Bernardino Ramazzini Facts

The understanding of occupational diseases dates back to 1700, when the Italian physician Bernardino Ramazzini (1633-1714) wrote Diseases of Workers. As a result of these studies, he was regarded as the father of occupational medicine.

Bernardino Ramazzini was born October 4, 1633, in Carpi, Modena, Italy. Educated in philosophy and medicine, Ramazzini practiced as a physician until late in 1676, when he became a professor of medicine at the University of Modena (1682-1700) and at Padua (until 1714). In 1682 he was invited to join the university by Duke Francesco d'Esta and appointed to the chair of the theory of medicine at the university. Ramazzini took an early interest in epidemiology, the study of the causes, distribution and control of disease, and he described numerous plagues that ravaged his region of Italy. Soon he expanded his studies to occupational diseases, examining more than 50 occupations and the diseases that were frequently associated with them.

In the late 1600s Ramazzini described outbreaks of lathyrism, a disease of humans and animals caused by eating legumes of the genus Lathyrus. The disease is commonly called chick-pea poisoning and is characterized by spastic paralysis, by-paresthesia and paresthesia (a prickling skin sensation). Between 1690 and 1695 he expanded his studies to outbreaks of malaria in Italy. During this study, Ramazzini used the cinchona bark (from which the alkaloid quinine is derived) to treat his malaria-stricken patients. His use of this medicine is considered a turning point in the history of medicine. It was a practice of most physicians of the time to prescribe the cinchona bark extract for all types of illnesses; it was Ramazzini, however, who realized this medicine should not be used indiscriminately, but rather be reserved for the treatment of malaria.

Conducted Comprehensive Studies of Diseases and Their Relationship to Occupations

Ramazzini believed in the importance of visiting workplaces and speaking directly with workers. This was not a belief shared by his peers, and he encountered much sarcasm and derision from other doctors. One of his earliest investigations found that sewage workers were affected with a severe reddening of the eyes, resulting in blindness for many of them. Ramazzini studied this phenomenon, quesa result of this study, he developed the idea for his treatise on occupational diseases.

In 1700 Ramazzini wrote De Morbis Artificum Diatriba ( Diseases of Workers. ) Although the first recorded observations of occupational disease date back to Hippocrates (c. 460-377 B.C.), De Morbis Artificum Diatriba was the first comprehensive work on occupational

disease. Ramazzini applied his approach of inspecting the workplace, questioning the workers, and advising on remedies to outline the health hazards associated with chemicals, dust, metals, as well as other abrasive agents that laborers may encounter in the daily routine of their work. In his De Morbis Artificum Diatriba, Ramazzini describes over 50 dirty or dangerous trades; among those at risk, he noted, were miners, gilders, chemists, potters, tinsmiths, glassmakers, painters, tobacco workers, lime-workers, tanners, weavers, coppersmiths, and printers.

Ramazzini begins each chapter of his work with a description of the illness associated with one of the trades. Throughout the document he stresses the need to inform workers about risks to their health in the various occupations he studied. As a result of his personal approach, he was able to devote more detail to each illness and soon became the primary expert on each topic. In addition to the direct relationship between the illness and its associated occupation, Ramazzini was concerned with the pollution of the surrounding area. The expression of his concerns was perhaps the first appreciation of public-health problems.

The Father of Occupational Medicine

As a result of his studies and publication, Ramazzini believed it was the responsibility of medical science to further cultivate the study of occupations and any diseases associated with them in order to provide workers with proper medical attention, thus leaving them free to pursue their trade without concern for illness overtaking them. Much of his approach to advising remedies for illnesses was based on common sense. He advised starch-makers to work in open places, and he stressed the need for improved ventilation. He recommended periodic rests from work and shorter work time to prevent eye injuries for those craftsmen employed to make very small items. He also recommended frequent interruptions to work for workers whose jobs required considerable muscular effort (bricklayers, woodworkers, and printers). Through his studies of artists who developed metallic poisoning, Ramazzini was able to determine the relationship between metals and the symptoms of metallic poisoning. He realized that the paints used by the artists were a factor in their poisoning. His interest in this area of medicine took him into the studies of diseases of other occupations such as eye conditions of printers and mercury poisoning and lung diseases associated with miners.

Ramazzini's work was soon followed by others. In 1775 Percivall Pott published a work on the diseases of chimney sweeps. Charles Turner Thackrah published an extensive study of industrial illnesses and poverty in 1831. Regardless of the proof of these various pamphlets, dissertations, and full studies, it was not until 1895 that Great Britain became the first country to introduce statutory notification of occupational diseases.

Ramazzini's Legacy

Certainly Ramazzini can be credited with awakening the medical community to the need to protect workers from any hazards they may encounter from their occupation or their occupational environment. He can also claim credit for ensuring that health emergencies related to occupation or occupational environment are understood and dealt with in a healthy and accurate manner. Industrial medicine, factory and safety laws, and the eventual introduction of the treatment of occupational diseases into workers' compensation laws can surely be traced back to Ramazzini and his De Morbis Artificum Diatriba.

Ramazzini died on November 5, 1714, in Padua, Veneto, Italy.

Books

New Encyclopaedia Britannica, 15th ed., Helen Hemingway Benton, 1973-1974.

Periodicals

Lancet, September 4, 1999.

Translate :Fakta Bernardino Ramazzini

Pemahaman penyakit akibat kerja tanggal kembali ke 1700, ketika dokter Italia Bernardino Ramazzini (1633-1714) menulis Penyakit Pekerja. Sebagai hasil dari studi ini, ia dianggap sebagai bapak kedokteran kerja.

Bernardino Ramazzini lahir 4 Oktober 1633, di Carpi, Modena, Italia. Dididik dalam filsafat dan kedokteran, Ramazzini dipraktekkan sebagai dokter sampai di akhir 1676, ketika ia menjadi seorang profesor kedokteran di University of Modena (1682-1700) dan di Padua (sampai 1714). Pada 1682 ia diundang untuk bergabung dengan universitas Duke Francesco d'Esta dan diangkat ke kursi dari teori kedokteran di universitas. Ramazzini mengambil minat awal dalam epidemiologi, studi tentang penyebab, distribusi dan pengendalian penyakit, dan ia menggambarkan berbagai wabah yang melanda daerahnya Italia. Segera ia memperluas studinya untuk penyakit akibat kerja, memeriksa lebih dari 50 pekerjaan dan penyakit yang sering dikaitkan dengan mereka.

Pada akhir 1600-an Ramazzini menggambarkan wabah lathyrism, penyakit manusia dan hewan disebabkan oleh makan kacang-kacangan dari genus Lathyrus. Penyakit ini biasa disebut keracunan ayam-kacang dan ditandai oleh paralisis spastik, demi paresthesia dan paresthesia (sensasi kulit tusukan). Antara 1690 dan 1695 ia memperluas studinya wabah malaria di Italia. Selama penelitian ini, Ramazzini menggunakan kulit kayu cinchona (dari mana kina alkaloid berasal) untuk mengobati pasien malaria yang dilanda nya. Ia menggunakan obat ini dianggap sebagai titik balik dalam sejarah kedokteran. Itu adalah praktek kebanyakan dokter waktu untuk meresepkan ekstrak kulit kayu cinchona untuk semua jenis penyakit; itu Ramazzini, namun, yang menyadari obat ini tidak boleh digunakan tanpa pandang bulu, melainkan disediakan untuk pengobatan malaria. Melakukan Studi Komprehensif Penyakit dan Hubungan mereka untuk Pekerjaan

Ramazzini percaya pada pentingnya mengunjungi tempat kerja dan berbicara langsung dengan para pekerja. Ini bukanlah keyakinan bersama oleh rekan-rekannya, dan ia mengalami banyak sarkasme dan ejekan dari dokter lain. Salah satu penyelidikannya awal menemukan bahwa pekerja limbah dipengaruhi dengan kemerahan parah mata, yang mengakibatkan kebutaan bagi banyak dari

mereka. Ramazzini mempelajari fenomena ini, Quesa Hasil penelitian ini, dia mengembangkan ide untuk risalah-Nya pada penyakit akibat kerja.

Pada 1700 Ramazzini menulis De Morbis Artificum Diatriba (Penyakit Pekerja.) Meskipun pengamatan pertama yang tercatat tanggal penyakit akibat kerja kembali ke Hippocrates (c. 460-377 SM), De Morbis Artificum Diatriba adalah karya komprehensif pertama pada penyakit akibat kerja. Ramazzini diterapkan pendekatan dari memeriksa tempat kerja, mempertanyakan pekerja, dan memberi nasihat tentang obat untuk menguraikan bahaya kesehatan yang berhubungan dengan bahan kimia, debu, logam, serta agen abrasif lain yang pekerja mungkin terjadi dalam rutinitas sehari-hari dari pekerjaan mereka. Dalam karyanya De Morbis Artificum Diatriba, Ramazzini menggambarkan lebih dari 50 perdagangan kotor atau berbahaya; antara mereka yang berisiko, katanya, adalah penambang, gilders, ahli kimia, tembikar, tinsmiths, glassmakers, pelukis, pekerja tembakau, kapur kerja, penyamak kulit, penenun, Coppersmiths, dan printer.

Ramazzini dimulai setiap bab karyanya dengan deskripsi penyakit yang terkait dengan salah satu perdagangan. Sepanjang dokumen ia menekankan perlunya untuk menginformasikan para pekerja tentang risiko terhadap kesehatan mereka dalam berbagai pekerjaan ia belajar. Sebagai hasil dari pendekatan pribadinya, ia mampu mencurahkan lebih detail untuk setiap penyakit dan segera menjadi ahli utama pada setiap topik. Selain hubungan langsung antara penyakit dan pekerjaan yang terkait, Ramazzini prihatin dengan pencemaran daerah sekitarnya. Ekspresi kekhawatiran mungkin merupakan apresiasi pertama masalah kesehatan masyarakat. Bapak Occupational Medicine

Sebagai hasil dari studi dan publikasi, Ramazzini percaya itu adalah tanggung jawab ilmu kedokteran untuk lebih menumbuhkan studi pekerjaan dan penyakit apapun yang berhubungan dengan mereka dalam rangka untuk menyediakan pekerja dengan perhatian medis yang tepat, sehingga meninggalkan mereka bebas untuk mengejar perdagangan mereka tanpa kepedulian terhadap penyakit menyalip mereka. Banyak pendekatan untuk menasihati obat untuk penyakit didasarkan pada akal sehat. Dia menyarankan pati keputusan untuk bekerja di tempat-tempat terbuka, dan ia menekankan perlunya meningkatkan ventilasi. Ia direkomendasikan beristirahat periodik dari pekerjaan dan waktu kerja yang lebih pendek untuk mencegah cedera mata bagi pengrajin digunakan untuk membuat item yang sangat kecil. Ia juga merekomendasikan sering interupsi untuk bekerja bagi pekerja yang pekerjaannya membutuhkan usaha otot yang cukup (tukang batu, tukang kayu, dan printer). Melalui studi seniman yang mengembangkan keracunan logam, Ramazzini mampu menentukan hubungan antara logam dan gejala keracunan logam. Dia menyadari bahwa cat yang digunakan oleh seniman adalah faktor keracunan mereka. Minatnya di daerah ini obat membawanya ke studi penyakit pekerjaan lain seperti kondisi mata printer dan keracunan merkuri dan penyakit paru-paru yang berhubungan dengan penambang.

Karya Ramazzini ini segera diikuti oleh orang lain. Pada 1775 Percivall Pott menerbitkan bekerja pada penyakit menyapu cerobong asap. Charles Turner Thackrah menerbitkan sebuah studi ekstensif dari penyakit industri dan kemiskinan di 1831. Terlepas dari bukti berbagai pamflet, disertasi, dan studi penuh, hal itu tidak sampai 1895 bahwa Inggris menjadi negara pertama yang memperkenalkan pemberitahuan hukum dari penyakit akibat kerja. Legacy Ramazzini ini

Tentu Ramazzini dapat dikreditkan dengan kebangkitan komunitas medis dengan kebutuhan untuk melindungi pekerja dari bahaya yang mungkin mereka hadapi dari pekerjaan mereka atau lingkungan kerja mereka. Dia juga dapat mengklaim kredit untuk memastikan bahwa keadaan darurat kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja dipahami dan ditangani dengan cara yang sehat dan akurat. Obat Industrial, hukum dan keamanan pabrik, dan pengenalan akhirnya pengobatan penyakit akibat kerja menjadi hukum kompensasi pekerja pasti bisa ditelusuri kembali ke Ramazzini dan nya De Morbis Artificum Diatriba. Ramazzini meninggal pada tanggal 5 November 1714, di Padua, Italia. Buku

New Encyclopaedia Britannica, 15 ed., Helen Hemingway Benton, 1973-1974. Periodicals

Lancet, 4 September 1999.

Bibliography

Italian physician, born November 3, 1633, Carpi, duchy of Modena; died November 5, 1714, Padua, Republic of Venice.

Biography of Bernardino Ramazzini

Bernardino Ramazzini is considered a founder of occupational/industrial medicine. His studies of occupational diseases and advocacy of protective measures for workers encouraged eventual passage of factory safety and workmen’s compensation laws. In 1700 he wrote the first important book on occupational diseases and industrial hygiene.

Bernardino Ramazzini was born in a rather tumultous period of European history. In Italy the tribunal of the inquisition had just banned the teachings of Galileo Galilei and made the delinquent renounce his heresy. North of the Alps Europe was ravaged by the Thirty Years War.

The son of the petite bourgeoisieRamazzini was the son of Bartolomeo and Catarina Ramazzini, a not particularly well-to-do but respected couple of the petite bourgeoisie. After receiving his first education from Jesuits, in 1652 he entered the University of Parma, which had been founded by Duke Rainutio I in 1599. After studying philosophy for three years, he commenced the study of medicine in 1655. In 1659 he was conferred doctor of philosophy and medicine at Parma. He then went to Rome to continue his studies under Antonio Maria Rossi (1588-1671), son of Gerolamo Rossi, life physician to Pope Clemens VIII. Little is known about Ramazzini’s days in Rome, but we know that the knowledge he acquired of the trades of this town were important to his subsequent work on occupational medicine, De morbis artificum diatriba.

Besides training Ramazzini, Antonio Maria Rossi also obtained for him a position as town physician in Canino in the duchy (Kirchenstaat-Fürstentum) of Castro, a poor province about one day's journey north of the Papal state. This area was ridden with malaria, and Ramzzini fell sick. Moving to Marta, another small town in the same province, improved his condition, but soon he settled in his native town of Carpi. Here he found time for intellectual pursuits, like reading antique literature.

Professor at ModenaIn 1671 Ramazzini left the provincial Carpi and moved to Modena, where he was at first heavily opposed by the academic establishment. However, in 1682, Duke Francesco II of Modena gave him the assignment of establishing a medical department at the university and gave him the title of professor “medicinae theoricae.” When the Academie San Carlo was officially opened the following year, Ramazzini gave the address Oratio instaurationis.

During the following years he worked closely with his colleague Francesco Torti (1658-1741), and also lectured on medical practice, although Torti formally alone was responsible for medicinae practicae.

This was the period when the use of chinchona bark (from which the alkaloid quinine is derived), was introduced as a new superdrug in the treatment of malaria. Ramazzini was a strong proponent of such treatment, recognizing the introduction of this medicament as a

revolutionary event in the history of medicine, completing the downfall of the classic Greek physician Galen's medical theories advocating administration of purgatives in the treatment of disease. Still, however, the collaboration, if not the friendship between Ramazzini and Torti fell apart when Torti published a propaganda paper for the new superdrug and startet prescribing it on a large scale. Ramazzini found this an abuse and wrote so.

Ramazzini’s time in Modena was one of diligent scientific work and characterized by a frequent written contact with some of the most learned men in his time. He was corresponding with Marcello Malpighi (1628-1694), Antonio Valisnieri (1661-1730), Giovanni Batista Morgagni (1682-1771), Giovanni Maria Lancisi (1654-1720), Gottfried Wilhelm Freiherr von Leibniz (1646-1716) and several other contemporaries.

Like many prominent physicians of his day, Ramazzini was a highly versatile individual - clinician, epidemiologist, sanitarian, poet, philosopher, and scholar. At Modena he was a distinguished citizen of the town, frequently invited by the Duke to give addresses, and a member of the elitist body Degli Dissonanti in Modena. Due to his reputation, in 1693 he was accepted as a member of the German body Academia Caesareo-Leopoldina naturae curiosorum, under the byname of Hippocrates III. He was the first Italian member of this society.

Early worksIn the 1690s Ramazzini made the first epidemiological works that were to make him famous beyond the borders of Italy. The first of them was De constitutione anni M. DC.LXXXX (Works, 1690). In it Ramzzaini gives an acribic description of of epidemic diseases of man and animal in the rural area around Modena. Ramazzini evaluated the couses of all the epidemic diseases of the area according to Hippocrates, based on soil, climate, water and, above all, air. His studies included chick-pea poisoning (1690) and malaria (1690-1695).

After a work on the water supply of Modena in 1694, in 1698 he published on the oil mines of Monte Zibino. This was a continuation of a work started as early as in 1462 on the initiative of Duke Borso d’Este and continued by Francesco Ariosto, whose manuscript had been printed in 1690. Not satisified with just revising old stuff, Ramazzini investigated the matter himself, producing a completely new dissertation on, among other things, the therapeutical value of petroleum.

Occupational diseasesIt is not known when Ramazzini commenced work on his De morbis artificum diatriba(Diseases of Workers), but it is known that he lectured on this topic as early as in 1690. Published in 1700, this is the first comprehensive work on occupational diseases, and a milestone in the history of occupational medicine.

De morbis artificum diatriba outlines the health hazards of irritating chemicals, dust, metals, and other abrasive agents encountered by workers in 52 occupations. Among them were miners, potters, masons, wrestlers, farmers, nurses, soldiers, and many others. He even discussed the topic of overtaxed minds among “learned men.” In discussing the aetiology, treatment, and prevention of these diseases Ramazzini often goes back to Hippocrates, Celsus, and Galen, and, after summarizing their observations, relates his own experience with the various diseases. Ramazzini even concerned himself with the occupational diseases of women. In this section he recommends precautions against syphilitic infections, as well as cleanliness among midwives.

From Modena to PaduaRamazzini remained in Modena for eighteen years, until 1700. That year he accepted an invitation to the chair of practical medicine in Padua, where the Republic of Venice had the most reputed medical faculty in the country. He held his inaugural address “in Patavineo Ateneo” on December 12. It was attended by teachers and students from all the faculties.

During his time in Padua Ramazzini was one of the most celebrated medical scientists of Europa. In 1706 He was invited as a member of the Roman Accademia degli Arcadi and the Royal Prussian Society in Berlin.

Ramazzini supported the denouncing of astrology by authors such as Pico della Mirandola (1463-1494). On this basis Ramazzini rejected “astral” explanations for the epidemics in man and animal, like the epidemic of cattle plague in the Venetian Republic in 1710-1711.

At this time his age bagan to take its toll. He suffered from problems of the heart and circulation, and of headache. Despite this, in 1709 the council of Venice made him professore medicinae primario, but “with the freedom that he he was only obliged to teach when his condition so permitted.” Despite his ailing health (he eventually fell blind), however, he wrote a book of advices on healthy living to the hereditary prince Francesco d’Este. In 1713, the year before his death, he made a revised and expanded edition of his main oeuvre.

Ramazzini died of apoplexy on November 5, 1714. His postmortem investigation was done by Giovanni Battista Morgagni, who included the protocol in his major work De sedibus et causis morborum.

Collegium RamazziniIn 1982, an international community of scholars formed an organization in his honour, the Collegium Ramazzini, in order to advance the study of occupational and environmental health issues around the world. It was founded by Dr. Irving J. Selikoff of the Mount Sinai School of Medicine in New York. The annual meeting of the Collegium takes place in Carpi. The town of Carpi, in honour of its famous son, has provided the international headquarters of the Collegium. A Ramazzini Award is conferred annually by the town of Carpi on those scientists, designated by the Collegium who have made outstanding contributions to the furtherance of the aims of Bernardino Ramazzini in safeguarding health.

“When you come to a patient’s house, you should ask him what sort of pains he has, what caused them, how many days he has been ill, whether the bowels are working and what sort of food he eats.” So says Hippocrates in his work Affections. I may venture to add one more question: what occupation does he follow? Diseases of Workers, Preface. Translated by W. C. Wright.

The mortality of those who dig minerals is very great, and women who marry men of this sort marry again and again. According to Agricola, at the mines in the Carpathian mountains, women have been known to marry seven times.Diseases of Workers, Preface. Translated by W. C. Wright.

All sedentary workers...suffer from the itch, are a bad colour, and in poor condition.. . . for when the body is not kept moving the blood becomes tainted, its waste matter lodges in the skin, and the condition of the whole body deteriorates. Bernardino Ramazzini, 1700.

The following quotes are excerpted from a translation published by the University of Chicago Press, 1940:

"[I have seen] workers in whom certain morbid affections gradually arise from some particular posture of the limbs or unnatural movements of the body called for while they work. Such are the workers who all day stand or sit, stoop or are bent double, who run or ride or exercise their bodies in all sorts of [excess] ways."" . . . the harvest of diseases reaped by certain workers . . .[from] irregular motions in unnatural postures of the body."

Standing"Those who work standing . . .carpenters, sawyers, carvers, blacksmiths, masons . . .are liable to varicose veins. . . [because] the strain on the muscles is such that the circulation of the blood is retarded.""Standing even for a short time proves exhausting compared with walking and running though it be for a long time. . . . Nature delights and is restored by alternating and varied actions."

Sitting"Those who sit at their work suffer from their own particular diseases." [As noted back in Roman times by the learned slave] Plautus, ‘sitting hurts your loins, staring, your eyes.’"

Repetitive hand motions"I have noticed bakers with swelled hands, and painful, too; in fact the hands of all such workers become much thickened by the constant pressure of kneading the dough."

Word processing"The maladies that affect the clerks arise from three causes: first, constant sitting; secondly, incessant movement of the hand and always in the same direction; and thirdly, the strain on the mind . . .""The incessant driving of the pen over paper causes intense fatigue of the hand and the whole arm because of the continuous . . . strain on the muscles and tendons.""An acquaintance of mine, a notary* by profession, who, by perpetual writing, began first to complain of an excessive wariness of his whole right arm which could be removed by no medicines, and which was at last succeeded by a perfect palsy of the whole arm. . . . He learned to write with his left hand, which was soon thereafter seized with the same disorder."*Ramazzini notes that in those days a notary was a type of unusually fast scribe "skilled in rapid writing," apparently serving what today would be the court reporter’s function.

Translate :Bibliografi Dokter Italia, lahir November 3, 1633, Carpi, kadipaten dari Modena; meninggal November 5, 1714, Padua, Republik Venesia. Biografi Bernardino Ramazzini

Bernardino Ramazzini dianggap sebagai pendiri kerja / industri obat-obatan. Studinya penyakit akibat kerja dan advokasi tindakan perlindungan bagi pekerja mendorong bagian akhir dari keselamatan pabrik dan hukum kompensasi pekerja. Pada 1700 ia menulis buku pertama yang penting pada penyakit akibat kerja dan kesehatan industri.

Bernardino Ramazzini lahir dalam jangka waktu yang agak menggemparkan sejarah Eropa. Di Italia pengadilan inkuisisi baru saja melarang ajaran Galileo Galilei dan membuat tunggakan yang meninggalkan ajaran sesat itu. Utara Alpen Eropa dilanda Perang Tiga Puluh Tahun.

Putra borjuis mungil Ramazzini adalah anak dari Bartolomeo dan Catarina Ramazzini, beberapa tidak sangat baik-to-do tapi dihormati kaum borjuis mungil. Setelah menerima pendidikan pertamanya dari Jesuit, pada tahun 1652 ia masuk ke Universitas Parma, yang telah didirikan oleh Duke Rainutio I pada 1599. Setelah belajar filsafat selama tiga tahun, ia memulai studi kedokteran di 1655. Pada 1659 ia diberikan dokter filsafat dan kedokteran di Parma. Dia kemudian pergi ke Roma untuk melanjutkan studinya di bawah Antonio Maria Rossi (1588-1671), putra Gerolamo Rossi, dokter hidup Paus Clemens VIII. Sedikit yang diketahui tentang hari Ramazzini di Roma, tetapi kita tahu bahwa pengetahuan yang diperoleh dari perdagangan di kota ini yang penting untuk kerja berikutnya pada kedokteran kerja, De morbis artificum diatriba.

Selain pelatihan Ramazzini, Antonio Maria Rossi juga diperoleh untuk posisi sebagai dokter kota di Canino di kadipaten (Kirchenstaat-Fürstentum) dari Castro, sebuah provinsi miskin sekitar satu hari perjalanan utara dari negara Kepausan. Daerah ini sarat dengan malaria, dan Ramzzini jatuh sakit. Pindah ke Marta, kota kecil lain di provinsi yang sama, meningkatkan kondisinya, tapi segera ia menetap di kota kelahirannya Carpi. Di sini ia menemukan waktu untuk kegiatan intelektual, seperti membaca literatur antik.

Profesor di Modena Pada 1671 Ramazzini meninggalkan Carpi provinsi dan pindah ke Modena, di mana ia pada awalnya sangat ditentang oleh pembentukan akademis. Namun, pada 1682, Duke Francesco II dari Modena memberinya penugasan mendirikan departemen medis di universitas dan memberinya gelar profesor "Medicinae theoricae." Ketika Academie San Carlo resmi dibuka pada tahun berikutnya, Ramazzini memberikan alamat oratio instaurationis.

Selama tahun-tahun berikutnya ia bekerja sama dengan rekannya Francesco Torti (1658-1741), dan juga kuliah pada praktek medis, meskipun secara resmi Torti sendiri bertanggung jawab atas practicae Medicinae.

Ini adalah periode ketika penggunaan kulit Chinchona (dari mana kina alkaloid berasal), diperkenalkan sebagai Superdrug baru dalam pengobatan malaria. Ramazzini adalah pendukung kuat dari pengobatan tersebut, mengakui pengenalan obat ini sebagai peristiwa revolusioner dalam sejarah kedokteran, menyelesaikan kejatuhan tabib Yunani klasik teori medis Galen menganjurkan pemberian obat pencahar dalam pengobatan penyakit. Namun, bagaimanapun, kolaborasi, jika tidak persahabatan antara Ramazzini dan Torti runtuh ketika Torti menerbitkan makalah propaganda

untuk Superdrug baru dan startet Penetapan tersebut dalam skala besar. Ramazzini menemukan ini penyalahgunaan dan menulis begitu.

Waktu Ramazzini di Modena adalah salah satu karya ilmiah rajin dan ditandai oleh kontak tertulis sering dengan beberapa orang paling terpelajar di zamannya. Dia sesuai dengan Marcello Malpighi (1628-1694), Antonio Valisnieri (1661-1730), Giovanni Batista Morgagni (1682-1771), Giovanni Maria Lancisi (1654-1720), Gottfried Wilhelm Leibniz Freiherr von (1646-1716) dan beberapa sezaman lainnya.

Seperti banyak dokter terkemuka pada zamannya, Ramazzini adalah individu yang sangat serbaguna - dokter, ahli epidemiologi, sanitarian, penyair, filsuf, dan cendekiawan. Di Modena ia adalah seorang warga negara dibedakan kota, sering diundang oleh Duke untuk memberikan alamat, dan anggota tubuh elitis Degli Dissonanti di Modena. Karena reputasinya, pada 1693 ia diterima sebagai anggota tubuh Jerman Academia Caesareo-Leopoldina naturae curiosorum, di bawah julukan dari Hippocrates III. Dia adalah anggota Italia lebih dulu masyarakat ini.

Karya awal Di 1690s Ramazzini membuat karya epidemiologi pertama yang membuatnya terkenal di luar perbatasan Italia. Yang pertama dari mereka adalah De constitutione anni M. DC.LXXXX (Works, 1690). Di dalamnya Ramzzaini memberikan deskripsi acribic dari penyakit epidemi manusia dan hewan di daerah pedesaan di sekitar Modena. Ramazzini mengevaluasi couses dari semua penyakit epidemi daerah menurut Hippocrates, berdasarkan tanah, iklim, air dan, di atas semua, udara. Studinya termasuk ayam-kacang keracunan (1690) dan malaria (1690-1695).

Setelah bekerja pada pasokan air dari Modena tahun 1694, pada tahun 1698 ia diterbitkan pada tambang minyak Monte Zibino. Ini merupakan kelanjutan dari karya dimulai sejak tahun 1462 atas prakarsa Duke Borso d'Este dan dilanjutkan dengan Francesco Ariosto, yang naskah telah dicetak dalam 1690. Tidak satisified dengan hanya merevisi barang lama, Ramazzini menyelidiki masalah ini sendiri, memproduksi disertasi benar-benar baru pada, antara lain, nilai terapi dari minyak bumi.

Penyakit akibat kerja Hal ini tidak diketahui kapan Ramazzini mulai bekerja pada nya De morbis artificum diatriba (Penyakit Pekerja), tetapi diketahui bahwa ia memberi kuliah tentang topik ini sejak tahun 1690. Diterbitkan pada tahun 1700, ini adalah karya komprehensif pertama pada penyakit akibat kerja, dan tonggak dalam sejarah kedokteran kerja.

De morbis artificum diatriba menguraikan bahaya kesehatan dari iritasi bahan kimia, debu, logam, dan agen abrasif lainnya yang dihadapi oleh pekerja di 52 pekerjaan. Di antara mereka adalah penambang, tembikar, tukang batu, pegulat, petani, perawat, tentara, dan banyak lainnya. Dia bahkan membahas topik pikiran overtaxed antara "orang terpelajar." Dalam membahas etiologi, pengobatan, dan pencegahan penyakit ini Ramazzini sering kembali ke Hippocrates, Celsus, Galen dan, dan, setelah meringkas pengamatan mereka, berkaitan pengalamannya sendiri dengan berbagai penyakit. Ramazzini bahkan khawatir dirinya dengan penyakit akibat kerja perempuan. Pada bagian ini ia merekomendasikan tindakan pencegahan terhadap infeksi sifilis, serta kebersihan antara bidan.

Dari Modena ke Padua Ramazzini tetap di Modena selama delapan belas tahun, sampai 1700 tahun itu ia menerima undangan untuk kursi kedokteran praktis di Padua, di mana Republik Venesia memiliki fakultas kedokteran yang paling terkenal di negeri ini. Dia memegang pidato pelantikannya "di Patavineo Ateneo" pada tanggal 12 Desember Acara ini dihadiri oleh para guru dan siswa dari seluruh fakultas.

Selama waktunya di Padua Ramazzini adalah salah satu ilmuwan medis paling terkenal dari Europa. Pada tahun 1706 Ia diundang sebagai anggota dari Romawi Accademia degli Arcadi dan Royal Prusia Society di Berlin.

Ramazzini mendukung mencela astrologi oleh penulis seperti Pico della Mirandola (1463-1494). Atas dasar ini Ramazzini menolak "astral" penjelasan untuk epidemi pada manusia dan hewan, seperti epidemi ternak wabah di Republik Venesia pada 1710-1711.

Pada saat ini bagan usianya menelan korban. Dia menderita masalah jantung dan sirkulasi, dan sakit kepala. Meskipun demikian, pada 1709 dewan Venesia membuatnya Professore Medicinae Primario, tetapi "dengan kebebasan yang dia dia hanya wajib mengajar ketika kondisinya begitu diizinkan." Meskipun kesehatan yang sakit (ia akhirnya jatuh buta), namun, ia menulis sebuah buku nasihat tentang hidup sehat kepada pangeran keturunan Francesco d'Este. Pada tahun 1713, tahun sebelum kematiannya, ia membuat edisi revisi dan diperluas dari oeuvre utamanya.

Ramazzini meninggal pitam pada tanggal 5 November 1714. investigasi postmortem Nya dilakukan oleh Giovanni Battista Morgagni, yang termasuk protokol dalam pekerjaan utama De sedibus et causis morborum.

Collegium Ramazzini Pada tahun 1982, komunitas internasional sarjana membentuk sebuah organisasi untuk menghormatinya, Collegium Ramazzini, dalam rangka memajukan studi masalah kesehatan kerja dan lingkungan di seluruh dunia. Perusahaan ini didirikan oleh Dr Irving J. Selikoff dari Mount Sinai School of Medicine di New York. Pertemuan tahunan Collegium berlangsung di Carpi. Kota Carpi, untuk menghormati anak yang terkenal, telah memberikan markas internasional Collegium tersebut. Sebuah Ramazzini Award diberikan setiap tahun oleh kota Carpi pada para ilmuwan, yang ditunjuk oleh Collegium yang telah membuat kontribusi luar biasa untuk memajukan tujuan Bernardino Ramazzini dalam menjaga kesehatan.

"Ketika Anda datang ke rumah pasien, Anda harus bertanya padanya apa jenis sakit dia, apa yang menyebabkan mereka, berapa hari ia telah sakit, apakah perut bekerja dan jenis makanan yang dia makan." Demikian kata Hippocrates di Affections karyanya. Aku mungkin berani menambahkan satu pertanyaan lagi: apa pekerjaan yang dia ikuti? Penyakit Pekerja, Kata Pengantar. Diterjemahkan oleh W. C. Wright.

Angka kematian dari orang-orang yang menggali mineral sangat besar, dan wanita yang menikah dengan pria semacam ini menikah lagi dan lagi. Menurut Agricola, di tambang di pegunungan Carpathian, perempuan telah dikenal untuk menikah tujuh kali.

Penyakit Pekerja, Kata Pengantar. Diterjemahkan oleh W. C. Wright.

Semua pekerja menetap ... menderita gatal, adalah warna yang buruk, dan dalam kondisi yang buruk ... . ketika tubuh tidak terus bergerak darah menjadi tercemar, pondok-pondok masalah sampah di kulit, dan kondisi seluruh tubuh memburuk. Bernardino Ramazzini, 1700.

Kutipan berikut ini dikutip dari terjemahan yang diterbitkan oleh University of Chicago Press, 1940:

"[Saya telah melihat] pekerja di antaranya kasih sayang morbid tertentu secara bertahap muncul dari beberapa postur tertentu tungkai atau gerakan tidak wajar dari tubuh yang disebut untuk sementara mereka bekerja. Tersebut adalah pekerja yang sepanjang hari berdiri atau duduk, membungkuk atau membungkuk, yang menjalankan atau naik atau latihan tubuh mereka dalam segala macam [kelebihan] cara. " "... Panen penyakit menuai oleh pekerja tertentu... [Dari] gerakan teratur dalam postur alami tubuh."

Berdiri "Mereka yang bekerja berdiri.. .carpenters, Sawyers, pemahat, pandai besi, tukang batu.. .are Bertanggung jawab untuk varises... [Karena] ketegangan pada otot-otot sedemikian rupa sehingga sirkulasi darah terhambat." "Berdiri bahkan untuk waktu yang singkat membuktikan melelahkan dibandingkan dengan berjalan dan berlari meskipun itu untuk waktu yang lama.... Alam nikmat dan dipulihkan dengan bergantian dan tindakan bervariasi."

Duduk "Mereka yang duduk di tempat kerja mereka menderita penyakit tertentu mereka sendiri." [Sebagaimana dicatat kembali pada zaman Romawi dengan budak belajar] Plautus, 'duduk sakit pinggang Anda, menatap, matamu.' "

Gerakan tangan yang berulang "Saya telah melihat tukang roti dengan tangan membengkak, dan menyakitkan, juga;. Bahkan tangan semua pekerja tersebut menjadi lebih kental dengan tekanan konstan menguleni adonan"

Pengolah kata "Para penyakit yang mempengaruhi pegawai timbul dari tiga penyebab: pertama, konstan duduk, kedua, gerakan terus-menerus tangan dan selalu dalam arah yang sama, dan ketiga, tekanan pada pikiran..." "The gencarnya mengemudi dari pena di atas kertas menyebabkan kelelahan intens tangan dan seluruh lengan karena terus menerus. Ketegangan.. Pada otot dan tendon." "Seorang kenalan saya, notaris * oleh profesi, yang, dengan menulis terus-menerus, mulai pertama untuk mengeluh dari kewaspadaan berlebihan lengan kanan yang utuh yang bisa dihilangkan dengan obat-obatan tidak ada, dan yang akhirnya berhasil oleh palsy sempurna seluruh lengan.... Ia belajar menulis dengan tangan kiri, yang tidak lama kemudian disita dengan gangguan yang sama. " * Ramazzini mencatat bahwa pada hari-hari notaris adalah tipe penulis yang luar biasa cepat

"terampil dalam menulis cepat," tampaknya melayani apa hari ini akan menjadi fungsi reporter pengadilan.

Bernardino Ramazzini (1633-1714)

Por los años vividos —que fueron muchos para su época—, podemos situar a Bernardino Ramazzini en el contexto de la medicina del Barroco, aunque muchos aspectos del saber médico de este periodo no fueron más que una continuación de los del Renacimiento. Durante esta etapa, como señala Laín, la anatomofisiología de Vesalio se resolvería mediante una dinamización de su anatomía, y el carácter originario e impreciso de las instituciones nosológicas y antropológicas de Paracelso se racionalizarían de forma sucesiva. En la actualidad la figura de Ramazzini es reivindicada por aquellos que se dedican a la medicina laboral tanto en sus aspectos curativos como preventivos. Sin embargo, su larga vida le permitió acercarse a otros temas de medicina, ciencia, filosofía y literatura, situándose como un digno representante de la medicina de su época.

Ramazzini nació en la ciudad italiana de Carpi, cerca de Módena, el 4 de octubre de 1633. Era el segundo de cinco hermanos. Sus primeros estudios los realizó en su ciudad natal con los jesuitas. Se formó después como médico en Parma, donde se graduó en filosofía y medicina en 1653. Estuvo después en Roma junto con el prestigioso médico Antonio Maria Rossi (1588-1671), donde obtuvo la preparación para ejercer en Canino y Marta, en el Ducado de Castro, hasta 1663. La malaria, enfermedad que contrajo, le obligó a regresar a su ciudad natal.

Bernardino Ramazzini

En 1665 se casó con Francesca Righi. Tuvieron cuatro hijos. Practicó la medicina y participó de forma activa en la vida cultural de la ciudad como miembro de la Accademia degli Apparenti. En 1671, después de permanecer ocho años en Carpi, marchó con su familia a Módena donde llegó a ser ayudante de Antonio Ferrarini, médico personal de Francesco II d’Este. Allí, según se sabe por las cartas que mandó a su sobrino Bartolomé, sufrió diversas dolencias que debilitaron su salud.

En 1682 fue contratado como profesor de ‘Instituciones médicas y Teoría de la medicina’ en la refundada Universidad de Modena. En 1691, con Francesco Torti y Antonio Abbati obtuvo el nombramiento de médico de la corte. Había adquirido gran reputación como médico y como profesor. Durante esta etapa escribió comentarios a los textos hipocráticos, piezas literarias, documentos sobre temas de física, geología e hidrología. Destacan varios escritos que cruzó con el Dr. Moneglia en relación con la muerte durante el parto de la marquesa Bagnesi Martinelli. Perteneció a la Accademia dei Dissonanti y gracias al prestigio que le proporcionaron sus trabajos, fue admitido en la Academia Naturae curiosorum de Viena.

El 26 de agosto de 1700 se trasladó a Padua donde fue contratado por el Senado veneciano como segundo profesor de ‘Práctica médica’ de su prestigiosa Universidad. En 1708 ocupó el puesto de Francesco Spoleti, que era el primer profesor. También fue decano de la Facultad. Mientras tanto, su

salud siguió empeorando. En 1704 fue nombrado miembro de la Academia de Arcadia o de los Arcades y en 1708 fue admitido en la Societas regia scientiarum de Berlín por recomendación de su entonces presidente G. W. Leibniz (1646-1716). Ese mismo año ingresó en el Collegio dei Filosofi e dei Medici. También perteneció al Collegio degli Artisti, del que fue su presidente entre 1708 y 1711. A partir de 1705 se manifestaron los problemas de la vista y tuvo que aceptar la ayuda de un copista, mientras que sus sobrinos, que vivían con él, le leían y también le escribían. De esta manera siguió enseñando y escribiendo.

Durante su etapa en Padua, la actividad de Ramazzini fue igualmente sobresaliente. Sus biógrafos destacan la Oratio saecularis de 1700, en la que discute el progreso de la medicina de su época. En su Orationes Iatrici Argumenti de 1708, se refiere a varios aspectos de la teoría y práctica de la medicina. La Oratio de 1711 (De contagiosa Epidemia in Boves) la dedicó a la epizootia bovina que se desarrolló en la zona ese año, recomendando que se enterraran todos los cadáveres de los animales muertos. En la última Oratio que escribió en 1714, poco antes de morir, incita a los médicos a que amplíen sus horizontes culturales viajando y contactando con otros colegas.

Otro trabajo que merece ser mencionado es Disertatio de abusu chinae chinae, en la que no vaciló en comparar las consecuencias del uso de la quina, en orden al methodus curandi, con las traídas por la invención de la pólvora in re militari. En ese momento la acción terapéutica de la quina se interpretó de modos diversos. Los iatroquímicos, fieles a su papel, le atribuyeron la propioedad de corregir la ‘fermentación’ febril de la sangre y de disolver las mucosidades obstructoras de los pequeños vasos. Los iatromecánicos, por su lado, decían que la quina producía en los enfermos de fiebre una dilución del líquido hemático. Sea de una manera o de otra, lo que estaba claro es que el nuevo remedio era un argumento contra la fisiopatología tradicional. En Italia también defendieron el uso de la quina aparte de Ramazzini, Albertini y Francesco Torti (1658-1741). Algunos fueron seguidores de las ideas de Silvio y Willis. Ramazzini, considerado como iatromecánico, incorporó nociones procedentes de la química que, aplicada a la medicina, era incompatible con la vieja iatroquímica. Otra obra que fue apreciada son sus Contitutiones Epidemicae, que contienen valiosas observaciones.

Como hemos dicho, su obra más apreciada con los años fue la relacionada con las enfermedades de las distintas ocupaciones u oficios. A lo largo del siglo XVII fue abandonándose el estudio de la influencia de los diferentes factores ambientales bajo la perspectiva del galenismo. El tema preocupó a Ramazzini desde que era estudiante, pero mientras estuvo en Canino, Marta y sobre todo Módena, pudo comprobar las condiciones de extrema pobreza de la población y las pésimas condiciones de trabajo, a lo que se unía la malaria. Algunos de sus trabajos ya relacionaban la sociedad con el trabajo y cómo ambos elementos influían en la salud de los trabajadores. Ramazzini visitaba los centros de trabajo para observar de primera mano lo que allí se hacía, los procedimientos y técnicas empleados, y los materiales y las sustancias que se utilizaban en cada oficio. Pero no se quedó ahí, les entrevistaba y les preguntaba acerca de las molestias y enfermedades que padecían, cómo evolucionaban, etc. Completaba después toda esta información

con lo que la literatura de la época y del pasado le podía aportar, lo que explica la gran cantidad de referencias que se encuentran en su obra. Con todo ello publicó en Módena en 1700, De morbis artificum diatriba. Hubo una segunda edición en Pádua en 1713 (De morbis artificum diatriba / Nunc accedit supplementum ... ac dissertatio de sacrarum virginum valetudine tuenda) que incluye un estudio sobre el régimen de vida de las monjas (de sacrarum virginum valetudine tuenda) y nuevos capítulos como los dedicados a los impresores, tejedores, carpinteros, afiladores de navajas, marineros y remeros, fabricantes de ladrillos, cazadores, fabricantes de jabón etc. En 1712 también escribió De principum valetudine tuenda commentatio, sobre la higiene de los gobernantes y que algunos unen a los textos de De morbis artificum diatriba, aunque ni de lejos su minuciosidad y originalidad puede comparársele.

El motivo por el que Ramazzini escribió De morbis artificum diatriba lo deja bien claro en él:

«Relataré el incidente que me surgió la idea de escribir este tratado sobre las enfermedades de los trabajadores. En esta ciudad [Módena], tan densamente poblada para su tamaño, las casas están muy juntas y tienen gran altura, y se acostumbra a limpiarlas cada tres años una por una, así como destapar las cloacas que se entrecruzan por debajo de las calles. Mientras hacían este trabajo en casa, observé a uno de estos obreros que realizaba su tarea en aquel infierno y me fijé en que parecía muy aprensivo y tenía todos los nervios en tensión. Me condolí del sucio trabajo que ejecutaba y le pregunté por qué se daba tanta prisa y por qué no lo hacía con más lentitud, con el objeto de evitar la fatiga que trae consigo todo trabajo forzoso. El pobre alzó los ojos desde la caverna, me miró y dijo: “Nadie que no lo haya hecho puede imaginarse lo que cuesta permanecer más de cuatro horas en este sitio; es lo mismo que quedarse ciego.” Más tarde, cuando salió de la cueva, le examiné los ojos con cuidado y observé que los tenía muy irritados y oscuros. Le pregunté si los obreros de su oficio usaban con regularidad algún remedio particular para esta molestia. “Sólo eso —contestó—: vuelven inmediatamente a sus casas, como yo lo haré ahora, se encuerran en un cuarto oscuro, permanecen en él durante un día y se lavan los ojos de vez en cuando con agua tibia; de esta forma pueden aliviar algo el dolor”. Entonces le pregunté si tenía sensación de quemadura en la garganta, molestias respiratorias o ataques de jaqueca; si el hedor lastimaba su nariz o le causaba náuseas. “Nada de eso —contestó—; en este trabajo sólo se lastiman nuestros ojos, ninguna otra parte. Si continúo en él, muy pronto me volveré ciego, como les ha sucedido a otros”.Me deseó buenos días y se marchó a casa con las manos sobre sus ojos. Después de esto, vi varios obreros de su mismo oficio a medio cegar o ya ciegos que pedían limosna en las calles de la ciudad.»

Ramazzini se ocupa de cincuenta y cuatro tipos de ocupaciones, como los doradores y farmacéuticos y las intoxicaciones que sufrían a consecuencia del mercurio; los que coloreaban vídrios y sus problemas debidos al uso de antimonio; los pintores y las enfermedades que les producía el plomo que empleaban, etc. Pero también recoge las alteraciones que producían agentes como el calor, el frío, la humedad o el ruido y las que eran consecuencia de adoptar posturas inadecuadas, del sedentarismo o de los movimientos que los trabajadores desarrollaban durante sus tareas, o del exceso de peso que tenían que mover.

Cada capítulo comienza con la descripción de los transtornos que acompañan a cada profesión o a cada oficio. Muchas de ellas ya habían sido descritas, pero el mérito de Ramazzini es relacionarlas con un tipo de trabajo determinado y añadir los datos recogidos en sus entrevistas y observaciones. Esto proporciona a su obra un enfoque novedoso. Ya no se habla de una enfermedad que afecta a un individuo, sino de una enfermedad que afecta a un grupo en relación directa con la actividad que desempeñan sus miembros y al medio ambiente en el que la desarrollan. Proporciona consejos para prevenir estas enfermedades aunque muchos los consideramos hoy como poco eficaces: trabajar al aire libre en aquellos oficios que se produzca mucho polvo, protegerse con mascarilla, etc. Incluso llega a hablar de que debía informarse a los trabajadores de los riesgos que corrían.

Está claro que no puede compararse la obra de Ramazzini con otras posteriores, incluso actuales como algunos hacen. No fue sistemático ni lo pretendió, pero sí puede considerarse como el que inició el estudio de las enfermedades profesionales. Su libro es un ejemplo de recogida de datos, de poner en primer plano su experiencia y de su lucidez relacionando su información con la de sus antepasados y sus contemporáneos, algo que no era demasiado frecuente en los escritos de tipo académico. Por otro lado, también es original la idea de que este tipo de enfermedades y la importancia que concede al medio ambiente deben ser de interés público. Por último, su libro deja constancia igualmente de las diferentes categorías sociales de la época: desde los que vaciaban los pozos de aguas sucias a los soberanos, pasando por los artistas. Para él, la peor enfermedad era la pobreza.

El interés en este tema fue creciendo a partir de la obra de Ramazzini. Por ejemplo, ahí está la enorme literatura que se produciría a lo largo de la Ilustración. El libro de Ramazzini, además, no ha dejado de ser objeto de traducciones a varios idiomas y de nuevas ediciones desde que se publicó. Sin lugar a dudas, cuando en la actualidad hablamos de medicina del trabajo, del deporte, de epidemiología, de salud medioambiental y de otras ramas de la medicina, no podemos olvidar la contribución de Ramazzini.

Ramazzini murió de una apoplejía el 5 de noviembre de 1714 en Padua.

José L. Fresquet. Instituto de Historia de la Medicina y de la Ciencia (Universidad de Valencia-CSIC). Febrero, 2011.

Translate :Bernardino Ramazzini (1633-1714) Selama bertahun-tahun hidup yang banyak untuk waktu-, Bernardino Ramazzini dapat menemukan dalam konteks kedokteran Baroque, meskipun banyak aspek pengetahuan medis periode ini tidak lebih dari kelanjutan dari Renaissance. Selama tahap ini, seperti yang Lain menunjukkan, Vesalius anatomophysiology diselesaikan dengan dinamis anatomi mereka, dan sifat asli dan tidak tepat dari nosological dan lembaga antropologi merasionalisasi

Paracelsus suksesi. Saat ini sosok Ramazzini diklaim oleh mereka yang terlibat dalam kedokteran kerja baik dalam aspek kuratif dan preventif-nya. Namun, kehidupan mereka yang panjang memungkinkan dia untuk mendekati isu-isu lain dalam kedokteran, ilmu pengetahuan, filsafat dan sastra, peringkat sebagai wakil layak obat zamannya.

Ramazzini lahir di kota Italia Carpi, dekat Modena, 4 Oktober 1633 ini adalah anak kedua dari lima bersaudara. Studi pertamanya di kota kelahirannya dengan Yesuit. Dia kemudian dilatih sebagai dokter di Parma, di mana ia lulus dalam filsafat dan kedokteran di 1653 Dia kemudian di Roma dengan dokter bergengsi Antonio Maria Rossi (1588-1671), di mana ia memperoleh latihan kesiapsiagaan di Canino dan Martha, di Kadipaten Castro, sampai 1663 Malaria, penyakit dikontrak, memaksanya untuk kembali ke kampung halamannya.

Bernardino Ramazzini

Pada 1665 ia menikah Francesca Righi. Mereka memiliki empat anak. Ia belajar pengobatan dan secara aktif berpartisipasi dalam kehidupan budaya kota sebagai anggota Accademia degli Apparenti. Pada 1671, setelah delapan tahun di Carpi, ia pindah dengan keluarganya ke Modena di mana ia menjadi asisten Antonio FERRARINI, dokter pribadi Francesco II d'Este. Ada, seperti yang kita tahu dari surat-surat yang ia mengirim keponakannya Bartolomeus, menderita berbagai penyakit yang memperlemah kesehatannya.

Pada 1682 ia diangkat guru besar 'lembaga medis dan Teori medis' di Universitas refounded dari Modena. Pada 1691, Antonio Francesco Torti dan ABBATI memperoleh penunjukan dokter pengadilan. Ia telah memperoleh reputasi besar sebagai dokter dan guru. Selama periode ini ia menulis komentar pada teks-teks Hipokrates, potongan sastra, paper tentang topik dalam fisika, geologi dan hidrologi. Menyoroti beberapa tulisan disilangkan dengan Dr Moneglia sehubungan dengan kematian saat melahirkan dari Marquise Bagnesi Martinelli. Dia milik berkat Accademia dei Dissonanti kewibawaan dan yang memberikan pekerjaan mereka, dirawat di curiosorum Wina Academy Naturae.

Pada 26 Agustus 1700 ia pindah ke Padua di mana dia disewa oleh Senat Venesia sebagai guru kedua 'Praktik Kedokteran' universitas bergengsi Anda. Pada 1708 ia menjabat sebagai Spoleti Francesco, yang merupakan guru pertama. Dia juga Dekan Fakultas. Sementara itu, kesehatannya terus memburuk. Pada 1704 ia diangkat menjadi anggota Akademi Arcadia atau Arena Bermain di 1708 dan dirawat di Berlin scientiarum rekomendasi regia Societas nya presiden GW Leibniz (1646-1716). Pada tahun yang sama ia masuk Collegio dei dei Medici e Filosofi. Dia juga milik Collegio degli Artisti, dari mana ia adalah presiden antara 1708 dan 1711 Dari 1705 masalah pandang diungkapkan dan harus menerima bantuan seorang juru tulis, sedangkan keponakannya, yang tinggal bersamanya, membacakan dan menulis kepadanya. Dengan demikian ia terus mengajar dan menulis.

Sementara di Padua, aktivitas Ramazzini adalah sama luar biasa. Penulis biografinya menekankan oratio saecularis 1700, yang membahas kemajuan kedokteran waktunya. Dalam karyanya Orationes Iatrici Argumenti 1708, mengacu pada beberapa aspek teori dan praktek kedokteran. The oratio dari 1711 (Dari epidemi Menular di Boves) didedikasikan untuk epidemi sapi yang dikembangkan di daerah tahun itu, merekomendasikan bahwa semua tubuh hewan mati dikubur. Dalam oratio lalu yang menulis pada tahun 1714, tak lama sebelum kematiannya, mendorong dokter untuk memperluas cakrawala budaya mereka melalui rekan perjalanan dan menghubungi.

Karya lain yang layak disebutkan adalah Disertatio dari abusu Chinae Chinae, yang tidak ragu-ragu untuk membandingkan konsekuensi dari menggunakan mesin, untuk Methodus curandi dengan yang dibawa oleh penemuan mesiu di re Militari. Pada saat itu tindakan terapi mesin itu ditafsirkan dalam berbagai cara. The iatrochemists, benar perannya, ia mengaitkan 'fermentasi' darah yang benar propioedad demam dan melarutkan lendir menghalangi kapal kecil. The iatromecánicos, sementara itu, mengatakan bahwa mesin yang dihasilkan penderita demam pada pengenceran cairan hematic. Ini adalah salah satu cara atau yang lain, apa yang jelas adalah bahwa obat baru adalah argumen terhadap patofisiologi tradisional. Di Italia juga membela penggunaan mesin selain Ramazzini, Albertini, Francesco Torti (1658-1741). Beberapa orang pengikut ide-ide Silvio dan Willis. Ramazzini, dianggap iatromechanical, dimasukkan konsep-konsep dari kimia diterapkan untuk obat-obatan, tidak sesuai dengan iatrochemistry tua. Karya lain dihargai adalah Anda Contitutiones Epidemicae mengandung wawasan berharga.

Seperti disebutkan, paling dihargai karyanya selama bertahun-tahun terkait dengan penyakit pekerjaan yang berbeda atau perdagangan. Sepanjang abad ketujuh belas itu meninggalkan studi tentang pengaruh faktor lingkungan yang berbeda dari perspektif Galen. Tema Ramazzini khawatir karena saya masih mahasiswa, tapi sementara di Canino, Marta dan terutama Modena, bisa memeriksa kemiskinan penduduk dan kondisi kerja yang buruk, mana malaria menghubungkan. Beberapa pekerjaan dan masyarakat karyanya terkait dan bagaimana kedua elemen yang mempengaruhi kesehatan pekerja. Ramazzini mengunjungi tempat kerja untuk mengamati tangan pertama apa yang dilakukannya di sana, prosedur dan teknik yang digunakan, dan bahan dan zat yang digunakan dalam perdagangan masing-masing. Tapi itu tidak berhenti di situ, mewawancarai mereka dan bertanya tentang ketidaknyamanan dan menderita penyakit, bagaimana berevolusi, dll Setelah menyelesaikan semua informasi ini dengan apa literatur waktu dan bisa membuatnya lalu, yang menjelaskan sejumlah besar referensi yang ditemukan dalam karyanya. Dengan semua diterbitkan di Modena pada tahun 1700, De morbis artificum omelan. Ada edisi kedua di Padua pada tahun 1713 (De morbis artificum kata-kata kasar / Nunc accedit Supplementum ... ac dissertatio de sacrarum virginum valetudine Tuenda) termasuk studi tentang cara hidup para biarawati (dari sacrarum virginum valetudine Tuenda) dan bab baru seperti yang pada printer, penenun, tukang kayu, mengasah pisau, pelaut dan pendayung, pembuat batu bata, pemburu, dll soapmakers Pada 1712 ia juga menulis De principum valetudine Tuenda Commentatio pada kebersihan penguasa dan mengikat beberapa teks dari morbis artificum kata-kata kasar, tapi tak dekat ketelitian dan orisinalitas dapat membandingkan. Alasan Ramazzini menulis De morbis artificum kata-kata kasar sehingga membuat jelas:

"Aku akan berhubungan insiden ide untuk menulis risalah ini pada penyakit pada pekerja. Di kota ini [Modena], jadi padat untuk ukuran, rumah-rumah yang berdekatan dan memiliki ketinggian yang besar, dan digunakan untuk membersihkan mereka setiap tiga tahun satu per satu, dan mengungkap selokan berpotongan di bawah jalan. Saat melakukan pekerjaan ini di rumah, aku melihat salah satu pekerja yang melakukan tugasnya di neraka itu dan aku melihat itu tampak sangat khawatir dan memiliki setiap saraf tegang. Condolí Aku berlari pekerjaan kotor dan bertanya mengapa begitu terburu-buru dan mengapa tidak melakukannya lebih lambat, untuk menghindari kelelahan membawa semua kerja paksa. Orang miskin mendongak dari gua, menatapku dan berkata, "Belum ada yang melakukan tidak bisa membayangkan berapa biaya untuk tinggal lebih dari empat jam di situs ini; adalah sama sebagai buta. "Kemudian, ketika ia meninggalkan gua, saya hati-hati memeriksa matanya dan melihat bahwa aku sangat sakit dan gelap. Aku bertanya apakah pekerja kantor secara teratur menggunakan obat tertentu untuk gangguan ini. "Hanya bahwa dia menjawab: segera

kembali ke rumah mereka, seperti yang saya lakukan sekarang, adalah encuerran di ruangan gelap, tetap di sana selama satu hari dan mata dari waktu ke waktu mencuci dengan air hangat; cara ini mereka dapat mengurangi rasa sakit. " Saya kemudian bertanya apakah aku punya sensasi terbakar di tenggorokan, ketidaknyamanan dada atau migrain serangan; jika bau akan menyakiti hidung atau mual. "Tidak ada yang dia menjawab; dalam makalah ini hanya menyakiti mata kita, di tempat lain. Jika saya menyimpannya, saya akan segera buta, seperti yang terjadi dengan yang lain "ME berharap pagi dan pulang dengan tangan di atas matanya. Setelah ini saya melihat beberapa pekerja dari perdagangan yang sama dan setengah buta atau buta mengemis di jalanan kota. "

Ramazzini mencakup lima puluh empat jenis pekerjaan, seperti chlorinators dan keracunan farmasi dan menderita akibat merkuri; yang berwarna jendela bertenaga dan masalah karena penggunaan antimon; pelukis dan penyakit yang membuat mereka memimpin mereka digunakan, dll Tetapi juga mencerminkan perubahan sehingga menghasilkan agen seperti panas, dingin, kelembaban dan kebisingan dan bahwa mereka karena mengadopsi postur canggung, gaya hidup atau gerakan pekerja dikembangkan selama tugas mereka, atau kelebihan berat badan harus pindah. Setiap bab dimulai dengan deskripsi dari gangguan yang menyertai setiap profesi atau perdagangan masing-masing. Banyak sudah dijelaskan, tapi kebaikan Ramazzini adalah berhubungan dengan jenis pekerjaan tertentu dan menambahkan data yang dikumpulkan dalam wawancara dan observasi. Hal ini memberikan karyanya pendekatan baru. Hal ini tidak lagi berbicara tentang penyakit yang mempengaruhi seorang individu, tetapi penyakit yang mempengaruhi kelompok yang berkaitan langsung dengan kegiatan mereka melaksanakan anggota mereka dan lingkungan di mana mereka berkembang. Memberikan tips untuk mencegah penyakit ini meskipun banyak yang menganggap hari ini sebagai tidak efektif: bekerja di luar rumah di perdagangan tersebut berdebu terjadi, melindungi masker, dll Dia bahkan menyebutkan bahwa pekerja harus diberitahu tentang risiko yang mereka hadapi.

Hal ini jelas bahwa pekerjaan tidak dapat dibandingkan dengan nanti Ramazzini, bahkan beberapa hari ini. Itu tidak dimaksudkan atau sistematis, tetapi dapat dianggap bahwa memulai studi penyakit akibat kerja. Bukunya adalah contoh dari pengumpulan data, foregrounding pengalaman dan kejelasan nya yang berkaitan dengan informasi dari nenek moyang mereka dan sezaman mereka, sesuatu yang tidak terlalu umum dalam tulisan-tulisan yang bersifat akademis. Di sisi lain, juga asli ide bahwa jenis penyakit dan pentingnya diberikan kepada lingkungan harus menjadi kepentingan publik. Akhirnya, buku ini juga di tempat mencatat berbagai kelompok waktu: dari mana mengosongkan sumur kotor perairan ALLAH, melalui seniman. Baginya, penyakit yang paling buruk adalah kemiskinan.

Minat terhadap topik ini tumbuh dari karya Ramazzini. Misalnya, ada literatur yang sangat besar yang akan terjadi di seluruh Pencerahan. Buku Ramazzini juga terus menjadi subyek terjemahan ke dalam beberapa bahasa dan edisi baru sejak itu diterbitkan. Tidak diragukan lagi, hari ini ketika kita berbicara tentang kedokteran kerja, olahraga, epidemiologi, kesehatan lingkungan dan cabang lain dari obat-obatan, kita tidak bisa melupakan kontribusi Ramazzini. Ramazzini meninggal karena stroke pada November 5, 1714 di Padua.

José L. Fresquet. Institut Sejarah Kedokteran dan Sains (University of Valencia-CSIC). Februari 2011.Please help Google Translate improve