asepsis and antisepsis-2
DESCRIPTION
sTRANSCRIPT
Asepsis and Antisepsis
dr. Wendell Ken,SpB
Department of Surgery Faculty of Medicine/Hospital - Christian University of
IndonesiaJakarta 2014
History of SEPSIS
HIPPOCRATES ( 460-370 BC )
Greek word “sipsi “ = make rotten
• IBN SINA (979-1037 BC) - the coincidence of blood putrefaction (septicaemia) and fever
• HERRMAN BOERHAVE (1668-1738),
a doctor in Leyden, thought that toxic substances in the air were the cause for sepsis.
HISTORY OF SEPSIS (cont.)
IGNAZ SEMMELWEIS (1818-1865)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Mat
erna
l mor
talit
y, 1
842
First Clinic SecondClinic
“It is not by chance that a single obstetrician has 16 fatal cases in a single month - I can only dispel the sadness which falls upon me by gazing into that happy future when the infection will be banished”
1840’s:Lying-in Hospital Vienna
Divided into two clinics- alternating admissions every 24 hours:
1. Doctors and medical students-did autopsies between deliveries
2. Second Clinic: Midwives-came in off the street to deliver-wore gloves outside
The Intervention:Hand scrub with chlorinated lime solution:
removed the putrefying smell from the hands of students and doctors
Hand hygiene basin Vienna, 1847
What was Semmelweiss’s reward in 1848 for this major contribution?
- Fired by the hospital board for enforcing handwashing requirement for doctors
LOUIS PASTEUR (1822-1895) • Bacteria / microbes caused
putrefaction• Killed by heating – sterilisation
JOSEPH LISTER (1827-1912)
• Post amputation mortality – 50%• Skin & instrument disinfection
with carbolic acid – antiseptic method
HUGO SCHOTTMULLER (1867-1936)
• Modern definition of sepsis(1914) : "Sepsis is present if a focus has developed from which pathogenic bacteria, constantly or periodically, invade the blood stream in such a way that this causes subjective and objective symptoms.”
• “Therapy should not be directed against bacteria in the blood but against the released bacterial toxins”
ROGER C. BONE (1941-1997)
– Helped develop the multi-disciplinary subspecialty of modern Critical Care Medicine
– Promoted evidence-based approach to sepsis
• "Sepsis is defined as an invasion of microorganisms and/or their toxins into the bloodstream, along with the organism's reaction against this invasion.“ (1989)
EPIDEMIOLOGY• Sepsis > 200,000 deaths/year in the US• Incidence is > 700,000/ annum• Mortality for septic shock – 30% die within
first month & 50% dying within 6 months of diagnosis
Rising incidence of severe sepsis :1.Aging of the population2.Longevity of patients with chronic diseases3.Increase in people with AIDS4.Widespread use of antimicrobials,
immunosuppressives, indwelling catheters, mechanical ventilation
Regional data
??!
SURVIVING SEPSIS CAMPAIGN
In 2002, spearheaded by the • ESICM (European Society of Intensive Care
Medicine), • ISF (International Sepsis Forum) and • SCCM (Society of Critical Care Medicine)
• Aim : improving the diagnosis, survival, and management of patients with sepsis by addressing the challenges associated with it.
Phase 1 : Barcelona declaration
Phase 2 : Evidence based guidelines
Phase 3 : Implementation & education
Phase 4 : Analysis of aggregate database, revision of guidelines
TERMINOLOGY
Background
Surgical procedures, interfering with the normal protective skin barrier, expose patients to a variety of microorganisms from bacterial contamination that may be either exogenous, from sources in the environment, or endogenous, e.g. coming from the patient’s gastrointestinal tract or female genital tract.
( Wilmore DW (ed), 2004 )
Background• The aim prevent surgical infection
and increase the safety and breadth of surgery.
• Surgical site infections (SSIs) real risk associated with any surgery, and a major cause of patient morbidity, mortality, and health care costs.
( Gottrup F, Melling A, Hollander DA , 2005 )
Definition
Asepsis A condition in which living pathogenic
organisms (i.e. infectious agents) are absent.
Antisepsis Prevention of infection by inhibiting the
growth of pathogenic microorganisms.
To achieve these goals
• staff• patient
preparation
Adopted the
procedures
• a surgical procedure
• theoperating room (OR)
Set the standards of control
• staff• patients
Follow the standards of control everyday
for
Asepsis &
Antisepsis
achieved
Staff preparationThe operating team ( surgeons, assistant ,
co-assistant , nurses ) :
Aseptic technique
Wear a cap
Wear a mask
Wear a surgical gown & sterile
Wear a powder –free latex gloves
Sterile technique
Sterile technique requires that the surgeon/nurse
is able ( O\Connor M , McGraw B ) :
• to open gloves without contamination to the sterile surface of the gloves,
• to clean and drape the wound and surrounding area,
• to control the instruments and sutures, preventing them from the contamination by contact with non-sterile surfaces.
23
PROSES Sterilisasi Ulang
Alat-alat Kesehatan (ALKES) setelah dipakai
tindakan medis
24
Terdiri dari :· Dekontaminasi· Desinfeksi tingkat
tinggi· Pembersihan · Sterilisasi· Penyimpanan
25
DEKONTAMINASI
Pengertian Proses awal dalam menangani suatu
benda sebelum dibersihkan (misalnya mengaktivasi dan mengurangi, tapi tidak menghilangkan mikroorganisme yang mengkontaminasi
26
DEKONTAMINASI
Indikasi :1. Alat kesehatan bekas pakai, tumpahan
darah / cairan tubuh lain2. Permukaan meja / permukaan lain yg
mungkin tercemar darah / cairan tubuh3. Linen bekas pakai yg tercemar darah /
cairan tubuh pasien
27
DESINFEKSI Tingkat Tinggi
Pengertian Proses menghilangkan semua mikroorganisme kecuali beberapa endospora bakteri dari
objek, dengan merebus, menguapkan atau memakai desinfektan kimiawi.
Tiga cara desinfeksi :* Rebus : Diamkan dalam air mendidih selama 20 menit.* Uap : Tutup dalam uap air mendidih selama 20 menit* Kimiawi : Rendam dalam desinfektan ,Contoh : formal aldehyd 8%
28
Pembersihan
PengertianProses yang secara fisik membuang semua debu yang tampak (kotoran, darah, atau cairan tubuh lainnya dari benda mati) atau membuang sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi resiko.
Proses terdiri dari : - mencuci dengan sabun atau detergen dan air, - membilas dengan air bersih dan - mengeringkan
29
STERILISASI
Pengertian
Suatu proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme dari alkes termasuk endospora
bakteri. Sebelum dilakukan sterilisasi harus dilakukan dekontaminasi dan pencucian.
Tiga cara sterilisasi :* Pemanasan kering 170 ºC : selama 60 menit.* Uap bertekanan tinggi - autoclaf 121 ºC : selama 20 -30 mnt* Kimiawi : rendam dalam larutan desinfektan 10 - 24 jam atau
gas ETO
autoklav
31
PENYIMPANAN / SIAP PAKAI
• Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai 1 minggu bila tetap kering.
• Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat (tromol) steril.
• Alat yang diolah dengan desinfeksi tingkat tinggi disimpan dalam wadah tertutup yang tidak mudah terbuka atau segera dipakai.
FILOSOFI
PEMBEDAHAN
MISI DAN VISI
PEMBEDAHAN
PEMBEDAHANMISI
* Menyembuhkan* Mengurangi penderitaan* Memperbaiki kwalitas hidup Dilakukan dengan cara yang aman
VISI* Menjadi yang terbaik* Bermutu* Mengikuti kemajuan Ilmu & Teknologi Demi kepentingan pasien
Loncatan Besar Kemajuan Pembedahan
• Prinsip Asepsis - Antisepsis• Pembiusan - Anestesi• Antibiotika - Antimikroba• Rontgen - Imejing• Bedah Invasif Minimal
Agar pembedahan berlangsung baik dan aman bagi pasien serta personil kamar bedah terlindungi:• Nilai-nilai luhur tata kerja kamar bedah• Etika kedokteran dan keperawatan• Rambu-rambu :
–Undang-undang praktek kedokterandan keperawatan
PEMBEDAHAN
Merupakan• Bagian dari tahap pengobatan• Relatif singkat• Menakutkan / was-was• Sangat penting dan menentukan
Maka pembedahan harus dilakukan
SEBAIK MUNGKIN
TIM PEMBEDAHAN
• Dokter Ahli Bedah• Dokter Ahli Anestesi• Perawat Instrumen• Perawat Sirkulating• Asisten Pembedahan• Asisten Anestesi• lain-lain personil yang
diperlukan
Tata kerja kamar bedah yang baik,
menjamin pelayanan bermutu
yang harus selalu dipertahankan dan ditingkatkan
PELAYANAN BERMUTU
Mengandung unsur:
1. Effectiveness - Pelayanan terbaik“The best possible care”
2. Efficiency - Biaya yang wajar“Cost effectiveness”
3. Acceptability - Kepuasan pasien“patient’s satisfaction”
Untuk mencapai pelayanan yang bermutu, diperlukan:
• Kompetensi Tim Bedah• Kerja sama Tim• Manajemen kamar bedah• Bangunan dan peralatan yang
menyokong• Komitmen kuat manajemen R.S.
untuk terselenggaranya pelayanan prima
PELAYANAN PRIMAKAMAR BEDAH
Definisi
• Kemampuan maksimal dalam pelayanan kamar bedah kepada pasien yang memuaskan, karena sesuai harapan dan kebutuhan pasien pengguna jasa
• = “CUSTOMER CARE”
PELAYANAN PRIMA KAMAR BEDAH
Faktor penentu• Faktor Sentuhan Manusia, bukan hanya
peralatan dan fasilitas saja.• Manajemen yang mendukung.
- Komitmen dari Pucuk Pimpinan sampai Personil terbawah- Mendorong Perbaikan- Hubungan Kerja yang Saling menguntungkan - Komunikasi yang baik Interpersonal
• Usaha Berkelanjutan/Dinamis
PERBAIKAN MUTU BERKELANJUTAN= “Continuing Quality Improvement”= “Total Quality Management”
Komponen Dasar1. Komitmen dari atas2. Pendekatan organisasi secara menyeluruh3. Gunakan alat indikator perbaikan mutu4. Mengutamakan keselamatan pasien5. Perkembangan & pendidikan staf6. Proses perbaikan berkesinambungan7. Lingkungan kerja yang menyokong8. Biaya perbaikan kwalitas harus dianggap sebagai
ASET (bukan pemborosan)
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENCAPAI PELAYANAN PRIMA KAMAR BEDAH
• Rapat manajemen dan staf• Rapat gabungan: manajemen, staf dan pemakai• Survei kepuasan pemakai dan pasien• Mendidik dan mensosialisasikan kepada
karyawan• Evaluasi• Perbaikan dan peningkatan berkelanjutan,
berdasar prinsip PDCA
PDCA: PLAN-DO-CHECK-ACTION CYCLE
TATA KERJA DI KAMAR BEDAH
TATA KERJA KAMAR BEDAH
Mengenal dan memahami- Asepsis - Pencucian- Antisepsis - Pembersihan- Sterilisasi - Dekontaminasi- Steril - Sanitasi- Disinfeksi - Inanimat- Disinfektan - Bakterisidal- Disinfeksi tingkat - Sporisidal
tinggi - Virusidal
- Program penanggulangan & pencegahan infeksi
nosokomial
TATA KERJA KAMAR BEDAH
Pembagian peralatan berdasar sterilitasnya:
• Katagori I : Critical Items
• Katagori II : Semi Critical Items
• Katagori III : Non-Critical Items
PERALATAN KAMAR BEDAH
KATAGORI I: CRITICAL ITEMSDefinisi:
Alat yang harus steril, karena masuk kedalam jaringan atau sistem vaskular– Instrumen Bedah– Kateter intravaskuler & urine– Implants– Jarum suntik
PERALATAN KAMAR BEDAH
KATAGORI II : SEMI CRITICAL ITEMSDefinisi :
– Menyentuh mukosa atau kulit yang terluka
– Alat ini harus bebas mikroorganisme tapi tidak sporanya
– Perlu proses disinfeksi• Alat Anestesi• Alat Terapi pernafasan• Endoskopi
PERALATAN KAMAR BEDAH
KATAGORI III : NONCRITICAL ITEMSDefinisi :
– Alat yang menyentuh kulit yang utuh– Dipergunakan umum ditempat
perawatan pasien• Manset tensimeter• Linen tempat tidur• Tempat tidur• Lantai• Dinding ruagan
KAMAR BEDAH
ORGANISASI-MANAJEMEN-PERSONIL- Dokter Ahli Bedah - Perawat staf
- Dokter Ahli Anestesi - Teknisi Kamar Bedah- Supervisor Kamar Bedah- Asisten Perawat- Manajer Perawatan - Pembantu Umum- Lain-lain
– Frozen - Section– Ronsen / X-Ray
KAMAR BEDAH
STRUKTUR DAN DISAIN• Physical layout• Protokol alur alat dan personil• Penjelasan fungsi & kegunaan lokasi
– Lokasi preoperatif– kamar ganti pakaian– kantor kamar bedah– Instrumen Workroom– Kamar suplai alat steril
KAMAR BEDAH
– Kamar peralatan– Housekeeping supply room– Anesthesia supply room– Kamar substeril– Tempat cuci tangan bedah (scrub sink
area)
KAMAR BEDAH
OPERATING SUITES
• Design and Environmental control
• Operating suite equipment• Post-Anesthesia Care Unit
(PACU)• Surgical outpatient
department
TATA KERJA KAMAR BEDAH
• DISINFEKSI DAN DEKONTAMINASI
Prinsip
– Perlindungan diri sendiri– Perlindungan terhadap pasien– Perlindungan terhadap lingkungan
BAHAN KIMIA DISINFEKTAN UNTUK PERALATAN DAN RUANGAN
• Alkohol 60% - 70%• Senyawaan Chlorine
– Na - Hipochlorit• Formaldehid 37%
– Formalin• Phenol• Quaternary Ammonium
Compounds– Benzalkonium Chloride– Dimethyl Benzyl Ammonium Chloride
• Glutaraldehyde
DEKONTAMINASI
• Dekontaminasi kamar bedah– Sebelum hari kerja– Sewaktu pembedahan berlangsung– Setelah selesai pembedahan
• Dekontaminasi peralatan dan material• Dekontaminasi instrumen bedah• Case cart system• Dekontaminasi furniture dan alat-alat
terfiksasi
DEKONTAMINASI
LOKASI LAIN DILUAR & DALAM KAMAR BEDAH
• Selama hari kerja“During the Day”
• Pada akhir hari kerja“End of the Day Clean-up”
• Tiap mingguan“Weekly Clean-up”
STERILISASI
• Sterilisasi uap panas• Sterilisasi gas Ethylene Oxida• Sterilisasi dengan ionizing radiation
(Cobalt go)• Sterilisasi dingin bahan kimia• Sterilisasi plasma dengan temperatur
rendah
Peralatan instrumen operasi yang sudah steril
TATA KERJA KAMAR BEDAH
• Teknik aseptik• Peraturan asepsis• Kontruksi dan disain kamar bedah• Pentingnya higiene dan kesehatan personil• Aturan tata kerja umum sewaktu
pembedahan• Tata cara cuci tangan• Mempertahankan keadaan asepsis kamar
bedah• Teknik aseptik yang benar
Tempat cuci tangan di ruang operasi
Langkah-langkah cara cuci tangan sebelum operasi
Cara memakai baju operasi harus tepat dan benar
Cara memakai handscone steril
Handscone Non sterile
Handscon sterile
Teknik asepsis dengan betadine
Operating theater
Luka setelah operasi terbuka akibat dari kegagalan asepsis dan antisepsis atau surgical site infection
Luka setelah operasi yang tidak terinfeksi
71