building indonesia digital - ditjenpdt.kemendesa.go.id · simrs, telemedicine 81,3% sekolah online...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA
Building Indonesia DigitalEddy Satriya
Asisten Deputi Telematika dan UtilitasDeputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah
Le Meridien HotelJakarta, 13 Desember 2018
“Indonesia Digital for Future Economy and Digital Urban Transformation”
OUTLINE
2
SEKILAS EKONOMI
01URBAN JAMAN NOW
03
INFRASTRUKTUR, BROADBAND DAN APLIKASI
02(draft) NATIONAL DIGITAL
AGENDA
04
SEKILAS EKONOMI
01
PEREKONOMIAN INDONESIA (Updates)Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berlanjut hingga awal 2018 mencapai 5,06% (yoy). Ekonomi Indonesia dibandingkan beberapanegara di dunia relatif baik. Hingga September 2017, Inflasi IHK Oktober 2017 terkendali, tercatat sebesar 0.01% (mtm) dan 3.58% (yoy) yang didorong oleh inflasi inti, masih berada dalam sasaran target ±4 persen. Pada Oktober 2017, kinerja perdagangan Indonesia mengalami surplus 0,89 miliar USD, dengan nilai ekspor mencapai
15,1 miliar USD lebih besar dari nilai impor 14,2 miliar USD.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (YoY)
Defisit Transaksi Berjalan dan Neraca Perdagangan
Perkembangan Inflasi (YoY)
5,0
1,06,71,9
1,68,0
Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara 2016 (YoY)
AS
Uni Eropa
India
Indonesia
JepangChina
Sumber: Bloomberg, BPS, Kemenkeu, BI
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
Jan
Mar
Mei Ju
l
Sep
t
No
v
Jan
Mar
Mei Ju
l
Sep
t
No
v
Jan
Mar
Mei Ju
l
2015 2016 2017
Surplus/Defisit Total Perdagangan
-2,17
0
20
40
60
80
100
120
140-5
-4
-3
-2
-1
0Ja
n-1
4
Mar
-14
May
-14
Jul-
14
Sep
-14
No
v-14
Jan
-15
Mar
-15
May
-15
Jul-
15
Sep
-15
No
v-15
Jan
-16
Mar
-16
May
-16
Jul-
16
Sep
-16
No
v-16
Jan
-17
Mar
-17
May
-17
CA (% GDP)Cadangan Devisa - rhs
Economic Growth 1st Q
4
ICT DAN ECONOMI
• Pertumbuhan ekonomi: 5,06% (2017);
• ICT adalah salah satu yang tertinggi untuk pertumbuhan PDB, 10,88%. (Satu-satunya sektor untuk double digit kontribusinya);
• Tantangannya adalah bagaimana memaksimalkan output melalui perubahan teknologi (technological change), termasuk TIK dan inovasi.
• Y = f (K, L, i) di mana i adalah koefisien perubahan teknologi.
Sources: Central Bureau of Statistics, CMEA
5
ICT dan EKONOMI (2)
6
Sumber: Kemenkominfo, **) Angka Perkiraan
Pertumbuhan Menurut Sektor Tw II - 2017(%yoy)
3,67
6,4
-2,53
8,14
8,63
3,86
5,07
0,9
-0,03
10,88
5,94
8,37
2,24
6,96
3,78
3,33
3,54
0,07
1,05
1,17
1,74
1,75
2,8
2,83
3,23
3,63
3,83
4,21
5,27
7,36
10,11
13,03
13,92
20,26
Air, Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Listrik dan Gas
Jasa Perusahaan
Jasa lainnya
Real Estate
Akomodasi dan Makan Minum
Jasa Pendidikan
Adm. Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Transportasi dan Pergudangan
Pertambangan
Konstruksi
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi Mobil & Sepeda…
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Industri Pengolahan
Distribusi (%)
Pertumbuhan (%yoy)
ICT: Information and Communication Technology/TIK/Telematika
Capaian Nasional• Populasi : 262 juta
Telepon Tetap (fixed lines) : 10 juta
Telepon Seluler (SIM cards): 410 juta → 370 juta telah terdaftar (Prabayar, 2018)
Internet : 143,26 juta ; 58,08% pengguna berada di pulau Jawa;
• Infrastruktur Broadband
Akses tetap : 5.2 juta pelanggan
Akses bergerak :
• Pendapatan Negara: PNBP Rp. 15,7 T (2017) Lelang Frekuensi
2.3 GHz Rp 1.007.483.000.000
2.1 GHz Rp 423.084.000.000/ blok
Sumber:: Telkom (2016), Kominfo (2018) , APJII (2017), IDX (2018)
2G 3G 4G
Perkotaan 95.53% 85.21% 64.40%
Pedesaan 90.73% 72.3% 55.05%
7
SHIFTING POLA KONSUMSITerjadi shifting pola konsumsi dari non-leisure ke konsumsi leisure. Pertumbuhan konsumsi leisure dan non-
leisure cenderung berbanding terbalik. Leisure melonjak ketika ada sedikit perlambatan non-leisure
6,21
4,74
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2014 2015 2016 2017
leissure non leissure
PertumbuhanKonsumsi Leisure dan Non Leisure (%YoY)
Sumber: BPS
Leisure?
Restoran dan hotel
Rekreasi dan kebudayaan
8
SHIFTING POLA BELANJATransaksi ritel konvensional melambat sementara transaksi ritel melalui e-commerce meningkat
pesat
Dalam tiga tahun terakhir, e-commerce via BCA tumbuh pesat. Penjualan
naik sekitar 30 kali lipat dari Januari 2014 sampai Juni 2017
Sumber: BCA, Aprindo
200
220
4030
10.5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
0
50
100
150
200
250
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* Q1-16Q1-17
Sektor ritel melambat. Penjualan ritel di awal 2017 melemah
*target 2017
49
Making Indonesia 4.0
10Sumber: https://news.itu.int/ict-infrastructure-crucial-achieving-sdgs-era-fourth-industrial-revolution/
Disruptive Technologies
11Sumber: Bambang Susantono, 2018
ICT, Digital, dan Disruptive Technology
12
Developing digital land registry - “Blockchain” technology
13Sumber: Bambang Susantono, 2018
Trending Topics: Alibaba Group
14
Sum
ber
: Su
n J
un
gon
g, 2
01
8
Largest Retail Platform in the World—Power of Consumption (1)
15
Sum
ber
: Su
n J
un
gon
g, 2
01
8
Largest Retail Platform in the World—Power of Consumption (2)
16
Sum
ber
: Su
n J
un
gon
g, 2
01
8
“A-72 hour-delivery” platform worldwide
17Sum
ber
: Su
n J
un
gon
g, 2
01
8
ALIBABA vs WALMART..
18
Sumber: Sun Jungong, 2018
INFRASTRUKTUR, BROADBAND DAN APLIKASI
02
19
Peringkat Daya Saing Infrastruktur Indonesia
Sumber: The Global Competitiveness Report 2017-2018
(World Economic Forums)
8
7
7
6
5
6
6
5
2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017-2018
Peringkat Daya SaingInfrastruktur Indonesia Per Sektor
68 64 30 72 51
Secara keseluruhan, infrastruktur indonesia berada padaperingkat ke-52 sedangkan kualitas infrastruktur Indonesiaberadapada peringkat ke-68 pada tahun tahun 2017-2018.
Peringkat Daya SaingInfrastruktur Indonesia
2
61 2427
13
15
Proyek
Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program
7IRIGASIIRIGASI
LISTRIK 1 PROGRAMINDUSTRIPESAWAT 1 PROGRAM
74 12647549333081023
93
10
1
12
2Proyek
Program
Rp638 T Rp563 TRp329 T
Rp448 T
Rp1.334 T
Rp11 T
Rp1.095 T
PENGELOLAAN AIR
1 1TANGGUL LAUT
Pro
yek
Pro
gram
Melalui Perpres No. 3/2016 j.o Perpres No.58/2017, Pemerintah menetapkan Proyek Strategis Nasional (PSN) mencakup 245 Proyek + 2 Program, denganestimasi total nilai investasi Rp 4.418 T
1Nilai investasi berdasarkan data yang dilaporkan per Oktober 2017. Data ini masih akan diverifikasi olehKantor Staf Presiden (KSP) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Proyek Strategis Nasional
21
1 Tidak termasuk Program Kebijakan Pemerataan Ekonomi yang telah berjalan dan akan dilaporkan secara terpisah
Dalam kurun waktu
2016 – Juni 2018, telah
terselesaikan 33 PSN : 2016 = 20 proyek
2017 = 10 proyek
2018 = 3 proyek
dengan total nilai
investasi
Rp 96,9 Triliun
Pencapaian Proyek Strategis Nasional
22
Peringkat Daya Saing
Daya saing infrastruktur Indonesia berada padaperingkat ke-52 di tahun 2018, membaik dibandingtahun 2010-2013 yang berkisar di peringkat 70-an.
Peringkat ease of doing business Indonesia terusmeningkat dari 120-an di 2014 menjadi 72 di tahun2018 karena dukungan dari infrastruktur danreformasi regulasi yang terus dilakukan.
Perbaikan Performa Logistik Semakin Mudahnya Berinvestasi
Indeks performa logistik yang juga memperhitungkanaspek dukungan infrastruktur bagi logistik, jugameningkat dari kisaran 2,7 di 2010 menjadi kisaran 3,1 ditahun 2018.
Peringkat Daya Saing Infrastruktur Indeks Performa Logistik Ease of Doing Business
Dampak Pengembangan Infrastruktur dan Wilayah
23
Progres Pembangunan Jalan Tol1
5.107
5.196
5.3345.368
5.548
2013 2014 2015 2016 2017
Aku
mu
lasi
Pan
jan
gb
ero
pe
rasi
(km
) 441 km
Pencapaian Pembangunan Infrastruktur di Berbagai Sektor
132176
332
442
2015 2016 2017 2018
Aku
mu
lasi
Pan
jan
gb
ero
pe
rasi
(km
)
Progres Pembangunan Bendungan
167 169173 175 177
2013 2014 2015 2016 2017
Jum
lah
Be
nd
un
gan
10 proyek
Ket: hanya mencakup target program pembangunan 1060 km
sesuai Renstra PUPR 2014-2019 Ket: hanya mencakup Bendungan Kementerian PUPR
Jalan Nasional
1.655 1.655
2.0212.065
2014 2015 2016 2017
Jum
lah
Pe
lab
uh
an
410
Progres Pembangunan Pelabuhan
1286
1845
2621
2015 2016 2017
Aku
mu
lasi
Pan
jan
gJa
lan
Terb
angu
nse
jak
20
14
Ket: hanya mencakup target pembangunan jalan baru sepanjang 2.650
km
1335 km
1Hanya menunjukkan jumlah jalan tol yang dibangun sejak 2014
210 km
Progres Pembangunan Jalur Kereta Api
Progres Pembangunan Bandara
0
2
4
6
8
2015 2016 2017
Capaian
Jum
lah
Ban
dar
aB
aru
2
4
7
5
24
Progres Peningkatan Kapasitas Air Baku
Progres Peningkatan SPAM (ltr/dtk) Progres Pembangunan Jaringan Irigasi Sanitasi dan Persampahan (KK)
Ket: Jaringan Irigasi Permukaan, Rawa Air Tanah dan tambak
0
200.000
400.000
600.000
800.000
2015 2016 2017
CapaianP
en
ingk
atan
Jari
nga
nIr
igas
i(h
a)
273.532412.193
639.936
366.404
Progres Rehabilitasi Jaringan Irigasi
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
2015 2016 2017
Capaian
Pe
nin
gkat
anR
eh
abili
tasi
Jari
nga
nIr
igas
i(h
a)
1.176.9341.758.734
2.347.504
1.170.570
0
5.000
10.000
15.000
20.000
2015 2016 2017
Capaian
Pe
nin
gkat
anSP
AM
(l
tr/d
tk) 7.350
11.130
17.003
9.653
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
2015 2016 2017
Capaian
Pe
nin
gkat
anSa
nit
asi
dan
Pe
rsam
pah
an(K
K)
7.521.271
3.866.7004.851.150
3.654.571
0
50
100
150
200
250
2015 2016 2017
Capaian
Pe
nin
gkat
anK
apas
itas
Air
Bak
u (
m3
/de
t)
133,4658,41122,97
191,87
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
3.000.000
2015 2016 2017
Capaian
Progres Pembangunan Perumahan (unit)
Pe
nin
gkat
anP
em
ban
gun
anP
eru
mah
an(u
nit
)
Ket: Capaian pembangunan perumahan (termasuk pembiayaan
FLPP, SBUM, Non-APBN/swasta & masyarakat)
2.670.719
1.567.719
699.7691.970.950
Pencapaian Pembangunan Infrastruktur di Berbagai Sektor
25
Capaian / Progress Palapa Ring
27
Sumber : BAKTI, 2018
Palapa Ring
• Pembangunan Palapa Ring menggunakan Skema KPBU dan Non-KPBU.
• Progress terakhir untuk pembangunan Palapa Ring: Skema KBPU :
Palapa Ring Barat: Beroperasi sejak 2 Maret 2018.
Palapa Ring Tengah: Konstruksi 99,49% (diharapkan beroperasi tgl 23 Desember 2018)
Palapa Ring Timur: Konstruksi 78,46% (diharapkan beroperasi tgl 31 Desember 2018)
Skema Non-KPBU: Target 457 IKK:
448 lokasi IKK sudah selesai
Target 12 IKK 2018 telah terealisasi 6 IKK pada W1 Oktober 2018
28
CAPAIAN UTILITASI RPI
8363 kantor instansipemerintah potensi
online
SiMaya, e-Office
58% Rumkit, 37%Puskesmas online
SIMRS, Telemedicine
81,3% sekolahonline
Bank Soal danBuku, UNBK
671 LPSE + sistempengadaan online
terintegrasi
Sirup, e-Tendering, e-Purchasing, SiKAP
22 Pelabuhan/ Bandara sistem
perizinan INSW danbea cukai terintegrasi
Item Terakses Belum Total
Sekolah 39,495 172,213 211,708
Rumah Sakit 1,599 1,159 2,758
Puskesmas 3,636 6,118 9,754
E-Government
E-Procurement
E-Education
E-Health
E-Logistik
Sumber: KemKominfo, 201829
30
PETA JALAN
E-COMMERCE
2016-2019
PENDANAAN
PERPAJAKAN
PERLINDUNGANKONSUMEN
PENDIDIKAN
DAN SDM
LOGISTIK
INFRASTRUKTURKOMUNIKASI
KEAMANANSIBER
(CYBER SECURITY)
PEMBENTUKANMANAJEMEN
PELAKSANAPenyederhanaan kewajiban perpajakan
Perlindungan konsumen dan pelaku industri dengan regulasi
Edukasi masyarakat dan pengambil kebijakan mengenai e-commerce
Peningkatan infrastruktur komunikasi sebagai fondasi
e-commerce
Peningkatan efisiensi logistik e-commerce dengan Sistem Logistik Nasional
Penguatan sistem keamanan siber untuk meningkatkan keamanan transaksi online
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
Optimalisasi pendanaan untuk UMKM digital dan start-up e-commerce
Pengaturan dalam Perpres No. 74 Tahun 2017
31
Progress Implementasi E-Commerce
32Sumber: Deputi IV Kemenko Perekonomian, 2018
Kendala Implementasi E-Commerce
33Sumber: Deputi iV Kemenko Perekonomian, 2018
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)
• Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan para pelaku industri Alat dan Perangkat Telekomunikasi asing untuk memasukan unsur Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) kedalam produk - produk ponsel 4G yang mereka pasarkan di Indonesia. Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 65 Tahun 2016 tentang Ketentuandan Tata Cara Perhitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, KomputerGenggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
• Terdapat 2 (dua) buah pembobotan dalam pemenuhan TKDN yaitu (a). pembobotan besar pada aspekmanufaktur/hardware dengan rincian aspek manufaktur sebesar 70%, aspek riset dan pengembangansebesar 20% dan aspek aplikasi sebesar 10%; (b). pembobotan besar pada aspek aplikasi/software denganrincian aspek manufaktur sebesar 10%, aspek riset dan pengembangan sebesar 20% dan aspek aplikasisebesar 70%.
• Selain itu terdapat alternatif lainnya dalam penghitungan TKDN yaitu melalui jalur investasi yang harusdipenuhi dalam total jangka waktu 3 (tiga) tahun yang besaran penghitungannya tertuang dalam Pasal 25.
• Aturan TKDN tersebut diterapkan untuk perangkat 4G berteknologi LTE TDD sedangkan teknologi LTE TDD belum diberlakukan mengingat masih kecilnya industri perangkat berbasis TDD.
34
NILAI Impor Ponsel 5 tahun terakhir
Sumber : Kementerian Perindustrian, 2018 diolah oleh asdep telematika utilitas
35
2013 2014 2015 2016 2017
Impor Ponsel per Unit 62.000.000 60.000.000 37.000.000 18.500.000 11.400.000
Impor ponsel (USD) 3.000.000.000 2.690.000.000 2.300.000.000 775.000.000 503.000.000
0
1
1
2
2
3
3
4
MIL
YAR
$U
SDNilai Import Ponsel (dalam milyar $USD)
3,02,69
2,30
0,7750,503
IMPLEMENTASI TKDN
MENURUNKAN IMPOR PONSEL
KOMODITAS IMPOR PERANGKAT 4G/LTE
• Berdasarkan Data Impor dari Kementerian Perdagangan, sejak kebijakan penerapan kewajiban pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi perangkat telekomunikasi berbasis teknologi 4G/LTE yangt termasuk dalam kategori telepon seluler, komputer genggam dan komputer tablet diberlakukan tahun 2015 sampai akhir 2017, terjadi penurunan impor ketiga komoditas diatas sebesar 25.671.739 unit dan penghematan impor sebesar 1.830.0 juta USD.
• Data sertifikasi perangat dari ketiga komoditas tersebut telah memenuhi TKDN sebesar 30% per 1 Januari 2017 sampai Oktober 2018, total sebesar 294 sertifikat dimana 255 diantaranya produk buatan Indonesia sedangkan sisanya masih impor karena menggunakan jalur skema pemenuhan TKDN investasi.
36
Sumber: Kementerian Perdagangan, 2017
37
38
DONE 1. Perubahan UU ITE (UU 19/2016)2. Keterbukaan Informasi Publik (UU 14/2008)3. Rencana Pitalebar Indonesia (Perpres 96/2014)4. Strategi Nasional Keuangan Inklusif (Perpres 82/2016)5. Percepatan Kebijakan Satu Peta (Perpres 9 /2016)6. Pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (Perpres 53/2017)7. Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Perpres 74/2017)8. Gerbang Pembayaran Nasional (Peraturan BI 19/8/PBI/2017)9. Pelaksanaan Izin Berusaha Secara Elektronik (PP 24/2018)10. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (Perpres 95/2018)
ON GOING 1. Peraturan Transaksi Perdagangan Berbasis Elektronik (RPP-TPMSE oleh Menteri Perdagangan) 2. Belum selesainya Jaringan Tulang Punggung Pitalebar secara Nasional (PALAPA RING)3. Rev Peraturan Penyelenggaraan Sistem & Transaksi Elektronik (RPP-PSTE)4. Peraturan Penyediaan Layanan Aplikasi dan/atau Konten Melalui Internet (OTT), etc5. Program Pendukung UMKM, Pengembangan berbasis Desa, 1000 startups enterpreneur, etc.6. Rancangan PP Sistem Informasi Perdagangan (SIP)
PEMERINTAH TELAH MELAKUKAN...
39
URBAN JAMAN NOW
03
40
Permasalahan Urban Jaman Now
41
jumlah pendudukmelebihi dayadukung Kota
Jakarta
www.metro.tempo.co, 29/1/2011
drainaseburuk
www. bbc.com, 27/10/2010
Perumahanmahal
www.bisnis.liputan6.com, 11/7/2017
air bersih,
sanitasi, sampah
www.bisnis.liputan6.com, 11/7/2017
Ketimpangansosial
www.bisnis.liputan6.com, 11/7/2017
Tidak aman
www. metro.sindonews.co
m, 29/1/2015Pemukiman Liar
PKL
Polusi Udara
Kemacetan
40,9
67,5
0
20
40
60
80
2009 2017
Trili
un
Tahun
Kerugian Jakarta Akibat Kemacetan
Kerugian Jakarta
Referensi : Diovio Alfath, Smart Mobility Dan Kemacetan Jakarta
(FNF Indonesia, Juni 2017) dan BPTJ
Berikut adalah data 10 besar kota dengan
tingkat kemacetan tertinggi di dunia.
Referensi : Tom Tom Traffic Index, 2017
Contoh Kerugian (Kemacetan)
42
…….mencapai sekitar 2,3 % dari PDB
Contoh Kerugian (Sanitasi Buruk)
Anak-anak di Tapin
Diserang Penyakit
Diare(Sumber: Banjarmasin Post
- Tribunnews.com, 2015)
http://krjogja.com/web/news, 201628 Juta Orang Indonesia
masih BAB Sembarangan(Bappenas, 2017)
Sumber: WSP, Bank Dunia, Oktober 2013
43
Dilaksanakan Tahun 1987 hingga 1994, dikelola oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Dikoordinasikan di Bappenas dengan Tim Koordinasi Pembangunan Perkotaan (TKPP)
air bersih
P3
KT
persampahan
drainase
perbaikan kampung
jalan kotaair limbah
pengendalian banjirprogram sister-city
perbaikan lingkungan perumahan kota (P2LPK)
KILAS BALIK: Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT)
44
Tidak berlanjut
karena
perubahan
pemerintahan
TANTANGAN PEMBANGUNAN KOTA
45
Sumber: Yayat S, 2018, diolah
Agenda Global : NUA dan SDGs
46
Mewujudkan perkotaan dan permukiman yang memenuhi fungsi ekologis
merupakan salah satu arahan dalam dokumen New Urban Agenda.
Paragraf 69. Melestarikan dan mendorong fungsi ekologis dan sosial lahan, termasukwilayah pesisir, yang mendukung perkotaan dan permukiman, dan mendorong solusiberbasis ekosistem untuk menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, …
Terdapat 4 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang secaralangsung membahas perwujudan perkotaan yang berbasis lingkungan.
Tujuan 6.4 secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor
Tujuan 11.6 mengurangi dampak lingkungan perkotaan yang merugikan
Tujuan 12.2 pengelolaan berkelanjutan dan pemanfaatan SDA secara efisien
Tujuan 15.9 mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem ke dalam perencanaan nasionaldan daerah
Isu terkait Smart City
Urbanisasi
Tingkat pertumbuhan penduduk di perkotaan 2.75% per tahun.
Pada tahun 2020 mayoritas penduduk Indonesia sebesar 56,7%
berada di perkotaan, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 66,6% pada tahun 2035(sumber: BPS,
2017).
Fungsi Pelayanan Kota
Infrastruktur yang dimiliki pemerintah dan kota tidak lagi mencukupi untuk melakukan pelayanan
kepada warganya (inefisiensi).
Penurunan kualitas pelayanan publik, berkurangnya ketersediaan lahan pemukiman, kemacetan, membengkaknya tingkat konsumsi
energi, penumpukan sampah, peningkatan kriminalitas, dan masalah-masalah sosial lainnya
Smart City
Meningkatkan kecerdasan kota yang pada ujungnya
mampu memberikan pelayanan lebih baik, lebih efektif dan lebih
efisien kepada masyarakat.
47
Temuan Asdep Telematika-Utilitas terkait Pengembangan Smart City• Kementerian PAN-RB telah menyusun Perpres Sistem Pelayanan Berbasis
Elektronik (SPBE) posisi saat ini sedang menunggu tandatangan presiden. Selain itu, Bappenas telah menyusun RPP Perkotaan namun dikembalikan lagi oleh Kementerian HUM-Kam. Hal ini dikarenakan RPP Perkotaan dapat memasukan unsur SPBE, Satu Data dan Smart City.
• Saat ini banyak kota yang membuat aplikasi-aplikasi untuk mendukung Smart City. Aplikasi tersebut dibuat berdasarkan pada kebutuhan user di tiap kota. Sehingga pemerintah pusat dirasa perlu memberikan guide book atau pedoman agar pengembangan Smart City di tiap kota lebih terarah, serta perlu adanya standar teknologi karena teknologi tiap daerah berbeda-beda.
• Pengembangan Smart City di tiap kota hendaknya tetap memperhatikan letak geografis serta kearifan lokal daerah tersebut. Seperti Kota Padang melakukan pengembangan Smart City dengan tema mitigasi bencana atau Kota Banjarbaru dengan tema aerocity.
48
Peran Kemenko Ekon dalam Pengembangan Smart City• Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pengembangan Smart City
antar Kementerian/Lembaga.
• Smart City yang berkembang di daerah masih bersifat sporadicsehingga diperlukan suatu Pedoman atau Road map Pengembangan Smart City Nasional.
• Memaksimalkan teknologi yang berkembang saat ini secara efektif dan efisien sehingga dapat menyiapkan kebijakan-kebijakan yang relevan untuk pembangunan dan tata kota yang berkelanjutan.
49
Peran Kementerian/Lembaga.. (SMART CITY) ..
No. Kementerian/Lembaga Program/Kebijakan Terkait Smart City
a. Kementerian Dalam Negeri Menyusun landasan hukum yang dibutuhkan untuk menerapkanSmart City di tingkat Pemerintah Daerah
b. Kementerian PUPR Penerapan program Kota Cerdas Berkelanjutan yang menggunakanteknologi untuk memaksimalkan sumber daya kota
c. Kementerian Kominfo Gerakan 100 Kota Cerdas berbasis teknologi
d. Kementerian PAN-RB Pembangunan sistem pemerintah berbasis elektronik yang transparan (e-government)
e. Bappenas Penerapan Program Kota Berkelanjutan dan berdaya saing
f. Kementerian Perhubungan Penerapan Intelligent Transport System untuk menciptakan sistempengaturan transportasi yang efisien
g. Akademisi dan Swasta Indeks/Rating Kota Cerdas Indonesia – 2015, 2017 (ITB, dan Mitra) ; Studi Pengembangan SC (Konsorsium SC UGM)
h. Pemkot Padang Pengembangan Smart City Kota Padang Tangguh Menghadapi Bencana
50
INSTITUTION GOVERNMENT APPLICATION
Kemendagri (MoHA) Sikomdagri → Media Interaction for Local Autonomy /Media Interaksi Otonomi Daerah (Medsosa) → Medsosa Chatting (M-Chat)
Kemen PUPR (MoPSPH)
• e-Human Resource Management (e-HRM) • Electronic Service Manuscript / Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE)• Geographic Information System Portal (SIGI)• Building Construction License/ Surat Izin Mendirikan Bangunan (SimBG) → Integrated with OSS
Kemenkeu (MoF) • e-Prime for Echelon I• Treasury and Budget System Application/ Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) • Financial System Application for Institution / Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) • Financial System Application for Regional / Sistem Aplikasi Keuangan Daerah (SIKD)
Bappenas • Planning and Information Performance Budget / Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) Application• Planning Coordinator SPBE ( Integrating planning, budgeting, procurement, accountability, and monitoring and evaluation)
KemenpanRB(MoABR)
• Roadmap e-Government• Governance Coordinator• Integrated apparatus data management, public services compliance, and archives (electronic manuscript)
Kemenkominfo (MCIT)
• Government Coordinator for Infrastucture• National Data Center• Intra-Government National Network• Government Service Bus
CMEA Online Single Submission (OSS)
BSSN Cyber Security Infrastructure
BPPT R&D
51
SOME e-GOVERNMENT IMPLEMENTATIONS
KEY ROLE OF GOVERNMENT
52
1. Leadership (strong and smart);2. Mantaining Reform Process ( eGov is an
important step of reforms);3. Making Collaboration and Sync happened (among
government institutions) ;4. Having Strategic Investment;5. Encouraging (local government and People
participation);
FOUNDATIONAL INFRASTRUCTURE
53
1. Connecting country with fiber optic + satellite;2. A better mobile services;3. Provision of Wifi, especially in government office areas
and business districts;4. Best policies on OTT, cloud services, Internet and
Service Providers, RFID, and Blockchain ;5. Reliable electricity sources;6. Secured Infrastructure and Networks.
KEY CHALLENGES (nothings really new)
54
1. Maintaining a good quality of web services, updated;
2. Putting killer applications to work;3. Broadband penetration (fixed and mobile);4. Digital divide, still. For remote and unserved areas;5. Organizational barriers;6. Funding;7. Privacy;8. Security;9. Integration into Smart City;
(DRAFT) INDONESIA DIGITAL AGENDA
04
55
National Digital Agenda(draft)
Vision 20XX:
National Development Priorities : 1. Community & Socio Development2. Sustainable Economic Development3. National Resilience and Governance4. Encouraging Business Investment5. ++
Focus Sectors :• Agriculture• Tourism• Transport & Logistics• Health• Education• Finance• e-Government• Smart Cities ++
Key Enablers:1. National ICT Strategy, Policies
& Regulations2. National ICT Infrastructure3. ICT Industry Ecosystem4. Security5. Human Resources6. Digital Governance ++
1
2
3
4
Sustainable Economic
Development
e-Government, Smart Nation / Cities, Disaster Mgmt
Sector Growth & ICT Industry Development
Encourage Business
InvestmentEase of doing Business (OSS), Smart & Open Urban Development
DigitalVision2025
Community & Socio
Development
National Resilience and
Governance
Health, Education,
Digital Literacy, Internet Access
57
REALLY SMART….. “Manage the Urban, Preserve the Rural!”
Foto: Web Paddy Field, NTT, by Iguh
Terima Kasih
Where is the life we have lost in living?Where is the wisdom we have lost in knowledge?Where is the knowledge we have lost in information?T.S. Eliot, Choruses from “The Rock,” I(Collected Poems 1909-1919)
Recent publications are available on:
Eddy Satriya
• 1988 :Graduated from Bandung Institute of Technology (Telecommunication Engineering)
• 1997 :Graduated from University of Connecticut (MA in Economics)
• 1989-90: Program Management Consultancy (PMC-IV) for Telecommunication Development
• 1990-2005: Working in Bappenas (The National Development Planning Agency).
• 1995 : Secretary to Board of Commissioners of PT.Telkomsel
• 1997- present: Visiting Lecturer in University of Indonesia, University of PelitaHarapan, and ITB
• 2002-present : Actively writes various article and column in national papers and magazines.
• 2005 (Dec)-present: Working in Coordinating Ministry for Economics Affairs
• 2011 - 2014: Head of International Cooperation Division, Secretariat of KP3EI
Contact:[email protected]@ekon.go.id
62.21.3511466 – T62.21.3511464 – F
eddysatriya.wordpress.com
59