audio video edisi 10

68
Cayin A-55T NAD C356BEE Myryad Z142 Pioneer BDP-330 Rega Saturn Polytron PLM 32P12 EDISI 10 / THN. II / SEPTEMBER 2012 PRODUCT INFO 9 Produk Intregrated Amplifier VISIT Adelphi Sorga Audio www.audiovideo-indonesia.com Shopping Guide : 308 Produk Audio video EDISI 10 / THN. II / SEPTEMBER 2012 STEREO INTEGRATED AMPLIFIER REVIEW Denon AVR-1513 Onkyo TX-NR5010 Samsung 64” seri 8000 Sony MDR-7502 HI END Kombinasi Moon dan Dali Living Voice JBL dan Mark Levinson TECHNO Tidak Semua Kabel HDMI Sama Pulau Jawa : Rp 30.000 Luar Pulau Jawa : Rp 32.000 EDISI 10 / THN. II / SEPTEMBER 2012

Upload: ptaudiomedia-nusantara-raya

Post on 09-Mar-2016

413 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

HOME ELECTRONIC ENTERTAINMENT

TRANSCRIPT

Page 1: AUDIO VIDEO EDISI 10

Cayin A-55T

NAD C356BEE

Myryad Z142

Pioneer BDP-330

RegaSaturn

PolytronPLM 32P12

EDISI 10 / TH

N. II / SEPTEM

BER 2012

PRODUCT INFO9 Produk Intregrated Amplifi er

VISITAdelphi Sorga Audio

www.audiovideo-indonesia.com

Shopping Guide : 308 Produk Audio video

EDISI 10 / THN. II / SEPTEMBER 2012

STEREO INTEGRATED AMPLIFIER

REVIEW Denon AVR-1513

Onkyo TX-NR5010Samsung 64” seri 8000

Sony MDR-7502

HI ENDKombinasi Moon dan Dali

Living VoiceJBL dan Mark Levinson

TECHNOTidak Semua

Kabel HDMI Sama

Pulau Jawa : Rp 30.000Luar Pulau Jawa : Rp 32.000

EDISI 10 / THN. II / SEPTEMBER 2012

COVER AUDIO VIDEO 10_SEPTEMBER.indd 1 9/12/2012 3:21:29 PM

Page 2: AUDIO VIDEO EDISI 10

Iklan Majalah AVI_Final.indd 1 18/06/2012 17:00:50

Page 3: AUDIO VIDEO EDISI 10
Page 4: AUDIO VIDEO EDISI 10

4 audio September 2012video

Tjandra Ghozalli

Budi Santoso

David Susilo, Doharto Simatupang

Dita Nursari

Sie Kek Chung, Malion, Didik.Wa, Boyke,

Herwin, Tony Susanto, Wiyono.

Cecep

A. Aziz

Telp: 08161131936 / 021-33066836

Email: [email protected]

Ridwan Candra

A. Riff Syarifudin, Fajar Sutrisno

Jl. Pulo Buaran III F5 BPSP-Kawasan

Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930

Telp: (021) 4619502

Fax: (021) 46826450

PT Audiomedia Nusantara Raya

Mario Alisjahbana

Milyanti Yani

Lukmanul Hakim Adham

Pemimpin Umum

Pemimpin Redaksi

Redaksi

Sekretaris Redaksi

Kontributor

Grafi s

Manajer Iklan

Keuangan

Fotografer

Alamat Redaksi

Penerbit

Pres Dir

Pres Kom

Komisaris

Group Media

Ir. Tjandra GhozalliPemimpin Umum

BACAGRATIS

Majalah Audio Video on line & on time

dapat dibaca gratis (free) melalui :

Atau melalui SCOOP.Compatible dengan iPad, Galaxy, laptop,

tablet dan PC.

www.audiovideo-indonesia.com

Ir Tjandra Ghozalli

Bulan silam, ketika liburan Hari Raya Leba-ran, kami beranjangsana ke negara pulau Singapura. Bagi audiophile, agaknya kurang pas kalau kita tidak mampir ke

Adelphi, yakni bangunan berlantai 10 di jalan Cole-man yang sarat dengan puluhan toko audio high end maupun toko home theater dan toko karaoke. Berbeda dari tahun tahun sebelumnya dimana per-tokoan di Adelphi buka pukul 11.00 siang, sekarang pertokoan buka pukul 13.00 siang dan tutup pukul

19.00 malam. Kenapa demikian? Apakah karena bisnis audio high end lagi “kurang darah” seperti halnya di Ja-karta? Mungkin kenyataannya demikian – sebab selama 5 jam di sana, kami jarang melihat ada pengunjung yang berskala puluhan orang, padahal di Adelphi bukan cuma ada toko audio juga ada toko salon rambut, kecantikan, kebugaran, cafe, dan benda seni. Ada 6 (enam) sistem tata suara yang sudah kami survei di Adelphi. Mulai edisi Oktober 2012, majalah Audio Video akan memuat REVIEW hasil kunjungan kami ini, nantikan saja!

KENAPA ADELPHI BUKA SIANG?

SALAM KAMI OK.indd 4 8/28/2012 3:11:09 PM

Page 5: AUDIO VIDEO EDISI 10

HAL 5_IKLAN POLYTRON.indd 1 8/28/2012 3:12:11 PM

Page 6: AUDIO VIDEO EDISI 10

6 audio Juni 2011video

25 TEST Genetic Cable, Cayin A-55T NAD C356BEE, Pioneer BDP-330, Myriad Z142, CD Player Rega Saturn dan Stereo Amplifi er Rega Ecilit, AV Receiver Pioneer VSX-521-K, Polytron PLM 32P12, Energy RC Micro 5.1, MRZ KS-10

40 HI END 1 Dengerin Tata Suara 2M Rupiah, 44 HIEND 2 Living Voice Suara yang Membuat Hidup

48 HIEND 3 JBL dan Mark Levinson Koor Bersama Mengguncang Kamar

51 VISIT 1 Butik Audio Video One Stop Shopping di Jakarta

52 VISIT 2 Perkembangan Musik dan Audio di Indonesia dan Dunia

53 VISIT 3 Sharp Luncurkan Neo Qwanza DVD Home Theater

54 TECHNO Tidak Semua Kabel HDMI Sama

56 REVIEW CD Rumit Rush, The Fray, Nicki Minaj, The Band Perry, Paul McCartney, Lionell Richie, Soulfl y, The Ting Tings,Norah Jones, Gotye, The Overtones, Esperanza Spalding, Damon Albaran, Garbage, Dev, Keane, Madonna, Train, Maverick Sabre, Michael Kiwanuka

60 SHOPPING GUIDE TV, HTiB, Camcorder, Micro Compo, Blu-ray, Proyektor

10 NEW PRODUCT Mini Hi Fi Polytron XL-3007, Rotel RA-06, NAD C565BEE

12 PRODUCT INFO Yamaha A-S500, Marantz PM-15S2B Mc Intosh MA275, Onkyo A-5VL, Pioneer Elite A-35R, NAD C375 BEE, Arcam FMJ A-18, Musical Fidelity AMS351, Harman Kardon HK990

15 THEME Amplifi er Stereo Penguat Daya Terintegrasi yang Efi sien

18 REVIEW Denon AVR-1513, Onkyo TX-NR5010, Samsung 64” seri 8000, Sony MDR-7502 Professional

40

44

48

526 audio September 2012video

contents

HAL 6_DAFTAR ISI_ok.indd 6 8/29/2012 2:00:55 PM

Page 7: AUDIO VIDEO EDISI 10

HAL 5_IKLAN POLYTRON.indd 1 8/28/2012 3:23:00 PM

Page 8: AUDIO VIDEO EDISI 10

8 audio September 2012video

THEM

APENULISBudi Santoso

READ

ER SA

YS Dunia audio video Indonesia sudah layak dan sepantasnya kita galakkan. Bayangkan saja dulu jaman harian Sinar Harapan Minggu dengan “shm project”-nya. Kalau bukan kar-

ena jasa “shm project” (dan tentu jasa Hadi Soerjanto, kakek saya), saya tidak akan terjun ke dunia audio video. Masih teringat masa dimana saya merakit Galaxy (active loudness control), Novar (variable noise reduction), Para-gon (parametric equalizer) hingga Codial (CD Optimizer). De-ngan kocek yang relatif tipis saya belajar elektronik secara general, cara merakit, membaca skematik, malah sampai etching PCB sendiri.

Sayang sekali, 30 tahun kemudian, justru produk macam “shm project” malah mati. Padahal meski-pun banyak produk “shm project” yang sudah tidak diperlukan lagi untuk jaman ini, masih banyak yang sangat penting. Misalnya Codial, Paragon, masih sangat dibutuhkan. Power amplifi er MOSFET macam Metallic maupun Bali One masih sangat di-idamkan. Setidaknya oleh saya pribadi.

Sayang pula saya tidak punya foto-foto peralatan “shm project” jaman dahulu dan juga speaker subwoofer In-tel Bazooka dalam set-ting home theater saya dulu. Padahal saya dulu mengguna-kan tiga power amplifi er Me-tallic One, Codial, Paragon, Novar, PLS (Pengatur Lebar Stereo), Galaxy, dan seabrek lagi lainnya yang namanya sudah saya tidak ingat.

Malah sampai sekarang saya masih menggunakan dua buah Intel Bazooka SB-100 di home theater saya sebagai subwoofer speaker kiri dan kanan belakang. Saya sangat mengharapkan agar kejayaan audio Indonesia bisa kem-bali digalakkan. Jangan hanya sekedar di amplifi er tabung dan speaker melulu. Ada baiknya misalnya Polytron me-nelurkan blu-ray player yang bisa multi region DVD dan multi zone BD dengan output yang bisa di set ke NTSC,

PAL, ATSC 50 maupun ATSC 60. Teknologinya mudah diaplikasikan koq, hanya keiinginan perusahaannya ada atau tidak. Dan dari segi aksesoris audio, macam kabel speaker, audio processor, masih sangat dibutuhkan, teru-tama Codial dan tube buffer macam Musical Fidelity X10 version3.

Sinar Baja sudah menjadi supplier speaker drivers ke-seluruh dunia, hali ini merupakan hal yang sangat patut kita banggakan. Tetapi koq kita tidak memiliki merek speaker yang berkecambah keseluruh dunia? Polytron juga namanya sangat besar di Indonesia, tetapi kenapa tidak merambah kemana-mana? Apakah karena rasa kurang percaya diri? Apakah karena mau faktor mau Return of Investment yang serba kilat? Sebagai perusa-haan-perusahaan yang sudah bermodal kuat, sudah sebai-knya pihak-pihak macam Polytron dan Sinar Baja juga

memikir jauh kedepan dan jangan hanya memikirir-kan Return of Investment yang secepat kilat.

Malu dong kalau LG bisa membuka pabrikan

Blu-ray player di Indo-nesia tetapi kita sendiri tidak mampu membuka pabrikan Blu-ray player. Malah perusahaan-peru-sahaan China yang “tak

bernama” macam Vizio bisa menembus pasar USA dan

Canada. Perusahaan (yang tadinya) mini “Oppo” malah sempat menelurkan

Upscaling DVD player dan Blu-ray Player yang pernah dijunjung sebagai Upscaling DVD player dan Blu-ray Player yang terbaik didunia.

Potensi bangsa kita besar sekali. Alangkah sayang bila potensi itu tidak kita gunakan.

PRODUK LOKAL

David Susilo

LAYANGKAN SURAT ANDA

Bagi mereka yang mengirim surat Reader Says dengan isi yang menarik, akan diberikan hadiah. Kirimkan surat anda ke : [email protected]

HAL 8_READER.indd 8 8/28/2012 3:24:13 PM

Page 9: AUDIO VIDEO EDISI 10

HAL 5_IKLAN POLYTRON.indd 1 8/28/2012 3:25:47 PM

Page 10: AUDIO VIDEO EDISI 10

10 audio September 2012video

PENULISBudi Santoso

NEW

PROD

UCT

CD player yang satu ini merupakan salah satu seri besutan NAD yang dikemas secara apikl, dengan performanya yang tetap diper-

tahankan, tentunya dengan dukungan fi tur yang melimpah. Selain terdapat jalur keluaran model RCA, terdapat dua keluaran digital model Coaxial dan Optical yang disiapkan. CD player ini juga dilengkapi dengan Sample Rate Converter sebagai upsampler dari 44,1 kHz dan 48 kHz menjadi 96 kHz dan 192 kHz.

Dukungan port USB yang terdapat di bagian panel depan, NAD C565BEE mampu mengakses format dari kartu memori dari format MP3.a

Dengan tampilan yang mewah, Polytron mem-persembahkan sebuah sistem Mini Hi Fi yang juga merupakan sistem home theater dengan fi tur super

lengkap. Dengan fasilitas 5 disc front loading memung-kinkan untuk memutar cakram CD/DVD dengan nonstop, Selain dilengkapi dengan pemutar standar DVD, sistem ini juga dirancang sebagai multimedia player dengan adanya

Jika melihat sosok penampilan amplifi er yang satu ini, memang terkesan simpel, namun tidak dengan fi tur yang ditawarkan, karena selain ‘semburan’ daya kelu-

aran yang lumayan besar mencapai 70 watt perkanal pada impedansi 9 ohm, juga menyediakan 6 jalur masukan, baik, tuner, cd, aux 1, aux 2, media player, serta jalur khusus

ROTEL ROTEL RA-06

NAD C565BEE

engan tampilan yang mewah Polytron mem- faslitas port USB serta slot kartu memori SD/MMC.Untuk tata suara, Polytron XL-3007 telah mengadopsi

teknologi Bazzoke yang menghasilkan bas bulat dan solid tanpa kedodoran. Bahkan bagi yang suka karaoke, perang-kat ini juga ditunjang oleh fi tur karaoke dengan adanya jalur mikropon serta pengaturan auto vocal changer dan digital echo.a

phono. sebagai kelengkapan tambahan, amplifi er yang dilengkapi dengan tone control ini juga dilengkapi dengan jalur keluaran headphone serta keluaran khusus pre-out, jika Anda menginginkan untuk bi-amplifi kasi atau power tambahan.a

Mini Hi Fi Polytron XL-3007

HAL 10_NEW PRODUK.indd 10 8/28/2012 3:27:01 PM

Page 11: AUDIO VIDEO EDISI 10

HAL 5_IKLAN POLYTRON.indd 1 8/28/2012 3:28:52 PM

Page 12: AUDIO VIDEO EDISI 10

12 audio September 2012video

Adalah kakak dari NAD C 355 BEE dengan karakter suara mendekati NAD Master Series M3. Mengadopsi “building block” yang bisa ditambahkan modul untuk Phono (PH) atau modul DAC (USB) atau persiapan peruba-han sistem di kemudian hari. Casisi terbuat dari lembaran baja tebal dengan catu daya khusus berjalur buss terbuat dari tembaga tebal yang terhubung ke terminal keluaran binding loudspeaker yang bersepuh emas. C 375 BEE merupakan hasil perbaikan selama bertahun ta-hun dari amplifi er NAD Master Series M3 yang melibatkan rangkaian penghapus cacat karya Bjorn Erik Edvardsens pada tahap keluaran suara dan keluaran catu daya. Sepesifi kasi : - Daya keluaran: 2 x 150 Watts / 8 Ohm - Rangkaian Power Drive – Trafo Toroidal Holmgren, dan – BEE anti saturation circuit.a

Arcam merancang integrated amplifi er ini khusus untuk audiophile yang mendamba-kan suara alami dari sumber musik. Arcam FMJ (Faithful Musical Joy) A-18 cocok untuk dirangkai bersama CD player Arcam CD-17. Spesifi kasi lain: - Masukan RCA x 6, - Sirkit phono MM berkualitas tinggi – Pada panel depan ada colokan headphone dan aux untuk instrumen musik, - Daya ke-luaran 2 x 50 watts (8 Ohm), - Papan sirmit dua lapis, - Trafo catu daya Toroidal.a

Arcam FMJ A-18

Amplifi er ini adalah penerus amplifi er Musical Fidelity A 1000 yang telah sukses selama 20 tahun. AMS 351 adalah amplifi er kelas A mulai dari tingkat preamp hingga tingkat power amp (dual mono block). Dirancang sebagai pelengkap CD player Musical Fidelity serie AMS. Daya keluaran : 2 x 35 W (8 Ohm), THD kurang dari 0,014%, S/N lebih dari 96 dB, Tanggapan frekuensi 10 Hz – 20 kHz, masukan RCA phono level x 4 dan XLR balance line level x 1.a

Musical Fidelity AMS 351

Amplifi er “berotot” yang mampu menguasai segala jenis loudspeaker tanpa kehabisan tenaga. Daya keluaran 150 Watts x 2 (8 Ohm) dengan tangga-pan frekuensi 20 Hz – 100 kHz. Daya dinamis 220 Watts (8 Ohm) atau 440 watts (4 Ohm). Damping faktor: lebih besar dari 200, S/N lebih besar dari 75 dB, diperlengkapi dengan penataan ekualiser EZ. Keluaran DAC pakai RLS IV DAC dual konversi, menggunakan dua stereo AD 1955 DAC bermutu tinggi dalam format dual mono konversi.a

Harman Kardon HK990

NAD C 375 BEE

HAL 12 & 14_PRODUCT INFO.indd 12 8/28/2012 3:31:49 PM

Page 13: AUDIO VIDEO EDISI 10

13 audio September 2012video

HAL 12 & 14_PRODUCT INFO.indd 13 8/28/2012 3:31:55 PM

Page 14: AUDIO VIDEO EDISI 10

14 audio September 2012video

Mc Intosh, nama sebuah pabrikan audio elektronik asal Amerika Serikat. Belum lama ini Mc Intosh merilis amplifi er ber-tubuh tambun MA275. Seperti biasanya, amplifi er ini juga berwajah klasik yang menjadi ciri khas Mc Intosh, panel depan berupa gelas kaca berwarna hijau tosca (hijau kebiruan) dengan petunjuk yang menyala seperti display neon box. Berdaya keluaran 2 x 75 Watts (8 Ohm) dengan komponen aktip berupa vacuum tube alias tabung hampa. Panel depan di hiasi sepasang meteran petunjuk besar daya ke-luaran. Keluaran beban loudspeaker bisa dipilih 2, 4, atau 8 Ohm. Lalu ada penata nada bass, treble dan Direct. Siap rangka-ian phono MM.a

Mc Intosh MA275

Dengan panel depan bergaya ma-cho hitam alumunium.. Rancangan elektroniknya persis seperti rancangan MA-9S2 monoblock amplifi er yang pernah mendapat award the best sound. Penampilan fashion dan suara Marantz PM-15S2B memang memenuhi selera audiophile . Berkarakter high slew rate dan berdesis rendah. Memakai catu daya trafo toroidal dengan penapis kapasitor 20.000 uF. Berdaya keluaran 90 Watts x 2 (8 Ohm) dan fi tur servo DC untuk tanggapan frekuensi rendah (bass) yang membahana. Ada masukan phono untuk MM.a

Marantz PM-15S2B

Integrated amplifi er ini dirancang untuk mendapatkan ekspresi musik yang murni dengan kinerja yang tinggi. Dikombinasikan dengan rangkaian Top-ART dan casis alas ART. Terminal keluaran loudspeaker berlapis emas, menggunakan heatsink almunium pelepas panas yang berukuran besar dan dipasang di tengah amplifi er. Fasilitas; variable loudness, koneksi: pure direct, terse-dia dock iPod, daya keluaran 85 W x 2, Auto power on-off, Remote control, Knob volume via remote berputar sendiri (pakai motor).a

Yamaha A-S500

Rancangan amplifi er yang slime line manis menawan. Sirkit penguatan yang efi sien. Tersedia masukan untuk CD, tuner, dan turntable. Menggunakan DAC Burr Brown 192 kHz. 24 Bit. Daya keluaran : 2 x 45 W (8 Ohm), 2 x 90 W (4 Ohm). Damping factor: 60 (8 Ohm), sensitivity 2,4 mV / 50 k Ohm (untuk PH), 200 mV / 50 k Ohm (untuk CD). Tanggapan frekuensi 5 Hz – 60 kHz dan S/N 100 dB.a

Onkyo A-5VL

Pioneer Elite, ibarat Lexus Toyota yang memiliki citra rasa tinggi, berbeda dari produk umumnya. Beberapa teknologi yang diadopsi integrated amplifi er Pioneer Elite A-35R antara lain: - Stabilizer keluaran 4 Ohm, - Disain low noise, - Daya keluaran : 45 W x 2 (8 Ohm), 65 W x 2 (4 Ohm) – Tanggapan frekuensi 20 Hz – 20 kHz, - Fasilitas tone control & loud-ness, - Phono EQ on/off, - Ada 6 masukan audio, - Keluaran headphone.a

Pioneer Elite A-35R

HAL 12 & 14_PRODUCT INFO.indd 14 8/28/2012 3:31:56 PM

Page 15: AUDIO VIDEO EDISI 10

15 audio September 2012video

AMPLIFIER STEREOPENGUAT DAYA TERINTEGRASI YANG EFISIEN

Dalam perjalanan sejarahnya, penguat daya elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah amplifi er memang tak lepas dari perkembangan dunia broadcast

yang sampai saat ini tetap sejalan sesuai dengan teknologi modern.

THEMA

PENULISBudi Santoso

HAL 15-17_THEMA.indd 15 8/28/2012 3:33:40 PM

Page 16: AUDIO VIDEO EDISI 10

16 audio September 2012video

Amplifi er merupakan rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifi er akan menguatkan signal suara

yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tengangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifi er antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.

Penguat audio pertama dibuat pada tahun 1906 oleh seorang pria bernama Lee De Forest yang ia beri nama Audion, dikemas dalam model amplifi er tabung hampa tri-ode, yang memiliki tiga elemen dan memiliki kemampuan menyesuaikan pergerakan elektron dari fi lamen ke pelat dan suara sehingga diciptakan.modulasi, dimana teknologi ini juga penting dalam penemuan radio AM pertama.

Amplifi er tabung adalah jenis penguat daya yang beroperasi pada tabung vakum atau katup. Dalam aplikasi audio, tabung masih sangat diminati oleh penggemar stereo atau Audiophile dan pengguna profesional. Sebuah penguat tabung sangat ideal untuk mendengarkan musik di rumah, karena mampu menghasilkan suara yang cenderung lebih alami dan hangat.

HAL 15-17_THEMA.indd 16 8/31/2012 10:39:43 AM

Page 17: AUDIO VIDEO EDISI 10

17 audio September 2012video

Pada 1970-an, teknologi tabung digantikan oleh transistor silikon. Meskipun tabung tidak sepenuhnya dihapus, ini dapat dibuk-tikan oleh popularitas dari tabung sinar katoda, yang digunakan untuk aplikasi penguat daya yang tetap dapat diandalkan. Transistor memperkuat suara dengan mengubah tegangan input audio melalui penggunaan semikonduktor. Alasan untuk preferensi transistor diban-ding tabung adalah bahwa, transistor dapat berukuran lebih kecil dan lebih hemat energi. Selain itu juga lebih baik dalam mengu-rangi tingkat distorsi dan lebih murah untuk diprod-uksi.

Kebanyakan jenis amplifi er yang digunakan pada saat ini dianggap sebagai transistor solid state, seperti jenis transistor bipolar, yang memiliki tiga unsur terbuat dari bahan semikonduktor. Jenis lain dari penguat yang di-gunakan adalah MOSFET atau oksida logam semikonduk-tor transistor efek medan yang diciptakan oleh Julius Edgar Lilienfeld, pertama kali dikonseptualisasikan pada 1925 dan memiliki kedua aplikasi rangkaian digital dan analog. Meskipun amplifi er solid state yang ditawarkan kenya-manan dan efi siensi, namun masih tidak bisa menghasilkan kualitas audio yang terbuat dari tabung.

Secara umum, di pasaran ada beberapa kelas amplifi er yang popular beredar diantaranya adalah :

Amplifi er kelas A, yaitu jenis amplifi er yang mampu menghasilkan kualitas power suara paling baik, bersih dan natural, tetapi efi siensinya paling buruk yaitu sekitar 20 – 30% saja dan suhu kerjanya sangat tinggi. Dimensinya tak jauh beda dengan kelas AB. Contohnya bila amplifi er

tersebut mengkonsumsi 100 watt dari listrik tapi hanya menghasilkan 30 watt di keluarannya, maka amplifi er tersebut dianggap efi siensinya hanya 30%.

Amplifi er kelas B, dimana amplifi er ini memiliki tingkat efi siensi yang lebih baik dari amplifi er kelas A, yaitu seki-tar 50-60%. Dari kinerjanya, amplifi er jenis ini terkesan cukup baik, karena walau cukup efi sien, tapi hasil ke-luaran suaranya kurang baik, banyak mengandung distorsi.

Amplifi er kelas AB, Penguat jenis ini merupa-kan

kombinasi dari dua tipe di atas, dimana sebagian be-sar amplifi er yang beredar di pasaran berada di kelas ini. Teknologinya memang paling ideal untuk diguna-

kan. Tingkat efi siensinya tinggi, sekitar 60%, dan hasil keluaran suaranya memiliki kualitas yang baik walaupun tidak sebaik kelas A. Tapi de-ngan perbandingan antara efi siensi, kualitas dan performa, amplifi er kelas AB adalah yang terbaik.

Amplifi er kelas D merupakan amplifi er yang sangat efi sien dan tidak mudah panas, bahkan tingkat efi siensinya bisa mencapai 90%. Tapi karena teknologi yang digunakan lebih rumit, harganyapun juga lebih mahal. Jangkauan kerja amplifi er ini hanya pada cakupan frekuensi tidak luas, sehingga cocok untuk digunakan untuk mendrive subwoof-er.Amplifi er Kelas H dan Kelas D Digital merupakan jenis amplifi er yang serupa dengan kelas D, namun sudah me-ngalami perkembangan dari sisi teknologi hingga amplifi er ini mampu bekerja pada bidang frekuensi dengan jangkauan yang sangat luas.a

Kebanyakan jenis amplifi er yang digunakan pada saat ini dianggap sebagai transistor solid state, seperti jenis transistor bipolar, yang memiliki tiga unsur terbuat dari bahan semikonduktor. Jenis lain dari penguat yang digunakan adalah MOSFET atau oksida logam semikonduktor transistor efek medan yang diciptakan oleh Julius Edgar Lilienfeld, pertama kali dikonseptualisasikan pada 1925 dan memiliki kedua aplikasi rangkaian digital dan analog.

HAL 15-17_THEMA.indd 17 8/31/2012 10:39:52 AM

Page 18: AUDIO VIDEO EDISI 10

18 audio September 2012video

REVI

EWPENULISDavid Susilo

Oleh teman saya yang juga dealer Denon, saya dipinjamkan Denon AVR-1513 yang baru saja diluncurkan di Canada beberapa minggu yang lalu. Saya sengaja me-

minta receiver kelas entry level yang seharga entry-level Pioneer dan Yamaha, yaitu seharga sekitar US$250.

Ketika membuka boks receiver Denon ini, betapa terkejutnya saya akan ringannya receiver ini. Malah dari kisi-kisi pendingin bisa dilihat bahwa catu daya-nya (transformer-nya) berukuran sangat kecil dengan kumparan yang sedikit. Penampilannya belum apa-apa sudah tidak meyakinkan. Memang, sih, receiver ini adalah receiver entry level, tapi mbok ya jangan dibuat berpenampilan kacangan dengan bahan faceplate plastik yang tampak murahan dan berkesan ringkih. Setidaknya kalau mau membuat tampilan sederhana, seharusnya dipilih bahan plastik yang tampak fi nishing-nya lebih anggun. Hal ini khan merusak citra Denon sendiri.

Colokan inputnya juga mengecewakan. Hanya ada 2 composite video dengan 4 HDMI dan 1 TOSLINK (TOShiba LINK) optical digital input serta 1 S/PDIF (Sony/Philiprs Digital InterFace) coaxial digital input. Tidak ada colokan USB untuk iPod Direct, hanya ada colokan 3.5mm stereo di panel depan. Colo-kan output speakernya juga mengecewakan.

DENON AVR-1513Sekitar dua tahun yang lalu Denon baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke 100. Denon dikenal sebagai audio kelas lumayan baik di Canada maupun di bagian dunia lainnya. Menyuguhkan barang mahal berkualitas tinggi tentu mudah, tapi bagaimana dengan suguhan etnry level-nya? Khan penggemar bioskop rumah bukan hanya monopoli orang kalangan berkocek super-tebal.

Seluruh terminal speakers termasuk front channels hanya merupakan terminal clip dimana kabel 12 AWG hampir mustahil dicolokkan kesana. Kabel yang bisa digunakan

dengan mudah harus berpenampang 14 AWG atau lebih kecil yang tentunya mempengaruhi kualitas suara secara negatif.

Output power yang katanya 110 Watt per kanal juga mencurigakan karena penggunaan heat sink yang mini serta catu daya yang juga mini. Ternyata ketika di test, 110W hanya bisa dibangkitkan bila hanya satu kanal yang dihubungkan ke speaker 6 Ohm dan hanya menggunakan nada 1 kHz. Siapa yang mende-ngarkan audio dengan hanya mencolokkan satu kanal dan hanya dengan nada 1 kHz? Test lalu saya lanjutkan dengan white noise (20 Hz – 20 kHz), impedance 8 Ohm. Dengan satu speaker dinyalakan, daya keluaran receiveer ini langsung anjlok ke 72 Watt,. Dengan semua kanal dinya-lakan, setelah 1 menit, daya yang dikeluarkan anjok ke 34 Watt saja. Membualnya koq tidak tanggung-tanggung? Dari 34 Watt bisa sim-salabim menjadi 110 Watt!!!

Sedihnya, kecurangan tidak berhenti disitu. Di spesifi kasi dinyatakan bahwa HDMI-nya su-dah 3D Ready serta Deep Colour Ready. Tetapi setelah menyambungkan receiver ini dengan Blu-ray player Pioneer BDP-LX55 yang di set ke 36-bit colour dan RGB 16-235 serta memutar Blu-ray 3D John Carter, ternyata receiver ini kadang memutuskan hubungan dengan Blu-ray

HAL 18-19_Denon AVR-1513____HAL 20-21_ONKYO TX-NR5010__HAL 22-23_Plasma 64” seri 8000.indd 18 8/28/2012 3:37:51 PM

Page 19: AUDIO VIDEO EDISI 10

19 audio September 2012video

player Pioneer BDP-LX55 dibagian fi lm yang sama. Blu-ray player saya rubah ke Panasonic DMP-BDT500 dengan setting yang sama, hasilnya juga serupa. Begitu pula dengan Oppo BDP-95. Hanya ketika colour depth saya turunkan ke 24-bit baru bisa saya tonton bagian fi lm itu dengan sempurna. Jadi meski receiver ini kom-patibel dengan Deep Colour (36-bit) serta 3D, tetapi bila sinyal 3D-nya Deep Colour, sinyalnya kadang tidak “tembus”. Jadi peng-guna harus memilih kesempurnaan warna atau 3D, tidak bisa dua-duanya digabung menjadi satu.

Kekecewaan saya ditumpuk sekali lagi dengan sistim Audyssey yang tidak berguna. Sistim Audyssey harus saya akui tidak terlalu user friendly. Saya sendiri harus ikut training dan sertifi kasi Audyssey Pro. Tapi sayangnya, akurasi Audyssey di receiver ini kacau balau. Speaker saya yang semuanya berukuran small oleh Audyssey dianggap Large. Mikrofon Audyssey yang saya sengaja letakkan dengan masing-masing jarak dari semua speaker berjarak 9 kaki dan subwoofer 10 kaki hasilnya berbeda dari jarak sesungguhnya. Untuk subwoofer dinyatakan bahwa sub-woofernya berjarak 18 kaki dan speaker lainnya memilki kesalahan perhitungan otomatis sebanyak antara 30cm hingga 60cm. Jarak yang sangat jauh dalam kalkulasi akus-tik. Ditambah lagi hasil kalibrasi subwoofer yang terlalu bising setinggi 10 dB. Itu sih kelewatan sekali. Lebih baik tidak menggunakan Audyssey daripada ada Audyssey tapi kacau balau seperti itu.

Awalnya saya kira ada error di receiver yang saya gunakan. Saya sampai kembali lagi ke toko dealer Denon tersebut dan mengganti unit saya dengan unit yang lain. Hasilnya sama juga. Saking penasarannya, pemilik toko meminta saya setting receiver itu di ruang demo milik beliau dengan receiver yang lain lagi (tapi model yang sama). Hasilnya? Tetap sama. Yaitu Audyssey kacau balau, HDMI yang tidak seperti yang dijanjikan serta output power yang sangat mini.

Boleh lah kalau receiver ini mau digu-nakan untuk ruangan berukuran kecil (misal-nya 4m x 5m) dengan TV yang tidak lebih dari 42”. Tetapi buat apa membeli receiver ini bila saingannya dengan harga yang sangat mirip berkualitas jauh diatasnya?

Seperti yang pem-baca ketahui, rating uji coba saya selalu berdasarkan dari value sebuah produk. Jadi produk yang saya review

sebagai buruk belum tentu value-nya buruk karena har-ganya memang sangat terjangkau.

Sayangnya produk receiver Denon ini tidak termasuk dalam kategori yang saya sebut diatas. Dengan harga yang serupa, pembaca bisa membeli receiver Pioneer atau Yama-ha dengan kualitas suara yang lebih baik, auto calibration yang lebih baik output power rating yang lebih jujur, HDMI yang berfungsi dengan mode 3D + 36-bit dan berpenampi-lan lebih agung.

Dengan berat hati saya harus mengkatogerikan receiver Denon ini sebagai “NOT RECOMMENDED” dengan ten-desi condong ke kategori “DO NOT BUY”. a

Awalnya saya kira ada error di receiver yang saya gunakan. Saya sampai kembali lagi ke toko dealer Denon tersebut dan mengganti unit saya dengan unit yang lain. Hasilnya sama juga. Saking penasarannya, pemilik toko meminta saya setting receiver itu di ruang demo milik beliau dengan receiver yang lain lagi (tapi model yang sama). Hasilnya? Tetap sama. Yaitu Audyssey kacau balau, HDMI yang tidak seperti yang dijanjikan serta output power yang sangat mini.

HAL 18-19_Denon AVR-1513____HAL 20-21_ONKYO TX-NR5010__HAL 22-23_Plasma 64” seri 8000.indd 19 8/28/2012 3:37:54 PM

Page 20: AUDIO VIDEO EDISI 10

20 audio September 2012video

RECEIVER 11.4-KANAL ONKYO TX-NR5010DTS NEO:X sudah lama diluncurkan oleh pihak DTS ke pasaran, setidaknya sudah 3 tahun. Tetapi selama ini pula belum ada satu receiverpun yang mengaplikasikan sistim ini dengan komplit. Paling banyak receiver yang ada hanya menhasilkan 9 dan 11 kanal yang ada. Ini berarti pendengar hanya bisa memilih penambhana kanal lebar (width channel) atau kanal tinggi (height channel) tetapi tidak bisa mengaplikasikan keduanya sekaligus. Juga diberbagai receiver yang pernah saya uji coba, paling banyak kanal subwoofer yang ada hanya dua kanal terpisah padahal kalau mau betul-betul sempurna, diperlukan 4 kanal subwoofer terpisah (kalau hanya di-seri, tidak termasuk hitungan).

Juni 27 2012 kemarin, Onkyo melun-curkan receiver mereka yang mengap-likasikan 11.4-kanal tipe TX-NR5010 yang juga menggunakan teknologi

SimpleTap dari Cisco Linksys.Bukan saja receiver ini menjadi receiver

pertama yang menggunakan sistim SimpleTap dan menaplikasikan DTS NEO:X dengan leng-kap, tetapi receiver ini juga dilengkapi dengan sertifi kasi THX Ultra 2 Plus yang cukup untuk menghasilkan suara reference sebesar 85 dB dengan peak 105 dB diruangan sebesar 86 meter kubik dengan jarak tonton ideal sejauh 3.5 meter.

Tentu seperti Onkyo lainnya, receiver ini menggunakan sistim auto calibration Audys-sey MultEQ XT32 serta Audyssey DSX. System Audyssey bukanlah sistim auto cali-bration favorit saya karena banyak sistim ini didasarkan dari sistim auto calibration ruangan berukuran sangat besar dengan posisi tempat duduk yang disarankan THX dimana jarak speaker terdekat ke telinga adalah 3 meter, se- suatu hal yang hampir mustahil terjadi diruang bioskop rumah pribadi.

Koneksi di receiver ini sangat menakjubkan. Untuk pertama kalinya saya melihat HDMI output untuk second zone, biasanya zona kedua hanya memiliki video output komponent analog dan bukannya HDMI. Belum lagi kita bisa melihat picture-in-picture dengan sistim “InstraPreview” di receiver ini. Total HDMI input ada 8 HDMI (di bagian belakang) plus 1 HDMI untuk dicolokan depan khusus untuk handphone maupun camcorder dan semua colokan HDMI kompatibel dengan 3D video. Hubungan Bluetooth-pun sudah diperbaiki dengan Bluetooth 3.0 yang bisa diupgrade menjadi aptX (lossless Bluetooth) dengan adapter yang di-jual secara terpisah. Hal ini tidak menjadi masalah besar karena rata-rata player belum banyak yang menggunakan Bluetooth aptX.

Sebelumnya saya sebutkan teknologi Simple-Tap. Teknologi dari Cisco Linksys ini memper-mudah sinkronisasi antara receiver dengan smart phone, tablet, peralatan DLNA sehingga networking receiver ini menjadi jauh lebih mudah daripada receiver-receiver manapun sebelumnya.

Untuk audio processing, Onkyo seperti biasa menggunakan sistim VLSC untuk mengurangi level noise dan juga menggunakan DAC Burr Brown keluatan Texas Instrument dengan konstruksi Dual Differential yang bekerja dengan sistim multi-kanal mono (bukan stereo mode) sehingga crosstalk 100% bisa dihilangkan dan dynamic range naik setinggi 50%. Sayang, Onkyo masih menggunakan PLL Jit-ter Cleaning (pembersih jitter data) dan belum meng-

REVI

EWPENULISDavid Susilo

HAL 18-19_Denon AVR-1513____HAL 20-21_ONKYO TX-NR5010__HAL 22-23_Plasma 64” seri 8000.indd 20 8/28/2012 3:37:57 PM

Page 21: AUDIO VIDEO EDISI 10

21 audio September 2012video

gunakan buffer sehingga jitter bisa dihilangkan secara total seperti sistim PQLS-nya Pioneer. Tetapi bagaimanapun juga dari hasil dengan berbagai sumber musik dari berbagai genre termasuk pop, klasik, rock, jazz, serta heavy metal, PLL Jitter Cleaning bisa saya nyatakan sebagai sistim yang cukup efektif. Sangat efektif, malah.

Amplifi kasi signal audio tidak langsung diteruskan ke power amp tetapi melalui Three-Stage Inverted Darlington Circuitry, dengan array triple transistor yang mengurangi distorsi input secara drastis sehingga output signal bisa lebih di “dorong” tanpa mengaplifi kasi cacat/distorsi bawaan dari signal aslinya.

Untuk video processing, Onkyo menggunakan video processor dual-core yang pertama didunia dengan meng-gandakan chip HQV VIDA VHD1900 dengan Marvell QDEO Kyoto II yang bisa menhasilkan Ultra High Defi ni-tion dengan resolusi 2000 x 4000 pixel. Ditambah lagi, setiap video input bisa dikalibrasi oleh teknisi ISF maupun THX Video Professional sehingga tampilan video menjadi lebih akurat dan natural.

Build quality receiver ini juga sangat mencengangkan. Ketika panel atas dibuka, terlihat jelas Toroidal Transformer ukuran raksasa yang diletakkan di daerah yang terisolasi sehingga tidak akan terjadi interferensi EMI maupun RFI. Sesudah itu, ada lagi dua buah transformer terpisah yang tujuannya satu khusus untuk audio processing dan satu lagi khusus untuk video processing. Sampai terminal speaker maupun colokan audio videonya semuanya kokoh karena chassis yang terbuat dari bahan aluminum yang relatif tebal.

Harga receiver ini memang mahal (US$3000), tetapi dengan fi tur dan kualitas setinggi dari hasil uji coba saya selama seminggu penuh menonton dan mendengarkan musik total sekitar 100 jam, saya hanya bisa menggeleng-kan kepala... “ngapain orang beli receiver $10,000-an kalau receiver $3,000 sudah bisa seperti ini”.a

Bukan saja receiver ini menjadi receiver pertama yang menggunakan sistim SimpleTap dan menaplikasikan DTS NEO:X dengan lengkap, tetapi receiver ini juga dilengkapi dengan sertifi kasi THX Ultra 2 Plus yang cukup untuk menghasilkan suara reference sebesar 85 dB dengan peak 105 dB diruangan sebesar 86 meter kubik dengan jarak tonton ideal sejauh 3.5 meter.

HAL 18-19_Denon AVR-1513____HAL 20-21_ONKYO TX-NR5010__HAL 22-23_Plasma 64” seri 8000.indd 21 8/28/2012 3:37:59 PM

Page 22: AUDIO VIDEO EDISI 10

22 audio September 2012video

Apakah mereka sebegitu sempurnanya? Tidak, tetapi kedua TV tersebut merupakan TV nomor satu (Kuro II) dan nomor dua terbaik (Kuro I) didunia hingga saat ini juga. Karena saya

memiliki kedua generasi Kuro tersebut, saya selalu mencari-cari TV pengganti kalau-kalau saja kedua TV saya itu rusak.

SERI 8000 SECARA GENERALBuku manual seri 8000 ini sangat

minim. Seperti Sony dan Panasonic, manualnya ada berupa online yang membuat pembaca manual harus membuka komputer untuk membaca manualnya. Dari segi input, TV ini memiliki banyak HDMI input dengan input komponen serta komposit yang menggunakan adapter khusus (adapternya included in the box). Penggunaan adapter ini sangatlah baik karena saya bisa menggunakan kabel high-end tanpa perlu takut merusak colokan pada bodi TV seperti layaknya TV merek-merek lain yang rentan rusak.

Menurut manual, input ini hanya bisa menerima signal 720p tetapi setelah diuji coba, input ini masih bisa meneri-

SAMSUNG 64” SERI 8000Setelah introduksi Pioneer Kuro, saya langsung berubah kubu dari LCD ke plasma. Hingga detik ini pun Pioneer Kuro Plasma tetap dianggap sebagai de-facto standard dimana semua TV dibandingkan performanya berdasarkan Pioneer Kuro Plasma baik model PRO-1150HD (Kuro I) maupun PRO-111HD (Kuro II).

ma signal 1080i dari cable TV maupun AppleTV generasi 1 dan 3 (Apple TV generasi 2 memiliki maksimum output hanya di 720p.

Seperti biasa, TV ini datang dengan empat preset gambar yaitu “Dynamic”, “Normal”, “Standard” (di negara tertentu dinamai “Relax”) serta “Movie”. Dua pilihan

pertama sangat tidak bisa dipakai karena terlalu bright, warna menor serta memperpendek

umur televisi dan merusak mata. Jadi pilihan ketiga (Standard/Natural/Relax, tergantung TV ini dibeli dinegara mana) cukup bisa diterima untuk menonton diru-angan terang dan movie untuk menonton fi lm macam blu-ray maupun DVD. Saya

pribadi menggunakan movie mode untuk semua tayangan gambar.Tanp sebelumnya saya kalibrasi, movie

mode cukup mencengangkan baiknya. Discovery World HD dan Travel + Escape HD channels terlihat natural nyaris tanpa kesan berlebihan (sedikit red push, tetapi ini normal untuk TV yang belum dikalibrasi). Black cukup mencengangkan dan warna sangat “keluar” nyaris tiga dimensi. Menonton fi lm Tron Legaxy 3D serta Kung

REVI

EWPENULISDavid Susilo

HAL 18-19_Denon AVR-1513____HAL 20-21_ONKYO TX-NR5010__HAL 22-23_Plasma 64” seri 8000.indd 22 8/28/2012 3:38:00 PM

Page 23: AUDIO VIDEO EDISI 10

23 audio September 2012video

Fu Panda 3D juga saya terkagum-kagum akan TV relatif murah dan sangat meriah ini.

OBSERVASI MENDETILMenu setting TV ini juga sangat mengagumkan.

Advanced Option-nya sangatlah Advanced dengan Color Management System yang akurat dan komplit hampir tidak pernah ditemukan pada TV dengan level harga serendah ini. Kontrol Gamut Wanra (Color Gamut Control) bisa di koreksi dan di-save untuk setiap input yang berbeda. Selayaknya TV high-end, Samsung memberi pilihan untuk para kalibrator untuk mengkalibrasi sistim 2-point maupun 10-point seperti di TV Sharp Elite seharga dua kali lipatnya. Dengan ini kalibrator THX dan ISF tulen bisa mengkalibra-si dua titik, lalu fi ne-tuning dengan 10-point adjustments. Setelah dikalibrasi total, televisi ini menghasilkan gamma 2.18, sangat dekat dengan REC 709 standard gamma 2.2 yang dipegang teguh oleh THX dan ISF. Akurasi warna juga nyaris fl at di titik D65. Malah hanya dengan memilih temperatur warna Warm 2 dan dikalibrasi dengan sistim 2-point saja warnanya sudah cukup fl at. Hanya ada satu televisi masa sekarang ini yang bisa menyaingi akurasi televisi plasma seri 8000. Ditambah lagi brightness TV ini secara total mengikuti standar brightness SMPTE (Society of Motion Picture and Television Engineers) yang berada dikisaran 30 foot-Lambert serta 16 foot-Lambert pada tayangan 3D.

Biasanya saya tidak suka menggunakan settingan “auto contrast”. Tetapi untuk TV ini, penggunaan Dynamic Contrast di setting LOW sangat membantu performa black level. Tetapi kontrol otomatis lainnya seperti “Black Tone”, “Flesh Tone”, “Edge Enhancement” saya matikan semua karena bukannya memperbaiki gambar malah merusak kualitas gambar.

Juga setting “Cinema Smooth” harus digunakan karena pada saat memutar blu-ray (yang biasanya direkam dengan 24 frame-per-detik) TV ini tidak mengubahnya menjadi 50/6-Hz tetapi melipatgandakan ke 96 Hz. Sesuatu hal positif yang hingga sekarang baru digunakan oleh Pioneer

Kuro. Dengan menggunakan setting ini, judder bisa dibi-lang tidak kelihatan sama sekali dengan menggunakan 4:4 pulldown dimana tiap frame ditayangkan sebanyak empat kali.

DESIGNTidak seperti TV rata-rata, bila dimatikan TV ini masih

kelihatan cantik dengan bezel titanium berwarna gelap. Kaca TV seperti layaknya kaca TV plasma dan LED/LCD kelas tinggi berkesan glossy, tetapi jangan salah. Samsung menggunakan Real Black Pro coating dimana lapisan ini justru menyerap refl aksi sinar sehingga bila ada sumber sinar dibelakan penonton, tidak akan terlalu menggangu konsentrasi menonton.

Televisi ini juga menggunakan tekonologi Bluetooth untuk kacamata 3D-nya sehingga bila kita menengok diluar layar, kacamata 3D-nya tidak akan kehilangan data sinkro-nisasi dengan fi lm yang diputar. Didalam paket TV ini Samsung menyediakan dua pasang kacamata 3D yang tidak bisa di charge ulang (tetapi menggunakan batere kancing) yang bisa tahan untuk menonton sekitar 100 fi lm. Kalau mau beli kacamata tambahannya hanya berharga US$30 (non-recahrgeable, harus ganti batere setiap sekitar 250 jam) atau US$60 (rechargeable, harus di charge ulang kira-kira 10 menit untuk menonton 2 atau 3 fi lm).KEKURANGAN

Tentu kita tidak bisa mengharapkan kesempurnaan untuk TV seharga ini. Lah TV Kuro II saja yang seharga US$7000 tidak sempurna koq. Black-level masih tidak sebaik Kuro II maupun Kuro I. Black level-nya malah sedikit crushing sehingga shadow detail tidak terlalu baik meski setelah dikalibrasi. Tetapi kembali lagi harus diingat bahwa TV ini dibawah separuh harga Kuro I dan II. Kuro, which is still the de-facto standard in 2D picture quality. Jadi untuk berbagai fi tur macam SmartHUB dengan proces-sor dual-core dan fi tur kalibrasi lainnya, saya memberi skor 10 dari 10 dan untuk kualitas gambar (perhitungan objektif) saya hanya bisa memberikan 8 dari 10.a

HAL 18-19_Denon AVR-1513____HAL 20-21_ONKYO TX-NR5010__HAL 22-23_Plasma 64” seri 8000.indd 23 8/28/2012 3:38:04 PM

Page 24: AUDIO VIDEO EDISI 10

24 audio September 2012video

Cukup beruntung bagi saya mengenal beberapa orang Sony sehingga di beri kesempatan untuk mereview produk ini terlebih dahulu sebelum dijual di pasaran. Terakhir mencoba headphone

professional Sony milik teman saya, seorang sound engineer yang menggunakan Sony MDR-7506 untuk bekerja. Sony MDR-7502 ini memiliki bentuk fi sik yang lebih kecil di banding dua saudara professionalnya MDR-7506 dan MDR-7510, bentuk earcup yang bulat dengan petunjuk warna klasik merah untuk telinga kanan, dan biru untuk telinga kiri, warna hitam dengan logo professional di earcup, headphone bertipe closed on ear ini bisa dikatakan di buat dengan baik oleh Sony.

Karet pada headband membuat headphone ini tidak sakit di ubun-ubun kepala ketika di pakai, untuk mengatur besar kecil diameter headphone pada kepala, terdapat rangka besi didalamnya yang menambah keyakinan saya akan keawetan produk ini. Agak menjepit telinga ketika di pakai (mungkin karena masih baru) earcup yang pas seukuran telinga ini memberi noise isolation pasif yang sangat baik terhadap su-ara dari lingkungan sekitar, ketika mengenakan headphone ini, beberapa kali rekan kerja saya sampai mencolek pung-gung saya karena saya tidak mendengar panggilan mereka.

Kualitas busa dengan lapisan sintetis pada earpad kualitasnya agak meragukan, hanya waktu yang bisa men-jawabnya, karena bahannya 99% mirip dengan earpad pada Sennie HD 202 yang dengan penggunaan rutin hanya bisa bertahan 4-6 bulan saja sebelum mulai mengelupas, harapan saya Sony menyediakan aksesoris earpad ini yang di jual terpisah untuk cadangan agar bisa di ganti sendiri sewaktu-waktu.

KUALITAS SUARADengan headphone yang masih “mentah” suaranya

cukup fl at khas headphone monitoring, bass nya tipis walau

SONY MDR-7502PROFESSIONAL, SEMAKIN MUDAH DITEMUI

Kabar baik bagi para pekerja di dunia audio, kini semakin banyak pilihan headphone professional untuk anda pilih

menemani profesimu. Sony MDR-7502 kini telah dijual resmi di Indonesia, tidak perlu titip teman, beli online di situs jual beli luar negeri, dan yang paling penting pelayanan purna jual yang

memadai, karena sekarang PT. Sony Indonesia telah menjual

seri headphone professional mereka melalui beberapa distributornya di Indonesia.

REVI

EWPENULIS

Bara Adhyaksa

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Sony MDR-7502Professional

www.jualheadphone.com

tidak setipis headphone consumer mereka Sony ZX100. Agak disayangkan suaranya cenderung sepi, tidak megah dan agak terdengar seperti speaker mono. Setelah di pakai lebih dari 18 jam, karakternya mulai terbentuk, bass mulai bulat dan menebal dibanding ketika pertama kali, suara midrange yang terasa sekali di boost untuk memberikan konsentrasi pendengaran dimana sebagian besar frekue-nsi vokal dan instrumen musik berada.Untuk pemakaian casual, headphone ini cukup untuk memenuhi ekspektasi penikmat audio, dengan kabel oxygen free yang di klaim dapat menghantarkan lebih baik, gold plated jack beruku-ran 3,5mm dan adaptor 6,3mm sudah jelas pemakaiannya memadai kebutuhan professional. Dengan impedance yang kecil, headphone ini cocok dengan pemutar portable untuk hari-hari mu, walaupun kabel yang panjang agak menyulit-kan karena gulungannya harus bisa disembunyikan di saku celana.

Bagaimana untuk kebutuhan professional ? secara jujur saya bilang, ada beberapa headphone consumer yang kuali-tasnya lebih baik dari MDR-7502, bisa dipahami karena harga headphone ini sangat ekonomis untuk seri professio-nal dan headphone ini masih di bawah standar headphone professional, pada saat saya membuat tulisan ini, belum ada rilis resmi harga end user untuk tipe ini di Indonesia, dug-aan saya tidak jauh dari harga Rp.500.000 – Rp.600.000an, namun jika anda benar-benar professional saya sarankan untuk membeli MDR-7506.a

Direkomendasikan karena :Harganya yang murah cocok untuk bujet monitoring minim atau penggunaan rumahan, potong kabelnya menjadi 1,2m dan headphone ini keren di pakai sehari-hari. Kualitas bahan yang baik bisa dipakai untuk jangka waktu yang lama.Tidak direkomendasikan karena :Kualitasnya masih di bawah standar headphone professional.

Headphone Type Dynamic, closed Magnet Type Neo-dymium Driver Size 30.0 mm Frequency Response 60-16kHz Impedance 24 Ohms Sensitivity 102 dB/mW Power Handling 500mW Plug Type Gold, Stereo Unimatch plug 1/4” and 1/8” Cord Length 6.5 ft Weight 5.1 oz.

HAL 24_Sony MDR-7502 Professional.indd 24 8/28/2012 4:16:52 PM

Page 25: AUDIO VIDEO EDISI 10

25 audio September 2012video

Genetic merupakan salah satu kabel audio,khususnya kabel speaker yang dikemas untuk sistem audio high end dengan spesifi kasi yang diracik secara akurat, sehingga mampu

menghasilkan kualitas kabel dengan performa yang optimal.Sebagai merek yang tergolong cukup baru, Genetic

telah meluncurkan jenis kabel speaker yang dilihat dari tampilannya memang rapi, baik dari penampang kabel yang menggunakan bahan serat anyaman, serta pelindung kabel yang kokoh namun fl eksibel, sehingga memiliki kelenturan yang baik saat diap-likasikan. Kabel Genetic kali ini didukung oleh bahan baku kabel yang terdiri dari campuran 70 persen tembaga murni, dan 30 persen silver.

PENGUJIAN Saat pengujian, kami

didukung oleh CD player dan amplifi er Audiolab dari seri 8200 yang dipadu dengan loudspeaker Mission Elegante E83, dimana untuk pengujian awal, kami gunakan jenis kabel speaker buatan lokal yang juga sudah cukup terkenal. Hasil

GENETIC CABLEKABEL LOUDSPEAKER YANG TRANSPARANPeran kabel loudspeaker menjadi sangat penting, ketika kita menggunakan perangkat audio yang masuk dalam jajaran kelas Audiiphile. Mestinya kabel buatan Genetic akan menjadi solusi terbaik untuk mendampingi loudspeaker milik Anda.

pengujian ini, kami disuguhkan penampilan suara dengan karakter instrumen musik yang cukup baik, dimana detil bas terdengar solid, hanya saja pada bagian mid low dan midhi-nya terkesan tumpul.

Dinamika musik dari Chai Ching pada saat pengujian memang tersaji dengan cukuk gesit, walau ada bagian

instrumen musik yang layernya agak sedikit bercampur, sehingga panorama panggung agak sedikit terganggu.

Untuk mengobati penasaran, kami lang-sung ganti kabel speakernya dengan Genetic yang sudah memasuki setengah masa break-in. Hasil uji dengan lagu yang sama, ternyata memang cukup terasa bedanya, dimana gen-jotan bas terdengar lebih solid, bahkan untuk repro vokal memiliki bobot yang baik

Musikalitas yang dihasilkan juga menjadi sebuah sajian yang mengesankan, karena Genetic mampu me-nampilkan panorama panggung yang lebih dalam dengan layer yang jelas, bahkan tingkat keg-esitan dari mid low dan midbas sangat membantu meningkatkan performa musik, sehingga diper-oleh tonal balance yang apik dan tidak timpang.a

TESTPENULISBudi Santoso

KONTAK

PRODUKGenetic Cable

Center Audio021-99886633021-54350698

hal 38_Genetic Cable.indd 25 8/28/2012 4:14:49 PM

Page 26: AUDIO VIDEO EDISI 10

26 audio September 2012video

Kali ini tim AVI menyambangi butik Audio 2000 untuk mencoba beberapa produk terbarunya, termasuk produk buatan Cayin yang berupa amplifi er berbasis tabung atau vacuum tube.

Cayin adalah salah satu brand dari Zuhai Spark, yaitu perusahaan asal Cina yang khusus dalam merancang dan manufaktur high-end amplifi er dan peralatan audio lainnya.

CAYIN A-55TAMPLIFIER TABUNG TERINTEGRASIMaraknya sistem home theater bukan berarti sistem stereo menjadi mati, karena para Audiophile masih tetap eksis, sehingga masih banyak pula amplifi er stereo yang dibuat untuk kebutuhan sistem audio dua kanal alias stereo system.

TEST

PENULISBudi Santoso

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Cayin A-55T

021-70696118

Tanggapan frekuensi : 10 Hz - 50 kHz (± 1.5 dB)Total harmonic distor-tion (THD) : 1 % (1 kHz)Rasio S/N : 89 dBInput Impedance : 100 kOhmVacuum tube : 4x KT88, 2x 12AU7, 2x 12AX7Dimensi W x H x D : 350 x 185 x 300 mmBobot : 13 kgInput Terminals : CD, Aux 1, Aux 2, TunerSensitivitas : 370 mVImpedansi keluaran : 4 Ohm, 8 OhmDaya keluaran : 2 x 40 Watt @ 8 Ohm (Ultralinear),2 x 18 Watt @ 8 Ohm (Triode)Konsumsi daya : 280 Watt

Cayin A55-T adalah salah satu model gaya tradisional menggunakan line-up yang sudah terkenal, yaitu empat tabung KT88, ditambah dua ECC82 dan ECC83. Seperti kebanyakan amplifi er pentoda / tetrode, produk yang satu ini memiliki pilihan mode operasional: ultralinear atau triode, ini dipilih melalui remote control (switch panel ). Pilihan mode tersebut memberikan fl eksibilitas dalam hal

HAL 28-29_Cayin A-55T __HAL 30-31_NAD C365BEE.indd 26 8/28/2012 4:19:39 PM

Page 27: AUDIO VIDEO EDISI 10

27 audio September 2012video

daya keluaran, yaitu 40 watt yang ditawarkan dalam mode ultralinear, tetapi hanya 18 watt dalam mode triode. Cayin A-55T adalah versi lebih kuat daya keluarannya dibanding A-50T yang juga masih besutan Cayyin, dimana mampu memberi tambahan 5 watt.

Jika dilihat dari penampilannya, Cayin A55-T memang memiliki desain klasik, dimana dari tata letak komponen seperti tran-former yang tetap berada di belakan komponen tabung, sedangkan untuk sistem koneksi di panel bagian belakang, akan terlihat 4 pasang jalur masukan model RCA serta 6 konektor untuk jalur loudspeaker, dimana dapat memilih terminal yang diinginkan sesuai dengan impe-dansi dari loudspeaker, diamana tersedia untuk 4 ohm dan 8 ohm.

PENGUJIANPada pengujian Cayin A-55T yang dilaku-

kan di butik Audio 2000, telah disiapkan mesin player NAD dan loudspeaker PSB Synchrony dalam salah satu ruang dengar khusus audio yang ada di butik tersebut

Untuk sistem audio kali ini, memang terke-san memadu unsur digital dan analog, dimana untuk mesin sourcenya tetap menggunakan jenis CD player dengan koneksi RCA. Dan untuk pengujian ini kami mencoba beberapa album CD.

Dalam penyajian musik dari album musik dari Diana Krall dengan dominasi instrumen

akustik ternyata mampu dihadirkan dengan nada-nada yang natural, termasuk performa transparansinya tersaji detil, sehingga alunan musik terasa hangat, sehingga terkesan musik lebih terasa hidup.

Ini dapat dibuktikan saat pemainan akustik piano Diana Krall yang berpadu dengan alunan vokal yang disuguhkan, ternyata mampu disuguhkan dengan performa yang berbo-bot , sehingga tingkat akurasi dari setiap ketukan tuts piano tersalur mulus tidak terdapat kolorasi yang biasanya sering terjadi.a

27 audio September 2012video

HAL 28-29_Cayin A-55T __HAL 30-31_NAD C365BEE.indd 27 8/28/2012 4:19:42 PM

Page 28: AUDIO VIDEO EDISI 10

28 audio September 2012video

Melihat tampilan amplifi er NAD C356BEE memang tekesan cukup sederhana, namun itulah ciri khas NAD dalam setiap produk yang diluncurkan dari C series ini yang rata-

rata didukung oleh desain dan warna casing tidak berubah dari tahun ke tahun.

NAD C356BEE dirancang sebagai amplifi er stereo yang mampu memberikan daya keluaran keluaran sebesar 80 watt per kanal serta ditunjang lima line-level input dan 4 output, termasuk untuk jalur terminal speaker untuk dua pasang (speaker A/B), sedangkan pada bagian depan terdapat jalur untuk headphone, dipadu dengan kontrol vo-lume model motorized yang lembut untuk pengaturannya.

Selain didiesain sebagai amplifi er stereo yang terinte-grasi, NAD C356BEE, juga menyediakan fasilitas keluaran

NAD C356BEEINTEGRATED AMPLIFIERAmplifi er stereo terintegrasi besutan NAD kali ini adalah salah satu produk terbaru persembahan dengan penampilan yang elegan dan tetap mempertahankan konsep desain yang tidak banyak berubah sehingga tetap menjadi ciri khas dari produk NAD.

pre-out untuk memanfaatkan fungsi preamplifi er dan power amplifi er sistem terpisah, dimana dengan fungsi tone con-trol yang dilengkapi dengan pengaturan bass dan treble.

PENGUJIANPada saat pengujian, kami menggunakan mesin source

NAD T-567 yang didukung oleh sepasang loudspeaker PSB

TEST

PENULISBudi Santoso

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

NAD C356BEE

Daya keluaran : 2 x 80 wattTanggapan frekuensi : 20Hz-20kHzTHD : 0.005%rasio S/N : 101 dBKanal separasi : 80dBCrosstalk : 80dBDimensi : 435x131x337 mmBobot : 8,7 kg;Kontak : Audio 2000

28 audio September 2012video

021-70696118

HAL 28-29_Cayin A-55T __HAL 30-31_NAD C365BEE.indd 28 8/28/2012 4:19:43 PM

Page 29: AUDIO VIDEO EDISI 10

29 audio September 2012video

Synchrony two, di sini rasakan memang sebuah hasil kolaborasi yang tidak jom-plang alias seimbang.

Dengan hasil kolaborasi di atas, kami mendapati performa suara yang mampu memberikan panorama panggung yang megah, sehingga sajian musik yang kami coba dari album lawas dari Chai Ching terasa sangat hangat dan fi miliar, dimana NAD C356BEE dapat memberi kualitas audio yang lebih dari cukup untuk meng-handle loudspeaker model tower tanpa kedodoran, bahkan untuk beberapa alunan musik yang dinamis, ternyata mamupu direspon dengan gesit.

Kualitas vokal, walau semuanya beraroma digital, ternyata tanpa kami perkirakan sebelumnya , karena mampu menampilkan bobot vokal yang tebal dengan tingkat musikalitas yang baik se-hingga kami simpulkan jika kualitas mid-bas sampai hi tetap nyaman di telinga.

Dari hasil pengujian ini, membuktikan bahwa performa dari NAD C356BEE memang tidak diragukan lagi, karena memiliki reproduksi bass sangat enerjik. Bunyi petikan bass stabil dan besar dan

memberi hentakan pada bass drum dan tom yang gesit, diman performa amplifi er tetap dalam kendali walau sempat kami geber.

Jika Anda ingin mencari sebuah ampli-fi er yang mampu diandalkan dalam men-gontrol loudspeaker dengan tingkat akurasi yang tinggi, NAD C356BEE patut dilirik, karena amplifi er ini ini juga ditopang oleh kekuatan daya amplifi er yang tidak kedodoran atau kehabisan nafas, bahkan kami yakin amplifi er ini masih tetap anteng untuk mendrive loudspeaker berukuran besar.a

Dari hasil pengujian ini, membuktikan bahwa performa dari NAD C356BEE memang tidak diragukan lagi, karena memiliki reproduksi bass sangat enerjik. Bunyi petikan bass stabil dan besar dan memberi hentakan pada bass drum dan tom yang gesit, diman performa amplifi er tetap dalam kendali walau sempat kami geber.

HAL 28-29_Cayin A-55T __HAL 30-31_NAD C365BEE.indd 29 8/28/2012 4:19:45 PM

Page 30: AUDIO VIDEO EDISI 10

30 audio September 2012video

Mengusung brand yang menghasilkan berba-gai jenis player yang sangat terkenal di In-donesia, Pioneer memang cukup melekat di hati masyarakat, khususnya produk pemutar

blu-ray seri BDP-330 yang didukung fi tur-fi tur mumpuni.Jika melihat tampilan blu-ray player yang satu ini, me-

mang terkesan elegan, dimana seluruh casing terbalut warna hitam dengan kontur yang mengkilap, bahkan kami tidak melihat adanya tombol-tombol yang biasanya tersembul di bagian panel depan dari sebuah mesin player, kecuali sebuah tombol “power”, walau terdapat pula tombol lain yang tidak terlalu kentara.

Dengan model trayer model sliding yang umum, Pio-neer BDP-330 juga menyediakan port USB, baik yang ada di bagian panel depan maupun satu lagi berada dibagian panel belakang sebagai jalur koneksi untuk memainkan format audio dari memori eksternal.

Untuk fasilitas jalur keluaran produk Pioneer ini, ter-dapat jalur Video Component dan HDMI, walaupun begitu untuk jalur video komposit tetap disediakan. Bahkan untuk koneksi internet, BDP-330 juga menyediakan jalur LAN. Dan untuk jalur audio lainnya, terdapat jalur keluaran stereo RCA dan sebuah keluaran audio digital optical.

PENGUJIANPada saat pengujian, kami menggunakan TV LCD Sony

yang memiliki resolusi fullHD 1080p, dengan koneksi AV menggunakan kabel HDMI. Setelah semua tersetting de-ngan baik, kami mencoba beberapa cakram format blu-ray, dan salah satunya adalah Demonstration Disc buatan DTS.

Dari hasil uji reading disc, hasilnya lumayan cepat, seh-ingga kami dapat langsung disuguhkan menu dengan cepat, bahkan kompatibilitas dengan menggunakan piringan DVD,

PIONEER BDP-330Sejak diperkenalkan jenis player jenis Blu-ray, Pioneer memang sudah cukup banyak meluncurkan berbagai model, dari kelas atas bahkan sampai pada kelas entry level, seperti pada seri BDP-330 yang kini masuk lab AVI untuk siap dilakukan test performanya.

player ini juga tidak mengecewakan, termasuk upscaling pada model resolusi 1080.

Melihat kualitas gambar video yang dihadirkan BDP-330, tersalur hasil akurasi warna yang sangat cukup matang, sehingga tampilan pada TV LCD Sony dapat memanjakan mata kami, dimana kepekatan warna yang tersaji solid serta memiliki skin tone yang alami.

Hanya saja sayangnya pada saat kami menguji Pioneer BDP-330 melalui fasilitas port USB yang disediakan, ternyata hanya dapat membaca beberapat jenis format audio saja, sementara untuk format video tidak disediakan, dan untuk akses pembacaan pada fl ashdisk terbilang tidak lelet, bahkan setiap folder dapat dibuka, walau tidak setiap fi le dapat tertampil, kecuali yang kompatibel.

Dari hasil uji coba pada Pioneer BDP-330, selain kompatibilitas dengan format DVD yang berjalan dengan mulus, terbukti kemampuan untuk mengakses berbagai format audiotergolong mumpuni, dan dengan hasil kualitas suara yang baik. Sebagai primadonanya, tentu pada saat memutar piringan blu-ray, player ini memang menampilkan performa yang prima.a

TEST

PENULISBudi Santoso

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Pioneer BDP-330

Kontak : 021-6321946/47

Wireless LAN OptionaliControlAV iPhone Ap-plication CompatibleVideo Signal D/A Converter 148.5MHz / 12-bitAVCHD DiscsJPEG Playback (USB, DVD, CD)MP3 MPEG-2 AACF itur VideoDeep Colour 36-bitTerminals 1 x HDMI, 1 x Ethernet, 1 x Component out, 1 x Optical out, 2ch Analogue Audio out, 1 x Composite out, 2 x USB (Front & Rear)HD Audio Dolby TrueHD, DTS-HD Master Audio, DTS-HD High Resolution AudioDimensi (W x H x D) : 420 x 68 x 228 mmBobot : 2,5 kg

HAL 32_Pioneer BDP-330.indd 30 8/28/2012 4:21:22 PM

Page 31: AUDIO VIDEO EDISI 10

31 audio September 2012video

Saat kami berkunjung ke butik British Audio yang ada di salah satu blok Mangga Dua Mall - Jakarta, kami cukup tertegun dengan salah satu produk yang ada di bagian etalase. Produk tersebut tidak

lain adalah amplifi er buatan Myryad yang cukup lama tim AVi tak menjumpainya.

Setelah kami amati, ternyata amplifi er tersebut merupa-kan salah satu produk terbaru dari Myryad yang kini hadir dalam performa yang mengesankan, dimana konsep desain tetap dipertahankan, namun dengan tampilan casing yang berwarna silver dengan kontur serat yang dipadu dengan “aroma” tombol dan knop berwarna hitam, sehingga terke-san elegan.

Amplifi er Myryad Z142 dengan rangkaian terintegrasi ini memiliki enam jalur masukan, termasuk loop tape monitor, jack headphone, dan MM pre-amp phono. Semen-tara amplifi er ini telah built-in rangkaian sirkuit Myryad DC5 yang memiliki konfi gurasi dengan 7 power regulator terpisah untuk supply daya agar menjamin kualitas suara yang bersih dan natural.

PENGUJIANSaat pengujian Myryad Z142, kami menggunakan CD

player Myryad Z114 dan loudspeaker Misson seri Elegante, dimana untuk perkabelannya kami juga disiapkan dari interkonek Ecosse.

Hasil uji dengar membtuktikan bahwa musik yang ditampilkan tidak ada kesan musik digital , bahkan karakter vokal terdengar sangat berbobot, dimana vokal Chie Ayado dengan aksen Negronya tersaji detil sampai pada efek

MYRYAD Z142STEREO AMPLIFIER PERFORMA “OPEN”Mendengar nama Myryad mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para Audiophile, terutama bagi pemain lama yang sampai saat ini masih eksis. Kali Myryad kembali hadir dengan kekuatan baru dan dan desain yang juga tergolong fresh.

vibrasi yang dihadirkan secara natural.Selain itu, bunyi dari instrumen musik dari rekaman

CD di atas memiliki kadar musikalitas yang mumpuni, sehingga kami sangat dimanjakan dengan setiap permainan sajian instrumen akustik, seperti gitar dan drum yang sangat familiar. Stereo image yang ditampilkan terkesan juga terkesan luas dan stabil, sehingga diperoleh soundstaging yang memiliki tingkat kedalaman yang cukup baik.

Dari hasil pengujian yang kami lakukan, terbukti jika amplifi er Myryad Z142, pengoperasiannya tergolong mudah, bahkan tidak memerlukan setting audio melalui tone control, karena hanya ditopang pengatur gain tunggal melalui fasilitas knop vulume. Sedangkan kualitas suara yang ditampilkan, tentunya menjadi salah point plus yang mampu memberikan kenyamanan dengar, karena dapat menyuguhkan sajian musik yang natural dan bersih, bahkan cenderung open.a

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Myryad Z142

021-62317288

Daya keluaran : 2 x 50 watt (8 ohm).Jalur masukan : Tape1, Tape2, CD, DVD, Tuner, Phono.Rasio S/N : 102 dBSensitivitas masukan : 250 mVTanggapan frekuensi : 20 - 20.000 HzDimensi : 436 x 78 x 316 mmBobot : 6,7 kg

Dari hasil pengujian yang kami lakukan, terbukti jika amplifi er Myryad Z142, pengoperasiannya tergolong mudah, bahkan tidak memerlukan setting audio melalui tone control, karena hanya ditopang pengatur gain tunggal melalui fasilitas knop vulume.

TESTPENULISBudi Santoso

HAL 33_Myryad Z142.indd 31 8/28/2012 4:22:32 PM

Page 32: AUDIO VIDEO EDISI 10

32 audio September 2012video

TEST

PENULISWisnu Wijaya

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Rega Saturn

021-6019348 / 021-62303974

Kali ini kami mengunjungi suatu butik audio “hi-end” di kawasan Mangga Dua yang terkenal, Excellent namanya. Sejujurnya saya belum diberi informasi dari Pemred

Majalah Audio Video, mengenai produk yang akan di uji coba. Ibaratnya saya ikut main dalam reality show “Akhir-nya Datang Juga” yang sekarang sudah tidak ditayangkan lagi di televisi. Harapan saya tentunya yang akan di uji coba adalah suatu produk hi-end yang berkelas yang mempunyai kualitas yang baik.

Setelah berbincang-bincang dengan Pak Charlie, sementara perangkat yang akan di uji coba di setting. Akhirnya datang juga, eh, bukan, akhirnya kami masuk ke dalam, ke ruang di mana merupakan tempat untuk melaku-kan uji coba.

Harapan saya terkabul, perangkat yang dipasang adalah Rega Saturn untuk CD player dan Rega Elicit sebagai stereo amplifi ernya. Produk ini bukan hanya produk hi-end kelas atas, yang masih dibuat di negara asalnya yaitu negara Ing-gris yang kerap disingkat “UK” saja. Tapi merek Rega ini punya hubungan “sangat baik” dengan kami, saya khusus-nya. Sebab ada satu merek dari Rega ini adalah penghuni labolatorium Majalah Audio Video. Ya, Rega Planet meru-pakan salah satu dari cd player referensi kami, yang sangat sering saya gunakan.

Untuk yang baru pernah berkenalan dengan keluarga Rega ini, sedikit saya paparkan mengenai penampakannya.

Memilih pasangan player dan amplifi er untuk suatu perangkat hi-end, tidak terlalu mudah dilakukan, banyak faktor yang berperan. Namun kalau keduanya sudah satu pabrik, tentu sudah melalui banyak tahap dari sang perancang, sehingga yang disebut“match pair”, bukan menjadi urusan konsumen lagi.

CD PLAYER REGA SATURN STEREO AMPLIFIER REGA ELICIT

Rega Saturn, merupakan sebuah CD player yang sering juga disebut CD transport. Menempatkan piringan lagu (CD), dilakukan dengan cara membuka bagian atasnya. Tidak ada tombol open atau close seperti player umum, tapi harus mengungkitnya dengan tangan. Penutupnya unik, kalau yang suka nonton fi lm Star Trek, penutupnya ini mirip dengan pesawat USS Enterprise. Peniadaan meka-nisme elektronik untuk player ini dimaksudkan untuk lebih mengkonsentrasikan pada kualitas suara, sehingga lebih maksimal. Tombol juga minim, seperti pada umumnya perangkat hi-end, hanya ada tombol power, play, stop dan pemilihan track saja.

Laser : Semiconductor laserWavelength : 780nmLine Output Maximum Level : 2V (load imped-ance minimum 10k?)Digital Output Maximum Level : 0.5V (load impedance 75?) Digital Sampling Fre-quency : 44.1kHzMains Voltages : 230V (minimum 190V maxi-mum 250V) @ 50/60Hz115V (minimum 95V maximum 125V) @ 50/60HzPower Consumption : 14WDimensions : 435Wx100Hx270D

HAL 32-33_CD Player Rega Saturn .indd 32 8/28/2012 4:24:19 PM

Page 33: AUDIO VIDEO EDISI 10

33 audio September 2012video

Stereo amplifi ernya juga sekilas terlihat sederhana. Tidak banyak tombol, hanya tombol power, volume, dan in-put selector. Dimensinya sama dengan playernya. Seharus-nya dimensinya agak lebih kecil, bagian sisi kiri dan kanan adalah heatsink-nya, tapi disembunyikan, sehingga dari samping maupun depan, terlihat tanpa heatsink. Body Rega ini terbuat dari logam tebal yang sangat kokoh, baik untuk player maupun amplifi ernya.

PENGUJIAN Dua pasangan serasi stereo system Rega

Saturn dan Rega Elicit sungguh menggoda untuk segara dicoba. Tapi tentunya kami tidak bisa terlalu terburu-buru untuk sebuah perangkat hi-end, perlu pemanasan beberapa

saat sebelum mencobanya.Untuk speakernya Rega dijodokan dengan Acous-

tic Energy AE1 classic, booksheft speaker. Yang power handlingnya sebesar 150 W, tampak serasi disandingkan dengan Rega. Lagu pembuka dipilih dari Four Play, terden-

gar suara yang gesit dan clear. Beberapa saat kami putarkan CD ini sebelum kami ganti dengan Sammy, yang memiliki rekaman dari alat musik petik. Kami rasakan detail-nya baik terdengar, meski tidak terlalu jelas. Kemudian Norah Jones dengan Don’t Know Why-nya yang sangat empuk, suara bibir Norah Jones yang sexy, rasanya ada tepat di depan kami tanpa bayangan yang tidak perlu.

Sebagai penutup, kami puaskan untuk mendengar vokal dari Basso dengan albumnya yang pertama The Grea-test Basso, yang kami anggap lebih mempunyai karakter dibanding yang berikutnya. Selain vokal yang “nge-bass”, yang bisa di repro tanpa berlebih, di album ini kami juga perhatikan beberapa alat musik yang ada seperti tambur, bahkan juga piano. Rega ternyata mampu menghadirkannya di ruangan dengar, yang bisa di katakan sebenarnya masih kurang ideal ini.

Kesimpulan kami, memang beberapa detail tampak diredam, tapi bukan berarti hilang. Namun setelah mende-ngarkan banyak lagu, telinga kami tidak merasa lelah. Sangat nyaman, bahkan mungkin kalau ruangannya lebih sesuai lagi, seharian penuh pun kami bisa tetap tak beranjak dari tempat duduk.a

Rega Saturn, merupakan sebuah CD player yang sering juga disebut CD transport. Menempatkan piringan lagu (CD), dilakukan dengan cara membuka bagian atasnya. Tidak ada tombol open atau close seperti player umum, tapi harus mengungkitnya dengan tangan. Penutupnya unik, kalau yang suka nonton fi lm Star Trek, penutupnya ini mirip dengan pesawat USS Enterprise.

HAL 32-33_CD Player Rega Saturn .indd 33 8/28/2012 4:24:22 PM

Page 34: AUDIO VIDEO EDISI 10

34 audio September 2012video

Bodinya terlihat elegan, dibalut warna hitam. Dan ukuran yang cukup besar. Jujur saja jika Pioneer VSX-521-K ini ada di meja perangkat home theater, kehadirannya pasti menimbulkan suasana

baru yang menggoda. Namun bagi kami, bukan hanya penampilan saja yang diharapkan, tapi juga kualitas yang sesuai dengan harganya.

Seperti hal-nya perangkat lain yang masuk dapur uji coba Majalah Audio Video, sebelum seluruh perangkat dihidupkan, kami perhatikan unitnya. Dan kadang, seperti yang dilakukan oleh senior kami Pak Tjandra Ghozalli, kami cium juga “bau” pcb-nya…mmmm, terasa bau siong-ka, tanpa ada bau-bauan hangus seperti habis digunakan secara marathon. Memang dari tampilan luar-pun unit ini terlihat sangat baru, “gress”, jadi kami-lah orang pertama yang menggunakannya.

Penampilan depannya khas av receiver pada umumnya, dua tombol putar besar ada di sisi kiri dan kanan, yang kiri untuk input selector dan yang kanan untuk pengaturan vo-lume. Sebuah display multi fungsi ada di bagian tengah.

Buat yang mau praktis, tidak mau beranjak dari tempat duduk, Pioneer juga memnyediakan sebuah remote control,

AV RECEIVERPIONEER VSX-521-KAV Receiver bukan jamannya lagi? Siapa bilang? Pioneer tetap mengembangkan AV receiver, yang bisa dikatakan juga multi fungsi.

yang fungsinya tidak berbeda dengan tombol-tombol pada unit utamanya, bahkan ada beberapa tombol tambahan yang berfungsi untuk lebih memudahkan penggunanya.

PENGUJIANTak sabar menunggu lama sekuen pengoperasian segera

kami jalankan, dimulai dengan menghidupkan Blu-ray Pioneer BDP-330, dilanjutkan dengan av receiver, ditutup dengan tv LCD Sony Bravia. Selayaknya av receiver kelas atas, VSX-521-K ini mampu mengenali source yang sudah diinput ke dalamnya. Kami menggunakan kabel HDMI, baik dari player maupun ke tv.

Kali ini Audio Video sedang membahas mengenai sistem stereo. Namun barang yang terkirim oleh Pioneer adalah sebuah AV receiver (amplifi er multikanal) dan sebuah player blu-ray. Tak masalah karena toh ini malah bisa dikatakan lebih dari sekedar perangkat stereo.

Karena lebih ke arah membahas suara kami fokuskan kepada reproduksi suaranya. Meski untuk gambarnya kami rasa player ini sungguh bagus, detail dan natural. Suara fi lm dari cuplikan demo dts Night at The Museum, tersaji dengan baik. Detail suaranya sangat baik.

Power output : 65 W + 65W (stereo, 20Hz – 20kHz 8 Ohm)Rated power output (front, center, surround) 150 W per kanal (1kHz, 6 Ohm)THD 0,06 % (20Hz – 20 kHz, 8 Ohm, 50 W per kanal)Signal to Noise ratio 98 dBSurround modes :Stereo, Dolby PLIIx Movie & Music, Dolby PLIIx game, dolby PLIIz Height, Neo :6 Cinema & Music, Dolby Pro Logic.

TEST

PENULISWisnu Wijaya

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Pioneer VSX-521-K

Kontak : 021-6321946/47

HAL 34-35_PIONEER VSX 521.indd 34 8/28/2012 4:26:11 PM

Page 35: AUDIO VIDEO EDISI 10

35 audio September 2012video

Kemudian kami juga coba trak fi lm yang berisi rekaman musik, repronya cukup baik dan jernih. Karena saat itu sebe-narnya kami sedang dalam edisi stereo, kami masukkan juga CD audio Sammy ke dalam tray. Dalam disk ini banyak berisi rekaman suara alat musik petik, terdengar dentingan kecapi yang begitu detail. Sura vokal-pun di repro dengan baik tanpa berlebihan. Sampai-sampai rekan kami yang semula sedang sibuk dengan urusannya sendiri, menoleh dan berkata, lho koq suaranya bagus ya? Sebab bayangan dia hanya sebuah av receiver yang dicoba, bukan perangakt hi-end yang biasanya suaranya memang menakjubkan.

Memang tampaknya Pioneer membuat suatu pengecualian di sini ,biasanya detail suara tingginya sedikit di”buram”kan untuk membuat telinga tidak cepat lelah. Tapi AV receiver yang satu ini tampaknya punya indra tertentu yang membuat-nya mengenali suara yang akan di reproduksi. Untuk suara musik dari sumber cd audio yang banyak detailnya, sama sekali tidak dihilangkan, terasa lepas dan jernih. Atau mung-kin VSX-521-K mengerti bahwa kali ini sedang edisi stereo, sehingga dia unjuk gigi?

Yang pasti dari uji coba kali ini Pioneer VSX-521-K, sangat bisa diandalkan untuk home theater, dan jika ingin mendengarkan musik stereo dengna detail yang baik, unit ini masih juga dapat digunakan. Hanya mungkin bisa dicoba de-ngan menggunakan speaker dengan kualitas yang sepadan.a

Penampilan depannya khas av receiver pada umum-nya, dua tombol putar besar ada di sisi kiri dan kanan, yang kiri untuk input selector dan yang kanan untuk pengaturan volume. Sebuah display multi fungsi ada di bagian tengah.

HAL 34-35_PIONEER VSX 521.indd 35 8/28/2012 4:26:14 PM

Page 36: AUDIO VIDEO EDISI 10

36 audio September 2012video

TV LCD buatan Polytron yang satu ini merupa-kan salah satu seri yang masuk dalam jajaran CinemaX yang saat ini sudah diluncurkan di pasaran. Soal tampilan, TV dengan layar LCD 32

ini memang tidak diragukan lagi, dimana seluruh bodinya dibalut dengan warna hitam glossy dan desainnya yang tergolong cukup pipih.

Banyak f fi tur-fi tur baru yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan para konsumennya, dan yang cukup menarik adalah pilihan dari koneksi video yang melimpah, dari yang paling standar sampai pada kelas HD melalui fasilitas koneksi HDMI. Belum lagi ditambah dengan jalur masukan USB yang dapat diaplikasikan untuk memainkan format

POLYTRON PLM 32P12TV CINEMAXMaraknya jenis TV LCD di pasaran, tentunya memacu banyak vendor untuk meluncurkan setiap produknya, sehingga persaingan harga juga menjadi hal yang menarik, selain performa menjadi hal yang lebih penting, termasuk produk Polytron kali ini yang telah mendukung koneksi USB yang mampu menjalankan multimedia.

musik MP3, video dan foto.Untuk pengorasian, TV Polytron dari seri PLM 32P12

ini dapat dilakukan melalui fasilitas remote wireless yang disertakan dalam paket ini atau dari tombol navigasi yang ada di sebelah samping kanan layar. Bahkan tampilan menu pengaturan standar dapat diakses langsung dari remote dengan suguhan yang familiar.

Adanya dukungan USB port, ternyata dimungkinkan untuk menambah memori eksternal menggunakan Flash-Disk, dimana settingannya USB-nya dapat diatur sesuai dengan format yang ingin ditampilkan sebagai media pemu-tar data format musik maupun video.

Seperti telah disinggung di atas, untuk jalur koneksinya,

TEST

PENULISBudi Santoso

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Polytron PLM 32P12TV CinemaX

www.polytron.co.idCustomer care: 0-800-1-100999

Audio & SpeakerDaya audio : 2 x 10 watt Layar LCDTipe : LCD 32” A-si TFT Active MatrixResolusi : 1366 x 768 (HD)Aspect Ratio : 16 : 9Dynamic Contrast : 50.000 : 1Terminal : Antena RF, AV (CVBS), S-Video, Headphone, Video komponen, VGA (PC RGB),HDMI, USB, SPDIF.Dimensi : 802 x 150 x 657 mmBobot : 18 kg

HAL 34-35_Polytron PLM 32P12.indd 36 8/28/2012 4:27:55 PM

Page 37: AUDIO VIDEO EDISI 10

37 audio September 2012video

Polytron PLM 32P12 termasuk cukup me-limpah, karena disediakan beragam terminal AV, seperti S-Video, Komponen Video, VGA (PC-RGB), HDMI, USB,. Sedangkan untuk keluaran audionya, terdapat terminal untuk sepasang speaker eksternal, hanya sayangnya TV ini tidak dilengkapi dengan speaker internal. Jadi mengandalkan speaker khusus model Panorama yang juga keluaran Polytron.

PENGUJIANDalam pengujian TV Polytron kali

ini, kami memang sengaja untuk mencoba kemampuan kualitas video format HD serta kemampuan USB, untuk itu kami telah me-nyiapkan seperangkat mesin source berupa Blu-ray player, yang kali menggunakan player buatan Pioneer.

Dari hasil pengujain gambar, terlihat karakter warna Polytron memang memiliki kontras yang baik, walau perlu sedikit penga-turan untuk jenis fi lm yang dominan warna terang, agar dapat tertampil prima. Soal kepekatan warna TV ini tergolong cukup baik, bahkan untuk warna-warna tertentu terkesan cemerlang.

Untuk menampilkan tayangan fi lm dari format blu-ray, terlihat detil gambar yang tersaji dengan jelas, bahkan untuk tampilan gambar yang bergerak, kami dapati hanya sedikit sekali tingkat ghostingnya, sehingga gambar terlihat masih tergolog mulus.

Ketika kami mencoba dengan format lain, yaitu meng-gunakan jenis memori eksternal seperti fl ashdisk. dimana di dalamnya terdapat fi le format gambar JPEG, musik MP3 dan video format Avi, Hasilnya adalah tampilan folder-folder maupun fi le layaknya pada monitor komputer yang dapat dipilih melalui fasilitas toggle dari remote control. File yang telah dicentang, maka akan langsung diakses cukup responsif.a

HAL 34-35_Polytron PLM 32P12.indd 37 8/28/2012 4:27:56 PM

Page 38: AUDIO VIDEO EDISI 10

38 audio September 2012video

ENERGY RC MICRO 5.1

Energy RC Micro merupakan salah seri sistem speaker home theater konfi gurasi 5.1 keluaran Energy yang dikemas dalam satu kotak, yang terdiri dari 5 unit speaker satelit dan sebuah

subwoofer aktif.Dari tampilannya Energy RC Micro memang sesuai

dengan namanya yang mengusung desain speaker satelit dengan dimensi yang mini, hanya subwoofernya yang terli-hat cukup besar. Soal fi nishingnya, jajaran loudspeaker ini memang tidak dapat disamakan dengan kebanyakan produk sejenis, karena dikemas dengan balutan warna hitam glossy yang terkesan eksklusif.

Walau ukurannya mini, setiap unit speaker didukung oleh driver yang bekerja dalam jangkauan frekuensi yang luas, sehingga sangat ideal untuk sistem home theater skala sedang, apalagi ditunjang oleh sebuah unit subwoofer yang mampu merambah frekuensi rendah mencapai 40 Hz, ten-tunya akan membantuk kinerja satelit dalam menghadirkan efek frekuensi rendah dengan baik saat menonton fi lm yang biasanya diisi oleh LFE (low frequency efect).

PENGUJIANDalam pengujian Energy RC Micro, kami memanfaat-

kan AV receiver keluaran NAD seri T748 yang dapat dikon-

ENERGY RC MICRO 5.1LOUDSPEAKER HOME THEATER MINISistem home theater saat ini makin marak dengan format loudspeaker dengan ukuran yang semakin ringkas, atau yang lebih dikenal dengan istilah Home Theater in a Box (HTiB), baik hanya berupa sistem speaker maupun sistem yang sudah dilengkapi dengan unit player dan amplifi er.

fi gurasi untuk sistem tata suara 5.1 kanal. Setelah dilakukan sedikit warming-up, kami mencoba untuk memutarkan fi lm The Patriot garapan Mel Gibson yang banyak berisi efek suara yang dinamis, termasuk bunyi senapan laras panjang serta meriam.

Dalam reproduksi vokal, speaker center Energy Micro ini ternyata tidak kalah dengan yang berukuran besar, dimana awalnya kami agak ragu dengan kemampuan driver berukuran mini yang diadopsi speaker tersebut. Tapi diluar dugaan, bobot vokal Mel Gibson yang cenderung berkara-kter bariton dapat ditampilkan cukup tebal, tidak ada kesan cempreng, apalagi ketika kami coba rubah settingan AV receiver yang dikolaborasi dengan subwoofer, hasilnya lebih berbobot lagi.

Ketika terjadi adegan peperangan, suara gelegar meriam juga tidak mengecewakan, bahkan Anda tidak akan percaya kalau sistem home theater yang sedang dimainkan kali ini menggunakan komponen berukuran miniatur.

Dari hasil uji dengar yang kami lakukan dalam ruang lab AVI, membuktikan bahwa Energy RC Micro tidak boleh dipandang sebelah mata, karena sistem HTiB kali ini memang patut dilirik bagi pengguna yang tidak ingin ruang dengarnya tersita oleh perangkat berukuran besar.a

TEST

PENULISBudi Santoso

KONTAK

PRODUK

SPESIFIKASI

Energy RC Micro 5.1

021-70696118

Tanggapan frekuensi : 150 - 23.000 HzEfesiensi : 88 dBImpedansi : 8 OhmDimensi : 12 x 9 x 0 cm (satelit), 9 x 15 x 9 cm (center)Bobot : 0,72 kg (satelit), 0,88 (center)

HAL 36-37_ENERGY + MRZ KS-10_ok.indd 38 8/28/2012 4:29:42 PM

Page 39: AUDIO VIDEO EDISI 10

39 audio September 2012video

MRZ merupakan salah jenis loudspeaker yang dirancang khusus bagi para Karaok-ers, termasuk desain kotak yang memang untuk dapat diaplikasikan sebagai media

reproduksi untuk memainkan musik sekaligus “menangani” vokal dari mikropon.

Dari penampilannya, MRZ KS-10 merupakan loud-speaker sistem dua-jalur yang menggunakan tiga buah driv-er, yaitu dua tweeter yang mengapit satu woofer. Dengan desain simetris, dimana tweeter terlindung oleh grill plat sarang laba, sedangkan woofer menggunakan grill kain. Se-lain itu juga terdapat dua port udara sebagai resonansi bas yang letaknya berada di bawah masing-masing tweeternya.

Untuk seri MRZ KS-10 ditunjang oleh driver beru-kuran10 inci yang tentunya loudspeaker ini cukup ideal untuk ruang karaoke berukuran sedang, bahkan ukuran kotaknya sendiri terlihat tidak terlalu besar dengan kesan yang tidak kaku sehingga dapat ditempatkan dalam ruang keluarga atau ruang khusus music/karaoke.

PENGUJIANDalam pengujian kali ini, MRZ KS-10 di

dampingi oleh Amplifi er yang juga masih bua-tan MRZ dari seri DAJ-150 berdaya keluaran 250 watt per kanal, sedangkan untuk mesin playernya, kami gunakan produk KJB yang telah built-in harddisk berisi ribuan lagu kara-oke.Dengan sistem karaoke kali ini, Amplifi er dan Loudspeaker yang sama-sama keluaran

Rancangan khusus sebuah unit loudspeaker karaoke

memang diperlukan pula jenis driver tersendiri yang mampu

menghandel suara yang dinamis atau lebih mirip

dengan karaktee loudspeaker untuk profesional yang dapat

mereproduksi suara tanpa cacat, termasuk dalam

menampilkan kualitas musik dan vokal yang balance.

MRZ, ternyata memang terbukti matching , Ini dapa kami buktikan saat semua komponen terpasang, musik karaoke Midi dari KJB mampu direproduksi dengan mulus, dimana hentakan bas terdengar solid dan dinamis, sehingga lagu dengan irama beat yang cepat, mampu direspon dengan baik oleh loudspeaker ini..

Begitu pula dengan karakter vokal dari MRZ KS-10, ternyata tidak diragukan lagi, karena selain juga responsif, tampilan vokal yang dihadirkan mampu disajikan ala musik live yang nyaman dinikmati, baik bagi penyanyi maupun yang mendengar. Bahkan dari pengujian menggunakan beberapa jenis mikropon, baik yang menggunakan kabel maupun wireless, hasilnya tidak tersendat, dimana olah vokal menjadi terasa enteng saat bernyanyi, sehingga kami merasa nyaman dibuatnya.a

TESTPENULISBudi SantosoMRZ KS-10

LOUDSPEAKER KARAOKE “MUSIC LIVE”

KONTAK

PRODUKMRZ KS-10

IMS INDONESIA021-26538568021-26536053

HAL 36-37_ENERGY + MRZ KS-10_ok.indd 39 8/28/2012 4:29:43 PM

Page 40: AUDIO VIDEO EDISI 10

40 audio September 2012video

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

Kami datang ke hajatan Artsoundlab pada tanggal 17 – 18 Desember tahun lalu di hotel Sheraton Surabaya,

“Audio High End & Home Theater Show”.

DENGERIN TATA SUARA 2 M RUPIAH

Seperti diketahui Artsoundlab adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan perangkat audio high end yang paling inovatif.

Kalau yang lain pada “tengkurap”, maka Artsoundlab di bawah komando Rodolf Fananta “tidak ada matinya”. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan kalau

merek Dali yang dua tahun silam masih banyak yang tanya “Bali?”, “bukan Dali!”.

Maka sekarang warga Surabaya yang datang ke pa-meran berkomentar, “Wah ini toh speaker Dali? Namanya sudah terkenal, baru kali ini saya lihat langsung” - itu gara-gara kiprah Artsoundlab. Demikianlah pada hari pertama

HAL 44-47_hi end Artsoundlab.indd 40 8/28/2012 4:31:28 PM

Page 41: AUDIO VIDEO EDISI 10

41 audio September 2012video

sekitar pukul 11 pagi dari airport tanpa sempat ke hotel - saya langsung datang ke pameran dan memasuki ruang demo prima yang telah disiapkan sederet perangkat, yakni:

CD transport + Power supply: Moon Andomeda RS• CD player: Moon 750D• Pre amplifi er: Moon 880P • Power amplifi er: Moon 880M (x 4)• Loudspeaker: Dali Module Megaline III• Perkabelan: Chord•

Saat itu, kebetulan saya berjumpa dengan bung Heru

Indargo (ketua umum IHEAC cab. Surabaya), Bung Ario dan Bung Bing – semuanya “dedengkot” audio high end Surabaya. Kami berempat serius banget menyimak reproduksi perangkat senilai 2 M ini suguhan bung Rudolf. Tapi kenapa ya? Kok nggak ada geregetnya? Musik dan vokalnya datar saja – tidak punya kehangatan. Stereo ima-ge juga buram dan agak melenceng ke kanan.

MOON 880M (X 4)

Power Supply Transformers : 2 x 1.3kVAPower Supply Capacitance : 240,000µFClass Of Operation : A/ABBalanced Input : XLR - 1Single-ended Input : RCA - 1Input Device Type : J-FETsInput Impedance : 47.5 KΩInput Sensitivity : 2250mV RMSOutput Device Type : Bipolars - 32Output Binding Posts : WBT - 2 pairsOutput Power @ 8 Ω : 800 WattsOutput Power @ 4 Ω : 1600 WattsFrequency Response : 10Hz - 200kHz (+0/-3dB)Output Impedance : < 0.004Damping Factor (static) : > 2000Gain : 31dBSignal-to-noise Ratio : 106dB @ full powerMaximum Output Voltage : 80 VoltsSlew Rate : 70 V/µsMaximum Current - Peak : 100 amperesMaximum Current - Continuous : 42 amperesCrosstalk @ 1kHz : Not applicableIMD : UnmeasureableTHD (20Hz - 20kHz @ 1 watt) : 0.015 %THD (20Hz - 20kHz @ 500 watts) : 0.04 % 12 Volt Trigger Operation : Direct Logic (0V = off, 12V=on) using a1/8” mini-jack with an input impedance of1K Ω and current requirement of 12mARS-232 Port : 9-pin female DB connector

Power Consumption @ idle : 48 wattsAC Power Requirements : 120V / 60Hz 240V / 50HzFuse Replacement - 120V : 10A long fast blowFuse Replacement - 230V : 5A long fast blowShipping weight : 92 lbs / 42 kgsDimensions (w x h x d) : 18.75 x 7.5 x 17.5 in

Sungguh kami berempat “nggak sampai hati” menga-takannya ke pada Bung Rudolf. Lalu saya penasaran dan tanya sama Bung Victor (Staf Artsoundlab) apa perang-kat yang mereka display ini sudah dicoba sebelumnya? “Waduh Pak, semalaman kita seting empat ruang – belum

HAL 44-47_hi end Artsoundlab.indd 41 8/28/2012 4:31:31 PM

Page 42: AUDIO VIDEO EDISI 10

42 audio September 2012video

sempat break-in,” ujar Victor. Wah kalau gitu, kami masih berkesempatan menyimak setingan yang sesungguhnya. Lalu Bung Rudolf juga bilang kalau pre amplifi er pasangan-nya bukan yang ini.

“Kita masih tunggu kabel daya (AC) pre amplifi er Moon - kalau pre amp Mastersound buat sementara saja - mereka (Moon) salah kirim kabel jadi pre amp aslinya nggak bisa dipakai,” jelas Bung Rudolf membuat kami tenang. “Nanti sore datang lagi Pak, kita ganti pre ampnya - sekarang Bapak istirahat dulu di hotel,” ujar Bung Rudolf lagi.

KECEWA LAGIBegitulah setelah istirahat siang di hotel, sore harinya

dari Ciputra Golf Hotel, saya kembali lagi ke ruang pa-meran di Sheraton dan saya lihat pre amplifi ernya sudah diganti dengan Moon P7RS lalu perkabelannya juga sudah diganti dengan Zinedine Cable buatan Prancis. Maka kami putar album Ingram Washington “Whats A Difference A Day Makes”. Reproduksi vokal bariton khas Ingram terdengar merdu dan stereo image-nya sudah bagus karena speaker sudah di toe-in. Namun tetap saja saya dan Bung Heru Indargo merasa kurang sreg. “Kenapa ya, tidak ada

Moon AndromedaRS

Moon 750D

Moon 880P

Moon 880M

Dali Module Megaline III Dali Module Megaline III

Moon 880M

yang istimewa?” keluh saya pada bung Heru dan beliau setuju dengan pendapat saya. Namun tetap saja saya dan Bung Heru Indargo merasa kurang sreg. “Kenapa ya, tidak ada yang istimewa?” keluh saya pada bung Heru dan beliau setuju dengan pendapat saya.

Ketika saya tanya kepada Bung Rudolf, apakah ini pre amplifi er yang menjadi pasangan ideal power amp Moon 880M? “Bukan, pre amp Moon P 7 RS buat sementara, pasangan aslinya pre amp Moon 880P, kita lagi tunggu kabel – dikirim pakai UPS – malam ini pasti tiba, bisa tunggu Pak?” Waduh lagi-lagi salah pre amplifi er dan su-dah jauh-jauh datang ke Surabaya mau dengerin perangkat “The fi rst in the world” masa tidak bisa menunggu? Maka saya pun sabar menunggu sementara tamu-tamu lain sudah pada pulang. Benar saja sekitar pukul 11 malam datanglah kabel yang ditunggu-tunggu – langsung pre amp Moon P 7 RS diganti dengan pre amp Moon 880P. Oleh beberapa staf Artsoundlab.

“Nah ini pre amp top linenya Moon – menurut Jean Poulin (Boss Moon) suaranya gila!! Sangat warm, musical, fantastic – pre amp ini di dunia baru dibikin satu – habis dari sini akan dikirim ke pameran CES, Las Vegas – jadi Bapak orang pertama yang dengar suara the masterpiece

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

HAL 44-47_hi end Artsoundlab.indd 42 8/28/2012 4:31:32 PM

Page 43: AUDIO VIDEO EDISI 10

43 audio September 2012video

DALI MODULE MEGALINE III

MOON 750D

Speaker Type : FrontFrequency Range (+/-3 dB) [Hz] : 25 - 22.000Nominal Impedance [Ω] : 6Recommended Amplifi er Power [W] : 100 - 1.000 (2 channels per speaker)Crossover Frequency [Hz] : 1200 by external active crossover (included)High Frequency Driver : 15 x 755 mm, 3 pr. channel Polymere AluminimumLow Frequency Driver : 12 x 6.5” Paper Fibre ConeEnclosure Type : Bass Refl exBass Refl ex Tuning Fre-quency [Hz] : 38,5Connection input(s) : Bi-amping (active crossover)RCAConnection output(s) : Stereo line level (high pass fi ltered) Stereo line level (low pass fi ltered)Recommended Placement : FloorRecommended Distance From Wall [cm] : 100 < Side wall, Back wall 50 - 200Maximum Power Con-sumption [W] : 13Max. Dimensions Incl. Base And Grille (HxWxD) [mm] : 2310 x 365 x 492Weight [kg] : 101Finish : Alpi Veneer

Front Panel Controls : Standby · Program · Display · Repeat · Input · Random · Time · Open / Close ·Play · Pause · Scan/Skip For-ward · Scan/Skip Backward · Pause · StopFront Panel Display : Track number · Time - elapsed or remaining (track / entire disc)Front Panel LED Indicators : Program · Repeat - current track · Repeat - disc · Random

DAC / Digital Filter : ESS ES9018S Sabre32 32-bit Hyperstream™Frequency Response (audible) : 20Hz - 20kHz +0/-0.1dB (with internal CD transport)Frequency Response (full range) : 2Hz - 100kHz +0/-3dB (with external digital source)THD @ 1kHz, 0dBFS (A-weighted) : < 0.0003 %IMD : < 0.0002 %Dynamic Range : > 120dBSignal-to-noise ratio : > 120dB @ full outputSlew Rate : 50V/µsChannel Separation : > 116dBLow Level Linearity : < ±0.25dB at -90dBFSIntrinsic Jitter : < 1 picosec-ond RMSAnalog Outputs - Balanced : 1 pair XLRAnalog Output - Single-ended : 1 pair RCADigital Inputs (4) : AES/EBU (XLR), S/PDIF (RCA), TosLink, USB Type-B

Bit-depth range - All inputs : 16 - 24 bitsSampling Frequency Rate range - All inputs : 44.1 - 192kHzDigital Outputs (2) : S/PDIF (RCA) and AES/EBU (XLR)Max. Analog Output @ 0dBFS - XLR : 2.0 VoltsMax. Analog Output @ 0dBFS - RCA : 2.0 VoltsAnalog Output Impedance : 100 ΩDigital Output Impedance S/PDIF : 75 Ω @ 0.5p-pDigital Output Imped-ance AES/EBU : 110 Ω @ 3.7Vp-p

SimLink Port : 1 input + 1 output each on 1/8” mini-jackRS-232 Port : 9-pin female DB connectorIR input : 1/8” mini-jack

Remote Control : FRM-2 All-Aluminum Full FunctionDisplay Type : 8 character dot matrix LEDPower Consumption @ idle : 25 wattsAC Power Requirements : 120V / 60Hz 240V / 50HzFuse Replacement - 120V : 0.2A short slow blowFuse Replacement - 230V : 0.1A short slow blowShipping weight : 35 lbs / 16 KgsDimensions (w x h x d) : 18.75 x 4.0 x 16.81 in.

Moon,” tandas Bung Rudolf sumringah. Setelah selesai pasang kabel maka volume pre amp Moon 880P dibuka per-lahan-lahan. Maka vokal Ingram yang tadi biasa-biasa saja mendadak jadi luar biasa. Kehangatan vokal dan timbrenya kental sekali. Repro bass lebih solid. Stereo image-nya juga stabil dan eksis berada tepat di tengah apitan speaker Dali Mega Line III.

“Nah, ini baru kualitas suara yang sesuai dengan har-ganya” – sergah saya kepada Bung Rudolf dan dia tampak gembira, sebab perjuangannya berhasil – menampilkan tata suara kelas wahid di kampung Abdurahman Wahid – pasti besok arek-arek Suroboyo yang suka kritis itu akan terpana bila mendengar komposisi tata suara ini – coba apa lagi yang akan mereka sangkal?a

HAL 44-47_hi end Artsoundlab.indd 43 8/28/2012 4:31:38 PM

Page 44: AUDIO VIDEO EDISI 10

44 audio September 2012video

Kami datang ke butik high end nya yang ber-lokasi di jalan Alteri Pondok Indah.

Bangunan butik ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah (lantai dasar) ada sound room

untuk produk ordinary high end dan lantai atas untuk produk advance high end. Nah, untuk kunjungan kali ini telah disiapkan di lantai bawah seperangkat produk audio high end sebagai berikut:

LIVING VOICESUARA YANG MEMBUAT HIDUPDua bulan silam kami diundang lagi oleh bung Christo, juragan butik audio high end “Sound Gallery” untuk bertandang ke butiknya dan menyimak racikan bung Samuel – manajer Sound Gallery.

CD Player : Wadia 381• Pre Amp : AtmaSphere MP-1• Power Amp : Atma Sphere MA-1• Loudspeaker : Living Voice OBX-RW• Kabel Interkonek : -Acoustic Zen Silver Ref XLR (pre amp – power amp)•

-Stealth Cloud 99 (power amp – loudspeaker) -Stealth PGS 3D (CD player – pre amp)

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

HAL 48-51_hi end LIVING VOICE.indd 44 8/28/2012 4:34:17 PM

Page 45: AUDIO VIDEO EDISI 10

45 audio September 2012video

Sebenarnya saya lagi “ngidam”, kepingin dengar loudspeaker Living Voice VOX Olympian. Ini bukan karena saya lagi keranjingan Olympiade London. Tetapi loudspeaker Living Voice VOX Olympian ini memang luar biasa. Bodinya berbentuk unik dengan corong terbuat dari bubutan logam solid dan kabinet terbuat dari papan tebal dengan kombinasi lembaran fi nishing yang berpola indah. Sungguh saya kasmaran sama loudspeaker Living Voice VOX Olympian ini pada pandangan pertama di web-sitenya sampai terbawa mimpi! Terus terang hingga saya menulis laporan ini, saya belum pernah menyimak suara loudspea-ker Living Voice VOX Olympian walau satu bar note pun!! Namun apa daya ketika juragan Christo berujar kalau VOX Olympian muahal bangeeet sehingga baru dipesan kalau ada yang bayar uang muka! Akibatnya “tak ada rotan akar-pun jadi”, maka saya menguji coba adiknya, yakni Living Voice OBX-RW yang statusnya berada di bawah Olympian.

UJI DENGARSetelah seluruh perangkat audio berada dalam kondisi

“steady state” alias stabil, maka pengujian dimulai. Sebe-lumnya sejumlah album CD sudah dipersiapkan antara lain:

LIVING VOICE OBX-RW

Sensitivity : 94 dBNominal Impedance : 6 ohmsLoading : Refl ex port to rear of cabinetPower handling : 100 wattsFrequency Response : 35 Hz-25 kHzDimensions h/w/d : 102 x 21.5 x 27 cmGross Weight per cabinet (IBX) : 22 kg per unitGross Weight per cabinet (OBX) : 20 kg per unitOBX variant only : External crossovers housed in premium furniture-grade grain-fi lled enclosures to match the OBX-RW cabinets (2 per pair, black metal fi nish optional)Crossover dimensions: 45 x 27 x 12 cm Crossover box weight : 5 kg each

Shadow of Your Smile (Sarah Vaughan)1. Cold Cold Heart (Norah Jones)2. Danny Boy (Jachinta)3. What a Difference a day Makes (Ingram Washington)4.

Sarah Vaughan, penyanyi wanita kulit hitam yang terkenal di era 60 an, membawakan nomor Shadow of Your Smile dengan mastering baru. Walaupun sudah nenek, toh vokalnya masih ciamik. Kami simak tonal balance cukup berimbang, dinamika lumayan hidup, dan bayangan stereo terasa kehadiran Sarah Vaughan di hadapan pendengar. Mungkin hanya harmonik (kehangatan) sedikit kurang dari

HAL 48-51_hi end LIVING VOICE.indd 45 8/28/2012 4:34:18 PM

Page 46: AUDIO VIDEO EDISI 10

46 audio September 2012video

ATMASPHERE MP-1

ATMASPHERE MA-1

Balanced Differential Design® • XLR connectors for phono and aux • XLR output connections • Patented direct-coupled Circlotronic® output • Fully regulated supplies featuring proprietory circuitry • Zero feedback design • Dual-mono construction • Differential passive phono equalization • Precision 24-position stepped volume control built from a • Shallco® custom switch Two tape monitors (tape functions use RCA’s) • Precision components used throughout • Total system phase switch • Tefl on® custom coupling caps • Low-noise “star” grounding topology • Power supply isolated in seconds chassis • headphone compatible with a simple connector • Three-year general coverage warranty with one year war-• ranty on output tubes

Balanced Differential Design® • Class-A operation • Patented Circlotronic® direct-coupled (OTL) output stage • Automatic biasing system • V-Cap Tefl on coupling capacitors come standard • Built in VU meter for tube and output monitoring • Easily monostrapped for greatly increased power • Uses only one gain stage for supreme clarity of sound • Proprietary precision components used throughout • Low-noise “star” grounding topology • Fully hand wired point to point • Stable with all input and load conditions • Exclusively uses Octal-Triode based vacuum tubes • Classic open chassis construction with Wrinkletex™ fi nish • Three-year general coverage warranty with one year warranty on output tubes

sistem ini. But everythings is okay. Lebih lanjut kami pu-tar album Norah Jones dalam nomornya “Cold Cold Heart”. Kami sudah familiar dengan vokal Norah sehingga kami mengetahui apabila ada kelainan reproduksi. Disini kami simak tonal balance vokal Norah sesuai dengan referensi “memory” kami, tidak ada kelainan tonal yang mencolok, kecuali timbre harmonik kurang terangkat. Norah sambil memainkan piano, bernyanyi dan diiringi hanya dengan kendang dan bass betot! Seusai itu, kami putar album Jachinta: Danny Boy - sebuah nomor sweet jazzy yang enak kalau diputar di malam hari. Jachinta yang warga Singapura sudah lama “go international” dan albumnya sudah diakui oleh audiophile mancanegara sebagai “album wajib” untuk menguji vokal wanita pada perangkat high end. Pada be-berapa nomor seperti “Danny Boy”, boleh dibilang Jachinta hanya mengandalkan vokal tanpa ada satu pun musik pengi-ringnya! Baru pada sesi akhir masuk pengiring piano dan bass betot. Ternyata vokal Jachinta lolos dari sistem racikan Sam tanpa terjadi “korupsi suara” yang berarti.. Dari tadi kita hanya memutar vokal wanita, bagaimana kalau vokal pria? Maka diputarlah salah satu CD wajib yakni album Ingram Washington dalam nomor bekennya “What a Dif-ferene a Day Makes”. Disini tersimak vokal berat Ingram tereproduksi oleh loudspeaker Living Voice secara baik dan rapih. Vokalnya yang bariton tidak membuat Ingram

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

HAL 48-51_hi end LIVING VOICE.indd 46 8/28/2012 4:34:19 PM

Page 47: AUDIO VIDEO EDISI 10

47 audio September 2012video

CD PLAYER WADIA 381“terlalu tambun”, secara rapih Living Voice mendistribusi-kan vokal Ingram lebih merata ke spektrum mid bass. Dari uji dengar ini, saya berkesimpulan kalau tata suara racikan Samuel cukup baik, sesuai dengan budget yang anda kelu-arkan. Layak dilirik sebelum memantau yang lain.a

Dual transformers in internal isolation chamberDecoding Software:3 user selectable upsampling algorithms including DigiMaster v2.5Compatible Formats:Red Book CD, CD-R, CD-RW, FLACDigital Processing Capability:1 - 24 BitsDigital Resolution:21 bit resolutionDAC Sample Rate:1.4112 MHzDigital Volume Control Range:50 dB in one-hundred 0.5 dB stepsMaximum Output Voltage:Can be adjusted via internal switches from 0.3V to 4.25V to match system sensitivityOutput Impedance:Less than 15 ohmsAnalog Outputs:1 pair balanced (XLR) 1 pair unbalanced (RCA)Both can be used simultaneouslyDigital Inputs: Can be added with the ‘i’ upgrade.Digital Outputs: Can be added with the ‘i’ upgrade.Power Consumption:58 wattsWeight:55 lb., 25kgDimensions (HWD):7.25 x 17 x 16.5 inches18.4 x 43.2 x 42 cmFinish Options:Black or Silver Anodized Aluminum

Dari uji dengar ini, saya berkesimpulan kalau tata suara racikan Samuel cukup baik, sesuai dengan budget yang anda keluarkan. Layak dilirik sebelum memantau yang lain.

Tjandra dan Samuel

HAL 48-51_hi end LIVING VOICE.indd 47 8/28/2012 4:34:20 PM

Page 48: AUDIO VIDEO EDISI 10

48 audio September 2012video

JBL DAN MARK LEVINSON KOOR BERSAMA MENGGUNCANG KAMARHarman International Group membawahi sejumlah merek produk audio beken mancanegara – di antaranya JBL dan Mark Levinson.

HI E

ND

PENULISTjandra Ghozalli

HAL 52-54_JBL dan Mark Levinson_ok.indd 48 8/28/2012 4:35:56 PM

Page 49: AUDIO VIDEO EDISI 10

49 audio September 2012video

Mereka berdua selalu “berbagi kamar” di setiap pameran High End. Semenjak Mark Levinson pindah tangan dari pemilik lama Proceed ke pemilik baru Harman Groups,

maka ikatan ke duanya semakin erat. Mereka sering sharing kamar di setiap pameran high end domestik USA atau pameran mancanegara. Untuk pameran kali ini mereka menurunkan:

CD/SACD Player : Mark Levinson No. 512• Pre amp : Mark Levinson No. 326S• Power amp : Mark Levinson No. 532H • (2 x 300W)Loudspeaker : JBL Synthesis 1400 Array•

MARK LEVINSON NO. 512

Output Connectors • two balanced XLR analog outputs• two single-ended RCA analog outputs• two digital outputs – one AES (XLR) and one S/PDIF (RCA)

Frequency Response : +0.0dB/–0.2dB PCM/CD+0.0dB/–0.5dB DSD/SACD

Signal-to-Noise Ratio : 108dB

Dynamic Range : 108dBTotal Harmonic Distortion : 92dB PCM/CD 99dB DSD/SACD

Decodable Formats : CD and SACD

Fixed Output Level : 4V (balanced), 2V (single-ended)

Seorang penjaga stand wanita muda cantik (saya lupa menanyakan namanya, kita sebut saja Silvy), menemani saya beranjangsana ke dunia tata suara JBL-Mark Levinson. Oleh Silvy saya diberi tabel menu lagu hari ini – sssttt.. jadi ingat masuk restoran. Saya rasa kamar Harman Groups adalah kamar yang penataannya paling rapih dan profesional, bahkan disiapkan menu lagu untuk pilihan pengunjung. Dari menu saya pilih Take The A Train oleh Duke Elington, Whats New oleh Frank Sinatra, dan Tennesee Waltz oleh Holy Cole Trio, Lalu oleh Silvy dipersiapkan sejumlah album pilihan saya sebagian berupa CD dan sebagian lagi SACD.

Berhubung hari masih pagi sekitar pk 10.15, jadi masih sepi pengunjung maka saya lebih “rileks” untuk menikmati sajian perangkat JBL dan Mark Levinson ini – apalagi bersama Silvy – pasti betah berlama-lama...he..he.. hmmm... Silvy memakai blouse dengan belahan dada rendah, wah...oopss jangan salah target, bukankah kita ingin mereview high end? Sesuai urutan album - oleh Silvy yang pertama diputar “Take The A Train” - ini lagu bercirikan jazz klasik yang bertempo cepat. Saya simak suara piano Duke Ellington sangat dinamis dan rada galak. Mungkin ini ciri khas dari tweeter dan midrange horn yang dipakai oleh loudspeaker JBL Synthesis 1400 Array.

Audiophile Jepang hingga kini menyukai produk JBL dan produk loudspeaker horn lainnya. Kata mereka midrange dan tweeter horn berkarakter – punya kontras dinamik – musik jadi hidup. Sebagus bagusnya loudspeaker dome, karakter suaranya tidak sehidup horn. Tetapi memang, kalau treatmennya benar, maksudnya tiada efek honky tonky (efek gentong), maka reproduksi suara speaker horn “galak” menjurus ke music live. Ciri khas tone bass JBL Synthesis 1400 termasuk nge”punch” (nonjok) – saya perkirakan tanggapan frekuensinya tidak rendah rendah

Maximum Output Level : 16V (balanced), 8V (single-ended)

Output Impedance : 10Ω

Power Requirements : 100/120/220/230–240V, 100W, 50/60Hz, factory set for destination country

Dimensions :• Height: 4.56 in (116mm)• Width: 17.39 in (442mm)• Depth: 17.63 in (448mm)

Weight : 32.5 lbs ( kg)

Operating Environment :• Operating temperature: +5o to +35oC (41o to 95oF)• Storage temperature: –20o to 55oC (–4o to 131oF)• Operating humidity: 5% to 80% noncondensing

HAL 52-54_JBL dan Mark Levinson_ok.indd 49 8/28/2012 4:35:59 PM

Page 50: AUDIO VIDEO EDISI 10

50 audio September 2012video

amat (saya taksir di atas 30 Hz). Bagi mereka yang suka bass rendah, perlu menambahkan subwoofer. Lalu album kami ganti dengan Whats New nya Frank Sinatra. Kalau anda bandingkan dengan Linda Ronstadt yang suaranya melengking bisa mencapai 3 oktaf, vokal Frank berbeda karakter. Dia cenderung berkarakter semi bariton, tapi vokal macam Frank inilah yang paling asyik untuk menguji sebuah midrange horn, apakah berefek gentong atau tidak.

Ternyata mid JBL Synthesis 1400 tidak honky tonky – vokalnya tetap penuh harmonic expression tidak diwarnai oleh efek gentong sedikitpun. Lagu terakhir Tennesee Waltz, lagu kesayangan saya dibawakan oleh Holy Cole Trio - juga vokal Holy Cole (wanita) tidak diwarnai efek hongky tonky. Saya suka lantunan Holy Cole Trio yang membawakan lagu sweet country ini. Bagi mereka yang terbiasa dengan loudspeaker yang bermidrange dome atau cone, tentu merasa suara reproduksi JBL Synthesis Array 1400 “kasar” - namun bagi para seniman musik yang sering kali bergaul dengan instrument musik “beneran”, maka seharusnya bunyi musik hidup seperti loudspeaker “kasar” ini. Sebagai tambahan loudspeaker JBL Synthesis Array 1400 juga dilengkapi dengan loudspeaker surround, center, dan subwoofer – rupanya loudspeaker ini dirancang untuk home theater sekaligus home auditorium – jadi boleh untuk fi lm dan musik – “AC / DC” gitu.

Mengenai produk amplifi er Mk Levinson yang saya suka adalah karakter suaranya “clean” tetapi punya “harmonic expression”, artinya bukan clean “polos” tetapi clean “timbre”. Ibaratnya clean polos itu seperti kulit ular hijau yang licin tapi polos tanpa tekstur. Nah kalau clean timbre, ibaratnya ular sanca yang juga licin tapi kulitnya punya tekstur. Kebayang? Ternyata reproduksi amplifi er solid state tidak kalah asyiknya dari amplifi er vacuum tube. Jangan menyama-ratakan amplifi er solid state sebagai

JBL SYNTHESIS 1400 ARRAY

MARK LEVINSON NO. 532H

JBL SYNTHESIS 1400 ARRAY

Description: Three-way, refl ex-loaded, fl oorstanding loudspeaker. Drive-units: 1” (25mm) titanium-diaphragm compres-sion tweeter and 3” Aquaplas-coated aluminum-dome compression midrange driver, both mounted in constant-directiv-ity biradial horns; 14” doped pulp-cone woofer. Crossover frequencies: 750Hz, 8kHz. Frequency response: 32Hz–40-kHz, –3dB. Sensitivity: 89dB/2.83V/m. Nominal impedance: 8 ohms. Recom-mended amplifi cation: 10–300W.

Dimensions: 46.5” (1181mm) H by 15.5” (394mm) W by 19” (483mm) D. Weight: 115 lbs (52kg) each.

Description : Two-channel, solid-state line preamplifi er with remote control, optional phono stage, 3 pairs balanced inputs on XLRs, 4 pairs single-ended inputs on RCAs, 1 pair balanced main outputs on XLRs, 1 pair single-ended main outputs on RCAs, 2 pairs record outputs on RCAs, commu-nication connections on 8-pin modular RJ-45 jacks, IR input and trigger output on 3.5mm phone jacks, and RS-232 on 6-pin RJ-11 jack. Maximum voltage gain: 0, 6, 12, or 18dB, individually selectable for each line input. Volume-control range: 80.0dB. Gain resolution: 0.1dB steps above 23.0 on display (–57dB), 1.0dB steps below 23.0 on display (–57dB). Frequency response: 10Hz–40kHz, ±0.2dB. Input overload: 1.6V on XLR, 800mV on RCA (18dB gain setting); 3.3V on XLR, 1.6V on RCA (12dB gain); 6.6V on XLR, 3.3V on RCA (6dB gain); 13.2V on XLR, 6.6V on RCA (0dB gain). Input impedance: 100k ohms. Output impedance: <50 ohms. THD+N: <0.001%. Channel separation, any input to any output, input terminated: >90dB. Residual noise, 20Hz–20kHz, input terminated: <–94dBV. Power consump-tion: 50W maximum.

Dimensions: 17.75” (451mm) W by 2.915” (74mm) H by 14.05” (357mm) D. Shipping weight: 30 lbs (14kg).

Description: Solid-state, dual-mono power ampli-fi er. Inputs: 1 pair unbalanced (RCA), 1 pair balanced (XLR). Outputs: 2 pairs of binding posts. Output power at 0.5% distortion into 8 ohms: 300Wpc RMS, 20Hz–20kHz (24.8dBW). Frequency response at 300Wpc: 10Hz–20kHz, ±0.5dB. Input impedance: 60k ohms balanced, 30k ohms unbalanced. Voltage gain: 26.8dB. Output impedance: 0.05 ohm, 20Hz–20kHz. Input sensitivity: 130mV for 2.83V output, 2.25V input for full output. Signal/Noise Ratio: >85dB ref. 2.83V RMS. Power consumption at 1/8 power: 3W standby, 85W idle, 475W driven, 4A current draw.

Dimensions: 17.75” (451mm) W by 7.65” (194mm) H by 19.83” (504mm) D. Weight: 74 lbs (33.6kg) net, 84 lbs (38.1kg) shipping.

amplifi er yang tidak “warm”. Ada beberapa amplifi er solid state yang bagus, mempunyai

“hawa” yang mampu menghangatkan pendengarnya. Jadi kalau saya dikasih uang dan disuruh pilih (seperti acara Rezeki Nomplok di TV) apakah membeli amplifi er vacuum tube atau solid state dengan kualitas yang sama bagusnya, maka saya akan membeli pre-amp dan power amp solid state yang punya “hawa” - saya tidak akan membeli amplifi er vacuum tube yang “hawa cantik”nya sebentaran, lalu butuh penggantian komponen aktif dan sebagainya. Amplifi er solid state – cantiknya abadi seperti Titiek Puspa – awet muda lho!!a

Tjandra Ghozalli

PENULISH

I EN

D

HAL 52-54_JBL dan Mark Levinson_ok.indd 50 8/28/2012 4:36:01 PM

Page 51: AUDIO VIDEO EDISI 10

51 audio September 2012video

VISIT

PENULISBudi Santoso

Setelah sukses membangun butik audio video dengan tujuh ruang demo yang ada di kawasan Mangga Dua Mal yang dikenal dengan Audio 2000, maka sejak tahun 2009 kembali mengem-

bangkan divisi Profesional Audio System dengan nama Music 2000 yang dibangun di Ruko Mangga Dua Mal yang juga masih satu area dengan Audio 2000.

Konsep baru yang ditawarkan kali ini memang cukup unik, karena selain digelar jajaran perangkat sistem audio profesional yang ada di lantai dasar, maka di lantai atasnya juga disiapkan beberapa ruang dengar yang juga disiapkan sebagai ruang demo serta ditambah dengan ruang santai yang ada di lantai 4 untuk para pengunjung dengan fasilitas memadai serta ditambah dengan ruang khusus ibadah bagi Muslim yang ingin Sholat.

Setelah sebelumnya dilakukan soft launching , maka bertepatan pada bulan suci Ramadhan lalu, kembali digelar peresmian butik Music 2000 dengan mengundang berbagai media serta kolega yang sekaligus dapat langsung melihat

BUTIK AUDIO VIDEO ONE STOP SHOPPING DI JAKARTADengan motto “Pelangggan Adalah Rja” , tentunya membuat buitik Audio 2000 yang sejak berdirinya 13 tahun yang lalu, memiliki standar pelayanan yang berbeda dengan butik-butik lainnya, bahkan dengan jumlah ruang demo yang banyak dan didukung oleh fasiltas lengkap memberi kenyamanan pada setiap pengunjungnya.

ruang-ruang yang telah selesai. Pada kesempatan ini, juga dihadiri oleh Henry Juwono selaku distributor terbesar produk audio video kelas high end serta sistem profesional yang memasok lebih dari 20 brand di Music 2000.

Seperti kita tahu, bahwa Audio 2000 didirikan pada tanggal 8 Agustus 1999 atas prakarsa seorang muda yang enerjik bernama Cun Cun yang juga sebagai pemilik, meskipun pada awalnya hanya sekedar hobi. Setelah sekian tahun berdiri, kini Audio 2000 telah dikenal sebagai penyedia berbagai produk High End, Home Theatre, dan Karaoke bukan hanya di Jakarta namun hampir dikenal di seluruh Indonesia. Sukses buat Audio 2000 dan Music 2000.a

HAL 54_VISIT Neo Qwanza.indd 51 8/28/2012 4:38:32 PM

Page 52: AUDIO VIDEO EDISI 10

52 audio September 2012video

PENULISTjandra Ghozalli

Bangunan Adelphi lokasinya di sudut perpotongan jalan Coleman dan jalan North Bridge. Kalau naik MRT (kereta bawah tanah) turun di stasiun City Hall lalu berjalan ke arah kiri sejauh 150 meteran

maka akan tiba di gedung ini. Waktu operasi toko toko audio di Adelphi antara pukul 13 hingga pukul 19. Ada beberapa toko yang dibuka berdasarkan perjanjian tapi banyak pula yang tanpa perjanjian. Umumnya toko toko disini dilengkapi sound room setidaknya satu hingga tiga ruang, tergantung dengan besar kecil kiosk tokonya. Konon Adelphi adalah kompleks toko audio terbesar di Asia Tenggara bahkan mengalahkan jumlah toko audio yang ada di New York + New Jersey. Pelanggan terbe-sar toko audio Adelphi adalah warga Indonesia, disusul warga Malaysia dan terakhir warga Singapura!! Ironisnya banyak orang Indonesia kaya yang lebih suka belanja audio high end di Singapura katimbang belanja di Jakarta!! Sama halnya orang Indonesia lebih suka berobat ke Singapura katimbang berobat di Jakarta. Kenapa? Apakah pelayanan mereka lebih baik? Atau harga yang lebih murah? Kami telah mensurvei 6 (enam) sistem audio di Adelphi yang akan kami muat di majalah Audio Video mulai edisi Oktober 2012, nantikan saja!a

ADELPHI SORGA AUDIOAdelphi bukan nama asing bagi para audiophile dan hometheaterphile yang suka bertandang ke Singapura. Karena di bangunan berlantai 10 ini berhimpun puluhan toko audio dan home theater antara lain Ong Radio, Coherence Audio, Global Audio, Norman Audio, Elpa, Abso-lute Sound, Ultra Linear, Audio Note Sin-gapore, Kingsley Co, Music by Design, CD Acoustics Equipment, Vinylucky, dan banyak lagi.

VIS

IT

HAL 54_VISIT Neo Qwanza.indd 52 8/28/2012 4:38:36 PM

Page 53: AUDIO VIDEO EDISI 10

53 audio September 2012video

VISIT

PENULISBudi Santoso

53 audio September 2012video

Di saat peluncurannya di hotel Kempinski, Jakarta pada awal Juli lalu, Neo Qwanza merupakan salah satu produk persembahan Sharp untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai

perangkat home entertainment yang dikemas dalam model home theater in a box.

Pada saat launching produk Neo Qwanza, selain di-hadiri oleh Ardy, selaku menejer produksi PT Sharp Electro- nics Indonesia, juga mendatangkan Mr. Mamoru Oda, Vice President & Group Deputy Manager Audio Visual Systems, Sharp Corporation, dimana pada kesempatan ini keduanya menyampaikan sikap optimisnya mengenai produk home theater di Indonesia yang diprediksi akan mengalami kenaikan jumlah peminatnya.

Neo Qwanza DVD Home Theater hadir dalam 4 model yang terbagi dalam 2 kategori. Untuk yang berdaya keluaran1200 watt yaitu seri HT-CN1209DVWL dan HT-CN1203DVWL, sedangkan untuk daya keluaran 600 watt yaitu HT-CN609DVWL dan HT-CN603DVWL. Untuk seri berdaya besar dapat terlihat dengan dukungan subwoofer yang terlihat berukuran besar.

SHARP LUNCURKAN NEO QWANZA DVD HOME THEATERSebagai generasi penerus Qwanza, PT Sharp Electronics Indonesia kembali meluncurkan produk Neo Qwanza yang merupakan perangkat hiburan keluarga untuk menghadirkan suasana bioskop di dalam rumah.

Untuk produk Neo Qwanza secara keseluruhan, memang didukung fi tur-fi tur canggih yang saat ini sedang tren di masyarakat, termasuk sistem koneksinya telah mengguna-kan jenis HDMI serta disediakannya jalur port USB yang multifungsi, baik sebagai media multimedia player, namun juga dapat melakukan proses recording untuk menyimpan lagu-lagu dari format CD ke dalam format MP3.. Bahkan jika anda hobi karaoke, maka, Neo Qwanza juga dapat diap-likasikan sebagai mesin karaoke dengan dukungan dua jalur mikropon yang disediakan.a

HAL 54_VISIT Neo Qwanza.indd 53 8/28/2012 4:38:41 PM

Page 54: AUDIO VIDEO EDISI 10

54 audio September 2012video

Banyak sekali sekarang kabel HDMI yang kandungan tem-

baga (copper) nya sangat sedikit sehingga kabelnya getas dan mudah putus. Apalagi kabel yang berpe-nampang kecil, bukan saja mudah putus tapi kadang bisa merusak receiver karena signal handshake HDCP (High Defi nition Content Protection) sering terputus-putus.

Kabel murahan bukan selalu kabel berharga murah meskipun ham-pir selalu kabel mahal berkualitas baik. Jadi kabel murah pun belum tentu buruk.

Kabel yang dibuat dengan baik menggunakan solderan

TIDAK SEMUA KABEL HDMI SAMA

Beberapa saat yang lalu saya berada di kubu semua kabel HDMI sama saja. Tetapi sekarang dengan perkembangan teknologi dan banyaknya penurunan kualitas manufaktur kabel HDMI, tidak lagi saya bisa berteguh pada anjuran

saya yang dulu.

mesin dan bukan sol-deran tangan, memiliki kepala colokan yang terasa tangguh dan substansial. Penampang juga rata-rata relatif be-sar. Harap diingat bahwa penampang kabel besar belum berarti kabelnya sendiri besar. Banyak perusahaab tidak jelas yang memberikan insu-lasi karet tebal sehingga kabelnya kelihatan besar tetapi bila dipotong ketahuan “belang”-nya, alias kabelnya sendiri tipis.

Begitu pula content tembaga harus tinggi, makin tinggi makin baik. Yang ideal adalah 100% - 99.99% oxygen free copper. Ini berarti

TEC

HN

OPENULISDavid Susilo

HAL 26-27_Tidak Semua kabel HDMI SAMA_TEKNO.indd 54 8/28/2012 4:40:33 PM

Page 55: AUDIO VIDEO EDISI 10

55 audio September 2012video

seluruh penampang kabel menggunakan 99.99% oxygen free copper. Kalau kabelnya hanya menuliskan 99.99% oxygen free copper, kadang kala produsen abal-abal hanya menggunakan 50% copper dan sisanya menggunakan metal murahan. Biasanya hal ini ditandai dengan kabel yang mu-dah ditekuk tetapi tidak bisa kembali lurus lagi.

Kabel murahan juga kadang bisa digunakan tanpa problem tetapi mendadak (misalnya) enam bulan kemudian signal HDMI terputus-putus, atau kadang gambar seperti ada semut putih berkeliaran (white sprites).

Sertifi kasi HDMI 1.4 juga merupakan sertifi kasi yang paling membingungkan. Karena HDMI 1.4 (tanpa embel-embel) berarti bandwidthnya tidak lebih dari HDMI 1.2. HDMI 1.4 3D artinya memliki bandwidth HDMI 1.3 High Speed. HDMI 1.4 with Ethernet berarti kabel tersebut memiliki bandwidth setara dengan HDMI 1.2 tetapi dengan kapabilitas Ethernet. Sedangkan HDMI 1.4 3D & Ethernet Ready baru berarti setara dengan HDMI 1.3 High Speed dengan kemampuan Ethernet. Bingung khan?

Tetapi setidaknya sebagian besar populasi memerlukan kabel HDMI untuk 3D. Jadi kita bisa memilih kabel HDMI 1.3 High Speed atau HDMI 1.4 3D. Dua-duanya memiliki bandwidth yang setara.

Nah kalau mau main video berbandwidth lebar misal-nya dengan menggunakan video 36-bit, compresi warna 4:4:4, serta 3D secara bersamaan, sudah pasti diperlukan kabel dengan penampang minimal 28 AWG untuk panjang hingga 4 meter, atau kalau untuk proyektor, diperlukan kabel dengan penampang minimal 24 AWG, atau kalau bisa beli yang 22 AWG dengan panjang maksimal sekitar 15 meter. Lebih dari itu? Harus menggunakan active HDMI

repeater karena bila tidak, degradasi signal akan merusak tayangan video.

Untuk amannya, saya hanya bisa merekomendasikan beberapa merek yang secara pribadi saya pernah gunakan, misalnya Wirelogic Ruby (9 feet, sekitar US$200), Wire-logic Cobalt (9 feet, sekitar US$300), Monster M2000HD (tersedia dalam berbagai macam panjang kabel; tentunya beli yang asli, jangan beli yang abal-abal) dan Blue Jeans Cable BJC-1 ukuran 22 AWG (tersedia dalam berbagai macam panjang kabel).

Ini bukan berarti kabel merek lainnya buruk, ini hanya berarti kabelnya belum pernah saya coba ketahanannya atau quality-control-nya terlalu beragam dari satu batch produksi ke batch produksi lainnya.

Jadi perlu diingat, varian HDMI 1.4 adalah sebagai berikut:

HDMI Standard alias sama dengan HDMI 1.21. HDMI High Speed alias sama dengan HDMI 1.3 High Speed 2. dan kompatibel dengan 3DHDMI Standard with Ethernet alias HDMI 1.2 dengan kapa-3. bilitas ethernetHDMI High Speed with Ethernet alias HDMI 1.3 High Speed, 4. bisa 3D dan EthernetHDMI Standard Automotive alias HDMI 1.2 dengan shielding 5. lebih tebal anti RFI dan EMI untuk kebutuhan otomotif.

Sekali lagi perlu saya utarakan bahwa pernyataan saya dulu bahwa semua kabel HDMI sama sudah tidak berlaku lagi di saat ini. Teliti sebelum membeli.a

EVOLUSI HDMI

Seluruh HDMI kompatibel dengan yang terdahulu• HDMI menampilkan kemampuan terbaik di sistem audiovideo•

HAL 26-27_Tidak Semua kabel HDMI SAMA_TEKNO.indd 55 8/28/2012 4:40:39 PM

Page 56: AUDIO VIDEO EDISI 10

56 audio September 2012video

Band progressive rock asal Kanada ini sudah masuk dalam kategori band legend. Diawaki oleh Geddy Lee (vokal, bass, keyboard), Alex Lifeson (gitar), dan Neil Peart (drum) yang kemampuan musikalitasnya memang sudah tidak diragukan lagi. Sejak awal kemunculannya di pertengahan tahun ‘60-an, trio ini memang sudah membuat heboh panggung rock dunia. Aransemen musik yang rumit dan berani, serta pilihan sound yang inovatif—tetapi dengan karakter lagu yang masih bisa dicerna telinga awam—menjadikan Rush salah satu icon musik progressive rock. Rush termasuk band yang cukup solid, dan masih mampu bertahan ketika band-band seangkatannya memilih untuk pensiun. Yang menjadi catatan istimewa, band ini masih produktif dan mampu menciptakan hit-hit yang cukup digemari.

Album studionya yang ke-19 ini menunjukkan bahwa bertambahnya usia tidak mengikis kreativitas mereka dalam bermusik, bahkan semakin matang. Dan, skill musikalitas mereka juga masih cukup bisa diandalkan. Rush adalah satu dari sedikit band papan atas dunia yang masih bisa mempertahankan hal tersebut. Di album terbarunya, trio ini masih bisa tampil “menggigit” dengan kemampuan aransemennya.

Lagu ini diawali dengan “Caravan” yang langsung menghentak dengan aransemen yang cenderung rumit, akan tetapi dinamis dan cukup enak dinikmati. Karena Rush tidak hanya memainkan nada-nada yang rumit, tapi juga membangun nuansa lagu dengan memasukan berbagai effect sound yang kaya. Di sinilah mereka mampu menun-jukkan kemampuan musikalitas mereka dengan total. Simak perpaduan gitar dan bass yang di-blocking sound gitar, membuat lagu cukup lebar dan kaya.

Atau lagu “Hedlong Flight” yang memiliki durasi panjang. Aransemennya mengingatkan pada era perta-ma kemunculan mereka. Menghentak, rumit dengan

cabikan bass yang kuat dan dominan. Walaupun sebenarnya materi lagu tidak serumit aransemen yang ditampilkan, tentu saja masih kelihatan di-namis. Anda penggemar musik rock berkelas? Anda bisa menjelajahi dari track ke track di album ini.a

Ekspresi Rock Rumit Rush

Nicki MinajTitle : Pink Friday, Roman ReloadeGenre : R&B, Hip Hop

The Band PerryTitle : The Band PerryGenre : Country, Pop-Country

REVIEW CDby: Andre

The FrayTitle : Scars & StoriesGenre : Pop-Rock, Alternative

Tidak susah untuk mengetahui sosok pemilik nama asli Onika Tanya Maraj ini. Gaya dandanan yang seksi, berani, dan full color dengan

sedikit kontroversi yang dibawanya. Tapi di balik itu, Nicki Minaj termasuk artis yang berpotensi. Selain sebagai rapper yang punya karakter suara yang unik dan kuat, ia juga seorang songwriter. Entah untuk menarik benang merah atau memang kelanjutan dari debutnya, title album keduanya ini tidak jauh berbeda dengan debut albumnya. Karakter lagunya memang cenderung eksploratif dalam pemilihan sound dan aransemen. “Beez In The Trap” tampil rapping dengan beat yang dominan dan cenderung monoton. Lagu yang menjadi hit di album ini, “Starships”, lebih menampilkan pop-dance walau Nicki Minaj tampil dengan rappin yang unik. Lagu menarik lainnya adalah “Righ By My Side” yang berkolaborasi dengan Chris Brown. Tampil dengan aransemen pop-ballad yang mengandalkan beat digital yang nyaman. Di sinilah kedua penyanyi ini bereksplorasi vokal dengan baik. Atau lagu senada “Marilyn Monroe” akan tetapi menampilkan beat yang lebih kuat. Sebenarnya materi lagu yang ditawarkan di album ini bukan tipikal lagu rumit, justru mudah dicerna. Tapi memang diaransemen dengan karakter unik, seunik penampilan penyanyinya. Sugesti : menurunkan kadar emosional, dengan bersantai saat perjalanan pulang atau sedang akrab bersama teman.a

Band asal Mississippi ini adalah satu dari sedikit band keluarga yang langsung sukses menarik perhatian publik musik Amerika dan

dunia. Kimberly Perry (lead vocals, guitar, piano), Reid Perry (bass guitar, back vocal), dan Neil Perry (mandolin, drums, accordion, back vocal) mengusung musik pop-country yang menawarkan nuansa yang manis dengan aransemen yang simpel dan mudah dicerna. Debut albumnya yang diawali dengan perilisan single langsung menjadi album country yang layak untuk dikoleksi. Simak saja hit yang mempopulerkan mereka “If I Die Young”, berkarakter pop country yang mudah dicerna dengan notasi dan aransemen ringan. Per-mainan mandolin memperkuat citra country-nya. Jika Anda memang pecinta country, lagu “Hip To My Heart” adalah track yang wajib dinikmati. Sedikit masuk unsur rock dan pop, lagu ini tampil cukup enerjik dan apik. Atau “All Your Life” yang menampilkan country-ballad dengan dominasi permainan mandolin dan akustik gitar. Atau “You Lie” yang juga menampilkan permainan akustik gitar yang dominan, dengan blocking biola yang kuat. Tampil lebih enerjik dan tentunya lebar. Sugesti: mengingatkan nuansa santai westernisme di sebuah desa yang indah, pilihan lagu di kala bersantai.a

Walaupun memilih genre rock, tapi band asal Colorado cukup mampu menampilkan nuansa musik yang manis di sisi aransemen.

Lagu yang terkesan easy listening, catchy dengan dominasi permainan piano, dan masih tetap tampil macho dengan sound distorsinya yang tidak terlalu berat. Tidak menghe-rankan jika band berawak Isaac Slade (vokal, piano), Joe King (rhythm guitar, bass), Dave Welsh (lead gitar), dan Ben Wysocki (drum) ini diterima dan disukai di banyak negara, bahkan dinominasikan untuk penghargaan Grammy. Di albumnya yang ke-3 ini mereka masih mampu menampilkan aransemen yang manis, catchy tapi tetap bernuansa. Hitnya seperti “Heartbeat” menampilkan komposisi pop-rock yang dinamis dan cathcy. Dengan distorsi sound yang ringan dan nuansa dibangun dengan permainan piano. Lagu ini masih terkesan macho dan lebar. Atau lagu “Turn Me On” tampil dengan tempo yang senada, tapi dengan aransemen yang lebih minimalis. Kali ini sound gitar distortif lebih dominan. Sedangkan lagu “Run For your Live” menampilkan nuansa ballad, dengan dominasi permainan piano. Dari sisi aransemen dan pembangunan nuansa, band ini memang cukup diakui. Bagaimana materi lagu yang simpel tampil menjadi megah. Sugesti : mengusir kebosanan atau penantian yang menjemukan, memutar dengan volume tidak terlalu kuat menjelang sore hari.a

56 audio September 2012video

HAL 56-60_REVIEW CD.indd 56 8/28/2012 4:46:03 PM

Page 57: AUDIO VIDEO EDISI 10

57 audio September 2012video

Paul McCartneyTitle : Kisses On The BottomGenre : Jazz, Traditional Pop, Classical

Lionel RichieTitle : TuskegeeGenre : Country, Pop, Pop-Rock

SoulflyTitle : EnslavedGenre : Trash Metal

Duo asal Greater Manchester ini sepertinya cukup sukses melawan maintsream musik. Katie White (vokal, gitar, keyboard) dan Jules de Martino (drum, bass, gitar) ini menampilkan musik simpel, berbasis musik digital dengan lagu yang dinyanyi-kan berulang-ulang, terkesan monoton dan apa adanya. Tapi justru memberikan sebuah terobosan baru di tengah keseraga-man bermusik. Debutnya We Started Nothing (2008) dengan hit “That’s Not My Name” dinominasikan dalam berbagai penghargaan bergengsi, beberapa di antaranya sebagai pemenang. Musik simpel tapi dengan pilihan sound yang bernuansa, membuat band yang di-gawangi personil multiinstrumentalis ini mudah dikenal dan disukai. Berbagai karakter musik bernuansa elektronik seperti: syntpop, indie electronica, new wave, dan dance-punk menjadi ciri tersendiri band yang pernah tampil di Indonesia ini.

Tidak cukup puas dengan hal di atas, duo ini melebarkan kara-kter musik yang lebih nge-rock di album keduanya, Sounds From Nowheresville, yang baru saja mereka rilis. Mereka menambahkan unsur indie-rock, alternative, dan ska. Album ini dimulai dengan merilis single “Hang It Up” yang masih menampilkan nuansa musik elektronik dengan sentuhan dance-punk. Tapi hitnya “Silence” justru berbeda dengan lagu-lagu mereka sebelumnya. Walau masih berpijak pada musik digital, tapi mereka memainkan genre indie rock. Leng-kap dengan sound distorsi gitar analog yang cukup mendominasi. Lagunya masih tetap simpel, tapi dengan aransemen musik yang juga tetap bernuansa. Atau lagu “Guggenheim” yang menawarkan indie-rock dengan sound old school yang eksploratif.

Rupanya duo ini tidak puas dengan satu karakter musik saja. Di lagu “Soul Killing” malah musik elektronik dibalut nuansa ska. Cukup inovatif dari pilihan aransemennya yang tetap mempertah-ankan nuansa. Atau lagu “Hekp” yang berkarakter ballad dengan menonjolkan musik analog, terutama permainan gitarnya. Band ini berusaha bertransformasi dengan meluncurkan image baru indie-rock. Ada kesamaan, yaitu bagaimana mereka berusaha keras mela-wan manistream dengan menonjolkan musik yang menitikberatkan pada nuansa dalam sisi aransemennya.a

Luar biasa, legenda hidup ini ternyata tidak hanya tetap eksis, akan tetapi masih cukup produktif. Album ini adalah album yang ditampilkan dengan image berbeda diband-ingkan beberapa album lainnya. Tidak semua karya Paul McCartney, tapi album ini adalah album cover, di mana Paul

McCartney membawakan kembali beberapa lagu hit dengan aransemen Jazz, Traditional Pop, dan Classical. Misalnya di lagu “It’s Only A Paper Moon” yang menawarkan musik swing jazz dengan mengandalkan nuansa akustik yang kental. Apalagi permainan biola dan ukulele menjadi aransemen utama di lagu ini. Sedangkan “Home (When Shadows Fall)” menawarkan nuansa orkestrasi walau masih tampil dengan karakter jazz yang membuai. Sedangkan lagu “Valentine” (karyanya) diaransemen dengan lebih modern, walaupun menampilkan nuansa smooth jazz. Sebuah album yang menampilkan nuansa nostalgia dengan aransemen yang lebar dan menawan. Sugesti : Menikmati nuansa nostlagia untuk mengusir rasa penat.a

Lionel Richie adalah satu dari sedikit penyanyi yang memi-liki karier bermusik yang panjang. Tetap bertahan sampai lebih dari 3 dekade lamanya, dengan hit-hit yang fenomenal tentunya. Lagu-lagu hitnya tersebut kini ditampilkan kem-bali, kali ini dengan pendekatan aransemen yang berbeda.

Berpatokan pada musik country dengan nuansa akustik yang lebih dominan. Apalagi di setiap lagu berkolaborasi dengan beberapa nama berbeda. Misalnya lagu “Stuck On You”, “Say You Say Me”, “Hello” atau “Deep River Woman”. Lagu ini tampil lebih melankolis dengan aransemen akustikal bergenre country. Bahkan saat menampilkan lagu enerjik “Dance On The Ceiling” yang bernuansa rock, tapi tetap berbalut karakter country, apalagi berkolaborasi dengan band country Rascal Flats. Atau lagu “All Night Long” (feat Jimmy Buffrt & Coral Reffer Band), yang diaransemen lebih exotic walau tidak meninggalkan nuansa yang asli. Atau lagu “Angel” yang bernuansa pop-rock kolaborasi dengan Pixie Lott. Sugesti: Menikmati kebersamaan dengan nuansa nostalgia yang lebih bernuansa dan akrab.a

Band yang dimotori Max Cavalera (vokal, gitar), Marc Rizzo (gitar), Tony Campos (bass), dan David Kinkade (drum) termasuk produktif, di tengah kesibukan sang mo-tor dengan berbagi proyeknya. Di albumnya yang ke-8 ini, Soulfl y tampil dengan kecepatan bermusik yang lebih tinggi

dengan nuansa yang lebih gahar. “Resistance” lagu pembuka yang tampil sebagai intro, yang lebih menonjolkan nuansa industrial dengan blocking double pedal yang memburu. Hitnya “World Scum” juga masih menonjolkan hajaran double pedal yang mendominasi sepanjang lagu. Belum lagi gitar dan bass full distortif yang juga tampil tidak kalah cepatnya, walaupun lagu ini sebenarnya tampil cukup dinamis dengan perubahan tempo di tengah lagu. Lagu menarik lainnya “Redemtion Of Man By God”. Lagu ini tidak lagi menampilkan double pedal yang memburu, walaupun masih tampil dengan sound gahar, tapi dengan tempo lagu yang lebih dinamis. Atau “Chains” yang tampil lebih eksploratif, terutama dari pilihan sound yang lebih dark dengan berbagai bunyian yang eksotis. Sugesti : Memilih mendengarkan di pagi hari dengan volume yang lebih maksimal, peng-gunaan headphone akan lebih nendang.a

The Ting Tings yang Lebih Rock

57 audio September 2012video

HAL 56-60_REVIEW CD.indd 57 8/28/2012 4:46:05 PM

Page 58: AUDIO VIDEO EDISI 10

58 audio September 2012video

Norah Jones dan Aksi Musikalitasnya

The OvertonesTitle : Good Ol’ Fashioned LoveGenre : Doo-Woop, Classic-Pop

Esperanza SpaldingTitle : Radio Music SocietyGenre : Jazz, Neo Soul

GotyeTitle : Making MirrorsGnere : Indie Rock

Saat banyak orang berpendapat bahwa boysband tidak memiliki kualitas vokal yang menunjang, dan hanya bermodal penampilan,

sepertinya kelompok vokal asal London ini memberikan pencerahan. Lachie Chapman, Mike Crawshaw, Darren Everest, Mark Franks, dan Timmy Matley mungkin lebih pas disebut kelompok vokal. Karena masing-masing personil memiliki kualitas vokal yang bisa diandalkan dan berkarakter. Dan, pilihan musik doo-woop bernuansa klasik pop yang lebar dengan perpaduan olah vokal yang ciamik. Termasuk membawakan beberapa lagu cover yang dinyanyikan lagi menjadi lagu yang menarik. “Gambling Man”, hit mereka, dibawakan dengan aransemen musik yang ceria. Walaupun ada sentuhan pop, tapi simak saja bagaimana eksplorasi vokal mereka yang membawa nuansa ‘60-an terkesan modern. “The Longest Time” (dipopulerkan oleh Billie Joel), seperti kita menikmati accapela yang dibalut nuansa musik yang lebar dan bernuansa old school. Simak saja lagu cover seperi “Blue Moon” yang ditampilkan nuansa blues dengan karakter doo-woop yang masih menawan. Atau lagu cover lainnya seperti: “Sh-Boom”, “Don’t Make Me Over”, “In The Still Of The Night”, dan beberapa lagu cover klasik lainnya. Sugesti: Menjelang malam, masih terjebak di kantor atau masih sibuk dengan berbagai kerjaan. Memberikan sentuhan semangat dari nuansa nostalgia.a

Musisi jazz instrumentalis asal Portland, Oregon US, ini memang lebih dikenal sebagai pemain up-right bass sekaligus penyanyi jazz

berkelas Grammy Award. Selain solo, Esperanza Splading juga berkolaborasi dengan banyak nama. Albumnya yang ke-4 ini membuktikan kapasitasnya sebagai musisi jazz yang dihormati. Bagaimana tidak, album ini langsung menduduki peringkat di berbagai chart jazz album. “Radio Song” dipilih menjadi hit di album ini. Suasana smooth jazz dengan dentuman sound bass yang kuat. Aransemen yang dinamis, lengkap dengan brush section sebagai blocking, menunjukan kapasitasnya sebagai musisi jazz dalam mengaransemen lagu yang cenderung eksploratif tapi tetap nyaman untuk dinikmati. “Land of The Free” menampilkan nuansa old school sound yang kuat. Dominasi permainan orgel memperkuat nuansa lagu ini, walaupun terkesan minimalis. “I Can’t Help It” termasuk rumit dari sisi aransemen, akan tetapi, bagi penikmat jazz lagu ini tidak rumit di telinga. Esperanza Spalding, mampu menghadirkan nuansa simpel menjadi aransemen yang dinamis, dengan kapasitasnya sebagai musisi jazz berbakat. Sugesti : Menghadirkan nuansa ‘Java Jazz’ di rumah saat libur panjang datang.a

Konsep musiknya yang unik dan karakter vokal falseto yang khas, membuat penyanyi Wouter De Backer ini mampu menerobos dominasi

musik mainstream di panggung musik dunia. Multiinstrumentalis sekaligus song writer ini memberi terobosan baru, walaupun cukup segmented. Perpaduan alternatif dan indie rock, dengan pembebasan pemilihan sound. Walaupun tipikal musisi yang pelit merilis album, akan tetapi musiknya seperti memberi nuansa segar di tengah keseragaman, album ketiganya ini membuktikan. Simak saja “Eyes Wide Open” yang menampilkan karakter new wave pada indie rock yang dimainkan. Lagu ini memiliki beat simpel, tapi sangat bebas memilihkan bebunyian unik yang memperluas nuansa. Atau “I Feel Better” yang mengambil nuansa musik era ‘80-an. “Somebody That I Used To Know” feat Kimbra, membuktikan bahwa lagu yang sedikit nyleneh ini bisa mapan di tengah mainstream musik. Sebenarnya lagunya simpel, dengan lengkingan falseto vokalnya beradu dengan karakter vokal Kimbra. Aransemen yang lepas, dengan berbagai bunyi-bunyian perkusi dan berbagai ornamen alat musik yang justru menjadi penambah nuansa dan emosional. Unik dan sedikit nyentrik, tapi gampang disuka. Sugesti: Ketika bingung menentukan sebuah pilihan yang rumit, mendengarkan sejenak sebagai penyeimbang.a

Mengejutkan di awal kemunculannya, penyanyi, song-writer, sekaligus aktris dan pianis ini memiliki kombinasi menarik di panggung musik jazz dunia. Tidak mengherankan jika penghargaan sekelas Grammy sudah dikantonginya. Memilih jenis musik jazz, tapi uniknya pemilik nama lengkap Geethali Norah Jones Shankar ini tidak terpaku pada musik jazz mainstream atau musik jazz yang terlalu berat. Musikalitasnya justru melebarkan sayap jazz yang dimainkannya menjadi lebih lebar. Tampil lebih poppies, easy listening, dan cukup catchy di telinga. Hal inilah yang menjadi salah satu kelebihan penyanyi bersuara lembut ini.

Penjelajahan musikalitasnya semakin kentara dan melebar saat Anda menikmati albumnya yang ke-4 (Little Broken Hearts). Norah Jones membuktikan bahwa dirinya tidak akan terus tampil dengan musik yang sama, berubah bahkan memperluas ekspresinya sehingga tampil lebih fresh. Album ini bisa jadi sedikit mengejutkan, karena bukan lagi seperti album jazz, walaupun masih ada sedikit unsur jazzy dari aransemen yang ditampilkan. Kali ini lebih berani dengan memunculkan percampuran pop alternatif dan indie pop. Lengkap dengan pilihan sound unik, cen-derung idealis, dan aransemen yang lepas tanpa berpijak pada aturan tertentu. Keberanian inilah yang membuat album ini bisa tampil spesial.

Simak hitnya “Happy Pills” yang tampil dengan aran-semen yang simpel dengan memunculkan sound old school. Lagu berkarakter pop alternatif yang tampil medium tempo, diaransemen dengan ringkas, tetap terdengar easy liste-ning. “Say Goodbye” tampil dengan nuansa indie-pop yang kental, dengan old school sound yang lebih dieksplore. Senada dengan “All A Dream”, lagu yang berkarakter indie-pop ini lebih lebar dengan pilihan aransemen yang bebas dengan sedikit sentuhan nuansa dark. Tetap dengan nuansa vintage sound dan aransemen yang juga simpel. Lagu berdurasi cukup panjang ini tampil lebih emosional. Atau lagu “Broken Heart” yang sebenarnya memiliki dasar aransemen blues, tapi dengan pendekatan sound indie, lagu ini tampil dengan karakter unik.

Yang menarik, walaupun Norah Jones dikenal sebagai pianis, justru permainan pianonya tidak dieksplor di

album ini. Norah Jones tampil total sebagai penyanyi dengan karakter baru yang lebih fresh, berani, dan tidak terjebak pada kemonotonan. Album ini bukan tipikal album yang cocok de-ngan selera kuping kebanyakan orang. Segmented, unik, tapi menarik untuk diapresiasi, karena di album ini penyanyi asal Brooklyn, New York, berani memilih jalur out of the box.a

58 audio September 2012video

REVIEW CDby: Andre

HAL 56-60_REVIEW CD.indd 58 8/28/2012 4:46:07 PM

Page 59: AUDIO VIDEO EDISI 10

59 audio September 2012video

Damon AlbaranTitle : Dr. DeeGenre : Theater Soundtrack

GarbageTitle : Not Your Kind of PeopleGenre : Alternative Rock, Post-Grunge

DevTitle : The Night The Sun Came UpGenre : Electropop, Hip Hop, Jazz House

Band asal Inggris ini cukup berani, saat band ini memutuskan tidak menambahkan posisi gitar di formasinya (setelah sang gitaris memutuskan untuk hengkang). Tentu saja konsekuen-sinya, musik tidak tampil lebih lebar. Hal ini cukup disadari oleh Tom Chaplin (vokal), Tim Rice-Oxley (leyboard, synth), Rich-ard Hughes (drum), dan Jesse Quin (bass). Mereka pun meramu musiknya dengan membangun nuansa, dengan memaksimalkan perangkat synthesizer membentuk layer-layer yang luas. Jadilah musik yang mereka sajikan menjadi sebuah musik yang kaya nuansa dan kaya sound. Hasilnya, justru menjadi image yang melekat di band ini. Debut mereka “Hopes and Fears” (2004) langsung melambungkan nama band ini. Tanpa disadari, justru konsep musik mereka banyak dijadikan ide atau rujukan oleh banyak band yang lahir setelah kemunculan mereka.Kali ini mereka tampil kembali di album keempat yang bertajuk “Strangeland”. Tetap berpijak pada rock alternatif, dan tentunya masih memanjakan aransemen dengan permainan piano dan synthesizer. Tidak terlalu berbeda dengan debut sukses mereka. Mereka menampilkan konsep musik yang tetap rapi, catchy, dan tentunya kaya akan nuansa. Keane lebih banyak mengeksplorasi pada pilihan sound synthesizer. “Silenced by The Night” menjadi salah satu lagu unggulan di album ini. Lagu ini terkesan lebih simpel, bahkan permainan piano lebih dominan dibandingkan dengan synthesizer. Dan tampaknya synthesizer yang jarang muncul cukup sukses menggantikan posisi gitar dalam sebuah komposisi yang dimainkan. Lagu yang juga diandalkan adalah “Disconnected” yang kali ini tampil lebih enerjik, yang kuat dengan nuansa british. Tidak beda jauh dengan lagu di atas, lagu ini diaransemen cukup simpel. Lagu “We Are Young” adalah lagu yang menampilkan bagaimana mereka bisa membangun nuansa lebar dari permainan piano. Lagu ini tampil megah dan kaya. Senada dengan lagu “Day Will Come” yang juga menampilkan sedikit nuansa distorsi, lebar, kuat, dan enerjik. Sedangkan lagu “Black Rain” mereka mencoba bereks-plorasi dengan permainan synthesizer dan sampling. Di album ini, mereka sepertinya lebih banyak menampil-kan karakter musik yang simpel, easy listening, tanpa menonjolkan nuansa yang menghentak, seperti di album-album sebelumnya. Akan tetapi, tetap saja menjadi sebuah album yang enak dinikmati di segala situasi.a

Anda mungkin akan memaklumi jika album ini bukanlah album untuk konsumsi orang kebanyakan. Maklum saja, Damon Albaran yang dulu dikenal sebagai vokalis Blur ini memang kerap tampil dengan berbagai project musik yang unik. Mulai dari proyek fenomenalnya Gorillaz atau proyek

musik uniknya di The Good The Bad & The Queen. Album ini bukanlah album komersial biasa, akan tetapi soundtrack untuk theater atau English Opera dengan judul “Dr. Dee”. Tentu saja bukanlah nada-nada yang bersifat komersil yang ditonjolkan, akan tetapi sebuah ilustrasi opera yang memang dark dan melodius, bahkan cenderung abstrak. Untuk urusan seperti ini, Dakmon Albaran sepertinya memang orang yang tepat. Misalnya, di lagu “The Golden Dawn” atau “A Man of England”. Tapi ada juga karakter ballad menampilkan sound yang masih mudah dicerna, walau terkesan dark seperti di lagu “The Dancing king”. Atau “The Marvelous Dream” yang kuat dengan pembangunan nuansa. Urutan track di album ini sesuai dengan perjalanan cerita Dr. Dee yang memang sangat dramatis. Dan bukanlah urutan seperti layaknya album komersial pada umumnya. Sugesti: pilih malam hari yang sepi, dengan memasang headphone. Ketika mata Anda dipejamkan, perjalanan suasana ceria dark akan terbayangkan. a

Band asal Amerika ini lahir di era musik rock alternative. Walaupun kemunculan band ini (pertengahan tahun ‘90-an) sempat menggegerkan panggung rock dunia, Garbage ter-masuk band yang cukup “pelit” merilis album. Bahkan band ini sempat mengalami pasang surut ketika diisukan sudah tidak

aktif lagi. Tapi Shirley Manson (vokal, gitar), Stve Marker (gitar, keyboard), Duke Erickson (bass, keyboard), dan Butch Vig (drum) menjawabnya dengan merilis album yang ke-5 ini. Ada perbedaan mendasar di album ini, di mana nuansa elektronik lebih dominan membungkus karakter rock alternatif. Simak hitnya “Blood For Poppies” yang sebenarnya berkarakter ringan dan easy listening. Simak pilihan-pilihan soundnya yang menggunakan full simulasi effect. Sehingga lagu yang sedikit bernuansa pop ini tampil dengan sound inovatif, termasuk masuknya looping. Lagu “Automatic Systematic Habit” menunjukkan bagaimana rock alternatif sangat kuat dibalut oleh nuansa elektronik, dengan pilihan effect sound yang kaya. Jika Anda mengharapkan nuansa rock alternatif yang kuat, simak saja “Better In Me” yang menampilkan permainan distorsi sound yang kuat dengan cabikan bass yang tajam. Sugesti : meningkatkan semangat memulai kerja di pagi hari, penghantar kepenatan setelah usai kerja di sore hari.a

Sebagai pendatang baru, pemilik nama asli Devin Star Tailes ini cukup berani memilih genre musik yang tidak terlalu main-stream. Penyanyi asal California ini bahkan mencampurkan beberapa genre musik di albumnya. Dari pop, electropop, hip hop, jazz house, bahkan indie. Tapi keberanian ini justru

membuatnya cukup berhasil merintis karier dengan debutnya ini. Lagu “Getaway” menunjuk-kan keberaniannya dalam mengaransemen lagu. Dari indie-pop dibalut hip-hop dan musik elektronik, cukup unik dan menarik. Lagu “Take Her From You” menampilkan nuansa hip hop dan elektro-pop, dengan balutan nuansa dance music yang enerjik. Nuansa beat digital yang eksploratif dipilih jadi aransemen utama. Akan tetapi tidak semua lagu menampilkan nuansa yang enerjik, setidaknya di lagu “In The Dark” yang menampilkan lagu ballad dengan aranse-men yang lebih minimalis. Walaupun beat digital dan nuansa elektronik masih menonjol, dalam memilih musik Dev memang tidak selalu berpacu pada mainstream musik yang bergulir. Tapi justru menyesuaikannya dengan pilihan karakter musik yang dimainkannya. Sugesti : memilih waktu lowong untuk menikmati atau mengapresiasinya. Perjalanan luar kota yang melelahkan salah satu momen terbaik.a

Nuansa Melodius Ala Keane

59 audio September 2012video

HAL 56-60_REVIEW CD.indd 59 8/28/2012 4:46:09 PM

Page 60: AUDIO VIDEO EDISI 10

60 audio September 2012video

Madonna Antara Tren, Kontroversi, dan Hidup Sehat

Maverick SabreTitle : Lonely Are The BraveGenre : Soul, Pop-Dubstep, R&B

Michael KiwanukaTitle : Home AgainGenre : Soul, Alternatif

TrainTitle : California 37Genre : Pop-Rock

Bisa jadi Anda akan tertipu jika mendengarkan olah vokal penyanyi bernama asli Michael Stafford ini. Tidak bisa dipungkiri, vokal pe-

nyanyi asal London ini berkarakter soul yang identik dengan penyanyi berkulit hitam. Padahal, Maverick Sabre ini sebenarnya berkulit putih. Vokalnya yang melodius, ditambah dengan eksplorasi vokalnya yang sedikit unik. “I Need’ membuktikan bahwa vokalnya memiliki nilai lebih, dengan karakter soul yang kuat, iringan musik yang minimalis se-hingga memberikan ruang yang cukup lebar untuk bereksplorasi mengolah vokalnya. “Let Me Go” mencampurkan karakter soul old school dengan R&B modern. Selain vokalnya yang diimbuh dengan backing vokal yang tinggi dan kuat, membuat lagu ini memiliki nuansa yang lebar. Dengan karakter yang sangat black, memang membuat lagu ini tampil inovatif. Anda juga akan dihanyutkan dengan lagu “No One” yang mengambil nuansa pop old school dengan pendekatan soul yang inovatif. Musiknya lebih lebar dengan blocking orkestrasi. Atau lagu ballad “A Change Is Gonna Come” yang memilih blues dengan dominasi permainan piano. Vokalnya memang cukup menipu, tapi tipuan itu terasa sangat nyaman di telinga. Sugesti: Anda perlu berpikir lebih ekstra, di saat banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Niscaya akan menenangkan.a

Anda membutuhkan musik alternatif dengan sentuhan soul dan jazz yang dinamis? Mungkin debut penyanyi asal British ini bisa

diapresiasi. Michael Kiwanuka, selain penyanyi dan song writer, juga seorang musisi dan berusaha menjelajahi ekspresi musikalitasnya dengan bebas. Tidak bisa disebut sederhana, justru aransemen yang bebas lepas dengan menampilkan sisi musikalitas yang kuat, seperti di lagu “Tell Me A Tale” yang banyak menampilkan berbagai instrumen musik. Tampil lebih simpel di lagu ballad “Home Again” dengan pendekatan musik folk yang mengan-dalkan gitar akustik sebagai iringan, tapi materi dan notasi lagunya tidak bisa disebut sederhana. Satu lagu yang termasuk kompromistis di semua lini ditampilkan di “I’ll Get Along”. Masih menampilkan nuansa akustik, dan dinamis dengan masuknya fl ute dan sitar. Tipikal lagu pop-soul yang mudah dicerna, walaupun di lagu ini ia berusaha men-dobrak kebosanan dengan masuknya lead-lead yang cenderung tidak sederhana. Musik alternatif yang bebas seperti inilah yang ternyata dipilih oleh Michael Kiwanuka Sugesti: Tidak perlu berkonsentrasi tinggi, cukup dengan volume yang tidak terlalu kuat dan bisa didengarkan sambil beraktivitas.a

Beberapa tahun terakhir, pengusung lagu-lagu rock asal San fran-sisco, California, ini lagi naik daun. Tidak hanya itu, Patrick Morgan

(vokal), Jimmy Stafford (gitar), dan Scott Underwood (drum) sepertinya cukup produktif. Band yang sempat tampil di Indonesia tahun lalu ini mampu membuat “kasmaran” para penggemarnya dengan sentuhan lagu romantis walau dibalut dengan nuansa rock yang tetap manis. Albumnya yang ke-6 ini masih menampilkan nuansa senada, dengan aransemen yang easy listening, walaupun kuat dengan distorsi dan beat drum, seperti di lagu pembukanya “This’ll Be Ny Year”. Hitnya “Drive By” tidak jauh beda, tapi dengan nuansa lebih pop-pies dan tipikal lagu sing-a-long, lagu ini lebih banyak menonjolkan sound akustik sebagai blocking. “50 Way To Say Goodbay” tampil lebih inovatif. Menampilkan nuansa akustik yang kuat dengan pendekatan aransemen musik mexico, tapi mereka masih manampilkan kekuatan distorsi gitar. Tentu saja mereka menampilkan lagu ballad dengan karakter folk yang didominasi permainan akustik gitar, maka meluncurlah lagu manis “Feel Good At First”. Train rupanya tidak mencoba membebani pendengarnya dengan materi lagu yang rumit, walaupun rock menjadi dasar mereka. Sugesti: Merekatkan persahabatan dan meng-hangatkan obrolan dengan secangkir kopi panas di waktu yang tidak terbatas.a

Banyak hal yang melekat di penyanyi bernama lengkap Madonna Louise Ciccone ini. Hits maker, tidak dipungkiri setiap album yang diluncurkan selalu melahirkan hit yang fenomenal. Tren, tidak dipungkiri juga kemunculannya selalu menciptakan tren, baik di dunia fashion maupun musik. Dari karakter, rebel, geisha, cowgirl, dan beberapa tren yang lahir dari penampilannya. Dan tidak sedikit pula kontroversi yang selalu muncul, baik aksi erotisnya atau kehidupan pribadinya. Dan semua tahu bahwa penyanyi ini masih kelihatan menawan dan sehat di usia yang men-capai 53 tahun. Bisa jadi dengan kombinasi tersebutlah, Madonna bisa mempertahankan karier, kebugaran, dan daya pesonanya di panggung musik dunia. Tapi diakui, bahwa kehadirannya memang selalu menjadikan rasa penasaran.

Kembali memberikan kontroversi di albumnya yang ke-12, kini hadir dengan nuansa elektronik yang tetap menampilkan dance music yang dinamis. Dan tentunya, Madonna muncul dengan image yang baru. Tidak hanya itu, Madonna rupanya cukup up date dengan tren bermusik. Pilihan karakter di atas cukup mewakili. Simak saja “Girls Gone Bad” yang syarat dengan nuansa elektronik, tapi masih menampilkan nuansa dance yang enerjik. Senada dengan lagu “Give All Your Luvin” (featuring Nicki Minaj dan M.I.A) yang masih menampilkan nuansa elektronik, tapi dicampur dengan aura pop-dance tahun ‘80-an. Unik dan menarik, memang melekat dengan penyanyi ini. Lagu “Masterpice” tampil dengan aransemen yang lebih simpel, walaupun menampilkan sound-sound digital sebagai aransemen. Tapi beda saat “Falling Free” dimainkan, yang menampilkan nuansa ballad dengan musik yang cenderung dark.

Untuk album yang dirilis di Indonesia, menampilkan double CD. Berisi bonus track sebanyak 5 lagu, yang sebenarnya dirilis dalam bentuk single. Lagu “Beautiful Killer” yang menampilkan konsep pop-dance yang simpel dan tetap menarik. Atau “I Fucked Up” yang tampil dengan nuansa ballad. Juga dengan aransemen yang berkarakter

minimalis dengan beat digital, dan imbuhan block-ing orkestrasi yang membuat lagu ini tampil lebar. Atau kolaborasinya dengan LMFAO di lagu “Give Me All Your Luvin” tapi dimix dengan lagu hit dari Duo LMFAO. Madonna tetap berhasil memberikan sentuhan yang memang membuat penasaran. Image yang dibentuknya ternyata cukup kuat untuk membuatnya tetap stay di panggung musik dunia. Dan belum banyak yang bisa menandinginya.a

REVIEW CDby: Andre

60 audio September 2012video

HAL 56-60_REVIEW CD.indd 60 8/28/2012 4:46:11 PM

Page 61: AUDIO VIDEO EDISI 10

61 audio September 2012video 6161auaudidiooauaudidioo SSeeptptpp emembeber r 20122012videvideoo

SHOPPING GUIDE DohartoPENULIS

AGIS PONDOK INDAHMetro Pondok Indah Lt.1Jl. Metro Prondok IndahJakarta 12310Tel : (021) 751 2423, 750 6737Fax : (021) 750 6741

AGIS BSDRuko Golden Madrid Blok B1-B2Jl. Letj. Sutopo(Depan Pasar Modern Sektor XIV) BSDTelp : (021) 531 60403, 532 60404Fax : (021) 531 60405

AGIS BEKASIMall Metropolitan II Bekasi, Lt.2Jl. K. H. Noer AliBekasi SelatanTel : (021) 886 6957Fax : (021) 886 6956

AGIS SUMMARECON MAL SERPONGMal Summarecon Serpong Lt.1Jl. Boulevard Gading SerpongTangerangTel : (021) 546 0866Fax : (021) 546 8325

ntuk memenangkan kompetisi antar pabrikan TV LED maka setiap pemain pasar TV LED ditun-tut mampu kreatif dalam meluncurkan produk-2 baru dengan keunggulan tertentu. Selain itu juga

penurunan harga merupakan hal penting agar produknya bisa diterima pasar yang memang harus diakui sangat sensitif ter-hadap harga. Kali ini kami khusus mengamati dinamika yang terjadi di pasar, khususnya TV LED.

Untuk menghadirkan produk yang lain dari kompetitornya maka ada pabrikan yang mengeluarkan TV LED dengan diagonal tidak lazim yaitu 29 inci serta 23 inci. Itu bisa kita temukan pada line produk milik Changhong dan Toshiba. Changhong baru saja merilis TV LED tipe LE29A6500 dengan harga 2 juta perak! Menurut kami alasan Changhong memilih ukuran 29 inci ini adalah untuk memberikan pilihan bagi konsumen yang setia akan TV CRT (tabung) ukuran popular yaitu 29 inci.

Sementara itu Toshiba mengeluarkan TV LED baru dia-gonal 23 inci yaitu 23PB201 seharga Rp 2.3 juta. Kalau kita perhatikan ukuran TV Toshiba ini nampak “nyeleneh” karena TV LCD / LED yang sekarang popular adalah ukuran 24”. Dan tentu saja jelas terlihat bahwa banderol TV Toshiba ini tergolong kemahalan .

Di lain pihak persaingan antar pabrikan TV LED tentu saja diwarnai dengan perang harga. Banyak dari mereka berlomba-lomba menawarkan harga yang paling “reasonable”

bagi kantong konsumen. Contohnya saja untuk ukuran 40 inci - Toshiba membanderol TV 40PB200 seharga enam juta perak! Bandingkan dengan Samsung UA40EH5000 dengan spek yang mirip hanya Rp 5.6 juta.

Untuk TV LED “tridi” atau 3D ada beberapa pilihan dengan banderol cukup menarik. Untuk diagonal 40 inci pilihannya ada Toshiba 40VL20 yang dijual seharga Rp 13.75 juta. Atau LG ukuran lebih kecil yaitu 32” (32LM3410) dengan banderol Rp 4 juta. Keunggulan TV LG ini selain 3D adalah mampu untuk berinternet.

Jika anda sekarang sedang mencari TV LED yang sekaligus internet TV (smart TV) maka pilihan ekonomis di pasar adalah : Sony KDL-40EX650 (40 inci) seharga Rp 7.3 juta. Selan-jutnya ada Samsung UA40ES5600 dengan spek mirip yang dibanderol Rp 8.9 juta. Jika anda lebih menyukai ukuran yang lebih besar maka pilihlah Internet TV diagonal 42 inci seperti Panasonic THL42E5G seharga Rp 8.1 juta dan LG 42LS4600 yang cuma Rp 6 juta! Menurut kami TV LG 42LS4600 ini tergolong best buy. Namun perlu diketahui bahwa ini termasuk old model.

nntuk memenangkan kompetisi antar pabrikan Ttuk memenangkan kompetisi antar pabrikan TVV LED maka setiaLED maka setiapp ppemain emain ppasar TV LED ditunasar TV LED ditun--t t k tif d l l k d k 2t t k tif d l l k d k 2

bbagagii kkantong antong kkonsumen. Contoonsumen. Contohhnya sanya sajja untua untukk u ukkuran 40 uran 40 iincncii -- Toshiba membanderol TV 40PB200 sehar Toshiba membanderol TV 40PB200 sehargga enam a enam jjuta perak! uta perak! B di k d S UA40EH5000 d kB di k d S UA40EH5000 d k

HARGA TV LED MAKIN TERJANGKAU

61 audio September 2012video

HAL 61-66_LIPAS.indd 61 8/31/2012 10:48:14 AM

Page 62: AUDIO VIDEO EDISI 10

62 audio September 2012video

PEN

UL

ISD

ohar

toSe

luru

h Pr

oduk

di J

ual d

i Ind

ones

ia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

PRODUK HARGA

PRODUK HARGA

PRODUK HARGATV PLASMA

TV LED

Changhong PT42890,42”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p,3 HDMI,PC input,USB, Optical output, Rp 4.300Changhong PT50890,50”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p,3 HDMI,PC input,USB, Optical output, Rp 7.600LG 42PA4500,42”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 4.750LG 50PA4500,50”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 8.300LG 50PJ350,50”,Full Stereo,1366X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 9.265LG 42PJ350,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 5.160LG 42PJ250,42”,Full Stereo,1024X768p,Dynamic Contrast,PC input,HDMI,USB, Rp 5.250LG 42PT250,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz,USB,2 HDMI, Rp 4.800LG 42PT350,42”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz,USB,3 HDMI, Rp 4.800LG 50PT350,50”,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,600 Hz,USB,3 HDMI, Rp 9.600LG 42PW450,42”,3D,Full Stereo,1024X768p,PC input,HDTV Ready,USB,HDMI, Rp 6.500Panasonic TH-P42UT30,42”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p,card Reader, PC input,USB,HDMI, Rp 6.950Panasonic TH-P50UT30,50”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, cont. 5.000.000:1, card Reader,PC input,USB,HDMI, Rp 13.500Panasonic TH-P65UT30,65”,3D,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p,cont. 5.000.000:1, card Reader,PC input,USB,HDMI, Rp 47.500Panasonic TH-P42U30,42”,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p,card Reader,PC input, USB,HDMI, Rp 5.800Panasonic TH-P46U30,46”,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, card Reader,PC input, PC input,HDMI, Rp 8.800Panasonic TH-P50U30,50”,Full Stereo,Full HD,1.920x1.080p, card Reader,PC input, PC input,HDMI, Rp 10.350Panasonic TH-P42X10,42”,Full Stereo,PiP(1 tuner),PC input,DVD input,HDMI, Rp 4.850Panasonic TH-P42X30,Smart TV,42”,Full Stereo,1024X768p,LAN,Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Rp 5.100Panasonic TH-P50X30,Smart TV,50”,Full Stereo,1024X768p,LAN,Card Reader,PC input, 3 HDMI,USB, Rp 8.550Panasonic TH-P42X306,42”,Full Stereo,Full HD,3 HDMI,USB,PC input, Rp 6.700Panasonic TH-P50XT50,50”,3D,Full Stereo,1024x768p,600Hz,WiFi,card Reader, PC input,USB,HDMI, Rp 11.500Panasonic TH-P42ST30,42”,Full Stereo,3D,Full HD,HDMI,USB,PC input, Rp 14.000Panasonic TH-P50GT50,50”,3D,Full Stereo,Full HD,card Reader,PC input,USB,HDMI, Rp 19.500Samsung PS-42C450,42”,Full Stereo,1.366x768p,Tru Surround,DNIe,PC input, 3 HDMI,DVD input, Rp 5.740Samsung PS-43D450,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 4.900Samsung PS-51D450,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 11.000Samsung PS-51D490,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 10.200Samsung PS-43D490,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 5.700Samsung PS-51D550,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 12.000Samsung PS-64D8000,51”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 42.000Samsung PS-43E470,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,Tru Surround,DNIe, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 5.200Samsung PS-43E450,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,600 Hz,Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB, Rp 4.850Samsung PS-43E400,43”,Full Stereo,Full HD 1.920x1.080p,600 Hz,Tru Surround,DNIe, PC input,2 HDMI,USB, Rp 4.300

Akira LED-24B10FHD,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p, PC input,Contrast 50.000:1, Brightness 300 cd/m2,Response Time 5ms,HDMI,USB, Rp 1.900Changhong LE19718,19”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Rp 1.800

Changhong LE24718,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Rp 1.900Changhong LE24818,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Rp 1.700Changhong LE32868,32”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,2 HDMI,PC input,USB, DVD input, Rp 2.700Konka LED47IS988,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,DVD input,PC input, HDMI,USB, Rp 14.000LG 42LE7500,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Bluetooth,PC input, Wireless,4 HDMI,USB, Rp 14.850LG 32LF2000,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,DVD input,PC input, 4 HDMI,USB, Rp 3.555LG 22LS3300,22”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Rp 1.800LG 32LS3400,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Rp 3.070LG 42LS3400,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Rp 6.600LG 32LS3500,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,HDMI,USB, Rp 3.700LG 42LS4600,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Rp 6.000LG 55LS5700,55”,Full Stereo,1920x1080p,Smart TV,Tru Surround, MCI 800Hz, PC input,HDMI,USB, Rp 22.150LG 32LV3500,Smart TV,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input, 3 HDMI,USB,Hard Panel,Power Cons. 80w, Rp 5.200LG 42LV3500,Smart TV,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input, 3 HDMI,USB,Hard Panel,Power Cons. 110w, Rp 7.000LG 32LV3730,Smart TV,32”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input, 3 HDMI,USB,Hard Panel,Power Cons. 80w, Rp 3.800LG 42LV3730,Smart TV, 42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input, Smart TV,3 HDMI,USB,Hard Panel,Power Cons. 110w, Rp 8.000LG 47LV3730,47”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,3 HDMI,USB, Smart TV,Hard Panel,Power Cons. 140w, Rp 13.680LG 55LV3730,55”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, PC input,3 HDMI,USB, Smart TV,Hard Panel,Power Cons. 140w, Rp 23.500LG 42LW5700,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 140w,PC input,4 HDMI,USB, Rp 12.000LG 47LW5700,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 150w,PC input,4 HDMI,USB, Rp 19.800LG 55LW5700,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 170w,PC input,4 HDMI,USB, Rp 31.200LG 47LW6500,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 150w,PC input,4 HDMI,USB, Rp 25.650LG 55LW6500,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,Hard Panel, Digital TV,LAN,Power Cons. 170w,PC input,4HDMI, Rp 47.500LG 32LM3410,32”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Response Time:2.5ms, WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 4.000LG 42LM6200,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 13.100LG 47LM6200,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 17.750LG 55LM6200,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 22.700LG 65LM6200,65”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 49.500LG 47LM6700,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,20w 10% RMS, Contrast Ratio 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 20.500LG 55LM6700,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV,20w 10% RMS, Response Time 2.5ms,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 28.900LG 55LM7600,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 36.700LG 47LM8600,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 25.500LG 55LM8600,55”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,Smart TV, Contrast 8.000.000:1,WiFi,PC input,HDMI,USB, Rp 38.400Panasonic THL42E30G,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,100Hz, Power Cons. 140w,DVD input,3 HDMI,USB,PC input, Rp 8.000Panasonic THL42ET5G,42”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,WiFi,4 HDMI, USB,PC input, Rp 12.230Panasonic THL47ET5G,47”,3D,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround,WiFi,4 HDMI, USB,PC input, Rp 17.100Panasonic THL42E5G,42”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi,4 HDMI,USB, PC input, Rp 8.100Panasonic THL47E5G,47”,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi,4 HDMI,USB, PC input, Rp 12.600

HAL 61-66_LIPAS.indd 62 8/28/2012 4:55:35 PM

Page 63: AUDIO VIDEO EDISI 10

63 audio September 2012video

PEN

UL

ISD

ohartoSeluruh Produk di Jual di Indonesia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

TV LCD 40‰ - 49‰

PRODUK HARGAPanasonic THL42ET50G,42”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi, 4 HDMI,USB,PC input, Rp 12.600Panasonic THL42DT50G,42”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920x1080p,Tru Surround, WiFi, HDMI,USB,PC input, Rp 18.900Polytron PLD24D300,24”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer,Brightness 300cd/m2, Contrast 1000:1,9w 10% RMS,Response Time 5m/s,1 HDMI,USB,PC input, Rp 1.790Polytron PLD55D603,55”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer,Brightness 360cd/m2, Contrast 4000:1,Response Time 5.5ms,Power Cons. 150w,Sub Woofer,HDMI,USB,PC input, Rp 20.000Polytron PLD46D603,46”,Full Stereo,1920x1080p,Sub Woofer,Brightness 360cd/m2, Contrast 4000:1,Response Time 6.5ms,Power Cons. 135w,Sub Woofer,HDMI,USB,PC input, Rp 13.000Samsung UA32D550,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround,PC input,4 HDMI,USB, Rp 3.300Samsung UA46D550,46”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround,PC input, 4 HDMI,USB, Rp 7.000Samsung UA32D4010,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround,PC input, 4 HDMI,USB, Rp 3.950Samsung UA32D4003,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround,PC input, HDMI,USB, Rp 3.300Samsung UA40D5003,40”,Full Stereo,1920ix1080p,20w 10% RMS, Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Rp 6.300Samsung UA40D5030,40”,Full Stereo,1920ix1080p,Tru Surround,WiFi Ready,PC input, HDMI,USB, Rp 7.000Samsung UA46D5500,46”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 2 USB,Tru Surround, 100Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,PC input,4 HDMI, Rp 13.650Samsung UA40D5500,40”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 2 USB,Tru Surround, 100Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,PC input,4 HDMI, Rp 8.000Samsung UA46D5500,46”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 2 USB,Tru Surround, 100Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,PC input,4 HDMI, Rp 13.650Samsung UA40D6000,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 USB,3D Sound, 200Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI, Rp 13.775Samsung UA46D6000,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 USB,3D Sound, 200Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI, Rp 17.575Samsung UA40D6600,Smart TV,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 USB,3D Sound, 400Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI, Rp 15.200Samsung UA46D6600,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 USB,3D Sound, 400Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI, Rp 21.000Samsung UA55D6600,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 USB,3D Sound, 400Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI, Rp 30.000Samsung UA46D7000,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 USB,3D Sound, 800Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI, Rp 19.700Samsung UA55D8000,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, 3 USB,3 D Sound, 800Hz CMR,Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI, Rp 37.800Samsung UA40ES5600,Smart TV,40”,Full Stereo,1920ix1080p,120Hz,Wireless LAN, PC input,HDMI,3 USB, Rp 8.900Samsung UA46ES6800,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, Dual Core Processor,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 21.900Samsung UA55ES6800,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, Dual Core Processor,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 33.200Samsung UA46ES8000,Smart TV,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 28.300Samsung UA55ES8000,Smart TV,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,3 D Sound, Digital HD Tuner Built-in,LAN,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 45.000Samsung UA32EH4000,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Power Cons. 35w,PC input, 2 HDMI,USB, Rp 3.150Samsung UA40EH5000,40”,Full Stereo,1920ix1080p,PC input,4 HDMI,3 USB, Rp 5.600Sanyo LCE-24C100,24”,Full Stereo,1920ix1080p, PC input,HDMI,USB,Dynamic Contrast 2.500.000:1, Tru Surround,Response Time 6.5ms, Rp 2.110Sharp LC32LE240,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,PC input, USB, HDMI, Rp 3.700Sharp LC32LE340,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,Power Cons.60w, PC input,HDMI,USB, Rp 3.000Sharp LC32LE430,32”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,PC input,HDMI, USB, Rp 3.375Sharp LC40LE430,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Power Cons. 105w, Tru Surround,PC input,HDMI,USB, Rp 6.400Sharp LC24DC50,24”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,10w 10% RMS, PC input,HDMI,USB, Rp 2.480Sharp LC22DC30,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,10w 10% RMS, PC input,HDMI,USB, Rp 2.000Sharp LC19LE520,19”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 2.000Sharp LC40LE530,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB, Rp 8.350

PRODUK HARGASharp LC60LE630,60”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Tru Surround,X-Gen Panel, PC input,HDMI,USB, Rp 23.550Sharp LC-40LE700M,40”,Full Stereo,1920ix1080p,Brightness 450cd/m2, Contrast 2.000.000:1,Tru Surround,20w 10% RMS,Power Cons. 134,PC input,DVD input,4 HDMI, Rp 8.250Sharp LC22LE520,22”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,PC input,3 HDMI, Rp 2.430Sharp LC70LE735,70”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p, USB,WiFi,Internet TV via Dongle, Tru Surround,PC input,4 HDMI,Wireless LAN, Rp 47.000Sharp LC40LE820,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,100hz/120Hz,Tru Surround Power Cons. 126W,PiP,PC input,3 HDMI,USB, Rp 9.300Sharp LC40LE830,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,35w 10% RMS,Power Cons. 109W, PC input,4 HDMI,USB, Rp 11.250Sharp LC46LE830,46”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB, Rp 22.800Sharp LC52LE830,52”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB, Rp 36.500Sharp LC60LE830,60”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Yamaha 3D Surround, X-Gen Panel,PC input,4 HDMI,USB Rp 43.700Sharp LC40LE835,40”,3D,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Internet TV via Dongle, Yamaha 3D Surround,Built-in Sub Woofer,PC input,4 HDMI,USB,WiFi, Rp 14.200Sony KDL-40EX720,40”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 14.300Sony KDL-55EX720,55”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI,Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 25.000Sony KDL-46EX720,46”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI,Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 21.000Sony KDL-32EX720,32”,3D,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p, 4 HDMI, Internet TV,LAN,X-Reality,WiFi,PC input,USB, Rp 8.000Sony KDL-40EX650,40”,Smart TV,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,PC input,USB, HDMI, Rp 7.300Sony KDL-40NX720,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Rp 22.000Sony KDL-46NX720,46”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Rp 21.000Sony KDL-60NX720,60”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,WiFi,DVD input,4 HDMI, PC input,USB,Internet TV, Rp 54.000Sony KDL-55HX750,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, Rp 23.100Sony KDL-55HX925,55”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, Rp 56.000Sony KDL-65HX925,65”,3D,Full Stereo,1920ix1080p, Internet TV,WiFi, 4 HDMI,PC input,USB, Rp 78.000TCL 32LP11E,TV LED,32”,Full Stereo,1920ix1080p,HDMI,PC input,USB, Rp 3.740TCL 24LP11E,TV LED,24”,Full Stereo,1920ix1080p,HDMI,PC input,USB, Rp 2.210TCL 19LP11E,TV LED,19”,Full Stereo,1920ix1080p,HDMI,PC input,USB, Rp 1.690Toshiba 19HV15,19”,Full Stereo,1368x768p,Contrast 8.400:1,HDMI,PC input,USB, Rp 1.050Toshiba 23PB201,23”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI,PC input,USB, Power Bass Bost, Rp 2.300Toshiba 32PB200,32”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI,PC input,USB, Power Bass Bost,Power Cons. 56w, Rp 2.770Toshiba 40PB200,40”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI,PC input,USB, Power Bass Bost, Rp 6.000Toshiba 32PS1,32”,Full Stereo,1920ix1080p, DVD input,HDMI,PC input,USB, Rp 4.315Toshiba 32AL10ES,32”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI,PC input,USB, Rp 3.700Toshiba 40AL10ES,40”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI,PC input,USB, Rp 6.000Toshiba 24PS10,24”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI,PC input,USB, Rp 2.200Toshiba 32PS10,40”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI,PC input,USB, Rp 4.300Toshiba 40PS10,40”,Full Stereo,1920ix1080p,2 HDMI,PC input,USB, Rp 6.300Toshiba 32PS20,32”,Full Stereo,1920ix1080p,Contrast 60.000:1,20w 10% RMS, 2 HDMI,PC input,USB, Rp 3.800Toshiba 40PS20,40”,Full Stereo,1920ix1080p,Contrast 100.000:1,20w 10% RMS, 2 HDMI,PC input,USB, Rp 7.100Toshiba 40TL20,40”,3D,Full Stereo,1920ix1080p,4 HDMI,PC input,USB, Rp 16.000

PRODUK HARGAKonka KL42QS80,42”,Full Stereo,PC input,HDMI,USB, Rp 4.400LG 42CS460,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo, PC input,Contrast Ratio 80.000:1, HDMI,DVD input,USB, Rp 5.550LG 42LD420,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo, PC input,Contrast Ratio 70.000:1, 3 HDMI,DVD input,USB, Rp 7.265

HAL 61-66_LIPAS.indd 63 8/28/2012 4:55:36 PM

Page 64: AUDIO VIDEO EDISI 10

64 audio September 2012video

PEN

UL

ISD

ohar

toSe

luru

h Pr

oduk

di J

ual d

i Ind

ones

ia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

PRODUK HARGA

TV LCD 32‰

TV LCD 19‰ - 24‰

PRODUK HARGALG 42LD450,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo,Brightness 450cd/m2, Audio output 20w 10% RMS,PC input,2 HDMI,DVD input, Rp 6.850LG 42LD460,42”,Full HD 1920x1080p,Full Stereo,USB,PC input,HDMI,DVD input, Rp 7.895LG 42LD550,42”,Full HD 1920x1080p,200 Hz,Full Stereo, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 8.425LG 46LD550,46”,Full HD 1920x1080p,200 Hz,Full Stereo, PC input,3 HDMI,DVD input, Rp 9.685LG 42LD650,42”,Full HD 1920x1080p,100 Hz,Full Stereo,Contrast Ratio 150.000:1, USB,PC input,HDMI,DVD input, Rp 10.105LG 42LK410,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,2 HDMI,USB, Rp 6.100LG 42LK450,42”,Full Stereo,1920x1080p,PC input,HDMI,USB, Rp 6.100Panasonic TH-L42U30,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,3 HDMI,USB,Contrast 20.000:1, LAN,Tru Surround,Card reader,PiP,DVD input,PC input, Rp 5.850Panasonic TH-L42E36,42”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Contrast 3.000.000:1, PiP,DVD input,PC input,HDMI,USB, Rp 7.550Polytron PLM-42M11,42”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,Contrast ratio 100.000:1, 35w 10% RMS,Power Cons. 210W,Brightness 500cd/m2,Times Response 5mm,2 HDMI,USB,XBR, Rp 5.500Samsung LA-40D550,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,4 HDMI, USB, Rp 5.500Samsung LA-46D550,46”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,4 HDMI, USB, Rp 8.750Samsung LA-40D551,40”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,PiP (1),PC input,2 HDMI, USB, Rp 5.700Sharp LC40M500,40”,Full Stereo,Tru Surround,PC input,DVD input,HDMI, Rp 5.900Sharp LC40M550,40”,Full Stereo,Full HD,Tru Surround,20w 10% RMS,PC input,HDMI, Rp 6.900Sharp LC40L500,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,Contrast Ratio 50.000:1,PiP, Tru Surround,PC input,DVD input,3 HDMI, Rp 6.650Sharp LC40L650,40”,Full Stereo,Full HD 1920ix1080p,100hz,Contrast 50.000:1, Tru Surround,USB,PC input,PiP,DVD input,3 HDMI, Rp 8.800Sony KLV-46BX400,46”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,PiP,2 HDMI,PiP, 20w 10% RMS,Power Cons. 151w,PC input,USB,DVD input, Rp 6.060Sony KLV-40BX420,40”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,PiP,HDMI,PiP, 20w 10% RMS, PC input,USB,DVD input, Rp 5.000Sony KLV-40BX450,40”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,HDMI, PC input,USB, Rp 5.250Sony KDL-40CX520,40,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB,Internet TV, WiFi,PC input, Rp 7.000Sony KDL-46CX520,46,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,4 HDMI,USB,Internet TV, WiFi,PC input, Rp 9.500Toshiba 40PB1,40”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Rp 6.300Toshiba 40PB10,40”,Full Stereo,Full HD,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS,HDMI, PC input,USB,Tru Surround, Rp 4.950Toshiba 40PB20,40”,Full Stereo,Full HD,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS,HDMI, Power Cons. 155w,PC input,USB,Tru Surround, Rp 5.400

PRODUK HARGAChanghong LT32716,32”,1920x1080p,Full Stereo,PC input,3 HDMI,USB,Swivel, Rp 2.200LG 32LD310,32”,1366x768p,Full Stereo,Contrast 30.000:1,Contrast 30.000:1, Time Response 5.2ms,PC input,HDMI,DVD input, Rp 2.750LG 32LK310,32”,1366x768p,Contrast 60.000:1,Full Stereo, PC input,HDMI, Rp 2.530LG 32LK311,32”,1366x768p,Contrast 60.000:1,Full Stereo, PC input,2 HDMI,USB, Power Cons. 120w, Rp 2.600LG 32CS410,32”,1366x768p,Contrast 70.000:1,Full Stereo,PC input,HDMI,USB, Rp 2.750Panasonic TH-L32U30,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 2.750Panasonic TH-L32C22,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p, 1 HDMI,Card Reader, DVD input,PC input,Long Panel Life up to 60.000 jam, Rp 2.450Panasonic TH-L32C30,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 3.100Panasonic TH-L32C3,32”,Full Stereo,Full HD 1920x1080p,Tru Surround, PC input,1 HDMI,USB,WiFi,LAN, Rp 3.300Panasonic TH-L32C4,32”,Full Stereo, 1366x768p,Tru Surround, contrast 20.000:1, PC input,1 HDMI,USB Rp 2.500Polytron PLM 32M11,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1,35w 10% RMS, Brightness 450cd/m2,Ultra XBR,Time response 8 ms,Power Cons. 135w,2 HDMI,USB,PC input, Rp 2.850Polytron PLM 32B21,32”,Full Stereo,Full HD,Contrast 30.000:1,PiP,Power Cons.150w, Ultra XBR,30w 10% RMS,,Brightness 450cd/m2,Time response 8 ms,HDMI,USB,PC input, Rp 2.600

PRODUK HARGASamsung LA-32D403,32”,Full Stereo,Tru Surround,1366x768p,20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe, Rp 2.470Samsung LA-32D450,32”,Full Stereo,Tru Surround,Full HD 1920x1080p,20w 10% RMS, PC input,HDMI,DNIe, Rp 2.900Samsung LA-32D451,32”,Full Stereo,Tru Surround,Full HD 1920x1080p,20w 10% RMS, DVD input,PC input,HDMI,DNIe, Rp 3.050Sony KLV-32BX35,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 2.650Sony KLV-32BX320,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 3.000Sony KLV-32BX311,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI, Rp 2.600Sharp LC-32M4071,32”,Full Stereo,1366x768p,Power Cons. 102w,Tru Surround, PC input,HDMI, Rp 2.630Sharp LC-32M400,32”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,USB,Tru Surround, Rp 2.450TCL L32H9,32,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input,Power Cons. 130W, Rp 2.575Toshiba 32PB1,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Rp 2.450Toshiba 32PB2,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1, DVD input,HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Rp 2.450Toshiba 32PB20,32”,Full Stereo,1366x768p,Contrast 50.000:1,20w 10% RMS, HDMI,PC input,USB,Tru Surround, Rp 2.600Toshiba 32HV10,32”,Full Stereo,1366x768p, Contrast 50.000:1,20w 10% RMS, USB input,1 HDMI,PC input,Tru Surround, Rp 2.400

Akira Advance V2220,22”,Full Stereo,1366x768p,PC input,HDMI,DVD input, Rp 1.250Changhong LT24699,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,HDMI,PC input,USB, Rp 1.550Changhong LT19699,19”,AV Stereo,1366x768p,PiP,HDMI,PC input, Rp 1.535Changhong LT24799,24”,Full Stereo,Full HD 1920X1080p,Contrast 100.000:1, Brightness 500cd/m2,2 HDMI,PC input,USB, Rp 1.450Konka 24NS80,24”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,PC input,DVD input, Rp 1.425LG RT-22LK311,22”,1366x768p,Contrast 40.000:1,1 Speaker, USB,PC input, Power Cons. 43w, Rp 1.400LG M-227WAP,22”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input, Rp 1.555LG M-197WAP,19”,Full Stereo,1366x768p,1 HDMI,PC input,DVD input, Rp 1.320Polytron PLM 24M60,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1,Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 5 ms,Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input, Rp 1.600Polytron PLM 24M61,24”,Full Stereo,Full HD,Contrast 40.000:1,Brightness 300cd/m2, Picture Freeze,6w 10% RMS,Time response 5 ms,Power Cons. 55W,2 HDMI,USB,PC input, Rp 1.600Samsung LA-19D400,19”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons.,HDMI,USB, PC input, Rp 1.355Samsung LA-22D400,22”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons., HDMI,USB,PC input, 6w 10% RMS, Rp 1.475Samsung LA-26D400,26”,Full Stereo,1366x768p,85w Power Cons.,HDMI,USB, PC input, Rp 2.000Sanyo 19K40,19”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input, Rp 1.370Sanyo 24K50,24”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input, Rp 1.500Sharp LC-22L10,22”,Full Stereo,1366x768p,HDMI,PC input,10w 10% RMS, Rp 1.650TCL 24D10,24”,Full Stereo,1366x768p,DVD input,HDMI,PC input, Rp 1.690Toshiba 19HV15,19”,Full Stereo,Contrast 8400:1,1366x768p,HDMI,PC input, USB, Rp 1.050Toshiba 24HV10,24”,Full Stereo,1366x768p,USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.500Toshiba 24PB1,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.700Toshiba 24PB2,24”,Full Stereo,1366x768p,Contrast ratio 20.000:1, USB input,1 HDMI,PC input, Rp 1.600

HTiB

PRODUK HARGALG LH-HT305SU,1 DVD,DivX,6 Speaker,300w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 1.560LG LH-HT356SD,1 DVD,DivX,6 Speaker,330w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 1.450LG LH-HT503PH,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 fl oorstanding, dts,500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 2.895LG LH-HT554,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,500w 10% RMS, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 3.115LG DH-6320,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Bass Blast,850w 10% RMS, Full HD,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 2.500

HAL 61-66_LIPAS.indd 64 8/28/2012 4:55:36 PM

Page 65: AUDIO VIDEO EDISI 10

65 audio September 2012video

PEN

UL

ISD

ohartoSeluruh Produk di Jual di Indonesia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

CAMCORDER

PRODUK HARGALG BH-6320,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Bass Blast,850w 10% RMS, Full HD,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 4.500LG LH-HT805,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,850w 10% RMS,Full HD,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,1080p up-scaling,USB,HDMI, Rp 2.650LG LH-HT806TM,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 fl oorstanding,1080p up-scaling, 850w 10% RMS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 2.400LG LH-HB905TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,1100w 10% RMS,Full HD, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI,iPhone/iPod Dock, Rp 3.800LG LH-HT906TA,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,1100w 10% RMS, 1080p up-scaling, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,lPod Docking, Rp 3.800LG LH-HX906TX,1 Blu-ray 3D,Full HD,6 Speaker with 4 fl oorstanding,WiFi,1125w RMS, Bravia Internet Video Streaming,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,lPod Docking, Rp 6.600LG LH-HX995TA,1 Blu-ray 3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB,iPod or iPhone Docking, Rp 7.400LG DH-7620T,1 Blu-ray,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.460LG DH-6520T,1 DVD,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.850LG BH-7520,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,DLNA,iPod dock,HDMI,USB, Rp 6.000LG BH-9320,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 6.200LG BH-9520,1 Bluray,3D,6 Speaker wireless with 4 fl oorstanding, 5.1 ch,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 7.200Panasonic SC-XH10,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,330w 10% RMS,USB, HDMI. Rp 1.150Panasonic SC-XH20,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,330w 10% RMS,USB, HDMI. Rp 1.450Panasonic SC-XH50,1 DVD,DivX,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,HDMI,USB, Rp 1.650Panasonic SA-BT230,1 Bluray,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.220Panasonic SC-XH55,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 fl oorstanding,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 2.550Panasonic SC-XH155,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 fl oorstanding,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 3.650Panasonic SC-XH165,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,1.000w 10% RMS,USB,HDMI, Rp 5.000Panasonic SC-BTT270,1 Bluray,3D,6 Speaker,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, HDMI,Dock for iPod, Rp 4.400Panasonic SC-BTT775,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 fl oorstanding,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,USB,HDMI, Rp 9.600Philips HTS2500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Rp 1.595Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS,Philips HTS3181,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB,300w 10% RMS, Rp 1.650Philips HTS3276,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.100Philips HTS3510,1 DVD,6 Speaker,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,300w 10% RMS, Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.705Philips HTS3530,1 DVD,DivX,6 Speaker with 2 Floorstanding, HDMI,600w 10% RMS, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 2.950Philips HTS3531,1 DVD,6 Speaker,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.900Philips HTS3540,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding,1080p up-scaling, DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.150Philips HTS5540,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding, HDMI,1080p up-scaling, DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,USB, Rp 5.000Philips HTS5550,1 DVD,DivX,6 Speaker with 4 Floorstanding,1080p up-scaling, 1.200w 10% RMS,DVD output,DTS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 5.100Pioneer HTZ-121,1 DVD,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 2.500Pioneer HTZ-181,1 DVD,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI, 350w 10% RMS, Rp 2.890Pioneer HTZ-202,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,DVD output,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 3.950Pioneer HTZ-808,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Ready for iPod,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 8.500Polytron PHT138,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,80w 10% RMS,Power Cons.98w,HDMI,USB, Rp 1.000 Polytron PHT158,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, Rp 1.500 Polytron PHT170,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 200w 10% RMS,USB,HDMI,Bluetooth, Rp 1.930

PRODUK HARGAPolytron XL1210,1 DVD,DivX,6 Speaker, DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,HDMI, Rp 1.250Polytron PHT500,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, USB,HDMI, Rp 1.320Polytron PHT920,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II, 130w 10% RMS,USB,HDMI,Bluetooth, Rp 2.200Samsung HT-ES455K,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch,1.000w 10% RMS, Power Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,67 w Power Cons.,HDMI,USB, Rp 3.400Samsung HT-E453,1 DVD,6 Speaker with 2 Floorstanding,5.1ch,Power Bass,Dolby AC3, dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.100Samsung HT-C5550W,1 Blu-Ray,6 Speaker with 4 Floorstanding,Wireless LAN Ready, WiFi,1.000w 10% RMS,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,2 HDMI,USB,iPod Dock, Rp 8.000Samsung HT-D455HK,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 850w 10% RMS,Power Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.500Samsung HT-D453HK,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 850w 10% RMS,Power Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.400Samsung HT-D350K,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS,Power Bass, Dolby AC3,dts, 1080p Up-scale,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.525Samsung HT-D3330,1 DVD,6 Speaker,330w 10% RMS,Power Bass,Dolby AC3,dts, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.450Sharp HTCN-390DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker,DVD output,Dolby AC3,dts, 210w 10% RMS,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.500Sharp HTCN-790DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.500Sharp HTCN-830DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 2 Floorstanding,210w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 1.950Sharp HTCN-890DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding,420w 10% RMS,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.300Sharp HTCN-9300DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 2 Floorstanding, 600w 10% RMS,X-Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.250Sharp HTCN-9900DVW,1 DVD,1080p Up-scale,6 Speaker with 4 Floorstanding, 600w 10% RMS,X-Bass,DVD output,Dolby AC3,dts,Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 2.600Sony DAV-TZ140,1 DVD,DivX,6 Speaker,30w 10% RMS,Dolby Prologic II,HDMI, Rp 1.480Sony DAV-TZ200,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,500w 10% RMS, Dolby Prologic II, Rp 2.650Sony DAV-TZ135,1 DVD,DivX,6 Speaker,DVD output,350w 10% RMS,Dolby AC3, Dolby Prologic II,USB, Rp 1.400Sony DAV-DZ640,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 3.000Sony DAV-DZ840,1 DVD,6 Speaker with 4 Floorstanding,1.000w 10% RMS,Dolby AC3, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 4.000Sony BDV-E985,1 Bluray,3D,6 Speaker with 4 Floorstanding,Dolby AC3,3D Surround, Dolby Prologic II,HDMI,USB, Rp 9.000

PRODUK HARGAMEDIA REKAM : HARD DISK DRIVE

Brica DV-500Z,Zoom, LCD 3.5”,Full HD 1920x1080i,Still Picture 15 MP,SD Card, Rp 2.100JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Full HD 1920x1080i,SD Card,Built-in HDD, Digital Camera,HDMI,USB, Rp 5.300JVC GZ-MG630,Zoom 40/200,LCD 2.7”,SD Card,Built-in HDD 60 GB, Digital Camera,HDMI,USB, Rp 2.400Sony DCR-SR10,Zoom:15/30,LCD 2.7”,Full HD,HDD 40GB, Carl Zeiss,Exmor R CMOS Censor, 4MP Still Picture,Memory Stick DuoTM,480gr, Rp 6.000Sony DCR-SR21,Zoom:57/1800LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss,LED Video Light, Exmor R CMOS Censor,Digital Camera,SD Card,Memory Stick DuoTM,270gr, Rp 2.550Sony DCR-SR68,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,HDD 80GB,Carl Zeiss,Exmor R CMOS Censor, Memory Stick DuoTM,SD Card,280gr, Rp 3.350SONY HDR-PJ600VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture,26.8mm Wide Angle,HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,405gr Rp 13.200SONY HDR-PJ50VE,Zoom:12/150,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,7.1MP Still Picture,Built-in GPS Receiver,HDD 220GB,Memory Stick,SD Card,400gr Rp 12.300

HAL 61-66_LIPAS.indd 65 8/28/2012 4:55:39 PM

Page 66: AUDIO VIDEO EDISI 10

66 audio September 2012video

PEN

UL

ISD

ohar

toSe

luru

h Pr

oduk

di J

ual d

i Ind

ones

ia

Semua harga yang ditampilkan dalam Ribuan Rupiah =Penurunan Harga

PROJECTOR

MICRO COMPO

PRODUK HARGASony DCR-XR100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD,HDD 80GB,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,4.0MP Still Picture,330gr, Rp 6.000Sony DCR-XR160,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, SD Card,Exmor R CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,350gr, Rp 5.800Sony DCR-XR260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,HDD 160GB, SD Card,Exmor R CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,Memory Stick Pro DuoTM,355gr, Rp 6.800Sony DCR-XR350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Full HD,HDD 160GB,Exmor R CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,380gr, Rp 10.000Sony DCR-XR550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD,HDD 240GB,Exmor R CMOS Censor, 12.0MP Still Picture,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,500gr, Rp 13.600

MEDIA REKAM : KARTU MEMORIBenQ DV M21,Zoom : 5/..,Full HD,LCD 3.0”,SD Card,HDMI, Rp 1.500Canon HFR26,Zoom : 28/..,Full HD 1920x1080i,CMOS Censor,SDHC Card Slot, Dynamic Image Stabilizer,Digital Camera,LCD 3.0”,32GB Built-in HDD,HDMI,USB, Rp 5.750Canon FS405,Zoom : 41/.., LCD 2.7”,SDHC Card Slot,Dynamic Image Stabilizer, Digital Camera, Rp 2.000Canon FS46,Zoom : 37/..,Digital Camera,LCD 2.7”,Stereo Condenser Microphone Rp 3.000JVC GZ-MS95,Zoom 35/..,LCD 2.7”,Digital Camera,Dual Memory, Rp 2.265JVC GZ-E245,Zoom 40/200,LCD 3.0”,Digital Camera,Dual Memory, 16 GB Internal Memory, Rp 3.200JVC GZ-E205,Zoom 40/200,LCD 3.0”,Digital Camera,Dual Memory,16 GB Internal Rp 3.650JVC GZ-E10,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Full HD,Digital Camera,SD Card, Rp 2.450JVC GZ-MS215,Zoom 45/900,LCD 2.7”,Digital Camera,Berat 230gr,Dual Memory, Rp 2.055JVC GZ-HM30,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,SD Card Slot,HDMI, Rp 2.425JVC GZ-HM445,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD,LED Light.,SD Card Slot, Rp 3.370JVC GZ-HM650,Zoom 40/200,LCD 2.7”,Digital Camera,Full HD,SD Card Slot, Rp 5.700JVC GZ-MS110,Zoom 45/800,LCD 2.7”,Digital Camera,SD Card, Rp 1.630Panasonic SDR-S15,Zoom 10/..,LCD 2.7”,Digital Camera,1.5m’ water proof,SD Card, Rp 2.970Panasonic HDC-SD40,Zoom 16.8/..,LCD 2.7”,Full HD,Digital Camera 2.1MP,SD Card, Berat 169gr Rp 4.000Panasonic HDC-SD80,Zoom 37/..,LCD 2.7”,Full HD,SD Card,3.0MP Still Picture, Rp 5.700Panasonic SDR-TD76,Zoom 78/..,LCD 2.7”,8GB Internal Memory,SD Card, Rp 2.000Panasonic SDR-S71,Zoom 78/..,LCD 2.7”,SD Card, Rp 1.900Panasonic HC-V10,Zoom 63/..,LCD 2.7”,HD Ready,SD Card,31.6mm Wide Angle, Rp 3.000Sony DCR-PJ5E,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,Built-in Projector, CMOS Censor,Full HD,HDMI,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,230gr,Exmor R Rp 3.150SONY HDR-PJ580VE,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,Exmor R CMOS Censor,20.4MP Still Picture,26.8mm Wide Angle,Internal Memory 32GB,Memory Stick,SD Card,345gr Rp 11.400Sony HDR-PJ10,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,CMOS Censor, 3.3MP Still Picture,16GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp 7.100Sony HDR-PJ30,Zoom:12/160,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,CMOS Censor, 7.1MP Still Picture,32GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,314gr, Rp 10.300Sony HDR-PJ260,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD,Built-in Projector,CMOS Censor, 8.9MP Still Picture,16GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,320gr, Rp 7.800Sony HDR-CX12,Zoom:12/150,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor,5.1 Surround, Carl Zeiss,Digital Camera 10.2MP,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,370gr, Rp 8.000Sony HDR-CX100,Zoom:10/120,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 4.0MP,8GB Internal Memory,Memory Stick Pro DuoTM,280gr, Rp 4.700Sony HDR-CX130,Zoom:30/350,LCD 3.0”,Full HD, Digital Camera 3.3MP,Exmor R CMOS Censor, SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,250gr, Rp 5.250Sony HDR-CX190,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,168gr, Rp 3.600Sony HDR-CX210,Zoom:25/300,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Carl Zeiss,Digital Camera 5.3MP,8GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,175gr, Rp 4.900Sony HDR-CX350,Zoom:12/160,LCD 2.7”,Full HD,Exmor R CMOS Censor, Digital Camera 7.1MP,32GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp 9.600

Sony HDR-CX550,Zoom:10/120,LCD 3.5”,Full HD,Built-in GPS Receiver,CMOS Censor, Digital Camera 12.0MP,64GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,310gr, Rp 12.700

PRODUK HARGASony HDR-TD10,Zoom:12/160,3D,LCD 3.5”,Full HD,Double Exmor R CMOS Censor, Rp 12.7005.1 ch Surround,7.1MP Still Picture,64GB Internal Memory,SD Card,Memory Stick Pro DuoTM,630gr,Sony DCR-SX20,Zoom:50/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Rp 2.160Sony DCR-SX21,Zoom:57/1800,LCD 2.7”,Face Detection, SD Card SlotLED Video Light,, Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM,195gr, Rp 1.900Sony DCR-SX44,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,USB Port, Digital Camera,4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Rp 2.650Sony DCR-SX60,Zoom:60/2000,LCD 2.7”,Carl Zeiss Lenses,Berat:240gr, Digital Camera 0.3 MP,16 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM Rp 4.060Sony DCR-SX65,Zoom:60/2000,LCD 3.0”,Carl Zeiss Lenses,LED Video Light,4 GB Built-in Flash Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM,USB Port,230gr, Rp 2.650Sony DCR-SX83,Zoom:25/300,LCD 2.7”,3.1MP Still Picture,SD Card Slot, Exmor R CMOS Censeor,Carl Zeiss,16GB Internal Memory,Pro-HG DuoTM,Memory Stick Pro DuoTM,210gr, Rp 4.850Toshiba X100,Zoom:10/10,LCD 3.0”,Digital Camera, SD Card Slot,4 GB Built-in Flash Memory, Full HD,Digital Camera 10 MP,HDMI, Rp 2.050

PRODUK HARGADLP PROJECTOR

BENQ MP670,1024x768p,Brightness 3200 ANSI Lumens,Contrast 3000:1,S-Video,HDMI,Lamp Life 3000 jam,Berat :2.75kg, US$ 2.100InFocus X16,800x600,Brightness 2400 ANSI Lumens,Contrast 2000:1 Rp 5.000InFocus IN102,800x600,Brightness 2500 ANSI Lumens,4000hrs lamp life,Berat 2.3kg, Rp 4.000InFocus IN105, 1024x768p,Brightness 3000 ANSI Lumens,4000hrs lamp life, Berat 2.3kg, Rp 6.000Samsung P410M,800x600p,Brightness 170 ANSI,Contrast 1000:1,32dB,PC input, USB,Lamp Life 30.000 jam,Berat:0.95kg, Rp 3.290

LCD PROJECTORAcer C110,854x480,Contrast 1000:1,Brightness 50 ANSI Lumens,20000hrs LED life, Berat:175gr, Rp 3.550Acer C110,800x600,Contrast 4000:1,Brightness 2700 ANSI Lumens,5000hrs lamp life, Berat: 2.2 kg,3D Ready, Rp 3.550Epson EB-X7,800x600,Brightness 2200 ANSI Lumens,5000hrs lamp life, US$ 579Epson EB-X9,800x600,Brightness 2500 ANSI Lumens,5000hrs lamp life, US$ 449Hitachi CP-RX79,1024x768,Brightness 2200ANSI Lumens,4000hrs lamp life,2.2kg, Rp 4.395Samsung SP-L220/221,1024x768p,Brightness 2200 ANSI Lumens, Contrast 500:1,stereo speaker, US$ 599Sony VPL-HW15,Full HD 1920x1080p,Brightness 1000 ANSI Lumens, Contrast 60.000:1,2 HDMI,PC input,S-Video,Berat 10 kg, US$ 3.000

PRODUK HARGALG XB-12,1 DVD,DivX,FM radio, Rp 1.025LG FB-166,1 DVD,FM radio,iPod/iPhone Dock, Rp 2.200Philips DCD-132,1 DVD,FM radio,20w 10% RMS,Dinamic Bass boost,iPod Dock,USB, Rp 1.900Philips MCD-122,1 DVD,FM radio,40w 10% RMS,Dinamic Bass boost,Dolby Digital,USB,Rp 1.500Philips MCD-170,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost, USB,Automatic Recording Level, Audio Output 400w PMPO,Power Cons. 180w, Rp 1.500Philips MCD-183/98,1 DVD,DivX,FM radio,Dinamic Bass boost,100w 10% RMS,USB, Rp 1.700Philips MCD-909,1 DVD,MP3,FM radio,Dinamic Bass boost,USB, Rp 6.500Polytron PNH-2100,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player, Powerfull Bass,30w 10% RMS,Sub Woofer Out, Rp 2.000Polytron PNH-2101,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player, Powerfull Bass,30w 10% RMS,Sub Woofer Out, Rp 2.250Polytron PNH-2201,1 DVD,FM tuner,USB,Docking for Didital Player,XBR Bass Booster, 60w 10% RMS,Blutooth,Sub Woofer Out, Rp 3.000Samsung MMC-330D,DVD Player,120w 10% RMS,CD Ripping,Power Bass, 2 way speaker,FM Tuner, Rp 1.320Samsung MMC-430D,DVD player,Single Deck,FM Tuner,120w 10% RMS,Power Bass, CD Ripping,2 way speaker,Cradle for iPod,HDMI,USB, Rp 1.750Sony CMT-DX400,DVD player,Single Deck,FM Tuner,50w 10% RMS,Direct for iPod & , iPhone Rp 2.000Yamaha MCR-040, Rp 3.400Yamaha TSX-112,CD Player,FM Tuner,Sound Output 30w 10% RMS,Dock iPod/iPhone, USB, Rp 3.750

HAL 61-66_LIPAS.indd 66 8/28/2012 4:55:40 PM

Page 67: AUDIO VIDEO EDISI 10

HAL 67_IKLAN MYRYAD.indd 1 8/28/2012 4:56:34 PM

Page 68: AUDIO VIDEO EDISI 10

HAL 68_IKLAN SOUNDGALLERY.indd 1 8/28/2012 4:57:28 PM