batik kelompok 1

16
Limbah Cair Batik Terhadap Ketahanan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Faculty of Fisheries and Marine Study Aquatic Resources Management @2014 Members of Group : 1. Adinda Putri Anita (125080100111009) 2. Angga Suseno (125080100111026) 3. Miftahudin (125080100111035)

Upload: duta-msp

Post on 24-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ppt batik

TRANSCRIPT

  • Faculty of Fisheries and Marine StudyAquatic Resources Management@2014

    Uji Toksisitas Limbah Cair Batik Terhadap Ketahanan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Members of Group :1. Adinda Putri Anita(125080100111009)2. Angga Suseno(125080100111026)3. Miftahudin (125080100111035)

  • Definisi Toksikan Limbah BatikDalam aktivitas suatu industri, selalu memerlukan air untuk proses produksi. Aktivitas ini selalu menghasilkan limbah, baik berupa limbah padat, cair ataupun gas.Limbah cair adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan dengan hampir 0,1%-nya berupa benda-benda padat yang terdiri dari zat organik dan anorganik. Limbah cair industri dapat menyebabkan sampah industri yang dapat menimbulkan masalah pencemaran air.Pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya (Prayitno, 2006)

  • Sumber Toksikan Limbah BatikLimbah industri batik terdiri dari limbah cair dan padat. Limbah cair berasal dari zat warna cair yang digunakan untuk membatik. Sedangkan limbah padat berasal dari potongan kain dan bahan baku pembuatan batik yang lain (Mratihatani, 2013).Tabel jenis proses industri batik dan kemungkinan zat pencemar :

    No.Jenis ProsesZat-zat yang dapat mencemari1.Proses PersiapanSisa kanji, asam, soda, abu koustik, minyak nabati, zat pengelatang2.Proses Pembatikan-3.Proses Pewarnaan Sisa zat warna, sisa obat pembuat asam alkali, oksidator, reduktor fenol4.Proses PelorodanObat-obat pembuat alkali, abu soda, soda koustik, natrium nitrit, komponen lilin dan fenol 5.FinishingSisa kanji

  • Pengertian Bioassay dan Uji ToksisitasUji toksisitas diperlukan untuk mengetahui konsentrasi yang dapat menyebabkan keracunan sehingga dapat diketahui jumlah penggunaan konsentrasi yang tepat. Tingkat konsentrasi yang dapat menyebabkan keracunan ditentukan dengan letal konsentrasi 50 (LC50). LC50 adalah konsentrasi dari suatu bahan yang menyebabkan 50% kematian dalam suatu populasi. Bioassay merupakan metode biologi yang disediakan untuk digunakan sebagai alat yang dapat membantu ahli teknik air untuk memonitor efek toksisitas buangan limbah atau dalam rangka mengukur polusi lingkungan.

  • Ikan Nila (Oreochromis niloticus)Menurut Trewavas (1982) dalam Setyo (2006), taksonomi ikan nila sebagai berikut:Kingdom: AnimaliaPhylum: ChordataClass: OsteichtyesOrdo: PercomorphyFamili: CichlidaeGenus: OreochromisSpesies: Oreochromis niloticus

  • Pengaruh Limbah Batik Terhadap Kualitas PerairanDerajat panas atau dingin yang diukur pada skala tertentu (C atau F). pH merupakan tolok ukur mutu air yang banyak mempengaruhi nilai pemanfaatan air. Perubahan pH dari nilai normal dapat menurunkan mutu lingkungan. Banyaknya oksigen yang terkandung dalam air dan diukur dalam satuan mg/l SuhupHDODO merupakan faktor utama dalam proses pembuangan air limbah, yang menentukan perubahan-perubahan biologis dihasilkan oleh mikroorganisme aerobik atau anaerobik Naiknya suhu dapat mengurangi kelarutan oksigen dalam air. Dan kenaikan suhu sebesar 10oC akan menaikkan dua kali lipat kecepatan reaksi kimia dan biologi.Air limbah dan bahan buangan industry dapat mengubah pH air sehingga akan mengganggu kehidupan biota akuatik yang sensitive terhadap perubahan pH

  • Alat dan Bahan PraktikumAlat : Aerator: Sebagai alat penyuplai oksigen untuk hewan ujiSelang aerasi: Sebagai alat penyalur suplai oksigen ke dalam bakBatu aerasi: Sebagai pemberat untuk selang aerasiAkuarium: Sebagai wadah stok hewan uji Bak 5 Liter: Sebagai wadah ikan uji saat perlakuan toksisitasSeser: Sebagai alat bantu untuk mengambil ikan yang matiKamera: Sebagai alat dokumentasi pada saat praktikumKabel rol: Untuk penghubung aliran listrikBotol Plastik: Sebagai wadah bahan uji (Limbah Batik)Erlenmeyer: Sebagai alat bantu untuk mengukur volume bahan ujiGelas ukur: Sebagai alat bantu untuk mengukur volume bahan ujiAlat tulis: Untuk mencatat hasil pengamatan selama praktikum

    Bahan :Ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan panjang tubuh 5-7cm : Sebagai hewan uji untuk perlakuan toksisitas Air tawar: Sebagai media hidup ikan nila (Oreochromis niloticus)Limbah batik: Sebagai bahan uji untuk perlakuan toksisitas

  • Metode KerjaDimasukkan ikan nila (Oreochromis niloticus) ke dalam akuariumDiatur suhu akuarium menjadi 25oC-28oCDipelihara selama 2x24 jam dengan pemberian pakan teraturDisiapkan 4 bak percobaan dengan kapasitas 10 LDimasukkan 10 ekor hewan uji pada tiap bak pengamatan

    Dilakukan Uji Pendahuluan konsentrasi ambang bawah dan ambang atas Dilakukan uji sesungguhnya, didapatkan kisaran konsentrasi dari uji pendahuluan, didapatkan konsentrasi:K = konsentrasi bahan uji 0 % (5 liter air) sebagai kontrolA = Konsentrasi bahan uji 50 ml limbah cair batikB = Konsentrasi bahan uji 67.5 ml limbah cair batikC = Konsentrasi bahan uji 90 ml limbah cair batikD = Konsentrasi bahan uji 120 ml limbah cair batikDilakukan pengamatan selama 96 jamDicatat jumlah kematian dan perubahan morfologi hewan ujiDiamati perubahan kualitas air (Suhu, pH, dan DO) setiap 12 jam sekaliDitentukan nilai LC50 dan dihitung nilai mortalitas dengan rumus :jumlah ikan mati jumlah total ikanDitentukan LC50 dengan menggunakan analisis probit

    % mortalitas = x 100 %

  • Metode Analisa ProbitAdapun metode yang digunakan dalam perhitungan analisa probit adalah :1)Pertama ditentukan log konsentrasi pada ikan kontrol, ikan konsentrasi 50 ml, ikan konsentrasi 67,5 ml, ikan konsentrasi 90 ml, ikan konsentrasi 120 ml. 2)Dihitung jumlah ikan yang mati pada setiap pengamatan per 12 jam, 24 jam, 48 jam, 60 jam, 72 jam, 84 jam dan 96 jam.3)Ditentukan nilai % mortalitasnya 4)Kemudian ditentukan nilai probit dengan cara melihat tabel transformasi probit yaitu dengan cara melihat % mortalitas pada baris tabel probit dan nilai log konsentrasi pada kolom tabel probit.

  • Tabel Pengamatan Mortalitas

    KonsentrasiJumlah IkanJumlah Mortalitas (ekor) % Mortalitas1224 3648 60 72 84 96 Kontrol10103301008050 ml10012012129067, 5 ml10140002209090 ml 100511000070120 ml 102311000070

  • Grafik Pengamatan MortalitasJumlah IkanWaktu

  • Tabel Analisa Probit

    Konsentrasi (ml)Log Konsentrasi% MortalitasNilai ProbitKontrol0805,84501.69906,2867.51.82906,28901.95705,521202.07705,52

  • Grafik Lethal Konsentrasi LC50 adalah konsentrasi dari suatu bahan yang menyebabkan 50% kematian dalam suatu populasi.

    Y = 2,98x 0,035

  • Perhitungan dari LC 50-96 jam.Didapatkan rumus regresi :Y = 2,98x-0,035Diasumsikan bahwa nilai probit adalah 5, maka :Y = 2,98x-0,0355 = 2,98x-0,035 = 1,69LC50-96jam = antilog x = antilog 1,69 = 48,98 ml

    Jadi jumlah larutan yang dapat menyebabkan lethal concentration 50% dalam waktu 96 jam adalah 48,98 ml.

  • 1)Limbah batik merupakan merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi batik yang berupa limbah cair dengan kandungan zat warna, zat padat tersuspensi, BOD,COD dan minyak.2)Jenis logam pencemar prioritas tinggi yang ditemukan dalam limbah industri batik adalah Pb (Timbal).3)Semakin banyaknya pencemaran yang ada ataupun masuk dalam perairan khususnya limbah batik maka dapat menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air sehingga dapat meyebabkan terganggunya orgamisme yang hidup.4)Hasil LC 50 terletak pada konsentrasi bahan uji 50 ml dengan nilai pH sebesar 7,75 dengan kisaran suhu rata-rata 260C dan nilai DO (oksigen terlarut) sebesar 7,78 mg/l. Secara umum nilai pH, DO dan suhu tersebut dalam kisaran nilai yang normal.

    KESIMPULAN

  • Thank you..... :)