c16zfr

Upload: luq-man

Post on 06-Jul-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 C16zfr

    1/31

     

    KINERJA PRODUKSI PENDEDERAN GLASS EEL IKANSIDAT Angui ll a marmorata PADA SISTEM RESIRKULASI

    DENGAN PERGANTIAN AIR 30% DAN 45% PER HARI

    ZAINAL FATHUR ROHMAN

    DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2015

  • 8/17/2019 C16zfr

    2/31

     

  • 8/17/2019 C16zfr

    3/31

     

    PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

    SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA 

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kinerja ProduksiPendederan Glass Eel Ikan Sidat  Anguilla marmorata  pada Sistem Resirkulasi

    dengan Pergantian Air 30% dan 45% per Hari adalah benar karya saya dengan

    arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada

     perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

    yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

    teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

    Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

    Pertanian Bogor.

    Bogor, Desember 2015

     Zainal Fathur Rohman

     NIM C14110065

  • 8/17/2019 C16zfr

    4/31

     

    ABSTRAK

    ZAINAL FATHUR ROHMAN. Kinerja Produksi Pendederan Glass Eel Ikan

    Sidat  Anguilla marmorata  pada Sistem Resirkulasi dengan Pergantian Air 30%

    dan 45% per hari. Dibimbing oleh TATAG BUDIARDI dan WIDANARNI.Ikan sidat ( Anguilla marmorata) merupakan salah satu komoditas perikanan

    yang memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia karena bernilai

    ekonomis tinggi. Keterbatasan benih dari alam menyebabkan penggunaannya

    harus dilakukan secara efisien. Untuk itu diperlukan sistem dan teknologi

     budidaya yang baik. Tujuan penelitian ini ialah untuk menentukan pergantian air

    yang terbaik untuk pendederan glass eel ikan sidat  A. marmorata dengan sistem

    resirkulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan

     pergantian air 30 % dan 45% per hari yang diberi ulangan 3 kali. Ikan sidat yang

    digunakan adalah stadia glass eel berukuran 0,15 ± 0,02 g/ekor. Hasil penelitian

    menunjukkan, bahwa pergantian air tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja

     produksi (derajat kelangsungan hidup, bobot rata-rata akhir, biomassa rata-rataakhir, laju pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan,

    dan koefisien keragaman bobot). Berdasarkan analisis usaha, keuntungan tertinggi

    yaitu sebesar Rp. 9.886.676 dicapai pada pergantian air 30% per hari. Pergantian

    air terbaik untuk pendederan glass eel ikan sidat  A. marmorata  pada sistem

    resirkulasi adalah sebesar 30% per hari.

    Kata kunci: glass eel, kinerja produksi, pergantian air, resirkulasi 

    ABSTRACT

    ZAINAL FATHUR ROHMAN. Production performance of Glass Eel ( Anguilla

    marmorata) in recirculation system by 30% and 45% of water exchange.

    Supervised by TATAG BUDIARDI and WIDANARNI.

    The eel  (Anguilla marmorata) is one of fishery comodity which has

     potential to be developed in Indonesia because of high economic value.

    Limitations of the seeds of natural caused such use should be done efficiently. It is

    necessary good system and technology for aquaculture. This research aims to

    determine the best water exchange to the rearing stage of glass eel  A. marmorata

    in recirculation system. This research used a completely randomized design

    treated water exchanges 30% and 45% per day that were given repeat 3 times. Eel

    fishes that utilized in this research are in glass eel stage 0,15 ± 0,02 g/fish. Thetreatment didn’t significantly different to production performance (survival rate,

    final weight average, final biomass average, growth rate, specific growth rate,

    feed conversion ratio, and weight variance coefficient). Based on business

    analisys, the highest profit Rp. 9.886.676 has reach on 30% water exchange. The

     best water exchange to the rearing stage of glass eel A. marmorata in recirculation

    system is 30% per day.

    Keywords: glass eel, production performance, water exchange, recirculation.

  • 8/17/2019 C16zfr

    5/31

     

    Skripsi

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Perikanan

     padaDepartemen Budidaya Perairan

    KINERJA PRODUKSI PENDEDERAN GLASS EEL IKANSIDAT Anguill a marmorata  PADA SISTEM RESIRKULASI

    DENGAN PERGANTIAN AIR 30% DAN 45% PER HARI

    ZAINAL FATHUR ROHMAN

    DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2015

  • 8/17/2019 C16zfr

    6/31

     

  • 8/17/2019 C16zfr

    7/31

     

  • 8/17/2019 C16zfr

    8/31

     

    PRAKATA

    Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah  subhanahu wa ta’ala 

    sehingga skripsi dengan judul “Kinerja Produksi Pendederan Glass Eel Ikan Sidat Anguilla marmorata  pada Sistem Resirkulasi dengan Pergantian Air 30% dan

    45% per Hari”  ini berhasil diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan

    Februari sampai dengan bulan April 2015 di PT Laju Banyu Semesta, Jalan

    Cikampak-Segog Km 8, Kampung Cipicung, Desa Cibening, Kecamatan

    Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Tatag Budiardi,

    M.Si. dan Ibu Dr. Ir. Widanarni, M.Si. sebagai dosen pembimbing skripsi yang

     banyak membantu selama penelitian serta penyusunan skripsi ini. Penghargaan

     penulis sampaikan kepada Bapak Farid Wiyardi, Bapak Rahmat, Bapak Deni

    Firmansyah, dan Bapak Angga Kurniawan, S.Pi, M.Si selaku pimpinan PT Laju

    Banyu Semesta, serta seluruh karyawan PT Laju Banyu Semesta atas bantuannyaselama penelitian. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

    Ayahanda Sarjono (alm) dan Ibunda Mursini, serta seluruh keluarga penulis atas

    segala doa dan kasih sayangnya, kepada teman-teman Birena Al Hurriyyah IPB,

    BDP 48, Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua 2013), dan FKMC 1434 H,

    Andre Rachmat Scabra, Fitria Nawir, Maya, Syahrir Rohman, Gafar Al Ikhsan

    atas kerja samanya, beserta seluruh staf Bagian Teknik Produksi dan Manajemen

    Akuakultur yang telah membantu selama penelitian dilaksanakan.

    Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

    Bogor, Desember 2015

     Zainal Fathur Rohman

  • 8/17/2019 C16zfr

    9/31

     

    DAFTAR ISI 

    DAFTAR TABEL vii

    DAFTAR GAMBAR vii

    DAFTAR LAMPIRAN vii

    PENDAHULUAN 1 

    Latar Belakang 1 

    Tujuan 2 

    Manfaat 2 

    Hipotesis 2 

    METODE 2 

    Waktu dan Tempat 2 

    Rancangan Percobaan 2 

    Prosedur Penelitian 2 

    Parameter Uji 4 

    Analisis Data 6 

    HASIL DAN PEMBAHASAN 6 

    Hasil 6 

    Pembahasan 9 

    KESIMPULAN DAN SARAN 11 

    Kesimpulan 11 

    Saran 11 

    DAFTAR PUSTAKA 11 

    LAMPIRAN 14

    RIWAYAT HIDUP 17 

  • 8/17/2019 C16zfr

    10/31

    2

    DAFTAR TABEL

    1  Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian 5 

    Parameter produksi pendederan glass eel ikan sidat  Anguilla marmorata pada perlakuan pergantian air yang berbeda selama 63 hari pemeliharaan 6

     

    3  Parameter kualitas air pendederan glass eel ikan sidat  Anguilla

    marmorata  pada perlakuan pergantian air yang berbeda selama 63 hari

     pemeliharaan 8 

    Analisis usaha pendederan glass eel ikan sidat  Anguilla marmorata pada

     perlakuan pergantian air yang berbeda selama 63 hari pemeliharaan 9 

    DAFTAR GAMBAR

    1  Derajat kelangsungan hidup glass eel ikan sidat dengan perlakuan

     pergantian air 30% (♦) dan 45% (■) per hari yang dipelihara selama 63

    hari 7 

    Bobot rata-rata glass eel ikan sidat dengan perlakuan pergantian air

    30% (♦) dan 45% (■) per hari yang dipelihara selama 63 hari   7 

    3  Biomassa rata-rata glass eel ikan sidat dengan perlakuan pergantian air

    30% (♦) dan 45% (■) per hari yang dipelihara selama 63 hari  7 

    4  Kualitas air pemeliharaan glass eel ikan sidat dengan perlakuan

     pergantian air 30% (♦) dan 45% (■) per hari yang dipelihara selama 63

    hari 8 

    DAFTAR LAMPIRAN

    1  Skema akuarium sistem resirkulasi pemeliharaan glass eel ikan sidat

     Anguilla marmorata dengan pergantian air 30% dan 45% per hari 14 

    2 Analisis statistik kinerja produksi penelitian ikan sidat  Anguilla

    marmorata dengan pergantian air 30% dan 45% per hari yang

    dipelihara dalam sistem resirkulasi selama 63 hari 15 

    3 Hasil pengukuran kualitas air penelitian ikan sidat  Anguilla marmorata 

    dengan pergantian air 30% dan 45% per hari yang dipelihara dalamsistem resirkulasi selama 63 hari 15

     

    4 Analisis ekonomi pemeliharaan glass eel ikan sidat  Anguilla

    marmorata dengan sistem resirkulasi 17 

    http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194http://f/SKRIPSI%20ZAINAL%20Draft%204(Autosaved).doc%23_Toc431862194

  • 8/17/2019 C16zfr

    11/31

     

  • 8/17/2019 C16zfr

    12/31

  • 8/17/2019 C16zfr

    13/31

    1

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Ikan sidat ( Anguilla marmorata) bersifat katadromus, yaitu mengawalihidup (menetas dari telur) di laut, tumbuh menjadi dewasa di perairan tawar,

    kemudian akan kembali ke laut untuk memijah (Tesch 2003). Siklus hidup ikan

    sidat meliputi beberapa stadia, yaitu telur, larva (leptochepalus), glass eel, elver,

    yellow eel, dan silver eel (Aoyama 2009). Produksi budidaya ikan sidat dunia

    mengalami peningkatan sejak tahun 1950 hingga tahun 2013 (Shiraishi & Crook

    2015). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan sidat terus meningkat.

    Menurut Affandi (2005) beberapa negara Eropa, Jepang, dan Hongkong menjadi

    konsumen tetap ikan sidat. Permintaan sidat yang tinggi ini salah satunya karena

    kandungan gizinya yang baik untuk tubuh. Kandungan vitamin A dalam hati ikan

    sidat sebanyak 15.000 IU/100 g, sedangkan kandungan EPA sidat 1.337 mg/100 g

    mengalahkan ikan salmon yaitu 820 mg/100 g atau tenggiri 748 mg/100 g (Suitha2008). Disamping itu, harga jual ikan sidat termasuk tinggi sehingga akan

    menghasilkan keuntungan yang besar. Oleh sebab itu, ikan ini memiliki prospek

    yang tinggi untuk dikembangkan khususnya di Indonesia.

    Indonesia memiliki ketersediaan benih sidat yang masih melimpah. Namun,

    data menunjukkan penurunan ekspor ikan sidat dari 1.672 ton pada tahun 2010

    menjadi 16 ton pada tahun 2013 (KKP 2014). Hal ini disebabkan salah satunya

    dampak dari kendala yang ada pada budidaya sidat, yaitu pada stadia glass eel dan

    elver rentan terserang penyakit dan pertumbuhannya lambat. Oleh sebab itu,

     berbagai usaha pengembangan budidaya sidat dilakukan untuk mengatasi masalah

    yang terjadi.

    Usaha pengembangan budidaya sidat di Indonesia sudah dilakukan mulai

    dari pemeliharaan glass eel hingga pembesaran. Pemeliharaan glass eel sudah

    diupayakan dipelihara pada sistem resirkulasi dengan padat penebaran yang tinggi

    yaitu berkisar 2-2,5 g/liter (Aziz 2014). Sistem resirkulasi merupakan penerapan

    teknologi akuakultur yang terdiri atas penyaringan air secara fisik, kimia, dan

     biologi, penambahan aerasi, penggunaan pompa dalam pengairan, serta komponen

     pengelolaan air lain untuk menghasilkan kualitas air yang mendukung

     pertumbuhan ikan dalam wadah pemeliharaan (Lekang 2007). Sistem resirkulasi

    mampu menjaga fluktuasi oksigen dan pH, serta menurunkan komponen bahan

    organik terlarut yang disebabkan oleh akumulasi sisa pakan dan buangan

    metabolik dari ikan.Meskipun dalam pemeliharaan glass eel menggunakan sistem resirkulasi,

    sistem ini masih menggunakan pergantian air. Pergantian air dilakukan agar

    kualitas air tetap terjaga dengan baik (Widayantara 2009). Pergantian air dalam

    sistem resirkulasi ini dengan mengalirkan air baru dan membuang air lama dalam

    wadah pemeliharaan. Air baru yang masuk wadah pemeliharaan kualitas airnya

    masih baik sehingga akan memperbaiki kualitas air wadah pemeliharaan.Penelitian ini dilakukan menggunakan pergantian air per hari 30% dan 45% dari

    volume air akuarium yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk

    menentukan pergantian air yang dapat memberikan produksi pendederan glass eel

    ikan sidat terbaik melalui kajian kinerja produksi dan analisis usaha.

  • 8/17/2019 C16zfr

    14/31

    2

    Tujuan

    Penelitian ini bertujuan menentukan pergantian air yang terbaik untuk

     pendederan glass eel ikan sidat  Anguilla marmorata  pada sistem resirkulasi

    melalui kajian kinerja produksi dan analisis usaha.

    Manfaat 

    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk digunakan sebagai acuan

     pergantian air dalam aktivitas pemeliharaan glass eel sehingga tercapai kinerja

     produksi yang maksimal.

    Hipotesis 

    Apabila pergantian air menghasilkan kondisi lingkungan budidaya yang

     baik, maka kelangsungan hidup dan pertumbuhan akan tinggi sehinggamenghasilkan kinerja produksi yang maksimal.

    METODE

    Waktu dan Tempat

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-April 2015, di PT Laju Banyu

    Semesta, Jalan Cikampak-Segog Km 8, Kampung Cipicung, Desa Cibening,

    Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Rancangan Percobaan

    Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua perlakuan

    dan masing-masing menggunakan 3 ulangan, yaitu perlakuan pergantian air 30%

     per hari dan pergantian air 45% per hari.

    Prosedur Penelitian

    Persiapan Wadah

    Wadah yang digunakan pada penelitian ini adalah akuarium bersekat dengansistem resirkulasi. Sekat ini berfungsi untuk memisahkan bagian filter dan bagian

    untuk pemeliharaan. Dimensi akuarium yang digunakan adalah 100 cm x 50 cm x

    25 cm, dengan bagian filter berukuran 12 cm x 50 cm x 25 cm dan bagian

     pemeliharaan adalah 88 cm x 50 cm x 25 cm. Volume air yang digunakan untuk

     pemeliharaan sebesar 66 liter atau ketinggian air sebesar 15 cm. Akuarium yang

    digunakan sebanyak 6 akuarium. Persiapan penelitian meliputi pembersihanakuarium dan komponen akuarium sistem resirkulasi, pengisian dengan air bersih,

    serta stabilisasi sistem. Bahan filter yang digunakan terdiri dari kapas filter, busa

    filter, zeolit, dan bioball .

    Sterilisasi akuarium sistem resirkulasi dilakukan dengan menambahkan

    klorin dengan dosis 5 mg/L pada saat akuarium sudah terisi air sebanyak 75 L.

  • 8/17/2019 C16zfr

    15/31

    3

    Setelah itu, sistem resirkulasi dijalankan selama 24 jam. Setelah 24 jam, pompa

    dimatikan dan air dalam akuarium dibuang, serta diisi kembali dengan air baru

    sebanyak 75 L. Garam dengan konsentrasi 3 g/L, daun ketapang sebanyak 10

    lembar, dan probiotik 1 mg/L ditambahkan pada masing-masing akuarium.

    Persiapan ini dilakukan selama 48 jam sebelum ikan ditebar.

    Penebaran BenihBenih sidat yang digunakan dalam penelitian ini memiliki bobot 0,15 ± 0,02

    g/ekor yang berasal dari pengumpul sidat di Manado. Bagian luar kantong plastik

    yang berisi benih dibilas dengan air bersih sebelum diaklimatisasi. Benih

    diaklimatisasi dengan cara mengapungkan kantong plastik berisi benih pada

    akuarium pemeliharaan selama 45 menit. Benih ditebar dengan padat tebar 3,0 g/L

    atau 200 g/akuarium.

    Pemberian Pakan

    Pakan yang diberikan berupa artemia , blood worm  (Chironomus  sp) beku , dan pakan buatan berbentuk remah (crumble). Artemia diberikan dengan dosis

    100 ml per akuarium pada hari ke-1 hingga hari ke-3, blood worm diberikan

     bertahap secara restricted  dengan  feeding rate (FR) 5%, 10%, 15% hingga 40%

    dari biomassa pada hari ke-3 sampai hari ke-20. Pada bloodworm ditambahkan

    multivitamin sebanyak 0,5 ml. Pakan buatan diberikan pada hari ke-21 hingga hari

    ke-63 dengan FR 3%. Pakan diberikan 4 kali dalam sehari, yaitu pada pukul

    06.00, 11.00, 16.00, dan 21.00 WIB.

    Pengelolaan Kualitas Air Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pemakaian sistem resirkulasi

    internal, pembuangan sisa pakan dan kotoran setiap sebelum dan sesudah

     pemberian pakan, serta pergantian air sebanyak 30% (10% pagi, 10% siang, 10%

    malam) per hari dan 45% (15% pagi, 15% siang, 15% malam) per hari sesuai

    dengan perlakuan. Air yang digunakan untuk pergantian air berasal dari air yang

    sudah difilter, diendapkan, dan diaerasi di tandon. Pergantian air dilakukan

    dengan mengalirkan air dari tandon ke masing-masing akuarium dengan debit 4

    L/menit. Pencucian filter fisik dan kimia sistem resirkulasi setiap tujuh hari sekali.

    Daun ketapang ditambahkan sebanyak 10 lembar per akuarium dan diganti setiap

    seminggu sekali. Probiotik ditambahkan setiap seminggu sekali dengan

    konsentrasi 1 mg/l.

    Pengambilan SampelPengambilan sampel ikan dan air dilakukan setiap 21 hari sekali selama 63

    hari masa pemeliharaan. Ikan yang menjadi sampel berjumlah 30 ekor/akuarium.

    Panjang ikan diukur menggunakan penggaris, sedangkan bobot ikan ditimbang

    menggunakan timbangan digital. Parameter kualitas air yang diukur meliputi

    suhu, pH, oksigen terlarut, total ammonium nitrogen (TAN), dan nitrit.

    Pengukuran suhu, pH, dan oksigen terlarut menggunakan alat pengukur kualitas

    air digital. Pengukuran TAN dan nitrit dilakukan di Laboratorium Lingkungan

    Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor.

  • 8/17/2019 C16zfr

    16/31

    4

    Parameter Uji

    Derajat Kelangsungan Hidup

    Derajat kelangsungan hidup (DKH) adalah perbandingan jumlah ikan yang

    hidup sampai akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan.Derajat kelangsungan hidup dihitung menggunakan rumus dari Goddard (1996)

    yaitu:

    DKH = ( N t x N 0-1) x 100

    Keterangan:

    DKH = Derajat kelangsungan hidup (%)

     N0  = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)

     Nt  = Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)

    Laju Pertumbuhan Mutlak

    Laju pertumbuhan mutlak (LPM) ialah perubahan bobot rata-rata individu

    dari awal sampai akhir pemeliharaan. Laju pertumbuhan bobot mutlak dihitungdengan menggunakan rumus dari Goddard (1996):

    LPM = (W t   – W 0) x t -1 

    Keterangan:

    LPM = Laju pertumbuhan mutlak (gram/hari)

    Wt  = Bobot rata-rata pada akhir pemeliharaan (gram)

    W0  = Bobot rata-rata pada awal pemeliharaan (gram)

    t = Waktu pemeliharaan (hari)

    Laju Pertumbuhan Spesifik

    Laju pertumbuhan spesifik (LPS) adalah laju pertumbuhan bobot individu per hari dalam persen yang dihitung dengan menggunakan rumus Huisman

    (1987):

    LPS = [(W t   x W 0-1)1/t  –  1] x 100

    Keterangan :

    LPS = Laju pertumbuhan harian individu (%)

    Wt  = Bobot rata-rata pada akhir pemeliharaan (gram)

    W0  = Bobot rata-rata pada awal pemeliharaan (gram)

    t = Waktu pemeliharaan (hari)

    Koefisien Keragaman BobotVariasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi bobot ikan yang

    dinyatakan dalam koefisien keragaman bobot (KKB), yang dihitung menggunakan

    rumus Steel dan Torrie (1981):

    KKB = (S x Y -1) x 100

    Keterangan:

    KKB = Koefisien keragaman bobot (%)

    S = Standar deviasi

    Y = Bobot rata-rata individu

  • 8/17/2019 C16zfr

    17/31

    5

    Konversi Pakan

    Pada penelitian ini perhitungan rasio konversi pakan (RKP) menggunakan

    rumus dari Goddard (1996):

    RKP = [ F  x{( Bt  + Bd )- B0}-1]

    Keterangan :RKP = Rasio konversi pakan

    F = Jumlah pakan selama pemeliharaan (gram)

    Bt  = Biomassa total ikan pada akhir pemeliharaan (gram)

    Bd  = Biomassa total ikan mati selama pemeliharaan (gram)

    B0  = Biomassa total ikan pada awal pemeliharaan (gram)

    Parameter Kualitas AirPengukuran parameter kualitas air dilakukan dari awal sampai akhir

     pemeliharaan yang meliputi parameter suhu, pH, kandungan oksigen terlarut

    (DO), TAN, dan nitrit tertera dalam Tabel 1.

    Tabel 1 Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian 

    Parameter Satuan Alat ukur

    SuhuoC Termometer digital

    Oksigen terlarut mg/L DO-meter

     pH - pH-meter

    TAN mg/L Spektrofotometer  

     Nitrit mg/L Spektrofotometer  

    Analisis Biaya

    Analisis biaya dilakukan dengan menghitung keuntungan, R/C rasio,  Breakeven poin (BEP), dan  payback periode  (PP) menggunakan rumus dari Kasmir

    (2003). 

    1) Keuntungan ( profit ) dihitung menggunakan rumus:

    Keuntungan = Penerimaan Total –  Biaya Total

    2) R/C rasio menunjukkan besarnya perbandingan antara penerimaan dan biaya

    total yang dikeluarkan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

    R/C = Penerimaan x Biaya Total-1

     

    3)  Break even point  (BEP) penerimaan menunjukkan produksi dinyatakan impas

     jika memperoleh penerimaan sebesar minimal tertentu. BEP penerimaandihitung menggunakan rumus:

    BEP = [(Biaya tetap) x {(1-Biaya variabel x Penerimaan-1)}-1]

    4)  Payback periode  (PP) merupakan parameter yang digunakan untuk

    menentukan lamanya waktu pengembalian modal. PP dapat dihitung

    menggunakan rumus berikut:

    PP = (Biaya Investasi x Keuntungan-1) x tahun

  • 8/17/2019 C16zfr

    18/31

    6

    Analisis Data

    Data hasil pengamatan dihitung untuk mendapatkan parameter kinerja

     produksi, parameter kualitas air, dan analisis usaha. Parameter kinerja produksi

    dianalisis menggunakan independent samples test  pada taraf uji 5%. Analisis inidigunakan untuk menentukan apakah perlakuan menyebabkan perbedaan yang

    nyata terhadap parameter yang diamati. Parameter kualitas air dianalisis secara

    deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan kelayakan media pemeliharaan ikan

    selama dipelihara yang disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Analisis data

    dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil

    Penelitian yang telah dilakukan menghasilkan data parameter kinerja

     produksi berupa derajat kelangsungan hidup (DKH), laju pertumbuhan mutlak

    (LPM), laju pertumbuhan spesifik (LPS), rasio konversi pakan (RKP), dan

    koefisien keragaman bobot (KKB). Data hasil pengukuran dari kinerja produksi

    ikan sidat selama 63 hari tertera pada Tabel 2. Nilai bobot rata-rata akhir,

     biomassa akhir, DKH, LPM, LPS, RKP, dan KKB tidak berbeda nyata antar

     perlakuan (P >0,05).

    Tabel 2 Parameter produksi pendederan glass eel ikan sidat Anguilla marmorata

     pada perlakuan pergantian air yang berbeda selama 63 hari pemeliharaan

    aAngka-angka dalam baris yang sama dan diikuti oleh huruf superscript yang sama tidak berbeda

    nyata pada taraf uji 5%

    Derajat kelangsungan hidup ikan sidat pada perlakuan pergantian air 30%

    dan 45% per hari menunjukkan penurunan dari awal pemeliharaan hingga akhir

     pemeliharaan (Gambar 1), terutama setelah hari ke-21. Bobot rata-rata cenderung

    meningkat terutama setelah hari ke-42 (Gambar 2) dan biomassa rata-rata ikan

    sidat mengalami kenaikan pada hari ke-21 lalu mengalami penurunan pada hari

    ke-42 dan kembali mengalami kenaikan pada akhir pemeliharaan (Gambar 3).

    Parameter Perlakuan pergantian air30% 45 %

    Bobot rata-rata awal (g/ekor) 0,15 ± 0,00 

    0,14 ± 0,01

    Bobot rata-rata akhir (g/ekor) 0,76 ± 0,08a  0,64 ± 0,14

    Biomassa rata-rata awal (g) 200 ± 0,00 200 ± 0,00

    Biomassa rata-rata akhir (g) 203 ± 24,06a  206,33 ± 22,48

    Derajat kelangsungan hidup (%) 24,57 ± 1,03a  25,89 ± 2,54a 

    Laju pertumbuhan mutlak (g/hari) 0,01 ± 0,00a  0,01 ± 0,00

    a

    Laju pertumbuhan spesifik (%) 2,65 ± 0,13a 2,43 ± 0,43a

    Rasio konversi pakan 1,87 ± 0,27a

    1,90 ± 0,33a

    Koefisien keragaman bobot (%) 32,17 ± 1,65a 39,25 ± 2,83a

  • 8/17/2019 C16zfr

    19/31

    7

    Gambar 1 Derajat kelangsungan hidup glass eel ikan sidat pada pergantian air

    30% (♦) dan 45% (■) per hari yang dipelihara selama 63 hari 

    Gambar 2 Bobot rata-rata glass eel ikan sidat pada pergantian air 30% (♦) dan

    45% (■) per hari yang dipelihara selama 63 hari 

    Gambar 3 Biomassa rata-rata glass eel ikan sidat pada  pergantian air 30% (♦)

    dan 45% (■) per hari yang dipelihara selama 63 hari

  • 8/17/2019 C16zfr

    20/31

    8

    Kualitas Air

    Data pengukuran kualitas air pemeliharaan glass eel ikan sidat  A.

    marmorata selama 63 hari terdapat pada Tabel 3. Parameter kualitas air yang

    diukur yaitu parameter suhu, pH, oksigen terlarut, nitrit, dan amonia. Suhu air

    relatif stabil selama pemeliharaan, yaitu berkisar antara 26,6-27,9o

    C. Nilai DOselama pemeliharaan berkisar antara 4,7-5,5 mg/L. Kisaran tersebut masih dalam

    kisaran DO optimum untuk pemeliharaan ikan sidat. Nilai pH selama

     pemeliharaan mengalami fluktuasi, yaitu berkisar antara 6,81-7,69 tetapi nilai

    tersebut masih berada dalam kisaran pH optimum. Nilai nitrit berkisar antara

    0,003-0,158 mg/L, yang mengalami kenaikan pada hari ke-42 lalu menurun

    hingga akhir pemeliharaan. Nilai amonia selama pemeliharaan relatif rendah dan

     berfluktuasi yang berkisar antara 0,0009-0,0048 mg/L.

    Tabel 3 Parameter kualitas air pendederan glass eel ikan sidat  Anguilla

    marmorata  pada perlakuan pergantian air yang berbeda selama 63 hari

     pemeliharaan

    ParameterPerlakuan

    Kisaran optimal30% 45%

    Suhu (oC) 26,7-27,9 26,6-27,8 28-33

    a

    DO (mg/L) 4,8-5,5 4,7-5,5 5-6  

     pH 6,95-7,64 6,81-7,69 6-8c

    Amonia (mg/L)

  • 8/17/2019 C16zfr

    21/31

    9

    Pada Tabel 4 tertera data analisis usaha pendederan glass eel ikan sidat ( A.

    marmorata) dengan pergantian air 30% dan 45% per hari. Berdasarkan Tabel 4,

    keuntungan tertinggi dalam satu tahun pemeliharaan terdapat pada  perlakuan

     pergantian air 30% per hari yaitu Rp. 9.886.676 dengan R/C rasio sebesar 1,22.

    Tabel 4 Analisis usaha pendederan glass eel ikan sidat  Anguilla marmorata pada

     pergantian air yang berbeda selama 63 hari pemeliharaan

    ParameterPerlakuan

    30% 45%

    Biaya Investasi (Rp) 18.231.000 18.231.000

    Biaya Tetap (Rp) 25.523.459 25.527.957

    Biaya Variabel (Rp) 20.130.665 21.991.570

    Biaya Total (Rp) 45.654.124 47.519.527

    Pendapatan (Rp)

    Keuntungan (Rp)

    55.540.800

    9.886.676

    56.361.600

    8.842.073

    R/C rasio 1,22 1,19PP (tahun) 1,84 2,06

    BEP harga (Rp) 40.033.547 41.861.951

    Pembahasan

    Derajat kelangsungan hidup adalah persentase perbandingan jumlah ikan

    yang hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal

     pemeliharaan. Derajat kelangsungan hidup ikan dengan perlakuan pergantian air

    30% dan 45% per hari berturut-turut 24,56% dan 25,89% (Tabel 2). Hasil ini lebih

    rendah dari derajat kelangsungan hidup glass eel yang dipelihara dengan

    kepadatan 2 g/L yaitu sebesar 51,08% (Aziz 2014). Rendahnya derajat

    kelangsungan hidup glass eel ikan sidat ini disebabkan oleh serangan penyakit

     pada pemeliharaan hari ke-36 sampai hari ke-42. Berdasarkan pengamatan secara

    visual, penyakit yang menyerang ikan yang dipelihara diduga white spot (bintik

     putih). Ciri-ciri penyakit yang menyerang ikan yang dipelihara ialah adanya bintik

     putih pada tubuh ikan. White spot merupakan penyakit yang disebabkan oleh

     parasit  Ichthyophthirius multifilis atau sering disebut “ich”. Penyakit bintik putih

    dapat menyebabkan mortalitas hingga 100%. Kasus penyakit ini sering terjadi

     pada budidaya sistem tertutup seperti di akuarium (Maki 2002). Parasit  I.

    multifilis  memiliki ciri bentuknya bundar, memiliki makronukleus seperti tapalkuda, memiliki silia untuk bergerak, dan melakukan penetrasi ke lapisan

    epidermis ikan. Suhu optimum parasit ich untuk melakukan invasi ke tubuh ikan

    ialah pada suhu 24-260C (Syawal 2012). Suhu terendah dari penelitian ini ialah

    26,60C, diduga pada suhu ini parasit  I. multifilis masih mampu untuk melakukan

    invasi ke tubuh ikan. Parasit ini menyerang epitel insang dan kulit sehingga

    menimbulkan kerusakan dan akibatnya keseimbangan osmotik ikan terganggu

    (Witeska et al. 2010). Keseimbangan osmotik yang terganggu dapat menyebabkan

    ikan sakit bahkan sampai mati. Patogenitas  I. multifilis  akan meningkat apabila

    ikan dalam kondisi stres akibat salah satunya kepadatan yang terlalu tinggi (Woo

    et al.  2006). Kepadatan yang digunakan dalam penelitian ini diduga dapat

    menyebabkan ikan stres dan meningkatkan patogenitas parasit I. multifilis. 

  • 8/17/2019 C16zfr

    22/31

    10

    Laju pertumbuhan mutlak untuk perlakuan pergantian air 30% dan 45% per

    hari sama yaitu sebesar 0,01 g/hari (Tabel 2). Laju pertumbuhan spesifik

     perlakuan pergantian air 30% sebesar 2,65% dan pada perlakuan pergantian air

    45% sebesar 2,43%. Penelitian glass eel dengan perlakuan padat tebar 2,5 g/L

    menghasilkan laju pertumbuhan mutlak sebesar 0,0012 g/hari dan laju pertumbuhan spesifik sebesar 0,87 % (Aziz 2014). Laju pertumbuhan mutlak dan

    laju pertumbuhan spesifik penelitian ini lebih baik dibandingkan penelitian

    tersebut. Dengan demikian, sistem resirkulasi dengan pergantian air mampu

    menjaga kualitas air tetap optimum sehingga ikan mengalami pertumbuhan pada

    setiap perlakuan. Sistem resirkulasi mampu mempertahankan kualitas air pada

    tingkat yang dapat ditoleransi ikan untuk pertumbuhan (Zhang et al.  2011).

    Disamping itu, diduga pemberian pakan dengan  feeding rate  yang sama

    menghasilkan laju pertumbuhan bobot yang tidak berbeda nyata. Pada umumnya,

    kurva pertumbuhan bobot berpola sama dengan pertumbuhan biomassa. Namun,

     pada penelitian ini pola pertumbuhan bobot berbeda dengan pertumbuhan

     biomassa. Pola pertumbuhan bobot cenderung naik sementara pola pertumbuhan biomassa cenderung stabil. Pola pertumbuhan biomassa cenderung stabil

    disebabkan derajat kelangsungan hidup yang rendah dan bobot ikan yang kurang

    seragam. Pertumbuhan bobot cenderung naik diduga disebabkan kualitas air

    media yang optimum untuk pertumbuhan. Selain itu, adanya kelebihan input

    energi dan protein dari pakan dapat menyebabkan naiknya pertumbuhan (Effendie

    2002).

     Nilai rasio konversi pakan adalah jumlah kilogram pakan yang dibutuhkan

    untuk membentuk satu kilogram biomassa. Menurut Effendi (2004), ada beberapa

    faktor yang mempengaruhi nilai rasio konversi pakan, yaitu spesies (kebiasaan

    makan, ukuran atau stadia), kualitas air (terutama oksigen, suhu, pH, dan amonia),

    dan pakan (kualitas dan kuantitas). Nilai rasio konversi pakan antar perlakuan

     pada penelitian ini, yaitu 1,87 dan 1,90 tidak berbeda nyata (P>0,05). Padat

     penebaran dan pergantian air memberikan pengaruh yang mendasar terhadap

     pertumbuhan dan konversi pakan (Wedemeyer 1996). Semakin rendah nilai

    konversi pakan semakin baik karena jumlah pakan yang dihabiskan untuk

    menghasilkan bobot semakin sedikit.

     Nilai koefisien keragaman bobot penelitian ini tidak berbeda nyata

    (P>0,05). Nilai koefisien keragaman sangat penting diperhatikan dalam usaha

     budidaya.  Keragaman ukuran ikan dapat mempengaruhi persaingan dalam

    memperoleh makanan dan menimbulkan kanibalisme. Apabila terjadi keragaman

    yang tinggi maka ikan yang berukuran lebih besar akan lebih mudah memperoleh pakan sedangkan ikan yang berukuran lebih kecil akan kalah bersaing dalam

    mendapatkan pakan. Selain itu, ikan yang ukuran lebih besar berpeluang besar

    memakan ikan yang berukuran lebih kecil.

    Suhu media pemeliharaan glass eel ikan sidat selama penelitian berkisar

    antara 26,6-27,9oC (Tabel 3). Suhu tersebut masih dalam kisaran toleransi

    (Mingzhong et al . 2013). Suhu merupakan salah satu faktor fisika perairan yang

     bereperan penting terhadap pertumbuhan ikan. Perubahan suhu dapat

    mempengaruhi laju metabolisme dan nafsu makan ikan. Nilai pH selama

     penelitian berkisar antara 6,81-7,69 (Tabel 3). Menurut Ritonga (2014) nilai pH

    optimum untuk pemeliharaan sidat yaitu 6-8, sehingga pH selama penelitian

    masih dalam kisaran optimum untuk pertumbuhan ikan sidat. Nilai pH suatu

  • 8/17/2019 C16zfr

    23/31

    11

     perairan mencirikan keseimbangan asam dan basa dalam air (Boyd 1982).

    Kandungan oksigen terlarut selama pemeliharaan ikan sidat berkisar antara 4,7-

    5,5 mg/L (Tabel 3). Kandungan oksigen terlarut ini masih dalam kisaran optimum

    untuk pertumbuhan ikan sesuai pernyataan Affandi dan Suhenda (2003) yaitu

     berkisar antara 5-6 mg/L. Kandungan oksigen terlarut membantu oksidasi bahan buangan dan pembakaran makanan untuk menghasilkan energi bagi kehidupan

    dan pertumbuhan ikan sidat. Amonia yang terakumulasi dalam media

     pemeliharaan ikan bersifat racun bagi ikan karena dapat merusak jaringan insang

    ikan. Konsentrasi amonia yang sangat tinggi dalam perairan dapat mengakibatkan

     penurunan ekskresi amonia oleh ikan, sehingga amonia terakumulasi di dalam

    darah dan insang. Akumulasi amonia dalam darah dapat menyebabkan

    kemampuan darah dalam mentransportasikan oksigen terganggu (Boyd 1982).

    Kandungan amonia (NH3) selama pemeliharaan ikan sidat kurang dari 0,01mg/L

    (Tabel 3). Konsentrasi ini masih dalam kisaran optimum untuk pemeliharaan ikan

    sidat yaitu

  • 8/17/2019 C16zfr

    24/31

    12

    DAFTAR PUSTAKA

    Affandi R, Suhenda N. 2003. Teknik Budidaya Ikan Sidat ( Anguilla bicolor ).

     prosiding sumberdaya perikanan sidat tropik. UPT Baruna Jaya, BPPT-DKP, Jakarta. Hlm. 47-54.

    Affandi R. 2005. Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Sidat ( Anguilla spp.) di

    Indonesia. Jurnal Iktiologi Indonesia, 5:77-81.

    Aoyama J. 2009.  Life History and Evolution of Migration in Catadromous  Eels 

    (Genus Anguilla). Aqua-BioSci. Monogr. (ABSM), Vol. 2, No. 1, pp. 1-42

    (2009).

    Aziz A. 2014. Kinerja Produksi Glass Eel Ikan Sidat  Anguilla bicolor bicolor  

    dengan Padat Tebar 1,5 g/L, 2,0 g/L, dan 2,5 g/L pada Sistem Resirkulasi

    [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

    Boyd CE. 1982. Water Quality Management in Pond Fish Culture. International

    Center for Aquaculture Experiment Station. Res. Dev. Series No. 22. 30p.

    Effendi I. 2004. Pengantar Akuakultur . Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

    Effendie MI. 2002.  Biologi Perikanan. Yogyakarta (ID) : Yayasan Pustaka

     Nusatama.

    Goddard S. 1996.  Feed Management in Intensive Aquaculture. Chapman and

     Hall. New York. 194 hal.

    Huisman EA. 1987. Principles of Fish Production. Netherland (HL). Wageningen

    Agricultural University Press.

    Kasmir J. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta (ID): Prenada Media.

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 2014. Statistik Perikanan Budidaya

    Kolam [Internet]. [diunduh 5 September 2015]. Tersedia padahttp://statistik.kkp.go.id/index.php/cari/?entitas%20parent1=2&entitas%20p

    arent=12&entitas%20id=61&keyword=mas&view%20data=1&tahun%20st

    art=2007&tahun%20to=2013&tahun2013&filter.

    Knosche R. 1994.  An Effective Biofilter Type for Eel Culture in Resirculation

    System. Aquaculture Engineering. Elsevier Applied Science. Vol 13.

    Lekang OI. 2007. Aquaculture Engineering . Blackwell Publishing Ltd: 133.

    Maki JL. 2002.  Ichthyophthirius multifilis Infection and Elements of Mucosal

     Immunity in the Channel Catfish, Ictalurus punctatus. A Dissertation

    Submited to the Graduate Faculty of The University of Georgia in Partial

    Fulfillment of the Requirements for the Degree. Electronic Version

    Approved. 136 halaman.Mingzhong L, Ruizhang G, Zhongqin L, Heng J. 2013.  The Effect of Water

    Temperature on the Survival, Feeding, and Growth of the Juveniles of

     Anguilla marmorata and A. bicolor pacifica. Aquaculture 400-401 (2013)

    61-64.

    Ritonga T. 2014. Respon Benih Ikan Sidat ( Anguilla bicolor bicolor ) terhadap

    Derajat Keasaman (pH). [skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya

    Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Bogor (ID): Institut

    Pertanian Bogor.

    Shiraishi H, Crook V. 2015.  Eel Market Dynamics: An analysis of Anguilla

     Production, Trade and Consumption in East Asia. TRAFFIC, Tokyo,

    Jepang.

  • 8/17/2019 C16zfr

    25/31

    13

    Steel GD, Torrie JH. 1981.  Prinsip-prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta (ID):

    PT. Gramedia Putaka Utama. Terjemahan dari:  Principle and Procedure

    Statistic.

    Suitha IM. 2008. Teknik Pendederan Elver atau Glass eel Ikan Sidat. Makalah

    yang disampaikan dalam Seminar Indonesian Aquaculture 2008 padaTanggal 17-20 November di Inna Grand Hotel, Yogyakarta. Departemen

    Kelautan dan Perikanan, Indonesia.

    Syawal H. 2012. Efektifitas Pemberian Vaksin Ichthyophthirius multifilis terhadap

    Ikan Mas (Cyprinus carpio L) pada Suhu Media Pemeliharaan yang

    Berbeda. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Tesch F W. 2003. The Eel. Oxford: Blackwell Science Ltd.

    Wahyudi H. Respon Benih Ikan Sidat  Anguilla bicolor bicolor  terhadap Amonia

    (NH3) Media Pemeliharaan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Wedemeyer A. 1996. Physiologi of Fish in Intensive Culture System. International

    Thompson Publishing. New York, 227 pp.

    Widiyantara GB. 2009. Kinerja Produksi Pendederan Lele Sangkuriang (Clariassp) Melalui Penerapan Teknologi Pergantian Air 50%, 100%, dan 150% Per

    Hari. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Witeska M, Kondera E, Lugowska K. 2010. The Effects of Ichthyopthiriasis on

     some Haemotological Parameter in Common Carp. Turkey Journal

    Veterinary Animal Science 34 (3): 267-271.

    Woo TK, Bruno DW, Lim LHS. 2006.  Disease and Disorders of Finfish in Cage

    Culture. CABI Publishing. Halaman 193-230.

    Zhang SY, Li G, Wu HB, Liu XG, Yao YH, Tao L, Liu H. 2011.  An Integrated

     Resirculating Aquaculture System (RAS) for Land-Based Fish Farming: The

     Effect on Water Quality and Fish Production.  Aquacultural Engineering .

    45:93-102.

  • 8/17/2019 C16zfr

    26/31

    14

    Lampiran 1 Skema akuarium sistem resirkulasi pemeliharaan glass eel ikan sidat

     Anguilla marmorata dengan pergantian air 30% dan 45% per hari

    : arah perputaran air

    1

    Keterangan

    1.  Kran Ganti Air

    2.  Saluran Aerasi

    3.  Saluran Pembuangan Air

    3

    2

    Keterangan:

    1. 

     Airlift

    2.  Shelter

    3. 

     Dop Filter

    4.   Filter

    3 1 

    2 4

  • 8/17/2019 C16zfr

    27/31

    15

    Lampiran 2 Analisis statistik kinerja produksi penelitian ikan sidat  Anguilla

    marmorata dengan pergantian air 30% dan 45% per hari yang

    dipelihara dalam sistem resirkulasi selama 63 hari

     Independent Samples Test

    Parameter Nilai P

    homogenitas

    Uji-t

     Nilai t db P*

    Bobot rata-rata akhir (g)  0,19  1,33  4,00 0,25

    Biomassa rata-rata akhir (g)  0,98 -0,18 4,00  0,87

    Derajat Kelangsungan hidup (%) 0,19 -0,84 4,00 0,45

    Laju pertumbuhan mutlak (g/hari) 0,12 1,15 4,00 0,32

    Laju pertumbuhan spesifik (%) 0,19 -0,84 4,00 0,45

    Rasio konversi pakan 0,92 -0,09 4,00 0,93

    Koefisien keragaman bobot (%) 0,07 -0.54 4,00 0,61

    *P>0,05, berarti perlakuan pergantian air tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja produksi ikansidat.

    Lampiran 3 Hasil pengukuran kualitas air penelitian ikan sidat  Anguilla

    marmorata  dengan pergantian air 30% dan 45% per hari yang

    dipelihara dalam sistem resirkulasi selama 63 hari

    a.  DO

    PerlakuanDO (mg/L) pada hari ke-

    0 21 42 63

    30% 5,2 4,9 5,2 5,5

    30% 5,4 4,8 5,2 5,3

    30% 5,5 4,7 5,3 5,2

    45% 5,1 4,8 5,2 5,4

    45% 5,5 4,8 5,2 5,2

    45% 5,3 5,1 5,3 5,3

     b. 

    Suhu

    PerlakuanSuhu (oC) pada hari ke-

    0 21 42 63

    30% 27,2 27,8 27 27,930% 27,3 27,5 26,7 27,7

    30% 26,9 27,4 26,8 27,5

    45% 26,9 27,6 26,6 27,8

    45% 27 27,4 27,2 27,6

    45% 27 26,9 26,8 27,5

  • 8/17/2019 C16zfr

    28/31

    16

    c.  pH

    Perlakuan pH pada hari ke-

    0 21 42 63

    30% 7,63 6,95 7,55 7,38

    30% 7,64 6,98 7,58 7,23

    30% 7,61 6,97 7,56 7,05

    45% 7,63 6,81 7,51 7,02

    45% 7,69 6,93 7,58 7,2

    45% 7,54 6,96 7,53 7,35

    d.  Nitrit

    Perlakuan Nitrit (mg/L) pada hari ke-

    0 21 42 63

    30% 0,026706 0,116716 0,141444 0,01186930% 0,035608 0,106825 0,135509 0,002967

    30% 0,049456 0,094955 0,179031 0,040554

    45% 0,011869 0,162216 0,127596 0,114738

    45% 0,017804 0,132542 0,09001 0,034619

    45% 0,025717 0,075173 0,255193 0,005935

    e.  Amonia

    PerlakuanAmonia (mg/L) pada hari ke-

    0 21 42 63

    30% 0,0029 0,0011 0,0006 0,001830% 0,0033 0,0010 0,0024 0,0013

    30% 0,0022 0,0005 0,0029 0,0007

    45% 0,0016 0,0000 0,0045 0,0011

    45% 0,0103 0,0028 0,0018 0,0017

    45% 0,0026 0,0021 0,0052 0,0009

  • 8/17/2019 C16zfr

    29/31

    17

    Lampiran 4 Analisis ekonomi pemeliharaan glass eel ikan sidat  Anguilla

    marmorata dengan sistem resirkulasi

    Biaya Investasi

    Fasilitas Spesifikasi Jumlah (unit) Harga

    Umur

    Teknis

    (Tahun)

    Harga Total (Rp)

    30% 45% (Rp) 30% 45%

    Akuarium Unit 12 12 450000 5 5400000 5400000

    Rak

    Akuarium Set1 1 350000 5 350000 350000

    Filter Unit 12 12 90000 3 1080000 1080000Tandon 5000

    L Unit1 1 1500000 5 1500000 1500000

    Pompa

    Sumur 250 watt1 1 1500000 10 1500000 1500000

    Pompa Air 100 watt 3 3 480000 10 1440000 1440000

    Genset 1000 watt 1 1 1250000 10 1250000 1250000

    Selang m 3 3 24000 2 72000 72000

    Instalasiaerasi Unit

    1 1 100000 5 100000 100000

    Ember 25 L 1 1 45000 2 45000 45000

    TabungOksigen 1000 L

    1 1 2000000 20 2000000 2000000

    High Blower 120 watt 1 1 750000 10 750000 750000

    Seser besar Unit 2 2 12000 2 24000 24000

    Pipa paralon m 20 20 10000 10 200000 200000Timbangan

    digital Unit1 1 1000000 4 1000000 1000000

    strefoam buah 4 4 65000 2 260000 260000

    seser kecil buah 12 12 5000 3 60000 60000instalasi

    listrik unit1 1 600000 3 600000 600000

     pompa buah 12 12 50000 3 600000 600000

    Total 18.231.000 18.231.000

    Biaya tetap

    Uraian SatuanJumlah Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)

    30% 45% 30% 45% 30% 45%

    Tenaga Kerja bulan 12 12 1500000 1500000 18000000 18000000Biaya listrik 60 hari 6 6 403909,8 404659,5 2423458,8 2427957SewaBangunan tahun

    1 1 5000000 5000000 5000000 5000000

    PBB tahun 1 1 100000 100000 100000 100000

    Total 25.523.459 25.527.957

  • 8/17/2019 C16zfr

    30/31

    18

    Biaya variabel

    UraianSatuan

    Jumlah Harga satuan (Rp) Total harga (Rp)

    30% 45% 30% 45% 30% 45%

    Benih g 2400 2400 1200 1200 11520000 11520000

    artemia g 45 45 600 600 108000 108000

    Pakan pelet g 2368 2364 270 270 2557440 2553120

     Blood

    wormg 12596 12688 25 25 1259600 1268800

    Klorin L 2 2 15000 15000 30000 30000

    Garam kg 10 10 90000 90000 900000 900000

    Alkohol L 5 5 12000 12000 60000 60000

    kebutuhanair

    L 8212,5 12337 450 450 3695625 5551650

    Total 20130665 21991570

    Analisis usaha

    30% 45%

    Biomassa ikan akhir (g) 2.436,00 2.472,00

    Harga Jual/gram 950 950

    Total Penerimaan (Rp) 55.540.800 56.361.600

    Biaya Investasi (Rp) 18.231.000 18.231.000

    Biaya Tetap (Rp) 25.523.459 25.527.957

    Biaya Variabel (Rp) 20.130.665 21.991.570

    Biaya Total (Rp) 45.654.124 47.519.527

    Keuntungan (Rp) 9.886.676 8.842.073

    R/C rasio 1,22 1,19

    PP (Tahun) 1,84 2,06

    BEP harga (Rp) 40.033.547 41.861.951

  • 8/17/2019 C16zfr

    31/31

    19

    RIWAYAT HIDUP 

    Penulis dilahirkan di Metro tanggal 14 Juni 1993. Penulis merupakan anak

    ketiga dari lima bersaudara. Pendidikan formal yang pernah dilalui penulis adalahSDN 10 Metro Pusat (1999-2004), SMPN 1 Metro (2004-2008), dan SMAN 1

    Metro (2008-2011). Penulis diterima menjadi mahasiswa Program Studi

    Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Departemen Budidaya Perairan,

    Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur

    Ujian Tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011.

    Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif menjadi pengurus Dewan

    Mushola Asrama Tingkat Persiapan Bersama IPB (2011-2012), Pengurus

    Lembaga dakwah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (2012-2013), Kepala

    Sekolah Bimbingan Remaja dan Anak-anak (Birena) Al-Hurriyyah IPB (2013-

    2014), asisten praktikum mata kuliah Fisiologi dan Reproduksi Organisme

    Akuatik (2014) dan asisten praktikum Pendidikan Agama Islam TPB IPB (2013-2014).

    Penulis merupakan salah satu penerima beasiswa Alumni IPB angkatan 13

    (2011), beasiswa Bank Mandiri Edukasi (2011-2013), beasiswa Cendekia

    Lembaga Amil Zakat IPB (2014), dan beasiswa Bidik Misi (2014-2015). Penulis

     pernah melakukan magang di Balai Budidaya Laut, Lampung, tahun 2013 dan

    melaksanakan Praktik Lapangan Akuakultur pada tahun 2014 di CV. Mitra Bina

    Usaha, Kp. Cipicung, Ds. Cibening, Kec. Pamijahan, Bogor dengan judul

    “Pendederan Ikan sidat Anguill a bicolor bicolor di CV Mitra Bina Usaha,

    Cikampak, Bogor”. 

    Tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana diselesaikan oleh penulis

    dengan menyusun skripsi yang berjudul “ Kinerja Produksi Pendederan Glass

    Eel Ikan Sidat Anguilla marmorata pada Sistem Resirkulasi dengan

    Pergantian Air 30% dan 45% Per Hari”.