bab iv analisis dan hasilthesis.binus.ac.id/doc/bab4/tsa-2010-0080 4.pdf · ... dan diskusi dengan...
TRANSCRIPT
93
76
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL
4.1 RUANG LINGKUP BISNIS (BUSINESS SCOPE)
Berdasarkan hasil arahan Bp. Hartono Atmadja, Managing Director Garudafood
Group, dan diskusi dengan tim pembenahan business process proyek (Samuel Triswandi-
Finance Director Garudafood Group, Robert Chandra-FA Division Head Garudafood, Yoyok
Indratmoko- IT Manager Garudafood Group), maka diperlukan inisiasi crash program dan
usulan implementasi IT project yang dapat membantu kendali operasional bisnis perusahaan,
dimana kondisi saat itu masih banyak proses dilakukan secara manual, rekap data sales yang
terlambat dan belum ada konsolidasi data sehingga top manajemen kesulitan dalam
memonitor aktivitas bisnis, pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan. Serta tidak
terkontrolnya stok bahan yang menyebabkan banyaknya bahan baku produksi yang tidak
dapat dimanfaatkan secara efektif dan terkontrol, seperti tidak adanya pengontrolan dalam
persediaan bahan baku, dan juga pada outlet outlet yang ada sering terjadi hasil produksi
menjadi tidak terjual, hal ini dikarenakan tidak adanya analisa dari hasil penjualan yang bisa
menentukan produk apa saja yang pada umumnya paling tinggi tingkat penjualan dan paling
rendah tingkat penjualannya pada outlet-outlet tertentu.
Dengan beberapa outlet yang tersebar dan memiliki unit produksi (kitchen) masing-
masing, yang bertujuan untuk lebih mendekatkan diri ke pelanggan dengan produk yang fresh
yang dihasilkan dari kitchen outlet setempat, maka diperlukan inisiasi IT Project baik
infrastruktur, hardware dan aplikasi yang dapat mendukung operasional bisnis perusahaan.
77
Pada tahapan business scope ini juga untuk mencari informasi sedetail mungkin tentang
perusahaan. Ada beberapa informasi penting yang diperoleh sebagai tahapan awal dalam
assessment, beberapa hal tersebut adalah:
Tabel 4.1 Business scope Atribute PT SIB
Business Scope Attribute
Definisi
Vision
“ Indonesia’s Top 2 Food and Beverage Company by 2015 “
Visi Garudafood Group untuk menjadi Perusahaan Makanan dan Minuman Dua Terbaik di tahun 2015
Mission
• Product Innovation and Expansion New Product Launching terus digulirkan dengan inovasi – inovasi produk dengan menyesuaikan kebutuhan/selera konsumen , harga kompetitif serta ketersediaan di masing-masing outlet. Dan terus berekspansi membuka outlet outlet baru.
• Quality, Service and Cleanliness Penyusunan standar baku untuk kualitas produk dan penerapan ISO sebagai tolok ukur untuk produsen makanan yang sehat/higienis dan berkualitas. Pemberian pelayanan yang baik pada konsumen dan kebersihan dari outlet dan produk harus selalu dijaga
• Operational Excellence Pelaksanaan operasional dan fungsi-fungsi terkait dalam bisnis Perusahaan harus mengacu kepada Cost Leadership dan Cost Innovation untuk meningkatkan daya saing produk dan profitabilitas Perusahaan.
Values (core belief) “Sukses itu lahir dari kejujuran, keuletan dan ketekunan yang diiringi doa “
Customer/markets Menengah ke atas dengan produk premium
Products/services Bakery : Bread and Cakes
Geography Domestik dan Regional
Strategic intent Rencana jangka panjang untuk mendukung operasional bisnis
78
Business Scope Attribute
Definisi
Sustainable competitive
Kemampuan, sumber daya, proses, daya saing yang sebagai nilai kompetitif bagi pelanggan, pesaing dan pangsa pasar.
• Outlet yang tersebar • Jalur distribusi yang cukup merata • Inovasi produk yang berkelanjutan • Jalur modern market cukup kuat
Dari tahapan awal Business Scope ini dapat diperoleh gambaran tentang PT.Sukses Inti Boga
mengenai visi, misi dan operasional bisnis perusahaan.
4.2 Position
4.2.1. IT Position
Kondisi pada saat awal PT.Sukses Inti Boga mengakuisisi PT.Jesslyn K Cakes , yang
berangkat dari family business , dan masih menjalankan bisnis Perusahaan secara manual,
artinya belum mengadopsi penggunaan sistem komputerisasi secara menyeluruh, pada
Sukses Inti Boga Strategic Themes
Tudung Group Vision: Indonesia’s Top 2 Food and Beverage Company by 2015
Innovation & Expansion
Quality, Service & Cleanliness
Operational Excellence
Live the Tudung Way
79
masing-masing outletnya masih menggunakan mesin Cash Register manual dan belum ada
konsolidasi data ke kantor pusatnya. Sedangkan untuk kegiatan seperti, penghitungan gaji,
penjadualan, dan pembuatan laporan masih menggunakan aplikasi Microsoft Office seperti
Microsoft Excel dan Microsoft Word. Untuk absensi karyawan masih dengan menggunakan
punch card, untuk mendukung kegiatan penyebaran dan pertukaran informasi dan komunikasi
dengan pihak external masih menggunakan facsimile dan email public, belum ada email
internal sebagai sarana komunikasi antar bagian. Hal ini menyebabkan perlunya proses
penginputan ulang pada bagian-bagian tertentu untuk pemrosesan lebih lanjut.
Portfolio aplikasi yang berjalan saat ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Portfolio Aplikasi Saat ini
STRATEGIC
HIGH POTENTIAL
KEY OPERATIONAL ( ) POS Cash Register
SUPPORT (*) MS Office 2000/2003 ( ) Public email
(*) Aplikasi yang sedang berjalan saat ini ( ) Aplikasi yang sedang berjalan dan perlu ditingkatkan
Dari data tersebut dapat kita gambarkan bahwa sumber daya teknologi informasi pada
PT Sukses Inti Boga pada saat awal akuisisi masih sangat minim. Sumber daya manusia untuk
divisi teknologi informasi juga tidak ada, hal ini dipengaruhi oleh sikap perusahaan
sebelumnya yang belum melihat peluang pemanfaatan SI/TI untuk menghasilkan keunggulan
kompetitif yang mampu menunjang operasional bisnis perusahaan.
80
Tabel berikut menggambarkan kondisi awal IT pada saat proses akuisisi PT.Jesslyn K
Cakes oleh PT.Sukses Inti Boga :
Tabel 4.3 Kondisi Awal IT pada PT Sukses Inti Boga
IT Position Jumlah Keterangan Person IT Belum ada Organisasi IT belum ada, aktivitas
penanganan kerusakan/troubleshoot, perangkat dibawa ke vendor IT
Inventory IT Desktop PC (Intel(R) Pentium(R) 4 CPU 2.26GHz
12 unit
Cash Register Manual Samsung 650A
17 unit
Printer LX 300 3 unit Printer LQ-2170 2 unit Aplikasi/ Software Microsoft Office 2003
4.2.2 Value Chain Analysis
Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas bisnis perusahaan yang terbagi
menjadi dua kelompok aktivitas perusahaan yaitu aktivitas primer dan aktivitas pendukung.
Pada aktifitas pendukung (firm infrastruktur), khususnya untuk outlet milik PT. SIB sendiri,
ada beberapa tipe outlet ,yaitu :
Tabel 4.4 Tipe-tipe Outlet PT Sukses Inti Boga (milik sendiri)
Type Outlet Keterangan Jumlah
Outlet saja (O) Outlet yang hanya menjual produk jadi 6 unit
Outlet + Kitchen (O+K) Outlet yang menjual produk jadi, dan berproduksi dari adonan WIP/tepung/ adonan dari Central Kitchen
10 unit
Outlet + Central Kitchen (O+K+CK)
Outlet yang menjual produk barang jadi, memasak adonan dan menyediakan adonan sebagai bahan baku adonan ke Outlet (O+K)
1 unit di Pabrik dan kantor Pusat
PT.SIB
17 outlet
81
Dari 3 (tiga) jenis outlet di atas, maka Outlet Central Kitchen akan mensupply
kebutuhan bahan baku adonan tepung/WIP ke outlet-outlet yang memiliki unit produksi
(kitchen). Sedangkan outlet yang khusus menjual item finish goods akan mendapatkan supply
dari outlet terdekat (yang memiliki unit produksi) atau dari central kitchen , yang sudah
ditentukan dari area dan jaraknya.
Gambar 4.1 Alur Supply Bahan Antar Outlet
82
Dari 3(tiga) jenis outlet tersebut maka proses supply bahan mulai dari supplier ke outlet dan
selanjutnya ke customer dapat digambarkan sebagai berikut :
Dengan rantai nilai dari PT. Sukses Inti Boga (lihat gambar 4.2), dapat digambarkan
dibawah ini :
Gambar 4.2 Alur Proses Bisnis PT.SIB
83
Inbound Logistic Operational Outbond Logistik Marketing and Sales ServicePendataan masuknya bahan baku Pengolahan Bahan Baku Penyimpanan hasil produksi Promosi produk di tiap outlet Training center
Pencatatan masa kadaluarsa bahan baku
Perawatan Mesin Operasional Pengiriman ke tiap tiap outlet Pembuatan banner atau spanduk Layanan Keluhan pelanggan
Delivery Bahan baku ke PabrikQuality Contol pada proses pembuatan
Penarikan hasil produksi yang melewati masa berlaku
Pembuatan promo untuk customerFranchise Long Term Partnership Program
Penyimpanan Bahan Baku yang standar dan effisien
Pengolahan l imbah produksiMengiklankan kepada beberapa media ( radio, cetak)
Peluang kerja sama franchise
Pengendalian PersediaanPengukuran bahan baku saat produksi
Proses pemasaran franchise
Pengepakan hasil produksi Market Research and Sales Analysis
Engineering, ITPPIC, Sales Operation
Personnel, Recruitment, TrainingPayroll, Compensation & Benefit
Prim
ary Act
ivitie
s
68 Outlet : 17 outlet dgn unit produksi/ kitchen1 Kantor Pusat : Pabrik/Central Kitchen
Legal, Finance & Accounting
Firm Infrastructure
Supp
ort Act
ivitie
s
Industrial Relation, Public Relation
Product and Technology Development
Human Resource Management
Procurement Vendor Management & EvaluationContracting and Central Procurement
Strategic Sourcing : Raw Material & Packaging Material
R&D, Production, Formulation
Value Added ‐Cost
= MARGIN
Gambar 4.3 Value Chain PT Sukses Inti Boga
84
Aktivitas Primer/ Utama :
1. Penanganan dan Penyimpanan Bahan Baku( inbound logistic)
Aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan bahan baku dan bahan
pembantu dari supplier, penyimpanan bahan ke gudang, penanganan
material, pencatatan masa kadaluwarsa bahan pergudangan, pengendalian
persediaan, penjadualan kendaraan pengangkut, pengembalian barang
kepada pemasok.
2. Operasional (produksi pembuatan barang, perakitan)
Aktivitas yang menyangkut pengubahan masukan menjadi produk akhir,
seperti pengolahan bahan baku, formulasi, pengemasan, inspeksi/ quality
control, pemeliharaan alat-alat dan pengoperasian fasilitas.
3. Penanganan dan Penyimpanan bahan jadi (outbond logistic)
Aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan
pendistribusian fisik produk kepada pembeli, seperti pengiriman bahan
dan formula premix ke unit produksi outlet, pergudangan barang jadi,
pengoperasian kendaraan pengirim, pengolahan pesanan, dan penjadualan.
4. Penjualan dan Pemasaran (marketing dan sales)
Aktivitas yang menyangkut penyediaan sarana agar pembeli dapat
membeli produk dan aktivitas yang mempengaruhi pembeli agar mereka
mau membelinya, seperti promosi produk di tiap outlet, pemasangan
banner/spanduk/periklanan, penyediaan SPG/wiraniaga, penetapan harga
dan diskon di tiap outlet.
5. Pelayanan purna jual (service)
85
Aktivitas yang menyangkut penyediaan layanan untuk memperkuat atau
menjaga nilai produk, seperti training center di kantor pusat, layanan
keluhan pelanggan, peluang kerja sama/ franschise dan partnership.
Akitifitas Pendukung :
1. Infrastruktur Perusahaan : management dan administrative services seperti
kantor pusat dan outlet, manajemen support , akutansi, keuangan, legal.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia : Human Resource Management
seperti penerimaan, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia (HR),
people development (training), industrial relation (IR).
3. Pengembangan teknologi : mencakup semua aktivitas yang melibatkan
penyediaan kebutuhan akan teknologi, prosedur dan teknik terbaru yang
dibutuhkan oleh setiap aktivitas seperti R&D /product development, teknik
produksi, peningkatan kualitas produk dan proses, IT sebagai enabler
proses bisnis.
4. Pengadaan barang /procurement : berhubungan dengan aktivitas
mendapatkan sumber daya seperti material dan mesin, yang digunakan
oleh aktivitas-aktivitas utama, seperti pembelian bahan baku dan peralatan
pendukung termasuk aset perusahaan, vendor management, contracting,
strategic sourcing.
86
4.3 Situasional Analysis
Pada tahapan situasional analysis ini digunakan beberapa analysis tools
untuk mendapatkan informasi mengenai bisnis, baik dari lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal, dengan tujuan untuk membuat kesimpulan akhir
mengenai status dari bisnis perussahaan tersebut. Analysis tools yang digunakan
adalah :
- SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
- CSF (Critical Success Factor)
- BSC (Balance Score Card)
- Competitor analysis
- Porter’s Five Forces
4.3.1 Analisis SWOT
Performance dan kinerja sebuah perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor eksternal dan faktor internal. Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan factor ekternal (peluang
dan ancaman) dari suatu perusahaan untuk merumuskan strategi perusahaan yang
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
Berdasarkan survey yang telah dilakukan, berikut ini adalah identifikasi
SWOT pada PT. Sukses Inti Boga :
87
Tabel 4.5 IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Faktor Internal – Kekuatan (Strengths) Lingkungan • Perusahaan mempunyai jaringan distribusi dan outlet yang tersebar
• Perusahaan mempunyai brand name yang sudah dikenal masyarakat • Mempunyai visi dan misi • Lokasi- lokasi outlet di tempat yang strategis
Manusia • Kondisi ketenaga kerjaan yg kondusif , mempunyai semangat improvement
• Top manajemen mempunyai komitmen kualitas yang tinggi • Inovasi dan ekspansi
Material • Bahan baku mudah didapat • Logo mudah dikenal & diingat • Desain kemasan dipersepsikan menarik
Mesin • Kapasitas produksi cukup besar • Sebagian besar outlet memiliki unit produksi sendiri
Metode • Adanya keseragaman/standar pelayanan dan kebersihan gerai/outlet
Faktor Internal – Kelemahan (Weakness) Lingkungan • Persyaratan GMP (Good Manufacturing Practices) belum terpenuhi Manusia • Komunikasi & kerja sama antar karyawan masih kurang
• Budaya GMP (Good Manufacturing Practises) dan 5 R masih rendah
Material • Kualitas bahan baku utama masih belum konsisten • Supplier sering tdk tepat waktu (kedatangan bahan)
Mesin • Komunikasi & Jaringan IT, Solusi operasional IT di Outlet (POS system)
Metode • Belum terbentuk database produksi & operasional yang rapi • Kurangnya pemanfaatan media-media promosi untuk peningkatan
sales • Pembuatan rencana produksi masih harian
88
Tabel 4.6 IFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)
Faktor Eksternal – Peluang (Opportunity) Lingkungan • Potensi pasar masih sangat luas untuk digarap
• Pengembangan sistem franchise yang saling menguntungkan • Program promo dengan dukungan dari Perbankan (EDC)
Metode • Pengembangan variasi produk yg saat ini belum ada (NPL)
• Penguasaan proses produksi bakery (knowhow & technology process)
• "Perkembangan teknologi sistem infomasi yang mendukung • kinerja perusahaan"
Faktor Eksternal – Ancaman (Threats) Lingkungan • Banyaknya pesaing yang masuk ke industri bakery
• Daya beli masyarakat turun • Inovasi dan variasi produk baru yang dikeluarkan pesaing • Kompetitor mulai menerapkan sistem IT dalam POS (point of sales)
system pada outlet-outlet mereka Material • Kenaikan harga material cukup signifikan
• Varian produk dari kompetitor yang sama • Biaya energi (BBM, listrik) cenderung naik
Setelah faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan diidentifikasi.
Kemudian dibuat sebuah tabel yang disusun untuk merumuskan faktor-faktor
strategis tersebut dalam kerangka kekuatan dan kelemahan (Tabel IFAS) dan
kerangka peluang dan ancaman (Tabel EFAS).
Berikut ini adalah tabel IFAS dan EFAS PT. Sukses Inti Boga:
89
Tabel 4.7 IFAS (Internal Factor Analysis Summary) PT SIB
BobotRating/ Nilai
Bobot X Nilai
I. Strength ( Kekuatan) :1. Lingkungan
Perusahaan mempunyai jaringan distribusi dan outlet yang tersebar 0.05 2.83 0.13Perusahaan mempunyai brand name yang sudah dikenal masyarakat 0.05 2.97 0.15Mempunyai visi dan misi 0.05 2.97 0.14Lokasi‐ lokasi outlet di tempat yang strategis 0.05 2.47 0.12
2. ManusiaKondisi ketenaga kerjaan yg kondusif , mempunyai semangat improvement 0.05 2.57 0.12Top manajemen mempunyai komitmen kualitas yang tinggi 0.05 2.60 0.12Inovasi dan ekspansi 0.05 2.37 0.11
3. MaterialBahan baku mudah didapat 0.05 2.73 0.13Logo mudah dikenal & diingat 0.05 2.90 0.13Desain kemasan dipersepsikan menarik 0.04 2.43 0.11
4. MesinKapasitas produksi cukup besar 0.04 2.73 0.11Sebagian besar outlet memiliki unit produksi sendiri 0.04 2.57 0.11
5. MetodeAdanya keseragaman/standar pelayanan dan kebersihan gerai/outlet 0.05 2.73 0.13
Sub Total Strength 0.60 1.62II. Weakness ( Kelemahan) :1. Lingkungan
Persyaratan GMP (Good Manufacturing Practices) blm terpenuhi 0.04 2.40 0.112. Manusia
Komunikasi & kerja sama antar karyawan masih kurang 0.05 2.50 0.11Budaya GMP (Good Manufacturing Practises) dan 5 R masih rendah 0.04 2.53 0.11
3. MaterialKualitas bahan baku utama masih belum konsisten 0.05 2.40 0.11Supplier sering tdk tepat waktu (kedatangan bahan) 0.04 2.70 0.12
4. MesinKomunikasi & Jaringan IT, Solusi operasional IT di Outlet (POS system) 0.05 2.50 0.11
5. MetodeBelum terbentuk database produksi & operasional yang rapi 0.04 2.33 0.10Kurangnya pemanfaatan media‐media promosi untuk peningkatan sales 0.04 2.30 0.10Pembuatan rencana produksi masih harian 0.04 2.47 0.11
Sub Total Weakness 0.40 0.98Total (S‐W) 1.00 0.64
Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
FAKTOR INTERNAL
Koordinat titik X (IFAS) :
Total Kekuatan = 1.62 Total Kelemahan = - (0.98)
Letak Titik X = 1.62 – 0.98 = 0.64
90
Tabel 4.8 EFAS (External Factors Analysis Summary)
BobotRating/ Nilai
Bobot X Nilai
I. Opportunities ( Kesempatan) :1. Lingkungan
Potensi pasar masih sangat luas untuk digarap 0.09 2.87 0.25
Pengembangan sistem franchise yang saling menguntungkan 0.08 2.10 0.16
Program promo dengan dukungan dari Perbankan (EDC) 0.08 2.63 0.20
2. Metode
Pengembangan variasi produk yg saat ini belum ada (NPL) 0.08 2.37 0.20
Penguasaan proses produksi bakery (knowhow dan teknologi proses) 0.08 2.43 0.20
Perkembangan teknologi sistem infomasi yang mendukungkinerja perusahaan
0.08 2.63 0.20
Sub Total Opportunities 0.48 1.20
II. Threats ( Ancaman) :1. Lingkungan
Banyaknya pesaing yang masuk ke industri bakery 0.07 2.50 0.17Daya beli masyarakat turun 0.08 2.37 0.18Inovasi dan variasi produk baru yang dikeluarkan pesaing 0.08 2.53 0.19Kompetitor mulai menerapkan sistem IT dalam POS (point of sales) system pada outlet‐outlet mereka
0.07 2.53 0.18
2. MaterialKenaikan harga material cukup signifikan 0.08 2.73 0.22Varian produk dari kompetitor yang sama 0.07 2.57 0.19Biaya energi (BBM, listrik) cenderung naik 0.07 2.47 0.18
Sub Total Threats 0.52 1.32Total (O‐T) 1.00 ‐0.11
External Factor Analysis Summary (EFAS)
FAKTOR EKSTERNAL
Koordinat titik Y (EFAS) :
Total Peluang = 1.20 Total Ancaman = - (1.32)
Letak titik Y = 1.20 – 1.32 = - 0.11
Jadi, posisi perusahaan terletak pada titik (0.64, - 0,11).
Posisi perusahaan akan ditentukan dengan menggunakan diagram analisis SWOT,
dengan menentukan kordinat titik X dan Y pada diagram tersebut, yang
91
perhitungannya menggunakan nilai yang dihasilkan dari IFAS dan EFAS (pada
tabel 4.1 dan 4.2).
Berdasarkan diagram SWOT di atas, dari faktor internal dan eksternal,
diketahui bahwa PT. Sukses Inti Boga berada pada posisi kuadran 2, yaitu
meskipun perusahaan menghadapi berbagai macam ancaman, perusahaan masih
memiliki potensi/kekuatan dari segi internal. Dan strategi yang harus di terapkan
adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk ataupun pasar).
1
Kuadran 3 0.5 Kuadran 1
1 -0.5 0 0.5
-0.5
Kuadran 4 Kuadran 2
-1
(W) Kelemahan
(S) Kekuatan
(O) Peluang
(T) Ancaman
(0 .64 , -0.11)
Strategi Defensif Strategi D iversif ikasi
Strategi AgresifStrategi Turn Around
Gambar 4.4 Diagram SWOT PT.SIB
92
Tabel 4.9 Usulan Strategi SWOT
1. Lingkungan Banyaknya pesaing yang masuk ke industri bakery Daya beli masyarakat turun Inovasi dan variasi produk baru yang dikeluarkan pesaing Kompetitor mulai menerapkan sistem IT dalam POS (point of sales) system pada outlet‐outlet mereka
2. Material Kenaikan harga material cukup signifikan Varian produk dari kompetitor yang sama Biaya energi (BBM, listrik) cenderung naik
‐Pengembangan produk yang berkualitas disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.‐Kebijakan penetapan harga dan program diskon yang kompetitif.‐Mengembangkan hubungan kerjasama untuk memperluas jaringan pemasaran.‐Peningkatan kualitas teknologi untuk mendukung strategi bisnis.‐Inovasi produk baru untuk menarik minat konsumen‐Penggunaan teknologi IT untuk mempercepat proses pengambilan keputusan yang cepat dan akurat‐Pengembangan sistem terpadu yang mendukung integrasi data dan membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan.‐Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan sistem dan teknologi informasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.‐Melakukan kontrak pembelian jangka panjang untuk mengantisipasi kenaikan harga material ‐Meningkatkan hubungan baik dengan para supplier
‐Memperbaiki tingkat konsistensi dan komitmen terhadap kualitas untuk menghasilkan produk‐produk yang berkualitas sehingga tercapai kepuasan konsumen ‐Menekan biaya agar bisa mendapatkan produk dengan harga yang kompetitif dan berkualitas ‐Inovasi produk baru untuk menarik minat konsumen
‐Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan sistem dan teknologi informasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.‐Memperbaiki cash flow untuk mengantisipasi kelangkaan bahan baku‐Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi/keahlian.
‐Memanfaatkan jaringan distribusi serta mempertahankan image untuk memperluas pasar dengan dukungan ketersediaan kapasitas, teknologi dan semangat improvement yang tinggi
‐Memperbesar market share dengan membuka outlet‐outlet baru yang potensial.‐Inovasi untuk menciptakan produk‐produk unik yang sehat dan bermutu‐Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan sistem dan teknologi informasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Peluang (O)
Ancaman (T)
Strategi SO Strategi WO
Strategi ST Strategi WT
1. Lingkungan Potensi pasar masih sangat luas untuk digarap Pengembangan sistem franchise yang saling menguntungkan Program promo dengan dukungan dari Perbankan (EDC)2. Metode Pengembangan variasi produk yg saat ini belum ada (NPL) Penguasaan proses produksi bakery (knowhow dan teknologi proses) Perkembangan teknologi sistem infomasi yang mendukung kinerja perusahaan
‐Perekrutan karyawan yang handal dan berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.‐Melengkapi sarana & prasarana kerja yang bersih, indah, rapi, untuk mendukung pencapaian budaya GMP & 5 R‐Fokus pada pengembangan produk baru terutama produk yang tidak mudah ditiru dengan memperbaiki target waktu, kesiapan mesin, bahan dan aspek‐aspek lainnya (flow proses, parameter proses) untuk mengembangkan potensi pasar‐Pengembangan sistem terpadu yang mendukung integrasi data dan membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
1. Lingkungan Perusahaan mempunyai jaringan distribusi dan outlet yang tersebar Perusahaan mempunyai brand name yang sudah dikenal masyarakat Mempunyai visi dan misi Lokasi‐ lokasi outlet di tempat yang strategis2. Manusia Kondisi ketenaga kerjaan yg kondusif , mempunyai semangat improvement Top manajemen mempunyai komitmen kualitas yang tinggi Inovasi dan ekspansi3. Material Bahan baku mudah didapat Logo mudah dikenal & diingat Desain kemasan dipersepsikan menarik4. Mesin Kapasitas produksi cukup besar Sebagian besar outlet memiliki unit produksi sendiri5. Metode Adanya keseragaman/standar pelayanan dan kebersihan gerai/outlet
1. Lingkungan Persyaratan GMP (Good Manufacturing Practices) blm terpenuhi2. Manusia Komunikasi & kerja sama antar karyawan masih kurang Budaya GMP (Good Manufacturing Practises) dan 5 R masih rendah3. Material Kualitas bahan baku utama masih belum konsisten Supplier sering tdk tepat waktu (kedatangan bahan)4. Mesin Komunikasi & Jaringan IT, Solusi operasional IT di Outlet (POS system)5. Metode Belum terbentuk database produksi dan operasional yang rapi Kurangnya pemanfaatan website Perusahaan untuk peningkatan bisnis Pembuatan rencana produksi masih harian
Internal(IFAS)
Eksternal(EFAS)
93
Dari analisis matrik SWOT di atas, PT. Sukses Inti Boga berada pada posisi kuadran 2,
dan strategi yang harus diterapkan adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk ataupun pasar)
dengan strategi ST sebagai berikut :
• Pengembangan produk yang berkualitas disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
• Kebijakan penetapan harga dan program diskon yang kompetitif.
• Mengembangkan hubungan kerjasama untuk memperluas jaringan pemasaran.
• Peningkatan kualitas teknologi untuk mendukung strategi bisnis.
• Inovasi produk baru untuk menarik minat konsumen
• Penggunaan teknologi IT untuk mempercepat proses pengambilan keputusan yang
cepat dan akurat
• Pengembangan sistem terpadu yang mendukung integrasi data dan membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
• Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan sistem dan
teknologi informasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.
• Melakukan kontrak pembelian jangka panjang untuk mengantisipasi kenaikan harga
material
• Meningkatkan hubungan baik dengan para supplier
94
Dari permasalahan pada ketiga aktivitas bisnis PT. Sukses Inti Boga yaitu : aktivitas
sales/penjualan, Finance & Accounting dan Human Capital, maka strategi S-T yang erat
kaitannya tersebut adalah :
• Peningkatan kualitas teknologi untuk mendukung strategi bisnis.
• Penggunaan teknologi IT untuk mempercepat proses pengambilan keputusan yang
cepat dan akurat
• Pengembangan sistem terpadu yang mendukung integrasi data dan membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
• Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui pengembangan sistem dan
teknologi informasi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan.
4.3.2 Analisis CSF
CSF (Critical Success Factor) adalah faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan
sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya. CSF adalah faktor yang memerlukan perhatian
khusus dari perusahaan, untuk itu diperlukan suatu ukuran atau indikator (KPI – Key
Performance Indicator) yang dapat memberitahukan perusahaan sudah sejauh mana kinerja
mereka didalam mencapai faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut.
Berdasarkan observasi dan interview dengan manajemen PT.Sukses Inti Boga, didapat
beberapa Critical Success Factor (CSF), sebagai berikut ;
Tabel 4.10 Sumber Data Critical Success Factor
Perspektif CSF Sources Owner
Financial • Focusing on increasing sales Finance and Haryono Sucipto
95
Perspektif CSF Sources Owner
with low cost • Grow revenue constantly • Monitor & control COGS
supported with realiable accounting system
• Prepare on time financial report
• Prudent financial management
Accounting, Production/Factory Management
(HSU) Edward Supandi (ESU)
Customer • Give me better value for money products (tasty, fresh, & healthy) for money products, better service, and clean environment
• Customer loyalty program • Increasing walk in customer
Sales & Marketing Operation
Siti Nurul Ganie (NGA) Dini Augiesta (DAG)
Internal Process
• Control production process by scheduling process & man power
• Ensure new product launch on time and on target
• Feasibility study for new outlet/ location
• Monitor & control quality of Raw Material, WIP & Finish Good
• Provide accurate inventory report regularly
Production/Factory Management Sales & Marketing Operation Finance and Accounting Produc Development/ R&D
Edward Supandi (ESU) Siti Nurul Ganie (NGA) Dini Augiesta (DAG) Sanny Nugraha (SNU) Haryono Sucipto (HSU) Anita Octavia (AOA)
Learning and Growth
• Manage and monitor productivity of employee
Human Capital Ting King Ping (TKP)
Dari faktor-faktor penting (CSF) tersebut diatas, yang merupakan kunci keberhasilan
pencapaian visi misi pada PT. Sukses Inti Boga, maka disusunlah indikator yang akan dijadikan
sebagai alat ukurnya, sebagai berikut :
96
Tabel 4.11 CSF Perspektif : Financial
CSF Measurement Target Focusing on increasing sales with low cost
DO Revenue 100% as target
Grow revenue constantly %YTD Sales Achievement 100% as target Monitor & control COGS supported with realiable accounting system
% COGS 75%
Prepare on time financial report On Time Financial Reporting Every 10th in a Month
Prudent financial management EBT 7%
Tabel 4.12 CSF Perspektif : Customer
CSF Measurement Target "Give me better value for money products (tasty, fresh, & healthy) for money products, better service, and clean environment"
Customer Satisfaction Index (CSI) No of CS survey respondent
98%
400 respondents
Customer loyalty program No of Coupon / Poin 100 redemption Increasing walk in customer Increasing no of Transaction 20%
Tabel 4.13 CSF Perspektif : Internal Process
CSF Measurement Target Control production process by scheduling process & man power
%Daily Production Schedule Compliance
98%
Ensure new product launch on time and on target
%NPL Success 100%
Feasibility study for new outlet/ location
Obrserve Report FS 2 outlet/ Month
Monitor & control quality of Raw Material, WIP & Finish Good
Quality Compliance Index 95%
Provide accurate inventory report regularly
Accurate Inventory Report Readiness
End of Every Month
97
Tabel 4.14 CSF Perspektif : Learning and Growth
CSF Measurement Target Manage and monitor productivity of employee
Productivity Index 3.21
4.3.3 Analisis Balanced Scorecard (BSC)
Balanced Scorcard merupakan konsep manajemen yang diperkenalkan Robert Kaplan
tahun 1992, sebagai perkembangan dari konsep pengukuran kinerja (performance measurement)
yang mengukur perusahaan.
Robert Kaplan mempertajam konsep pengukuran kinerja dengan menentukan suatu
pendekatan efektif yang seimbang (balanced) dalam mengukur kinerja strategi perusahaan.
Pendekatan tersebut berdasarkan 4(empat) perspektif yaitu financial, pelanggan, proses bisnis
internal dan pembelajaran serta pertumbuhan. Keempat perspektif ini menawarkan suatu
keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan jangka panjang, hasil yang diinginkan
(Outcome) dan pemicu kinerja (performance drivers) dari hasil tersebut, dan tolok ukur yang
keras dan lunak serta subjektif. Untuk itu dibuatlah BSC pada perusahaan ini untuk menentukan
index perusahaan yang terjadi saat ini, diambil berdasarkan 4(empat) perspektif yang ada.
Garudafood Group dibawah supervisi Palladium Group Inc , firma konsultan manajemen
yang dibentuk oleh Robert Kaplan, menyusun BSC Garudafood group , salah satunya BSC
untuk PT.Sukses Inti Boga, sebagai berikut :
PT.Sukses Inti Boga Strategic Themes :
98
2© 2009 Palladium Group, Inc.Strategy Development – Tudung Group
SIB Strategic Themes
Tudung Group Vision: Indonesia’s Top 2 Food and Beverage Company by 2015
Innovation & Expansion
Quality, Service & Cleanliness
Operational Excellence
Live the Tudung Way
Gambar 4.5 PT SIB Strategic Themes
• Product Innovation and Expansion
New Product Launching terus digulirkan dengan inovasi – inovasi produk dengan
menyesuaikan kebutuhan/selera konsumen , harga kompetitif serta ketersediaan di
masing-masing outlet. Dan terus berekspansi membuka outlet outlet baru.
• Quality, Service and Cleanliness
99
Penyusunan standar baku untuk kualitas produk dan penerapan ISO sebagai tolok ukur
untuk produsen makanan yang sehat/higienis dan berkualitas. Pemberian pelayanan yang
baik pada konsumen dan kebersihan dari outlet dan produk harus selalu dijaga
• Operational Excellence
Pelaksanaan operasional dan fungsi-fungsi terkait dalam bisnis Perusahaan harus
mengacu kepada Cost Leadership dan Cost Innovation untuk meningkatkan daya saing
produk dan profitabilitas Perusahaan.
100
PT. Sukses Inti Boga Strategy Map :
3© 2009 Palladium Group, Inc.Strategy Development – Tudung Group
Innovation & Expansion Quality, Service & Cleanliness Operational Excellence
FIN
AN
CIA
LC
US
TOM
ER
INT
ER
NA
L P
RO
CE
SS
LEA
RN
ING
S1: Maximize Shareholder Value
F1: Deliver Sustained Margin And Profitability
F2: Grow Revenue Constantly F3: Pursue Productivity Improvement Relentlessly
CONSUMER C1: “Give Me Better Value (Tasty, Fresh & Healthy) For Money Products, Better Service and Clean Environment”
CUSTOMER C2: “Let’s Build A Win-Win Partnership Together Through Franchise System”
I3A: Build Lean Production SystemI1B: Constantly Innovate In Marketing
I2A: Develop and Implement Quality, Service & Cleanliness Standard
Live the Tudung WayL1: Develop Best-in-Class Standard Human
CapitalL2: Nurture “Basic Mentality” Culture Organization
Wide L3: Make Knowledge Accessible
I1A: Expand Outlet Strategically
I1C: Enhance Innovative and Faster Product Development System
Tudung Group Vision: Indonesia’s Top 2 Food and Beverage Company by 2015
ESU
HSU
NGAHSU
NGA
SNU
NGA
DAG
AOA
ESU
TKP TKP KF
Gambar 4.6 Peta Strategi PT SIB
101
Tabel 4.15 Tabel PT.SIB Objective Owner
Objective
Reference # Objective
Objective
Owner Initial
F1 Deliver sustained margin and profitability Haryono Sutjipto HSU
F2 Grow revenue constantly Siti Nurul Ganie NGA
F3 Pursue productivity improvement relentlessly Haryono Sutjipto HSU
C1 “Give me better value (tasty, fresh, & healthy)
for money products”
Siti Nurul Ganie NGA
C2 “Let’s build a win-win partnership together
through franchise system”
Sanny Nugraha SNU
I1A Expand outlet strategically Edward Supandi ESU
I1B Constantly innovate in marketing Siti Nurul Ganie NGA
I1C Enhance innovative and faster product
development system
Anita Octavia AOA
I2A Develop and implement quality, service &
cleanliness standard
Dini Augiesta DAG
I3A Build lean production system Edward Supandi ESU
L1 Develop best-in-class standard human capital Ting King Ping TKP
L2 Nurture “basic mentality” culture
organization wide
Ting King Ping TKP
L3 Make knowledge accessible Kent Ferbianto KF
102
Tabel 4.16 Tabel KPI (Key Perfomance Indicator)
Objective Bobot Measurement Target PIC Realizat
ion
Achieve
ment
Score Due
Date
Financial Perspectives
Analysis of actual and
budget financial
2 % Actual vs Budget Analysis
Readiness
Every 15th in a
Month
HSU avrg.
14th
107% 3 15 th
Monthly
Analysis of cost of raw
material actual vs
standard costing
2 % Cost of Raw Material
Analysis Readiness (actual
vs standard costing)
Every 15th in a
Month
HSU avrg.
14th
107% 3 15 th
Monthly
Comply with tax
regulation to minimize
the risk
2% Tax Compliance Index 100% HSU 100% 100% 3 Monthly
Develop projected cash
flow
2 % Projected Cash Flow
Readiness
Monthly HSU avrg.
14th
100% 3 Monthly
Ensure accuracy of
accounting data
2 % %Accuracy of Accounting
Data
100% HSU 100% 98% 3 Monthly
Focusing on increasing
sales with low cost
5 % DO Revenue 100% as target HSU 97% 97% 3 15th
Monthly
Grow revenue constantly 5 % %YTD Sales Achievement 100% as target NGA 96.5% 96.5% 3 Monthly
Monitor & control 2 % % COGS 75% HSU 80 % 106% 2 Monthly
103
Objective Bobot Measurement Target PIC Realizat
ion
Achieve
ment
Score Due
Date
COGS supported with
realiable accounting
system
Prepare & develop
costing report per item
2 % Costing Readiness Every 15th in a
Month
HSU avrg.
14th
107% 3 15th
Monthly
Prepare & develop
standard costing report
per item
2 % Costing Readiness (as
BOM/ standard recipe)
Every 15th in a
Month
HSU avrg.
14th
107% 3 15th
Monthly
Prepare on time financial
report
2 % On Time Financial
Reporting
Every 10th in a
Month
HSU avrg.
11th
110% 2 10th
Monthly
Prudent financial
management
2 % EBT 7% HSU 5% 71,4% 1 Monthly
Financial 30 % ∑ bobot x score 0.82
Customer Perspectives
"Give me better value for
money products (tasty,
fresh, & healthy) for
money products, better
5 %
5 %
Customer Satisfaction
Index (CSI)
No of CS survey
respondent
98%
400
respondents
NGA 95%
350
96,9%
87,5%
2
1
Q1-Q2
104
Objective Bobot Measurement Target PIC Realizat
ion
Achieve
ment
Score Due
Date
service, and clean
environment"
Customer loyalty
program
2.5% No of Coupon / Poin 100
redemption
NGA 110 110% 4 Q1-Q2
Increasing walk in
customer
5 % Increasing no of
Transaction
20% NGA 19,5% 97,5% 2 Quarterly
IT support for other
department
2.5% %IT Support Timely
Completion
100% KF 98% 98% 2 Monthly
Monitor service to
consumers to increase
satisfaction of consumers
5 % %Satisfied Customer
(CS survey)
100% NGA 98% 98% 2 Monthly
Opening / Re-opening
Outlet – Program
5 % Awareness (No of Open
new outlet)
1 outlet/ 2
month
ESU 1 outlet /
2 month
100% 3 Quarterly
Customer 30 % ∑ bobot x score 0.65
Internal Process Perspectives
Control production 2.5% %Daily Production 98% ESU 97,5% 99,5% 3 Daily
105
Objective Bobot Measurement Target PIC Realizat
ion
Achieve
ment
Score Due
Date
process by scheduling
process & man power
Schedule Compliance
Ensure & maintain
optimal capacity
utilization
2 % %Capacity Utilization 98% ESU 97,5% 99,5% 3 Monthly
Ensure new product
launch on time and on
target
5 % %NPL Success 100% AOA 98% 98% 3 Monthly
Feasibility study for
new outlet/ location
5 % Obrserve Report FS 2 outlet/
Month
ESU 2 100% 3 Monthly
Implementation of
controlling system in
all aspect
2 % Compliance Index 3.00 ESU 3 100% 3 Monthly
Monitor & control
quality of Raw
Material, WIP &
Finish Good
2.5% Quality Compliance
Index
95% DGA 95% 100% 3 Monthly
106
Objective Bobot Measurement Target PIC Realizat
ion
Achieve
ment
Score Due
Date
Monitor working
capital of the company
2.5% NOC 39 days HSU 39 100% 3 Daily
Monitor yield from
production process to
control efficiency
2 % %Yield 100% ESU 98% 98% 2 Monthly
Provide accurate
inventory report
regularly
2 % Accurate Inventory
Report Readiness
End of Every
Month
HSU 100% 100% 3 Monthly
Reduce waste from
production process
4.5% %Waste (Production) 4% DAG 3,5% 114% 4 Daily
Internal Process 30 % ∑ bobot x score 0.93
Learning and Growth Perspectives
Coaching &
Counseling
2.5% # C&C Process Monthly TKP Monthly 100% 3 Quarterly
Empowering user 2.5% # Class Training 1 session/
month
TKP/
KF
1,5
session/
month
150% 5 Monthly
107
Objective Bobot Measurement Target PIC Realizat
ion
Achieve
ment
Score Due
Date
Franchising system
development
2.5% Franchising System
Readiness
100%
DAG 100% 100% 3 Semester
Manage and monitor
productivity of
employee
2.5% Productivity Index 3.21 TKP 3.05 95% 3 Monthly
Learning & Growth 10 % ∑ bobot x score 0.35 Total Bobot 100% ∑ bobot x score 2.75
108
4.3.4 Competitor Analysis
Dalam tahapan ini kita melakukan seperti tahapan assesment pada perusahaan kita, akan
tetapi bedanya, obyeknya bukanlah perusahaan tempat kita berada, akan tetapi kompetitor
dengan perusahaan kita, dengan adanya pengetahuan mengenai strategi yang dimiliki kompetitor
maka kita akan dengan mudah menentukan keadaan eksternal kita, dan hal ini bisa mendukung
kita membuat suatu strategi yang tepat.
Dalam tahapan ini akan sulit untuk mendapatkan data langsung dari pihak kompetitor,
akan tetapi kita bisa menggunakan informasi yang menyebar di lingkungan umum seperti
laporan keuangan, laporan penelitian pemasaran, literatur marketing. Dari data itu kita bisa
memprediksi seperti apakah strategi yang digunakan oleh kompetitor kita dalam proses bisnis
mereka.
109
Berikut ini adalah tabel competitor analysis :
Tabel 4.17 Competitor Analysis
Item PT.Sukses Inti Boga
(d/h PT Jesslyn K Cakes)
PT. Talkindo Selaksa Anugerah PT. Mustika Citra Rasa
Berdiri 16 Agustus 2003 28 Maret 2003 27 Januari 1978
Brand/
merek
Jesslyn K Cakes
Owned brand
BreadTalk
Franchise brand (Singapore)
Holland Bakery
Owned brand
Logo
Alamat
Kantor
Pusat
Komp.Pergudangan Muara Karang Pluit
Blok D 7B, Jembatan Tiga, Jakarta. Telp
(021) 6605406 Facs (021) 6603585
Jl. Meruya Selatan No. 66 ,Jakarta Barat
11650, Telp.(021) 5859545 Fax.(021)
5850180.
Jl. Hayam Wuruk No. 79 Jakarta 11160
Phone 021 6251269 Fax 021 6495150.
Visi Indonesia’s Top 2 Food and Beverage
Company by 2015
Visi Garudafood Group untuk menjadi
Perusahaan makanan dan minuman Dua
Terbaik di tahun 2015
Establish BreadTalk as the foremost
international, trend-setting lifesytle bakery
brand"
sebagai merek roti yang menjadi trend setter
gaya hidup baru yang mendunia
Semakin Dekat dengan Customer
Misi - Product Innovation and Expansion
New Product Launching terus digulirkan
Leading a new style culture with
new,innovative changes and creative
-Terus-menerus meningkatkan kualitas
dan mengembangkan produk-produk baru
110
Item PT.Sukses Inti Boga
(d/h PT Jesslyn K Cakes)
PT. Talkindo Selaksa Anugerah PT. Mustika Citra Rasa
dengan inovasi – inovasi produk dengan
menyesuaikan kebutuhan/selera
konsumen , harga kompetitif serta
ketersediaan di masing-masing outlet.
Dan terus berekspansi membuka outlet
outlet baru.
-Quality, Service and Cleanliness
Penyusunan standar baku untuk kualitas
produk dan penerapan ISO sebagai tolok
ukur untuk produsen makanan yang
sehat/higienis dan berkualitas. Pemberian
pelayanan yang baik pada konsumen dan
kebersihan dari outlet dan produk harus
selalu dijaga
- Operational Excellence
Pelaksanaan operasional dan fungsi-
fungsi terkait dalam bisnis Perusahaan
harus mengacu kepada Cost Leadership
dan Cost Innovation untuk meningkatkan
daya saing produk dan profitabilitas
differentiation to craft products with
passion and vibrancy
Memimpin budaya gaya hidup
baru,perubahan yang inovatif dan kreatif
untuk menciptakan suatu karya dengan
gairah dan semangat
yang sehat dan penuh gizi, mengikuti
perkembangan kebutuhan masyarakat
Indonesia.
-Terus-menerus meningkatkan
pengembangan counter dan outlet baru,
hingga mampu menjangkau kebutuhan
masyarakat di seluruh Indonesia
-Terus-menerus meningkatkan kualitas
SDM dengan meningkatkan kualitas
pendidikan/kemampuan karyawan, untuk
terus meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan, hingga menjadi standard
Nasional dalam pelayanan yang prima.
111
Item PT.Sukses Inti Boga
(d/h PT Jesslyn K Cakes)
PT. Talkindo Selaksa Anugerah PT. Mustika Citra Rasa
Perusahaan.
Value/ Core
belief
Sukses itu lahir dari kejujuran, keuletan
dan ketekunan yang diiringi doa
Tidak ada Tidak ada
Jumlah
Gerai/
Outlet
17 owned outlet + 51 (franchise+
partnership) = 68 outlet, yang tersebar di
Jakarta,Bogor, Bandung, Surabaya, Bali,
Makassar, Pekanbaru, Jogja, Solo,
Palembang, Batam dan Medan
55 outlet yang terdapat di Jakarta, Bandung,
Surabaya, Bali, Makassar, Manado,
Pekanbaru, Jogja, Solo, Palembang, Batam
dan Medan
150 outlet,tersebar di kota-kota besar
Indonesia. Khusus Jabodetabek dibagi
dalam 5 unit produksi yang berfungsi
sebagai gerai dan tempat produksi, yaitu
untuk :
Wilayah Unit Produksi
Jakarta Barat Hayam Wuruk
Jakarta Selatan Pondok Indah
Jakarta Timur Jatinegara
Jakarta Utara Sunter
Jakarta Pusat Cikini
Delivery
Service/
Call Center
Belum ada Delivery service : 021-7996060 Delivery service : 021-65305151
Customer/
market
Menengah ke atas dengan produk
premium
Menengah ke atas dengan produk premium Menengah ke atas dengan produk
premium
112
Item PT.Sukses Inti Boga
(d/h PT Jesslyn K Cakes)
PT. Talkindo Selaksa Anugerah PT. Mustika Citra Rasa
Product
Category
Bread, cake Bread, Cake, Cookies, Toast Bread , cake
Sustainable
competitive
Outlet yang tersebar
Jalur distribusi yang cukup merata
Inovasi produk yang berkelanjutan
Jalur modern market cukup kuat
Outlet yang tersebar
Jalur distribusi yang cukup merata
Inovasi produk yang berkelanjutan
Jalur modern market cukup kuat
Outlet yang tersebar
Jalur distribusi yang cukup merata
Inovasi produk yang berkelanjutan
Jalur modern market cukup kuat
Brand image yang kuat
Award Logo design terbaik 2004,
Rekor MURI, membuat roti ukuran besar
Pada tahun 2004, BreadTalk (Indonesia)
berhasil meraih Best Seller Product versi
majalah Marketing untuk product
signaturenya, yaitu C’s Flosss dan Fire
Flosss yang per harinya terjual sekitar
20.000 buah. Di negara asalnya, Singapura,
From 2002 to 2004 : Singapore Most
Popular Brand Award 2002, Superbrand
(2002/2003), Enterprise 50 Start-Up
Awards (First place), Singapore Most
Distinctive Brand Award 2003-2004,
Design for Asia Award 2004, and the Most
Transparent Company Award (Runner-Up,
Bogasari Partner Award
113
Item PT.Sukses Inti Boga
(d/h PT Jesslyn K Cakes)
PT. Talkindo Selaksa Anugerah PT. Mustika Citra Rasa
Sesdaq Category) 2004
Unique
Concept
and
Branding
Outlet di mall strategis, outlet
franchise/partnership untuk memperluas
jaringan distribusi
Selalu berinofasi membuat varian produk
baru yang tredny dan stylist
Menggunakan strategy dengan meletakan
outlet dipusat keramaian seperti mall dan
menggunakan open kitchen dan outlet,
sehingga pengunjung dari mall tersebut
yang melewati outlet breadtalk akan
mempunyai keinginan untuk membeli.
Memanfaatkan Brand Image yang cukup
kuat di customernya, sehingga pembeli
yang datang memang pembeli yang sudah
mempunyai tujuan sebelumnya untuk
membeli produk dari Holland Bakery
Posisi outlet dari Holland Bakery selalu
berada dipinggir jalan utama, dengan
tujuan untuk menggaet pasar yang sedang
berpergian dengan kendaran, contohnya
karyawan yang berpulang kerja bisa
melihat outlet mereka dan bisa dengan
mudah mampir untuk membeli produknya
POS,CCTV,
Internet
Marketing
POS (Point of sales) system dan Cash
Register pada tiap outlet, belum ada
CCTV
Company Web belum ada
:http://www.facebook.com/jesslyn.k.cake
POS system dan CCTV di setiap outlet
Company web sudah ada di
http://www.breadtalkindonesia.com
Facebook :
http://www.facebook.com/pages/BreadTalk/
109593642399722
POS system dan CCTV di setiap outlet.
Company web belum ada
Facebook :
http://www.facebook.com/hollandbakery
Outlet Sebagian bisa terlihat proses pembuatan Go through, cleanliness, transparent outlet. Close kitchen, produk diletakkan di rak
L
Layout pr
Se
pe
roduk, rak terbuka
ebagian besar o
erbelanjaan
a dan rak kaca ter
outlet di mall,
rtutup
pusat
Pelangga
pembuat
terbuka.
perbelanj
roti baka
an bisa langsun
tan produk, amb
Semua outle
njaan. Pewangi ti
ar
Mixing,baking,cook
Cu
ng melihat pros
il langsung di ra
et di mall,pus
iap outlet – arom
ing
stomer
ses
ak
sat
ma
terbuka dan
besar outlet
berada di ma
n rak kaca tertut
menempati gedu
all
114
tup. Sebagian
ung sendiri,tdk
115
1 : Oven area, 2: Mixer area, 3+4 : counter
space, 5: shink area , 6+7: shelving/rack 8: POS
outlet , 9: display area
116
Dari competitor analysis tersebut, maka tahapan selanjutnya bisa dilakukan benchmarking
terhadap competitor tersebut. Benchmarking merupakan tahapan untuk mengukur dan
membandingkan hasil dari produk ataupun service yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut
terhadap saingannya. Dalam benchmarking ini ada sembilan tahapan utama yang harus
diperhatikan yaitu:
Tabel 4.18 Tahapan Benchmarking PT SIB
Tahapan Alat / Tujuan Menentukan apa yang ingin kita benchmark
penggunaan solusi IT dalam operasional bisnis Perusahaan
Menentukan tujuan dan obyektif dari benchmark
mendapatkan perbandingan penggunaan solusi IT dengan subyek yang akan dilakukan benchmark, peranan dan manfaat solusi IT pada subyek benchmark
Menentukan subyek dan matrik pembandingnya
Subyek Matrix Pembanding Infrastruktur Topologi jaringan, perangkat
yang digunakan Aplikasi/ Software POS (Point of Sales), Finance
Application, Manufacture Application
SDM IT Kelengkapan organisasi IT
Menentukan siapa yang akan menjadi pembandingnya
BreadTalk dan Holland Bakery
Memilih metode dalam pengumpulan informasi
studi pustaka, literature, wawancara
Memproses data yang telah dikumpulkan
menyusun summary dari informasi yang telah dikumpulkan
Mengambil kesimpulan memberikan resume dan kesimpulan Menentukan gap yang ada dan analisa penyebab terjadinya gap tersebut
Memberikan gambaran gap yang ada dengan kondisi saat ini dan kemungkinan penyebab terjadinya gap tersebut
117
4.3.5 Analisis Porter’s Five Force
Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan
menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti inovasi, budaya, atau
implementasi yang baik. Dalam industri manapun, apakah industri domestik atau internasional,
apakah menghasilkan barang atau jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima faktor persaingan,
yakni : masuknya pendatang baru, ancaman produk subtitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya
tawar-menawar pemasok dan persaingan diantara para peserta yang ada.
Berikut adalah analisis lima (5) faktor persaingan Porter pada PT. Sukses Inti Boga :
‐Pembeli perorangan‐ Institusi (Hotel, Restaurant, Pendidikan)‐ Modern Market
Pemasok
Pendatang Baru
PembeliBeberapa supplier/ vendor yang menjadi mitra kerja PT. Sukses Inti Boga antara lain :‐ PT. Bogasari ‐ PT Panca Utama ‐ PT Gasindo‐ supplier bahan ingredients lainnya
Produk olahan pengganti roti seperti : ‐ hasil olahan dari beras ketan ‐ olahan dari hasil pertanian lainnya, ‐ snack/cemilan yang banyak beredar di pasar,‐ makanan cepat saji burger, kebab,‐ beberapa produk makanan lainnya
Produk Pengganti
‐ PT. BreadTalk Indonesia ("BreadTalk")‐ PT. Mustika Citra Rasa ("Holland Bakery")
Perusahaan/produsen bakery yang sudah ada dan terus mengembangkan bisnisnya serta perusahaan/produsen bakery yang baru muncul :‐ Holland Bakery, Buana, Sari Roti‐ BreadTalk, Breadlife‐ BreadStory, Roti Unyil‐ Perusahaan baru lainnya
Pesaing Industri
Gambar 4.7 Porter’s Five Forces PT.Sukses Inti Boga
118
1. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Bakery
a. Harga Produk
Harga untuk item produk tertentu pada PT Sukses Inti Boga termasuk menjadi perhatian
para pesaing dalam menentukan harga produknya (sifone, wheat bread). Produk yang diproduksi
PT Sukses Inti Boga relatif bersaing dengan kompetitor lainnya sehingga para kompetitor tidak
bisa bersaing dalam pricing product, akan tetapi banyak produk pesaing (roti manis) yang
harganya dibawah harga produk PT Sukses Inti Boga terutama pesaing dari kelas bawah .
Kondisi seperti ini, bisa memungkinkan konsumen untuk beralih ke produk yang lebih murah
dibandingkan produk-produk milik PT Sukses Inti Boga, keadaan seperti ini akan sangat
memberikan dampak yang signifikan apabila bermunculan pendatang baru biasanya para
pendatang baru akan memakai strategi pricing untuk melawan market leader.
b. Kualitas Produk
Untuk kualitas produk, PT Sukses Inti Boga selalu mengedepankan kualitas produk, baik
itu dari proses pembuatan, packing serta delivery selalu menempatkan operational excellence,
sehingga kualitas produk dari PT Sukses Inti Boga bisa menjadi kekuatan dalam melakukan
persaingan dibandingkan dengan pesaing lain yang sekarang sekarang ini banyak menggunakan
bahan pengawet serta pengharum ruangan beraroma roti pada tiap outlet mereka.
Produk PT Sukses Inti Boga yang cukup digemari pelanggan diantaranya adalah roti
kesehatan dimana dibuat dengan bahan berkualitas dengan komposisi dari gandum asli, serta
119
nilai gizi yang terkandung di dalamnya memang digunakan untuk mereka yang benar benar
memperhatikan kesehatan.
c. Promosi
Disamping harga yang murah dan kualitas produk, banyak dari para pesaing mulai
memperbaiki strategi promosi dari produk-produknya dengan menginformasikan value yang
lebih dari produk yang akan dijualnya dan konsep lifestyle pada varian produknya. Para pesaing
seperti Bread Talk menerapkan strategi penempatan outlet mereka di pusat keramaian sehingga
secara tidak langsung orang orang yang melintas di depan outlet mereka akan tertarik untuk
datang membeli produk mereka. Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, para pesaing
mulai menggunakan media internet sebagai media promosi mereka seperti penggunaan jejaring
sosial (website, facebook, twitter). Selain itu promosi yang cukup gencar dilakukan pesaing
untuk menjaring pelanggan adalah dengan membership program dan sms promo
2. Ancaman Masuk Pendatang Baru
a. Identitas Merek
PT Sukses Inti Boga mempunyai merek yang cukup dikenal dimata customer dengan
merek Jesslyn K Cakes, dengan adanya identitas yang kuat tersebut PT Sukses Inti Boga mampu
mengatasi persaingan dengan pendatang baru yang akan masuk
120
b. Capital Requirement
Untuk membuka suatu industri bakery pemula atau industri rumah tangga tidak
membutuhkan investasi yang cukup besar sehingga banyak bermunculan pesaing-pesaing kecil,
karena modal untuk biaya operasional dan mesin pembuatnya untuk industri kecil tidak terlalu
mahal. Akan tetapi untuk membuka peluang usaha yang besar membutuhkan biaya investasi
yang cukup besar seperti pembukaan outlet, mesin produksi yang besar, prasarana dan sarana
Pabrikan, jaringan ke modern market.
c. Access to Necessary Input
Industri bakery di Indonesia mempunyai proses pemasokan bahan baku yang cukup
mudah , dikarenakan bahan baku bisa dengan mudah didapatkan pada pasar biasa, hal ini akan
menarik pendatang baru untuk bermunculan.
d. Switching Cost
Switching cost dari pendatang baru bisa saja terjadi apabila produk yang ditawarkan
memiliki harga lebih murah, cita rasa yang unik dan kualitas yang lebih baik dari para pesaing.
121
3. Ancaman dari Produk Pengganti
a. Substitution Threats
Ancaman barang pengganti (substitution threats) bisa saja terjadi pada industri bakery,
yaitu banyaknya jenis makanan ringan dan jenis makanan tradisional yang banyak bermunculan
di pasar , sebagai contoh : kebab, donat, kue basah, burger dan hasil olahan bahan pangan
lainnya. Makanan ringan dan tradisional tersebut merupakan salah satu produk pengganti yang
memegang peranan besar dalam menggeser keberadaan produk dari PT Sukses Inti Boga.
Sehingga customer akan berpeluang untuk mengganti kebiasaan mereka membeli roti dengan
membeli produk-produk pengganti seperti jajanan dan kue-kue tradisional.
b. Switching Cost
Switching cost produk pengganti bisa saja terjadi apabila harga dari produk substitusi
lebih murah.
4. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
a. Price Sensitivy
Para kustomer yang ada saat ini mulai sensitive dengan harga dari PT Sukses Inti Boga
yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan kompetitor kecil lainnya, hal ini merupakan
dampak dari banyak bermunculan pesaing pesaing kecil, akan tetapi jika kompetitor yang sudah
122
mengerti dari perbedaan kualitas dan varian yang ditawarkan PT Sukses Inti Boga tentu akan
lebih memilih produk dari PT sukses Inti Boga dibanding dengan kompetitor kecil tersebut.
b. Product Purchases
Pembelian produk (product purchases) akan mempengaruhi kecenderungan konsumen
untuk beralih, misalnya roti manis yang diproduksi PT Sukses Inti Boga memiliki cita rasa yang
lebih baik dan varian produk yang lebih lengkap sehingga membuat para customer memilih
untuk membeli dari PT Sukses Inti Boga disbanding dengan kompetitor lainnya.
c. Impact of Quality
Dampak dari kualitas (impact of quality) sangat mempengaruhi tingkat permintaan suatu
produk. Bahan baku yang dipilih oleh PT Sukses Inti Boga merupakan bahan baku terbaik yang
di import langsung dari New Zeland sehingga menciptakan suatu cita rasa yang lebih baik
dibanding kompetitor yang membuat produk dengan bahan sehari hari yang ada di pasaran
5. Kekuatan Tawar-menawar Supplier
a. Presence of Substitution Input
Bakery merupakan suatu industry yang sangat berpengaruh dengan keberadaan dari
sumber bahan baku nya, jika sumber bahan baku tersebut tidak ada, maka proses produksi akan
berhenti total.
123
b. Importance of Volume to Supplier
Fluktuatif volume tingkat permintaan supply kepada supplier pada PT Sukses Inti Boga
tidak ada hambatan dikarenakan ditangani supplier yang bisa dipercaya dan akan mampu
memberikan supply sesuai permintaan dan menerapkan sistem kontrak untuk menjamin
kepastian harga dan pasokan.
c. Impact of Input on Cost or Differentiation
Dampak dari kenaikan harga bahan kepada produk-produk PT Sukses Inti Boga tidak
terlalu berpengaruh terhadap perubahan harga jual, karena akan disesuaikan dengan varian
produk yang ada sehingga bisa diatasi permasalahan jika ada kenaikan harga bahan baku.
Hasil Rekapitulasi Porter’s Five Forces
Dari 5(lima) faktor persaingan Porter di atas, dapat dihasilkan bahwa industri bakery/roti
pada saat ini persaingannya sangat ketat. Untuk itu PT. Sukses Inti Boga harus mempersiapkan
langkah untuk tetap dapat menjangkau pangsa pasar dan meningkatkan daya saingnya
(sustainable competitive) yaitu dengan cara :
• inovasi produk : dengan ide-ide new product launching yang cepat dan tepat serta
mampu bersaing dengan competitor. Produk dengan aneka rasa, jenis serta
topping yang bervariasi agar menyesuaikan dengan selera konsumen.
• distribution/ outlet channel : mempunyai beberapa outlet dan franshice outlet
dengan unit-unit produksi/ kitchen
124
• Barrier to Entry (BTE) factor yang dimiliki PT.SIB, sebagai faktor-faktor yang
menyebabkan pesaing potensial sulit memasuki suatu industry :
o Brand identity saat ini sudah cukup dikenal di pasar, dengan ditunjang
program-program promosi maka dapat digunakan sebagai ‘senjata’ dalam
menghadapi pendatang baru. Dan inovasi produk terbaru secara
berkelanjutan merupakan ‘senjata’ yang cukup ampuh dalam menghadapi
persaingan bisnis terhadap pemain lama di bidang industri bakery
o production capability : dengan kemampuan dan pengalaman dalam bidang
industri FMCG (Fast Moving Consumer Goods), maka proses produksi
diarahkan kepada keunggulan menekan biaya produksi (cost advantages)
sebagai daya saing terhadap pasar.
• peningkatan kualitas produk : selain mengacu kepada cost advantages di atas,
kualitas produk tetap ditingkatkan agar konsumen mendapat produk yang
bermutu. Salah satunya membuat unit produksi yang menempel pada outlet, agar
konsumen mendapatkan produk yang baru (fresh from the open) dan tetap
mengacu kepada standar industi pengolahan makanan secara sehat.
• peningkatan pelayanan : layanan pada outlet-outlet, kecepatan pelayanan dan
kemudahan bertransaksi pada outlet
• dukungan program-program promosi : untuk menjaring pelanggan baru dan
program-program untuk mempertahankan pelanggan setia PT.SIB
• penggunaan teknologi informasi yang dapat membantu operasional bisnis
Perusahaan : dengan outlet-outlet yang tersebar, maka diperlukan konsolidasi data
125
antar outlet agar dapat dilakukan analisa penjualan (misal : produk yang laku saat
ini adalah roti manis dengan topping abon), maupun dapat mengenali pelanggan
yang sering membeli pada outlet-outlet PT.SIB
• Dilihat dari posisi tawar-menawar dengan supplier : maka PT.SIB perlu menjalin
hubungan kerja sama dengan supplier, dengan beberapa item produk tertentu
dengan sistem kontrak untuk menjamin kepastian harga dan pasokan.
Dari beberapa faktor persaingan di atas, maka PT Sukses Inti Boga dapat memasuki
industri bakery ini dan bertumbuh dengan menciptakan value added dalam proses
bisnisnya dan mempertahankan daya saing (sustainable competitive) dalam industri
bakery ini.
4.4 Directives and Assumptions
Pada tahapan ini informasi mengenai bisnis proses dan bisnis initiative yang ada akan
dituangkan kedalam matriks dengan initiative dalam teknologi informasi, sehingga bisa
mendapatkan usulan-usulan IT strategic dimasa mendatang. Business drivers adalah pengaruh
lingkungan luar yang mempengaruhi bagaimana bisnis perusahaan harus bisa mempunyai respon
atau tanggapan yang kreatif dan agresif terhadap lingkungan luar tersebut. Technology Drivers.
adalah pengaruh dari lingkungan Industry IT, seperti kemajuan teknologi informasti yang begitu
cepat, sehingga harus bisa mengikuti perkembangan yang ada. Sementara IT requirements
merupakan hasil dari business initiatives atau technology drivers dalam sebuah Divisi IT.
Pemilihan solusi IT yang tepat dalam menunjang business initiatives dan technology drivers
126
Tabel 4.19 Matriks Business Driver dan Business Initiatives
Business Driver Business Initiatives
Initiatives‐1 Initiatives‐2 Initiatives‐3 Persaingan harga produk di pasar yang kompetitif
Menciptakan produk baru dengan harga kompetitif
Analisa penjualan per item per outlet
Low cost with standard quality
Ekspansi outlet yang cepat pada bisnis bakery
Membentuk standar sistem penjualan di outlet
Man power planning utk new outlet
Empowering user
Program‐ program promosi yang gencar untuk peningkatan sales
Pencatatan transaksi penjualan outlet dalam suatu database
Standarisasi item produk di setiap outlet
Konsolidasi data tiap outlet ke kantor pusat
Mempertahankan pelanggan setia dan menjaring pelanggan baru
Membentuk database pelanggan
Standarisasi item produk di setiap outlet
Customer loyalty program
Munculnya Pesaing Pesaing bisnis baru yang inovatif
Melakukan terobosan baru dalam sales/penjualan
Menjaga hubungan baik dengan customer yang ada
New product launching sesuai selera konsumen
Internet marketing/ social networking/ digital promotion
Membangun jejaring sosial
Membentuk komunitas pelanggan
Product knowledge ke pasar/ pelanggan
Membentuk media komunikasi dengan pelanggan
Membentuk database pelanggan
Empowering user
Tabel 4.20 Matriks Business Initiative dan IT Requirment
Business Initiatives IT Requirements
IT Requirement 1
IT Requirement2
IT Requirement3
Menciptakan produk baru dengan harga kompetitif
Standarisasi Item produk
Financial Module
Membentuk standar sistem penjualan di outlet
Penggunaan POS (Point of Sales) system
Standarisasi Item produk
WAN/LAN network
Pencatatan transaksi penjualan outlet dalam suatu database
Standarisasi Item produk
Penggunaan POS (Point of Sales) system
Membentuk database pelanggan
Customer Loyalty Management
SMS Promo/ SMS Gateway
127
Business Initiatives IT Requirements
IT Requirement 1
IT Requirement2
IT Requirement3
Melakukan terobosan baru dalam sales/ penjualan
Penggunaan POS (Point of Sales) system
Customer Loyalty Management
SMS Promo/ SMS Gateway
Membangun jejaring social
Company Web & Email
Internet Connection
Membentuk media komunikasi dengan pelanggan
Company Web & Email
Customer Loyalty Management
SMS Promo/ SMS Gateway
Analisa penjualan per item per outlet
Penggunaan POS (Point of Sales) system
Business Intelligence tools
Man power planning utk new outlet HRIS‐Personel Adm. KM Portal
Menjaga hubungan baik dengan customer yang ada
Company Web & Email
Customer Loyalty Management
SMS Promo/ SMS Gateway
Membentuk komunitas pelanggan
Company Web & Email
Customer Loyalty Management
SMS Promo/ SMS Gateway
Membentuk database pelanggan
Customer Loyalty Management
Company Web + Email
Low cost with standard quality
Penggunaan POS (Point of Sales) system
Financial Module
Empowering user HRIS‐Personel Admin KM Portal
Konsolidasi data tiap outlet ke kantor pusat
WAN/Network Connection
Internet Connection
Customer loyalty program Customer Loyalty Management
SMS Promo/ SMS Gateway
Business Intelligence
New product launching sesuai selera konsumen
Penggunaan POS (Point of Sales) system
Business Intelligence
Tabel 4.21 Matriks Technology Drivers dan IT Requirments
Technology Drivers IT Requirements
IT Requirement 1
IT Requirement 2
IT Requirement 3
Perkembangan Point of Sales system dalam bisnis retail (FMCG : Fast moving consumer
Penggunaan POS (Point of Sales) system
128
Technology Drivers IT Requirements
IT Requirement 1
IT Requirement 2
IT Requirement 3
goods) Customer Relationship Management Software
Customer Loyalty Management Module
Penggunaan IT sebagai Media Promosi
Company Web & Email SMS Promo/ SMS Gateway
Perkembangan teknologi Jaringan Komputer
WAN/Network Connection
VPN Connection Internet Connection
Perkembangan BI (Business Intelligence) sbg Analytical Report
Business Intelligence KM Portal
Intranet Portal Server dalam fungsinya knowledge sharing
Penerapan KM Portal
ERP & IT Solution Financial Module ERP HRIS (Human Resources Inf. System)
4.5 The Future Business Scope and Objectives
4.5.1 Future Business
Setelah berada dibawah manajemen baru yaitu PT Sukses Inti Boga yang merupakan
anak perusahaan dari Garudafood , maka PT Sukses Inti Boga turut mendukung visi Garudafood
Group yaitu : “Indonesia’s Top 2 Food and Beverage Company by 2015” , menandakan titik
awal perjalanan baru bagi PT. Sukses Inti Boga. Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka
manajemen PT. Sukses Inti Boga mencanangkan beberapa misi perusahaan sebagai berikut :
• Product Innovation and Expansion
New Product Launching terus digulirkan dengan inovasi – inovasi produk dengan
menyesuaikan kebutuhan/selera konsumen , harga kompetitif serta ketersediaan di
masing-masing outlet. Dan terus berekspansi membuka outlet-outlet baru.
• Quality, Service and Cleanliness
129
Penyusunan standar baku untuk kualitas produk dan penerapan ISO sebagai tolok ukur
untuk produsen makanan yang sehat/higienis dan berkualitas. Pemberian pelayanan yang
baik pada konsumen dan kebersihan dari outlet dan produk harus selalu dijaga
• Operational Excellence
Pelaksanaan operasional dan fungsi-fungsi terkait dalam bisnis Perusahaan harus
mengacu kepada Cost Leadership dan Cost Innovation untuk meningkatkan daya saing
produk dan profitabilitas Perusahaan
4.5.2 Objectives
Untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan maka disusunlah beberapa objektif dan
kemudian ditambahkan dengan IT initiative sehingga IT bisa menjadi enabler dalam mendukung
pencapaian visi misi perusahaan.
130
Tabel 4.22 Akitivitas Bisnis dan target Aplikasi
Aktivitas
Bisnis Masalah Target Aplikasi
Fungsi Pemecahan
Masalah
Sales/Penjualan -Pencatatan item di outlet
secara manual (varian, rasa,
harga) sehingga update harga
tidak bisa cepat dilakukan
-Kesalahan pencatatan item
barang terjual karena tidak
ada standarisasi item produk
- outlet melakukan pelaporan
transaksi penjualan secara
manual; yang menyebabkan
lambatnya pelaporan
penjualan ke kantor pusat
-Program promo dan analisa
penjualan sulit dilakukan
-Karena manual, program
promo untuk pelanggan setia
PT.SIB sulit dilakukan dan
diperlukan media-media
promo lainnya
• POS (Point of Sales)
system
• Business Intelligence
• Customer Loyalty
Management
• SMS Promo
• Company Web +
-Terbentuk database
penjualan dan bisa
dikonsolidasikan
-Perubahan harga/
promo discount
/update kode barang
dapat dilakukan
dengan cepat
-Laporan penjualan
lebih cepat
-Program promo
dapat dilakukan lebih
mudah
-Sekuriti data utk
akses/perubahan data
-Penggunaan media
promo dengan
dukungan IT
Finance and Accounting
-Pencatatan secara manual
mengenai inventory,
kebutuhan bahan, pemakaian
bahan, mutasi stok sering
terjadi masalah
ketidakakuratan, seperti
perbedaan antara catatan
manual dan jumlah fisik
Finance Modul
Application :
• General Ledger (GL)
• Account Receivable
(AR)
• Account Payable
(AP)
• Inventory Control
-monitoring dan
kontrol kebutuhan
bahan, mutasi stok
lebih cepat dan akurat
-rekap penjualan per
outlet dan konsolidasi
lebih mudah dilakukan
-kontrol aging piutang
131
Aktivitas
Bisnis Masalah Target Aplikasi
Fungsi Pemecahan
Masalah
barang;
-Proses pelaporan penjualan
dari outlet yang bersifat
manual menyebabkan
keterlambatan proses
konsolidasi data dan
penyusunan laporan
keuangan per outlet yang
disusun oleh kantor pusat;
-kesulitan melakukan analisa
penjualan secara keseluruhan
maupun per produk per outlet
(IC)
• Purchase Order (PO)
• Order Entry (OE)
• Asset Management
(AM)
Business Intelligence
dan hutang lebih
mudah dilakukan
-penyusunan laporan
keuangan lebih cepat
dan akurat
-analisa penjualan
mudah dilakukan
-terbentuk database
yang terintegrasi
Sumber Daya Manusia/ Human Capital
-Pencatatan data karyawan
,absensi, kualifikasi,
pengupahan,cuti secara
manual belum terintegrasi ke
dalam database
-Pengaturan jadual kerja
lebih lama dan sering
benturan dgn jadual cuti
karyawan
- program-program dan
peraturan/ketentuan/kebija-
kan Perusahaan melalui
Human Capital tidak dapat
diikuti/ tersampaikan kepada
karyawan dengan cepat
HRIS (Human
Resources Information
System) :
• Time Attendance,
• Payroll
• Leave Admin
KM (Knowledge
Management) Portal
-terbentuk database
karyawan
-penjadualan kerja
tidak bertabrakan dgn
cuti karyawan
-informasi/peraturan/
program-program
dari perusahaan bisa
diketahui/diakses
oleh karyawan setiap
saat
132
4.6 Strategic Moves
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana mengembangkan strategi yang bisa dijalankan,
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
mengetahui target aplikasi yang akan diimplementasi dan memprioritaskan target aplikasi
tersebut berdasarkan kepentingan strategisnya (sesuai prioritas). Evaluasi prioritas terhadap
target aplikasi dilakukan berdasarkan CSF yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengetahui
tingkat kepentingan aplikasi tersebut terhadap perusahaan
Tabel berikut di bawah ini untuk memetakan antara target aplikasi dengan skala prioritas
H (High), M (Medium) dan L (Low) , sebagai berikut :
Tabel 4.23 Pemetaan prioritas Usulan Aplikasi
133
Dari skala prioritas tersebut, dilakukan pembobotan untuk skala prioritas Low =1, Medium =2
dan High =3, sehingga diperoleh tabel seperti di bawah ini :
Tabel 4.24 Pembobotan Prioritas usulan Aplikasi
Berdasarkan perbandingan antara CSF dan target aplikasi diatas, maka dapat ditentukan grafik
prioritas target implementasi sebagai berikut :
134
Dari grafik tersebut di atas maka dapat dibuat tabel prioritas implementasi sebagai berikut ;
Tabel 4.25 Prioritas Implementasi
High Priority Medium Priority Low Priority
POS (Point of Sales) Customer Loyalty
Management
HRIS (Human Resources
Information System)
Finance Module-ERP SMS Promo/
SMS Gateway
KM Portal (Knowledge
Management Portal)
BI (Business Intelligence) Company Web & Email
Gambar 4.8 Grafik Prioritas Aplikasi
135
Benefit Assesment – Target Aplikasi
Evaluasi target aplikasi dilakukan untuk menentukan tingkat kepentingannya bagi perusahaan
menggunakan model portofolio [McFarlan (1984)].
Tabel 4.26 Benefit Assessment – Target Aplikasi
High
Factory (Effectiveness)
“Applications which are critical to sustaining existing business”
Strategic (Competitive Advantage)
“Applications which are critical for future success”
Strategy Impact of Current
Applications
POS (Point Of Sales) Finance Module ERP Business Intelligence
Customer Loyalty Management SMS Promo
Support (Efficiency)
“Applications which improve management and performance
but are not critical to the business”
Turnaround (Competitive Advantage)
“Applications which may be of future strategic
importance”
HRIS (Human Resources Information)
KM Portal Company Web & Email Low
Pemilihan Metode Implementasi untuk Target Aplikasi
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan metode implementasi target aplikasi. Ada
beberapa pilihan metode yang dapat digunakan dalam implementasi target aplikasi, yaitu:
• Package software implementation
Membeli paket perangkat lunak yang sudah ada dan siap pakai (sofware jadi), yang sudah
terbukti banyak digunakan dan dapat dipercaya kualitas dan kredibilitasnya.
• End-user development
Mengembangkan sendiri sistem atau perangkat lunak yang baru.
• Custom software development
136
Menggabungkan beberapa metode-metode diatas.
Untuk setiap target aplikasi, dapat dipilih lebih dari satu metode implementasi, sebagai contoh:
implementasi untuk POS (Point of Sales ) System pada outlet menggunakan metode package
software implementation, sedangkan pada implementasi BI (Business Intelegence) dapat
digunakan Custom Software Development (gabungan antara Package Software dan End User
Development).
Pemilihan metode implementasi untuk target aplikasi harus berdasarkan aturan-aturan sebagai
berikut:
• Packages software implementation : aplikasi tersebut telah tersedia dan tidak perlu
dibuat/dikembangkan lagi. Hal ini dapat ditentukan berdasarkan atas pertimbangan waktu
pengembangan dan tingkat kestabilan aplikasi itu sendiri.
• Apabila aplikasi yang dibutuhkan tidak tersedia dalam package software, maka selanjutnya
digunakan metode end-user development. Metode end-user development biasanya digunakan
untuk pengembangan aplikasi yang kecil (interfacenya sederhana) serta kebutuhan akan tingkat
layanan yang relatif kecil.
• Apabila tidak memungkinkan implementasi menggunakan end-user development, pilihan
terakhir adalah dengan custom software development. Custom software development ini
merupakan gabungan dari ketiga metode diatas.
Berikut ini adalah pilihan metode implementasi untuk setiap target aplikasi yang telah
ditetapkan pada tahap sebelumnya, yaitu:
137
Tabel 4.27 Metode Implementasi Target Aplikasi
No Target Aplikasi Metode Implementasi
Package Software Implementation
End User Development
Custom Software Development
1 Point of Sales (POS) System √ √ (Reporting)
2 Finance Module ERP
(GL,AR,AP,PO,OE,IC,AM) √ √ (Reporting)
3 Business Intelligence (BI) √ √
4 Customer Loyalty Management √ √
5 SMS Promo/ SMS Gateway √
6 HRIS (Human Resources
Information System) √ √ (Reporting)
7 KM (Knowledge Management)
Portal √ √
8 Company Web & Email √ √
Selain membuat prioritas usulan aplikasi, dibuat juga usulan mengenai IT Organization
Future, dimana usulan tersebut didapat dari matriks antara aplikasi yang diusulkan dengan
kebutuhan akan SDM teknologi informasi, berikut tabel kebutuhan SDM IT dengan usulan
aplikasi :
138
Tabel 4.28 Tabel kebutuhan SDM IT dengan usulan aplikasi
No Target Aplikasi Sumber Daya Manusia
dibutuhkan (SDM IT)
Target Organization (SDM IT)
1 POS (Point of Sales)
2 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk troubleshooting , dibagi utk 2 area outlet (vendor combine with existing employee)
1 org IT Manager : strategi & koordinasi (sesuai kebutuhan organisasi) 1 org IT Supervisor : supervisi tim IT, activity plan, operational lead. 2 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk troubleshooting , dibagi utk 2 area outlet 1 org System Analyst & App.Support : App.development, customization, reporting
2 Finance Module ERP (GL,AR,AP,PO,OE,IC,AM)
1 org System Analyst & Application Support, 1 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk installation & training (vendor/internal)
3 Business Intelligence
1 org System Analyst & Application Support, 1 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk installation & training (vendor/internal‐combine with existing employee)
4 Customer Loyalty Management
1 org System Analyst & Application Support, 1 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk installation & training (vendor/internal‐combine with existing employee)
5 SMS Promo/ SMS Gateway
1 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk installation & training (vendor/internal‐combine with existing employee)
6 HRIS (Human Resources Information System) (Time Attendance, Payroll, Leave Adm.)
1 org System Analyst & Application Support, 1 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk installation & training (vendor/internal‐combine with existing employee)
7 KM (Knowledge Management) Portal
1 org System Analyst & Application Support, 1 org Technical Support/
139
No Target Aplikasi Sumber Daya Manusia
dibutuhkan (SDM IT)
Target Organization (SDM IT)
System Support Engineer, untuk installation & training (vendor/internal‐combine with existing employee)
8 Company Web + Email
1 org Technical Support/ System Support Engineer, untuk installation & training (vendor/internal‐combine with existing employee)
4.7 IT Organization Future
Berdasarkan hasil analisa pembanding kebutuhan SDM IT dengan usulan aplikasi serta
hasil pembahasan Bp. Hartono Atmadja selaku Managing Director Garudafood bersama tim
pembenahan business process proyek akuisisi, disepakati untuk peningkatan peran IT sebagai
enabler. Pemanfaatan teknologi informasi secara menyeluruh untuk mendukung operasional
bisnis PT.Sukses Inti Boga dalam rangka pencapaian visi dan misi Perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut diatas maka diusulkan untuk membentuk organisasi Departemen IT pada PT Sukses Inti
Boga dengan struktur organisasi sebagai berikut :
140
Gambar 4.9 Usulan Organisasi IT PT.SIB
Dengan rencana penambahan/pemenuhan personil IT sebagai berikut :
Tabel 4.29 Usulan MPP Organisasi IT
Dengan pemenuhan man power planning (MPP) pada Dept. IT tersebut maka jumlah personil IT dapat dipetakan :
No Jabatan Jumlah (org)
Total Keterangan 2009 2010 2011
1 IT Supervisor 1 1 Koordinasi dan supervisi tim IT
2 System Support Engineer 1 1 2 Area support ke outlet-outlet yang tersebar
3 System Analyst & Application Support 1 1
Pengembangan aplikasi
4 IT Manager 1 1 Perencanaan IT strategy
Total 1 2 2 5
General Manager
IT Dept.IT Manager
IT Supervisor
System Support Engineer
System Analyst & Application Support
141
Dengan organisasi IT yang diusulkan di atas, maka berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung
jawab serta kualifikasi yang dibutuhkan :
Tabel 4.30 Tabel Tanggung Jawab dan Tugas Dept. IT
Position Title : IT Manager
Pendidikan S1/S2 Manajemen Informatika /Teknik Informatika/ Sistem Informasi
Pengalaman 2 tahun pada posisi manajerial bidang IT, 3 tahun sebagai System Analyst, Application Support, Spv. IT/MIS
Pengetahuan/ Ketrampilan teknis
Memahami Sistem Operasi & Jaringan Komputer, Pemahaman Konsep Relational Database/ RDBMS, Memahami Aplikasi Komputer & Komputer Akuntansi, Memahami Konsep dan Metodologi Project Management.
Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab
1.IT Service Memberikan layanan IT/ IT Services atas ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk mendukung ketersediaan informasi yang tepat guna dan tepat waktu bagi seluruh stakeholder.
2.Standarisasi Aplikasi Bisnis Melakukan implementasi Aplikasi /Software/ IT Devices/ IT Produk dengan standarisasi Aplikasi Bisnis /Software/ IT produk di seluruh unit bisnis sesuai standari dan prosedur yang sudah ditetapkan perusahaan untuk meningkatkan service level dan empowering user. 3. Rekomendasi IT Project Memberikan rekomendasi dan masukan yang berhubungan dengan IT Project ( bersifat Teknis ) sesuai dengan standar untuk meningkatkan service level dan PAR (project achievement ratio)
4.IT Services and Solution Strategy Merencanakan dan mengembangkan IT services and solution strategy dengan riset IT support yang bisa diberikan untuk mendukung kebutuhan user/bisnis, menterjemahkan kebutuhan user/usaha ke dalam support IT yang bisa disediakan (Translate business and user requirements into IT services and solutions requirements), menentukan strategic initiatives untuk dukungan IT, mengevaluasi tahapan implementasi dari strategic initiative yang telah ditentukan agar dapat mendukung bisnis/operasional perusahaan. 5. Enterprise IT Architecture Merencanakan, menentukan dan mengembangkan enterprise IT architecture yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk menopang bisnis usaha dan mensupport informasi yang diperlukan oleh management dan stakeholder
6.IT Infrastructure and Solution Mengatur, menjaga dan mengawasi IT Infrastructure dengan Manage IT security system, Manage IT inventory and assets, Manage IT resource capacity, Perform IT operations support services, Manage availability, Manage facilities, Manage backup/recovery, Manage performance and capacity, Manage incidents, Manage problems agar dapat mendukung produktifitas perusahaan. 7.Dokumentasi SOP / WI. Melakukan dokumentasi prosedur yang ada dalam bentuk SOP / WI dengan Menyusun, Mengembangkan dan merekomendasikan kebijakan, sistem dan prosedur di lingkungan IT yang mencakup antara lain sistem dan prosedur utk melakukan support, kebijakan-kebijakan investasi peralatan IT guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi
142
pengelolaan IT di perusahaan
8.Activity Plan dan Strategy Jangka Panjang Merencanakan aktivitas dan membuat laporan, menyusun sasaran, rencana kerja dan anggaran tahunan Departemen. Mengendalikan realisasi anggaran dalam rangka memastikan adanya pengendalian internal, membantu dalam merumuskan Strategi Jangka Panjang yang menyangkut strategi dibidang IT yang menunjang bisnis perusahaan secara keseluruhan 9.Coaching & Counselling (C&C) Melaksanakan C&C kepada bawahan dalam rangka pembinaan dan konselling agar kinerja meningkat dan terjadi kondusivitas kerja.
Position Title : IT Supervisor
Pendidikan D3/S1 Manajemen Informatika, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Komputer
Pengalaman 1 tahun sebagai Supervisor IT/MIS, Application Support/System Development
Pengetahuan/ Ketrampilan teknis
Memahami Sistem Operasi & Jaringan Komputer, memahami konsep Database, Networking & Technical Support, Memahami Aplikasi Komputer , Menguasai SQL (Structure Query Language)
Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab
1.Menyiapkan infrastruktur dan Server Aplikasi Menyiapkan infrastruktur dan server Aplikasi yang menunjang sarana komunikasi antar user diperusahaan agar dapat mendukung operasional perusahaan.
2.Perawatan server hardware, perencanaan upgrade server Melakukan perawatan server hardware, perencanaan upgrade server secara berkala untuk peningkatan kinerja server
3.Dokumentasi SOP / WI. Melakukan dokumentasi prosedur yang ada dalam bentuk SOP / WI dengan Menyusun, Mengembangkan dan merekomendasikan kebijakan, sistem dan prosedur di lingkungan IT yang mencakup antara lain sistem dan prosedur utk melakukan support, kebijakan-kebijakan investasi peralatan IT guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan IT di perusahaan 4.Laporan Melakukan perencanaan aktivitas dan membuat laporan secara berkala kepada atasan agar tertib administrasi dan mendukung internal proses.
5.Kontrol Budget Mengontrol pengeluaran budget IT dengan memonitor realisasi budget agar tidak melebihi business plan.
6.Coaching & Counselling Melaksanakan C&C kepada bawahan dalam rangka pembinaan dan konselling agar kinerja meningkat dan terjadi kodusivitas kerja.
143
7.Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran dengan meningkatkan keterampilan user dalam penggunaan standar Aplikasi Bisnis Perusahaan agar dapat memperlancar operasional pekerjaan.
Position Title : System Analyst and Application Support
Pendidikan D3/S1 Manajemen Informatika, Teknik Informatika, Sistem Informasi
Pengalaman Minimal 1 tahun sebagai System Analyst /Application Support/System Development dan memahami konsep Database
Pengetahuan/ Ketrampilan teknis
Memahami Sistem Operasi & Jaringan Komputer, Pemahaman Konsep Relational Database/ RDBMS, Menguasai Bahasa Pemrograman dan SQL (Structure Query Language), Mampu menganalisa (user requirements analysis) dan membuat Rancang Bangun Aplikasi ( Software Engineering), Memahami konsep dan metodologi Project Management)
Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab
1.User Requirement Analysis Melakukan user requirement analysis terhadap kebutuhan aplikasi/software dengan melakukan koordinasi lintas fungsi/bagian/departemen dan membantu pelaksanaan User Requirement Analysis terhadap kebutuhan Aplikasi/ Software. 2.Pengembangan Aplikasi/software Membuat analisa cost and benefit dari pengembangan aplikasi, melakukan pengembangan aplikasi dan reporting sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
3.Standarisasi Aplikasi Bisnis Menstandarisasi aplikasi bisnis perusahaan dengan melakukan implementasi Aplikasi /Software/ IT produk berdasarkan standar yang berlaku untuk mendukung service level dan empowering user.
4.Rekomendasi IT Project Memberikan rekomendasi dan masukan berhubungan dengan IT Project ( bersifat Teknis )
5.Dokumentasi Prosedur Mendokumentasi prosedur yang ada dalam bentuk SOP / WI agar mendukung internal proses dan tertib administrasi.
6.Laporan Melakukan perencanaan aktivitas dan membuat laporan kepada atasan agar tertib administrasi dan internal proses
Position Title : System Support Engineer
Pendidikan D3/S1 Manajemen Informatika, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Elektro
Pengalaman Minimal 1 tahun sebagai Technical Support/ Network Engineer/ EDP
144
Pengetahuan/ Ketrampilan teknis
Memahami Sistem Operasi & Jaringan Komputer, penanganan Hardware dan Software Troubleshooting.
Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab
1.Perawatan Berkala Melakukan perawatan secara berkala terhadap PC hardware dan kunjungan maintenance agar dapat mengurangi down time
2.Implementasi jaringan Membantu dalam implementasi jaringan komputer (LAN) sesuai kebutuhan operasional agar dapat menunjang operasional perusahaan.
3.Troubleshooting IT Melakukan penanganan troubleshooting IT dengan support via telepon atau kunjungan ke user agar keluhan user dapat ditangani, melakukan setting terhadap PC baru yang akan digunakan dengan aplikasi sesuai dengan kebutuhan
4.Empowering user /pelatihan IT Merencanakan dan melaksanakan kurikulum pelatihan IT ke user sesuai dengan jadwal agar menghasilkan empowerment user.
5.Inventaris IT Melakukan inventaris perangkat IT , melakukan perencanaan dan rekomendasi upgrade hardware untuk PC user sesuai dengan kebutuhan untuk mengurangi down time.
6.Kontrol Budget Mengontrol pengeluaran budget maintenance IT sesuai dengan perencanaan agar tidak melebihi budget.
7.Laporan Memberikan laporan aktivitas supporting secara berkala seperti weekly activity & progress reports kepada atasan untuk evaluasi pelaksanaan kerja
4.8 Alur Proses Target Aplikasi
4.8.1 POS (Point of Sales)
Aplikasi Point of Sales ( POS) ini diusulkan untuk menggantikan sistem penjualan yang
terdahulu, yaitu dengan menggunakan cash register, dengan adanya POS ini data hasil transaksi
penjualan bisa lebih mudah dikelola. Dengan aplikasi POS ini bukan hanya melayani transaksi
penjualan saja, melainkan juga ada beberapa proses bisnis keseharian yang biasa dikerjakan
manual, seperti stok barang, order barang. Data hasil transaksi ini akan di update ke server,
145
sehingga hasil transaksi disemua outlet bisa terkumpul dan untuk mencegah hilangnya data hasil
transaksi.
Tabel 4.31 Manfaat Proses Bisnis Menggunakan POS system
“As Is” Condition “To Be” Process
Proses Bisnis Masalah Proses Bisnis Keuntungan
Sistem pencatatan
penjualan secara
manual di outlet (Cash
Register)
-Dengan outlet yang
tersebar, update kode
barang tidak dapat
dilakukan dengan cepat,
termasuk apabila ada
perubahan harga dan
program promo (discount
promo)
-Data penjualan sulit
dikonsolidasikan
Sistem pencatatan
penjualan dengan POS
(Point of Sales) system
yang dapat
dikonsolidasikan antar
outlet dan kantor pusat
-Perubahan harga/
promo discount
/update kode barang
dapat dilakukan dalam
bentuk Export/Import
File
-Rekap data penjualan
dapat dikonsolidasikan
-Sekuriti data utk
akses/perubahan data
Perbandingan proses bisnis antara pencatatan manual transaksi penjualan (cash register saat ini)
dengan POS (Point of Sales), dapat digambarkan sebagai berikut :
146
Dengan penggunaan POS (Point of Sales) system, maka POS sisi outlet (POS Client)
berfungsi merekam transaksi penjualan ke dalam suatu database, dan POS di sisi kantor pusat
(POS Server) akan berfungsi melakukan konsolidasi data dari data file penjualan yang
dikirimkan dari outlet. Apabila ada penambahan / new product launcing maupun perubahan
harga, maka item produk tersebut cukup di generated dalam suatu file oleh POS Server dan akan
ditarik/file import oleh POS client sehingga proses pembaharuan data dapat dilakukan secara
cepat. Selain itu sales activity lainnya dapat direkam oleh POS ini, sebagai contoh apabila terjadi
Pencatatan Manual Saat Ini
Gambar 4.10 Alur Proses Pencatatan Manual (Cash Register)
147
koreksi penjualan yang dilakukan oleh kasir. Berikut alur proses pencatatan transaksi penjualan
di outlet dan kantor pusat dengan menggunakan POS, seperti gambar di bawah ini:
Teknologi POS (Point of Sales) system yang diusulkan adalah dengan menggunakan Transight
POS (package software) yang menunjang integrasi ke Windows Domain (Active Directory) dan
konektivitas baik ke browser Internet Explorer (IE), Windows Share Point Portal Server maupun
ke database SQL Server.
Gambar 4.11 Alur Proses Transaksi Penjualan dengan POS
148
Tabel 4.32 Tampilan Aplikasi POS / Point Of Sales
GUI Form Modul – Example Module Description
POS Configurator The POS CONFIGURATOR MODULE is run via
the Main Menu. The POS CONFIGURATOR
MODULE enables you to configure the POS
FrontEnd.
YOU control what appears in Front-End!
149
GUI Form Modul – Example Module Description
150
GUI Form Modul – Example Module Description
POS FRONT
END
OPERATIONS
MODULE
The POS FRONT END OPERATIONS
MODULE is run via the Main Menu.
The POS FRONT END OPERATIONS
MODULE runs your Point of Sales machine so
that you can:
Post sales transactions (including returns &
voids) Accept payment (tender)
e.g. cash, credit cards, vouchers
Print guest checks, customer receipts & order
Receipts Generate selected reports & journals
The REPORT WRITER
MODULE is run via the Main Menu.
The REPORT WRITER MODULE enables you to
run miscellaneous reportrelated functions, such as:
Run AUTO SEQUENCES Generate REPORTS &
JOURNALS. Monitor CASH IN DRAWER
151
GUI Form Modul – Example Module Description
HOLDINGS & POINT OF SALES
Minimum Server System Requirement for POS Application Recommended Server System Requirement for POS Application
Celeron® 566 MHz
256 MB RAM (512 MB with PDA), 20 GB Hard Disk
56.6 K/Sec Modem (For Dial Up store support)
Windows® compatible Network Interface card
A Laserjet printer
Microsoft® Windows® 2000 OR Microsoft® Windows NT® Service Pack 6 and above
IMPORTANT:
Microsoft® SQL Server 7.0 must NOT be currently installed otherwise Transight™ POS Installation will be aborted.
Pentium®4 1.8 GHz and above
512 MB RAM (1024 MB with PDA), 40 GB Hard Disk
56.6 K/Sec Modem (For Dial Up store support)
Windows® compatible Network Interface card
A Laserjet printer
Microsoft® Windows® 2000 OR Microsoft® Windows NT® Service Pack 6 and above OR Microsoft® Windows XP® Service Pack 1 and above
IMPORTANT:
Microsoft® SQL Server 7.0 must NOT be currently installed otherwise Transight™ POS Installation will be aborted.
152
4.8.2 Financial Module ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu perangkat lunak paket dengan aplikasi
yang terintegrasi untuk digunakan secara luas di organisasi. ERP diperuntukan bagi perusahaan
manufaktur maupun jasa yang berperan dalam mengintegrasikan dan mengotomasikan proses
bisnis dalam perusahaan. Tujuan utama dari ERP adalah untuk mengintegrasikan semua bagian
dan fungsi bisnis yang ada didalam perusahaan kedalam suatu sistem informasi tunggal yang
dapat memenuhi seluruh kebutuhan informasi perusahaan.
ERP Financial Module adalah merupakan salah satu aplikasi strategis yang diusulkan
untuk digunakan PT. Sukses Inti Boga dalam memberikan suatu keunggulan bersaing jangka
panjang dan mendukung dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Sebagai bahan
pertimbangan berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari ERP :
Kelebihan yang ditawarkan ERP :
• Integrasi data yang menyebabkan akses data ke unit bisnis lain, fungsi-fungsi lain,
proses-proses, dan organisasi meningkat.
• Pengurangan biaya proses bisnis
• Standarisasi proses operasi yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan
peningkatan kualitas produk.
• Standarisasi data dan informasi
• Meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan
153
Kelemahan dari ERP :
• Implementasi ERP yang cukup sulit dan memerlukan alokasi sumber daya (waktu,orang,
dana) karena penerapannya yang terintegrasi dan ada perubahan flow process/ business
process dalam operasional bisnis perusahaan.
• Adanya resistansi karena perubahan proses bisnis tersebut
• Biaya implementasi ERP yang cukup mahal
Berikut adalah alur proses Financial modul ;
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam rangka pelaporan keuangan (Financial
Report) maka diperlukan Aplikasi Financial dengan module yang terintegrasi dan kemudahan
untuk keterhubungan dengan POS (Point of Sales) application.
Gambar 4.12 Alur Proses Financial Module ERP
154
Berikut adalah usulan Financial Application yang cukup sesuai dengan kebutuhan untuk
operasional bisnis distribution/retail dalam bidang consumer goods/ FMCG, sebagai berikut :
Yaitu menggunakan Sage Accpac ERP Financial Management (package software)
mempunyai beberapa modul, antara lain : Genaral Ledger (GL), Account Receivable (AR),
Account Payable (AP), Purchase Order (PO), Inventory Control (IC), Order Entry (OE), Asset
Management (AM). Sage Accpac ERP ini menunjang integrasi ke Windows Domain (Active
Directory) dan konektivitas baik ke browser Internet Explorer (IE), Windows Share Point Portal
Server maupun ke database SQL Server.
Gambar 4.13 Sage Accpac Architecture
155
Di bawah ini contoh tampilan Sage Accpac ERP :
Gambar 4.14 Antar Muka Sage Accpac Software – Web Browser
Gambar 4.15 Antar Muka Sage Accpac Software – Accpac Client Server
156
Tabel 4.33 Sage Accpac’s module
Module Capabilities Standard Reports
General Ledger
(GL)
Create alphanumeric account numbers as long as 45
characters.
Flag General Ledger accounts as inactive to stop
using them, but retain them in the system for
historical and reporting purposes.
Maintain separate periods for adjusting and closing
entries.
Assign different retained earnings accounts to
different account segments.
Set up and schedule recurring journal entries for
transactions that are processed on a regular basis.
Drill down to the originating journal entry and
transaction from transaction history.
Lock budgets to prevent unauthorized changes.
Limit the batches shown in the Batch List window to
only those from a single subledger.
Automatically create budgets using prior-year
information or choose from seven other computation
methods.
Create analytical reports, spreadsheets, graphs, and
charts, and update budgets automatically through full
integration with Microsoft Excel.
Produce fast, flexible, customized financial statements
through full
Some of the reports included are:
• Batch Listing
• Batch Status
• Chart of Accounts
• Comparative Balance Sheets
• General Ledger Options
• General Ledger Transactions
Listing
• Income Statements
• Posting Journals
• Trial Balance
157
Module Capabilities Standard Reports
integration with Microsoft Excel.
Print consolidated statements or statements for any
accounting division represented by an account number
segment code.
Auto-reverse entries to eliminate manual accrual
tracking and specify the period for the reversal.
Account
Receivable (AR)
Create summary or detailed invoices using the item
price list and
calculate taxes on a summary or line-by-line basis.
Organize customer records quickly and easily, and
create an unlimited
number of ship-to locations for each customer.
Flag customer records as inactive when you wish to
discontinue
regular use but want to retain the record in the system
for historical
and reporting purposes.
Drill down from General Ledger transaction history to
Accounts
Receivable transactions and then to originating Order
Entry
transactions.
Some of the reports included are:
• Aged Trial Balance
• Batch Listing
• Batch Status
• Customer Transactions
• Deposit Slips
• General Ledger Transactions
• Invoices
• Item Sales History
• Posting Journals
Account
Payable (AP)
Automatically distribute invoices to as many general
ledger expense or asset accounts as you require by
defining distribution sets.
Aged Cash Requirements
Aged Payables
Batch Listing
158
Module Capabilities Standard Reports
Set up and schedule recurring payables for invoices
paid on a regular basis and automatically remind staff
to process recurring payables.
Calculate tax for vendor invoices or manually
distribute tax.
Track, calculate, and automatically retain a portion of
an invoice to handle common billing practices in the
construction industry.
View your vendor payments by bank range, vendor
range, check status, transaction type, date range, year
and period range, and check number range.
Generate and print system checks for current payables
and forced transactions with or without payments
advices.
Prepay invoices that you have not yet received.
Batch Status
Check Register
General Ledger Transactions
Posting Journals
Vendor Transactions
Inventory
Control (IC)
Handle fractional quantities to four decimal places
and maintain different units of measure for
purchasing, selling, and stock-keeping.
Use categories to classify stock and to allocate costs
to departments or cost centers.
Include 250-character comments with each transaction
detail.
Assign as many as nine vendors per item with
automatic update of the last purchase.
Specify different item bin numbers for each inventory
Some of the reports included are:
General Ledger Transactions
Item Status
Item Valuation
Markup Analysis
Overstocked Items
Physical Inventory Worksheet
Posting Journals
Reorder Report
Sales Statistics
159
Module Capabilities Standard Reports
location.
Assemble items using single-level bills of materials.
Combine any number of items into a single kit and
then sell the kit
through Order Entry using a single kit price instead of
a price per item
Receive both stock and non-stock items.
Maintain as many as six different costs per location,
including standard, most recent, average, last unit, and
two optional userdefined costs.
n Cost items to six decimal places by moving average,
FIFO, LIFO, standard, most recent, or user-specified
costing methods.
Cost transactions as soon as they are posted or during
day-end processing.
Allocate additional costs to transferred inventory
items by quantity, cost, and weight, or manually
specify the cost per item.
Selling Price / Margin Analysis
Slow-Moving Items
Transaction History
Transaction Statistics
Order Entry
(OE)
Enter active orders, future orders, standing orders, and
quotes.
Enter orders, shipments, and invoices as separate
transactions so you can divide the duties of your
personnel.
Create an order by simply selecting and copying the
details of existing customers’ orders.
Some of the reports included are:
Aged Orders
Order Action
Posting Journals
Sales History
Sales Statistics
Salesperson Commissions
160
Module Capabilities Standard Reports
Include multiple orders on a single shipment and
multiple shipments on a single invoice.
Ship items with or without first entering an order for
those items.
Send partial shipments to those customers that allow
them.
Edit and invoice partially shipped orders.
Add new customers on the fly when you enter orders
or add the customer records later.
Assign sales proportionally to as many as five
salespeople.
Use multiple payment schedules and other payment
terms defined in Accounts Receivable.
Transaction List
Purchase Order
(PO)
Use seven costing methods for the default item cost,
Most Recent Cost, Standard Cost, Average Cost,
Vendor Cost, Last Unit Cost, and two alternate
amounts, for added flexibility.
Enter details for requested items from multiple
vendors or without specifying vendors on a single
requisition, and then automatically create purchase
orders for each vendor.
Create one purchase order from multiple requisitions
and select the requisition details by vendor number
and Inventory Control vendor type.
Leave purchase orders open indefinitely until all items
Some of the reports included are:
Aged Purchase Orders
Payables Clearing Audit List
Posting Journals
Purchase History
Purchase Order Action
Purchase Statistics
Shippable Backorders
Transaction List
161
Module Capabilities Standard Reports
are received or cancel any remaining ordered items at
any time.
Quickly consolidate items from multiple purchase
orders on a single receipt.
Process multiple invoices for a single receipt.
4.8.3 Business Intelligence
Business Intelligence adalah seperangkat teknologi, aplikasi dan praktek untuk
pengumpulan, integrasi, analisis dan presentasi dari informasi bisnis dan juga terhadap informasi
itu sendiri. Tujuan dari business intelligence adalah untuk mendukung pengambilan keputusan
bisnis yang lebih baik (http://www.research.ibm.com/journal/rd/024/ibmrd0204H.pdf)
Business Intelligence menjelaskan sekumpulan konsep dan metode untuk bagaimana
meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan menggunakan dukungan sistem secara
faktuil, sistem business intelligence merupakan data-driven. Beberapa manfaat business
intelligence sebagai berikut :
• Menyediakan dan meningkatkan akses data dan informasi sesuai dengan kebutuhan
• Meningkatkan budaya akuntabilitas
• Informasi dini (alert) jika terjadi penyimpangan antara target dan realisasi
• Menyediakan laporan terotomasi
• Membantu monitor Key Performance Indicator (KPI)
• Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis
162
Dalam rangka memenuhi kebutuhan manajemen untuk monitoring operasional bisnis
perusahaan, trend analysis dan sebagai salah satu tools dalam pengambilan keputusan, maka
diusulkan untuk membentuk business intelligence reporting. Dengan menggunakan transaction
processing system maka data-data dari masing-masing POS system di outlet dibentuk dalam
suatu data warehousing/ data consolidation.
Alur proses business intelligence pada PT.Sukses Inti Boga, sebagai berikut :
Gambar 4.16 Alur Proses Business Intelligence pada PT.SIB
163
Dari permasalahan pada ketiga bidang aktivitas bisnis PT.Sukes Inti Boga, maka solusi
BI (Business Intelligence) dapat berfungsi sebagai tools yang dapat membantu manajemen dalam
melakukan analisa data dan selanjutnya mengambil keputusan bisnis berkenaan dengan .
Tabel 4.34 BI Tools/ Reporting and Function
Aktivitas
Bisnis Masalah BI Tools/ Reporting
Fungsi Pemecahan
Masalah dgn BI
Sales/Penjualan -Pencatatan item di outlet
secara manual (varian, rasa,
harga) sehingga update harga
tidak bisa cepat dilakukan
-Kesalahan pencatatan item
barang terjual karena tidak
ada standarisasi item produk
- outlet melakukan pelaporan
transaksi penjualan secara
manual; yang menyebabkan
lambatnya pelaporan
penjualan ke kantor pusat
-Program promo dan analisa
penjualan sulit dilakukan
-Karena manual, program
promo untuk pelanggan setia
PT.SIB sulit dilakukan dan
diperlukan media-media
promo lainnya
• Trend Harga Per Item
Per Outlet
• Rekap New Product
Launching per Outlet
• Laporan Penjualan
per Item Per Outlet
• Laporan Penjualan
All Item All Outlet
• Laporan Penjualan
New Product
launching per Outlet
• Laporan Penjualan
per Pelanggan per
Outlet (Effective
Call)
• Laporan Penjualan
per Pelanggan All
Outlet
• Laporan Top 10
Omzet per Outlet
• Laporan Top 10
Omzet per Product
-Terbentuk database
penjualan dan bisa
dikonsolidasikan
-Perubahan harga/
promo discount
/update kode barang
dapat dimonitor
dengan cepat
-Laporan penjualan
lebih cepat
-Program promo
dapat dilakukan lebih
mudah
-Penggunaan media
promo dengan
dukungan IT
Finance and
Accounting
- keterlambatan proses
konsolidasi data dan
• Laporan Penjualan
per Item Per Outlet
-rekap penjualan per
outlet dan konsolidasi
164
Aktivitas
Bisnis Masalah BI Tools/ Reporting
Fungsi Pemecahan
Masalah dgn BI
penyusunan laporan
keuangan per outlet yang
disusun oleh kantor pusat;
-kesulitan melakukan analisa
penjualan secara keseluruhan
maupun per produk per outlet
- Inventory Report &
Monitoring
- Pemakaian Bahan dan
produktifitas
• Laporan Penjualan
All Item All Outlet
• Laporan Penjualan
New Product
launching per Outlet
• Laporan Penjualan
per Pelanggan per
Outlet (Effective
Call)
• Laporan Penjualan
per Pelanggan All
Outlet
• Laporan Top 10
Omzet per Outlet
• Laporan Top 10
Omzet per Product
• Laporan Monitoring
Inventory vs Safety
Stock per Outlet/All
Outlet
• Laporan Yield
Produksi per Outlet
lebih mudah dilakukan
-penyusunan laporan
keuangan lebih cepat
dan akurat
-analisa penjualan
mudah dilakukan
-terbentuk database
yang terintegrasi
Sumber Daya
Manusia/
Human Capital
-Pencatatan data karyawan
,absensi, kualifikasi,
pengupahan,cuti secara
manual belum terintegrasi ke
dalam database
-Pengaturan jadual kerja
lebih lama dan sering
benturan dgn jadual cuti
• Laporan Omzet dan
Biaya Tenaga Kerja
Per Outlet/ All Outlet
• Laporan Hari Kerja
Efektif per Outlet/
All Outlet
• Laporan Produktifitas
-terbentuk database
karyawan
-analisa biaya tenaga
kerja dan penjualan
(produktifitas) per
outlet
165
Aktivitas
Bisnis Masalah BI Tools/ Reporting
Fungsi Pemecahan
Masalah dgn BI
karyawan Mandays per Outlet/
All Outlet
Fungsi-fungsi BI (Business Intelligence) sebagai tools dan reporting tidak terbatas hanya
pada daftar laporan sesuai tabel di atas, tetapi dapat terus dikembangkan seiring dengan
berjalannya waktu dan sejalan dengan perubahan dan perkembangan kebutuhan proses bisnis
pada PT.Sukses Inti Boga. Dengan melalui tahapan detail user requirements, untuk menggali
lebih dalam kebutuhan bisnis dengan melalui wawancara/ interview dengan keyuser/ business
process owner maka akan dibuat tools/reporting/template untuk analisa data dari wadah BI
(Business Intelligence) tersebut.
Teknologi BI (Business Intelligence) yang diusulkan tetap dalam platform Windows
yaitu dengan Report Portal yang menunjang integrasi ke Windows Domain (Active Directory)
dan konektivitas baik ke browser Internet Explorer (IE), Windows Share Point Portal Server
maupun ke database SQL Server.
Tabel 4.35 Konektifitas dan Integrasi Report Portal
Connectivity & Integration Specification and feature
Database and interface ReportPortal for Microsoft SQL Server 2000, 2005 and 2008 R2
offers enterprises a complete and integrated BI solution:
analysis, reporting, dashboards, scorecards and advanced data
visualization.
Using XMLA and zero-footprint for the most scalable BI
solution on Analysis services, ReportPortal is the most
166
Connectivity & Integration Specification and feature
integrated BI solution on the Microsoft platform.
ReportPortal ROLAP cubes for access to databases other than
Analysis Services: Microsoft SQL Server, Microsoft Access,
MySQL, Oracle and IBM DB2.
XML analysis interface schema :
Reports support • OLAP Report
• GIS Map Chart Report
• Pie-Chart Tree Report
• Bar-Chart Tree Report
• Tree Map Report
• SQL Report
• Crystal Report
• Data Mining Report
• OWC Report (Office Web
Component)
• KPI Report
• Web Services Report
• Reporting Services Report
• Analysis Services KPI
Report
• ROLAP Report
• Dashboard Report
• Chart Grid Report
• Moving Bubble Report
• Chart Grid Report
• DataEntry Form
• Blog
• Wiki
Other connectivity support MS Reporting Services reports: ability to design OLAP reports
167
Connectivity & Integration Specification and feature
online
Share Point Integration via Web Parts
PowerPivot support for OLAP Report
Microsoft SQL Server 2000 / Analysis Services / Reporting Services
Microsoft SQL Server 2005 / Analysis Services / Reporting Services
Microsoft SQL Server 2008 / Analysis Services / Reporting Services Microsoft SQL Server 2008 R2 / Analysis Services / Reporting Services
ROLAP cubes for access to databases other than Analysis
Services: Microsoft SQL Server, Microsoft Access, MySQL,
Oracle, and IBM DB2
Technical architecture for
integration
ReportPortal accesses Microsoft SQL Server Analysis Services
via a XMLA (XML for Analysis) web service. The web
service is implemented as an ISAPI dll. ReportPortal configures
the web service during the installation.
For SQL Server 2000, the web service is distributed as XML for
Analysis SDK. The name of the ISAPI DLL is msxisapi.dll. The
service reads datasources.xml configuration file to get the
connection information for the available olap servers.
For SQL Server 2005/2008, the web service is part of Analysis
Services standard installation. The name of the ISAPI DLL is
msmdpump.dll. The configuration file is msmdpump.ini.
Notethat unlike Pro-Clarity, Cognos' PowerPlay, Business
Object's WebIntelligence and other olap client tools, XMLA
provides the middle tier with the least amount of overhead.
XMLA calls OLE DB Provider for Olap Services directly
bypassing the ADOMD.
168
Connectivity & Integration Specification and feature
Report Portal makes all calls to the XML/A service directly
from the Internet Explorer. All of the application state is
maintained the browser and round trips to the server are
minimized.
Note that exposing XMLA web service to the web poses a
security risk. Therefore, in the Internet environment XMLA
web service has to be secured by: 1) Disabling Anonymous and
enabling only Basic authentication. 2) Enabling HTTPS and
requiring only secure communication.
Integration/Interfacing Technical Architecture
brows
Sebagai co
er , sebagai
G
ontoh tampil
berikut :
Gambar 4.17
lan untuk bu
7 Tampilan B
usiness intel
BI Reporting
lligence pad
g dengan Bro
a PT. Sukse
owser Front
es Inti Boga
End
169
a dengan
Sebag
front e
4.8.4
keuntu
media
diperlu
semua
mengg
ke Wi
maupu
ai contoh tam
end , sebagai
4 Know
Knowledg
ungan dari a
a untuk berb
ukan, maka
a data disimp
gunakan plat
ndows Dom
un ke databa
Gambar 4
mpilan untuk
i berikut :
ledge M
e manageme
aset berbasi
bagi informa
perlu ditunj
pan dalam b
tform Windo
main (Active
ase SQL Serv
4.18 Tampila
k business in
Managem
ent portal ad
s intelektua
asi internal k
ang penggun
bentuk digita
ows yaitu W
Directory) d
ver.
an BI Report
ntelligence p
ment Por
dalah proses
l dan penge
karyawan da
naan teknolo
al. Teknolog
Windows Sha
dan konektiv
ting dengan
pada PT. Suk
rtal
s bagaimana
etahuan. KM
an agar mem
ogi informas
gi KM Portal
are Point P
vitas baik ke
Ms.Excel Fr
kses Inti Bog
a sebuah org
M Portal ini
mudahkan p
si , yaitu intr
l yang diusu
ortal yang m
e browser In
ront End
ga dengan M
ganisasi men
digunakan
pencarian da
ranet portal,
ulkan adalah
menunjang i
nternet Explo
170
Ms.Excel
ngambil
sebagai
ata yang
dimana
h dengan
integrasi
orer (IE)
Collab
Portal
Fokus utam
Dengan be
boration
ma dalam alu
eberapa penj
Focus
ur proses pem
elasan sebag
Tabel.4.36 F
Gambar
mbuatan KM
gai berikut :
Focus and D
4.19 Alur KM
M Portal , seb
Description K
Empowe
Collabor
Connect
Enable C
Computi
Reduce C
Integrate
Connect
expertise
Connect
M Portal Focu
bagai beriku
KM Portal
Descriptio
er Teams Th
rative Works
t Organizatio
Communitie
ing Tools
Complexity
ed System
t our people
e
t our peopl
s
ut :
on
hrough
spaces
ons Through
s with Socia
for IT by U
to informat
le to key b
171
h Portals
al
sing an
tion and
business
172
applications
Connect our people to role-specific
resources
Enterprise Content Management Manage diverse content
Satisfy compliance and legal
requirements
Efficiently manage multiple Web sites
Business Intelligence Integration support with BI system
Excel-based Business Intelligence
Dashboards and Report Center
Accessing and discovering business
data
Business Process and Forms
Browser-based forms
Integrated workflow and document
information panel
Custom workflow design
Streamline business processes
Enterprise Search
Out-of-the-box search
Search results are delivered quickly and
relevance
Integrated with other features and
Office system
Tabel 4.37
Berikut con
7 Contoh Fe
ntoh tampila
ature pada F
an intranet p
Gambar 4
Focus Pengem
ortal PT.SIB
4.20 Tampi
mbangan KM
B sebagai ba
ilan Intranet
M
agian dari Ga
Portal
arudafood G
173
roup :
174
4.8.5 Customer Loyalty Management Module
Transaksi penjualan yang ada di masing-masing outlet saat ini sudah disimpan dalam
aplikasi POS (Point of Sales) dan sifatnya menyimpan transaksi operasional sales , untuk lebih
mengenal pelanggan pada masing-masing outlet maka diperlukan suatu aplikasi yang dapat
mengenal pelanggan-pelangan mana saja yang aktif dan loyal terhadap produk PT.Sukses Inti
Boga. Untuk keperluan tersebut maka diusulkan untuk mengimplementasikan aplikasi Customer
Loyalty Management yang terintegrasi dengan POS system saat ini.
Customer Loyalty Management tersebut digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan,
dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pasca penjualan. Customer loyalty
management juga untuk mengenal pelanggan potensial dan memberikan reward /point
(membership card) atau program promosi lainnya, yang bertujuan meningkatkan revenue
perusahaan. Teknologi yang diusulkan untuk customer loyalty management module ini adalah
dengan Transight (package software) yang menunjang integrasi ke Windows Domain (Active
Directory) dan konektivitas baik ke browser Internet Explorer (IE), Windows Share Point Portal
Server maupun ke database SQL Server.
Aplikasi ini memiliki nilai potensial yang tinggi dalam memberikan suatu value added
services jangka panjang, dengan beberapa manfaat sebagai berikut :
• Informasi mengenai data pelanggan tersimpan dalam suatu database dan dapat diakses
setiap saat
• Dapat dilakukan identifikasi pelanggan yang potensial, sehingga program promosi dapat
dilakukan tepat sasaran, efektif dan efisien.
175
• Efectif Call yang lebih baik : kemudahan penjualan kepada pelanggan potensial, daripada
menjual ke pelanggan baru.
• Produk / Jasa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan (customer oriented)
• Dengan program promosi yang tepat dapat meningkatkan loyalitas pelanggan
176
Tabel 4.38 Customer Loyalty Management Module
GUI Form Module – Example Module Remarks Function
Customer Loyalty Tab
Allows you to run
Customer Loyalty
Management Module
FUNCTIONS.
Change MemberNumber, Change Member Card
Add/Activate History Member, Bonus Point.
Redemption, Bonus Point Manual Sales
Posting Bonus Point, Manual Sales
Edit Prepaid Fee, Debit Prepaid Account
Balance, Clear Non-Member, Prepaid Card,
Letter/Memo Editor
Deposit Transaction , Debit/Credit Adjustment
Member Credit, Payment, Set Member Status,
Member Suspension, Month End Posting
177
GUI Form Module – Example Module Remarks Function
Config Tab
Allows you to maintain a
Customer Membership
Database.
Member Entry (Membership Data)
Membership Type, Nationality, Race, Religion,
Hobbies/Interest, Member Title, Recommender
Member Company, Redemption Item
Member Class, Schedule, Scheme, Relationship
Member Status, Bank Code, Member
Suspension, Setup, Transaction Parameter, Age
Group, Spending Range,
Enquiry Tab
Allows you to perform
ENQUIRIES on various
aspects of Customer
Loyalty Management.
Member Account Status, Member Status
Daily Statistics, Deposits
Credit Transactions, Member Payments
Sales, Bonus Points, Member Prepaid
Non-Member Prepaid, Reward Schemes
178
4.8.6 SMS Promo
SMS promo ini biasa disebut SMS Promo Bulk SMS Blaster atau SMS Broadcast adalah
layanan pengiriman SMS yang dapat dikirimkan ke banyak nomor sekaligus (Blast).Penggunaan
SMS promo pada PT.Sukses Inti Boga ini digunakan untuk memberikan info kepada pelanggan
setia PT.SIB untuk program-program promo. Dari data yang diperoleh POS (Point of Sales)
dengan modul customer loyalty management maka bisa diperoleh data pelanggan : kekerapan/
jumlah kunjungan/ transaksi tiap pelanggan, item yang dibeli dan jumlah transaksi
penjualannnya. Dari data tersebut bisa diberikan SMS promo baik pada item tertentu maupun
informasi item produk baru. Sehingga SMS promo bisa menjadi media promosi untuk
peningkatan penjualan dan menjaring pelanggan setia PT.SIB. Alur proses SMS promo dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.21 Alur Proses SMS Promo bagi pelanggan PT.SIB
179
Pada aplikasi SMS Promo ini, user harus melakukan export database customer /
member lalu membuat pesan yang akan dibroadcast, aplikasi ini memerlukan hardware
tambahan yaitu SMS gateway sebagai penghubung antar aplikasi dengan provider GSM
yang ada. Teknologi SMS Promo/Gateway yang diusulkan dalam bentuk hardware/ box
appliance SendQuick dalam platform Windows yang menunjang integrasi ke Windows
Domain (Active Directory) dan konektivitas baik ke browser Internet Explorer (IE
maupun ke database SQL Server.
4.8.7 HRIS – Personnel Administration
Pada aplikasi HRIS (Human Resources Information System) yang diusulkan lebih
berfokus kepada kebutuhan aktivitas bisnis PT.Sukses Inti Boga dalam hal HRIS-Personnel
Administration; yaitu mulai dari pendataan karyawan (HR Base), absensi kerja (Time
Attendance), pengupahan, dan ijin/cuti (leave Administration). Dengan teknologi yang
diusulkan menggunakan Orange HRIS (package software) yang menunjang integrasi ke
Windows Domain (Active Directory) dan konektivitas baik ke browser Internet Explorer (IE)/
Mozilla Firefox, Windows Share Point Portal Server maupun ke database SQL Server.
180
Tabel 4.39 Konektivitas dan Integrasi Orange HRIS
Connectivity & Integration Specification and feature
Database and interface • Fully Web-Based Application
• 3-tier architecture
• Clear separation of data presentation,
business logic and data storage
• Using 100% Java
Java Server Page and
Java Bean Technology
• Support Window and Linux OS
• Database Support :
MS SQLServer 2000/2005/2008
• Template-Based Web Layout.
Easy to change the layout.
• Report Support :
Crystal Report, SQL Reporting Services
181
Alur proses pada Personnel Administration dapat digambarkan sebagai berikut ;
4.8.8 Company Web and Email
Pada usulan aplikasi Company Web dan Email, akan diterapkan metode hosting di
salah satu web hosting provider, company web ini akan lebih diperuntukkan untuk
mempromosikan PT Sukses Inti Boga dan juga untuk memperkenalkan jika ada item produk
baru dan program promosi lainnya, tampilan di bawah ini merupakan contoh tampilan Jesselyn
K Cakes di australi yang merupakan kepunyaan dari pemilik Jesselyn K Cakes sebelumnya.
Untuk Email akan digunakan domain name untuk email Company.
Gambar 4.22 Alur Proses Payroll Administration
182
Gambar 4.23 Company Web
4.8.9 Alur Aplikasi Keseluruhan (Grand Design)
Pada Grand Design ini, digambarkan keseluruhan dari usulan aplikasi yang ada, dari
usulan POS di tiap outlet hingga ke Company Web, keseluruhan dari aplikasi tersebut merupaka
aplikasi yang akan membantu untuk mengatasi permasalah permasalahan yang ada sebelumnya
ketika dilakukan secara manual. Dari tiap aplikasi yang diusulkan semua terhubung kedalam
database, sehingga segala transaksi dari penjualan, stok barang, proses produksi juga bisa
dianalisa dengan menggunakan aplikasi Bisnis inteligence.
183
Gambar 4.24 Gambar Alur Aplikasi Keseluruhan (Grand Design)
Sesuai rincian pada tabel target teknologi sebelumnya, bahwa platform yang dipilih adalah :
• Windows platform
• SQL Server 2005/2008
• Package Software yang dibeli fully open database connection ,untuk keperluan
custom development
• KM Portal : Windows Share Point
184
• Active Directory integrated
Tabel 4.40 Konektivitas dan Integrasi Keseluruhan Aplikasi
Connectivity & Integration Specification and feature
Platform Windows OS Platform
Database and interface ReportPortal for Microsoft SQL Server 2005/2008
ReportPortal ROLAP cubes for access to databases other than
Analysis Services: Microsoft SQL Server
XML analysis interface schema :
All application : Microsoft SQL Server 2005/2008
Other connectivity support Report Portal : ability to design OLAP reports online
Share Point Integration via Web Parts
Microsoft SQL Server 2000/2005/2008/ Analysis Services /
Reporting Services
All application integrated to Windows Active Directory
All application support : Internet Explorer , Mozilla Firefox browser
Technical architecture for
integration
ReportPortal accesses Microsoft SQL Server Analysis Services
via a XMLA (XML for Analysis) web service. The web
service is implemented as an ISAPI dll. ReportPortal configures
the web service during the installation.
185
Connectivity & Integration Specification and feature
For SQL Server 2005/2008, the web service is part of Analysis
Services standard installation. The name of the ISAPI DLL is
msmdpump.dll. The configuration file is msmdpump.ini.
XMLA provides the middle tier with the least amount of
overhead. XMLA calls OLE DB Provider for Olap Services
directly bypassing the ADOMD.
Report Portal makes all calls to the XML/A service directly
from the Internet Explorer. All of the application state is
maintained the browser and round trips to the server are
minimized.
Integration/Interfacing Technical Architecture
Report Portal , KM Portal
186
Connectivity & Integration Specification and feature
All Application with BI Portal interface
Language, Tools & Reporting Visual basic script
Crystal report
Java
XML
HTML report
Office Web Component , Office
front end
SSIS : SQL Server Integration Services
SSAS : SQL Server Analysis Services
Maka dari gambaran grand design aplikasi secara keseluruhan yang diusulkan dapat saling
diintegrasikan untuk pengembangan teknologi informasi yang terpadu dan dapat membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis.
4.9 Arsitektur Jaringan
Rekomendasi arsitektur jaringan yang diusulkan adalah arsitektur jaringan secara
keseluruhan baik itu dari Head Office ataupun outlet outlet yang ada, untuk menghubungkan
outlet outlet ke head office dibutuhkan koneksi Wide Area Network. Di dalam sebuah jaringan
187
perusahaan, harus diperhatikan juga aspek-aspek pendukung untuk jaringan tersebut, khususnya
pada keamanan data yang tersimpan didalamnya. Pembatasan pengaksesan dengan cara
pemberian otorisasi terhadap siapa-siapa saja orang yang berhak mengakses data tertentu
disesuaikan dengan keperluan dan tingkatan mereka, sangat diusulkan untuk diterapkan dalam
menjamin kemanan dan kerahasiaan data perusahaan. Selain itu, skenario backup dan recovery
data juga harus diperhatikan secara seksama.
Backup adalah proses membuat duplikasikan file atau database dan informasi ditempat
yang terpisah, sedangkan Recovery adalah proses untuk menginstall ulang file atau database
yang telah dibetulkan dari kesalahan/ kerusakan atau kehilangan datanya. Dengan banyaknya
data dan informasi yang bersifat kritis bagi perusahaan, dan karena file atau database dapat
mengalami kerusakan atau kehilangan data atau kesalahan data, maka perusahaan diusulkan
untuk melakukan back-up data harian secara rutin, yang berfungsi sebagai cadangan atau
pelindung bila data yang asli mengalami kerusakan.
Ada beberapa strategi yang dapat dijadikan pilihan dalam melakukan backup dan
recovery data, yaitu strategi kakek-bapak-anak, strategi pencatatan ganda dan strategi dumping.
Strategi kakek-bapak-anak biasanya digunakan untuk data yang berada di media simpanan luar
pita magnetik. Strategi ini dilakukan dengan menyimpan 3 generasi file induk bersama-sama
dengan file transaksinya. Sedangkan pencatatan ganda (dual recording) dilakukan dengan
menyimpan 2 buah salinan database yang lengkap secara terpisah, yang bila nantinya terjadi
suatu transaksi, maka kedua salinan tersebut akan diupdate secara bersama-sama. Strategi dual
recording ini sangat tepat dan disarankan untuk penggunaan aplikasi-aplikasi yang database-nya
tidak boleh terganggu dan harus selalu pada keadaan siap. Tetapi perlu dipertimbangan pula dari
188
segi biaya yang cukup mahal, karena memerlukan 2 buah processor dan 2 buah database.
Sedangkan strategi dumping dilakukan dengan menyalin semua atau sebagian dari database ke
media backup yang lain, dapat berupa pita magnetik atau disket.
Pada tahap pertama solusi yang ditawarkan hanya memberikan koneksi internet ke
seluruh outlet dan juga Head Office belum ada koneksi WAN, hal itu di karenakan untuk
pengujian aplikasi POS dimana setiap outlet ini setiap sore harinya secara manual memposting
data hasil penjualan yang digenerate aplikasi POS tersebut dengan melakukan FTP ke FTP
hosting yang di hostingkan ke CBN. Lalu dari Head Office yang akan secara manual mengambil
data tersebut dan mengolah data tersebut.
Gambar 4.25 Tahap 1 Interkoneksi Outlet dan Kantor Pusat PT.SIB
(Dial up on demand)
189
Pada Tahap kedua solusi yang diusulkan yaitu membuat koneksi VPN Tunelling dari tiap
outlet ke Head Office. Teknologi VPN dipilih karena masalah keamanan dan transaksi
pengiriman data tidak terlalu besar setiap harinya, sehingga VPN ini menjadi sebuah solusi yang
sangat tepat guna, semua hasil transaksi POS akan dilangsungkan secara langsung, jadi ketika
terjadi transaksi penjualan maka ketika kasir mengentry transaksi penjualan tersebut akan
langsung terkirim ke server POS yang ada di Head Office, berbeda dengan tahapan sebelumnya
yang masih memposting data pada saat sore hari.
Untuk mencegah terjadinya kehilangan data pada saat terjadi lost connection, pada
aplikasi POS akan dibuat sistem untuk sinkronisasi sehingga ketika link terputus untuk beberapa
saat, aplikasi ini akan melakukan sinkronisasi data dengan server hingga data transaksi di outlet
dan head office menjadi sama dan sesuai dengan data transaksi terakhir. Untuk lebih jelasnya
akan di jelaskan pada topologi jaringan pada gambar berikut:
190
Gambar 4.26 Interkoneksi Outlet - Kantor Pusat PT.SIB
(VPN Tunelling)
191
4.10 Usulan Teknologi
Dalam pembuatan IT strategic planning, dibuat pula usulan mengenai teknologi yang
akan digunakan untuk kedepannya, sehingga semua usulan aplikasi bisa berjalan dengan baik.
Usulan teknologi ini didapat dengan membuat matriks antara usulan aplikasi dengan usulan
teknologi kedepannya, berikut adalah usulan teknologi nya:
Tabel 4.41 Tabel Usulan Teknologi
No Target Aplikasi Teknologi Dibutuhkan Target Teknologi
1 POS (Point of Sales)
Hardware POS Hardware included in package POS Server support Dual Processor, up to 150 branch
Server : 6 Server Single Processor, Intel Xeon QC E5405 QuadCore 2.0GHz 12MB L2 cache FSB 1333Mhz, RAM 2x2GB POS Hardware : 17 unit (17 owned outlet) Posiflex JIVA 2212 Proccesor VIA C7‐ 1 Ghz, Memory 256 Mb, HDD 40GB 12,1 inch Touch Monitor, MSR Track 2 for HT Series UPS included POS Transight License,OEM Windows Licensed Printer Thermal Posiflex Aura 7000 Cash Drawer Posiflex CR‐4100 Customer Display for HT Series, Card Swipe External Modem utk Data Sent to HQ‐US Robotics : 17 bh UPS 1200 VA : 17 bh Desktop PC : 25 PC : 10 PC at large outlet (@ 1 PC) + 15 PC at HO, with specification: Intel Core 2 Duo E7400, (2.8ghz Proc, 3MB L2 Cache, 1066Mhz FSB), 2GB DDR2 PC5300, 250GB HDD SATA, 16” LCD monitorNotebook : 10 unit (Mgr, Spv, mobile user) Printer : 5 printer (at HO) Network: 17 modem (1 modem per outlet) 17 line connection (ADSL Speedy)
Network Modem/LAN included for interconnection each location/branchSupport up to 120 branch
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
2 Finance Module ERP (GL,AR,AP,PO,OE,IC,AM)
Hardware 1 server support 20 users Server Dual Processor
Network Interconnection for each location
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
3 Business Intelligence
Hardware 1 server support 30 users Server Dual Processor
Network Support up to 30 location Interconnection for each location
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
4 Customer Loyalty Management
Hardware 1 server support 30 users Server Dual Processor
Network Support up to 30 location Interconnection for each location
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
5 SMS Promo/ SMS Gateway
Hardware 1 server support 20 users Server Dual Processor
Network 10/100/1000 Mb connection
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
6 HRIS (Human Resources Information System) (Time Attendance, Payroll, Leave
Hardware 1 server support 50 users Server Dual Processor
192
No Target Aplikasi Teknologi Dibutuhkan Target Teknologi
Adm.) Network Interconnection for each location Bandwidth upgrade on HQ (on demand) 12 switch (10 switch at large outlet, 2 switch at HO) 1 unit Server Rack (at HO) 45" 11 VPN Devices Juniper SSG5 ( 1 HO‐SIB, 10 large outlet) Other Hardware : UPS Rackmount 3 KVA : 2 unit KVM Switch : 1 unit Rack Server ABBA 45" : 1 unit Wireless Access Point : 2 unit
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
7 KM (Knowledge Management) Portal
Hardware 1 server support 200 users Server Dual Processor
Network Interconnection for each location
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
8 Company Web + Email
Hardware 1 server support 200 users Server Dual Processor
Network Interconnection for each location
Platform Windows Platform, Ms. SQL Database
Dari usulan teknologi kedepan juga dibuat suatu standarisasi spesifikasi hardware
,khususnya PC Desktop dan Notebook, yang direkomedasikan terdiri dari beberapa klasifikasi,
yaitu:
1. Level Eksekutif : Direktur, General Manager/ Ka.Div
2. Level Managerial : Manager/ Ka.Dept
3. User Biasa : Supervisor, Staff biasa
4. User Mobile : Karyawan yang sering melakukan tugas lapangan/ dinas luar kota
5. User Non Mobile : karyawan yang lebih banyak melakukan tugasnya sehari-hari di
kantor (non lapangan), tidak sering dinas luar kota.
193
Tabel 4.42 Spesifikasi Hardware User
Hardware
PeruntukanSpesifikasi Teknis Budget
Desktop PC Untuk User biasa, Non mobile
• Intel Core 2 Duo E7400 (2.8ghz Proc, 3MB L2 Cache, 1066Mhz FSB)
• Intel G31 Chipset • 2GB DDR2 PC5300 • 250GB HDD SATA • 16” LCD • Keyboard & Mouse • Integrated VGA, Sound & LAN • License : Win XP/ Win 7 PRO OEM • 3 years warranty
Rp. 5.600.000
Notebook LowEnd Untuk User Biasa dan Mobile
• Intel Core 2 Duo T6500 (2.1Ghz Proc, 800Mhz FSB, 2MB L2 Cache)
• Intel GM965+ICH8M Chipset • 2GB DDR2 SODIMM • 250GB HDD SATA • 12.1” LCD WXGA • DVD Supermulti, Modem Int, Wireless,
1.3MP Web Camera • Integrated VGA, Sound & LAN • License : Win XP/Win 7 PRO OEM • 3 years warranty
Rp. 6.600.000
Notebook Middle End Untuk Level Manajerial
Thinkpad R400 Intel Core 2 Duo P8400 (2.26GHz), 1GB RAM, 160GB 5400rpm HD, 14.1” 1280x800 LCD, Intel X4500HD, DVD/CDRW Combo drive, Intel 802.11agn wireless, Bluetooth, Modem, 1Gb Ethernet, Ultranav, Secure chip, 4c Li-Ion, License : WinXP/Vista Business/ Win7 , 3 years warranty
USD 900
194
Hardware
PeruntukanSpesifikasi Teknis Budget
Notebook High End Untuk level Eksekutif
IBM Thinkpad Lenovo X200 Intel Core 2 Duo P8400 (2.26GHz), 1GB RAM, 160GB 5400rpm HDD, 12.1” 1280x800 LCD, Intel X4500, Intel 802.11agn wireless, Bluetooth, Modem, UltraNav, Secure chip, Fingerprint reader, 4c Li-Ion, License : WinXP/Vista Business/Win7, 3 years warranty
USD 1.100
Sedangkan spesifikasi hardware untuk server dan network devices dalam mendukung arsitektur
jaringan perusahaan adalah sebagai berikut
Tabel 4.43 Spesifikasi Server, POS, Network
Hardware
Peruntukan
Spesifikasi Teknis Budget
IBM Server X3650 Rackmount Server
1 unit IBM X3650 :
Intel Xeon QC E5405 QuadCore
2.0GHz 12MB L2 cache FSB
1333Mhz, XD-Bit,
EM64T and Enchanced Intel Speed
Step Tech, PC2-5300 DDR2 SDRAM
DIMM 12
slots( up to 48 GB), DVD-CDRW
Combo, SAS HDD up to 8 Bays
(selec model/max.
1.8TB), Dual SAS Controller with
ServerRAID 8k-l Support with RAID
0, 1, 10, Three
PCI-Express, two PCI-X 64-
USD 3,000
195
Hardware
Peruntukan
Spesifikasi Teknis Budget
bit/133MHz and one PCI 32-
bit/33MHz slot, 6 USB
(2.0), serial (9-pin),graphics (DB-15),
Dual 10/100/1000 Ethernet /
Broadcom®
BCM, RJ-45 (sys mgmt), XVGA
Graphic ATI® RN50 (ES1000),
835W (optional 2nd
HS RPS) Rackmount 2U, w/o
Keyboard/Mouse, ServerGuide and
IBM Director 5.1,
Additional:
4GB (2x2GB) PC2-5300 Original
2 x 146 GB Hot Swap SAS HDD
IBM Server X3100 Tower Server
IBM System X3100/X3200 434842X
IBM System X3100/X3200 (Single
Processor): Xeon 3065 2.33Ghz,
2x2MB L2, 2x1GB, 2x160GB Simple
Swap SATA Tower Form Factor |
Intel Xeon 3000 Series with 2x2MB
L2 - 1333MHz FSB | PC2-5300 ECC
DDR2 SDRAM DIMM (up to 8 GB
max.) | HDD's up to 4 Drives |
Integrated Dual SATA controller |
VGA ATI ES1000 16MB | Integrated
Gigabit Ethernet | SATA DVD-ROM |
Front : 2 USB, Rear: 4 USB (Ver
2.0), 1 Serial, 1 Parallel, 1 Video | 2 x
PCI-Express x8 | 310W Fixed Power
Supply | Warranty 1 Year Part &
Labour | IBM Director | Keyboard +
USD 1,500
196
Hardware
Peruntukan
Spesifikasi Teknis Budget
Mouse
POS Hardware Posiflex JIVA 2212
Proccesor VIA C7- 1 Ghz
Memory 256 Mb
HDD 40GB
12,1 inch Touch Monitor
MSR Track 2 for HT Series
UPS included
POS Transight License
Printer Thermal Posiflex Aura 7000
Cash Drawer Posiflex CR-4100
Customer Display for HT Series
OEM Windows Licensed
USD 2,110
Juniper SSG 5
untuk membangun
koneksi jaringan
VPN di tiap Outlet
(VPN Tunelling)
Secure Services Gateway 5 with RS-
232 Aux backup, 256 MB memory,
7x10/100 interface
USD 765
SMS Gateway SendQuick
SendQuick Alert Plus is a plug &
play appliance based SMS
gateway suitable for all enterprises
• Support SMS reminder and
escalation/report feature
USD 350
197
4.11 Rencana Implementasi dan Biaya
4.11.1 Rencana Implementasi
Pada tahap ini akan dibentuk rencana implementasi dan harus memperhatikan unsur-unsur
berikut:
• Implementation projects
Proyek implementasi tidak hanya memuat proyek utama saja, tetapi memuat semua
rencana implementasi, yaitu target aplikasi, target teknologi dan target organisasi.
Portfolio implementasi yang dikembangkan harus memperhitungkan pula resiko
proyek, prioritas, dan ketersedian sumber daya.
• Migration issues
Permasalahan yang mungkin terjadi dari migrasi data harus diperhitungkan dan
diselesaikan untuk menjamin kelancaran pada saat implementasi.
• Project resources estimates
Perkiraan baik sumber daya manusia maupun peralatan harus jelas dan realistis dan
dapat dipertanggungjawabkan.
• Project implementation scheduling
Jadwal perencaan proyek harus jelas, realistis dan dapat dijalankan. Asumsi dan
hambatan harus dijelaskan terlebih dahulu guna kelancaran implementasi.
Implementasi teknologi informasi akan membutuhkan waktu, melibatkan tim proyek dan
alokasi dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu perlu dibuatkan sebuah perencanaan
198
implementasi yang cukup matang dan baik, sehingga hasil akhir dari sebuah perencanaan sistem
dan teknologi informasi dapat terpenuhi secara menyeluruh dan optimal.
Berdasarkan tingkat prioritas tertinggi sampai dengan terendah adalah sebagai berikut:
a. Point of Sales ( POS)
b. Finance Modul-ERP
c. BI (Business Intelegence)
d. Customer Loyalty Management
e. SMS Promo/ SMS Blaster
f. HRIS (Human Resources Information System)
g. KM (Knowledge Management) Portal
h. Company Website dan Email
Dari urutan prioritas terhadap aplikasi aplikasi yang diusulkan tersebut, maka dapat
dibuat suatu rencana implementasi sebagai berikut:
- Aplikasi yang pertama dikerjakan yaitu aplikasi POS (Point of Sales) pada awal
2009, sampai dengan kuartal ketiga tahun 2009, dan aplikasi POS ini baru dikerjakan
pada 10 outlet saja sebagai Pilot Project.
- Pada Tahun 2010, pada kuartal kedua dan ketiga aplikasi POS diteruskan ke 7 outlet
lainnya dan paralel dimulainya implementasi proyek Finance Module-ERP yang
199
dibagi dalam 3(tiga) tahap, yaitu : dimulai pada kuartal ke dua untuk modul General
Ledger (GL), Account Receivable (AR) dan Account Payable (AP), dilanjutkan pada
kuartal keempat untuk modul Purchase Order (PO), Inventory Control (IC), dan Order
Entry (OE). Pada kuartal keempat dimulai dengan mengerjakan Business Intelligence
dan Customer Loyalty Management.
- Pada Tahun 2011, pada kuartal pertama akan dilanjutkan implementasi SMS Promo/
SMS Gateway. Sedangkan pada kuartal kedua melanjutkan Financial Module ERP
tahap ketiga, yaitu modul Assets Management (AM). Pada kuartal ketiga dan keempat
akan dilanjutkan untuk aplikasi dengan prioritas yang rendah yaitu aplikasi HRIS
(Human Resources Information System) untuk Personnel Administration, KM
(Knowledge Management) Portal dan Company Website dan Email
Target Teknologi
Berdasarkan target teknologi yang diperlukan, maka perencanaan strategis dalam target
teknologi adalah sebagai berikut.
- Pada perencanaan strategi TI ini akan diimplementasikan sebelumnya pada 10 Outlet
yang menjadi Pilot project, dan pembenahan jaringan serta perbaikan infrastructure
pada Kantor Pusat Sukses Inti Boga. Oleh karena itu berikut adalah pengembangan TI
yang diimplementasikan pada tahun 2009:
Network :
2 Wireless AP
2 Switch 48 Port Gbps
Speedy Connection pada
200
Kantor Pusat
Dial up Connection pada tiap Outlet :10 bh Ext. Modem
10 switch hub 8 port (outlet)
FTP Service Hosting
Server :
2 Server IBM X3650
1 Server IBM X3200
1 Server Rack 45"
1 Rackmount UPS 3 KVA
1 KVM Switch
Desktop PC :
10 PC untuk 10 Outlet
15 PC untuk Kantor Pusat
5 printer
UPS Backup POS :
10 bh UPS 1200VA
POS Hardware Posiflex
10 bh POS (utk outlet)
1 bh POS (utk HO)
- Pada tahun 2010 akan ditambahkan kembali 7 outlet dimana total outlet menjadi 17
yang merupakan outlet kepemilikan pribadi dari PT SIB, Maka rencana teknologi
yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut:
Network :
201
Dial up Connection pada tiap Outlet : 7 bh Ext. Modem
FTP Service Hosting
Server :
2 Server IBM X3650
1 Server IBM X3200
Notebook:
5 Notebook Manager
5 Notebook Supervisor/Mobile user.
UPS Backup POS :
7 bh UPS 1200VA
POS Hardware Posiflex
7 bh POS (utk outlet)
Pada tahun 2011 akan diimplementasikan mengenai Virtual Private Network yang
bisa menghubungkan antara tiap outlet menuju kantor pusat. Untuk mendukung
perencanaan tersebut dibutuhkan beberapa perangkat teknologi tambahan khususnya
dibidang network, yaitu
SMS GATEWAY
1 SMS Gateway Sendquick
Network :
17 node Speedy Connection
11 bh Juniper SSG5 :
o 1 Firewall + VPN Juniper SSG 5 untuk interkoneksi menggunakan
VPN Connection ke kantor pusat PT SIB.
202
o 10 Firewall + VPN Juniper SSG 5 untuk interkoneksi ke 10 outlet dari
PT SIB (large outlet), sedangkan 6 outlet belum perlu menggunakan
VPN Juniper ini ,karena merupakan small outlet (outlet khusus jual
saja).
203
Gambar 2.27 Perencanaan Implementasi Usulan Aplikasi
204
Gambar 2.28 Perencanaan Implementasi Usulan Teknologi
Gambar 2.29 Perencanaan Implementasi Usulan Organisasi
205
4.11.2 Rencana Biaya
Perencanaan biaya implementasi teknologi informasi berdasarkan kebutuhan biaya
pengadaan dan penambahan infrastruktur maupun aset teknologi dan juga kebutuhan biaya
pengembangan sistem informasi.
Tabel berikut adalah rencana biaya dari implementasi IT Project PT. Sukses Inti Boga
selama kurun waktu 3(tiga) tahun 2009- 2011, di dalamnya termasuk penambahan unit komputer
sesuai standarisasi yang diajukan, sesuai spesifikasi untuk eksekutif dan staff.
Serta diberikan rencana biaya untuk server maintenance dan infrastructure upgrading
untuk peningkatan kinerja, sebagai berikut :
Tabel 4.44 Usulan Biaya
I t e m Usulan Biaya
Thn. 2009 Rp 507.669.000
Thn. 2010 Rp 874.053.000
Thn. 2011 Rp 322.490.500
TOTAL (2009-2011) Rp 1.704.212.500
Dengan perincian detail pekerjaan dan rencana biaya sesuai disertakan pada lampiran. Dari
rencana biaya implementasi teknologi informasi yang diusulkan pada PT. Sukses Inti Boga,
maka ada beberapa potensi penghematan biaya (tangible value) dan penyederhanaan proses
bisnis (intangible value) yang dapat dipetakan sesuai permasalahan pada ketiga bidang aktivitas
bisnis pada PT.Sukses Inti Boga, sebagai berikut ;
206
Tabel 4.45 Performa keuntungan Dengan Adanya Usulan Aplikasi
Aktivitas Bisnis
“As Is” Condition “To Be” Process
Proses Bisnis Masalah Proses Bisnis Perbaikan Proses
Bisnis/ Potensi Penghematan
Sales/ Penjualan di outlet
Sistem pencatatan penjualan
secara manual di outlet (Cash
Register)
Biaya telp & facs untuk
komunikasi dan order antar
outlet & kantor pusat
-Dengan outlet yang
tersebar, update kode
barang tidak dapat
dilakukan dengan cepat,
termasuk apabila ada
perubahan harga dan
program promo (discount
promo)
-Data penjualan sulit
dikonsolidasikan
-kesalahan harga, koreksi
penjualan sering terjadi di
tiap outlet
-Program promo lambat
dilakukan, potensi lost sales
-Biaya telepon & facs
cukup tinggi, rata-rata Jan-
Sept ’09 = Rp. 475.928/
bln/ outlet
-Sistem pencatatan
penjualan dengan
POS (Point of Sales)
system yang dapat
dikonsolidasikan antar
outlet dan kantor
pusat
-koreksi penjualan
dapat di-record per
user per outlet
-POS system dan
customer loyalty
management module
-penggunaan VPN
tunelling dgn Speedy
untuk komunikasi
data & voice
-Perubahan harga/ promo
discount / update kode
barang dapat dilakukan
dalam bentuk Export/
Import File
-Rekap data penjualan
dapat dikonsolidasikan
-Sekuriti data utk
akses/perubahan data
-menekan terjadinya
transaksi void / koreksi
penjualan
-analisa penjualan untuk
promo item tertentu pada
outlet tertentu mudah
dilakukan
-Dengan paket speedy 384
Kbps ( Rp. 195.000/ bln/
outlet), maka potensi
penghematan Rp 280.928/
bln/ outlet)
Finance and Accounting
-Pencatatan secara manual
mengenai inventory,
kebutuhan bahan, pemakaian
bahan, mutasi stok
-Proses pelaporan penjualan
dari outlet yang bersifat
manual
-sering terjadi masalah
ketidakakuratan inventory ,
seperti perbedaan antara
catatan manual dan jumlah
fisik barang;
- keterlambatan proses
konsolidasi data dan
penyusunan laporan
keuangan per outlet yang
disusun oleh kantor pusat;
-kesulitan melakukan
analisa penjualan secara
Integrasi Finance
Module Application
untuk monitoring
inventory report
-monitoring dan kontrol
kebutuhan bahan, mutasi
stok lebih cepat dan akurat
-rekap penjualan per outlet
dan konsolidasi lebih
mudah dilakukan
-kontrol aging piutang dan
hutang lebih mudah
dilakukan
-penyusunan laporan
keuangan lebih cepat dan
akurat
207
Aktivitas Bisnis
“As Is” Condition “To Be” Process
Proses Bisnis Masalah Proses Bisnis Perbaikan Proses
Bisnis/ Potensi Penghematan
keseluruhan maupun per
produk per outlet
-analisa penjualan mudah
dilakukan
-terbentuk database yang
terintegrasi
Sumber Daya Manusia/ Human Capital
-Pencatatan data karyawan
,absensi, kualifikasi,
pengupahan,cuti secara
manual
-Kelambatan proses
penghitungan payroll
-Pengaturan jadual kerja
lebih lama dan sering
benturan dgn jadual cuti
karyawan
-Rolling/mutasi karyawan
antar outlet menjadi lebih
lama untuk mencari
spec/kualifikasi karyawan
Database terintegrasi
• HR base (data
karyawan)
• Time Attendance,
• Payroll
• Leave Admin
-terbentuk database
karyawan
-penghitungan payroll
semua outlet menjadi lebih
cepat
-penjadualan kerja tidak
bertabrakan dgn cuti
karyawan
-rolling karyawan sesuai
kualifikasi lebih cepat
dilakukan
Tabel 4.46 Peranan Aplikasi terhadap CSF
Usulan Aplikasi Critical Succes Factor Priority 1 Critical Succes Factor Priority 2
POS (Point of Sales)
Focusing on increasing sales with low cost
Grow revenue constantly
Customer loyalty program Prepare on time financial report
"Give me better value for money products (tasty, fresh, & healthy) for money products, better service, and clean environment"
Prudent financial management Monitor & control quality of Raw Material, WIP & Finish Good
Provide accurate inventory report regularly
Increasing walk in customer Ensure new product launch on time and on target Feasibility study for new outlet/ location
208
Finance Module-ERP
Focusing on increasing sales with low cost
Focusing on increasing sales with low cost
Monitor & control COGS supported with realiable accounting system
Prepare on time financial report Prudent financial management Increasing walk in customer Control production process by scheduling process & man power
Ensure new product launch on time and on target
Feasibility study for new outlet/ location Monitor & control quality of Raw Material, WIP & Finish Good Provide accurate inventory report regularly Manage and monitor productivity of employee
BI (Business Intelligence)
Customer Loyalty Program Focusing on increasing sales with low cost Monitor & control COGS supported with realiable accounting system Prepare on time financial report Increasing walk in customer Ensure new product launch on time and on target Feasibility study for new outlet/ location Monitor & control quality of Raw Material, WIP & Finish Good Provide accurate inventory report regularly Manage and monitor productivity of employee
Customer Loyalty Management
Customer Loyalty Program "Give me better value for money products (tasty, fresh, & healthy) for money products, better service, and clean environment"
Ensure new product launch on time Increasing walk in customer
209
and on target Feasibility study for new outlet/ location
SMS Promo/ SMS Gateway
Customer loyalty program "Give me better value for money products (tasty, fresh, & healthy) for money products, better service, and clean environment"
Increasing walk in customer Ensure new product launch on time and on target Feasibility study for new outlet/ location
HRIS (Human Resources Information System)
Control production process by scheduling process & man power Manage and monitor productivity of employee
KM Portal (Knowledge Management Portal)
"Give me better value for money products (tasty, fresh, & healthy) for money products, better service, and clean environment" Control production process by scheduling process & man power
Company Web & Email
"Give me better value for money products (tasty, fresh, & healthy) for money products, better service, and clean environment"
4.12 Change Management
4.12 Change Management
Change Management Plan adalah sebuah rencana yang telah dipersiapkan (sub-plan) dari
suatu bagian rencana strategis, yang bertujuan untuk mengantisipasi timbulnya resistansi dan
melakukan komunikasi dan sosialisasi dalam suatu organisasi dalam upaya perubahan. Tahapan
ini menjelaskan perkembangan tindakan spesifik untuk menangani masalah perubahan
210
organisasi, tindakan strategis yang dirancang dan dimaksudkan untuk menyebabkan perubahan
dan gerakan, resistensi terjadi dalam organisasi karena beberapa motivasi. Berikut gambaran dari
alur proses change management
Gambar 4.30 Proses pembuatan change management
Usulan perencanaan IT strategic pada PT sukses inti boga merupakan usulan mengenai
aplikasi aplikasi baru yang belum pernah diimplementasi sebelumnya pada PT SIB, sehingga kita
211
harus bisa mendefinisikan tujuan dari adanya perubahan tersebut, kemudian menganalisa segala
kemungkinan atau resiko yang akan muncul dengan adanya perubahan tersebut. setelah
mengetahui segala kemungkinan yang akan terjadi setelah perubahan tersebut, baru dibuat
tindakan mengenai tahapan yang harus dilakukan oleh PT SIB.
Identifikasi tujuan perubahan
Pada IT Strategic Planning yang dibuat, ada beberapa usulan aplikasi dan teknologi yang
bisa diterapkan pada PT SIB, diantaranya, POS, Financial Module, CRM, SMS Promo, HRIS,
KM Portal. Dimana usulan tersebut dipilih untuk membantu PT Sukses Inti Boga mengatasi
permasalahan yang ada sebelumnya dan membantu dalam proses bisnis sehingga bisa berhasil
dalam pencapaian visi dan misi perusahaan.
Dari aplikasi aplikasi terebut ada beberapa resiko yang mungkin akan terjadi karena adanya
perubahan dalam proses kegiatan PT Sukses Inti Boga, dimana awalnya masih bersifat manual
sehingga dengan adanya usulan aplikasi dan teknologi tersebut bisa membantu mengatasi
permasalahan yang ada. Beberapa permasalahan yang mungkin muncul adalah:
1. SDM PT SIB akan kesulitan memakai usulan aplikasi yang ada,
Dikarenakan pada awalnya semua bersifat manual, dan ketika ada perubahan maka
karyawan PT SIB akan mengalami kesulitan dalam pemakaian aplikasi aplikasi tersebut.
2. Karyawan mau mempelajari sistem yang baru, tetapi tidak ingin menggunakannya
Karena sudah terbiasa dengan sistem yang manual, sehingga dengan adanya perubahan,
karyawan menjadi takut dengan adanya sistem yang baru tersebut, selain karena ketidak
mampuan untuk mengoperasikannya, juga ada beberapa issue yang akan muncul seperti
212
karyawan akan merasa dirugikan jika ada hadirnya system HRIS, dimana mereka merasa
system baru akan lebih mengekang mereka, serta bisa merugikan pihak karyawan.
3. Adanya beberapa pihak yang menolak perubahan
Dalam suatu perubahan bisa terdapat beberapa pihak yang berkeberatan dengan
perubahan itu sendiri, bisa dikarenakan pihak pihak tersebut sudah merasa nyaman
dengan kondisi sebelumnya, sehingga tidak menginginkan perubahan tersebut.
4. Kesalahan dalam Proses Implementasi
Dalam Proses implementasi project tersebut dikhawatirkan akan ada beberapa kesalahan
yang akan muncul dan menyebabkan proses pergantian menjadi terhambat.
Change Management Strategy
Setelah memperkirakan adanya resiko resiko perubahan yang muncul kita bisa membuat
suatu rancangan managemen perubahan, mengenai tahapan tahapan apa yang akan terapkan
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1. Team Building
Keterlibatan semua user dalam pelaksanaan proyek sebagai bagian dari tim proyek,
sehingga timbul user awareness and ownership. Pembentukan strategi team building ini
dapat mengurangi resistansi ( sebagai contoh keengganan user berpindah dari kebiasaan
kerja manual sebelumnya) dalam pelaksanaan proyek.
Dalam pembentukan tim, maka perlu dipetakan semua pihak yang terlibat dalam aktifitas
proyek (PMBOK, 2000), sebagai berikut :
213
Tabel 4.47 Project Team Role and Responsibilities
Role Contribution/ Responsibilities
Steering Committee Judge all requests to change key project elements, including deliverables, schedule, and budget
Project Sponsor Authority, guidance, and maintains project priority
Project Leader/Manager Defines, plans, monitoring, control, and leads the project
Project Team Member Skill and effort to perform tasks
Functional Manage Policy and resources
Team members secara umum dipilih berdasarkan pengetahuan/pengalaman, pemahaman proses
bisnis, kompetensi dan keahlian sehingga proyek dapat terselesaikan sesuai jadual/target.
Struktur organisasi proyek dapat digambarkan sebagai berikut ;
Gambar 4.31 Project Team Structure
Functional Management
Steering Committee
Project Sponsor
Project Manager
Project Team/ Members
214
Untuk Project Leader/Manager dipilih berdasarkan kompetensi dan keahlian , mampu
memimpin tim dalam suatu organisasi proyek, pemahaman proses bisnis (biasanya Project
Leader/Project Management untuk suatu proyek dipimpin oleh person yang merupakan
BPO/business process owner/keyuser dari proyek yang akan/sedang dijalankan), memahami
konsep metodologi project management.
Kompetensi dan orientasi Project Leader/ Manager ;
- Kemampuan manajerial
- Kompetensi teknis fungsional
Kombinasi di antara kedua hal tersebut sangat dipengaruhi oleh jenis proyek yang dikerjakan.
- Dasar pengetahuan :
o Penggunaan alat-alat manajemen seperti estimasi biaya, cash flow,
penganggaran/budgetting, reward and punishment
o Jenis-jenis kontrak dan konsekuensi
o Pengendalian manajemen
Kategori kualifikasi manajer proyek/ Project Leader/ Project Manager , sebagai berikut ;
• Karakteristik personal
Karakteristik personal yang sebaiknya dimiliki seorang manajer proyek antara lain :
- mempunyai fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang tinggi
- mempunyai kemampuan memimpin dan punya inisiatif
- percaya diri, bisa meyakinkan orang lain
- punya disiplin
- seorang generalis
215
- bisa menemukan masalah sekaligus membuat keputusan
- mampu menyeimbangkan antara masalah teknis dengan waktu, biaya dan faktor
manusia.
• Ketrampilan Perilaku
Yang termasuk dalam kualifikasi ini antara lain kemampuan mendengarkan secara aktif,
komunikator yang baik, bisa menjalin jaringan komunikasi informal. Ia juga harus
membangun kepercayaan dalam tim, menumbuhkan semangat tim. Seorang Project
Leader/ Manager perlu juga menguasai istilah-istilah teknis yang mungkin digunakan
oleh bawahannya untuk memperlancar proses komunikasi.
• Ketrampilan Bisnis
Ketrampilan bisnis perlu dipunyai oleh seorang manajer proyek karena kemampuan ini
akan sangat menunjang keberhasilan dalam mengelola suatu proyek. Kemampuan dalam
ketrampilan bisnis, meliputi :
o pemahaman mengenai organisasi dan masalah bisnis itu sendiri
o pemahaman mengenai manajemen secara umum yang meliputi : pemasaran,
pengendalian, pembelian, hukum
o administrasi karyawan dan konsep umum mengenai cost and benefit
o kemampuan mengubah kebutuhan bisnis menjadi kebutuhan proyek
o punya kemauan kuat dan aktif untuk mengajari, melatih dan mengembangkan
kemampuan bawahan.
• Kemampuan Teknis
216
o Seorang manajer proyek perlu mengambil keputusan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan masalah teknis. Untuk itu perlu mengetahui aspek teknis dari
proyek yang ditangani
o Dalam proyek yang rendah kandungan teknologi pemahaman teknis bisa didapat
dari pengalaman maupun latihan-latihan yang bersifat informal.
o Tetapi untuk proyek yang melibatkan pemakaian yang berteknologi tinggi
pengetahuan mengenai ilmu dan rekayasa sangatlah penting dimiliki seorang
manajer proyek.
Dengan beberapa tugas/tanggung jawab dan kewenangan seorang Project Leader/ Project
Manager yang dapat dijelaskan sebagai berikut ;
Tabel 4.48 Project Leader Authority and Responsibilities
Project Leader/ Manager’s Authority Project Leader/ Manager’s Responsibility
1. Membuat perencanaan dan budget yang
akan di “approve” oleh Steering
Committee
2. Menyusun team dan organisasi
3. Melaksanakan dan memonitor
pelaksanaan Project sesuai dengan
jadwal dan budget yang telah disepakati
4. Mengusulkan dan merekomendasikan
vendor-vendor yang terkait dalam
pekerjaan proyek
5. Memberikan laporan pelaksanaan
Project kepada Project Sponsor &
Steering Committee
1. Membuat Project Plan dan dokumen
pendukungnya
2. Mengkoordinasikan dan mengontrol
seluruh kegiatan proyek hingga selesai
3. Melaporkan Progress Report dan Status
Report secara periodik
4. Mengidentifikasi dan menyelesaikan
semua isu dan masalah yg timbul
selama proyek berlangsung
217
2. Stakeholder Analisis
Identifikasi pihak pihak yang berkepentingan dalam proyek, baik team yang terlibat
langsung dalam proyek maupun orang orang yang berpotensi tidak menyetujui adanya
perubahan (opponent of the project). Dengan identifikasi lebih awal, maka bisa dilakukan
pendekatan (Approaching) lebih awal terhadap pihak pihak tersebut.
Stakeholder sangat berpengaruh dalam kesuksesan sebuah proyek. Berikut ini daftar
pertanyaan , sebagai contoh, dalam stakeholder analysis :
• Siapakah stakeholder?
• Apakah posisinya?
• Apakah alasan tentang pemilihannya?
• Apakah strategi yang harus dilakukan jika personil/posisi tersebut tidak positif
terhadap proyek?
Stakeholders adalah semua orang yang terlibat dan terpengaruh kepada aktifitas Project
(PMBOK, 2000) . Stakeholders meliputi :
• Steering Committee
• Project sponsor
• Project team
• Functional management
• Customers / Users
• Suppliers
218
• termasuk di dalamnya Opponents to the project : pihak-pihak yang menentang
terhadap implementasi proyek.
Stakeholder analysis ini akan menghasilkan pengkategorian,bagian-bagian organisasi
manakah yang sangat berpengaruh/ terkait dengan pelaksanaan proyek dan bagian-bagian
organisasi manakah yang tidak/kurang berpengaruh dengan pelaksanaan proyek. Dari kedua
organisasi tersebut, dikelompokkan kembali siapakah tokoh kunci yang memiliki pengaruh
paling besar (key stakeholder). Pengaruh tersebut bisa berupa pengaruh sosial maupun
kewenangan/kekuasaan seperti pengaturan kebijakan/ policy pada perusahaan. Pengelompokan
ini lebih mudah disusun apabila menggunakan metoda stakeholder mapping, sebagai berikut ;
219
Tabel 4.49 Key Stakeholder Mapping pada PT.SIB
Organization
Key Stakeholder Managing Director
General Manager
Factory/ Production Dept Head
FA Dept Head
Sales & Marketing Dept Head
PD/ R&D Dept Head
Human Capital Dept
Head
Vendor/ Supplier
Role on Project
Steering Committee of project and one of the company’s founders
Sponsor of project
Project Leader of project in their business area (key focus area)
Project Leader of project in their business area (key focus area)
Project Leader of project in their business area (key focus area)
Project Leader of project in their business area (key focus area)
Project Leader of project in their business area (key focus area)
Supplier of project
Contribution/ Involvement to Project
Company’s policies
Executive support and business process standardization
BPO (Business Process owner) – POS,Accpac, BI, Project
BPO (Business Process owner): POS,Accpac, BI, Project
BPO (Business Process owner) : POS System, CLM, SMS Promo, Company Web Project
BPO (Business Process owner): POS, Accpac Project
BPO (Business Process owner) : HRIS, KM Portal, Company Web Project
Supplier of project
Level of Interest
Very high Very high : High High High High High Very High
Level of Influence
Very high : can call the shots
Very High : critical to success
High : subject matter expert
High : subject matter expert
High : subject matter expert
High : subject matter expert
High : subject matter expert
Medium : other vendor/supplier available
Suggestions on managing relationship
Keep informed, let him lead conversations,
Keep informed and make sure he reviewed,
Make him knows his project, take a seat to detail
Make him knows his project, take a seat to
Make him knows his project, take a seat
Make her knows her project, take a seat to
Make him knows his project, take a seat to detail
Lead time arrangement
220
do as his feedback and quickly
can do some work from home
discussion detail discussion
to detail discussion
detail discussion
discussion
221
Dari proses stakeholder analysis & mapping yang paling penting
adalah penyusunan dokumen analisis tersebut menjadi sebuah referensi
bagi pelaksana proyek. Kegunaannya adalah untuk melihat potensi-
potensi peluang serta hambatan yang akan terjadi selama pelaksanaan
proyek, dan apabila terjadi hambatan dalam proyek, dapat segera dianalisis
pihak-pihak mana yang berpengaruh dan untuk segera ditangani.
Stakeholder analysis sendiri adalah sesuatu yang tidak terukur, dan
dinamis sesuai dengan perubahan organisasi dan perkembangan bisnis
Perusahaan.
3. Communication Management
Communication management bisa dilakukan pada PT Sukses Inti
Boga dengan melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada seluruh staff
karyawan PT Sukses Inti Boga mengenai tujuan dari adanya perubahan
tersebut untuk mengatasi permasalahan yang ada dan sebagai strategi
dalam menghadapi persaingan bisnis kegiatan ini bisa dilakukan pada saat
meeting atau dengan mengadakan gathering karyawan.
Selain itu bentuk-bentuk communication management dalam proyek dapat
berupa ;
• project progress report : laporan kemajuan proyek dalam sesi rapat
resmi dengan steering committee , project sponsor dan project tim
• review meeting : rapat rutin dengan team members
• evaluation : perlu dilakukannya tinjauan PICA (problem
identification and corrective action) untuk memastikan
keberlangsungan dan keberhasilan proyek
222
• awarding/celebration/penghargaan : pencapaian terhadap
keberhasilan suatu proyek
Berikut ini adalah communication plan yang dapat dilakukan pada
PT.Suskes Inti Boga dalam memonitoring pelaksanaan proyek baik untuk
senior management (steering committee dan sponsor), functional
management (Division/Dept Head terkait) dan seluruh tim proyek yang
terlibat, sebagai berikut ;
Tabel 4.50 Komunikasi Pada Senior Management Communication (Meeting, Report, etc.)
Frequency / Dates
Originator Distribution/Information Flow
Comments
Rapat Koordinasi
2 minggu sekali
Project Leader/Manager
Tatap muka, formal meeting, notulensi
Prepare by Project Management Office/ Administrator
Project Progress Report
Mingguan
Project Leader/Manager
Email, Print Out Report, Project Mailing List
Prepare by Project Management Office/Administrator
Tabel 4.51 Komunikasi Pada Functional Management Communication (Meeting, Report, etc.)
Frequency / Dates
Originator Distribution/Information Flow
Comments
Rapat Koordinasi
1 bulan sekali
Project Leader/Mgr/ BPO (Business Process Owner)
tatap muka/formal meeting, project mailing list, notulensi
Prepare by Project Management Office/ Administrator
Project Progress Report
Mingguan Project Leader/ Mgr
email, print out report, project mailing list
Prepare by Project Management Office/ Administrator
223
Tabel 4.52 Komunikasi Pada Project Team
Communication (Meeting, Report, etc.)
Frequency / Dates
Originator
Distribution/Information Flow
Comments
Rapat Koordinasi
Mingguan
PM/ BPO/ Integration Mgr
tatap muka/formal meeting, project mailing list, notulensi
Prepare by Project Management Office/Administrator
Project Progress Report
Mingguan
PM email, print out report, project mailing list
Prepare by Project Management Office/ Administrator
4. End User Training Event Management
Untuk mengurangi tingkat resistansi user/pengguna dalam
mengoperasikan sistem dan aplikasi yang baru dan untuk mengurangi
tingkat kesalahan/koreksi maka perlu dilaksanakan program
pelatihan/training secara berkelanjutan. Program training ini diberlakukan
untuk seluruh lapisan karyawan mulai dari karyawan biasa hingga top
management, sesuai dengan bidang operasional masing-masing sehingga
bisa menggunakan dengan baik aplikasi dan teknologi yang sudah
diusulkan. Untuk mempermudah pelaksanaan training tersebut, maka
disusun training plan dengan mempertimbangkan beberapa point seperti
yang tergambar dalam tabel di bawah ini :
224
Tabel 4.53 End User Training Plan
Dept
POS System
Financial Module Accpac
Business
Intelligence (BI)
Customer
Loyalty
Management
SMS Promo
HRIS KM
Portal
Company Web & Email
Production √ √ √ √ √ Sales & Marketing √ √ √ √ √ √ √ Finance & Accounting √ √ √ √ √ PD / R&D √ √ √ √ Human Capital √ √ √ Senior & Functional Management
√ √ √ √ √ √
Pelaksanaan user training tersebut dapat dilakukan secara
berkelanjutan, menyesuaikan dengan kebutuhan jumlah user, internal
training atau external training (by vendor), group training/ class training/
individual training dan materi pelatihan yang dibutuhkan
225
tersebut seperti melakukan training untuk operasional POS, financial
module dan HRIS.
5. Business Process Development
Perbaikan alur proses yang diperlukan untuk memperbaiki proses
bisnis sebelumnya. Pada saat tahapan pre-implementasi maka dilakukan
pemetaan proses bisnis yang mungkin akan berubah antara kondisi saat ini
(As Is condition) dengan kondisi pasca implementasi (To Be Condition)
yang sering disebut dengan Gap Analysis. Dengan gap analysis ini maka
akan dilakukan penyesuaian, perubahan dan penyederhanaan proses bisnis
dalam rangka implementasi proyek. Yang tentunya perubahan proses
bisnis ini sebagai langkah perbaikan / continues improvement dalam
operasional bisnis Perusahaan.
Sebagai contoh bentuk-bentuk penyesuaian, perubahan dan
penyederhanaan proses bisnis pada implementasi proyek PT.Sukses Inti
Boga adalah pada saat perubahan proses penjualan di semua outlet
PT.Sukses Inti Boga dari semula dengan menggunakan cash register
manual dan pada saat menggunakan POS (point of sales) system pada
outlet-outlet PT.Sukses Inti Boga, seperti yang sudah dijelaskan pada
bagian sebelumnya (lihat Gambar 4.10 dan 4.11)
6. Pendampingan dan Support
Pendampingan dan support diperlukan selama masa perubahan tersebut
untuk memastikan bila ada kesalahan dalam pengimplementasikan
perubahan tersebut bisa diatasi dengan cepat dan kembali normal.
226
Change Management tersebut di atas dapat diterapkan baik pada tahapan Pre-
Implementation, Implementation dan Post Implementation, dengan gambaran
seperti di bawah ini ;
Dengan penerapan siklus change management dalam tiga fase/tahap tersebut
maka diharapkan proses implementasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Gambar 4.32 Penerapan Change Management