bursitis

Upload: lie-ilo

Post on 09-Jul-2015

616 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

How Bursitis Occurs

The bursa is what cushions the tendon and thereby helps prevent friction between the tendon and the bone. Unfortunately, constant rubbing of the tendon over the bone with high amounts of repetitive arm, shoulder, hip, knee and ankle motion can lead to enough friction of the bursa itself to cause the inflammation and irritation of the bursa called bursitis. For example, a person who throws a ball too many times at one interval may begin to cause this friction process in the shoulder or elbow. Another way that bursitis occurs is when compression of the bursa happens on a regular basis, such as a side sleeper who places a lot of shoulder or hip pressure when they lay down for long periods. In this case it would not take too much movement of this already compressed area to cause friction of the bursa.

Common Areas of Bursa inflammationThe most common tendon areas that become inflamed are the elbow, shoulder, hip, knee, ankle, and heel. Of course, bursitis can will vary with each person, as it strikes the areas you use and irritate the most.

Bursitis SymptomsSymptoms can vary from an achy pain and stiffness to the local area of the joint, to a burning that surrounds the whole joint around the inflamed bursa. With this condition, the pain is usually worse during and after activity, and the bursa and surrounding joint area can become stiffer the following day.

Bursitis TreatmentWith proper care for the area, the pain in the bursa should lessen over three weeks, but it should be noted that the healing of the area continues and doesn't even peak until at least six weeks following the initial injury. This is due to scar tissue formation, which initially acts like the glue to bond the tissue back together. Scar tissue will continue to form past six weeks in some cases and as long as a year in severe cases. After 6

months this condition is considered chronic and much more difficult to treat. The initial approach to treating a bursitis is to support and protect the bursa by bracing any areas of the tendon that are being pulled on during use, as this will help stop bursa friction from occurring. It is important to loosen up the tendons, lessen the pain, minimize any bursa inflammation, and reduce the compression that can occur with lying down or sitting. The pressure can be reduced while sleeping by using a softer bed topper like a memory foam mattress pad or even getting a new mattress that is composed with memory foam and/or latex foam. Memory foam and latex foam reduce compression because they are the only substances that conform with the bumps and curves of the body and can thereby reduce the pressure spot by more evenly disbursing the weight of the body. See memoryfoammattress.org for information on this subject. Reducing bursa inflammation and soothing the pain of bursitis can be done topically if a pain reliever has the ability to penetrate the skin barrier and contains anti-inflammatory agents. A topical formula that contains natural menthol will not only relieve pain, but dilate the blood vessels. This allows for relief of the bursitis, without causing any stiffening of the tissue. MSM, also known as Methyl Sulfonyl Methane is a natural supplement that is getting a lot of attention due to its role in tissue healing at a cellular level. It is a natural organic sulfur that comes from rain fall and is found naturally in the human body. It has been shown to have anti-inflammatory effects on the tissues. See all about Glucosamine and MSM for more information this supplement. Ice can relieve inflammation, but will constrict the blood vessels and further stiffen the joint area. Cortisone injections can reduce inflammation, but unfortunately are very caustic and can cause a weakening of the tissue structure and a create more scar tissue. Dr. Swartzburg, our site editor, worked in conjunction with our sponsor, Relief-Mart, to develop a spray for Bursitis called Therapain Plus. It has all natural pain relievers plus 14,000mg of MSM and Glucosamine. After the scar tissue has begun to accumulate, it will be important to perform procedures which help break down the scar tissue in the affected joint, so as to let the tendon, bursa and muscle regain it's normal flexibility and thereby lessen the friction to the bursa with joint movement. This will also help reduce the chance of further injury. While exercise is appropriate for breaking down scar tissue once the area has healed, it may further irritate the area during the initial stages. Therefore, other methods that can be performed by your healthcare provider, such as ultrasound and massage, may be safely used to accomplish this early on in the injury. Ultrasound uses sound waves that vibrate a such a fast level, that it cannot be felt with normal use. Ultrasound will cause an increase in circulation to the tissue and soften the scar tissue to allow it to further break down. Ultrasound can also be used as phonophoresis to help topical pain and nutrient solutions reach

further down into the tissues by transporting them with the sound waves. Light stretches of the affected joint at this stage may also be performed if they do not cause any further irritation to the area, however, often the real key is stretching the tight muscles and tendons that are below or above the bursa, as this will help normalize the movement and stop the rubbing of the tendon on the bursa sac.

Bursitis PreventionPrevention of this condition requires routine stretching the affected joint, as well as any tightened muscles above and below on a regular basis and thereby lengthening the tendon connections around the bursa. This will allow less friction to the tendon/bursa/bone connection. As mentioned previously, reducing the compression with sitting or lying down is crucial for helping to keep the bursa from losing its natural lubrication and allowing the bursa friction to occur more readily. When bursitis does occur, it is important to treat it immediately, and thereby prevent it from reaching a stage that is more severe. Bagaimana Terjadi Bursitis Bursa adalah apa bantal tendon dan dengan demikian membantu mencegah gesekan antara tendon dan tulang. Sayangnya, menggosok konstan tendon atas tulang dengan jumlah tinggi lengan berulang, bahu, pinggul, lutut dan pergelangan kaki gerak dapat menyebabkan gesekan yang cukup dari bursa itu sendiri menyebabkan peradangan dan iritasi bursa disebut bursitis. Sebagai contoh, seseorang yang melemparkan bola kali terlalu banyak pada satu interval yang mungkin mulai menyebabkan proses gesekan pada bahu atau siku. Cara lain yang bursitis terjadi ketika kompresi bursa terjadi secara teratur, seperti tidur sisi yang menempatkan banyak tekanan bahu atau pinggul ketika mereka berbaring untuk waktu yang lama. Dalam hal ini tidak akan mengambil terlalu banyak perpindahan dari daerah ini sudah dikompresi untuk menyebabkan gesekan bursa. Bidang umum peradangan Bursa Daerah tendon yang paling umum yang menjadi meradang adalah siku, bahu, pinggul, lutut, pergelangan kaki, dan tumit. Tentu saja, bursitis dapat akan bervariasi dengan setiap orang, karena pemogokan daerah yang Anda gunakan dan mengiritasi paling. Gejala bursitis Gejala dapat bervariasi dari nyeri sakit dan kekakuan pada sendi area lokal, untuk pembakaran yang mengelilingi seluruh sendi di sekitar bursa yang meradang. Dengan kondisi ini, rasa sakit biasanya lebih buruk selama dan setelah kegiatan, dan bursa dan sekitarnya

sendi bisa menjadi kaku pada hari berikutnya. Bursitis Pengobatan Dengan perawatan yang tepat untuk daerah tersebut, rasa sakit di bursa harus mengurangi lebih dari tiga minggu, namun perlu dicatat bahwa penyembuhan daerah terus berlanjut dan bahkan tidak puncak sampai setidaknya enam minggu setelah cedera awal. Hal ini karena pembentukan jaringan parut, yang awalnya bertindak seperti lem untuk obligasi jaringan kembali bersama-sama. Jaringan parut akan terus membentuk masa enam minggu dalam beberapa kasus dan selama satu tahun dalam kasus yang parah. Setelah 6 bulan kondisi ini dianggap kronis dan jauh lebih sulit untuk mengobati. Pendekatan awal untuk mengobati bursitis adalah untuk mendukung dan melindungi bursa dengan bracing setiap daerah tendon yang ditarik pada saat digunakan, karena ini akan membantu menghentikan gesekan bursa dari terjadi. Hal ini penting untuk melonggarkan tendon, mengurangi rasa sakit, meminimalkan peradangan bursa, dan mengurangi kompresi yang dapat terjadi dengan berbaring atau duduk. Tekanan dapat dikurangi saat tidur dengan menggunakan tempat tidur puncak lembut seperti pad busa kasur memori atau bahkan mendapatkan kasur baru yang terdiri dengan busa memori dan / atau busa lateks. Memori busa dan busa lateks mengurangi kompresi karena mereka adalah zat-satunya yang sesuai dengan benjolan dan kurva tubuh dan dengan demikian dapat mengurangi tekanan dengan titik lebih merata mencairkan berat tubuh. Lihat memoryfoammattress.org untuk informasi tentang subjek ini. Mengurangi peradangan bursa dan menenangkan rasa sakit radang kandung lendir dapat dilakukan secara topikal jika pereda nyeri memiliki kemampuan untuk menembus penghalang kulit dan mengandung agen antiinflamasi. Sebuah formula topikal yang mengandung mentol alami tidak hanya akan mengurangi rasa sakit, tapi melebarkan pembuluh darah. Hal ini memungkinkan untuk menghilangkan radang kandung lendir, tanpa menimbulkan kekakuan jaringan. MSM, juga dikenal sebagai Metil sulfonil Metana adalah suplemen alami yang mendapatkan banyak perhatian karena perannya dalam penyembuhan jaringan pada tingkat seluler. Ini adalah sulfur organik alami yang berasal dari curah hujan dan ditemukan secara alami dalam tubuh manusia. Telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi pada jaringan. Lihat semua tentang Glucosamine dan MSM untuk informasi lebih lanjut suplemen ini. Es dapat meringankan peradangan, tetapi akan menyempitkan pembuluh darah dan selanjutnya kaku daerah sendi. Suntikan cortisone dapat mengurangi peradangan, namun sayangnya sangat kaustik dan dapat menyebabkan melemahnya struktur jaringan dan jaringan parut menciptakan lebih banyak. Dr Swartzburg, situs editor kami, bekerja bersama dengan kami, Pertolongan Mart-sponsor, untuk mengembangkan semprot untuk Bursitis disebut Therapain Plus. Ia memiliki semua penghilang rasa sakit alami ditambah 14.000 mg MSM dan Glukosamin. Setelah jaringan parut sudah mulai menumpuk, itu akan menjadi penting untuk melakukan prosedur yang membantu memecah jaringan parut di sendi yang terkena, sehingga membiarkan tendon, bursa dan otot kembali fleksibilitas normal dan dengan demikian mengurangi gesekan ke bursa dengan gerakan sendi. Ini juga akan membantu mengurangi kemungkinan cedera lebih lanjut. Sementara olahraga yang sesuai untuk mogok daerah jaringan parut setelah telah sembuh, hal itu lebih lanjut dapat mengiritasi daerah selama tahap awal. Oleh karena itu, metode lain yang dapat dilakukan oleh penyedia kesehatan Anda, seperti USG dan pijat, dapat dengan aman digunakan untuk mencapai hal ini di awal cedera. USG menggunakan gelombang suara yang bergetar dengan tingkat seperti cepat, sehingga tidak dapat dirasakan dengan penggunaan normal. USG akan menyebabkan peningkatan

sirkulasi ke jaringan dan melunakkan jaringan parut untuk memungkinkan untuk lebih memecah. USG juga dapat digunakan sebagai phonophoresis untuk membantu nyeri topikal dan solusi nutrisi mencapai lebih bawah ke dalam jaringan dengan mengangkut mereka dengan gelombang suara. Membentang Terang sendi yang terkena pada tahap ini juga dapat dilakukan jika mereka tidak menyebabkan iritasi lebih lanjut untuk daerah tersebut, bagaimanapun, sering kunci sebenarnya adalah peregangan otot-otot tegang dan tendon yang berada di bawah atau di atas bursa, karena ini akan membantu menormalkan gerakan dan menghentikan menggosok dari tendon pada kantung bursa. Bursitis Pencegahan Pencegahan kondisi ini memerlukan rutinitas peregangan sendi yang terkena, serta otot-otot menegang di atas dan bawah secara teratur dan dengan demikian memperpanjang koneksi tendon di sekitar bursa. Hal ini akan memungkinkan sedikit gesekan ke koneksi tendon / bursa / tulang. Seperti disebutkan sebelumnya, mengurangi kompresi dengan duduk atau berbaring adalah penting untuk membantu menjaga bursa dari kehilangan lubrikasi alami dan memungkinkan gesekan bursa terjadi lebih mudah. Ketika bursitis tidak terjadi, penting untuk mengobati segera, dan dengan demikian mencegah dari mencapai tahap yang lebih parah.Radang kandung lendir Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas Radang kandung lendir Klasifikasi dan sumber daya eksternal Contoh Bursitis Siku ICD-10 M70.-M71. ICD-9 727,3 DiseasesDB 31623 MedlinePlus 000419 eMedicine emerg/74 MESH D002062 Bursitis adalah peradangan dari satu atau lebih bursa (kantung kecil) dari cairan sinovial di dalam tubuh. Sisanya bursa pada titik-titik mana fungsionaris internal, seperti otot dan tendon, meluncur di tulang. Bursae sehat membuat, permukaan halus meluncur hampir gesekan fungsional membuat gerakan normal tanpa rasa sakit. Ketika bursitis terjadi, bagaimanapun, gerakan mengandalkan bursa meradang menjadi sulit dan menyakitkan. Selain itu, pergerakan tendon dan otot di bursa meradang memperburuk peradangan nya, mengabadikan masalah. Isi [Sembunyikan] 1 2 3 4 5 Penyebab Gejala Contoh Pengobatan Lihat juga

6 Referensi 7 Eksternal Link [Sunting] Penyebab Bursitis umumnya disebabkan oleh gerakan berulang dan tekanan yang berlebihan. Siku dan lutut adalah yang paling sering terkena. Peradangan bursa juga mungkin disebabkan oleh kondisi inflamasi lain seperti rheumatoid arthritis. Meskipun jarang terjadi, scoliosis bisa menyebabkan radang kandung lendir dari bahu, namun, bursitis bahu lebih sering disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan dari otot-otot sendi bahu dan terkait [1]. Luka trauma adalah penyebab lain dari radang kandung lendir. Peradangan mengganggu karena bursa tidak lagi cocok di daerah kecil asli antara tulang dan otot atau tendon pejabat. Ketika tulang meningkatkan tekanan terhadap bursa, hasil bursitis. Kadang-kadang alasannya adalah unknown.It juga dapat dikaitkan dengan beberapa penyakit sistemik kronis. Gejala Bursitis gejala bervariasi dari nyeri sendi dan kekakuan lokal, untuk nyeri terbakar yang mengelilingi sendi di sekitar bursa yang meradang. Dalam kondisi ini, rasa sakit biasanya lebih buruk selama dan setelah aktivitas, dan kemudian bursa dan sekitarnya sendi menjadi kaku keesokan harinya di pagi hari. [Sunting] Contoh Yang paling umum contoh dari kondisi ini: Bursitis Prepatellar, "lutut pembantu rumah tangga itu" Infrapatellar bursitis, "lutut pendeta" Trochanterica radang kandung lendir, memberikan rasa sakit pinggul Olecranon bursitis, "siku siswa", ditandai dengan nyeri dan pembengkakan di siku Subacromial bursitis, memberikan rasa sakit bahu [Sunting] Pengobatan Bursae yang tidak terinfeksi dapat diobati dengan istirahat, es, elevasi, fisioterapi, obat anti-inflamasi dan obat nyeri. Karena bursitis disebabkan oleh gesekan meningkat dari struktur yang berdekatan, perban kompresi merupakan kontraindikasi karena kompresi akan menciptakan lebih banyak gesekan pada gerakan (pasif dan aktif). Teknik pemijatan canggih terapi juga dapat digunakan untuk membantu dengan proses inflamasi radang kandung lendir. Bursae yang terinfeksi memerlukan investigasi lebih lanjut dan terapi antibiotik. Dalam kasus ketika semua pengobatan konservatif gagal, terapi bedah mungkin diperlukan. Dalam sebuah bursectomy bursa dipotong keluar baik endoskopi

atau dengan operasi terbuka. Bursa tumbuh kembali di tempat setelah beberapa minggu tetapi tanpa komponen inflamasi.

. Definisi Bursitis adalah peradangan bursa, yang terjadi pada tempat perlekatan tendon atau otot dengan tulang oleh sebab yang belum diketahui dengan pasti. Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri. Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahi pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan.Bursa terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat dimana atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa mengandung sangat sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang dan terisi oleh cairan. Bursa yang sering terkena adalah : 1. Bursa sub akromial dan bursa deltoid pada bahu yaitu bursa yang paling penting dalam tubuh, inflamasi pada bursa ini menimbulkan perasaan nyeri akut serta pergerakan yang terbatas terutama gerakan abduksi pada sendi bahu, dan nyeri menetap pada insersi deltoid terutama pada malam hari. Sering kali sekunder akibat robeknya bungkus rotator yang terjadi tanpa di ketahui. 2. Bunion bursitis yaitu daerah pembengkakan yang mengeras pada permukaan metakarpofalangeal I. penanggulangan dengan aspirasi cairan pada bagian yang membengkak dan suntikan kortikosteroid local. 3. Bursitis Achilles yang terdapat pada perlekatan tendon Achilles dengan tulang kallaneus (retrokalkaneal bursa) dan di antara bursa tersebut dan kulit (bursa sub kutaneous). Menimbulkan rasa nyeri di daerah tersebut terutama pada kalkaneus posterior. Mudah untuk

melakukan suntikan kortikosteroid dan xilokain pada daerah pembengkakan di sini, tetapi harus hati-hati tidak boleh ada bolus pada tendon untuk menghindari risiko rupture. 4. Heel spur bursitis. Menimbulkan rasa nyeri pada daerah tumit. Suntikan local kortikosteroid dan atau lidokain sangat membantu. 5. Anserin bursitis, sering disalah tafsirkan sebagai osteortritis karena dijumpai pada wanita tua bertubuh gemuk, yaitu berupa rasa nyeri, tegang (tender) dan kadangkadang membengkak dan terasa panas di daerah lutut bagian medial inferior, distal garis sendi. 6. Bursitis pre patellar (house maid s knee dengan keluhan yang khas pada lutut, yaitu rasa nyeri sewaktu berlutut, terasa kaku, bengkak dan berwarna merah pada bagian anterior lutut (patela). Penyebab yang paling sering karena lutut sering bertumpu pada lantai. Berbeda dengan sinovitis pada lutut yang menimbulkan pembengkakan di daerah belakang bagian pinggir lutut. 7. Bursitis olekranon, terdapat pada puncak siku (tip). Hal ini sering terjadi pada posisi dengan menggunakan siku atau sering jalan tiarap. Walaupun inflamasinya jelas tetapi kadangkadang rasa nyeri hanya minimal. Juga dapat timbul pada artristis rheumatoid, gout, akibat trauma dan infeksi. Pencegahan dilakukan dengan memakai alas karet busa untuk protektif. Kalau perlu dapat diberi suntikan local kortikosteroid. 8. Bursitis kalkaneal, ada 3 bursa di sekeliling kalkanrus yang dapat mengalami inflamasi dan menimbulkan rasa sakit yaitu : a. Bursitis retro kalkaneal pada bagian anterior Achilles. b. Bursitis post kalkaneal pada bagian posterior Achilles c. Bursitis sub kalkaneal pada bagian inferior tulang kalkaneus. Bursitis yang

berulang-ulang di tempat ini dapat mengakibatkan tebdnitis pada Achilles dan dapat mengakibatkan rupture tendon. 9. Bursitis pada ibu jari metakarpofangeal I, kelingking dan tumit. Hal ini terutama di sebabkan ukuran sepatu yang tidak sesuai. 10. Bursitis hip (pada pinggul), ada 3 yang terpenting yaitu : a. bursitis trokanter, pada inseri otot gluteus medius di trokanter femur, menimbulkan rasa nyeri pada bagian lateral pinggul sebelah bawah trokanter dan dapat menjalar ke bawah, ke kaki atau lutut. Rasa nyeri istimewa pada malam hari dan bertamnah nyeri kalau dibengkokkan, rotasi internal atau kalau mendapat penekanan di daerah trokanter tersebut dijumpai otot-otot menegang kaku. Dan pada foto roentgen terlihat adanya deposit kalsium. Penanggulangan dengan suntikan local lidocain 1%. b. Bursitis iliopektineal, menimbulkan rasa nyeri dan tegang di daerah lateral segi tiga skarpa (daerah segi tiga yang dibatasi oleh ligament inguinal, Bursitis digolongkan menjadi 2 : 1. Bursitis akut terjadi secara mendadak. Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul nyeri di daerah yang meradang. Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak. Bursitis akut yang disebabkan oleh suatu infeksi atau gout menyebabkan nyeri luar biasa dan daerah yang terkena tampak kemerahan dan teraba hangat. 2. Bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau cedera yang berulang. Pada akhirya, dinding bursa akan menebak dan di dalamnya terkumpul endapan kalsium padat yang menyerupai kapur. Bursa yang telah mengalami kerusakan sangat peka

terhadap peradangan tanbah. Nyeri menahun dan pembengkakan bisa membatasi pregerakan, sehingga otot mengalami penciutan (atrofi) dan menjadi lemah. Serangan bursitis kronis berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu dan sering kambuh. B. Etiologi Penyebabnya sering kali tidak diketahui, tetapi burnitis dapa disebabkan oleh : a. Cedera b. Gout c. Pseudogout d. Arthritis rematoid e. Infeksi. Yang paling mudah terkena bursitis adalah bahu, bagian tubuh lainnya yang juga terkena bursitis adalah sikut, pinggul, lutut, jari kaki, dan tumit. C. Tanda dan Gejala Gejala utama pada bursitis pada umunya berupa pembengkakan lokal, panas, merah, dan nyeri. Bursitis menyebabkan nyeri dan cenderung membatasi pergerakan, tetapi gejala yang khusus tergantung kepada lokasi bursa yang meradang. Jika bursa di bahu meradang, maka jika penderita mengangkat lengannya untuk memakai baju akan mengalami kesulitan dan merasakan nyeri. D. Pengobatan Bursa yang terinfeksi harus dikeringakan dan diberikan obat antibiotik. Burnitis akut noninfeksius biasanya diobati dengan istirahat sementara waktu sendi yang terkena tidak digerakkan dan diberikan obat peradangan nonsteroid (misalnya indometasin, ibuprofen atau naproksen). Kadang diberikan obat pereda nyeri. Selain itu bisa disuntikkan campuran daru obat bius lokan dan kortikosteroid langsung ke dalam bursa. Penyuntikan ini mungkin perlu dilakukan lebih dari satu kali. Pada burnitis yang berat

dibrikan kortikostiroid (misalnya perdnison) peroral (ditelan) selama beberapa hari. Setelah nyeri mereda, dianjurkan untuk melakukan latihan khusus guna meningkatkan daya jangkau sendi. Bursitis kronis diobati dengan cara yang sama. Kadang endapan kalsium yang besar di bahu bisa dibuang melalui jarun atau melalui pembadahan. Kortikosteoid bisa langsung disumtikkan ke dalam sendi. Terapi fisik dilakukan untuk mengemblikan fungsi sendi. Latihan bisa membantu mengembalikan kekuatan otot dan daya jankau sendi. Bursitis sering kambuh jika penyebabnya ( misalnya, gout, arthritis rematoid atau pemakaianberlebihan) tidak diatasi. E. Pemeriksaan Penunjang Ada pemeriksaan khusus untuk memastikan adanya bursitis yaitu dengan radiografi. Pada daerah yang terserang biasanya menunjukkan adanya klasifikasi dalam bursa, tendon atau jaringan lunak yang berdekatan. F. Diagnosa Banding 1. Sepsis atau sinflamasi : aspirasi dan biakan 2. Mungkin sukar dibedakan antara bursitis dan arthritis inflamasi akut, selulitis, atau ostiomieolitis. 3. Diagnosa sering ditegakkan berdasarkan lokasi nyeri pada tempat yang klasik. 4. Sendi yang terserang biasanya mempunyai ruang gerak pasif yang hampir normal. INTERVENSI RASIONAL 1. Kaji lokasi, intensitas dan derajat nyeri. 2. Berikan posisi yang nyaman. 3. Berikan kasur busa atau bantal air pada bagian yang nyeri. 4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi. 5. Kolaborasi pemberian aspirin. 1. Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri

dan keafektifan program. 2. Pada penyakit berat / eksaserbasi, tirah baring mungkin diperlukan untuk membatasi nyeri. 3. Mengistirahatkan sendi-sendi yang sakit dan mempertahankan posisi netral. 4. Meningkatkan relaksasi / mengurangi tegangan otot. 5. Aspirin bekerja sebagai anti dan efek analgetik ringan dalam mengurangi kekakuan dan meningkatkan mobilitas. B. Gangguan inteloriensi aktifitas yang berhubungan dengan kelemahan/ keletihan. Tujuan : Klien dapat melakukan aktifitasnya setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam. Kriteria hasil : - Klien dapat melakukan aktifitas sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuan - Klien dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang menurunkan toleriansi aktifitas. INTERVENSI RASIONAL 1. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidak mampuan untuk berpartisipasi dalam aktifitas sehari-hari 2. Berikan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan 3. Pertahankan istirahat tirah baring / duduk jika diperlukan 4. Berikan lingkungan yang aman 1. Klien menunjukkan kelemahannya berkurang dan dapat melakukan aktifitasnya 2. Menghemat energi untuk aktifitas 3. Istirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi dan seluruh fase penyakit yang penting mencegah kelemhan 4. Menghindari cedera akibat kecelakaan C. Kurang perawatan diri yang berhubungan

dengan keletihan, nyeri pada waktu bergerak. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien mampu melakukan perawatan terhadap dirnya secara mandiri. Kriteria hasil : Klien mampu melaksanakan aktifitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten dengan kemampuan individual. Klien mampu mendemontrasikan perubahan teknik atau gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri. INTERVENSI RASIONAL 1. Kajian keterbatasan klien dalam peraatan diri. 2. Pertahankan mobilitas, control terhadap nyeri dan program latihan. 3. Kaji hambatan terhadap partisipasi dan perawatan diri. 4. Konsul dengan ahli terapi okulasi. 1. Mungkin dapat melanjutkan aktifitas umum dengan melakukan adaptasi yang dilakukan pada saaat ini. 2. Mendukung kemandirian fisik / emosional. 3. Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian, yang akan meningkatkan harga diri. 4. Berguna untuk menentukan alat bantu utnuk memenuhi kebutuhan individu. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bursitis adalah peradangan pada suatu bursa yang kadang-kadang disertai dengan pengendapan kapur pada tendon supraspinatus di bawahnya ( Kamus Kedokteran Dorland ) Bursitis adalah peradanganpada bursa yang terjadi pada tempat perlekatan tendon atau otot dengan tulang sebab yang belum diketahui

dengan pasti. Bursitis adalah peradangan pada bursa yang disertai rasa nyeri Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovialyang memedahkan prgerakan normal daripada otot dan berfungsi untuk mengurangi gesekan Etiologi 1. Cedera 2. Gout 3. Pseudogout 4. Arthritis Rematoid Manifestasi Klinis 1. Pembengkakan lokal, paras, merah 2. Nyeri 3. Pembatasan gerak 3.2 Saran Bursitis adalah peradangan pada suatu bursa yang kadang-kadang disertai dengan pengendapan kapur pada tendon supraspinatus di bawahnya. Bursitis biasanya terjadi pada bahu, siku, pinggul, panggul, tumit, jari kaki, dan tumit. Hal ini juga disebabkan pola perilaku kita yang tidak disengaja ( seperti menyangga kepala menggunakan sikut ), kebiasaan ini merupakan salah satu penyebab terjadinya bursitis. Oleh karena itu kita harus membiasakan serta memperhatikan kebiasaan perilaku kita yang tidak baik. Selain itu juga kita harus menghindari hal-hal yang menyebabkan terjadinya bursitis.

KONSEP MEDIS A. Defenisi

Bursitis

adalah

peradangan

pada

bursa

yang

disertai

rasa

nyeri.

Bursa adalah kantong datar yang mengandung cairan sinovial, yang memudahkan pergerakan normal dari beberapa sendi pada otot dan mengurangi gesekan. Bursa terletak pada sisi yang mengalami gesekan, terutama di tempat dimana tendon atau otot melewati tulang. Dalam keadaan normal, sebuah bursa mengandung sangat sedikit cairan. Tetapi jika terluka, bursa akan meradang dan terisi oleh cairan. B. Etiologi Penyebabnya seringkali tidak diketahui, tetapi bursitis dapat disebabkan oleh: - Pemakaian berlebihan selama bertahun-tahun : Pergeseran yang berulang-ulang dapat menyebabkan bursitis akibat gesekan (friction bursitis) dimana dinding bursa menebal dan dapat terjadi efusi pada bursa. Bursitis juga dapat berhubungan dengan jenis pekerjaan tertentu seperti prepatela bursitis pada lutut pembantu rumah tangga, dan alekranon bursitis pada pelajar

- Cedera - Gout - Pseudogout - Artritis rematoid - Infeksi.

Bagian tubuh yang biasanya terkena bursitis adalah bahu, sikut, pinggul, panggul, lutut, jari kaki dan tumit. C. Gambaran Klinik Bursitis akut terjadi secara mendadak. Jika disentuh atau digerakkan, akan timbul nyeri di daerah yang meradang. Kulit diatas bursa tampak kemerahan dan membengkak. Bursitis akut yang disebabkan oleh suatu infeksi atau gout menyebabkan nyeri yang luar biasa dan daerah yang terkena tampak kemerahan dan teraba hangat.

Bursitis kronis merupakan akibat dari serangan bursitis akut sebelumnya atau karena cedera yang berulang. Pada akhirnya, dinding bursa akan menebal dan di dalamnya terkumpul endapan kalsium padat yang menyerupai kapur. Bursa yang telah mengalami kerusakan sangat peka terhadap peradangan tambahan. Nyeri menahun dan pembengkakan bisa membatasi pergerakan, sehingga otot mengalami penciutan (atrofi) dan menjadi lemah. Serangan bursitis kronis berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu dan sering kambuh. Macam-macam Bursitis1. Bursitis alekranon

Radang bursa alekranon merupakan penyebab tersering nyeri periartikuler sikron Penyebab utama bursitis adalah cedera ringan berulang, biasanya berhubungan dengan kegiatan kerja Gambaran klinis - Gerakan sendi sedikit terbatas pada fleksi maksimal karena nyeri - Bursitis trauma biasanya hanya nyeri ringan maupun dapat sangat bengkak - Bursitis alekranon sering merupakan radang piogenik - Gejala dini berupa tanda radang akut dengan hipertemia, edema luas di sekitarnya tetapi tidak ada tanda arthritis Diagnosis banding Arthritis akut, cedera siku dan penyakit pirai yang dapat mengenai bursa alekranon. Pada penyakit Pirai dapat ditemukan Kristal Urat Penanganan

Pada bursistis alekranon akibat trauma atau idiopatik perlu perlindungan bursa terhadap iritasi dan tekannabila perlu dilakukan aspirasi danbeban tekan aspirasi harus dilakukan secara steril mengingat adanya infeksi bacterial 2. Bursitis panggung / bursitis trokanter Bursitis trokanter sering dikelirukan dengan penyakit intra artikuler Penyebab tersering nyeri panggul pada usia pertengahan dan lanjut Gambaran klinis Gambaran utama bursitis panggul adalah local yang meliputi trokanter mayor dan nyeri saat melakukan rotasi ekstrim dan abduksi panggul Diagnosis banding Karena nyeri di bokong dan panggul sering berhubungan dengan penyakit tulang belakang daerah lumbal pada penyakit intra artikuler endorotasi maksimal akan menimbulkan nyeri tetapi pada bursitis tidak demikian 3. Bursitis kaki Antara permukaan belakang tulang kalkaneus dan tendo Achilles biasanya terdapat bursa. Sering ditemukan juga bursa antara Achilles dan kulit. Perbedaan antara kedua bursitis ini dapat ditentukan karena bursitis retrokalkareus menonjol bilateral disamping tendon sedangkan bursitis rettendo Achilles menutup tendon tersebut Penyebabnya adalah pembebanna yang berlebihan atau rangsangan alas kaki yang tidak cocok misalnya rangsangan pinggir belakang sepatu Diagnosa banding Tendinitis tendo Achilles, apofisnis kelkaneus pada insersi tendo Achilles dan eksotosis kalkaneus

D. Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik. Daerah di sekitar bursa terasa sakit jika diraba dan pergerakan sendi tertentu menimbulkan nyeri. Jika bursa tampak membengkak, bisa diambil contoh cairan dari bursa dan dilakukan pemeriksaan terhadap cairan untuk menentukan penyebab dari peradangan. E. Penatalaksanaan

Bursa yang terinfeksi harus dikeringkan dan diberikan antibiotik. Bursitis akut non-infeksius biasanya diobati dengan istirahat, dimana untuk sementara waktu sendi yang terkena tidak digerakkan dan diberikan obat peradangan non-steroid (misalnya indometasin, ibuprofen atau naproksen) Kadang diberikan obat pereda nyeri. Selain itu bisa disuntikkan campuran dari obat bius lokal dan kortikosteroid langsung ke dalam bursa. Penyuntikan ini mungkin perlu dilakukan lebih dari 1 kali.

Pada bursitis yang berat diberikan kortikosteroid (misalnya prednison) per-oral (ditelan) selama beberapa hari. Setelah nyeri mereda, dianjurkan untuk melakukan latihan khusus guna meningkatkan daya jangkau sendi.

Bursitis kronis diobati dengan cara yang sama. Kadang endapan kalsium yang besar di bahu bisa dibuang melalui jarum atau melalui pembedahan. Kortikosteroid bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi. Terapi fisik dilakukan untuk mengembalikan fungsi sendi. Latihan bisa membantu mengembalikan kekuatan otot dan daya jangkau sendi.

F. Patofisiologi Pemakaian berlebihan selama bertahun-tahun

Pergeseran yang berulang Robekan terjadi pada insersasi

Rotator cuff ke tulang

Dinding bursa menebal

Pergeseran terganggu

Terjadi proses peradangan

Jaringan parut Gangguan mobilitas fisik

Efusi pada bursa Adanya organisme piogen/

granula matosa di dalam jaringan parut Nyeri akut Media berkembangnya kuman

Resiko terhadap infeksi KONSEP KEPERAWATAN A. Pengkajian 1. Pengumpulan Data Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak Klien tampak berhati-hati saat bergerak Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak

Klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam waktu yang lama. Nadi meningkat Adanya bengkak Gelisah Tekanan darah meningkat Pernapasan meningkat Penurunan kekuatan otot 2. Pengelompokan Data Data Subyektif Data Obyektif Klien mengeluh nyeri pada daerah yang Klien tampak berhati-hati saat bergerak bengkak Ekspresi wajah tampak meringis saat Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya Klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam waktu yang lama. Nadi meningkat Adanya bengkak Gelisah Pernapasan meningkat Tekanan darah meningkat Penurunan kekuatan otot 3. Analisa Data No Symptom 1 DS : Etiologi Pergeseran yang berulang Problem Nyeri akut bergerak

Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya DO : Klien tampak berhati-hati saat bergerak Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak Adanya bengkak 2 Gelisah DS :

Dinding bursa menebal Terjadi proses peradangan jaringan parut

Efusi pada bursa

Nyeri akut

Klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam Robekan terjadi pada insersi waktu yang lama. rotator cuff ke tulang DO : Klien tampak berhati-hati saat bergerak Adanya bengkak Penurunan kekuatan otot 3 DS : DO : Pergerakan terganggu

Pemakaian berlebihan selama bertahun-tahun

Gangguan mobilitas fisik

Gangguan mobilitas fisik Efusi pada bursa

Resiko infeksi

Adanya organisme piogen/ granula matosa dalam jaringan parut

Media berkembangnya

kuman

Resiko infeksi B. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan terjadinya efusi pada bursa yang ditandai dengan : DS : Klien mengeluh nyeri pada daerah yang bengkak Klien mengatakan nyeri bila melakukan gerakan memutar misalnya memutar lengannya DO : Klien tampak berhati-hati saat bergerak Ekspresi wajah tampak meringis saat bergerak Adanya bengkak Gelisah 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan robekan yang terjadi pada insersi rotator cuff ke tulang, ditandai dengan : DS : Klien mengungkapkan sakit bila beraktivitas dalam waktu yang lama. DO : Klien tampak berhati-hati saat bergerak Adanya bengkak Penurunan kekuatan otot

3. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan adanya organisme piogen/ granulamatosa di dalam jaringan parut. C. Intervensi Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan terjadinya efusi pada bursa Tujuan: Klien akan menunjukan nyeri berkurang/hilang, dengan kriteria : Terlihat tenang dan rileks Tidak ada keluhan nyeri Menunjukan perilaku penanganan nyeri Intervensi: 1. Selidiki keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit nonverbal. Rasional : Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program. 2. Beri kenyamanan seperti penggunaan kasur/matras yang lembut. Tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan. Rasional : Menurunkan tekanan pada daerah yang sakit. 3. Klien diistrahatkan, bedrest di tempat tidur serta berikan masage yang lembut. Rasional : Membatasi nyeri serta meningkatkan relaksasi.

4. Dorong teknik manajemen relaksasi dan bimbingan imajinasi. Rasional : Meningkatkan relaksasi, mengurangi tegangan otot. 5. Kolaborasi pemberian analgetik Rasional : Mengurangi nyeri. 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan robekan yang terjadi pada insersi rotator cuff ke tulang. Tujuan : Klien memperlihatkan peningkatan kekuatan dan fungsi dalam melakukan aktivitas fisik, dengan kriteria : Peningkatan kekuatan otot Bergerak dengan aktif tanpa nyeri Tidak adanya keterbatasan gerakan. Intervensi : 1. Kaji tingkat atau kemampuan untuk beraktifitas Rasional : Sebagai data dasar untuk intervensi selanjutnya 2. Berikan lingkungan yang aman. Rasional : Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh. 3. Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif secara bertahap.

Rasional : Mempertahankan/meningkatkan fungsi sendi.. 4. Dorong klien untuk sering mengubah posisi, bantu klien untuk bergerak di tempat tidur. Rasional : Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi. 5. Konsul dengan ahli terapi fisik/fisioterapi. Rasional : Memformulasikan program latihan. 3. Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan adanya organisme piogen/ granulamatosa di dalam jaringan parut. Tujuan : Klien akan menunjukan tidak adanya tanda-tanda infeksi Intervensi : 1. Kaji tanda-tanda vita dan ada tidaknya tanda-tanda infeksi Rasional : Sebagai data dasar untuk intervensi selanjutnya 2. Gunakan teknik antiseptik nila melakukan tindakan kepada klien. Rasional : Mencegah infeksi silang.

3. Ajarkan kepada klien untuk selalu membersihkan daerah-daerah yang terdapat pembengkakan Rasional : Mencegah masuknya bakteri lain yang dapat menyebabkan infeksi 4. Berikan antibiotik sesuai intruksi pengobatan Rasional : Antibiotik dibutuhkan untuk mengatasi infeksi DAFTAR PUSTAKA Doenges, Marylinn. 2001. Rencana Keperawatan. Jakrta : EGC Junadi, Purnawan, dkk. 1982. Kapita Selekta Kedokteran Edisis II. Jakarta : Media Aesculapius FKUI Mengel, Mark B. 2001. Referensi Manual Kedokteran Keluarga, Jakarta : Hipokrates Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth Ed. 8. Jakarta : EGC Wilkinson, Judith, M.. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC www. wikipedia.com www. medikastore. com