ars resume
DESCRIPTION
ARS RESUMETRANSCRIPT
-
Pyuliad
12/30/2013
Adm RS Resume
-
1
Daftar Isi
1. Organization & Management
2. Type,Classification & Accreditation Of Hospital
3. Administration & Management
4. Patient Safety (Include : Risk Management)
5. Medical Record Hospital
6. Principle Of Quality (Include: Standard Minimum Of Services)
-
2
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan lebih lanjut.
3. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Persyaratan
Umum
1. Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,bangunan, prasarana, sumber daya manusia,kefarmasian, dan
peralatan.
2. Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah,Pemerintah Daerah, atau swasta.
3. Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari
Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, Instansi
tertentu, atau Lembaga Teknis Daerah dengan pengelolaan Badan Layanan Umum atau BadanLayanan Umum Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di
bidang perumahsakitan.
Lokasi
Bangunan
a. persyaratan administratif dan persyaratan teknis bangunan gedung pada umumnya, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
-
3
b. persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit, sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian
pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak, dan
orang usia lanjut.
a. rawat jalan;
b. ruang rawat inap;
c. ruang gawat darurat;
d. ruang operasi;
e. ruang tenaga kesehatan;
f. ruang radiologi;
g. ruang laboratorium;
h. ruang sterilisasi;
i. ruang farmasi;
j. ruang pendidikan dan latihan;
k. ruang kantor dan administrasi;
l. ruang ibadah, ruang tunggu;
m. ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;
n. ruang menyusui;
o. ruang mekanik;
p. ruang dapur;
q. laundry;
r. kamar jenazah;
s. taman;
t. pengolahan sampah; dan
u. pelataran parkir yang mencukupi.
Prasarana
a. instalasi air;
b. instalasi mekanikal dan elektrikal;
c. instalasi gas medik;
d. instalasi uap;
-
4
e. instalasi pengelolaan limbah;
f. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
g. petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat
terjadi keadaan darurat;
h. instalasi tata udara;
i. sistem informasi dan komunikasi
j. ambulan.
SDM
Kefarmasian
Peralatan
Izin Rumah Sakit dapat dicabut jika:
a. habis masa berlakunya
b. tidak lagi memenuhi persyaratan dan standar
c. terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan
d. atas perintah pengadilan dalam rangka penegakan hukum
Management : Subsistem dalam organisasi yang memadukan berbagai sumber yang berbeda untuk mencapai tujuan
secara efektif & efisien.
Input Proses Output
Man
Money
Method
Machine
Material
Planning
Organizing
Staffing
Actuating
Directing
Controlling
Reviewing
Communicating
Coordinating
Decision Making
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
-
5
Terry : POAC (PLANNING,ORGANIZING,ACTUATING,CONTROLLING)
Koontz : POSDC (PLANNING,ORGANIZING,STAFFING,DIRECTING,CONTROLING)
Gullick : POSDCRE (PLANNING,ORGANIZING,STAFFING,CONTROLLING,REVIEWING,EVALUATING)
Elemen dasar manajemen
Ide
Barang dan alat
Manusia
Tingkatan Manajemen
Top Management
Middle Management
Low management
Selipan Kuis 3
1. Medical specialists statements and effectives are accepted in Hospital because he or she is recognized as the authority
in the field and carries the weight and power of functional authority. This functional authority is based on Knowledge
and expertise
2. Bottom up theory traces the flow of authority downword from top-level management to subordinate managers. You can
trace your authority directly from your boss, who has delegated it to you.
3. Liabilities are present obligations to parties outside the entity that arose from past events and are payable in future.
Liabilities is part of Statement of chane in net asset
4. BSC that incorporate both financial and nonfinancial performance measurements are especially useful, has four
perspective (Financial, Customer, Internal Business Process, Learning ang Growth)
5. Even Chart for a mature Hospital or Healthcare Organization shows these two main indicators Variable cost and fixed
cost
6. There are three main types of organizational chart that is commonly use in Hospital Organization, but the one use
most is Horizontal chart
7. Supervisor gives direct, clear, and prectise orders to the subordinates with detailed instructions as to exactly how and in
what sequence things are to be done, this situation knowns as Authocratic supervision
8. Study of the jobs within the organization, which consists of analyzing the activities of employee performs, the
equipment, tools, and work aids the employee uses, and the working conditions is knows as Job analisyst
-
6
9. Performance appraisal is the ongoing process of gathering, analyzing, evaluation, and dissemination information about
the performance of employee.
10. Theory discusses the concept of needs or motives that drive people and the incentives that cause people to behave in
particular manner, is known as Expectancy theory
Dalam KMK 340 Th 2010 ini disebutkan bahwa :
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit.
3. Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis
penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit.
4. Klasifikasi Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas Rumah Sakit berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan.
JENIS RS KETERANGAN
Rumah Sakit Umum Kelas A Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5
(lima) Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis
Lain dan 13
(tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis.
Rumah Sakit Umum Kelas B Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4
(empat) Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis
Lainnya dan 2
-
7
(dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
Rumah Sakit Umum Kelas C Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4
(empat)
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik.
Rumah Sakit Umum Kelas D Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan
medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.
RUMAH SAKIT KHUSUS Jenis Rumah Sakit khusus antara lain Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak, Jantung, Kanker,
Orthopedi, Paru, Jiwa, Kusta, Mata, Ketergantungan Obat, Stroke,
Penyakit Infeksi, Bersalin,
Gigi dan Mulut, Rehabilitasi Medik, Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah,
Ginjal, Kulit dan
Kelamin.
Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Khusus
diklasifikasikan
menjadi :
a. Rumah Sakit Khusus Kelas A;
b. Rumah Sakit Khusus Kelas B;
c. Rumah Sakit Khusus Kelas C.
PMK 012 TH 2012 TENTANG AKREDITASI RS YANG ISINYA :
1. Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar
Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan.
2. Standar Pelayanan Rumah Sakit adalah semua standar pelayanan yang berlaku di Rumah Sakit antara lain standar
prosedur operasional, standar pelayanan medis, dan standar asuhan keperawatan.
-
8
3. Akreditasi bertujuan untuk:
a. meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit;
b. meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit;
c. meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia Rumah Sakit dan Rumah
Sakit sebagai institusi
d. mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan.
Akreditasi :
Akreditasi RS Nasional & Internasional dilakukan oleh KARS ( Komite Akreditasi RS)
Rumah Sakit wajib mengikuti Akreditasi nasional.
Dalam upaya meningkatkan daya saing, Rumah Sakit dapat mengikuti Akreditasi internasional sesuai kemampuan.
Rumah Sakit yang akan mengikuti Akreditasi internasional harus sudah mendapatkan status Akreditasi nasional.
Bagi Rumah Sakit yang telah mendapatkan status Akreditasi nasional maupun Akreditasi internasional, harus sudah mendapatkan status Akreditasi yang baru sebelum masa berlaku status Akreditasi sebelumnya berakhir.
Setiap Rumah Sakit baru yang telah memperoleh izin operasional dan beroperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun wajib mengajukan permohonan Akreditasi
Contoh Akreditasi Internasional : IsQua,AsQua,JCI & ISO
PMD no 61 th 2007 berisi mengenai :
1. BLUD beroperasi berdasarkan pola tata kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain:
a. struktur organisasi
b. prosedur kerja
c. pengelompokan fungsi yang logis
d. pengelolaan sumber daya manusia
2. Tata kelola BLUD memperhatikan prinsip, antara lain:
a. transparansi
b. bakuntabilitas
c. responsibilitas
d. independensi
3. Pendapatan BLUD dapat bersumber dari:
a. jasa layanan;
b. hibah;
c. hasil kerjasama dengan pihak lain;
d. APBD;
-
1
e. APBN; dan f. lain-lain pendapatan BLUD yang sah
4. Pejabat pengelola BLUD terdiri atas:
a. pemimpin
b. pejabat keuangan
c. pejabat teknis.
5. Penatausahaan keuangan BLUD paling sedikit memuat:
a. pendapatan/biaya;
b. penerimaan/pengeluaran;
c, utang/piutang;
d. persediaan, aset tetap dan investasi; dan
e. ekuitas dana.
Safety is a fundamental principle of patient care and a citical component of quality management. Menurut World
alliance for patient safety,forward programme who,2004.
Pengertian Resiko :
Merupakan sebuah peristiwa / kejadian (event) Peristiwa (event) yang terjadi dimasa yang akan datang (ada
periode waktunya) yang dapat menimbulkan kerugian, Mengandung unsur uncertainty (ketidakpastian), yang mencakup 2 hal
yaitu ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa dan ketidakpastian besarnya kerugian (loss) yang timbul akibat ketidakpastian
terjadinya suatu peristiwa.
Element Resiko :
Frequency kemungkinan kejadian, tingkat keseringan kejadian mutlak ada data
Severity konsekuensi dari kejadian, dampak kejadian (losses)
Public Perception (corporate perception) sangat subyektif !!! BUDAYA
Confidence in Our Estimates. ketersediaan dan kualitas data & informasi, teknologi dan pengetahuan dalam
mengolah data
Keselamatan pasien diutamakan karena hal ini terkait dengan masa depan rumah sakit apakah nanti kedepannya
semakin banyak kunjungan atau sedikit karena mutu dari keselamatan pasiennya yang bermasalah, dengan tujuan
mengangkat Patient Safety Goal first do no harm serta menurunkan angka morbiditas,cidera dan kematian yang diderita
pasien selama berada di rumah sakit.
Manajemen risiko merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipergunakan dalam berbagai kemungkinan kejadian
dan kerugian di masa yang akan datang.
-
1
Manajemen risiko merupakan sebuah proses untuk meminimalkan dan mengendalikan kerugian organisasi.
Manajemen risiko merupakan sebuah pendekatan proaktif.
5 Langkah Proses Manajemen Resiko :
1. Membangun komitmen
2. Identifikasi risiko
1. Teknik : brainstorming, survey, wawancara, informasi historis, ataupun kelompok kerja.
2. Tujuan : untuk melihat kejadian (events) yang ada dan yang mungkin terjadi di sebuah organisasi (rumah
sakit), yang dapat menimbulkan kerugian dimasa yang akan datang.
3. Analisis Risiko
1. Metode : Matriks Grading Risiko.
2. Penilaian dengan matriks grading risiko adalah suatu metode analisis kualitatif untuk menentukan derajat
risiko suatu kejadian (event) berdasarkan 2 hal yaitu : dampak dan probabilitas (frekuensi)
3. Probabilitas : menggambarkan tingkat kemungkinan kejadian atau tingkat keseringan kejadian.
4. Dampak : merupakan gambaran tentang kerugian (losses) atau akibat yang ditimbulkan pada pasien
akibat adanya suatu kejadian (events), mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal.
4. Intervensi Risiko
5. Komunikasi dan Standarisasi
-
2
1. Monitoring & Improve the Risk Management Program
2. Documentation & Medical Records
Penilaian Dampak
Tingkat risiko Kategori Deskripsi
1 Tidak signifikan Tidak ada cidera dan kerugian
2 Minor Cidera ringan dan dapat diatasi dengan pertolongan pertama
3 Moderat Cidera sedang, berkurangnya fungsi motorik / sensorik /
psikologi atau intelektual yang bersifat reversibel dan dapat
memperpanjang perawatan
4 Mayor Cidera luas, kehilangan fungsi motorik / sensorik / psikologi
atau intelektual yang bersifat irreversibel, tidak berhubungan
dengan penyakit
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit
Penilaian Probabilitas
Tingkat Resiko Deskripsi
1 Sangat jarang/Rare (5 tahun/kali)
2 Jarang/Unlikely(> 2-5 tahun/kali)
3 Mungkin/Posible( > 1-2 tahun/kali)
4 Sering/Likely (beberapa kali/tahun)
5 Sangat sering/almost certain
(setiap minggu/bulan)
-
3
Rumus skor Resiko
MATRIKS GRADING RESIKO
Probabilitas
Dampak
1 2 3 4 5
Sangat sering terjadi (5) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering terjadi (4) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Mungkin terjadi (3) Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Jarang terjadi (2) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
Sangat jarang terjadi (1) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
Pengelolaan dan Pengendalian Risiko
No. Tingkat Tindakan
1 Ekstrim Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera dan
perhatian sampai ke Direktur
2 Tinggi Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari, analisis dengan detail dan
memerlukan tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen
3 Moderate Dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer / pimpinan klinis menilai
dampak terhadap biaya dan kelola risiko
Skor Resiko= Dampak X Probabilitas
-
4
4 Rendah Dilakukan investasi sederhana paling lama 1 minggu, yang diselesaikan dengan prosedur rutin.
Penjelasan:
1. Frekuensi pada kolom kiri.
2. Dampak pada baris kanan.
3. Tetapkan warna bands,titik temu frekuensi & dampak.
4. Skor resiko menentukan prioritas resiko.
5. Bila ada 2 insiden dengan skor sama maka prioritas berdasarkan warna.
Bidang Resiko
1. Patient Care-Related Risk
2. Medical Staff-Related Risk
3. Employee- Related Risk
4. Financial Risk
5. Other Risk
a. Logitsik
b. Medikal
c. Auxillary
-
1
Instrument Manajemen Resiko
a. Budaya Organisasi
b. Quality Assurance
c. Patient Safety
d. K3 RS
e. Infection Kontrol
PMK 1691 TH 2011 tentang keselamatan pasien :
1. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi
yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian.
3. Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
Implementasi
Pelatihan
Seminar
Panduan
Pedoman
Standar
Pengembangan
solusi
Gambar 2.3. Diagram alur kegiatan keselamatan pasien
Komunikasi Pasien
Analisis tingkatan
resiko Pelaporan Insiden
Analisis Riset
-
2
4. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
5. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
6. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul
cedera.
7. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden.
8. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.
9. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk
mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.
10. Sasaran Keselamatan Pasien meliputi tercapainya hal-hal sebagai berikut:
a. Ketepatan identifikasi pasien;
b. Peningkatan komunikasi yang efektif;
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh.
11. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit terdiri dari:
i. membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
ii. memimpin dan mendukung staf
iii. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
iv. mengembangkan sistem pelaporan
v. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
vi. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
vii. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.
12. Standar Keselamatan Pasien menurut permenkes 1691/MENKES/PER/VIII/2011
1. hak pasien;
2. mendidik pasien dan keluarga;
3. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
-
3
4. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien;
5. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
6. mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan
7. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Rekam Medis :
1. Awalnya menurut PP no.10 th 1960 dikeluarkan untuk mewajibkan penyimpanan rahasia kedokteran, termasuk
Rekam Medis (RM) di Indonesia kemudian tahun 1972 dengan SK Menkes RI no 034/Birhup/1972 ada kejelasan
bagi RS menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan rekam medis.
2. Permenkes no 749a/MENKES/PER/XII/1989 tentang RM yang merupakan landasan hukum semua tenaga medis dan
paramedis di institusi pel.kesehatan, Dir.Pelmed Depkes mengeluarkan SK no 78 th 1991 tentang petunjuk
pelaksanaan penyelenggaraan RM di Rumah Sakit.
3. Sebagai penyempurnaan pedoman penyelenggaraan RM di Rumah Sakit diterbitkan Permenkes no
269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis serta perkembangan teknologi informasi.
4. Merupakan catatan yang sistematis, terstruktur dan berisi tentang semua hal yang berhubungan dengan riwayat
atau perjalanan penyakit pasien dan terapinya selama dalam perawatan di unit pelayanan kesehatan.
5. Keterangan tertulis & terekam ttg identitas, anamnese, Penentuan fisik, laboratorium, radiologi, diagnosa,
pemanfaatan segala pelayanan, tindakan keperawatan, tindakan medis & pengobatan yg diberikan kpd Pasien rawat
inap, jalan & gawat darurat.
Posisi Rekam Medik
a) Aspek pelayanan klinis & keperawatan
Rekam medik berperan sebagai alat pencatat, pengingat data dan informasi hasil pelayanan klinis (dokumen) dan
keperawatan. Kedudukan sebagai sumber data dan informasi untuk pengambilan keputusan klinis dan keperawatan.
b) Aspek pelayanan administrasi (manajemen)
Peran dan kedudukan rekam medik sebagai sumber data dan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan Rekam Medik
Menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di sarana
pelayanan kesehatan.
-
4
Fungsi dan Manfaat Rekam Medik
a. Dokumen bagi pasien
b. Sarana komunikasi antara para petugas kesehatan
c. Sumber informasi untuk kelanjutan atau kesinambungan pelayanan dan perawatan pasien
d. Penyedia data bagi pihak ketiga yang berkepentingan dengan pasien
e. Penyedia data bagi kepentingan hukum
f. Alat bantu penentuan tarif dan biaya perawatan.
Indikator data rekam medik
Data rekam medik, harus memenuhi syarat :
Correct (accurate), data harus benar dan otentik, sesuai keadaan pasien.
Complete, data harus terisi dengan lengkap.
Clear, data harus jelas dan mudah dibaca.
Recent (timely completion), data berisi keterangan baru yang menunjukkan status pasien saat itu juga.
Kegunaan Rekam Medik menurut John R.Mc.Gibony yang disingkat ALFRED :
A (Administrative/Administrasi) : Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab prosefi. Berisi tindakan oleh tenaga
medis dan perawat. Aspek Medis ; Dasar merencanakan pengobatan, tindakan medis dan tindakan keperawatan dan
alat komunikasi.
L (Legal/Hukum) : jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, usaha menegakkan hukum & bahan bukti dalam
kasus hukum.
F (Finance/Keuangan) : dasar perhitungan anggaran, perhitungan biaya pembayaran, pendapatan.
R (Research/Penelitian) : sumber data untuk penelitian baik untuk kepentingan internal maupun eksternal RS.
E (Education/Pendidikan) : sebuah instrumen untuk proses pembelajaran baik bagi rumah sakit maupun bagi
peserta pendidikan. Data/informasi perkemb kronologis & keg pelay medis kpd pasien referensi pengajaran.
D (Documentation/Dokumentasi) : sumber data dan informasi yg hrs didokumentasi sbg bahan pertgjwban &
laporan RS.
-
5
Tugas Panitia Rekam Medik
Memberikan saran dan pertimbangan dalam hal penyimpanan rekam medis dan menjamin bahwa semua informasi
dicatat sebaik-baiknya dan menjamin tersedianya data yang diperlukan untuk menilai pelayanan yang diberikan
kepada seorang pasien.
Menjamin telah dijalankannya dengan baik filing record, pembuatan index, dan tersedianya rekam medis dari
seluruh pasien.
Mengajukan usul-usul kepada Direktur Rumah Sakit tentang perubahan dalam isi, ukuran rekam medis.
Membina kerjasama dengan penasehat hukum dalam hal hubungan hubungan keluar dan pengeluaran data/
keterangan untuk badan-badan di luar rumah sakit.
Wewenang Panitia RM
Memberikan penilaian terhadap kualitas pengisian data klinis
Menolak rekam medis yang tidak memenuhi standar
Menerapkan tindakan-tindakan kearah perbaikan rekam medis yang tidak memuaskan
Pelaksana RM di Rumah Sakit
Unit Rekam Medik
Unit rekam medis, didampingi Panitia Rekam Medis (salah satu Panitia di Komite Medik)
Anggota Panitia Rekam Medik : dokter, paramedis keperawatan, nutritionist, ahli rekam medis serta profesi lain
yang terkait dengan pelayanan baik langsung maupun tidak langsung dan bertanggung jawab terhadap mutu
pelayanan yang diberikan.
-
6
Pengisian RM
Dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab sesuai bidang tugas masing masing (asuhan medik oleh dokter
yang merawat, asuhan keperawatan oleh paramedis yang merawat, asuhan nutrisi oleh petugas gizi yang
bertanggung jawab)
Setiap tindakan medik yang berisiko tinggi sesuai daftar jenis tindakan medik yang harus disertai Informed Consent
tertulis, wajib dibuat Informed Consent tertulis sesuai prosedur yang berlaku. Harus ada PROTAP tentang
Informed Consent
Setiap pasien pulang setelah rawat inap dibuatkan ringkasan keluar (Discharge Summary) oleh dokter yang merawat
terakhir.
Setiap tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan pasien, selama pasien di rumah sakit harus dicatat
Petugas yang mengisi adalah petugas yang sesuai dengan kewenangannya
Pembenaran kesalahan RM dibubuhi paraf petugas yang melakukan perubahan
Tidak diperbolehkn penghapusan tulisan dgn cara apapun.
Isi Discharge Summary :
Alasan pasien masuk RS (pertanyaan klinis singkat tentang keluhan utama dan riwayat penyakit sekarang)
Hasil penting pemeriksaan laboratorium, rontgen dan fisik.
Pengobatan medis ataupun operasi yang diberikan (termasuk respon pasien, komplikasi dan konsultasi)
Keadaan pasien pada saat keluar, (perlu berobat jalan, mampu bergerak sendiri maupun mampu untuk bekerja.
Anjuran pengobatan/ perawatan yang diberikan (nama obat dan dosisnya, tindakan pengobatan lainnya, dirujuk
kemana, perjanjian untuk datang lagi).
-
7
Isi Rekam Medik :
Rekam Medik Rawat jalan : identitas, anamnese, diagnosis, tindakn dan terapi, hasil pemeriksaan penunjang medik,
terapi, ringkasan klinik
Rekam Medik Rawat Inap :
Identitas (termasuk riwayat alergi obat)
Anamnese
Riwayat Penyakit
Hasil Laboratorium, Radiologi dan Pemeriksaan Penunjang Lain
Diagnosa (Utama dan Penyerta; Diagnosis Masuk dan Keluar)
Persetujuan tindakan medis (Informed Concent)
Tindakan medis dan terapi
Asuhan Keperawatan
Dokumentasi observasi & terapi
Resume akhir (Discharge Summary)
Evaluasi terapi
Ruang Lingkup Pengelolaan RM :
Penerimaan Pasien
Penamaan dan Penomeran
Pencatatan
Pengolahan Data
Penyimpanan
-
8
Pengambilan Kembali
Perakitan
Retensi
Pemusnahan
Hambatan dalam penerapan RM :
a. Kesulitan penelusuran dan retrieval Rekam Medik
b. Terbatas sarana tempat penyimpanan
c. Data Rekam Medik sering tidak terekam, atau terekam kurang jelas, sehingga menyulitkan waktu transkrip data
d. Belum ada keseragaman cara pengisian data Rekam Medik
e. Kurang terampilnya tenaga yang bertugas mencatat ataupun menyimpan berkas Rekam Medik
f. Kekhawatiran petugas memusnahkan formulir rekam medik, karena takut pasien datang berobat kembali, sehingga
rak penyimpanan arsip DRM semakin penuh.
Sistem penyimpanan RM :
Sentralisasi :
Kelebihan :
Data dan informasi hasil pelayanan dapat berkesinambungan karena dalam satu folder sehingga
riwayatnya dapat dibaca seluruhnya
Mengurangi terjadinya duplikasi dalam pemeliharaan dan penyimpanan rekam medik
Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk peralatan dan ruangan
Tata kerja dan pertauran mengenai kegiatan pencatatan medis mudah distandarisasi
Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan
Mudah menerapkan sistem unit record.
-
9
Kekurangan :
Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit rawat jalan dan rawat inap
Filing (tempat penyimpan) DRM harus dijaga 24 jam karena setiap saat diperlukan untuk
pelayanan di UGD yang buka 24 jam
Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam, karena KIUP akan digunakan setiap
saat bila pasien datang tak membawa KIB (Kartu Identitas Berobat), padahal KIUP tersimpan di
TPPRJ (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan).
Desentralisasi :
Kelebihan :
Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat
Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.
Kekurangan :
Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medik, yaitu data dan informasi pelayanan pada satu
pasien dapat tersimpan lebih dari 1 folder
Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak.
Rekam Medik Dalam Pengambilan Keputusan
Administratif; Data rekam medik digunakan untuk penyusunan rencana strategis (renstra) dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Hukum; Data rekam medik dipakai sebagai bahan bukti pengadilan, memutuskan seorang tidak dapat mengikuti
proses pengadilan karena terbukti sakit.
Keuangan; Rekam medik digunakan sebagai evaluasi untuk memutuskan besar tarif atau biaya pasien berobat
Logistik; Rekam medik dipakai untuk memutuskan jumlah obat dan bahan yang akan digunakan, sehingga dapat
memutuskan obat dan perlengkapan yang perlu ditambah
-
10
Dokumentasi; Rekam medik sebagai sumber ingatan yang terdokumentasi, dapat digunakan oleh rumah sakit
sebagai petunjuk tindakan pengobatan dan perawatan pasien, terutama pasien lama yang datang kembali.
Laporan RS :
RL1 - Data Kegiatan Rumah Sakit
RL2a - Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
RL2b - Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
RL2a1 - Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Inap Rumah Sakit
RL2b1 - Data Keadaan Penyakit Khusus Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit
RL2c - Data Status Imunisasi
RL3 - Data Dasar Rumah sakit
RL4 - Data Ketenagaan Rumah Sakit
RL5 - Data Peralatan Medik Rumah Sakit dan Data
Kegiatan Kesehatan Lingkungan.
RL6 - Data Infeksi Nosokomial.
-
11
Standar : nilai dalam mendukung dalam menghasilkan produk atau jasa
Standar : Strategi persaingan untuk melawan perusahaan yang mendominasi
Kategori Standar :
1. Standard for unit (reference/rekomendasi)
2. Standard for minimal admissible attributes (similarity/kesamaan)
3. Standard for product/services (compatibility/Kesesuaian)
4. Standard for product/services adaptibility (ettiquete/Etika)
Definisi standar :
WRITTEN DEFINITION, LIMIT (TRESHOLD), OR RULE (POLICY) APPROVED AND MONITOR FOR COMPLIANCE BY AN
AUTHORITATIVE AGENCY (OR PROFESSIONAL OR RECOGNIZED BODY) AS A MINIMUM ACCEPTABLE BENCHMARK
Artinya : Definisi tertulis,terbatas,kebijakan yang di terima dan di awasi untuk dipenuhi oleh perwakilan pihak yang
berwenang (baik profesional atau mengakui) minimal dapat diterima oleh mahkamah.
Formal standards bodies: a standard is a document established by consensus and approved by a recognized body, that
provides, for common and repeated use, rules, guidelines or characteristics for activities or their results, aimed at the
achievement of the optimum degree of order in a given context
Artinya : Bentuk standar formal yaitu dokumen yang ditetapkan oleh persetujuan umum dan di terima oleh yang
mengakui,menetapkan,untuk hukum dan di gunakan berulang,peraturan,pedoman atau karakteristik untuk aktivitas
atau hasil mereka, bertujuan di dalam keadaan pemberian penghargaan dengan tingkat jumlah maksimal
pemesanan.
Kenapa Standar penting ? Membuat Kesesuaian standar
Kesesuaian dengan definisi : Kecocokan antara produk atau jasa untuk digunakan bersama kondisi spesifik rendah
untuk memenuhi sangkut paut dengan syarat tanpa adanya interaksi penyebab penolakan.(ISO/IEC, 1991)
Dimana Standar dapat digunakan?
Aplikasi standar dapat digunakan di pasar,industri atau geografi.
Umumnya,Standar digunakan yang berhubungan dengan pemerintahan keperluan yang mana menjalankan dan
menetapak lebih dari beberapa area geografis.
-
12
Kelompok Industri dapat mengaplikasikan juga standar yang berhubungan dengan peningkatan standar untuk
industri yag spesifik atau pasar.
Penjelasan matriks:
1. Membuat rencana dan mengidentifikasi rencana agar meningkat hasilnya
2. Lakukan tes rencana
3. Apa rencana dapat berjalan sesuai keinginan?
4. Laksanakan rencana
4.
Act Implement the plan
1.
Plan Identify the improvement
and make a plan
3.
Check Is the plan working?
2.
Do Test the plan
Shewharts PDCA Model
-
13
Alur standar hidup
Definisi pelayanan : sebuah proses yang dapat membuat keuntungan dari pemfasilitasan baik perubahan di pelanggan,
barang milik fisik, atau aset berharga yang tidak dapat diraba.
Penjelasan alur:
1. Penilaian kebutuhan
2. Membuat konsep spesifik
3. Uji coba
4. Sistem pelaksanaan
5. Mendukung cara kerja
6. Evaluasi perbuatan
-
14
Karakteristik Pelayanan (Kotler,1997) :
INTANGIBLE (tidak dapat di raba)
INSEPARABLE( tidak dapat dipisahkan)
PERISHABLE (tidak tahan lama)
VARIABLE (tidak tetap/berubah-ubah)
MAN
COMPETENTION LEADERSHIP
MINDSET
METHOD
GUIDANCE METHODS
APPROACHES
MATERIAL
DATA
INFORMATION
MACHINE
HARDWARE FACILITY
INFRASTRUCTURE
MARKET
NEED & DEMAND
EPID. STATUS
INPUT
OUTPUT
PERFORMANCE
FEEDBACK
PROSES
KPI
-
15
Definisi Mutu :
Kualitas lebih unggul dari standar minimal, untuk menyesuaikan standar dan kemampuan tujuan.
ISO 9000:2000 di definisikan kualitas-tingkatan yang mana untuk memenuhi syarat karakteristik kumpulan yang
melekat.
Kualitas adalah sesuai untuk digunakan ke produk.Joseph Juran.
Dimensi manajemen mutu pelayanan :
Kompetensi teknis (Technical competence)
Akses terhadap pelayanan (Access to service)
Efektivitas (Effectiveness)
Efisiensi (Efficiency)
Kontinyuitas (Continuity)
Keamanan (Safety).
Hubungan antar manusia (Interpersonal Relations)
Kenyamanan (Conformity)