bab 2 landasan teori 2.1 pelatihan sumber daya manusia...

26
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pelatihan Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut pendapat Lars Mathiassen (2000, P.9), ”A Collection of Components that implement modeling requirements, functions, and interfaces.” Menurut pendapat Jeffrey A.Hotter, Joey F.George, Joseph S.Valacich [1996, P.81] , “ System is an inter-related set of components, with an identifiable boundary, working together for some purpose.” Menurut pengertian-pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa system adalah seperangkat unsur terkait yang mencerminkan pemodelan dan membentuk suatu totalitas yang saling mendukung dan bekerja sama. 2.1.2 Pengertian Sistem Pelatihan SDM Pelatihan sumber daya manusia menurut pendapat Gary Dessler (2003, P.187), “Training is the process of teaching new employees the basic skills they need to perform their jobs.” Pelatihan sumber daya manusia menurut pendapat Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2000, P.208), “ Training refers to a planned effort to facilitate employees the learning of job-related competencies.”

Upload: doannhan

Post on 01-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pelatihan Sumber Daya Manusia

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut pendapat Lars Mathiassen (2000, P.9), ”A Collection of

Components that implement modeling requirements, functions, and interfaces.”

Menurut pendapat Jeffrey A.Hotter, Joey F.George, Joseph S.Valacich

[1996, P.81] , “ System is an inter-related set of components, with an identifiable

boundary, working together for some purpose.”

Menurut pengertian-pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa

system adalah seperangkat unsur terkait yang mencerminkan pemodelan dan

membentuk suatu totalitas yang saling mendukung dan bekerja sama.

2.1.2 Pengertian Sistem Pelatihan SDM

Pelatihan sumber daya manusia menurut pendapat Gary Dessler (2003,

P.187), “Training is the process of teaching new employees the basic skills they

need to perform their jobs.”

Pelatihan sumber daya manusia menurut pendapat Noe, Hollenbeck,

Gerhart, Wright (2000, P.208), “ Training refers to a planned effort to facilitate

employees the learning of job-related competencies.”

Menurut pengertian-pengertian di atas, maka pelatihan dapat diartikan

sebagai suatu proses atau usaha untuk mengenal, memperbaiki, atau

meningkatkan keterampilan pekerja.

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Training_&_Development, Training

and Development berhubungan dengan pembentukan pembelajaran di tempat

kerja dalam meningkatkan kinerja individu dalam suatu organisasi.

Sumber daya manusia menurut pendapat Saydam (1996, P.4), “SDM

adalah asset (kekayaan, milik yang berharga) perusahaan, yang harus di

pelihara dan dipenuhi kebutuhannya dengan baik.”

Sumber daya manusia menurut pendapat Syayuti hasibuan (2000, P.3),

“Sumber Daya Manusia (SDM) adalah semua manusia yang terlibat di dalam

suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.

Menurut pengertian-pengertian di atas, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah manusia-manusia yang

terlibat di dalam pencapaian tujuan organisasi dan menjadi asset yang harus di

pelihara dan dipenuhi kebutuhannya bagi organisasi tersebut.

System pelatihan sumber daya manusia dari pengertian system dan

pelatihan di atas, maka dapat dikatakan bahwa system pelatihan sumber daya

manusia (SDM) adalah sekumpulan unsur-unsur yang saling terkait yang

digunakan untuk membantu proses pelatihan SDM guna meningkatkan efisiensi

dan efektivitas kerja.

2.2 Jenis-jenis Pelatihan

2.2.1 Pelatihan berdasarkan masa pelaksanaannya

Jenis-jenis pelatihan berdasarkan masa pelaksanaannya dibagi :

a. Pelatihan Pra-tugas (Pre-service Training)

Adalah pelatihan yang diberikan kepada calon karyawan yang akan mulai

bekerja atau para karyawan baru yang bersifat pembekalan, agar mereka dapat

melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka.

b. Pelatihan Dalam Tugas (In-service Training)

Adalah pelatihan yang diberikana kepada karyawan baik yang kurang

berpengalaman maupun yang sudah berpengalaman untuk mempelajari hal-hal

baru seiring dengan kemajuan yang terjadi.

c. Pelatihan Purna atau Pasca Tugas (post-service)

Adalah pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang akan memasuki

masa pensiun agar mempunyai keterampilan yang dapat digunakan pada masa

pensiun.

2.2.2 Pelatihan berdasarkan sifatnya

a. Pelatihan formal

Pelatihan formal adalah pelatihan yang akan dilaksanakan secara resmi

formal oleh organisasi atau perusahaannya, dan biasanya dilaksanakan secara

periodik.

b. Pelatihan non-formal

Pelatihan non-formal adalah pelatihan yang dilakukan sebagai pelengkap

dari pelatihan formal. Pelatihan non-formal tidak harus selalu dilaksanakan

karena memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, tenaga pengajar yang

harus dibayar mahal dan sebagainya.

2.2.3 Pelatihan Berdasarkan Metode

Metode-metode pelatihan terdiri dari:

(i) Metode Presentasi

(ii) Metode Hands-On

(iii) Metode Group Building

a. Metode Presentasi

Menurut metode ini peserta pelatihan merupakan penerimaan informasi

yang bersifat pasif. Metode presentasi cocok untuk menampilkan fakta-fakta

baru, informasi, macam-macam filosofi, macam-macam proses atau solusi

pemecahan masalah.

Metode ini terdiri dari :

1. Class Room Instruction

Metode ini dilaksanakan seperti kelas tradisional dimana pelatih

bertindak sebagai guru dan peserta pelatihan bertindak sebagai murid. Biasanya

terdiri dari 3 sesi yaitu diskusi, tanya jawab dan studi kasus. Metode ini

merupakan metode yang paling murah dan paling singkat waktunya.

2. Distance Learning

Metode distance learning digunakan oleh oraganisasi-organisasi yang

tersebar secara geografis untuk memberikan informasi tentang produk-produk

baru, kebijakan-kebijakan atau prosedur-prosedur baru. Metode ini termasuk

pembelajaran yang terus menerus dimana peserta pelatihan menghadiri program-

program pelatihan dimana mereka bisa berkomunikasi dengan pelatih dan peserta

pelatihan yang berada di lokasi berbeda.

3. Audiovisual Techniques

Termasuk overhead, slide dan video. Digunakan untuk meningkatkan

keterampilan berkomunikasi, keterampilan melakukan wawancara dan

keterampilan memberikan pelayanan kepada pelanggan serta digunakan untuk

menggambarkan bagaimana suatu prosedur harus dijalankan.

b. Metode Hands-On

Merupakan metode yang membutuhkan keterlibatan peserta pelatihan

secara aktif. Metode ini cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan-

keterampilan tertentu, memahami bagaimana keterampilan dan tindakan

diterapkan dalam pekerjaan, mengalami semua aspek penyelesaian tugas dan

mengatasi hal-hal yang bersifat interpersonal yang muncul dalam pekerjaan.

Metode ini terdiri dari :

1. On-The-Job Training (OJT)

OJT berguna untuk pelatihan karyawan baru, meningkatkan keterampilan

karyawan senior ketika teknologi baru akan diterapakan, cross training

karyawan antar departemen atau unit kerja dan penyesuaian karyawan

pindahan atau karayawan promosi pada pekerjaan baru mereka. Prinsip dasar

dari OJT adalah bahwa karyawan belajar dengan cara mengamati dan meniru

cara kerja serta sikap manajer atau karyawan lainnya.

2. Simulations

Merupakan metode pelatihan yang menampilkan situasi yang sebenarnya,

peserta pelatihan memperoleh gambaran apa yang akan terjadi bila mereka

telah bekerja. Simulations digunakan untuk mengajarkan keterampilan dalam

proses serta keterampilan manajemen dan interpersonal.

3. Bussiness Games dan Case Studies

Merupakan metode dimana peserta pelatihan harus mengumpulkan

informasi, menganalisanya dan mengambil keputusan dengan maksud untuk

mengingkatakan kemampuan manajemen. Dalam games juga menirukan

persaingan bisnis yang sebenarnya. Games tepat untuk meningkatkan

kemampuan marketing, financial, manajemen dan HRD. Sedangkan case

studies biasanya merupakan pemebelajaran dengan menggunakan case-case

(kasus-kasus) yang telah disiapkan sebelumnya. Biasanya case yang dipakai

adalah case yang telah terjadi atau sedang terjadi pada saat ini. Cara ini tepat

untuk meningkatkan kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi.

4. Behaviour Modeling

Metode ini merupakan metode yang paling efektif untuk melatih

keterampilan interpersonal. Biasanya pelatihan dengan metode ini

berlangsung selama 4 jam untul setiap sesinya. Setiap sesi berfokus pada 1

keterampilan interpersonal, seperti melatih kreativitas dan berbagi ide.

5. Interactive Video

Metode ini menggabungkan antara pelatihan dengan video dan computer,

dimana pelatih menerima instruksi pelatihan melalui computer, sedangkan

video dipakai untuk mengajarkan prosedur teknis dan keterampilan

interpersonal.

6. Web Based Training

Metode ini menggunakan jaringan internet atau intranet yang di akses

melalui web browser untuk melakukan pelatihan.

c. Metode Group Building

Metode ini dapat membantu pelatih-pelatih untuk mengetahui kelemahan-

kelemahan dan keunggulan-keungulan mereka dan rekan kerja mereka, mengenal

identitas tim, berbagi pengalaman dan ide dan mengerti akan kedinamisan

hubungan interpersonal.

Metode ini terdiri dari :

1. Adventure Learning

Merupakan metode yang menggunakan kegiatan-kegiatan luar ruangan untuk

meningkatkan kerja sama dan kepemimpinan. Metode ini sangat cocok untuk

meningkatkan keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan efektivitas

kelompok seperti pemecahan masalah, manajemen konflik, pengambilan resiko

dan kesiagaan diri.

2. Team Training

Metode ini dilakukan dengan cara mengkoordinasikan pekerjaan individu-

individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam pelaksanaannya,

metode ini biasanya menggunakan berbagai macam metode sepertu simulations,

audiovisual dan sebagainya.

3. Action Learning

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan permasalahan nyata kepada tim

kerja untuk diselesaikan dengan menggunakan rencana kerja yang akurat.

Metode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kesalahan yang mungkin

akan terjadi di tengah-tengah pemecahan masalah.

2.3 Tujuan dan Manfaat pelatihan

2.3.1 Tujuan Pelatihan

a. Meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia tentang pesaingan dan

kebudayaan asing yang merupakan hal terpenting untuk menjamin

keberhasilan dalam persaingan bebas.

b. Membantu memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dasar untuk

bekerja menggunakan teknologi baru.

c. Membantu karyawan memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim

untuk meningkatkan produk dan kualitas pelayanaan.

d. Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan inovasi, kreativitas dan

pembelajaran.

e. Memastikan keamanaan kerja dengan menyediakan cara baru bagi karyawan

untuk mendukung perusahaan ketika terjadi perubahan pada perusahaan

mereka.

f. Menyiapkan karyawan untuk menyetujui dan bekerja secara efektif dengan

rekan kerja terutama dengan kelompok minoritas (perempuan misalnya)

g. Pelatihan dimaksukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas

sumberdaya manusia (tenaga kerja) di suatu organisasi sehingga pada

akhirnya akan meningkatkan kinerja dari organisasi tersebut.

2.3.2 Manfaat pelatihan

Menurut pendapat saydam (1996, P.69) dikutip dari pendapat prof,

DR.S.P Siagian paling sedikit adapun manfaat dari pelatihan, antara lain :

a. meningkatkan produktivitas kerja perusahaan

b. terwujudnya hubungan kerja yang serasi antara SDM

c. mempercepat pengambilan keputusan yang tepat.

d. Meningkatkan semangat dan kegairahan kerja.

e. Komunikasi akan berjalan lebih efektif.

f. Meningkatkan rasa kekompakan dan suasana kekeluargaan dalam

perusahaan.

2.4 Web application basic

Web application atau web aplikasi web merupakan sistem web yang

mengijinkan user untuk mengeksekusi business logic dalam web browser.

Aplikasi web bisa juga diartikan sebagai sebuah situs(website) dimana input dari

user(navigasi dilakukan melalui situs dan data entry) akan mempengaruhi

kegiatan bisnis.

2.4.1 Intranet:

Berdasarkan referensi dari http://en.wikipedia.org/wiki/Intranet, intranet

merupakan jaringan dalam suatu organisasi yang menggunakan teknologi

internet dan protocol tetapi hanya dapat diproses oleh orang tertentu, seperti

karyawan dari suatu perusahaan.intranet disebut juga jaringan pribadi.

2.4.2 Internet:

Berdasarkan referensi dari http://en.wikipedia.org/wiki/Internet, internet

merupakan jaringan yang menghubungkan jaringan-jaringan komputer di dunia

dan tersedia untuk umum.

2.4.3 Hypertext protocol(HTTP)

Merupakan sebuah protocol khusus yang menetapkan bagaimana bentuk

browser dan bagaimana cara mengirimkan pesan pesan ke web browser. Dengan

kata lain, HTTP merupakan penghubung antara web browser dengan web

server.HTTP secara umum menggunakan internet protocol yang di dalamnya

terdapat protocol-protocol spesifik terhadap jenis-jenis informasi yang

ditampilkan.

HTTP bersifat “connectionless” karena ketika pesan di laksanakan , dana

setelah semua dokumen telah ditransfer,connection antara client dan server akan

di akhiri.

2.4.4 Hypertext Markup Languange(HTML)

HTML merupakan sebuah “tag languange” yang didasarkan pada

Standard Generalized Markup Languange(SGML) yang digunakan untuk

menggambarkan isi dan bentuk visual halaman web.

HTML mengandung tag yang mendefinisikan bagaimana text di bentuk

pada layar dengan adanya font,size,color, dan sebagainya.beberapa tag menunjuk

pada image yang terdapat pada tampilan seperti halnya HTTP.HTML juga

merupakan penyusun dari standar yang di atur World Wide Web Consortium

(W3C).

HTML bersifat static,dimana dasarnya setelah semua dokumen ditransfer

dan connection di putuskan oleh server ,HTML akan bersifat static dengan kata

lain tak akan berubah sampai terjadi connection lagi dengan server.

2.5 Apache web server

Berdasarkan referensi dari http://www.apache.org, bahwa web server

adalah aplikasi yang dijalankan pada sebuah server yang fungsinya adalah untuk

menyediakan halaman bagi sebuah situs web. Apache adalah sebuah program

HTTP daemon (HTTP), yang berfungsi sebagai program yang dijalankan pada

proses back ground. Apache Web Server memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Apache web server handal dan flexible serta memenuhi standar dari

HTTP/1.1

2. Dapat di konfigurasi dan diperluaskan dengan model third party.

3. Dapat diubah-ubah dengan modul-modul yang menggunakan Apache

module Api.

4. Pada Apache web server juga disediakan source code yang bersifat open

source.

5. Dapat dijalankan pada windows NT/9X,Netware 5.X, OS/2 dan

kebanyakan versi Unix, dan juga beberapa system operasi yang lain.

2.6 PHP Hypertext Processor (PHP)

Berdasarkan referensi dari http://www.php.net, dijelaskan bahwa php

adalah bahasa script untuk pengembangan web dan dapat digabungkan ke dalam

HTML. PHP bersifat open source dan banyak digunakan untuk pengembangan

web. Script PHP digunakan pada :

1. Server Side Scripting

Merupakan target utama dari PHP. Agar PHP dapat berjalan pada

bagian ini maka perlu diperhatikan 3 hal yaitu PHP paser (modul Server

atau CGI), web server dan web browser. Agar Script PHP dapat diakses

melalui web browser maka web server perlu dijalankan dengan PHP

terinstalasi.

2. Command Line Scripting

Melalui command line scripting , PHP Script dapat dijalankan tanpa

perlu menggunakan web server atau browser. Dalam menggunakan

command line scripting, dibutuhkan PHP parser (modul Server atau

CGI).

3. Writing Client Side GUI Application

Dengan menggunakan fitur yang disediakan oleh PHP seperti PHP-

GTK dapat di bangun aplikasi yang menggunakan interface GUI pada sisi

client.

Adapun kelebihan dari pemakai PHP terhadap ASP adalah

1. PHP dapat digunakan pada beberapa system operasi seperti Linux, Varian

Unix, Microsoft Windows, MAC OS X, dan RISC OS.

2. Selain itu PHP juga di dukung oleh beberapa web server seperti Apache,

Microsoft Internet, Information Server, Personal Web Server, Netscape dan

IPlane Server, Oreilley Website Pro Server, Caudium, Xitami, dan Omni

HTTPd.

3. Dapat berfungsi sebagai CGI Prosessor.

4. PHP juga mendukung banyak jenis database. Adapun jenis database yang di

dukung adalah :

Adabas D Ingres Oracle ( OC 17 and OC 18 )

Dbase InterBase Ourimos

Empress FrontBase PostgreSQL

FilePro (read-only) mSQL Solid

Hyperwave Direct Ms-SQL Sybase

IBMDB2 MySQL Velocis

Informix ODBC Unixdbm

5. PHP juga mendukung komunikasi dengan service-service lainnya dengan

menggunakan protokol seperti IMAP, POP3, HTTP, dan COM.

2.7 Database Management System (DBMS)

Database adalah kumpulan data-data dan deskripsi data tersebut yang

berelasi secara logis.dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu

organisasi

Menurut pengertian-pengertian di atas database management system

adalah software sistem yang memperbolehkan user untuk mendefinisikan,

membuat, memaintain dan mengkontrol akses ke database. Software yang

berinteraksi dengan aplikasi user dan database.

2.7.1 Structured Query Languange(SQL)

SQL merupakan bahasa standard yang umum di gunakan untuk DBMS

dalam pendefinisian maupun manipulasi database. SQL terdiri atas DDL(Data

Definition Languange) dan DML(Data Manipulation Languange)

DDL merupakan bahasa yang memperbolehkan user atau database

administrator untuk menggambarkan dan memberi nama entity, atribut dan

relationship yang di perlukan untuk aplikasi, bersama dengan integritas yang

terasosiasi dan batasan-batasan keamannan

DML merupakan bahasa yang menyediakan satu set operasi untuk

medukung dasar-dasar operasi manipulasi data yang ada di database.

2.7.2 Mysql

Berdasarkan referensi dari http://www.mysql.com , Mysql merupakan

relational database management system yang bersifat open source, dan dapat di

terapkan pada segala level,baik dalam development level maupun dalam

enteprise level.

Keunggulan Mysql:

1. Open source

2. Gratis

3. Cepat dan mudah di gunakan

4. tersedia berbagai macam versi untuk berbagai macam sistem operasi.

5. datanya portabel

2.8 System Development Life Cycle(SDLC)

Berdasarkan http://en.wikipedia.org/wiki/System_Development_Life_Cycle,

System Development Life Cycle adalah proses dalam mengembangkan software

melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan maintaince. SDLC adalah

pemecahan masalah dengan cara pendekatan sistem. SDLC terdiri atas fase-fase :

- feasibility studies

- Analisis

- Desain

- Implementasi

- Testing

- User guide

- Evaluasi

Berdasarkan pendapat Timothy C Lethbridge dan Robert Laganiere (2002,

P.402)

1. Waterfall model

pengembangan system aplikasi secara bertahap dimana tahap yang

pertama harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum dimulainya tahap

berikutnya. Dalam waterfall model memungkinkan kita untuk kembali ke

tahap sebelumnya, jika terjadi kesalahan atau hasil kurang diharapkan.

2. Spiral Model

Pengembangan sistem aplikasi secara incremental yang melingkupi

prototyping pendekatan iterative dalam pengembangan software. Model ini

memungkinkan kita memulai project lebih awal dengan mengembangkan

prototype kecil, dimana,dari prototype ini dapat di kumpulkan requirement

yang dibutuhkan.

3. The phased-release model

Pengembangan sistem aplikasi dimana setelah pengumpulan data, tahap-

tahap proyek dipecah menjadi sub-sub projek.

4. The evolutionary

Pengembangan sistem aplikasi secara incremental, dimana tahap

selanjutnya dapat berjalan sebelum tahap saat ini selesai.

5. The concurrent engineering model

Pengembangan sistem aplikasi dimulai dengan perencanaan, kemudian

system aplikasi dibagi menjadi beberapa bagian yang terpisah, dengan setiap

bagian dikerjakan oleh team yang terpisah. Setelah semua bagian selesai,

maka setiap bagian akan diintegrasikan.

2.9 Object Oriented Sotfware Engineering (OOSE)

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Object-

oriented_software_engineering, object oriented software engineering adalah

teknik software design yang di gunakan untuk mendesain software dengan object

oriented programming

2.9.1 Object

Menurut pendapat Timothy C Lethbridge dan Robert Laganiere

(2002, P.30) object adalah sekumpulan data terstruktur dalam system software

yang berjalan. Objek dapat melambangkan apa saja yang dapat

diasosiasikan dengan property dan behaviour. Property adalah karakteristik objek

yang menggambarkan keadaan sekarang. Sedangkan behaviour adalah cara objek

beraksi dan berinteraksi dalam upaya mengubah keadaannya.

2.9.2 Class

Menurut pendapat Timothy C. Lethbridge dan Robert Laganiere

(2002, P.31)adalah unit data abstraksi didalam program yang objek oriented.

Secara spesifik class adalah modul software yang melambangkan dan

mendifinisikan satu set objek yang sama.

2.9.3 Object Oriented Programming

Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_programming,

object oriented programming adalah paradigma pembuatan program yang

beranggapan bahwa program computer tersusun berdasarkan sekumpulan unit

atau object, dimana tiap object dapat menerima data, memproses data, dan

mengirimkan data ke object lain

2.9.4 Object Orinted Analysis Design (OOAD)

Object Oriented analysis menurut pendapat Grady Booch(1994,

P.39),object oriented analisis adalah sebuah metode analisis yang memeriksa

kebutuhan-kebutuhan dilihat dari sisi class dan object yang di temukan dalam

domain masalah

Object Oriented Analysis menurut pendapat Jeffrey L Whitten(2001,

P.170),object oriented analisis adalah teknik model driven yang mengintegrasi

data dan proses menjadi suatu bentuk yang di sebut object.

Object Oriented Design Menurut Grady Booch (1994, P.39) merupakan

sebuah metode desain yang mencakup dekomposisi yang berorientasi object dan

notasi untuk melukiskan model fisikal dan logical,static dan dinamik dari system

yang sedang dirancang.

Object Oriented Design Menurut pendapat Jeffrey L Whitten (2001,

P.401),object oriented design digunakan untuk memperbaiki definisi dari

kebutuhan object yang telah diidentifikasi sebelumnya pada saat analisis dan

definisi desain object.

Menurut pengertian diatas Object oriented analisis dan design adalah

metode analisis dan design yang berorientasi pada object dalam menentukan

model fisikal, model logical dalam domain masalah yang ada.

2.10 Pengertian UML

Menurut Sri Dharwinyanti dan Romi Satria Wahono, Unified Modelling

Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam

industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti

lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification,

dynamic behavior, dan model management. Main concepts bisa kita pandang

sebagai term yang akan muncul pada saat kita membuat diagram. Dan view

adalah kategori dari diagram tersebut.

Kegunaan UML:

1. UML sebagai bahasa visualisasi di gunakan untuk merancang suatu

model yang dapat dibaca oleh banyak orang dengan pengertian yang sama

2. UML sebagai bahasa pendefinisian digunakan untuk mendefinisikan

dengan rinci seluruh hasil analisis, desain, dan implementasi yang harus di

lakukan dalam pengembangan system.

3. UML sebagai bahasa perancangan digunakan untuk merancang model

yang di kembangkan oleh bahasa pemprograman yang berbeda beda.

4. UML sebagai bahasa dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan

arsitektur system beserta perinciannya, unsur-unsur yang di butuhkan dalam

pengembangannya,serta perencanaan dan implementasi proyek secara

keseluruhan dengan symbol symbol yang mudah di mengerti

UML mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut: reusability(modul

dapat di gunakan kembali), meniru pemikiran manusia terhadap suatu object

dalam kehidupan sehari hari, serta kemampuan untuk melokalisasi masalah.

Karena kelebihan itulah UML lebih banyak digunakan daripada SDLC.

2.11 Diagram UML

2.11.1 Use case diagram

Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.

Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan

sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke

sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang

berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun

requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan

merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai

bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case

yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include

dieksekusi secara normal.

Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain,

sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar

fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use

case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar

use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari

yang lain.

Contoh Use case diagram dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Use Case Diagram

2.11.2 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika di inisiansi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan,

asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut

3. Metoda

Hubungan Antar Class:

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class

yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui

eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari

class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan

menambahkan fungsionalitas baru,sehingga ia disebut anak dari class yang

diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari

satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan

menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

Contoh class diagram dapat di lihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Class diagram

2.11.3 Sequence diagram

Menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem

(termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal

(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event

untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger

aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal

dan output apa yang dihasilkan.

Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message

digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase

desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali

dengan diterimanya sebuah message.

Contoh sequence diagram dapat di lihat pada gambar 2.3

Gambar 2.3 sequence diagram

2.12 Unified Process

Unified Process (UP) merupakan hasil kerja sama dari The Three Amigos

(Grady, Tim Booch, Tim Rumbaugh dan Ivar Jacobson). Inti dari Unified

Process adalah objectory Process, merupakan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan Rational ketika mereka bergabung dengan Ivar jacobson’s objectory

organization beberapa tahun lalu. Rational mengganti tool yang akan digunakan

oleh perusahaan tersebut. Unified Process versi awal versi 5.0 resmi diluncurkan

pertama kali pada bulan Desember 1998.

Unified process sangat berbeda dengan metode waterfall yang

mengharuskan pengembang mengerjakan setiap tahap sampai benar-benar selesai

baru dilanjutkan dengan tahap berikutnya Unified Process memungkinkan untuk

mengerjkan setiap tahap secara parallel, maksudnya meskipun satu tahap belum

selesai dikerjakan tetapi tahap berikutnya sudah bisa dikerjakan jika dirasakan

perlu.

Unified Process merupakan proses iterasi yang akan mengidentifikasikan

empat fase dalam setiap proyek pengembangan system selama masa

pengembangan, proyek melalui fase insepsi, fase elaborasi, konstruksi, serta fase

transisi. Masing-masing fase berisi satu atau lebih iterasi dimana mungkin saja

dihasilkan sesuatu yang sudah pasti bisa digunakan tapi belum lengkap.

Unified Process merupakan sebuah process produk yang dikembangkan

dan dikelola oleh Rational Software. Unified Process menyediakan panduan bagi

semua aspek dalam proyek software. Unified Process tidak mengharuskan

dokumentasi dari aktivitas yang dilakukan secara spesifik. Unified Process

menyediakan informasi dan panduan bagi user untuk memutuskan hal-hal yang

relevan bagi organisasi.

2.12.1 Kelebihan Unified Process

Kelebihan yang dimiliki Unified Process dibandingkan dengan waterfall model :

a. Unified Process berdasarkan pada prinsip-prinsip rekayasa software yang

sudah dibuktikan, yang ditandai dengan adanya iterasi, proses yang

berbasiskan requirement, dan pendekatan arsitektur dasar dalam

pengembangan system.

b. Unified mempunyai beberapa mekanisme seperti mengerjakan prototype

pada akhir setiap iterasi, go / go-no decision pada setiap akhir fase, dengan

meningkatkan peran pihak manajemen dalam proses pengembangan.

c. Rational membuat dan terus pengembangkan serta perbaikan sebagai sebuah

investasi penting dalam Unified Process

2.12.2 Kelemahan Unified Process

Unified Process mempunyai banyak keunggulan di bandingkan dengan waterfall

model, tetapi tetap saja masih mempunyai kekurangan dibandingkan dengan

waterfall . Kelemahan Unified Process adalah :

a. Unified Process merupakan proses pengembangan software. Unified Process

tidak dapat men-cover seluruh proses pengembangan.

b. Unified process tidak menekankan proses pengembangan multi-project,

seperti pemodelan arsitektur organisasi, sehingga tidak bisa digunakan

kembali untuk proyek lain.

c. Unified Process lemah dalam hal pengaturan, pengukuran, penggunaan,

pengelolaan sumber daya dan uji coba

2.13 Conceptual web diagram

Berdasarkan http://en.wikipedia.org/wiki/diagram diagram adalah

representasi visual terstruktur dari konsep yang digunakan manusia dalam suatu

aktivitas.

Berdasarkan pengertian diatas maka conceptual web diagram adalah

representasi visual terstruktur dari aktivitas yang dilakukan dalam suatu sistem

web. Contoh conceptual web diagram terdapat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 conceptual web diagram