commissioned by · tentang ringkasan ini laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan...

32
i Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi | Commissioned by RINGKASAN EKSEKUTIF oceanpanel.org Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi PENULIS UTAMA Martin R. Stuchtey, Adrien Vincent, Andreas Merkl, Maximilian Bucher PENULIS KONTRIBUTOR Peter M. Haugan, Jane Lubchenco, Mari Elka Pangestu

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

i Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Commissioned by

RINGKASAN EKSEKUTIF

oceanpanel.org

Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan EkonomiPENULIS UTAMA Martin R. Stuchtey, Adrien Vincent, Andreas Merkl, Maximilian Bucher

PENULIS KONTRIBUTOR Peter M. Haugan, Jane Lubchenco, Mari Elka Pangestu

Page 2: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

ii | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Page 3: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

iii Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Tentang Ringkasan IniLaporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, analisis, dan perdebatan terbaru dari seluruh dunia, laporan ini menyajikan model yang seimbang untuk pengelolaan laut yang menghasilkan perlindungan laut yang efektif, produksi yang berkelanjutan, serta pemerataan kesejahteraan secara bersamaan.

Tulisan ini telah diminta sebagai masukan bagi Panel Tingkat Tinggi untuk Ekonomi Laut Berkelanjutan (Panel Laut), suatu inisiatif istimewa yang diprakarsai oleh 14 pemimpin dunia yang bekerja dengan pemerintah, bisnis, lembaga keuangan, komunitas sains, dan masyarakat sipil untuk merangsang dan memperbesar solusi-solusi yang berani dan pragmatis pada seluruh kebijakan, tata kelola, teknologi, dan keuangan agar dapat mengembangkan agenda aksi untuk melakukan transisi ke ekonomi laut berkelanjutan. Panel Laut mencakup sejumlah anggota dari Australia, Kanada, Chili, Fiji, Ghana, Indonesia, Jamaika, Jepang, Kenya, Meksiko, Namibia, Norwegia, Palau, dan Portugal dan didukung oleh Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Laut. Panel Laut didukung oleh Kelompok Ahli dan Jaringan Penasihat. Sekretariat, yang berbasis di World Resources Institute, membantu pekerjaan analitis, komunikasi, dan keterlibatan pemangku kepentingan. Pada akhirnya, laporan ini merupakan masukan independen untuk proses Panel Laut dan tidak serta-merta mewakili pemikiran Panel Laut.

Tentang PenulisPenulis UtamaMartin R. Stuchtey adalah Rekan di SYSTEMIQ. Alamat emailnya adalah [email protected].

Adrien Vincent adalah Penanggung Jawab Bidang Laut di SYSTEMIQ.

Andreas Merkl adalah Rekan di CEA Consulting.

Bucher Maximilian adalah Rekan di SYSTEMIQ.

Penulis KontributorPeter M. Haugan adalah Direktur Program di Institute of Marine Research, Norwegia; Profesor di Geophysical Institute, University of Bergen, Norwegia; dan Salah Satu Pimpinan Kelompok Ahli Panel Laut.

Jane Lubchenco adalah Dosen Luar Biasa Universitas di Oregon State University dan Salah Satu Pimpinan Kelompok Ahli Panel Laut.

Mari Elka Pangestu adalah Direktur Pengelola Kebijakan Pengembangan dan Kemitraan Bank Dunia dan Salah Satu Pimpinan Kelompok Ahli Panel Laut.

PernyataanPara penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada individu-individu yang tercantum di bawah ini atas kontribusi mereka terhadap penyusunan dan penerbitan laporan ini.

Kontributor penyusun laporan: Barbara Karni dan Katie Flanagan yang memimpin pengembangan ringkasan; serta Henry Wang dan Katherine Woods atas kontribusi mereka terhadap keseluruhan laporan.

Kontributor pemberi tinjauan, tanggapan, dan saran terhadap laporan: Meg Caldwell, Jason Clay, Anthony Cox, Exequiel Ezcurra, Steve Gaines, Craig Hanson, Janis Jones, Ghislaine Llewellyn, Justin Mundy, Karine Nyborg, Nicolas Pascal, Ina Porres, Angelique Pouponneau, Bob Richmond, Mary Ruckelshaus, Enric Sala, Eric Schwaab, Alan Simcock, Andrew Steer, Mark Swilling, Peter Thomson, Piera Tortora, Adair Turner, Jacqueline Uku, dan Simon Zadek. Terima kasih atas arbiter laporan Kristian Teleki yang memberikan komentar dan panduan substantif selama proses peninjauan.

Penulis dan kontributor Laporan Biru Panel Laut dan laporan khusus membuat bagian penting dari dasar ilmiah untuk laporan ini. Lihat laporan lengkap untuk daftar keseluruhan penulis.

Penyedia fungsi sekretariat Panel Laut dan koordinator penyusunan laporan: World Resources Institute. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekretariat Kristian Teleki, serta Ines Aguiar Branco, Clare Brennan, Katie Flanagan, Nicola Frost, Erika Harms, Amy Hemingway, Elizabeth Hollaway, Manaswita Konar, Eliza Northrop, Lauren Thuringer, dan Lauren Zelin.

Perancang dan penyunting naskah laporan: Romain Warnault untuk koordinasi proses desain, Rosie Ettenheim, Bill Dugan, dan Romain Warnault untuk desain laporan, dan Alex Martin untuk penyuntingan naskah laporan.

Page 4: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

iv | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Page 5: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

v Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Kata PengantarSebagai kepala pemerintah dari negara-negara maritim, kita mengetahui laut dan nilainya.

Meski begitu, laut terus memberi kita wawasan baru.

Dari laporan ini, kita mengetahui bahwa laut jauh lebih penting dari yang kita kira: untuk kesehatan manusia dan planet, untuk iklim dan ketahanan pangan, untuk pekerjaan lokal dan ekonomi global.

Kita belajar bahwa kesehatan laut lebih terancam dari yang kita kira, karena berbagai tekanan telah meningkat sehingga berkontribusi terhadap perubahan yang cepat dan tidak terprediksi di ekosistem laut.

Namun yang terpenting, kita juga belajar bahwa laut memiliki banyak solusi mendesak yang dibutuhkan manusia dan planet ini. Produksi ikan dan makanan laut yang semakin tinggi dapat menyediakan protein ramah iklim yang berlimpah untuk populasi yang semakin bertambah. Energi bersih lepas pantai dapat menyediakan berkali-kali lipat tenaga listrik untuk dunia. Mangrove dan rumput laut dapat menyediakan makanan, bahan bakar, dan serat, sekaligus menahan laju perubahan iklim dan menyokong keanekaragaman hayati. Sumber daya genetik di laut dapat memajukan kesehatan dan memerangi penyakit.

Berikut adalah pelAjaran yang dapat dipetik:

Kita bisa dan perlu menghasilkan lebih banyak dari laut, dan kita harus melakukannya dengan cara-cara yang dapat menanggulangi perubahan iklim, melestarikan keanekaragaman hayati, meregenerasi kesehatan laut, dan tidak meninggalkan siapa pun. Kita dapat menghasilkan lebih, dengan memberikan perlindungan lebih. Laporan ini memberi kita keyakinan untuk kemungkinan tersebut. Namun laporan ini juga mengajarkan bahwa kita harus memikirkan kembali kebijakan dan pengelolaan laut secara keseluruhan.

Kita harus melakukan pendekatan terhadap pengelolaan laut secara terpadu untuk mencapai visi perlindungan, produksi, dan kesejahteraan. Kita memerlukan pendekatan komprehensif untuk mengelola 100 persen laut secara berkelanjutan.

Laporan ini – yang disusun dengan berbagai “Laporan Biru” dan “Laporan Khusus” – merupakan tanggung jawab para ahli yang diundang untuk menyampaikan hasil musyawarah Panel Laut. Kami ingin berterima kasih kepada kelompok global yang beranggotakan lebih dari 250 pakar yang memberikan pengetahuan dalam jumlah besar ini.

Sebagai pimpinan bersama Panel Laut, kami telah mengumpulkan 14 presiden dan perdana menteri yang berkomitmen terhadap pengelolaan laut berkelanjutan dan kebijakan transformatif yang memenuhi pengujian yang diajukan dalam laporan: melindungi, memproduksi, dan mewujudkan kesejahteraan dari laut.

Bersama-sama, negara-negara anggota Panel Laut memulai perjalanan ambisius ini, dengan tahun 2030 dan pencapaian Sasaran Pembangunan Berkelanjutan PBB sebagai tolok ukur kita. Kami mengundang lebih banyak pemimpin dan masyarakat untuk bergabung.

Erna Solberg Perdana Menteri Norwegia

Tommy Remengesau, Jr. Presiden Palau

Page 6: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

vi | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Narasi Laut BaruMilyaran orang memiliki hubungan personal dengan laut. Bagi banyak orang yang tinggal di daerah pesisir, laut bukan hanya sumber makanan dan mata pencaharian, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan warisan mereka. Bagi jutaan orang yang menggantungkan nasib mereka pada laut, ini adalah sumber pendapatan dan cara hidup1.

Bagi 40 persen populasi dunia yang hidup dalam jarak 150 kilometer dari pesisir pantai dan ratusan juta lainnya yang mengunjungi pantai, laut adalah pusat kehidupan mereka. Laut memainkan peran penting, dan biasanya tidak disadari, dalam kehidupan sehari-hari semua penduduk planet ini. Padahal, kita tidak mungkin bernapas tanpa laut yang menghasilkan setengah dari oksigen bumi2.

Laut juga merupakan aset ekonomi yang besar. Sekitar 90 persen dari barang-barang dunia diperdagangkan melalui laut3. Ratusan juta orang bekerja di bidang perikanan dan budi daya laut, pelayaran dan pelabuhan, pariwisata, energi lepas pantai, farmasi, dan kosmetik—yang semuanya bergantung pada sumber daya laut4. Ekonomi laut diperkirakan secara langsung menyumbang lebih dari $1,5 triliun per tahun bagi ekonomi global5.

Membiarkan sumber daya penting ini dalam ancaman merupakan tindakan yang gegabah. Namun, dunia belum menangani laut dengan hati-hati. Pengelolaan yang buruk telah merusak banyak aset laut dan mengurangi kemampuan alami laut untuk memulihkan diri. Kesehatan laut menurun drastis sehingga mencegah umat manusia untuk memanfaatkan kekayaan yang dapat dihasilkan oleh laut yang sehat, serta menempatkan masa depan dalam bahaya. Laut menjadi lebih hangat, lebih asam, lebih sering mengalami badai, lebih tinggi, mengalami penurunan tingkat oksigen, tidak terprediksi, mengalami penurunan ketahanan—dan masalah yang dihadapinya atau kekayaan yang dihasilkannya didistribusikan secara merata.

Perubahan iklim secara tidak proporsional berdampak pada orang-orang yang rentan dan termarginalkan, yang banyak di antaranya tergantung pada laut untuk memperoleh nutrisi, identitas, dan pendapatan. Saat mereka bergelut dengan laut yang menghangat dan permukaan laut yang meninggi, mereka juga menghadapi masalah penurunan persediaan ikan tanpa kemampuan untuk berlayar lebih jauh untuk mencari ikan atau beralih ke sumber mata pencaharian lain.

Selama bertahun-tahun, mereka berpandangan bahwa laut sangatlah luas sehingga laut terlalu besar untuk dirusak. Kelemahan pendekatan ini mulai terkuak. Narasi baru yang dominan adalah bahwa masalah yang dihadapi begitu kompleks sehingga laut terlalu besar untuk diperbaiki. Pandangan ini juga salah. Masalah laut itu nyata, tetapi berbagai aksi telah dilakukan untuk menyelesaikannya.

Cara berpikir baru memiliki potensi besar untuk membuka pintu menuju ekonomi laut berkelanjutan. Pendekatan ini mengesampingkan pilihan yang salah di antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Berbeda dengan ‘filosofi konservasi’ meminimalkan kerusakan atau ‘pendekatan ekstraktif’ memaksimalkan sumber daya yang dapat diambil dari laut, pendekatan baru ini berupaya mencapai integrasi ‘tiga P’ perlindungan efektif (effective protection), produksi berkelanjutan (sustainable production), dan pemerataan kesejahteraan (equitable prosperity). Pendekatan ini bukan hanya untuk melindungi laut; ini berarti secara proaktif mengelola kegiatan manusia untuk memanfaatkan laut secara bijak bukannya mengeksploitasi laut, untuk membantu membangun masa depan yang lebih kaya di mana masyarakat dapat memperoleh kesejahteraan dan kesehatan yang lebih baik, alam dapat berkembang, dan sumber daya didistribusikan secara lebih merata.

Page 7: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

vii Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Mewujudkan visi baru membutuhkan pendekatan terpadu, bukannya sektoral, yang didasarkan pada lima landasan:

� Menggunakan data untuk mendorong pengambilan keputusan

� Terlibat dalam perencanaan laut berorientasi sasaran

� Menghilangkan risiko keuangan dan menggunakan inovasi untuk menarik investasi

� Menghentikan polusi dari daratan

� Mengubah informasi laut agar mencerminkan nilai laut yang sebenarnya

� Menempatkan landasan ini akan memungkinkan perubahan pada keseluruhan ekonomi kelautan, tidak hanya di sektor atau lokasi tertentu. Seiring berjalannya waktu, pengelolaan laut berkelanjutan dapat membantu meningkatkan produksi makanan laut 6 kali lebih banyak dan menghasilkan 40 kali lebih banyak energi terbarukan dibandingkan saat ini6, menurunkan seperlima emisi gas rumah kaca yang diperlukan untuk menjaga kenaikan suhu bumi dalam batas 1,5°C yang ditetapkan dalam tujuan Kesepakatan Paris pada 20507, membantu mengeluarkan jutaan orang dari jurang kemiskinan, meningkatkan kesetaraan dan keseimbangan gender, meningkatkan ketahanan ekonomi dan lingkungan, membangun industri masa depan dan menyediakan bahan bakar dan pakan rendah karbon untuk kegiatan-kegiatan di darat.

Investasi dalam ekonomi laut berkelanjutan tidak hanya baik bagi laut. Investasi tersebut merupakan penawaran bisnis yang sangat baik. Menginvestasikan $2,8 triliun pada empat solusi berbasis laut—produksi angin lepas pantai, produksi makanan berbasis laut berkelanjutan, dekarbonisasi pengiriman internasional, dan konservasi serta restorasi bakau—akan menghasilkan keuntungan bersih senilai $15,5 triliun pada 2050, atau rasio manfaat-biaya sebesar lebih dari 5:18.

Lautan begitu luas, dan perannya dalam ekonomi global dan kehidupan masyarakat dunia sangat penting, sehingga sulit untuk mengetahui dari mana kita dapat mulai menciptakan ekonomi laut berkelanjutan. Untungnya, solusi pragmatis telah diterapkan, meskipun belum dalam skala yang ideal. Upaya ini dapat menghasilkan kemajuan dengan skala yang jauh lebih besar, sehingga dunia akan berada pada jalur yang tepat dan meningkatkan kesejahteraan secara luas pada dekade mendatang dan dalam jangka yang lebih panjang. Pendekatan-pendekatan ini meliputi filosofi di mana para pemangku kepentingan—termasuk pengguna langsung laut (seperti nelayan, pengangkut, produsen energi, dan pencinta pantai) serta pembuat kebijakan, pemerintah, pelaku bisnis, dan lain-lain—menerima paradigma baru dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama untuk mewujudkan laut yang sehat dan produktif.

Beberapa upaya yang paling menjanjikan meliputi pemberdayaan masyarakat dan modifikasi insentif untuk menyelaraskan hasil ekonomi dan konservasi. Di Filipina, misalnya, suatu jaringan telah dibangun yang memberikan hak-hak eksklusif yang jelas atas ikan bagi komunitas nelayan di daerah tertentu. Dalam komunitas yang mengelola wilayah penangkapan ikan ‘mereka’ dan zona yang dilindungi, kapal dan nelayan wajib terdaftar, tangkapan dicatat, peraturan diikuti, dan nelayan berpartisipasi dalam pengelolaan. Dengan merangkul keberlanjutan, komunitas yang berpartisipasi meningkatkan keamanan pangan dan keuangan mereka serta mendapatkan akses ke pasar dan sumber modal baru—memperoleh kesejahteraan yang lebih baik sekaligus melindungi laut. Tren global yang melengkapi juga muncul. Jaringan data terbuka memudahkan

Page 8: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

viii | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

penelusuran dan deteksi kapal penangkap ikan ilegal. Pemerintah mulai mengatasi sampah plastik, dan para penyandang dana mulai menyadari nilai investasi pada laut.

Solusi praktis yang dapat diterapkan pada skala sederhana serta tindakan tingkat tinggi dapat menciptakan ekonomi laut berkelanjutan, dengan didukung oleh tiga P, yaitu dengan perlindungan efektif, produksi berkelanjutan, dan pemerataan kesejahteraan. Penerapannya memerlukan kemauan politik di semua tingkatan, termasuk tingkatan paling atas.

Laut tidak terlalu besar untuk dirusak dan tidak terlalu besar untuk diperbaiki. Tapi laut terlalu besar untuk diabaikan. Semakin banyak yang kita pelajari tentang laut, semakin kita dapat melihat pentingnya mewujudkan kesehatan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Ini merupakan jawaban atas tantangan paling mendesak yang dihadapi umat manusia, termasuk perubahan iklim dan ketahanan pangan. Inilah saatnya untuk beralih dari memandang laut sebagai korban menjadi sesuatu yang merupakan bagian penting dari solusi dalam menjawab tantangan global. Kemitraan baru perlu dibangun, yang akan segera mengambil tindakan untuk mencapai laut dan masa depan yang berkelanjutan. Pilihannya bukanlah antara perlindungan laut dengan produksi. Bersama-sama, keduanya dapat membantu membangun masa depan yang sehat dan sejahtera.

Page 9: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

1 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

Ringkasan EksekutifKesehatan, Kekayaan, dan Kesejahteraan Dunia dan Manusia Bergantung pada Laut

Menjaga laut yang sehat sangatlah penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi semua orang di dunia; memperluas kesempatan bagi semua orang, termasuk wanita dan kelompok marginal; dan membuat dunia menjadi tempat tinggal yang lebih baik bagi semua orang, bahkan orang yang tinggal jauh dari laut. Ekonomi laut berkelanjutan jelas penting bagi sektor laut tradisional, seperti perikanan dan pelayaran. Namun nilainya jauh melampaui kehidupan orang-orang yang menggantungkan pendapatannya langsung dari laut. Karena ekonomi global yang saling terhubung, apa yang terjadi di laut tidak hanya memengaruhi nelayan di Fiji tetapi juga petani di Zimbabwe, karena alat pertanian yang diimpor mungkin telah melewati Afrika dengan kapal kontainer, dan yang kualitas udara dan iklimnya terpengaruh oleh apa yang terjadi di laut.

Laut memberikan berbagai manfaat penting yang beragam, dan banyak di antaranya sering diabaikan:

� Manfaat-manfaat tersebut membantu menjadikan planet ini menjadi layak dihuni, dan sangat penting untuk mengelola dampak perubahan iklim. Lautan menghasilkan setengah dari oksigen planet ini, menyerap 93 persen panas antropogenik di dunia, serta menjaga suhu bumi dengan mengurangi perbedaan suhu antara kutub-kutub bumi dan Khatulistiwa9. Tanpa laut yang mengatur iklim bumi, akan ada lebih banyak karbon dioksida yang terperangkap di atmosfer, sehingga memperburuk perubahan iklim global10.

� Ekonomi global dan mata pencaharian ratusan juta orang tergantung pada laut. Ekonomi global modern tidak akan ada tanpa laut. Sekitar 90 persen dari semua barang dalam perdagangan internasional diangkut dengan kapal laut11. Ekonomi laut secara langsung menyumbang lebih dari $1,5 triliun bagi ekonomi global12. Sektor makanan laut saja menyediakan hingga 237 juta pekerjaan, termasuk di sektor perikanan, budi daya laut, dan pemrosesan13. Jutaan orang juga bekerja di sektor kelautan lainnya, termasuk pelayaran, pelabuhan, energi, dan pariwisata—dan masih banyak lagi,yang secara tidak langsung terhubung dengan ekonomi laut.

� Laut menyediakan makanan bergizi bagi milyaran orang, dengan jejak lingkungan yang jauh lebih kecil dibandingkan produksi makanan di darat. Lebih dari 3 miliar orang mengandalkan makanan dari laut sebagai sumber protein dan nutrisi utama, termasuk asam lemak omega-3 dan yodium14.

� Habitat pesisir, seperti mangrove, memberikan perlindungan bagi ratusan juta orang, menjaga keanekaragaman hayati, menetralkan polutan yang mengalir dari darat, serta menyediakan area pembibitan bagi perikanan, meningkatkan pasokan makanan, dan menyediakan mata pencaharian. Habitat pesisir juga merupakan sumber pendapatan. Terumbu karang saja memberikan kontribusi sebesar $11,5 miliar per tahun bagi sektor pariwisata global, menguntungkan lebih dari 100 negara, dan menyediakan makanan dan mata pencaharian bagi penduduk setempat15.

� Laut memberikan rasa keajaiban, ketenangan, dan koneksi ke dunia alami dan berakar kuat dalam kehidupan budaya dan spiritual milyaran penduduk pesisir pantai. Laut juga memberikan kesenangan bagi ratusan juta orang per tahun yang mengunjunginya16.

� Laut dapat menyimpan harta karun yang terpendam. Selain manfaatnya yang diketahui, laut ini juga memiliki sumber daya yang belum ditemukan—termasuk sumber daya medis—dan pengetahuan baru.

Page 10: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

2 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

Potensinya Sangat Besar, tapi Laut Sedang dalam MasalahTekanan dari manusia memengaruhi hampir seluruh laut, sehingga lebih sulit bagi laut untuk mendukung kehidupan manusia di bumi. Perubahan iklim, penangkapan ikan berlebihan, perusakan habitat, kerusakan keanekaragaman hayati, nutrien yang berlebihan, polusi, dan masalah lainnya merusak kesehatan laut.

� Perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca memberikan beberapa dampak terhadap laut. Laut menjadi lebih hangat dan lebih asam, memberikan tekanan pada tanaman dan hewan mulai dari rantai makanan laut bagian bawah hingga ke atasnya. Peningkatan suhu laut memengaruhi sirkulasi, stratifikasi, kadar oksigen dan permukaan laut. Pada tahun 2100, sebanyak 630 juta orang diperkirakan akan menghadapi banjir di wilayah pesisir yang disebabkan oleh perubahan iklim17. Kenaikan permukaan laut juga memengaruhi pertanian, dengan merendam tanah, menjadikan tanah dan air tanah mengandung garam, dan mengikis pesisir pantai. Hal tersebut juga akan mengikis dan menenggelamkan infrastruktur pariwisata dan pantai. Sebagai contoh, di Karibia, kenaikan permukaan laut setinggi 1 meter diperkirakan akan mengancam hingga 60 persen resor, menyebabkan kerusakan dan kerugian terhadap 21 bandara, serta membanjiri 35 bandara18. Membangun kembali resor di kawasan ini saja diproyeksikan menghabiskan biaya sebesar $10–$23 miliar dolar Karibia pada tahun 205019.

� Habitat sedang dirusak, keanekaragaman hayati menurun dan distribusi spesies berubah—yang semuanya akan mengurangi manfaat yang disediakan ekosistem laut. Habitat pesisir menghilang pada laju yang mengkhawatirkan. Tutupan bakau global menurun sebesar 25–35 persen antara tahun 1980 dan 2000, yang sebagian besar merupakan hasil dari perluasan dan konversi lahan menjadi tambak budi daya laut dan sawah yang tidak berkelanjutan20. Hilangnya habitat pesisir dan terumbu karang mengikis perlindungan pesisir alami, sehingga memaparkan 100–300 juta orang yang hidup di kawasan banjir 100 tahunan di wilayah pesisir pada peningkatan risiko banjir dan badai21. Terumbu karang—yang pada akhirnya akan hilang apabila suhu meningkat sebesar 2 °C—sangat menurun secara cepat akibat akumulasi tekanan peningkatan suhu laut, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi nutrien22. Keanekaragaman hayati di laut terbuka menurun hingga 50 persen selama 50 tahun terakhir23, dan jumlah relatif beragam spesies telah bergeser karena spesies tertentu lebih toleran terhadap kondisi rendah-oksigen, seperti mikroba, ubur-ubur, dan beberapa jenis cumi-cumi24.

� Plastik, polutan dari darat lainnya, dan pembuangan dari kapal mencemari laut. Karena adanya keyakinan umum bahwa ‘solusi untuk polusi adalah dengan melarutkannya’, laut telah lama digunakan sebagai tempat pembuangan limbah, nutrien, logam berat, limbah nuklir, racun persisten, farmasi, produk perawatan pribadi, dan barang berbahaya lainnya. Lebih dari 80 persen polusi laut berasal dari darat25. Jutaan metrik ton plastik dibuang ke lautan setiap tahun, menjerat, membunuh, dan mencemari setidaknya 700 spesies yang hidup laut26. Air pemberat dari kapal yang tidak diolah dibuang di pelabuhan asing, sehingga menciptakan kemungkinan invasi spesies asing27.

� Penangkapan ikan berlebihan menguras persediaan ikan dan membahayakan satwa liar. ‘Tragedi kepemilikan laut bersama’ yang dicirikan dengan penangkapan ikan di berbagai wilayah di laut menunjukkan bahwa terlalu banyak kapal penangkap ikan yang memburu ikan yang terlalu sedikit, sehingga berdampak negatif terhadap kesehatan dan produktivitas sistem. Diperparah dengan subsidi yang meningkatkan kapasitas armada penangkapan ikan dan penangkapan ikan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU), penangkapan ikan telah menjadi penyebab nomor satu risiko kepunahan bagi hewan vertebrata laut

Page 11: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

3 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

(tidak termasuk burung)28. Jika penangkapan ikan berlebihan berlanjut, hasil tahunan diperkirakan akan turun hingga lebih dari 16 persen pada tahun 2050, dan mengancam keamanan pangan global29.

Penyebab tunggal, seperti penangkapan ikan berlebihan atau polusi, dapat menyebabkan kerusakan besar. Yang lebih buruk lagi, masing-masing penyebab tersebut berkaitan satu sama lain, yang akan menimbulkan konsekuensi yang luar biasa besar bagi ekosistem. Tanpa tindakan, masalah ini dapat menelan biaya ekonomi global sebesar lebih dari $400 miliar per tahun pada 2050. Pada tahun 2100, biaya tahunan tersebut dapat membengkak menjadi $2 triliun30.

Pengabaian dan penyalahgunaan laut dan dampak perubahan iklim global akan memperburuk kehidupan semua orang. Namun, komunitas yang kurang terwakili dan terlayani—termasuk perempuan—akan menanggung sebagian besar bebannya. Kelompok-kelompok tersebut paling rentan terhadap keamanan pangan, hilangnya mata pencaharian, dan kenaikan muka air laut. Mereka juga paling mungkin menderita akibat banyaknya kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di lautan, termasuk perdagangan manusia dan penyelundupan, tenaga kerja budak, dan sistem peonage (perbudakan dengan utang).

Diperlukan Hubungan Baru dengan Laut—Hubungan yang Menciptakan Laut yang Sehat dan Ekonomi Laut BerkelanjutanBerbeda dengan falsafah konservasi yang meminimalkan kehancuran dan pendekatan ekstraktif yang berfokus pada pemanfaatan laut untuk menghasilkan kekayaan, ekonomi laut berkelanjutan menyatukan beragam pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan bersama—yaitu tiga P: perlindungan efektif, produksi berkelanjutan, dan pemerataan kesejahteraan. Dalam paradigma baru ini, berbagai kelompok bekerja sama dengan mengadopsi pengelolaan laut yang terpadu dan seimbang di mana masing-masing dari

Page 12: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

4 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

ketiga P berkontribusi bagi satu sama lain. Produksi berkelanjutan berdasarkan praktik regeneratif (seperti pengelolaan perikanan ramah iklim dan berbasis ekosistem atau budi daya rumput laut) bersama dengan kawasan yang dilindungi sepenuhnya, misalnya, dapat membantu memulihkan kesehatan laut. Hasilnya adalah tiga keuntungan bagi alam, manusia, serta ekonomi dan dunia yang mewujudkan kesejahteraan yang lebih baik merata dibandingkan saat ini (Gambar ES.1).

1/5 PENURUNAN GRK

diperlukan agarpenin gkatan suhu

bumi dibawah 1,5 °C

30% KKL YANGDILINDUNGI SEPENUHNYA

akan memulihkan sertamelindungi habitat dan

keanekaragaman hayati

12 JUTApekerjaan baru

pada 2030

6X LEBIHBANYAKmakanan lautberkelanjutan pada2050

40X LEBIH BANYAKenergi terbarukan pada2050

$15,5 TRILIUN keuntungan bersih dariinvestasi laut berkelanjutanpada 2050

PER

LIN

DU

NGA

N EFEKTIF PRODUKSI BERKELA

NJU

TAN

PEMERATAAN KESEJAHTERAAN

EKONOMI LAUT

BERKELANJUTAN

Gambar ES.1. Ekonomi Laut Berkelanjutan Dapat Menciptakan Tiga Kemenangan bagi Manusia, Alam, dan Ekonomi

Catatan: MPAs: Kawasan Lindung Laut. GRK: Emisi Gas Rumah Kaca.

Sumber: Penyusun, dari sumber-sumber berikut: OECD. 2016. The Ocean Economy in 2030. Directorate for Science, Technology and Innovation Policy Note, April. https://www.oecd.org/futures/Policy-Note-Ocean-Economy.pdf; Konar, M., dan H. Ding. 2020. “A Sustainable Ocean Economy for 2050: Approximating Its Benefits and Costs.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/ Economicanalysis; Costello, C., L. Cao, S. Gelcich dkk. 2019. “The Future of Food from the Sea.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/blue-papers/future-food-sea; Hoegh-Guldberg, O., dkk. 2019. “The Ocean as a Solution to Climate Change: Five Opportunities for Action.” Washington, DC: World Resources Institute. https://oceanpanel.org/sites/default/files/2019-10/HLP_Report_ Ocean_Solution_Climate_Change_final.pdf.

Page 13: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

5 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

Perlindungan EfektifMelindungi laut bukan hanya sekadar membiarkannya—ini berarti mengelola kegiatan manusia secara bijak demi melestarikan keanekaragaman hayati dan habitat penting, memungkinkan laut untuk menghasilkan manfaat yang lebih besar secara berkelanjutan, sekaligus mempertahankan nilai budaya dan spiritual laut. Di beberapa wilayah, perlu dilakukan pengurangan dan pelarangan kegiatan manusia secara signifikan agar ekosistem dapat pulih dan berkembang kembali. Di sebagian besar wilayah, praktik berkelanjutan akan diperlukan sehingga memungkinkan laut menghasilkan dan menjaga kesehatan laut.

Bukannya menghentikan produksi, memulihkan, dan menjaga kesehatan laut merupakan cara terbaik untuk menghasilkan kekayaan laut dan memaksimalkan sumber daya laut yang istimewa. Cara berpikir baru ini juga ditandai dengan pergeseran dari peningkatan bertahap ke pengelolaan terintegrasi berbasis ekosistem dan dari fokus yang sempit pada produk domestik bruto (PDB) ke fokus yang memperhitungkan manfaat moneter dan nonmoneter serta aset laut.

Ekonomi laut berkelanjutan akan membantu melindungi laut dengan mengurangi emisi karbon dioksida yang mengancamnya.

Kegiatan berbasis laut dapat menghasilkan penurunan karbon hingga seperlima yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan Kesepakatan Paris pada tahun 2050, mengurangi emisi gas rumah kaca global hingga 4 miliar ton setara karbon dioksida pada tahun 2030 dan hingga 11 miliar ton pada tahun 2050, berdasarkan penelitian yang ditugaskan oleh Panel Laut31. Penurunan emisi pada tingkat ini setara dengan emisi tahunan dari 2,5 miliar mobil atau pembangkit listrik tenaga uap di seluruh dunia.

Melindungi habitat pesisir dan keanekaragaman hayati laut akan membantu laut terus menyediakan layanan ekosistem yang diandalkan oleh umat manusia.Lautan yang dipulihkan dan dilindungi akan membantu mengurangi dampak badai dan kenaikan permukaan laut, menyelamatkan kehidupan dan mata pencaharian, serta mengurangi biaya kerusakan dan pemulihan ekonomi. Terumbu karang yang sehat, misalnya, mengurangi energi gelombang hingga 97 persen, sehingga berpotensi melindungi hingga 100 juta penduduk pesisir dari risiko badai32. Dengan menurunkan tinggi gelombang, mangrove mengurangi banjir di daerah pesisir dan memberikan kontribusi bagi keanekaragaman hayati. Kawasan Konservasi Laut (KKL) yang sepenuhnya dilindungi dari kegiatan ekstraktif dan destruktif dapat memulihkan dan menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi perubahan iklim (dengan mencegah emisi dari gangguan sedimen yang dihasilkan oleh penggunaan pukat di dasar laut), serta meningkatkan produktivitas perikanan di daerah sekitar KKL melalui kelebihan ikan33.

Melindungi laut dari polusi dapat memicu reformasi yang lebih besar pada praktik pengelolaan limbah di darat.Masalah polusi laut bermula di darat. Plastik—bersama dengan banyak polutan lainnya, termasuk obat-obatan dan nutrien berlebih—masuk ke laut karena tidak adanya sistem pembuangan darat yang tepat dan memadai. Cara paling efektif untuk menghentikan polutan agar tidak masuk ke laut adalah dengan mengatasi akar penyebab polusi di darat. Beralih ke ‘ekonomi sirkular’—sistem yang merancang penggunaan sumber daya secara terus menerus, dan pada nilai tambah tertinggi serta dipulihkan atau diregenerasi seefisien mungkin di akhir masa pakainya—akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi ekonomi laut. Peraturan pertanian yang bertujuan untuk mengurangi zona mati laut dapat mengakibatkan para petani mengadopsi praktik pertanian yang tepat untuk mengurangi limpasan, yang sekaligus juga meningkatkan kesehatan tanah dan kualitas air di sungai.

Page 14: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

6 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

Produksi berkelanjutanKetika laut dikelola secara efektif, laut dapat memberikan hasil yang lebih banyak dan produksinya dapat lebih berkelanjutan. Perubahan menuju ekonomi laut berkelanjutan akan meningkatkan produksi makanan dan energi, meningkatkan kualitas pekerjaan di sektor laut, dan menguntungkan milyaran orang, tanpa mengakibatkan tambahan tekanan pada ekosistem laut.

Volume produksi makanan dari laut dapat meningkat drastis, membantu meningkatkan ketahanan pangan bagi hampir 10 miliar orang pada 2050.Kemampuan laut untuk menghasilkan makanan secara berkelanjutan sangat jauh dari ideal. Jika dikelola dengan lebih baik dan berkelanjutan, laut dapat menghasilkan makanan hingga enam kali lebih banyak dibandingkan saat ini—dan laut dapat melakukannya dengan jejak lingkungan yang rendah34.

Sebagian besar penangkapan ikan saat ini tidak dioptimalkan secara ekonomis atau ekologis. Terlalu banyak kapal menangkap terlalu sedikit ikan dengan cara yang dangkal dan destruktif. Terlalu banyak makanan laut yang hilang akibat penanganan yang buruk. Terlalu banyak spesies nontarget yang tertangkap secara tidak sengaja. Jika pendekatan ini berlanjut, hasil tangkapan pada tahun 2050 diperkirakan menurun sekitar 16 persen dibandingkan saat ini35. Sebaliknya, jika semua persediaan yang saat ini dieksploitasi ditangkap dengan mengedepankan ekonomi berkelanjutan yang maksimal, produksi dapat meningkat sebesar 20 persen dibandingkan dengan saat ini dan 40 persen lebih tinggi dibandingkan perkiraan hasil tangkapan berdasarkan skenario bisnis seperti biasa36.

Kisah budaya maritim bahkan lebih menjanjikan. Potensi untuk memperluas budi daya ikan laut bersirip sangat penting jika pelaku budi daya tidak memberikan dampak negatif terhadap ekosistem di sekitarnya dan menggunakan pakan ikan yang tidak terbuat dari ikan liar. Budi daya laut yang belum tersentuh juga sangat menjanjikan. Kerang-kerangan (seperti tiram dan remis) dan rumput laut secara substansial dapat meningkatkan produksi makanan dan pakan bergizi, dengan dampak negatif yang kecil terhadap lingkungan laut. Dalam beberapa kasus, jenis budi daya laut ini dapat meningkatkan jumlah ikan liar dengan menciptakan habitat buatan dan lahan pembibitan ikan.

Sekitar 35 persen ikan dan makanan laut saat ini terbuang dalam rantai nilai. Mengurangi hal ini dapat meningkatkan konsumsi tanpa meningkatkan produksi37.

Laut dapat menyediakan pasokan energi terbarukan yang bersih dan pada hakikatnya tidak terbatas. Turbin angin lepas pantai dapat menghasilkan listrik 23 kali lebih banyak dibandingkan konsumsi listrik global keseluruhan saat ini38. Sumber potensial energi terbarukan berbasis laut lainnya—menghasilkan energi dari gelombang dan pasang surut, salinitas dan gradien suhu, serta panel fotovoltaik surya terapung lainnya, misalnya—masih berada dalam tahap pengembangan, namun tetap menjanjikan.

Investasi di laut sangat hemat biaya.Investasi sebesar $2,8 triliun pada empat solusi berbasis laut saat ini—konservasi dan restorasi mangrove, dekarbonisasi pelayaran internasional, produksi makanan laut berkelanjutan, dan produksi angin lepas pantai—akan menghasilkan keuntungan bersih senilai $15,5 triliun pada 205039. Keempat intervensi tersebut memiliki rasio manfaat-biaya yang tinggi (Gambar ES.2).

Page 15: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

7 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

Pemerataan KesejahteraanJika tidak dikelola, ekonomi laut yang tumbuh dapat memperburuk kesenjangan ekonomi, sebab elite petahana yang kuat memperoleh manfaat laut, sementara kelompok rentan dan marginal semakin berisiko terkena dampak ekonomi, sosial, dan budaya, termasuk kehilangan tempat tinggal.

Kesenjangan adalah fitur struktural ekonomi laut saat ini. Perempuan, misalnya, hanya mewakili 2 persen dari pekerja maritim formal di dunia40. Komunitas yang buruk, rentan, dan marginal juga akan menanggung—dan akan terus menanggung—efek terburuk dari perubahan iklim global. Ekonomi laut berkelanjutan tidak hanya akan menghasilkan kekayaan yang lebih besar, tetapi juga menciptakan dunia dengan sumber daya yang didistribusikan secara lebih merata dan semua pengguna laut memiliki kesempatan untuk memiliki suara dalam keputusan penting.

Ekonomi laut berkelanjutan akan menciptakan pekerjaan baru yang lebih baik.Ekonomi laut diperkirakan dapat menciptakan 12 juta lapangan kerja41. Beberapa sektor, terutama perikanan, perlu menghilangkan beberapa pekerjaan. Skema dukungan akan diperlukan untuk mengelola transisi ke kapasitas yang lebih rendah dan pengelolaan persediaan ikan yang lebih berkelanjutan.

Sektor lainnya akan tumbuh secara signifikan. Ribuan pekerjaan baru akan dibuat di bidang teknik, teknologi informasi, ilmu terapan, dan bidang terkait. Jumlah pekerjaan terkait budi daya dan angin lepas pantai diproyeksikan melambung, dan peningkatan volume kargo di laut, serta perluasan pelabuhan diperkirakan akan menciptakan jutaan pekerjaan. Pengiriman bebas karbon sangatlah penting untuk memastikan ekspansi ini tidak terjadi dengan mengorbankan kesehatan laut.

Rasio manfaat-biaya (rata-rata)

0:1 10:15:1

Konservasi dan restorasi mangrove

Manfaat bersih(Rata-rata, US$)

Total $15,5 triliun

Produksi energi angin lepas pantai

Dekarbonisasi pelayaran internasional

Produksi makanan berbasis laut

$0,2 triliun

$5,1 triliun

$6,7 triliun

$3,triliun

3:1

4:1

10:1

12:1

Note: Net benefits represent the net present value of the returns to investments between 2020 and 2050.

Gambar ES.2. Intervensi Berbasis Laut Berkelanjutan Menghasilkan Rasio Manfaat–Biaya yang Sangat Tinggi dan Dapat Menghasilkan Keuntungan Senilai Triliunan Dolar

Catatan: Rasio manfaat-biaya (benefit-cost/B-C) rata-rata telah dibulatkan ke bilangan bulat terdekat dan nilai manfaat bersih ke desimal pertama. Rasio B-C untuk bakau adalah rasio gabungan untuk intervensi berbasis konservasi dan restorasi. Keuntungan bersih rata-rata mewakili nilai rata-rata bersih investasi saat ini dan dihitung selama periode 30 tahun (2020–50).

Sumber: Konar, M., dan H. Ding. 2020. “A Sustainable Ocean Economy for 2050: Approximating Its Benefits and Costs.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/Economicanalysis.

Page 16: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

8 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

Agenda baru ini akan memberdayakan para nelayan lokal.Hasil dari jutaan nelayan artisanal jauh lebih rendah dari sebelumnya, sebagian karena model akses terbuka dari sebagian besar laut, yang menghasilkan penangkapan ikan secara berlebihan. Pendekatan yang dikelola dengan lebih baik akan bermanfaat bagi mereka semua.

Memberdayakan nelayan dengan memberi mereka hak akses sebagai pertukaran atas pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan adalah salah satu pendorong ekonomi laut berkelanjutan. Melakukan hal tersebut telah terbukti efektif. Dalam wilayah yang menerapkan perikanan hak penggunaan (TURF) yang diciptakan Cile, misalnya, tangkapan oleh perikanan artisanal telah melampaui hasil tangkapan industri, serta biomassa dan ukuran spesies target telah meningkat42. Pendekatan serupa telah sukses besar di banyak perikanan, memulihkan perikanan yang habis, dan memungkinkan mereka untuk berkembang43.

Kolaborasi internasional dan rantai pasokan yang transparan dapat secara signifikan mengurangi kejahatan maritim.Penangkapan ikan IUU diperkirakan mencakup 20 persen tangkapan dunia (hingga 50 persen di beberapa area)44. Penangkapan ikan ilegal juga sering menjadi indikator jenis kejahatan lain di laut, termasuk pelanggaran hak tenaga kerja dan hak asasi manusia, pencucian uang, serta penipuan pajak.

Bertindak secara berkelanjutan akan membantu menjaga kepentingan budaya laut. Laut lebih dari sekadar sumber kekayaan ekonomi. Laut juga memiliki nilai spiritual, budaya, dan rekreasi bagi miliaran orang45. Bagi banyak orang Pribumi, ini merupakan aspek penting dalam budaya mereka. Area perlindungan laut yang dirancang dengan baik dan langkah konservasi berbasis area yang efektif lainnya dapat membantu melestarikan kawasan laut yang masih asli dan area laut yang penting secara budaya (seperti situs suci, reruntuhan bersejarah, dan makam laut).

Laut harus menjadi bagian penting dari pemulihan ekonomi global yang besar dari penyebaran COVID-19COVID-19 menghentikan kegiatan ekonomi untuk sementara waktu dalam ekonomi laut, menyebabkan kerugian penghasilan dan pendapatan yang signifikan terhadap pariwisata, perikanan dan budi daya, serta pelayaran; berdampak buruk terhadap kesehatan laut; dan memperburuk ketidaksetaraan gender dan pendapatan. Gangguan tersebut telah mengakibatkan kerusakan dan dampak terkait. Penurunan dalam bidang pariwisata misalnya, memaksa beberapa komunitas untuk kembali ke penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan sebagai sumber makanan, memberi tekanan pada perikanan dan terumbu karang pantai.

Tujuan utama pemulihan masif dari penyebaran COVID adalah memulihkan aktivitas ekonomi tanpa memulihkan pola lama degradasi lingkungan, sehingga menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih tangguh. Ekonomi laut dapat memainkan peran penting dalam proses ini. Investasi di lima area—restorasi dan perlindungan ekosistem laut dan pantai, infrastruktur limbah dan pembuangan, budi daya berkelanjutan tanpa pakan, transportasi laut nol emisi, dan energi terbarukan berbasis laut yang berkelanjutan—dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam waktu dekat46.

Investasi yang dibuat dalam beberapa bulan dan tahun mendatang akan memiliki efek jangka panjang terhadap perekonomian dunia dan ketahanannya terhadap guncangan. Upaya harus dilakukan sekarang untuk menghindari penguncian pada jalur dengan emisi tinggi, polusi tinggi, dan yang tidak memadai, serta membuka masa depan regeneratif dan berkelanjutan. Kesempatan untuk mengatur ulang dan membangun kembali ekonomi laut yang lebih kuat, setara, lebih tahan, dan berkelanjutan tidak boleh terlewatkan.

Page 17: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

9 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

LAN

DASA

NAK

SI U

TAM

A

Membuat jaringandata global yang

menyediakanakses luas dan

otomatis ke datakelautan

Menetapkan,mendanai, dan

menerapkanrencana laut untuk

100% area dibawah yuris diksi

mereka

Menciptakan jalurinvestasi

berkelanjutandengan

memberikan hibahatau bentuk

dukungan lainuntuk inovasi

tahap awal

Menerapkanrangkaian solusiyang mengatasi

penyebab polusi,seperti mengurangiplastik yang tidak

perlu danmembuang limbah

dengan aman

Mengembangkaninformasi laut

secaramenyeluruh

Menggunakan datauntuk mendorong

pengambilankeputusan

Terlibat dalamperencanaan

laut berorientasisasaran

Menghilangkan risikokeuangan dan

menggunakan inovasiuntuk memobilisasi

investasi

Menghentikan polusiberbasis lahan

Mengubah informasilaut agar

mencerminkan nilailaut yang

sebenarnya

Tantangannya Hebat, tetapi Agenda Tindakan Pragmatis Menawarkan Solusi untuk MencapainyaDunia yang di dalamnya terdapat perlindungan yang efektif, produksi yang berkelanjutan, dan kemakmuran yang adil berjalan beriringan. Namun hal ini tidak akan terjadi jika bisnis seperti biasa terus berlanjut. Tanpa aksi, perencanaan laut akan terus berlangsung secara ad hoc, stok ikan akan terus menurun, dan pencemar di darat akan terus menggunakan laut sebagai tempat pembuangan cairan.

Keputusan politik dan bisnis yang dibuat sekarang dan dalam 30 tahun ke depan dapat mengubah arahnya. Dengan bertindak, perencanaan tata ruang inklusif yang lebih sistematis dan berbasis ekosistem akan menjadi norma. Hak akses atas sumber daya laut tertentu akan diperjelas, menghilangkan konflik terhadap sumber daya, dan memastikan bahwa kekayaan laut tersebar secara merata. Stok ikan liar akan pulih kembali, dan peningkatan signifikan dalam ilmu budi daya berkelanjutan akan menyediakan makanan bergizi bagi miliaran orang, sehingga menjamin keamanan pangan. Para pencemar akan terganjal oleh tindakan hukum dan politik yang akan membatasi kapasitas mereka untuk mencemari laut.

Gambar ES.3. Lima Landasan adalah Kunci untuk Menciptakan Ekonomi Laut Berkelanjutan

Sumber: Penulis.

Page 18: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

10 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

Menjaga laut yang sehat akan membutuhkan aksi dari banyak sisi dan berbagai sektorMemberikan perlindungan yang efektif, produksi berkelanjutan, dan kemakmuran yang adil adalah visi yang menginspirasi dan layak didukung oleh ilmu pengetahuan. Transisi menuju ekonomi laut berkelanjutan akan memerlukan penyelarasan insentif, reformasi besar tentang cara menggunakan dan mengelola laut, serta pemberdayaan pengguna laut yang berkepentingan untuk meningkatkan kesehatan laut.

Pemerintah dan pelaku bisnis dapat melakukan ratusan aksi yang spesifik pada sektor tertentu guna meningkatkan sektor laut, mulai dari mendukung energi terbarukan berbasis laut hingga menciptakan lapangan kerja terkait pandemi COVID-19 untuk mendukung ekowisata dan melarang polutan. Upaya ini penting, tetapi tanpa memberikan hak mendasar dengan benar, tidak akan mungkin mengubah seluruh sistem laut menuju model berkelanjutan yang diinginkan. Lima landasan dapat menjadi dasar bagi ekonomi laut berkelanjutan (Gambar ES.3). Landasan ini menempatkan kondisi untuk perubahan yang lebih luas di berbagai sektor laut. Dengan adanya landasan ini, reformasi, inovasi, dan penelitian sektor tertentu dapat diterapkan dan dipercepat.

Menggunakan data untuk mendorong pengambilan keputusan.Teknologi untuk pengindraan, simulasi, perkiraan, pelacakan, pengelolaan, dan berbagi data pada platform akses terbuka berpotensi mengubah ekonomi laut. Teknologi baru dapat digunakan untuk mendaftarkan hak dan kontrak terkait

laut, yang memfasilitasi pengelolaan berbasis hak47. Pelacakan produk di seluruh rantai pasokan dapat membantu merek memanfaatkan praktik berkelanjutan dan produsen kecil yang terhubung ke rantai pasokan global. Aplikasi dapat membantu mengelola area dan kuota penangkapan ikan, menyesuaikan lalu lintas pengiriman, dan menghindari penangkapan spesies yang terancam punah. Dalam waktu dekat, perjalanan setiap kapal—dan sifat bisnisnya di laut—akan menjadi informasi publik. Pelanggar hukum seperti nelayan ilegal, penyumbang polusi, penyelundup, dan pelanggar hukum tenaga kerja secara harfiah akan masuk ke dalam radar publik dan dapat ditangkap.

Beberapa teknologi ini telah digunakan dalam skala terbatas. Model POSEIDON, misalnya, menyimulasikan lingkaran umpan balik antara kebijakan perikanan, armada penangkapan ikan, dan ekosistem laut, sehingga alternatif kebijakan dapat dibandingkan48.

Namun, hambatan menghalangi pemanfaatan sepenuhnya kekuatan ilmu pengetahuan dan data. Mengumpulkan data sangatlah mahal, dengan sebagian besar sensor yang dibuat khusus untuk misi ilmiah yang sempit dan spesifik49. Oleh karena itu, inovasi teknologi di laut sebagian besar didorong oleh pemerintah dan kepentingan komersial skala besar.

Data dibagi menjadi domain nasional, korporat, dan akademis. Akses ke data terbatas, dan data mungkin sulit digunakan. Alat bantu yang dirancang untuk manajer kelautan misalnya, sering kali bersifat teknis sehingga hanya pemrogram yang dapat menggunakannya. Negara dan pengguna kelautan yang lebih miskin memiliki sedikit atau tidak memiliki akses terhadap data yang dapat membantu mereka mengadopsi praktik berkelanjutan.

Page 19: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

11 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

AKSI UTAMA: Mengatasi hambatan ini dan hambatan lainnya memerlukan penciptaan jaringan data global yang menyediakan akses luas dan otomatis terhadap data kelautan. Pemerintah dapat memimpin dengan menetapkan standar ini dan membantu membuat jaringan data yang menggabungkan data desentralisasi ke dalam basis data umum yang dapat dicari. Mereka dapat mewajibkan agar pembagian data terkait sumber daya publik—baik sumber daya berupa stok ikan dan simpanan mineral atau dana untuk pengelolaan pantai atau untuk penelitian—yang tidak dapat dinegosiasikan. Untuk mencapai atau meningkatkan akuntabilitas, pemerintah dapat memprioritaskan peraturan terkait penguatan teknologi yang mengatur pemantauan ikan, impor makanan laut, emisi pengiriman, pertambangan, pembangunan pantai, dan polusi dalam waktu sebenarnya.

Terlibat dalam perencanaan laut yang berorientasi pada tujuan.Beragam peraturan sektor demi sektor untuk beberapa kegiatan laut, ditambah dengan model akses terbuka bagi yang lain, telah berkontribusi secara signifikan

terhadap penurunan kesehatan laut saat ini dan tidak boleh dilanjutkan. Kekurangan sistem jelas terlihat. Penangkapan ikan dengan akses terbuka hampir selalu gagal50. Pengembangan laut tanpa koordinasi menciptakan inefisiensi operasional, konflik terhadap penggunaan, dan degradasi lingkungan yang merusak produktivitas di masa depan. Polusi industri, nutrisi, dan terkait karbon yang tidak dibatasi mengubah kimia lautan dan memengaruhi biologi, serta potensi ekonominya.

Mengingat keterkaitan antara sektor laut, tidak masuk akal untuk mengelolanya secara terpisah. Manajemen berbasis ekosistem, perencanaan tata ruang laut berbasis ilmu pengetahuan, dan manajemen laut terpadu adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pengelolaan sumber daya dan layanan laut yang lebih sistematis dan adil. Penggunaan alat bantu pengelolaan berbasis ekosistem yang berbasis ilmu pengetahuan dan didasarkan pada keterlibatan pemangku kepentingan yang luas dan fokus untuk mencapai ekosistem laut yang sehat dan tangguh dilakukan di beberapa daerah— dengan hasil yang sangat baik. Xiamen, Tiongkok, misalnya, telah melihat peningkatan manfaat

Page 20: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

12 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

sosioekonomi dari sektor lautnya sebesar 40 persen sejak mengadopsi pengelolaan laut terpadu pada tahun 199451.

Berbagai hambatan telah menghalangi pengambilan perencanaan berorientasi tujuan secara luas. Standar dan praktik untuk perencanaan, akuntabilitas, transparansi, dan hak atau perlindungan hukum di laut tetap seabad atau lebih di balik kesetaraan berbasis darat—sebagian karena pelaku bisnis takut bahwa perencanaan terpadu adalah cara konservasionis untuk mengupayakan agenda anti-bisnis. Proses perencanaan dari atas ke bawah telah gagal melibatkan semua pengguna, menghasilkan proses yang tidak efisien serta kurangnya dukungan dan implementasi.

Agar berhasil, perencanaan terkait laut harus menemukan keseimbangan antara berbagai kebutuhan pengguna laut yang berbeda, antara kebutuhan laut dan kebutuhan pantai dengan penduduknya. Semakin banyak bukti dari negara-negara tempat perencanaan laut terpadu digunakan menunjukkan bagaimana agenda ekosistem, keamanan pangan, dan energi, kemakmuran lokal, serta perlindungan pantai dapat saling menguatkan. Pengetahuan ilmiah dan pengetahuan lokal adalah kunci untuk memahami manfaat bersama dan menavigasi untung-rugi.

Perencanaan laut harus memberikan akses inklusif dan merata oleh dan pengakuan masyarakat setempat. Nelayan setempat harus memiliki akses ke lahan penangkapan ikan tradisional, situs budaya harus dilindungi, dan pemandangan harus dijaga. Perwakilan semua jenis pengguna laut harus dilibatkan dalam perencanaan. Pemilik sumber daya, penyewa, dan pemegang akses harus diberikan jaminan perlindungan hukum yang aman, andal, dan efektif terhadap penyumbang polusi, penerbang, serta pelanggar lainnya.

AKSI UTAMA: Untuk memastikan perencanaan berorientasi tujuan menjadi kenyataan, negara-negara harus menetapkan, mendanai, dan menerapkan rencana laut untuk 100 persen wilayah di bawah yurisdiksi mereka, menggunakan proses yang berbasis ilmu pengetahuan, inklusif, partisipatif, dan disesuaikan dengan konteks setempat. Hal ini sangat penting untuk menyeimbangkan perlindungan dan produksi, serta memastikan akses dan hak yang adil bagi pengguna setempat.

Menghilangkan risiko keuangan dan menggunakan inovasi untuk menarik investasi.Investasi saat ini dalam industri laut berkelanjutan, keanekaragaman hayati, dan

konservasi sangat tidak memadai. Diperlukan usaha empat kali lipat untuk memulihkan dan menjaga kesehatan laut secara berkelanjutan52.

Investasi dibatasi karena berbagai alasan. Faktanya, faktor eksternal seperti dampak kegiatan sektor laut terhadap perubahan iklim global, polusi, dan hak asasi manusia tidak tercermin dalam harga yang diterima produsen menunjukkan bahwa bisnis yang tidak berkelanjutan secara ekologis dapat berkembang. Subsidi yang berbahaya—biasanya mendukung perluasan armada penangkapan ikan industri berskala besar dan ekstraksi bahan bakar fosil — merusak ekonomi laut.

Dalam beberapa kasus, berinvestasi dalam kelestarian adalah proposisi jangka panjang. Membangun kembali stok ikan dan penangkapan ikan secara berkelanjutan dapat menjadi bisnis yang masuk akal dalam jangka panjang, misalnya, tetapi memakan biaya dalam jangka pendek hingga menengah. Akibatnya, banyak peluang yang hilang. Pemerintah dapat membantu memecahkan masalah tersebut dengan menyediakan sumber daya untuk mengurangi tantangan transisi - misalnya, dengan menggunakan kembali subsidi dan menerapkan reformasi perikanan yang mencegah penangkapan ikan berlebihan, serta membantu memastikan laba atas investasi yang kuat.

Page 21: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

13 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

AKSI UTAMA: Negara yang menetapkan pengembangan laut berkelanjutan sebagai prioritas nasional dapat berharap untuk menarik investasi dari dana kekayaan berdaulat dan lembaga keuangan pembangunan. Melalui sumber pendanaan milik mereka sendiri dan publik atau filantropis lainnya, modal investasi swasta dapat dikesampingkan, yang memicu investasi swasta dalam industri dan model bisnis baru seperti perikanan (reformasi) berkelanjutan, atau KKL yang dibiayai oleh biaya pariwisata. Pembengkokan modal publik dan swasta ini dapat menjadi pendorong yang istimewa dalam meningkatkan investasi di negara berkembang. Pemerintah juga dapat membantu merangsang saluran usaha dan proyek berkelanjutan dengan memberikan hibah atau bentuk dukungan lain untuk inovasi tahap awal, karena Norwegia telah melakukannya untuk mendukung akuakultur lepas pantai generasi berikutnya dan Uni Eropa telah melakukan upaya untuk mendukung generasi angin lepas pantai. Pada sektor energi lepas pantai, pemerintah dapat mendukung energi terbarukan dengan menyediakan infrastruktur hemat biaya, menetapkan tarif pembayaran, dan memberikan subsidi untuk aktivitas berkelanjutan. Mereka juga dapat mengurangi risiko—dengan memastikan kepastian regulasi, menyediakan asuransi, dan memberikan garansi pengambilan/permintaan, terutama untuk investasi lepas pantai yang padat modal seperti energi angin dan budi daya skala besar.

Menghentikan polusi berbasis lahanHampir setiap polutan yang ada di darat juga ada di laut, dengan gabungan dan dampak merusak yang signifikan pada kesehatan ekosistem. Plastik, nutrient (terutama nitrogen dan fosfor), pestisida dan parasitisida, antibiotik, serta obat-

obatan lainnya, bahan kimia industri, minyak dan gas, logam berat, toksin, limbah medis, limbah elektronik dan jenis puing-puing lainnya yang dialihkan ke laut dengan sangat sedikit konsekuensi keuangan bagi penyumbang polusi.

Material tersebut berakhir di lautan karena infrastruktur pengelolaan dan pembuangan limbah di banyak negara tidak memadai, khususnya di Asia dan Afrika. Pengumpulan limbah sebagian besar tidak menguntungkan karena hanya sedikit produk konsumen yang dapat didaur ulang.

Mengatasi tantangan polusi laut menjadi rumit karena sulitnya atribusi (banyak polutan berasal dari lebih dari satu sumber) dan asimetris situasi yang luar biasa: Ketika kepentingan pribadi berbasis lahan yang sangat dilindungi berbenturan dengan kepentingan sumber daya umum yang dipertahankan dengan lemah seperti laut, laut menjadi pihak yang dikorbankan.

Semakin banyak pemerintah dan industri yang mengambil tindakan. Tindakan seperti melarang kantong plastik diperbolehkan, tetapi dampaknya tidak cukup. Komitmen saat ini pada plastik, misalnya, cenderung mengurangi kebocoran tahunan plastik ke laut hanya sebesar 7 persen pada tahun 204053.

AKSI UTAMA: Untuk menghentikan kebocoran plastik ke laut, diperlukan solusi yang beragam dan lebih ambisius yang mencakup pengurangan plastik yang tidak perlu, bahan daur ulang, dan pembuangan limbah dengan aman. Bahan daur ulang harus lebih murah daripada plastik asli. Perusahaan harus bertanggung jawab atas jumlah plastik yang mereka gunakan dan apakah mereka menggunakan konten daur ulang, desain produk yang dapat didaur ulang, dan pengganti plastik. Investasi besar harus dilakukan dalam teknologi dan infrastruktur pengumpulan dan daur ulang limbah, khususnya di negara berkembang, di negara inilah infrastruktur semacam itu lemah. Mengatasi penyebab mendasar juga dapat membantu mengurangi polutan lainnya. Mengadopsi pertanian secara tepat di darat dapat membantu mengurangi limpahan zat nutrien ke laut, misalnya.

Page 22: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

14 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

Mengubah informasi laut agar mencerminkan nilai laut yang sebenarnyaTolok ukur tradisional ekonomi, seperti PDB, mengabaikan faktor eksternal,

seperti efek produksi terhadap polusi atau perubahan iklim global. Tolok ukur tersebut juga tidak menempatkan nilai pada sumber daya alam dan mengabaikan cara penyebaran manfaat.

Hanya menggunakan tolok ukur PDB yang dihasilkan oleh sektor berbasis laut tidak mencerminkan nilai laut yang sebenarnya—dan dapat mengakibatkan praktik yang tidak berkelanjutan. Nilai laut yang lebih luas harus diperhitungkan sepenuhnya dan digunakan dalam pengambilan keputusan, berdasarkan serangkaian metrik holistik yang mencakup pengukuran aset infrastruktur, seperti pelabuhan; modal alam, seperti populasi ikan dan terumbu karang; serta indikator manfaat bagi masyarakat, seperti ukuran pendapatan dan kesejahteraan.

AKSI UTAMA: Untuk mengukur nilai laut secara lebih akurat, badan pusat statistik nasional, bekerja sama dengan lembaga lain, perlu mengembangkan informasi laut nasional secara lengkap. Dasbor interaktif harus dibuat agar pengguna dapat menjelajahi data dengan menggabungkan serta memisahkan sektor dan kelompok orang.

Dengan lima landasan ini, perubahan dalam sektor ekonomi laut utama seperti makanan berkelanjutan dari laut, energi terbarukan dari laut, dan pariwisata berkelanjutan dapat terwujud. Sektor-sektor ini juga akan memerlukan tindakan yang ditargetkan dan khusus untuk sektor tertentu dalam hal kebijakan, inovasi teknologi dan keuangan, dan penelitian ilmiah, tetapi dengan adanya landasan-landasan ini akan menetapkan jalur yang benar bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dan memberikan dasar untuk mencapai ekonomi laut berkelanjutan dan sejahtera.

Cara berpikir dan mengelola laut yang baru ini telah mendapatkan daya tarikLaut sedang meningkatkan agenda kebijakan. Negara-negara pesisir, terutama negara kepulauan kecil, mendukung pertumbuhan yang berkeadilan sosial dan ramah lingkungan. Masyarakat sipil semakin menyadari adanya penurunan di laut dan mendukung tindakan pemerintah untuk melindungi laut.

Agenda tindakan tersebut ambisius, namun sangat memungkinkan. Kemajuan dalam membangun fondasi perubahan sudah semakin nyata:

� Revolusi data telah dimulai. Sensor dan satelit semakin banyak digunakan untuk memantau laut. Data mengenai spesies invasif di air bilga dan nutrien di delta sungai, misalnya, memberikan informasi yang dapat ditindaklanjuti nyaris seketika—yang sangat penting untuk pengelolaan adaptif. Alat pengelolaan perikanan digital yang baik, termasuk pelacakan kapal, simulasi perikanan, dan sistem pencatatan dan penegakan, tersedia secara luas.

� Beberapa wilayah telah menggantikan praktik pengelolaan tertutup dengan perencanaan tata ruang laut yang lebih terpadu. Misalnya, negara bagian Laut Baltik telah berkoordinasi di seluruh perbatasan dan sektor untuk menerapkan strategi perencanaan berbasis ilmu pengetahuan dan telah diuntungkan dengan kembalinya pemangsa dan burung serta persediaan ikan yang kembali pulih54.

Page 23: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

15 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

� Investasi laut berkelanjutan semakin meningkat. Dalam survei baru-baru ini, 72 persen investor menggolongkan ekonomi laut berkelanjutan layak mendapatkan investasi55. Ribuan usaha terkait laut berkelanjutan bermunculan di seluruh benua.

� Amerika Serikat, Eropa, dan Asia secara bersama-sama telah menerapkan 95 kebijakan dan bagian undang-undang yang membatasi kemasan plastik antara 2010 dan 2019.

� Jumlah negara yang mengadopsi teknik akunting yang lebih holistik semakin meningkat. Tiongkok, misalnya, menggunakan produk ekosistem bruto (gros ecosystem product/GEP) untuk mengarahkan transisinya menuju pertumbuhan yang inklusif dan hijau56.

Tren serupa dapat diamati pada tingkat sektor laut. Dukungan yang diberikan oleh industri untuk pelayaran ramah lingkungan, pengembangan teknologi dan praktik baru yang mengurangi dampak budi daya laut pada ekosistem, dan program yang diprakarsai masyarakat untuk memulihkan persediaan ikan, hanyalah beberapa perubahan yang sedang terjadi. Kisah sukses yang menginspirasi, seperti reformasi perikanan di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pengelolaan laut yang baik juga bisa memulihkan persediaan ikan dan menguntungkan nelayan dan masyarakat pesisir secara bersamaan57. Untuk mencapai ekonomi laut berkelanjutan, perubahan harus terjadi lebih cepat dan pada skala yang lebih besar dibandingkan yang sedang terjadi saat ini. Tindakan di tingkat lokal dan nasional dapat membantu mempercepat perubahan.

Aksi-aksi yang ditargetkan dapat membantu mempercepat kemajuanSkala tantangan yang besar dan risiko tinggi yang terlibat menuntut adanya tindakan cepat dan efektif. Memberikan keuntungan langsung dapat membantu menunjukkan manfaat jangka panjang dalam mencapai ekonomi laut berkelanjutan, sehingga mendorong pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan. Menciptakan zona ekonomi laut yang berkelanjutan dan membentuk satuan tugas nasional merupakan tindakan konkret, sehingga agenda dapat segera berjalan.

Zona ekonomi laut berkelanjutan dapat menggambarkan manfaat ekonomi laut berkelanjutan dalam skala kecil.Zona ekonomi khusus (special economic zones/SEZ) adalah area dalam negara yang disiapkan pemerintah untuk menarik investasi langsung dalam kegiatan ekonomi tertentu. Zona-zona ini biasanya menawarkan biaya sewa, pajak, utilitas dan infrastruktur yang rendah; bantuan prosedur birokrasi; dan jaminan pinjaman kepada investor dengan tarif pasar. Luasnya bervariasi dari zona kecil hingga seluruh kota.

Berdasarkan kesuksesan konsep SEZ dalam zona ekonomi eksklusif negara (zona laut di mana negara bagian pesisir memiliki hak khusus sehubungan dengan sumber daya laut) dapat menjadi katalis yang kuat untuk mempercepat ekonomi laut berkelanjutan. Zona ekonomi laut berkelanjutan (sustainable ocean economic zone/SOEZ) dapat menyediakan wadah pengujian untuk eksperimen dan inovasi sistemik, di mana insentif dapat diuji, hasil dapat dipantau dan disesuaikan dengan risiko yang dikelola. Dalam proses merancang dan menerapkan zona ini, rintangan klasik dalam pengelolaan laut—akses bebas, kurangnya perencanaan, konflik terkait pemanfaatan, dan eksternalitas—dapat diatasi dalam konteks bisnis nyata, alih-alih sebagai kebijakan abstrak.

SOEZ adalah cara bagi negara-negara untuk mendukung dan mengevaluasi model ekonomi laut berkelanjutan dalam skala yang sesuai bagi mereka. Kondisi biologis, industri dan pemangku kepentingan yang ada, serta kebutuhan lokal menentukan kegiatan yang berlangsung dalam SOEZ (Gambar ES.4). Satu lokasi mungkin menggunakan SOEZ untuk menarik dan menguji model teknologi tinggi yang digabungkan pembangkit energi,

Page 24: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

16 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

Gambar ES.4. Zona Ekonomi Laut Berkelanjutan Dapat Menjadi Wadah Pengujian untuk Eksperimen dan Inovasi

Sumber: Penyusun.

CONTOH 3minimal 1.000 km persegi- Banyak angin- Laut yang terindustrialisasi (misalnya kilang minyak dan gas lepas pantai)- Dekat jalur pelayaran

CONTOH 1minimal 1.000 km persegi- Suhu hangat sepanjangtahun- Pantai alami- Terumbu karang- Industri pariwisatayang semakinberkembang

CONTOH 2minimal 1.000 km persegi- Muara/rawaasin/mangrove/pantai- Penangkapan ikan artisanaldan budi daya laut skala kecil dipesisir- Pariwisata yang berkembang

ELEMEN MANAJEMEN UMUM UNTUK SEMUA ZONA EKONOMI LAUT INI

Tidak ada model "satu ukuran untuk semua"

Kegiatan ekonomi laut di zona tertentu perlu ditentukan secara lokal sebagai fungsi dari:

Karakteristik biofisik area (suhu, aset alami, persediaan ikan, ketersediaan angin, dll.)

Industri dan kegiatan manusia yang sudah ada di zona tersebut

Kesediaan pemain lokal untuk terlibat dalam transformasi laut berkelanjutan

Mekanisme pembiayaan yangdisesuaikan dan jaminandisediakan oleh sumber

publik

Perhatian ilmiah diberikanuntuk memastikan bahwamanfaat didistribusikan

secara merata kepadamasyarakat dan wanita

100% dari zona tersebutdikelola berdasarkan

rencana, yang dikembangkandalam proses kolaboratifdengan pengguna zona

Berbagai tindakan dilakukandi daerah pesisir di dekat

zona untuk membatasi polusiberbasis lahan

Jaringan sensor yang padatmemungkinkan pemantauan

zona secara ilmiah

Kesehatan dan keberlanjutanekonomi zona dikendalikan

melalui dasbor digital

Pertaniantropis

rendah

Penangkapanikan artisanalberkelanjutan

Ekowisata

Perikananskala kecil

Ladang angin lepaspantai

Pertanianbudi dayalaut lepas

pantai

Produksihidrogen/amonia

dan platformpengisian bahan

bakar

Infrastrukturpesisir alami

yangterlindungi

KKL/zonalaut

khusus

KKL/zona lautkhusus yang

dilindungi

KKL/zona lautkhusus yang

dilindungi

Page 25: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

17 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

pengiriman dan budi daya laut berskala besar. Tindakan lainnya dapat menggabungkan restorasi yang didanai karbon, perlindungan pesisir, pariwisata, dan pengembangan perikanan.

Apa pun kegiatan yang berlangsung di zona tersebut, semua SOEZ memiliki beberapa elemen yang sama. Seluruh zona dikelola berdasarkan rencana, jaringan sensor yang padat memungkinkan pemantauan ilmiah zona dan upaya dilakukan untuk memastikan bahwa manfaat didistribusikan kembali secara merata kepada masyarakat dan wanita.

Gugus tugas laut nasional dapat mempercepat peralihan menuju ekonomi laut berkelanjutan.Pembentukan gugus tugas laut yang berkelanjutan di tingkat menteri (kelautan) atau kepala negara dengan mandat untuk mengadaptasikan agenda laut berkelanjutan pada konteks nasional dapat mempercepat perubahan. Gugus tugas tersebut dapat menjalankan beberapa fungsi penting:

� Melaksanakan pemetaan sumber daya laut komprehensif sebesar 100 persen dari zona ekonomi eksklusif negara ini.

� Mendukung dan memfasilitasi proses partisipasi inklusif untuk mengembangkan rencana yang memastikan proses regulasi yang efektif dan efisien, menghindari konflik terkait pemanfaatan ruang serta melindungi dan mempertahankan sistem laut utama.

� Menyatukan kementerian yang relevan dan kepala negara sehubungan langkah yang diperlukan untuk mempercepat transisi menuju ekonomi laut berkelanjutan, termasuk jaminan keuangan dan langkah pengurangan risiko, kebijakan dan peraturan, serta koordinasi internasional.

� Bersama organisasi terkait, lembaga akademik, dan kelompok masyarakat sipil, memimpin inisiatif khusus, seperti desain jaringan wilayah laut khusus yang dilindungi dan SOEZ, serta upaya untuk mengontrol polutan berbasis lahan.

Gugus tugas nasional dapat menjadi cara untuk menyoroti relevansi antara ekonomi laut dengan prioritas nasional seperti ketahanan pangan, perdagangan internasional, dan pariwisata.

Laut Tidak Terlalu Besar untuk Rusak, dan Tidak Terlalu Besar untuk Diperbaiki, tetapi Terlalu Besar dan Terlalu Penting bagi Masa Depan Planet untuk DiabaikanPerlindungan laut yang efektif, produksi laut berkelanjutan, dan kesejahteraan manusia yang merata tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Ketika diintegrasikan ke dalam ekonomi laut berkelanjutan, mereka dapat mengubah penurunan kesehatan laut saat ini dan memberikan hasil positif bagi manusia dan alam. Menetapkan landasan untuk mencapai tiga P dan mentransformasikan sektor laut utama tidaklah mudah, namun hal tersebut dapat dilakukan. Melakukan hal ini akan meningkatkan ketahanan ekonomi global secara luas dan meningkatkan kehidupan masyarakat termiskin dan paling rentan di dunia. Memang, menciptakan ekonomi laut berkelanjutan akan membantu dunia mencapai semua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG), tidak hanya SDG 14 (untuk kehidupan di bawah air) (Gambar ES.5).

Praktik, hukum, dan norma budaya saat ini membantu mendukung model akses terbuka yang menjadi ciri sebagian besar laut. Semuanya dapat berubah. Sejarah menunjukkan

Page 26: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

18 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

Catatan: Terkait SDG 6 (air bersih dan sanitasi), tautan ke laut dapat dibuat melalui fasilitas desalinasi. Mengenai SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan), laut menyediakan platform kerja sama yang sangat baik. Sebagai contoh, kolaborasi di bidang keilmuan laut untuk perdamaian sangat penting untuk hubungan diplomatik (misalnya, eksperimen U.S.-Soviet Gulf Stream pada tahun 1960-an).

Sumber: Penulis.

Gambar ES.5. Laut yang Sehat Sangat Penting untuk Mencapai Sasaran Pembangunan Berkelanjutan

KOTA DAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN

Membangun infrastruktur perlindungan badai hijau-biru akan membuat kota menjadi lebih berkelanjutan

TIDAK ADA KEMISKINAN

Pertumbuhan laut berkelanjutan berartipertumbuhan berkelanjutan, yang mampumemberantas dan mencegah kemiskinan bagi masyarakat

KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN YANG BAIK

Selain mampu menyediakan makanan yang lebih bergizi, laut yang sehat adalah titik pemulihan bagi milyaran orang

KESETARAAN GENDER

Peningkatan kesetaraan gender dalam ekonomi laut akan memberdayakan jutaan wanita

ENERGI YANG BERSIH DAN TERJANGKAU

Memperluas potensi energi terbarukan yang hampir tak terbatas di laut diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 10% terhadap peningkatan produksi listrik global pada 2050

INDUSTRI, INOVASI, DAN INFRASTRUKTUR

Membangun pelabuhan rendah karbon danenergi laut terbarukan akan merangsang inovasi dan menciptakan infrastruktur penting

AKSI IKLIM

Industri laut yang berkembang secaraberkelanjutan dapat memberikan kontribusi penurunan hingga seperlima gas rumah kaca untuk mencapai tujuan 1,5C di masa depan

PERDAMAIAN, KEADILAN & INSTITUSI YANG KUAT

Dalam ekonomi laut berkelanjutan, kedaulatan negara atas zona dan sumber daya ekonomi eksklusifnya tercapai

PERDAMAIAN, KEADILAN & INSTITUSI YANG KUAT

Dalam ekonomi laut berkelanjutan, kedaulatan negara atas zona dan sumber daya ekonomi eksklusifnya tercapai

TIDAK ADA KELAPARAN

Pertanian dan perikanan berkelanjutan berpotensi menghasilkan lebih banyak protein dari yang dibutuhkan populasi pada tahun 2050

TIDAK ADA KELAPARAN

Pertanian dan perikanan berkelanjutan berpotensi menghasilkan lebih banyak protein dari yang dibutuhkan populasi pada tahun 2050

PENDIDIKAN BERKUALITAS

Memberantas kemiskinan di masyarakat pesisir termarginalisasi dapat meningkatkan peluang anak-anak untuk memperoleh pendidikan yangbaik

PENDIDIKAN BERKUALITAS

Memberantas kemiskinan di masyarakat pesisir termarginalisasi dapat meningkatkan peluang anak-anak untuk memperoleh pendidikan yangbaik

AIR BERSIH DAN SANITASI LAYAK

Desalinasi air laut menyediakan air minum bagi jutaan orang. Selain itu, meningkatkan sanitasi dapat meningkatkan kualitas air pantai

PERTUMBUHAN LAPANGAN KERJA YANGLAYAK DAN EKONOMI

Ekonomi laut berkelanjutan diproyeksikan akan tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan ekonomi laut saat ini

PENURUNAN KETIMPANGAN

Memberikan hak akses laut yang jelas danpenggunaan sumber daya yang berkelanjutan memastikan kesejahteraan jangka panjang bagi kelompok yang termarginalisasi

KONSUMSI DAN PRODUKSI YANGBERTANGGUNG JAWAB

Mengatasi polusi plastik di lautan mendorong kita untuk membangun ekonomi sirkular yang lebih baik di darat

KEHIDUPAN DI DARAT

Mengurangi zona mati laut menjadi katalisator reformasi berbasis lahan menuju pertanian presisi regeneratif

KEHIDUPAN DI DARAT

Mengurangi zona mati laut menjadi katalisator reformasi berbasis lahan menuju pertanian presisi regeneratif

KEMITRAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN

Laut adalah platform untuk kolaborasi danmemperkuat kemitraan global untukpembangunan berkelanjutan

Page 27: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

19 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

bahwa sistem yang rumit dapat beralih ke arah baru yang terkadang sangat cepat. Transisi energi di Jerman, larangan merokok di bar dan restoran di berbagai belahan bumi, dan adopsi Protokol Montreal untuk Zat yang menguras lapisan ozon adalah contoh perubahan yang membutuhkan perubahan besar dalam sikap dan hukum yang terjadi dalam beberapa tahun.

Perubahan semacam ini dapat dan harus terjadi di antara para pemangku kepentingan dalam ekonomi laut. Dipelopori oleh sekumpulan kepentingan baru terhadap kesehatan laut— nelayan dan pelaku budi daya laut berkelanjutan, masyarakat pesisir, pembangkit energi terbarukan, pelaku ekowisata, ilmuwan, pencinta lingkungan, organisasi masyarakat sipil dan sosial— polusi dan eksploitasi berlebihan dapat diatasi.

Perjalanan menuju masa depan yang berkelanjutan telah dimulai, dengan para pelopor yang berada di barisan depan. Teknologi berkelanjutan baru menarik para investor, dan bisnis serta pemerintah memanfaatkan peluang ekonomi laut berkelanjutan dalam membangun masa depan baru setelah COVID-19. Mereka juga semakin menyadari risiko dan biaya jika tidak bertindak. Upaya inspiratif dari seluruh dunia menunjukkan sekilas tentang hal yang dapat dicapai secara global jika pemangku kepentingan segera mengambil tindakan.

Page 28: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

20 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

1. UN Atlas of the Oceans. n.d. “Human Settlements on the Coast.” http://www.oceansatlas.org/subtopic/en/c/114/. Accessed 13 August 2020.

2. National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). n.d. “How Much Oxygen Comes from the Ocean?” https://oceanservice.noaa.gov/facts/ocean-oxygen.html. Accessed 13 May 2020.

3. Olmer, N., B. Comer, B. Roy, X. Mao and D. Rutherford. 2017. “Greenhouse Gas Emissions from Global Shipping, 2013–2015.” Washington, DC: International Council on Clean Transport. https://theicct.org/sites/default/files/publications/Global-shipping-GHG-emissions-2013-2015_ICCT-Report_17102017_vF.pdf; International Chamber of Shipping. n.d. “Shipping and World Trade.” Accessed 18 August 2020. https://www.ics-shipping.org/shipping-facts/shipping-and-world-trade.

4. Teh, L.C.L., and U.R. Sumaila. 2013. “Contribution of Marine Fisheries to Worldwide Employment.” Fish and Fisheries 14 (1): 77–88. doi:10.1111/j.1467-2979.2011.00450.x.

5. OECD. 2016. The Ocean Economy in 2030. Report. Paris: OECD Publishing. https://www.oecd.org/environment/the-ocean-economy-in-2030-9789264251724-en.htm.

6. Costello, C., L. Cao, S. Gelcich et al. 2019. “The Future of Food from the Sea.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/blue-papers/future-food-sea; IEA and ETP. 2017. “International Energy Agency, Energy Technology Perspectives 2017.” www.iea.org/etp2017.

7. Hoegh-Guldberg, O., et al. 2019. “The Ocean as a Solution to Climate Change: Five Opportunities for Action.” Washington, DC: World Resources Institute. https://oceanpanel.org/sites/default/files/2019-10/HLP_Report_Ocean_Solution_Climate_Change_final.pdf.

8. Konar, M., and H. Ding. 2020. “A Sustainable Ocean Economy for 2050: Approximating Its Benefits and Costs.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/Economicanalysis.

9. Stocker, T.F., D. Qin, G.K. Plattner, M. Tignor, S.K. Allen, J. Boschung, A. Nauels et al. 2013. “Summary for Policymakers.” In Climate Change 2013: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. Cambridge: Cambridge University Press. http://www.climatechange2013.org/images/report/WG1AR5_SPM_FINAL.pdf; National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). n.d. “How Much Oxygen Comes from the Ocean?” https://oceanservice.noaa.gov/facts/ocean-oxygen.html. Accessed 13 May 2020.

10. Hoegh-Guldberg et al. 2019. “The Ocean as a Solution to Climate Change.”

11. Olmer, N., B. Comer, B. Roy, X. Mao and D. Rutherford. 2017. “Greenhouse Gas Emissions from Global Shipping, 2013–2015”; International Chamber of Shipping. n.d. "Shipping and WorldTrade."

12. OECD. 2016. The Ocean Economy in 2030.

13. Teh, L.C.L., and U.R. Sumaila. 2013. “Contribution of Marine Fisheries to Worldwide Employment.”

14. FAO, ed. 2018. The State of World Fisheries and Aquaculture 2018: Meeting the Sustainable Development Goals. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nations. http://www.fao.org/3/I9540EN/i9540en.pdf; World Health Organization. n.d. “3. Global and Regional Food Consumption Patterns and Trends.” https://www.who.int/nutrition/topics/3_foodconsumption/en/index2.html. Accessed 6 May 2020.

15. Masson-Delmotte, V., P. Zhai, H.O. Pörtner, D. Roberts, J. Skea, P.R. Shukla, A. Pirani et al., eds. 2019. Global Warming of 1.5°C: An IPCC Special Report on the Impacts of Global Warming of 1.5°C above Pre-industrial Levels and Related Global Greenhouse Gas Emission Pathways, in the Context of Strengthening the Global Response to the Threat of Climate Change, Sustainable Development, and Efforts to Eradicate Poverty. Intergovernmental Panel on Climate Change. https://www.ipcc.ch/site/assets/uploads/sites/2/2019/06/SR15_Full_Report_High_Res.pdf.

16. Allison, E., J. Kurien and Y. Ota. 2020. “The Human Relationship with Our Ocean Planet.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/blue-papers/relationship-between-humans-and-their-ocean-planet.

17. Kulp, S.A., and B.H. Strauss. 2019. “New Elevation Data Triple Estimates of Global Vulnerability to Sea-Level Rise and Coastal Flooding.” Nature Communications 10 (1): 4844. doi:10.1038/s41467-019-12808-z.

18. Pachauri, R.K., L. Mayer and Intergovernmental Panel on Climate Change, eds. 2015. Contribution of Working Groups I, II and III to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change 2014: Synthesis Report. Geneva: Intergovernmental Panel on Climate Change. https://ar5-syr.ipcc.ch/ipcc/ipcc/resources/pdf/IPCC_SynthesisReport.pdf.

19. Nicholls, M. 2014. “Climate Change: Implications for Tourism: Key Findings from the Intergovernmental Panel on Climate Change Fifth Assessment Report.” University of Cambridge. https://www.cisl.cam.ac.uk/business-action/low-carbon-transformation/ipcc-climate-science-business-briefings/pdfs/briefings/ipcc-ar5-implications-for-tourism-briefing-prin.pdf.

Catatan akhir

Page 29: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

21 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

20. Polidoro, B.A., K.E. Carpenter, L. Collins, N.C. Duke, A.M. Ellison, J.C. Ellison, E.J. Farnsworth et al. 2010. “The Loss of Species: Mangrove Extinction Risk and Geographic Areas of Global Concern.” Edited by D.M. Hansen. PLOS ONE 5 (4): e10095. doi:10.1371/journal.pone.0010095; Valiela, I., J.L. Bowen and J.K. York. 2001. “Mangrove Forests: One of the World’s Threatened Major Tropical Environments. At Least 35% of the Area of Mangrove Forests Has Been Lost in the Past Two Decades, Losses That Exceed Those for Tropical Rain Forests and Coral Reefs, Two Other Well-Known Threatened Environments.” BioScience 51 (10): 807–15. doi:10.1641/0006-3568(2001)051[0807:MFOOTW]2.0.CO;2; Thomas, N., R. Lucas, P. Bunting, A. Hardy, A. Rosenqvist and M. Simard. 2017. “Distribution and Drivers of Global Mangrove Forest Change, 1996–2010.” Edited by S. Joseph. PLOS ONE 12 (6): e0179302. doi:10.1371/journal.pone.0179302.

21. Díaz et al. 2019. “Summary for Policymakers of the Global Assessment Report on Biodiversity and Ecosystem Services of the Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services.”

22. Masson-Delmotte et al. 2019. Global Warming of 1.5°C.

23. Worm, B., M. Sandow, A. Oschlies, H.K. Lotze and R.A. Myers. 2005. “Global Patterns of Predator Diversity in the Open Oceans.” Science 309 (5739): 1365–69. doi:10.1126/science.1113399.

24. Gaines, S., R. Cabral, C.M. Free, Y. Golbuu, R. Arnason, W. Battista, D. Bradley et al. 2019. “The Expected Impacts of Climate Change on the Ocean Economy.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/blue-papers/expected-impacts-climate-change-ocean-economy.

25. Ocean Conservancy. n.d. Stemming the Tide: Land-Based Strategies for a Plastic-Free Ocean. https://oceanconservancy.org/wp-content/uploads/2017/04/full-report-stemming-the.pdf. Accessed 6 May 2020.

26. Gall, S.C., and R.C. Thompson. 2015. “The Impact of Debris on Marine Life.” Marine Pollution Bulletin 92 (1): 170–79. doi:10.1016/j.marpolbul.2014.12.041.

27. Global Environment Facility–UN Development Programme–International Maritime Organization (GEF-UNDP-IMO) GloBallast Partnerships Programme and International Union for Conservation of Nature (IUCN). 2010. “Economic Assessments for Ballast Water Management: A Guideline.” GloBallast Monograph Series no. 19. London, UK, and Gland, Switzerland: GEF-UNDP-IMO GloBallast Partnerships, IUCN. https://portals.iucn.org/library/sites/library/files/documents/2010-075.pdf.

28. Rogers, A., O. Aburto-Oropeza, W. Appeltans, J. Assis, L.T. Ballance, P. Cury, C. Duarte et al. 2020. “Critical Habitats and Biodiversity: Inventory, Thresholds and Governance.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/blue-papers/critical-habitats-and-biodiversity-inventory-thresholds-and-governance.

29. Costello et al. 2019. “The Future of Food from the Sea.”

30. Pörtner, H.O., D.C. Roberts, V. Masson-Delmotte, P. Zhai, M. Tignor, K. Poloczanska, K. Mintenbeck et al., eds. 2019. “Summary for Policymakers.” In IPCC Special Report on the Ocean and Cryosphere in a Changing Climate. Intergovernmental Panel on Climate Change. https://report.ipcc.ch/srocc/pdf/SROCC_FinalDraft_FullReport.pdf.

31. Hoegh-Guldberg, O., et al. 2019. “The Ocean as a Solution to Climate Change: Five Opportunities for Action.”

32. Ferrario, F., M.W. Beck, C.D. Storlazzi, F. Micheli, C.C. Shepard and L. Airoldi. 2014. “The Effectiveness of Coral Reefs for Coastal Hazard Risk Reduction and Adaptation.” Nature Communications 5 (1): 3794. doi:10.1038/ncomms4794.

33. da Silva, I.M., N. Hill, H. Shimadzu, A.M.V.M. Soares and M. Dornelas. 2015. “Spillover Effects of a Community-Managed Marine Reserve.” PLOS ONE 10 (4): e0111774. doi:10.1371/journal.pone.0111774.

34. Costello et al. 2019. “The Future of Food from the Sea.”

35. Costello et al. 2019. “The Future of Food from the Sea.”

36. Costello et al. 2019. “The Future of Food from the Sea.”

37. FAO. 2017. “FAO Regional Office for Europe and Central Asia: Losses in Fisheries and Aquaculture Tackled at Global Fishery Forum.” 14 September. http://www.fao.org/europe/news/detail-news/en/c/1037271/.

38. IEA. n.d. “Data & Statistics”; Haugan et al. 2019. “What Role for Ocean-Based Renewable Energy and Deep-Seabed Minerals in a Sustainable Future?”

39. Konar and Ding. 2020. “A Sustainable Ocean Economy for 2050.”

40. IMO. n.d. “Women in Maritime: IMO’s Gender Programme.” http://www.imo.org/en/OurWork/TechnicalCooperation/Pages/WomenInMaritime.aspx. Accessed 11 May 2020.

41. OECD. 2016. The Ocean Economy in 2030. Directorate for Science, Technology and Innovation Policy Note, April. https://www.oecd.org/futures/Policy-Note-Ocean-Economy.pdf.

42. Swilling, M., M. Ruckelshaus, T.B. Rudolph, P. Mbatha, E. Allison, S. Gelcich and H. Österblom. 2020. “The Ocean Transition: What to Learn from System Transitions.” Washington, DC: World Resources Institute. https://www.oceanpanel.org/blue-papers/ocean-transition-what-learn-system-transitions.

43. Costello, C., D. Ovando, T. Clavelle, C.K. Strauss, R. Hilborn, M.C. Melnychuk, T.A. Branch et al. 2016. “Global Fishery Prospects under Contrasting Management Regimes.” Proceedings of the National Academy of Sciences 113 (18): 5125–29. doi:10.1073/pnas.1520420113.

Page 30: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

22 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

44. Widjaja, S., T. Long, H. Wirajuda, A. Gusman, S. Juwana, T. Ruchimat and C. Wilcox. 2020. “Illegal, Unreported and Unregulated Fishing and Associated Drivers.” Washington, DC: World Resources Institute. https://oceanpanel.org/sites/default/files/2020-02/HLP%20Blue%20Paper%20on%20IUU%20Fishing%20and%20Associated%20Drivers.pdf; Witbooi et al. 2020. “Organized Crime in the Fisheries Sector.”

45. Inniss, L., A. Simcock, A.Y. Ajawin, A.C. Alcala, P. Bernal, H.P. Calumpong, P.E. Araghi et al. 2016. “The First Global Integrated Marine Assessment.” New York: United Nations. https://www.un.org/Depts/los/global_reporting/WOA_RPROC/WOACompilation.pdf.

46. Northrop, E., M. Konar, N. Frost and E. Hollaway. 2020. “A Sustainable and Equitable Blue Recovery to the COVID-19 Crisis.” Washington, DC: World Resources Institute.

47. Nyborg, K., J.M. Anderies, A. Dannenberg, T. Lindahl, C. Schill, M. Schlüter, W.N. Adger et al. 2016. “Social Norms as Solutions.” Science 354 (6308): 42–43. doi:10.1126/science.aaf8317; Leape et al. 2020. “Technology, Data and New Models for Sustainably Managing Ocean Resources.”

48. Bailey, R.M., E. Carrella, R. Axtell, M.G. Burgess, R.B. Cabral, M. Drexler, C. Dorsett et al. 2019. “A Computational Approach to Managing Coupled Human-Environmental Systems: The POSEIDON Model of Ocean Fisheries.” Sustainability Science 14 (2): 259–75. doi:10.1007/s11625-018-0579-9.

49. OECD. 2019. Rethinking Innovation for a Sustainable Ocean Economy. Paris: Organisation for Economic Co-operation and Development. doi:10.1787/9789264311053-en.

50. Costello, C., S.D. Gaines and J. Lynham. 2008. “Can Catch Shares Prevent Fisheries Collapse?” Science 321 (5896): 1678–81. doi:10.1126/science.1159478.

51. Peng, B., H. Hong, X. Xue and D. Jin. 2006. “On the Measurement of Socioeconomic Benefits of Integrated Coastal Management (ICM): Application to Xiamen, China.” Ocean & Coastal Management 49 (3): 93–109. doi:10.1016/j.ocecoaman.2006.02.002.

52. Sumaila, U.R., C.M. Rodriguez, M. Schultz, R. Sharma, T.D. Tyrrell, H. Masundire, A. Damodaran et al. 2017. “Investments to Reverse Biodiversity Loss Are Economically Beneficial.” Current Opinion in Environmental Sustainability 29 (December): 82–88. doi:10.1016/j.cosust.2018.01.007.

53. Lau et al. 2020. “Evaluating Scenarios toward Zero Plastic Pollution”; Pew Charitable Trusts and SYSTEMIQ. 2020. Breaking the Plastic Wave.

54. Reusch, T.B.H., J. Dierking, H.C. Andersson, E. Bonsdorff, J. Carstensen, M. Casini, M. Czajkowski et al. 2018. “The Baltic Sea as a Time Machine for the Future Coastal Ocean.” Science Advances 4 (5): eaar8195. doi:10.1126/sciadv.aar8195.

55. Responsible Investor Research and Credit Suisse. 2020. Investors and the Blue Economy. https://www.esg-data.com/reports.

56. Ouyang, Z., C. Song, H. Zheng, S. Polasky, Y. Xiao, I. Bateman, J. Liu et al. 2020. “Using Gross Ecosystem Product (GEP) to Value Nature in Decision-Making.” https://ore.exeter.ac.uk/repository/handle/10871/120272.

57. Natural Resources Defense Council, Conservation Law Foundation, Earthjustice, Ocean Conservancy, Oceana and Pew Charitable Trusts. 2018. “How the Magnuson-Stevens Act Is Helping Rebuild U.S. Fisheries.” https://www.nrdc.org/sites/default/files/magnuson-stevens-act-rebuild-us-fisheries-fs.pdf.

Photo credits: Cover: iStock; p. ii: André Gemmer; p. iv: iStock; p. vi-viii: Samsommer/Unsplash; p. 3: iStock; p. 11: iStock; p. 19: Shutterstock; p. 23: iStock.

Maps are for illustrative purposes and do not imply the expression of any opinion on the part of the Ocean Panel, concerning the legal status of any country or territory or concerning the delimitation of frontiers or boundaries.

Page 31: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

23 Solusi dari Laut yang Menguntungkan Manusia, Alam, dan Ekonomi |

Ringkasan Eksekutif

Page 32: Commissioned by · Tentang Ringkasan Ini Laporan ini menjabarkan pola hubungan baru antara laut dan umat manusia. Disusun berdasarkan penelitian ilmiah, ... meningkatkan keamanan

24 | High Level Panel for a Sustainable Ocean Economy

Ringkasan Eksekutif

10 G Street NE Suite 800 Washington, DC 20002, USA +1 (202) 729-7600

oceanpanel.org