga
Third parties
Jumlah
Total
yang
berelasi
Related
parties
Telah Jatuh Tempo
Overdue
1 - 30 hari -
57.151.851
57.151.851 1 - 30 days
31 - 60 hari -
-
- 31 - 60 days
> 60 hari -
-
- > 60 days
Belum jatuh tempo
Current
2014 -
-
- 2014
2015 -
3.157.509.327
3.157.509.327 2015
2016 -
1.725.639.680
1.725.639.680 2016
2016 dan sesudahnya -
1.217.282.909
1.217.282.909 2016 and after
Jumlah piutang
Pembiayaan
Konsumen -
6.157.583.767
6.157.583.767 Receivable
76
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
57.151.851
0
Piutang Pembiayaan Telah Jatuh Tempo 1 - 30 hr [ 2014 & 2015 ]
2014
2015
3157509327,0
1725639680,0
,0
,0
3489968483,0
2814631228,0
Piutang Pembiayaan Belum Jatuh Tempo
2015
2014
2015
2014
2015
2014
77
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Per 31 Desember 2015, komposisi piutang
pembiayaan konsumen (bruto) adalah sebagai
berikut:
- Kategori tidak ada tunggakkan sebesar
100 %.
- Kategori tunggakkan 1-30 hari sebesar
0%.
- Tidak ada tunggakan di atas 30 hari
Beban
Beban Perseroan berasal dari baiya tenaga
kerja, umum, administrasi, beban cadangan
kerugian penurunan nilai, imbalan pasca kerja
dan beban lain-lain.
Per 31 Desember 2015 Perseroan mencatat
total beban sebesar Rp. 2,76 miliar,
meningkat sebesar 4,44% dibandingkan per
tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp. 2,66
miliar.
Receivables Collectibility Rate
As of 31 December 2015, the composition of
consumer financing receivables (gross) are as
follows:
- Not past due 100%.
- Overdue 1-30 days 0%.
- No overdue above 30 days
Expenses
The expense of the Company comes from
labor costs, general, administrative burden for
impairment losses, post-employment benefits
and other expenses
As of December 31, 2015 the Company
recorded a total cost of Rp. 2.76 billion, an
increase of 4.44% compared to December 31,
2014 is Rp. 2.66 billion.
100%
0%
0%
Tingkat Kolektibilitas Piutang
1 - 30 hr
> 60 hr31-60 hr
78
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Beban Perseroan naik di tahun 2015 menjadi
sebesar Rp. 2.76 miliar dibanding Rp. 2.76
miliar pada tahun 2014, atau terjadi kenaikan
sebesar 3,87%. Kenaikan ini terutama terjadi
karena adanya kenaikan pada imbalan pasca
kerja sebesar 51,08% atau dari Rp. 20,55
juta menjadi Rp. 31,04 juta. Sementara beban
umum dan administrasi mengalami kenaikan
sebesar 7,51%%.
Laba Sebelum Beban Pajak
Perseroan membukukan laba sebelum beban
pajak sebesar Rp. 1,17 miliar di tahun 2015,
atau turun sebesar 81,03% dibanding posisi
pada tahun 2014 sebesar Rp. 6.15 miliar.
Penurunan ini disebabkan karena penurunan
pendapatan lain-lain bersih sebesar 88.95%
dari Rp. 6,05 miliar pada tahun 2014
menjadi Rp. 0,67 miliar pada tahun 2015.
Laba Tahun Berjalan (Bersih)
Laba tahun berjalan yang diperoleh Perseroan
di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar
86,16%, turun dari Rp. 4,49 miliar pada
tahun 2014 menjadi Rp. 0,62 miliar pada
tahun 2015.
The Company Expenses rose in 2015 to
Rp. 2.76 billion compared to Rp. 2.76 billion
in 2014, representing an increase of 3.87%.
This increase mainly occurred due to an
increase in post-employment benefits
amounted to 51.08% or from Rp. 20.55
million to Rp. 31.04 million. While general and
administrative expenses increased by 7.51 %%.
Income Before Tax Expense The Company posted a profit before tax
expense of Rp. 1.17 billion in 2015, decrease
81,03% compared to the position in 2014 to
Rp. 6.15 billion.
The decrease was due to a decrease in net
other income amounted to 88.95% from
Rp. 6.05 billion in 2014 to Rp. 0.67 billion in
2015.
Income For The Year (Net)
Income for the year obtained by the
Company in 2015 decreased by 86.16%,
down from Rp. 4.49 billion in 2014 to
Rp. 0.62 billion in 2015.
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Million, except%)
KETERANGAN
31 Desember 2015/
December, 31 st 2015
31 Desember 2014/
December, 31 st 2014 DESCRIPTION
Jumlah/ Ammount
% Jumlah/ Ammount
%
Gaji dan Tunjangan 1.885,47 68.20 1.837,18 69.02 Salaries and allowance
Umum dan Administrasi 770,01 27.85 733,52 27.50 General and administration
Cadangan Penurunan Nilai 14,62 0.53 28,61 1.07 Impairment Losses
Imbalan Pasca Kerja 31,04 1.12 20,55 0.77 Post Employment Benefit
Beban lain-lain 63,49 2.30 41,79 1.57 Others Expenses
JUMLAH BEBAN 2.764,64 100,00 2.661,64 100,00 TOTAL EXPENSES
79
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laba Komprehensif
Laba Komprehensif Perseroan di tahun 2015
adalah Rp. 0,56 miliar, mengalami penurunan
sebesar 87,43%, dari laba komprehensif pada
2014 sebesar Rp. 4,47 miliar.
ARUS KAS
Kas Neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
mengalami penurunan sebesar Rp. 2,07
miliar di tahun 2015 (236,11%). Hal ini
digunakan untuk pembiayaan anjak piutang.
Kas Neto yang digunakan untuk Aktivitas
Investasi di tahun 2015 lebih besar dibanding
pada tahun 2014 yakni dari minus Rp. 1,3
miliar menjadi Rp. 1,30 miliar. Hal ini
dikarenakan jual beli saham.
Pada tahun 2015 tidak terjadi aktivitas
pendanaan sehingga Kas Neto untuk aktivitas
pendanaan adalah Rp. 0 (nol rupiah).
KEBIJAKAN DIVIDEN
Dengan tetap memperhatikan kondisi
keuangan Perseroan dari tahun ke tahun,
Perseroan merencanakan untuk membayar
dividen tunai kepada seluruh pemegang
saham. Besarnya dividen yang akan dibagikan
bergantung kepada keuntungan Perseroan
untuk tahun buku yang bersangkutan, dengan
tidak mengabaikan tingkat kesehatan
keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi
hak Rapat Umum pemegang Saham Perseroan
untuk menentukan lain sesuai dengan
Anggaran Dasar Perseroan.
Pada tahun buku 2014 dan 2013, Perseroan
memutuskan tidak membagikan dividen tunai
kepada para pemegang saham. Keputusan
tersebut telah disahkan melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang
diselenggarakan pada 24 Juni 2015 dan
24 Juni 2014 di Jakarta.
Comprehensive Income
Comprehensive income of the Company in
2015 was Rp. 0.56 billion, decreased by
87.43%, from comprehensive profit in 2014
amounted to Rp. 4.47 billion.
CASH FLOW
Net cash provided by operating activities
decreased by Rp. 2,07 billion (236,11%) in
2015. It is used to finance factoring.
Net cash used for investing activities in 2015 is
greater than in 2014, ie from minus Rp. 1,3
billion to Rp. 1.30 billion. This is because the
stock purchase.
In 2015 did not happen in financing so Cash
Net for financing activities in financing
activities was Rp. 0 (zero rupiahs).
DIVIDEN POLICY
With regard to the Company's financial
condition from year to year, the company has
planned to pay cash dividends to all
shareholders. The amount of dividends to be
distributed depend on the Company‘s profit
in the fiscal year, without affecting the
financial soundness of the Company and
without limiting the right of the Company
General Meeting of Shareholders to decide
otherwise, in accordance to the Company`s
Articles of Association.
In fiscal year 2014 and 2013, the Company
decided not to distribute cash dividends to
shareholders. The decision was approved by
the Annual General Meeting of Shareholders
(AGM) held at June 24, 2015 and
June 24, 2015 in Jakarta.
80
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Ikatan Material atas Investasi Barang
Modal
Tidak terdapat ikatan material atas investasi
barang modal yang perlu diungkapkan oleh
Perseroan.
Kebijakan Akuntasi
Semua standard akuntasi yang sudah
diterbitkan telah diterapkan di dalam
penyusunan laporan keuangan Perseroan
sebagaimana yang tertera pada catatan 2 atas
Laporan Keuangan Perseroan yang telah
diaudit dalam Laporan Tahunan 2015.
Transaksi yang Mengandung Benturan
Kepentingan dan Transaksi dengan
Pihak Berelasi
Perseroan tidak terlibat dalam transaksi yang
bersifat berbenturan kepentingan. Penjelasan
terkait dengan transaksi dengan pihak berelasi
telah diungkapkan dalam catatan 2l, 6 dan 26
atas Laporan keuangan Perseroan yang telah
diaudit dalam Laporan Tahunan 2015.
Informasi dan Fakta Material yang
terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
Tidak terdapat informasi dan fakta material
yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan
yang perlu diungkapkan oleh Perseroan atas
Laporan Keuangan Perseroan yang telah
diaudit dalam Laporan Tahunan 2015.
Informasi Material mengenai Investasi,
Ekspansi, Divestasi, Akuisisi,
Restrukturisasi Utang (Modal)
Selama tahun 2015 Perseroan tidak melakukan
tambahan kegiatan Ekspansi, Divestasi,
Akuisisi, Restrukturisasi Utang (Modal).
Perubahan Peraturan Perundang -
Undangan
Selama tahun 2015, tidak terdapat perubahan
peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan terhadap kegiatan
usaha Perseroan.
Significant commitment to investment
in Capital Goods
There are no material commitments on capital
goods investment that needs to be disclosed
by the Company.
Accounting Policy All accounting standards that have been
published been applied in the preparation of
the financial statements of the Company as
stated on the record 2 on the Company's
Financial statements have been audited in the
2015 Annual Report.
Conflict of Interest Transactions and
Transactions with Related Parties
The Company does not engage in transactions
that are a conflict of interest. Explanations
related to transactions with related parties are
disclosed in the notes 2l, 6 and 26 on the
Company's financial statements are audited in
the 2015 Annual Report.
Information and Material Facts that
Occurred after the Auditor's Report
Date There is no information and material facts
occurring after the date of the financial report
that is required to be disclosed by the
Company on the Company's Financial
Statements have been audited in the 2015
Annual Report.
Material Information on Investment,
Expansion, Divestment, Acquisitions,
Debt Restructuring (Capital)
During 2015, the Company does not
undertake additional expansion activities,
Divestment, Acquisitions, Debt Restructuring
(Capital).
Amendment Regulations - Legislative
During 2015, there were no changes in the
laws and regulations that significantly
influence the Company's business activities.
81
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Changes In Laws And Regulations
No. Pengaturan
Provisions
Peraturan Sebelumnya
Prior Regulation
Peraturan OJK
FSA Regulation
Implementasi Tahun 2015
Implementation in 2015
1. Komposisi Prosentase
Kepemilikan Asing
Composition of
Foreign Ownership
Percentage
Maksimal 85%
Maximum 85%
Maksimal 85%
Maximum 85%
Komposisi Kepemilikan
Saham Asing di Danasupra
masih di bawah ketentuan
dari POJK.
The Composition Of
Foreign Share Ownership
in Danasupra is Still
below the Provisions
Stipulated by the FSAR
2. Pelaporan Perubahan
AD, BOD dan BOC
Report of Changes in
Articles of
Association, Board of
Directors and Board
Paling lambat 15 hari setelah
perubahan disetujui
No later than 15 days
subsequent to approval of
such changes
PVK No.84 Tahun 2006
Pasal 19
MOU Regulation on No.84
of 2006 Article 19
Paling lambat 15 hari
setelah perubahan
disetujui
No later than 15 days
subsequent to approval
of such changes
POJK 28/2014 Pasal 52
POJK 28/2014 Article 52
Pelaporan perubahan AD,
BOD dan BCC Danasupra
sudah sesuai dengan POJK
28.
Reporting changes to the
constitution, BOD and is
in accordance with the
BCC Danasupra POJK 28
3. Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan
Amandement to the
Company ‗s Articles
of Association
PMK No.84 Tahun 2016 dan
UU PT No. 40 Tahun 2007
MOU Regulation on No.84
of 2006 and Company Law
No.40 Tahun 2007
POJK 29/2014,POJK
31/2014 dan POJK
32/2014
POJK 29/2014,POJK
31/2014 and POJK
32/2014
Perusahaan AD
penyesuaian dengan POJK
29/14 dituangkan dalam
akta
Penyesuaian AD
diantaranya mengatur
mengatur kegiatan usaha,
moda, direksi, komisaris,
RUPS, penggunaan laba
bersih dan pembagian
dividen.
Companies with POJK
29/14 AD adjustments set
forth in the deed
Adjustment of AD among
regulate regulate business
activity, modes, directors,
commissioners, AGM, the
net profit and dividend
payment.
4. Uang Muka
Down Payment
Roda 4 = 30% (non
produktif)
KPR =
4 Wheels = 30%(non
productive)
KPR
PMK No.220 tahun 2012
Roda 4 =
15%(produktif)
Roda 4 = 20%(non
produktif)
KPR
4 Wheels = 15%
(productive)
4 Wheels = 20% (non
Productive)
KPR
SE OJK No.19/SEOJK.05/2015,
untuk kepemilikan pertama
20%, kedua 30% dan ketiga
40% Peraturan BI
No.17/10/PBI/2015 Tgl 18 Juni
2015 tentang Rasio Loan to
Value untuk kredit atau
pembiayaan property dan
uang muka untuk kredit atau
pembiayaan motor.
SE FSA No.19 / SEOJK.05 /
2015, for the first possession
20%, second 30% and third
40% of BI Regulation No.17 /
10 / PBI / 2015 date of June
18, 2015 on Loan to Value
ratio for credit or financing
property and advances to
credit or financing motors.
82
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
PEMASARAN
Marketing
Pemasaran yang dilakukan Perseroan berfokus
pada pelayanan dan pembinaan hubungan
baik kepada mitra usaha , baik itu bank,
lembaga pembiayaan dan kreditur lainnya,
asuransi, dealer dan konsumen.
Hubungan dengan Bank
Perseroan menjaga hubungan yang
berkesinambungan dengan bank, walaupun
saat ini belum terjalin kerjasama dengan bank
dalam hal pendanaan. Kerjasama yang baik
dengan pihak bank memudahkan Perseroan
dalam melakukan transaksi baik itu dengan
pihak dealer maupun konsumen.
Hubungan dengan Dealer
Perseroan bekerja sama dengan dealer dan
membina hubungan baik dengan
mempertahankan kinerja dan kredibilitas.
Hubungan dengan Konsumen
Untuk mempertahankan kelangsungan usaha,
Perseroan senantiasa meningkatkan pelayanan
terhadap konsumen mulai dari saat pengajuan
kredit hingga berakhirnya kewajiban
konsumen terhadap Perseroan.
Pengajuan kredit diproses dengan mudah,
cepat dan aman tanpa meninggal kan prinsip
kehati-hatian. Perseroan juga menyediakan
beberapa metode pembayaran angsuran
untuk memudahkan konsumen. Konsumen
dapat memastikan bahwa setelah melakukan
pelunasan kredit, segera dapat diperoleh
BPKB. Selain itu Perseroan juga menawarkan
bunga yang kompetitif.
Hubungan dengan Maskapai Asuransi
Perseroan mengharuskan adanya asuransi
terhadap obyek yang dibiayai untuk
meminimalisasi risiko. Oleh karena itu
Perseroan memelihara hubungan baik dengan
Maskapai Asuransi yang mempunyai
kredibilitas, berskala nasional yang
memberikan pelayanan yang baik kepada
konsumen serta memberikan komitmen yang
baik kepada Perseroan dalam menjalankan
strategi bisnis.
Marketing conducted by the Company focuses
on good service and building relationships to
business partners, either banks, financial
institutions and other creditors, insurers,
dealers and consumers.
Relationship with the Bank
Company maintain a sustainable relationship
with the bank, although there is currently
established cooperation with banks in terms
of funding. Good cooperation with banks
facilitate the Company in the transaction
either by the dealers and consumers.
Relationship with Dealer
Company in cooperation with dealers and
establish a good relationship with maintaining
the performance and credibility.
Relationship with Consumers
To maintain business continuity, the Company
always to improve service to customers
ranging from the time of submission of the
credit until the end of the consumer's
obligation to the Company.
Credit application processed easily, quickly
and safely without leaving the precautionary
principle. The Company also provides several
methods to facilitate consumer installment
payments. Consumers can be sure that after
doing a repayment mortgage, can
immediately be obtained reg. In addition, the
Company also offers competitive rates.
Relationship with Insurance Company
The Company requires the object-funded
insurance to minimize risk. Therefore the
company maintain good relations with
Insurance company which has credibility,
national wolrdwide who provide good
service to customers, and provide a good
commitment to the Company in executing
business strategy.
83
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
PROSPEK USAHA
Business Prospects
Perekonomian nasional diyakini akan
Perekonomian nasional diyakini akan
mengalami pertumbuhan yang lebih baik di
tahun 2016. Paket-paket kebijakan ekonomi
yang diluncurkan pemerintah tahun 2015
diperkirakan akan mulai terlihat dampaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 2016. Sektor industri transportasi,
distribusi dan infrastruktur yang terus
berkembang sejalan dengan program
pemerintah yang mendorong tumbuhnya
ekonomi kerakyatan akan menjadi potensi
pembiayaan bagi Perseroan dalam
mengembangkan kinerjanya.
Kembali menggeliatnya ekonomi akan
membuat daya beli masyarakat kembali
terangkat. Meskipun pertumbuhan bisnis
multifinance di tahun 2016 diprediksi akan
berkisar pada angka 5% karena masih
dibayangi oleh perlambatan ekonomi, namun
Perseroan telah menetapkan target yang
cukup rasional di awal tahun 2016 yaitu
pertumbuhan pembiayaan baru di atas 5%
atau mencapai sebesar Rp18 triliun. Keyakinan
pertumbuhan di atas rata-rata industri ini
didukung oleh peningkatan daya beli
masyarakat seiring bertambahnya populasi
keluarga kelas menengah yang akan
membutuhkan kendaraan bermotor serta
semakin banyaknya varian kendaraan
bermotor dengan model yang menarik dan
harga yang cukup terjangkau.
Selain itu, Perseroan optimis ruang
pertumbuhan bagi industri kendaraan
bermotor, khususnya mobil penumpang,
diperkirakan masih bertumbuh. Indonesia
diyakini masih menjadi pangsa pasar yang
cukup menjanjikan. Gabungan Industri
Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)
memprediksi tahun 2016 penjualan mobil
akan stagnan sekitar 1,06 juta unit.
The national economy is believed to be
experiencing better growth in 2016. The
economic policy packages launched by
governments in 2015 is expected to begin to
see the impact on economic growth in
Indonesia in 2016. The industrial sector of
transportation, distribution and infrastructure
continues to grow in line with the
government program encouraging the growth
of people's economy will be the potential
financing for the Company in developing its
performance.
While economic‘s strechching will make
people's purchasing power back up. Although
the finance business growth in 2016 is
predicted to be the range of 5% because it
was overshadowed by the economic
slowdown, but the Company has set a target
that is quite rational in early 2016 that the
new financing growth above 5% or reached
Rp18 trillion. Confidence growth above the
industry average is supported by the increased
purchasing power of the population with
increasing middle class families would require
the motor vehicle as well as the increasing
number of variants of a motor vehicle with
attractive models and affordable price.
In addition, the Company is optimistic the
growth chamber for the motor vehicle
industry, in particular passenger cars, is
predicted to grow. Indonesia is believed to
still be a promising market share. Indonesian
Automotive Industry Association (Gaikindo)
predicted in 2016 car sales will stagnate
around 1.06 million units
84
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tumbuhnya pembiayaan anjak piutang karena
meningkatnya kebutuhan arus kas korporasi.
Pembiayaan anjak piutang lebih banyak
diberikan kepada perusahaan service atau
ritel. Sebab, tagihan perusahaan tersebut
umumnya baru dibayarkan dalam waktu tiga
bulan-enam bulan mendatang. Sementara
perusahaan membutuhkan modal kerja
melanjutkan usahanya.
Di sinilah peran perusahaan pembiayaan
menyalurkan pembiayaan anjak piutang.
Setelah tagihan perusahaan (invoice) cair,
barulah perusahaan dapat mengembalikan
pinjaman modal kerja kepada perusahaan
pembiayaan.
The emergence of factoring financing due to
the increased cash-flow needs of the
cooperative. More factoring financing granted
to the company service or retail. Therefore,
these companies are generally new bill is paid
within three months or six months. While the
company needs working capital to continue
its business.
This is where the role of the finance company
factoring finance portfolio. After the company
bills (invoices) liquid, then the company can
restore the working capital loan to finance
companies.
85
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
STRATEGI PERSEROAN
Company Strategy
Di tahun 2015, Perseroan masih menerapkan
strategi yang merupakan kesinambungan dari
tahun-tahun sebelumnya. Sejak tahun 2014,
Perseroan menerapkan prinsip efektivitas dan
efisiensi dan masih akan melanjutkannya di
tahun 2015. Perseroan menerapkan
manajemen risiko yang sangat ketat dalam
setiap tindakannya, yang ditujukan untuk
memperkokoh fondasi penjualan dan
pertumbuhan laba yang kuat di masa depan.
Penerapan strategi baru ini akan terus
berlanjut untuk memastikan bahwa seluruh
sistem akan berjalan secara lebih efisien
sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi
konsumen dan Perseroan.
Memperkuat Struktur Organisasi
Perseroan akan memfokuskan diri pada
penguatan struktur organisasi, terutama dalam
hal pemasaran, penyaluran pembiayaan dan
penagihan. Secara berkala Perseroan akan
melakukan penilaian dan pengukuran
terhadap target dan mekanisme pengendalian
pada ketiga area tersebut, dan juga pada area
lainnya. Hasil yang diperoleh akan
menunjukkan seberapa fokus manajemen
risiko yang dilakukan Perseroan.
Menjaga Hubungan Baik Dengan Semua
Mitra Bisnis
Kepercayaan dan hubungan baik dengan
semua mitra usaha yang selama ini telah
terpelihara baik adalah salah satu faktor
pendukung kesuksesan Perseroan. Oleh
karena itu, Perseroan akan berupaya
mempertahankan kepercayaan tersebut dan
terus membina hubungan baik dengan semua
mitra usaha, demi kepuasan semua pihak.
In 2015, the Company still implement a
strategy which is a continuation of previous
years. Since 2014, the Company applies the
principle of effectiveness and efficiency and still
will continue in 2015. The Company applies a
very strict risk management in any action,
which is intended to strengthen the foundation
of sales and strong earnings growth in the
future. The implementation of this new
strategy will continue to ensure that the entire
system will run more efficiently so as to
provide more value for the consumer and the
Company.
Strengthening Organizational Structure
The Company will focus on strengthening the
organizational structure, particularly in terms
of marketing, financing portfolio and
collection. Periodically the Company will make
an assessment and measurement of targets and
control mechanisms on all three of these areas,
and also in other areas. The results will show
how the focus of the Company's risk
management is carried out.
Maintaining Good Relationships With All
Business Partners
Trust and good relationships with all business
partners who have been looked after better is
one of the factors supporting the success of the
Company. Therefore, the Company will strive
to maintain that trust and continue to develop
a good relationships with all business partners,
to the satisfaction of all parties.
86
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM) adalah salah satu faktor utama yang
mendukung kesuksesan Perseroan. Oleh
karena itu Perseroan percaya bahwa
berinvestasi untuk membangun sumber daya
manusia yang berkualitas akan sangat
membantu pencapaian tujuan Perseroan.
Meningkatkan Produktivitas dan
Efektivitas
Dalam rangka memberikan hasil yang optimal
kepada seluruh pemangku kepentingan,
Perseroan berkomitmen untuk terus
melakukan efektivitasi serta meningkatkan
produktivitas untuk hasil yang optimal. Guna
mencapai tujuan tersebut, setiap proses dan
kegiatan yang berlangsung dalam Perseroan,
akan didorong untuk memperhatikan 3 (tiga)
hal pokok yakni efektivitas, kontrol yang
optimal, serta senantiasa bertumpu pada
kepuasan konsumen.
Meningkatkan Infrastruktur
Infrastruktur merupakan salah satu faktor
penting serta mendukung kesuksesan
Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan
berupaya untuk menyempurnakan
infrastruktur dan sistem, antara lain dengan
meningkatkan otomatisasi, mengurangi
kontrol manual, serta memperbaharui dan
menyempurnakan sistem yang ada.
Target
Berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan
industri pembiayaan serta perkembangan
penjualan kendaraan bermotor, di tahun 2016
Perseroan akan mengupayakan dapat tumbuh
di kisaran angka 10 persen.
Increasing Human Resources
Improving the quality of human resources
(HR) is one of the key factors in the success of
the Company. Therefore, the Company
believes that investing to build quality human
resources will greatly help meet the goals of
the Company.
Improving Productivity and Effectiveness
In order to provide optimal results to all
stakeholders, the Company is committed to
continue doing efektivitasi and increase
productivity for optimal results. To achieve
these objectives, every process and activity
that takes place within the Company, will be
encouraged to pay attention to three (3) main
points namely effectiveness, optimal control,
and always relies on consumer satisfaction.
Improve Infrastructure
Infrastructure is one of the important factors
as well as support the Company's success.
Therefore, the Company seeks to enhance the
infrastructure and systems, among others, by
increasing automation, reducing manual
control, as well as update and improve the
existing system.
Target
Based on the economic growth and industrial
development financing and sales of motor
vehicles, in 2016 the Company will seek to
grow in the range of 10 percent.
87
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
88
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
89 Tata Kelola Perusahaan
Corvorate Governance
92 Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
99 Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
107 Direksi
The Board of Directors
112 Komite Audit
Audit Commite
118 Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
119 Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
121 Audit Internal Internal Audit
124 Kode Etik
Codes of Conduct
126 Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blowing System
127 Manajemen Resiko Risk Management
89
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tata Kelola perusahaan merupakan suatu
aspek penting dalam pengelolaan kegiatan
operasional Perseroan sehari-hari untuk
mendukung pengembangan informasi yang
lebih baik, transparan dan bertanggung jawab
kepada Pemegang Saham dan menerapkan
praktek terbaik terhadap manajemen yang
dapat dipercaya dan professional.
Perseroan menyadari pentingnya penerapan
kebijakan Tata Kelola Perseroan yang baik
(Good Corporate Governance – GCG).
Dengan menerapkan GCG Perseroan berusaha
mencari keseimbangan antara kewirausahaan,
control dan transparansi yang menunjang
kemajuan Perseroan melalui pengambilan
keputusan yang tepat.
Pengangkatan Komisaris Independen dan
pembentukan Komite Audit merupakan
bagian dari penerapan GCG dalam organisasi
Perseroan. Di masa yang akan datang
Perseroan akan melanjutkan penerapan
prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan usahanya
untuk meningkatkan nilai tambah bagi
Pemegang Saham.
Tata kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
merupakan bagian terpenting bgi Perseroan
dalam menjalankan bisnisnya. Perseroan
menyadari pentingnya GCG demi
memberikan nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan serta menciptakan
keunggulan Perseroan untuk menghadapi
persaingan usaha dengan cara :
Mengoptimalkan nilai Perseroan melalui
penerapan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab,
independensi dan kewajaran.
Meningkatkan kinerja Perseroan dan daya
saing melalui pengelolaan yang bersih dan
transparan.
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
hubungan yang harmonis bagi perseroan
dan karyawan serta lingkungan tempat
kegiatan Perseroan.
Corporate governance is an important aspect
in managing the Company's day-to-day
operations to support the development of
better information, transparent and
accountable to the Shareholders and
implement best practices in the management
of a trustworthy and professional.
The Company realizes the importance of the
implementation of Good Corporate
Governance (GCG). By implementing GCG,
the Company seek to balance
entrepreneurship, control the tranparancy,
which supporting operations through proper
decision-making.
The appointment of an Independent
Commissioner and the establishment of Audit
Committee are both aspects of GCG
implementation within the organization of
the Company. In the future the Company will
continue implementing GCG principles into its
business activities, to increase Shareholders‘s
value.
Good Corporate Gavernance (GCG) is the key
importance for the Company to rum its
business. The Company realizes the
importance of good corporate governance in
order to give added value to stakeholders and
create excellence of the Company to face
competition by:
Optimizing the value of the Company
through the application of the principles
transparency, accountability,
responsibility, independence and fairness.
Increase the Company's performance and
competitiveness through the management
of clean and transparent.
Creating a healthy work environment,
harmonious relationship for the company
and employees as well as the environment
in which the activities of the Company.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance
90
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Memfasilitasi investasi dan pertumbuhan
ekonomi nasional.
Penerapan GCG merupakan bagian integral
terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang
mengacu kepada :
1. Undang-undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan Terbuka.
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik.
Pedoman Umum GCG berdasarkan parameter
yakni, Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung
Jawab dan Kemandirian dan Kewajaran
dalam kegiatan bisnis.
Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor
30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan, struktur dan mekanisme tata
kelola di Perseroan terdiri dari :
• Organ Utama terdiri dari: Rapat Umum
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
Direksi.
• Organ Pendukung terdiri dari: Dewan
Pengawas Syariah Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan
Remunerasi, Sekretaris Perusahaan, Unit
Audit Internal, dan Auditor Eksternal.
Facilitate investment and national economic growth.
Implementation of GCG is an integral part of
the Company's business continuity refers to:
1. Law No. 40 Year 2007 regarding Limited
Liability Company.
2. Regulation of the Financial Services
Authority No. 30 / POJK.05 / 2014 about
Good Corporate Governance Share
Finance Companies.
3. Regulation of the Financial Services
Authority No. 32 / POJK.04 / 2014 on the
Planning and Organization of the General
Meeting of Shareholders of Public
Company.
4. Regulation of the Financial Services
Authority No. 33 / POJK.04 / 2014 of the
Board of Directors and Board of
Commissioners of the Issuer or the Public
Company.
Code be based on parameters such as,
Transparency, Accountability, Responsibility
Independency and Fairness in business
activities.
According to Law No. 40 of 2007 on Limited
Liability Companies and Regulation of the
Financial Services Authority No. 30 / POJK.05
/ 2014 about Good Corporate Governance
For Financing Company, the structures and
mechanisms of governance at the Company
consists of:
Major Organ consists of: General Meeting
of Shareholders, the Board of
Commissioners and Board of Directors.
Supporting Organ consists of: the Sharia
Supervisory Board's Audit Committee, Risk
Monitoring Committee, Nomination and
Remuneration Committee, Corporate
Secretary, Internal Audit Unit, and the
External Auditor.
91
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Penerapan Asas Tata Kelola
Perusahaan yang Baik
Transparansi
Perseroan berkomitmen untuk menyediakan
akses ke informasi yang akurat dan tepat
waktu secara otentik mengenai kegiatan
operasinya, termasuk status keuangan,
eksekutif dan kepemilikan, kepada setiap
pemangku kepentingan.
Akuntabilitas
Perseroan menerapkan aturan professional
standar dalam setiap kegiatannya dan dalam
menetapkan serta melaksanakan kebijakan
atas kegiatan Perseroan.
Tanggung Jawab
Perseroan bertanggung jawab penuh atas
setiap keputusan yang diambil oleh para
eksekutif dan stafnya. Perseroan bertanggung
jawab untuk memberikan klarifikasi dan
menjelaskan secara komprehensif atas
tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan
Perseroan. Demikian juga dengan semua
karyawan.
Kemandirian
Perseroan dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
per-uu yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
Kewajaran
Merupakan kebijakan Perseroan untuk
memastikan bahwa setiap rencana, keputusan
dan implementasi kebijakan dilakukan demi
kepentingan semua Pemegang Saham sejauh
dimungkinkan, termasuk mitra bisnis dan
konsumen.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Sesuai dengan Undan-Undang No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan
Anggaran Dasar Perseroan, struktur Tata
Kelola Perusahaan terdiri dari :
Implementation of CGC Principles
Transparency
The Company is committed to providing
access to information that is accurate and
punctualy information regarding its
operations in an authentic manner, including
its financial status, executives and ownership
to every stakeholder.
Accountability
The Company adheres to a standard
professional protocol in every aspect of its
business, and in establishing and implementing
policies on all coporate activities.
Responsibility
The company stands behind each and every
decision of its executives and staff. The
Company is responsible for providing
clarification and explaining comprehensively
each action taken in pursuing Corporate
objectives. Similarly with all employees.
Independency
The Company is managed professionally
without any conflict of interest and influence /
pressure from any party that does not comply
with the applicable per-uu and principles of
healthy corporate.
Fairness
It is company policy to ensure that every
plan, decision and policy implementation is
carried out in the best interest of all
Stakeholders, to the best possible extent. This
cover patner of business , consumen and the
general public.
Corporate Governance Structure
In accordance with Law No. Undan 40 of
2007 on Limited Liability Companies and
Articles of Association of the Company,
Corporate Governance structure consists of:
92
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
adalah organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada
Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas
yang ditentukan dalam Undang-Undang dan
Anggaran Dasar. Wewenang tersebut
mencakup meminta pertanggungjawaban
Dewan Komisaris dan Direksi terkait dalam
pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran
Dasar, mengangkat dan memberhentikan
Direksi dan Dewan Komisaris, memutuskan
pembagian tugas dan wewenang pengurusan
di antara Direksi dan lain-lain.
RUPS adalah struktur tertinggi dalam
organisasi Perusahaan. RUPS memiliki hak
untuk membuat keputusan tertentu.
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) dilaksanakan paling lambat
6 bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.
Tahapan dan tata cara RUPS
Pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham
Perusahaandilakukan oleh Direksi paling
lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemanggilan RUPS. Pengumuman dilakukan
melalui:
1. Surat kabar harian yang berbahasa dan
berperedaran nasional di Indonesia
2. Situs web Bursa Efek Indonesia
3. Situs web Perusahaan (dalam Bahasa
Indonesia dan/atau bahasa Inggris).
Perusahaan melakukan Pemanggilan RUPS
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari
sebelum pelaksanaan RUPS. Pemangggilan
RUPS memuat informasi antara lain:
1. Tanggal penyelenggaraan RUPS
2. Waktu penyelenggaraan RUPS
3. Tempat penyelenggaraan RUPS
4. Ketentuan Pemegang Saham yang berhak
hadir
General Meeting of Shareholders (GMS) is the
organ of the Company has authority not
granted to the Board of Commissioners or
Board of Directors within the limits prescribed
in the Act and Statutes. Such powers include
requesting accountability of the Board of
Commissioners and Directors involved in the
management of the Company, amending the
Statutes, appoint and dismiss the Board of
Directors and the Board of Commissioners,
decided the division of tasks and
responsibilities between the Board of
Directors and the management of others.
GMS is the highest in the Company's
organizational structure. GMS has the right to
make certain decisions. As stipulated in the
Articles of Association of the Company.
Annual General Meeting of Shareholders
(AGM) held no later than six months after the
fiscal year of the Company closed.
Steps and Procedures of the GMS
The announcement of GMS to the Company‘s
Shareholders shall bemade by the Board of
Directors by no later than 14 (fourteen) days
prior to the invitation to the GMS. The
announcement shall be made in:
1. The daily newspapers published in the
Indonesian language with national
circulation
2. The Stock Exchange‘s website
3. The Company‘s website (in the Indonesian
and/or English language).
The Company shall issue the Invitation to the
GMS by no later than 21 (twenty one) days
prior to the GMS; The invitation to the GMS
shall include, among others, the following
information:
1. Date of GMS
2. When the implementation of the GMS
3. The General Meeting of Shareholders
4. Provision of the Shareholders entitled to
attend
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
General Meeting of Shareholders
93
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
5. Mata acara rapat
6. Bahan mata acara rapat tersedia bagi
Pemegang Saham sejak tanggal
pemanggilan RUPS sampai dengan
penyelenggaraan RUPS.
Tempat pelaksanaan RUPS adalah di lokasi
tempat beroperasinya Perusahaan atau di
Provinsi tempat kedudukan bursa efek dimana
saham dicatatkan.
RUPS dipimpin oleh anggota Dewan
Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan
Komisaris. Jika semua anggota Dewan
Komisaris berhalangan hadir maka rapat
dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi
yang ditunjuk oleh Direksi.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat, apabila tidak
tercapai maka keputusan diambil berdasarkan
pemungutan suara.
Perusahaan wajib membuat risalah RUPS dan
ringkasan risalah RUPS. Risalah RUPS wajib
ditandatangani oleh pimpinan rapat dan
paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham
yang ditunjuk oleh peserta RUPS.
Penandatanganan risalah RUPS tidak
diperlukan apabila risalah tersebut dibuat
dalam bentuk Akta Notaris.
Pengumuman risalah RUPS dilaksanakan
paling lambat 2 (dua) hari setelah RUPS
diselenggarakan, yang dilakukan melalui:
1. Surat kabar harian yang berbahasa dan
berperedaran nasional di Indonesia
2. Situs web bursa efek
3. Situs web Perusahaan (dalam Bahasa
Indonesia dan/atau bahasa Inggris).
5. Meeting‘s agenda
6. Material agenda item is available to
shareholders from the date of GMS to the
holding of the GMS.
GMS is a place of execution at the location
where the operation of the Company or in
the province where the position of the stock
exchange where the securities are listed.
GMS was led by members of the Board of
Commissioners appointed by the Board of
Commissioners. If all the members of the
Board of Commissioners was unable to attend
the meeting chaired by a member of the
Board of Directors appointed by the Board of
Directors.
GMS decisions taken by deliberation and
consensus, if not achieved, the decision taken
by voting.
The Company shall make the minutes of the
GMS and the summary of the minutes of the
GMS. Minutes of the GMS shall be signed by
the chairman of the meeting and at least 1
(one) shareholder appointed by the GMS
participants. The signing of the minutes of the
GMS is not necessary when the minutes are
made in the form of Notarial Deed.
Announcement of the minutes of the GMS
held no later than two (2) days after the GMS
is held, which is done through:
1. The daily newspapers published in the
Indonesian language with national
circulation
2. The Stock Exchange‘s website
3. The Company‘s website (in the Indonesian
and/or English language).
94
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pada tahun 2015 telah diselenggarakan dua
kali Rapat Umum Pemegang Saham, pada
tanggal 24 Juni 2015 telah dilakukan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
biasa (RUPSLB) dengan kuorum 92.64%,
sedangkan pada tanggal 21 Oktober 2015
telah dilakukan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar biasa (RUPSLB) dengan kuorum
92.64%. Agenda dan keputusan yang
dihasilkan adalah sebagai berikut :
Agenda RUPST (24 Juni 2015)
1. Persetujuan Laporan Tahunan termasuk
laporan keuangan dan laporan
pengawasan Dewan Komisaris untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014;
2. Penetapan penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014;
3. Pemberian wewenang kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Akuntan Publik yang akan mengaudit
buku-buku Perseroan untuk tahun buku
2015 dan menetapkan jumlah honorarium
Akuntan Publik tersebut dan persyaratan
lainnya;
4. Pemberian persetujuan gaji dan tunjangan
untuk Komisaris Perseroan dan memberi
kuasa kepada Komisaris Perseroan untuk
menetapkan gaji, tunjangan dan tantiem
anggota Direksi Perseroan.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (24 Juni 2015) :
1. Memberikan persetujuan atas Laporan
Tahunan termasuk laporan keuangan dan
laporan pengawasan Dewan Komisaris
untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 serta
memberikan pembebasan dan pemberesan
(acquit et decharge) kepada Direksi
Perseroan atas tindakan pengurusan, dan
kepada Dewan Komisaris atas tindakan
pengawasan, sepanjang tindakan
pengurusan dan pengawasan itu tercermin
dalam Laporan Keuangan Perseroan,
At 2015 has been held twice a General
Meeting of Shareholders on June 24, 2015
have been carried Annual General Meeting of
Shareholders (AGM) and the General Meeting
of Shareholders Excellent (EGM) with a
quorum of 92.64%, while on October 21,
2015 has been made General meeting of
Shareholders Excellent (EGM) with a quorum
of 92.64%. Agenda and the resulting
decisions are as follows:
AGM Agenda (June, 24 2015)
1. Approval of the Annual Report, including
financial statements and supervision of the
Board of Commissioners for the fiscal year
ended December 31, 2014.
2. Determination of the net profit for the
financial year ended December 31, 2014.
3. Granting authority to the Board of
Commissioners to appoint a Public
Accountant to audit the books of the
Company for the financial year 2015 and
determine the honorarium of the Public
Accountants and other requirements.
4. Approval of salaries and allowances for
the Board of Commissioners and
authorizes the Board of Commissioners of
the Company to determine the salaries,
allowances and bonuses member of the
Board of Directors
Annual General Meeting of Shareholders
Decision (June, 24 2015): 1. Provide approved the Annual Report,
including financial statements and
supervision of the Board of
Commissioners for the fiscal year ended
December 31, 2014 and to release and
clearance (acquit et decharge) the Board
of Directors on all acts of management
and the Board of Commissioners on
control measures, all acts of management
and supervision that is reflected in the
Financial Statements,
95
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
2. Dengan mempertimbangkan Hasil Usaha
tahun 2014 (dua ribu empat belas) sebesar
Rp. 4.505.095.216,- (empat miliar lima
ratus lima juta sembilan puluh lima ribu
dua ratus enam belas rupiah) tersebut,
maka:
a. Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima
puluh juta rupiah) akan dipergunakan
untuk dana cadangan Perseroan ; dan
b. sebesar Rp. 4.255.095.216,- (empat
miliar dua ratus lima puluh lima juta
sembilan puluh lima ribu dua ratus
enam belas rupiah) dimasukkan
sebagai laba ditahan untuk keperluan
modal kerja dan pengembangan usaha
dimasa datang.
Oleh karena itu, memberikan persetujuan
atas penetapan penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014,
3. Menyetujui memberikan wewenang
kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menunjuk Akuntan Publik yang akan
mengaudit buku-buku Perseroan untuk
tahun buku 2015 dan menetapkan jumlah
honorarium Akuntan Publik tersebut dan
persyaratan lainnya;
4. Memberikan persetujuan mengenai gaji
dan tunjangan kepada anggota Dewan
Komisaris Perseroan setinggi tingginya
Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima
juta rupiah) dan memberi kuasa kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk
menentukan dan menetapkan gaji dan
tunjangan dan tantiem bagi masing-masing
anggota Direksi Perseroan untuk periode
bulan Juli 2015 sampai dengan penutupan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
berikutnya.
2. Taking into account Results of Operations
in 2014 (two thousand and fourteen)
Rp. 4.505.095.216,- (four billion five
hundred five million ninety five thousand
two hundred and sixteen rupiah), then:
a. Rp. 250.000.000, - (two hundred and
fifty million) will be used for the
reserve fund of the Company; and
b. Rp. 4.255.095.216, - (four billion, two
hundred and fifty five million ninety
five thousand two hundred and
sixteen rupiah) is included as retained
earnings for working capital and
business development in the future.
Therefore, approved the establishment of
the net profit for the financial year ended
on December 31, 2014,
3. Agreed to provide authority to the Board
of Commissioners to appoint Public
Accountant to audit the books of the
Company for the financial year 2015 and
determine the honorarium of the Public
Accountants and other requirements;
4. Approval of salaries and allowances to
members of the Board of Commissioners
as high as Rp. 85.000.000, - (Eighty five
million rupiah) and authorize the Board of
Commissioners to determine and set the
salaries and benefits and the bonus for
each member of the Board of Directors
for the period from July 2015 until the
closing of the Annual General Meeting of
Shareholders next.
96
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Agenda RUPSLB (24 Juni 2015)
Persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu
dengan POJK Nomor 29/POJK.05/2014
tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan
Pembiayaan, POJK Nomor 32/POJK.04/2014
tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka,
dan POJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik.
Keputusan RUPSLB (24 Juni 2015)
Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan
untuk meyatakan perubahan Anggaran Dasar
Perseroan dihadapan Notaris dalam rangka
penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan untuk
disesuaikan dengan POJK No.
29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan, POJK No.
32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan Terbuka, dan POJK No.
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Agenda RUPSLB (21 Oktober 2015)
1. Persetujuan pelaksanaan atas rencana
pemecahan nilai nominal saham Perseroan
(Stock Split) dengan perbandingan 1:10,
sehingga mengubah nilai nominal saham
dari sebelumnya Rp. 500,- (lima ratus
Rupiah) per lembar saham menjadi Rp.
50,- (lima puluh Rupiah) per lembar
saham;
2. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan sehubungan dengan perubahan
nilai nominal saham baru menjadi Rp.
50,- (lima puluh Rupiah) per lembar
saham;
3. Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan
untuk melakukan segala sesuatu yang
diperlukan untuk maksud tersebut diatas
dengan tidak ada satu tindakanpun yang
dikecualikan
EGM agenda (June, 24 2015)
Approval of amendments to the Articles of
Association to comply with the Regulation of
the Financial Services Authority, that is by
POJK No. 29 / POJK.05 / 2014 on the
Implementation of the Business Financing,
POJK No. 32 / POJK.04 / 2014 on the
Planning and Organization of the General
Meeting of Shareholders open, and POJK No.
33 / POJK.04 / 2014 of the Board of Directors
and Board of Commissioners of Public
Company.
EGM decision (June, 24 2015)
To authorize the Board of Directors to declare
changes to the Articles of Association to
comply Notary Association of the Company
to be adjusted to POJK No. 29 / POJK.05 /
2014 on the Implementation of the Business
Financing, POJK No. 32 / POJK.04 / 2014 on
the Planning and Organization of the General
Meeting of Shareholders of Public Company,
and POJK No. 33 / POJK.04 / 2014 of the
Board of Directors and Board of
Commissioners of Public Company.
EGM agenda (October 21, 2016)
1. Approval of the implementation of the
planned stock split of the Company with a
ratio of 1:10, thus changing the nominal
value of shares from Rp. 500,- (five
hundred Rupiah) per share to Rp. 50,-
(fifty Rupiah) per share;
2. Approval of Amendments to the Articles
of Association in connection with changes
in the nominal value of new shares to
Rp. 50,- (fifty Rupiah) per share;
3. The delegation of authority to the Board
of Directors to do everything necessary for
such purposes with no single action are
excluded.
97
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Keputusan RUPSLB (21 Oktober 2015)
1. Menyetujui usulan pemecahan nilai
nominal saham Perseroan (Stock Split)
dengan perbandingan 1:10, sehingga
merubah nilai nominal saham dari
sebelumnya Rp. 500,- (lima ratus Rupiah)
per lembar saham menjadi Rp. 50,-
(lima puluh Rupiah) per lembar saham;
dan,
2. Menyetujui, untuk merubah ketentuan
Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 anggaran dasar
Perseroan sehubungan dengan adanya
perubahan nilai nominal saham tersebut,
sehingga ketentuan Pasal 4 ayat 1 dan ayat
2 anggaran dasar Perseroan menjadi
berbunyi sebagai berikut:
MODAL
Pasal 4
1. Modal Dasar Perseroan berjumlah
Rp. 100.000.000.000,- (seratus miliar
rupiah), terbagi atas 2.000.000.000
(dua miliar) saham, masing-masing
saham bernilai nominal Rp. 50,- (lima
puluh Rupiah).
2. Dari Modal Dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor sejumlah
676.000.000 (enam ratus tujuh puluh
enam juta) saham dengan nilai
nominal seluruhnya sebesar
Rp. 33.800.000.000, - (tiga puluh tiga
miliar delapan ratus juta Rupiah) oleh
para pemegang saham yang telah
mengambil bagian saham, dan rincian
serta nilai nominal saham sebagai
berikut:
- PT INTAN SAKTI WIRATAMA
sebanyak 144.000.000 (seratus
empat puluh empat juta) saham,
dengan bernilai nominal sebesar
Rp. 7.200.000.000,- (tujuh miliar
dua ratus juta Rupiah),
- PT JESIVINDO JUVATAMA
sebanyak 136.400.000 (seratus tiga
puluh enam juta empat ratus ribu)
saham, dengan bernilai nominal
seluruhnya sebesar
Rp. 6.820.000.000,- (Enam miliar
delapan ratus dua puluh juta
Rupiah),
Decision of the EGM (21 Oktober 2015)
1. To approve the proposed stock split of
the Company with a ratio of 1 : 10,
thereby changing the nominal value of
shares from Rp. 500,- (five hundred
Rupiah) per share to Rp. 50,- (fifty
Rupiah) per share; and,
2. Approve, to change the provisions of Article
4, paragraph 1 and paragraph 2 of the
articles of association of the Company in
connection with the change in the nominal
value of the shares, so that the provisions of
Article 4, paragraph 1 and paragraph 2 of
the articles of association of the Company
to read as follows:
CAPITAL
Article 4
1. Authorized Capital of the Company
amounted to Rp. 100,000,000,000, -
(one hundred billion), divided into
2,000,000,000 (two billion) shares,
each share with nominal value of
Rp. 50, - (fifty Rupiah).
2. From the authorized capital has been
subscribed and paid number
676,000,000 (six hundred and seventy
six million) shares with an aggregate
nominal value of Rp. 33,800,000,000,-
(thirty three billion, eight hundred
million Rupiah) by shareholders who
have taken part in shares, and details as
well as the nominal value of shares as
follows:
- PT INTAN SAKTI WIRATAMA as
much as 144,000,000 million (one
hundred and forty-four million)
shares, with a nominal value totaling
Rp. 7,200,000,000,- (seven billion
two hundred million Rupiah),
- PT JESIVINDO JUVATAMA as many
as 136,400,000 (one hundred and
thirty six million four hundred
thousand) shares, with a nominal
value totaling Rp. 6,820,000,000,- six
billion, eight hundred and twenty
million Rupiah),
98
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
- Masyarakat, sebanyak 395.600.000
(tiga ratus sembilan puluh lima juta
enam ratus ribu) saham, dengan bernilai
nominal seluruhnya sebesar
Rp. 19.780.000.000,- (sembilan belas
miliar tujuh ratus delapan puluh juta
Rupiah),
- Jumlah seluruhnya sebanyak
676.000.000 (enam ratus tujuh puluh
enam juta) saham, dengan bernilai
nominal seluruhnya sebesar
Rp. 33.800.000.000,-(tiga puluh tiga
miliar delapan ratus juta Rupiah).
3. Memberikan kuasa kepada Direksi
Perseroan untuk menuangkan isi
keputusan rapat (baik sebagian maupun
seluruhnya) ke dalam suatu akta notaris;
dan mengajukan permohonan
pemberitahuan perubahan anggaran
dasar/data Perseroan kepada instansi yang
berwenang, serta melakukan tindakan-
tindakan yang diperlukan untuk
melaksanakan keputusan rapat. Oleh
karenanya Direksi Perseroan diberikan
wewenang untuk menghadap kepada
pejabat yang berwenang, memberikan
keterangan yang diperlukan serta
menanda-tangani dokumen-dokumen/
surat-surat/akta-akta yang diperlukan.
Realisasi keputusan RUPST dan
RUPSLB tahun 2014
Seluruh keputusan RUPST dan RUPSLB untuk
tahun 2014 telah direalisasikan per akhir
tahun 2015.
- Society, as many as 395,600,000
(three hundred and ninety-five million
six hundred thousand) shares, with a
nominal value totaling
Rp. 19,780,000,000,- (nineteen
billion, seven hundred and eighty
million Rupiah),
- Total entirely as many as 676,000,000
(six hundred and seventy six million)
shares, with a nominal value totaling
Rp. 33,800,000,000,- (thirty three
billion, eight hundred million Rupiah).
3. To authorize the Board of Directors to
pour the contents of meeting decisions
(either partially or wholly) into a
notarial deed; and apply for notification
of changes to the articles of association /
data of the Company to relevant
authorities, as well as carry out the
actions necessary to implement the
decision of the meeting. Therefore, the
Board of Directors be authorized to
appear before the competent
authorities, provide the necessary
information and sign the documents /
papers / deeds necessary.
Realization of AGM and EGM
decisions in 2014
All decisions of the AGM and EGM for 2014
has been realized by the end of 2015.
99
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dewan Komisaris terdiri dari dua orang, yaitu
satu orang Presiden Komisaris dan satu orang
Komisaris Independen.
Tugas utama Dewan Komisaris adalah
melakukan pengawasan atas jalannya
kepengurusan Perseroan yang dilakukan oleh
Direksi serta memberikan nasihat kepada
Direksi, yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Setiap anggota Dewan Komisaris harus
bekerja dengan itikad baik, kehati-hatian,
dan bertanggung jawab atas tugas-tugas
pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi, guna kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan.
2. Dewan Komisaris harus melakukan tugas
dan tanggung jawabnya secara
independen dan harus memastikan
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik dalam setiap kegiatan usaha
Perseroan pada semua tingkatan atau
jenjang organisasi. Dewan Komisaris harus
memastikan apakah Direksi telah
menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Internal Audit
Perseroan, Auditor Eksternal, hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan,
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
3. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan,
Dewan Komisaris wajib mengarahkan,
memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis Perseroan. Namun,
Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam
pengambilan keputusan terkait dengan
kegiatan operasional Perseroan, kecuali
terhadap hal-hal lain sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar Perseroan atau
hukum dan peraturan yang berlaku.
The Board of Commissioners consists of two
members one President Commissioner and
one Independent Commissioner.
The main duty of the Board of Commissioners
is to supervise the operations of the
management of the Company are conducted
by the Board of Directors and provide advice
to the Board of Directors, which is described
as follows:
1. Every member of the Board of
Commissioner should work with good
faith, prudent principles, and be
responsible in discharging its supervisory
function and providing advices to the
Board of Directors for the purpose of and
in accordance with the purposes and
objectives of the Company.
2. The Board of Commissioners should carry
out its duties and responsibilities
independently and should ensure the
implementation of Good Corporate
Governance in every business activity of
the Company at all levels of the
organization. The Board of
Commissioners should ensure that the
Board of Directors has initiated follow-up
action on audit findings and
recommendations from Internal Audit
Unit, External Auditors, Financial Service
Authority supervision and/or other
authorities.
3. In discharging its supervisory function, the
Board of Commissioner shall provide
direction, monitor, and evaluate the
implementation of the Company`s
strategic policies. But the Board of
Commissioners shall not involve in any
operational decisions of the Company,
except in other matters as stipulated the
Articles of Association and prevailing laws.
DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS
100
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan
Komisaris
Pengangkatan dan Pemberhentian anggota
Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS.
Masa jabatan masing-masing anggota Dewan
Komisaris berakhir pada penutupan RUPST
ketiga setelah tanggal pengangkatan, tanpa
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu
sebelum berakhir masa jabatannya.
Persyaratan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris wajib memenuhi
seluruh persyaratan kemampuan dan
kepatutan sesuai dengan Peraturan Bapepam
dan LK No. PER-03/BL/2008 tertanggal 30
Juni 2008, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 4/POJK.05/2013 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama
Pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun,
Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan
Penjaminan dengan faktor-faktor penilaian
sebagai berikut :
Faktor Kompetensi
Memiliki pengetahuan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya.
Memahami peraturan perundang-
undangan IKNB dan/atau peraturan
perundang-undangan terkait lainnya.
Memiliki pengalaman dan keahlian di
bidang IKNB dan/atau bidang lain yang
relevan dengan jabatannya.
Memiliki kemampuan untuk melakukan
pengelolaan strategis dalam rangka
pengembangan usaha IKNB yang sehat.
Faktor Integritas
Tidak pernah melakukan perbuatan tindak
pidana di bidang usaha jasa keuangan
dan/atau perekonomian.
Tidak pernah dihukum karena tindak
pidana kejahatan berdasarkan putusan
pengadilan dalam jangka waktu paling
lama 5 (lima) tahun sebelum penilaian
kemampuan dan kepatutan.
Appointment and Dismissal of the Board
of Commissioners
Appointment and dismissal of members of the
Board of Commissioners conducted through
GMS. The term of office of each member of
the Board of Commissioners ends at the close
of the third AGM after the date of
appointment, without prejudice to the right
of the GMS to dismiss members of the Board
of Commissioners at any time before the end
of his tenure.
Requirements of the Board of
Commissioners
Members of the Board of Commissioners shall
meet all requirements of the fit and proper in
accordance with Bapepam-LK No. PER-03 /
BL / 2008 dated June 30, 2008, the Financial
Services Authority Regulation No. 4 /
POJK.05 / 2013 on Fit and Proper Test For
The Home On Insurance Companies, Pension
Funds, Corporate Financing and Guarantee
Company with factors assessment as follows:
Competence factor
Have adequate knowledge relevant to the
position.
Understand IKNB legislation and / or
regulations related.
Have experience and expertise in the field
of IKNB and / or other fields relevant to
the position.
Have the ability to perform strategic
management in order to develop a
healthy IKNB business.
Integrity factor
Never committing criminal acts in the field
of financial services business and / or
economy.
Never have been sentenced of crimes
based on court decisions within 5 (five)
years prior to the fit and proper.
101
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tidak pernah melanggar komitmen yang
telah disepakati dengan instansi Pembina
dan pengawas usaha jasa keuangan.
Tidak pernah melakukan perbuatan yang
memberikan keuntungan secara tidak
wajar kepada Pemegang Saham, anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris,
anggota Badan Perwakilan Anggota,
pegawai dan/atau pihak lain yang dapat
merugikan atau mengurangi hak
pemegang polis, konsumen dan/atau
peserta.
Tidak pernah melanggar prinsip-prinsip
kehati-hatian di bidang usaha jasa
keuangan
Tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus
(DTL) di sektor perbankan.
Tidak pernah melakukan perbuatan yang
tidak sesuai dengan kewenangannya atau
di luar kewenangannya.
Tidak pernah dinyatakan tidak mampu
menjalankan kewenangannya.
Tidak pernah melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang IKNB.
Faktor Reputasi Keuangan
Tidak memiliki kredit macet.
Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak
pernah menjadi Pemegang Saham,
anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, atau anggota Badan Perwakilan
Anggota yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun
terakhir sebelum penilaian kemampuan
dan kepatutan.
Tidak pernah terlibat dalam tindak pidana
pencucian uang.
Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh
terhadap pengawasan Perseroan dalam hal :
Memastikan terselenggaranya pelaksanaan
GCG dalam setiap usaha Perseroan pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Mengevaluasi, memantau dan
mengarahkan pelaksanaan kebijakan
strategis Perseroan.
Never violate the commitments made by
the Trustees and supervisory agencies of
financial services business.
Never perform acts that give unfair
advantage to Shareholders, members of
the Board of Directors, Board of
Commissioners, members of
Representative Board Member, officers
and / or others that can harm or prejudice
to the rights of policy holders, customers
and / or participants.
Never violate the principles of prudence
in the field of financial services.
Do not listed in the Disqualified List (DTL)
in the banking sector.
Never do anything that is not within their
authority or outside its authority.
Never otherwise not be able to exercise
their authority.
Never violate the laws and regulations in
the field of NBFI.
Factors of Financial Reputation
Not having bad debt.
Never declared bankrupt and never
become Shareholders, members of the
Board of Directors, the Board of
Commissioners, or members of the
Representative Board Member found
guilty of causing a company to be
declared bankrupt by a court decision
within five (5) years prior to the fit and
proper.
Never engage in money laundering.
The Board of Commissioners is fully
responsible for the supervision of the
Company in terms of :
Ensuring the implementation of GCG in
each and every Corporate venture at all
levels of organitation.
Evaluating, monitoring and directing the
implementation of Company strategic
policy.
102
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara optimal.
Melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi, serta memberi arahan kepada
Direksi.
Memastikan bahwa Direksi telah
menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari satuan kerja Audit
Internal perseroan, auditor eksternal, hasil
audit Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek
Indonesia dan /atau hasil pengawasan
regulator terkait lainnya.
Kewajiban Pelaporan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris harus melaporkan
kepada Perseroan secara berkala atau pada
saat terjadinya perubahan dalam :
Kepemilikan saham dan setiap perubahan
kepemilikan atas saham Persero.
Jabatan-jabatan yang dirangkapnya, baik
dalam Perseroan, pada Perusahaan atau
lembaga lainnya.
Tidak satupun anggota Dewan Komisaris
yang memiliki saham di Perseroan, dan tidak
ada yang memiliki hubungan keluarga dengan
sesama anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris maupun Pemegang Saham.
Remunerasi Dewan Komisaris
Prosedur penetapan remunerasi Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut :
Menelaah kompensasi yang diberikan bagi
anggota Dewan Komisaris di Perusahaan
lain dengan bidang usaha yang sama dan
sesuai dengan kondisi pasar.
Melakukan pembahasan untuk
menyiapkan rekomendasi dengan
memperhitungkan kinerja Perseroan dan
kontribusi masing-masing individu.
Providing sufficient time to carry out their
duties and responsibilities in an optimal
way.
Monitoring the performance of duties and
responsibilities of the Board of Directors,
as well as providing advice and guidance
to the Board of Directors.
Ensuring that the Board of Directors has
performed a follow up on audit findings
and recommendations from the Company
Internal Audit Unit, External Auditors,
Financial Service Authority and Indonesia
Stock Exchange audit results, and/or
findings from other related regulatory
institusions.
Reporting Obligations of the Board of
Commissioners
Member of the Board of Commissioners must
report to the Company periodically or upon
the occurrence of a change in:
Ownership of shares and any change in
ownership of shares Limited.
Double positions wether in the Company,
or other company and institutions.
None of the members of the Board of
Commissioners who hold shares in the
Company, and no family relationship with
fellow members of the Board of Directors,
member of the Board of Commissioners and
Shareholders .
Remuneration of the Board of
Commissioners
Procedure remuneration of the Board of
Commissioners is as follows:
Reviewing the compensation awarded to
members of the Board of Commissioners
in other Companies with similar business
field and in accordance with market
conditions.
Conducting discussions to prepare a
recommendation taking into account the
Company's performance and contribution
of each individual.
103
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rekomendasi disampaikan dan dibahas
dalam RUPST untuk memperoleh
persetujuan.
Rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan,
Rapat Komisaris dapat diadakan setiap waktu
apabila dipandang perlu oleh Presiden
Komisaris atau anggota Dewan Komisaris
atau atas permintaan tertulis dari seorang
Pemegang Saham atau lebih yang bersama-
sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per
sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham
dengan hak suara yang sah yang telah
dikeluarkan Perseroan.
Rapat Dewan Komisaris
Board Of Commissioner Meeting
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan mensyaratkan
Dewan Komisaris untuk mengikuti program
sertifikasi, selambat-lambatnya telah dipenuhi
pada tahun 2017. Presiden Komisaris
Perseroan yaitu Bapak Eko Hartono telah
mengikuti program sertifikasi Dasar
Pembiayaan yang diselenggarakan oleh
Sertifikasi Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI)
pada tanggal 25 November 2015.
Recommendations were presented and
discussed in the AGM for approval.
Board of Commissioners Meeting
In accordance with the Company's Articles,
the Board of Commissioners meeting may be
held at any time deemed necessary by the
President Commissioner or the Board of
Commissioners or upon written request of
one or more Shareholders who together
represent at least 1/10 (one-tenth) of the total
number of shares with valid voting rights that
have been issued by the Company.
Regulation of the Financial Services Authority
No. 29 / POJK.05 / 2014 on the
Implementation of the Business Financing
requires the Board of Commissioners for
certification program, no later than had been
fulfilled in 2017. President Commissioner, Mr.
Eko Hartono has certified Basic Financing
organized by Indonesia Financing Professional
Certification (SPPI) on November 25, 2015.
Frekuensi Rapat
Meeting
Frequency
Topik
Topic
Kehadiran
Attendance
6 kali
6 times
4x Laporan keuangan Triwulan
Quarterly Financial Report
100%
1x Rapat Khusus tentang Rapat Umum Pemegang Saham
Special Meeting regarding Annual Shareholder General
Meeting
100%
1x Rapat Khusus tentang Laporan Tahunan
Special Meeting regarding Annual Report
100%
104
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Komisaris Independen
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik Perseroan harus memiliki Komisaris
Independen dengan komposisi paling kurang
30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Untuk menjamin terlaksananya independensi
Dewan Komisaris, pemegang saham melalui
RUPS telah menetapkan 1 (satu) orang
Komisaris Independen dari total 2 (dua) orang
jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Dengan demikian, Komposisi Dewan
Komisaris Perseroan telah sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Komisaris Independen adalah anggota
Komisaris yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan anggota Komisaris
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham
pengendali atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen. Keberadaan Komisaris
Independen dimaksudkan untuk dapat
mendorong terciptanya iklim dan lingkungan
kerja yang lebih obyektif dan menempatkan
kewajaran (fairness) dan kesetaraan di antara
berbagai kepentingan termasuk kepentingan
pemegang saham minoritas dan stakeholders
lainnya.
Komisaris Independen Perseroan senantiasa
melepaskan diri dari benturan kepentingan
(conflict of interest) serta bertindak
independen, dalam arti tidak mempunyai
benturan kepentingan yang dapat
mengganggu kemampuannya untuk
melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis,
baik dalam hubungan satu sama lain maupun
hubungan terhadap Direksi.
Independent Commissioner
In accordance with the Financial Services
Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014
concerning the Board of Directors and Board
of Commissioners of Issuers or Public
Companies, the Company is required to have
Independent Commissioner, which shall be no
less than 30% of the total members of the
Board of Commissioners.
To ensure the independence of the Board of
Commissioners, the shareholders, through the
GMS, has appointed 1 (one) Independent
Commissioners from the total of 2 (two)
members of the Company‘s Board of
Commissioners. Therefore, the composition of
the Company‘s Board of Commissioners has
complied with the prevailing laws and
regulations.
An Independent Commissioner is a member
of the Board of Directors who does not have
any financial, management, share ownership
and/or family relationship up to the second
degree with other members of the Board of
Commissioners, Board of Directors and/or
controlling shareholders or any other
relationships which may affect his/her ability
to act independently. The purpose of having
an Independent Commissioner is to promote
the creation of more objective work
condition and environment which prioritize
fairness and equality among various interests,
including the interest of minority shareholders
and other stakeholders.
The Company‘s Independent Commissioner
shall have no conflict of interest and shall act
independently at all time, in the sense thatthe
Independent Commissioner shall have no
conflict of interest which may adversely affect
his/her ability to perform his/her duties
independently and critically, both in his/her
relationship to one anothre or with the Board
of Directors.
105
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kriteria Komisaris Independen
Dalam menunjuk Komisaris Independen,
Perseroan mengacu pada kriteria peraturan
perundangan yang berlaku, dalam hal ini
yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik, yang menetapkan kriteria Komisaris
Independen adalah sebagai berikut :
1. Bukan merupakan orang yang bekerja
atau mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir,
kecuali untuk pengangkatan kembali
sebagai Komisaris Independen Emiten atau
Perusahaan Publik pada periode
berikutnya
2. Tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pada Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut
3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi
dengan Emiten atau Perusahaan Publik,
anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, atau pemegang saham utama
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;
dan
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut.
Pernyataan Independensi Komisaris
Independen
Komisaris Independen Perseroan telah
membuat Surat Pernyataan Independen yang
berisikan pernyataan sebagai berikut :
1. Tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau pemegang saham pengendali atau
hubungan dengan Perseroan, yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
Criteria of Independent Commissioner
In appointing Independent Commissioners,
the Company refers to the criteria set forth by
the prevailing laws and regulations, which in
this case shall be the Financial Services
Authority Regulation No. 33/POJK.04/2014
concerning the Board of Directors and Board
of Commissioners of Issuers or Public
Companies, as described below:
1. Shall not be a person who works for or
has the authority and responsibility to
plan, lead, control, or supervise the
activities of concerned Issuer or Public
Company within the last 6 (six) months,
except for the reappointment as the
Independent Commissioner of such Issuer
or Public Company in the next period
2. Shall not have any shares, whether directly
or indirectly, in the concerned Issuer or
Public Company
3. Shall have no Affiliation with the Issuer or
Public Company, members of the Board
of Commissioners, members of the Board
of Directors, or majority shareholders of
the concerned Issuer or Public Company;
and
4. Shall not have any business relationship,
whether directly or indirectly, that is
related to the business activities of the
concerned Issuer or Public Company.
Statement of Independence of the
Independent Commissioners
The Independent Commissioners of the
Company‘s have prepared a Statement of
Independence containing the following
representations:
1. Has no any financial, management, share
ownership and/or family relationship up
to the second degree with other members
of the Board of Commissioners, Board of
Directors and/or controlling shareholders
or any other relationships with the
Company which may affect his/her ability
to act independently.
106
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
2. Tidak memiliki hubungan usaha yang
terkait dengan kegiatan Perseroan secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Apabila dikemudian hari, ditemukan
memiliki hubungan sebagaimana
dimaksud pada butir 1 dan 2 di atas, maka
bersedia melepaskan jabatan Komisaris
Independen dan bersedia untuk diganti.
2. Has no business relationship, whether
directly or indirectly, that is related to the
business activities of the Company.
3. If in the future, it comes to be known that
such relationships referred to in point 1
and 2 above have existed, the
Independent Commissioner shall agree to
release his/her post as an Independent
Commissioner and shall agree to be
replaced.
107
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Direksi terdiri dari dua orang, yaitu satu orang
Presiden Direktur dan satu orang Direktur.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab
antara lain :
Direksi bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan kepengurusan Perseroan.
Direksi wajib mengelola Perseroan sesuai
dengan kewenangan dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip
GCG dalam setiap kegiatan usaha
Perseroan dalam seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
Direksi wajib menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari satuan kerja
Audit Internal Perseroan, Auditor
Eksternal, hasil pengawasan OJK, dan/atau
hasil otoritas lainnya.
Mewakili Perseroan baik di dalam
maupun di luar pengadilan.
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
Pengangkatan dan Pemberhentian anggota
Direksi dilakukan melalui RUPS. Masa jabatan
masing-masing anggota Direksi berakhir pada
penutupan RUPST ketiga setelah tanggal
pengangkatan, tanpa mengurangi hak RUPS
untuk memberhentikan anggota Direksi
sewaktu-waktu sebelum berakhir masa
jabatannya.
The Board of Directors consists of two
members one President Director and one
Director.
Duties and Responsibilities of the Board of
Directors
The main duties and responsibilities of the
Board of Directors:
The Board of Directors are fully
responsible for the executions of
Company management.
The Board of Directors shall manage the
company in accordance with the authority
and responsibilities as provided in the
Articles of Association and the rules and
regulations in force.
The Board of Directors must implement
GCG principles in any business activities of
the Company, applying them to all levels
of the organization.
The Board of Directors must follow up on
audit findings and recommendations of
the Company`s Internal Audit Unit,
External Auditors, OJK supervision results,
and/or results of other authorities.
The Board of Directors are to represent
the Company both within and outside a
court of law.
Appointment and Dismissal of the Board
of Directors
Appointment and dismissal of members of the
Board of Directors is done through the GMS.
The term of office of each member of the
Board of Directors ends at the close of the
third AGM after the date of appointment,
without prejudice to the right of the GMS to
retire members of the Board of Directors at
any time before the end of his tenure.
DIREKSI
The Board of Directors
108
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Persyaratan Direksi
Faktor Kompetensi :
Memiliki pengetahuan yang memadai dan
relevan dengan jabatannya.
Memahami peraturan perundang-
undangan di bidang IKNB (Industri
keuangan Non Bank) dan/atau peraturan
perundang-undangan terkait lainnya.
Memiliki pengalaman dan keahlian
dibidang IKNB dan/atau bidang lain yang
relevan dengan jabatannya
Memiliki kemampuan untuk melakukan
pengelolaan strategis dalam rangka
pengembangan usaha IKNB yang sehat.
Faktor Integritas
Tidak pernah melakukan perbuatan tindak
pidana dan atau dihukum karena tindak
pidana kejahatan.
Tidak pernah melanggar komitmen yang
telah disepakati dengan instansi Pembina
dan pengawas usaha jasa keuangan.
Tidak pernah melakukan perbuatan yang
memberikan keuntungan secara tidak
wajar kepada Pemegang Saham, anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris,
pegawai dan/atau pihak lainnya yang
dapat merugikan atau mengurangi hak
konsumen.
Tidak pernah melanggar prinsip kehati-
hatian di bidang usaha jasa keuangan.
Tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus
(DTL) di sektor perbankan.
Tidak pernah melakukan perbuatan yang
tidak sesuai dengan kewenangannya atau
di luar kewenangannya.
Tidak pernah dinyatakan tidak mampu
menjalankan kewenangannya.
Tidak pernah melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang IKNB.
Requirements of the Board of Directors
Competence factors:
Have adequate knowledge relevant to the
position.
Understand the laws and regulations in
the field of IKNB (Non-Bank Financial
Industry) and / or legislation related.
Have experience and expertise in the field
of IKNB and / or other fields relevant to
the position.
Have the ability to perform strategic
management in order to develop a
healthy IKNB business.
Integrity Factor
Never committing a criminal offense or
convicted of any crime.
Never violate the commitments made by
the Trustees and supervisory agency
financial services.
Never do anything that gives unfair
advantage to Shareholders, members of
the Board of Directors, a member of the
Board of Commissioners, employees and /
or other parties that may harm or
diminish the rights of consumers.
Never violate the precautionary principle
in the field of financial services.
Not listed in the Disqualified List (DTL) in
the banking sector.
Never do anything that is not in
accordance with the authority or outside
its authority.
Never otherwise not able to exercise its
authority.
Never violate the laws and regulations in
the field of IKNB.
109
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Faktor Reputasi Keuangan
Tidak memiliki kredit macet.
Tidak penah dinyatakan pailit dan tidak
pernah menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perusahaan dinyatakan pailit
berdasarkan putusan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum
penilaian kemampuan dan kepatutan. Tidak pernah terlibat dalam tindak pidana
pencucian uang.
Kewajiban Pelaporan Direksi
Anggota Direksi harus melaporkan kepada
Perseroan secara berkala atau pada saat
terjadinya perubahan dalam :
Kepemilikan saham dan setiap perubahan
kepemilikan atas saham Perseroan.
Jabatan-jabatan yang dirangkapnya, baik
dalam Perseroan, pada Perusahaan atau
lembaga lainnya.
Anggota Direksi tidak satupun yang memiliki
saham di Perseroan, dan tidak ada yang
memiliki hubungan keluarga dengan sesama
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
maupun Pemegang Saham.
Remunerasi Direksi
Prosedur penetapan remunerasi Direksi adalah
sebagai berikut :
Menelaah kompensasi yang diberikan bagi
anggota Direksi di Perusahaan lain dengan
bidang usaha yang sama dan sesuai
dengan kondisi pasar.
Melakukan pembahasan untuk
menyiapkan rekomendasi dengan
memperhitungkan kinerja Perseroan dan
kontribusi masing-masing individu.
Rekomendasi disampaikan kepada Dewan
Komisaris untuk memperoleh persetujuan.
Factors of Financial Reputation
Not having bad debt.
Not penah declared bankrupt and never
become Shareholders, member of the
Board of Directors, members of the Board
of Commissioners who was found guilty
of causing a company to be declared
bankrupt by a court decision within five
(5) years prior to the fit and proper.
Never engage in money laundering.
Reporting obligations of the Board of
Directors
Member of the Board of Directors must
report to the Company periodically or upon
the occurrence of a change in:
Ownership of shares and any change in
ownership of shares of the Company.
Double positions wether in the Company,
or other company and institutions.
Members of the Board of Directors none of
which hold shares in the Company, and no
family relationship with fellow members of
the Board of Directors, member of the Board
of Commissioners and Shareholders .
Remuneration of the Board of Directors
Procedure remuneration of Directors is as
follows:
Reviewing the compensation awarded to
members of the Board of Directors in
other Companies with similar business
field and in accordance with market
conditions.
Conducting discussions to prepare a
recommendation taking into account the
Company's performance and contribution
of each individual.
Recommendations submitted to the Board
of Commissioners for approval.
110
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rapat Direksi
The Board of Director Meeting
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan juga
mensyaratkan Direksi untuk mengikuti
program sertifikasi, selambat-lambatnya telah
dipenuhi pada tahun 2017. Seluruh Direksi
Perseroan telah mengikuti program sertifikasi
yang diselenggarakan oleh Sertifikasi Profesi
Pembiayaan Indonesia sebagai berikut:
Regulation of the Financial Services Authority
No. 29 / POJK.05 / 2014 on the
Implementation of the Business Financing also
requires the Board of Directors for the
certification program, no later than had been
fulfilled in 2017. The entire Board of Directors
has certified by Indonesia Financing
Professional Certification as follows:
No Nama
Name
Judul Pelatihan
Title of Training
Penyelenggara
Organizer
Tempat dan Tanggal
Venue and Date
1 Odang Muchtar Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
SPPI
Jakarta, 19 Agustus 2015
Jakarta, Agustus 19, 2015
2 Euodia Dewajanti Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI
SPPI
Jakarta, 19 Agustus 2015
Jakarta, Agustus 19, 2015
Frekuensi Rapat
Meeting
Frequency
Topik
Topic
Kehadiran
Attendance
18 kali
18 times
12 x Rapat bulanan
Regular Mothly Meeting
100%
2x Laporan Audit Tahunan
Annual Audit Report
100%
2x Rapat Khusus tentang Rapat Umum Pemegang Saham
Special Meeting regarding Annual Shareholder General
Meeting
100%
2x Rapat Khusus tentang Laporan Tahunan
Special Meeting regarding Annual Report
100%
111
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sebagai perwujudan dari Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance), Dewan Komisaris dan Direksi
senantiasa menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris, Rapat Direksi dan Rapat Gabungan
secara teratur. Pada tahun 2014 telah
dilaksanakan 6 kali Rapat Dewan Komisaris,
18 kali Rapat Direksi dan 6 kali Rapat
Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
As an embodiment of Good Corporate
Governance, the Board of Commissioners and
Directors periodically hold Board of
Commissioners Meetings, board of Directors
Meetings and joint Meetings. In 2014, the
Board of Commissioners Meetings was held 6
times, the Board of Directors Meeting was
held 18 times and there were 6 Joint Meetings
of the Board of Commissioners and Directors
RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI The Board of Commissioner and Board of Directors Joint Meeting
Frekuensi Rapat
Meeting Frequency
Topik
Topic
Kehadiran
Attendance
6 kali
6 times
4x Laporan Keuangan Triwulan
Quarterly Financial Report
100%
1x Rapat Khusus tentang Rapat Umum Pemegang Saham
Special Meeting regarding Annual Shareholder General
Meeting
100%
1x Rapat Khusus tentang Laporan Tahunan
Special Meeting regarding Annual Report
100%
112
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Komite Audit adalah komite yang ditunjuk
oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris. Tugas utama Komite Audit adalah
untuk membantu Dewan Komisaris dalam
memastikan berjalannya dan terpeliharanya
praktek Tata Kelola Perusahaan dan
pengawasan Perseroan yang memadai,
melakukan pengawasan dan pemantauan
terhadap sistem kendali internal Perseroan.
Komite Audit melakukan pemeriksaan
keefektifan rencana audit, laporan-laporan
auditor internal dan bekerja secara spesifik
untuk memperketat pengawasan internal di
Perseroan. Komite Audit menjalin hubungan
dengan Auditor Eksternal Independen untuk
mengkaji rencana kerja serta tindak lanjut atas
temuan-temuan mereka. Komite Audit juga
memberikan laporan singkatnya dalam
mengkaji penerapan keseluruhan kerangka
kerja standar Tata Kelola Perseroan.
Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK (yang
sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan)
dan BEI, Komite Audit yang bertanggung
jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Tanggung jawab utama Komite Audit adalah
membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan berbagai tugas pengawasan dan
evaluasi, termasuk mengevaluasi dan
memberikan nasihat tentang cara-cara untuk
meningkatkan kualitas laporan keuangan,
mengawasi kinerja operasional Perseroan,
meningkatkan efektivitas tugas Auditor
Internal dan Auditor Independen, serta
mengidentifikasi masalah yang mungkin
memerlukan campur tangan Dewan
Komisaris.
Berdasarkan Piagam Komite Audit tanggal
10 Juni 2013, Komite audit sekurang-
kurangnya terdiri dari 3 orang, yaitu
Komisaris Independen sebagai ketua dan
pihak-pihak independen yang bukan
karyawan Perseroan.
The Audit Committee is appointed by and
responsible to the Board of Commissioners.
The main duty of the Audit Committee is to
assist the Board of Commissioners in ensuring
the running and maintenance of Good
Corporate Governance practices and sufficient
Company supervision, supervising and
monitoring the Company's internal control
system.
The Audit Committee monitors audit plan
efficiency and inspects internal audit reports,
working specifically to tighten internal control
in the Company. The Audit Committee also
establishes a relationship with Independent
Auditor to review business plans and to
follow up on their meetings further, it
provides brief reports in assessing the overall
framework of the implementation of Good
Corporate Governance standards.
In line with standing regulations of BAPEPAM-
LK (today replaced by Financial Services
Authority) and the Indonesia Stock Exchange
(IDX), the Audit Committee report directly to
the Board of Commissioners. The principal
responsibility of the Audit Committee is to
support the Board of Commissioners in
performing various supervisory and
evaluation duties, including evaluating and
advising on ways to upgrade the quality of
financial reports, monitoring operational
performance of the Company and improving
the effectiveness of the tasks of the Internal
Auditor and Independent Auditor, while
identifying any problems which might require
intervention by the Board of Commissioners.
Based on the Audit Committee Charter dated
June 10, 2013, the Audit Committee
comprised of at least three persons, namely
the Independent Commissioner as chairman
and independent parties who are not
employees of the Company.
KOMITE AUDIT
Audit Committee
113
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Semua hasil yang diterbitkan oleh Komite
Audit selama tahun 2014 telah disampaikan
kepada Dewan Komisaris. Komite Audit tidak
menemukan hal-hal yang bersifat material di
dalam Laporan Tahunan 2014 yang
membutuhkan perhatian Dewan Komisaris.
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris
Perseroan 001/SK/KOM/IV/2013 tanggal
1 April 2013 dengan mempertimbangkan:
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta
Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, peraturan
Nomor IX.I.5 tanggal 19 Juli 2004
Lampiran II,
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal, Lampiran Kep-643/BL/2012
tanggal 7 Desember 2012,
Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014,
perihal Perubahan Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Equitas Selain Saham yang
Diterbitkan oleh Perseroan Tercatat
tanggal 20 Januari 2014,
Pada tahun 2015, Komite Audit terdiri dari
Yugi Prayanto (Komisaris Independen), Dian
Sandrawaty Tjachjadi (anggota) dan Haryono
(anggota).
Dian Sandrawaty Tjachjadi
Warga Negara Indonesia lahir di Banjar tahun
1949, lulus Sarjana Akuntansi, Universitas
Tarumanegara Jakarta. Menjabat sebagai
koordinator konsultan KAP Drs. Johan,
Malonda & rekan (1983 – 1989); sebagai
asisten manager QA dan internal audit, bagian
pembelian (1995 – 1998), kordinator gudang
(1998 – 2003), asisten manager dan GA
(2003 – 2006) di PT. Cikarang Listrindo.
All the results released by the Audit
Committee throughout 2014 have been
delivered to the Board of Commissioners. The
Audit Committee did not find any major or
material matters in the 2014 Annual Report to
bring to the attention of the Board of
Commissioners.
Based on the decision of the Board of
Commissioners 001/SK/KOM/IV/2013 dated
April 1, 2013, by considering:
Decision of Board of Directors of the
Jakarta Stock Exchange No. Kep-305 / BEJ
/ 07-2004, regulation No. IX.I.5 July 19,
2004 Appendix II,
Decision of the Chairman of the Capital
Market Supervisory Board, Annex Kep-
643 / BL / 2012 dated December 7, 2012,
Decree of the Board of Directors of the
Indonesia Stock Exchange
No. Kep-00001 / BEI / 01-2014, regarding
Amendment No. IA on Registration of
Shares and Equity Securities In addition to
shares issued by the Listed Company on
January 20, 2014,
In 2015 the Audit Committee was comprised
of Yugi Prayanto (Independent
Commissioner), Sandrawaty Tjachjadi
(member) and Haryono (member).
Dian Sandrawaty Tjachjadi
Indonesian citizen born in Banjar in 1949,
graduated from Tarumanegara University
Jakarta. As a Consultant Coordinator of KAP
Drs, Johan, Malonda & Partners (1983 –
1989); Served as assistant manager of QA and
internal audit, the purchasing department
(1995 – 1998), warehouse coordinator (1998
– 2003), assistant manager and GA (2003 –
2006) at PT. Cikarang Listrindo.
Anggota Komite Audit Audit Committee Member
Ketua Yugi Prayanto Head
Anggota Dian Sandrawaty Tjachjadi Member
Anggota Haryono Member
114
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Haryono
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta
tahun 1961, lulus Sarjana Akuntansi STIE ―YAI‖
Jakarta. Menjabat sebagai Accounting
Supervisor di PT. Suhasjaya (1985 – 1987),
sebagai Accounting Manager di PT Beringin
Sentosa (1987 – 1990), sebagai Division Head
Finance, Accounting dan Invesment di PT. AJ
Bumi Asih Jaya (1990 – 2012).
Sesuai dengan Peraturan Bapepam LK No.
IX.1.5 Kep-643/BL/2012, Komite Audit hanya
bertugas selama masa jabatan Dewan
Komisaris sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan dapat diangkat kembali
untuk satu periode berikutnya.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Menelaah laporan keuangan, proyeksi dan
laporan lainnya yang terkait dengan
informasi keuangan yang akan
dipublikasikan oleh Perseroan.
Menelaah ketaatan Perseroan atas
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai penunjukan Akuntan
Publik yang didasarkan atas independensi,
ruang lingkup penugasan dan biaya.
Memberikan pendapat independen dalam
hal terjadi perbedaan pendapat antara
manajemen dan Akuntan atas pendapat
yang diberikan.
Menelaah pengaduan pihak ketiga yang
berkaitan dengan proses akuntansi dan
pelaporan keuangan Perseroan.
Menelaah pelaksanaan pemeriksaan oleh
Auditor internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
temuan Auditor Internal tersebut.
Menelaah dan memberikan saran kepada
Dewan Komisaris terkait adanya potensi
benturan kepentingan pada Perseroan.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
informasi Perseroan.
Haryono
Indonesian citizen, born in Jakarta in 1961,
graduating Bachelor of Accounting STIE "YAI"
Jakarta. Served as Accounting Supervisor at
PT. Suhasjaya (1985 - 1987), as Accounting
Manager at PT Beringin Sentosa (1987 -
1990), as the Division Head of Finance,
Accounting and Investment in PT. AJ Bumi
Asih Jaya (1990 – 2012).
In accordance with Bapepam LK No. IX.1.5
Kep-643 / BL / 2012, the Audit Committee
only served during the tenure of the Board of
Commissioners as stipulated in the Articles of
Association and may be reappointed for a
subsequent period.
Duties and Resposibilities of the Audit
Committee
Reviewing financial statements,
projections and other statements relating
to financial information to be published
by the Company.
Reviewing the Company's adherence to
laws and regulations in force.
Provide recommendations to the Board of
Commissioners on the appointment of an
Public Accountant that is based on
independence, the scope of the
assignment and fee.
Provide independent opinion in the event
of disagreements between management
and Accountant for the opinion given.
Reviewing complaints third parties
relating to the Company's accounting and
financial reporting.
Reviewing the implementation of the
examination by the Internal Auditors and
oversee the implementation of the follow-
up by the Board of Directors on the
findings of the Internal Auditors.
Reviewing and providing advice to the
Board of Commissioners in relation to the
potential conflict of interest in the
Company.
Maintain the confidentiality of documents,
data and information of the Company.
115
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Persyaratan Kompetensi
Memiliki integritas yang tinggi,
kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang memadai sesuai dengan
latar belakang pendidikannya serta
mampu berkomunikasi dengan baik
termasuk menyediakan waktu untuk
melaksanakan tugasnya,
Memiliki pengetahuan yang cukup untuk
membaca dan memahami laporan
keuangan,
Memiliki pengetahuan yang memadai
tentang bisnis Perseroan, proses audit,
manajemen risiko serta peraturan dan
perundang-undangan di bidang pasar
modal serta peraturan terkait lainnya,
Paling sedikit salah seorang dari anggota
Komite Audit harus memiliki latar
belakang pendidikan, pengalaman dan
keahlian di bidang akuntasi dan/atau
keuangan,
Wajib mematuhi kode etik Komite Audit
yang mengacu pada kode etik yang
ditetapkan oleh Ikatan Komite Audit
Indonesia,
Bersedia meningkatkan kompetensi secara
terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.
Persyaratan Independensi
Bukan merupakan orang yang memiliki
benturan kepentingan dan afiliasi dengan
Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan
Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau
pihak lain yang memberikan jasa
assurance, jasa non assurance, jasa penilai
dan/atau jasa konsultasi lain kepada
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir,
Bukan merupakan orang yang bekerja
atau mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan atau mengawasi kegiatan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir kecuali Komisaris Independen,
Tidak memiliki saham langsung maupun
tidak langsung pada Perseroan,
Dalam hal anggota Komite Audit
memperoleh saham Perseroan baik
langsung maupun tidak langsung akibat
suatu peristiwa hukum,
Competence Requirements
High integrity, ability, knowledge and
experience are adequate according to the
educational background and be able to
communicate well, including providing
time to carry out its duties,
Have enough knowledge to read and
understand financial statements,
Have adequate knowledge of the
Company's business, auditing, risk
management and regulation and
legislation in the field of capital markets
and other relevant regulations,
At least one member of the Audit
Committee shall have the educational
background, experience and expertise in
the field of accounting and / or finance,
Shall comply with the code of ethics of the
Audit Committee which refers to the code
of conducts established by the Indonesian
Institute of Audit Committee,
Willing to continuously improve
competence through education and
training.
Independence Requirements
It is not a person who has a conflict of
interest and affiliation with a Public
Accountant Firm, Law Firm, the Office of
Public Appraisal Service or others who
provide assurance services, non-assurance
services, appraisal services and / or other
consulting services to the Company within
six (6) months,
Is not a person who works or has the
authority and responsibility for planning,
directing, controlling or supervising the
activities of the Company within six (6)
months unless an Independent
Commissioner,
Do not have a direct or indirect share in
the Company,
In the case of members of the Audit
Committee of the Company acquire
shares either directly or indirectly as a
result of a legal event,
116
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
maka saham tersebut wajib dialihkan
kepada pihak lain dalam jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan setelah
diperolehnya saham tersebut.
Tidak mempunyai hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi atau Pemegang Saham
Utama,
Tidak mempunyai hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha
Perseroan.
Independensi Komite Audit
Untuk mengetahui independensi anggota
Komite Audit Perseroan, dapat dilihat dari
data hubungan keluarga, keuangan,
kepengurusan dan kepemilikan saham pada
Perseroan dan atau lembaga pembiayaan
lainnya dari masing-masing anggota Komite
Audit.
Hubungan keluarga dan keuangan dari
anggota Komite Audit dengan anggota
Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi
serta pemegang saham Perseroan adalah
sebagai berikut:
the shares shall be transferred to the other
party within a maximum period of 6 (six)
months after the shares acquired.
Is not affiliated with members of the
Board of Commissioners, members of the
Board of Directors or Major Shareholder,
Do not have a business relationship,
directly or indirectly related to the
Company's business activities.
Independence of the Audit Committee
To determine the independence of the
members of the Audit Committee of the
Company, can be seen from the data of
family relationships, financial,
management and ownership of the
Company's shares or other financial
institutions of each member of the Audit
Committee.
Family relationships and finances of
members of the Audit Committee with
members of the Board of Commissioners
and / or members of the Board of
Directors and shareholders of the
Company are as follows:
Yugi
Prayanto
Dian
Sandrawaty
Tjachjadi
Haryono
Hubungan Keluarga dengan / Family Relationship with
Dewan Komisaris/Board of Commissioner Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Direksi/Board of Directors Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Pemegang Saham Lainnya/Other Shareholders Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Hubungan Keluarga dengan / Family Relationship with
Dewan Komisaris/Board of Commissioner Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Direksi/Board of Directors Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Pemegang Saham Lainnya/Other Shareholders Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Hubungan Kepengurusan & Kepemilikan Saham /
Management Boards and Ownership Share s Relationship with
Dewan Komisaris/Board of Commissioner Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Direksi/Board of Directors Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Pemegang Saham Lainnya/Other Shareholders Tidak/No Tidak/No Tidak/No
117
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Seluruh anggota Komite audit tidak memiliki
hubungan kepengurusan dan kepemilikan
saham dengan Perseroan.
Rapat Komite Audit
Komite Audit secara rutin mengadakan
pertemuan untuk membahas isu-isu yang
berkaitan dengan Tata Kelola Perusahan yang
perlu ditangani oleh Dewan Komisaris dan
Direksi, serta hal-hal penting lainnya seperti
penerapan prinsip-prinsip akuntansi,
penyebaran informasi kepada publik, dan
penunjukkan Akuntan Publik.
Rapat sekurang-kurangnya diadakan 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) bulan dan dihadiri oleh
sedikitnya setengah dari jumlah anggota
Komite Audit.
Pada tahun 2015 Komite Audit mengadakan 4
(tiga) kali rapat, dengan catatan kehadiran
sebagai berikut :
Rapat dengan Direksi dilakukan 2 (dua) kali
sepanjang tahun 2015, dengan catatan
kehadiran sebagai berikut :
All members of the Audit Committee does not
have a relationship with the management and
ownership of the Company's shares.
Audit Committee Meeting
The Audit Committee met regularly to discuss
issues related to Governance Company that
need to be addressed by the Board of
Commissioners and Board of Directors, as
well as other important matters such as the
application of accounting principles, the
dissemination of information to the public,
and of Certified Public Accountants.
Meetings are held at least 1 (one) time in 3
(three) months and attended by at least half
of the members of the Audit Committee.
In 2015 the Audit Committee held three (4)
meetings, with record attendance as follows:
Meeting with the Board of Directors
conducted two (2) times during 2015, with
record attendance as follows:
Nama/Name Frekuensi
/Frequency
Kehadiran
/Attendance
Rasio Kehadiran
/Attendance Ratio
Yugi Prayanto 4 4 100%
Dian Sandrawaty Tjachjadi 4 4 100%
Haryono 4 4 100%
Nama/Name Frekuensi
/Frequency
Kehadiran
/Attendance
Rasio Kehadiran
/Attendance Ratio
Yugi Prayanto 2 2 100%
Dian Sandrawaty Tjachjadi 2 2 100%
Haryono 2 2 100%
Odang Muchtar 2 2 100%
Euodia Dewajanti 2 2 100%
118
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dalam kinerjanya selama Komite Audit 2015
melakukan rapat sebanyak 6 (enam) kali, termasuk
rapat dengan Auditor Internal dan Direksi. Masing-
masing risalah rapat dan laporan disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
Komite Audit melakukan penelaahan atas
pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Eksternal
yang meliputi pembahasan dengan Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit
perseroan mengenai rencanan pemeriksaan dan
perkembangan serta temuantemuan hasil
pemeriksaan.
Sehubungan dengan penunjukkan KAP yang akan
melakukan audit Laporan keuangan tahun 2015,
Komite Audit memberikan usulan kepada
Manajemen dan memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris.
Komite Audit juga melakukan penelaahan atas
pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal
yang meliputi penelaahan atas rencana kerja, hasil
pemeriksaan dan penelaahan tindak lanjut hasil
pemeriksaan Satuan Audit Internal.
Komite Audit menyampaikan saran professional
dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan
juga untuk memastikan bahwa sistem kendali mutu
dilakukan sebaik mungkin. Komite Audit juga
menyampaikan rekomendasi berbagai aspek yang
membutuhkan perhatian Dewan Komisaris.
Sebagai kesimpulan hasil kegiatan seperti diuraikan
di atas, Komite Audit menyimpulkan bahwa
sepanjang kegiatan Perseroan tahun 2015, tidak
ditemukan sesuatu yang bersifat material yang
perlu disampaikan di dalam laporan terkait.
Demikian kami sampaikan Laporan Komite Audit
untuk diterima dengan baik.
Audit Committee performance during 2015 had
held meetings 6 (six) times, including a meeting
with the Internal Auditor and the Board of
Directors. Each meeting minutes and reports
submitted to the Board of Commissioners.
The Audit Committee conducted a review of the
implementation of the examination by the
External Auditor include discussions with the Public
Accounting Firm (KAP) undertaking the audit
company regarding the plan examination and
development as well as the findings of
examination results.
In connection with the appointment of accounting
firm to audit the financial statements of 2015, the
Audit Committee provides recommendations to
management and provide recommendations to the
Board.
The Audit Committee conducted a review of the
implementation of the examination by the Internal
Auditor which includes a review of the work plan,
the results of the examination and review of the
follow-up results of the Internal Audit Unit.
Audit Committee deliver professional advice in
order to improve the performance of the
Company and also to ensure that the control
system with the best possible quality. The Audit
Committee also expressed on various aspects
which require the attention of the Board of
Commissioners
In conclusion, the results of the activities as
described above, the Audit Committee concluded
that all the activities of the Company in 2014, was
not found something that is material that needs to
be delivered in the relevant report. Thus we submit reports to the Audit Committee received. Sincere Regards,
Yugi Prayanto Ketua Komite Audit The Audit Committee, Chairman
LAPORAN KOMITE AUDIT
REPORT OF THE AUDIT COMMITEES
119
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sekretaris Perusahaan adalah orang
perseorangan atau penanggung jawab dari
unit kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris
Perusahaan.
Sebagai bentuk komitmen terhadap
transparansi bagi semua pemangku
kepentingan, Sekretaris Perseroan berperan
untuk menyediakan informasi mengenai
perseroan kepada publik, serta menyediakan
informasi mengenai peraturan-peraturan
terkait yang dibutuhkan oleh Direksi.
Sekretaris Perseroan memberikan informasi
kondisi Perseroan, perkembangan pasar
(khususnya mengenai peraturan) dan
rekomendasi kepada manajemen dalam
upaya mematuhi dan memenuhi peraturan
pasar modal yang berlaku. Dengan demikian
Sekretaris Perseroan memiliki tiga fungsi
utama yaitu sebagai Liaison Officer,
Compliance Officer dan Investor Relation
Executive. Sekretaris Perseroan berperan
dalam menyampaikan informasi penting
kepada para pemangku kepentingan.
Tugas Sekretaris Perseroan adalah sebagai
berikut :
Mengikuti perkembangan Pasar Modal
khususnya peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Memberikan masukan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal.
Membantu Direksi dan Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tata kelola
perusahaan yang meliputi :
o Keterbukaan Informasi kepada
masyarakat, termauk ketersediaan
informasi pada Situs Web.
o Penyampaian laporan kepada Otoritas
Jasa Keuangan tepat waktu.
o Penyelenggaraan dan dokumentasi
RUPS.
The Corporate Secretary is an individual or
person in charge of the unit that runs the
corporate secretary function.
This is a form of commitment of transparency
toward all stakeholders, the key role of the
Corporate Secretary is to serve as the
conveyer of Company information to the
public, as well as providing pertinent
information related to prevailing regulations
of the Board of Directors. The Corporate
Secretary provides information relating to
condition, market developments (particularly
regarding regulatory matters) and
recommendations to management for better
compliance and fulfillment of prevailing
capital market regulations. Thus, the
Corporate Secretary has three main areas of
duty: Liaison officer, Compliance officer and
Investor Relations Executive. The Corporate
Secretary holds a pivotal position in
communicating key messages to stakeholders.
The task of the Corporate Secretary is as
follows:
Following the development of Capital
Markets in particular laws and regulations
applicable.
Provide input to the Board of Directors
and Board of Commissioners to comply
with laws and regulations in the Capital
Market.
Assist the Board of Directors and the
Board of Commissioners in implementing
corporate governance include:
o Disclosure of Information to the
public, including injured availability of
information on the Web Site.
o Submission of a report to the Financial
Services Authority on time.
o Implementation and documentation
of the GMS.
SEKRETARIS PERSEROAN
Corporate Secretary
120
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
o Penyelenggaraan dan dokumentasi
rapat Direksi dan/atau Dewan
Komisaris.
o Pelaksanaan program orientasi
terhadap perusahaan bagi Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
Sebagai penghubung antara Emiten atau
Perusahaan Publik dengan Pemegang
Saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan
pemangku kepentingan lainnya.
Sekretaris Perseroan wajib menjaga
kerahasiaan dokumen, data dan informasi
yang bersifat rahasia kecuali dalam rangka
memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau ditentukan lain
dalam peraturan perundang-undangan.
Sekretaris Perseroan dilarang mengambil
keuntungan pribadi baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang merugikan
emiten atau Perseroan.
Sekretaris perusahaan harus mengikuti
pendidikan dan/atau pelatihan.
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam
peraturan No.IX.I.4, Lampiran keputusan
Ketua BAPEPAM-LK No.Kep-63/PM/1996
tanggal 17 Januari 1996 tentang pembentukan
Sekretaris Perseroan, berdasarkan surat
Keputusan Direksi Perseroan No.
001/SK/DIR/VII/2010 tanggal 14 Juli 2010,
Perseroan telah menunjuk Euodia Dewajanti
sebagai Sekretaris Perseroan yang
menjalankan tugas-tugas Sekretaris Perseroan,
sebagaimana diatur dalam ketentuan tersebut
di atas.
o Implementation and documentation
of Directors meeting and / or the
Board of Commissioners.
o Implementation of the orientation
program of the company for the
Board of Directors and / or Board of
Commissioners.
As a liaison between the Public Company
by Shareholders, Financial Services
Authority, and other stakeholders.
Corporate Secretary shall maintain the
confidentiality of documents, data and
information confidential except in order to
meet liabilities in accordance with legislation
or otherwise provided in the legislation.
Corporate Secretary banned from taking
personal advantage, either directly or
indirectly, adverse issuer or Public Company
or the Company.
Corporate Secretary should follow the
education and / or training.
In accordance with provision No.IX.I.4,
Attachment of the Decree of Head of
BAPEPAM-LK No.Kep-63/PM/1996, dated
January 17, 1996 concerning the establishment
of a Corporate Secretary, as the Board of
Director‘s Decree No. 001/SK/DIR/VII/2010
dated Juli‘ 14, 2010, the Company has
appointed Euodia Dewajanti to serve as
Corporate Secretary and to exercise in full her
duties as set forth in the ruling mentioned
above.
121
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Divisi Audit Internal adalah posisi yang
berada di bawah Presiden Direktur dan dapat
berkomunikasi langsung dengan Dewan
Komisaris mengenai hal-hal yang terkait audit
di Perseroan. Divisi Audit Internal dipimpin
oleh seorang kepala Audit Internal yang
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
Direktur berdasarkan rekomendasi Dewan
komisaris. Tugas dan tanggung jawab Audit
Internal adalah memastikan dan meyakinkan
bahwa segala kegiatan operasional Perseroan
telah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, kebijakan dan prosedur Perseroan
yang berlaku.
Pada tahun 2015, Audit Internal telah
melakukan internal audit sebanyak 2 (dua)
kali. Dengan aspek audit yang mencakup
aspek kegiatan kepatuhan Perseroan yang
terkait dengan masalah keuangan,
operasional, dan hal-hal strategis yang
berpengaruh bagi kinerja Perseroan.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan
pengendalian kegiatan operasional, keuangan
dan kepatuhan agar sesuai dengan peraturan
perundangan, peraturan regulator dan standar
operasional Perseroan, divisi Audit Internal
melakukan pengawasan secara berkala dan
memberikan masukan serta saran perbaikan
terhadap masalah yang timbul. Berikut adalah
uraian singkatnya:
Menyusun rencana audit untuk tiap 2
(dua) kali dalam setahun, menyusun
kerangka kerja rencana audit dan aspek
audit.
Menyusun SOP agar sesuai dengan
ketentuan regulator dan perundang-
undangan yang berlaku.
Bekerjasama dengan divisi-divisi lain di
Perseroan untuk memastikan berjalannya
komitmen pengendalian internal,
manajemen resiko, dan penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang baik.
Internal audit is a Division administered under
the President Director and is able to
communicate directly with the Board of
Commissioners in regard to matters related to
company audit. Internal Audit division is
supervised by the Head of Internal Audit,
who was appointed and later dismissed by the
President Director through a recommendation
of the Board of Commissioners. Duties and
responsibilities of Internal Audit include to
ensure and assure that all Corporate
operational activities are running according to
Regulations, Company policies and
procedures as applied.
Through 2015, Internal Audit has carried out
internal audit 2 (two) times. With aspects of
audit covering Corporate compliance issues
related to finance, operations, and other
strategic issues that affect Company
performance.
In carrying out its supervisory role and
controlling operational, finance, and
compliance activities, with the intention of
conforming to regulations, regulatory laws
and Corporate operational standarts, Internal
Audit division regularly observes and provides
feedback and suggestions for resolution of
problems that arise. Here is a brief
description:
Create planning for audit execution 2
(two) times in a year prepare for audit
plan framework and audit aspects.
Set up Standard Operating Procedure
(SOP) in accordance with regulatory
standards and also any applicable rules
and regulations.
Co-operation within other divisions in the
Company to ensure continuous internal
control commitment, risk management,
and implementation of Good Corporate
Government.
AUDIT INTERNAL
Internal Audit
122
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Memastikan pelaporan hasil temuan audit
secara berkala kepada Komite Audit,
untuk kemudian dilakukan tinjauan
lanjutan dan disampaikan kepada Direksi.
Memastikan komitmen manajemen dalam
menjalankan perbaikan - perbaikan
berkelanjutan agar sesuai dengan Tata
Kelola Perusahaan yang baik.
Divisi Audit Internal dikepalai oleh Valens
T. Kantawiria dengan dasar penunjukkan
Surat Keputusan Direksi No.
002/SK/DIR/VI/2013. Beliau adalah Warga
Negara Indonesia yang lahir di Bandung
tahun 1964. Beliau meraih gelar MSc di
bidang Komputer Enginering di Case Western
Reserve University, Cleveland, Ohio Amerika
Serikat pada tahun 1990. Berpengalaman
bekerja di berbagai perusahaan nasional,
antara lain sebagai General Manager IT di
PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR,
2004 – 2008).
AKUNTAN INDEPENDEN
Sesuai dengan Keputusan RUPS Tahunan,
bahwa RUPS memberikan kuasa dan
wewenang kepada Direksi untuk menetapkan
Kantor Akuntan Publik dalam rangka
kebutuhan atas Audit Laporan Keuangan
Tahun Buku 2015.
Perseroan telah menunjuk Akuntan Publik dari
Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Bambang
Sudaryono & Rekan, yang terdaftar di
Kementerian Keuangan dan OJK untuk
melaksanakan audit atas laporan keuangan
Perseroan sebagai auditor eksternal yang
independen untuk memeriksa laporan
keuangan Perseroan tahun 2015.
Akuntan Sudarmadji Herry Sutrisno dari
Kantor Akuntan Publik Bambang Sudaryono &
Rekan, melakukan audit laporan keuangan
tahunan Perseroan sebanyak satu periode.
Tabel di bawah menginformasikan Akuntan
dan Kantor Akuntan Publik yang memberikan
Audit Keuangan untuk Perseroan selama lima
tahun.
Ensure regular and timely reporting of
audit results to Audit Committee for
further review, which is then submitted to
the Board of Directors for further action.
Ensure commitment from management in
implementing continuous improvement in
order to comply with Good Corporate
Governance.
The Internal Audit Division is headed by
Valens T. Kantawiria with basic designation
Directors Decree No. 002/SK/DIR/VI/2013.
He was Indonesian citizen, born in Bandung
in 1964. He holds a MSc in Computer
Enginering at Case Western Reserve
University, Cleveland, Ohio USA in 1990.
Experience working in a variety of national
companies, such as General Manager IT at
PT Central Asian Life Insurance
(CAR, 2004-2008).
INDEPENDENT ACCOUNTANTS
In accordance with the Decision of the Annual
General Meeting, that the AGM authorize and
authorize the Board to set a public accounting
firm in the context of the need for Audit of
Financial Statements for Fiscal Year 2015.
The Company has appointed Public
Accountant of the Public Accounting Firm
(KAP) Drs. Bambang Sudaryono & Partners,
registered with the Ministry of Finance and
the FSA to carry out an audit of the financial
statements of the Company as an
independent external auditor to examine the
Company's financial statements in 2015.
Accountant Sudarmadji Herry Sutrisno of
Public Accounting Firm Bambang Sudaryono
& Partners, conduct an audit of the annual
financial statements of the Company as of the
period. The table below informs Accountant
and Public Accountant Office are on Financial
Audit for the Company for five years.
123
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kantor Akuntan Publik Lima Tahun Terakhir
Pedoman Pelaksanaan
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip
GCG telah diterapkan secara konsisten,
Perseroan telah menyusun suatu pedoman
pelaksanaan sebagai panduan bagi semua
karyawan.
Anggaran Dasar
Anggaran Dasar menetapkan wewenang,
tugas dan tanggung jawab, serta mekanisme
struktural untuk mengangkat dan
memberhentikan anggota Dewan Direksi dan
Komisaris. Anggaran dasar juga menetapkan
hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan
Direksi sesuai dengan undang-undang
Perseroan Terbatas No.40/2007 dan undang-
undang Pasar Modal No.8/1995, dan
berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK (OJK)
dan PPATK.
PERKARA PENTING
Sepanjang tahun 2015 tidak ada perkara,
gugatan ataupun sengketa hukum yang
material yang mempengaruhi kondisi
Perseroan.
Implementation Guidelines
In order to ensure that GCG principles are
followed consistently, the Company has
compiled an implementation guide, to act as
a benchmarkfor all employees of the
Company.
The Articles of Association
The Articles of Association define authority,
duties and responsibilities, and determine the
structural mechanism for appointing and
dismissing members of the Board of Directors
and the Board of Commissioners. The Articles
of Association assign the relationship work
between the Board of Commissioners and the
Board of Directors as well, in line with the
Limited Liability Company law number
40/2007 and Capital Market law number
8/1995, according to BAPEPAM-LK (FSA) and
related PPATK.
IMPORTANT CASE
Throughout 2015 there was no case, lawsuits
or legal disputes of material that affect the
Company's performance.
Tahun
Year
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant Firm
Nama Akuntan (Partner Penanggung Jawab)
Name of Accountant (Partner in Charge)
2015 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Sudarmadji Herry Sutrisno
2014 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Bambang Sudaryono
2013 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Bambang Sudaryono
2012 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Bambang Sudaryono
2011 Griselda, Wisnu & Arum S. Griselda
124
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sebagai pedoman serta panduan Perseroan
dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan
sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik, Perseroan memiliki kode etik yang
berlaku bagi seluruh anggota organisasi
Perseroan.
Kode etik Perseroan menjadi pedoman dalam
melakukan tindakan yang sesuai dengan nilai-
nilai Perseroan dan etika bisnis . Di bawah ini
adalah beberapa hal penting dalam Kode Etik
yang berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi
dan seluruh karyawan.
Nepotisme
Karyawan dilarang untuk melibatkan diri dan
terlibat dalam suatu transaksi apabila memiliki
hubungan saudara dengan rekan usaha,
konsumen atau karyawan lain yang terlibat
dalam transaksi tersebut. Jika karyawan
memiliki hubungan keluarga dengan
karyawan lain dalam Perseroan, maka
karyawan tersebut wajib untuk melaporkan
hal tersebut kepada divisi HRD dalam rangka
menghindari benturan kepentingan.
Usaha Pribadi
Karyawan dilarang untuk terlibat dalam usaha
pribadi di lingkungan Perseroan karena
mengganggu jalannya aktivitas kerja dan
dapat menimbulkan penyalahgunaan
kewenangan dan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi.
Kerahasiaan
Karyawan wajib merahasiakan seluruh
informasi rahasia Perseroan, termasuk rencana
dan strategi Perseroan, informasi mengenai
pemasaran, keuangan, kegiatan operasional
dan informasi strategis lainnya, sejak
karyawan dalam masa percobaan dan atau
karyawan dengan status kontrak, hingga tidak
lagi bekerja sebagai karyawan Perseroan.
As a guideline, and guide the Company in the
conduct of business activities of the Company
in accordance with the principles of Good
Corporate Governance, the Company has a
Code of Conduct that applies to all members
of the organization of the Company.
Company's code of conduct to guide the
action in accordance with the Company's
values and business ethics. Below are some
important things in the Code of Conduct that
apply to the Board of Commissioners, Board
of Directors and all employees.
Nepotism
Employees are prohibited to engage
themselves and engage in a transaction if it
has your relationship with business partners,
customers or other employees involved in the
transaction. If the employee has a family
relationship with other employees in the
Company, then the employee is obliged to
report the matter to the Division of HRD in
order to avoid conflicts of interest.
Private Business
Employees are forbidden to engage in private
business in the Company due to disrupt the
work activities and can lead to abuse of
authority and office facilities for personal
gain.
Confidentiality
Employees shall keep all confidential
information of the Company, including the
Company's plans and strategies, information
about marketing, finance, operations and
other strategic information, since the
employee on probation and or employees
with contract status, until it no longer works
as an employee of the Company.
KODE ETIK
Codes of Conduct
125
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Persaingan yang Sehat
Karyawan dalam melaksanakan seluruh
kegiatan usaha dan kerja, harus berdasarkan
persaingan yang sehat dan berlandaskan etika
dan moral yang berlaku di masyarakat.
PRINSIP MENGENAL NASABAH
Perseroan menerapkan Prinsip Mengenal
Nasabah (PMN) sesuai dengan peraturan
Ketua Bapepam – LK No. PER – 05/BL/2011
tanggal 30 Maret 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi
Perusahaan Pembiayaan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No. 005/SK/DIR/III/06 tanggal 15 Maret
2006, Perseroan membentuk Unit Kerja
Prinsip Mengenal Nasabah (UKPMN) untuk
pertama kalinya.
Surat keputusan Direksi tersebut kemudian
diperbaharui melalui Surat Keputusan Direksi
No. 001/SK/DIR/VI/13 tanggal 1 Juni 2013
yang menunjuk Sdr. Apriyadi sebagai Ketua
Unit Kerja Prinsip Mengenal Nasabah
(UKPMN).
Unit Kerja Prinsip Mengenal Nasabah bertugas
untuk :
Menyusun dan memelihara Pedoman
Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah (P4MN).
Memastikan sistem informasi dan prosedur
indentifikasi nasabah yang digunakan
memadai, termasuk memastikan bahwa
formulir yang berkaitan dengan nasabah
telah mengakomodasi data-data yang
diperlukan dalam pelaksanaan PMN.
Melakukan koordinasi dan pemantauan
terhadap pelaksanaan P4MN oleh unit-
unit kerja terkait.
Menerima dan menganalisa laporan
transaksi yang mencurigakan yang akan
disampaikan kepada Pusat Pelaporan dan
Analisa Transaksi Keuangan (PPATK)
Fair Competition
Employees in performing all business activities
and work, should be based on fair
competition and based on ethical and moral
force in society.
KNOW YOUR COUSTOMER PRINCIPLE
The Company is implementing the Know
Your Customer Principle (KYCP) in
compliance with the Chairman of Bapepam –
LK regulation No. PER - 05 / BL / 2011
dated March 30, 2011 on Guidelines for the
Implementation of Know Your Customer
Principle For Financing Companies.
Based on the Decree of the Board of Directors
No. 005/SK/DIR/III/06 Dated 15 Maret
2006, the Company established a Know Your
Customer Unit (KCYU) untuk pertama
kalinya.
Decree of the Board of Directors was
amended by the Decree of the Board of
Directors No. 001/SK /DIR/VI/13 dated
June 1, 2013 which pointed Mr. Apriyadi as
Chairman of the Working Unit of Know Your
Customer (UKPMN).
Know Your Customer Unit tasked to:
Develop and maintain Guidelines for
Implementation of Know Your Customer
Principle (GIKYCP).
Ensuring information systems and
customer identification procedures used
adequately, including ensuring that the
forms related to the customers have to
accommodate the data required in the
implementation of KYCP.
To coordinate and monitor the
implementation of GIKYCP by related
work units.
Receive and analyze suspicious transaction
reports to be submitted to the Center for
Financial Transaction Reporting and
Analysis (INTRAC)
126
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sistem pelaporan pelanggaran digunakan
untuk mendeteksi adanya pelanggaran atas
Kode Etik dan Peraturan Perseroan serta
tindakan yang bertentangan dengan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Laporan atau pengaduan atas penyimpangan
tersebut di atas akan ditangani sebagai berikut
Memperlakukan setiap pengaduan baik
dari sumber internal maupun eksternal
Perseroan sebagai informasi rahasia.
Melindungi siapa saja yang memberikan
laporan dan pengaduan atas dugaan
penyimpangan.
Menindaklanjuti pelaporan dan
pengaduan dengan melakukan
pemeriksaan untuk memastikan kebenaran
dugaan tersebut.
Pelaporan atas dugaan penyimpangan
yang dilakukan oleh anggota Direksi
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Setiap pengaduan atas dugaan terjadinya
pelanggaran atau penyimpangan, dapat
disampaikan melalui :
Alamat email, nomor telepon, faksimili
Perseroan,
Surat yang dialamatkan kepada alamat
kantor Perseroan,
Secara lisan dan/atau tertulis kepada
Direksi dan Dewan Komisaris.
Seluruh pengaduan yang masuk akan
ditindaklanjuti ke bagian terkait dan
dilaporkan kepada Komite Audit dan
Manajemen Risiko Perseroan.
Setiap karyawan Perseroan yang terbukti
melakukan pelanggaran , akan dikenakan
sanksi yang akan ditetapkan oleh Direksi
setelah menerima masukan dari unit
pemeriksa yang ditetapkan sesuai dengan
Peraturan Perusahaan.
Sanksi bagi anggota Direksi dan Komisaris
yang terbukti melakukan pelanggaran
diputuskan oleh Pemegang Saham melalui
mekanisme RUPS.
Whistle Blower system used to detect any
violation of the Code of Conducts and Rules
of the Company as well as actions that are
contrary to the principles of Good Corporate
Governance.
Reports or complaints of irregularities
mentioned above will be handled as follows:
Treat any complaints either from internal
and external sources of the Company as
confidential information.
Protect anyone who provides reports and
complaints of alleged irregularities.
Follow up reports and complaints by
checking to make sure the truth of these
allegations.
Reporting on alleged irregularities
committed by members of the Board of
Directors shall be submitted to the Board
of Commissioners.
Any complaints of alleged violations or
irregularities, can be delivered through:
Email address, telephone number,
facsimile Company,
The letter addressed to the office address
of the Company,
In oral and / or written to the Board of
Directors and Board of Commissioners.
All complaints received will be followed up to
the relevant sections and reported to the
Audit and Risk Management Committee of
the Company.
Every employee of the Company who
committed the violation, will be subject to
sanctions will be determined by the Board of
Directors after receiving input from the unit
examiner determined in accordance with
Company Policy.
Sanctions for members of the Board of
Directors and Commissioners who proved to
have violated decided by Shareholders
through the GMS mechanism.
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Whistle Blower System
127
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pelaksanaan manajemen resiko menjadi
bagian integral dari pelaksanaan sistem
manajemen Perseroan, proses manajemen
resiko ini merupakan salah satu langkah yang
dilakukan oleh Perseroan sehingga selalu
tercipta perbaikan berkesinambungan.
Manajemen resiko mempunyai peranan yang
sangat penting dalam Perseroan guna
meningkatkan keuntungan, kesinambungan
bisnis menjadi lebih positif dan tetap bertahan
di era kompetisi yang semakin ketat.
Manajemen resiko dimaksudkan untuk
mengenali, mengukur, sekaligus mengelola
risiko yang dihadapi Perseroan agar dapat
terhindar dari kerugian yang jauh lebih besar
lagi. Analisis manajemen resiko meliputi
account receivable, interest, produk, kualitas
agunan, konsumen, dan sebagainya. Hasil
analisis ini akan digunakan sebagai
perencanaan strategi pemasaran.
Fungsi utama manajemen resiko adalah
menekan angka default rasio, dengan
menerapkan kontrol penjualan, terutama saat
survey konsumen dan analisa kredit agar
konsumen yang terjaring benar-benar layak.
Manajemen Resiko Perseroan merupakan
metode yang tersusun secara logis dan
sistematis dari suatu rangkaian kegiatan yang
terdiri dari penetapan konteks, identifikasi,
analisa, evaluasi, pengendalian serta
komunikasi resiko.
Proses ini diterapkan di semua tingkatan
kegiatan, jabatan, proyek ataupun asset
Perseroan. Implementasi manajemen resiko
pada Perseroan telah memberikan banyak
manfaat pada setiap awal kegiatan. Salah
satunya adalah dapat mengurangi peluang
terjadinya resiko. Peran penerapan
manajemen resiko dalam diharapkan pula
dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
yang terjadi begitu cepat,
mengembangkan
The implementation of risk management has
always been an integral part of accomplishing
the Company management system. This risk
management process is one of the many steps
taken by the Company in order to create
continuous improvement.
Risk management has a very important role in
the Companies to increase profits, business
continuity becomes more positive and still
survive in an era of intense competition.
Risk management is intended to identify,
measure, while managing the risks faced by
the Company in order to avoid the losses that
much more. Analysis of risk management
includes accounts receivable, interest, product,
quality of collateral, consumer, and so on.
The results of this analysis will be used as a
marketing strategy planning.
The main function of risk management is to
reduce the default rate ratio, by applying sales
control, especially when the consumer survey
and analysis of credit for consumers who
netted really worth.
Risk Management The Company is structured
method logically and systematically from a
series of activities which consists of defining
the context, identification, analysis,
evaluation, control and communication of
risk.
This process is applied in all levels of activity,
position, project and even with Company`s
asset. The implementation of risk
management in Company has provided many
benefits to the start of each Company‘s
activity. One of them is by reducing the
chances of risk. The role of risk management
implementation is expected to be able to
anticipate on the environmental changes
that so quickly, develop
MANAJEMEN RESIKO
Risk Management
128
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tata Kelola Usaha, dan mengamankan sumber
daya dan aset yang dimiliki oleh Perseroan.
Dalam penerapan manajemen resiko
Perseroan memiliki gambaran yang jelas
mengenai fungsi dan tugasnya, antara lain
wajib berkoordinasi dan bekerjasama dalam
mensosialisasikan kebijakan yang akan
memelihara hubungan kerja yang baik antara
para mitra bisnis dan pemangku kepentingan.
Setiap pelaporan pelanggaran dicatat dan
ditindak lanjuti untuk didistribusikan kepada
semua unit kerja terkait untuk mencegah
terjadinya pelanggaran serupa dimasa akan
datang. Untuk meminimalkan resiko
terjadinya pelanggaran tersebut, Perseroan
menerapkan suatu prosedur standar (SOP)
yang berkesinambungan akan terus menerus
disesuaikan dan diperbarui sesuai dengan
peraturan OJK dan peraturan pasar modal
serta regulator lain yang terkait.
RISIKO USAHA
Resiko Kredit
Pengelolaan risiko kredit Perseroan dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
Menerapkan prinsip kehati-hatian, dengan
melakukan prinsip Zero Defect yang
dimulai dari awal prosedur kerja.
Perseroan menerapakan proses pemberian
kredit yang ketat, antara lain dengan
melakukan verifikasi data dan survey baik
itu calon konsumen dan produk yang
akan dibiayai. Prinsip 5C sudah
merupakan standard kerja dalam setiap
analisa kelayakan konsumen. Pemilihan
dan analisa dealer merupakan kesatuan
dari analisa persetujuan proses pemberian
kredit.
Analisa calon konsumen dan pemantauan
kondisi konsumen secara menyeluruh,
diantaranya dalam memantau karakteristik
pembayaran angsuran konsumen, status
jaminan dan kondisi-kondisi yang dapat
mempengaruhi sumber penghasilan
konsumen, sehingga permasalahan yang
timbul dapat diantisipasi sedini mungkin.
Corporate Governance and protecting the
resources and assets of Company.
In the application of risk management the
Company has a clear picture of the functions
and duties, among others shall coordinate
and cooperate in promoting policies that will
maintain a good working relationship
between the business partners and
stakeholders. Each reporting violations are
recorded and followed up to be distributed to
all related units to prevent future similar
violations will come. To minimize the risk of
such breach, the Company adopted a
standard procedure (SOP) will be sustained
and updated continuously adjusted in
accordance with OJK rules and regulations of
the capital market and other related
regulators.
BUSINESS RISK
Risk of Failure to Achieve Projection
Perseron credit risk management is done by
taking into account the following matters:
Applying the precautionary principle, the
principle of Zero Defect doing that starts
from the beginning of the working
procedures. Company applying strict
credit loan process, among others, by
verifying whether the data and survey
potential customers and products that will
be funded. 5C principle is already a
standard work in any consumer feasibility
analysis. Selection and analysis of the
dealer is the unity of the analysis process
credit approval.
Analysis of prospective consumers and
consumers overall condition monitoring,
including in monitoring the characteristics
of consumer installment payment,
warranty status and conditions that may
affect consumer income source, so that the
problems that arise can be anticipated as
early as possible.
129
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Melaksanakan strategi penagihan yang
efektif dan efisien. Setiap konsumen
diwajibkan untuk melakukan pembayaran
angsuran melalui cara-cara pembayaran
yang telah disediakan oleh Perseroan.
Aktivitas penagihan secara langsung
terpaksa dilakukan jika ada konsumen
yang melanggar kontrak pembiayaan dan
tidak mempunyai itikad baik untuk
menyelesaikan kewajibannya. Strategi ini
untuk mengantisipasi dan mencegah
terjadinya piutang tidak tertagih yang
berpotensi menurunkan laba usaha
Perseroan.
Memperkuat pengawasan internal
Perseroan dengan meningkatkan kinerja
tim Audit Internal. Setiap laporan yang
menyatakan adanya penyimpangan
ditindak – lanjuti oleh manajemen,
memberikan sanksi bila diperlukan dan
memperbaiki SOP untuk antisipasi.
Resiko Tidak Tercapainya Proyeksi
Menghasilkan laba merupakan tantangan bagi
setiap Perseroan. Oleh sebab itu, Perseroan
selalu berusaha meningkatkan proyeksi
pendapatan dalam upaya meyakinkan
investor bahwa kegiatan usaha tetap berjalan
lancar. Tidak tercapainya target kenaikan laba
bersih yang telah diproyeksikan untuk tahun
berikutnya dapat mengurangi tingkat
pengembalian investasi yang diharapkan oleh
Pemegang Saham.
Resiko tidak tercapainya proyeksi dikelola
dengan cara meningkatkan kompetensi SDM
terkait, penyesuaian portofolio pembiayaan,
dan perbaikan strategi Perseroan.
Resiko Operasional
Resiko operasional disebabkan oleh
berkurangnya tingkat efektifitas dari sistem
operasional, prosedur maupun kendali dari
Perseroan. Apabila resiko ini tidak dapat
dikendalikan, maka akan berakibat pada
terganggunya kelancaran operasional dan
mutu pelayanan kepada nasabah sehingga
dapat berdampak pula terhadap menurunnya
kinerja dan daya saing Perseroan.
Implement effective strategies and efficient
collection. Every consumer is required to
make installment payments through
means of payment which has been
provided by the Company. Direct billing
activity had to be done if there are
consumers who violates an existing
contract and do not have good intention
for completing its obligations. The strategy
is to anticipate and prevent the occurrence
of doubtful accounts that could
potentially reduce the profits of the
Company.
Strengthen internal controls of the
Company to improve the performance of
the Internal Audit team. Any reports of
irregularities followed - up by
management, imposing sanctions if
necessary and improve the SOP for
anticipation.
Risk of Failure to Achieve Projection
Generate profit is a challenge for the
Company. Therefore, the Company is always
trying to increase the revenue projections in
an effort to reassure investors that the business
continues to run smoothly. Failure to achieve
the target net profit growth projected for next
year reduce the expected rate of return on
investment by Shareholders.
The risk of not achieving the projected
managed by increasing the competence of HR
related, financing portfolio adjustment, and
repair strategies of the Company.
Operational Risk
Operational risk due to the reduced level of
effectiveness of operational systems,
procedures and controls of the Company. If
this risk can‘t be controlled, it will result in a
disruption of smooth operations and quality
customer services that can have an impact on
decreasing the performance and
competitiveness of the Company.
130
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Resiko operasional dikelola dengan cara
sebagai berikut :
Memberikan pemahaman yang jelas
kepada semua lini yang terkait terhadap
risiko yang melekat pada setiap tahapan
proses kegiatan operasional.
Membuat pembagian tugas yang jelas dan
terpisah antara pelaksana dan kontrol.
Meningkatkan kesempurnaan operational,
mengoptimalkan penggunaan teknologi
dalam melaksanakan operasional
Perseroan, dan meningkatkan kompetensi
SDM terkait.
RISIKO PERUBAHAN KONDISI
EKONOMI
Perkembangan kondisi ekonomi Indonesia
yang disebabkan dari banyaknya faktor antara
lain terjadinya inflasi, kenaikan suku bunga,
dan naik turunnya nilai tukar Rupiah terhadap
dolar AS atau mata uang lainnya dapat
mempengaruhi kinerja pembiayaan.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Pergerakan yang signifikan dari tingkat suku
bunga bank dan kurs mata uang sangat
berpengaruh pada pembiayaan yang
berdampak pada hasil kinerja Perseroan.
Resiko tingkat suku bunga dikelola dengan
cara peningkatan kompetensi SDM terkait,
penyesuaian portofolio pembiayaan dan terus
menerus melakukan penyesuaian tingkat suku
bunga yang bersaing.
Risiko Pasar
Dalam upaya mempertahankan pasar, risiko
ini dihadapi dengan jalan membina hubungan
baik dan pelayanan yang cepat baik kepada
dealer maupun konsumen dan mitra kerja
lainnya.
Operational risk is managed in the following
way:
Provide a clear understanding to all lines
related to the risks inherent in each stage
of operations.
Make a clear division of tasks and separate
between implementers and control.
Improve operational excellence, optimize
the use of technology in implementing the
Company's operations, and improve
human resource competencies related.
RISK OF CHANGES IN ECONOMIC
CONDITIONS
The development of Indonesian economic
conditions resulting from many factors such as
inflation, higher interest rates, and the
increase and decrease of the rupiah against the
U.S. dollar or other currencies may affect the
performance of the financing.
Interest Rate Risk
Significant movement of bank rate and
currency exchange rate influence the financing
impact on the Company's performance results.
Interest rate risk is managed by means of an
increase in HR related competencies, financing
portfolio adjustments and continuously
adjusting competitive interest rates
Market Risk
In an effort to maintain the market, the risks
faced by the relationship is good and fast
service to both dealers and consumers and
other partners.
131
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
RISIKO IKLIM POLITIK
Setelah Indonesia berhasil mengadakan
PEMILU tahun 2014 dan telah terbentuknya
pemerintahan yang baru, Perseroan optimis
Indonesia akan mengalami pertumbuhan
ekonomi pada sektor perbankan, sektor
industri, dan sektor bisnis yang sama baiknya
dengan negara maju lainnya yang nantinya
akan mempengaruhi kinerja operasional
perusahaan pembiayaan di Indonesia
termasuk kinerja Perseroan.
Resiko Peraturan Pemerintah
Resiko yang dihadapi Perseroan berkaitan
dengan perubahan peraturan pemerintah
adalah disebabkan oleh kelalaian Perseroan
dalam mematuhi peraturan-peraturan baru
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Risiko ini dapat diatasi dengan aktif mengikuti
perkembangan perubahan peraturan
pemerintah, mengikuti seminar yang
diselenggarakan pihak terkait dan mengubah
prosedur kerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
RISIKO KOMPETISI
Pada saat ini dunia usaha khususnya industri
pembiayaan menjadi semakin kompetitif
dengan masuknya sektor perbankan ke dalam
industri ini. Perusahaan pembiayaan yang
mempunyai hubungan langsung dengan
industri hulu akan menjadi tantangan
tersendiri bagi Perseroan untuk mengolah
strategi kompetisi dalam upaya
mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam
beberapa kasus dibutuhkan tindakan yang
memiliki dampak jangka pendek dan
meminimalisasi turunnya marjin pendapatan.
POLITICAL CLIMATE RISK
After Indonesia managed to hold a general
election in 2014 and has been the formation
of new government, the Company is
optimistic Indonesia will sustain growth in the
banking sector, industrial sector, and the
business sector as well as other developed
countries which will affect the operational
performance of finance companies in
Indonesia, including the Company's
performance.
Government Regulatory Risk
Risks faced by the Company relating to
changes in government regulation is caused by
the negligence of the Company to comply
with the new regulations set by the
government.
This risk can be mitigated by actively
participating in the development of changes
in government regulations, following a
seminar organized by related parties and
change working procedure in accordance with
applicable regulations.
COMPETITION RISK
In the current business world, especially the
finance industry is becoming increasingly
competitive with the entry of the banking
sector in this industry. Finance companies that
have a direct connection with the upstream
industry will be a challenge for the Company's
strategy to cultivate the competition in order
to maintain its market share. In some cases it
takes actions that have a negative short-term
impact on earnings marjin.
132
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Resiko Perpindahan Tenaga Kerja Profesional
Setiap perusahaan mengakui bahwa sumber
daya manusia adalah aset terpenting
Perseroan. Keberhasilan atau kegagalan
Perseroan tergantung pada kualitas tenaga
kerjanya. Perpindahan tenaga kerja
professional yang dimiliki Perseroan ke
perusahaan lain, terlebih lagi ke perusahaan
kompetitor yang memiliki kegiatan sejenis
dengan Perseroan dapat memberikan
pengaruh negatif terhadap kinerja dan
reputasi Perseroan.
RIsiko ini dikelola dengan menerapkan sistem
reward and punishment yang adil, bijaksana
dan bersaing, serta memberikan peluang dan
jenjang karir yang jelas kepada karyawan
Perseroan.
RISIKO KEPATUHAN
Untuk mengelola risiko kepatuhan Perseroan
melakukan hal-hal di bawah ini :
Menerapkan system pengendalian internal
secara konsisten dan persisten.
Mengadakan system reward and
punishment yang jelas dan tegas sesuai
ketentuan Perseroan yang berlaku.
Komite Audit, Internal Audit dan Komite
Kredit bertugas sebagai penilai
independen terhadap kepatuhan
pelaksanaan kebijakan dan peraturan
Perseroan dan Peraturan Pemerintah.
Melakukan sosialisasi Peraturan
Perusahaan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
Risk of Professional Workforce Migration
Every company recognizes that human
resources are the most important asset of the
Company. The success or failure of the
Company depends on the quality of its
workforce. Professional workforce
displacement of the Company to another
company, moreover, to the company
competitors who have similar activities by the
Company may negatively impact the
Company's performance and reputation.
This risk is managed by applying a reward
system that is fair, prudent and competitive,
as well as providing opportunities and a
distinct career path to employees of the
Company.
COMPLIANCE RISK
To manage the Company's compliance risk
doing things below:
Applying the internal control system is
consistent and persistent.
Conducting system of reward and
punishment clear and unequivocal
according applicable Company
provision.
Audit Committee, Internal Audit and
Credit Committees served as independent
appraiser to compliance of policies and
regulations of the Company and
Government Regulation.
Regulation socializing Company
continuously and sustainably.
133
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
134
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
135 Pernyataan Pertanggung Jawaban
Declaration of Responsibility
135
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
Eko Hartono Presiden Komisaris President Commissioner
Odang Muchtar Presiden Direktur / President Director
Yugi Prayanto Komisaris Independent Commissioner Independent
Euodia Dewajanti Direktur / Director
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Dewan Direksi The Board Of Directors
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN
31 DESEMBER 2015 PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK
DECLARATION OF BOARD COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS IN RELATION TO RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORT DECEMBER 31, 2015 OF PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We the undersigned hereby certify that all information contained in the 2015 Annual Report of PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK has been comprehensively elaborated and we fully responsible for the accuracy of content of the Company Annual Report.
This is a sworn statement.
136
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
137
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
138
Annual Report
PT Danasupra Erapacific Tbk
139 Laporan Auditor Independen
Independent Auditor Report
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Financial statements with independent auditors’ report as of December 31, 2015, 2014 and January 1,2014/December 31, 2013 and for the years ended December 31, 2015, 2014 and January 1,2014/December 31, 2013
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2015, 2014 AND JANUARY 1, 2014/DECEMBER 31, 2013
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ………………………………. 1-2 …………………….. Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Statements of Profit or Loss and Other Penghasilan Komprehensif Lain ……………..………. 3 ....................................... Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………………..…………... 4 ……………………. Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas ………………. ………………………. 5 ……………………………. Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan .......................……… 6-68 …………………... Notes to the Financial Statements
*********************
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2015, 2014 dan
1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ 31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2014/ Catatan/ December 31, December 31, December 31, Notes 2015 2014 2013
ASET ASSETS
Kas dan bank 2b,4,22,24 Cash and banks Pihak ketiga 392.437.530 239.183.138 666.453.886 Third parties Penempatan jangka pendek 2b,5,22,24 Short-term investments Pihak ketiga 24.379.500.000 26.770.750.000 22.663.500.000 Third parties Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 2l,26 receivables Pihak berelasi 2b,2c,6, 393.850.866 562.165.767 - Related party Pihak ketiga Third parties
- setelah dikurangi 21,22,24 - net of allowance cadangan kerugian for impairment losses penurunan of Rp 62,121,454, Nilai sebesar Rp 62.121.454, Rp 53,755,155, Rp 53.755.155 dan Rp 25,150,096 Rp 25.150.096 pada as of December 31, tanggal 31 Desember 2015, 2015, 2014 and 2014 dan 2013 5.756.173.110 4.759.594.594 2.489.859.505 2013 Tagihan anjak piutang- 2b,2d,7, Factoring receivables - setelah dikurangi net of allowance cadangan kerugian 21,22,24 for impairment penurunan nilai sebesar losses amounted to Rp 50.000.000 pada tanggal Rp 50,000,000 31 Desember 2015 dan as of December 31, 2015 Rp 43.750.000 pada tanggal and Rp 43,750,000 as of 31 Desember 2014 December 31, 2014 dan 2013 and 2013 Pihak ketiga 19.950.000.000 17.456.250.000 17.456.250.000 Third parties Biaya dibayar dimuka 2e 44.688.233 83.534.367 25.074.364 Prepaid expenses Piutang lain-lain 2b,8,22,24 Other receivables Pihak ketiga 953.679.489 1.002.005.179 1.301.934.217 Third parties Aset tetap - 2f,9 Fixed assets - Setelah dikurangi akumulasi net of accumulated penyusutan sebesar depreciation of Rp 417.523.156, Rp 417,523,156, Rp 379.137.398 dan Rp 379,137,398 and Rp 374.233.109 pada tanggal Rp 374,233,109 as of 31 Desember 2015, 2014 dan December 31, 2015, 2014 2013 11.448.100 48.533.858 122.632.296 and 2013 Aset pajak tangguhan - neto 2i,13,27 59.742.915 318.251.877 1.969.145.854 Deferred tax assets - net Aset lain-lain 10 88.294.564 62.096.662 59.188.752 Other assets
JUMLAH ASET 52.029.814.807 51.302.365.442 46.754.038.874 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(continued) December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ 31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2014/ Catatan/ December 31, December 31, December 31, Notes 2015 2014 2013
LIABILITAS DAN LIABILITIES AND EKUITAS EQUITY LIABILITAS LIABILITIES
Utang Iain-lain 2b,11,22,24 129.301.950 118.908.390 89.023.213 Other payables Beban masih harus dibayar 2b,12,22,24 99.107.397 142.010.234 109.786.159 Accrued expenses Utang pajak 2i,13 169.714.597 74.881.215 106.844.475 Taxes payable Liabilitas pajak tangguhan 21,13,27 218.135.925 215.107.930 218.225.118 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan pasca kerja Benefit-post-employment karyawan 2g,14,27 261.583.502 160.719.565 105.544.699 liabilty
JUMLAH LIABILITAS 877.843.371 711.627.334 629.423.664 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham - Share capital - nilai nominal Rp 50 per par value Rp 50 saham pada tanggal per share as of 31 Desember 2015 dan December 31, 2015 Rp 500 per saham pada and Rp 500 per share tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, dan 2013 2014 and 2013 Modal dasar Authorized capital - 2.000.000.000 saham pada 2.000.000.000 shares - tanggal 31 Desember 2015 as of December 31, 2015
dan 200.000.000 saham and 200.000.000 shares pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014 dan 2013 2014 and 2013
Modal ditempatkan dan Issued and fully disetor penuh paid capital - 676.000.000 saham pada 676.000.000 shares -
tanggal 31 Desember 2015 as of December 31, 2015 dan 67.600.000 saham and 67.600.000 shares pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014 dan 2013 15 33.800.000.000 33.800.000.000 33.800.000.000 2014 and 2013
Modal disetor lainya 16 (202.810.333) (202.810.333) (202.810.333) Other paid in capital Saldo laba 27 Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 25 2.300.000.000 2.050.000.000 1.800.000.000 Appropriated Belum ditentukan
penggunaannya 15.293.398.816 14.921.073.257 10.674.651.770 Unappropriated Penghasilan (rugi) Other comprehensive
komprehensif lainnya 2g,27 (38.617.047) 22.475.184 52.773.773 income (loss)
JUMLAH EKUITAS 51.151.971.436 50.590.738.108 46.124.615.210 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 52.029.814.807 51.302.365.442 46.754.038.874 EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
3
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF PROFIT AND LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME Years Ended
December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2015/ Catatan/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 Notes December 31, 2014
PENDAPATAN INCOME Pembiayaan konsumen 770.811.114 2c,2h,17,21 278.753.550 Consumer financing Anjak piutang 2.492.333.335 2d,2h,17,21 2.484.027.778 Factoring Lain-lain - bersih 667.961.416 2h,18 6.047.382.815 Others-net
Jumlah pendapatan 3.931.105.865 8.810.164.143 Total income
BEBAN EXPENSES Umum dan administrasi 2.750.021.338 2f,2g,2h,19,27 2.633.032.438 General and administrative Pembentukan cadangan kerugian Provision for impairment losses penurunan nilai piutang 14.616.299 2b,6,7 28.605.059 on receivables
Jumlah beban 2.764.637.637 2.661.637.497 Total expenses
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOME PAJAK PENGHASILAN 1.166.468.228 6.148.526.646 TAX EXPENSE BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSE - Kini (273.878.250) - Current - - Tangguhan (270.264.419) 2i,13,27 (1.652.105.159) Deferred -
LABA TAHUN BERJALAN 622.325.559 4.496.421.487 INCOME FOR THE YEAR RUGI KOMPREHENSIF LAIN (61.092.231) 2g,13 (30.298.589) OTHER COMPREHENSIVE LOSS
JUMLAH LABA TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF INCOME FOR TAHUN BERJALAN 561.233.328 4.466.122.898 THE YEAR
LABA PER SAHAM DASAR 0,83 20 66,07 BASIC EARNINGS PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to financial statements form an integral part of
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. these financial statements
4
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Penghasilan (rugi)
Modal saham Saldo laba telah Saldo laba belum komprehensif ditempatkan dan Modal disetor ditentukan ditentukan lain/ disetor penuh/ lainya/ penggunaanya/ penggunaanya/ Other Catatan/ Issued and fully Other paid-in Retained earnigs- Retained earnigs- comprehensive Jumlah ekuitas/ Note paid share capital capital appropriated unapproriated income (loss) Total equity
Saldo, 1 januari 2014 33.800.000.000 (202.810.333) 1.800.000.000 10.674.651.770 52.773.773 46.124.615.210 Balance as of January 1, 2013 Penyisihan laba tahun berjalan untuk cadangan 25 - - 250.000.000 (250.000.000) - - Appropriation for reserve Kerugian aktuarial yang belum diakui - - - - (34.626.959) (34.626.959) Unrealized actuarial loss Pajak tangguhan - - - - 4.328.370 4.328.370 Deferred tax Laba tahun berjalan - - - 4.496.421.487 - 4.496.421.487 Comprehensive income for the year
Saldo, 31 Desember 2014 33.800.000.000 (202.810.333) 2.050.000.000 14.921.073.257 22.475.184 50.590.738.108 Balance as of December 31, 2014 Penyisihan laba tahun berjalan untuk cadangan 25 - - 250.000.000 (250.000.000) - - Appropriation for reserve Kerugian aktuarial yang belum diakui - - - - (69.819.693) (69.819.693) Unrealized actuarial loss Pajak tangguhan - - - - 8.727.462 8.727.462 Deferred tax Laba tahun berjalan - - - 622.325.559 - 622.325.559 Comprehensive income for the year
Saldo, 31 Desember 2015 33.800.000.000 (202.810.333) 2.300.000.000 15.293.398.816 (38.617.047) 51.151.971.436 Balance as of December 31, 2015
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2015 and 2014
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2015/ Catatan/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 Notes December 31, 2014
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pembiayaan Receipt from konsumen 4.531.339.958 1.809.614.700 consumer financing Penerimaan dari anjak piutang 15.541.861.112 2.729.333.333 Receipt from factoring Pembayaran untuk pembiayaan Payment for consumer konsumen (4.543.820.000) (4.385.655.750) financing Pembayaran anjak piutang (15.500.000.000) - Payment for factoring Pembayaran pajak (210.337.468) (31.963.260) Payment of taxes Pembayaran untuk beban Payment for general and umum dan administrasi (2.653.355.439) (2.553.518.021) administrative expenses Penerimaan lain-lain 1.641.816.229 3.308.322.250 Receipt from others
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by (digunakan untuk) (used in) Operating Aktivitas Operasi (1.192.495.608) 876.133.252 Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Pembelian surat berharga (18.535.250.000 ) (12.050.800.000 ) Purchase of marketable securities Penjualan surat berharga 19.882.300.000 10.760.000.000 Sale of marketable securities Proceeds from sale Hasil penjualan aset tetap - 2.000.000 of fixed assets Pembelian aset tetap (1.300.000 ) 9 (14.604.000) Purchase of fixed assets
Kas Neto Diperoleh Net Cash Provided by (digunakan untuk) (used in) Investing Aktivitas Investasi 1.345.750.000 (1.303.404.000) Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN BANK 153.254.392 (427.270.748) CASH AND BANKS KAS DAN BANK CASH AND BANKS AT AWAL TAHUN 239.183.138 4 666.453.886 BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK CASH AND BANKS AT AKHIR TAHUN 392.437.530 4 239.183.138 END OF YEAR
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. U M U M 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a . Establishment of the Company
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Elliza, S.H., No. 65, tanggal 11 Nopember 1994. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-1.101.HT.01.01.Th.95 tanggal 25 Januari 1995, dan diumumkan dalam Berita Negara No.15 Tambahan No.913, tanggal 22 Februari 2000. Akta Perusahaan terbaru adalah akta No. 60 tanggal 21 Oktober 2015 oleh Notaris Hannywati Gunawan, SH., mengenai berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Berdasarkan Akta Notaris Refizal, SH No. 12, tanggal 18 Januari 2000 dilakukan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal. Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C-1248.HT.01.04. Th.2000 tanggal 3 Februari 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara No.99 Tambahan No.7586, tanggal 12 Desember 2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 3646 tanggal 24 Juni 2015 tentang perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yaitu dengan POJK Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, POJK Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan POJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0939742.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 29 Juli 2015.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 65 of Elliza S.H., on November 11, 1994. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1.101.HT.01.01.Th.95 dated January 25, 1995, and was published in the State Gasette No.15 Supplement No.913, dated February 22, 2000. The Company latest notarial deed is notarial deed No. 60 of Notary Hannywati, S.H., dated October 21, 2015 about Extraordinary Shareholders General Meeting.
Based on notarial deed No. 12 of Notary
Refizal, SH, dated January 18, 2000, the
Company's status has been changed to a
public listed Company with an increase
in authorized capital, changes in the share
par value and initial public offering of its
shares through capital market. These
amendments were approved by the Minister
of Law and Legislation of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. C-
1248.HT.01.04. Th.2000 dated February
3, 2000 and was published in the State
Gazette No.99 Supplement No.7586, dated
December 12, 2000.
Articles of Association has been amended several times, the latest by Notarial Deed No.3646 dated June 24, 2015 of Rudy Siswanto, S.H., concerning the changes of the entire Articles of Association to conform with Regulations of the Financial Services Authority is to POJK Nomor 29 / POJK.05 / 2014 Regarding Business Finance Company, POJK Nomor 32 / POJK.04 / 2014 about the Plans and the Implementation of the General Meeting of Shareholders of Listed Company, and POJK Nomor 33 / POJK.04 / 2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Listed Company. The amendment was received and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights in its Letter No. AHU-0939742.AH.01.02. Tahun 2015 dated July 29, 2015.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. U M U M (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Serta diterima dan dicatat dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-3568868.AH.01.11.Tahun.2015 tertanggal 21 Oktober 2015.
1. GENERAL (continued)
a. The Company’s establishment (continued) Recorded in the database System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-3568868.AH.01.11.Tahun.2015 dated October 21, 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang Pembiayaan, dalam bentuk penyediaan dana atau modal berupa : a. Pembiayaan Investasi, b. Pembiayaan Modal Kerja dan c. Pembiayaan Multiguna. Penyesuaian perubahan kegiatan usaha ke dalam Anggaran Dasar Perusahaan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 24 Juni 2015.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of: a. Financing Investment, b. Working Capital Financing and c. Multipurpose Financing. Adjustment for changes of business activities into the Company‟s Articles of Association conducted through the Extraordinary General Shareholders‟ Meeting (“EGMS”) on Juny 24, 2015.
Perusahaan telah memperoleh ijin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 439/KMK.017/1995 tanggal 14 September 1995. Perusahaan berkedudukan dan berkantor di Equity Tower lantai 49, Sudirman Central Business District (SCBD) Lot 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995.
The Company obtained its operating license from the minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.439/KMK.017/1995 date September 14, 1995.
The Company’s domicile is at Equity Tower 49
th floor, Sudirman Central Business District
(SCBD) Lot 9, Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53, jakarta 12190. The Company started its commercial operations in 1995.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. U M U M (lanjutan)
b. Penawaran umum efek Perusahaan
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 60 tanggal 21 Oktober 2015 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, para Pemegang Saham menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perusahaan mengenai pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (stock split)
dengan perbandingan 1:10 sehingga merubah nilai nominal saham dari sebesar Rp 500 (nilai penuh) per lembar saham menjadi sebesar Rp 50 (nilai penuh) per lembar saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari semula sebanyak 200.000.000 lembar saham menjadi sebanyak 2.000.000.000 lembar saham dan Modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula 67.600.000 saham menjadi 676.000.000 saham.
Serta diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0976292.Tahun.2015 tertanggal 30 Oktober 2015.
1. GENERAL (continued)
b. Initial public offering of the Company’s stock
Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company as covered by Notarial deed No. 60 dated 21 October 2015 of Hannywati Gunawan, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved the amendment to Paragraphs 1 and 2 of Article 4 of the Articles of Association concerning the changes in par value of the Company’s share (stock split) from Rp 500 (full amount) per share to Rp 50 (full amount) per share, thus, resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 200,000,000 shares to 2,000,000,000 shares and the issued and fully paid from the previously 67,600,000 shares to 676,000,000 shares.
Recorded in the database System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0976292.Tahun.2015 dated October 30, 2015.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan karyawan
c. Boards of Commissioners, Directors, audit Committee and employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan manajemen kunci Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as Company’s key management as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Eko Hartono : President Commissioner
Komisaris Independen : Yugi Prayanto : Independent Commissioner Dewan Direksi Board Commissioner Presiden Direktur : Odang Muchtar : President Director
Direktur : Euodia Dewajanti : Director
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the composition of the Company's Audit Committee are as follows:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. U M U M (lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit
dan karyawan (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
c. Boards of Commissioners, Directors, audit Committee and employees (continued)
Komite Audit Audit Committee Ketua Komite Audit : Yugi Prayanto : Head of Audit Committee
Anggota : Dian Sandrawaty Tjachjadi : Member Haryono
Komite Audit dibentuk berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris No. 001/SK/KOM/VI/2006 tanggal 7 Juni 2006 dalam rangka memenuhi surat keputusan ketua BAPEPAM No. Kep/29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. Susunan Komite Audit terakhir kali diubah berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris No. 001/SK/KOM/IV/2013 pada tanggal 1 April 2013.
The Audit Committee was established based on decision letter of Commissioner No. 001/SK/KOM/VI/2006 dated June 7, 2006 in order to fulfill the decision letter of Chairman of BAPEPAM No. Kep/29/PM/2004 dated September 24, 2004. The Audit Committee was changed based on decision letter of Board of Commisioners No. 001/SK/KOM/IV/2013 dated April 1, 2013.
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebanyak 7 karyawan. Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direktur Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 1.246.247.400 dan Rp 1.238.271.000 pada tahun 2015 dan 2014.
The number of employees of the Company as of December 31, 2015 and 2014 are 7 employees. Total compensation received by the Board of Commisioners and Directors of the Company amounted to Rp 1,246,247,400 and Rp 1,238,271,000 in 2015 and 2014, Respectirely.
d. Penyelesaian laporan keuangan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi pada tanggal 14 Maret 2016.
d. Completion of the financial statements The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of financial statements that were completed and authorized on March 14, 2016.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial
statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM-LK’s Decision No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali laporan arus kas dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been prepared on the accrual basis of accounting except for the statements of cash flows and using the historical cost concept, except as disclosed in the relevant notes to the financial statements.
Laporan arus kas menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information of cash receipts and payments of cash and bank classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian taksiran dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 3.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 3.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the financial statements is Rupiah, which is the functional currency.
b. Instrumen keuangan b. Financial instruments
Perusahaan menerapkan PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The Company adopted SFAS No. 50, “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Instrumen keuangan (lanjutan) b. Financial instruments (continued)
PSAK No. 50, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam instrumen keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed.
The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial instruments and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan.
SFAS No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides
PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing - masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Perusahaan selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko tersebut.
the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships. SFAS No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Company is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Company manages those risks.
i. Aset keuangan i. Financial assets
Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Initial recognition Financial assets within the scope of the SFAS No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Instrumen keuangan (lanjutan) b. Financial instruments (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan pada tanggal perolehan, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.
At initial recognition, the Company’s financial assets are measured at fair values plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets on the date of origin, except in the case of financial assets which are relorded at fair value through profit or loss. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dan pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, penempatan jangka pendek, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of consumer financing income for transaction costs related to financial assets. The Company’s financial assets consist of cash and bank, short-term investments, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi.
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Subsequent measurement The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets at fair value through
profit or loss.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income.
• Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan adalah jumlah aset atau Iiabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kas dan bank, sebagian penempatan jangka pendek, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain termasuk dalam kategori ini.
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE). Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
The amortized cost of a financial asset is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment. Cash and bank, a part of short-term investments, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivables are include in this category.
• Held-to-maturity (HTM) investments
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the at amortized cost using the effective interest rate method (EIR). This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.
Gains and losses are recognized in the statements of profit or loss and aother comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan).
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan sejenis ini.
• Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Investasi yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: - Investasi pada saham yang tidak
tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
The Company does not have financial assets of this type.
• Available-for-sale (AFS) financial
assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
The investments classified as AFS are as follows:
- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.
- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan sejenis ini.
The Company does not have financial assets of this type.
Objective evidence that financial assets are impaired include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter into bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
• Aset keuangan diperdagangkan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Investasi dalam obligasi dan saham termasuk dalam kategori ini.
Penurunan nilai
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan.
Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
• Trading financial assets
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in statements of profit and other comprehensive income.
Investments in bond and stocks are included in this category.
Impairment
At each statement of financial position date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company's financial assets are impaired.
Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably. Objective evidence that financial assets are impaired include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter into bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
defaults in the group.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai (lanjutan)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan atas nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakter risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang dikurangi nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan penurunan nilai terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Impairment (continued)
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant or collectively for financial assets that are not individually significant.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial assets,whether significant or not, the assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not include in a collective assessment of impairment. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying amount of the financial asset is reduced through the us of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivable, together with the associated allowance are written of when there is no realistic prospect of future recovery and all colateral have been realized or have been transferred to the Company.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai (lanjutan)
Jika pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang diakui sebelumya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Impairment (continued) If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
The reversal shall not result in carrying amount of the financial asset that exceeds what the amotized cost would have been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.
ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge as appropriate. As at the reporting dates, the Company has no other financial liabilties other than those classified as payables. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas penerbitan liabilitas keuangan. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
At initial recognition, the Company’s financial liabilities are measured at fair values plus transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities. Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
ii. Financial liabilities (continued)
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
iii. Penghentian pengakuan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitias secara terpisah.
iii. Derecognition The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when the Company transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if it does not retain control over the asset.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
iii. Penghentian pengakuan (lanjutan)
Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
iii. Derecognition (continued) The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pembiayaan konsumen pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
The Company writes off a consumer financing receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.
iv. Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
iv. Offsetting Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
v. Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu Iiabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
v. Fair value measurement Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction on the measurement date.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
v. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial Instruments (continued)
v. Fair value measurement (continued)
When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm's length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).
Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perusahaan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perusahaan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models.
The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument.
The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
v. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
v. Fair value measurement (continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dan pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dan instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dalam suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with the other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data form observable markets. When transaction price provides the best evindence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market date or the transaction is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perusahaan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dan model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perusahaan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the financial instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Company and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing nasabah pada akhir tahun.
The Company determines allowance for impairment losses based on a review of the status of the individual receivable accounts outstanding at the end of the year.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
v. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
Piutang yang tak tertagih dihapusbukukan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
v. Fair value measurement (continued)
Receivables are written-off when they are stated as uncollectible by the Company’s management. Proceeds from receivables prevesiously written-off are recognized as other income at the time of occurrence.
c. Pembiayaan konsumen
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
c. Consumer financing Consumer financing receivables are stated net of unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu kontrak berdasarkan suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the principal amount financed which is recognized as income over the term of the contract based on effective interest rate of the related consumer financing receivables.
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2b).
Consumer financing receivables are classified as loan and receivables, and subsequent to initial recognition, are carried at amortized cost using the effective interest method (Note 2b).
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recognized in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Tagihan anjak piutang
. Transaksi anjak piutang terutama merupakan pengambilalihan tagihan jangka pendek dari nasabah. Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh Perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang.
Tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi retensi dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Perbedaan antara harga pengalihan dan jumlah bersih piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dicatat sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo angsuran bulanan selama periode kontrak. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar akrual. Retensi adalah nilai faktur yang tidak dibiayai oleh Perusahaan kepada konsumen, digunakan untuk menutupi kemungkinan apabila terjadi biaya-biaya yang tidak dibayar oleh konsumen seperti bunga dan denda. Apabila retensi tidak digunakan, maka pada saat pelunasan akan dikembalikan kepada nasabah.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Factoring
Factoring transaction particularly represent the take over of short term receivables from customers. Factoring receivables are recorded at the amounts paid by Company which are computed based on a certain perentage of the receivable value. Factoring receivables are stated at net value after deducting retention and allowance for impairment losses.
The difference between transfer price and net amount of transferable receivables represent unearned interest income and recognized as income at the time of monthly installment falls due during the contract period. Administration income is recognized as income at the time of transaction and factoring income is recorded based on accrual basis. Retention is invoice value which is not financed by the Company to the debtors, used to cover the possibility of expenses unpaid by debtors such as interest and penalty. If retention is not used, then at settlement date it will be returned to the debtors.
e. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
e. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods of benefits using the straight-line method.
f. Aset tetap
Aset tetap diukur dengan model biaya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai.
f. Fixed assets Fixed assets are measured using the cost model, carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Harga perolehan mencakup harga pembelian dan semua beban yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen.
Acquisition costs includes purchase price and any costs directly attributable to bring the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by the management.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
f. Aset tetap (lanjutan)
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Fixed assets (continued)
Depreciation on fixed assets is calculated on the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years
Perabotan dan peralatan kantor 4 Furniture, fixtures and office equipments Kendaraan 4 Vehicles
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama tahun dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.
Repairs and maintenance expenses are charged to the statement of profit or loss and other comprehensive income during the year in which they are incurred. Expenditures that extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalized and depreciated.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan atau pelepasannya.
At each of the end of year, residual value, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berjalan.
When fixed assets are retired or disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the statements of financial position, and the resulting gains or losses are recognized in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it's written down to its recoverable amount which is determined at the higher of net selling price or value in use.
Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
At each of the end of year, residual value, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Imbalan kerja Imbalan pasca kerja
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini memberikan pengaruh terhadap pengakuan dan penyajian terkait dalam laporan keuangan.
g. Employees' benefits Post employment benefits
Effective on January 1, 2015, the Group has retrospectively adopted PSAK No.24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. The revised PSAK has an impact on the measurement and presentation in the financial statements.
Berdasarkan PSAK revisi tersebut, Perusahaan mengakui keuntungan (kerugian) aktuaria yang terjadi di dalam penghasilan komprehensif lain, secara retrospektif. Kebijakan akuntansi Perusahaan sebelumnya yang masih menangguhkan keuntungan (kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan.
Saldo penyisihan diestimasi berdasarkan penyisihan aktuaria sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang menggunakan metode Projected Unit Credit. Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan. Sebagai hasil dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali (Catatan 27).
Based on the revised PSAK, the Company
recognized actuarial gains (losses) in other comprehensive income, applied retrospectively. The Company’s prior accounting policy of deferring the recognition of unrecognized actuarial gains (losses) using the corridor method will no longer be permitted.
The provision are estimated based on the
actuarial calculations in compliance with Labor Law No. 13/2003 using the Projected Unit Credit method. All past service cost are recognized at the earlier of when the amendment/curtailment occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting period.
As a result of adoption of PSAK No. 24
(Revised 2013), the financial statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, and the statement of profit or loss and other comprehensive income, and statement of changes in equity for year ended December 31, 2014 have been restated (Note 27).
Pesangon pemutusan kontrak kerja
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal.
Termination benefits Termination benefits are payable when the employment of an employee is terminated before the normal retirement age.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Imbalan kerja (lanjutan)
Pesangon pemutusan kontrak kerja (lanjutan)
Perusahaan mengakui pesangon ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Employees' benefits (continued) Termination benefits (continued)
The Company recognizes termination benefits when it demonstrates its commitment to terminate the employment of employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is remote. Benefits falling due more than 12 months after the statement of financial position date are discounted to reflect its present value.
h. Pengakuan pendapatan dan beban
Penghasilan dari pembiayaan konsumen, anjak piutang dan penghasilan usaha lainnya diakui pada saat jatuh tempo angsuran bulanan selama periode kontrak.
Pada saat piutang dinyatakan macet, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatan bunganya dan apabila ada realisasi penerimaan hasil tagihan piutang macet tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen dan anjak piutang dijelaskan pula pada kebijakan akuntansi pembiayaan konsumen dan anjak piutang dalam Catatan 2d dan 2e. Beban dibukukan atas dasar akrual (accrual basis).
h. Income and expense recognition
Income received from consumer financing, factoring, and others is recognized when the monthly installment falls due during the contract period. At the time that receivable stated as non-performing, the Company stop recognizing the interest income and if the non-performing receivable has been received later, the amount will be given priority to settle the principal of receivable and the excess value will be recognized as interest income.
Income recognition on consumer financing and factoring have been explained also in the related note on accounting for consumer financing and factoring in Note 2d and 2e.
Expenses are recorded based on accrual basis.
i. Perpajakan
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain kecuali untuk item yang
langsung diakui di ekuitas, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas.
i. Taxation Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income except to the extent it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in equity.
Beban pajak kini adalah utang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Perpajakan (lanjutan)
i. Taxation (continued)
Perusahaan menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Company adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset dan liabilitas pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which resulted in such deferred tax assets and liabilities.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan dan/atau banding, ketika hasil keberatan dan/atau banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received, or if an objection and/or appeal is applied, when the results of the objection and/or appeal are determined.
j. Laba per saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan sebesar 676.000.000 saham dan 67.600.000 saham masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.
j. Earnings per share In accordance wiyh PSAK No. 56, “Earning per Share”, earning per share is computed by dividing income for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year, 676.000.000 and 67,600,000 shares in 2015 and 2014, respectively.
k. Informasi segmen
Segmen operasi menyajikan informasi produk / jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen operasi lain.
k. Segment information Operating segment represents service or product information that are subject to risk and return that are different from those of other operating segments.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Transaksi dengan pihak berelasi
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi, didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak Berelasi”. Bila ada transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: (a) langsung, atau tidak langsung yang melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
(b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;
(c) suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan sebagai venturer;
(d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan;
(e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat
dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
(f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
(g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
l. Transaction with related parties
Transactions with certain parties which are regarded as having special relasionship as defined under SFAS No. 7: “Related Party Disclosures”. If any transactions and balances of accounts with related parties, will be disclosed in the relevant notes to the financial statements.
A party is considered to be related to the Company if: (a) directly, or indirectly through one or more
intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control, with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or, (iii) has joint control over the Company;
(b) the party is an associate of the Company;
(c) the party is a joint venture in which the Company is a venturer;
(d) the party is a member of the key management personnel of the Company or its parent;
(e) the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
(f) the party is an entity that is controlled,
jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
(g) the party is a post employment benefit
plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statement herein.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Perubahan kebijakan akuntansi
Berikut ini adalah standar dan perubahan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 dan relevan dengan Perusahaan. - PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan
Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok
pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
- PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang
diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK ini, antara lain, menghapus
mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klasifikasi dan pengungkapan.
- PSAK 30 (2014): “Sewa yang mengadopsi
dari IAS No. 17 berlaku efektif 1 Januari 2014.
PSAK ini, antara lain menambah klarifikasi
bahwa PSAK 30 menggunakan istilah “nilai wajar” dengan cara yang berbeda dalam beberapa hal dari definisi nilai wajar dalam PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
- PSAK 50 (2014): “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, yang diadopsi dari IAS No. 32, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria
mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
m. Changes in accounting policies The following standard and amendments, which became effective starting January 1, 2015, which are considered relevant to the Company. - SFAS 1 (2013): Presentation of Financial
Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015
This SFAS change the grouping of items
presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
- SFAS 24 (2013): Employee Benefits,
adopted from IAS 19, effective January 1, 2015
This SFAS, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosuresto simple classification and disclosures
- SFAS 30 (2014): Leases are adopted from
IAS No. 17, effective January 1, 2014. This SFAS, among others, additional clarification that IAS 30 uses the term "fair value" in a way that is different in some respects from the definition of fair value in IAS 68: Fair Value Measurement.
- SFAS 50 (2014): “Financial Intruments: Presentasion’, adopted from IAS No. 32, effective January 1, 2015. This SFAS provides deeper criteria on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
- PSAK 55 (2014): “Instrumen Keuangan :
Pengakuan dan Pengukuran”, yang di adopsi dari IAS No. 39, berlaku efektif 1 Januari 2015.
PSAK ini, antara lain, menambah
pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
- PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang
diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK ini memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) POLICIES (continued)POLICIES (continued)
m. Changes in accounting policies (continued)
- SFAS 55 (2014): “Financial Intruments:
Recognition and Measurement”, adopted from IAS No. 39 effective January 1, 2015. This SFAS, among others, provides additional provision for the criteria of non-expiration or non termination of hedging instrument, and provision to account financial intruments at the measurement date and after initial recognition.
- PSAK 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of estimates and assumptions that affect:
- penerapan kebijakan akuntansi; - jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan
pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
- jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
- the application of accounting policies; - the reported amounts of assets and liabilities
and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements;
- the reported amounts of income and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
32
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (Catatan 22).
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (Note 22).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
i. Penurunan nilai aset keuangan
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan dijelaskan di Catatan 2b.v.
a. Key sources of estimation uncertainty i. Impairment losses of financial assets
Financial assets are evaluated for impairment described in Note 2b.v.
ii. Penentuan nilai wajar
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunaan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2b. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgment) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko Iainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
ii. Determining fair values The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2b. For financial instruments that traded infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perusahaan
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perusahaan meliputi penilaian instrumen keuangan.
Kebijakan akuntansi Perusahaan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2b.
Perusahaan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
b. Critical accounting judgments in applying the Company’s accounting policies
Critical accounting judgments made in applying the Company's accounting policies include valuation of financial instruments.
The Company's accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2b.
The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:
• Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis.
• Quoted market price in an active market for an identical instrument.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting
dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perusahaan (lanjutan)
• Teknik penilaian berdasarkan input yang
dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
b. Critical accounting judgments in applying
the Company’s accounting policies (continued)
• Valuation techniques based on
observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
• Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.
• Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument's valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Nilai wajar dari instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Perusahaan menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi.
Fair values of financial instruments that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Company determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
34
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting
dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perusahaan (lanjutan)
Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (continued)
b. Critical accounting judgments in applying
the Company’s accounting policies (continued) Assumptions and inputs used in valuation techniques may include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instruments at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm's length.
4. KAS DAN BANK 4. CASH AND BANKS
Rincian kas dan bank per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of cash and bank as of December 31 are as follows :
2015 2014
Kas 1.700.000 1.349.200 Cash on hand Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties PT Bank Central Asia Tbk 511.986 921.986 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 390.225.544 236.911.952 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah 392.437.530 239.183.138 Total
Pada tahun 2015 dan 2014 tingkat suku bunga bank berkisar antara 0,00% - 2,00% per tahun.
In 2015 and 2014 interest rate for cash in banks ranged from 0,00% - 2,00% per annum.
5. PENEMPATAN JANGKA PENDEK 5. SHORT-TERM INVESTMENTS Akun ini terdiri dari : This account consists of :
2015 2014
Penempatan - Investment - PT Kresna Asset Management 15.667.000.000 15.667.000.000 PT Kresna Asset Management Saham 8.712.500.000 11.103.750.000 Stock
Jumlah 24.379.500.000 26.770.750.000 Total
Penempatan pada PT Kresna Asset Management merupakan pengelolaan aset penempatan jangka pendek oleh PT Kresna Asset Management dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan.
Investment in PT Kresna Asset Management represents fund asset short-term investments by PT Kresna Asset Management for 3 (three) months period.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
35
5. PENEMPATAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Asuransi Mitra Maparya (ASMI) dan PT Kresna Graha Investama Tbk (dahulu PT Kresna Graha Sekurindo Tbk) (KREN) masing-masing sejumlah 750.000, 5.000.000 dan 1.250.000 lembar saham dengan nilai pasar masing-masing saham tersebut pada tanggal 30 Desember 2015 adalah sebesar Rp 37.500.000, Rp 6.025.000.000 dan Rp 2.650.000. Pada tanggal 31 Desember 2015 kerugian yang belum terealisasi atas penurunan nilai saham tersebut adalah sebesar Rp 2.362.450.000 dan keuntungan penjualan saham adalah sebesar Rp 1.318.250.000. Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan investasi saham pada PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) sejumlah 35.250.000 lembar saham dengan harga Rp 8.290.800.000. Nilai pasar saham tersebut pada tanggal 30 Desember 2014 adalah Rp 11.103.750.000 dan keuntungan yang belum terealisasi atas kenaikan nilai tersebut adalah sebesar Rp 2.812.950.000.
5. SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)
In 2015, the Company investments in shares in PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Asuransi Mitra Maparya (ASMI) and PT Kresna Graha Investama Tbk (formerly PT Kresna Graha Sekurindo Tbk) (KREN) amounted to 750,000, 5,000,000 and 1,250,000 shares, respectively with a market value of each share amounting to Rp 37,500,000, Rp 6,025,000,000 and Rp 2,650,000 in December 30, 2015. As of December 31, 2015 the unrealized loss on decline in value of these shares amounted to Rp 2,362,450,000 and gain on sale of the shares during 2015 amounted to Rp 1,318,250,000.
In 2014, the Company invested in PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) amounted to 35,250,000 shares with price of the Rp 8,290,800,000. The market value of the shares in December 30, 2014 amounted to Rp 11,103,750,000 and the unrealized gain on the increase in the fair value of the shares amounted to Rp 2,812,950,000.
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang konsumtif dengan pembayaran angsuran secara periodik. Barang-barang yang dibiayai Perusahaan dalam kontrak pembiayaan konsumen adalah kendaraan bermotor dan rumah dengan saldo masing-masing sebesar Rp 5.893.263.582 dan Rp 318.881.848 pada akhir tahun 2015 dan saldo sebesar Rp 4.973.316.584 dan Rp 402.198.932 pada akhir tahun 2014.
This account represents interest bearing receivables resulting from financing activities in the form of cosumer goods provision with periodic installments. At this moment, the consumer goods which were financed by the Company in the consumer financing contracts are motor vehicles and house with balance amounting to Rp 5,893,263,582 and Rp 318,881,848 at the end of 2015, respectively, and with balance amounting to Rp 4,973,316,584 and Rp 402,198,932 at the end of 2014, respectively.
2015 2014
Piutang pembiayaan konsumen, bruto Consumer financing receivables, gross Pihak berelasi 454.261.500 691.267.500 Related party Pihak ketiga: 6.655.280.686 5.466.316.267 :Third parties Pendapatan pembiayaan konsumen Unearned income on consumer yang belum diakui (897.396.756) (782.068.251) financing
6.212.145.430 5.375.515.516 Cadangan kerugian penurunan nilai (62.121.454) (53.755.155) Allowance for impairment losses
Piutang pembiayaan konsumen - neto 6.150.023.976 5.321.760.361 Consumer financing receivables - net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
36
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
Angsuran piutang pembiayaan konsumen bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggaI jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The installments of gross consumer financing receivables which will be collected from consumers in accordance with the due dates were as follows:
Jatuh tempo dalam waktu 2015 2014 Due in
<1 tahun 3.489.968.483 3.214.661.178 <1 year 1 - 2 tahun 3.619.573.703 2.942.922.589 1 - 2 years
Jumlah piutang pembiayaan konsumen- Total consumer financing receivables- bruto 7.109.542.186 6.157.583.767 gross
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun untuk kontrak yang disetujui pada tahun berjalan adalah sebesar 12,50% dan 10,56% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen bruto menurut jangka waktu tunggakan adalah sebagai berikut:
The weighted average effective interest rate per annum for contracts that were approved in the current year amounting to 12,50% and 10,56% as of December 31, 2015 and 2014. Classification of the gross consumer financing receivables based on overdue periods was as follows:
2015 2014
Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari - 57.151.851 1 - 30 days 31- 60 hari - - 31 - 60 days > 60 hari - - > 60 days Belum jatuh tempo Current 2015 - 3.157.509.327 2015 2016 3.489.968.483 1.725.639.680 2016 2017 2.814.631.228 - 2017 >2017 804.942.475 1.217.282.909 >2017
Jumlah 7.109.542.186 6.157.583.767 Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment losses on consumer financing receivables are as follows:
2015 2014
Saldo awal 53.755.155 25.150.096 Beginning balance Penambahan cadangan kerugian Additional allowance for impairment losses penurunan nilai selama tahun berjalan 8.366.299 28.605.059 during the year Penghapusan piutang pembiayaan Consumer financing receivables konsumen - - written-off
Saldo akhir 62.121.454 53.755.155 Ending balance
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Company’s management is of the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the consumer financing receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
37
7. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 7. FACTORING RECEIVABLE
Akun ini merupakan piutang pembiayaan dari pembelian dan/atau pengalihan piutang jangka pendek dari nasabah yang dilakukan dengan dasar “with-recourse”.
Rincian tagihan anjak piutang adalah sebagai
berikut:
This account represents financing receivables from the purchase and/or the transfer of short-term receivable from customers which are made on a “with-recourse” basis.
The details of factoring receivable are as follows:
2015 2014
Pihak ketiga: Third parties: Tagihan anjak piutang dengan recourse 25.563.543.490 34.887.441.087 Factoring receivable with recourse Pendapatan anjak piutang yang belum diakui - - Unearned factoring income Retensi (5.563.543.490) (17.387.441.087) Retension
20.000.000.000 17.500.000.000 Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses tagihan anjak piutang (50.000.000) (43.750.000) on factoring receivable
Neto 19.950.000.000 17.456.250.000 Net
Seluruh saldo tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2015 tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2016.
Tingkat bunga efektif per tahun yang dibebankan pada tagihan anjak piutang adalah sebesar 14% pada tahun 2015 dan 2014.
Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah sebagai berikut:
All factoring receivable balance as of December 31, 2015 will mature in 2016.
The annual effective interest rates applied to factoring receivables are to 14% in 2015 and 2014.
The changes in allowance for impairment losses on factoring receivables are as follows:
2015 2014
Saldo awal 43.750.000 43.750.000 Beginning balance Penambahan cadangan kerugian Addition of allowance for penurunan nilai 6.250.000 - impairment losses Saldo akhir 50.000.000 43.750.000 Ending balance
Tagihan anjak piutang bruto berasal dari pihak
ketiga yaitu kepada PT Eka Adi Graha, PT Citra Graha Manunggal dan PT Bangun Cipta Graha dengan saldo sebesar Rp 25.563.543.490 pada tanggal 31 Desember 2015 dan kepada PT Eka Adi Graha dan PT Citra Graha Manunggal dengan saldo sebesar Rp 34.887.441.087 pada tanggal 31 Desember 2014.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
Gross factoring receivables from third parties the amount due from PT Eka Adi Graha, PT Citra Graha Manunggal and PT Bangun Cipta Graha amounting to Rp 25,563,543,490 in December 31, 2015 and the amount due from PT Eka Adi Graha and PT Citra Graha Manunggal amounting to Rp 34,887,441,087 in December 31, 2014.
The Company’s management has the opinion that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the factoring receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
38
8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details as of December 31 are as follows :
2015 2014
Piutang dari: Receivables from: Pihak ketiga Third parties Bunga 450.690.209 459.679.899 Interest Lain-lain 502.989.280 542.325.280 Others
Jumlah 953.679.489 1.002.005.179 Total
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih.
The Company does not provide allowance for impairment losses of other receivable because management believes that all other receivables are fully collectible.
9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details as of December 31 are as follows :
2015
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/ January 1 Additions Disposals December 31
Harga perolehan Cost Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 218.621.256 1.300.000 - 219.921.256 equipments Kendaraan 209.050.000 - - 209.050.000 Vehicles
Jumlah harga perolehan 427.671.256 1.300.000 - 428.971.256 Total cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 180.022.809 35.248.262 - 215.271.071 equipments Kendaraan 199.114.589 3.137.496 - 202.252.085 Vehicles
Total Jumlah akumulasi penyusutan 379.137.398 38.385.758 - 417.523.156 accumulated depreciation
Nilai buku neto 48.533.858 11.448.100 Net book value
2014
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/ January 1 Additions Disposals December 31
Harga perolehan Cost Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 291.354.956 2.054.000 74.787.700 218.621.256 equipments Kendaraan 205.510.449 12.550.000 9.010.449 209.050.000 Vehicles
Jumlah harga perolehan 496.865.405 14.604.000 83.798.149 427.671.256 Total cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 217.847.651 36.962.858 74.787.700 180.022.809 equipments Kendaraan 156.385.458 51.739.580 9.010.449 199.114.589 Vehicles
Total Jumlah akumulasi penyusutan 374.233.109 88.702.438 83.798.149 379.137.398 accumulated depreciation
Nilai buku neto 122.632.296 48.533.858 Net book value
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
39
Berdasarkan analisa manajemen tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mungkin menimbulkan indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Rincian laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Based on the management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairmant in value of equipment as of December 31, 2015 and 2014. Details of gain on sale of fixed assets are as follows:
2015 2014
Hasil penjualan aset tetap - 2.000.000 Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku aset tetap - - Book value of fixed assets
Laba atas penjualan aset tetap - 2.000.000 Gain on sale of fixed assets
Laba atas penjualan aset tetap diakui sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Gain on sale of fixed assets is recognized as part of “Other Income” in the statement of profit and loss and other comprehensive income.
10. ASET LAIN-LAIN 10. OTHER ASSETS
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of this account as of December 31 are as follows :
2015 2014
Jaminan 63.581.400 35.883.400 Deposits Lain-lain 24.713.164 26.213.262 Others
Jumlah 88.294.564 62.096.662 Total
11. UTANG LAIN-LAIN 11. OTHER PAYABLES
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of this account as of December 31 are as follows :
2015 2014
Asuransi mobil - 47.918.570 Car insurance Lain-lain 129.301.950 70.989.820 Others
Jumlah 129.301.950 118.908.390 Total
9. ASET TETAP (lanjutan)
Beban penyusutan untuk tahun 2015 dan 2014 masing–masing sebesar Rp 38.385.758 dan Rp 88.702.438. Perusahaan mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kehilangan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 155.000.000 dan Rp 167.550.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan timbul.
9. FIXED ASSETS (continued) Depreciation charged to operations in 2015 and
2014 amounted to Rp 38,385,758 and Rp 88,702,438.
Fixed assets are covered by insurance against loss and other risks with insurance coverage amounting to Rp 155,000,000 and Rp 167,550,000, as of December 31, 2015 and 2014, respectively. The management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses arising from such risks.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
40
12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut:
The details of this account as of December 31 are as follows :
2015 2014
Jasa profesional 92.400.000 86.900.000 Professional fee Iuran dan majalah - 22.600.000 Contributions and magazines Lain-lain 6.707.397 32.510.234 Others
Jumlah 99.107.397 142.010.234 Total
13. UTANG PAJAK 13. TAXES PAYABLE
Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consists of: 2015 2014
Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 49.534.400 72.678.800 Article 21
Pasal 4 ayat 2 1.384.900 - Article 4 (2) Pasal 23 548.833 126.720 Article 23 Pasal 25 25.935.631 - Article 25 Pasal 29 92.310.833 - Article 29 Pajak pertambahan nilai - 2.075.695 Value added tax
Jumlah 169.714.597 74.881.215 Total
Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The components of income tax expenses were as follows:
2015 2014
Kini 273.878.250 - Current Tangguhan 270.264.419 1.652.105.159 Deferred
Jumlah 544.142.669 1.652.105.159 Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
2015 2014
Laba sebelum beban pajak penghasilan 1.166.468.228 6.148.526.646 Income before income tax expense Beda temporer Temporary differences Penyisihan imbalan pasca kerja karyawan 31.044.244 20.547.907 Provision post-employment benefits Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang Provision for impairment losses pembiayaan konsumen 14.616.299 28.605.059 on consumer financing receivables Penyusutan aset tetap (24.223.961) 24.937.500 Depreciation of fixed assets
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
41
13. UTANG PAJAK (lanjutan) 13. TAXES PAYABLE (continued)
2015 2014
Beda tetap Permanent differences Kerugian (keuntungan) belum Unrealized loss (gain) from decrease terealisasi atas penurunan (increase) in market value (kenaikan) nilai pasar saham 2.362.450.000 (2.812.950.000) of share Penyusutan aset tetap 12.281.250 12.281.250 Depreciation of fixed assets Rapat 8.382.000 10.909.800 Meetings Asuransi kesehatan 4.334.183 4.728.200 Health insurance Pulsa telepon selular 600.000 710.000 Cellular phone pulse Denda pajak - 500.000 Tax penalty Keuntungan penjualan surat berharga (1.318.250.000) (1.240.800.000) Gain on sale of marketable securities Pendapatan bunga bank (66.675.392) (258.887.481) interest income
Taksiran penghasilan kena pajak 2.191.026.851 1.939.108.881 Estimated taxable income Taksiran akumulasi rugi fiskal Estimated accummulated prior tahun-tahun sebelumnya - (2.444.435.962) years fiscal loss
Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income setelah kompensasi rugi fiskal 2.191.026.851 - after tax loss carryforwards
Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income setelah kompensasi rugi fiskal after tax loss carryforwards
- dibulatkan 2.191.026.000 - rounded -
Beban pajak penghasilan - kini 273.878.250 - Income tax expense - current Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes - Pajak penghasilan pasal 25 (181.567.417) - Income tax article 25 -
Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax pasal 29 92.310.833 - payable Article 29
Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Reconcilliation between estimade income tax expense multiplied by the applicable tax rate with the income before income tax expense is as follows:
2015 2014
Laba sebelum beban pajak penghasilan 1.166.468.228 6.148.526.646 Income before income tax expense
Beban pajak berdasarkan tarif Tax expenses based on applicable pajak yang berlaku 145.808.529 768.565.831 tax rate Beda tetap dengan tingkat tarif Tax effect of permanent differences pajak yang berlaku: on applicable tax rate: - Kerugian (keuntungan) belum terealisasi Unrealized loss (gain) - atas penurunan (kenaikan) from decrease(increase) in nilai pasar saham 295.306.250 (351.618.750) market value of share - Penyusutan aset tetap 1.535.156 1.535.156 Depreciation of fixed assets - - Rapat 1.047.750 1.363.725 Meetings - - Asuransi kesehatan 541.773 591.025 Health insurance - - Pulsa telepon selular 75.000 88.750 Cellular phone pulse - - Denda pajak - 62.500 Tax penalty - - Keuntungan penjualan surat berharga (164.781.250) (155.100.000) Gain on sale of marketable securities - - Pendapatan bunga (8.334.424) (32.360.935) Interest income -
Beban pajak penghasilan 271.198.784 233.127.302 Income tax expense
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2015 dan 2014 sesuai dengan SPT Perusahaan. The current tax expense and the computation of the estimated income tax payable are as follows::
The calculation of corporate income tax for 2015 and 2014 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
42
13. UTANG PAJAK (lanjutan) 13. TAXES PAYABLE (continued) 2015 2014
Koreksi taksiran penghasilan Correction on estimated taxable kena pajak 2010 - tangguhan 272.943.992 - income 2010 - deferred Koreksi pajak tangguhan tahun-tahun Correction on prior year deferred sebelumnya atas perubahan tax due to changes of tax rate tarif pajak yang digunakan - 1.661.366.467 application
Beban pajak penghasilan - neto Income tax expense – net (tanpa pembulatan penghasilan (without rounding on taxable kena pajak) 544.142.776 1.894.493.769 Income Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income sebelum pembulatan dikali before rounding multiplied tarif pajak (273.878.357) (242.388.610) by the tax rate
Beban pajak tangguhan 270.264.419 1.652.105.159 Deferred tax expense
Tarif pajak yang berlaku adalah 25% x 50%. The applicable tax rate is 25% x 50%. Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The items that give rise to significant portion of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 were as follows:
Dibebankan ke pendapatan Dibebankan ke komprehensif laba rugi lainnya/ tahun berjalan/ Charged to 31 Desember/ charged to other 31 Desember/ December 31, income for comprehensive December 31, 2014 the year income 2015
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Liabilitas imbalan pasca Employees benefits kerja karyawan 20.089.945 3.880.531 8.727.462 32.697.938 liability Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen 12.860.440 1.827.037 - 14.687.477 receivables Tagihan anjak piutang 12.357.500 - - 12.357.500 Factoring receivables Koreksi pajak tangguhan Correction on deferred tahun 2010 272.943.992 (272.943.992 ) - - Tax year 2010 318.251.877 (267.236.424 ) 8.727.462 59.742.915 Liabiltas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset tetap (215.107.930 ) (3.027.995 ) - (218.135.925 ) Fixed assets Jumlah 103.143.947 (270.264.419 ) 8.727.462 (158.393.010 ) Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
43
13. UTANG PAJAK (lanjutan) 13. TAXES PAYABLE (continued) Dibebankan ke pendapatan Dibebankan ke komprehensif laba rugi lainnya/ tahun berjalan/ Charged to 31 Desember/ charged to other 31 Desember/ December 31, income for comprehensive December 31, 2013 the year income 2014
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Liabilitas imbalan pasca Employees benefits kerja karyawan 13.193.087 2.568.488 4.328.370 20.089.945 liability Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen 9.284.808 3.575.632 - 12.860.440 receivables Tagihan anjak piutang 12.357.500 - - 12.357.500 Factoring receivables Marketable securities Surat berharga 437.500 (437.500 ) - - - bond Rugi fiskal 1.660.928.967 (1.660.928.967 ) - - Fiscal loss Koreksi pajak tangguhan Correction on deferred tahun 2010 272.943.992 - - 272.943.992 Tax year 2010 1.969.145.854 (1.655.222.347 ) 4.328.370 318.251.877 Liabiltas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset tetap (218.225.118 ) 3.117.188 - (215.107.930 ) Fixed assets Jumlah 1.750.920.736 (1.652.105.159 ) 4.328.370 103.143.947 Total
Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi fiskal karena manajemen berkeyakinan bahwa dapat merealisasikan manfaat pajak melalui penghasilan kena pajak di masa datang. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dianggap rampung. Liabilitas perpajakan lainya, jika ada, akan dipenuhi pada saat jatuh tempo.
The Company recognized the deferred tax assets from accummulated tax losses carried forward because the management believes that realization on the future taxable income is probable.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
Should there be no assessment made within such period, the Company’s annual tax is considered final. Other tax liabilities, if any, will be settled as and when they fall due.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
44
14. IMBALAN PASCA-KERJA 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perusahaan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees' compensation at termination or retirement.
Imbalan pasca-kerja karyawan dihitung oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
Post-employment benefits, were calculated by PT Dian Artha Tama, the independent actuary, using the projected-unit-credit method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:
The major assumptions used by the independent actuary were as follows:
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ 31 Desember/ 31 Desember/ January 1, 2014/ December 31, 2015 December 31 2014, December 31, 2013
Tingkat diskonto per tahun 9,0 % 8,0 % 8,0 % Annual discount Rate Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 3,0 % 3,0 % 3,0 % Annual salary growth rate Tingkat kecacatan 0,02 % 0,00 % 0,00 % Disability rate Usia pensiun 55 years 55 years 55 years Retirement age Tingkat pengunduran diri per tahun Resination rate age 18-44 tahun 5,0-15,0 % 13,0 % 13,0 % 18-44 years 45-54 tahun 0,0- 3,0 % 0,0 % 0,0 % 45-54 years Tabel mortalita TMI III 2011 TMI II 1999 TMI II 1999 Mortality table
Liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah sesuai dengan laporan aktuaris independen tertanggal 18 Januari 2016 yaitu sebesar Rp 261.583.502, Rp 160.719.565 dan Rp 105.544.699 disajikan sebagai “Liabilitas imbalan kerja karyawan” dalam laporan posisi keuangan.
The Company's obligation for post-employment benefits as of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 was in accordance with the independent actuary report date January 18, 2016 amounting to Rp 261,583,502, Rp 160,719,565 and Rp 183,733,030 are presented as “Benefit-post-employment liability” in the statements of financial position.
a. Beban imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits expenses 2015 2014
Beban jasa kini 18.186.679 12.104.331 Current service cost Beban bunga 12.857.565 8.443.576 Interest expense
Beban yang diakui pada tahun Expense to be recognized in the berjalan 31.044.244 20.547.907 current year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
45
14. IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued)
b. Pendapatan komprehensif lain b. Other comprehensive income 2015 2014 2013
Kerugian (pendapatan) Other comprehensive loss komprehensif lain, (income), beginning awal tahun (25.685.925) (60.312.884) 61.042.678 of year Kerugian (pendapatan) aktuaria Actuarial loss (income) on atas liabilitas imbalan kerja 69.819.693 34.626.959 (121.355.562) employee benefit liabilities Kerugian (pendapatan) Other comprehensive komprehensif lain, loss (income), akhir tahun 44.133.768 (25.685.925) (60.312.884) current year
c. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja c. Movement of obligation for post-
employment benefits
2015 2014 2013
Saldo awal periode 160.719.565 105.544.699 146.819.376 Balance at beginning of period Beban imbalan pasca-kerja pada Post-employment benefits expense tahun berjalan 31.044.244 20.547.907 19.038.207 for the current year Pendapatan komprehensif lain 69.819.693 34.626.959 (60.312.884) Other comprehensive income Liabilitas imbalan pasca-kerja, Obligation for post-employment akhir tahun 261.583.502 160.719.565 105.544.699 benefits, end of year
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar dalam 100 basis poin, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates in 100 basis point, with all other variables held constant, of the obligation for post-employement and current service cost as of December 31, 2015 and 2014:
2015 2014
Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/
Increase Decrease Increase Decrease
Effect on the aggregate Dampak pada agregat biaya jasa kini 16.908.670 19.606.581 11.169.623 13.149.839 current service cost Dampak liabilitas imbalan pasca-kerja 243.561.765 281.537.295 148.486.040 174.353.297 Effect on the defined benefit obligation
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
46
15. MODAL SAHAM 15. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 setelah stock split 1:10 dan 2014 yang telah sesuai dengan catatan yang dibuat oleh PT Adimitra Jasa Korpora, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company's shareholders as of December 31, 2015 after the stock split 1:10 and 2014 that are compliant with the record of PT Adimitra Jasa Korpora, the Securities Adminnistration Agency, are as follows:
2015
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares pemilikan/ issued and Percentage Jumlah/ Pemegang saham fully paid of ownership Total Shareholders
PT Intan Sakti Wiratama 144.000.000 21.30% 7.200.000.000 PT Intan Sakti Wiratama PT Jesivindo Juvatama 136.400.000 20.18% 6.820.000.000 PT Jesivindo Juvatama PT World Index Investment 132.062.400 19.54% 6.603.120.000 PT World Index Investment PT Asuransi Jiwa Kresna 128.605.000 19.02% 6.430.250.000 PT Asuransi Jiwa Kresna
Masyarakat 134.932.600 19.96% 6.746.630.000 Public
Jumlah 676.000.000 100.00% 33.800.000.000 Total
2014
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares pemilikan/ issued and Percentage Jumlah/ Pemegang saham fully paid of ownership Total Shareholders
PT Intan Sakti Wiratama 14.400.000 21.30% 7.200.000.000 PT Intan Sakti Wiratama PT Jesivindo Juvatama 13.640.000 20.18% 6.820.000.000 PT Jesivindo Juvatama
PT World Index Investment 13.206.240 19.54% 6.603.120.000 PT World Index Investment PT Asuransi Jiwa Kresna 12.860.500 19.02% 6.430.250.000 PT Asuransi Jiwa Kresna
Masyarakat 13.493.260 19.96% 6.746.630.000 Public
Jumlah 67.600.000 100.00% 33.800.000.000 Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada Komisaris dan Direksi yang tercatat sebagai pemegang saham Perusahaan.
As of December 31,2015 and 2014, there are no members of the board of Commissioners and Directors who are the Company’s shareholders.
16. MODAL DISETOR LAINNYA 16. OTHER PAID IN CAPITAL
Rincian per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
The details as of December 31, 2015 and 2014 are as follows :
2015 2014
Agio saham 65.000.000 65.000.000 Excess of selling price over par value Biaya penerbitan saham baru (267.810.333) (267.810.333) Stock issuance cost
Jumlah (202.810.333) (202.810.333) Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
47
17. PENDAPATAN 17. REVENUES
Rincian per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
The details as of December 31, 2015 and 2014 are as follows :
2015 2014
Pembiayaan konsumen Consumer financing Pihak berelasi 66.990.948 6.594.709 Related party Pihak ketiga 703.820.166 272.158.841 Third parties
Jumlah 770.811.114 278.753.550 Total
Anjak piutang Factoring Pihak ketiga 2.492.333.335 2.484.027.778 Third parties
Jumlah 2.492.333.335 2.484.027.778 Total
Pendapatan pembiayaan konsumen
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan barang kebutuhan konsumen yaitu kendaraan bermotor dan rumah. Tingkat suku bunga efektif atas piutang pembiayaan konsumen untuk kontrak tahun berjalan berkisar antara 11,75% sampai dengan 12,50% per tahun pada tahun 2015 dan 10,56% sampai dengan 13,62% per tahun pada tahun 2014.
Pendapatan anjak piutang
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari pengalihan tagihan dari perusahaan yang mempunyai tagihan kepada pihak ketiga dengan masa antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun.
Tingkat bunga efektif atas transaksi anjak piutang adalah 14% per tahun pada tahun 2015 dan 2014.
Consumer Financing Revenue All of this account represent revenue from consumer financing for consumer need especially are motor vehicle and house. The effective interest rate on consumer financing receivables for the current year contracts ranged from 11,75% to 12,50% per annum in 2015 and 10,56% to 13,62% per annum in 2014.
Factoring Revenue All of this account represent revenue from the transfer of Companies receivables due from third parties in periods ranging from 6 month to 1 year.
Effective interest rate on factoring transactions were 14% per annum in 2015 and 2014.
18. PENDAPATAN LAIN-LAIN 18. OTHER INCOME
Rincian per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
The details as of December 31, 2015 and 2014 are as follows :
2015 2014
Pendapatan penempatan jangka pendek 1.723.369.998 1.894.894.997 Short-term investments income Keuntungan penjualan surat berharga 1.318.250.000 1.240.800.000 Gain on sale of marketable securities
Bunga deposito 60.558.904 92.092.055 Interest on time deposits Jasa giro 6.116.488 7.798.204 Interest from current accounts Keuntungan (rugi) belum terealisasi atas Unrealized gain (loss) from increase kenaikan (penurunan) nilai pasar surat (decrease) in market value berharga (2.362.450.000) 2.812.950.000 of marketable securities Laba penjualan aset tetap - 2.000.000 Gain on sale of property and equipment Lain-lain (77.883.974) (3.152.441) Others
Jumlah 667.961.416 6.047.382.815 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
48
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
The details as of December 31, 2015 and 2014 are as follows :
2015 2014
Gaji dan tunjangan 1.885.472.200 1.837.180.315 Salaries and allowance Sewa 302.272.520 280.914.700 Rent Ijin dan iuran 156.350.229 88.090.285 License and permit Jasa profesional 114.600.000 102.740.000 Professional fee Penyimpanan / pengarsipan 83.740.800 83.635.200 Filing Alat tulis dan cetakan 52.618.198 45.884.965 Stationary and printing Penyusutan 38.385.758 88.702.438 Depreciation Imbalan pasca kerja 31.044.244 20.547.907 Post - employment benefits Perbaikan dan pemeliharaan aset tetap 22.045.112 8.162.620 Fixed assets repairs and maintenance Perjalanan dinas - 35.387.300 Travelling Lain-lain 63.492.277 41.786.708 Others
Jumlah 2.750.021.338 2.633.032.438 Total
20. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 20. BASIC EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan:
Basic earnings per share amounts are calculated by dividing income for the year by the weighted average number of common stock outstanding during the year.
2015 2014
Laba tahun berjalan 561.233.328 4.466.122.898 Income for the year Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of outstanding biasa yang beredar 676.000.000 67.600.000 common stock
Laba per saham dasar 0,83 66,07 Basic earnings per share
21. INFORMASI SEGMEN USAHA 21. BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut :
Information in form of primary segment for Company business segment are as follows :
2015
Pembiayaan konsumen/ Consumer Anjak piutang/ financing Factoring Jumlah / Total Rp Rp Rp
Pendapatan segmen Segment revenues Pendapatan 770.811.114 2.492.333.335 3.263.144.449 Revenues Beban segmen Segment expenses Pembentukan cadangan Provison for kerugian penurunan nilai (8.366.299) (6.250.000) (14.616.299) impairment losses
Jumlah beban segmen (8.366.299) (6.250.000) (14.616.299) Total segmen expenses Hasil segmen - - 3.248.528.150 Segment result Pendapatan lain – lain tidak Unallocated other dapat dialokasikan - - 667.961.416 income Beban usaha tidak Unallocated operating dapat dialokasikan - - (2.750.021.338) expense
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
49
21. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 21. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)
2015
Pembiayaan konsumen/ Consumer Anjak piutang/ financing Factoring Jumlah / Total Rp Rp Rp
Income before Laba sebelum pajak - - 1.166.468.228 income tax Beban pajak - - (544.142.669) Tax expense Laba tahun berjalan - - 622.325.559 Income for the year
Aset segmen 6.150.023.976 19.950.000.000 26.100.023.976 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan - - 25.929.790.831 Unallocated assets Jumlah aset - - 52.029.814.807 Total assets Liabilitas segmen Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasikan - - 877.843.371 Unalocated liabilities Jumlah liabilitas - - 877.843.371 Total liabilities
2014
Pembiayaan konsumen/ Consumer Anjak piutang/ financing Factoring Jumlah / Total Rp Rp Rp
Pendapatan segmen Segment revenues Pendapatan 278.753.550 2.484.027.778 2.762.781.328 Revenues Beban segmen Segment expenses Pembentukan cadangan Provison for kerugian penurunan nilai (28.605.059) - (28.605.059) impairment losses
Jumlah beban segmen (28.605.059) - (28.605.059) Total segmen expenses Hasil segmen - - 2.734.176.269 Segment result Pendapatan lain – lain tidak Unallocated other dapat dialokasikan - - 6.047.382.815 income Beban usaha tidak Unallocated operating dapat dialokasikan - - (2.633.032.438) expense Income before Laba sebelum pajak - - 6.148.526.646 income tax Beban pajak - - (1.652.105.159) Tax expense Laba tahun berjalan - - 4.496.421.487 Income for the year
Aset segmen 5.321.760.361 17.456.250.000 22.778.010.361 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan - - 28.524.355.081 Unallocated assets Jumlah aset - - 51.302.365.442 Total assets Liabilitas segmen Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasikan - - 711.627.334 Unalocated liabilities Jumlah liabilitas - - 711.627.334 Total liabilities
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
50
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Kerangka Manajemen Risiko
Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya Manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan operasional Perusahaan sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dalam limit risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan shareholder value. Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko meliputi proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko. Dalam penerapan manajemen risiko tersebut Perusahaan menyadari bahwa peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektivitas manajemen risiko. Penerapan manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja dari perusahaan pembiayaan, maka manajemen risiko menjadi elemen pendukung penting bagi Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya manajemen risiko di Perusahaan adalah untuk menjaga dan melindungi Perusahaan melalui pengelolaan risiko atas kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko adalah: - Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan
bisnis dan kegiatan pendukung dalam operasional Perusahaan telah memperhitungkan seluruh potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko modal, risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas maupun risiko operasional.
- Untuk melakukan fungsi kontrol dan pengelolaan terhadap seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batasbatas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.
- Untuk mengoptimalkan penggunaan modal Perusahaan.
- Untuk memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang relevan, antara lain peraturan Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.
- Untuk meningkatkan shareholder value dalam
jangka panjang.
Risk Management Framework The risk management policy is one of the Company's management efforts to ensure a strong foundation for the implementation of operational activities so that operations can be conducted within measurable limits of risk to achieve the target of shareholder value. The Company realizes that the sound management of financial activities grounded in efficient management principles requires the application of risk management including the process of identification, measurement, monitoring and control of risk. In applying this risk management, the Company recognizes that the active role of the Board of Commissioners, Directors and Senior Management strongly determines the effectiveness of risk management. The implementation of good risk management can support the performance of the financing company, so risk management is an important supporting element for the Company to operate the business. The target and main purpose of the implementation of the risk management in the Company is to guard and protect the Company through the risk management of possible losses that might arise from various activities and to maintain the level of risk to comply with Company’s policies. The objectives of the risk management are: - To ensure that all business activities and
support activities in the Company’s operations have taken into consideration all potential risks that may arise, in the form of capital risk, credit risk, market risk, liquidity risk or operational risk.
- To perform the function of supervision and management of all risks inherent in the Company’s business activities within the specified risk tolerance limits.
- To optimize the use of the Company’s capital. - To ensure compliance with all relevant
regulations, including regulations Indonesian Stock Exchanges, Financial Authorities and services of other authorities
- To increase shareholder value over the long term.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
51
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: • Risiko pasar • Risiko kredit • Risiko likuiditas
• Risiko operasional • Risiko hukum • Risiko reputasi • Risiko strategis • Risiko kepatuhan
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risk Management Framework (continued) The Company has exposures to the following risks from financial instruments: • Market risk • Credit risk • Liquidity risk • Operational risk • Legal risk • Reputation risk • Strategic risk • Compliance risk
Risiko pasar Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Market risk is the risk primarily due to changes in interest rates, exchange rate of Rupiah currency, commodity prices and the price of capital or loans. In the Company’s business planning, market risk with direct impact to the Company is in terms of interest rates management.
Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada saat perubahannya, terutama ketika terjadi peningkatan suku bunga. Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga tetap secara konsisten dan Perusahaan tidak memiliki sumber pendanaan yang dibebani bunga, sehingga resiko ini dapat diminimalkan. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha dalam mata uang asing.
Changes in interest rates would become a risk at the point of change, especially when there is an increasing in interest rates.
Company implements fixed interest rate management consistently and the Company does not have a funding sources that is beared interest, so this risk can be minimized . With the pattern of business activity currently operated by the Company, the market risk of the Company is minimal. The Company does not have business activity in foreign currency.
Tabel berikut menggambarkan rincian aset keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga:
The following table summarizes the Company’s financial assets at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates to reflect the impact of changes in interest rates:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
52
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)
2015
Tingkat bunga mengambang Tidak /Floating rate Tingkat bunga tetap/Fixed rate dikenakan
bunga/
<3 bulan/ <3 bulan/ 3-12 bulan/ 1-2 tahun/ >2 tahun/ Non interest Jumlah/
<3 months <3 months 3-12 months 1-2 years >2 years sensitive Total
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 392.437.530 - - - - - 392.437.530 Cash and banks Penempatan jangka Short-term pendek - 15.667.000.000 - - - 8.712.500.000 24.379.500.000 investments Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto - 778.290.579 2.081.087.366 2.524.605.172 766.040.859 - 6.150.023.976 receivables – net Tagihan anjak piutang Factoring - neto - - 19.950.000.000 - - - 19.950.000.000 receivables- net Piutang lain-lain - 450.690.209 - - - 502.989.280 953.679.489 Other receivables
Jumlah 392.437.530 16.895.980.788 22.031.087.366 2.524.605.172 766.040.859 9.215.489.280 51.825.640.995 Total
2014
Tingkat bunga mengambang Tidak /Floating rate Tingkat bunga tetap/Fixed rate dikenakan
bunga/
<3 bulan/ <3 bulan/ 3-12 bulan/ 1-2 tahun/ >2 tahun/ Non interest Jumlah/ <3 months <3 months 3-12 months 1-2 years >2 years sensitive Total
Aset keuangan Financial assets
Kas dan bank 239.183.138 - - - - - 239.183.138 Cash and banks Penempatan jangka Short-term pendek - 15.667.000.000 - - - 11.103.750.000 26.770.750.000 investments Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto - 819.560.263 1.903.331.923 1.477.485.557 1.121.382.618 - 5.321.760.361 receivables – net Tagihan anjak piutang Factoring - neto - - 17.456.250.000 - - - 17.456.250.000 receivables- net Piutang lain-lain - 459.679.899 - - - 542.325.280 1.002.005.179 Other receivables
Jumlah 239.183.138 16.946.240.162 19.359.581.923 1.477.485.557 1.121.382.618 11.646.075.280 50.789.948.678 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
53
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit
Risiko kredit merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan. Perusahaan menghadapi risiko apabila konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan. Oleh karenanya Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip “Benar dari Awal” yang diterapkan oleh Perusahaan merupakan pencerminan dari sikap kehati-hatian ini. Perusahaan menerapkan proses pemberian kredit yang ketat, antara lain survey calon konsumen, verifikasi data konsumen, dan persyaratan uang muka yang berlaku. Prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition) sudah merupakan standar dalam setiap analisa kelayakan konsumen. Juga pemilihan dan analisa Dealer/Showroom atau vendor
merupakan kesatuan dari analisa persetujuan proses pembiayaan. Perusahaan melakukan pemantauan karakteristik pembayaran angsuran dari konsumen, status jaminan dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi sumber penghasilan konsumen sehingga konsumen yang akan bermasalah dapat diantisipasi lebih awal.
Credit risk Credit risk is a major risk because the Company is engaged in financing activity. The Company faces risks if the customers are not able to fulfill their obligations in paying off loans already agreed upon in the contract between consumers and Company. Therefore the Company applies the precautionary principle. The “Right from the Beginning” principle adopted by the Company is a reflection of this attitude of prudence. The Company applies a rigorous credit process, including surveys of potential customers, verification of customer data, and applicable requirements for down payments. The 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral and Condition) principles have become standard in every consumer feasibility analysis. Selection and analysis Dealer/Showroom or vendor is also an integral part of the financing process analysis. The Company also monitors the characteristics of consumer installment payments, insurance status, and other conditions that may affect the consumer's income sources so that consumers who might pose problems can be recognized early.
Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey, analisa kredit sampai kepada penagihan.
Credit risk is an unavoidable risk, however, could be managed to an acceptable limit. The Company already has a policy in order to deal with this risk. Starting from the beginning of the process in receiving credit applications selectively and handling them with prudence principle, whereby the credit application would go through survey, credit analysis up to the billing.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
54
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan)
Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank dan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 yang disempurnakan dengan peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor PER - 05/BL/2011 tanggal 30 Maret 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Bagi Perusahaan Pembiayaan.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Credit risk (continued) The Company also implemented the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles as regulated in the Ministry of Finance Regulation No. 45/KMK.06/2003 dated January 30, 2003 regarding the implementation of Know Your Customer Principles for Non Banking Financial Institutions, which was amended with the Decision of the Director General of Financial Institutions No. Kep-2833/LK/2003 dated May 12, 2003 regarding the Manual for Implementation of Know Your Customer Principles for Non Banking Financial Institutions and the Ministry of Finance Regulation No. 74/PMK.012/2006 dated August 31, 2006 enhanced with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. PER - 05/BL/2011 dated March 30, 2011 on Guidelines for Implementation of Customer Principles for Financing Company.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perusahaan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit berasal dari anjak piutang dan pembiayaan konsumen, dimana eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
For each financial asset category, the Company should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i. Maximum exposure to credit risk
The Company's exposure to credit risk mainly comes from factoring and the consumer financing receivables, of which the maximum exposure to credit risk equals to the carrying amount.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau lainnya. Perusahaan bergerak di bidang usaha anjak piutang dan pembiayaan konsumen yang pelanggannya tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu dan tidak memiliki karakteristik yang sejenis.
ii. Concentration of credit risk analysis
Concentrations of credit risk arise when a number of customers is engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would affect their ability to meet contractual obligations to be influenced by changes in economic or other conditions.
The Company is currently engaged in factoring and consumer financing business which the customers are not concentrated in the specific geographic region and do not have similar characteristics.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
55
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko kredit (lanjutan)
Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Credit risk (continued) The following table sets out the credit risk based on provision for impairment losses assessments classification as of December 31, 2015 and 2014:
2015
Mengalami Tidak mengalami penurunan penurunan nilai/ Jumlah/ nilai/Impaired Non-impaired Total
Piutang pembiayaan konsumen - 6.212.145.430 6.212.145.430 Consumer financing receivables Cadangan kerugian penurunan nilai - (62.121.454) (62.121.454) Allowance for impairment losses
Neto - 6.150.023.976 6.150.023.976 Net
Tagihan anjak piutang - 20.000.000.000 20.000.000.000 Factoring rceivable Cadangan kerugian penurunan nilai - (50.000.000) (50.000.000) Allowance for impairment losses
Neto - 20.050.000.000 20.050.000.000 Net
2014
Mengalami Tidak mengalami penurunan penurunan nilai/ Jumlah/ nilai/Impaired Non-impaired Total
Piutang pembiayaan konsumen - 5.375.515.516 5.375.515.516 Consumer financing receivables Cadangan kerugian penurunan nilai - (53.755.155) (53.755.155) Allowance for impairment losses
Neto - 5.321.760.361 5.321.760.361 Net
Tagihan anjak piutang - 17.500.000.000 17.500.000.000 Factoring rceivable Cadangan kerugian penurunan nilai - (43.750.000) (43.750.000) Allowance for impairment losses
Neto - 17.456.250.000 17.456.250.000 Net
Untuk menjamin piutang, Perusahaan mensyaratkan jaminan piutang untuk anjak piutang dan “BPKB dan sertifikat rumah” untuk pembiayaan konsumen.
To ensure receivables collectibility, the Company requires collateral receivables for factoring and Certificates of Ownership ("BPKB and certificates
homes") for consumer financing.
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko, dimana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.
Liquidity risk Liquidity risk is the risk, whereby the Company does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
56
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko likuiditas (lanjutan)
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Liquidity risk (continued)
Selama ini, Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Hal ini dapat dilihat dari solvabilitas, yakni kemampuan Perusahaan dalam memenuhi Iiabilitas. Rasio Iiabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,72% dan 1,41%, sedangkan rasio liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,69% dan 1,39%.
So far, the Company has a very healthy liquidity ratio. This could be seen in the Company’s solvability, i.e. the Company’s ability to discharge liabilities. The ratio of Company’s liabilities to equity as of December 31, 2015 and 2014 were 1.72% and 1.41%, respectively, while the ratio of liabilities over assets as of December 31, 2015 and 2014, were 1.69% and 1.39%, respectively.
Liabilitas keuangan yang terdiri dari utang lain-lain dan beban masih harus dibayar masing-masing sejumlah Rp 129.301.950 dan Rp 99.107.397 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 118.908.390 dan Rp 142.010.234 pada tanggal 31 Desember 2014.
Financial liabilities consist of other payables and accrued expenses amounting to Rp 129,301,950 dan Rp 99,107,397 as of December 31, 2014 and 118,908,390 dan Rp 142,010,234 as of December 31, 2014.
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The following table summarizes the maturity gap profile of the Company's financial instruments as of December 31, 2015 and 2014.
2015
Tidak memlliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual < 1 bulan/ 1-3 bulan/ > 3-12 bulan/ 1-3 tahun/ Jumlah/
maturity < 1 month 1-3 months > 3-12 months 1-3 years Total
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 392.437.530 - - - - 392.437.530 Cash and banks Penempatan jangka Short-term pendek 8.712.500.000 - 15.667.000.000 - - 24.379.500.000 investments Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto - - - - 6.150.023.976 6.150.023.976 receivables - net Tagihan anjak piutang-neto - - - 19.950.000.000 - 19.950.000.000 Factoring receivables-net Piutang laln-lain 502.989.280 - 450.690.209 - - 953.679.489 Other receivables
9.607.926.810 - 16.117.690.209 19.950.000.000 6.150.023.976 51.825.640.995
Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang lain-lain 129.301.950 - - - - 129.301.950 Other Payables Beban masih harus dibayar - 6.707.397 - 92.400.000 - 99.107.397 Accrued expenses
129.301.950 6.707.397 - 92.400.000 - 228.409.347
Perbedaan jatuh tempo 9.478.624.860 (6.707.397) 16.117.690.209 19.857.600.000 6.150.023.976 51.597.231.648 Maturity gap
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
57
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko likuiditas (lanjutan)
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Liquidity risk (continued)
2014
Tidak memlliki tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual < 1 bulan/ 1-3 bulan/ > 3-12 bulan/ 1-3 tahun/ Jumlah/
maturity < 1 month 1-3 months > 3-12 months 1-3 years Total
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 239.183.138 - - - - 239.183.138 Cash and banks Penempatan jangka Short-term pendek 11.103.750.000 - 15.667.000.000 - - 26.770.750.000 investments Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto - - - - 5.321.760.361 5.321.760.361 receivables - net Tagihan anjak piutang-neto - - - 17.456.250.000 - 17.456.250.000 Factoring receivables-net Piutang laln-lain 542.325.280 - 459.679.899 - - 1.002.005.179 Other receivables
11.885.258.418 - 16.126.679.899 17.456.250.000 5.321.760.361 50.789.948.678
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang lain-lain 118.908.390 - - - - 118.908.390 Other Payables Beban masih harus dibayar - 55.110.234 - 86.900.000 - 142.010.234 Accrued expenses
118.908.390 55.110.234 - 86.900.000 - 260.918.624
Perbedaan jatuh tempo 11.766.350.028 (55.110.234) 16.126.679.899 17.369.350.000 5.321.760.361 50.529.030.054 Maturity gap
Risiko operasional Operational risk
Perusahaan juga memperhatikan risiko operasional, karena jika terdapat permasalahan yang timbul sehubungan dengan risiko ini dapat berdampak dan berpengaruh luas bagi kinerja Perusahaan secara keseluruhan.
Secara umum, risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan dan kegagalan pada proses pengendalian internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak pada operasi Perusahaan. Penanganan risiko operasional dalam Perusahaan dilakukan dengan 3 (tiga) langkah, yaitu:
The Company also pays attention on the operational risk, because if there are problems arise in relation with this risk, it could bring large impact and affect the overall Company’s performance.
In general, operational risk is the risk caused by weakness and failures in internal control processes, human errors, system failures or problems that could bring impact to the Company’s operations. The handling of operational risks in Company consist of 3 (three) steps as follows:
- Pengidentifikasian risiko - Pengukuran risiko - Manajemen, pengawasan dan pengendalian
risiko Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan proses yang tidak terpisahkan. Langkah di atas telah diterjemahkan Perusahaan dalam mekanisme manajemen risiko operasional sebagai berikut: - Pengertian yang jelas oleh semua lini yang
terkait terhadap risiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
- Risk identification - Risk measurement - Risk management, supervision and control The three steps above is inseparable unified process. The steps above have been converted to the Company's operational risk management mechanism as follows: - A clear understanding by all lines concerned
regarding the risk inherent in each stage of the processes of operational activities relating primarily to the approval and disbursement of financing, customer service, accounting records and preparation of reports.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
58
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko operasional (lanjutan)
- Pembagian tugas yang jelas dan terpisah
antara pelaksana dan kontrol. Sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perusahaan, sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang digariskan oleh SOP.
Perusahaan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Operational risk (continued)
- A clear separation of duties between executors and overseers. Executors, carry out activities based on the Company’s Standard Operating Procedures (SOP), while the oversight functions ensure that the activities are done in accordance with the requirements outlined by the SOP.
The Company implements good corporate governance.
Risiko hukum
Risiko hukum adalah risiko tuntutan hukum yang disebabkan lemahnya aspek yuridis, seperti tidak adanya peraturan perundang-undangan yang mendukung atau pengikatan dokumen legal yang lemah, kejadian tersebut dapat timbul dari karyawan yang melanggar hukum, kecurangan dan perbuatan lain yang merugikan Perusahaan maupun pihak lain seperti konsumen dan masyarakat. Sebagai Perusahaan yang berdiri dalam sebuah negara hukum, Perusahaan harus selalu tunduk terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegagalan Perusahaan dalam mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku akan mengakibatkan pada timbulnya tuntutan hukum yang akan ditujukan kepada Perusahaan. Untuk memitigasi risiko hukum, Perusahaan memastikan bahwa pengikatan perjanjian Perusahaan dengan para pihak telah dilaksanakan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam upaya melindungi kepentingan Perusahaan. Perusahaan melakukan pengumpulan data, analisis pengukuran dan pemantauan atas perkembangan outstanding kasus dan potensial klaim secara berkala. Bagian Legal bersama-sama unit kerja terkait ditugaskan manajemen untuk menangani dan mengadministrasikan gugatan hukum (litigasi) serta menyelesaikan masalah-masalah hukum.
Legal risk Legal risk is the risk resulting from weakness in judicial aspects, such as absence of laws and regulations or the weakness of legal binding documentation. These events can arise from employees who violate the law, fraud and other acts that is adverse to the Company or other parties such as consumers and public. As a company that stands in a state of law, the Company shall always be subject to the implementation of external laws and regulation. Company’s failure to comply with the laws and regulations may result tp a legal claim against the Company.
To mitigate legal risks, the Company ensures that the Company's binding agreement between the other parties has been implemented and comply with the regulation by reference to the precautionary principle in an effort to protect the interest of the Company. The Company performed data collection, measurement analysis and monitoring of progress of the outstanding cases and potential claims periodically. A legal division with all related units are assigned to handle in and administering lawsuits (litigation) and completion of legal issues.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
59
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko reputasi
Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain gambaran Perusahaan, penyelesaian pengaduan konsumen yang tidak diselesaikan dengan baik, pelayanan yang buruk terhadap konsumen atau pihak lain, konflik internal, harga saham dan sebagainya. Risiko reputasi juga dikelola melalui pemantauan publikasi negatif dan keluhan konsumen yang dimuat di media cetak baik surat pembaca maupun artikel berita dan keluhan konsumen yang disampaikan kepada Perusahaan.
Risiko strategis
Risiko strategis merupakan risiko akibat ketidaktepatan penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan, termasuk kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan risiko strategis, dimulai dengan pembuatan business plan untuk mengoptimalkan potensi pendapatan Perusahaan. Selanjutnya Perusahaan secara berkala melakukan analisa pencapaian target yang telah ditetapkan untuk dapat ditentukan tindak lanjutnya. Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku yang akan berdampak kepada kegiatan usaha Perusahaan. Apabila terjadi pelanggaran terhadap salah satu dari peraturan perundang-undangan ataupun ketentuan lain yang berlaku, maka risiko yang mungkin terjadi adalah sanksi bagi Perusahaan yang dapat berupa sanksi keuangan berupa denda material maupun sanksi non keuangan berbentuk teguran tertulis, sanksi ketidaklayakan dan ketidakmampuan bagi manajemen Perusahaan untuk mengelola bisnis Perusahaan. Hal ini dapat menurunkan kinerja Perusahaan baik secara finansial maupun non finansial.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Reputation risk Reputation Risk is the risk resulting from negative publicity related to Company’s business or negative perception of the Company. Factors that affected reputation risk are the Company’s image, unsatisfactory resolution of customer complaints, poor service to customers or other parties, internal conflict and share price. Reputation risk is also managed through the monitoring of negative publicity and consumer complaints from reader’s letters and articles in the media and customer complaints received by the Company.
Strategic risk Strategic risk is the risk resulting from unappropriate determination and implementation of the Company’s strategies, including the Company’s lack of response with external changes. Managing strategic risk, starts with making business plan to optimize Company’s income. Furthermore, the Company periodically analyzes the set target achievement so that follow-ups can be determined. Compliance risk Compliance risk is the risk that the Company does not comply or has not implemented legislation and other applicable regulations which would affect the Company's operations. In the event of violation of any legislation or other applicable regulations, the risks that may occur is a sanction for the Company which may be financial penalties such as material fines and non-financial penalties in the form of a written warning, ineligibility sanctions and the inability of the Company's management to manage the Company's business. This can degrade the performance of the Company, both financial and non-financial.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
60
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko kepatuhan (lanjutan)
Pengelolan risiko kepatuhan antara lain : - Memantau terhadap peraturan perundang-
undangan serta ketentuan yang berlaku. - Melakukan pengkinian terhadap pengelolaan
Perusahaan sesuai peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.
- Melakukan sosialisasi/pelatihan terhadap peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Compliance risk (continued)
Management of compliance risk are conducted as follows : - Monitoring applicable external laws and
regulations. - Updates with the Company’s management in
accordance with laws and regulations. - Conducting socialization/training with laws and
regulations.
23. MANAJEMEN MODAL 23. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya, sehingga Perusahaan tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Companys objective in managing its capital is to keep the Company’s capability in maintaining its going concern, so the Company could distribute the return to shareholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006
2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut: 1. Modal disetor Perusahaan minimum sebesar
Rp 100.000.000.000.
2. Perusahaan Pembiayaan yang melakukan perubahan pemegang saham, sementara modal disetornya kurang dari Rp 100.000.000.000, wajib menyesuaikan modal disetor.
3. Dalam hal pemegang saham Perusahaan
Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbentuk badan hukum dan pemegang saham badan hukum tersebut berubah sehingga terdapat pemegang saham baru diatas 50 (lima puluh persen), maka Perusahaan Pembiayaan wajib menyesuaikan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam no 2.
regarding Finance Companies which have some provisions as follows: 1. The Companys paid-up capital of minimum
Rp 100,000,000,000.
2. Finance Company that changes its shareholders, while the paid capital of less than Rp 100,000,000,000, required to adjust the paid up capital.
3. In terms of financing the Company's shareholders as referred in clause (2) a legal entity and legal entity shareholder is changed so that new shareholders are above 50 (fifty percent), the Financing Company must adjust capital as referred to in No. 2.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
61
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 Bab XIII Pasal 37(2) yaitu Perusahaan pembiayaan berbadan hukum perseroan terbatas yang telah mendapatkan izin usaha sebelum OJK ini ditetapkan dan memiliki Ekuitas di bawah ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, wajib memiliki ekuitas dengan tahapan sebagai berikut: a. Paling sedikit sebesar Rp 40.000.000.000
paling lambat 31 Desember 2016 dan b. Paling sedikit sebesar Rp 100.000.000.000
paling lambat tanggal 31 Desember 2019.
Rasio yang digunakan Perusahaan untuk memonitor permodalan adalah rasio imbal hasil ekuitas.
Regulation of the Financial Services Authority No. 29 / POJK.05 / 2014 Chapter XIII of Article 37 (2) is a finance company incorporated limited liability company has been getting a business license before the FSA was set and has Equity under the provisions referred to in paragraph (1) letter a, shall have equity with the following stages: a. At least Rp 40,000,000,000 later than
December 31, 2016 and b. At least Rp 100,000,000,000 at the latest on
December 31, 2019.
Ratio used by the Company to monitor capital is return on equity ratio.
Rasio imbal hasil ekuitas dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perusahaan meraih laba dari modal yang ditanamkan dan dicerminkan melalui perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri.
Return on equity ratio is used to identify the Company’s capability to earn profit from the invested equity and is reflected through the comparison between net income to equity.
24. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 24. FAIR VALUE OF FINANCIAL INTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following table sets out a comparison of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements as of December 31, 2015 and 2014:
2015
Pinjaman yang Utang dan diberikan dan pinjaman/ piutang/Loans Loans and Nilai tercatat/ Nilai wajar/ and receivables borrowings Carrying value Fair value
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 392.437.530 - 392.437.530 392.437.530 Cash and banks Penempatan jangka Short-term pendek 24.379.500.000 - 24.379.500.000 24.379.500.000 investments Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto 6.150.023.976 - 6.150.023.976 6.150.023.976 receivables – net Tagihan anjak piutang-neto 19.950.000.000 - 19.950.000.000 19.950.000.000 Factoring receivables-net Piutang lain-lain 953.679.489 - 953.679.489 953.679.489 Other receivables
Jumlah aset keuangan 51.825.640.995 - 51.825.640.995 51.825.640.995 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang lain-lain - 129.301.950 129.301.950 129.301.950 Other payables Beban masih harus dibayar - 99.107.397 99.107.397 99.107.397 Accrued expenses Jumlah liabilitas keuangan - 228.409.347 228.409.347 228.409.347 Total financial liabilities
23. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
4. Bagi pemegang saham yang berbentuk badan
hukum, jumlah penyertaan modal pada Perusahaan pembiayaan ditetapkan setinggi-tingginya 50% dari modal sendiri.
23. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
4. For shareholders in the form of a legal entity, the amount of capital investment in finance Companies set maximum of 50% of its own capital.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
62
24. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
24. FAIR VALUE OF FINANCIAL INTRUMENTS (continued)
2014
Pinjaman yang Utang dan diberikan dan pinjaman/ piutang/Loans Loans and Nilai tercatat/ Nilai wajar/ and receivables borrowings Carrying value Fair value
Aset keuangan Financial assets Kas dan bank 239.183.138 - 239.183.138 239.183.138 Cash and banks Penempatan jangka Short-term pendek 26.770.750.000 - 26.770.750.000 26.770.750.000 investments Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto 5.321.760.361 - 5.321.760.361 5.321.760.361 receivables – net Tagihan anjak piutang-neto 17.456.250.000 - 17.456.250.000 17.456.250.000 Factoring receivables-net Piutang lain-lain 1.002.005.179 - 1.002.005.179 1.002.005.179 Other receivables
Jumlah aset keuangan 50.789.948.678 - 50.789.948.678 50.789.948.678 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang lain-lain - 118.908.390 118.908.390 118.908.390 Other payables Beban masih harus dibayar - 142.010.234 142.010.234 142.010.234 Accrued expenses
Jumlah liabilitas keuangan - 260.918.624 260.918.624 260.918.624 Total financial liabilities
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values:
Nilai wajar kas dan bank, sebagian dari penempatan jangka pendek, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar, mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Investasi dalam obligasi dan saham dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.
The fair value of cash and bank, a part of short-term investments, factoring, other receivables, others payable and accrued expenses, approximate their carrying amounts largerly due to short-term maturities of these instruments.
Investment in bond and stocks are carried at fair value using the quoted prices published in the active market.
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif.
The fair value of consumer financing receivables, are determined by discounting cash flows using effective interest rate.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
63
25. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN TUNAI
25. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDEND
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah membentuk cadangan umum sejumlah Rp 2.300.000.000 dan Rp 2.050.000.000 sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang - Undang No. 40/2007 efektif tanggal
As of December 31, 2015 and 2014 the Company had provided additional general reserve of Rp 2,300,000,000 and Rp 2,050.000.000 in accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 which had been replaced with the Law No. 40/2007 effective on August 16, 2007
16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan laba bersih untuk cadangan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan umum minimum tersebut.
Berdasarkan akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 3644 tanggal 24 Juni 2015, dari laba tahun berjalan tahun 2014 disisihkan sebesar Rp 250.000.000 untuk dana cadangan.
Berdasarkan akta Notaris Refizal, S.H. MHum., No. 23 tanggal 24 Juni 2014, dari laba tahun berjalan tahun 2013 disisihkan sebesar Rp 250.000.000 untuk dana cadangan. Sedangkan pencadangan saldo laba pada tahun 2013, didasarkan pada akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 339 tanggal 24 Juni 2013, dari laba tahun berjalan tahun 2012 disisihkan sebesar Rp 250.000.000 untuk dana cadangan dan pembayaran dividen tunai sebesar Rp 167.648.000 atau Rp 2,48 per saham dari laba ditahan tahun 2012.
regarding the Limited Liability Company, which requires Indonesian companies to set up a reserve from net income until reaching at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided. Based on Notarial deed No. 3644 of public notary Rudy Siswanto, S.H., dated June 24, 2015, part of income for the year in 2014 amounting to Rp 250,000,000 was allocated to the appropriated retained earnings.
Based on Notarial deed No. 23 of public notary Refizal, S.H. MHum, dated June 24, 2014, part of income for the year in 2013 amounting to Rp 250,000,000 was allocated to the appropriated retained earnings. While retained earnings appropriation in 2013, on Notarial deed No. 339 of public notary Rudy Siswanto, S.H., dated June 24, 2013, part of income for the year in 2012 amounting to Rp 250,000,000 was allocated to the appropriated retained earnings and the payment of cash dividend of Rp 167,648,000 or Rp 2.48 from the 2012 retained earnings.
26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK – PIHAK BERELASI
26. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan
pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Account details and significant transactions with related parties are as follows:
Hubungan/ Persentase (%)/ Persentase (%)/ Relation 2015 Percentage (%) 2014 Percentage (%)
Komisaris independen (Ketua Komite Audit)/ Independent
Commissioner Piutang pembiayaan (Head of Audit Consumer Financing konsumen Committee) 393.850.866 0,76 562.165.767 1,1 receivables
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
64
27. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 27. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”. Dampak dari penyesuaian kembali tersebut terhadap laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
The Company restated its financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) ”Employee Benefits”. The restatement effect of the statement of financial position are as follows:
31 Desember 2014/December 31, 2014
Disajikan Penyesuaian Sebelumnya/ penyajian kembali/ As previously Restatement Disajikan kembali/ reported adjustments As restated
Laporan posisi keuangan Statements of financial position Aset Assets Aset pajak tangguhan, neto 263.436.839 54.815.038 318.251.877 Deferred tax assets, net Liabilitas Liabilities Liabilitas imbalan kerja karyawan 183.733.030 (23.013.465) 160.719.565 Employee benefit liability Liabilitas pajak tangguhan, neto - 215.107.930 215.107.930 Deferred tax liabilities, net Ekuitas Equity Saldo laba 17.130.827.868 (159.754.611) 16.971.073.257 Retained earnings Penghasilan komprehensif lain - 22.475.184 22.475.184 Other comprehensive income Laporan laba rugi dan Statement of profit or loss penghasilan komprehensif and other comprehensive lain income
Umum dan administrasi 2.623.119.605 9.912.833 2.633.032.438 General and administrative Beban pajak penghasilan - tangguhan (1.653.344.263) 1.239.104 (1.652.105.159) Income tax expense - deferred Penghasilan Komprehensif Other Comprehensive lain Income Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclasified to direklasifikasi ke laba rugi: profit or loss: Kerugian aktuarial atas Actuarial loss on employee liabilitas imbalan kerja - (34.626.959) (34.626.959) benefit liabilities Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan Income tax relating to components komprehensif lain - 4.328.370 4.328.370 of other comprehensive income
1 Januari 2014/31 Desember 2013 January 1, 2014/December 31, 2013
Disajikan Penyesuaian Sebelumnya/ penyajian kembali/ As previously Restatement Disajikan kembali/ reported adjustments As restated
Laporan posisi keuangan Statements of financial position Aset Assets Aset pajak tangguhan, neto 1.916.781.102 52.364.752 1.969.145.854 Deferred tax assets, net Liabilitas Liabilities Liabilitas imbalan kerja karyawan 173.097.956 (67.553.257) 105.544.699 Employee benefit liability Liabilitas pajak tangguhan, neto - 218.225.118 218.225.118 Deferred tax liabilities, net Ekuitas Equity Saldo laba 12.625.732.652 (151.080.882) 12.474.651.770 Retained earnings Penghasilan komprehensif lain - 52.773.773 52.773.773 Other comprehensive income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
65
28. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
28. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perseroan bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Company intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017.
Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements on DisclosuresInitiative, effective January 1, 2017.
Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
This amendments clarify, rather than significantly change, existing PSAK 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the property, plant and equipment.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
66
28. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Amandemen PSAK 19: Aset Tak berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 Aset Tetap dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset tak berwujud.
Amendments to PSAK 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in PSAK 16 Property, Plant and Equipment and PSAK 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the property, plant and equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
Amendments to PSAK 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016. PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi:
PSAK 5 (2015 Improvement): Operating Segments, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that:
- Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.
- An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.
- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
67
28. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
PSAK 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
PSAK 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
PSAK 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Tak berwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
PSAK 19 (2015 Improvement): Intangible Assets, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.
PSAK 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK 25.
PSAK 53 (Penyesuaian 2015): Pembayaran Berbasis Saham, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi beberapa isu yang berkaitan dengan definisi kondisi kinerja dan kondisi jasa yang mana merupakan kondisi vesting.
PSAK 53 (2015 Improvement): Share-based Payment, effective January 1, 2016. The improvement clarifies various issues relating to the definitions of performance and service conditions which are vesting conditions.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam ribuan, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2015, 2014 and
January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in of Rupiah, unless otherwise stated)
68
28. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.
PSAK 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.
Perseroan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perseroan.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.