blount disease referat

Upload: ayunita-permata

Post on 09-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blount dissease in children

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    Blount disease merupakan penyebab utama genu varum patologis pada anak.2Blount

    disease (tibia vara atau osteokondrosis deformans tibia) merupakan gangguan pertumbuhan

    yang relatif jarang terjadi, ditandai dengan gangguan osifikasi aspek medial dari epifisis tibia

    proksimal.1,2Deformitas yang terjadi secara berkelanjutan ini memiliki manifestasi berupa

    angulasi varus, prokurvatum (konveksitas anterior), dan torsi interna dari tibia, juga dapat

    disertai dengan pemendekan ekstremitas pada kasus unilateral. Hal ini dapat berakibat pada

    deformitas berkelanjutan dengan deviasi gaya berjalan (gait), diskrepansi panjangekstremitas, dan artritis dini sendi lutut.

    Blount diseasepertama kali dideskripsikan oleh !rlacher dan "c#urdy pada tahun

    1$22. %emudian, pada tahun 1$&, 'lount mengidentifikasi tanda klinis, radiologis, dan

    patologis penyakit ini dalam literatur, yang selanjutnya diberi namaBlount disease.2,

    Blount disease lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan lakilaki,

    dengan predisposisi pada anak berkulit hitam, obesitas, dan anakanak keturunan

    *kandinavian.

    1,&

    +angguan ini bermanifestasi pada usia 2 tahun pada infantile type, dansetelah usia tahun pada juvenile dan adolescence type. Infantile type terjadi & kali lebih

    sering dibandingkan tipe lainnya.-

    Blount diseasediduga terjadi akibat kombinasi antara kompresi yang berlebihan dan

    pembentukan tulang endokondral yang terganggu.2Displasia lokal dari bagian medial epifisis

    tibia proksimal mendasari kelainan ini. %ombinasi antara berhentinya pertumbuhan bagian

    medial epifisis dan pertumbuhan normal pada bagian lateral mengakibatkan kelainan yang

    berkelanjutan.1

    "anifestasiBlount diseasebergantung kepada onset. ada tahap a/al,Blount disease

    tidak menimbulkan gejala. emeriksaan mengungkap adanya kelainan angulasi varus, yang

    lebih tampak jelas jika terjadi secara unilateral.

    enatalaksaan pada tahap a/al Blount diseasepada anak yang berusia lebih muda

    ditujukan untuk mencegah progresi deformitas varus. ada tahap ini, bidai malam ( night

    splint) dapat membantu memperbaiki kelainan. ada anak yang berusia lebih tua, deformitas

    varus tetap berkembang /alaupun dengan pembidaian. Hal ini hanya dapat diperbaiki dengan

    tindakan operatif osteotomi tibia, yang dilakukan berulang selama masa pertumbuhan.1,0

    1

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    2/20

    ANATOMI FISIOLOGI

    ibia merupakan tulang medial tungkai ba/ah yang besar dan berfungsi menyangga

    berat badan. ibia bersendi dengan condylus femoris dan caput fibula di atas, serta dengan

    talus dan ujung distal fibula di ba/ah. ibia mempunyai ujung atas yang melebar dan ujung

    ba/ah yang lebih kecil, serta sebuah corpus. ada ujung atas terdapat condylus lateralis dan

    medialis (kadangkaadang disebut plateau tibia lateral dan medial), yang bersendi dengan

    condylus lateralis dan medialis femoris dan dipisahkan oleh meniscus lateralis dan medialis.

    ermukaan atas facies articulares condylorum tibia terbagi atas area intercondylus anterior

    dan posterior, di antara kedua area ini terdapat eminentia intercondylus.

    ada aspek lateral condyles lateralis terdapat facies articularis fibularis circularis yang

    kecil, dan bersendi dengan caput fibula. ada aspek posterior condylus medialis terdapat

    insertion m.semimembranosus.

    #orpus tibia berbentuk segitiga pada potongan melintangnya dan mempunyai tiga

    margin dan tiga facies. "argin anterior dan medial, serta facies medialis diantaranya terletak

    subkutan. "argo anterior menonjol dan membentuk tulang kering. ada pertemuan antara

    margo anterior dan ujung atas tibia terdapat tuberositas, yang merupakan tempat lekat

    ligamentum patella. "argo anterior di ba/ah membulat dan melanjutkan diri sebagai

    malleolus medialis. "argo lateral atau marggo interosseus memberikan tempat perlekatan

    untuk membrane interossea. ascies posterior dan corpus tibia menunjukkan linea obli3ue

    yang disebut linea musculi solei, untuk tempat m.soleus.1

    2

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    3/20

    Proses Pertumbuhan Tulan

    ulang memanjang oleh suatu proses (meliputi osifikasi endokondral) dan melebar

    oleh proses lainnya (meliputi osifikasi intramembranosa). 1

    roses pertambahan panjang tulang terjadi oleh karena pertumbuhan interstisial pada

    kartilago diikuti dengan osifikasi endokondral. 4leh karena itu, ada 2 tempat yang

    memungkinkan untuk pertumbuhan kartilaginosa ini, yaitu kartilago artikular dan kartilago

    lempeng epifisis.1

    Gambar1. Pertumbuhan tulang pada masa kanak-kanak

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    4/20

    (Sumber Salter !. "e#tbook of $isorders and Injuries of the %uskuloskeletal System. &disi ketiga'

    )))*

    Kartilago artikular

    %artilago artikular pada tulang panjang merupakan satusatunya lempeng

    pertumbuhan untuk epifisis, sedangkan pada tulang pendek, kartilago artikular merupakan

    satusatunya lempeng pertumbuhan untuk seluruh tulang.

    Kartilago lempeng epifisis

    5empeng epifisis merupakan lempeng pertumbuhan untuk metafisis dan diafisis pada

    tulang panjang. ada tempat pertumbuhan ini, keseimbangan konstan dijaga antara 2 proses

    berikut (1) pertumbuhan interstisial dari selsel kartilago pada lempeng pertumbuhan (2)

    kalsifikasi, kematian dan penggantian pada permukaan metafisis oleh tulang melalui proses

    osifikasi endokondral.1!mpat 6ona pada lempeng epifisis dapat dibedakan, sebagai berikut7

    "he +one of resting cartilagepada 6ona ini terdapat lapisan germinal yang merupakan

    daerah intertisial, yang melekat pada epifisis dengan selsel kondrosit muda serta

    pembuluh darah halus.

    "he +one of young proliferating cartilage merupakan daerah intertisial yang paling

    aktif dalam 6ona ini dan lapisan palisade di sebelah dalam dari lapisan proliferasi. "he +one of maturing cartilage pada 6ona ini terdapat lapisan hipertrofi, kalsifikasi

    dan degenerasi yang merupakan daerah tulang ra/an yang mengalami maturasi.

    "he +one of calcifying cartilage merupakan daerah yang tipis dengan selsel kondrosit

    yang telah mati sebagai akibat kalsifikasi matriks.

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    5/20

    Gambar ,. istologi dari lempemg epifisis

    (Sumber Salter !. "e#tbook of $isorders and Injuries of the %uskuloskeletal System. &disi ketiga'

    )))*

    roses pertambahan lebar tulang terjadi akibat pertumbuhan aposisional dari osteoblas

    pada bagian dalam periosteum dan merupakan proses osifikasi intramembranosa. *ecara

    bersamaan, rongga medulla dari tulang juga semakin membesar melalui resorpsi osteoklas.

    ProsesRemodellingTulan

    *elama pertumbuhan memanjang tulang, maka daerah metafisis mengalami

    remodellling (pembentukan) dan pada saat yang bersamaan epifisis menjauhi batang tulang

    secara progresif. 8emodeling tulang terjadi sebagai hasil proses antara deposisi dan resorpsi

    osteoblastik tulang secara bersamaan.

    roses remodeling tulang berlangsung sepanjang hidup, dimana pada anakanak

    dalam masa pertumbuhan terjadi keseimbangan yang positif sedangkan pada orang de/asa

    terjadi keseimbangan yang negatif. *elain itu, proses remodellingtulang dapat terjadi akibat

    stress fisik. ulang terdisposisi pada bagian yang mendapat stress fisik, dan teresoprsi pada

    bagian yang kurang mendapat stress fisik. enomena ini dikenal dengan nama Hukum 9olf.1

    BAB II

    &

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    6/20

    BLOUNT DISEASE

    DEFINISI

    Blount disease (tibia vara atau osteokondrosis deformans tibia) adalah suatu kondisi

    perkembangan, yang ditandai dengan gangguan osifikasi endokondral pada bagian medial

    fisis (lempeng epifisis) tibia proksimal sehingga mengakibatkan deformitas multiplanar dari

    ekstremitas ba/ah. Deformitas yang terjadi secara berkelanjutan ini memiliki manifestasi

    berupa angulasi varus, prokurvatum (konveksitas anterior), dan torsi interna dari tibia, juga

    dapat disertai dengan pemendekan ekstremitas pada kasus unilateral.

    :stilah tibia vara dirasakan kurang tepat karena memiliki implikasi hanya terjadi

    kelainan pada plana frontal. :stilah osteokondrosis deformans juga kurang tepat karena

    menggambarkan kelainan dimana pusat osifikasi primer maupun sekunder terjadi avaskular

    nekrosis (sebagai penyebab terhentinya osifikasi), yang mana tidak ditemukan padaBlount

    disease.2

    KLASIFIKASI

    *ecara klinis,Blount diseasediklasifikasikan berdasarkan onset terjadinya deformitas

    menjadi7

    4nset a/al atau infantile type (onset pada usia ; tahun)

    4nset lanjut, dibagi menjadi dua, yaitu7

    o uvenile type (onset pada usia 1< tahun)

    o /dolescence type (onset pada usia =1< tahun)

    Gambar .Blount diseaseonset a0al

    (Sumber Sabhar0al S. Blount disease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2* 234-

    25*

    -

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    7/20

    Gambar .Blount diseaseonset lanjut

    (Sumber Sabhar0al S.Blount disease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2*

    234-25*

    EPIDEMIOLOGI

    Blount diseaserelatif jarang terjadi di dunia, namun umum terjadi di >amaika, ulau

    :ndian 'arat, dan rinidad. Blount diseasejuga umum dijumpai pada ?egara *kandinavia,

    inlandia, dan ?or/egia.

    Blount disease lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan lakilaki,

    dengan predisposisi pada anak berkulit hitam, obesitas, dan anakanak keturunan

    *kandinavian.1, @mumnya bermanifestasi pada usia 2 tahun pada infantile type, dan setelah

    usia tahun padajuveniledan adolescence type.1,&Infantile typeterjadi & kali lebih sering

    dibandingkan tipe lainnya.-

    ETIOLOGI

    *aat ini, etiologi dari Blount disease masih belum diketahui dan mungkin

    multifaktorial. aktor genetik, humoral, biomekanik, dan lingkungan mempengaruhi

    pertumbuhan dan perkembangan fisis.2,"anifestasi klinis dari kedua bentuk Blount disease

    menunjukkan adanya alterasi dari pertumbuhan dan perkembangan normal dari anakanak

    yang memiliki predisposisi secara genetik melalui cara yang berbeda namun terkait.

    'eberapa penelitian mencatat adanya ri/ayat keluarga yang positif pada individu

    dengan Blount disease. *evastikoglou dan !riksson melaporkan temuan empat individu

    dengan tibia vara dalam satu keluarga, dimana dua diantaranya adalah kembar identik.*choenecker, dkk juga menemukan adanya ri/ayat keluarga dengan tibia vara pada 1 dari

    0

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    8/20

    pasien.2 ?amun begitu, bukti jelas keterkaitan genetik pada Blount disease belum

    ditemukan.

    *alah satu faktor perkembangan yang berkontribusi pada terjadinya Blount disease

    adalah biomekanikal yang berlebihan pada fisis tibia proksimal akibat varus stasik dan berat

    badan berlebih. *elain itu, berjalan terlalu dini (kurang dari 1 tahun) juga berimplikasi pada

    terjadinya Blount disease infantile type. "eskipun proses yang sama mungkin berimplikasi

    pada terjadinya Blount disease adolescence type, namun pada tipe ini tidak harus dia/ali

    dengan varus statik. Aariasi pola jalan dinamis akibat melebarnya lingkar panggul atau paha

    berimplikasi utama terhadap terjadinyaBlount diseaseadolescence type.2,

    PATOGENESIS

    atogenesis dari kelainan tibia proksimal berkaitan dengan kompresi yang berlebihan

    sehingga menyebabkan inihibisi pertumbuhan, seperti yang dijelaskan oleh rinsip Heuter

    Aolkmann.,ekanan yang berlebih pada bagian medial dari epifisis kartilago tibia proksimal

    menyebabkan gangguan struktur dan fungsi kondrosit, serta menghambat osifikasi dari

    epifisis.2,4besitas menyebabkan peningkatan kompresi terutama di bagian medial sendi lutut

    pada anak dengan genu varum. Dengan menggunakan elemen analisis, #ook, dkk

    menghitung beban pada lempeng pertumbuhan tibia proksimal selama posisi berdiri pada satu

    kaki, dan mencatat bah/a, pada anak berusia & tahun dengan obesitas, kekuatan kompresi

    pada angulasi varus 1

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    9/20

    mengemukakan bah/a lempeng pertumbuhan tibia proksimal merespon secara berbeda pada

    berbagai stadium maturitas tulang, dengan peningkatan kelenturan pada epifisis yang belum

    terosifikasi pada pasien yang lebih muda menyebabkan inhibisi pertumbuhan lebih daripada

    remaja.

    Davids dkk, meneliti deviasi gaya berjalan dan hubungannya dengan meningkatnya

    lingkar panggul paha pada obesitas remaja.Enak obesitas dengan paha yang besar memiliki

    kesulitan dalam melakukan adduksi pinggul secara adekuat, dan hal ini berakibat pada Ffat-

    thigh gaitG dengan posisi varus pada lutut, sehingga meningkatkan tekanan pada bagian

    medial fisis tibia proksimal. %onsep ini mendukung penelitian bah/a kelainan varus yang

    telah ada sebelumnya tidak diperlukan untuk menginisiasi perubahan patologis pada pasien

    denganBlount diseaseonset lanjut.

    enelitian akhirakhir ini menunjukkan bah/a obesitas remaja menurunkan isi

    mineral tulang hingga pada tingkat yang dapat diprediksi dengan dasar berat badan.

    enelitian biokimia yang dilakukan +i/a, dkk pada anak dengan Blount disease

    mengungkapkan adanya hipokalsemia dan hipofosfatemia ringan, serta peningkatan aktivitas

    alkaline fosfatase (seperti yang terjadi pada ricketsia). *elain itu, serum cooper dan 6inc juga

    menurun 2 dan diba/ah ratarata subjek kontrol.$aktorfaktor tersebut selanjutnya

    memberikan predisposisi anakanak obesitas denganBlount diseaseuntuk menderita kelainan

    progresif dengan bertambahnya berat badan.

    MANIFESTASI KLINIS

    "anifestasi klinisBlount diseaseberbeda tergantung kepada onset. ada onset a/al

    (infantile type), anak mulai berjalan, biasanya pada usia $1< bulan. ada onset tersebut,

    membedakanBlount diseasedengan genu varum fisiologis tidaklah mudah.

    +enu varum fisiologis adalah deformitas torsional yang muncul akibat posisi in utero.

    %apsul panggul posterior yang sempit menyebabkan rotasi eksterna paha pada sendi panggul.

    %etika dikombinasikan dengan torsi interna tibia, menghasilkan gambaran deformitas varus.

    Deformitas fisiologis ini biasanya menghilang pada usia 2 tahun. 'erbeda dengan genu

    varum fisiologis, Blount disease infantile type dapat berkembang menjadi deformitas yang

    lebih buruk.2

    'entuk infantil ini lebih sering terjadi pada perempuan, berkulit hitam, dan obesitas.

    'entuk ini lebih sering terjadi secara bilateral pada -

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    10/20

    asien biasanya tidak mengeluhkan adanya nyeri.2?amun begitu, kelainan dari ekstremitas

    ba/ahnya tampak jelas terlihat.

    'erbeda denganBlount diseaseonset a/al, pasien denganBlount diseaseonset lanjut

    biasanya mengeluhkan nyeri pada sisi medial lutut. asien ini biasanya memiliki berat badan

    berlebih atau obesitas. 'iasanya terjadi unilateral pada

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    11/20

    Gambar &. $iagram 5 stadium perubahan radiografis padaBlount diseaseonset a0al menurut

    6angenskiold

    (Sumber Sabhar0al S.Blount disease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2* 234-

    25*

    *elain klasifikasi 5angenskiold, ada parameter radiografi lain yaitu sudut metafisialdiafisial,

    yang dapat membantu membedakan genu varum fisiologis denganBlount diseaseonset a/al

    pada anak berusia kurang dari 2 tahun. erubahan a/al penyakit 'lount infantil dapat dinilai

    dengan mengukur sudut metafisialdiafisial dari proksimal tibia, yaitu sudut yang dibentuk

    oleh perpotongan garis tegak lurus antara aksis batang tibia dengan garis tepi lateral dan

    medial metafisis tibia proksimal yang normalnya antara 111o.

    11

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    12/20

    Gambar -. Indeks radiografis dalam mengevaluasi genu varum pada bayi dan anak (sudut

    tibiofemoral*

    (Sumber Sabhar0al S.Blount disease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2* 234-25*

    DIAGNOSIS

    Diagnosis Blount disease ditegakkan berdasarkan ri/ayat penyakit (anamnesis),

    pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, terutama radiografi.

    Diagnosis diferensial untukBlount diseaseadalah7

    +enu varum fisiologis. 'iasanya kondisi ini hilang dengan sendirinya (self-limited).

    Ditandai dengan kelengkungan ringan dari femur dan tibia yang pada umumnya

    membaik pada usia 12 bulan. +enu varum kongenital. Engulasi dapat terjadi pada bagian tengah tibia dengan femur

    distal dan tibia proksimal tampak normal. 4steomielitis. +angguan lempeng pertumbuhan sekunder dari infeksi. Deformitas traumatik. Edanya ri/ayat trauma yang mencederai lempeng

    pertumbuhan dari tibia proksimal. orsi tibial internal terjadi pada balita 2 tahun.11

    12

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    13/20

    'o/ing legs biasa terjadi pada anak yang memulai jalan sebelum berumur 1 tahun.11

    TATA LAKSANA

    atalaksana Blount disease disesuaikan untuk setiap pasien denganmempertimbangkan berbagai faktor, seperti7 usia, beratnya deformitas, diskrepansi panjang

    ekstremitas, faktor psikososial, serta pengetahuan dan pengalaman dokter bedah. engamatan

    atau percobaan menggunakan brace paling sering digunakan untuk anak usia 2&

    tahun. ?amun, deformitas yang progresif biasanya membutuhkan osteotomi.$

    Penobatan Non o&erat#'

    ada anak yang lebih tua dari 2 tahun, pengobatan orthotic dapat digunakan ketika

    deformitas meningkat atau jika anak tersebut memiliki sudut metaphysealdiaphyseal lebih

    besar dari 11B. 1ika kelainan tersebut menetap atau meningkat menjadi stadium ::: atau :A dengan

    pengobatan brace siang hari, maka osteotomi perlu dilakukan. >ika memungkinkan, lebih baik

    untuk melakukan osteotomi sebelum anak berusia tahun untuk mencegah kekambuhan.1ika deformitas parah (5angenskiold tahap A atau A:), koreksi operasi sangat penting.

    erangkat orthotic tidak efektif untukBlount diseasepada remaja.11

    Gambar 0. 7nee-ankle-foot 8rthosis

    (sumber http99000.medscape.com*

    *ebelum usia tiga tahun, digunakan orthosis hipkneeanklefootorthosis (H%E4)

    atau kneeanklefootorthosis (%E4) selama 2 jam sehari. ulang akan diluruskan dengan

    brace, orthotic diganti setiap dua bulan atau lebih untuk memperbaiki posisi bo/legged.

    1

    http://www.medscape.com/http://www.medscape.com/
  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    14/20

    %egagalan untuk memperbaiki deformitas sering mengakibatkan kerusakan permanen pada

    pertumbuhan tulang. Iang kemudian dapat terjadi degenerasi sendi.

    Penobatan O&erat#'

    >ika deformitas tidak membaik dengan pengobatan orthotic dan penyakit berlanjut ke

    tahap :: atau tahap :::, koreksi bedah harus dilakukan. 4perasi dianjurkan untuk cacat yang

    semakin parah dan bisa melumpuhkan anak, atau jika anak tersebut memiliki sudut

    metaphysealdiaphyseal lebih besar dari 1B. :ndikasi mutlak untuk operasi adalah depresi

    tibialis dataran tinggi (5angenskold tahap :A), dan kelemahan ligamen lutut.12

    4steotomi merupakan tindakan bedah yang paling sering digunakan.1 4steotomi

    adalah operasi bedah dimana tulangdipotong untuk memperpendek, memperpanjang, atau

    mengubah keselarasannya.

    Gambar. 8steotomy

    (Sumber Sabhar0al S. Blount $isease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2* 234-

    25*

    Dalam osteotomi, sepotong tulang berbentuk baji akan dihilangkan dari sisi medial

    femur (tulang paha). *etelah itu potongan tulang dimasukkan ke tibia kemudian dilakukan

    fiksasi. >ika fiksasi digunakan di dalam kaki, ini disebut 4steotomi fiksasi internal.

    Osteotomi fiksasi eksternalmenggambarkan frame ka/at khusus melingkar di bagian luar

    kaki dengan pin untuk memegang perangkat di tempat.11

    1

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&ie=UTF8&langpair=auto%7Cid&rurl=translate.google.com&tbb=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bone&usg=ALkJrhg-zo5AUd5Rm6ooKLe3o9T9qkmT3whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&ie=UTF8&langpair=auto%7Cid&rurl=translate.google.com&tbb=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Bone&usg=ALkJrhg-zo5AUd5Rm6ooKLe3o9T9qkmT3w
  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    15/20

    Gambar $. 8steotomi fiksasi internal dan osteotomy fiksasi eksternal

    (Sumber Sabhar0al S. Blount $isease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2* 234-

    25*

    ada beberapa pasien dengan Blount disease adolesence, kaki membungkuk lebih

    pendek dari sisi normal. 4perasi sederhana untuk memperbaiki sudut yang cacat tidak selalu

    memungkinkan. Dalam kasus seperti ini perangkat fiksasi eksternal digunakan untuk

    menyediakan traksi bagi memperpanjang kaki dan mengoreksi deformitas secara

    bertahap. 4perasi ini disebut osteogenesis distraksi.rame ini memberikan stabilitas pada

    pasien dan memperbaiki /eight bearing. iksasi eksternal telah memberikan hasil yang

    menjanjikan padaBlount diseaseremaja.

    Gambar1

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    16/20

    realignment osteotomy, lateral hemiepiphyseodesis, dan guided gro0th di sekitar lutut,

    distraksi fisis tibia proksimal asimetris bertahap, reseksi physeal bar, dan elevasi tibial

    plateau.

    "abel (. !ekomendasi tata laksanaBlount diseaseonset a0al

    (Sumber Sabhar0al S.Blount disease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2* 234-

    25*

    "abel ). !ekomendasi tata laksanaBlount diseaseonset lanjut

    (Sumber Sabhar0al S.Blount disease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-/(2* 234-

    25*

    1-

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    17/20

    KOMPLIKASI

    Blount diseaseberakibat pada deformitas berkelanjutan dengan deviasi gaya berjalan

    (gait), diskrepansi panjang ekstremitas, dan artritis dini sendi lutut.&:ngvarsson, dkk, meneliti

    $ pasien (- lutut) denganBlount diseaseonset a/alJ lutut tidak memiliki ri/ayat bedah

    sebelumnya. ada usia ratarata tahun, 11 (1) lutut megalami arthritis, $ diantaranya

    mengalami arthritis ringan. Dari 11 lutut dengan arthritis, 2 diantaranya diatasi secara non

    operatif dan sisa $ lainnya diatasi secara operatif.

    %omplikasi yang berkaitan dengan penatalaksanaan Blount disease meliputi loss

    alignment, malalignment, gangguan vaskular, fraktur patologis, dan infeksi luka.1

    Gambar 11. 7emungkinan deformitas berulang post-koreksi bertahap dengan fiksator ekstrena 0alau

    dengan hasil klinis yang memuaskan

    (Sumber Sabhar0al S. Blount disease. "he ournal of Bone and oint Surgery ,11)' )-

    /(2* 234-25*

    PROGNOSIS

    'erdasarkan pemeriksaan lanjut (follo0 up)jangka panjang pada Blount disease

    infantile type, Doyle, dkk menemukan bah/a hasil akhir Blount diseasebergantung pada usia

    pasien dan keparahan deformitas pada saat intervensi.1 Dari hasil penelitian didapatkan

    rekurensi pada anak yang menjalani osteotomi pada usia ; tahun dibandingkan dengan $

    dari 1& anak yang dilakukan pembedahan pada usia yang lebih tua. *elain itu, deformitasdengan stadium langenskiold ;::: saat dilakukan pembedahan, memiliki hasil akhir yang

    10

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    18/20

    lebih baik. Blount disease yang tidak diatasi dapat terus berkembang. 5iteratur

    mengemukakan regresi parsial atau komplit mungkin terjadi pada stadium ::A, namun

    begitu, *tadium AA: tidak menunjukkan regresi.2

    'eberapa penulis melaporkan angka rekurensi =&

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    19/20

    BAB III

    KESIMPULAN

    Blount disease(tibia vara atau osteokondrosis deformans tibia) merupakan gangguan

    pertumbuhan yang relatif jarang terjadi, ditandai dengan gangguan osifikasi aspek medial dari

    fisis tibia proksimal. *ecara klinis diklasifikasikan menjadi onset a/al dan onset lanjut. 4nset

    a/al disebut juga infantile type. 4nset lanjut selanjutnya dibagi menjadi dua, yaitu juvenile

    typedan adolescence type. Dari epidemiologi,Blount diseaselebih sering terjadi pada anak

    perempuan dibandingkan lakilaki, dengan predisposisi pada anak berkulit hitam, obesitas,

    dan anakanak keturunan *kandinavian. +angguan ini bermanifestasi pada usia 2 tahun pada

    infantile type, dan setelah usia tahun pada juvenile dan adolescence type. Infantile typeterjadi & kali lebih sering dibandingkan tipe lainnya.

    !tiologi dari Blount disease saat ini masih belum diketahui dan mungkin

    multifaktorial. aktor genetik, humoral, biomekanik, dan lingkungan mempengaruhi

    pertumbuhan dan perkembangan fisis. Blount diseasediduga terjadi akibat kombinasi antara

    kompresi yang berlebihan dan pembentukan tulang endokondral yang terganggu, sehingga

    pertumbuhan bagian medial fisis terhenti dengan pertumbuhan normal pada bagian lateral,

    mengakibatkan kelainan yang berkelanjutan."anifestasi klinis Blount diseaseberbeda tergantung kepada onset, berupa angulasi

    varus, prokurvatum (konveksitas anterior), dan torsi interna dari tibia, juga dapat disertai

    dengan pemendekan ekstremitas pada kasus unilateral. emeriksaan penunjang untukBlount

    diseaseyang terpenting adalah radiografi.

    atalaksana untukBlount diseasemeliputi observasi dengan pemeriksaan klinis dan

    radiografi berulang, orthosis, dan tindakan bedah. @ntuk Blount disease onset a/al,

    osteotomi tibia proksimal valgus sebelum usia tahun direkomendasikan sebagai pilihan

    tatalaksana operatif, sedangkan untuk onset lanjut, osteotomi tibia proksimal dengan koreksi

    bertahap menjadi pilihan. %omplikasiBlount diseaseberupa deformitas berkelanjutan dengan

    deviasi gaya berjalan (gait), diskrepansi panjang ekstremitas, dan artritis dini sendi lutut.

    rognosis Blount diseasebergantung kepada usia dan keparahan deformitas saat dilakukan

    intervensi.

    1$

  • 5/20/2018 Blount Disease Referat

    20/20

    DAFTAR PUSTAKA

    1. *alter 8. eKtbook of Disorders and :njuries of the "uskuloskeletal *ystem. !disi ketiga.

    @*E7 5ippincott 9illiams and 9ilkinsJ 1$$$.2. De4rio ". Blount disease L4nlineM. LDiunduh tanggal 1 ebruari 2%, %lassen 8E, eterson HE. 'lount disease7 a revie/ of the !nglish

    literature. Pediatr 8rthop. >ulEug 1$0J0()702