Inge Dackrisna Daud

2011730043

Dr. Ni Wayan Ani P, Sp.KJ

Cognitive Behavioral Group Therapy For Youth With Anxiety Disorders In The Community: Effectiveness In Low And Middle Income

Countries

PENDAHULUAN • Gangguan cemas merupakan kelainan psikiatri

yang paling sering pada anak dan remaja

• Epidemiologi terjadinya gangguan cemas pada anak yaitu 10%-20%

• Maka dari itu diperlukan identifikasi dan terapi yang efektif sedini mungkin sehingga dapat mengurangi dampak sosial dan fungsi akademik dari penyakit ini serta kemajuan gangguan psikiatri pada remaja.

PENDAHULUAN • Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) dan Cognitive

Behaviour Therapy (CBT) merupakan terapi lini pertama dalam mengatasi gangguan cemas

• Beberapa penelitian kontrol trial menunjukan bahwa angka remisi menggunakan CBT lebih besar dari pada kelompok kontrol yaitu 56%

• Walaupun pengobatan lini pertama mudah didapatkan diseluruh dunia, di negara menengah dan menengah kebawah seperti Brazil, CBT jarang diteliti dan jarang menjadi fokus utama dalam terapi.

PENDAHULUAN • Protokol CBT sudah dikembangkan di Brazil dan efektif

mengatasi gangguan cemas pada dewasa. Namun program CBT untuk gangguan cemas pada remaja belum dicoba di Brazil dan ada kekurangan pada tenaga terapis yg berkualitas untuk melakukan CBT

• Program grup CBT yang dilakukan pada penelitian ini sesuai dengan protokol CBT untuk kecemasan pada anak : The Coping Cat Program

• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas dari grup CBT pada remaja dengan gangguan cemas diidentifikasi dalam sampel komunitas LaMICs

METODE

• Metodenya adalah dengan desain klinikal trial terbuka yang dilakukan pada tahun 2009-2010

• Total subjek adalah 2475 dengan usia anta 10-17 tahun. Kemudian disaring kembali dan didapatkan 138 (5,6%) yang didiagnosis dengan gangguan cemas.

Kriteria inklusi

• Remaja usia 10-13 thn • Sedang tidak menerima

psikoterapi atau psikofarmakologi

• Dapat berpartisipasi di grup selama 14 minggu

Kriteria eksklusi

• Faktor komorbid yang memerlukan terapi yg cepat

• Diagnosis utama adalah PTSD, OCD, gangguan psikotik, gangguan perkembangan pervasif dan RM atau gangguan kognitif

Intervensi • Intervensinya menggunakan prtokol CBT untuk

kecemasan pada anak-anak : The Coping Cat Program

• CBT dilakukan selama 14 minggu dan setiap pertemuannya itu selama 90 menit

• 2 sesi tambahan dengan orang tua• CBT dilakukan oleh 2 psikolog klinis yang

diawasi oleh peneliti yang berpengalaman lebih dari 10 thn

Primary outcomes

• CGI untuk mengetahui derajat keparahan. Rangenya yaitu 1 (normal)-7 (sangat sakit) dgn nilai terrendah yg didefinisikan sebagai peningkatan baik dan remisi jika <2

• PARS untuk menceklis pertanyaan terkait gejala cemas sejak akhir minggu untuk memperoleh tangapan dari ortu dan remaja usia 6-17 thn

• Peneliti menetapkan 5 general item :• Keparahan distres akibat cemas• Frekuensi cemas • Derajat yg menghindari situasi yg menimbulkan cemas• Derajat yg membatasi akifitas sehari hari dirumah maupun lingkungan

• Nilainya yaitu 0 – 30. < 13 (kecemasan yg bermakna)

Secondary outcomes

• SCARED dalah penilaian anak dan ortu dengan 41 item yang menilai gejalan dari SeAD, SoAD, PD, school phobia. SCARED-C dan SCARED-P

• CGAS digunakan untuk menilai perburkan secara umum dan berfungsi dari bulan sebelumnya. Nilainya bekisar antara 1 (terendah) – 100 (tertinggi), niali <samadengan 60 diindikasikan membutuhkan terapi

• CDI terdiri dari 27 item yg menilai kognitif dan gejala somatik yg berhubungan dgn depresi dgn usia 7-17 thn, nilainya bekisar antara 0-54

• YQOL-R kuesioner dari 49 persepsi yg digunakan utk menilai multidimensional kualitas hidup. Nilainya berkisar antara 0-10

• The SNAP-IV untuk penelitian terapi multidimensional, terdisi dari 26 item yg sesuai dengan ADHD dan gejala ODD

HASIL

DISKUSI • CBT memiliki efek terapi yang besar pada gangguan cemas yg

dinilai oleh PARS dan SCARED, meskipun tidak menghasilkan penurunan yg mencolok pada gejala depresi dan juga peningkatan kualitas hidup

• Bukti bahwa risiko depresi meningkat pada cemas dengan level yg tinggi dan awitan terjadinya sejak kecil. Rata – rata usia sampleh adalah 12 thn dan rata – rata gejala depresi rendah

• Penurunan mencolok tanda – tanda ekternal setelah terapi. 30% sampel memiliki komorbid ADHD, peningkatan gejala cemas mungkin ikut serta memberikan efek positif tanda eksternal

DISKUSI • Dalam hal intervensi kehadiran co terapis di semua sesi adalah

esensial

• Menurut keluarga , 2 sesi yg disediakan untuk keluarga sangat penting dalam memahami penyakit, belajar bagaimana menangani anak dengan gangguan cemas dan bekerja sama dengan pekerjaan rumah anak

• Keterbatasan penelitian ini yaitu kekurangan dalam mengontrol grup, ketidak adaan follow up serta harus dilakukan penelitianlebih lanjut mengenai gangguan cemas yg lain, sampel yg terlalu sedikit

KESIMPULAN

• Sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa Kelompok CBT adala efektif dalam menangani gangguan cemas pada remaja.

TERIMA KASIH