case disentri

34
Case Report DISENTRI Pembimbing: dr. Andreas Sentot S,Sp. PD Oleh: Agri Saraswati: J.500090049 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: ivan-ho

Post on 08-Sep-2015

58 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

disentri

TRANSCRIPT

  • Case Report

    DISENTRI

    Pembimbing:

    dr. Andreas Sentot S,Sp. PD

    Oleh:

    Agri Saraswati: J.500090049

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2013

  • BAB II

    Laporan Kasus

  • Nama Pasien : Nn. KRUmur : 75 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat : Kunir 3 Kwarasan Grogol, SukoharjoNo. RM : 233xxxAgama : IslamStatus : Kawin Tanggal masuk RS : 19 November 2013Tanggal pemeriksaan: 19 November 2013
  • Anamnesis

    Diare berlendir

    Perut sebah

  • Pasien datang ke IGD RSUD Sukoharjo dengan keluhan perut sebah, dan pusing. Mual, muntah tidak didapatkan.

    Riwayat Penyakit Sekarang

  • Riwayat Penyakit Dahulu

    Riwayat DM: disangkalRiwayat Hipertensi: disangkalRiwayat Asma: disangkalRiwayat Penyakit jantung : disangkalRiwayat Alergi: disangkal
  • RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

    Riwayat Hipertensi: disangkalRiwayat Diabetes mellitus : disangkalRiwayat Asma : disangkalRiwayat Alergi : disangkalRiwayat Penyakit jantung : disangkalRiwayat Sakit serupa : disangkal
  • Anamnesis Sistem

    Sistem cerebrospinal : Gelisah(-),Lemah (+),Demam (-),pusing(+)Sistem cardiovaskular : Akral dingin (-),sianosis (-),anemis (-), palpitasi (-), nyeri dada (-),Sistem respiratorius : Sesak (-), batuk (-)Sistem genitourinarius : BAB diare(-) dan BAK biasaSistem gastrointestinal : Nyeri perut (-),mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun (+),sulit menelan(-)Sistem muskuloskeletal : Badan terasa lemas (+), atrofi otot (-), kaku (-), nyeri (-)Sistem integumentum : Pucat (+)

    Kesan: Terdapat masalah pada sistem sistem cerebrospinal, gastrointestinal, musculoskeletal, dan integumentum

  • Pemeriksaan Fisik

    Keadaan Umum: lemahKesadaran : Compos mentis

    Keadaan Umum

    Tekanan darah: 130/100 mmHg; Suhu: 36,5C

    Vital Sign

    Kepala : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-), edema palpebra (-).Leher : Retraksi supra sterna (-/-), deviasi trachea (-), peningkatan Jugular Venous Pressure (-), pembesaran kelenjar limfe (-).

    Status Generalis

  • Pemeriksaan Fisik

    Thoraks : Simetris, ketinggalan gerak (-)
  • Paru-paru

    Perkusi

    Depan

    Belakang

    Auskultasi

    Rhonki basah halus

    Wheezing

    SSSSSSSSsSSdv SdvSdvSdvSdvSdvSdvSdvSdvSdv--------------------
  • Jantung Inspeksi : Iktus kordis tak tampakPalpasi : Kuat angkat Perkusi : Batas jantung dalam batas normalAuskultasi : bunyi jantung 1-2 interval reguler, bising jantung tak didapatkanAbdomen Inspeksi : Lebih tinggi dari dada, simetrisAuskultasi : Peristaltik (+), bising usus (+)Perkusi : Redup (+)Palpasi : Massa abnormal (-) berbenjol-benjol, supel, ascites (-), Nyeri tekan epigastrium (+) Hati : Tak teraba membesar Limpa : Tak teraba membesarEkstremitas Akral : HangatEdem : Tidak didapatkan
  • 19 November 2013

    Pemeriksaan Laboratorium

    PemeriksaanNilaiSatuanNilai NormalHemoglobin 14,1g/dlPr : 12,0 14,0Hematokrit 39%Pr : 37 - 43Lekosit11000103/ul4,0 10,5Trombosit135103/ul150 450Eritrosit 4,42106/ul3,90 5,50MCV88Fl80 97MCH32Pg27 31MCHC36g/dl32 38Neutrofil Segmen %81%50,0 70,0Limfosit %16%25,0 40,0Neutrofil Batang %0103/ul2,00 7,00Monosit %3%3,0 9,0Eosinofil0%0,5 5,0Basofil %0%0,0 1,0Glukosa sewaktu91,48mg/dl< 120Glukosa PP70-120 mg/dlSGOT29,75U/I0 46SPGT20,01U/I0 45Ureum9,29mg/dl10 50Creatinin0,93mg/dl0,6 1,2HbsAgNegativeNegativeHDL Colesterol30-85mg/dlLDL Colesterol< 150Albumin 3,5-5,0Globulin1,5-3,0Protein total6,6-8,7Bilirubin totals/d 1,00Bilirubin indireks/d 0,75
  • Diagnosis

    GEA, Gastritis, Disentri

  • Terapi

    Infuse Ringer Laktat 20 tpmInj. Ranitidin 1A/12 jamInj. Antalgin 500 mg/8 jamOmeprazole caps 1x1Antasida syr 3x10 mlCaptopril 3x12,5ISDN 3x1Konsul gizi : Diet lambung

    Terapi

  • FOLLOW UP

  • TanggalSOAPRabu20 November 2013Lemas (+), pusing (+), perut sebah(+), diare (+) lendir (+), gemetarVS : TD 110/80 mmHg; S : 36,8oC.KU : lemahKesadaran : CMKepala : CA(-/-), SI(-/-)Cor : BJ I II regulerPulmo : Rh (-/-),wheezing (-/-)Abdomen : supel (+), timpani(+), peristaltik(+).Ekstremitas: hangatGEA, Gastritis, DisentriInfuse RL 20 tpm Ranitidin 1A/12jamAmpicillin 1A/8jamDiagit 3x1Metronidazol 250 mg Kamis 21 November 2013Lemas (+), pusing (+), diare lendir(+), perut sebah (+), BAK (+)VS : TD 100/80 mmHg; S: 36oC KU : lemahKesadaran : CMKepala : CA(-/-), SI(-/-)Cor : BJ I II regulerPulmo : Rh (-/-),wheezing (-/-)Abdomen : supel (+), peristaltik (+), timpani(+)Ekstremitas: hangat GEA, Gastritis, Disentri Terapi lanjut
  • BAB III

    Tinjauan Pustaka

  • Disentri merupakan peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar yang encer secara terus-menerus (diare) yang bercampur lendir dan darah

    DISENTRI

    BASILER

    AMOEBA

    Entamoeba hystolica

    Shigella SP

  • Cara Infeksi

  • Gejala Klinis

  • Gejala Klinis

  • Diagnosis klinis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan tinja bercampur darah.Pemeriksaan mikroskopik tinja menunjukkan adanya eritrosit dan leukosit PMNPemeriksaan tinja sangat penting di mana tinja penderita amebiasis tidak banyak mengandung leukosit tetapi banyak mengandung bakteri

    Diagnosis

  • LOGO

    Pemeriksaan Lab

    Pemeriksaan PCR (Polymerase chain reaction Pemeriksaan tinja langsung

    terhadap kuman penyebab.

    Pengerokan daerah sigmoid ( stadium lanjut)Pemeriksaan enzim imunoassay untuk deteksi toksin ditinja

    1

    2

    3

    4

  • Prinsip dalam melakukan tindakan pengobatan adalah istirahat, mencegah atau memperbaiki dehidrasi dan pada kasus berat diberikan antibiotika

    Tatalaksana

    Maintance cairan dan elektrolit diet lunak tinggi kalori dan protein , cegah malnutrisi pemberian antibiotika : Ampicillin sanitasi
  • Disentri amoeba

    a. Makanan, minuman dan memenuhi syarat kesehatan

    Airminum sebaiknya dimasak dahulu karena kista akan binasa bila air dipanaskan 500C selama 5 menit. Penting sekali adanya jamban keluarga, isolasi dan pengobatan carrier. Carrier dilarang bekerja sebagai juru masak atau segala pekerjaan yang berhubungan dengan makanan.2Disentri basiler

    a. Belum ada rekomendasi pemakaian vaksin untuk Shigella.

    b. Penularan disentri basiler dapat dicegah dan dikurangi dengan kondisi lingkungan dan kebersihan diri, suplai air yang tidak terkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih.2

    *

  • bakteri Shigella dapat keluar dari vakuola fagositik dan menyerang sel-sel yang ada di dekatnya ulserasi mukosa.Mikro abses di dinding usus dan ileum terminal nekrosis membran mukosa, ulserasi superfisial, pendarahan, dan pembentukan pseudomembran pada daerah ulserasi. Pseudomembran terdiri dari fibrin, leukosit, debris sel, membran mukosa yang nekrotik, dan bakteri. Substansi inilah yang menyebabkan feses bercampur dengan darah dan lendir (mukoid). Manifestasi klinis disentri basiler berupa diare berlendir, tinja kecil-kecil dan banyak, darah dan tenesmus serta bila tinja berbentuk dilapisi lendir. Manifestasi klinis disentri amuba berupa tinja biasanya besar, asam, berdarah dan tenesmus jarang. Diagnosis dari disentri dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik danpemeriksaan lanjutan.
  • BAB V

    KESIMPULAN

    Pasien dengan keluhan perut sebah, dan pusing sejak tanggal 18 November 2013.. Pasien mengeluhkan diare berlendir, lemas dan gemetar. Tekanan darah 130/100 dengan kesadaran compos mentis. Bunyi jantung I dan II tunggal, paru vesikuler. Ekstremitas hangatGejala-gejala yang disebutkan pada kasus pemicu memiliki diagnosa banding. Diagnosa bandingnya adalah infeksi oleh parasit Entamoeba histolytica. Mekanisme invasinya mungkin berbeda tetapi manifestasi klinis yang ditimbulkannya hampir sama. Untuk menegakkan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan. Ada banyak jenis pemeriksan. Pemeriksaan feses atau biakan feses pada kasus ini dapat memberikan hasil yang akurat.
  • DAFTAR PUSTAKA

    Davis K .,2007. Amebiasis. Diakses dari http://www.emedicine.com/med/topic116.htmHembing, 2006. Jangan Anggap Remeh Disentri. Diakses dari http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed.Kasper,et.al.2005.Harrisons Principles of Internal Medicine.New York : Mc.Graw Hill.page.903 ; Jawetz, dkk.Mikrobiologi Kedokteran.Jakarta : Salemba.hlmn.259Simanjuntak C.H., 1991. Epidemiologi Disentri. Diakses dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk.Kroser A.J.,2007. Shigellosis. Diakses dari http://www.emedicine.com/ med/topic2112.htmOesman, Nizam. 2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi III. Fakultas kedokteran UI.: Jakarta.Simanjuntak C.H.,1991. Epidemiologi Disentri. Diakses dari http://www.kalbe.co.id/files/cdkSyaroni A., Hoesadha Y., 2006. Disentri Basiler. Buku Ajar Penyakit Dalam.FKUI: Jakarta.
  • Thank You