calista roy.doc
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap profesi
yang kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan dalam hal
finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk menunjukkan pada
dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa keperawatan juga bisa sejajar dengan
profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa berat bila perawat-perawat Indonesia tidak
menyadari bahwa eksistensi keperawatan hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras
perawat itu sendiri untuk menunjukkan profesionalismenya dalam memberikan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan baik kepada indiidu, keluarga
maupun masyarakat.
!alah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan
mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kondisi
masyarakat Indonesia. "odel keperawatan #oy, dikenal dengan model adaptasi
dimana #oy memandang setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat
beradaptasi terhadap stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan
kemampuan adaptasi ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia
$plikasi proses keperawatan menurut konsep teori #oy di #umah !akit telah
banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami
bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. %ahkan perawat melaksanakan
asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada
klien adalah penerapan konsep teori #oy.
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji
tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori !ister &allista #oy di
lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori #oy dapat
diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan atau asuhan keperawatan.
2.2 Rumusan Masalah
'. %agaimanakah #iwayat dari &alista #oy(
). %agaimanakah !umber Teori dari &alista #oy(
*. %agaimanakah Konsep +asar dan "odel Keperawatan &allista #oy(
. %agaimana "odel Konseptual &allista #oy(
'
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
2/16
. $pa sajakah Teori enegasan dari &alista #oy(
/. %agaimanakah 0lemen roses Keperawatan &alista #oy(
1. $pa sajakah Kelebihan dan Kelemahan Teori &allista #oy(
2.3 Tujuan
'. "engetahui #iwayat dari &alista #oy(
). "engetahui !umber Teori dari &alista #oy(
*. "emahami Konsep +asar dan "odel Keperawatan &allista #oy(
. "engerti tentang "odel Konseptual &allista #oy(
. "engetahui Teori enegasan dari &alista #oy(
/. "engerti tentang 0lemen roses Keperawatan &alista #oy(
1. "engetahui Kelebihan dan Kelemahan Teori &allista #oy(
)
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
3/16
BAB II
PEMBAHAAN
3.1 R!"a#at $al!sta R%#
!uster &alista #oy adalah seorang suster dari !aint 2oseph of &arondelet. #oy
dilahirkan pada tanggal ' oktober '3*3 di 4os $ngeles &alifornia. #oy menerima
%achelor of $rt 5ursing pada tahun '3/* dari "ount !aint "arys &ollege dan
"agister !aint in ediatric 5ursing pada tahun '3// di 6niersity of &alifornia 4os
$ngeles.
#oy memulai pekerjaan dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun '3/
ketika dia lulus dari 6niersity of &alifornia 4os $ngeles. +alam !ebuah seminar
dengan +orrothy 0. 2ohnson, #oy tertantang untuk mengembangkan sebuah model
konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi #oy dalam kerangka konsepnya
yang sesuai dengan keperawatan. +imulai dengan pendekatan teori sistem, #oy
menambahkan kerja adaptasi dari 7elsen 8'3/9 seorang ahli fisiologis-psikologis.
6ntuk memulai membangun pengertian konsepnya. 7elsen mengartikan respon
adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi
yang di butuhkan indiidu. +erajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus
yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli.
#oy mengkombinasikan teori adaptasi 7elson dengan definisi dan pandangan
terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. !elain konsep-konsep tersebut, #oy
juga mengadaptasi nilai ; 7umanisme< dalam model konseptualnya berasal dari
konsep $.7. "aslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia. "enurut #oy
humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan, terhadap kemampuan koping
manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.
!ebagai model yang berkembang, #oy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain di
area adaptasi seperti +ohrenwend 8'3/'9, 4a=arus 8'3//9, "echanic 8 '31>9 dan !elye
8'31?9. !etelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi sebagai suatu
kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun
'31>, model adaptasi keperawatan diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana
muda keperawatan di "ount !aint "ary@s &ollege. !ejak saat itu lebih dari '>> staf
pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi, menyaring, dan
memperluas model. enggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk
klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model.
*
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
4/16
!ebuah studi penelitian pada tahun '31' dan surey penelitian pada tahun '31/-
'311 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. erkembangan
model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang #oy dan
profesionalismenya. !ecara filosofi #oy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,
dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu perkembangan
kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan
filosofi #oy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.
3.2 um&er Te%r!
+imulai dengan pendekatan teori sistem #oy menambahkan kerja adaptasi dari
7arry 7elson 8 '3/ 9 seorang ahli fisiologis-psikologis. 6ntuk memulai membangun
pengertian konsepnya 7arry 7elson mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari
datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang dibutuhkan indiidu.
+erajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu :
'. Aocal stimuli : stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang, efeknya
segera, misalnya infeksi
). Konsektual stimuli : semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal
maupun eksernal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobserasi, diukur
dan secara subyektif dilaporkan. #angsangan ini muncul secara bersamaan
dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus fokal seperti
anemia, isolasi sosial.
*. #esidual stimuli : ciri-ciri tambahan yang ada dan relean dengan situasi yang
ada tetapi sukar untuk diobserasi meliputi kepercayaan, sikap, sifat indiidu
berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses belajar
untuk toleransi. "isalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi
tetapi ada yang tidak.
Teori 7elson dikembangkan dari penyesuaian tingkat =ona yang mana
menentukan stimulus akan mendatangkan respon hal yang positif maupun negatif.
!esuai dengan teori 7elson, adaptasi adalah proses yang berdampak positif terhadap
perubahan lingkungan.
#oy mengkombinasikan teori adaptasi 7elson dengan definisi dan pandangan
terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. +engan teori adaptif 7elson #oy
mengembangkan dan memperluas model dengan konsep dan teori dari
+ohrenwed,#.!. 4atarus, 5."ala=nik, +."echanic dan 7.!elye. #oy memberi kredit
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
5/16
spesial ke +rieer penulis, !ubdiisi garis besar dari kejujuran sendiri dan "artine=
serta !arto, identitas keduanya umum dan stimuli sangat mempengaruhi mode. Teman
sekerja lain konsepnya juga rumit yaitu ".oush dan 2.Ban 4andingham dalam
keadaan saling bergantung dan %. #anda untuk fungsi aturan mode.
!etelah mengembangkan teorinya #oy mengembangkan model sebagai suatu
kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. !ejak itu
lebih dari '>> staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk
mengklasifikasi, menyaring dan memperluas model. enggunaan model praktek juga
memegang peranan penting untuk penyaringan model.
erkembangan model keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang #oy dan
profesionalismenya. #oy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan dan nilai
kemanusiaan. engalaman klinisnya membantu perkembangan kepercayaan dari tubuh
manusia dan spiritnya.
3.3 '%nse( Dasar )an M%)el 'e(era"atan $all!sta R%#
!ebelum mengenal konsep dasar keperawatan &allista #oy akan lebih baik jika
mengetahui filosofi, falsafah keperawatan. Ailsafah keperawatan mengkaji penyebab
dan hukum-hukum yang mendasari realitas serta keingintahuan tentang gambaran
sesuatu yang lebih berdasarkan pada alasan logis dan metode empiris.
&ontoh dari falsafah keperawatan menurut #oy 8 "c Cuiston, '33 9 : #oy
memiliki delapan falsafah yang kemudian dibagi menjadi dua yaitu empat berdasarkan
falsafah humanisme dan empat yang lainnya berdasarkan falsafah eritiity.
Aalsafah humanisme D kemanusiaan berarti bahwa manusia itu memiliki rasa ingin
tahu dan menghargai, jadi seorang indiidu akan memiliki rasa saling berbagi dengan
sesama dalam kemampuannya memecahkan suatu persoalan atau untuk mencari
solusi, bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, memiliki holism intrinsik dan
selalu berjuang untuk mempertahankan integritas agar senantiasa bisa berhubungan
dengan orang lain.
Aalsafah eritiity yaitu kebenaran , yang dimaksud adalah bahwa ada hal yang
bersifat absolut. 0mpat falsafah tersebut adalah :
a9 Tujuan eksistensi manusia
b9 Eabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
c9 $ktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan umum.
d9 5ilai dan arti kehidupan.
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
6/16
#oy kemudian mengemukakan mengenai konsep mayor, berikut beberapa definisi
dari konsep mayor &allista #oy,
a. !istem adalah kesatuan dari beberapa komponen atau elemen yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan yang meliputi adanya input,
control, proses, output dan umpan balik.
b. +erajat adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal,
konsektual dan residual.
c. roblem adaptasi adalah kejadian atau situasi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan.
d. !timulus fokal adalah stimulus yang mengharuskan manusia berespon adaptif.
e. !timulus konsektual adalah seluruh stimulus yang memberikan kontribusi
perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh stimulus fokal.
f. !timulus residual adalah seluruh faktor yang memberikan kontribusi terhadap
perubaha tingkah laku tetapi belum dapat di alidasi.
g. #egulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik
melalui neural, cemikal dan proses endokrin.
h. Kognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui
proses yang komplek dari persepsi informasi, mengambil keputusan dan belajar.
i. "odel efektor adaptif adalah kognator yaitu fisiological, fungsi peran,
interdependensi dan konsep diri.
j. #espon adaptif adalah respon yang meningkatkan integritas manusia dalam
mencapai tujuan manusia untuk mempertahankan kehidupan.
k. Aisiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana
proses adaptasi dilakukan.
l. Konsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan.
m. enampilan peran adalah penampilan fungsi peran dalam hubungannya di
dalam hubungannya di lingkungan sosial.
n. Interdependensi adalah hubungan indiidu dengan orang lain sebagai support
sistem.
3.* M%)el '%nse(tual $all!sta R%#
"odel konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema
yang menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan indiidu,
kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. #oy
/
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
7/16
dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat elemen esensial yaitu keperawatan,
manusia, kesehatan dan lingkungan.
%erikut akan kami jelaskan definisi dari keempat elemen esensial menurut #oy :
'. Keperawatan
"enurut #oy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek.
Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobserasi, mengklasifikasikan, dan
menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan
menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-
orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi indiidu untuk meningkatkan
kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus
perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. +alam model tersebut
keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan
adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan
adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal
berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. $daptasi membebaskan
energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan indiidu untuk
merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan
penyembuhan dan kesehatan.
). "anusia
"enurut #oy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang
adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki
input, control, output dan proses umpan balik. 4ebih khusus manusia didefinisikan
sebagai sistem adaptif dengan aktiitas kognator dan regulator untuk
mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep
diri, fungsi peran dan interdependensi. !ebagai sistem yang adaptif mausia
digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan
yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk
beberapa tujuan.
*. Kesehatan
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara
utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. +alam model keperawatan konsep sehat
dihubungkan dengan konsep adaptasi. $daptasi adalah komponen pusat dalam
model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem
1
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
8/16
yang adaptif. roses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan
lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan
perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalah
mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif.
. 4ingkungan
4ingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di
luar manusia. 4ingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem
yang adaptif.
3.+ Te%r! Penegasan
+alam teorinya sister &allista #oy memiliki dua model mekanisme yaitu:
'. Aungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan regulator
). 0fektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi
peran dan Interpendensi. #egulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya
terhadap empat efektor cara adaptasi yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi
peran, dan interdependensi. %erikut penjelasan dari empat efektor yang telah
disebutkan.
'9 "ode Aungsi Aisiologi
Aungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. #oy
mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi
untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode
fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari kebutuhan dan fungsi
fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari bagian yaitu :
'. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu
entilasi, pertukaran gas dan transpor gas 8Bairo,'3? dalam #oy '33'9.
). 5utrisi : "ulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk
mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti
jaringan yang injuri. 8!eronsky, '3? dalam #oy '33'9.
*. 0liminasi : Faitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan
ginjal. 8 !eronsky, '3? dalam #oy '33'9.
. $ktiitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktiitas fisik dan
istirahat yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam
memperbaiki dan memulihkan semua komponen-komponen tubuh.
8&ho,'3? dalam #oy, '33'9.
?
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
9/16
. roteksiD perlindungan : !ebagai dasar defens tubuh termasuk proses
imunitas dan struktur integumen 8 kulit, rambut dan kuku9 dimana hal ini
penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu.
8!ato, '3? dalam #oy '33'9.
/. The sense D perasaan : englihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau
memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan . !ensasi nyeri
penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan.8 +riscoll, '3?,
dalam #oy, '33'9.
1. &airan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya
termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi
sistemik. !ebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. 8arly, '3?, dalam #oy
'33'9.
?. Aungsi syaraf D neurologis : 7ubungan-hubungan neurologis merupakan
bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. "ereka
mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan
tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur
aktiitas organ-organ tubuh 8#obertson, '3? dalam #oy, '33'9.
3. Aungsi endokrin : $ksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai
dengan fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi
tubuh. $ktiitas endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam
respon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme 8 7oward
G Balentine dalam #oy,'33'9
)9 "ode Konsep +iri
"ode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan
spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep
diri ini berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktiitas
mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut #oy terdiri dari dua
komponen yaitu the physical self dan the personal self.
'. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya
berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya.
Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan,
seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.
). The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri,
3
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
10/16
moral- etik dan spiritual diri orang tersebut. erasaan cemas, hilangnya
kekuatan atau takut merupakan hal yang berat dalam area ini.
*9 "ode fungsi peran
"ode fungsi peran mengenal pola – pola interaksi sosial seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer,
sekunder dan tersier. Aokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan
dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya .
9 "ode Interdependensi
"ode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan
oleh #oy. Aokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima
cintaD kasih sayang, perhatian dan saling menghargai.
Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan
kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya. Ketergantungan
ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain.
Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan
tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara
dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.
Output dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah respon inefektif.
#espon-respon yang adaptif itu mempertahankan atau meningkatkan
integritas, sedangkan respon yang tidak efektif atau maladaptif itu
mengganggu integritas. "elalui proses umpan balik respon-respon
memberikan lebih lanjut masukan 8input9 pada manusia sebagai suatu
sisem.!ubsistem regulator dan kognator adalah mekanisme adaptasi atau
koping dengan perubahan lingkungan, dan diperlihatkan melalui perubahan
biologis, psikologis, dan social. !ubsistem regulator adalah gambaran respon
yang kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ
endokrin serta subsistem kognator adalah gambaran respon yang kaitannya
dengan perubahan kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses
informasi, pembelajaran, dan membuat alasan dan emosional, yang termasuk
didalamnya mempertahankan untuk mencari bantuan.
3., Elemen Pr%ses 'e(era"atan
"odel adaptasi #oy memberikan petunjuk untuk perawat dalam mengembangkan
proses keperawatan. 0lemen dalam proses keperawatan menurut #oy meliputi
'>
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
11/16
pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan, interensi, dan ealuasi,
langkah-langkah tersebut sama dengan proses keperawatan secara umum.
1. Pengkaj!an
#oy merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu
pengkajian tahap I dan pengkajian tahap II. engkajian pertama meliputi
pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai suatu system adaptif
berhubungan dengan masing-masing mode adaptasi: fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama diartikan sebagai
pengkajian perilaku yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing mode adaptasi
secara sistematik dan holistic.
!etelah pengkajian pertama, perawat menganalisa pola perubahan perilaku
klien tentang ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang memerlukan
dukungan perawat. 2ika ditemukan ketidakefektifan respon 8mal-adaptif9, perawat
melaksanakan pengkajian tahap kedua. ada tahap ini, perawat mengumpulkan
data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual yang berdampak terhadap
klien. "enurut "artine=, factor yang mempengaruhi respon adaptif meliputi:
geneticH jenis kelamin, tahap perkembangan, obat-obatan, alcohol, merokok,
konsep diri, fungsi peran, ketergantungan, pola interaksi socialH mekanisme
koping dan gaya, strea fisik dan emosiH budayaHdan lingkungan fisik
2. Perumusan )!agn%sa ke(era"atan
#oy mendefinisikan * metode untuk menyusun diagnosa keperawatan :
'9 "enggunakan tipologi diagnosa yang dikembangkan oleh #oy dan
berhubungan dengan mode adaptif . dalam mengaplikasikan diagnosa ini,
diagnosa pada kasus Tn. !mith adalah ;hypoia
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
12/16
3. Inter-ens! ke(era"atan
Interensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tujuan merubah
ataumemanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual. elaksanaannya juga
ditujukan kepada kemampuan klien dalam koping secara luas, supaya stimulus
secara keseluruhan dapat terjadi pada klien, sehinga total stimuli berkurang dan
kemampuan adaptasi meningkat.
Tujuan interensi keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal,
dengan menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat
menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk
memenuhi kebutuhan tersebut 8mempertahankan, pertumbuhan, reproduksi9.
Tujuan jangka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah manipulasi
stimulus fokal, kontekstual dan residual.
*. Im(lementas!
Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan merubah atau
memanipulasi fokal, kontetual dan residual stimuli dan juga memperluas
kemampuan koping seseorang pada =ona adaptasi sehinga total stimuli berkurang
dan kemampuan adaptasi meningkat.
+. E-aluas!
enilaian terakhir dari proses keperawatan berdasarkan tujuan keperawatan
yang ditetapkan. enetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan
pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya
adaptasi pada indiidu.
3. 'ele&!han )an 'elemahan Te%r! $all!sta R%#
#oy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga dapat
mengembangkan model perpaduannya. Fang hingga kini masih menjadi pegangan
bagi para perawat. Keeksistensiannya tentu memiliki sifat kuat atau memiliki
kelebihan dalam penerapan konsepnya dibanding dengan konsep lainnya. Kelebihan
dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori praktek dan model
adaptasi yang dikemukakan oleh #oy perawat bisa mengkaji respon perilaku pasien
terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, konsep diri, mode fungsi peran dan
mode interdependensi. selain itu perawat juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi
oleh pasien yaitu stimulus fokal, konektual dan residual, sehingga diagnosis yang
dilakukan oleh perawat bisa lebih lengkap dan akurat.
')
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
13/16
+engan penerapan dari teory adaptasi #oy perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan dapat mengetahui dan lebih memahami indiidu, tentang hal-hal yang
menyebabkan stress pada indiidu, proses mekanisme koping dan effektor sebagai
upaya indiidu untuk mengatasi stress. !edangkan kelemahan dari model adaptasi #oy
ini adalah terletak pada sasarannya. "odel adaptasi #oy ini hanya berfokus pada
proses adaptasi pasien dan bagaimana pemecahan masalah pasien dengan
menggunakan proses keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan
perilaku cara merawat 8 caring 9 pada pasien. !ehingga seorang perawat yang tidak
mempunyai perilaku caring ini akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.
'*
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
14/16
BAB I/
PENUTUP
*.1 'es!m(ulan
$da tiga tipe teori keperawatan yaitu : terpusat pada keterikatan, timbal balik dan
out come. "odel penyesuaian roy dikelomppokan dalam teori out come ditegaskan
oleh penulisnya sebagai ; konsep artikulasi yang baik dari seseorang sebagai pasien
dan perawat dalam mekanisme luar yang beraturan ; roy dalam mengaplikasikan
konsep-konsepnya yang berasal dari system dan disesuaikan kepada pasien yang telah
mempersembahkan artikulasinya untuk perawat dalam menggunakan peralatan untuk
praktik, pendidikan, dan penelitian. Konsep-konsepnya tentang person 8#oy
menjelaskan bahwa person bisa berarti indiidu, keluarga, kelompok atau masyarakat
luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi holistik. #oy memandang person
secara menyeluruh atau holistik yang merupakan suatu kesatuan yang hidup secara
konstan dan berinteraksi dengan lingkungannya. $ntara sistem dan lingkungan terjadi
pertukaran informasi bahan dan energi. Interaksi yang konstan antara orang dan
lingkungannya akan menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal. +alam
menghadapi perubahan ini indiidu harus memelihara integritas dirinya dan selalu
beradaptasi 9 dan proses kontribusi perawat terhadap ilmu pengetahuan dan seni
merawat.
*.2 aran
!ecara umum, pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap
konsep dan model keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan
teori dan model praktik yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga
tidak bertentangan dengan etika, norma dan budaya.
!ecara khusus, perawat harus mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada
situasi sehat atau sakit . erawat dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi
stimuli fokal, kontetual maupun residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga
stimuli berada pada daerah adaptasi. erawat harus mampu bertindak untuk
mempersiapkan pasien mengantisipasi perubahan melalui penguatan regulator,
cognator dan mekanisme koping yang lain.
ada situasi sehat, perawat berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu
mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. "isalnya
'
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
15/16
melalui tindakan promotif perawat dapat mengajarkan bagaimana meningkatkan
respon adaptif.
ada situasi sakit, pasien diajarkan meningkatkan respon adaptifnya akibat adanya
perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. "isalnya, seseorang yang
mengalami kecacatan akibat amputasi karena kecelakaan. erawat perlu
mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita. +imana pasien harus mampu
berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi didalam dirinya. Kehilangan
salah satu anggota badan bukanlah keadaan yang mudah untuk diterima. 2ika perawat
dapat berperan secara maksimal, maka pasien dapat bertahan dengan melaksanakan
fungsi perannya secara optimal.
'
-
8/18/2019 CALISTA ROY.doc
16/16
DA0TAR PUTA'A
$nn "arriner Tomey G "artha #aile $lligood. '33?. Nursing Theorist and Their Work .
"osby
+widiyanti ". '3?1. Aplikasi Model Konseptual Keperawatan. !emarang: $kper +ep.Kes.
#oy !.&-$ndrews 7.$. '33'. The Roy Adaptation Model: The Definitive Stateent .
&alifornia: $ppleton G 4arge.
'/