bab iii metode penelitian

26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Research is a systemic attempt to provide answers to questions. Such answer may be abstract and general as is often the case in basic research or they may be highly concrete and spesific as is often the case in applied research. (Tuckman 1978: 1 dalam Sarwono). Dari definisi penelitian di atas secara singkat penelitian dapat diartikan sebagai cara-cara yang sistematis untuk menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Dengan demikian, penelitian sendiri merupakan suatu bentuk kata kerja yang dilakukan dengan rosedur tertentu. Suharsini Arikunto (1992) dalam Sarwono, menjelaskan setidaknya ada beberapa jenis penelitian berdasarkan tujuan, pendekatan, bidang ilmu dan tempat atau latar serta kehadiran variabel. Jika dilihat dari tujuannya ada tiga jenis penelitian, yaitu penelitian eksploratori, penelitian verifikatif dan penelitian pengembangan. Penelitian eksploratori digunakan untuk mencari jawaban mengapa kejadian-kejadian tertentu muncul. Penelitian verifikatif digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya. Sedangkan penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan model atau hal-hal yang inovatif. Dengan demikian penelitian ini dapat dimasukkan dalam penelitian verifikatif dan

Upload: dn-angel

Post on 16-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Jenis PenelitianResearch is a systemic attempt to provide answers to questions. Such answer may be abstract and general as is often the case in basic research or they may be highly concrete and spesific as is often the case in applied research. (Tuckman 1978: 1 dalam Sarwono). Dari definisi penelitian di atas secara singkat penelitian dapat diartikan sebagai cara-cara yang sistematis untuk menjawab permasalahan yang sedang diteliti. Dengan demikian, penelitian sendiri merupakan suatu bentuk kata kerja yang dilakukan dengan rosedur tertentu.Suharsini Arikunto (1992) dalam Sarwono, menjelaskan setidaknya ada beberapa jenis penelitian berdasarkan tujuan, pendekatan, bidang ilmu dan tempat atau latar serta kehadiran variabel. Jika dilihat dari tujuannya ada tiga jenis penelitian, yaitu penelitian eksploratori, penelitian verifikatif dan penelitian pengembangan. Penelitian eksploratori digunakan untuk mencari jawaban mengapa kejadian-kejadian tertentu muncul. Penelitian verifikatif digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya. Sedangkan penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan model atau hal-hal yang inovatif. Dengan demikian penelitian ini dapat dimasukkan dalam penelitian verifikatif dan pengembangan. Hal ini karena selain mencoba meneliti ulang atas hasil temuan penelitian sebelumnya juga dimaksudkan untuk mengembangkan implementasi e-government ke arah yang lebih baik.Sedangkan jika dilihat dari tempat/ latarnya, penelitian dibagi menjadi tiga jenis yaitu penelitian laboratorium, penelitian lapangan, dan penelitian perpustakaan. Penelitian laboratorium biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta. Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmu-ilmu sosial yang mana secara langsung terjun ke dalam fenomena yang terjadi. Sedangkan penelitian perpustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan melakukan kajian terhadap literatur, buku-buku, jurnal maupun hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian lapangan dan perpustakaan. Karena selain melakukan penelitian secara langsung di kantor-kantor kelurahan dan/ desa peneliti juga melakukan kajian terhadap beberapa literatur dan referensi yang berkaitan dengan e-government dan kinerja pegawai.Sementara itu, jika dilihat dari kehadiran variabelnya penelitian ini dapat dikategorikan berdasarkan atas obyeknya. Apakah penelitian itu obyeknya masa lalu, masa kini atau masa depan. Penelitian yang obyeknya menggunakan masa lalu dan masa kini disebut juga penelitian deskriptif. Sedangkan penelitian yang obyeknya masa depan disebut juga penelitian eksperimen. Dengan demikian penelitian ini dapat dimasukkan dalam jenis penelitian deskriptif karena obyeknya adalah masa kini yakni e-governement dan kinerja pegawai. Selain itu, secara umum penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kausal-komparatif. Hal tersebut karena penelitian ini bertujuan dan berusaha menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Sangat jelas bahwa penelitian ini berusaha mengetahu adakah pengaruh implementasi e-government terhadap kinerja pegawai kantor kelurahan dan/ desa.

3.2 Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan di kantor-kantor desa dan/ kelurahan di wilayah Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Kecamatan Nguter sendiri secara geografis merupakan daerah dataran rendah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kecamatan Sukoharjo Sebelah Barat:Kecamatan Tawangsari sebelah Barat : Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri Sebelah Tmur : Kecamatan Bendosari

3.3 Populasi dan Sampel3.3.1PopulasiPopulasi merupakan sekumpulan objek/subjek yang dapat berupa orang, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi di sekeliling kita. Seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek tersebut juga merupakan populasi selain jumlah dari suatu objek/subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2011: 117) bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pegawai kantor kelurahan dan/ desa di wilayah kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo baik itu pegawai negeri sipil maupun tenaga honorer. Hal ini karena semua yang bekerja di lingkungan kantor desa dan/ kelurahan dapat dikatakan sebagai pegawai. Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo sendiri terbagi dalam 16 desa, antara lain Desa Nguter, Desa Baran, Desa Lawu, Desa Daleman, Desa Tanjung, Desa Pondok, Desa Kepuh, Desa Kedungwinong, Desa Plesan, Desa Celep, Desa Juron, Desa Serut, Desa Tanjungrejo, Desa Jangglengan, Desa Pengkol, Desa Gupit.Berdasarkan PP No. 72 Tahun 2005 tentang desa, untuk jumlah pegawai dan struktur pemerintahan desa disesuaikan dengan budaya dan kondisi di wilayah masing-masing. Secara umum desa-desa di wilayah kecamatan Nguter, kabupaten Sukoharjo memiliki struktur organisasi yang sama. Dalam pemerintahan desa terdapat 1 orang kepala desa, 1 orang sekretaris desa, dan 4 orang sebagai kaur (kepala urusan) atau kasie (kepala seksi), yang biasanya terdiri dari kaur umum, kaur keuangan, kaur kesejahteraan masyarakat dan kaur pemerintahan. Sehingga total pegawai untuk setiap kantor desa berjumlah 6 orang. Dengan demikian jika dikalikan dengan jumlah desa di wilayah kecamatan Nguter akan terdapat kurang lebih 96 pegawai yang menjadi populasi dalam penelitian ini.

3.3.2SampelMenurut Sugiyono (2011: 118) menyatakan bahwa Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan demikian sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek dalam penelitian, dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi.Dalam penelitian ini sendiri sampel yang digunakan adalah seluruh populasi atau berjumlah 96 orang. Hal ini seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai kantor desa di wilayah Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo yakni berjumlah 96 orang. Sehingga tidak perlu dilakukan penghitungan sampel untuk mengurangi jumlah populasi karena populasi berjumlah kurang dari 100.

3.4 Variabel PenelitianVariabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yakni variabel independent (independent variable) dan variabel dependen (dependen variable). Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi dan dal penelitian ini yang berperan sebagai variabel independen adalah implementasi e-government. Sedangkan yang berperan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai. Variabel independen (implementasi e-governement) pada penelitian ini diberi simbol variabel X. Sedangkan variabel dependen (kinerja pegawai) diberi simbol variabel Y.

3.5 Metode Pengumpulan DataPengumpulan data merupakan cara-cara yang dipergunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Dalam melakukan suatu penelitian perlu memlih teknik dan alat pengumpul data yang relevan untuk menjawab pokok permasalahan penelitian dan menjawab tujuan penelitian. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan Akdon (2008: 130) yang menjelaskan bahwa pengumpulan data sebagai teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melaui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya. Oleh karena itu, ada dua jenis sumber data dalam penelitian ini.

3.5.1Sumber DataDalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data skunder.a. Data PrimerData primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan. Yang termasuk data primer dalam penelitian ini adalah hasil kuisioner yang disebar kepada para responden, yakni pegawai kantor kelurahan dan/ desa.b. Data SkunderData sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer yang bersumber dari buku, jurnal, laporan tahunan, literature dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini digunakan beberapa data skunder, antara lain berbagai buku, jurnal, literatur, serta sumber-sember dari internet yang berhubungan dengan e-governement dan kinerja pegawai.

3.5.2Teknik Pengumpulan DataMenurut Ulber Silalahi (2009: 280) pengumpulan data adalah satu proses mendapatkan data empiris melalui responden dengan menggunakan metode tertentu. Dengan demikian pengumpulan data merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah penelitian dan memerlukan suatu teknik tertentu agar diperoleh data yang sesuai. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan dua metode yaitu metode angket (kuisioner) dan studi kepustakaan. 1. Metode Angket (Kuisioner)Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto 2002). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yakni kuesioner yang sudah tersedia jawabannya. Sehingga setiap responden tinggal menjawab pertanyaan yang ada sesuai dengan yang dia rasakan dengan jawaban yang telah disediakan. Kemudian skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiono, 2001). Dalam melakukan penelitian initerhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban pertanyaan diberi skor satu sampai dengan lima sebagai berikut :Jawaban angket penialaianSkor

Sangat tidak setuju (STS)1

Tidak Setuju (TS)2

Ragu-ragu (RG)3

Setuju (S)4

Sangat Setuju (SS)5

Tabel 3.1 Tabel Skala Likert

2. Metode Studi KepustakaanMetode kedua yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah metode studi kepustakaan. Metode setudi kepustakaan yakni mencari sumber-sumber data dan informasi dari berbagai referensi berupa literatur, buku-buku, jurnal maupun dari sumber internet. Pada metode ini peneliti menggunakan berbagai literatur yang berhubungan dengan implementasi e-government dan kinerja pegawai.

3.6 Teknik Pengambilan SampelSetelah mengetahui populasi penelitian langkah selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian. Sampel penelitian dapat diperoleh melalui teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel merupakan cara-cara yang digunakan untuk menentukan sampel dari populasi penelitian. Selain itu Arikunto (2010: 134) menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan sampel adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili karakteristik populasi. Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dikarenakan jumlah populasi penelitian ini kurang dari 100 dalam menentukan sampel pada penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik Nonprobability Sampling dimana teknik sampel yang digunakan yaitu Sampling Jenuh. Teknik ini peneliti gunakan karena semua anggota populasi dijadikan sampel oleh peneliti, serta untuk membuat tingkat kesalahan agar tidak terlalu besar. Sugiyono (2011: 124) menyatakan bahwa Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dengan demikian, untuk penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak jumlah populasi penelitian yakni seluruh pegawai desa di wilayah Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 96 orang.

3.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas3.7.1Uji ValiditasUji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini untuk melakukan uji validitas digunakan rumus korelasi product moment. Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen (Arikunto, 1999: 144). Dalam menentukan validitas kuisioner pada penelitian ini, seperti keberhasilan implementasi e-government dan kinerja pegawai, maka digunakan rumus Korelasi Product Moment yaitu:

Di mana : = Koefisien validitasn = Banyaknya subjekX = Nilai pembandingY = Nilai dari instrumen yang akan dicari validitasnyaSelanjutnya hasil dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan a = 5 %, jika rxy > rtabel maka alat ukur dinyatakan valid.

3.7.2Uji ReliabilitasUji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach secara umum sebagai berikut:

Keterangan:

Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat.

3.8 Definisi Konseptual dan Definisi OperasionalDefinisi konseptual adalah menjelaskan konsep dengan kata-kata atau kata-kata yang sudah dipahami pembaca. Definisi atau konsep-konsep ini biasanya telah tercantum dalam kamus. Konsep ini biasanya masih memiliki penafsiran yang berbeda-beda dan sulit diukur karena masih bersifat abstrak bagi pembaca dan peneliti. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel penelitian yang masih berupa definisi konseptual yang mana masih bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami pembaca. Adapun beberapa variabel-variabel dalam penelitian ini yang masih sangat bersifat abtrak atau konseptual, antara lain definisi implementasi e-government dan kinerja pegawai.Untuk melakukan penelitian tidak cukup jika hanya berhenti pada definisi konseptual. Konsep-konsep tersebut perlu dioperasionalkan agar dapat diukur dengan skala tertentu. Definisi operasional menyatakan bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator yang menunjukkan konsep dimaksud. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa definisi konseptual dan definisi operasional merupakan dua hal yang saling berhubungan. Definisi operasional merupakan kelanjutan daripada definisi konseptual yang mana merupakan definisi yang memuat indikator-indikator kensep yang menyebabkan konsep tidak bersifat abstrak dan dapat diukur dengan skala tertentu oleh peneliti. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran dalam memahami istilah-istilah dalam penelitian ini, maka peneliti akan menjelasakan definisi-difinisi dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini. Agar nantinya terjadi kesamaan landasan berfikir antara peneliti dan pembaca. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain:

1. Implementasi e-governmentMenurut pemerintahan New Zeland (dalam Sinembela: 2011), E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi. Sedangkan yang dimaksud dengan implementasi e-government adalah pelaksanaan dan pengembangan e-government itu sendiri.Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan implementasi e-government adalah segala bentuk pelaksanaan program-program e-government yang berupa pemanfaatan segala bentuk teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan kantor desa dan/ kelurahan wilayah kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.2. Kinerja PegawaiMenurut Mangkunegara (2004: 67) kinerja adalah Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan yang dimaksud kinerja pegawai dalam penelitian ini adalah hasil kerja dari kemampuan seorang pegawai kantor desa/ kelurahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan amanah yang diembannya.

3.9 Tabel Operasional VariabelSetelah sebelumnya variabel-variabel penelitian dioperasionalkan dalam bentuk yang lebih konkret, untuk mengetahui lebih jelas mengenai indikator-indikator dan sub indikator dalam variabel penelitian ini dapat dilihat dalam tabel operasional variabel berikut ini:

NoVariabelIndikatorSub IndikatorUkuranSkala

1E-Government(United Nation)Kerangka HukumDasar Hukum ProgramOrdinalLikert

InfrastrukturSarana

Prasarana

Kekuatan SDMPengadaan SDM

Pelatihan Pegawai

KoordinasiKerjasama

PrivasiKepercayaan masyarakat

KeamananKeamanan data dan informasi

Pelayanan PemerintahPelayanan kepada masyarakat

Kualitas layanan dari pemerintah

2Kinerja Pegawai(Fayol)KualitasProduktifitas kerjaOrdinalLikert

Kualitas kerja

KuantitasKemampuan pegawai

Waktu yang digunakan bekerja

Proses pekerjaan

Kelompok KerjaKerjasama antar personal

Kekompakan organisasi

InovasiInovasi pegawai

KebebasanKepuasan kerja

Pencapaian targer atau sasaran

Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel

3.10 Teknik Analisis DataDalam melakukan sebuah penelitian, setelah semua data terkumpul maka data haruslah segera dianalisis atau diolah. Tidak akan berarti apa-apa jika data yang telah terkumpul secara valid dan reliabel tidak segera dianalisis. Sehingga analisis data merupakan salah satu tahapan terpenting dalam sebuah penelitian serta dibutuhkan teknik atau cara-cara tertentu dalam melakukan analisis data.Sugiyono (2012:147) menyebutkan bahwa teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini analisis data akan menggunakan teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:148) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.Analisis pada penelitian ini terdiri dari dua teknik analisis antara lain:1. Analisis DeskriptifAnalisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana pengaruh implementasi e-government terhadap kinerja pegawai.2. Analisis Statistik (Analisis Asosiatif)Analisis statistik yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Dengan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan pengaruh kedua variabel linier, maka pengujian dengan hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik, karena teknik ini sesuai dengan data kuantitatif, yaitu data berbentuk angka.

3.11 Pengujian HipotesisPengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel dalam penelitian ini yaitu antara variabel independen (implementasi e-government) dengan variabel dependen (kinerja pegawai). Sedangkan pengujian hipotesis pada penelitian ini dimulai dengan penetapan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha), Uji korelasi dengan product moment, uji koefisien determinasi, uji signifikansi, dan uji regresi linear.

3.11.1Penetapan Hipotesi nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha)Hipotesis nol (Ho) merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel-variabel independen tidak mempunyai hubungan/ pengaruh yang signifikan dengan variabel dependen. Sedangkan Hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel-variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan adanya hubungan dan pengaruh yang signifikan atau tidaknya antara variabel independen yaitu implementasi e-government dengan variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja pegawai. Hipotesis yang dibentuk dari variabel-variabel tersebut adalah:Ho= Implementasi e-government tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.Ha= Implementasi e-government mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.

3.11.2Uji Koefisien Korelasi Product MomentTujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antar variabel X terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh implementasi e-government terhadap kinerja pegawai. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi product mement dari pearson dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: = Jumlah Koefisien korelasi n = Banyaknya subjekX = Variabel Independen (Implementasi e-government)Y = Variabel Dependen (Kinerja Pegawai)Langkah selanjutnya untuk mengetahui nilai koefisien korelasi r yang diperoleh signifikan atu tidak perlu dilakukan uji signifikansi. Uji signifikansi korelasi product moment dapat dilakukan secara langsung dengan mengkonsultasikan pada tabel r product mement pada tingkat kesalahan 5% dengan ketentuan, jika maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan jika maka Ho diterima dan Ha ditolak.Kemudian untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara dua variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi. Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Interval KoefisienTingkat hubungan

0,00-0,199sangat rendah

0,20-0,399rendah

0,40-0,599sedang

0,60-0,799kuat

0,80-1,000sangat kuat

Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

3.10.2Uji Koefisien DeterminasiDari penghitungan analisis korelasi dapat dilanjutkan untuk mengetahui koefisien determinasi. Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: Kd = Koefisien Determinasir = Koefisien Korelasi yang Dikuadratkan (Sugiyono, 2005:250)

3.10.3Uji SignifikansiUji signifikansi dilakukan untuk mengetahui apakah ada signifikasi pengaruh antara variabel independen (implementasi e-government) dengan variabel dependen (kinerja pegawai). Tingkat signifikan yang dipilih dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%) . Hal ini karena angka tersebut dinilai cukup mewakili pengaruh antara kedua variabel dan merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam penelitia n ilmu-ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 (5%) artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Uji signifikasi dapat dilakukan dengan rumus uji t, yaitu:

Di mana :t = nilai uji tr = koefisien korelasir= Koefisien determinasin = Banyak SampelSetelah dilakukan uji hipotesis (uji t) maka kriteria yang ditetapkan, yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel yang diperoleh berdasarkan tingkat signifikansi tertentu dan derajat kebebasan (df) = n-k.

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut :Ho diterima jika thitung t tabelHo ditolak jika thitung > t tabelApabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dan sebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen.

3.10.4Uji Regresi LinearUji regresi linear dilakukan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen jika nilai variabel independen diubah-ubah (dimanipulasi). Regresi linear secara sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kauasal antara sebuah variabel independen dengan variabel dependen. Rumus untuk melakukan uji regresi linear, yaitu:

Keterangan:Y= nilaii yang diprediksikana= konstanta (X=0)b= koefisien regresix= nilai variabel independenSedangkan untuk harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:n= Jumlah sampel (responden)X= Variabel independen (implementasi e-government)Y= Variabel dependen (Kinerja pegawai)

Daftar Pustaka

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka CiptaGhozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UndipSarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta Graha IlmuSilalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.Slamet, Y Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surakarta: UNS PressSugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta