cost volume profit analysis (cvp)

34
COST VOLUME PROFIT ANALYSIS (CVP) Benny Suhendra Denny Novi Satria Yuda Ditio Rahmadi

Upload: benny-suhendra

Post on 28-Dec-2015

147 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

COST VOLUME PROFIT ANALYSIS (CVP)

• Benny Suhendra• Denny Novi Satria• Yuda Ditio Rahmadi

Page 2: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

PENDAHULUAN

• Cost Volume Profit Analysis merupakan bagian dari akuntansi manajemen. Menurut Blocher (2000), analisis CVP merupakan metode untuk menganalisis bagaimana keputusan operasi dan kerputusan pemasaran mempenagruhi laba bersih, berdasarkan pemahaman tentang hubungan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual per unit dan tingkat output. Menurut Hansen & Mowen (2005), analisis biaya-volume-laba (cost volumeprofit analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Garrison, dkk (2006), analisis biaya-volume-laba adalah satu dari beberapa alat yang berguna bagi manajer dalam memberikan perintah.

Page 3: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Menurut Garrison, dkk (2006), ada beberapa asumsi yang mendasari analisis cost volume profit yaitu:

1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika volume berubah.

2. Biaya adalah linear dan dan dapat secara akurat dibagi menjadi elemen variable dan tetap.

3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan adalah konstan

4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit yang diproduksi sama dengan jumlah unit terjual.

Page 4: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Margin Kontribusi

Margin kontribusi menurut Garrison, dkk (2006) adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel. Margin kontribusi merupakan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap dan memberikan keuntungan. Margin kontribusi juga dapat disajikan dalam bentuk persentase. Adapun rumus rasio margin kontribusi adalah:

• Rasio Margin Kontribusi : Margin Kontribusi Penjualan

Page 5: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

LANJUTAN..

• Margin kontribusi memberikan informasi tentang seberapa jauh volume penjualan boleh turun dari yang dianggarkan namunperusahaan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, margin kontribus imerupakan batas keamanan bagi perusahaan dalam hal terjadi penurunan penjualan, berapa punpenurunan penjualan yang terjadi sepanjang dalam batas-batas tersebut perusahaantidak akan menderita rugi.

Page 6: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Analisis Titik Impas

Pengertian Analisis Titik Impas (Break Event Point) menurut Bustami(2006):

• “Suatu cara atau teknik yang digunakan oleh seorang manajer perusahaanuntuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksiberapakah suatu perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugiandan tidak pula memperoleh laba”.

Page 7: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Analisis biaya, volume, dan laba maupun titik impas akan memberikanhasil yang memadai apabila asumsi berikut terpenuhi:

1. Perilaku penerimaan dan pengeluaran dilukiskan dengan akurat danbersifat linier sepanjang jangkauan (rentang) yang relevan.

2. Biaya dapat dipisah menjadi biaya tetap dan biaya variabel3. Efisiensi dan produktivitas tidak akan berubah4. Harga jual tidak akan mengalami perubahan.5. Biaya-biaya tidak berubah.6. Tidak ada perbedaan yang signifikan (nyata) antara

persediaan awal danpersediaan akhir.

Page 8: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Asumsi – asumsi yang diperlukan supaya dapat menganalisa break even adalah :

1. Bahwa biaya – biaya yang ada harus dapat diidentifikasikan atau ditetapkan sebagaibiaya tetap dan biaya variabel. Biaya yang meragukan apakah sebagai biaya variabelatau sebagai biaya tetap harus tegas – tegas dimasukkan kedalam salah satu”variabel” atau ”tetap”. Biaya semi variabel dimasukkan ke biaya variabel, biayasemi tetap dimasukkan kedalam biaya tetap.

2. Bahwa yang ditetapkan sebagai biaya tetap itu akan tetap konstan, tidak mengalamiperubahan meskipun volume produksi atau volume kegiatan berubah selama batas–batas tertentu.

Page 9: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

LANJUTAN..

3. Biaya variabel per unit konstan, berapapun jumlah barang yang diproduksi. Jikakegiatan produksi berubah, biaya variabel itu berubah proporsional dalam jumlahseluruhnya, sehingga biaya per unitnya akan tetap sama. Tetapi, dalamkenyataannya biaya variabel itu tidak harus proporsional dengan volume kegiatan.Dapat degresif dapat pula progresif.

Page 10: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Perhitungan Analisis Break Event Point

Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan dua metode yaitu:

1. Metode Persamaan

Dalam metode persamaan, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalammenghitung titik impas baik dalam unit maupun rupiah sebagai berikut:

a. Pendekatan Pendapatan OperasiPenghasilan operasi = Pendapatan penjualan – Beban variabel –

Beban Tetap

Page 11: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

b. Pendekatan Margin Kontribusi

Margin kontribusi adalah pendapatan penjualan dikurangi biaya variabeltotal. Pada titik impas, jumlah margin kontribusi setara dengan beban tetap.

• BEP (unit) =

• BEP (rupiah) =

Dimana :• FC = Biaya tetap• P = Harga jual per unit• VC = Biaya variabel per unit

Page 12: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Contoh sederhana dari rumus BEP tersebut sebagai berikut :

Harga jual suatu produk adalah $10, variabel cost adalah $6 per unit, dan total biaya tetap $1.000. Dari kasus ini, BEP dalam unit penjualan yaitu :

• Penghitungan BEP (unit)BEP = = = 250 unit

• Penghitungan BEP (rupiah)BEP = = = $ 2.500

Page 13: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

2. Metode Grafik

Hubungan biaya-volume-laba dapat digambarkan secara grafik denganmenyiapkan grafik biaya-volume-laba. Grafik biaya-volume-laba menekankanhubungan biaya-volume-laba pada berbagai tingkat aktivitas.

Page 14: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Lanjutan …Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik impas (break event point)

adalah titik potong antara garis total pendapatan dengan garis total beban. Daerah rugi merupakan daerah dimana jumlah garis biaya lebih besar daripada jumlah garispenjualan. Daerah laba adalah sebaliknya dimana garis penjualan di atas atau lebihbesar dari jumlah biaya.

Page 15: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Biaya (cost)

• Menurut Hansen dan Mowen (2005), biaya adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntunganmasa sekarang dan masa yang akan datang untuk organisasi.Sedangkan menurut Hongren, Foster, dan Datar (2005), cost as aresource sacrificed or forgone to achieve a specific objective. Menurut pengertianini, biaya yaitu sebagai sumberdaya yang dikorbankan atau dikeluarkan untukmencapai tujuan tertentu.

Page 16: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Perilaku Biaya

a. Biaya Variabel (variable cost)Pengertian biaya variabel menurut Garrison (2006), biaya

variabel(variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proporsionalterhadap perubahan tingkat aktivitas. Biaya variabelmerupakan biaya yang berubah-ubah sebanding dengan volume kegiatan atauoutput, contohnya: biaya bahan baku, komisi penjualan, dan biaya tenaga kerjalangsung. Jika tingkat aktivitasnya dilipatduakan, total biaya variabel juga akanberlipat dua.

Page 17: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

b. Biaya Tetap (fixed cost)

Pengertian biaya tetap menurut Mulyadi (2000), biaya tetapadalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume tertentu.Biaya tetap per satuan berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan. Karakteristik biaya tetap menurut Kamaruddin (1996):

• Biaya total yang tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periodeyang ditentukan atau kegiatan tertentu.

• Biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume,pada volume rendah fixed cost unitnya tinggi, sebaliknya padavolume tinggi fixed cost per unitnya rendah.

Page 18: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Biaya Semivariabel

Pengertian biaya semivariabel menurut Mulyadi (2000), biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsurbiaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsur biaya variabel merupakan bagiandari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.

Page 19: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Metode penentuan harga pokok produksi merupakan cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi.Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi melalui 2 pendekatan, yaitu :

a. Full Costing/Absorption CostingFull Costing merupakan metode penentuan harga pokok

produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi , yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap

Page 20: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

• Harga pokok produksi menurut metode Full costing :• Biaya bahan baku XX• Biaya tenaga kerja langsung XX • Biaya overhead pabrik variabel XX Biaya produksi• Biaya overhead pabrik tetap XX• Harga pokok produksi XX • Biaya pemasaran XX by.komersial• Biaya administrasi & umum XX• Total harga pokok produk XX

Page 21: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Variable Costing/Direct Costing

Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang berperilaku variabel.

Page 22: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Lanjutan…• Harga pokok produksi menurut metode Full costing :• Biaya bahan baku XX• Biaya tenaga kerja langsung XX Biaya produksi• Biaya overhead pabrik variabel XX

Harga pokok produksi XX • Biaya pemasaran XX by.komersial• Biaya administrasi & umum XX• Total harga pokok produk XX

Page 23: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Perbedaan Full Costing dan Variable Costing

Costs Full Costing Variable Costing

Product Cost -Direct Materials-Direct Labor-Variable Overhead-Fixed Overhead

Direct Materials-Direct Labor-Variable Overhead

Period Costs -Selling expense-Administrative Expense

Selling expense-Administrative Expense-Fixed Overhead

Page 24: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Perbandingan Laporan Rugi Laba Perusahaan Manufaktur Dengan Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang

Perusahaan Dagang:• Kegiatannyaberupa pembelian barang dagangan dari

perusahaan lain dan penjualan barang dagangan tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur.

• Perusahaan dagang tidak melakukan pemrosesan terhadap barang dagangan yang dibeli .

• Untuk menjalankan usaha dagangnya, perusahaan dagang mengeluarkan sumber ekonomi untuk memperoleh barang dagangannya, mengeluarkan biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran.

Page 25: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Perusahaan Manufaktur:

• Pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan penjualan produk jadi tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.

• Kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi memerlukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi :

1. Pengorbanan bahan baku2. Pengorbanan jasa tenaga kerja3. Pengorbanan jasa fasilitas

Page 26: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Perbandingan Laporan Laba Rugi Dengan Full costing dan Variable costing

• Perbandingan Laporan Laba Rugi Dengan Full costing dan Variable costing• Contoh :• PT Bayu memproduksi produk kanvas rem motor selama tahun 2011

sebanyak 100.000 unit kanvas dan menjual sebanyak 75.000 unit kanvas dengan harga per unit Rp 27.000. Biaya selama tahun berjalan yaitu:

• Biaya pabrikasi per unit:• Bahan baku Rp 3.800• Tenaga kerja Rp 3.600• Overhead variabel Rp 3.600• Overhad tetap Rp 2.400(Rp 240.000.0000/100.000 unit)• Beban pemasaran dan administratif:• Variabel (per unit yg terjual) Rp 2.600• Tetap Rp 160.000.000

Page 27: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

PT BAYULaporan Laba Rugi (Variable Costing)

Desember 2011Pendapatan penjualanRp 27.000 x 75.000 Rp 2.025.000.000Dikurangi Biaya Variabel:

Biaya pabrikasi variabel(Rp 10.400 x 75.000) Rp 780.000.000Biaya pemasaran & adm

(Rp 2.600 x 75.000) Rp 195.000.000 (Rp 975.000.000)Margin kontribusi Rp 1.050.000.000Dikurangi Biaya Tetap:Beban pabrikasi tetap Rp 240.000.000B. pemasaran & adm tetapRp 160.000.000 (Rp 400.000.000)Laba bersih Rp 650.000.000

Page 28: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

PT BAYULaporan Laba Rugi (Full costing)

Desember 2011 Pendapatan penjualanRp 27.000 x 75.000 Rp 2.025.000.000Dikurangi Biaya Variabel:Biaya pabrikasi variabelRp 10.400 x 75.000) Rp 780.000.000Biaya pemasaran & adm(Rp 2.400 x 75.000) Rp 180.000.000 (Rp 960.000.000)Laba Kotor Rp 1.065.000.000Dikurangi beban pemasaran & admVariabel ( Rp 2.600 x 75.000) Rp 195.000.000Tetap Rp 160.000.000 (Rp 355.000.000)Laba bersih Rp 710.000.000

Page 29: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Dari kedua laporan laba rugi di atas, terlihat perbedaan laba bersih antara metode variable costing dengan metode full costing. Hal ini terjadi karena perbedaan perlakuan terhadap biaya tetap. Metode full costing memasukkan biaya tetap ke dalam biaya persediaan. Sedangkan metode variable costing memperlakukan biaya tetap sebagai beban yang dikenakan pada periode pengeluaran.

Dalam metode full costing, jika produksi lebih tinggi dari pada penjualan maka biaya tetap dalam persediaan akhir ditangguhkan sampai periode yang akan datang. Hal ini berbeda dalam metode variable costing, dimana biaya tetap dibebankan. Karena itu metode full costing memperlihatkan laba bersih yang lebih tinggi. Sebaliknya apabila penjualan lebih tinggi daripada produksi, biaya tetap dalam persediaan awal dibebankan dalam perioderberjalan dan ditambahkan ke biaya tetap yang dikeluarkan selama periode berjalan. Karena itulah metode full costing memperlihatkan laba bersih yang lebih rendah.

Page 30: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

Kasus 1

PT. Indonesia Jaya membuat dan menjual dua jenis produk yaitu Kosimil dan Lusimol. Total biaya tetap untuk kedua jenis produk tersebut Rp. 60.000,00. Harga jual, biaya variabel, dan laba kontribusi per unit serta rasio masing-masing produk adalah :

Produk Kosimil Produk Lusimol• Harga Jual Rp 12,00 100% Rp 8,00 100%• Biaya Variabel Rp 6,00 50% Rp 6,00 75%• Laba Kontribusi Rp 6,00 50% Rp 2,00 25%

Page 31: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

1. Jika komposisi penjualan produk Komisil dan Lumisol dalam unit masing-masing1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2, hitunglah penjualan pada titikimpas dengan teknik :

a. Rasio LK rata-ratab. LK rata-rata per unit

2. Jika total penjualan yang direncanakan untuk kedua jenis produktersebut sebesar 20.000 unit, dan komposisi penjualan produk Komisil dan Lumisol dalam unit masing-masing 1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2,hitunglah besarnya laba yang direncanakan

Page 32: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

PENYELESAIAN KASUS 1a. Teknik CM ratio rata-rata a + iBEP (Rp) = ----------------------------- Rasio Laba Kontr. Rata-rata

Rp. 60.000 + 0 = -------------------------- = Rp. 150.000,00

(50% X 3) + (25% X 2) -------------------------

3 + 2Titik impas tercapai pada penjualan sebesar Rp. 150.000,00. ProdukKomisildan produk Lumisol dengan komposisi 3 : 2, maka :produk Komisil sebesar = 3/5(Rp. 150.000) = Rp. 90.000,00 dan produk Lumisol sebanyak Rp. = 2/5(Rp. 150.000) = Rp. 60.000,00

Page 33: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)

b. Teknik Laba Kontribusi Rata-rata per unit

a + i BEP (Unit) = -------------------------------

Laba Kontr. Rata-rata per unit Rp. 60.000 + 0

= ------------------------------- = Rp. 60.000 = 15.000 unit

(Rp. 6,00 X 1) + (Rp. 2,00 X 1) 4

Titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 15.000 unit, produkKomisil danproduk Lumisol dengan komposisi 1 : 1, maka : penjualan produkKomisil = 1/2 (15.000 ) = 7.500 unit, dan produk Lumisol = 1/2 (15.000) = 7.500 unit.

Page 34: Cost Volume Profit Analysis (Cvp)