basic and progress in 20th-century ling

22
TEORI LINGUISTIK: KONSEP DASAR DAN PERKEMBANGANNYA

Upload: shrimp-brain

Post on 18-Jul-2016

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Teori Linguistik

TRANSCRIPT

Page 1: Basic and Progress in 20th-Century Ling

TEORI LINGUISTIK: KONSEP DASAR

DAN PERKEMBANGANNYA

Page 2: Basic and Progress in 20th-Century Ling

WHAT IS THEORY OF LINGUISTICS?

HOW TO ANSWER?• Ask friends

• Open linguistic references

•Search internet

UNSTATISFIED?

WHY?

Page 3: Basic and Progress in 20th-Century Ling

KEYTERMS IN THEORY OF LINGUISTIC

THEORY: (Cited from free dictionary of thesaurus)

1.A set of statements or principles devised to explain a group of facts or phenomena, especially one that has been repeatedly tested or is widely accepted and can be used to make predictions about natural phenomena.

2. The branch of a science or art consisting of its explanatory statements, accepted principles, and methods of analysis, as opposed to practice: a fine musician who had never studied theory.3. A set of theorems that constitute a systematic view of a branch of mathematics.4. Abstract reasoning; speculation: a decision based on experience rather than theory.5. A belief or principle that guides action or assists comprehension or judgment: staked out the house on the theory that criminals usually return to the scene of the crime.6. An assumption based on limited information or knowledge; a conjecture.

Page 4: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Teori: (diunduh dari rosyantisriwakatobi.blogspot.com)

Teori merupakan sistem yang makin abstrak yang menghasilkan penjelasan, prediksi,

rekonstruksi, interpretasi, evaluasi, dan dapat merumuskan kaidah atau hukum.

Menurut Verhaar (dalam Sutami, 2001) teori dapat dibagi menjadi dua,

yaitu teori yang kurang abstrak dan teori yang abstrak.

Teori yang kurang abstrak merupakan ringkasan data dan uraian prosedur penemuan.

Teori yang abstrak tidak diperoleh dari data saja, tetapi juga dari penalaran logis,

matematis, bahkan juga dapat berdasarkan intuisi peneliti dengan kerangka

rujukan tertentu.

Page 5: Basic and Progress in 20th-Century Ling

SCHOOLS/ALIRAN : (diunduh dari rosyantisriwakatobi.blogspot.com)

“Aliran adalah kumpulan sarjana yang berpengaruh pada ajaran atau guru yang sama.

Ajaran itu dikembangkan oleh seseorang atas dasar falsafah teori yang dianutnya.

Ajaran itu kemudian dikembangkan dan diikuti orang lain sehingga menjadi aliran.

Contoh: aliran Transformasi Generatif merupakan kumpulan sarjana yang berpegang

pada ajaran dari Chomsky. Aliran Praha (Trubetzkoy), aliran Tegmemik (Pike). “

Tendency : (diunduh dari rosyantisriwakatobi.blogspot.co

“Tendensi ialah nuansa berpikir yang nampak pada karya-karya ilmiah tertentu yang

berasal dari ilmu atau pandangan di luar linguistik. Tendensi itu berupa pengaruh lain

di dalam linguistik dan mewarnai cara berpikir sarjana tersebut.

Misalnya, karya-karya Chomsky yang bertendensi psikologisme,

atau Pike yang bertendensi antropologisme.”

Page 6: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Paradigm/Paradigma (diunduh dari rosyantisriwakatobi.blogspot.com)

“Paradigma ialah prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model

untuk memecahkan maslaah ilmiah. Paradigma bisa disebut sebagai norma ilmiah.

Suatu penelitian yang tidak menggunakan paradigma yang berlaku pada

masa tertentu, maka penelitian itu dikatakan tidak ilmiah. Pada tahun 60-an misalnya,

paradigma yang menonjol adalah positivisme (objek penelitian terlepas dari subjek). “

Page 7: Basic and Progress in 20th-Century Ling

AWAL KAJIAN BAHASA (KAJIAN BAHASA TRADISIONAL)

BERKEMBANG PADA ZAMAN :

- YUNANI ( KAUM SOPHIS, PLATO, ARIESTOTELES, STOIK,

ALEXANDRIA ( 5 SM – 2 M)

- ROMAWI (VARRO 116 – 27 SM)

- PERTENGAHAN (KAUN SCHOLASTIC)

- RENNAISANCE

Page 8: Basic and Progress in 20th-Century Ling

• MEMPERTENTANGKAN ANTARA BAHASA YANG BERSIFAT

ALAMI (FISIS) DAN KONVENSI (NOMOS)

(BANDINGKAN KONSEP ARBRITER DAN KONVENSIONAL)

• MEMPERTENTANGKAN KONSEP ANALOGI (KETERATURAN)

DAN ANOMALI (KETAKTERATURAN)

• ANALISIS BAHASA BERDASARKAN FILSAFAT DAN MAKNA,

TERUTAMA DALAM MEMBUAT KATEGORI KATA.

• GRAMATIKA BAHASA LAIN DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT UNTUK

MENGKAJI BAHASA LAIN

• BERSIFAT PRESKRIPTIF

KONSEP KAJIAN BAHASA TRADISIONAL:

Page 9: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Teori Bahasa sebelum PD I

1. Linguistik Historis (sampai dengan 1890an) Pendiri: Junggrammatiker dari Unversity of Leipzig. Tokoh: August Schleicher. Konsep dasar: - Kajian utama pada bidang fonologi dan morfologi, khususnya dalam bahasa Indo Eropa. - Sintaksis merupakan kajian marjinal. - Sangat dipengaruhi oleh positivisme. - Menghindari adanya teori linguistik umum.

2. Psikologi Bahasa Tokoh: Wilhelm van Humbold, Wilhelm Wundt, Konsep: Bahasa sebagai alat untuk memahami budaya dan pikiran manusia. Dalam mempelajari tipologi bahasa, Humbold menyatakan bahwa ada hubungan paralel antara struktur mental dan struktur morfosintaksis. Bloomfield menyebut karya Wundt a cultural-historical ‘Psychology of peoples’ (1900) sebagai karya modern yang besar di bidang linguistik umum.

Page 10: Basic and Progress in 20th-Century Ling

3. Phonetics dan Dialectology Tokoh: Alexander M. Bell, Henry Sweet Konsep: - Phonetics dikaji secara eksperimental dengan pengukuran sebagai akibat dari positivisme. - Ditentang oleh ahli lain yang berpendapat bahwa fonetik berkaitan dengan tuturan individu, bukan hasil abstraksi bahasa. - Setiap kata memiliki sejarahnya sendiri. (ini digunakan untuk menyanggah konsep yang dikemukakan oleh neogrammarians).

4. Anthropology Tokoh: Franz Boas Konsep dasar: Mulai meneliti bahasa-bahasa yang masih hidup, khususnya bahasa dari suku Indian. Boas menekankan diversity of language instead of universality.

Pemikiran Boaz ini diwarisi oleh Edward Sapir, dan menjadi embrio dari lahirnya structuralisme Amerika.

Page 11: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Arah kajian bahasa pada akhir abad xix dan awal abad xx:

1. Kajian bahasa harus terlepas dari ilmu tentang moral (moral science), filsafat, aestetika,retorika dan filology.2. Mejauhkan pengaruh kehendak manusia (human will) dari objek bahasa.3. Bergerak meniru ilmu alam: botani, biologi, kimia, anatomi, geologi, fisika, dan matematika. 4. Menerbitkan jurnal dan mendirikan departemen kajian bahasa (ini merupakan syarat berdirinya suatu kajian ilmiah pada saat itu).

Semua itu merupakan upaya untuk menuju kajian bahasa yang otonom dan ilmiah.

Pertengahan abad xx, kajian linguistik mengikuti perkembangan matematika, sehingga muncul linguistik komputasional.

Joseph (2002:45)

Page 12: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Linguistik Umum yang otonom

Perkembangan ilmu lain pada awal abad xx mendorong para ahli linguistikuntuk melakukan kajian bahasa yang otonom. Kajian tentang linguistik historisdilakukan dengan memperbaiki metodologi dan memperluas cakupannya.

Para ahli linguistik yang memelopori gerakan tersebut antara lain adalah Whitney, Breal, Sayce, Henry, Saussure, dan Jespersen.

Whitney: orang yang pertama memperlihatkan bahwa linguistik umum yang modern merupakan kajian yang komprehensif yang dipandu oleh prinsip-prinsip dalam linguistik historis dengan menggunakan ancangan ‘bahasa seperti apa adanya’ (language for its own sake).

Page 13: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Mainstreams dalam Linguistik

Mainstream: the group having the greatest institutional prestige with no implication that other approaches were ‘backwater’ in any sense of other than the hold they possessed on the major journals, support agencies, academic departments, and public attention. (Joseph 2002:48)

Mainstreams linguistik pada abad xx

1. Awal abad xx (sampai dengan 1930an): Masih didominasi oleh kajian historis.

2. 1930-1950: Muncul kelompok strukturalis Eropa dan deskriptif Amerika.

3. 1960-sekarang: Pendekatan generatif dari Chomsky.

Page 14: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Saussure and the CLG

Mongin Ferdinand de Saussure mengajar General Linguistics di Univerity ofGeneva.Mendapat inspirasi dari Whitney, Saussure berpendapat:“ … language as a self-contained system (langue) was the proper object of study of linguistics, and that ‘synchronic’ analysis of language as a static system should precede and form the basis of historical study.” (Joseph 2002:52)

Saussure: historical study has been reformulated, so the name became diachronic study.

Menurut Saussure, mengutamakan langue, sistem bahasa yang diperoleh secara taksadar dalam kajian linguistik berarti Melepaskan objek linguistik dari kehendak individu (individual will). Kajian diakronis dilakukan untuk memperbarui kajianhistoris.(Joseph 2002:53)

Page 15: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Pada akhir PD I (1920an), para ahli bahasa memiliki kebebasan dalam Menggunakan, memperbaiki, atau melepaskan metode yang digunakan

Dalam menganalisis bahasa. Pada waktu itu mainstreemnya adalah menggunakan metode struktural yang dikemukakan oleh Saussure.

(kuliah-kuliah Saussure dituliskan kembali oleh koleganya, Charles Bally dan Albert Sechehaye dengan judul

Cour de linguistique generale (CLG).

Ciri-ciri Strukturalisme:

1. Kajian tentang fenomena yang sistematis (langue) secara sinkronis.2. Langue sebagai prioritas utama dalam kajian bahasa tidak dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu langue dikonstruksi melalui perantara parole.3. Memberi prioritas bentuk, alih-alih makna. (Ini ditentang oleh Breal).4. Bahasa tulis sebagai representasi sekunder. 5. Menghubungkan langue dengan sesuatu dibelakang bahasa, seperti aspek sosial, behavioral, dan kognitif psikologis. (Joseph 2002:54-55)

Page 16: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Strukturalisme di Amerika

Pada pertengahan abad 20, dua orang linguis Amerika, Sapir dan Bloomfield mengembangkan metode analitis ‘distribusional’ karena dalam menganalisis bahasa mereka mengklasifikasi elemen-elemen menurut lingungannya.

Sapir kemudian mengembangkan antropologi linguistik, sedangkan Bloomfield mengembangkan metode analisis bahasa yang bersifat behaviorisme.Oleh karena itu, makna (yang bersifat mentalistik) tidak memperoleh perhatian yang sama besar dengan bentuk bahasa. Bloomfield disebut kaum Antimentalistik.

Pada tahun 1933, Bloomfield menulis buku Language.

Sapir bekerjasama dengan muridnya, Benjamin Lee Whorf meneliti hubungan antara bahasa dan kebudayaan yang disebut hipotesa Sapir-Whorf.

Joseph 2002: 56

Page 17: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Aliran Praha (1926)

Pendiri: Vilem Mathesius, Karcevskij, Roman Jakobson, Prince Nikolai S. Trubetzkoy.

Konsep dasar:Mengembangkan strukturalisme dengan memasukkan kajian tentang bahasa puitik, pengajaran bahasa, dan fungsi bahasa. Menurut mereka, bahasa, seperti aktivitas manusia yang lain dilakukan dengan tujuan tertentu.Perkembangan yang sangat radikal dilakukan oleh Trubetzkoj dengan menciptakan teori pemarkahan (markedness theory), khususnya di bidang fonologi. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Jakobson di bidang morfologi dan sintak.

Aliran praha diteruskan oleh ahli bahasa Prancis, Andre Martinet dan Emile Benveniste

Page 18: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Aliran Kopenhagen dan Aliran London

Kedua aliran tersebut termasuk penerus strukturalisme.

Aliran kopenhagen didirikan oleh Louis Hjelmslev dengan teori glosematik, sedangkan aliran London didirikan oleh J.R. Firth.

Penerus Firth disebut neo-Firthian, yaitu systemic-functional linguistics (M.A.K. Halliday).

Page 19: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Strukturalisme Pasca PD II

Perkembangan kajian linguistik setelah tahun 1945 menunjukkan mainstream ke arah linguistik yang bersifat matematis. Di Eropa, perkembangan itu dilakukan oleh Hjelmslev. Di Amerika, kelompok pasca PD II bergabung dalam neo-Bloomfieldian, yang para anggotanya antara lain adalah Charles F.Hockett, Zellig S. Harris, Jakobson, Sidney Lamb (stratificational linguistics), dan Kenneth L. Pike (tagmemics).

Harris, Jakobson, dan Hockett mengembangkan teori sintaksis yang menekankan metode aljabar.

Teori Pike mendapat pengaruh dari Sapir dan Bloomfield khususnya ihwal teori phonemics.

Page 20: Basic and Progress in 20th-Century Ling

TG grammar

Pada tahun 1950an, Chomsky melakukan tindakan revolusioner dalam kajian linguistik. Ia mendapat pengaruh dari Bloomfield melalui Zelig Harris. Chomsky juga berteman dengan murid Jakobson yang bernama Morris Halle.

Konsep dasar Standard Theory:-Objek bahasa adalah kompetensi dari penutur ideal.-Menolak behaviorisme B. F. Skinner karena menurut Chomsky, bahasa berhubungan dengan mental, bukan tingkah laku.-Bahasa bersifat innate, sudah dimiliki oleh manusia.-Menolak metode distribusional dari Bloomfield karena metode tersebut hanya menjelaskan struktur lahir dari bahasa.- Data diperoleh melalui introseksi linguis.

Page 21: Basic and Progress in 20th-Century Ling

Perkembangan TG

Di dalam Syntactic Structure, Chomsky lebih mengutamakan sintaksis, alih-alih semantik. Hal tersebut menyebabkan timbulnya sempalan teori TG yang disebut semantik generatif (dikembangkan oleh George Lakoff).

Selanjutnya Chomsky merespon kritik tersebut dengan menulis teori TG versi baru, yaitu EST (Extended Standard Theory) dan REST (Revised Extended Standard Theory). Di dalam tulisannya tersebut faktor semantik ikut dianalisis.

Perkembangan teori Chomsky selanjutnya adalah teori Binding dan Minimalist Program.

Page 22: Basic and Progress in 20th-Century Ling

PERKEMBANGAN LINGUISTIK PASCA CHOMSKY

• SEMANTIK GENERATIF - MERUPAKAN SEMPALAN DARI TG - DIPELOPORI OLEH PASCAL, LAKOFF, MC CAWLY, DAN KIPARSKY - SEBAGAI EMBRIO LAHIRNYA LINGUISTIK KOGNITIF

• TATA BAHASA KASUS (CC FILMORE 1968)

• TATA BAHASA RELASIONAL (1970AN)