bed side teaching

29
Bed Side Teaching Pembimbing: dr. Apriyanto, Sp.BS Yoshanda Krisna Paddiansyah

Upload: yoshanda17

Post on 11-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

surgery bst

TRANSCRIPT

Bed Side Teaching

Pembimbing: dr. Apriyanto, Sp.BS

Yoshanda Krisna Paddiansyah

Pemeriksaan Fisik Neurologi

1. Pemeriksaan tingkat kesadaran

2. Pemeriksaan tanda rangsangan meningeal

3. Pemeriksaan saraf kranial

4. Pemeriksaan fungsi motorik

5. Pemeriksaan fungsi sensorik

6. Pemeriksaan fungsi luhur

7. Pemeriksaan fungsi otonom

8. Pemeriksaan fungsi koordinasi

9. Pemeriksaan reflek fisiologis

10. Pemeriksaan reflek patologis

Pem. Tingkat Kesadaran

Kualitatif Composmentis Somnolen Sopor Soporokoma Koma

Pem. Tingkat Kesadaran

Kualitatif Composmentis Somnolen Sopor Soporokoma Koma

Tk. Kesadaran Kuantitatif

EyeMembuka mata spontan = 4Membuka mata dengan stimulus suara (panggilan) = 3Membuka mata dengan stimulus nyeri = 2Tidak membuka mata dengan stimulus apapun = 1

Tk. Kesadaran Kuantitatif

Movement Mengikuti perintah, dpt melakukan gerak sesuai perintah = 6 Reaksi setempat, ada gerakan menghindar terhadap

rangsangan yang diberikan di beberapa tempat = 5 Menghindari nyeri, reaksi fleksi cepat + abduksi bahu = 4 Reaksi fleksi abnormal, fleksi lengan disertai adduksi bahu =

3 Reaksi ekstensi terhadap nyeri, ekstensi lengan disertai

adduksi, endorotasi bahu dan pronasi lengan bawah = 2 Tak ada reaksi, tak ada gerakan dengan rangsangan cukup

kuat = 1

Tk. Kesadaran Kuantitatif

Verbal Orientasi baik, berorientasi baik terhadap tempat, waktu

dan orang = 5 Gelisah (confused), jawaban yang kacau terhadap

pertanyaan = 4 Kata tak jelas (inappropriate), seperti berteriak dan tidak

menanggapi pembicaraan orang lain = 3 Suara yang tidak jelas artinya (unintelligible‐sounds),

selalu ada suara rintihan dan erangan = 2 Tak ada suara = 1

Rangsang MeningealBrudzinki I

Brudzinki II

Kaku Kuduk

Kernig Sign

Saraf Kranial

Pem. N. I (Olfactorius)

Anosmia Hiposmia Hiperosmia Parosmia Kakosmia Halusinasi olfaktorik

Pem. N.II (Opticus)

Pem. N. III,IV,VI (Occulomotorius, Trochlearis,abducens)

Pem. N.V (Trigeminus)

Pem. N.VII (Facialis)

Pem. N.VIII (Vestibulocochlearis)

Pemeriksaan dengan test kalori

“past pointing test”Test Romberg Test melangkah ditempat (stepping test )

Pem. N. IX & X (Glossopharyngeus & Vagus)

Pem. N XI (Accessorius)

Pem. N. XII (N. Hypoglossus)

Pemeriksaan Motorik

1. Gerakan Volunter

2. Tonus Otot

3. Trofi Otot

4. Kekuatan Ekstremitas

Pemeriksaan Sensorik

1. Sensasi Taktil (raba)

2. Nyeri Superficial

3. Sensasi Suhu

4. Gerak dan Posisi

5. Sensasi Getar

6. Sensasi Tekan

7. Nyeri Tekan

Pem. Refleks Fisiologis

Pem. Refleks Patologis

1. Babinski : gores telapak kaki di lateral dari bawah ke atas

2. Chaddok : gores bagian bawah malleolus medial

3. Oppenheim : gores dengan dua sendi interfalang jari tengah dan jari telunjung di sepanjang os tibia/cruris

4. Gordon : pencet/ remas m.gastrocnemeus/ betis dengan keras

5. Schaeffer : pencet/ remas tendo achilles

6. Gonda : fleksi-kan jari ke 4 secara maksimal, lalu lepas

7. Bing : tusuk jari kaki ke lima pada metacarpal/ pangkal POSITIF bila dorsofleksi ibu jari, dan abduksi

ke lateral empat jari lain

Pem. Cerebellar Sign

1. Test telunjuk hidung.

2. Test jari – jari tangan.

3. Test tumit – lutut.

4. Test diadokinesia berupa: pronasi – supinasi, tapping jari tangan.

5. Test fenomena rebound.

6. Test mempertahankan sikap.

7. Test nistagmus.

8. Test disgrafia.

9. Test romberg.

Macam-macam Gait

Hemiplegik gait: gaya jalan dengan kaki yang lumpuh digerakkan secara sirkumduksi.

Spastik ( scissors gait ): gaya jalan dengan sirkumduksi kedua tungkai, misalnya spastik paraparese.

Tabetic gait: gaya jalan pada pasien tabes dorsalis. Steppage gait: gaya jalan seperti ayam jago, pada paraparese

flaccid atau paralisis n. Peroneus. Waddling gait: gaya berjalan dengan pantat dan pinggang bergoyang

berlebihan, khas untuk kelemahan otot tungkai proksimal, misalnya otot gluteus.

Parkinsonian gait: gaya berjalan dengan sikap tubuh agak membungkuk, kedua tungkai berfleksi sedikit pada sendi lutut dan panggul. Langkah dilakukan setengah diseret dengan jangkauan yang pendek-pendek.