bei.musdalifah
TRANSCRIPT
1
BURSA EFEK
Oleh : Musdalifah Azis, A.Md, SE, M.Si
(Dosen Universitas Mulawarman Samarinda, Indonesia)
A. PROFILE BURSA EFEK
VISI
Menjadi Bursa Yang Kompetitif dengan Kredibilitas Tingkat Dunia
MISI
Pillar of Indonesian Economy
Market Oriented
Company Transformation
Institutional Building
Delivery Best Quality Products & Services
OBJECTIVES
Liquidity
Market Integrity
CORE VALUES
1. Integrity
2. Quality Orientation
3. Accountability
2
4. Institutional Building
5. Responsive
CORE COMPETENCIES
1. Integrity
2. Customer Service
3. Time Management
4. Commitment
5. Continuous Improvement
6. Accountability
7. Teamwork
8. Learning Orientation
9. Leadership
10. Organizational Awareness
11. Responsivenes
DEFINISI BURSA EFEK
Menurut pasal 1 Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Bursa
Efek didefinisikan sebagai berikut : “Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan
dan menyediakan system dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan
beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Bursa Efek
Pasar Kedua
Pasar Modal
Pasar
Perdana Pasar Ketiga Pasar
Keempat
KARAKTERISTIK : Harga Dibentuk Oleh
Investor
lewat Broker
Emiten &
Penjamin
Market
Maker
Investor
Langsung
PASAR MODAL DAN BURSA EFEK
3
SEJARAH PENDIRIAN BURSA EFEK
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:
14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
oleh Pemerintah Hindia Belanda.
1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
Efek di Semarang dan Surabaya
Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup.
1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar
Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata)
dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang
diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak
aktif.
1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal
10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar
modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten
pertama.
1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
dibandingkan instrumen Pasar Modal.
1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum
dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
4
2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya
terdiri dari broker dan dealer.
Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa
kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai
Januari 1996.
1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
5
MENGENAL PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right,
reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan
pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan
risiko masing-masing instrument.
PROSES GO PUBLIC
Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan,
umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif
pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang,
pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan
yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme
penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada
6
masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.Untuk go publik, perusahaan perlu
melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan
untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan BAPEPAM-LK. Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public
adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten
(perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan
Pelaksanaannya.
Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh
Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai
dengan jumlah Efek yang tersedia;
Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di
Bursa.
PROSES PENAWARAN UMUM SAHAM DAPAT DIKELOMPOKKAN
MENJADI 4 TAHAPAN BERIKUT:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal
perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam
rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten
melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar
yaitu:
Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak
keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham.
Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai
dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan
atas penerbitan.
Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
7
Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion).
Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK
menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan
saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui
agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari
kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam
tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham
sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor
tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli
di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
B. PENCATATAN DI BEI
Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan
Utama dan Papan Pengembangan dimana penempatan dari emiten dan calon emiten
yang disetujui pencatatannya di dasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan
awal pada masing-masing papan pencatatan.
Papan Utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten yang mempunyai
ukuran (size) besar dan mempunyai track record yang baik. Sementara Papan
8
Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat
memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang
prospektif namun belum menghasilkan keuntungan, dan merupakan sarana bagi
perusahaan yang sedang dalam penyehatan sehingga diharapkan pemulihan ekonomi
nasional dapat terlaksana lebih cepat.
I. PERSYARATAN UMUM PENCATATAN DI BEJ
Calon emiten bisa mencatatkan sahamnya di Bursa, apabila telah memenuhi syarat
berikut:
1. Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM-LK.
2. Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat
mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
3. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-
Undang yang berlaku di Indonesia.
4. Khusus calon emiten pabrikan, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan
(hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri
kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).
5. Khusus calon emiten bidang pertambangan harus memiliki ijin pengelolaan
yang masih berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal 1 Kontrak Karya
atau Kuasa Penambangan atau Surat Ijin Penambangan Daerah; minimal salah
satu Anggota Direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di
bidang pertambangan; calon emiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven
deposit) atau yang setara.
6. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan ijin pengelolaan
(seperti jalan tol, penguasaan hutan) harus memiliki ijin tersebut minimal 15
tahun.
7. Calon emiten yang merupakan anak perusahaan dan/atau induk perusahaan
dari emiten yang sudah tercatat (listing) di BEI dimana calon emiten
memberikan kontribusi pendapatan kepada emiten yang listing tersebut lebih
dari 50% dari pendapatan konsolidasi, tidak diperkenankan tercatat di Bursa.
8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan
pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan
9
pencatatan.
Persyaratan Pencatatan Awal di Papan Utama
Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama
apabila memenuhi persyaratan berikut:
No Kriteria
1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham
2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan
operasional dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 36 bulan
berturut-turut.
3. Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan
Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim
terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP).
4. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih
(Net Tangible Asset) minimal Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah)
5. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan
Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau
perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang
belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum
permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 100.000.000 (seratus juta) saham atau
35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil).
6. Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemegang saham yang
memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:
- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum
perdana.
- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan.
- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6
(enam) bulan terakhir.
II. PERSYARATAN PENCATATAN DI PAPAN PENGEMBANGAN
Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan
Pengembangan apabila memenuhi persyaratan berikut:
No Kriteria
1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham
2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional
dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.
3. Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup minimal 12 bulan dan
Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian(WTP).
4. Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (net tangible asset) minimal Rp 5.000.000.000,- (lima
miliar rupiah)
10
5. Jika calon emiten mengalami rugi usaha atau belum membukukan keuantungan atau
beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib:
- selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha
dan laba bersih berasarkan proyeksi keuangan yang akan diumumkan di Bursa.
- Khusus bagi calon emiten yang bergerak dalam bidang yang sesuai dengan sifatnya usahanya
memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik impas (seperti: infrastruktur,
perkebunan tanaman keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman
Industri (HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum, maka
berdasarkan proyeksi keuangan calon perusahaan tercatat tsb selambat-lambatnya pada
akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih.
6. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang
Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang
sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang belum tercatat di Bursa
Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-
kurangnya 50.000.000 (limka puluh juta) saham atau 35% dari modal disetor (mana yang
lebih kecil).
7. Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemegang saham yang memiliki
rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:
- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang
saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana.
- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1
(satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan.
- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang
saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan
terakhir.
8. Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisinya harus
menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full commitment).
III. PENGHAPUSAN PENCATATAN (DELISTING) SAHAM
Penghapusan Pencatatan (Delisting) Adalah penghapusan Efek dari daftar Efek
yang tercatat di Bursa sehingga Efek tersebut tidak dapat diperdagangkan di Bursa.
III.1. Delisting atas suatu saham dari daftar Efek yang tercatat di Bursa dapat terjadi karena:
III.1.1. permohonan Delisting saham yang diajukan oleh Perusahaan Tercatat
yang bersangkutan;
III.1.2. dihapus pencatatan sahamnya oleh Bursa sesuai dengan ketentuan III.3
Peraturan ini.
III.2. Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat:
III.2.1. Persyaratan Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat:
III.2.1.1. Pengajuan permohonan Delisting saham oleh Perusahaan Tercatat
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.1. di atas, hanya dapat dilakukan
apabila telah tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
III.2.1.2. Rencana Delisting telah memperoleh persetujuan RUPS Perusahaan Tercatat.
11
III.2.1.3. Perusahaan Tercatat atau pihak lain yang ditunjuk, wajib membeli saham dari
pemegang saham yang tidak menyetujui keputusan RUPS pada harga
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2.1.4. Peraturan ini.
III.2.2.3. Apabila RUPS menyetujui rencana Delisting, maka Perusahaan Tercatat wajib
melakukan keterbukaan informasi melalui sekurang-kurangnya 1 (satu) surat
kabar yang berperedaran nasional mengenai tatacara pembelian kembali saham
yang sekurang-kurangnya meliputi:
III.2.2.3.1. harga pembelian saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
III.2.2.1.3. di atas;
III.2.2.3.2. nama pihak yang bersedia melakukan pembelian saham dan
hubungan afiliasi dengan Perusahaan Tercatat, jika ada;
III.2.2.3.3. periode pembelian saham sekurang-kurangnya 5 (lima) Hari Bursa
setelah tanggal iklan hasil RUPS;
III.2.2.3.4. penunjukan Anggota Bursa Efek yang bertindak sebagai perantara
pembeli.
III.2.2.4. Keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2.2.3. di
atas sesegera mungkin disampaikan kepada Bursa.
III.2.2.5. Perusahaan Tercatat menyampaikan permohonan Delisting saham kepada
Bursa disertai dengan laporan pelaksanaan pembelian saham dan opini
konsultan hukum yang independen yang menyatakan bahwa proses
pembelian saham dimaksud telah selesai dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
III.2.2.6. Bursa melakukan Suspensi atas saham Perusahaan Tercatat yang berencana
untuk melakukan Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat.
III.2.2.7 Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat menjadi efektif
setelah:
III.2.2.7.1. Perusahaan Tercatat memenuhi seluruh kewajibannnya kepada
Bursa;
III.2.2.7.2. Perusahaan Tercatat telah membayar biaya Delisting Efek sebesar
2 (dua) kali biaya pencatatan Efek tahunan terakhir;
III.2.2.7.3. Bursa memberikan persetujuan Delisting dan mengumumkan di
Bursa.
III.3. Delisting Saham oleh Bursa:
12
III.3.1. Bursa menghapus pencatatan saham Perusahaan Tercatat sesuai
dengan ketentuan Peraturan ini apabila Perusahaan Tercatat
mengalami sekurang-kurangnya satu kondisi di bawah ini:
III.3.1.1. mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan
berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha
Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara
hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan
Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan
Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang
memadai;
III.3.1.2. Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar
Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 (dua puluh empat)
bulan terakhir.
III.3.2. Prosedur Delisting Saham oleh Bursa:
III.3.2.1. Apabila terdapat indikasi bahwa Perusahaan Tercatat
mengalami satu atau lebih kondisi sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan III.3.1. di atas, maka Bursa melakukan
Dengar Pendapat dengan Perusahaan Tercatat.
III.3.2.2. Dalam hal Bursa memutuskan untuk melakukan Delisting,
maka Bursa memberitahukan keputusan akan dilakukannya
Delisting saham Perusahaan Tercatat termasuk jadwal
pelaksanaannya kepada Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan pada Hari Bursa yang sama diputuskannya
13
Delisting saham dimaksud dengan tembusan kepada
Bapepam.
III.3.2.3. Bursa mengumumkan di Bursa mengenai keputusan Delisting
saham Perusahaan Tercatat tersebut termasuk jadwal
pelaksanaan Delisting saham Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan. Pengumuman dilakukan selambat-lambatnya
pada awal sesi I Hari Bursa berikutnya setelah diputuskannya
Delisting saham dimaksud.
III.3.2.4. Apabila dipandang perlu Bursa dapat melakukan Suspensi
selama 5 (lima) Hari Bursa dan selanjutnya diperdagangkan
hanya di Pasar Negosiasi selama 20 (dua puluh) Hari Bursa
sebelum tanggal efektif Delisting.
III.3.2.5. Delisting berlaku efektif pada tanggal yang ditetapkan oleh
Bursa dalam keputusan Delisting, dan diumumkan di Bursa.
IV. PENCATATAN KEMBALI (RELISTING)
Pencatatan Kembali (Relisting) adalah pencantuman kembali suatu Efek dalam
daftar Efek yang tercatat di Bursa, setelah Efek tersebut dihapuskan pencatatannya di
Bursa (Delisting).
IV.1. Persyaratan Umum Relisting:
IV.1.1. Perusahaan Tercatat yang sahamnya dihapuskan dari daftar Efek yang
tercatat di Bursa, dapat mengajukan permohonan Relisting sahamnya
kepada Bursa paling cepat 6 (enam) bulan sejak dilakukan Delisting
oleh Bursa.
IV.1.2. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam masih tetap
menjadi efektif.
IV.1.3. Telah memperbaiki kondisi yang menyebabkan dilakukannya Delisting
oleh Bursa atau telah merealisasikan hal-hal yang mendasari
14
permohonan Delisting saham saat menjadi Perusahaan Tercatat
sebelumnya.
IV.1.4. Adanya pernyataan Direksi dan Komisaris yang menyatakan bahwa
Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum atau
menghadapi suatu masalah yang secara material diperkirakan dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan.
IV.1.5. Calon Perusahaan Tercatat boleh merupakan anak perusahaan atau
induk perusahaan dari Perusahaan Tercatat, dengan ketentuan:
IV.1.5.1. jika terjadi putus hubungan afiliasi antara Calon Perusahaan
Tercatat dengan Perusahaan Tercatat, masing-masing
perusahaan mampu menjalankan kegiatan operasinya
secara memadai berdasarkan penilaian pihak independen;
dan
IV.1.5.2. berdasarkan Laporan Keuangan proforma Perusahaan
Tercatat tanpa mengkonsolidasi dengan Laporan
Keuangan Calon Perusahaan Tercatat, Perusahaan
Tercatat tetap mampu memenuhi persyaratan pencatatan;
atau
IV.1.5.3. berdasarkan Laporan Keuangan proforma Calon Perusahaan
Tercatat tanpa dikonsolidasi ke Laporan Keuangan
Perusahaan Tercatat, Calon Perusahaan Tercatat tetap
mampu memenuhi persyaratan pencatatan.
IV.1.8.1. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pemegang
Saham Pengendali Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan
IV.1.6. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh
perseratus) dari jajaran anggota Dewan Komisaris.
IV.1.7. Memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang
dari jajaran anggota Direksi.
IV.1.8. Yang dimaksud Direktur tidak terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan IV.1.7. di atas adalah: sekurang-kurangnya selama 6
(enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur tidak terafiliasi;
IV.1.8.2. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau
Direksi lainnya dari Perusahaan Tercatat;
IV.1.8.3. tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada
perusahaan lain.
15
IV.1.8.4. Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi
penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh
Perusahaan Tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum
penunjukan sebagai Direktur.
IV.1.9. Memiliki Komite Audit.
IV.1.10. Memiliki Sekretaris Perusahaan.
IV.1.11.Harga saham dan nilai nominal saham Calon Perusahaan Tercatat
sekurang-kurangnya.
IV.1.11.1. bagi perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek lain,
harga saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
IV.1.11. di atas adalah berdasarkan harga rata-rata
penutupan saham selama 25 (dua puluh lima) hari terjadi
transaksi di Bursa Efek lain tersebut; atau
IV.1.11.2. bagi perusahaan yang tidak tercatat di Bursa Efek lain,
harga saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
IV.1.11. di atas adalah berdasarkan harga wajar saham
sesuai dengan hasil penilaian pihak independen.
IV.1.12. Direksi dan Komisaris Calon Perusahaan Tercatat harus memiliki
reputasi baik, yang antara lain dibuktikan dengan:
IV.1.12.1. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
kejahatan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;
IV.1.12.2. tidak pernah dinyatakan pailit;
IV.1.12.3. tidak pernah dinyatakan bersalah yang menyebabkan
perusahaan yang pernah atau sedang dipimpinnya
dinyatakan pailit;
IV.1.12.4. tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari
suatu pekerjaan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
IV.1.12.5. tidak dalam pengampuan.
Rp. 100,- (seratus rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut:
C. MEKANISME PERDAGANGAN
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa
(AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek
16
bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk
kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi
Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum
dalam DTB, termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:
kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam
rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang
disediakan oleh Bursa; dan atau
kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau
permintaan beli ke JATS; dan atau
kelalaian atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian Peralatan
Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau
adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau
aplikasi Anggota Bursa Efek.
PROSES PELAKSANAAN PERDAGANGAN DI BURSA
PROSES PELAKSANAAN PERDAGANGAN SECARA REMOTE
17
Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek.
Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu
menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan
Efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakuka
kegiatan transaksi.
2. Order dari nasabah.
Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor
kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara
langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan
melalui sarana komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya.
3. Diteruskan ke Floor Trader.
Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas
broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor
trader.
4. Masukkan order ke JATS.
Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam
sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang
menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke
sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker
dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker dengan
18
investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik
untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah
investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan
harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya.
5. Transaksi Terjadi (matched).
Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga
yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi
(done), dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang
cocok. Pada tahap ini pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan
memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah
terpenuhi.
6. Penyelesaian Transaksi (settlement).
Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau
sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya
karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring,
pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi,
seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara
investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI,
proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika
melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3
hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.
SCRIPLES TRADING
Adalah sistem perdagangan tanpa warkat yang memungkinkan penyelesaian
transaksinya dilakukan melalui pemindah bukuan rekening dana dan rekening efek
(book-entry system).
Dalam sistem scriples trading, investor tidak lagi menerima saham secara fisik,
melainkan menerima rekening koran setiap bulannya yang merupakan bukti
kepemilikan.
Dalam rekening koran itu tertera semua transaksi jual dan beli saham selama bulan
yang bersangkutan.
19
MARGIN TRADING (TRANSAKSI MARGIN)
Transaksi Marjin adalah Transaksi Bursa yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
untuk kepentingan nasabahnya yang penyelesaian transaksinya dibiayai oleh Anggota
Bursa Efek tersebut.
1. Anggota Bursa Efek yang akan melakukan Transaksi Marjin untuk pertama
kalinya wajib menyampaikan ke Bursa dokumen sebagai berikut :
a. Surat pernyataan dari Anggota Bursa Efek yang membuktikan bahwa
yang bersangkutan memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan
(MKBD) sekurang-sekurangnya sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah) dan dilampiri dengan laporan kompilasi MKBD
bulanan;
b. Surat Pernyataan dari Akuntan yang terdaftar di Bapepam yang
ditunjuk oleh Anggota Bursa Efek, yang menyatakan bahwa Akuntan
tersebut telah memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan sistem
operasional Anggota Bursa Efek serta menyatakan bahwa Anggota
Bursa Efek dimaksud telah sepenuhnya memenuhi seluruh ketentuan
Peraturan Bapepam Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Interen dan
Penyelenggaraan Pembukuan oleh Perusahaan Efek;
c. Contoh kontrak marjin antara Anggota Bursa Efek dengan nasabah;
2. Bursa akan mengumumkan nama-nama Anggota Bursa Efek yang memenuhi
persyaratan untuk melakukan Transaksi Marjin di Bursa.
SISTEM SCRIPLES TRADING
Kantor AB
Bursa Efek
Matching Order
Investor Beli Investor Jual
KPEI
KSEI
(1)
(1) (2)
(2)
20
3. Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, wajib
memberikan laporan ke Bursa mengenai posisi MKBD Hari Bursa
sebelumnya, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit sebelum dimulainya
perdagangan pada Hari Bursa yang bersangkutan.
4. Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, dilarang
melakukan Transaksi Marjin untuk kepentingan 1 (satu) nasabahnya dimana
Transaksi Marjin tersebut dapat mengakibatkan saldo debit dan atau posisi
short melebihi 20% (dua puluh perseratus) dari MKBD Anggota Bursa Efek
dimaksud, dengan ketentuan bahwa jumlah seluruh nilai Transaksi Marjin
yang dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek maksimum 10 kali nilai
MKBD dari Anggota Bursa Efek yang bersangkutan.
5. Anggota Bursa Efek dilarang melakukan Transaksi Marjin untuk kepentingan
Direksi, Komisaris, Pemegang Saham Utama dan atau pegawai dari Anggota
Bursa Efek tersebut.
6. Transaksi Marjin baru dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek setelah
nasabah Anggota Bursa Efek tersebut membuka Rekening Efek Marjin pada
Anggota Bursa Efek berdasarkan kontrak marjin antara nasabah dan Anggota
Bursa Efek yang bersangkutan.
7. Kontrak marjin sebagaimana dimaksud dalam butir 6 di atas, sekurang-
kurangnya memuat :
a. Hak dan kewajiban nasabah dan Anggota Bursa Efek termasuk
pemberian jaminan, biaya, komisi dan bunga;
b. Teknis pelaksanaan (mekanisme) penggunaan fasilitas Transaksi
Marjin;
c. Pengakhiran kontrak marjin baik yang disebabkan karena nasabah atau
Anggota Bursa Efek dalam Rekening Efek Marjin tidak memenuhi
syarat lagi atau karena hal-hal lain yang disepakati nasabah dan
Anggota Bursa Efek.
8. Pelanggaran atas Peraturan ini dapat dikenakan sanksi oleh Bursa.
21
INDEKS HARGA SAHAM & OBLIGASI
1. INDEKS HARGA SAHAM
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks
menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu.
Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini;
apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan
saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-
rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%.
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan
apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham.
Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai
indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain:
1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap
harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI.
2. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk
dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan
lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian,
pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur,
keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur.
3. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index),
menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan
indeks.
4. Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu
kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap 6
bulan terdapat saham-saham baru yang masuk kedalam LQ 45 tersebut.
5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks yang
terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks
yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini
dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat
Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang
kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:
22
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
asuransi konvensional.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan
dan minuman yang tergolong haram
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat
6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Yaitu indeks harga saham
yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI
yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
7. Indeks KOMPAS 100. merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama Bursa
Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100 saham
dengan proses penentuan sebagai berikut :
a. Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan.
b. Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham
Gabungan).
c. Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan pola
perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham
tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham.
d. Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekwensi transaksi serta
kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama 12 bulan terakhir.
e. Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60
saham dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar.
f. Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebanyak 40 saham
dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekwensi transaksi
serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler, dengan proses sebagai berikut :
o Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar
reguler.
o Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi
transaksi di pasar reguler.
o Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan Kapitalisasi
Pasar.
23
g. Daftar 100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham dari hasil
perhitungan butir (e) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir
h. Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS 100 akan diperbaharui sekali
dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus.
2. INDEKS OBLIGASI PEMERINTAH
Indeks Obligasi Pemerintah pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004,
sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data
sehubungan dengan informasi perdagangan obligasi pemerintah.
Indeks Obligasi memberikan nilai lebih, antara lain:
• Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi.
• Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah
• Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi
• Analisa pengembangan instrumen obligasi pemerintah.
Formula yang digunakan dalam pengembangan informasi Indeks Obligasi
Pemerintah:
1. Price (Performance) Index
2. Yield Index
3. Total Return Index
Kami mengharapkan dengan adanya Indeks Obligasi Pemerintah ini akan memenuhi
kebutuhan Pasar Modal di Indonesia, khususnya Pasar Obligasi dalam pembentukan
transparansi harga di Pasar, sehingga terwujud harga wajar obligasi dan pasar yang
efisien.
JAM PERDAGANGAN
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan
selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu
JATS.
Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa:
24
Jam Perdagangan Pasar Tunai
SEGMEN PASAR DI BURSA
Pasar Reguler;
Pasar Tunai;
Pasar Negosiasi.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan pada
Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.
Penyelesaian Transaksi
Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa:
Jam Perdagangan Pasar Tunai:
Pesanan Nasabah
25
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah hanya pesanan
terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai
dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya
boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah
menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau
permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.
Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan
(round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek. Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
Satuan perubahan harga (fraksi)
Catatan
* Jenjang maksimum perubahan harga adalah 10x fraksi harga, masih berada di
bawah batas auto rejection dan tidak berlaku pada pre-opening.
Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa
penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada pada
rentang harga yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan
sepanjang tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection.
AUTO REJECTION*
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam
JATS adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu.
Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara
otomatis akan ditolak oleh JATS (auto rejection).
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini:
26
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,-
(lima puluh rupiah);
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (duapuluh
perseratus)
di atas Acuan Harga atau 10% (sepuluh perseratus) di bawah Acuan Harga.
Penerapan Auto Rejection terhadap Harga di atas, untuk perdagangan saham hasil
penawaran umum yang untuk pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan
perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan Auto Rejection harga
sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas.
Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau
terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai berikut:
Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi
Pra-Pembukaan; atau
Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari
Bursa sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.
Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3
(tiga) Hari Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang
memuat hak (periode cum) di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas
menggunakan Previous Price dari masing-masing Pasar (Reguler atau Tunai).
*sesuai dengan Surat Edaran SE-004/BEI.PSH/10-2008 yang diberlakukan pada
tanggal 13 Oktober 2008
PRA-PEMBUKAAN
Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-pembukaan. Anggota
Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan
ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan Auto
Rejection.
Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan
permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga tertentu
pada periode Pra-pembukaan.
Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di Pra-
pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran
27
jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran jual
dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan Auto Rejection.
PASAR REGULER
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS
diproses oleh JATS dengan memperhatikan:
1. Prioritas harga (price priority):
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap
permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada
harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada
harga yang lebih tinggi.
2. Prioritas Waktu (time Priority)
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama,
JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang
diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada
permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya
prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah Efek baik pada penawaran jual
maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama diperlakukan sama dengan
penawaran jual maupun permintaan beli baru.
Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat
penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.
PASAR NEGOSIASI
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara
individual (negosiasi secara langsung) antar:
Anggota Bursa atau
nasabah melalui satu Anggota Bursa atau
nasabah dengan Anggota Bursa atau
Anggota Bursa dengan KPEI
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.
Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui
papan tampilan informasi (advertising) dan bisa di ubah atau dibatalkan sebelum
28
kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi
penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
D. PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
PASAR REGULER DAN PASAR TUNAI
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa
jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.
- Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3).
- Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama (T+0).
Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
akan ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui
pemindahbukuan Efek dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak
yang berada pada KSEI.
Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan
sesuasi dengan ketentuan, maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan
kewajibannya dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang
besarnya ditetapkan sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga
tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
- Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang
sama; dan
- Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya
sebagaimana di atas.
Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada
KPEI sebagaimana tercantum dalam DHK Netting, maka kewajiban Anggota Bursa
tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi
Bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI
melaporkan ke Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah terpenuhi
dan Anggota Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Bursa.
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA PASAR NEGOSIASI
Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara Per-transaksi (tidak
29
netting). Bila tidak ditetapkan, maka penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan
selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau Hari
Bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa terakhir
perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan
secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dan tidak dijamin
KPEI.
BIAYA TRANSAKSI
Setiap Perusahaan Tercatat wajib membayar biaya pencatatan awal pada saat
awal pencatatan dan biaya pencatatan tahunan setiap tahun, serta biaya pencatatan
saham tambahan apabila mencatatkan saham tambahan.
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang
dihitung berdasarkan nilai pertransaksi Anggota Bursa sebagai berikut:
Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta
Rupiah) per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPABnya
dibekukan;
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-
lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12
(dua belas) di atas jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka
kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran
dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus) setiap hari kalender keterlambatan.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari Bursa
setelah lampaunya batas waktu pembayaran, maka Anggota Bursa tersebut disamping
dikenakan denda juga dikenakan suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh
kewajiban pembayaran biaya transaksi dan dendanya.
Informasi detil mengenai tata cara perdagangan Efek bisa dilihat dalam Peraturan BEI
Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek.