creating higher performance through strategic focus elnusa 09.pdf · manajemen aset operasional,...
TRANSCRIPT
2009 Laporan Tahunan Annual Report2009 Laporan Tahunan
Annual Report
PT Elnusa TbkJl. TB Simatupang Kav. 1B
Jakarta 12560
INDONESIA
Tel :+62 21 7883 9850
Direct : +62 21 7888 6410
Fax : +62 21 7883 0830
e-mail : [email protected]
www.elnusa.co.id
20
09
Lapo
ran Tah
un
an
An
nu
al Rep
ort
Creating Higher Perform
ance Through Strategic FocusPT Eln
usa Tb
k
Creating Higher Performance Through Strategic Focus
Clean - Respectful - Synergy
PT Elnusa Tbk
Printed by Using Enviromental Friendly Materials
Laporan Tahunan Elnusa 2009
2009: Tahun Pertumbuhan Kinerja Berkelanjutan2009: The Year of Sustainable Growth
Permintaan jasa hulu migas yang terus meningkat telah memacu pertumbuhan bisnis jasa inti Perseroan. Sebagai satu-satunya perusahaan nasional dibidang jasa hulu migas terintegrasi, Elnusa mampu mewujudkan pertumbuhan kinerja usaha yang meyakinkan.
Melalui keunggulan kompetitifnya dengan kemampuan menyediakan solusi total bagi para pelanggan, di tahun 2009 Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar 44% menjadi Rp3,66 triliun dan pertumbuhan laba bersih yang melonjak sebesar 249% menjadi Rp466,23 miliar.
2009 Elnusa Annual Report
Penjualan BersihTumbuh 44% menjadiRp3,66 triliun
Laba BersihTumbuh 249% menjadi Rp466,23 miliar
The ever increasing demand in oil and natural gas
upstream services has spurred the growth of core
service business of the Company. As a single national
integrated upstream oil and gas services company,
Elnusa is well poised to carry out an encouraging
growth in operational performance.
Through its competitive advantage with the capability
of providing total solution to the customers, in 2009 the
Company was able to record net sales growth of 44%
into Rp3.66 trillion and net income growth that soared
by 249% into Rp466.23 billion.
Pengakuan KompetensiSemakin dipercaya para pelanggan terkemuka di lingkup nasional maupun regional dengan perolehan kontrak-kontrak baru
Net Sales Growth 44% into
Rp3.66 trillion
Net Income Soared by 249% into
Rp466.23 billion
Trusted competence
Increasingly trusted by
leading customers to gain
new contracts agreements
in the domestic and regional
market
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Strategi layanan jasa hulu migas
terintegrasi (One-Stop-Service)
yang mampu menyediakan
solusi total merupakan faktor
kunci peningkatan kinerja
sekaligus menempatkan
Elnusa pada posisi terdepan
dalam industri jasa hulu migas
terintegrasi di Indonesia.
Keunggulan tersebut didukung
oleh keahlian sumber daya dan
pengalaman yang ekstensif
dalam bidang QHSE, kualitas
produk maupun ketepatan
delivery dalam memenuhi
standar internasional, yang
menjadi prasyarat utama dalam
industri jasa hulu migas di dunia.
The integrated upstream oil and gas services strategy (One-Stop-Service), which enables the provision of total solution is the key factor in performance improvement as well as positions Elnusa as the avant-garde in the integrated upstream oil and gas industry in Indonesia.
The advantage is supported by expertise of resources and extensive experience in QHSE aspect, product quality and timely delivery in fulfilling the international standard, which become the primary requirements in global oil and gas upstream services industry.
Elnusa 2009 Annual Report
Komitmen Kami dalam Mengimplementasikan Langkah Strategis Guna Mewujudkan Peningkatan Nilai Perusahaan
Fokus pada layanan jasa hulu migas terintegrasi yang didukung oleh peningkatan kompetensi, pengembangan keahlian dan teknologi, perluasan pangsa pasar, penerapan sistem manajemen risiko terpadu, optimalisasi manajemen aset operasional, pengembangan aliansi strategis, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan secara konsisten mengimplementasikan tata kelola dan komitmen pada standar keselamatan kerja.
Our Commitment in Implementing the Strategic Steps to Deliver Value Creation of the Company
Focusing on integrated oil and gas upstream services
which are supported by competence enhancement,
expertise and technological development, market
share expansion, integrated risk management system,
optimalization of asset utilization management,
strategic alliance development, human reesources
competence development as well as consistent
implementation of good governance and
commitment to the occupational safety standards.
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Daftar IsiTable of Contents
IKHTISAR UTAMA HIGHLIGHTS
6 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
7 Ikhtisar Operasional Operational Higlights
8 Peta Operasi Operational Map
10 Peristiwa Penting 2009 Significant Events 2009
12 Sertifikasi dan Award 2009 Certification and Award 2009
14 Ringkasan Aksi Korporasi 2009 Summary of Corporate Action 2009
17 Ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance Overview
22 Kebijakan Dividen Dividen Policy
INFORMASI PERSEROAN COMPANY INFORMATION
24 Data Perseroan Company Information
25 Sejarah Perseroan Company History
27 Bidang Usaha Line of Business
31 Visi dan Misi Vision and Mission
32 Strategi Jangka Panjang Long Term Strategy
33 Struktur Kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi Shareholding Structure of the Company, Subsidiaries & Affiliates
34 Anak Perusahaan Subsidiaries
35 Perusahaan Afiliasi Affiliates
36 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders
37 Struktur Organisasi Organization Structure
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORTS
38 Laporan Komisaris Utama Report from President Commissioner
46 Laporan Direktur Utama Report from President Director
55 Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2009 Responsibility of Annual Report 2009
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCEREPORT
57 Prinsip Dasar Basic Principles
58 Penerapan GCG di Perseroan GCG Impelementation in the Company
61 Rapat Umum Pemegang Saham Annual Shareholders Meeting
62 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tasks and Responsibilities of the Board of Commissionners
63 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Meeting Frequency and level of Attendance of BoC Members
63 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tasks and Responsibilities of the Board of Directors
64 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota DireksiMeeting Frequency and level of Attendance of BoD Members
65 Program Pelatihan Anggota Direksi BoD Training Program
65 Laporan Komite Audit Audit Committee’s Report
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tahunan 2009 ini kami rancang secara khusus agar pembaca dapat memahami lebih baik lagi tentang perkembangan usaha kami.
This 2009 Annual Report has been designed in such a way for the readers to have a better understanding on our business progress.
68 Laporan Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee’s Report
72 Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerations for BoC & BoD
73 Auditor Independen Independent Auditor
73 Biro Admnistrasi Efek Stock Administration Bureau
74 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
87 Kebijakan dan Prosedur Perseroan Corporate Policy and Procedure
89 Pengendalian Risiko Perusahaan Corporate Risk Management
95 Pengawasan dan Pengendalian Internal Internal Control
97 Perkara Hukum Perseroan Corporate Legal Cases
97 Media Penyebaran Informasi Information Distribution Media
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
98 Kondisi Makroekonomi Nasional 2009 National Macroeconomics Condition 2009
100 Prospek Perekonomian 2010 2010 Economic Prospects
101 Tinjauan Umum - Industri Hulu Migas Indonesia 2009 General Overview - Indonesian Upstream Oil & Gas Services Industry 2009
106 Pembahasan atas Kinerja Bisnis Business Performance Analysis
128 Pembahasan Atas Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis
LAPORAN KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY REPORT
148 Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
160 Laporan Tanggung Jawan Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report
168 Laporan K3LL Health Safety & Environment Report
INFORMASI TAMBAHAN ADDITIONAL INFORMATION
176 Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissionners
181 Profil Direksi Profile of The Board of Directors
186 Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
188 Profil Komite Nominasi & Remunerasi Profile of Nomination & Remuneration Committee
190 Profil Sekretaris Perusahaan Profile of Corporate Secretary
191 Profil Direktur Utama Anak Perusahaan Profile of The Subsidiaries President Directors
197 Jaringan Perseroan Office Network
198 Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai Format Laporan Tahunan Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format
211 Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Ikhtisar Utama Highlights6
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain
In milions Rupiah, unless otherwise stated
URAIAN 2005* 2006* 2007* 2008* 2009 DESCRIPTION
LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME
Pendapatan Usaha 1.296.372 1.877.981 2.103.690 2.543.193 3.662.331 Operating Revenues
Laba Kotor 277.896 348.637 398.745 394.874 543.028 Gross Profit
Laba Usaha 77.547 115.331 144.354 180.387 276.287 Income from Operations
Depresiasi 88.254 89.310 121.016 150.688 203.311 Depreciation
EBITDA 165.801 204.641 265.370 331.075 479.598 EBITDA
Beban Keuangan 23.595 38.732 42.392 58.987 92.958 Financing Cost
Laba Bersih 58.615 83.033 100.140 133.722 466.233 Net Income
Jumlah Saham Beredar (ribu lembar)
5.838.500 5.838.500 5.838.500 7.298.500 7.298.500 Number of Shares Issued (thousand shares)
Laba Bersih per Saham (Rp) 10 14 17 19 65 Net Income per Share (Rp)
NERACA BALANCE SHEETS
Aktiva Lancar 652.741 835.284 994.492 1.619.482 2.548.026 Current Assets
Aktiva Tetap - bersih 633.516 702.095 836.185 1.294.400 1.413.322 Property & Equipment - net
Total Aktiva 1.548.293 1.808.610 2.159.405 3.317.816 4.210.421 Total Assets
Kewajiban Lancar 595.022 736.231 918.095 1.163.382 1.661.190 Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar 128.273 178.588 277.169 522.342 624.978 Non - Current Liabilities
Total Kewajiban 723.295 914.819 1.195.264 1.685.724 2.286.168 Total Liabilities
Interest Bearing Debt 267.722 296.762 591.871 917.461 980.193 Interest Bearing Debt
Ekuitas 809.063 879.408 948.901 1.613.833 1.909.678 Equity
Modal Kerja - bersih 57.719 99.053 76.397 456.100 886.836 Working Capital - net
Pengeluaran Modal 90.544 92.438 156.916 577.558 241.046 Capital Expenditure
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
Arus Kas Bersih dari Operasi 24.373 78.849 (142.145) 35.972 288.389 Net Cash from Operating Activities
Arus Kas Bersih untuk Investasi (68.526) (29.307) (126.713) (549.049) 320.030 Net Cash used in Investments
Arus Kas Bersih dari Pendanaan 72.372 12.038 218.748 807.249 114.663 Net Cash from Financing Activities
RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO
Margin Laba Operasi 6% 6% 7% 7% 8% Operating Profit Margin
Margin Laba Bersih 5% 4% 5% 5% 13% Net Profit Margin
Margin EBITDA 13% 11% 13% 13% 13% EBITDA Margin
Rasio Lancar 110% 113% 108% 139% 153% Current Ratio
Perputaran Total Aset 84% 104% 97% 77% 87% Total Asset Turnover
Imbal Hasil Investasi 4% 5% 5% 4% 11% Return on Investment
Imbal Hasil Ekuitas 7% 9% 11% 8% 24% Return on Equity
Hutang/Ekuitas 0,33 0,34 0,62 0,57 0,51 Debt to Equity
Hutang/Total Aset 0,17 0,16 0,27 0,28 0,23 Debt to Total Asset
Hutang/EBITDA 1,61 1,45 2,23 2,77 2,04 Debt to EBITDA
EBITDA/Beban Bunga 7,03 5,28 6,26 5,61 5,16 EBITDA to interest expense
Total Kewajiban/Ekuitas 0,89 1,04 1,26 1,04 1,20 Total Liabilities to Equity
Total Kewajiban/Aset 0,47 0,51 0,55 0,51 0,54 Total Liabilities to Assets*Disajikan kembali*Restated
Elnusa 2009 Annual Report
Ikhtisar Utama Highlights 7
Ikhtisar Operasional (Dalam ribuan Rupiah)
Operational Highlight (In thousand Rupiah)
PENDAPATAN USAHADalam miliar Rupiah
Operating RevenuesIn billion Rupiah
LABA USAHA Dalam miliar Rupiah
Operating IncomeIn billion Rupiah
LABA BERSIH Dalam miliar Rupiah
Net IncomeIn billion Rupiah
JUMLAH AKTIVA Total AssetsDalam miliar RupiahIn billion Rupiah
JUMLAH EKUITASTotal EquityDalam miliar RupiahIn billion Rupiah
JUMLAH KEWAJIBAN Total LiabilitiesDalam miliar RupiahIn billion Rupiah
05 06 07 08 09
2.54
4
3.66
2
2.10
4
1.87
8
1.29
6
05 06 07 08 09
276
180
144
115
77
05 06 07 08 09
466
134
100
8359
05 06 07 08 09
4.21
0
3.31
7
2.15
9
1.80
8
1.54
8
05 06 07 08 09
2.28
6
1.68
6
1.19
5
915
723
05 06 07 08 09
1.90
9
1.61
3
948
879
809
Jasa Hulu Migas TerintegrasiIntegrated Upstream Oil & Gas Services
Jasa Hilir MigasDownstream Oil & Gas Services
Jasa Penunjang Hulu MigasSupporting Upstream Oil & Gas Services
2005 2006 2007 2008 2009
690.
572
862.
810
62%
9%
29%
Operating Revenue Contribution 2009
Elnusa Laporan Tahunan 2009
8
Peta OperasiOperational Map
Oilfield Services
Geoscience Services
Dril l ing Services
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Elnusa Laporan Tahunan 2009
30Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek 2D land seismic di Suban Siarak dan South Bernai Benuang di wilayah Sumatera Selatan.January 30, 2009The Company through its Geoscience Services Division won a 2D land seismic project in Suban Siarak and South Bernai Benuang in South Sumatera.
JanuariJanuary
FebruariFebruary
MaretMarch
AprilApril
MeiMay
6 Perseroan tercatat tepat 1 Tahun sebagai Perusahaan Publik.February 6, 2009 The Company completed its first year as a Publicly Listed Company.
12 Perseroan melalui Divisi Drilling Services telah menyelesaikan proyek Integrated Drilling Services untuk Geothermal di Kamojang, Jawa Barat.Februari 12, 2009 The Company through its Drilling Services Division completed theIntegrated Drilling Services for Geothermal project in Kamojang, West Java.
25 Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek seismik darat (land seismic) 2D di area Randugunting, Blora, Jawa Tengah.February 25, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a land seismic project in Randugunting, Blora, Central Java.
Peristiwa Penting 2009Significant Event 2009
JuniJune
2Perseroan melalui Divisi Geoscience Services mendapatkan proyek land seismic 3D di area Rengasdengklok.March 2, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a 3D land seismic project in the Rengasdengklok area.
11 Modular Rig Super Modern berkapasitas 1600 HP tiba di lokasi proyek pemboran di Kalimantan Timur.April 11, 2009 a Super Modern Modular Rig with1600 HP-capacity arrived at the drilling projectsite in East Kalimantan.
5 Perseroan berpartisipasi dalam eksebisi Indonesia Petroleum Association (IPA). May 5, 2009The Company took part in the Indonesia Petroleum Association (IPA) exhibition.
7Perseroan melalui divisi Geosience Services mendapatkan penghargaan QHSE dari Nation/Loon Brunei untuk proyek 3D Land Seismic di wilayah Tutong Brunei Darussalam. May 7, 2009 The Company through its Geosience Services division won a QHSE award from Nation/Loon Brunei for the 3D Land Seismic project in Tutong, Brunei Darussalam.
22 Perseroan melalui divisi Oilfield Services mendapatkan proyek penyisipan pipa gas sejauh 20 km di Sumatera Selatan.May 22, 2009 The Company through its Oilfield Services division won a 20-km gas pipe insertion project in South Sumatera.
3Perseroan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 dari PT SGS untuk masa 3 tahun. June 3, 2009 The Company earned an OHSAS 18001 certificate from PT SGS for a 3-year period.
30 Perseroan melakukan "Rearranging Business Portfolio" dengan melepas 49% saham Elnusa di Infomedia Nusantara.June 30, 2009 The Company conducted a "Business Portofolio Rearranging" by divesting 49% of Elnusa's shares in Infomedia Nusantara.
10
11 April
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa 2009 Annual Report
NovemberNopember
DesemberDecember
JuliJuly
AgustusAugust
SeptemberSeptember
OktoberOctober
26Perseroan, berhasil meraih peringkat kedua (Perak) untuk penghargaan Adhicipta Karya Perusahaan yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Insinyur Indonesia (PII) dalam rangka Ulang Tahun PII ke 57.July 26, 2009 The Company, earned a second place (Silver) for the Adhicipta Karya Perusahaan award held by the Indonesian Association of Engineers (PII) to commemorate PII's57th anniversary.
5 Kunjungan tim eksekutif dari Sudapet Ltd Sudan (perusahaan migas) dan Pertamina Hulu Energu dilanjutkan dengan melakukan tour ke divisi Elnusa Geoscience. August 5, 2009 a visit by the executive team of Sudapet Ltd Sudan (an oil and gas company) and Pertamina Hulu Energi was followed by a tour to the Elnusa Geoscience division.
9 Perseroan memperoleh ISO 9001:2008 untuk masa 3 (tiga) tahun mencakup aktivitas Geoscience, Drilling dan Oilfield. August 12, 2009 The Company earned ISO 9001:2008 for a three (3)-year period which covered Geoscience, Drilling and Oilfield operations.
26Kunjungan Menteri ESDM Bapak Purnomo Yusgiantoro ke Anak Perusahaan PT Patra Nusa Data (PND) dan PT Sigma Cipta Usaha (SCU).August 26, 2009 A visit by the Energy and Mineral Resource Minister Mr. Purnomo Yusgiantoroto Subsidiaries PT Patra Nusa Data (PND) and PT Sigma Cipta Usaha (SCU).
1Perseroan melalui Divisi Geoscience Services memperoleh proyek seismik darat (land seismic) di area Suko Propinsi Jambi.September 1, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a seismic project in Jambi Province's Suko area.
9Perseroan merayakan hari jadinya yang ke 40 Tahun denganmengeluarkan tema "New Paradigm for Excellence Performance", dimana Perseroan berharap dapat berfokus pada Jasa Hulu Migas terintegrasi.September 9, 2009 The Company celebrated its 40th anniversary by publishing the theme"New Paradigm for Excellence Performance", in which the Company expected to focus onintegrated Oil and Gas Upstream Services.
21 Perseroan melalui Divisi Geoscience Services memperolehproyek seismik darat (land seismic) 2D untuk area Jambi Selatan.October 21, 2009 The Company through its Geoscience Services Division won a 2D land seismic project for the South Jambi area.
11 Divisi Oilfield Services mendapatkan penghargaan pemenuhan standard HSE dari PT Medco E&P Indonesia.November 11, 2009 Oilfield Services Division won an award for HSE standardscompliance from PT Medco E&P Indonesia
22Pemboran titik pertama program Air Bersih pasca gempa Padang di SumateraBarat. November 22, 2009 Drilling of the first spot for the Clean Water program following the earthquake in Padang, West Sumatera.
3 Perseroan berpartisipasi dalam Investor Summit bersamaan denganpelaksanaan Public Expose.December 3, 2009 The Company took part in the Investor Summit which coincided with thePublic Expose proceedings.
10 Divisi Oilfield Services mendapatkan penghargaan sebagai mitra kerja terbaik dari Pertamina EP Region Jawa.December 10, 2009 Oilfield Services Division won an award for best working partner from Pertamina's Java Region EP.
23 Perseroan meraih penghargaan dalam ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA Sembada untuk Kategori "Perusahaan KelengkapanDokumen Terbaik" dan Penghargaan untuk Kategori "Perusahaan Terpercaya" dengan skor 81,74, dan termasuk dalam The Best Top Ten kategori Emiten.
11
07
26 Juli
075 Mei
30 Juni
12 Februari
5 Agustus
22 November
3 Desember
26 Agustus
23December 23, 2009 The Company won an award at the Good Corporate Governance Award held by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Sembada magazinefor the "Company with Most Complate Documents" Category and for the "Most Trusted Company" Category with a score of 81,74, and was ranked among the The Best Top Ten for the Issuer category.
DesemberDecember
26 Juli9 September
Ikhtisar Utama Highlights
Laporan Tahunan Elnusa 2009
12
Sertifikasi dan Penghargaan 2009Certification and Awards 2009
01
02
03
04
25 Maret 2009 Anak Perusahaan Perseroan yaitu PT Sigma Cipta Utama memperoleh penghargaan dari Exxon Mobil dalam acara Global Contractor Safety Forum di Kuala Lumpur Malaysia.
25 March 2009The Company’s subsidiary - PT Sigma Cipta Utama, obtained award from Exxon Mobil in the event of Global Contractor Safety Forum in Kuala Lumpur, Malaysia.
7 Mei 2009 Perseroan melalui divisi Geoscience Services telah memperoleh pernghargaan safety award dari Nation Petroleum (Ltd) sehubungan dengan pengerjaan proyek 3D seismic di wilayah Tutong - Brunei Darussalam.
7 May 2009The Company, through its Geoscience Services division, obtained occupational safety award from Nation Petroleum (Ltd) in relation to the 3D seismic project assignment in the area of Tutong – Brunei Darussalam.
3 Juni 2009 Perseroan telah memperoleh sertifikasi OHSAS 18001 meliputi pekerjaan-pekerjaan di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services.
3 June 2009The Company obtained OHSAS 18001certification conveying works in Geoscience, Drilling and Oilfield Services.
28 Juli 2009 Perseroan memperoleh penghargaan Perak (Adhicipta Rekayasa) dalam ajang Persatuan Insiyur Indonesia (PII) award.
28 July 2009The Company won Silver Award (“Adhicipta Rekayasa”) in the event of Indonesian Engineers Association (PII) Award.
01 02
03 04
05
05
12 Agustus 2009 Perseroan memperoleh sertifikasi ISO 9001 meliputi pengerjaan di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services.
12 August 2009The Company obtained ISO 9001 certification conveying works on Geoscience, Drilling and Oilfield Services.
Ikhtisar Utama Highlights
2009 Elnusa Annual Report
13
10 Desember 2009 Perseroan melalui divisi Oilfield Services telah memperoleh penghargaan sehubungan dengan penyediaan jasa migas dari Pertamina EP.
10 December 2009The Company, through its Oilfield Services, obtained award in relation to provition of oil and gas services from Pertamina EP.
23 Desember 2009Perseroan telah memperoleh penghargaan dari panitia the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) sebagai the Most Trusted Company dan Atas Kelengkapan Dokumen Terbaik.
23 December 2009The Company obtained award from the Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) as the Most Trusted Company, as well as on its Best Documentation Completeness.
08 09
06
07
08
09
11 November 2009 Perseroan melalui divisi Oilfield Services telah memperoleh penghargaan keselamatan kerja dari Medco E&P Indonesia.
11 November 2009The Company, through its Oilfield Services (OFS) division obtained Occupational Safety award from Medco E&P Indonesia.
06 0718 Agustus 2009 Perseroan melalui anak perusahaannya PT Sigma Cipta Utama (SCU) telah memperoleh pengesahan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang sehubungan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
18 August 2009The Company, through its subsidiary – PT Sigma Cipta Utama (SCU), obtained endorsement from the Government of Tangerang Regency for its Occupational Safety and Health performance.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa Laporan Tahunan 2009
14
Ringkasan Aksi Korporasi 2009Summary of Corporate Action 2009
Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan
untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi dan melakukan
pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis
utama serta dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dimata
para Pemegang Saham, maka selama tahun 2009 Perseroan telah
melakukan beberapa tindakan Korporasi sebagai berikut :
A. DIVESTASI KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perseroan berupaya terus untuk melakukan pembenahan
struktur korporasi yang mendukung pertumbuhan tinggi
Perseroan kedepan. Setelah melakukan penggabungan usaha
(merger) beberapa Anak Perusahaan baik kedalam Perseroan
selaku perusahaan induk (holding company) maupun kedalam
Anak Perusahaan lainnya pada akhir tahun 2007, maka
selanjutnya ditahun 2009 Perseroan melanjutkan program
“rearranging business portfolio” dengan melakukan divestasi 2
(dua) Perusahaan Afiliasi, yaitu :
1. PT Infomedia Nusantara (IMN)• IMN adalah Perusahaan Afiliasi Perseroan yang bergerak
pada jasa layanan direktori telepon, contact center dan
content, dimana Perseroan memiliki 49% dari seluruh
saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di
perusahaan tersebut. 51% saham lainnya dimiliki oleh
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).
• Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di
IMN (49%) yang berjumlah 205.800.000 lembar saham
(termasuk didalamnya adalah 166.600.000 lembar saham
dari peningkatan modal dasar, modal ditempatkan
dan modal disetor dalam IMN) dengan nilai nominal
Rp500 per saham. Total nilai transaksi adalah sebesar
Rp598.000.000.000
• Penjualan dilakukan kepada PT Multimedia Nusantara
(Metra), yaitu salah satu anak perusahaan Telkom yang
memiliki kegiatan usaha jasa penyiaran televisi swasta
sistem berlangganan dan multimedia.
• Tujuan dan manfaat dilakukannya transaksi adalah
disamping untuk lebih fokus pada industri migas yang
49% Disvestasi 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Infomedia Nusantara 49% Divestment of Company’s share ownership on PT Infomedia Nusantara
49% Disvestasi 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Jabar Energi49% Divestment of Company’s share ownership on PT Jabar Energi
In line with the Corporate long-term business strategy to
focus on integrated oil and gas upstream services and carry
out business development that is more synergized with the
core business and to promote corporate values in the eyes
of the Shareholders, throughout 2009 the Company has
undertaken a number of Corporate actions as follows:
A. DIVESTMENT Of THE COMPANY SHARE HOLDINGThe corporation makes a continuous effor t for
corporate restructuring that supports the Company ’s
high growth in the future. After merging a number of
Subsidiar ies either into the Company as the holding
company or into another Subsidiar y in late 2007, in
2009 the Company subsequently continued with the
“rearranging business por tfol io” program by divesting
two (2) Aff i l iated Companies:
1. PT Infomedia Nusantara (IMN)• IMN was a Corporate Affiliate Company engaged
in telephone directory, contact center and content
service, in which the Company owned 49% of the entire
subscribed and fully paid up shares at the company. The
51% remaining shares were owned by PT Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).
• The Company sold its entire share ownership at
IMN (49%) at a total of 205,800,000 shares (included
166.600.000 shares from the increase of capital stock,
deposit and paid-up capital in IMN) with a nominal
value of Rp500. per share. Total transaction value is
Rp598,000,000,000.
• The sale was made to PT Multimedia Nusantara (Metra),
a subsidiary of Telkom which had a subscription-based
private television broadcast and multimedia service
business activity.
• The objective and benefit of the transaction were, apart
from to focus more on the oil and gas industry run by the
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa 2009 Annual Report
15
dijalankan Perseroan yang telah memiliki keunggulan
kompetitif dan lebih fokus pada pengembangan core
business Perseroan yang sesuai dengan visi dan misi
Perseroan, divestasi IMN juga bertujuan untuk mendapatkan
tambahan dana dalam rangka meningkatkan porsi ekuitas
dari investasi yang dilakukan untuk aktifitas jasa hulu migas
terintegrasi maupun pengelolaan lapangan migas.
• Karenanya, dana yang diperoleh Perseroan dari hasil
penjualan tersebut direncanakan untuk dipergunakan
dalam mewujudkan proyek-proyek yang fokus pada
kompetensi Perseroan dan memperkuat kompetensi inti:
• sekitar 35%, akan digunakan untuk memperkuat
kompetensi inti di jasa hulu migas terintegrasi meliputi
Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services;
• sekitar 50% akan digunakan untuk investasi asset based
di blok migas maupun asset based lainnya;
• sekitar 10% akan digunakan untuk peningkatan modal
kerja untuk mendanai proyek-proyek perseroan yang
bersifat jangka pendek dan menengah;
• sekitar 5% akan digunakan untuk memperkuat
kapabilitas Anak Perusahaan yang mendukung
kompetensi inti Perseroan.
• Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan IX.E.2,
divestasi tersebut merupakan Transaksi Afiliasi dan Material
bagi Perseroan, sehingga proses divestasi dilakukan
menurut peraturan tersebut diatas, dengan kronologi
sebagai berikut :
• Penilaian atas kisaran harga pasar wajar dan nilai
transaksi dilakukan oleh penilai independen yaitu
Martokoesoemo, Prasetyo dan Rekan (MPR). Dalam
Laporan Opini Kewajaran, dinyatakan bahwa transaksi
tersebut adalah Wajar.
• Keterbukaan Informasi mengenai informasi ringkas
rencana transaksi, diumumkan melalui surat kabar
pada tanggal 2 Juni 2009.
Perseroan konsisten untuk terus melanjutkan strategi
fokus pada jasa hulu migas terintegrasi, diantaranya
dengan melakukan program “rearranging business
portfolio” yakni divestasi non core bisnis.
The Company has consistently conducted the continuation of focus strategy on integrated oil and gas upstream services, which among others by implementing “rearranging business portfolio” program, specifically divestment of non-core business.
Company which already had a competitive advantage
and to focus more on developing the Company’s core
business in line with the Corporate vision and mission,
IMN divestment was also intended to raise additional fund
to increase the equity portion of the investment made for
integrated oil and gas upstream service and oil and gas field
management activities.
• Therefore, the fund earned by the Company from the
proceeds of the sale was planned to be used in realizing
projects that would focus on the Corporate competence
and strengthen core competence:
• approximately 35% was to be used to strengthen core
competence in integrated oil and gas upstream services
which included Geoscience Services, Drilling Services
and Oilfield Services;
• approximately 50% would be used for asset-based investment
in oil and gas blocks and other asset-based undertakings;
• approximately 10% would be used to increase working
capital to fund short- and medium-term corporate projects;
• approximately 5% would be used to strengthen the
capability of Subsidiaries that would support the
Company’s core competence.
• Under Bapepam-LK Regulations No. IX.E.1 and IX.E.2,
the divestment constituted an Affiliation and Material
Transaction for the Company; as a result, the divestment
process was undertaken in accordance with the above
regulations, with the following timeline:
• Evaluation of the reasonable market price range and
transaction value was performed by the independent
appraiser Martokoesoemo, Prasetyo and Partners
(MPR). In the Fairness Opinion Report, stated that the
transaction is Fair.
• Public disclosure on the brief outline of the planned
transaction was announced on the newspapers on
June 2, 2009.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa Laporan Tahunan 2009
16
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB)
persetujuan transaksi dilakukan pada 30 Juni 2009.
• Penandatanganan Perjanjian Jual Beli saham IMN
dilakukan pada tanggal 30 Juni 2009.
2. PT Jabar Energi (JBE)• JBE adalah Perusahaan Afiliasi Perseroan yang didirikan
untuk mengelola potensi Jawa Barat di bidang migas.
Perseroan memiliki 49% dari seluruh saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh di perusahaan tersebut.
• 51% saham lainnya dimiliki oleh PT Jasa Sarana, yaitu salah satu
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa
Barat yang memiliki kegiatan usaha dibidang transportasi,
pengembangan wilayah, telematika dan energi.
• Walaupun JBE mengelola potensi migas, namun masih
belum sejalan dengan visi misi Perseroan karena JBE
sampai saat ini banyak bergerak dibidang infrastruktur dan
EPC (Engineering, Procurement & Construction).
• Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di
JBE (49%) kepada PT Jasa Sarana yang berjumlah 49.000
lembar dengan nilai nominal Rp10.000 per saham dengan
total nilai transaksi sebesar Rp490.000.000.
• Dana yang diperoleh dari hasil divestasi dipergunakan
untuk meningkatkan kapabilitas operasional Perseroan.
• Transaksi penjualan saham ini tidak termasuk sebagai
Transaksi Material maupun Transaksi Afiliasi.
B. PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM • Dalam rangka memaksimumkan nilai Perseroan dimata
pemegang saham dan komitmen Perseroan dalam
memberikan signal positif di pasar serta ditunjang oleh
likuiditas perusahaan, pada akhir tahun 2009 Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan memutuskan untuk
membagikan Dividen Interim Tahun Buku 2009.
• Perhitungan dividen dilakukan berdasarkan Laba Bersih
Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang
berakhir pada tanggal 30 September 2009 yang tercatat
sebesar Rp492.544.000.000.
• Dividen Interim Tahun Buku 2009 yang dibayarkan
sebesar Rp20. per saham, atau seluruhnya berjumlah
Rp143.975.240.000. Dividen Interim Tahun Buku 2009
ini akan diperhitungkan dalam menetapkan Dividen
final dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan untuk Tahun Buku 2009.
• Dividen Interim Tahun Buku 2009 telah dibayarkan
secara tunai kepada seluruh pemegang saham yang
berhak sesuai recording date tanggal 12 Januari 2010
dan dibayarkan pada tanggal 26 januari 2010.
•Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS LB)
to approve the transaction was held on June 30, 2009.
•Signing of the IMN shares Sale and Purchase Agreement
was conducted on June 30, 2009.
2. PT Jabar Energi (JBE)•JBE was a Corporate Affiliate Company established
to manage the West Java potential in oil and gas. The
corporation owned 49% of the entire subscribed and fully
paid up shares in the company.
•The remaining 51% of the shares were owned by PT Jasa
Sarana, a Region-owned Enterprise (BUMD) of the West Java
Provincial Government which had business operations in
transport, regional development, telematics and energy.
•While JBE managed oil and gas potential, it was not in line
with the Corporate vision and mission since JBE had been
largely engaged in infrastructure and EPC (Engineering,
Procurement & Construction).
•The Company sold its entire share ownership at JBE (49%)
to PT Jasa Sarana at a total of 49,000 shares with a nominal
value of share Rp10,000 per share for a total transaction
value of Rp490,000,000.
•The fund earned from the divestment would be used to
increase the Company’s operational capability.
•This share sale transaction did not constitute a Material
Transaction or Affiliate Transaction.
B. INTERIM DIVIDEND DISTRIBUTION•To maximize the Company’s value in the eyes of
shareholders and the Company’s commitment in giving a
positive signal in the market and supported by corporate
liquidity, in late 2009 the Corporate Board of Directors and
Board of Commissioners decided to distribute Interim
Dividend for the 2009 Accounting Year.
•The dividend was calculated based on the Corporate
Net Profits earned over the nine-month period
ending on September 30, 2009 which was recorded at
Rp492,544,000,000.
•The 2009 Accounting Year Interim Dividend was paid out
at Rp20.- per share, or for a total of Rp143,975,240,000.-
This 2009 Accounting Year Interim Dividend would
be calculated in determining the final Dividend in the
Corporate Annual General Meeting of Shareholders for the
2009 Accounting Year.
•The 2009 Accounting Year Interim Dividend had been
paid out in cash to all eligible shareholders according to
the recording date on January 12, 2010 and paid out on
January 26, 2010.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa 2009 Annual Report
17
Ikhtisar Kinerja SahamStock Performance Overview
KINERJA SAHAMTahun 2009 merupakan puncak krisis global dimana berbagai
negara mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif. Indonesia
menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu bertahan
ditengah krisis global dengan pertumbuhan ekonomi sebesar
4,2% ditopang oleh kuatnya konsumsi domestik.
Perekonomian Indonesia yang kuat kemudian berimbas pada
kinerja saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) yang pada 2009 ditutup pada level
2.534 membukukan gain mencapai 80% dibanding IHSG
pada penutupan tahun 2008, dan menjadi salah satu indeks
berkinerja paling baik di dunia. Sektor pertambangan menjadi
salah satu penopang kinerja IHSG di lantai bursa. Harga
minyak mentah dunia yang secara bertahap menuju kelevel
USD70/barel direspon dengan akumulasi saham-saham
pertambangan oleh investor. Harga saham ELSA selama 2009
terus bergerak keatas dan mencetak gain sebesar 191% selama
setahun. Kinerja ELSA bahkan jauh lebih tinggi (outperformed)
dibanding kinerja IHSG.
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM STOCK LISTING CHRONOLOGY
TanggalDate
Tindakan Korporasi Corporate Action
Modal Dasar(Miliar)Equity
(billion)
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh
(Miliar)Subscribed & Fully
Paid Up Capital (billion)
Nilai Nominal Per Lembar Saham
Nominal Value Per Stock
Jumlah Saham Beredar
Total Stocks In Circulation
Pre Corporate Action Rp750 Rp583,85 Rp500 1.167.700.000
9 Oktober 2007 Peningkatan Modal DasarEquity Increase Rp2.250 Rp583,85 Rp500 1.167.700.000
9 Oktober 2007Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) 1 : 51: 5 Stock Split
Rp2.250 Rp583,85 Rp100 5.838.500.000
6 Februari 2008 Initial Public Offering - IPO 20%1)
Initial Public Offering - IPO 20% 1) Rp2.250 Rp729,85 Rp100 7.298.500.000
13 Oktober 2008 Pembelian Kembali Saham – Buyback2)
Buyback2) Rp2.250 Rp729,85 Rp100 7.298.500.000
Perseroan mengeluarkan dan melepas 20% dari jumlah saham yang beredar setelah stock split, yaitu sebesar 1.460.000.000 lembar saham kepada publik melalui mekanisme IPO dan 1. mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia dengan kode perdagangan "ELSA".Program buyback yang dilakukan dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009, telah melakukan pembelian kembali 99.738.000 lembar saham dengan 2. jumlah dana yang digunakan sebesar Rp14,73 milyar. Saham yang telah dibeli tersebut sampai saat ini masih disimpan sebagai Treasury Stock Perseroan untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun.
The Company issued and divested 20% of the total shares in circulation after the stock split, at 1,460,000,000 shares to the public through the IPO mechanism and list the 1. shares at Indonesia Stock Excahnge under tick name "ELSA".The buyback program carried out from October 13, 2008 to January 12, 2009 resulted in the buyback of 99,738,000 shares with a total fund used at Rp14.73 billion. The 2. bought-back shares are still kept as Corporate Treasury Stock for a time frame of up to three years.
STOCK PERfORMANCE2009 marked the peak of the global crisis in which countries
posted a negative economic growth. Indonesia was one of
the few countries that managed to survive amidst the global
crisis with an economic growth of 4.2% supported by strong
domestic consumption.
Indonesia’s strong economy went on to make an impact on
the performance of stocks in the Indonesia Stock Exchange.
The Jakarta Composite Index (IHSG) which closed at 2534
in 2009 posted a gain of 80% compared to its 2008 figure,
and was one of the best performing indexes in the world.
The mining sector bolstered IHSG’s performance in the
stock market. Investors responded to the global crude oil
price’s gradual move towards USD70/barrel by accumulating
mining shares. ELSA’s stock price throughout 2009 continued
to move upward and posted a gain of 191% over the year,
even outperforming the IHSG.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa Laporan Tahunan 2009
ELSA menutup tahun 2009 pada level Rp355. Kisaran harga
selama setahun berada antara Rp114-420. Volume transaksi
rata-rata 44,24 juta lembar per hari. Periode kuartal II-2009
(April-Juni 2009) merupakan periode volume transaksi saham
Perseroan paling tinggi dalam setahun, mencapai 113,55 juta
lembar saham per hari.
Kapitalisasi pasar saham ELSA terus meningkat seiring dengan
menguatnya harga saham di pasar. Kapitaliasi pasar saham
Perseroan pada kuartal I-2009 senilai Rp1,25 triliun dan
mencapai Rp2,56 triliun pada kuartal IV-2009. ELSA banyak
memperoleh perhatian pasar selama periode 2009 atas kinerja
keuangan yang solid, perolehan kontrak-kontrak jasa hulu migas
terintegrasi yang berkelanjutan, aksi korporasi berupa divestasi
anak perusahaan Infomedia Nusantara dan pembagian dividen
interim, hingga rencana pelepasan 37,15% salah satu pemegang
saham Perseroan. Ditopang oleh kinerja fundamental yang kuat,
kapitalisasi pasar ELSA terus meningkat dan berada pada posisi
84 dari 400 lebih emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia.
18
2009 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2010
200%
150%
100%
50%
0%
ELSA.JK 315 JKSE 2.483,75
ELSA ended 2009 at Rp355. Its price throughout the year was
in the Rp114-420 range. The average transaction volume was
44.24 million shares per day. The second quarter of 2009 (April-
June 2009) saw the highest Corporate stock transaction volume
for the year, at as high as 113.55 million shares per day.
ELSA stock market capitalization continued to rise with the
strengthening of stock prices in the market. The Corporate stock
market capitalization in the first quarter of 2009 was Rp1,25
trillion and went as high as Rp2,56 trillion in the fourth quarter
of 2009. ELSA drew a great deal of attention from the market
during 2009 due to its solid financial performance, acquisition
of sustainable integrated oil and gas upstream service contracts,
corporate action in the form of subsidiary Infomedia Nusantara
divestment and interim dividend distribution, to the planned
divestment of 37.15% of one of the Corporate shareholders.
Supported by a strong fundamental performance, ELSA’s market
capitalization continued to rise and was ranked at 84 among
more than 400 issuers listed at the Indonesian Stock Exchange.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa 2009 Annual Report
HARGA SAHAM PER TRIWULAN TAHUN 2008 – 2009STOCK PRICE PER QUARTER 2008 – 2009 Tertinggi
Highest(IDR)
TerendahLowest (IDR)
PenutupanClosing
(IDR)
Volume Rata-Rata Harian (Lembar)
Daily Average Volume (Shares)
Kapitalisasi Pasar (IDR)Market Capitalization (IDR)
Kuartal I – 08 550 260 370 75.667.691 2.700.445.000.000 Quarter I – 08
Kuartal II – 08 445 280 345 33.661.802 2.517.982.500.000 Quarter II – 08
Kuartal III – 08 355 150 200 11.102.595 1.459.700.000.000 Quarter III – 08
Kuartal IV – 08 165 106 117 11.004.535 853.924.500.000 Quarter IV – 08
Kuartal I – 09 177 114 174 25.770.720 1.252.584.588.000 Quarter I – 09
Kuartal II – 09 420 172 340 113.552.226 2.447.579.080.000 Quarter II – 09
Kuartal III – 09 385 300 355 23.063.331 2.555.560.510.000 Quarter III – 09
Kuartal IV – 09 360 280 355 12.122.410 2.555.560.510.000 Quarter IV – 09
Tren harga saham yang terus meningkat diiringi juga dengan
meningkatnya likuditas di pasar. ELSA Rekomendasi analis-analis
di pasar atas saham ELSA memberikan keyakinan bagi pelaku
pasar untuk mengoleksi saham ELSA. 88% analis yang meng-
cover saham ELSA memberikan rating “Beli”.
19
Operasi "hydraulic workover unit" di laut Jawa.“Hydraulic workover
unit” operation in the
Java Sea
The steadily rising stock price was also accompanied by
increasing liquidity in the market. Analysts’ recommendations in
the market for ELSA shares gave confidence to market players
to collect ELSA shares. 88% of the analysts who covered ELSA
shares gave a “Buy” rating.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Jan-09
0
Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Ags-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 Dec-09
50
100
150
200
250
300
350
400
600
500
400
300
200
100
600
450
HargaVolume (Dalam juta)Volume (In million)
Volume Volume Harga Price
REKOMENDASI ANALIS
BeliNetral
BuyNeutral
88%
13%
Berikut komposisi pemegang saham Perseroan
Per 31 Desember 2009
Pemegang Saham Jumlah Pemegang Saham
Total Number of Shareholders
Jumlah SahamTotal Shares
% Kepemilikan% of Ownership
Shareholder
Kepemilikan Saham 5% atau Lebih Share Ownership Of 5% Or More
PT Pertamina (Persero) 1 3.000.000.000 41,10 PT Pertamina (Persero)
PT Tri Daya Esta 1 2.711.565.890 37,15 PT Tri Daya Esta
Kepemilikan Saham dibawah 5% Share Ownership Below 5%
Saham Treasury* 1 99.738.000 1,37 Treasury Stock
Dewan Komisaris & Direksi Perseroan 5 8.587.500 0,12 Corporate Board Of Commissioners And Board Of Directors
Masyarakat (masing-masing <5%) 10.516 1.478.608.610 20,26 Public (<5% Individually)
Jumlah Total 10.519 7.298.500.000 100,00 Total Number
*Saham Treasury merupakan hasil program pembelian kembali (buy back) yang dilakukan Perseroan pada periode 13 Oktober 2008 - 12 Januari 2009. Treasury stock has been acquired by the Company during buy back program on 13 October 2008 - 12 January 2009.
20
REKOMENDASI ANALISAnalysts’ Recommendation
The following is the Corporate shareholder composition
Per 31 December 2009
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa 2009 Annual Report
21
Komposisi kepemilikan saham masing-masing <5% sebagai
berikut:
Jan-09 Mar-09 Jun-09 Sep-09 Des-09
Individu Asing Foreign Individuals
Individual Domestik Domestic Individuals
Reksadana Mutual Fund
Badan Usaha Asing Foreign Business Entities
Dana Pensiun Pension Fund
Perseroan Terbatas Limited Liabilities
Perusahaan Sekuritas Securities Company
Koperasi & Yayasan Cooperative Union & Foundation
Bank & Asuransi Bank & Insurance
Komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember
2009 sebagian besar dipegang oleh individu sebesar 79,5%.
Meningkatnya kepemilikan oleh individu sekaligus mendorong
kenaikan likuiditas perdagangan saham ELSA di pasar. Individu
asing meningkatkan kepemilikan menjadi 1,4%. Kenaikan
likuiditas perdagangan saham ELSA menjadikan saham ELSA
secara 2 periode selama 2009 berturut masuk kedalam daftar
saham unggulan LQ45 periode Februari 2009-Januari 2010.
Dari sisi institusi, kepemilikan dana pensiun sebesar 5,6%,
reksadana 4,1%, koperasi & yayasan 3,8%, perseroan terbatas
2,4%, badan usaha asing 1,4%, perusahaan sekuritas 1,1%, dan
bank & asuransi 0,5%.
79% Komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember yang dipegang oleh individuComposition of Individual Shareholders under 5%
1,4% Komposisi kepemilikan individu asing1.4% Composition of foreign individual ownership
The composition of the Corporate share ownership below <5%
is as follows:
The composition of the below-5% shareholders per December
2009 was mostly held by individuals at 79.5%. The increasing
ownership by individuals also drove up the ELSA stock trade
liquidity in the market. Foreign individuals increased their
ownership to 1.4%. The rise in ELSA stock trade liquidity put
ELSA shares for two consecutive periods in 2009 in the LQ45
list of high-performing stocks for the February 2009-January
2010 period.
From an institutional standpoint, retirement fund ownership
held 5.6%, mutual fund 4.1%, cooperatives and foundations
3.8%, limited liability company 2.4%, foreign enterprise 1.4%,
security companies 1.1%, and banks and insurance 0.5%.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa Laporan Tahunan 2009
22
Kebijakan DividenDividend Policy
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan
dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang
ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, mempunyai hak yang
sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan
dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam
setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan
pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan
tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Perseroan
merencanakan dan berusaha untuk mempertahankan rasio
pembayaran dividen sekitar 20% dari laba bersih konsolidasi
Perseroan untuk setiap tahunnya.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, akan
bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan,
namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat
membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahun-
tahun mendatang. Keputusan Direksi dalam memberikan
rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada:
• Rencana pengembangan Perseroan dan belanja modal;
• Kondisi arus kas dan kebutuhan modal kerja Perseroan;
• Kebijakan struktur permodalan Perseroan;
•Laba bersih;
• Pertimbangan kebijakan pada sektor industri yang sejenis.
Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaan
non-Indonesia akan mengikuti peraturan pajak di Indonesia.
KRONOLOGI PEMBAYARAN DIVIDENPerseroan membayar dividen tunai atas saham seperti yang
diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST), sebagai berikut:
All registered regular shares which have been subscribed and
fully paid up, including registered regular shares offered in this
Public Offering, shall have the same and equal rights including
the right to dividend distribution.
The Company plans and seeks to distribute dividends in the
form of cash at least once a year. The amount of dividend shall
be tied to the Company’s profit in the relevant accounting
year, without neglecting the Corporate soundness level and
without prejudicing the right of the General Meeting of
Corporate Shareholders to determine otherwise according to
the provisions of the Corporate Articles of Association.
With due regard to the above provisions, the Company plans
and seeks to maintain a dividend payout ratio of approximately
twenty percent of the consolidated net profit of the Company
for the year.
The dividend amount and payout determination shall depend
on the recommendation of the Corporate Board of Directors;
however, there is no certainty that the Corporate will be able to
pay a dividend in this year or any subsequent years. In making a
dividend payout recommendation, the Board of Directors shall
consider the following:
• Company development plan and capital expenditure;
• Cash flow state and working capital needs of the Company;
• Capital structure policy of the Company;
• Net profit;
• Policy considerations in similar industrial sectors.
The dividend received by non-Indonesian shareholders shall be
subject to Indonesian tax regulations.
DIVIDEND PAYOUT CHRONOLOGYThe Company shall pay a cash dividend on the shares as
resolved by the Annual General Meeting of Shareholders
(AGMS), as follows:
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa 2009 Annual Report
23
Operasi drilling rig di Cirebon Jawa Barat.Drilling rig operation
in Cirebon West Java.
TahunYear
Tanggal RupstAgmS Date
Laba Bersih (Rp)Net Profit (Rp)
Tanggal PembayaranPayout Date
Jumlah Dividen (Rp)Total Dividend (Rp)
Dividen Per Lembar Saham
(Rp)Dividend Per
Share (Rp)
Rasio Pembayaran
Dividen1
Dividend Payout Ratio1
2007 15 Mei 2008 100.140.357.333 25 Juni 2008 20.028.071.466 2,74 20%
2008 6 Mei 2009 133.772.000.000 25 Juni 2009 26.754.400.000 3,72 20%
20092 - 492.544.000.000 26 Januari 2010 143.975.240.0003 20,00 29%
1. Rasio Pembayaran Dividen (Dividen Payout Ratio) dihitung dari jumlah dividen dibandingkan dengan Jumlah Laba Bersih tahun berjalan. 2. Merupakan Dividen Interim Tahun 2009, yang diputuskan oleh Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 10 Desember 2009. Besaran dividen berdasarkan jumlah
Laba Bersih Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009.3. Jumlah Dividen Interim tersebut akan diperhitungkan dalam pembayaran Dividen final tahun buku 2009.
1. Dividend Payout Ratio shall be calculated from the total dividend against the Total Net Profit of the current year.2. Shall constitute the 2009 Interim Dividend, decided by the Meeting of the Board of Directors and Board of Commissioners on December 10, 2009. The dividend
amount was based on the total Corporate Net Profit earned over a nine-month period ending on September 30, 2009. 3. The Total Interim Dividend shall be calculated in the final Dividend payout for the 2009 accounting year.
Ikhtisar Utama Highlights
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information24
Data PerseroanCompany Information
• Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan Nasional
yang menyediakan Jasa Hulu Migas Terintegrasi dengan
konsep “one stop service” di dan fokus pada kegiatan Seismic
Services, Drilling Services & Oilfield Services;
• 40 tahun terbukti berpengalaman dalam industri Migas
dan memiliki basis pelanggan yang kuat serta mendapat
pengakuan dan penghargaan dari pelanggan nasional
maupun internasional;
• Perseroan merupakan pemimpin pasar di beberapa bisnis
jasa hulu Migas, dengan total kontrak baru yang didapat
selama tahun 2009 sebesar USD140 juta.
• Perseroan membukukan profitabilitas tertinggi dalam 3 tahun
terakhir, dimana Laba Bersih tercatat sebesar Rp466 miliar.
• Perseroan mendapat dukungan dari Pemegang Saham
mayoritas baik dari segi manajemen maupun operasional.
• Perseroan juga menangani supporting upstream services
(OCTG, data management, & fuel station management) yang
mendukung Jasa Migas melalui Anak Perusahaan.
• Perseroan merupakan perusahaan Tbk dan telah tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 6 Pebruari 2008 dengan kode
transaksi perdagangan (“ELSA”).
• Pada akhir tahun 2009, saham ELSA di BEI dimiliki oleh 10.519
pemegang saham dengan harga saham mencapai Rp355
dengan nilai kapitalisasi pasar Rp6,81 miliar.
• The Company is the only national company that provides
Integrated Oil and Gas Upstream Services with a one-stop
service concept and a focus on Seismic Services, Drilling
Services & Oilfield Services activities;
• The Company has a proven 40 years of experience in the Oil
and Gas industry and possesses a solid customer basis and
recognition and accolades from national and international
customers;
• The Company is the market leader in a range of upstream
Oil and Gas service businesses, with a total of new contracts
won in 2009 at USD140 million.
• The Company posted its highest profitability in the last three
years, with a Net Profit recorded at Rp466 billion.
• The Company receives support from majority Shareholders
both in management and operation.
• The Company also handles supporting upstream services
(OCTG, data management, and fuel station management)
that supports Oil and Gas Services through Subsidiaries.
• The Company is a Public company and has been listed at
the Indonesian Stock Exchange since February 6, 2008 with
a trade transaction code (“ELSA”).
• In late 2009, ELSA’s shares at BEI are owned by 10,519
shareholders with a share price of Rp355 and a market
capitalization value of Rp6.81 billion.
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Perseroan Company Information 25
Sejarah PerseroanCompany History
1969 Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No.10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie SH, dan mendapatkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969 yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
Tanggal Penggantian Nama menjadi PT Elnusa: 9 September 1969.
Pada awal berdirinya, Perseroan adalah sebagai Marine Electronics Workshop (pelayanan inspeksi, reparasi, instalasi dan perawatan peralatan komunikasi elektronik pelayaran).
The corporation was established in Jakarta under the name PT Electronika Nusantara pursuant to Deed of Incorporation No. 18 dated January 25, 1969 in conjunction with Deed of Amendment to the Articles of Association No. 10 dated February 13, 1969 before Notary Tan Thong Kie SH, and ratified with Decree of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1969 which was later promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 35, Supplement No. 58 dated May 2, 1969.
Date of Name Change into PT Elnusa : September 9, 1969.
At its inception, the Company was a Marine Electronics Workshop (inspection, repair, installation and maintenance services for maritime electronic communication equipment).
1971-1973 Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT Pertamina, terutama memberikan pelayanan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan komunikasi elektronik (cikal bakal PT Elnusa Rentrakom), peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN Migas. Pada periode ini Perseroan melakukan pembangunan Integrated Oil Communication System (IOCS) Pertamina sebagai sistem jaringan komunikasi perminyakan terpadu.
The Company began its activity in supporting the operations of its holding company, PT Pertamina, specifically in providing services including maintenance and repair, in the area of electronic communication equipment (forerunner of PT Elnusa Rentrakom), navigation equipment and radar system used by Pertamina’s vessels and foreign oil vessels which had a cooperation agreement with BUMN Migas. In this period, The Company developed the Pertamina Integrated Oil Communication System (IOCS) as an integrated oil communication network system.
1972 Perseroan membentuk Divisi Seismic Data Processing (cikal bakal PT Elnusa Geosains) bermitra dengan Geophysical Service Inc. (GSI)
The corporation formed a Seismic Data Processing Division (forerunner of PT Elnusa Geosains) in partnership with Geophysical Service Inc. (GSI)
1974 Perseroan membentuk Scientific Data Center yang memberikan jasa pelayanan simulasi reservoir dalam bidang perminyakan dan optimalisasi proses kilang.
The corporation formed a Scientific Data Center which provided reservoir simulation service in oil and refinery process optimization.
1976 Untuk pertama kalinya, Perseroan menerbitkan Buku Petunjuk Telepon di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta (cikal bakal PT Yellow Pages, yang kemudian menjadi PT Infomedia Nusantara).
For the first time, the Company published a Telephone Directory in five cities: Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, and Yogyakarta (forerunner of PT Yellow Pages, which later became PT Infomedia Nusantara).
1978-1982 Perseroan mendapatkan kepercayaan dalam pelaksanan Mecca – Medina Telephone Expansion Project dan beberapa proyek telekomunikasi di Arab Saudi.
The Company was entrusted with the implementation of the Mecca – Medina Telephone Expansion Project and a number of telecommunication projects in Saudi Arabia.
1984 Mendirikan PT Elnusa Workover Hydraulic (kemudian bertukar nama menjadi PT Elnusa Workover Services, yang kemudian menjadi Divisi Oilfield Services). Pada tahun ini pula, nama Perseroan berubah menjadi PT ELNUSA
Established PT Elnusa Workover Hydraulic (which later changed its name to PT Elnusa Workover Services, eventually becoming the Oilfield Services Division). It was in this year that the Company changed its name to PT ELNUSA
1986 Pembentukan PT Elnusa Multi Industri Komputer (kemudian berganti nama menjadi PT Elnusa Telematika)
PT Elnusa Multi Industri Komputer was established (which later changed its name to PT Elnusa Telematika)
1987 Memasuki bisnis distribusi bahan bakar dalam negeri (cikal bakal PT Elnusa Petrofin)
Entered the domestic fuel distribution business (forerunner of PT Elnusa Petrofin)
1996 Menjadi Holding Company. Became a Holding Company.
PT Elnusa TBKGraha Elnusa
Jl Tb Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information26
1997 Terdapat beberapa tindakan korporasi pada tahun ini, diantaranya adalah akuisisi PT Sigma Cipta Utama dan PT Sinar Riau Drillindo, pembentukan PT Patra Nusa Data, serta menjadi perusahaan terbuka (efektif ) tetapi dengan status unlisted.
There were a number of corporate actions this year, such as the acquisition of PT Sigma Cipta Utama and PT Sinar Riau Drillindo, establishment of PT Patra Nusa Data, and becoming an (effectively) public if still unlisted company
2002 Dalam rangka konsolidasi kedalam dan melakukan perbaikan proses bisnis, Perseroan memutuskan untuk menjadi perusahaan tertutup kembali.
In a bid for internal consolidation and business process improvement, the Company decided to revert into being a private company.
2003 Perseroaan mulai masuk kedalam asset based dengan didapatkannya lapangan gas (PSC) di Bangkanai, Kalimantan Tengah dan membentuk Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
The Company began to enter the asset-based business by acquiring an oil field (PSC) in Bangkanai, Central Kalimantan and establishing Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
2004 Membentuk PT Elnusa Drillling Services untuk memperkuat kompetensi Perseroan dalam jasa pemboran terintegrasi.
Established PT Elnusa Drilling Services to strengthen the Company’s competence in integrated drilling services.
2005 Akuisisi PT Purna Bina Nusa, Perusahaan yang bergerak dalam jasa penguliran pipa untuk perminyakan.
Acquired PT Purna Bina Nusa, a Company engaged in pipe threading services for the oil industry.
2007 Perseroan melakukan akuisisi 25% saham di Elnusa Tristar Ramba Ltd.
Disamping itu, Perseroan kembali melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnis dengan tujuan memposisikan diri sebagai perusahaan Migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan jasa Migas yang terintegrasi (integrated oil and gas services) dengan konsep “one stop service” di bidang pelayanan jasa hulu Migas. Empat anak perusahaan (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfied Services, PT Sinarriau Drillindo dan PT Elnusa Drilling Services) yang menjadi tulang punggung bisnis jasa migas digabung ke dalam Perseroan, disamping penggabungan horisontal (PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom kedalam PT Sigma Cipta Utama) yang mengukuhkan penunjang bisnis utama.
Posisi baru ini membuat Perseroan semakin mantap memasuki bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Bukan hanya di dalam negeri namun juga di luar negeri. Kepercayaan pelanggan, kompetensi, dan komitmen mengedepankan quality excellence serta pengalaman panjang mengarungi bisnis jasa migas menjadi modal utama Perseroan.
The Company acquired 25% of the shares in Elnusa Tristar Ramba Ltd.
In addition, the Company undertook another corporate and business activity restructuring with the objective of positioning itself as the first Oil and Gas company in Indonesia that was capable of offering integrated oil and gas services with a one stop service concept in Oil and Gas upstream service. Four subsidiaries (PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Oilfield Services, PT Sinarriau Drillindo and PT Elnusa Drilling Services) which formed the backbone of the oil and gas service business were absorbed into the Company, in addition to a horizontal merger (PT Elnusa Telematika and PT Elnusa Rentrakom into PT Sigma Cipta Utama) that reinforced the core business support.
This new position strengthened the Company in entering the integrated oil and gas upstream service business not only domestically but also overseas. Customer confidence, competence, and commitment to put quality excellence to the fore and a long history in the oil and gas service business was a key capital for the Company.
2008 Perseroan kembali membuat perubahan positif saat Perseroan telah resmi menjadi Perusahaan Terbuka yang juga tercatat dalam Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Pebruari 2008 dengan kode saham ELSA. Dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan yang sudah memfokuskan bisnis usaha ke Jasa Hulu Migas terintegrasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan “equity capital” baik dalam pengembangan Anak Perusahaan maupun Pengembangan Usaha serta merealisasikan proyek-proyek yang bersifat asset based, disamping menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya serta good corporate governance dimata Publik.
The Company made another positive change when it officially became a Public Company which was also listed in the Indonesian Stock Exchange on February 6, 2008 with the stock code ELSA. By making an Initial Public Offering, the Company, which had already focused its core business on the integrated Upstream Oil and Gas Services, was able to meet its equity capital need both for Subsidiaries development and Business Development and realize asset-based projects; furthermore, it also made the Company more professional, transparent and trusted and a practitioner of good corporate governance in the public eye.
2009 Dalam rangka “Re-arranging business portfolio” untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi dan melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi, Perseroan melakukan divestasi Perusahaan Afiliasi PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi.
In a bid for business portfolio rearranging to focus on integrated oil and gas upstream services and a more synergized business development, the Company divested its Affiliate Companies PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi.
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Perseroan Company Information 27
Bidang UsahaLine of Business
Bisnis dan Kelompok Usaha Perseroan dapat dibagi dalam 4
(empat) kelompok usaha antara lain:
1. Integrated Upstream Oil & Gas Services ( Geoscience Services,
Drilling Services & Oilfield Services)
2. Downstream Services
3. Upstream Oil and Gas Supporting Services
4. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)
Tabel dari masing-masing kelompok usaha, kegiatan usaha dan
aktivitas bisnis Perseroan sebagai berikut:
Kelompok UsahaBusiness Group
Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary
Kepemilikan SahamShare Ownership
Kegiatan UsahaBusiness Operation
Aktifitas BisnisBusiness Activity
JASA HULU MIGAS TERINTEGRASI
INTEGRATED UPSTREAM OIL AND GAS SERVICES
Divisi Geoscience ServicesGeoscience Services Division
- Jasa pengukuran data geofisika/seismik secara terintegrasi (integrated seismic services)Integrated geophysical/ seismic data measurement services(integrated seismic services)
Geodata acquisition land,Geodata •acquistion marine, Geodata processingLand geodata acquisition, marine •geodata acquisition, Geodata processing
Divisi Drilling ServicesDrilling Services Division
- Jasa pemboran migas terintegrasi (integrated drilling services)Integrated oil and gas drilling services (integrated drilling services)
Integrated Drilling Services (IDS), •Drilling Rig, Reservoir Evaluation Service, Well service & testingIntegrated Drilling Services (IDS), •Drilling Rig, Reservoir Evaluation Service, Well service and testing
Divisi Oilfield ServicesOilfield Services Division
- Jasa produksi migas terintegrasi (integrated oilfield services) Integrated oil and gas production services (integrated oilfield services)
Well services, Production Facility •EnhancementWell services, Production Facility •Enhancement
JASA PENUNJANG HULU MIGAS
UPSTREAM OIL AND GAS SUPPORTING SERVICES
PT Purna Bina Nusa (PBN) 84,45% atau 34,781 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham84,45% or 34,781 shares at a nominal value of Rp100,000 per share
Jasa penguliran, perdagangan pipa OCTG dan fabrikasi untuk pemboran migasThreading service, OCTG pipe trade and fabrication for oil and gas drilling
Pengolahan, pembuatan dan •perbaikan alat-alat perminyakanMenjalankan perdagangan •umum, termasuk ekspor, interlokal dan lokal Memberikan jasa dalam bidang •minyak dan gas bumi yaitu OCTG dan penguliran pipaProcessing, manufacturing and •repair of oil-related instrumentsConducting general trade, •including export, inter-local and local tradeProviding service in oil and natural •gas i.e. OCTG and pipe threading
The Company’s Businesses and Business Groups can be divided
into four (4) business group:
1. Integrated Upstream Oil & Gas Services ( Geoscience Services,
Drilling Services & Oilfield Services)
2. Downstream Services
3. Upstream Oil and Gas Supporting Services
4. Asset Based (Management of Oil & Gas Field)
A table of each business group, business operation and business
activity of the Company is given as follows:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information28
Kelompok UsahaBusiness Group
Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary
Kepemilikan SahamShare Ownership
Kegiatan UsahaBusiness Operation
Aktifitas BisnisBusiness Activity
JASA PENUNJANG HULU MIGAS
UPSTREAM OIL AND GAS SUPPORTING SERVICES
PT Patra Nusa Data (PND) 70% atau 14.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp30.000 per saham70% or 14,000 shares, at a nominal value of Rp30,000 per share
Jasa perolehan, pengelolaan, pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi produksi migasOil and gas production exploration data acquisition, management, processing and storage services
Studi detail, antara lain studi •perencanaan, studi kelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi desain/evaluasi Pengadaan bahan, supervisi •pemasangan instalasi peralatan, memberikan bantuan dan nasihat teknik dan operasi putar kunci; pembuatan sistem informasi dan progress pengelolaan data dengan komputer dan teknologi komputer Peningkatan kualitas data •dan alih media penyimpanan data, pengelolaan dan pemasyarakatan data, workstation, penanganan data navigasi dan positioning Melayani konsultasi di bidang •pengelolaan data Memperoleh data dalam rangka •penyelidikan umumDetailed study, such as planning •study, feasibility study, technical study, operation study and design/ evaluation studyMaterial procurement, equipment •installation supervision, providing assistance and advice on turnkey technique and operation; creating an information system and data management progress by computer and computer technologyData quality enhancement and •data storage media transfer, data management and publication, workstation, navigation and positioning data handlingProviding consultation in data •management Acquiring data in general •investigation
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Perseroan Company Information 29
Kelompok UsahaBusiness Group
Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary
Kepemilikan SahamShare Ownership
Kegiatan UsahaBusiness Operation
Aktifitas BisnisBusiness Activity
JASA PENUNJANG HULU MIGAS
UPSTREAM OIL AND GAS SUPPORTING SERVICES
PT Sigma Cipta Utama (SCU) 99,98% atau 769.850 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham99.98% or 769,850 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share
Jasa pengelolaan data MigasJasa pembangunan sistem teknologi informasi terpaduJasa telekomunikasiOil and gas data management serviceIntegrated information technology system development serviceTelecommunications service
Main storage operation, Data re-masteringIT infrastructure, IT professional, Application & content services Radio konventional & trunking, AVTS dan NDBMain storage operation, Data re-mastering IT infrastructure, IT professionals, Application and content services, conventional and trunking radio, AVTS and NDB
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
40% atau 8,000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham40% or 8,000 shares, at a nominal value of Rp1,000,000 per share
Jasa penyediaan jaringan, telekomunikasi satelit dan sistem komunikasi VSATNetwork, satellite telecommunication and VSAT telecommunication system provision service
Kegiatan jasa komunikasi satelit •VOIP •FOIP •Pelayanan jaringan global •Komunikasi radio •Komunikasi data paket •Internet provider •Pemeliharaan peralatan •telekomunikasi Konsultan bidang telekomunikas; •Pengembangan jaringan •telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan.Satellite telecommunication •service operationsVOIP •FOIP •Global network service•Radio communication•Packet data communication•Internet provider •Telecommunication equipment •maintenanceTelecommunication consultant•Telecommunication •network development and telecommunication facilities and infrastructure development planning and network maintenance
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information30
Kelompok UsahaBusiness Group
Divisi/Anak PerusahaanDivision/Subsidiary
Kepemilikan SahamShare Ownership
Kegiatan UsahaBusiness Operation
Aktifitas BisnisBusiness Activity
JASA HILIR MIGASOIL AND GAS
DOWNSTREAM SERVICE
PT Elnusa Petrofin (EPN) 99,93% atau 207.350 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham99.93% or 207,350 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share
Jasa pengoperasian SPBU, Perdagangan (BBM industri, commodity chemical & specialty chemical) Depo dan TransportasiSPBU operation service, Trade (Industrial oil fuel, commodity chemicals & specialty chemicals) Depot and Transportation
Jasa konstruksi/fabrikasi dan •instalasi peralatan dalam bidang tidak terbatas pada instrumentasi tangki penimbun Usaha dalam bidang industri •petrokimia termasuk pencampuran (blending) bahan bakar Usaha dalam bidang •perdagangan dan distribusi BBM jenis premix, super TT serta BBM lainnyaEquipment construction/•fabrication and installation service in an unlimited range of areas in stockpile tank instrumentationVentures in the petrochemical •industry including fuel blendingVentures in the trade and •distribution of premix, super TT and other fuel types
PT Elnusa Patra Ritel (EPR) 98,00% atau 1.470.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham98.00% or 1,470,000 shares, at a nominal value of Rp100,000 per share
Non Aktif Non Active
PENGELOLAAN LAPANGAN MIGAS
OIL AND GAS FIELD MANAGEMENT
Elnusa Bangkanai Energy, Ltd (EBE)
100% atau 50.000 lembar saham, dengan nilai nominal USD1 per saham100% or 50,000 shares, at a nominal value of USD1 per share
Pengelolaan lapangan eksplorasi gas Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah (PSC)Management of the gas exploration field in Bangkanai Block, Central Kalimantan (PSC)
Pengelolaan lapangan eksplorasi •gasGas exploration field management•
Elnusa Tristar Ramba, Ltd (ETRL)
25% atau 25 lembar saham, dengan nilai nominal USD1 per saham25% or 25 shares, at a nominal value of USD1 per share
Pengelolaan lapangan produksi minyak Blok Ramba, Sumatera Selatan (TAC)Management of oil production field in Ramba Block, South Sumatera (TAC)
Pengelolaan lapangan produksi •minyakOil production field management•
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Perseroan Company Information 31
Misi Mission1. To provide an integrated high-quality service
(one-stop service) for customer satisfaction and loyalty, supported by professional human resource, equipment availability, technological mastery, continuous improvement and product innovation development.
2. To carry out the entire business operation based on the principles of good engineering practices with a world-class standard and to realize operation excellence through the correct and consistent application of QHSE (quality, health and safety environment) principles, as a realization of corporate excellence.
3. To promote a sustainable growth of the business scale accompanied by improved financial and non-financial performance.
4. To increase shareholder value in a sustainable manner, and welfare and growth opportunity for employees. To establish a harmonious and mutually beneficial relationship with the government, working partners and the community in which the company operates.
Visi
Vision
Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholder.
To become a world-class company and a national pride, in the area of oil and gas service as a comprehensive solution to provide optimum added value to stakeholders.
1. Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.
2. Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (quality, health & safety environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.
3. Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.
4. Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information32
Strategi Jangka PanjangLong Term Strategy
1. Fokus pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas
terintegrasi.
2. Peningkatan kompetensi Perseroan di bidang seismic marine
dan transition zone market.
3. Pengembangan keahlian dan teknologi untuk melakukan
penetrasi usaha pada pasar pemboran sumur dalam dan
lepas pantai.
4. Perluasan pangsa pasar dan diversifikasi konsumen yang beragam.
5. Akuisisi kontrak jangka panjang dengan sistem manajemen
risiko yang terpadu.
6. Optimalisasi penggunaan aset operasional dan
pengembangan aliansi strategis.
7. Memastikan implementasi dari praktek tata kelola dan
komitmen pada standar keselamatan kerja.
8. Secara konsisten melakukan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia.
1. Focus on excellence in providing integrated oil and gas
upstream services.
2. Improved Corporate competence in the marine seismic and
transition zone market.
3. Developing expertise and technology for a business
penetration into the deep-well and offshore drilling market.
4. Market share expansion and consumer diversification.
5. Acquisition of long-term contracts with an integrated risk
management system.
6. Optimization of operational asset utilization and strategic
alliance development.
7. Ensured implementation of good governance and
commitment to occupational safety standards.
8. Consistent promotion of human resource competence.
Elnusa 2009 Annual Report
PT Cakrawala Tata Sejahtera PT Grahalestari Selaras
Yan Bosco Delima Wahyu Budianto
Reni DahlanKusyadi Kuyono Alok Adrianto PT Jalur Persada Sentosa
Informasi Perseroan Company Information 33
Struktur Kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan AfiliasiShareholding Structure of the Company, Subdiaries and Affiliates
EBE EPN PBN
ETR EPR PND
SCU
PKM
PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya EstaMasyarakat &
Lain-lain
50,00%50,00%
30,00%
1,20%
37,15%
100,00% 99,93% 84,45%
70,00%
99,98%
40,00%
25,00% 98,00%
21,75%41,10%
98,80%
70,00% 99,85% 0,15%
Geoscience Services Division
Drilling Services Division
Oilfield Services Division
PT Elnusa Tbk
Note:Per December 31, 2009EBE: Elnusa Bangkanai Energy LtdETR: Elnusa Tristar Ramba Ltd EPN: PT Elnusa Petrofin
PBN: PT Purna Bina Nusa EPR: PT Elnusa Patra RitelPND: PT Patra Nusa Data PKM: PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information34
Anak PerusahaanSubsidiaries
ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN > 50% COMPANY SUBSIDIARIES WITH A > 50% OWNERSHIP
No Nama Perusahaan Company Name
Domisili Domicile
Kegiatan PokokCore Activity
Tahun PendirianEstablished In
Kepemilikan EfektifEffective Ownership
1 PT Purna Bina Nusa Jakarta Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing untuk pemboran Migas Pipe threading service and casing trade for Oil and gas drilling
1982 84,45%
2 PT Elnusa Petrofin Jakarta Jasa pengelolaan SPBU, Depot, Transportasi, dan perdagangan, BBM dan bahan kimiaSPBU, Depot management andfuel and chemicaltransportation and trade service
1996 99,93%
3 PT Elnusa Patra Ritel Jakarta Jasa pegelolaan SPBU, depot, transportasi dan perdagangan, BBM dan bahan kimia (saat ini sedang tidak aktif ) SPBU, Depot management andfuel and chemicaltransportaion and trade service (currently inactive)
1996 98,00%
4 PT Patra Nusa Data Jakarta Pengolahan dan penyimpanandata eksplorasi dan produksi MigasOil and gas exploration and production data processing and storage
1997 70,00%
5 PT Sigma Cipta Utama Jakarta Jasa pengelolaan dan penyimpanandata migas serta jasa bidang TelematikaOil and gas data management and storage service and Telematics service
1980 99,98%
6 Elnusa Bangkanai Energy Ltd
British Virgin Islands
Pengelolaan lapangan eksplorasi di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah Exploraiton field managementin Bangkanai Block, Central Kalimantan
2003 100,00%
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Perseroan Company Information 35
PERUSAHAAN AFILIASI PERSEROAN DENGAN KEPEMILIKAN < 50% COMPANY AFFILIATES WITH A < 50% OWNERSHIPNo Nama Perusahaan
Company NameDomisili Domicile
Kegiatan PokokCore Activity
Tahun PendirianEstablished In
Kepemilikan EfektifEffective Ownership
1 PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Jakarta Sistem komunikasi VSATVSAT communication system
1995 40,00%
2 Elnusa Tristar Ramba Ltd British Virgin Islands Pengelolaan lapangan produksi minyak di Blok Ramba, Sumatera Selatan Oil production fieldmanagement in Ramba block, South Sumatera
2007 25,00%
Operasi Well Testing Barge di Kalimantan Timur.
Well Testing Barge operation in East Kalimantan.
Perusahaan AfiliasiAffiliate
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Perseroan Company Information36
Komposisi Pemegang SahamComposition of Shareholders
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
PT Pertamina (Persero)
PT Tri Daya Esta
Publik Public
41,10%
37,15%
21,75%
UraianDescription
Nilai Nominal 100 Per SahamNominal Value 100 Per Share
Jumlah SahamTotal Shares
Nominal (Rp)Nominal (Rp) %
22.500.000.000 2.250.000.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh pemegang saham
Issued capital and shareholders’ fully paid up capital
PT Pertamina (Persero)* 3.000.000.000 300.000.000.000 41,10
PT Tri Daya Esta* 2.711.565.890 271.156.589.000 37,15
Publik** 1.586.934.110 158.693.411.000 21,75
Jumlah modal ditempatkan dan disektor penuh
Total issued and fullypaid-up capital
7.298.500.000 729.850.000.000
Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares
15.201.500.000 1.520.150.000.000
*PT Pertamina (Persero) dan PT Tri Daya Esta merupakan pemegang saham pengendali.**Pemegang saham publik terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%.*PT Pertamina (Persero) and PT Tri Daya Esta are controlling shareholder.
**Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%.
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PER 31 DECEMBERShareholders composition per December 31
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Perseroan Company Information 37
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Direktur UtamaPresident Director
ETENG A. SALAM
Direktur Pengembangan Usaha
Business Development Director M. JAUzI ARIf
Direktur OperasiOperational Director EDDY SJAHBUDDIN
Direktur Keuangan Finance Director
SANTUN NAINGGOLAN
Direktur SDM & Umum
HR & GA DirectorLUCY SYCILIA
VP New Venture VACANT
VP Corporate Secretary
HERU SAMODRA
SVP Internal Audit & System Procedure RONY I. MAULANA
VP Health & Safety Environment (HSE)
ISLAM K. DJAfAR
VP Corporate Legal IMANSYAH
SYAMSOEDDIN
Deputy Director Operation
TRIS SUTISNA
VP Corporate HR TRIVITA
DAMAYANTI
VP Accounting & Tax M. zULKARNAIN
VP Corporate Finance BOB ERP
BOETARBOETAR
Deputy Director Geoscience
Services DIPA MULIA
VP Merger & Acquisition SRI NIRBITO
VP Strategic Planning & Portfolio Mgt YOGI SUKMANA
Deputy Director Drilling Services
EDY EfENDY
Information System AHMAD AzHAD
VP Procurement& Corporate Services RAHMI HAfIEDA
VP Asset Mgt & Maintenance
HARIS SYAHRUDIN
Deputy Director Oilfield Services
BUDHI N. PANGARIBUAN
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report38
Laporan Komisaris UtamaReport from the President Commissioner
Waluyo
Komisaris UtamaPresident Commissioner
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Manajemen Management’s Report 39
Para Pemegang Saham yang kami hormati,
alam tahun 2009, telah terjadi pergantian anggota
Dewan Komisaris, pergantian serta penambahan
anggota Direksi PT Elnusa Tbk (“Perseroan”). Iin
Arifin Takhyan selaku Komisaris Utama periode
November 2006 – Mei 2009, Harry Triono selaku Komisaris
periode Oktober 2007 – Mei 2009, telah berakhir masa
jabatannya. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Mei 2009, Waluyo diangkat
sebagai Komisaris Utama Perseroan, Soehandjono diangkat
sebagai Komisaris Perseroan, sedangkan dalam jajaran Direksi,
Santun Nainggolan diangkat menjadi Direktur Keuangan
menggantikan Hendri S Suardi. Sementara melalui keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada
tanggal 30 Juni 2009, M. Jauzi Arif diangkat menjadi Direktur
Pengembangan Usaha Perseroan, Lucy Sicilia diangkat menjadi
Direktur SDM dan Umum Perseroan. Saya mewakili Dewan
Komisaris Perseroan dengan ini menyampaikan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris dan
Direksi terdahulu atas pengawasan dan pengurusan Perseroan
selama masa jabatan masing-masing. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang
telah diberikan kepada kami untuk mewakili Pemegang Saham
dalam mengawasi jalannya Perseroan.
The Board of Commissioners underscores several policies and
directives to the Board of Directors, among others: focusing
on integrated upstream oil and gas services competitive
advantage, national or regional market development,
anorganic business development and partnership strategy in
the framework of risk management.
Dewan Komisaris menggariskan beberapa kebijakan dan arahan kepada Direksi, diantaranya: fokus pada keunggulan kompetensi layanan jasa hulu migas terintegrasi, pengembangan pasar nasional maupun regional, pengembangan bisnis secara anorganik serta setrategi kemitraan dalam rangka pengelolaan risiko.
D
Dear Shareholders,
009 saw a change to the Board of Commissioners
membership, change and addition of membership
of the Board of Directors of PT Elnusa Tbk (“the
Company”). Iin Arifin Takhyan as the President
Commissioner for the November 2006 – May 2009 period,
Harry Triono as Commissioner for the October 2007 – May 2009,
had concluded their terms of office. With a resolution of the
Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMOS) on May
6, 2009, Waluyo was appointed as the President Commissioner of
the Company; Soehandjono was appointed as a Commissioner
of the Company; while in the Board of Directors, Santun
Nainggolan was appointed as Finance Director to replace Hendri
S Suardi. While with a resolution of the Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMOS) on June 30, 2009. M. Jauzi
Arif was appointed as the Business Development Director of the
Company; Lucy Sicilia was appointed as the Human Resource
and General Affairs of the Company. On behalf of the Corporate
Board of Commissioners, I hereby extend my gratitude and
highest appreciation to the previous Board of Commissioners
and Board of Directors for their supervision and management
of the Company during their respective terms of office. We also
thank the Shareholders for their confidence in us to represent the
Shareholders in supervising the running of the Company.
2
Elnusa Laporan Tahunan 2009
"As directed by the Board of Commissioners, the Company has implemented focus strategy on core business that is integrated upstream oil and gas services by conducting divestment of PT Infomedia Nusantara. Proceeds of the divestment are aimed for reinvestment in the core business."
Laporan Manajemen Management’s Report40
Sebagaimana arahan Dewan Komisaris: Perseroan telah mengimplementasikan strategi fokus pada bisnis inti yakni layanan jasa hulu migas terintegrasi dengan melakukan divestasi PT Infomedia Nusantara. Hasil divestasi ini direncanakan untuk diinvestasikan kembali kepada bisnis inti.”
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan arahan serta nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan
dan pengurusan Perseroan untuk memastikan tercapainya target
kinerja yang telah ditetapkan, sehingga mampu memberikan imbal
jasa yang memuaskan bagi Pemegang Saham dan para stakeholder
lainnya. Dalam melakukan mekanisme proses pengawasan dan
pemberian arahan kepada Direksi, Dewan Komisaris melakukan
rapat-rapat bersama Direksi maupun rapat-rapat internal Dewan
Komisaris dengan Komite Audit maupun dengan Komite lainnya.
Selama tahun 2009 Dewan Komisaris mengadakan 21 kali rapat,
13 kali rapat diantaranya dilakukan bersama Direksi. Rapat-rapat
bisa merupakan rapat-rapat rutin untuk memantau kinerja secara
periodik, dan rapat-rapat non-rutin bila ada permasalahan yang
harus segera diambil keputusan dan hal-hal yang memerlukan
tindak lanjut dengan segera. Dalam menetapkan agenda rapat,
Dewan Komisaris menggunakan data-data dan informasi yang
merupakan laporan rutin perusahaan, surat-surat masuk baik
dari internal perusahaan (Direksi dan manajemen) maupun
external perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yang
sebelumnya sudah melalui review/analisa oleh Komite-komite
dibawah Dewan Komisaris maupun Konsultan/tenaga ahli yang
ditunjuk. Selain mengadakan rapat-rapat, Dewan Komisaris juga
melakukan inisiatif kunjungan lapangan untuk meninjau langsung
proyek-proyek yang sedang berjalan.
Sebagai perangkat Dewan Komisaris, Komite Audit telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta kewenangannya
sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite Audit yang
disetujui Dewan Komisaris. Dalam kerangka pencapaian target
kinerja Perseroan, Komite Audit memberi masukan data dan
informasi kepada Dewan Komisaris dari segi-segi kepatuhan
terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
penerapan tatakelola perusahaan yang baik (GCG), penerapan
manajemen resiko pada bidang operasi, keuangan dan investasi.
Sedangkan Komite Nominasi & Remunerasi telah membantu
Dewan Komisaris dalam pelaksanaan penetapan nominasi
& remunerasi Direksi Perseroan melalui proses assessment
and fit & proper test terhadap para kandidat secara profesional
dan transparan.
The Board of Commissioners has the task of performing supervision
and providing guidance and recommendations to the Board of
Directors in the management and running of the Company to
ensure the achievement of the set performance targets, so as to be
able to provide a satisfactory return to the Shareholders and other
stakeholders. In carrying out the mechanism of the supervision
and guidance provision to the Board of Directors, the Board of
Commissioners held meetings with the Board of Directors and
internal meetings between the Board of Commissioners and
the Audit Committee as well as other committees. Throughout
2009 the Board of Commissioners held 21 meetings, 13 of them
with the Board of Directors. The meetings may have been routine
meetings for periodic performance monitoring, and non-routine
meetings when there were issues which required immediate
decision and matters that required immediate action. In setting
the meeting agenda, the Board of Commissioners used data and
information that made up the company’s routine reports, direct
and indirect incoming correspondence from both within the
company (Board of Directors and management) and outside the
company, which had been subjected to a review/analysis by the
Committees under the Board of Commissioners or the assigned
Consultant/expert. In addition to holding meetings, the Board
of Commissioners also initiated site visits to personally inspect
ongoing projects.
As an instrument of the Board of Commissioners, the Audit
Committee performed its tasks and responsibilities and
authority as set out in the Audit Committee Charter approved by
the Board of Commissioners. In the framework of achieving the
Corporate performance targets, the Audit Committee provided
data and information input to the Board of Commissioners
from a standpoint of compliance with the prevailing laws and
regulations, the application of good corporate governance
(GCG), application of risk management in operation, finance and
investment. The Nomination and Remuneration Committee,
on the other hand, assisted the Board of Commissioners in
determining the nominations and remunerations for the
Corporate Board of Directors through an assessment and fit &
proper test on candidates in a professional and transparent.
Elnusa 2009 Annual Report
Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana
Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP 2009), Dewan Komisaris
menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi
Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya :
1. Fokus pada keunggulan kompetensi dalam bidang usaha penyediaan
layanan jasa hulu migas secara terintegrasi (integrated upstream oil and
gas services) dan pada kegiatan usaha penunjangnya.
2. Melakukan pengembangan pasar baik nasional maupun regional
dan pengembangan produk jasa baik land maupun marine serta
diversifikasi bisnis khususnya sektor jasa hulu migas.
3. Meningkatkan portfolio dan pengembangan bisnis anorganik untuk
memperoleh pendapatan yang berkelanjutan dengan melakukan
akuisisi asset yang sudah produksi dengan besaran (size) yang sesuai
dengan kemampun keuangan maupun teknis Perseroan, melalui
studi dan kajian manajemen resiko secara komprehensif baik operasi,
legal, keuangan, dan kompetensi sumber daya manusia.
4. Melakukan strategi kemitraan dalam rangka pengelolaan resiko baik
untuk pendanaan maupun teknlogi (hardware/software) peralatan.
Dalam upaya untuk fokus dalam usaha berbasis pada
kenggulan kompetensi, pada tanggal 30 Juni 2009 Perseroan
telah melakukan divestasi non core business dengan
melepas 49% kepemilikan saham Perseroan di PT Infomedia
Nusantara. Selanjutnya hasil divestasi sebagaimana arahan
Dewan Komisaris direncanakan untuk diinvestasikan
kembali pada bisnis inti (core business). Disamping itu
Perseroan juga masih memiliki bisnis jasa hilir dan property
asset yang masih dapat dikembangkan.
Kondisi makro ekonomi serta makro industri minyak dan gas bumi
sangat berpengaruh pada pencapaian target kinerja Perseroan.
Dalam tahun 2009, perekonomian Nasional terhindar dari dampak
krisis keuangan global, dimana inflasi cukup rendah karena
terjaganya pasokan kebutuhan pokok dan menurunnya harga
BBM. Kondisi pasar keuangan yang likuid dimana perbankan terus
meningkatkan portfolio kredit pada tingkat suku yang cenderung
menurun akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan
Perseroan. Kondisi makro industri minyak dan gas bumi juga sangat
berpengaruh pada pencapaian target kinerja Perseroan. Sejak
awal tahun 2009 harga minyak mentah mulai meningkat mulai
dari USD41,9 per barel dan peningkatan terus berlanjut hingga
pada akhir tahun rata-rata USD70 per barel. Pencapaian realisasi
lifting minyak 2009 lebih baik dibanding tahun 2008. Pemerintah
Indonesia terus mendorong Pertamina dan Oil Producer lainnya
untuk meningkatkan aktifitas eksplorasi migas serta terus menarik
investor untuk membuka wilayah-wilayah kerja baru.
To achieve the performance targets set in the Corporate Work
Plan and Budget (RKAP 2009), the Board of Commissioners laid
down a number of policies as a direction for the Corporate Board
of Directors in carrying out the business strategy, such as:
1. Focus on competitive advantage in integrated upstream
oil and gas services and its supporting business
activities.
2. National and regional market development and land and marine
service product development as well as business diversification
for the upstream oil and gas service sector in particular.
3. Portfolio enhancement and inorganic business development
to earn sustainable revenue by acquiring productive assets
of an appropriate size to the financial and technical capacity
of the Company, through comprehensive studies and risk
management assessments in the operation, legal affairs,
finance, and human resource competence.
4. Partnership strategy in the context of risk management for both
equipment funding and technology (hardware/software).
In the effort to focus on businesses that were based on
competitive advantage, on June 30, 2009 the Company
performed a divestment of non-core businesses by
divesting the Company’s 49% share ownership in PT
Infomedia Nusantara. As per the direction from the Board
of Commissioners, the proceeds of the divestment were
earmarked for reinvestment in the core business. In addition,
the Company also had downstream service businesses and
property assets that could still be developed.
The macro and microeconomic conditions of the oil and
natural gas industry had a major impact on the achievement
of the Company’s performance targets. In 2009, the National
economy was spared from the impact of the global financial
crisis, with inflation kept at a low rate thanks to the sustained
supply of basic needs and lower fuel prices. The liquidity of
the financial market, with banks continuing to increase their
loan portfolios at a declining interest rate, would have a
positive impact on the Company’s growth. The macroscopic
conditions of the oil and natural gas industry also had a major
impact on the achievement of the Company’s performance
targets. Since early 2009, crude oil prices had begun to
rise steadily from USD41.9 per barrel to a year-end average
of USD70 per barrel. The 2009 achievement of realized oil
lifting was better than in 2008. The Indonesian government
continued to encourage Pertamina and other Oil Producers
to increase their oil and gas exploration activities and to
attract investors to open up new working areas.
Laporan Manajemen Management’s Report 41
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report42
Dengan memanfaatkan situasi makro yang cukup kondusif
tersebut pada layanan jasa hulu migas terintegrasi, Direksi
Perseroan melaksanakan rencana kerja dan strategi bisnis
dengan disertai strategi fokus menitikberatkan pada
keunggulan mutu dan kualitas operasi (operation excellence),
good engineering practices, penerapan Quality, Health, Safety and
Environmental (QHSE). Untuk mewujudkan operation excellence
serta pengembangan pasar dan produk. Sejak tahun 2008
pasca IPO lalu, setelah melalui review/analisa dan persetujuan
Dewan Komisaris, Direksi Perseroan melakukan investasi
peralatan-peralatan operasi dengan aplikasi teknologi terkini,
yaitu pada peralatan-peralatan kegiatan survey seismik 3D baik
land maupun marine, peralatan drilling services (diantaranya
modular rig), peralatan oilfied services (snubbing rig, well testing
barge) dan lain-lain. Disamping melaksanakan investasi dalam
peralatan produksi, Dewan Komisaris juga mengingatkan
pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya
manusia (human resources development) agar tidak terjadi gap
kompetensi dengan adanya perkembangan teknologi dalam
peralatan. Selain itu dalam rangka pencapaian target kinerja
Perseroan, Dewan Komisaris juga memberikan arahan agar
Direksi Perseroan menyempurnakan organisasi, bisnis proses
serta system and procedure diantaranya penyempurnaan proses
pengadaan barang dan jasa.
Kinerja Perseroan tahun buku 2009 berhasil lebih baik bila
dibandingkan dengan kinerja tahun buku 2008, yaitu :
1. Total Pendapatan Usaha mencapai Rp3,66 trilyun, 21% diatas
rencana dalam RKAP dan tumbuh 44% dibanding tahun
2008. Pendapatan ini dikontribusi 62% dari jasa hulu migas,
sisanya jasa hilir dan jasa penunjang hulu migas. Hal mana
menunjukkan konsistensi Perusahaan fokus pada bisnis jasa
hulu migas.
2. Profitabilitas Usaha, operating margin tumbuh 6% menjadi
7,5% sedangkan net profit margin tumbuh 142% menjadi
12,7% termasuk hasil divestasi kepemilikan 49%
saham PT Infomedia Nusantara (IMN). Apabila tidak
memperhitungkan divestasi IMN maka net profit margin
ditahun 2009 tercatat sebesar 4,6%. Sedangkan EBITDA margin
(earning before income tax, depreciation and amortization)
sebesar 13%.
By capitalizing on the conducive macroscopic situation in the
integrated upstream oil and gas services, the Corporate Board
of Directors carried out a work plan and business strategy
accompanied by a focus strategy that emphasized operation
excellence, good engineering practices, and the application
of Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) principles
to realize operation excellence and market and product
development. Following the 2008 IPO, upon review/analysis and
approval of the Board of Commissioners, the Corporate Board
of Directors took out an investment in operating equipment
with the most up-to-date technological applications, namely
in land and marine 3D seismic survey equipment, drilling
services equipment (such as modular rig), oilfield services
equipment (snubbing rig, well testing barge) and so forth.
In addition to the investment in production equipment, the
Board of Commissioners also drew attention to the importance
of human resource development to ensure that there would
be no competence gap with the technological developments
of the equipment. Furthermore, in the effort to achieve the
Company’s performance targets, the Board of Commissioners
also gave directions to the Corporate Board of Directors to
fine-tune the organization, business process and systems
and procedures such as the revision of the goods and service
procurement process.
The Company’s performance for the 2009 accounting year has
improved on that for the 2008 accounting year, namely:
1. Total Business Earnings of Rp3.66 trillion, 21% higher than the
plan in the RKAP and a 44% growth over the 2008 figures. 62%
of these earnings were contributed by the upstream oil and
gas services, the rest by downstream services and upstream
oil and gas supporting services. This shows the Company’s
consistent focus on the upstream oil and gas service business.
2. Business Profitability with an operating margin that grew to 6%
became 7.5% and a net profit margin grew 142% became 12.7%
including the proceeds from the divestment of the 49% share
ownership in PT Infomedia Nusantara (IMN). Taking the IMN
out of the calculation, the net profit margin is recorded at 4.6%.
While the EBITDA (earning before income tax, depreciation and
amortization) is recorded at 13%.
Elnusa 2009 Annual Report
Melihat indikator-indikator kinerja Perseroan tahun 2009 tersebut diatas yang menunjukkan peningkatan yang lebih baik bila dibandingkan tahun 2008, maka Dewan Komisaris merasa cukup puas dengan kinerja Direksi."
"Considering the Company’s performance indicators in 2009 that showed better improvement than in 2008, the Board of Commissioners feels satisfied with the performance of the Board of Directors."
3. Imbal hasil kepada pemegang saham (dividen), yang diindikasikan
melalui Imbal Hasil rata-rata Ekuitas (ROE), seiring dengan
perbaikan kinerja perusahaan (tanpa memperhitungkan hasil
divestasi IMN) maka ROE Perseroan meningkat dari 8% menjadi
10,3%. Apabila memperhitungkan hasil divestasi IMN maka
ROE Perseroan meningkat menjadi 24%. Dengan ROE sebesar
ini, Perseroan telah memberikan imbal hasil sementara (dividen
interim) kepada pemegang saham sebesar Rp20 per lembar
saham, total Rp143 Miliar atau 31% dari laba bersih. Pemberian
imbal hasil ini kedepan diharapkan dapat terus dilakukan seiring
dengan pengembangan bisnis yang lebih terfokus pada segmen
jasa hulu migas yang lebih profitable.
Pencapaian-pencapaian positif tersebut diatas terutama
disebabkan adanya peningkatan utilisasi peralatan produksi
serta efisiensi proses bisnis di internal perusahaan.
Dewan Komisaris sangat menghargai komitmen Direksi
beserta jajaran manajemen Perseroan dalam penerapan dan
mengedepankan kaidah QHSE dengan memprioritaskan
keselamatan dan kesehatan kerja diseluruh kegiatan operasi
Perseroan yang saat ini memiliki 1.838 orang karyawan. Hal ini
telah dibuktikan dengan pencapaian Zero Fatality dan Lost Time
Injury (LTI) Frequency Rate in accident di tahun 2009 untuk total
jam kerja lebih dari 21 juta manhours. Atas pencapaian prestasi
dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut Perseroan
telah mendapatkan beberapa penghargaan dari perusahaan
migas baik nasional maupun internasional.
Direksi dan manajemen Perseroan tetap konsisten menyisihkan
dana untuk program kepedulian masyarakat (community
development). Sebagian besar dana secara konsisten dialokasikan
untuk menyelenggarakan program-program dengan konsep 3
(tiga) Fundamentals for better life bagi komunitas yaitu: kesehatan,
pendidikan dan ekonomi. Disamping itu Perseroan juga tetap
3. The yield for the shareholders (dividend), as indicated by the
average Return on Equity (ROE) of the Corporate Board of
Directors, in line with the company’s improved performance
(not taking into account the IMN divestment proceeds) grew
from 8% to 10.3%. Taking the IMN divestment proceeds
into calculation, the Corporate ROE rose to 24%. With such
ROE, the Company had paid out an interim dividend to
shareholders at Rp20 per share, total of Rp145 billion or
31% from net income. This dividend payout is expected to
continue in the future in line with the business development
that focuses more on the more profitable upstream oil and
gas service segment.
The above positive achievements were largely due to the
increased utilization of the production equipment and business
process efficiency within the company.
The Board of Commissioners is profoundly appreciative of
the commitment of the Corporate Board of Directors and
the management in applying and putting forward the QHSE
principles by prioritizing occupational safety and health in the
entire Corporate operation, which currently employs 1,838
people. This has been proven by the achievement of Zero
Fatality and Lost Time Injury (LTI) Frequency Rate in accident in
2009 for a total of over 21 million man hours. The Company has
received a number of awards from national and international oil
and gas companies for this achievement in Occupational Health
and Safety.
The Corporate directors and management remain consistent
in setting aside a fund for community development. The
majority of the fund is consistently allocated to carry out
programs with the three (3) Fundamentals for a better life
concept for the community: health, education and economy.
Furthermore, the Company also continues to allocate a portion
Laporan Manajemen Management’s Report 43
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report44
mengalokasikan sebagian dana untuk disaster preparedness &
recovery serta untuk aktifitas spiritual, dukungan program pemerintah
dan untuk porsi lingkungan hidup yang aman dan sehat.
Hal-hal positif tersebut diatas tentu tidak terlepas dari penerapan
Sistem Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) yang ditandai dengan sistem pelaporan yang
transparan, temuan-temuan Komite Audit maupun Internal Audit
yang terus dipantau dan ditindaklanjuti oleh manajemen Perseroan.
Lebih lanjut dalam ajang GCG Award yang diselenggarakan oleh
The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah
SWA Sembada, Perseroan telah meraih dua penghargaan yaitu
sebagai perusahaan terpercaya dengan skor 81,74 yang termasuk
dalam the best top ten kategori emiten dan sebagai perusahaan
dengan kelengkapan dokumentasi terbaik. Namun demikian
Dewan Komisaris tetap memberikan pengarahan agar Direksi
dan manajemen Perseroan terus melakukan peningkatan dan
perbaikan dalam pengendalian internal terutama dalam aspek
legal, pengelolan proyek, operasi, keuangan baik di Perseroan
maupun di Anak Perusahaan.
Melihat indikator-indikator kinerja Perseroan tahun 2009 tersebut
diatas yang menunjukkan peningkatan yang lebih baik bila
dibandingkan tahun 2008, maka Dewan Komisaris merasa cukup puas
dengan kinerja Direksi, manajemen dan seluruh karyawan. Meskipun
demikian Dewan Komisaris juga melihat masih ada hal-hal yang perlu
perbaikan dan penyempurnaan, karena itu Dewan Komisaris secara
konsisten mengarahkan dan meminta kepada Direksi Perseroan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan serta penyempurnaan atas hal-hal
yang masih perlu peningkatan, diantaranya dalam:
• perencanaan investasi dan alternatif sumber pembiayaan
yang lebih murah,
• pelaksanaan manajemen proyek (operation excellence,
utilisasi peralatan, budget control system),
• efisiensi internal business process (penyempurnaan system
operating procedure, sistem teknologi informasi secara
umum, peningkatan kompetensi sumber daya manusia),
• perbaikan dan penyempurnaan dalam implementasi good
corporate governance (GCG).
of its funds to disaster preparedness and recovery as well for
spiritual activities, government program support and a safe
and healthy environment.
The above positives certainly have much to do with the
application of Good Corporate Governance (GCG) which was
marked by a transparent reporting system, Audit Committee
and Internal Audit findings that were constantly monitored and
acted upon by the Corporate management. Subsequently, at
the GCG Award held by The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) and SWA Sembada magazine, the Company
won two awards: for the most trusted company with a score of
81.74 – among the best top ten for the issuer category – and
as the company with the most comprehensive documentation.
Nevertheless, the Board of Commissioners continues to give
directions to ensure that the Corporate Board of Directors
and management will continue to effect enhancements and
improvements in internal control especially in the legal aspects,
project management, operation, finance in both the Company
and the Subsidiaries.
In view of the Company’s 2009 performance indicators
above which show an improvement over 2008, the Board of
Commissioners is reasonably satisfied with the performance of
the Board of Directors, the management and all employees. That
said, the Board of Commissioners also observes matters that still
require improvement and revision; to that effect, the Board of
Commissioners consistently directs and requests the Corporate
Board of Directors to carry out improvements and revisions for
things that still require an enhancement, such as in:
•planning for investments and cheaper, alternative sources of
funding,
•project management implementation operation excellence,
equipment utilization, budget control system),
• internal business process efficiency (refinement of system
operating procedure, information technology system in
general, promotion of human resource competence),
•improvements and revisions in the implementation of good
corporate governance (GCG).
Elnusa 2009 Annual Report
WaluyoKomisaris UtamaPresident Commissioner
Hormat kami,
Our sincerely,
Akhir kata, selaku Komisaris Utama mewakili semua anggota
Dewan Komisaris dan Komite mengucapkan terimakasih
kepada Direksi dan segenap manajemen dan karyawan
Perseroan atas segala upaya yang dilakukan dan keberhasilan
yang telah dicapai. Dengan harapan agar tetap berusaha untuk
mencapai kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.
Kami juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang
tinggi kepada semua pemegang saham atas kepercayaan dan
dukungan selama tahun 2009. Segala puji dan syukur mari
kita panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena semua
keberhasilan yang terjadi adalah berkat, rahmat dan ridhoNya.
Finally, as the President Commissioner and on behalf of all
members of the Board of Commissioners and the Committee
I would like to thank the Board of Directors and the entire
management and employees of the Company for all of their
effort and achieved success. We expect that they will continue
to achieve a better performance in the future. We also thank
and extend our great appreciation to all shareholders for their
confidence and support throughout 2009. Let us offer our
praises and gratitude to the Almighty God, since all of our
successes have been thanks to His blessing and grace.
Laporan Manajemen Management’s Report 45
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report46
Laporan Direktur UtamaReport from the President Director
Eteng A. Salam
Direktur UtamaPresident Director
Elnusa 2009 Annual Report
Dear Shareholders,
n 2009 the Company has carried out a focused strategy in the effort to increase Corporate profitability and growth in line with the long-term strategy of the Company to focus on excellence in
the provision of integrated upstream oil and gas services. The Company possesses the capacity and competence to carry out an entire range of integrated upstream oil and gas service activities, from seismic survey (Geoscience), drilling, and oilfield maintenance, covering both the domestic and the international markets. The focused strategy undertaken by the Company in the integrated upstream oil and gas services constituted a major step by the Company, which had been met with a positive response by the market in a relatively short amount of time. On 6 May 2009 the Company held Extra Ordinary Shareholders Meeting which one of the resolution was the change of Administration and Finance Director from Hendri S Suardi to Santun Nainggolan. In business enhancement matter, the Company set its business development strategy through expansion to the offshore market, in line with the growing oil and gas opportunities in offshore areas, so that the offshore market constituted a development target for the Company as marked
The conduct of focus strategy by the Company in integrated oil and gas upstream services has marked a remarkable step for the Company that is well responded by the market in a relatively short time.
Strategi fokus yang dilakukan oleh Perseroan dalam jasa hulu migas terintegrasi merupakan langkah besar Perseroan yang telah direspon positif oleh pasar dalam kurun waktu relatif singkat.
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
i tahun 2009 Perseroan telah melakukan strategi fokus dalam rangka meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan Perseroan sesuai dengan strategi jangka panjang Perseroan untuk fokus
pada ciri keunggulan penyediaan jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan memiliki kapasitas dan kompetensi untuk melakukan seluruh rangkaian kegiatan jasa hulu migas terintegrasi, dari mulai kegiatan survey seismik (Geoscience), pemboran (Drilling) dan pemeliharaan lapangan migas (Oilfield) yang mencakup pasar domestik dan luar negeri. Strategi fokus yang dilakukan oleh Perseroan dalam jasa hulu migas terintegrasi merupakan langkah besar Perseroan yang telah direspon positif oleh pasar dalam kurun waktu relatif singkat. Pada tanggal 6 Mei 2009 Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) dengan salah satu hasil keputusan Rapat adalah penggantian Direktur Administrasi dan Keuangan dari Hendri S Suardi kepada Santun Nainggolan. Dalam hal pengembangan bisnis, Perseroan telah menetapkan strategi pengembangan bisnis melalui ekspansi ke pasar offshore, hal ini sejalan dengan pertumbuhan peluang migas di wilayah offshore, sehingga pasar offshore merupakan target
D I
Laporan Manajemen Management’s Report 47
Elnusa Laporan Tahunan 2009
pengembangan Perseroan yang ditandai dengan mulainya pengerjaan proyek Transition Zone dan Marine. Dalam rangka menunjang eksekusi strategi tersebut Perseroan juga telah melakukan perubahan struktur organisasi di level Direksi dengan menambah 2 (dua) fungsi Direktur meliputi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum yaitu Lucy Sycilia yang sebelumnya dirangkap oleh Direktur Keuangan dan fungsi Direktur Pengembangan yaitu M Jauzi Arif. Kelengkapan dari struktur Direksi Perseroan akan mempercepat proses Perseroan untuk berlari cepat dalam mencapai target pertumbuhan sehingga dapat meningkatkan nilai saham, seiring juga meningkatnya kesejahteraan karyawan, dan meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra usaha dan masyarakat di mana Perseroan beroperasi.
Dari sisi investasi di sektor hulu migas diestimasikan di akhir tahun 2009 berada pada level USD11,8 miliar, angka tersebut menurun dari investasi aktual di tahun 2008 sebesar USD12,1 miliar, target investasi migas pemerintah di tahun 2009 adalah USD13,1 miliar. Di tahun 2009 terjadi pembalikan tren penurunan harga minyak dunia, termasuk harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP). Jika pada Desember tahun 2008 harga ICP sebesar US$ 38,5 per barel, maka di Desember 2009 ICP ditutup di level $ 75,58 per barel. Kenaikan di penghujung tahun karena dipengaruhi oleh kenaikan impor minyak bumi oleh China hingga mencapai 2,03 juta barel per hari. Konsumsi yang tinggi juga di tunjang oleh rendahnya temperatur di belahan bumi utara meliputi sebagian besar Eropa dan China.
Sementara itu Kondisi perekonomian di tahun 2009 tampak bahwa krisis ekonomi global pada perekonomian Indonesia dirasakan puncaknya ketika memasuki tahun 2009. Hal ini ditunjukan oleh penurunan nilai ekspor Indonesia sebesar 17,7% di bulan Januari 2009, krisis likuiditas (credit crunch) sektor perbankan semakin dirasakan dampaknya pada perekonomian nasional di awal tahun 2009. Sementara tahun 2009 pertumbuhan ekonomi mencatat angka 4,3% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,2%. Investasi juga tumbuh melambat sebesar 3,5% , jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 13,7%.
Namun, ditahun 2009 secara keseluruhan masih merupakan tahun pertumbuhan bagi Perseroan. Dengan mencermati perubahan lingkungan bisnis serta menerapkan strategi dan inisiatif yang tepat, dan ditunjang komitmen kuat Perseroan terhadap pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik serta kegiatan sosial perusahaan yang berkesinambungan, maka pada penutupan tahun 2009 Perseroan tetap menunjukan eksistensinya dengan membukukan pertumbuhan 44%. Hal ini merupakan suatu prestasi yang patut disyukuri.
Laporan Manajemen Management’s Report48
by the commencement of the Transition Zone and Marine project execution. To support the execution of the strategy, the Company has also effected a structural change to the organization at the Director level by adding two (2) Directorial functions: the Director of Human Resource and General Affairs, Lucy Sycilia which had formerly been held concurrently by the Finance Director, and the Development Director M Jauzi Arif . The comprehensiveness of the Company’s Directorial structure will speed up the Company’s process to get on the fast track to the target growth so as to enhance the stock value, as well as to promote employee welfare, and promote a mutually beneficial relationship with the government, business partners and the community in which the Company operates.
Investment in the upstream oil and gas sector was estimated to be USD11.8 billion by the end of 2009, a decline from the 2008 actual investment of USD12.1 billion; the government’s oil and gas investment target for 2009 was USD13.1 billion. In 2009 there as a reversal of the downward trend for global oil prices, including the Indonesian Crude Oil Price (ICP). While the ICP price was at US$ 38.5 per barrel in December 2008, the ICP closed at $75.58 per barrel in December 2009. The rise at the end of the year was affected by the increased oil import by China to as much as 2.03 million barrels per day. The high consumption was also supported by the low temperatures in the northern hemisphere, including most of Europe and China.
In the meantime, the economic conditions in 2009 indicated that the global economic crisis to the Indonesian economy reached its peak going into 2009. This was evident by the decline in Indonesia’s export value by 17.7% in January 2009; the impact of a credit crunch in the banking sector being increasingly felt on the national economy in early 2009. Meanwhile, economic growth in 2009 was recorded at 4.3%, lower than in the same period of the previous year at 5.2%. Investment also slowed down at 3.5%, far lower than the 13.7% for the same period of the previous year.
Overall, however, 2009 was still a growth year for the Company. By observing the changes in the business environment and applying the correct strategy and initiatives, and supported by the Company’s strong commitment to the implementation of good corporate governance and sustained social activities by the Company, the Company still showed its existence at the close of 2009 by posting a growth of 44%. This is a laudable achievement.
Elnusa 2009 Annual Report
TINJAUAN TAHUN 2009Perseroan, berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit di tahun 2009, telah mencatatkan lonjakan laba usaha bersih (net income) menjadi sebesar Rp466 miliar atau tumbuh 249% dibandingkan tahun 2008. Kenaikan laba bersih tersebut
2009 REVIEW The Company, based on the 2009 audited financial report, posted a jump in net income to Rp466 billion or up 249% from 2008. The rise in net income was in line with the 44% rise in business revenue from Rp2.5 trillion in 2008 to Rp3.6 trillion
Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 44% serta kenaikan laba usaha bersih sebesar 249% dibandingkan tahun 2008."
"The Company records operating revenue growth of 44% along with the upsurge of net operating income by 249% compared to the year 2008."
seiring dengan kenaikan pendapatan usaha sebesar 44% dari Rp2,5 triliun ditahun 2008 menjadi Rp3,6 triliun ditahun 2009. Kontribusi pendapatan terbesar ditahun 2009 diperoleh dari pelaksanaan kontrak-kontrak baru dan carry over jasa bisnis hulu migas terintegrasi sebesar 62% dari total pendapatan Perseroan atau sebesar Rp2,26 triliun, dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 67% atau sebesar Rp1,68 triliun. Adapun sisa pendapatan diperoleh dari jasa penunjang hulu migas, jasa hilir migas dan jasa telematika penunjang migas. Dari kegiatan jasa hulu migas terintegrasi kegiatan survei seismik yang dilakukan oleh Geoscience Services (GSC) merupakan penyumbang terbesar disegmen jasa hulu migas terintegrasi sebesar Rp1,2 triliun disusul kemudian oleh Drilling Services (EDS) yang berfokus pada jasa pemboran dan jasa penunjang pemboran, sebesar Rp551 miliar serta Oilfield Services (OFS) yang berkaitan dengan kegiatan perawatan sumur untuk meningkatkan produksi migas sebesar Rp465 miliar. Kinerja yang baik di tahun 2009 tidak terlepas dari strategi yang tepat yang dilakukan Perseroan berkenaan dengan integrasi business process pasca merger, peningkatan utilisasi aset produksi, dan upaya Perseroan untuk tetap fokus pada bisnis jasa hulu migas terintegrasi. Disamping itu lonjakan laba bersih yang sangat tinggi di tahun 2009 juga dikontribusikan oleh pendapatan Perseroan dari pelepasan kepemilikan 49% saham di PT Infomedia Nusantara sebesar Rp298 milyar bersih setelah pajak.
Sejalan dengan target kinerja Perseroan tahun 2009, pencapaian baik dari sisi pendapatan usaha maupun laba bersih melampaui target yang telah ditetapkan. Walaupun masih diakui adanya kelemahan internal, namun kami terus melakukan perebaikan yang meliputi: perbaikan bisnis proses, perbaikan asset management, penyempurnaan sistem dan prosedur serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Dari sisi ekternal masih terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi diantaranya fluktuasi dan kecenderungan menurunnya harga minyak dunia serta meningkatnya persaingan usaha di jasa hulu migas.
in 2009. The largest revenue contribution in 2009 was gained from the implementation of new contracts and carryover of the integrated upstream oil and gas business services at 63% of the total Corporate earnings or Rp2.26 trillion, compared to 67% or Rp1.68 trillion in 2008. The rest of the revenues were earned from downstream oil and gas supporting services, downstream oil and gas services and oil and gas supporting telematic services. From the integrated upstream oil and gas services, the seismic survey activity undertaken by Geoscience Services (GSC) was the largest contributor in the integrated upstream oil and gas service segment amounted to Rp1.2 trilion, followed by Drilling Services (EDS) which focused on drilling services and drilling support services, and Oilfield Services (OFS) related to well maintenance activities to increase oil and gas production amounted to Rp551billion. The good performance in 2009 had much to do with the right strategy undertaken by the Company with regard to post-merger business process integration, increased productive asset utilization, and the Company’s effort to keep its focus on the integrated upstream oil and gas service business. In addition, the extreme jump in net income in 2009 was also contributed by the Company’s earnings from the divestment of its 49% stake in PT Infomedia Nusantara at Rp298 billion net after tax.
In line with the Company’s performance target in 2009, achievements in both the operating revenue and net income surpassing the defined target. Even though we are still imposed with internal weakness, however we have been continually undergoing improvement schemes, encompassing: business process improvement, asset management improvement, upgrading systems and procedures, as well as human resources competence enhancement. From external aspect, several constraints are still abound, including fluctuation and declining trend of global oil price in addition to increasing business competition in the oil and gas upstream services.
Laporan Manajemen Management’s Report 49
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report50
KEGIATAN OPERASIDari sisi operasi selama tahun 2009 Perseroan telah mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan untuk mengerjakan proyek-proyek baru dan meneruskan proyek-proyek carry over dari tahun sebelumnya. Divisi Geoscience Services mendapatkan kontrak-kontrak 3D/2D seismik baru meliputi proyek-proyek seismik darat (land seismic) di area Rengasdengklok, Suban Siarak, Bernai Benuang dan Randugunting, sementara untuk marine/transition zone seismic Perseroan mengerjakan proyek-proyek di area Kalimantan Timur dan Papua Barat. Disamping itu juga Perseroan melakukan proyek-proyek carry over meliputi area Jambi, Sumatera Selatan dan Papua Barat. Proyek-proyek tersebut berasal dari pelanggan-pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina EP, Petrochina, Total E&P, BP, Petrochina dan Ranhill.
Sementara divisi Drilling Services telah mendapatkan proyek-proyek baru dan carry over dari tahun sebelumnya untuk pengerjaan jasa integrated drilling services, integrated project management, well testing dan reservoir drilling evaluation untuk area-area di Palembang, Cirebon, Donggi-Sulawesi, dan Kalimantan Timur. Proyek-proyek tersebut berasal dari beberapa pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina EP, Odira, Vico, Pertamina Geothermal Energy dan Chevron. Divisi Drilling Services menandai tahun 2009 dengan dimulainya babak baru pemboran 1600 HP dengan kemampuan melakukan pemboran di kedalaman lebih dari 18.000 feet dengan mendatangkan rig super modern fully-automatic dibandingkan rig-rig konvensional. Divisi Oilfield Services (OFS) di tahun 2009 melakukan pengerjaan proyek-proyek well testing dan enhancement production facilities (EPF) baik proyek-proyek baru maupun carry over dari tahun sebelumnya. Area proyek meliputi wilayah-wilayah Kalimantan Timur, Sumatera dan Jawa untuk pelanggan-pelanggan utama OFS seperti Chevron, Total EP, Pertamina, Medco, Vico, Pertagas dan Star Energy.
AKSI KORPORASISelama tahun 2009 Perseroan telah mencatatkan aksi korporasi yang penting dan menjadi bagian sejarah Perseroan yang sudah lebih hampir 40 tahun berkarya di sektor jasa hulu migas. Kami merasa perlu melakukan aksi korporasi sebagai bagian langkah strategis Perseroan dalam menyampaikan pesan ke pada pasar dan para investor bahwa Perseroan senantiasa berupaya memperbaiki diri untuk tumbuh dan mencapai target yang telah ditentukan.
Pada bulan Juni 2009 Perseroan telah melakukan strategi fokus pada bisnis utama dengan melakukan divestasi 49% kepemilikan saham di PT Infomedia Nusantara. Tujuan dilakukannya transaksi adalah untuk lebih fokus pada industri hulu migas yang dijalankan Perseroan yang telah memiliki keunggulan kompetitif dan lebih fokus pada pengembangan bisnis utama Perseroan
OPERATIONAL ACTIVITIESFrom an operational standpoint, throughout 2009 the Company has been given a vote of confidence by its customers to execute new projects and continue with carried-over projects from the previous year. The Geoscience Services Division won new 3D/2D seismic contracts including land seismic projects in the Rengasdengklok, Suban Siarak, Bernai Benuang and Randugunting areas, while in terms of marine/transition zone seismic projects the Company took on new projects in East Kalimantan and West Papua. Furthermore, the Company also undertook carried-over projects covering Jambi, South Sumatera and West Papua. The projects originated from the Company’s key customers: Pertamina EP, Petrochina, Total E&P, BP, Petrochina and Ranhill.
On the other hand, the Drilling Services division won new projects and carried over projects from the previous years for integrated drilling services, integrated project management, well testing and reservoir drilling evaluation works for areas in Palembang, Cirebon, Donggi-Sulawesi, and East Kalimantan Timur. The projects originated from some of the Company’s key customers including Pertamina EP, Odira, Vico, Pertamina Geothermal Energy, and Chevron. The Drilling Services Division marked 2009 by turning over a new chapter of 1600 HP drilling with a drilling capacity of over 18,000 feet deep by bringing in fully automatic super-modern rigs compared to conventional rigs. The Oilfield Services (OFS) Division worked on well testing and enhancement production facilities projects in 2009, both new projects and carry-overs from the previous years. The project areas included East Kalimantan, Sumatera and Java for the OFS’ key customers such as Chevron, Total EP, Pertamina, Medco, Vico, Pertagas, and Star Energy.
CORPORATE ACTIONDuring 2009 the Company recorded crucial corporate actions that became a part of the Company’s nearly forty years of work in the upstream oil and gas services. We felt the need to take the corporate actions as part of the Company’s strategic measures in conveying a message to the market and investors that the Company was constantly seeking to improve itself to grow and achieve the set targets.
In June 2009 the Company undertook focused strategy on the core business by divesting its 49% stake in PT Infomedia Nusantara. The objective of the transaction was to focus more on the upstream oil and gas services run by the Company which already had a competitive advantage and to focus
Elnusa 2009 Annual Report
yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya sebesar 49% di IMN yang berjumlah 205.800.000 lembar dengan nilai nominal Rp500 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp598.000.000.000 sebelum pajak.
Masih ditahun yang sama, Perseroan melakukan rearranging business portfolio dengan melepaskan 49% kepemilikan saham di PT Jabar Energi (JBE). Walaupun JBE mengelola potensi migas, namun masih belum sejalan dengan visi misi Perseroan karena JBE sampai saat ini banyak bergerak dibidang infrastruktur dan EPC (Engineering, Procurement & Construction). Perseroan menjual seluruh kepemilikan sahamnya di JBE (49%) kepada PT Jasa Sarana yang berjumlah 49.000 lembar dengan nilai nominal Rp10.000 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp490.000.000 sebelum pajak.
Pada bulan September 2009 Perseroan melakukan aksi korporasi lainnya dengan membagikan dividen interim ke para pemegang saham. Pembagian dividen interim ini sebagai bagian dari strategi Perseroan dalam memberikan signal positif ke pasar akan kinerja Perseroan. Dividen Interim Tahun Buku 2009 yang dibayarkan sebesar Rp20. per saham, atau seluruhnya berjumlah Rp143.975.240.000. Dividen Interim Tahun Buku 2009 ini akan diperhitungkan dalam menetapkan Dividen final dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2009.
TATA KELOLA PERUSAHAANDalam perkembangan dan menjalankan roda bisnisnya sebagai salah satu perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, PT Elnusa Tbk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Demikian pula dalam tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan sesuai kaidah Good Corporate Governance (GCG). Perseroan menyadari bahwa kaidah tata kelola perusahaan yang baik adalah sarana utama meningkatkan kinerja perusahaan dan akuntabilitas kepada publik.
Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan “Terpercaya” dalam ajang GCG Award."
"The company won awards as “the Company with the Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted” company at the GCG Award."
more on developing the Company’s core business in line with the Corporate vision and mission. The Company sold all of its 49% stake in IMN at 205,800,000 shares with a nominal value of Rp500.- per share for a total transaction value of Rp598,000,000,000.- before tax.
Also in the same year, the Company conducted a business portfolio rearranging by divesting its 49% stake in PT Jabar Energi (JBE). While JBE managed oil and gas potential, it was not in line with the Corporate vision and mission since JBE to date is largely engaged in infrastructure and EPC (Engineering, Procurement and Construction). The Company sold its entire stake in JBE (49%) to PT Jasa Sarana at 49,000 shares with a nominal value of Rp10,000 per share with a total transaction value of Rp490,000,000 before tax.
In September 2009 the Company took another corporate action by paying out an interim dividend to the shareholders. This interim dividend payout was part of the Corporate strategy in giving a positive sign to the market on the Company’s performance. The 2009 Fiscal Year interim dividend was paid out at Rp20 per share, or a total of Rp143,975,240,000. This 2009 Fiscal Year interim dividend would be calculated in determining the final Dividend at the Annual General Meeting of Shareholders of the Company for the 2009 Fiscal Year.
GOOD CORPORATE GOVERNANCEIn its course and in running its business as a listed company in the Indonesian Stock Exchange, PT Elnusa Tbk abides by the regulation set forth by Bapepam-LK and the Indonesian Stock Exchange. Thus in terms of good corporate governance, the Company is committed to carrying out the corporate governance according to the Good Corporate Governance (GCG). The Company is aware that the principles of good corporate governance is a primary means of promoting corporate performance and public accountability.
Laporan Manajemen Management’s Report 51
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Manajemen Management’s Report52
Untuk mengedepankan tata kelola yang baik dan berstandar dunia, perusahaan ini terus memperkuat kebijakan dan praktek tata kelola perusahaan, pengembangan dan penyempurnaan struktur pengendalian internal dan prosedur yang mampu menciptakan keseimbangan dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu standarnya adalah kewenangan untuk mengawasi pengendalian internal perusahaan melalui Corporate Internal Audit dan Risk Management (CIARM). Komitmen dalam hal ini antara lain juga dengan keberadaan Audit Internal, Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Di tahun 2009 Perseroan meraih dua penghargaan sekaligus adalam ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA , Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan “Terpercaya” dengan skore 81,74 termasuk dalam the best top ten kategori emiten. Dalam ajang GCG award tersebut Perseroan menyampaikan makalah dengan judul “Good Corporate Governance dalam perspektif manajemen stratejik di PT Elnusa Tbk”.
SERVICE ExCELLENCE DAN PERBAIKAN YANG BERKELANJUTANSebagai perusahaan jasa, service excellence merupakan hal penting untuk menjamin peningkatan berkesinambungan dan meraih prestasi demi prestasi. Perbaikan internal dilakukan Perseroan dari sisi human capital yang menjadi perhatian besar Perseroan, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis jasa migas, Perseroan dihadapkan pada kompetisi yang sangat ketat dalam hal kompetensi profesional serta pemanfaatan teknologi tinggi. Untuk itu Perseroan memerlukan SDM yang berkualitas. Competency Based Human Resources Management diterapkan Perseroan sebagai dasar setiap pengambilan keputusan di bidang SDM. Sistem ini digunakan antara lain untuk menentukan jenjang karir, penempatan posisi karyawan, reward and punishment.
Business process untuk menghasilkan layanan excellence kepada klien dilakukan dengan melakukan fine-tuning organization. Upaya tersebut diakui akan menunjang efisiensi dan efektivitas manajemen. Business process menjadikan pekerjaan lebih simple. Berbagai perbaikan yang dilakukan pada intinya akan mempengaruhi pula performa keuangan perusahaan dan kesiagaan berkompetisi di kancah lokal dan regional. Paduan dari baiknya sumber daya manusia dan rapinya internal business process, akan mempengaruhi kepuasan para pelanggan. Perseroan senantiasa terus meningkatkan kompetensi, kualitas, sumber daya manusia, dan kelengkapan peralatan. Pemain global adalah mitra bagi kami untuk dapat mensejajarkan diri sebagai world class services company.
To put forward a good, world-standard corporate governance, the company continues to strengthen its corporate governance policies and practices, develop and refine the internal control structure and procedure that can create a balance and is accountable. One of the standards is the authority to supervise the company’s internal control through Corporate Internal Audit and Risk Management (CIARM). Commitment on this matter is also indicated by the presence of Internal Audit, Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee.
In 2009 the Company won a total of two awards at the Good Corporate Governance Award organized by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA magazine, winning as “the Company with the Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted” company with a score of 81.74, placing it in the best top ten of the issuer category. At the GCG award, the Company presented a paper title “Good Corporate Governance from a strategic management perspective at PT Elnusa Tbk”.
SERVICE ExCELLENCE AND CONTINUOUS IMPROVEMENTAs a service company, service excellence is a crucial issue to guarantee sustainable improvement and rake in achievement by achievement. The Company undertook internal improvement from a human capital point of view which was a major concern for the Company, i.e. Human Resource. As a company engaged in the oil and gas service business, the Company is faced with fierce competition in professional competence and advanced technology utilization. Therefore, the Company would require quality human resource. The Company applies Competency Based Human Resources Management as a basis for every decision making in Human Resources. This system is used among other things to determine the career path, employee assignment, reward and punishment.
The business process to produce service excellence to clients is done by fine-tuning the organization. It is recognized that the effort will support managerial efficiency and effectiveness. The business process will simplify the work. In essence, the improvements being made will in fact affect the company’s financial performance and readiness to compete at the local and regional level. A combination of good human resource and well-organized internal business process will influence customer satisfaction. The Company continues to promote competence, quality, human resource, and equipment comprehensiveness. Global players are partners to us in order to be able to stand as a world-class service company.
Elnusa 2009 Annual Report
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bisnis perseroan. Dalam membudayakan gaya hidup berorientasi ramah lingkungan dan menjaga bumi hijau, Perseroan secara konsisten mengkampanyekan Go Green di lingkungan kantor dan sekitarnya. Bentuk kegiatan berupa penanaman pohon langka, penggunaan material environmental-friendly, hemat energi, hingga dukungan bagi akademisi dalam pengembangan energi alternatif.
Bagi masyarakat yang masih membutuhkan uluran bantuan untuk perbaikan kualitas hidup, Perseroan mengembangkan program-program multiplier effect untuk komunitas di sekitar kantor pusat tempat perseroan beroperasi. Bentuk kegiatan ini berorientasi pada Three Primary for Better Life mencakup pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Bentuk kegiatan lain berupa Taman Belajar Elnusa, Beasiswa Terpadu, Sekolah TK Patra, Kewirausahaan Komunitas, program Ayo Sehat, Pendampingan Ekonomi, SMEday (Small and Medium Enterprise – Day) setiap pekan dan masih banyak lagi kegiatan yang diselenggarakan secara berkesinambungan.
Perseroan juga memberikan perhatian besar untuk berpartisipasi membantu korban bencana alam di tanah air. Perseroan memiliki tim khusus Elnusa Emergency Response (EER) untuk bekerja bersama para relawan. Di kawasan bencana, Perseroan mengambil peran pada fase relief. Dengan alat drilling lengkap, EER melakukan pemboran dengan berbagai tingkat kesulitan, untuk membantu penyediaan air bersih. Di Sumatera Barat, Perseroan mendapatkan apresiasi dari berbagai NGO lokal dan internasional untuk kecepatan dan akurasi dalam boreholes drilling.
PROSPEK DI MASA DEPANTahun 2010 adalah tahun yang tepat bagi Perseroan untuk lebih meningkatkan kompetensi inti di bisnis jasa hulu migas, meliputi Geoscience, Drilling dan Oilfield Services. Di jasa layanan Geoscience, Perseroan merupakan market leader di pasar nasional pada segmen land seismic. Perseroan akan mengembangkan keunggulan kompetitif pada segmen marine seismic sebagai bagian dari strategi penetrasi pasar offshore. Di jasa pemboran terintegrasi (Integrated Drilling Services), Perseroan telah memiliki Modular Rig dengan teknologi terbaru yang disebut sebagai rig fully-automatic dibanding dengan rig konvensional yang umum berada di pasar. Sedangkan pada jasa pemeliharaan sumur dan lapangan migas terpadu (Integrated Oilfield Services), Perseroan menguasai pasar jasa Well Services (pemeliharaan sumur migas) di Indonesia, terutama hydraulic workover. Dengan berbekal pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani pekerjaan tersebut, Perseroan merambah pada kompetensi di bidang teknik peningkatan produksi lanjut (Enhanced Oil Recovery). Ini adalah salah satu kekuatan di bidang product enhancement. Dengan penguatan kompetensi di bisnis inti, Perseroan berharap dapat meningkatkan baik penjualan maupun profitabilitas. Oleh karenanya perlu persiapan disegala lini termasuk kesiapan SDM.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)Corporate Social Responsibility (CSR) is an inseparable part of the corporation’s business. In creating a culture of environmentally-friendly lifestyle and keeping the earth green, the Company has consistently put up a Go Green campaign at the workplace and in its surroundings. The forms of activity include planting rare trees, using environmentally friendly material, saving energy, and giving support to academicians in developing alternative energy.
For communities who still need assistance for an improved quality of life, the Company develops multiplier-effect programs for communities around the head office at which the corporation operations. The forms of these activities are oriented on Three Primary for Better Life which includes education, economy and health. Other forms of activity include Taman Belajar Elnusa (Elnusa Study Club), Integrated Scholarship, Patra Kindergarten, Community Entrepreneurship, the Ayo Sehat (Let’s Get Healthy) Program, Economic Facilitation, weekly SMEday (Small and Medium Enterprise – Day) and many more activities conducted in a continuous manner.
The Company also gives a great deal of attention to participate in helping natural disaster victims in the country. The Company has a Elnusa Emergency Response (EER) special team in place to work with volunteers. At the disaster area, the Company takes part in the relief phase. With a complete drilling equipment, EER would conduct drilling at various degrees of difficulty, to help provide clean water. In West Sumatera, the Company received an appreciation from local and international NGOs for its speed and accuracy in boreholes drilling.
fUTURE PROSPECT2010 is the right year for the Company to further increase core competence in the upstream oil and gas service business, which includes Geoscience, Drilling, and Oilfield Services. In Geoscience services, the Company is the national market leader in the land seismic segment. The Company is going to develop the competitive advantage in the marine seismic segment as part of the offshore market penetration strategy. In the Integrated Drilling Services, the Company already owns a Modular Rig with the latest technology – called the fully-automatic rig – instead of the conventional rigs that are commonly found in the market. As for Integrated Oilfield Services, the Company controls the Well Services market (oil well maintenance) in Indonesia, especially hydraulic work over. Armed with over twenty years of experience in handling such work, the Company is branching out into competence in Enhanced Oil Recovery. This is one of the strengths in product enhancement. With competence strengthening in the core business, the Company expects to increase both its sales and profitability. Therefore, preparation in all areas, including human resource preparedness, will be required.
Laporan Manajemen Management’s Report 53
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Eteng A.SalamDirektur UtamaPresident Director
Hormat kami,
Our sincerely,
Kita semua berharap perubahan ekonomi makro dunia kearah perbaikan akan mendorong belanja modal di sektor migas dan Pemerintah akan mampu memulihkan kondisi ekonomi nasional dengan kebijakan-kebijakan yang tepat. Pengalaman Perseroan selama lebih dari 40 tahun telah membuktikan keberhasilan untuk tetap tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, bahkan dimasa-masa sulit. Dengan keyakinan yang sama Perseroan siap menghadapi tahun-tahun mendatang.
APRESIASIKerja keras manajemen dan karyawan Perseroan telah membuahkan pencapaian dan berbagai penghargaan dari para pelanggan utama dan lembaga-lembaga profesional di tahun 2009. Selama tahun 2009 beberapa pelanggan Perseroan juga telah memberikan penghargaan untuk kategori safety dan kinerja proyek. Nation Petroleum telah memberikan safety award atas pengerjaan proyek 3D seismic di Tutong, Brunei Darussalam, Medco Energy telah memberikan safety award atas pengerjaaan proyek Oilfield services di wilayah Sumatera, dan Pertamina EP telah memberikan penghargaan kepada Perseroan atas prestasinya dalam mendukung Pertamina EP dalam meningkatkan produksi migas di region Jawa. Sementara itu juga, Perseroan telah mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 dari PT SGS untuk masa 3 tahun mencakup lingkup kerja yang lebih luas meliputi geophysical data acquisition (marine dan land), drilling dan jasa terkait serta oilfield services. Pada bulan Juli 2009 Perseroan telah memperoleh penghargaan silver award dalam ajang Persatuan Insinyur Indonesia (PII) award dengan manampilkan makalah dengan judul “Inovasi Peningkatan Produksi Minyak Secara Eksponensial untuk Mendukung Target Produksi Nasional”, dan di bulan Desember 2009 Perseroan telah memperoleh penghargaan GCG award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa.
Atas semua pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, pemasok dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan Anda semua memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Perseroan dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan.
Laporan Manajemen Management’s Report54
We all hope that any global macroeconomic change for the better will encourage capital spending in the oil and gas sector and that the Government will be able to restore the national economic conditions with the right policies. The Company’s over forty years of experience has proven to be a success for continued growth and development, even in tough times. With the same conviction, the Company is ready to face the coming years.
APPRECIATION The hard work put in by the Company’s management and employees has resulted in achievements and a string of awards from key customers and professional institutions in 2009. Throughout 2009, some of the Company’s customers also gave awards for the safety and project performance categories. Nation Petroleum gave the Company the safety award for its performance of the 3D seismic project in Tutong, Brunei Darussalam; Medco Energy gave the safety award for its performance of the Oilfield services project in Sumatera, and Pertamina EP gave an award to the Company for its achievement in supporting Pertamina EP in boosting oil and gas production in the Java region. At the same time, the Company has received the OHSAS 18001 certificate from PT SGS for a three-year period that covers a broader scope of work including geophysical data acquisition (marine and land), drilling and related services and oilfield services. In July 2009 the Company won a silver award at the Association of Indonesian Engineers (PII) Awards by presenting a paper titled “Innovations for an Exponential Increase of Oil Production to Support the National Production Target”, and in December 2009 the Company won an award at the GCG awards organized by The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and Swa magazine.
For all of those achievements, we would like to express our highest appreciation for the dedication shown by the employees. We also thank the Board of Commissioners, shareholders, business partners, vendors and customers for their confidence. Your support has given a very profound meaning for the Company’s success in coping with challenging years.
Elnusa 2009 Annual Report
Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2009Responsibility for 2009 Annual Report
Sesuai ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan Peraturan No. X.K.6 lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No: KEP-134/ Bl/2006 tertanggal 7 Desember
2006, tentang laporan Tahunan.
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi
lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen
PT Elnusa Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya
masing-masing dibawah ini.
In Compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited
Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision
of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/Bl/2006, dated 7th
December 2006 on Annual Report.
This Annual Report and the accompanying Financial Statements
and related financial information, are the responsibility of the
Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by
members of Board of Commissioners and the Board of Directors
whose signature appear below.
WaluyoKomisaris utamaPresident Commissioner
S. M. Hari KustoroKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Anton Sugiono KomisarisCommissioner
Surat IndrijarsoKomisaris IndependenIndependent Commissioner
SoehandjonoKomisarisCommissioner
DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners
DIREKSIBoard of Directors
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director
Santun NainggolanDirektur Keuangan Finance Director
Lucy Sycilia Direktur SDM & UmumHR & GA Director
Eddy Sjahbuddin Direktur Operasi Operation Director
M. Jauzi ArifDirektur Pengembangan UsahaBusiness Development Director
Laporan Manajemen Management’s Report 55
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance56
Laporan Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Report
Transparansi adalah keterbukaan mengemukakan informasi material dan relevan mengenai Elnusa kepada pihak yang berkepentingan.Transparency is the sincerity in expressing material and relevant information on Elnusa to the concerned parties.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 57
PRINSIP DASARDasar hukum atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
atau Good Corporate Governance (GCG) di Indonesia mengacu
kepada Undang-Undang PT No. 40/2007 yang mengakomodir
beberapa prinsip GCG seperti prinsip kesetaraan antar organ
perusahaan; lebih memperjelas hak-hak masing-masing
pemangku kepentingan; peran, hak dan kewajiban Direksi
dan Dewan Komisaris lebih jelas; prinsip kolektivitas Dewan
Komisaris; serta mengatur tentang keberadaan komisaris
independen dan komisaris utusan.
Memahami pentingnya pelaksanaan GCG, maka Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan telah menjadikan GCG sebagai bagian
dari pengelolaan Perseroan melalui penerapan suatu sistem
yang mencerminkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi,
akuntabilitas, kesetaraan dan tanggung jawab. Penerapan
prinsip-prinsip GCG mampu menciptakan keunggulan bagi
Perseroan dalam menghadapi persaingan dan memberikan
nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Penerapan kelima prinsip GCG tersebut dapat dilihat dalam
berbagai bidang kegiatan Perseroan, antara lain:
TransparansiTransparansi adalah keterbukaan mengemukakan informasi
material dan relevan mengenai Perseroan kepada pihak
yang berkepentingan. Perseroan menjamin akurasi informasi
material menyangkut kinerja operasi dan kinerja keuangan,
pengelolaan serta kepemilikan saham Perseroan dan informasi
lain-lain yang penting.
Perseroan memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada
publik dan pemegang saham, sesuai peraturan Bapepam –
LK. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam
dua bahasa (Indonesia dan Inggris) yang antara lain mencakup
Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran,
Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik, Laporan Tahunan, Laporan Eksplorasi dan
Laporan Registrasi Pemegang Saham.
AkuntabilitasPerseroan menerapkan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu
cara untuk mengatasi persoalan yang timbul karena adanya
pembagian tugas (division of authority) antar organ di Perseroan
serta mengurangi dampak dari agency problem yang timbul
akibat perbedaan kepentingan antara pihak manajemen,
pemegang saham dan stakeholders.
Bentuk dari penerapan prinsip akuntabilitas meliputi antara
lain pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai
BASIC PRINCIPLESThe legal basis for the application of Good Corporate
Governance (GCG) in Indonesia refers to Company Law Number
40/2007 which accommodates several GCG principles such
as the principle of equality among company organs; further
clarifying the respective rights of each shareholder; clearer
role, rights and obligations of the Board of Directors and Board
of Commissioners; the principle collectivity for the Board of
Commissioners; and governs the existence of independent
commissioners and delegated commissioners.
Understanding the importance of GCG implementation, the
Corporate Board of Commissioners and Board of Directors
have made GCG a part of the Corporate management through
the application of a system that reflects the principles of
disclosure, accountability, equality and responsibility. The
application of GCG principles can create excellence for the
Company in dealing with competition and providing added
value to stakeholders.
The application of the five principles of GCG is evident in various
areas of Corporate activity, such as:
TransparencyTransparency is open disclosure of material and relevant
information on the Company to stakeholders. The Company
guarantees the accuracy of material information concerning
the operational performance and financial performance,
management and share ownership of the Company and other
important information.
The Company provides the information as broadly as possible
to the public and shareholders, in accordance with Bapepam-LK
regulations. The report is published periodically and punctually
in dual languages (Indonesian and English), covering among
other things the Quarterly Financial Statement, Semiannual
Financial Statement, Annual Financial Statement audited by a
Public Accountant’s Office, Annual Report, Exploration Report
and Shareholder Register Report.
Accountability The Company applies the principle of accountability
as a way of coping with issues that arise from the
division of authority among organs in the Company and
minimizing the impact of any agency problem that arises
from conflicts of interest between the management,
shareholders and stakeholders.
The application formats of the accountability principle include
among other things the Board of Directors reporting to the Board
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance58
rencana kerja anggaran tahunan, evaluasi bersama kinerja
operasi dan keuangan, penyampaian laporan keuangan pada
RUPS Tahunan, pembentukan Audit Internal dan penunjukan
auditor eksternal.
Tanggung JawabPerseroan memastikan pengelolaan perusahaan dengan mematuhi
peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan tanggung
jawab korporasi sebagai warga korporasi yang baik (good corporate
citizen). Perseroan akan senantiasa mengupayakan kemitraan dengan
semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam batas-batas
peraturan perundang-undangan dan etika bisnis yang sehat.
Perseroan telah menyesuaikan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga Perseroan dengan UU PT no 40/2007, selain itu
melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Perseroan
terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial yang terpusat
pengembangan masyarakat, pendidikan, kesehatan dan
bantuan korban bencana alam.
KemandirianPerseroan berupaya untuk mengelola perusahaan secara
professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat.
Dewan Komisari dan Direksi Perseroan memiliki pendapat
yang independen dalam setiap keputusan yang diambil,
namun dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari
konsultan independen, hukum, dan komite-komite untuk
menunjang kelancarannya.
KesetaraanPerseroan menjamin perlakuan yang adil setara kepada setiap
stakeholders dalam setiap aktivitas yang dilakukan dan selalu
mengupayakan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat
memahami hak dan kewajibannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
PENERAPAN GCG DI PERSEROANSebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
Perseroan berkomitmen penuh mengembangkan dan
menerapkan kebijakan serta praktek GCG yang sesuai dengan
standar pasar modal dunia. Perseroan menyadari pentingnya
prinsip-prinsip GCG sebagai alat untuk meningkatkan kinerja
Perseroan dan akuntabilitas kepada publik.
of Commissioners regarding the annual budge work plan, joint
evaluation of operational and financial performance, delivery of
the financial statement at the Annual AGMS, establishment of
Internal Audit and appointment of external audit.
Responsibilities The Company ensures the company’s management with due
regard to the rules and regulations in place as a reflection of
the corporation’s responsibility as a good corporate citizen.
The Company will continue to seek partnerships with all
stakeholders within the limits of the laws and regulations and
strong business ethics.
The Company has adjusted its Corporate Articles of
Association/Bylaws to Company Law no. 40/2007;
furthermore, through the Corporate Social Responsibility
(CSR) program the Company is directly involved various
social activities centered around community development,
education, health, and disaster relief.
Independence The Company seeks to manage the company in a
professional manner without any conflict of interest and
influence/pressure from any party that is not in compliance
with the prevailing laws and regulations and the principles
of sound corporation.
The Board of Commissioners and Board of Directors have
independent opinions in every decision made, but are
enabled to receive recommendations from independent
consultants, legal consultants, and committees to support
their smooth performance.
EqualityThe Company guarantees fair and equal treatment to all
stakeholders in every activity it undertakes and always makes an
effort to ensure that stakeholders will be able to understand their
rights and obligations according to the laws and regulations.
GCG APPLICATION IN THE COMPANYAs a listed company in the Indonesian Stock Exchange, the
Company is fully committed to developing and applying GCG
policies and practices that are in line with the global capital
market standards. The Company realizes the importance of GCG
principles as a tool to promote the Company’s performance and
public accountability.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 59
Perseroan telah secara terus menerus memperkuat kebijakan dan
praktek tata kelola perusahaan, diantaranya dengan dibuatnya
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct), Piagam
Audit Internal (Internal audit Charter), Panduan Tata Kelola
Perusahaan (Board Manual), Peraturan Perusahaan, Pedoman
dan Kebijakan Dasar Perusahaan, Standar Operasional Prosedur
(SOP) serta membentuk satuan kerja audit internal, manajemen
risiko, komite-komite yang bekerja dibawah pengawasan
Dewan Komisaris meliputi komite audit dan komite nominasi
dan remunerasi. Disamping itu, Perseroan juga telah memiliki
subdepartemen khusus yang menangani GCG dan etika kerja
dan bisnis. Perseroan senantiasa berkomitmen penuh untuk
menjaga standar terbaik untuk tata kelola dan etika.
Di tahun 2009 Perseroan meraih dua penghargaan sekaligus adalam
ajang Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan
oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan
majalah SWA, Perseroan meraih penghargaan sebagai “Perusahaan
dengan Kelengkapan Dokumentasi Terbaik” dan sebagai perusahaan
“Terpercaya” dengan skore 81,74 termasuk dalam the best top ten
kategori emiten. Dalam ajang GCG award tersebut Perseroan
menyampaikan makalah dengan judul “Good Corporate Governance
dalam perspektif manajemen stratejik di PT Elnusa Tbk”.
Pedoman dan Kebijakan Dasar PerusahaanSebagai wujud dari komitmen bersama atas penerapan
GCG, Perseroan menyusun Pedoman dan Kebijakan Dasar
Perusahaan yang bertujuan menyediakan kerangka aturan
dan acuan mengenai penyelenggaraan Perseroan yang baik
sesuai dengan konsep GCG dengan efesien dan efektif di
lingkungan Perseroan.
Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan meliputi prinsip-
prinsip Good Corporate Governance, Organ Perusahaan, Standar
Akuntansi dan Pengendalian Internal dan Kebijakan Perseroan.
Board Manual GCGBoard Manual merupakan kompilasi dari prinsip-prinsip hukum
korporasi dan ketentuan Anggaran Dasar yang mengatur tata
kerja Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Board Manual
merupakan hasil pengembangan dari berbagai peraturan yang
berlaku bagi Perseroan dan praktik-praktik terbaik (best practices)
Good Corporate Governance. Tujuan disusunnya Board Manual
adalah untuk mempermudah kerja Dewan Komisaris dan Direksi
dalam memastikan praktek GCG di Perseroan.
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct)Disusun guna memberikan nilai tambah terhadap Perseroan
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan
The Company has constantly reinforced the corporate
governance policies and practices, such as by preparing
a Code of Conduct, Internal audit Charter, Board Manual,
Company Regulations, Company Guideline and Basic
Policies, Standard Operating Procedure (SOP) and
forming an internal audit work unit, risk management,
committees working under the supervision of the Board
of Commissioners include the audit committee and the
nomination and remuneration committee. Furthermore,
the Company also has a special sub-department that
handles GCG and code of conduct. The Company remains
fully committed to maintain the best standard for
governance and ethics.
In 2009 the Company won a total of two awards at the
Good Corporate Governance Award event organized by the
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA
magazine, the Company being awarded for “Company with the
Most Comprehensive Documentation” and as a “Most Trusted”
company with a score of 81.74 placing it among the best top
ten for the issuer category. At the GCG award, the Company
presented a paper with the title “Good Corporate Governance
from a strategic management perspective at PT Elnusa Tbk”.
Company Guidelines and Basic PoliciesAs a manifestation of the joint commitment for the GCG
application, the Company has drafted Company Guidelines
and Basic Policies that are intended to provide a regulatory
framework and terms of reference on good Corporate
governance according to the GCG concept in an efficient and
effective manner within the Company.
The Company Guidelines and Basic Policies include the principles
of Good Corporate Governance, Company Organ, Accounting
Standard and Internal Control and Corporate Policies.
GCG Board ManualBoard Manual is a compilation of the corporate legal principles and
provisions of the Articles of Association that regulate the working
procedures for the Corporate Board of Commissioners and Board of
Directors. The Board Manual was developed out of the regulations
that prevail for the Company and the best practices of Good
Corporate Governance. The purpose of drafting this Board Manual
is to facilitate the work of the Board of Commissioners and Board of
Directors in ensuring GCG practice in the Company.
Code of ConductDrafted to provide added value to the Company in achieving
the targets set out in the RKAP and RJPP and the manners and
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance60
RKAP dan RJPP serta cara dan media untuk mencapaianya.
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja telah disahkan melalui Surat
Keputusan Direksi No. 086/EN/KPTS/000D/2007. Buku pedoman ini
juga mengatur secara luas hubungan Perseroan dengan pegawai,
pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah dan regulator,
lingkungan, kreditur, investor, pesaing dan masyarakat sekitar.
Code of Conduct Perseroan mencakup prinsip-prinsip dasar etika
bisnis sebagai pedoman bagi seluruh pegawai yang mencakup
beberapa aspek :
1. Etika Bisnis Hubungan dengan pegawai Perseroan; y
Hubungan dengan pelanggan ; y
Hubungan dengan pemegang saham ; y
Hubungan dengan pemerintah dan regulator ; y
Hubungan dengan lingkungan ; y
Hubungan dengan penyedia barang/jasa ; y
Hubungan dengan kreditur/investor ; y
Hubungan dengan pesaing ; y
Hubungan dengan masyarakat sekitar. y
2. Etika Kerja Tuntutan Perilaku Individu ; y
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang- y
undangan ;
Kerahasiaan Informasi ; y
Benturan kepentingan ; y
Pemberian dan penerimaan hadiah ; y
Anti penggelapan ; y
Melindungi aset perusahaan ; y
Keselamatan dan kesehatan kerja ; y
Menjaga citra perusahaan ; y
Ketepatan Pencatatan. y
Piagam Audit InternalDisusun sebagai pedoman Audit Internal untuk dapat
melaksanakan kewenangan, tugas dan tanggungjawabnya secara
kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan.
Piagam Audit Internal telah disahkan oleh Surat Keputusan
Direksi No. 053/EN/KPTS/000D/2009.
Standard Operating Procedure (SOP)SOP merupakan tata cara kerja atas kegiatan di perusahaan yang
teratur, terukur, terstandar dan dilakukan secara konsisten sesuai
dengan tujuan dan kebijakan perusahaan serta aturan yang berlaku.
SOP tersebut disajikan dalam dokumen SOP yang berupa flow of
process dan description, mencakup manual SAP, alat, IRISQ, maintenance
dan lain sebagainya beserta formulir-formulir yang terkait.
media through which to achieve them. The Code of Conduct
was ratified by Decision of Board of Directors No. 086/EN/
KPTS/000D/2007. This guidebook also governs broadly the
Company’s relationship with employees, customers, suppliers,
shareholders, the government and regulator, the environment,
creditors, investors, competitors, and neighboring communities.
The Corporate Code of Conduct encompasses the basic
principles of business ethics as a guideline for the entire
employees which cover a number of aspects:
1. Business EthicsRelationship with Corporate employees; y
Relationship with customers; y
Relationship with shareholders; y
Relationship with the government and regulators; y
Relationship with the environment; y
Relationship with goods/service providers; y
Relationship with creditors/investors; y
Relationship with competitors; y
Relationship with neighboring communities. y
2. Work EthicsIndividual Behavior Demands; y
Compliance with laws and regulations; y
Information Confidentiality; y
Conflict of interest; y
Gift giving and receiving; y
Anti-embezzlement; y
Protecting company assets; y
Occupational safety and health; y
Maintaining the company image; y
Documentation Accuracy. y
Internal Audit CharterDrafted as a guideline for Internal Audit to carry out its
authorities, duties and responsibilities in a competent,
independent and accountable manner. The Internal Audit
Charter ratified by Decision of Board of Directors No. 053/EN/
KPTS/000D/2009.
Standard Operating Procedure (SOP)SOP is a working procedure for activities in the company that are
organized, measured, standardized and performed consistently
in keeping with the objectives and policies of the company
and prevailing rules. The SOP is presented in an SOP document
in the form of flow of process and description, covering SAP
manual, equipment, IRISQ, maintenance and so forth and the
related forms.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 61
Perubahan struktur organisasi di level direksi dengan
menambah fungsi Direktur Sumber Daya Manusia
dan Umum dan Direktur Pengembangan Usaha akan
mempercepat proses pecapaian target pertumbuhan.
Company management structure changers in directors level by
adding functionality of Director Human Resources and General
and Director Business Development will accelerate the procces
of achieving growth targets.
Peraturan PerusahaanPeraturan Perusahaan PT Elnusa Tbk telah disahkan oleh
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Direktorat
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja pada tanggal 7 Agustus 2008 No. B.667/
PHIJSK-PKKAD/PP&PKB/VIII/2008. Bagi Perseroan peraturan
perusahaan memegang peran penting karena kepatuhan
sebagai perusahaan terbuka dan aktivitas profesional
perusahaan didedikasikan untuk dapat memberi nilai tambah
bagi stakeholder.
Secara umum Peraturan Perusahaan memuat hak dan kewajiban
karyawan dan perusahaan meliputi syarat-syarat kerja, tata tertib
dan kondisi kerja untuk mendukung kinerja Perseroan.
Struktur Tata Kelola PerusahaanStruktur tata Kelola Perusahaan Perseroan terdiri dari organ
utama meliputi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris dan Direksi, serta organ pendukung terdiri atas
komite-komite meliputi Komite Audit dan Komite Nominasi
dan Remunerasi.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)RUPS merupakan organ perusahaan yang memegang
kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS
antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran
Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan
bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi.
Selama tahun 2009 Perseroan telah melaksanakan 1 (satu) kali
RUPS Tahunan pada tanggal 6 Mei 2009, dan 2 (dua) kali RUPS
Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 6 Mei 2009 dan 30 Juni 2009.
Keputusan penting yang ditetapkan dalam RUPS antara lain:
Company Regulation The PT Elnusa Tbk Company Regulation was ratified by
the Department of Manpower and Transmigration of the
Republic of Indonesia, Directorate General of Industrial
Relationship Facilitation and Manpower Social Service on
August 7, 2008 No. B.667/PHIJSK-PKKAD/PP&PKB/VIII/2008.
For the Company, the company regulation plays a key rule
since compliance as a public company and the company’s
professional activities are dedicated to providing added
value to stakeholders.
In general, the Company Regulation contains the rights and
obligations of the employees and company including the work
terms, code of conduct and working conditions to support the
Company’s performance.
Corporate Governance StructureThe Corporate Governance Structure of the Company consists of the
primary organs which include the General Meeting of Shareholders
(AGMS), Board of Commissioners and Board of Directors, and
supporting organs consisting of committees including the Audit
Committee and Nomination and Remuneration Committee.
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)AGMS is the company organ with the highest power and authority.
AGMS has such authorities as to appoint and discharge members
of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluate the
performance of the Board of Commissioners and Board of Directors,
approve any amendment to the Articles of Association, approve
annual report and determine the form and amount of remuneration
for members of the Board of Commissioners and Board of Directors.
In 2009 the Company held one (1) Annual AGMS on May 6,
2009, and two Extraordinary AGMS (EAGMS) on May 6, 2009
and June 30, 2009, respectively. The key decisions made in the
AGMS include:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance62
• Tanggal 6 Mei 2009 : Perseroan memperoleh persetujuan
atas (i) laporan tahunan 2008, (ii) laporan keuangan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009, (iii) pemberian wewenang kepada Direksi untuk
menunjuk Kantor Akuntan Publik independen dan
menentukan besaran jasa audit, (iii) pengunaan laba
bersih Perseroan, (iv) perubahan susunan Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan.
• Tanggal 30 Juni 2009 : Perseroan memperoleh persertujuan
atas (i) transaksi material pelepasan saham di Infomedia
Nusantara, (ii) perubahan susunan Direksi Perseroan.
DEWAN KOMISARISTugas dan Tanggung JawabDewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan secara umum
dan atau khusus, memberikan nasehat kepada Direksi dalam
menjalankan kepengurusan Perseroan, serta melakukan pemantauan
terhadap efektifitas praktek GCG yang diterapkan Perseroan dan
apabila perlu dapat melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan
Perseroan. Susunan Dewan Komisaris berdasarkan Pasal 17 Anggaran
Dasar Perseroan, yaitu terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan
Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat dalam RUPS untuk
jangka waktu 3 tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris saat ini
terdiri dari 5 orang dengan jangka waktu pengangkatan dari tahun
2007-2010. Dua dari anggota komisaris adalah Komisaris Independen
sebagaimana jumlah Komisaris Independen yang ditentukan dalam
Surat Edaran Bapepam No. SE.03/PM/2000 dan Peraturan Pencatatan
Efek Nomor 339/BEJ/07-2001 tgl 21 Juli 2001.
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2009, yaitu;
Waluyo (Komisaris Utama)1.
SM Hari Kustoro (Komisaris Independen)2.
Surat Indriarso (Komisaris Independen)3.
Anton Sugiono (Komisaris)4.
Soehandjono (Komisaris)5.
Berdasarkan Board Manual, Dewan Komisaris melakukan
pembagian tugas diantara Dewan Komisaris yang dituangkan
dalam risalah Komisaris, yaitu:
No. Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Bagian PengawasanAreaof Supervision
1. Waluyo Pengembangan Usaha Business Development
2. SM Hari Kustoro Operasi & MarketingOperation and marketing
3. Surat Indriarso Sistem Manajemen dan GCG serta merangkap Ketua Komite Nominasi dan Remunerasimanagement System and gCg and serving concurrently as Chairman of the Nomination and Remuneration Committee
4. Anton Sugiono Keuangan dan Sumber Daya ManusiaFinance and Human Resource
5. Suhandjono Sosial, Politik dan KeamananSocial, Political and Security Affairs
•May 6, 2009: The Company was granted approval for (i) the
2008 annual report, (ii) the financial statement for the fiscal
year ending December 31, 2009, (iii) the granting of authority
to the Board of Directors to appoint an Independent Public
Accountant Office and determine the amount of audit
remuneration, (iii) use of the Company’s net profit, (iv)
changes to the composition of the Corporate Board of
Directors and Board of Commissioners.
•June 30, 2009: The Company was approved for (i) divestment
material transaction at Infomedia Nusantara, (ii) changes to
the composition of the Corporate Board of Directors.
BOARD Of COMMISSIONERSTasks and ResponsibilitiesThe Board of Commissioners serves to carry out general and or
special supervision, gives advice to the Board of Directors in running
the Company, and monitoring the effectiveness of the GCG practices
carried out by the Company and if necessary may make adjustments
according to the Company’s needs. The Board of Commissioners’
composition under Article 17 of the Corporate Articles of Association
consists of one or more members of the Board of Commissioners. Board
of Commissioners members are appointed at the AGMS for a three-year
service term without prejudicing the AGMS’ right to discharge any of
them at any time. At present the Board of Commissioners membership
consists of five persons with an appointment period of 2007-2010.
Two of the commissioners are Independent Commissioners as per
the number of Independent Commissioners determined in Bapepam
Circular Letter No. SE.03/PM/2000 and Stock Listing Regulation Number
339/BEJ/07-2001 dated July 21, 2001.
The composition of the Board of Commissioners per December
31, 2009 is as follows:
Waluyo (President Commissioner)1.
SM Hari Kustoro (Independent Commissioner)2.
Surat Indriarso (Independent Commissioner)3.
Anton Sugiono (Commissioner)4.
Soehandjono (Commissioner)5.
Based on the Board Manual, the Board of Commissioners divides
the tasks among the Board of Commissioners as set out in the
Commissioner’s summary:
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 63
Koordinasi antar fungsi merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian kinerja Perseroan.
Coordination between function is one key to the successfull Company performance achievement.
frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan KomisarisSelama tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan 8 kali
rapat dan berikut adalah tingkat kehadiran Dewan Komisaris:
Nama Name
Jabatan Title
Rapat Internal Dewan Komisaris Board of Commissioners Internal
meeting
Waluyo* Komisaris utama President Commissioner 6 dari 8
S.M. Hari Kustoro Komisaris Independen Independent Commissioner 8 dari 8
Surat Indrijarso Komisaris Independen Independent Commissioner 8 dari 8
Anton Sugiono Komisaris Commissioner 5 dari 8
Soehandjono** Komisaris Commissioner 6 dari 8Keterangan: * Menjabat sebagai Komisaris Utama pada bulan Mei 2009, non aktif pada bulan Oktober 2009 dan kembali menjabat Komisaris Utama Perseroan pada bulanDesember 2009.** Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2009.* Served as President Commissioner in May 2009, stepped down in October 2009 and was reinstated as President Commissioner of the Company in December 2009.** Served as Commissioner of the Company from May 2009.
DIREKSITugas dan Tanggung JawabDireksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan
tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud
dan tujuannya meliputi pencapaian sasaran-sasaran jangka
pendek yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) dan sasaran-sasaran jangka panjang yang
tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
Disamping itu bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG
dan sistem manajemen resiko secara konsisten. Direksi wajib
Meeting frequency and level of attendance of Board of Commissioners MembersThroughout 2009, the Board of Commissioners held eight
meetings and the attendance level of the Board of Commissioners
was as follows:
THE BOARD Of DIRECTORSTasks and ResponsibilitiesThe Corporate Board of Directors has the full responsibility in
the performance of its tasks for the interest of the Company
in achieving the latter’s intent and objectives through the
achievement of short-term targets set out in the Company
Work Plan and Budget (RKAP) and long-term targets set out in
the Company Long-Term Plan (RJPP). In addition, the Board of
Directors is responsible for the consistent implementation of
GCG and the risk management system. The Board of Directors
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance64
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui RUPS.
Direksi Perseroan terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) orang
Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur. Anggota Direksi
di seleksi oleh komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat
melalui RUPS, dengan masa jabatan masing-masing anggota 3
tahun per periode dan dapat diangkat kembali sesuai dengan
keputusan RUPS.
Susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2009 adalah
sebagai berikut:
1. Eteng A Salam (Direktur Utama) bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan operasional Perseroan.
2. Eddy Sjahbuddin (Direktur Operasi) bertanggung jawab atas
pelaksanaan proyek-proyek.
3. Santun Nainggolan (Direktur Keuangan) bertanggung jawab
atas keuangan, investasi dan teknologi informasi.
4. Muhammad Jauzi Arif (Direktur Pengembangan Usaha)
bertanggung jawab atas pengembangan usaha.
5. Lucy Sycilia (Direktur Sumber Daya Manusia & Umum)
bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia
Perseroan, juga menangani procurement dan asset management.
frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Anggota DireksiSepanjang tahun 2009, Direksi menyelenggarakan 45 kali rapat
direksi dan berikut adalah tingkat kehadiran dalam Rapat Direksi
Nama Name
Jabatan Title
Rapat DireksiBoard Of Directors meeting
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director 43 out of 45
Eddy Sjahbuddin Direktur Operasi Operations Director 43 out of 45
Santun Nainggolan* Direktur Keuangan Finance Director 27 out of 45
M. Jauzi Arif** Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director 25 out of 45
Lucy Sycilia*** Direktur SDM & Umum HR and general Affairs Director 25 out of 45Keterangan:
*Menjabat sebagai Direktur Keuangan pada bulan Mei 2009**Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha pada bulan Juni 2009
***Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum pada bulan Juni 2009
must account for the performance of its tasks to the shareholders
through the AGMS.
The Corporate Board of Directors consists of five (5) people –
one (1) President Director and four (4) Directors. The Directors
were selected by the Nomination and Remuneration Committee
and appointed by the AGMS, with a service term of three years
per period for each members and may be reappointed under a
AGMS resolution.
The Composition of the Corporate Board of Directors per
December 31, 2009 is as follows:
1. Eteng A. Salam (President Director) is in charge of the
Company’s entire operations.
2. Eddy Sjahbuddin (Operations Director) is in charge of the
projects’ implementation.
3. Santun Nainggolan (Finance Director) is in charge of finance,
investment, and information technology.
4. Muhammad Jauzi Arif (Business Development Director) is in
charge of business development.
5. Lucy Sycilia (Human Resource and General Affairs Director) is
in charge of the Company’s human resource development,
as well as procurement and asset management.
Meeting frequency and Level of Attendance of the Board of Directors MemberThroughout 2009, the Board of Directors held 45 directors’
meetings and the attendance at the Board of Directors meetings
is given as follows:
Notes:*Served as Finance Director from May 2009
**Served as Business Development Director from June 2009***Served as HR & General Affairs Director from 2009
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 65
Selama tahun 2009 Direksi mengadakan rapat gabungan
dengan Dewan Komisaris dengan perincian tingkat kehadiran
sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Title
Rapat Gabungan Dewan Komisaris Dan DireksiBoard of Commissioners and Board of Directors Joint
meeting
Waluyo* Komisaris utama President Commissioner 5 out of 13
S.M. Hari Kustoro Komisaris Independen Independent Commissioner 12 out of 13
Surat Indrijarso Komisaris Independen Independent Commissioner 13 out of 13
Anton Sugiono Komisaris Commissioner 8 out of 13
Soehandjono** Komisaris Commissioner 7 out of 13
Eteng A. Salam Direktur Utama President Director 12 out of 13
Eddy Sjahbuddin Direktur Operasi Operations Director 13 out of 13
Santun Nainggolan*** Direktur Keuangan Finance Director 7 out of 13
M. Jauzi Arif**** Direktur Pengembangan Usaha Business Development Director 4 out of 13
Lucy Sycilia***** Direktur SDM & Umum HR and General Affairs Director 4 out of 13
Keterangan *Menjabat sebagai Komisaris Utama pada bulan Mei 2009, non aktif pada bulan Oktober 2009 dan kembali menjabat Komisaris Utama Perseroan pada bulan Desember 2009.
**Menjabat sebagai Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2009.***Menjabat sebagai Direktur Keuangan pada bulan Mei 2009.
****Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha pada bulan Juni 2009.*****Menjabat sebagai Direktur SDM & Umum pada bulan Juni 2009.
Program Pelatihan DireksiSelama tahun 2009 Perseroan telah memberikan pelatihan
kepada Direksi untuk dapat meningkatkan kompetensi
dan pengetahuan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
Perseroan. Berikut adalah daftar pelatihan/seminar yang diikuti
oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
Nama Name
Jabatan Title
Program Pelatihan Training Program Tanggal Pelatihan Training Date
Penyelenggara Organizer
Lucy Sycilia Direktur SDM dan UmumHR and general Affairs Director
Training and Directorship Certification for Directors and ComissionerTraining and Directorship Certification for Directors and Commissioner
15-16 Juli 2009July 15-16, 2009
LKDILKDI
KOMITE-KOMITEDalam kesehariannya Dewan Komisaris dibantu oleh 2
(dua) komite yaitu Komite Audit dan Komite Nominasi
dan Remunerasi.
Laporan Komite AuditKomite Audit Perseroan merupakan perangkat Dewan
Komisaris Perseroan didalam melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat atau saran kepada Direksi Perseroan dalam
Throughout 2009 the Board of Directors held joint meetings
with the Board of Commissioners with the attendance level
detailed below:
COMMITTEESIn its daily affairs the Board of Commissioners was assisted by
two (2) committees: the Audit Committee and the Nomination
and Remuneration Committee.
Audit Committee ReportThe Corporate Audit Committee was an instrument of the
Corporate Board of Commissioners in performing supervision
and giving advice or recommendations to the Corporate Board of
Note*Served as President Commissioner from May 2009, stepped down in October
2009 and was reinstated as President Commissioner of the Company in December 2009.
**Served as Commissioner of the Company from May 2009.***Served as Finance Director from May 2009.
****Served as Business Development Director from June 2009.*****Served as HR & General Affairs Director from 2009.
Board of Directors Training ProgramThroughout 2009 the Company has provided training to the
Board of Directors to promote its competence and knowledge
on matters related to the Company. The following is a list of
the trainings/seminars attended by the Board of Directors and
Board of Commissioners.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance66
melaksanakan strategi dan pengelolaan perusahaan. Tugas dan
tanggung jawab serta kewenangan Komite Audit diatur dalam
Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang secara
periodik dinilai dan di evaluasi kecukupannya oleh Dewan
Komisaris disesuaikan dengan persyaratan dan peraturan
Bapepam-LK maupun Perundang-undangan yang berlaku agar
fungsi komite audit dapat dilaksanakan secara optimal.
Berdasarkan Piagam Komite Audit tersebut, tugas dan tanggung
jawab Komite Audit adalah untuk memastikan efektifitas
pelaksanaan tugas dari auditor eksternal atas keandalan
Laporan Keuangan Perseroan, memastikan efektifitas sistem
pengendalian internal perusahaan, memastikan efektifitas
ketaatan manajemen dalam menerapkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku termasuk ketentuan Bapepam-LK dan
mengevaluasi resiko dari suatu kebijakan dan strategi yang
ditetapkan oleh manajemen serta tugas-tugas khusus yang
diminta Dewan Komisaris, setiap tahun dituangkan dalam
Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) yang harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris.
Dalam RKKA Tahun 2009, Komite Audit Perseroan melaksanakan
fungsi dan tugas yang meliputi:
Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan 1.
Perseroan secara periodik untuk memperoleh keyakinan
bahwa
Laporan Keuangan telah sesuai dengan Prinsip-prinsip y
Akuntansi dan tidak terdapat salah saji yang materiil.
Pencapaian Target Keuangan dan kecukupan pengungkapan y
informasi yang dapat mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
Nasihat dan rekomendasi Dewan Komisaris telah ditindak y
lanjuti.
2. Menilai pelaksanaan kegiatan audit serta hasil audit yang
dilakukan oleh Internal Audit dan Auditor Eksternal/Kantor
Akuntan Publik.
3. Mengkaji kompetensi dan Independensi dari Eksternal
Auditor/Kantor Akuntan Publik dan merekomendasikan
penunjukan Eksternal Auditor untuk mengaudit Laporan
Keuangan Perseroan kepada Dewan Komisaris yang akan
disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
4. Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan sistem
Pengendalian Manajemen Perusahaan serta pelaksanaannya.
5. Mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris.
6. Melakukan review dan terhadap kebijakan dan strategi yang
ditetapkan oleh Manajemen dan memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris.
7. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diminta Dewan
Komisaris.
Directors in carrying out the corporate strategies and management.
The tasks and responsibilities and authorities of the Audit
Committee are regulated in the Audit Committee Charter which is
periodically reviewed and evaluated for its adequacy by the Board
of Commissioners in light of the Bapepam-KL requirements and
regulations or the prevailing laws and regulations so that the audit
committee’s function can be undertaken optimally.
Based on the Audit Committee Charter, the tasks and
responsibilities of the Audit Committee are to ensure the
effective implementation of the external auditor’s tasks on the
reliability of the Corporate Financial Statement, ensuring the
effectiveness of the company’s internal control system, ensuring
the effectiveness of the management’s compliance in applying
the prevailing laws and regulations including Bapepam-LK
provisions and evaluating the risks of a policy and strategy set
forth by the management as well as special tasks requested by
the Board of Commissioners, which are set out annually in an
Audit Committee Work Plan (RKKA) which must be approved by
the Board of Commissioners.
In the 2009 RKKA, the Corporate Audit Committee performed
functions and tasks that included:
Performing a periodic evaluation and assessment of the 1.
Corporate Financial Statement to verify that
The Financial Statement is in compliance with the y
Accounting Principles and does not contain any material
misrepresentation.
The achievement of Financial Targets and sufficient y
disclosure of information that may affect the company’s
financial position and the timeliness of the financial report
submission.
The advice and recommendation of the Board of y
Commissioners have been acted upon.
2. Evaluating the implementation of audit activities and the
audit result conducted by Internal Audit and External Auditor/
Public Accountant Office.
3. Assessing the competence and Independence of the External
Auditor / Public Accountant Office and recommending the
appointment of an External Auditor to audit the Corporate
Financial Statement to the Board of Commissioners to be
presented at the General Meeting of Shareholders (AGMS).
4. Giving recommendations on the improvement of the Corporate
Management Control system and its implementation.
5. Identifying and reporting matters that require the attention
of the Board of Commissioners.
6. Performing a review on the policies and strategies set forth
by the Management and giving recommendations to the
Board of Commissioners.
7. Performing any special tasks requested by the Board of
Commissioners.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 67
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit selama
tahun 2009:
1. Melakukan evaluasi Rencana Kegiatan Internal Audit Perseroan
yang dituangkan dalam Program Kerja Audit Tahunan dalam
rangka meningkatkan kualitas pengendalian internal dan
kualitas proses bisnis internal perusahaan.
2. Melakukan review dan analisa atas Laporan Hasil Audit (LHA)
internal disertai pembahasan rencana tindak lanjut atas
temuan-temuan diantaranya:
a. Laporan Special Audit Pengadaan Investasi Peralatan
Operasi, diantaranya :
• Peralatan Cementing Unit
• Peralatan Modular Rig
b. Special Audit terhadap akun pengambilan uang muka
(panjar kerja) Operasional Perseroan.
c. Laporan Hasil Audit Pelaksanaan Operasional Proyek-proyek, baik
pada divisi services jasa hulu di Perseroan (Geoscience Services,
Drilling Services dan Elnusa Drilling Services) maupun di Anak
Perusahaan.
3. Melakukan pemantauan Program Implementasi GCG serta
melakukan evaluasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku melalui penelaahan
Laporan Manajemen, Laporan Internal Audit, Manajemen Letter
dari auditor eksternal (KAP).
4. Melakukan penelaahan pengembangan usaha dan investasi
Perseroan dalam operasional Asset Based dalam bidang migas
pada blok Bangkanai, blok Ramba dan blok Ramok Senabing serta
rekomendasi tindak lanjut kepada Dewan Komisaris.
5. Melakukan review strategi dan program kerja pengembangan
Informasi Teknologi Perseroan, serta memastikan berjalannya
infrastruktur yang ada dengan memantau langsung
prasarananya.
6. Bersama Internal Audit Perseroan melakukan proses penilaian
dan seleksi Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk direkomendasikan
kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukkan auditor
eksternal untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan
Konsolidasi maupun Anak Perusahaan.
7. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan audit yang dilakukan
auditor eksternal (KAP) melalui program kerja, kecukupan dan
kehandalan auditor yang ditugaskan serta memastikan laporan
yang diterbitkan berkualitas dan disampaikan tepat waktu.
8. Melakukan peninjauan pelaksanaan operasi di lapangan,
diantaranya kesiapan Modular Rig di Balikpapan, Workshop
Operasi divisi OFS, sarana dan prasarana Manajemen Data
Storage (SCU).
9. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris
atas permasalahan yang terjadi dalam proses investasi peralatan
Modular Rig serta memantau pelaksanaan penyempurnaan sistem
dan prosedur proses bisnis internal khususnya proses pengadaan
barang dan jasa.
Implementation of the Audit Committee’s Tasks and
Responsibilities in 2009:
1. Performing an evaluation of the Corporate Internal Audit
Activity Plan set out in the Annual Audit Work Program in
the effort to promote the quality of the company’s internal
control and internal business process.
2. Performing a review and analysis on the internal Audit Result
Report (LHA) accompanied by a discussion of the follow-up
plan for the findings such as:
a. Special Audit Report on Operation Equipment Investment
Procurement, including:
Cementing Unit Equipment•
Modular Rig Equipment•
b. Special Audit on the Corporate Operation advance
withdrawal account.
c. Audit Result Report for the Project Operational
Implementations, both in the upstream services division at the
Company (Geoscience Services, Drilling Services and Elnusa
Drilling Services) and at the Subsidiaries.
3. Performing a monitoring of the GCG Implementation Program and
an evaluation of the company’s compliance with the prevailing
Laws and Regulations through an assessment of the Management
Report, Internal Audit Report, Management Letters from the
external auditor (KAP).
4. Performing an assessment of the Company’s business development
and investment in its Asset-based Operations in oil and gas at
Bangkanai block, Ramba block and Ramok Senabing block as well
as a follow-up recommendation to the Board of Commissioners.
5. Performing a review of the strategy and work program for the
Corporate Information Technology development, and ensuring the
operation of the existing infrastructure by directly monitoring the
infrastructure.
6. Performing, along with the Corporate Internal Audit, an
evaluation and selection of Public Accountant Offices (KAP) to be
recommended to the Board of Commissioners in the appointment
of an external auditor to perform an audit on the Consolidated
Financial Statement of the Company or Subsidiaries.
7. Monitoring and evaluating the audit implementation carried out by
the external auditor (KAP) through a work program, adequacy and
reliability of the assigned auditors and ensuring that the published
report will be of good quality and submitted in a timely manner.
8. Performing an inspection of the operational implementation at
the sites, such as the readiness of the Modular Rig in Balikpapan,
Operation Workshop for the OFS division, Data Storage Management
(SCU) facilities and infrastructure.
9. Performing special tasks assigned by the Board of Commissioners
on the issues that occurred in the investment of the Modular Rig
equipment and monitoring the implementation of the internal
business process system and procedure revision especially the
goods and service procurement process.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance68
Untuk menjaga independensi anggota, keanggotaan Komite
Audit sejak tahun 2009 terdiri dari 5 orang, dua diantaranya
merupakan Dewan Komisaris Independen dan tiga diantaranya
dipiih dari kalangan profesional yang memiliki kemampuan dan
kompetensi yang sesuai tugas dan tanggung jawab Komite
Audit. Pada Mei 2009 salah seorang anggota mengundurkan
diri, dan pada bulan Juli 2009 diangkat seorang anggota Komite
Audit pengganti sehingga jumlah keanggotaan Komite Audit
tetap 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut:
No Nama Name Jabatan Title
1 Surat Indrijarso Ketua (merangkap anggota) Chairman (and concurrent member)
2 SM Hari Kustoro Anggota member
3 Farida Meutia Anggota member
4 Zainal Ariffin Anggota member
5 Anita Kentjanawati*) Anggota member
6 Bibin Busono**) Anggota member*Mulai Bulan Juli 2009
**Sampai dengan Bulan Mei 2009 *Effective July 2009**Until May 2009
frekuensi Rapat Komite AuditSepanjang tahun 2009 Komite Audit mengikuti/mengadakan
rapat sebanyak 29 kali. Rapat tersebut merupakan rapat Internal
Komite Audit, Rapat dengan Internal Audit, Rapat dengan
Eksternal Audit dan Rapat Internal Dewan Komisaris. Rapat
tersebut diselenggarakan sesuai ketentuan tuntutan tugas dan
tanggung jawab Komite Audit.
Tingkat kehadiran anggota Komite Audit selama tahun 2009,
sebagai berikut :
No Nama Name Tingkat Kehadiran Attendance
1 Surat Indrijarso 29 out of 29
2 SM Hari Kustoro 29 out of 29
3 Farida Meutia 29 out of 29
4 Zainal Ariffin 28 out of 29
5 Anita Kentjanawati* 8 out of 29
6 Bibin Busono** 12 out of 29 *Mulai Bulan Juli 2009**Sampai dengan Bulan Mei 2009
*Effective July 2009**Until May 2009
Laporan Komite Nominasi dan RemunerasiPada awal tahun 2009 Komite Nominasi dan Remunerasi
dibentuk sebagai penyempurnaan dari Komite Remunerasi
yang sebelumnya telah dimiliki oleh perseroan. Fungsi
pemilikan pengurus perseroan yang sebelumnya dilakukan
sepenuhnya oleh Pemegang saham mayoritas, saat ini sudah
dijalankan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite
Nominasi merupakan salah satu organ Perseroan yang
dibentuk untuk membantu pelaksana tugas-tugas Dewan
Komisaris yang berkaitan dengan nominasi pengurus
perseroan yang sangat direkomendasikan untuk dimiliki
perseroan dalam rangka penguatan implementasi good
For its independency, the Audit Committee membership
since 2009 consists of five persons, two of them Independent
Commissioners and three others are professionals that have
competency suit to role and responsibility of Audit Committee.
In May 2009 one of the members resigned, and in July 2009 a
replacement Audit Committee member was appointed, so the
Audit Committee membership was maintained at five (5) with
the following composition:
Meeting frequency Audit Committee Throughout 2009 the Audit Committee attended/held 29
meetings. The meeting consisted of Audit Committee Internal
meetings, meetings with Internal Audit, meetings with External
Audit and Internal Meetings of the Board of Commissioners.
The meetings were held in compliance with the demands of
the tasks and responsibilities of the Audit Committee.
Attendance of the Audit Committee throughout 2009 was
as follows:
The Nomination and Remuneration Committee ReportIn early 2009 the Nomination and Remuneration Committee
was established as a revision of the Remuneration Committee
that the corporation had formerly had. The ownership
function of the corporate management, which was formerly
undertaken in full by the majority Shareholder, is now being
run by the Nomination and Remuneration Committee. The
Nomination Committee is a Corporate organ established to
assist the implementation of Board of Commissioners tasks
related to the nomination of corporate managers that are
highly recommended to the corporation in the interest of
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 69
corporate governance dan memenuhi peraturan Bapepam-
LK serta perundang-undangan yang berlaku sebagai
perusahaan publik.
Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggungjawab kepada
Dewan Komisaris, susunan anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Nominasi
dan Remunerasi harus dapat bertindak secara kompeten,
independen, professional, dan memiliki integritas yang baik.
Karenanya keanggotaan komite ini terdiri dari anggota komisaris
dan profesional yang memiliki kompetensi dibidang tersebut,
dengan ketua Komite adalah salah satu anggota Komisaris.
A. Tugas Terkait Dengan Nominasi1. Menyusun pedoman seleksi, kualifikasi, dan prosedur
nominasi yang transparan bagi calon anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan.
2. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa
calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan
diusulkan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan
telah sesuai dengan kriteria seleksi dan prosedur nominasi
yang ditetapkan.
3. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris,
calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan
kepada RUPS.
4. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap
calon anggota komite yang dibentuk oleh Dewan
Komisaris.
5. Ikut serta dalam pemilihan Direksi Anak Perusahaan
Perseroan atas calon yang telah diusulkan oleh Direksi
Perseroan sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah
diatur oleh Perseroan.
B. Tugas yang Terkait dengan Remunerasi1. Mengembangkan sistem remunerasi beserta evaluasinya
bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Melakukan perhitungan dan peninjauan remunerasi
berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan
pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan
tingkat kompetisi dan atau benchmark/salary survey
(meliputi antara lain market position, market movement,
dan inflation rate) minimal 1 (satu) tahun untuk diajukan
dalam RUPS.
3. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur penggajian
yang benar dan memuaskan terhadap informasi yang
dikeluarkan oleh perseroan, termasuk laporan-laporan
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan
baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator.
strengthening the good corporate governance implementation
and fulfilling the Bapepam-KL regulation and the prevailing
laws and regulations as a public company.
The Nomination and Remuneration Committee reports to the Board
of Commissioners; the membership composition of the Nomination
and Remuneration Committee is reported to the General Meeting of
Shareholders (AGMS). In the performance of its tasks, the Nomination
and Remuneration Committee must be able to act in a competent,
independent, professional manner and with a solid integrity. There
for the membership of this committee consist of commissioneers
and professionals that competent in the area, with the chairman is
one of the Commissioners.
A.Nomination-related Tasks 1. Preparing a guideline for the transparent selection,
qualification, nomination procedure for candidate members
of the Board of Commissioners and Board of Directors.
2. Assisting the Board of Commissioners in ensuring that the
candidate members for the Board of Commissioners and
Board of Directors to be recommended either from within
or from outside are in compliance with the stipulated
selection criteria and nomination procedure.
3. Making recommendations to the Board of Commissioners,
candidates for the Board of Directors and Board of
Commissioners to be nominated to the AGMS.
4. Performing evaluations and recommendations on the
candidate members for any committee to be formed by
the Board of Commissioners.
5. Taking part in the election of the Corporate Subsidiary
Board of Directors on the candidates nominated by the
Corporate Board of Directors pursuant to the conditions
and mechanisms already set forth by the Company.
B. Remuneration-related Tasks 1. Developing a remuneration system and its evaluation for
the Board of Commissioners and Board of Directors.
2. Carrying out the remuneration calculation and review based
on developments in the business scale, earning, assets of
the company and or any change to the competence level
and or benchmark/salary survey (including among other
things the market position, market movement, and inflation
rate) for at least one (1) year to be submitted at the AGMS.
3. Ensuring that there is a proper and satisfactory payroll
procedure in place on the information issued by the
corporation, including remuneration reports concerning
the Board of Commissioners and Board of Directors that
are submitted to the Shareholders or the Regulator.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Elnusa telah dipercaya untuk memelihara lapangan
produksi minyak lepas pantai laut Jawa.
Elnusa has been trusted to retain its off-shore oil production
fields in the Java sea.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance70
4. Mengusulkan sistem kompensasi, serta manfaat lainnya
bagi Dewan Komisaris dan Direksi jika perseroan
melakukan program pengurangan karyawan dalam rangka
penyehatan kinerja perseroan atau program standarisasi
kompetensi karyawan.
5. Mengusulkan remunerasi bagi anggota Komite yang
dibentuk untuk Dewan Komisaris.
C. Tugas Terkait dengan Penilaian Kinerja1. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai
penetapan Key Performance Indicator (KPI) Direksi pada
setiap awal tahun kerja.
2. Mengusulkan sistem evaluasi kinerja Dewan Komisaris
dan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk
diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris.
3. Memfasilitasi penilaian kinerja Direksi berdasarkan KPI atau
sistem evaluasi lainnya untuk disampaikan kepada Dewan
Komisaris sebagai bahan evaluasi lebih lanjut.
D. Tugas Terkait Lainnya1. Untuk pelaksanaan tugas khusus, jika dipandang perlu,
Komite Nominasi dan Remunerasi dengan persetujuan dari
Komisaris dapat meminta tim dari Sumber Daya Manusia
(SDM) atau bagian lainnya di internal perseroan untuk
melakukan penelitian ataupun penyelidikan terhadap
masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap
kinerja perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi
harus mengkomunikasikan kepada Direksi dalam rangka
pelaksanaan tugas ini.
4. Recommending a system of compensation and other
benefits for the Board of Commissioners and Board of
Directors if the corporation takes on a redundancy program
in the effort for corporate restructuring or employee
competence standardization program.
5. Recommending the remuneration for the members of any
Committee established for the Board of Commissioners.
C. Performance Evaluation-related Tasks1. Making recommendations to the Board of Commissioners
regarding the stipulation of Board of Directors Key Performance
Indicators (KPI) at the start of every working year.
2. Recommending a performance evaluation system for the
Board of Commissioners and any committees established
by the Board of Commissioners to be decided in the Board
of Commissioners meeting.
3. Facilitating performance evaluation on the Board of Directors
based on the KPI or other evaluation system to be submitted to
the Board of Commissioners as material for further evaluation.
D. Other Related Tasks1. For the implementation of special tasks, if considered
necessary, the Nomination and Remuneration Committee
with the approval of the Board of Commissioners may
request a team from Human Resources (HR) or other
division within the corporation to conduct a research or
investigation on certain issues that affect the company’s
performance. The Nomination and Remuneration
Committee must communicate with the Board of Directors
in the performance of this task.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 71
2. Melakukan evaluasi dan pengawasan umum atas
pelaksanaan sistem nominasi dan remunerasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan peraturan
perundang-undangan.
3. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris tentang
penyusunan dan penyempurnaan Piagam Komite Nasional
dan Remunerasi secara berkala.
Rapat Komite Nominasi & RemunerasiSepanjang tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi
telah mengadakan 20 kali rapat. Rapat yang diadakan tersebut
merupakan rapat internal komite, maupun rapat gabungan
konsultan SDM eksternal dan rapat dengan Dewan Komisaris.
Rapat tersebut diselenggarakan sesuai kebutuhan tuntutan
tugas dan tanggung jawab. Tingkat kehadiran dan frekuensi
masing-masing anggota adalah sebagai berikut:
No Nama Name Jabatan Title Tingkat Kehadiran Attendance
1 Harry Triono *) Ketua Chairman 18 out of 20
2 Waluyo *) Ketua Chairman 2 out of 20
3 Lucy Sycilia **) Anggota member 13 out of 20
4 Nur Witjaksono ***) Anggota member 19 out of 20
Keterangan:*Harry Triono digantikan oleh Waluyo sejak 15 Mei 2009 sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.
**Lucy Sycilia diberhentikan dengan hormat dan digantikan oleh Trivita Damayanti sejak 11 Januari 2010.
***Nur Witjaksono digantikan oleh Rifa Syaerafi sejak 11 Januari 2010.
Program KerjaKegiatan dan aktivitas penting yang terkait dengan KNR pada
Periode tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Mengusulkan pembentukan Komite Nominasi sebagai organ 1.
perseroan yang membantu tugas-tugas Dewan Komisaris.
Komite Nominasi dibentuk dan menjadi satu kesatuan
dengan Komite Remunerasi yang sudah ada sebelumnya
menjadi Komite Nominasi dan Remunerasi pada bulan
Januari 2009.
Menyusun piagam Nominasi dan Remunerasi sebagai 2.
dokumen untuk memperjelas ruang lingkup serta tugas
dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada bulan Maret
2009. Piagam Nominasi dan Remunerasi berisi kedudukan
organisasi, ruang lingkup pekerjaan, tugas dan tanggung
jawab, mutasi kerja, wewenang, aturan rapat, pelaporan dan
kode etik Komite Nominasi dan Remunerasi.
Mengusulkan bentuk organisasi baru perseroan agar lebih 3.
efektif, transparan dan kompetitif terhadap persaingan dunia
usaha kedepan. Diusulkan pembentukan Direktorat baru
yang menangani fungsi Human Resource, Procurement, dan
Asset Management pada bulan Maret 2009.
2. Perform evaluation and general supervision on the
implementation of the nomination and remuneration
system pursuant to the prevailing provisions, laws
and regulations.
3. Giving input to the Board of Commissioners on the
drafting and revision of the Nomination and Remuneration
Committee Charter on a periodic basis.
Nomination and Remuneration Committee MeetingThroughout 2009, the Nomination and Remuneration Committee held
20 meetings. The meetings consisted of Committee internal meetings
and joint meetings with eternal HR consultants and meetings with the
Board of Commissioners. The meetings were held in keeping with the
demands of the tasks and responsibilities. The attendance level and
frequency of each member are given as follows:
Note:*Harry Triono was replaced by Waluyo effective May 15, 2009 as the Chairman of the
Nomination and Remuneration Committee.**Lucy Sycilia was honorably discharged and replaced by Trivita Damayanti effective
January 11, 2010.***Nur Witjaksono was replaced by Rifa Syaerafi effective January 11, 2010.
Work Program The key activities related to the NRC in the 2009 period were
as follows:
Recommended the establishment of a Nomination 1.
Committee as a corporate organ to assist the Board of
Commissioners’ tasks. The Nomination Committee was
established and merged with the pre-existing Remuneration
Committee into the Nomination and Remuneration
Committee in January 2009.
Drafted the Nomination and Remuneration charter 2.
as a document for clarifying the scope and tasks and
responsibilities of the Nomination and Remuneration
Committee and stipulated by the Board of Commissioners in March
2009. The Nomination and Remuneration Charter contained the
organizational standing, scope of work, tasks and responsibilities,
work transfers, authorities, rules of the meeting, reporting and code
of conduct for the Nomination and Remuneration Committee.
Recommended a new format of the corporate organization to make 3.
it more effective, transparent and competitive for competition in
the business world in the future. The Committee recommended the
establishment of a new Directorate to handle the Human Resource,
Procurement, and Asset Management functions in March 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Menyusun pedoman pelaksanaan nominasi dan seleksi 4.
pengurus perseroan serta memilih lembaga assessment
center independen (eksternal) untuk melakukan fit & proper
test bagi calon Direksi pada bulan Maret 2009.
Mengusulkan penetapan Remunerasi 2009 dan Tantiem 2008 5.
bagi pengurus perseroan untuk Rapat Umum Luar Biasa
Tahunan.
Melakukan nominasi dan seleksi calon Direksi Perseroan 6.
bersama-sama lembaga assessment independen dan Dewan
komisaris. Calon Direksi diambil dari kandidat professional
atau internal, karyawan perseroan dan professional dari luar
perseroan yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas
atau komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan
untuk Direksi Perseroan.
Mengusulkan peringkat 3 besar kandidat Direksi terpilih dari 7.
hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk
disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) dilakukan pada Juni 2009.
Membuat evaluasi Remunerasi Pengurus Perseroan 8.
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara Republik Indonesia No. PER-02/MBU/2009
tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara.
Menyiapkan susunan anggota Komite Nominasi dan 9.
Remunerasi baru sehubungan dengan telah terjadinya
mutasi pada anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
yang lama agar tugas dan tanggung jawab fungsi KNR dapat
berjalan lancar.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS dan DIREKSI TAHUN 2009Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang
terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total
remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris
dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS tahunan. Remunerasi
yang ditetapkan untuk Direksi direkomendasikan oleh Komite
Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta dilaporkan
dalam RUPS Tahunan. Adapun perincian jumlah remunerasi
yang diberikan adalah sebagai berikut:
No PengurusPosition
Gaji & Tunjangan (Termasuk Pajak)
Salaries & Benefits(Including Tax)
Tantiem (Termasuk Pajak)Tantiem (Including Tax)
JumlahTotal
2008 2009 2008 2009 2008 2009
1 Dewan KomisarisBoard of Commissioners
2.443 2.496 429 573 2.872 3.069
2 DireksiBoard of Directors
6.148 8.046 1.071 1.433 7.219 9.479
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance72
Prepared a nomination implementation guideline and corporate 4.
management selection and selecting the independent (external)
assessment center institution to conduct the fit & proper test for
candidate Directors in March 2009.
Recommended the stipulation of the 2009 Remuneration and 2008 5.
Tantiem for the corporate management for the Annual General
Meeting of Shareholders.
Carried out the nomination and selection of candidate Directors 6.
of the Company together with the independent assessment
institution and the Board of Commissioners. The candidate
Directors were selected out of professional or internal candidates,
employees of the corporation and professionals from outside the
corporation who were recommended by the majority shareholders
or commissioners who met the title criteria requirements for the
Corporate Board of Directors.
Recommended the shortlist of top three candidate Directors 7.
out of the majority shareholder selection nomination result to be
approved at the Extraordinary General Meeting of Shareholders
(RUPSLB) held in June 2009.
Prepared an evaluation of the Corporate Management 8.
Remuneration pursuant to Regulation of the State Minister
for State Enterprises of the Republic of Indonesia No. PER-02/
MBU/2009 concerning Guideline for the Stipulation of Income for
the Board of Directors, Board of Commissioners and Supervisory
Board of State Enterprises.
Prepared a new membership composition of the Nomination and 9.
Remuneration Committee with relation to the transfers among
the former membership of the Nomination and Remuneration
Committee to ensure the smooth implementation of the NRC’s
tasks and responsibilities.
REMUNERATIONS fOR THE BoD & BoC 2009The Board of Commissioners and Board of Directors received
a remuneration consisting of salaries, benefits and tantiems.
The total remuneration received by Board of Commissioners
members is reported by the Company at the annual GMS. The
remunerations set for the Board of Directors is recommended
by the Nomination and Remuneration Committee and
Commissioners and reported at the Annual GMS. The breakdown
of the remuneration amounts given is as follows:
Elnusa 2009 Annual Report
Dalam penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor Per-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas
Badan Usaha Milik Negara serta dengan tetap memperhatikan
keadaan market competitiveness untuk level Jabatan Direksi dan
Dewan Komisaris.
Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan faktor
pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan,
tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaiman yang
telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Prosedur dalam peninjauan remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris dilakukan sebagai berikut :
1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan kajian
remunerasi yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta mempertimbangkan hasil dari
market survey untuk mendapatkan market competitiveness.
2. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan
hasil peninjauan remunerasi berdasarkan point 1 kepada
Pemegang Saham mayoritas.
3. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
berdasarkan hasil RUPS.
AUDITOR INDEPENDEN Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun 2009 diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko
& Sandjaja (izin KAP No. KEP-122/KM.5/2006) dengan total
biaya sebesar Rp1.659.400.000 ( satu milyar enam ratus lima
puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah) meliputi jasa
audit Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan. Tahun 2009
ini merupakan penugasan tahun ke 4 (empat) untuk KAP
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja untuk melakukan audit
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan. Disamping
Perseroan, Anak Perseroan yang juga diaudit oleh KAP ini adalah
PT Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Sigma Cipta Utama,
PT Patra Nusa Data, dan PT Purna Bina Nusa. Selain tugas audit
Laporan Keuangan KAP ini tidak melakukan tugas-tugas audit
lain dalam lingkungan Perseroan.
BIRO ADMINISTRASI EfEK (BAE)Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro
administrasi efek yang bertugas melaksanakan pencatatan
pemilikan efek Perseroan. PT Datindo Entrycom beralamat di Puri
Datindo - Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.
In determining the remuneration to the Board of Commissioners
and Directors the Company pursuant to Minister of SOEs
Number Per-02/MBU/2009 of Income Determination Guidelines
Board, the Board of Commissioners and Board of Trustees
of State Owned Enterprises and with due regard to market
conditions for competitiveness Position level Directors and
Board of Commissioners.
Members of the Board of Directors and members of the Board
of Commissioners’ income is set by the AGM to consider the
factors of income, assets, financial condition and ability of the
company, the rate of inflation and other factors relevant as
stated in the specified in legislation.
Procedures in reviewing the remuneration of Directors and
Board of Commissioners are as follows:
1. Nomination and Remuneration Committee reviews the
remuneration based on legislation as well as consideration
of the results of market surveys to gain market
competitiveness.
2. Chairman of the Nomination and Remuneration Committee
proposes the review of remuneration based on points 1 to
shareholders of the majority.
3. Determination of remuneration of Directors and Board of
Commissioners based on the results of AGM.
INDEPENDENT AUDITORThe Company’s Consolidated Financial Statements for the year
2009 was audited by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public
Accountant Firm (KAP License No. KEP-122/KM.5/2006) with a total
fee of Rp1,659,400,000 (one billion six hundred fifty nin e million four
hundred thousand Rupiah), covering audit services to the Company
and part of its subsidiaries. The year 2009 marks the fourth year
assignment for Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant
Firm to render audit conduct of the Company’s Consolidated
Financial Statements. Apart from the Company, several subsidiaries
were also audited by this Public Accountant Firm, including PT
Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Sigma Cipta Utama, PT Patra
Nusa Data, and PT Purna Bina Nusa. Other than the audit conduct of
the Financial Statements, this Public Accountant Firm did not render
other audit services within the Company’s organization.
STOCK ADMINISTRATION BUREAUThe company has appointed PT Datindo Entrycom as the stock
administration bereau whose task is to record Company stock
ownership. PT Datindo Entrycom address at Puri Datindo -
Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 73
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance74
SEKRETARIS PERUSAHAANSesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 tentang Penunjukan
Sekretaris Perusahaan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi
102/EN/KPTS/000D/2009 Perseroan mengangkat Heru Samodra
sebagai Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan berperan
sebagai penghubung perusahaan dengan pihak eksternal
terutama pemegang saham/investor, pemerintah, pihak otoritas
pasar modal, media, dan pemangku kepentingan lainnya.
Sekretaris Perusahaan mengupayakan komunikasi yang efektif
dan transparan dengan pihak otoritas pelaku pasar modal dan
media; serta keterbukaan informasi khususnya tentang transaksi
material dan tindakan korporasi yang dilakukan Perseroan.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan
kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan kebijakan pasar
modal serta menyelenggarakan RUPS dan Paparan Publik untuk
memaparkan kinerja Perseroan kepada pemangku kepentingan.
Aktivitas Hubungan InvestorPerseroan senantiasa membangun hubungan dengan investor
melalui penyelenggaraan kegiatan berkala seperti pertemuan
dengan analis/investor dalam skala nasional maupun regional
serta paparan publik, dan menyampaikan hal-hal yang berkaitan
dengan peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan
keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu,
laporan eksplorasi dan paparan publik.
Sepanjang tahun 2009, Perseroan telah menyelenggarakan
berbagai kegiatan keterbukaan informasi sebagai berikut:
Konferensi Pers sebanyak 2 kali; y
Paparan Publik sebanyak 1 kali; y
Pertemuan Analis sebanyak 20 kali; y
Laporan Keuangan sebanyak 4 kali; y
Laporan Tahunan sebanyak 1 kali; y
Siaran Pers sebanyak 8 kali; y
Forum Investor sebanyak 2 kali; y
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebanyak 1 kali; y
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebanyak 2 kali. y
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Perseroan secara aktif
menyelenggarakan kegiatan lain seperti pertemuan media,
ulasan media dan promosi melalui media.
Perseroan telah memberikan akses seluas-luasnya kepada
masyarakat Umum dan Investor untuk memperoleh informasi
melalui situs Perseroan di www.elnusa.co.id. Situs ini memuat
informasi terkini seperti pergerakan harga saham, aksi korporasi,
laporan keuangan dan company guidance (triwulanan), bahan
presentasi Perseroan ke publik dan kliping media mengenai
pemberitaan Perseroan.
CORPORATE SECRETARYPursuant to Bapepam Regulation No. IX.I.4 concerning
Appointment of Corporate Secretary and under Decision of
the Board of Directors 102/EN/KPTS/000D/2009 the Company
appointed Heru Samodra as Corporate Secretary. The Corporate
Secretary acts as a liaison between the company and external
parties especially shareholders/ investors, the government,
capital market authority, the media, and other stakeholders.
the Corporate Secretary seeks effective and transparent
communication with the capital market authority and the
media; and information disclosure especially regarding material
transaction and corporate actions taken by the Company.
The Corporate Secretary is also responsible for ensuring the
Company’s compliance with capital market regulations and
policies and organizing AGMS and Public Exposés to elaborate
the Company’s performance to stakeholders.
Investor Relationship ActivityThe Company continues to build a relationship with investors
by organizing periodic activities such as meetings with analysts/
investors on a national and regional scale as well as public
exposés, and by sharing matters related to the Indonesian
Capital Market regulation such as financial statement, annual
report, certain shareholder reports, exploration reports and
public exposés.
Throughout 2009, the Company organized a number of
disclosure activities as follows:
2 Press Conferences; y
1 Public Exposé; y
20 Analyst Meetings; y
4 Financial Statements; y
1 Annual Report; y
8 Press Releases; y
2 Investor Forums; y
1 Annual General Meeting of Shareholders; y
2 Extraordinary General Meetings of Shareholders. y
In addition to these activities, the Company actively organized
other activities such as media meetings, media review and
media promotion.
The Company has granted the broadest possible access to the
General public and Investors to obtain information through the
Company’s website at www.elnusa.co.id. This site contains the
most up-to-date information such as share price movements,
corporate actions, financial statements and (quarterly) company
guidance, the Company’s presentation to the public and media
clipping on Company coverage.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 75
Daftar Korespondensi dengan Bapepam-LK dan PT Bursa
Efek Indonesia:
Tanggal Date
Perihal SuratSubject of Correspondence
KepadaTo
PeraturanRegulation
12 Januari Penyampaian Laporan Bulanan Tentang Aktivitas EksplorasiSubmission of monthly Report on Exploration Activities
BEI No.III.3.1 & III.3.2
15 Januari Penyampaian Laporan Penggunaan Dana IPOSubmission of Report on IPO Fund Utilization
Bapepam-LK No. X.K.4
21 Januari Penyampaian Laporan Final Pembelian Kembali Saham PT Elnusa TbkSubmission of Final Report on PT Elnusa Tbk Share Buyback
Bapepam-LK No.XI.B.3
3 Februari Laporan Realisasi Pembelian Kembali Saham PT Elnusa TbkRealization Report on PT Elnusa Tbk Share Buyback
Bapepam-LK No.XI.B.3
9 Februari Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui PublikDisclosure of Public Information
Bapepam-LK & BEI No.X.K.1
12 Februari Penyampaian Laporan Bulanan Tentang Aktivitas EksplorasiSubmission of monthly Report on Exploration Activities
BEI No.III.3.1 & III.3.2
17 Februari Penyampaian Informasi yang harus diketahui publik dan Penyampaian Press ReleaseSubmission of public information and Submission of Press Release
Bapepam-LK No.X.K.1
12 Maret Penggantian Sekretaris Perusahaan PT Elnusa TbkReplacement of PT Elnusa Tbk Corporate Secretary
BEI No.IX.I.4
12 Maret Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Februari 2009Submission of Exploration Activity Report for February 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
30 Maret Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk Press Release
BEI No. 1-E
13 April Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Maret 2009Submission of Exploration Activity Report for march 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
15 April Penyampaian Laporan Penggunaan Dana IPOSubmission of Report on IPO Fund Utilization
Bapepam-LK No.X.K.4
20 April Konfirmasi Perseroan atas Penyampaian Laporan KeuanganThe Company’s Confirmation on the Submission of Financial Statement
Bapepam-LK No.S-2814/BL/2009
22 April Penyampaian Laporan Tahunan 2008 PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa TBk’s 2008 Annual Report
BEI No I.E-III.2
23 April
Penjelasan Atas Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitahuan Mengenai Perseroan Di Media MassaExplanation on Request for Stock Exchange Confirmation on Notice about the Company in the mass media
BEINo S-02049/BEI.PSJ/04-2009
29 April Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 31 Maret 2009 PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk’s Interim Financial Statement per march 31, 2009
BEI No. I.E-III.1.1.2
6 Mei
Konfirmasi Perseroan atas Keterlambatan Penyampaian Laporan RealisasiPenggunaan Dana Hasil Penawaran UmumThe Company’s Confirmation on the Delayed Submission of the Realization Report on the Initial Public Offering Fund Utilization
Bapepam-LK No.S-3467/BL/2009
6 Mei Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk Press Release
BEI No.X.K.1
8 Mei Penyampaian Bukti Iklan Hasil RUPS-T & RUPS-LB PT Elnusa TbkSubmission of Advertisement Proof for PT Elnusa Tbk’s RUPS-T and RUPS-LB Results
Bapepam-LK Kep-60/PM/1996
8 Mei Jadwal Pembagian Dividen Tunai Final PT Elnusa TbkSchedule of Final Cash Dividend Payout by PT Elnusa Tbk
Bapepam-LK No.X.K.1
List of Correspondence with Bapepam-LK and PT Bursa
Efek Indonesia:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance76
Tanggal Date
Perihal SuratSubject of Correspondence
KepadaTo
PeraturanRegulation
11 Mei Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan April 2009Submission of Exploration Activity Report for April 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
25 Mei
Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkSubmission of Planned Implementation of Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk
Bapepam-LK
No. IX.I.1
2 Juni
Keterbukaan Informasi Rencana Perseroan untuk MelaksanakanPenjualan Seluruh Saham Milik Perseroan dalam PT Infomedia NusantaraDisclosure of the Company’s Plan to Divest Its Entire Shares in PT Infomedia Nusantara
Bapepam-LK No. IX.E.1
2 Juni
Penyampaian Bukti Iklan Ringkasan Keterbukaan Informasi atas Transaksi Material PT Elnusa TbkSubmission of Advertisement Proof for Public Disclosure of the PT Elnusa Tbk’s material Transactions
Bapepam-LK No. IX.E.2
10 Juni Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Mei 2009Submission of Exploration Activity Report for may 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
11 Juni Penyampaian Bukti Surat Setoran Bukan Pajak PT Elnusa TbkSubmission of Proof of Non-Tax Return for PT Elnusa Tbk
Bapepam-LK No.X.K.1
15 Juni Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkSummons for Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk
Bapepam-LK No.X.K.1
15 Juni
Penyampaian Bukti Iklan Penggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkSubmission of Advertisement Proof for the Summons for Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk
Bapepam-LK No. IX.I.1
30 Juni Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk Press Release
Bapepam-LK & BEI No.X.K.1
2 Juli
Keterbukaan Informasi PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) atas Transaksi AfiliasiPenjualan 49% PT Infomedia Nusantara (“IMN”)Public Disclosure of PT Elnusa Tbk (“ELNUSA”) on the Affiliate TransactionSale of 49% Stake in 49% PT Infomedia Nusantara (“ImN”)
Bapepam-LK & BEI No. IX.E.1
2 Juli Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa PT Elnusa TbkSubmission of the Result of PT Elnusa Tbk’s Extraordinary general meeting of Shareholders
Bapepam-LK No. IX.I.1
7 Juli Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juni 2009Submission of Exploration Activity Report for June 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
15 Juli Bukti Setoran ke Kas NegaraProof of Deposit to State Treasury
Bapepam-LK No. S-5892/BL/2009
16 Juli Penggantian Kepala Unit Audit Internal PT Elnusa TbkReplacement of PT Elnusa Tbk’s Head of Internal Audit Unit
Bapepam-LK No. IX.I.7
16 Juli Perubahan Susunan Anggota Komite Audit PT Elnusa TbkChange in the membership Composition of PT Elnusa Tbk’s Audit Committee
Bapepam-LK No. IX.I.5
16 Juli Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 30 Juni 2009Security Holder Register monthly Report per June 30, 2009
BEI No. I-E
30 Juli Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2009Submission of Advertisement Proof for the mid-Year Annual Report per June 30, 2009
BEI No. X.K.2
11 Agustus Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Juli 2009Submission of Exploration Activity Report for July 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 77
Tanggal Date
Perihal SuratSubject of Correspondence
KepadaTo
PeraturanRegulation
8 September Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Agustus 2009Submission of Exploration Activity Report for August 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
7 Oktober Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan September 2009Submission of Exploration Activity Report for September 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
15 Oktober Penjelasan atas Paparan Publik di Tahun 2009Explanation of Public Exposé in 2009
BEI No.S-05169/BEI.PSJ/10-1009
19 Oktober Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 30 September 2009Security Holder Register monthly Report per September 30, 2009
BEI No. III.3.4 & No. III.3.5
28 Oktober Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 September 2009 PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk’s Interim Financial Statement per September 30, 2009
Bapepam-LK No. X.K.2
29 Oktober Penyampaian Revisi Press Release PT Elnusa TbkSubmission of Revised Press Release for PT Elnusa Tbk
Bapepam-LK & BEI No. X.K.1
10 November Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan Oktober 2009Submission of Exploration Activity Report for October 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
17 November Pemberitahuan Rencana Paparan Publik tahun 2009 PT Elnusa TbkNotice of Planned 2009 Public Exposé for PT Elnusa Tbk
BEI No. I.E-V
25 November Penyampaian Materi Presentasi Paparan Publik tahun 2009Submission of Presentation material for the 2009 Public Exposé
BEI No. I.E-V.4
30 November Laporan dan Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Elnusa TbkReport and Submission of Advertisement Proof on the Notice of Extraordinary general meeting of Shareholders of PT Elnusa Tbk
Bapepam-LK No. IX.I.1
1 Desember Laporan Bulanan Regristrasi Pemegang Efek per 31 Oktober 2009Security Holder Register monthly Report per October 31, 2009
BEI No. III.3.4 & No. III.3.5
1 Desember Revisi Materi Presentasi Public Expose 2009Revised Presentation material for the 2009 Public Exposé
BEI No.X.K.1
4 Desember Penyampaian Press Release PT Elnusa TbkSubmission of PT Elnusa Tbk’ Press Release
Bapepam-LK & BEI No.X.K.1
4 Desember Penyampaian Laporan Paparan Publik PT Elnusa TbkSubmission of Report on Pt Elnusa Tbk’s Public Exposé
BEI No. LE-V.4.4
8 Desember Penyampaian Laporan Aktivitas Eksplorasi Bulan November 2009Submission of Exploration Activity Report for November 2009
BEI No.III.3.1 & III.3.2
14 Desember Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Pembagian Dividen Interim Tahun Buku 2009 PT Elnusa Tbk Submission of Advertisement Proof for the Notice of PT Elnusa Tbk’s Interim Dividend Payout for the 2009 Fiscal Year
Bapepam-LK No. IX.I.1
21 Desember Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 30 November 2009Security Holder Register monthly Report per November 30, 2009
BEI No. III.3.4 & No. III.3.5
29 Desember Penyampaian Piagam Audit Internal PT Elnusa Tbk Submission of PT Elnusa Tbk’s internal Audit Charter
Bapepam-LK No. IX.I.7
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance78
Daftar Forum Investor tahun 2009 List of Investor Forums in 2009No Penyelenggara
OrganizerTema
ThemeTempat Place
Waktu Time
1 Kendall Court Kuala Lumpur Investor ForumKL Sentral, Kuala Lumpur
22 November 2009
2 Bursa Efek IndonesiaInvestor Summit and Capital Market Expo
Hotel Ritz Carlton, Jakarta
2 - 3 Desember 2009
Daftar Kunjungan/Rapat dengan Analis dan Manajer Investasi
tahun 2009
No Institusi Institution
Waktu Time
Negara Country
1 Danareksa Sekuritas 12 Februari 2009 Indonesia
2 Bahana Sekuritas 19 Februari 2009 Indonesia
3 Mandiri Sekuritas 19 Februari 2009 Indonesia
4 Syailendra Capital 11 Maret 2009 Indonesia
5 BNP Paribas 19 Mei 2009 Indonesia
6 Credit Suisse 25 Juni 2009 Indonesia
7 JP Morgan US 7 Agustus 2009 Indonesia
8 Bank Mandiri 5 November 2009 Indonesia
10 Pheim (Asset Management) 10 Desember 2009 Singapore
11 Trimegah Sekuritas 14 Desember 2009 Indonesia
12 Fidelity 16 Desember 2009 Singapore
13 UBS 16 Desember 2009 Indonesia
14 CDC 17 Desember 2009 Inggris
15 OSK Nusadana Securities Indonesia 21 Desember 2009 Indonesia
Pertemuan analis dan non deal road show: Analyst meetings and non-deal road shows:No Waktu
DateInstitusi
InstitutionTempat
PlaceKeteranganDescription
1 30 April 2009 Dapen Telkom Bandung Bandung Non Deal Road Show
2 30 April 2009 Dapen IPTN Bandung Non Deal Road Show
3 30 April 2009 Dapen PT Pindad Bandung Non Deal Road Show
4 5 May 2009 Fortis Investment Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
5 5 May 2009 Indo Premier Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
6 5 May 2009 CIMB - GK Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
7 5 May 2009 Kim Eng Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
8 5 May 2009 Trimegah Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
9 5 May 2009 BNI Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
10 5 May 2009 Syailendra Capital Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
11 5 May 2009 Credit Suisse Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
12 5 May 2009 E Trading Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
13 5 May 2009 Samuel Sekuritas Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
14 5 May 2009 Mandiri Sekurities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
15 5 May 2009 Sinar Mas sekuritas Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
List of Visits/Meetings with Analysts and Investment Managers
in 2009
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 79
Pertemuan analis dan non deal road show: Analyst meetings and non-deal road shows:No Waktu
DateInstitusi
InstitutionTempat
PlaceKeteranganDescription
16 5 May 2009 Danareksa Sekuritas Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
17 5 May 2009 Bahana Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
18 5 May 2009 AAA Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
19 5 May 2009 Ciptadana Securities Hotel Sultan, Jakarta Analyst Meeting
20 12 May 2009 Dapen Antara Jakarta Non Deal Road Show
21 12 May 2009 Dapen Hutama karya Jakarta Non Deal Road Show
22 12 May 2009 Dapen BRI Jakarta Non Deal Road Show
23 12 May 2009 Dapen Bank Papua Jakarta Non Deal Road Show
24 12 May 2009 Dapenda Jakarta Non Deal Road Show
25 12 May 2009 Dapen Cardig Group Jakarta Non Deal Road Show
26 12 May 2009 Dapen RS Islam Jakarta Non Deal Road Show
27 12 May 2009 Dapen BNI Jakarta Non Deal Road Show
28 12 May 2009 Dapen Wika Jakarta Non Deal Road Show
29 12 May 2009 Dapen ASAP Jakarta Non Deal Road Show
30 12 May 2009 Dapen Krakatau Steel Jakarta Non Deal Road Show
31 12 May 2009 Dapen LIA Jakarta Non Deal Road Show
32 12 May 2009 Dapen Perumnas Jakarta Non Deal Road Show
33 12 May 2009 Dapen St Carolus Jakarta Non Deal Road Show
34 12 May 2009 DPPK JiwasRaya Jakarta Non Deal Road Show
35 5 August 2009 Henan Putihrai securities Jakarta Non Deal Road Show
36 5 August 2009 Kim Eng Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
37 5 August 2009 BNI Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
38 5 August 2009 Mega Capital Indonesia Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
39 5 August 2009 E Trading Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
40 5 August 2009 Indo Premier Securities Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
41 5 August 2009 Kresna Securitas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
42 5 August 2009 UOB Kay Hian Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
43 5 August 2009 JP Morgan Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
44 5 August 2009 Danareksa Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
45 5 August 2009 Panin Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
46 5 August 2009 Mandiri Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
47 5 August 2009 Finan Corporindo Nusa Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
48 5 August 2009 Osk Nusadana Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
49 5 August 2009 Ciptadana Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
50 5 August 2009 Panca Global Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
51 5 August 2009 Sinar Mas Sekuritas Crown Plaza, Jakarta Analyst Meeting
52 2 September 2009 Dana Pensiun RNI Jakarta Non Deal Road Show
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance80
Hasil Riset Institusi Keuangan dan Sekuritas: Financial Institution and Security Research Results: No Nama Sekuritas
Security NameTanggal
DateRekomendasi
RecommendationTarget Harga
Price Target
1 Valbury Asia Futures 22 Mei 2009 Buy-Initiate Rp450
2 Bhakti Securities 26 Mei 2009 Buy-Initiate Rp470
3 Mandiri Sekuritas 4 Juni 2009 Netral-Update Rp350
4 BNI Securities 10 Juli 2009 Buy-Iniatiate Rp450
5 UOB Kay Hian Securities 7 Agustus 2009 Not Rated N.A
6 Sinarmas Sekuritas 8 September 2009 Accumulate and Buy on Weakness below Rp330
Rp375
7 Paramitra Alfa 2 Oktober 2009 Buy-Iniatiate Rp450
8 Danareksa Sekuritas 7 Oktober 2009 Buy-Iniatiate Rp480
9 Kim Eng Securities 12 Oktober 2009 Buy-Iniatiate Rp430
10 Trimegah Securities 21 Desember 2009 Buy-Iniatiate Rp540
Perseroan sebagai satu-satunya penyedia jasa hulu migas
terintegrasi mengadakan edukasi kepada para analis dalam
bentuk seminar dengan tema Operational Workshop For Analyst
meliputi presentasi pemahaman operasi untuk proses geoscience,
drilling, oilfield services dan business development.
Operational Workshop for Analyst: Operation Workshop for Analysts:Tema Theme Tempat Place Waktu Time Analis Analysts
Operation Workshop for Analyst
Hotel Mulia 10 September 2009 FSI Indonesia, Bank Mandiri, E-Trading Securities, Syailendra Capital, Danareksa Securities, Indo Premier, Kim Eng, Samuel, Finan Corporindo, Erdikha Securities, GMT Asset Management, Bina Artha Securities, Panin Sekuritas, Sinar Mas Sekuritas, Bahana Sekuritas, Panca Global Sekuritas, Madiri Sekuritas, Ciptadana Sekuritas, BNI Securities, Kresna Securities.
Aktifitas Komunikasi KorporatTotal coverage Perseroan pada kurun waktu 2009 adalah 597
artikel dengan advertising value senilai Rp6.321.825.000 (enam
milyar tiga ratus dua puluh satu juta delapan ratus dua puluh
lima ribu Rupiah) dan PR value senilai Rp25.124.140.000 (dua
puluh lima milyar seratus dua puluh empat juta seratus empat
puluh ribu Rupiah). Advertising value merupakan besaran artikel
yang dihitung melalui pendekatan biaya iklan, sedangkan PR
value merupakan standar penghitungan di dunia kehumasan,
menghitung usaha dari pihak Perseroan untuk memasukan
berita dan atau foto disuatu media cetak.
Selama tahun 2009 sebanyak 76% atau 456 artikel merupakan
pemberitaan dengan tone positive, 22% atau 133 merupakan
pemberitaan dengan tone neutral sisanya adalah tone negative.
Dari total artikel yang dikumpulkan 87% merupakan artikel
yang secara utuh membahas mengenai Perseroan.
Isu-isu mengenai kinerja dan prospek merupakan pesan kunci
utama yang disampaikan kepada publik, hal ini diwujudkan
The Company as the sole provider of integrated oil and gas services
provided an education to the analysts in the form of a seminar
with the theme Operation Workshop for Analysts which covered
a presentation on operational understanding of the geoscience,
drilling, oilfield services and business development process.
Corporate Communication ActivitiesThe total coverage of the Company in 2009 was 597 articles
with an advertising value of six billion three hundred twenty
one million eight hundred and twenty five thousand rupiah
(Rp6,321,825,000) and a PR value worth twenty five billion
one hundred and twenty four million one hundred and forty
thousand Rupiah (Rp25,124,140,000). Advertising value is an
article amount calculated through an advertising cost approach,
while PR value is a calculation standard in the public relations
world, calculating the Company’s effort to place news and or
photographs in a print medium.
Throughout 2009 76% or 456 articles were coverage with a
positive tone, 22% or 133 coverage with a neutral tone and the
rest with a negative tone. Of the total compiled articles, 87%
were articles that exclusively discussed the Company.
Issues on performance and prospects were the key messages
conveyed to the public; this was realized by regularly organizing
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 81
dengan secara rutin melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan media seperti press conference, media gathering maupun
distribusi press release. Efektifitas pemberitaan dengan pola ini
bisa dilihat dari banyaknya liputan yang terbit (Media Workhshop,
RUPSLB dan Investor summit). Harian Investor Daily merupakan
harian yang terbanyak menurunkan artikel mengenai Perseroan
dengan 68 liputan atau 18%, Bisnis Indonesia diperingkat kedua
dengan 55 liputan atau 15% dan Kontan diperingkat ketiga
dengan 41 liputan atau 11% dari keseluruhan artikel.
76.5
50
55.0
25
746.
87
746.
87
1.43
1
716.
48
350.
27
83.6
57 375.
13
678.
67
455.
59
63 100
141
100
21 10
30
12
38 39 43
MONTHLY MEDIA COVERAGE TREND & AD VALUE(in millions)
Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
CoverageAd Value
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION (2009)
NewspaperWeb based
TabloidMagazine
35%
63%
1%
1%
No Media Article %
1 Newspaper 375 63
2 Magazine 8 1
3 Tabloid 7 1
4 Web based 207 35
Total 597 100
activities related to the media such as press conferences, media
gatherings and press release distribution. The effectiveness of
coverage with this pattern was evident from the amount of
coverage published (Media Workshop, RUPSLB and Investor
summit). Investor Daily was the newspaper that published the
most number of articles about the Company with 68 pieces or
18%, Bisnis Indonesia ranked second with 55 pieces or 15% and
Kontan placed third with 41 pieces or 11% of the total articles.
MONTHLY MEDIA COVERAGE TREND & AD VALUE (in millions Rupiah)
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION (2009)
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance82
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Top 5 Newspaper (2009)
Investor DailyBisnis Indonesia
Kontan
Jakarta Globe
Seputar Indonesia
Lain-lain18%
49%
15%
11%
4%3%
No Media Article (%)
1 Investor Daily 68 18
2 Bisnis Indonesia 55 15
3 Kontan 41 11
4 Jakarta Globe 15 4
5 Seputar Indonesia 13 3
6 Lain-lain 183 49
TOTAL 375 100
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Magazine (2009)
TrustTempo
GatraInvestor37%
37%
13%
13%
No Media Article (%)
1 Trust 3 37
2 Tempo 3 37
3 Gatra 1 13
4 Investor 1 13
TOTAL 8 100
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - MAGAzINE (2009)
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - TOP 5 NEWSPAPER (2009)
Komunikasi kepada publik atas perkembangan kinerja
Perseroan antara lain disampaikan melalui media cetak
maupun media elektronik.
Communication to the public on the progress of Company's
performance, among other through print or electronic media.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 83
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Tabloid (2009)
Kontan100%
No Media Article (%)
1 Kontan 7 100
TOTAL 7 100
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - Top 5 Web based (2009)
Inilah.comokezone.com
detik.comVIVAnews.com
Bisnis.comLain-lain
8%2%
8%
12%
18%
52%
No Media Article (%)
1 Inilah.com 38 18
2 Okezone.com 24 12
3 Detik.com 17 8
4 VIVAnews.com 16 8
5 Bisnis.com 5 2
Lain-lain 107 52
TOTAL 207 100
Komunikasi kepada publik atas perkembangan kinerja
Perseroan antara lain disampaikan melalui media cetak
maupun media elektronik.
Communication to the public on the progress of Company's
performance, among other through print or electronic media.
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - TOP 5 WEB BASED (2009)
ANALYSIS BY MEDIA PENETRATION - TABLOID (2009)
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 85
ANALYSIS BY TONE(2009)
PositiveNeutralNegative
76%
22%2%
No Media Article (%)
1 Positive 453 76
2 Neutral 133 22
3 Gatra 10 2
TOTAL 597 100
ANALYSIS BY STATUS (2009)
Full storyPart of ArticleMentioned Only
87%
4%9%
No Media Article (%)
1 Full Story 517 87
2 Part of Article 26 4
3 Mentioned 54 9
TOTAL 597 100
Ditahun 2009 Korporat Komunikasi mengadakan workshop
bagi para wartawan yang menulis disektor bisnis minyak dan
gas dengan memberikan paparan mengenai bentuk umum
bisnis di bidang minyak dan gas, dan peranan Perseroan sebagai
penyedia jasa hulu migas terintegrasi. Perseroan menampilkan
dua pembicara utama yaitu Direktur Operasi Eddy Sjahbuddin
dan analis dari Danareksa Lisa Yulianingrum.
In 2009 the Corporate Communication held a workshop for
journalists who covered the oil and gas sector by providing
an exposé on the general forms of business in the oil and gas
sector, and the Company’s role as the provider of integrated
upstream oil and gas services. The Company presented two
keynote speakers: Operations Director Eddy Sjahbuddin and
Danareksa analyst Lisa Yulianingrum.
ANALYSIS BY TONE (2009)
ANALYSIS BY STATUS (2009)
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance86
Tema Theme
Waktu Time
Tempat Place
Wartawan Journalists
Media Workshop: Oil and Gas November 5, 2009 Grand Hotel Kemang Investor Daily, Kontan, Seputar Indonesia, Dow Jones, Vivanews, Berita baru.com, Bloomberg, Warta One, Indo Post, Oke Zone, Jakarta Globe, Rakyat Merdeka, Neraca, Financial, Warta Ekonomi.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiSesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia No. III.3.4 dan III.
3.5 Perseroan berkewajiban melaporkan registrasi pemegang
saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Berikut adalah
kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per
31 Desember 2009.
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Lembar Saham
Amount Share
PersentasePercentage
1. Waluyo2. SM Hari Kustoro3. Surat Indrijarso4. Anton Sugiono5. Soehandjono
Komisaris Utama President CommissionerKomisaris Independen Independent CommissionerKomisaris Independen Independent CommissionerKomisaris CommissionerKomisaris Commissioner
000
1.664.5000
000
0,0230
6. Eteng A. Salam7. Eddy Sjahbuddin8. Santun Nainggolan9. Lucy Sycilia10. M. Jauzi Arif
Direktur Utama President DirectorDirektur Operasi Operating DirectorDirektur Keuangan Finance DirectorDirektur SDM & Umum HR & gA DirectorDirektur Pengembangan Usaha Business Dev. Director
2.446.0003.014.500
0598.000864.500
0,0340,041
00,0080,012
Transaksi MaterialSebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.2
tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama
selama tahun 2009 pihak Perseroan telah melaporkan ke Bapepam-
LK, Bursa Efek Indonesia dan publik berkaitan dengan pelepasan
saham di Infomedia. Perseroan telah mendapatkan persetujuan
tertulis dari pihak kreditur dan para pemegang saham melalui Rapat
Umum Pemegang Saham – Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2009.
Transaksi Afiliasi dan Benturan KepentinganPerseroan telah melaporkan transaksi pelepasan kepemilikan
saham di PT Infomedia Nusantara sebagai transaksi afiliasi
namun bukan merupakan transaksi benturan kepentingan
seperti diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.1 tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Perseroan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak
kreditur dan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang
Saham – Luar Biasa pada tanggal 30 Juni 2009.
Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of DirectorsPursuant to the Indonesian Stock Exchange provisions No. III.3.4
and III. 3.5 the Company is obligated to report the shareholder
register for the Corporate Board of Commissioners and Board of
Directors. The following is the share ownership of the Corporate
Board of Commissioners and Board of Directors per December
31, 2009.
Material TransactionAs regulated in Bapepam-LK Provision IX. E.2 concerning Material
Transaction and Core Business Change, throughout 2009 the
Company has reported to Bapepam-LK, the Indonesian Stock
Exchange, and the public with relation to the divestment of
Infomedia. The Company has received a written approval from
the creditors and shareholders at the Extraordinary General
Meeting of Shareholders on June 30, 2009.
Affiliate Transaction and Conflict of InterestThe Company has reported the PT Infomedia Nusantara
divestment transaction as an affiliate transaction it did not
constitute a conflict of interest transaction as regulated in
Bapepam-LK Provision IX. E.1 concerning Affiliate Transaction
and Conflict of Interest of Certain Transactions. The Company has
received a written approval from the creditors and shareholders
at the Extraordinary General Meeting of Shareholders on
June 30, 2009.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 87
Operasi pada hydraulic workover unit.
Operation on hydraulic workover unit
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PERSEROANPerubahan internal organisasi Perseroan menuntut adanya
adaptasi terhadap struktur organisasi dan proses bisnis (Business
Process) di lingkungan Perseroan. Berkenaan dengan hal
tersebut maka untuk kelancaran dan kelangsungan operasi
Perseroan, kebijakan dan prosedur atas proses bisnis yang ada
di Perseroan perlu distandardisasikan dan disempurnakan.
Pendekatan dalam menentukan proses bisnis berasal dari ketentuan
pemangku kepentingan (stakeholder requirement) yang akan
dijalankan oleh Perseroan sehingga dapat menghasilkan kepuasan
para pemangku kepentingan. Perseroan telah menentukan bisnis
inti pada jasa hulu migas terintegrasi (Integrated Upstream Oil & Gas
Services) meliputi jasa-jasa di Geoscience, Drilling dan Oilfield Services.
Identifikasi terhadap ketentuan pemangku kepentingan kemudian
dirumuskan dalam rencana bisnis (business plan) Perseroan dan
menjadi target pencapaian di semua lini mulai dari pra operasi,
operasi dan pasca operasi. Sementara fungsi Shared Service atau
Support menunjang kegiatan operasional Perseroan di setiap
tahapan Operasi. Atas semua proses bisnis yang terjadi maka dibuat
metode atau sistem yang menunjang serta proses pengendalian
atau assurance.
Dalam gambar di bawah ini, dapat dilihat keterlibatan proses-
proses yang ada dalam proses bisnis Perseroan, yang sekaligus
merepresentasikan unsur organisasi yang mewakilinya :Di
tahun 2009 dilakukan penyusunan kebijakan sebagai prinsip
acuan (guiding principle) dalam kegiatan operasional Perseroan.
Untuk mendukung aturan tersebut maka disusun prosedur
Perseroan sebagai panduan dalam tata cara kerja atas kegiatan
operasional Perseroan , yang teratur, terukur, terstandar dan
dilakukan secara konsisten sesuai dengan tujuan, kebijakan
serta aturan yang berlaku.
CORPORATE POLICIES AND PROCEDURES Internal changes in the Company’s organization warranted
an adaptation of the organizational structure and Business
Process within the Company. With relation to this matter, the
policies and procedures on the existing business process in the
Company needed to be standardized and revised.
An approach in determining the business process originated
from the stakeholder requirement to be carried out by the
Company so as to satisfy the stakeholders. The Company has
determined the Integrated Upstream Oil and Gas Services
as its core business, which included services in Geoscience
seismic, Drilling and Oilfield Services. Identification of the
stakeholders’ provisions was later formulated in a Corporate
business plan and became the achievement target at all lines
from pre-operation, operation and post-operation. The Shared
Service or Support function, on the other hand, supported
the Company’s operational activities at every stage of the
Operation. A supporting method or system and control or
assurance process was created for all business processes
that took place.
The drawing below shows the involvement of the existing
processes in the Company’s business process, along with a
representation of the organizational elements that represented
them. In 2009 the policies that served as guiding principles in
the Company’s operational activities were drafted. To support
the rules, a Corporate procedure was prepared to serve as
a guideline in the working procedure for the Company’s
operation, which should be organized, measured, standardized
and consistently applied according to the objectives, policies
and rules in place.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance88
HUMAN RESOURCE
ASSETMANAGEMENT PROCUREMENT FINANCE
Business Process
INPUT PROCESS OUT PUT
OPE
RATI
ON
AL
SYST
EMCO
NTR
OL
Kebijakan dan Prosedur yang telah/sedang disusun adalah
sebagai berikut :
Planning & PerformancePlanning & PerformanceInvestor Relations
Pre Operation
MarketingBusiness DevelopmentRisk ManagementOperation PreparationInvestment
Operation
Operation - GeoscienceOperation - DrillingOperation - OilfieldOperation - Support
Post Operation
Shared Service/Support
Pengadaan ( Procurement )Asset Management & MaintenanceHuman ResourcesFinanceAccounting & TaxCorp. ServicesProperty Management
SystemCommunicationsInformation SystemSystem & Procedure
Assurance
Legal & ContRact AdministrationQuality AssuranceHealth Safet & EnvironmentInternal AuditGood Corporate Governance
Branch/Perwakilan
The Policies and Procedures that have been/are being drafted
are as follows:
STAKEHOLDERSREQUIREMENT
INTEGRATED UPSTREAM OIL & GAS SERVICESAND BUSINESS DEVELOPMENT
STAKEHOLDERSSATISFACTION
ASSURANCE
PLANNINGPRE
OPERATION OPERATIONPOST
OPERATION
SYSTEM
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 89
PENGENDALIAN RISIKO PERUSAHAANRisiko merupakan kekuatiran akan terjadinya peristiwa di masa
depan yang dapat berdampak merugikan bagi pencapaian
sasaran yang sudah ditetapkan Perseroan. Sebelum peristiwa
yang dikuatirkan terjadi, manajemen Perseroan – melalui proses
manajemen risiko – melakukan langkah-langkah antisipatif,
baik untuk mengurangi probabilitas terjadinya, maupun untuk
memitigasi dampaknya. Keberhasilan Perseroan mencapai
sasaran tergantung antara lain pada seberapa baik kemampuan
Perseroan mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Sejalan dengan
karakteristik dan proses bisnis yang dijalankan Perseroan,
Perseroan menerapkan proses pengelolaan risiko pada dua level
utama, yaitu level korporat (Enterprise Risk Management) dan
level proyek (Project Risk Management). Di samping itu, karena
proyek yang diambil oleh Perseroan dapat melibatkan investasi
suatu alat, maka proses pengelolaan risiko juga mencakup
kegiatan investment risk assessment.
Perseroan terus melakukan langkah penyempurnaan
implementasi pengelolaan risiko pada tahun 2009 dengan
strategi sebagai berikut:
Penyempurnaan Pedoman Manajemen Risikoa. Sebagai pedoman dalam pengelolaan risiko, Perseroan terus
menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko
sesuai dengan perkembangan terkini. Pedoman manajemen
risiko ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Nomor:
090/EN/KPTS/D000/2008 tanggal 10 Juni 2008 sedang
disempurnakan untuk disesuaikan dengan sistem aplikasi risk
management software.
b. Penyempurnaan pedoman manajemen risiko dilakukan
sesuai kaidah sistem manajemen mutu, yang mencakup
kebijakan, prosedur, dan instruksi kerja manajemen risiko.
c. Untuk Enterprise Risk Management, proses manajemen
risiko diawali dengan pendefinisian risk appetite dan
risk tolerance oleh Board of Director. Pendefinisian ini
menjadi aktivitas integral dalam proses perencanaan
bisnis Perseroan baik perencanaan tahunan maupun
perencanaan jangka panjang.
d. Untuk Project Risk Management, proses manajemen risiko diawali
dengan penghitungan risk premium yang dikuantifikasi dan
dimasukkan sebagai salah satu komponen biaya proyek. Risk
premium diperoleh melalui kegiatan penghitungan risiko inheren
proyek dengan menggunakan project risk scoring (rating) template.
e. Untuk proyek-proyek yang membutuhkan investasi alat
baru, kajian risiko proyek dimasukkan sebagai salah satu
content dari usulan investasi (feasibility study). Persetujuan
investasi akan diberikan oleh Direksi atau Dewan Komisaris
Perseroan, jika berdasarkan analisis risiko, Risk Management
Unit merekomendasikan persetujuan untuk usulan investasi.
CORPORATE RISK MANAGEMENT Risk is a concern over a future event that may have an adverse
impact on the achievement of the targets set by the Company.
Before the event that is the cause of concern occurs, the
Corporate management – through the risk management
process – took anticipatory measures, both to minimize the
probability of the occurrence, and to mitigate its impact. The
Company’s success in achieving its targets would depend
among other things on its ability to manage the risks it is
facing. In line with the characteristics and business process
carried out by the Company, the Company is applying a risk
management process at two key levels: the corporate level
(Enterprise Risk Management) and the project level (Project
Risk Management). In addition, since the projects taken up by
the Company may involve investment in an equipment, the
risk management process should also include the activity of
investment risk assessment.
The Company continues to carry out revision measures on
for the risk management implementation in 2009 with the
following strategy:
Risk Management Guideline Revisiona. As a guideline in risk management, the Company continues
to adapt the risk management policies and procedures to
keep up with the latest developments. The risk management
guideline stipulated by Decision of the Board of Directors
Number: 090/EN/KPTS/D000/2008 dated June 10, 2008 is
currently under revision to be adapted to the risk management
software application system.
b. Revision of the risk management guideline is carried out in
accordance with the principles of risk management system,
which covers risk management policies, procedures, and
working instructions.
c. For Enterprise Risk Management, the risk management process
begins with the definition of risk appetite and risk tolerance
by the Board of Directors. This definition becomes an integral
activity in the Company’s business planning process in both
the annual planning and long-term planning.
d. For Project Risk Management, the risk management process
begins with the calculation of risk premiums that are
quantified and incorporated as a project cost component.
Risk premium is obtained through an inherent risk calculation
using a project risk scoring (rating) template.
e. For projects that require an investment in new equipment, the
project risk assessment is included as a content of the investment
proposal (feasibility study). Investment approval will be granted
by the Corporate Board of Directors or Board of Commissioners,
if based on the risk analysis, the Risk Management Unit
recommends an approval of the investment proposal.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Health Environment & Safety serta risiko operasi
merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
mewujudkan operation excellence.
Health Environment & Safety and operational risk constitute as
the essential elements in delivering operation excellence.
Instalasi Perangkat Lunak Risk Managementa. Untuk menunjang kelancaran arus informasi dan komunikasi
risiko, Perseroan sejak akhir tahun 2008 mengimplementasikan
perangkat lunak risk management. Meskipun jumlah user
yang dibeli masih sangat terbatas, namun diharapkan
dengan adanya perangkat lunak risk management, proses
pengelolaan risiko menjadi melekat dalam kegiatan sehari-
hari para risk owner.
b. Sebagai bagian dari program implementasi risk management
software, konsultan yang ditunjuk telah melaksanakan kegiatan
board briefing kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan,
dan risk awareness training bagi para line managers.
c. Sejak pertengahan tahun 2009, perangkat lunak risk
management telah di aplikasikan ke dalam server Perseroan,
dan telah menghasilkan risk profile awal korporat untuk
laporan tanggal 31 Desember 2009.
Secara umum Perseroan menghadapi risiko yang dapat
dikelompokan kedalam 4 (empat) kategori utama yaitu risiko
strategis, risiko operasional, risiko keuangan dan risiko kepatuhan.
Risiko StrategisRisiko strategis adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang
tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap
perubahan eksternal.
a. Persaingan usaha Perseroan adalah sebuah perusahaan yang bergerak terutama
dalam bidang jasa hulu migas, yang menjalankan kegiatan usaha
berbasis proyek. Untuk mempertahankan keberadaannya,
Perseroan harus bersaing mendapatkan proyek melalui proses
tender yang kompetitif. Dengan demikian, risiko kalah bersaing
dalam tender mendapatkan proyek menjadi suatu eksposur
inheren Perseroan. Untuk menghadapi risiko persaingan usaha
ini, manajemen Perseroan terus berupaya mempertahankan
dan meningkatkan kualitas layanan melalui perbaikan dari
segi kualitas; health, safety dan environment (HSE), kompetensi
sumberdaya manusia dan teknologi.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance90
Risk Management software installationa. To facilitate the flow of risk information and
communication, the Company implemented a risk
management software since 2008. Although the
number of purchased users was very limited, it is
expected that with the risk management software, the
risk management process becomes inherent in the risk
owner ’s daily activities.
b. As part of the risk management software implementation
program, the appointed consultant has carried out the board
briefing activity to the Corporate Board of Directors and
Board of Commissioners, and risk awareness training for the
line managers.
c. Since mid-2009, the risk management software has been applied
into the Corporate server, and has produced a preliminary
corporate risk profile for the report dated December 31, 2009.
In general the Company is dealing with risks that can be
classified into four (4) main categories: strategic risk, operating
risk, financial risk, and compliance risk.
Strategic RiskStrategic risk is a risk caused by the stipulation and
implementation of inappropriate Corporate strategies and the
Company’s lack of responsiveness to external changes.
a. Business compettion The Company is a company engaged especially in upstream
oil and gas services, running a project-based business activity.
To survive, the Company must compete for projects through
a competitive tender process. Therefore, the risk of losing a
tender for a project is an inherent exposure for the Company.
To cope with this business competition risk, the Corporate
management continues to make the effort to maintain and
promote service quality through improvements in quality,
health, safety and environment (HSE), human resource
competence and technology.
Elnusa 2009 Annual Report
b. Kemajuan teknologi Teknologi dalam bidang jasa hulu migas baik untuk kegiatan
survey seismik, pemboran maupun pemeliharaan sumur
migas terus berkembang dari waktu ke waktu. Kondisi ini
mengharuskan Perseroan terus menyesuaikan teknologi yang
digunakan agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan
sejenisnya. Salah satu teknologi yang telah digunakan untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan daya saing Perseroan
adalah teknologi pemboran Modular Drilling Rig Services (MDRS)
yang telah direalisasikan investasi dan utilisasinya dalam tahun
2009 pada proyek pemboran di Kalimantan.
c. Ketepatan Pengambilan Proyek Kelangsungan usaha Perseroan sangat tergantung pada
proyek yang ditangani, sehingga ketepatan pengambilan
proyek menjadi pintu masuk utama diperolehnya keuntungan
atau kerugian Perseroan. Kekuatiran suatu proyek yang
diambil ternyata di kemudian hari akan mendatangkan
kerugian dan masalah operasional lainnya, diantisipasi oleh
manajemen Perseroan dengan menerapkan project risk
rating, untuk mengukur risiko-risiko inheren dari proyek
yang akan diambil untuk kemudian menghitung besaran
risk premium yang harus disiapkan untuk mengantisipasi
kerugian yang diakibatkan oleh terjadinya risiko.
Risiko OperasionalRisiko operasional adalah risiko yang terdapat dalam pelaksanaan
kegiatan operasional sehari-hari, dapat terjadi baik di kegiatan
jasa seismik, jasa pemboran, jasa perawatan sumur dan kegiatan
eksplorasi & produksi.
a. Gangguan Kehumasan Gangguan kehumasan adalah gangguan dari masyarakat di
sekitar lokasi proyek yang merasa terganggu dan atau dirugikan
oleh kehadiran proyek di sekitar mereka. Akibat dari terjadinya
gangguan kehumasan, suatu proyek bisa tertunda pelaksanaan
dan penyelesaiannya, atau bahkan harus dihentikan. Untuk
mengantisipasi risiko gangguan kehumasan ini, sebelum
memulai pekerjaan proyek, manajemen proyek berkoordinasi
dengan pihak pemilik pekerjaan melakukan pendekatan kepada
Pemda setempat; sosialisasi kepada masyarakat; bekerjasama
dengan aparat keamanan, tokoh masyarakat dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM). Selain itu, manajemen proyek juga
menerapkan teknik pemetaan wilayah berdasarkan tingkat
kerawanan tehadap gangguan kehumasan, dan memasukkan
faktor gangguan kehumasan ke dalam perhitungan project risk
rating. Sedangkan untuk memitigasi dampak risiko gangguan
kehumasan, manajemen proyek mengenakan standby rate
menjadi beban pemilik pekerjaan; memasukkan risk premium
ke dalam perhitungan rugi/laba (profit/loss) proyek; dan menarik
crew dari lapangan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 91
b. Technological advances Technology in upstream oil and gas services for
seismic survey, drilling or oilfield activities continues
to develop from time to time. This condition requires
the Company to keep up with the technology in use
so as not to lose out to similar companies. One of the
technologies used to maintain and even promote the
Company’s competitiveness is the Modular Drilling
Rig Services (MDRS) technology, the investment and
utilization of which had been realized in 2009 in a
drilling project in Kalimantan.
c. Accurate Project Acquisition
The Company’s business survival is highly dependent on the
projects it handles, so the accurate acquisition of projects
is a key point of entry for incurring a profit or loss to the
Company. Concerns that an acquired project turns out to
bring a loss and other operational issues in the future is
anticipated by the Corporate management by applying a
project risk rating, to measure the inherent risks of a project
to be acquired to later calculate the amount of risk premium
which should be prepared to anticipate any loss caused by
the occurrence of the risk.
Operational RiskOperational risk is a risk found in the day-to-day
performance of operational activities; it may occur in
seismic services, oilfield service and exploration and
production activities.
a. Public Relations Disruption Public relations disruption is a disruption by the community
around the project site who feels disturbed or disadvantaged by
the project’s presence around them. As a consequence of public
relations disruption, a project may have its implementation and
completion postponed, or even stopped. To anticipate this risk
of public relations disruption, before commencing the project
work, the project management in coordination with the project
owner make an approach to the local Government; outreach to
the community; work with security officers, community leaders
and Non-Government Organizations (NGOs). Furthermore, the
project management also applies an area mapping technique
based on vulnerability to public relations disruption, and
incorporates the public relations disruption factor into the
project risk rating calculation. To mitigate the impact of the
public relations disruption risk, on the other hand, the project
management imposes a standby rate as a burden of the project
owner; includes risk premium into the profit/loss calculation;
and withdraws the crew from the site.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance92
b. Ketidakpastian Kondisi Lokasi Proyek Kondisi lokasi proyek mencakup antara lain posisi geografi,
kondisi litologi, morfologi, sosiologi dan sebagainya, terutama
pada proyek pekerjaan survei seismik. Akibat dari kondisi
lokasi proyek yang tidak sesuai dengan asumsi awal adalah
tertundanya pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Untuk
mengantisipasi risiko kondisi lokasi proyek, manajemen proyek
melakukan kegiatan scouting (survei lapangan secara detil, yang
dilakukan sebelum mengikuti tender di pemilik pekerjaan).
c. Perizinan Pada proyek pekerjaan survei seismik, akses untuk memasuki
lokasi proyek ditentukan oleh diperolehnya perijinan baik dari
pemerintah (departemen kehutanan, pemda), ataupun pihak
pemilik area yang menjadi lokasi proyek. Masalah perijinan juga
mencakup perijinan alih fungsi bahan peledak yang digunakan
pada proyek pekerjaan survei seismik. Proses pengurusan dan
perolehan perijinan memasuki lokasi proyek dan alih fungsi
bahan peledak memang menjadi kewajiban pihak pemilik
pekerjaan, namun jika perijinan dimaksud tidak siap pada
waktu proyek hendak dimulai, dampaknya akan diderita oleh
Perseroan. Untuk mengantisipasi dampak risiko perijinan,
manajemen proyek memastikan bahwa proses perijinan
menjadi kewajiban pemilik pekerjaan, dan berkoordinasi
dengan pemilik pekerjaan memonitor proses perijinan.
d. Kehilangan atau Pencurian Alat Proyek pekerjaan survei seismik memiliki karakteristik spesifik
yaitu bahwa pekerjaan tersebut dilaksanakan pada area umum
dan terbuka, sehingga rentan terjadi masalah gangguan
kehumasan dan perijinan. Eksposur lain dari karakteristik tersebut
adalah terjadinya kehilangan alat produksi jasa migas, terutama
karena pencurian oleh pihak ketiga. Untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya pencurian alat, manajemen proyek
melakukan aktivitas pengendalian sama seperti pada risiko
gangguan kehumasan, sedangkan untuk memitigasi dampak
pencurian alat, manajemen proyek – melalui klausul kontrak –
memindahkan kerugian tersebut menjadi beban subkontraktor
yang bekerja menggunakan alat tersebut.
e. Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang diderita oleh
pekerja dapat berdampak pada kerugian Perseroan. Sebagai
perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang khususnya hulu
migas, salah satu karakteristik bisnisnya adalah penerapan
standar keselamatan dan kesehatan kerja yang sangat keras
dan hampir tidak ada toleransi.
Suatu peristiwa K3 yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan
jasa migas akan menurunkan reputasi Perseroan. Kejadian
kecelakaan kerja sangat berpengaruh terhadap jalannya operasi.
Perseroan menerapkan strategi transfer risiko melalui penerapan
standar ISO 9001:2000 Sistem Manajemen Mutu dan ISO
18001:2007 OHSAS.
b. Uncertainty about Project Site Conditions The project site conditions include among other things the
geographical position, lithological condition, morphology,
sociology etc., especially in seismic survey work projects. The
consequence of a project site condition that does not match
the initial assumption is the delay in project implementation
and completion. To anticipate the project site condition risk, the
project management performs scouting (detailed field survey,
conducted before taking part in the tender at the project owner).
c. Permits In a seismic survey work project, access into the project site
is determined by the acquisition of permits from both the
government (department of forestry, local government) and
the owner of the area that constitutes the project site. Permit
issues also include transfer of function permits for the explosives
to be used in the seismic survey work project. The application
and acquisition of permits to enter the project site and transfer
of function of explosives are indeed the obligation of the project
owner; if said permits are not ready by the time the project is
about to commence, however, the Company will suffer from
the impact. To anticipate the permit risk damage, the project
management ensures that the permit process will be the
obligation of the project owner, and will work with the project
owner in monitoring the permit process.
d. Equipment Loss or Theft Seismic survey work projects have the specific
characteristics that the work is carried out in a public
and open area, and thus vulnerable to public relations
and permit issues. Another exposure of the characteristic
is the loss of oil and gas service production equipment,
especially due to theft by a third party. To anticipate any
possible equipment theft, the project management carries
out a control activity similar to that against the public
relations disruption risk, while to mitigate the impact of
equipment theft, the project management – through a
contract clause – will assign the loss to the subcontractor
who works using the equipment.
e. Workplace Accident Workplace accidents and work-related illnesses suffered
by workers may inflict a loss to the Company. As a service
company engaged in the upstream oil and gas sector in
particular, one of its business characteristics is the stringent
and minimum-tolerance application of occupational safety
and health standards.
An OSH that occurs in the performance of an oil and gas service
work will downgrade the Company’s reputation. Workplace
accident occurrences have a major effect on the operation. The
Company applies a risk transfer strategy through the application
of the ISO 9001:2000 Quality Management System and ISO
18001:2007 OHSAS standards.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 93
Risiko KeuanganRisiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh masalah-
masalah keuangan dan hubungannya dengan bagaimana
perseroan mendanai kegiatan operasinya.
a. Arus Kas Ketersediaan alat likuid yang setiap saat siap digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional merupakan hal yang krusial
bagi Perseroan. Kekuatiran bahwa pada suatu titik waktu tertentu
Perseroan menghadapi defisit arus kas sangat beralasan karena
dua hal. Pada sisi arus kas masuk, karakteristik bisnis Perseroan
yang berbasis proyek memungkinkan tertundanya arus kas
masuk sampai tercapai kemajuan pekerjaan yang memenuhi
syarat bagi Perseroan mengajukan permintaan pembayaran
dari pemilik pekerjaan. Sedangkan pada sisi arus kas keluar,
kebutuhan kas untuk membiayai operasional proyek sangat
besar terutama untuk pengadaan alat dan material memenuhi
kewajiban pembayaran kepada Perseroan atas jasa yang telah
diserah terimakan, menjadi salah satu kekuatiran manajemen
Perseroan. Untuk mengantisipasi kondisi ini, manajemen
Perseroan memasukkan aspek kredibilitas calon pemberi kerja
sebagai unsur yang dinilai pada saat pengambilan keputusan
untuk menerima atau menolak proyek baru.
b. Pendanaan Dana yang dibutuhkan Perseroan terutama untuk membeli
alat produksi jasa migas sangat besar, di samping karena faktor
ketergantungan pada teknologi asing, juga faktor ketersediaan
pemasok. Manajemen Perseroan telah menempuh beberapa
cara untuk memenuhi kebutuhan dana ini, antara lain melakukan
divestasi atas unit usaha Infomedia dalam tahun 2009. Langkah
ini sekaligus membuktikan komitmen Perseroan untuk fokus
pada bidang jasa migas terintegrasi.
c. Nilai Tukar Tingkat risiko Perseroan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama
ditimbulkan oleh kewajiban hutang jangka panjang dan jangka
pendek, piutang dan hutang, yang terutama dibayar melalui
penarikan berdasarkan program pinjaman Pemerintah dan
dinyatakan dalam Dolar AS dan Dolar Singapura. Sebagian dari
kewajiban ini dikompensasi dengan kenaikan nilai piutang dalam
mata uang asing. Informasi mengenai instrumen keuangan dan
transaksi yang sensitif terhadap nilai tukar mata uang asing,
termasuk kewajiban hutang dalam Dolar Amerika Serikat, dan
Dolar Singapura serta hutang dan piutang Perusahaan adalah
sebagai berikut:
financial RiskFinancial risk is a risk caused by financial problems and related to
how the corporation funds its operational activities.
a. Cash flow The availability of a liquid instrument that is ready to use at any
time to fund operational activities is a crucial matter for the
Company. The concern that at a certain point in time the Company
is faced with a cash flow deficit is highly justifiable for two things.
On the incoming cash flow side, the Company’s project-based
business characteristics enables the postponement of incoming
cash flow until progress in the work is achieved that will qualify
the Company to bill the project owner. On the outgoing
cash flow side, on the other hand, the cash need to fund the
project operation is enormous especially for the procurement
of equipment and materials to fulfill the payment obligation to
the Company for the services already handed over, is a concern
for the Corporate management. To anticipate this condition, the
Corporate management incorporates an aspect of potential
employer credibility as an evaluated element in the decision
making to accept or reject a new project.
b. funding The fund required by the Company especially to purchase
oil and gas service production equipment is enormous, due
to the supplier availability factor as well as dependence on
foreign technology. The Corporate Management has taken a
number of ways to meet this fund need, such as by divesting
the Infomedia business unit in 2009. This measure also proved
the Company’s commitment to focus on the integrated oil and
gas service division.
c. Exchange Rate The Company’s risk level to exchange rate fluctuation is
particularly due to long-term and short-term debt liabilities,
receivables and loans, which are mostly paid by collections
on the base of Government’s loan program and in US Dollar
and Singapore Dollar denominations. Part of these liabilities is
compensated by the increase of receivables value in foreign
exchange. Information on financial instrument and transaction
that is vulnerable to foreign exchange rate value, including loan
liabilities in US Dollar, Singapore Dollar and the Company’s loans
and receivables are listed below:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Outstanding Balance as at December 31, 2009
Expected Maturity Date
Mata Uang Asing/ Foreign
Currency
Rp Equiv. 2010 2011 2012 2013 2014
in thousand Rp in million Rp in million
Aktiva AssetsKas dan setara kas Cash and cash equivalentDolar AS 49.643,33 466.647 US DollarDolas Singapura 1,29 9 Singapore DollarPuitang usaha Trade receivablesDolar AS 53.424,45 502.189 US DollarDolar SIngapura 37,49 251 Singapore US DollarPuitang pembiayaan Finance lease receivablesDolar AS 571,00 5.368 US DollarPuitang lain-lain Other receivablesDolar AS 1.063,18 9.994 US DollarUang muka AdvancesDolar AS 2.000,00 18.800 US DollarPiutang pihak hubungan
istimewaDue from related paties
Dolar AS 488,84 4.595 US DollarEuro 242,50 3.276 EuroAktiva lain-lain Other assetsDolar AS 2.514,74 23.639 US DollarDolar Singapura 1,39 9
Kewajiban LiabilitiesPinjaman jangka pendek Short-term loansDolar AS 32.069,47 301.453 US DollarsHutang usaha Trade payablesDolar AS 19.320,66 181.615 US DollarDolar Singapura 345,65 2.316 Singapore DollarEuro 7,60 103 EuroHutang lain-lain Other payablesDolar AS 11,686 1.098 US DollarDolar Singapura 0,60 4 Singapore DollarHutang pihak hubungan
istimewaDue to related parties
Dolar AS 178,16 1.675 US DollarDolar Singapura 0,70 5 US SingaporeUang muka pelanggan Advances from customersDolar AS 1.556,25 14.629 US DollarsBiaya masih harus
dibayarAdvance from customers
Dolar AS 14.448,66 135.817 US DollarKewajiban jangka panjang
Long-term liabilities
Dolar AS 69.088,12 649.428 165.974 165.766 159.353 107.041 38.192 US Dollar
Informasi yang disajikan dalam tabel didasarkan pada kurs
tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah
rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan. Kurs pada
tanggal 31 Desember 2009 pada asset dan kewajiban adalah
sebesar Rp9.400. Tidak ada kepastian yang dapat diberikan
bahwa asumsi tersebut benar untuk jangka waktu di masa
mendatang. Asumsi tersebut serta informasi yang diuraikan
dalam tabel dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk
fluktuasi dan/atau depresiasi Rupiah dalam jangka waktu di
masa mendatang.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance94
Information presented on the table is based on medium
exchange rate of Bank Indonesia at the date of balance sheets
and average medium exchange rate of Bank Indonesia during the
year. Exchange rate at 31 December 2009 on assets and liabilities
was Rp9,400. No assurance can be given that the assumption is
accurate for a certain period in the future. The assumption and
information as described on the table is influenced by several
factors, including fluctuations in/or depreciation of Rupiah in a
certain period in the future.
Elnusa 2009 Annual Report
Risiko KepatuhanRisiko kepatuhan adalah risiko yang berkaitan dengan aspek
yuridis yang akan berdampak pada permasalahan hukum.
Sebab terjadinya issue kepatuhan bersumber antara lain dari
perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada akhir tahun 2009, ada dua momentum penting yang terjadi
pada peraturan eksternal yang dapat berdampak pada semakin
besarnya eksposur Perseroan terhadap risiko peraturan yaitu:
a. Perubahan Pedomaan Tata Kerja (PTK) 007 di BP Migas Perubahan tersebut mengharuskan adanya proses
prakualifikasi untuk setiap tender yang dilaksanakan oleh
perusahaan di bidang migas. Perubahan ini berdampak
pada mundurnya beberapa proyek jasa hulu migas yang
ditargetkan Perseroan akan dikerjakan pada akhir 2009 atau
awal 2010.
b. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 Undang-undang tentang Perlindungan Lingkungan Hidup
tersebut berdampak pada meningkatnya keterlibatan Perseroan
terhadap risiko pinalti akibat kelalaian yang menimbulkan kerusakan
lingkungan. Untuk memitigasi dampak risiko, manajemen proyek
berupaya melakukan pendekatan kepada pemilik pekerjaan untuk
memasukkan unsur risiko ke dalam harga proyek.
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNALPedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan Perseroan mengenai
GCG merekomendasikan agar perusahaan memiliki fungsi
pengawasan internal sebagai bagian dari GCG dan juga praktik
manajemen. Perseroan memandang Audit Internal sebagai
salah satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk
mendukung kegiatan operasional, keuangan dan manajemen
menjadi lebih efektif dan efesien. Disamping pedoman tersebut,
Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan
LK) yang telah memutuskan dan menetapkan keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal, yaitu dengan diterbitkannya Keputusan No. Kep-496/
BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan ketentuan mengenai
keputusan tersebut dimuat pada peraturan nomor IX.I.7.
Internal Audit Perseroan menempatkan diri sebagai mitra auditee
(pihak yang diaudit) dalam tujuan pencapaian sasaran Perusahaan.
Aktivitas Internal Audit mencakup pengujian atas transaksi keuangan,
compliance (ketaatan terhadap peraturan), serta pengujian terhadap
sistem yang ada, proses dan operasi yang berjalan.
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 95
Compliance RiskCompliance risk is a risk related to the judicial aspect that
will have an impact on legal issues, since compliance issues
originate among other things from changes to the prevailing
laws and regulations.
In late 2009, there were two key momentums that happened
to the external regulations that may have an impact on the
Company’s growing exposure to the regulation risk:
a. Amendment to Working Procedure Guideline (PTK) 007 at BP Migas
The amendment requires a prequalification process for every
tender carried out by the company in the oil and gas field.
This amendment results in the postponement of a number of
upstream oil and gas service projects targeted by the Company
to begin work in late 2009 or early 2010.
b. Law number 32 of 2009 The Law on Environmental Protection has an impact on the
Company’s increased involvement to the penalty risk due
to any negligence that results in environmental damage. To
mitigate the risk impact, the project management seeks to
approach the project owner to factor the risk element into
the project price.
INTERNAL SUPERVISION AND CONTROLThe Company’s Basic Guideline and Policy on GCG
recommend that the company have an internal supervision
function as part of GCG as well as management practice. The
Company regards Internal Audit as an internal control and
supervisory function to support more effective and efficient
operational, financial and managerial activities. In addition
to the guideline, the Department of Finance of the Republic
of Indonesia through the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Board (Bapepam and LK) which has
decided and stipulated the decision of the Chairman of the
Capital Market and Financial Institution Supervisory Board
on the Establishment of and Guideline for the Preparation
of Internal Audit Unit Charter, i.e. with the issuance of
Decree No. Kep-496/BL/2008 dated November 28, 2008
and the provisions regarding this decision are contained in
regulation number IX.I.7.
PT Elnusa’s Internal Audit positions itself as an auditee partner
in the achievement of the Company’s targets. The Internal
Audit activity includes testing on financial transactions,
compliance, and testing on the existing system, ongoing
processes and operations.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Saat ini ketua unit audit internal Perseroan dijabat oleh SVP Internal
Audit & Quality Management yakni Rony I. Maulana. Struktur unit
audit internal terdiri dari Operasional Audit, Quality Management, Risk
Management dan Good Corporate Governance.
Unit Audit Internal Perseroan juga telah menetapkan Piagam Audit
Internal yang merupakan aturan perilaku bagi Internal Auditor
dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Internal Audit. Piagam Audit
Internal tersebut disahkan oleh surat keputusan Direktur Utama
pada tahun 2009 yang berisi:
• Visi,misidanstrategi,
• StrukturorganisasidanpersyaratanInternalAudit,
• Lingkuppekerjaan,tujuan,tugasdantanggungjawab,
• Strategikomunikasi.
Tugas penting Audit Internal Perseroan adalah memastikan bahwa
pengendalian internal Perusahaan telah berjalan dan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam melaksanakan tugasnya,
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) pada setiap
awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki Perusahaan.
RKAT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk
mendapatkan persetujuan;
b. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian
internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki
Perusahaan;
c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang
mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya
manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;
d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang
kegiatan yang diperiksa;
e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak
lanjut perbaikan.
Selama tahun 2009, telah dilakukan audit terhadap beberapa obyek
audit sebagai berikut;
a. Divisi Operasi Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas
kesesuaian atas investasi yang telah dilakukan oleh Divisi tersebut
dan pelaksanaan proses operasinya;
b. Proyek-proyek yang berjalan di tahun tersebut yang memiliki nilai
uang dan risiko yang relatif besar;
c. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Anak Perusahaan.
Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Audit Internal bersama-
sama dengan auditee telah membahas hal-hal yang merupakan
kelemahan untuk diberikan saran perbaikannya. Seluruh Laporan
Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi
dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan
kepada auditee untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance96
Currently the chairman internal audit unit of the Company
is SVP Internal Audit & Quality Management: Rony I. Maulana. The
structure of internal audit unit consist of Operasional Audit, Quality
Management, Risk Management dan Good Corporate Governance.
Internal Audit Unit of the Company has resolved Internal Audit
Charter which is a guidance for Internal Auditor and basic principles
of Internal Audit implementation. The Internal Audit Charter was
decided by Decree of President Director of the Company in 2009,
consist of :
• Vision,misionandstrategy,
• OrganizationstructureandInternalAuditrequirements,
• Scopeofwork,objectives,taskandresponsibilities,
• Communicationstrategy.
One of key task of the Company Internal Audit is to ensure
that the Company’s internal control is running properly and
improves from year to year. In performing its tasks, Internal Audit
has taken the following measures:
a. Preparing an Annual Audit Work Plan (RKAT) at the beginning of
every year based on the risk analysis possessed by the Company.
This RKAT is delivered to the Board of Directors and Audit
Committee for approval;
b. Performing a test on the implementation of internal control
and risk management according to the policy in place at the
Company;
c. Perform an inspection and evaluation of the auditee which includes
the aspects of marketing, operation, finance, human resource,
procurement, information technology, and other activities;
d. Giving corrective recommendations and objective information
on the inspected activity;
e. Monitoring, analyzing, and reporting the implementation of the
corrective follow-up action.
Throughout 2009, an audit was performed on a number of audit
objects as follows;
a. Operational Divisions of the Company, which included an
inspection on the compliance with the investment made by the
Division and the implementation of its operating process;
b. Ongoing projects in the year which had a relatively large
monetary value and risk;
c. Companies that constituted the Company’s Subsidiaries.
From the audit result, Internal Audit together with the auditee
discussed the matters that constituted weaknesses for corrective
recommendations. The entire Audit Result Report and its
recommendations were delivered to the Board of Directors and
Board of Commissioners through the Audit Committee. This
report was also delivered to the auditee for use as corrective
Elnusa 2009 Annual Report
baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya.
Secara berkala Internal Audit melakukan pembahasan tentang hasil
audit ini kepada Komite Audit.
PERKARA HUKUM PERSEROANPerseroan sepanjang tahun 2009 mempunyai perkara hukum
antara lain:
Gugatan Wanprestasi Perkara No. 555/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel.
Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai
Penggugat dan sebagai tergugat I: PT Mecona Perkasa, tergugat
II: Ir Sri Mulyono, tergugat III: Jembo Cable Company. Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan menghukum PT Mecona Perkasa dan Ir.
Sri Mulyono untuk membayar ganti rugi sebesar Rp4.300.000.000
Per 31 Desember Perkara ini telah berkekuatan Hukum tetap
dengan ditolaknya Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung.
Pada saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan melakukan
proses eksekusi.
Gugatan Wanprestasi Perkara No. No. 554/Pdt.G/1998/PN.JakSel.
Perseroan, PT Hutama Karya dan PT Paranada Ekayasa sebagai
Penggugat dan PT Asuransi Parolamas sebagai Tergugat.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan menghukum
Tergugat untuk membayar sejumlah Rp505.997.237,35
sebagai ganti rugi dan Rp2.023.988.909,40 sebagai Jaminan
Pembayaran Uang Muka. Per 31 Desember 2009 Perkara ini
telah berkekuatan hukum tetap dengan ditolaknya kasasi dari
Pihak tergugat. Saat ini Perseroan dan penggugat lainnya akan
melakukan proses eksekusi.
MEDIA PENYEBARAN INfORMASIDalam menjalankan komitmennya Perseroan mempunyai
menyediakan pelayanam informasi dan kemudahan untuk
mengaksesnya. Informasi ini terkait dengan stakeholders,
termasuk Pemegang Saham disampaikan melalui news letter
dan Laporan Tahunan (Annual Report). Disamping itu, Perseroan
juga mempublikasikan kepada stakeholders seperti mitra kerja
dan lembaga-lembaga terkait.
Media penyebaran informasi Perseroan tersebut antara lain :
FOCUS ELNUSA (newsletter) y
Website: www.elnusa.co.id y
Press Release y
Weekly Highlight y
Corporate Secretary ( Heru Samodra) y
Investor Relations (Tubagus Ali Akbar dan Fajriyah Usman) y
Corporate Communications (Hanny H Soemarno dan Rengga y
Jiwandana)
(021) 7883 0850 ext 1645 y
SMS Service 0811 222 1969 y
E-mail: [email protected] y
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 97
material in the internal control aspect or the process and
activity. Internal Audit periodically discussed this audit result
with the Audit Committee.
COMPANY’S LEGAL CASESThroughout 2009, the Company had such legal cases as:
Default Lawsuit Case No. 555/Pdt.G/1998/PN.Jak-Sel. The
Company, PT Hutama Karya and PT Paranada Ekayasa as
Plaintiffs with respondent I: PT Mecona Perkasa, respondent II: Ir
Sri Mulyono, respondent III: Jembo Cable Company. The District
Court of South Jakarta penalized PT Mecona Perkasa and Ir. Sri
Mulyono to pay a compensatory damage of Rp4,300,000,000
per December 31. This case has obtained permanent legal
force with the rejection of Review from the Supreme Court.
The Company and the other plaintiffs are currently about to
undertake the execution process.
Default Lawsuit Case No. No. 554/Pdt.G/1998/PN.JakSel. The
Company, PT Hutama Karya and PT Paranada Ekayasa as
Plaintiffs and PT Asuransi Parolamas as Respondent. The District
Court of South Jakarta decided to penalize the Respondent to
pay Rp505,997,237.35 as compensation and Rp2,023,988,909.
as an Advance Payment Guarantee. Per December 31, 2009 this
Case has obtained permanent legal force with the continued
rejection of the cassation from the Respondent. The Company
and the other plaintiffs are currently about to undertake the
execution process.
INfORMATION DISTRIBUTION MEDIAIn carrying out its commitment the Company provides
information service and convenient access to it. This
information related to the stakeholders, including
Shareholders, is conveyed through newsletters and Annual
Reports. Furthermore, the Company also publishes the
information to stakeholders such as working partners and
related agencies.
The Company’s information distribution media include:
FOCUS ELNUSA (newsletter) y
Website: www.elnusa.co.id y
Press Release y
Weekly Highlight y
Corporate Secretary ( Heru Samodra) y
Investor Relations (Tubagus Ali Akbar and Fajriyah Usman) y
Corp Communications (Hanny H Soemarno and Rengga y
Jiwandana)
(021) 7883 0850 ext 1645 y
SMS Service 0811 222 1969 y
E-mail: [email protected] y
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis98
Pembahasan dan Analisa ManajemenManagement Discussion and Analysis
The Company’s fundamental performance in 2009 increases significantly both from the aspect of operating revenue and net income.
Kinerja fundamental Perseroan di tahun 2009 meningkat dengan cukup signifikan baik dari segi pendapatan usaha maupun laba bersih.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 99
KONDISI MAKRO EKONOMI NASIONAL TAHUN 2009Kondisi makro ekonomi selama tahun 2009 diawali dengan tekanan
dampak krisis global yang masih terasakan memasuki tahun 2009.
Pada triwulan I, ekspor dan impor dalam PDB mengalami konstraksi
yaitu masing-masing sebesar 19,1% dan 24,1%. Investasi juga
mengalami perlambatan sebesar 3,5% jauh lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar
13,7%. Di tahun 2009 angka pertumbuhan PDB dicatat pada level
4,3% lebih baik dibandingkan beberapa negara-negara Asia lain
yang mengalami pertumbuhan yang kurang baik bahkan negative.
Penyumbang terbesar dari pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah
konsumsi swasta, investasi, konsumsi pemerintah dan ekspor bersih.
Namun angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan tahun
2008 dimana Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,2%.
Sementara nilai tukar Rupiah pada paruh pertama tahun 2009
berfluktuasi dengan kecenderungan menguat yang disebabkan
oleh beberapa faktor baik eksternal maupun internal. Faktor
eksternal tersebut antara lain adalah masuknya investasi
asing di pasar domestik yang sejalan dengan menguatnya
optimisme pemulihan perekonomian global dan peningkatan
cadangan devisa Indonesia serta adanya dukungan kerjasama
antar bank melalui Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA).
Sedangkan faktor internal adalah terjaganya kondisi sosial
politik dengan berhasilnya proses pelaksanaan pemilu legislatif
dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Faktor lain yang
perlu diperhatikan dalam penguatan Rupiah terhadap Dollar
AS adalah kinerja ekspor tahun 2009 diatas USD95 miliar dan
surplus neraca perdagangan sebesar USD21.07 miliar pada
tahun 2009, hal ini menyebabkan cadangan devisa aman
di level USD60 miliar. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar
di akhir tahun 2009 ditutup pada level Rp9.400 per 1 Dollar
AS, mengalami penguatan dibandingkan periode yang sama
tahun lalu ditutup pada level Rp10.950.
050403 06 07 08 09
TOTA
L PR
OD
UKS
I MIN
YAK
Tota
l Oil
Prod
uctio
n
1.18
3
1.08
7
969
1.12
9
1.01
7
1.00
4
949
TOTAL PRODUKSI MINYAK BUMI INDONESIA (1000 bopd) IndonesiaCrude Total Oil Production (1000 bopd) Indonesia
NATIONAL MACROECONOMIC CONDITIONS IN 2009The macroeconomic conditions in 2009 began with
the impact of global crisis that was still palpable going
into 2009. In the first quarter, export and import in GDP
contracted by 19.1% and 24.1% respectively. Investment
also slowed down by 3.5%, far lower than the year-on-
year growth of the previous year at 13.7%. In 2009, the
GDP growth was posted at 4.3%, better than other Asian
countries which experienced less and even negative
growth. The largest contributors to Indonesia’s economic
growth was private consumption, investment, government
consumption and net export. However, this growth rate
was lower than in 2008, in which Indonesia posted a GDP
growth of 5.2%.
The Rupiah exchange rate in the first half of 2009 fluctuated with
a tendency to strengthen due to external and internal factors. The
external factors included the influx of foreign investment into the
domestic market along with growing optimism towards global
economic recovery and Indonesia’s rising foreign reserve and
inter-bank cooperation support through a Bilateral Currency Swap
Agreement (BCSA). The internal factors included stable social and
political conditions with a successful legislative general election
and presidential and vice-presidential election. Another factor that
needed to be taken into consideration in the strengthening of the
Rupiah against the US dollar was the 2009 export performance of
over USD95 billion and trade balance surplus of USD21.07 billion
in 2009, which kept the foreign reserve at a secure USD60 billion.
The Rupiah’s exchange value against the US dollar in late 2009
closed at Rp9,400 per 1 US dollar, stronger compared to the
Rp10,950 for same period in the previous year.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis100
Laju inflasi pada tahun 2009 cenderung menurun, angka inflasi
di akhir tahun 2009 ditutup pada level 2,78%. Rendahnya laju
inflasi disebabkan oleh penurunan yang terjadi baik dari sisi
fundamental maupun non-fundamental. Dari sisi fundamental
disebabkan oleh terjagannya pasokan kebutuhan barang pokok
dan penurunan harga BBM, juga meredanya tekanan eksternal
sejalan dengan penguatan rupiah di tengah permintaan domestik
yang masih lemah. Adapun dari sisi non fundamental, disebabkan
oleh menurunnya harga-harga komoditi internasional.
Ditahun 2009 kinerja IHSG menunjukan perbaikan setelah
mengalami fase penurunan yang tajam dan fase dasar. Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada tahun 2009 ditutup
pada level 2.534 membukukan pertumbuhan sebesar 80%, dan
menjadi salah satu indeks berkinerja paling baik di dunia. Sektor
pertambangan menjadi salah satu penopang kinerja IHSG di
lantai bursa. Harga minyak mentah dunia yang secara bertahap
menuju kelevel USD70 per barel direspon dengan akumulasi
saham-saham pertambangan oleh investor.
Kinerja pasar domestik yang terus membaik dikarenakan
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 4,3%
dan Pemilu yang lancar dimulai dari anggota legislatif, presiden
dan wakil presiden. Selama tahun 2009 terdapat 13 emiten baru
yang melakukan IPO dengan menjual saham perdananya ke
publik, angka ini lebih rendah dibanding tahun 2008 dimana
terdapat 19 perusahaan melakukan go publik.
PROSPEK PEREKONOMIAN TAHUN 2010Memasuki tahun 2010, terdapat beberapa faktor yang perlu
dicermati. Pertama, pergeseran ekonomi dunia ke negara-
negara berkembang dan Asia seperti Brazil, Rusia, India dan
China (BRIC). Kedua, angka pengangguran dan desifit anggaran
Amerika Serikat yang masih tinggi. Ketiga, lonjakan harga minyak
mentah dunia yang diikuti oleh komoditas lainnya. Keempat,
FTA-ASEAN China yang sedikit banyak akan memberi tekanan
pada industri manufaktur nasional. Kelima, stabilitas politik dan
moneter yang masih terusik oleh isu-isu dalam negeri yang
dipolitiasi (Capital Price, 2010).
Proyeksi terkini yang dilakukan oleh International Monetary
Fund (IMF) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia
akan meningkat dari -1,1% di tahun 2009 menjadi 3,1 % di
tahun 2010. Perbaikan ekonomi akan tampak disegala bidang
di tahun 2010.
The inflation rate tended to decline in 2009, closing at 2.78%
by the end of 2009. The low inflation rate was due to a decline
in both the fundamentals and non-fundamentals. From a
fundamental standpoint, this was due to the maintained
supply of basic commodities and a fuel price decrease, and a
lower external pressure in line with the strengthening of the
rupiah amidst the still-weak domestic demand. On the non-
fundamental side, this was due to the decline in international
commodity prices.
In 2009 IHSG’s performance showed an improvement
after experiencing phases of shaRpdecline and bottoming
out. The Composite Index (IHSG) which closed at 2,534 in
2009 posted a growth of 80%, and became one of the
best-performing indexes in the world. The mining sector
was a bolster for IHSG’s performance on the exchange
floor. Investors responded to the global crude oil prices’
gradual move towards USD70 per barrel by accumulating
mining stocks.
The steadily improving performance of the domestic market
was due to Indonesia’s economic growth of 4.3% and
smooth elections from the legislative election, presidential
and vice presidential election. Throughout 2009 there were
13 new issuers who made an IPO by selling their initial
stocks to the public, a lower figure than 2008 in which 19
companies went public.
2010 ECONOMIC PROSPECTS Going into 2010, there are a number factors that need to
be observed. The first is the global economic shift towards
developing countries and Asia such as Brazil, Russia, India and
China (BRIC). The second is the United States’ unemployment
and budget deficit, which remain high. The third is the jump
in global crude oil prices followed by other commodities. The
fourth is the ASEAN-China FTA which would exert a certain
pressure on the national manufacturing industry. The fifth is
the political and monetary stability which is still undermined by
politicized domestic issues (Capital Price, 2010).
The most recent projection made by the International Monetary
Fund (IMF) stated that global economic growth would rise from
-1.1% in 2009 to 3.1% in 2010. Economic improvement would be
apparent in all areas in 2010.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 101
Pertumbuhan positif ini telah dirasa selama triwulan kedua 2009
beberapa negara utama di dunia telah menunjukan kenaikan yang
berarti. Signal positif tersebut menjadi lebih nyata di triwulan ketiga,
dimana negara-negara seperti Jerman dan Prancis menjadi pemicu
bagi pertumbuhan ekonomi yang positif setelah kejadian tahun 2008.
Jepang juga telah mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 4,8%
(y-o-y). Negara-negara ekonomi lain seperti Brazil, Rusia, India dan China
(BRIC) telah menunjukan pembalikan pertumbuhan ekonomi yang
sangat kuat. Hanya Amerika Serikat yang masih menunjukan tingkat
ketidakpastian, angka pengganguran yang tinggi telah menekan angka
pertumbuhan menjadi single digit sejak Oktober 2009. Tantangan
terbesar di Amerika Serikat adalah bagaimana menarik dana likuiditas
yang melimpah dan mengatur hutang yang besar.
Konsensus para ekonom dan analis memperkirakan bahwa
perekonomian Indonesia di tahun 2010 akan lebih baik
dibandingkan tahun 2009. Pemerintah Indonesia sendiri
mengestimasikan pertumbuhan postif sebesar 5,5% di
tahun 2010. Proyeksi ini masih memungkinkan mengingat
pengalaman tahun 2009 yang menunjukan bahwa sumber-
sumber pertumbuhan ekonomi yakni konsumsi, investasi dan
belanja pemerintah sempat mengalami masalah namun PDB
Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 4,3%.
TINJAUAN UMUM – INDUSTRI HULU MIGAS INDONESIA 2009Rata-rata produksi minyak bumi Indonesia pada tahun 2009
sebesar 949 ribu barel per hari, tercapai 98,9% dari target
pemerintah sebesar 960 ribu barel per hari. Penundaan proyek
akibat krisis ekonomi global dan unplanned shutdown seperti
gangguan cuaca, rusaknya fasilitas produksi, masalah kelistrikan,
hingga pencurian menjadi penyebab utama tidak tercapainya
target produksi minyak bumi. Meskipun demikian, pencapaian
tersebut meningkat 2,6% dari tahun 2008 sebesar 925 ribu barel
per hari. Kondisi sebaliknya justru terjadi pada produksi gas
bumi, dimana produksi gas lebih tinggi dari target produksi yaitu
7.960 juta kaki kubik per hari. Gabungan produksi minyak dan
gas bumi tahun 2009 mencapai sekitar 2,374 juta setara barel
minyak. Realisasi produksi migas ini lebih tinggi dibandingkan
realisasi produksi migas tahun lalu yang hanya sebesar 2,305
juta setara barel minyak.
Realisasi produksi minyak yang dibawah target turut menyebabkan
target lifting minyak (produksi minyak terjual) tidak tercapai. Pada
akhir tahun 2009, lifting minyak mencapai 949 barel per hari
sedangkan targetnya 960 ribu barel per hari.
Kendati tak mencapai target produksi sesuai APBN, pendapatan
negara dari produksi minyak justru melebihi target dikarenakan
rata-rata harga USDper barel yang lebih tinggi dibanding tahun
This positive growth had been felt during the second quarter
of 2009 with a number of key countries in the world having
shown a significant increase. The positive signs were clearer in
the third quarter, with countries such as Germany and France
becoming the trigger for positive economic growth since the
2008 events. Japan also posted a positive growth of 4.8% (y-o-y).
Other economies such as Brazil, Russia, India and China (BRIC)
had shown a very strong reversal of economic growth. Only the
United States still displayed a degree of uncertainty, with high
unemployment keeping the growth rate down to a single digit
since October 2009. The greatest challenge in the United States
was how to attract the abundant liquidity fund and to structure
its enormous debt.
The economists’ and analysts’ consensus predicted that
Indonesia’s growth in 2010 was going to be better than in 2009.
For its part, the Indonesian government estimated a positive
growth of 5.5% in 2010. This projection was still likely given the
2009 experience which had shown that the sources of economic
growth – consumption, investment and government spending
– had been met with some problems but Indonesia’s GDP could
nonetheless grow by 4.3%.
GENERAL OVERVIEW – INDONESIAN NATURAL OIL AND GAS UPSTREAM INDUSTRIES 2009The average production of Indonesian natural oil in 2009 was 949
thousand barrel per day, achieving 98.9% from the government’s
target of 960 thousand barrel per day. Project postponement due to
global economic crisis and unplanned shutdown such as disruption
in weather, break down in production facilities, electricity problem,
and the acts of theft, have become the main causes that the natural
oil production target can not be fulfilled. However, the achievement
increased 2.6% from 2008 of 925 thousand barrels per day. On the other
hand, production of the natural gas exhibited higher level of production
compared to the production target that is 7,960 million cubic feet
per day. Combined production amount of natural oil and gas in 2009
reached around equivalent to 2.374 million oil barrel. Realization of oil
and gas production is higher than the previous year production, which
only amounted to equivalent to 2.305 million oil barrels.
Realization of the oil production, which was under the target,
caused the oil lifting target can not be achieved. At end of 2009,
the oil lifting achieved 949 barrels per day, while the target is
960 thousand barrels per day.
Even though it did not fulfill the target as set by the State National
Budget (APBN), national income from oil production exactly
surpassed the target due to higher USD price per barrel compared
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis102
sebelumnya. Penerimaan negara tahun 2009 sebesar USD19,7
milyar (Rp235 triliun) atau melebihi target sebesar USD18,8 milyar
(Rp230 triliun). Penerimaan tersebut lebih rendah dari realisasi
tahun 2008 sekitar Rp350 triliun. Rata-rata penurunan Indonesian
Crude Price (ICP) pada 2009 sebesar USD63 per barel, sedangkan
tahun lalu rata-rata USD93 per barel.
Selama tahun 2009 harga minyak kembali pulih berada di kisaran
USD40 – 80 per barel. Besar penurunan permintaan minyak pada
2009 yang mengakibatkan resesi ekonomi global, bersama-sama
dengan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan meskipun
terjadi penundaan dalam proyek-proyek pembangunan yang baru,
menyebabkan kapasitas produksi cadangan minyak mencapai
tingkat tertinggi dalam hampir dua dasawarsa. Dari segi pasokan,
tingkat ketidakpastian dalam permintaan minyak dan harga minyak
membuat perusahaan minyak memotong investasi pada tahun
2009 - terutama dalam proyek-proyek dengan biaya produksi
tertinggi - tapi perkiraan pada akhir tahun mengindikasikan
kemungkinan peningkatan investasi kembali pada tahun 2010.
Perkembangan Harga Minyak (USD per barel)Oil Price Growth (USD per barrel)
0
140
120
20
40
60
80
100
Jan
-08
May
-08
May
-08
Jul-0
8
Sep
-08
No
v-08
Jan
-09
Mar
-09
May
-09
Jul-0
9
Sep
-09
No
v-09
ICP BRENT
Menurut data BP Migas, terdapat 10 Kontrak Kontraktor Kerja Sama
(KKKS) yang produksinya naik sepanjang tahun 2009 dan terdapat
14 Kontraktor KKKS yang produksinya melebihi target yang
ditetapkan dalam APBN (rata-rata 107 persen, sebesar 8.315 bopd).
Meski perolehan produksi tidak mencapai target, rasio pemboran
cukup tinggi yakni mencapai 50% jika dibadingkan dengan
rasio pemboran negara-negara lain yang mencapai 20% - 30%.
to its preceding year. The state national income in 2009 was USD19.7
billion (equivalent to Rp235 trillion) or exceeding the set target of
Rp18.8 billion (Rp230 trillion). The income was lower than realization
in 2008 of Rp350 trillion. Average decrease of Indonesian Crude Price
(ICP) in 2009 was USD63 per barrel compared to an average USD93
per barrel in the previous year.
Throughout 2009 the oil price recovered to a level ranging from
USD40 – 80 per barrel. While the volume of oil demand decreased
in 2009 along with the global economic recession, reversely
significant improvement in production capacity – even though
postponement occurred in several new development projects,
leading to highest record in oil reserve production capacity level
within nearly two decades. From supply side, the uncertainty
level in both oil price and demand caused oil companies to cut
down their investments in 2009, especially on certain projects
with high cost of production, even though end of the year
prediction saw encouraging investment opportunities in 2010.
Based on BP Migas data, there are ten Production Sharing Contracts (PSC)
whose production increased in 2009, along with 14 PSC contractors
whose production exceeded the target set by the State National Budget
(APBN) (an average of 107 percents, of 8,315 bopd).
Even though production did not meet the target, the drilling ratio
was sufficiently high to achieve 50% compared to drilling ratio
experienced by other countries that range from 20 to 30 percent.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 103
Kepuasan pelanggan menjadi prioritas bagi Perseroan.
Customer satisfaction has become the priority for the Company.
Peningkatan rasio pemboran ini terjadi karena sepanjang tahun
2009 telah dilakukan pemboran di 73 sumur eksplorasi yang 50
diantaranya telah dites dan ditemukan 33 sumur. Sedangkan
pemboran sumur eksploitasi mencapai 969 sumur atau 16.7% lebih
tinggi dibandingkan 2008 yang hanya 831 sumur. Sepanjang tahun
2009 telah ditandatangani tambahan 21 KKKS migas dan 13 KKKS
Coal Bead Methane (CBM) sehingga total KKS 2009 menjadi 232
terdiri dari 64 KKKS produksi dan 168 KKKS eksplorasi.
Pada tahun 2009 investasi di sektor migas mengalami penurunan,
dimana nilai investasi hanya mencapai USD10,87 milyar dari
target sebesar USD15,15 milyar (71,76%) atau lebih rendah 12%
dibandingkan tahun 2008 sebesar USD12,09 milyar. Realisasi
tersebut berasal dari wilayah produksi USD9,97 milyar dan
eksplorasi USD898 juta.
Ada beberapa permasalahan yang menjadi penghambat
realisasi investasi tahun 2009 ini, yaitu (1) persoalan tumpang
tindih lahan, (2) penerbitan berbagai peraturan dan kebijakan di
tingkat daerah, (3) belum jelasnya aturan tentang pembatasan
(capping) cost recovery, (4) kewajiban penerapan asas cabotage,
(5) lamanya perijinan penggelaran pipa, (6) penerapan pajak
dalam rangka impor, dan (7) ketentuan lingkungan hidup dalam
UU No. 32/2009.
Untuk soal lahan, misalnya, saat ini, lahan proyek 22 KKKS masih
tumpang-tindih dengan areal hutan, baik hutan konservasi cagar
alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam,
maupun hutan produksi. Ada juga kasus lahan yang sama-sama
digunakan untuk proyek lain.
Soal perijinan daerah, rata-rata waktu yang diperlukan sejak
penandatanganan KKKS hingga diterbitkannya izin kegiatan
pertambangan di dalam kawasan hutan mencapai sekitar 546
hari. Rinciannya, 146 hari untuk pengurusan izin prinsip dan 500
hari untuk izin operasi. Soalnya, perizinan harus melewati Dinas
Kehutanan Kabupaten, Bupati/Walikota, Dinas Kehutanan Provinsi,
The increase in drilling ratio is due to the fact that in 2009 drilling
activity was carried out in 73 exploration wells, among which 50
wells had been tested and 33 969 wells and 33 wells were found.
Whereas drilling activity of exploitation wells achieving 969 wells
or 16.7 percent higher than in 2008 of only 831 wells. Throughout
2009 another 21 PCS in oil and gas were signed, along with 13
Coal Bed Methane (CBM) PCS to achieve a total of 232 PCS in 2009
conveying 64 PCS in production and 168 PCS in exploration.
In 2009 investment in oil and gas experienced a decline, in
which only USD10.87 billion investment was achieved from
the set target of USD15.15 billion (71.76 percent), or 12 percent
lower than in 2008 of USD12.09 billion. The realization is derived
from production area of USD9.97 billion and exploration of
USD898 million.
Several constraints in investment realization were encountered
in 2009, which is (1) the problem of overlapping in fields, (2) the
issuance of various new regulations and policies in regional level,
(3) the obscurity of cost recovery capping, (4) obligation of the
cabotage principle implementation, (5) prolonged period of
permit for piping roll out, (6) incurrence of import related taxes,
(7) further requirements on living environment as transcribed on
Acts No. 32/2009.
For an example, for field area, at the present time there are 22 PCS
projects which are overlapped with the forest areas, either natural
preserve conservation forest, wildlife reserve, national park, natural
tourism park, or productive forest. Another case is the field area
which is overlapped and also being used for other project.
On regional permit, in average the period required as of the
signing of PCS to the issuance of mining activity permit in the
forest areas covering around 546 days. The elaboration is, 146
days for principal permit clearance, and 500 days for operational
permit. The process involves clearance through the Forestry
Section of the Regency, Regent/City Mayor, Forestry Section
of the Province, Governor, Ministry of Energy and Mineral
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis104
Gubernur, Menteri ESDM, hingga Menteri Kehutanan. Berbelitnya
rantai birokrasi ini turut berimbas pada membengkaknya biaya
produksi dan operasional KKKS.
Asas cabotage juga menghambat karena banyak kapal canggih
untuk kegiatan hulu migas seperti LNG terminal floating storage
masih harus didatangkan dari mancanegara karena tidak ada dari
dalam negeri yang mampu menyediakan.
Prospek Tahun 2010Kegiatan eksplorasi tahun 2010 diperkirakan mencapai 122 sumur.
Rinciannya, 80 kegiatan eksplorasi migas konvensional dan 42
eksplorasi coal bed methane (CBM).
Target investasi sektor hulu migas tahun 2010 menurut BP
Migas akan mencapai USD15.988 milyar yang dipicu dari
peningkatan produksi migas. Investasi tersebut rencananya
akan dialokasikan untuk pengerjaan wilayah kerja produksi
sebesar USD13.628 milyar dan sisanya sebesar USD2.36 milyar
untuk kegiatan eksplorasi.
Untuk mengejar target itu, pemerintah akan mengeluarkan RPP
soal alih fungsi kawasan hutan awal Februari ini yang mengizinkan
aktivitas pertambangan di hutan. Selain itu, birokrasi pengurusan
AMDAL (analisa mengenai dampak lingkungan) juga akan
dipangkas menjadi 3 bulan. Untuk permasalahan cost recovery,
Menteri Keuangan sudah menyetujui pembatalan pembatasan
(capping) cost recovery.
Resources, as well as the Ministry of Forestry. The complexity of
bureaucratic red-tape has taken its toll to the expanding cost of
PCS production and operation.
The cabotage principle also concerns restriction as there are many
modern ships for oil and gas upstream activities such as floating
storage terminal LNG that should be imported from overseas
countries, as there is no such provider in the country.
Prospect of 2010The exploration activity in 2010 is estimated to achieve 122
wells, which consists of 80 conventional oil and gas activities,
and 42 coal bed methane (CBM) exploration.
Investment target of upstream oil and gas sector in 2010,
according to BP Migas, will achieve an amount of USD15,988
billion, spurred by oil and gas production enhancement. The
investment is planned to be allocated for production working
areas of USD13,628 billion, and the remaining amount of
USD2,36 billion is for exploration activities.
To achieve the target, the Government is scheduled to issue
RPP on the function alteration of forestry areas on the month of
February, for the permit required to conduct mining activities in
the forest areas. Apart from that, bureaucracy in environmental
effect analysis (AMDAL) will also be reduced into three months.
Whereas for cost recovery problem, approval on cancellation of
cost recovery capping was granted by the Minister of Finance.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 105
STRUKTUR BISNISBusiness Structure
JASA HULU MIGAS TERINTEGRASIIntegrated Upstream Oil & Gas Services
Divisi Geoscience Services
Divisi Drilling Services
Divisi Oilfield Services
JASA PENUNJANG HULU MIGASSupporting Upstream Oil & Gas ServicesPT Patra Nusa Data
PT Sigma Cipta Utama
PT Purna Bina Nusa
PT Patra Telekomunikasi Indonesia
JASA HILIR MIGASDownstream Oil & Gas ServicesPT Elnusa Petrofin
PT Elnusa Patra Ritel
PENGELOLAAN ASET LAPANGAN MIGASOil & Gas field Asset ManagementElnusa Bangkanai Energy, Ltd.
Elnusa Tristar Ramba, Ltd.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis106
JASA HULU MIGAS TERINTEGRASIINTEgRATED UPSTREAm OIL & gAS SERVICES
66% peningkatan pada Laba Usaha66% increase in Operating Income
Seiring dengan kondisi pasar yang membaik di tahun 2009,
segmen Jasa Hulu Migas menunjukkan peningkatan yang cukup
baik. Pendapatan bersih naik 33% dan laba usaha naik 66% jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Elnusa menyediakan rangkaian jasa yang diperlukan untuk hulu
migas yang dimulai dari pemetaan data dengan seismic, pemboran
(drilling) dan jasa-jasa pendukung untuk pengelolaan lapangan
migas. Jasa ini terintegrasi dan merupakan bisnis inti bagi Perseroan
serta fokus pengembangan usaha dimasa yang akan datang.
Perseroan saat ini memiliki tiga divisi operasi yang menjalankan
jasa hulu migas, yaitu :
Divisi Division
BidangScope of Work
Geoscience Services (GSC)Integrated Geophysical Data Services: Seismic & Non Seismic Acquisition, Processing and Geology Geophysics Reservoir
Drilling Services (EDS)Integrated Drilling Services: Wireline Logging Services, Cementing Services, Well Testing Services, Mud Logging Services
Oilfield Services (OFS)Integrated Oilfield Services: Hydraulic Workover (HWO)/Snubbing Services, Wireline/Slickline Services, Coiled Tubing Services, Pumping Services, Production Facilities and Production Enhancement Services
Kontrak-kontrak utama yang diperoleh dan dikerjakan oleh tiga
divisi diatas di tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Perusahaan Tanggal Perjanjian
Nilai Kontrak Periode Kontrak
Jenis Pekerjaan Wilayah
Company Agreement Date
Contract Value Contract Period
Type Of Work Area
Geoscience Services Division
Petrochina Intl Jabung Ltd 01-Sep-09 USD4.989.800 6 bulan 3D Seismic Data Land Suko, Sumatera
Ranhil Jambi, Inc. 15-Apr-09 USD5.450.560 7 bulan 2D Seismic Data Land Jambi, Sumatera
Pertamina EP 02-Mar-09USD16.437.206 +
20 bulan 3D Seismic Data LandRengasdengklok
IDR 183.403.607.610 Jawa Barat
Petrochina Intl Jabung Ltd 19-Agust-08 USD19.728.993 18 bulan 3D & 2D Seismic Data Land Jabung, Sumatera
Conoco Phillips 25-Jun-08 USD 4.064.755 6 bulan 2D Seismic Data Marine Amborip VI
Pertamina EP 19-Mei-08USD4.075.493 + 6 bulan
3D Seismic EksplorasiRandegan Utara, Jawa BaratIDR 44.924.000.000 8 hari
Total E&P Indonesie 13-Mei-09 USD35.627.300 12 bulan 3D seismic zona transisi Central Tunu
BP Berau, Ltd. 28-Apr-09 USD53.311.452 12 bulan3D Western Berau appraisal seismic survey
Papua
BP Berau, Ltd., 04-Agust-08 USD28.389.260 12 bulan3D/2D seismic survey marine
West Berau
In line with improving market condition in 2009, the Upstream
Oil & Gas Services sector displayed an encouraging raise. Net
revenue increased 33% along with net income rise of 66%
compared to its preceding year.
Elnusa provides a broad range of services required in upstream
oil and gas services, commenced from seismic data mapping,
drilling and other supporting services to manage oil and gas
field. The service is integrated and becomes the core business
of the Company as well as focus of business development in
the future. The Company is currently having three operational
divisions in charge of upstream oil and gas services, as follows:
The main contracts obtained and carried out by the three
divisions in 2009 is as follows:
Pembahasan atas kinerja bisnisBisnis Performance Analysis
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 107
Perusahaan Tanggal Perjanjian
Nilai Kontrak Periode Kontrak
Jenis Pekerjaan Wilayah
Company Agreement Date
Contract Value Contract Period
Type Of Work Area
Bunga Mas Int’l Comp. 25-Agust-08 USD5.475.390 9 bulan 2D survey seismicLahat, Sumatera Selatan
Loon Brunei, Ltd. 01-Mar-08 USD15.361.292 8 bulan 3D seismic data Tutong, Brunei
Japex Buton, Ltd. 15-Sep-08 USD7.734.778 3 bulan 2D Seismic Data LandButon, Sulawesi Tenggara
Provident Indonesia Energy LLC.
09-Jan-08 USD3.650.035 6 bulan 3D Seismic Data LandTarakan, Kalimantan Timur
Drilling Services Division
Pertamina Geothermal Energy
19 Nov 2008 USD7.143.216 12 bulan Penyediaan Jasa Semi IPM Kamojang
Virginia Indonesia Company LLC
22-Sep-08 USD46.680.000 36 bulanModular Rig 1500 HP Services
Kalimantan
Pertamina EP REG JAWA 13-Okt-09 USD4.999.994 24 bulan Jasa EWLPP Jawa
Pertamina UBEP Tanjung 01-Sep-08 USD4.404.727 30 bulan Wireline Services Tanjung
Pertamina Geothermal Energy
08-Sep-09 USD8.275.116 6 bulanPengadaan casing Proyek Geothermal Sungai Penuh
Karaha Bodas dan Kotamobagu
Pertamina Geothermal Energy
10-Feb-09 USD4.535.625 7 bulanPengadaan casing pemboran Geothermal
Lahendong, Lumutbalai dan Ulubelu
PT Chevron Pacific Indonesia
22-Agust-08 USD17.930.300 12 bulan Jasa Mud Engineering Duri, Riau
Oilfield Services Division
Total E&P Indonesie 03-Apr-09 USD1.307.880 24 bulanOffloading Equipment Rental and Services
Kalimantan Timur
Pertamina EP Reg Jawa 21-Feb-08 USD4.492.000 24 bulan Pemeliharaan Sumur Jawa Barat
Chevron 10-Jan-09 USD1.975.476 3 bulanHydraulic Workover Unit Services
Kalimantan Timur
Total E&P Indonesie 13-Apr-09 USD1.900.782 15 bulanCall Out Snubbing Services
Kalimantan Timur
Chevron 07-Jan-09 USD1.964.026 3 bulanHydraulic Workover Unit Services
Kalimantan Timur
Pertamina Gas 22-Mei-09 IDR 15.516.658.768 12 bulan Pemasangan/Penyisipan Sumatra Selatan
Pertamina Gas 21 Nov 2008 IDR 63.627.625.25015 bulan 7 hari
Pembangunan Relokasi Pipa
Porong, Jatim
Virginia Indonesia Company LLC
14-Jul-09 USD1.634.336 6 bulan Coil Tubing Kalimantan Timur
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis108
Sedangkan ringkasan kapasitas dan utilisasi peralatan operasi di
tiga divisi tersebut di tahun 2009 adalah sebagai berikut:
2008 2009 Capacity GrowthCapacity Capacity Utility
Geoscience Services Division
Seismic acquisition capacity
10 crew land 10 crew land 69% -
1 crew transition zone 1 crew transition zone JO with CGGVeritas -
1 crew marine 1 crew marineJO with Bergen Oilfield Services AS
-
2D data collection (km) 1.595 3.310 - 107%
3D data collection (km2) 2.208 2.780 - 25%
2D data processing (km) 4.820 3.280 - -31%
3D data processing (km2) 4.315 3.355 - -22%
Drilling Services Division
Drilling Services 3 active drilling rig 3 active drilling rig 50% 25%
1 drilling rig on maintenance
2 drilling rig on maintenance
- -
Reservoir and Drilling Evaluation
12 crew mud logging 15 crew mud logging 97% 25%
8 unit H2S 9 unit H2S 83% 12%
1 crew LMP 1 crew LMP 100% -
14 crew logging 15 crew logging 64% 7%
Well Service and Testing 2 crew cementing 3 crew cementing 81% 50%
2 crew downhole testing 4 crew downhole testing 25% 100%
1 crew surface testing 3 crew surface testing 25% 200%
Oilfield Services Division
Well Services 9 active hydraulic workover rig
9 active hydraulic workover rig
94% -
5 crew portable wireline 5 crew portable wireline 100% -
3 working barge 3 working barge 85% -
2 testing barge 2 testing barge -
1 LCT boat 1 LCT boat -
Pada tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh jasa ini
sebesar Rp214,4 miliar yang dipergunakan untuk peningkatan
kapasitas operasi dan perbaikan peralatan.
Whereas summary of capacity and operational equipment
utilization in the three divisions in 2009 explains as follows:
In 2009, the capex amount spent by this services sector was
Rp214.4 billion for the purpose of improving the operational
capacity as well as equipment repair.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 109
Berdasarkan pencapaian operasi diatas, maka ringkasan kinerja
segmen jasa hulu migas terintegrasi pada tahun 2009 adalah
sebagai berikut:
Jasa Hulu Migas TerintegrasiIntegrated Upstream Oil & gas
2008 2009 %
Pendapatan Usaha 1.681.622 2.280.298 36 Operating Revenues
Beban Pokok Pendapatan Usaha (1.398.399) (1.853.372) 33 Cost Of Operating Revenues
Laba Kotor 283.223 426.962 51 gross Profit
Beban Usaha (146.774) (200.342) 36 Operating Expense
Laba (Rugi) Usaha 136.449 222.584 66 Operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
152.136 654.956 331 Income (Loss) Before Income Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Bersih 133.772 466.233 249 Net Income (Loss)
Marjin Laba Kotor 16.8 18.7 11 gross Profit margin
Marjin Laba Kewajiban 8.1 9.9 22 Operating Profit margin
Marjin Laba Bersih 8.0 20.4 155 Net Profit margin
Jumlah Aktiva 3.104.178 3.705.436 19 Total Asset
Jumlah Kewajiban 1.513.176 1.795.758 19 Total Liabilities
Ekuitas 1.613.833 1.909.678 18 Equity
Pengeluaran Modal 531.604 214.367 -60 Capital Expenditure
Based on the above operational achievement, performance of
the integrated upstream oil and gas services sector in 2009 can
be summarized as the following:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis110
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 111
JASA PENUNJANG HULU MIGAS SUPPORTINg UPSTREAm OIL & gAS SERVICES
9% peningkatan pada Pendapatan Usaha Bersih
9% Increase in Operating Revenue
Jasa Penunjang Hulu Migas membukukan pencapaian
yang cukup baik, meskipun industri hulu migas mengalami
penurunan dan terjadinya pembenahan proses bisnis anak
perusahaan, didukung juga oleh pencapaian yang sangat baik
pada perusahaan asosiasi PKM.
Pada segmen jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola
3 anak perusahaan dan1 perusahaan asosiasi, yaitu:
Anak Perusahaan Subsidiary Company
BidangScope of Work
PT Patra Nusa Data (PND)Perolehan dan pengolahan data migasOil & gas Data management
PT Sigma Cipta Utama (SCU)Penyimpanan data migasOil & gas Data Storage
PT Purna Bina Nusa (PBN)Penguliran dan perdagangan pipa casing OCTGThreading & trading OCTg pipe
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)Jasa pelayanan komunikasi melalui satelitVSAT communication system
PT Patra Nusa Data (PND)
Kepemilikan saham pada PND adalah sebagai berikut:
31 Desember 200831 December 2008
31 Desember 200931 December 2009
Nilai Nominal Per Saham Rp30.000Nominal Value Per Share Rp30.000
Jumlah SahamAmount of Share
Nominal (Rp)Nominal (Rp)
% Jumlah SahamAmOUNT OF SHARE
Nominal (Rp) %
Modal Dasar 80.000 2.400.000.000 80.000 2.400.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang SahamCapital Stock Placement & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. PT Kreasindo Resources Indonesia
14.0006.000
420.000.000180.000.000
70.0030.00
14.0006.000
420.000.000180.000.000
70.0030.00
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital
20.000 600.000.000 100.00 20.000 600.000.000 100.00
Jumlah Saham dalam PortepelTotal Shares in Portfolios
60.000 1.800.000.000 60.000 1.800.000.000
Susunan pengurusnya adalah:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner : M. Teguh PamudjiKomisaris Commissioner : Bambang H. Soewandi
Komisaris Commissioner : A. Edy Hermantoro
Komisaris Commissioner : Heru Samodra
Direktur Director: Muhammad Zakie
Supporting Upstream Oil & Gas Services recorded a good
achievement, despite the decline in upstream oil & gas
services and business process consolidation measures in its
subsidiary companies, which was contributed by outstanding
achievements in PKM associated companies.
In the supporting upstream oil and gas services sector, the
Company manages 3 subsidiaries and 1 associated companies,
which are:
PT Patra Nusa Data (PND)
Share Ownership on PND:
Composition of the management board:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis112
Kapasitas alat produksi di tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Jenis PekerjaanType of Work
Kapasitas ProduksiProduction Capacity
2008 2009
Data Processing & Study Seismic Pre-stack ReproSeismic Post-stack ReproStudy
2.000 km60.000 km
-
3.000 km60.000 km
2
Data Remastering Vectorisasi Seismik (Line)Well Remastering (Well)
7.000 line1.200 well
15.000 line2.500 well
Storage Data Management PhysicalDigital
1.000 m2
26 tb1.600 m2
26 tb
Ringkasan kinerja operasi adalah sebagai berikut :
Jenis PekerjaanType of Work
PencapaianAchievement
2008 2009
Data Collecting SeismicWell
410.000 km810 well
60.000 km333 well
Data Remastering Vectorisasi DataWell Remastering
12.473 line1.654 well
10.500 line2.600 well
Data Management Physical data StorageDigital data Storage
100%45%
40%57%
Prospect Evaluation &Data Enhacement
Reprocessing Seismic Pre-Stact Repro Post-Stack Repro
6 km 49.654 km
3.100 km68.000 km
Hydrocarbon Prospect Evaluation 5 block
Pengembangan software dan sistem yang dilakukan selama
tahun 2009 adalah melakukan perbaikan versi untuk software
DAVAL, pembuatan software DTSS untuk pemantauan speculative
survey dan perbaikan INAMETA. Di tahun 2009, jumlah capex yang
dikeluarkan oleh PND adalah Rp11,8 miliar untuk pembelian
software, hardware dan gedung storage.
Tahun 2009, PND juga meningkatkan jumlah koleksi data dari
pengalihan data terbuka pemerintah yang berada di Pertamina
dan data-data terbuka dari proses relinquishment serta terminasi
KKKS. Dengan peningkatan koleksi data yang dikelola maka PND
membantu pemerintah dalam kegiatan pemasyaratakan dan
pemanfaatan data.
Production equipment capacity in 2009:
The conduct of software and system development in 2009 is by
rendering version improvement on DAVAL software, building up
DTSS software for speculative survey monitoring and INAMETA
improvement. In 2009, total capex amount spent by PND was
Rp11.8 billion for the purchase of software, hardware and
storage building.
In 2009, PND also improved the amount of data collection from
the Government open data transfer available in Pertamina, and
open data from PCS relinquishment and termination. With the
increase of data collection management, therefore PND has
assisted the Government in its data socialization and utilization.
Summary of Operational Performance.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 113
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Kepemilikan saham pada SCU adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008 31 December 2008
31 Desember 200931 December 2009
Nilai Nominal Per Saham Rp100.000Nominal Value per Share Rp100.000
Jumlah SahamAmount Of Share
Nominal (Rp)Nominal (Rp)
% Jumlah Saham Amount Of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
%
Modal Dasar Capital Stock 820.000 82.000.000.000 820.000 82.000.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. Ir. Sakti Tamat
369.850150
36.985.000.00015.000.000
99.960.04
769.850150
76.985.000.00015.000.000
99,980,02
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital
370.000 37.000.000.000 100.00 770.000 77.000.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel Total Shares in Portfolios
450.000 45.000.000.000 50.000 5.000.000.000
Pada Desember 2009 terjadi peningkatan modal disetor oleh
Perseroan sebesar Rp4 miliar yang merupakan konversi atas hutang
menjadi ekuitas (debt to equity swap).
Susunan pengurusnya adalah:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner: Santun NainggolanKomisaris Commissioner : IndriyatiKomisaris Commissioner : Samsoedin
Direktur Director : Baskoro
Kapasitas alat-alat produksi SCU ditahun 2009 adalah sebagai
berikut :Jenis Pekerjaan
Type Of WorkPencapaian
Achievement2008 2009
Manajemen DataData management
Tanah 19.000 m• 2 di BSD + storage 7.919 m2 19.000 m• 2 land area in BSD + Storage of 7.919 m2
Tanah 19.000 m2 di BSD + storage 11. 000 m2 •19.000 m• 2 land area in BSD + Storage of 11.000 m2
Katalog Software berbasis web dan • GIS (ROC@T)
Web base and gIS (ROC@T)•Peralatan Data Management•management Data Tools•
Katalog Software berbasis web dan GIS (ROC@T)•Web based and gIS (ROC@T)•Peralatan Data Management•management Data Tools•Peralatan DRC (DRC Room, Rak, UPS, AC Precision, •FO Cable)DRC Tools (DRC Room, Racks, UPS, AC Precision, FO Cable)•
Tekonologi InformasiInformation Technology
Server 31 unit, pc 3.114 unit notebook •266 unit, printer 315 unit, setich 22 unitServer 31 units, PC 3.114 units, Notebook •266 Units, Printer 315 Units, Stitch 22 Units
Server 17 unit, PC 1.117 unit notebook 239 unit, •printer 304 unit, setich 13 unitServer 17 Units, PC 1.177 Units, Notebook 239 units, •Printer 304 Units, Stitch 13 Units
Telekomunikasi Telecommunication
Radio konvensional 61 unit•Conventional radio: 61 units•Radio trunking 356 unit•Radio trunking 356 Units•AVTS 7 unit dan NDB 4 unit•AVTS: 7 Units, and NDB 4 Units.•
Radio konvensional 61 unit•Conventional radio: 61 units•Radio trunking 356 unit•Radio trunking 356 Units•AVTS 7 unit dan NDB 4 unit•AVTS: 7 Units, and NDB 4 Units.•
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Share Ownership on SCU:
On December 2009 the Company increased the paid capital
to an amount of Rp4 billion, which was a conduct of debt to
equity swap.
Composition of the management board:
SCU production equipment capacity in 2009 consists of the
following:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis114
Ringkasan kinerja operasi SCU di tahun 2009 dibandingkan dengan
tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Jenis PekerjaanType Of Work
PencapaianAchievement
2008 2009
Manajemen DataData management
Main StorageData RemasteringProject Base
41 klien/clients15 klien/clients6 proyek/projects
50 klien/clients50 klien/clients8 Proyek/projects
Tekonologi InformasiInformation Technology
IT InsfrastructureIT ProfesionalApplication & Content Services
15 proyek/projects12 proyek/projects7 proyek/projects
9 proyek/projects15 proyek/projects4 proyek/projects
Telekomunikasi Telecommunication
Radio konventional & Trunking, AVTS dan NDB
12 klien/clients 12 klien/clients
Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh SCU
adalah Rp12,7 miliar untuk pembelian peralatan operasi pada
3 unit bisnisnya.
PT Purna Bina Nusa (PBN)
Kepemilikan saham pada PBN adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008 31 December 2008
31 Desember 200931 December 2009
Nilai Nominal Per Saham Rp100.000
Nominal Value Per Share Rp100,000
Jumlah SahamAmount of Share
Nominal (Rp)Nominal (Rp)
% Jumlah Saham Amount of
Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
%
Modal Dasar Capital Stock 45.000 4.500.000.000 45.000 4.500.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. PT Multi Guna Laksindo3. Anas Mappe Siri
34.7816.321
68
3.478.100.000631.200.000
6.800.000
84.5015.33
0.17
34.7816.312
68
3.478.100.000631.200.000
6.800.000
84,5015,33
0,17
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital
41.161 4.116.100.000 100.00 41.161 4.116.100.000 100,00
Jumlah Saham dalam PortepelTotal Shares in Portfolios
3.839 383.900.000 3.839 383.900.000
Susunan pengurusnya adalah:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner: Eddy SjahbuddinKomisaris Commissioner: Wisaksono Trisulo
Direktur Director: Pri Azman Syanif
Saat ini kapasitas produksi PBN sebesar 60.000 MT/tahun dalam
industri threading plant di Indonesia. Total kapasitas terpasang
325.000 MT/tahun dengan perbandingan 2x total pasar industri
threading di Indonesia yaitu sebesar 10.000 MT/tahun.
In 2009, the capex amount disbursed by SCU was Rp12.7 billion for
the purchase of operational equipments in its three business units.
PT Purna Bina Nusa (PBN)
Share Ownership on PBN is as follows:
SCU Operation Performance in 2009 compared to the year 2008
can be summarized as follows:
Composition of the management board is as follows:
At present PBN production capacity is 60,000 MT/year in the
threading plant industry in Indonesia. Total installed capacity is
325,000 MT/year with the ratio of 2 x total threading industry
market in Indonesia of 10,000 MT/year.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 115
PBN dimiliki oleh Perseroan sebesar 84,45% dan melakukan
kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG)
serta fabrikasi yang berlokasi di pulau Batam. Proses penguliran PBN
dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang
memiliki kapasitas produksi hingga saat ini mencapai 60.000 metrik
ton/tahun. Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir
dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (30”). Selain itu,
PBN juga memiliki fasilitas penyimpanan berupa storage yard seluas
sekitar 7 hektar untuk mendukung proses kegiatan tersebut.
Kapasitas operasi PBN ditahun 2009 adalah sebagai berikut:
Jenis PekerjaanType Of Work
PencapaianAchievement
2008 2009
Threading Capaity 60.000 MT 60.000 MT
ActualThread Only•Thread, Cpl & Prot•
7.5959.409
11.744 4.026
17.004 15.770
Trading 2 3/8” - 13 3/8”16” - 30”
3.919307
4.226
4.5732.273
6.846
Aktivitas fabrikasi yang dilakukan di tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
• 3 modul oil processing unit untuk FPSO milik Wasco Technologies (pemakai Petrobras Brasil).
• Modifikasi 11 unit gas compressor untuk penyaluran gas alam dari lapangan gas milik Wasco Technologies (pemakai GSI).
PBN is owned by the Company with 84.45% equity, and conduct
the activity of casing pipe threading and trading (OCTG), as
well as fabrication that is located in the Batam island. The PBN
threading process is carried out by utilizing threading machineries
with current production capacity of 60,000 metric tons/year. The
threading machineries are capable of producing thread from the
smallest size ( 2 3/8”) to the largest size of 30”. Apart from that, PBN
also possesses storage facitlity in the form of 7 hectares storage
yard to support the activity chain process.
PBN Operational capacity in 2009 is as follows:
Fabrication activities carried out in 2009 is as follows:
• 3 modules of oil processing units for FPSO owned by Wasco Technologies (user of Petrobras Brazilian).
•Modification of 11 units of gas compressor for natural gas distribution from gas field owned by Wasco Technologies (user of GSI).
Penguliran pipa OCTG sebagai salah satu jasa penunjang hulu migas memberikan nilai tambah bagi bisnis inti Perseroan.
OCTG pipe
threading, one
of our oil and
gas upstream
supporting
services, has
provided added-
value to the
Company’s core
business.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis116
• Pembuatan Electrical House (E House) untuk modul oil proccessing unit FPSO milik Wasco Technologies (pemakai Siemens).
• General Fabrication: steel structure, pembuatan pressure vessel, pekerjaan rolling, painting, welding dll, milik perusahaan fabrikator di Batam.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Kepemilikan saham pada PKM adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008 31 December 2008
31 Desember 200931 December 2009
Nilai Nominal Per Saham Rp1.000.000Nominal Value Per Share Rp1,000,000
Jumlah SahamAmount Of Share
Nominal (Rp)Nominal (Rp)
% Jumlah Saham
Amount Of Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
%
Modal Dasar Capital Stock 80.000 80.000.000.000 80.000 80.000.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Deposit & Paid-up Capital by the Shareholders1. PT Elnusa Tbk2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk3. PT Tanjung Mustika
8.0008.0004.000
8.000.000.0008.000.000.0004.000.000.000
40.0040.0020.00
8.0008.0004.000
8.000.000.0008.000.000.0004.000.000.000
40,0040,0020,00
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Deposit Stock and Fully Paid-up Capital
20.000 20.000.000.000 100.00 20.000 20.000.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam PortepelTotal Shares in Portfolios
60.000 60.000.000.000 60.000 60.000.000.000
Susunan pengurusnya adalah:
Dewan Komisaris Board Of Commissioners Direksi Board Of Directors
Komisaris Utama President Commissioner: SarwotoKomisaris Commissioner: SusiloKomisaris Commissioner: Sutikno WidjajaKomisaris Commissioner: Yogi Sukmana
Direktur Utama President Director: Moch. Bachrum Direktur Pemasaran & Pengembangan marketing & Dev. Director: Paulus TjahjonoDirektur Operasi Operational Director: Budi HardonoDirektur Administrasi & Keuangan Adm & Finance Director: Dina Arifani
PKM memiliki dua layanan utama, yang pertama adalah penyedia
jasa jaringan telekomunikasi dan yang kedua adalah penyedia jasa
instalasi. Pada tahun 2009, realisasi jumlah node stasiun bumi yang
dioperasikan sebanyak 1.444 node untuk melayani Telkomsel Divre
VI, Telkomsel, Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, perbankan
(BRI, BTN), BP Berau, Karya Megah Adijaya, Premier Oil Natuna Sea
BV, PPS Mall GTC Tanjung Bunga Makasar, Sekolah Dian Harapan
Makasar, Wiryadika Utama (belum termasuk jumlah node proyek
USO Telkomsel dan kerjasama Wartelsat dengan Telkom Divre VI).
Saat ini Patrakom menyewa sebanyak 6 transponder dengan lebar
bandwidth 220,68 Mhz dari berbagai satelit, masing-masing Telkom
1, Telkom 2, Apstar VI, dengan tingkat utilisasi diatas rata-rata sebesar
99,037% (target utilisasi 97%). Untuk ketersediaan jaringan produk
yang ditawarkan ke pada pelanggan service avaibility mencapai
rata-rata 99,76%. (target availability 99,70%).
• Construction of Electrical House (E House) for FPSO unit of oil processing module owned by Wasco Technologies (user of Siemens).
• General Fabrication: steel structure, pressure vessel construction, rolling, painting, and welding, owned by fabricating company in Batam.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Share Ownership on PKM is as follows:
Composition of the management board is as follows:
PKM operates two main services, which are telecommunication network service provider, and installation service provider, In 2009, realization of earth station node amount operated was 1,444 nodes to serve Telkomsel Divre VI, Telkomsel, Pertamina, Pertamina Geothermal Energy, banking institutions (BRI, BTN), BP Berau, Karya Megah Adijaya, Premier Oil Natuna Sea BV, PPS Mall GTC Tanjung Bunga Makassar, Dian Harapan School – Makassar, Wiryadika Utama (excluding the amount of nodes from USO Telkomsel projects and cooperation with Wartelsat and Telkom Divre VI). Todate, Patrakom leases 6 transponders offering 220.68 Mhz bandwidth from various satellites, which is Telkom 1, Telkom 2, Apstar VI, with utilization rate of above 99.037% level (beyond the set utilization target of 97%). For the product network availability offered to the customers, its service availability achieved an average of 99.76% (target availability is 99.70%).
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 117
Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node
stasiun Bumi yang realisasinya selama tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
SistemSystem
Realisasi 20082008 Realization
(Node)
Realisasi 20092009 Realization
(Node)VSAT - SCPC 361 392Radio Link 18 16Wartelsat 107 107VSAT - IP 51 929VSAT - IT 133 -LC - MPLS 248 107Telkomsel USO - 325Total 918 1,876
Sementara jasa instalisasi berasal dari instalasi node stasiun Bumi
yang realisasinya selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:
SistemSystem
Realisasi 20082008 Realization
(Node)
Realisasi 20092009 Realization
(Node)
VSAT - SCPC 204 186
Radio Link 12 1
VSAT - IP - 1.165
VSAT - IT 75 -
LC - MPLS 107 78
Total 398 1.400
Dari sisi realibilitas layanan, PKM mampu mencapai service availability
99,7% sedikit diatas service availability yang dijanjikan kepada
pelanggan sebesar 99,65% dan setara dengan standar ISO yang
sebesar 99,7%. Berikut ini adalah rincian service availability PKM:
SistemSystem
Rata-Rata 2008 Average Of 2008
(Node)
Rata-Rata 2009 Average Of 2009
(Node)
VSAT - SCPC 99,8 99,8
Radio Link 99,8 99,8
VSAT - IP 99,6 99,5
VSAT - IT 99,3
LC - MPLS 99,8 99,5
Total 99,7 99,7
Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh PKM adalah
Rp46,95 milyar yang dipergunakan untuk investasi stasiun bumi
dan peralatan telekomunikasi.
The telecommunication service provision comes from the Earth station node operation, with the realization in 2009 as follows:
Whereas installation service is derived from Earth station Node
installation, with the realization in 2009 as follows:
From the aspect of service reliabilities, PKM has successfully
managed 99.7% service availability level, slightly above the level of
service availability offered to the customers of 99.65%, and equal
to the ISO standard of 99.7%. The following elaborates service
availability of PKM:
In 2009, the amount of capex disbursed by PKM was Rp46.95
billion, which was utilized for investment in earth stations as well as
telecommunication equipments.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis118
Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen Jasa
Penunjang Hulu Migas selama tahun 2009.
Jasa Penunjang Hulu MigasSupporting Upstream Oil & Gas Services
2008 2009 %
Pendapatan Usaha 318.708 347.865 9 Operating Revenues
Beban Pokok Pendapatan Usaha (229.709) (273.563) 19 Cost of Operating Revenues
Laba Kotor 88.999 74.302 -17 gross Profit
Beban Usaha (52.192) (50.239) -4 Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha 36.807 24.063 -35 Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
31.834 3.035 -90 Income (Loss) Before Tax Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Bersih 19.360 (711) -104 Net Income (Loss)
Marjin Laba Kotor 27.9% 21.4% -23 gross Profit margin
Marjin Laba Usaha 11.5% 6.9% -40 Operating Profit margin
Marjin Laba Bersih 6.1% -0.2% -103 Net Profit margin
Jumlah Aktiva 346.752 327.123 -6 Total Assets
Jumlah Kewajiban 274.756 239.214 -12 Total Liabilities
Ekuitas 73.996 87.909 19 Equity
Pengeluaran Modal 42.495 24.528 -42 Capital Expenditures
The following table summarizes the performance of Supporting
Upstream Oil and Gas Services Sector throughout 2009.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 119
With an insurance, the Company definitely can avoid a total
loss from happening on its assets because it has a right of an
indemnification claim.
JASA HILIR MIGAS DOWNSTREAm OIL & gAS SERVICES
566% peningkatan pada Laba Bersih
566% increase on Net Income
Jasa Hilir Migas pada tahun 2009 telah mampu melakukan
transformasi bisnis dan mendukung kinerja anak perusahaan
Perseroan lainnya. Kelompok bisnis ini telah berhasil membukukan
pencapaian yang baik dengan peningkatan laba bersih sebesar
566% menjadi Rp15,2 miliar.
Segmen ini dikelola oleh 2 anak perusahaan, yaitu:
Anak PerusahaanSubsidiary
BidangScope of Work
PT Elnusa Petrofin (EPN)Perdagangan dan distribusi bahan bakar dan pelumasTrading and distribution of fuel and lubricants
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)Distribusi bahan bakar dan pelumas (saat ini kondisi tidak aktif )Distribution of fuel and lubricants (currently inactive)
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Kepemilikan saham pada EPN adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008 31 December 2008
31 Desember 200931 December 2009
Nilai Nominal Per Saham Rp1.000.000Nominal Value Per Share Rp1,000,000
Jumlah SahamAmount of Share
Nominal (Rp)Nominal (Rp)
% Jumlah Saham Amount of
Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
%
Modal Dasar Authorized Capital 350.000 35.000.000.000 350.000 35.000.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Shareholders’ Paid-up Capital1. PT Elnusa Tbk2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa
87.350150
8.735.000.00015.000.000
99,830,17
207.350150
20.735.000.00015.000.000
99,930,07
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued & Fully Paid-up Capital
87.500 8.750.000.000 100,00 207.500 20.750.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of Shares
262.500 26.250.000.000 142.500 14.250.000.000
Kompetensi Perseroan pada bisnis jasa hilir Migas merupakan
kompetensi yang telah dibangun guna melengkapi bisnis inti
Perseroan.
Downstream Oil & gas Services in 2009 was able to implement
business transformation and back up the performance of other
Company’s subsidiaries. The business Group has effectively
managed satisfactory achievement by net income increase of
566% to an amount of Rp15.2 billion.
The sector is operated by our two subsidiaries, as follows:
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Share ownership on EPN is a follows:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis120
Pada Desember 2009 telah terjadi konversi hutang EPN menjadi
ekuitas yang berasal dari Perseroan sebesar Rp12 miliar.
Susunan pengurusnya adalah:
Dewan Komisaris Board of Commisisoners Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner: Muhammad Jauzi ArifKomisaris Commissioner: Edith Sundari NasutionKomisaris Commissioner : K. Denni Wisnuwardani
Direktur Utama President Director: Susetiadi Direktur Operasi & Marketing Operation & marketing Dir: MaryadiDirektur Administrasi & Keuangan Adm. & Finance Dir: Lasmen Situmorang
EPN bergerak di bidang penyediaan, pemasaran, penyimpanan
dan distribusi khususnya untuk produk dan jasa minyak dan gas di
Indonesia. Dalam bisnis transportasi EPN menjadi pemain utama
dengan Patra Niaga sebagai kompetitor, memiliki wilayah operasi
di luar Pulau Jawa dengan market share EPN sebesar 45%.
EPN pada tahun 2009 ini mulai menjalankan bisnis pengelolaan
Depo swasta sebagai handling agent. Pengelolaan depo swasta ini
dijalankan dengan sistem VHS (Vendor Held Stock). EPN mengelola
5 depo dengan total throughput 20.700 KL/bulan.
Hingga tahun 2009 jumlah SPBU di Jabodetabek adalah 720
unit dengan720 unit dengan brand Pertamina sebanyak 675
unit. Dari jumlah 675 unit, sebanyak 22 unit adalah SPBU COCO
(milik Pertamina, operator Pertamina) sedangkan sisanya 653 unit
adalah SPBU DODO (milik swasta/ perorangan, operator swasta/
perorangan). EPN menjadi operator 6 unit dari 653 unit milik
swasta tersebut.
Bisnis trading meliputi BBM industri, specialty chemial dan
commodity chemical. Khusus untuk bisnis BBM industri,
konsumsi BBM secara ekonomi adalah 21 juta KL dengan
komposisi 20,16 juta KL untuk BBM Pertamina dan 0,84 juta KL
adalah BBM Non Pertamina dipasok oleh Shell, Petronas dan
AKR. EPN bersama dengan PT Patra Niaga merupakan agen
yang ditunjuk oleh Pertamina.
On December 2009, EPN carried out the conduct of debt to equity
swap from the Company amounted to Rp12 billion.
Composition of the management board is as follows:
EPN operates in the field of supplies, marketing, storage and
distribution especially for oil and gas products and services in
Indonesia. In transportation sector, EPN performs as the main
player, in face of Patra Niaga as competitor, possesses operational
region outside Java island with EPN market share of 45%.
As of 2009, EPN commenced operating private depo management
as handling agent. This private depo management was carried out
by utilizing VHS (Vendor Held Stock) system. EPN manages 5 depos
with total throughput of 20,700 KL/month.
Up to the year 2009 the quantity of oil stations in Jabodetabek area
was 720 units with 720 units, out of which 675 units leveraging
Pertamina brand. Out of 675 units, 22 units are oil stations of COCO
(owned by Pertamina, an operator of Pertamina) whereas the
remaining 653 units belong to DODO (private business/ individuals,
private operator/individuals. EPN becomes the operator of 6 units
out of private owned 653 units.
The trading business conveys of fuel industry, specialty chemical
and commodity chemical. Exclusive for fuel industry business, the
economic fuel consumption is 21 million KL, comprises of 20.16
million KL for Pertamina fuel, and 0.84 million KL is Non-Pertamina
fuel, supplied by Shell, Petronas and AKR. EPN and PT Patra Niaga
both are the appointed agent by Pertamina.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 121
Operasi yang dilakukan selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:Jenis Pekerjaan
Type Of WorkKapasitas 2008 Capacity 2008
Kapasitas 2009 Capacity 2009
Transportasi BBMFuel Transportation
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola Cost & Feemanages PSO fuel tanks under Cost & Free Scheme
176 unit units 299 unit units
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola All Inmanages PSO fuel tanks under All-in Scheme
492 unit units 492 unit units
Kelola angkutan BBMK sistem tarif (Rp/KL/KM)manages tariff-system BBmK transportaton (Rp/KL/Km)
6 unit units 6 unit units
Menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina (sewa mobil tanki)Renting Company’s owned fuel tanks to Pertamina(fuel tanks rental)
26 unit mobil tangki BBM 26 units of fuel tanks
28 unit mobil tangki BBM 10 unit mobil tangki LPG28 units of fuel tanks10 units of LPg tanks.
Depo
Penggunaan instalasi depo Semper untuk penyaluran BBM/BBMKUtilization of Semper depo installation for Fuel/BBmK distribution
Kelola VHS di depo milik:VHS management in the depos owned by:PT TimahPT ArutminPT Lontar Lalyrus
Outsourcing tenaga kerja Depo CikampekOutsourcing manpower of Depo CikampekPekerjaan handling agent Depo BelinyuHandling agent of Depo Belinyu
SPBUPETROL STATION
Jasa pengelolaan SPBU Petrol Station management services
8 SPBU petrol stations1 SPBN petrol station1 SPDN petrol station
10 SPBU petrol stations1 SPBN petrol station1 SPDN petrol station
Kelola SPBU milik sendirimanaging own’s petrol stations
2 SPBU petrol stations 2 SPBU petrol stations
Trading
Specialty Chemical :Scale inhibitor1. Corrosion inhibitor2. Demulsifier3. Reverse demulsifier4. Water clarifier5. Antifoulant6. Antimony compound7.
Pelanggan Customers:Pertamina EP ; Sangata, Reg. JawaPertamina UP ; UP IV Cilacap, UP V Balikpapan, UP VI BalonganTAC Pertamina ; PAN PetalahanKPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, SEMCO
Pelanggan Customers:Pertamina EP ; Sangata, Reg. JawaPertamina UP ; UP III Plaju, UP V Balikpapan, UP VI BalonganTAC Pertamina ; PAN PetalahanKPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, Exxon Mobil
Commodity Chemical:1. Drilling mud2. Polymer gel3. Power Fuel4. Pelumas
Pelanggan Customers:1. PT Elnusa Tbk. div. Drilling
Services2. PT Elnusa Tbk. div.
Geoscience3. Pertamina UPMS III
Pelanggan Customers:1. PT Elnusa Tbk. div. Drilling
Services2. PT Elnusa Tbk. div. Geoscience3. CV. Mandiri4. Koperasi Patra
BBM Industri Fuel Industry:High Speed Diesel1. Marine Fuel Oil2. Industrial Diesel Oil3.
Pelanggan : Industri, Marine dan Ritel Customer: Industrial, marine & Retail Wilayah pasar market areas: Jakarta & Surabaya
Pelanggan : Industri, Marine dan Ritel Customer: Industrial, marine & RetailWilayah pasar: Seluruh Indonesia market areas:Entire the country.
Operation conducted throughout 2009 is as follows:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Di tahun 2009, jumlah capex yang dikeluarkan oleh EPN adalah
Rp3,46 milyar yang dipergunakan untuk peningkatan kapasitas
transportasi BBM.
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Kepemilikan saham pada EPR adalah sebagai berikut:
31 Desember 2008 31 December 2008
31 Desember 200931 December 2009
Nilai Nominal Per Saham Rp1.000Nominal Value Per Share Rp1,000
Jumlah SahamAmount of Share
Nominal (Rp)Nominal (Rp)
% Jumlah Saham Amount of
Share
Nominal (Rp) Nominal (Rp)
%
Modal Dasar Authorized Capital 5.000.000 5.000.000.000 5.000.000 5.000.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang SahamIssued & Shareholders’ Paid-up Capital1. PT Elnusa Tbk2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa
1.470.00030.000
1.470.000.00030.000.000
98.002.00
1.470.00030.000
1.470.000.00030.000.000
98,002,00
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Issued & Fully Paid-up Capital
1.500.000 1.500.000.000 100.00 1.500.000 1.500.000.000 100,00
Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares
3.500.000 3.500.000.000 3.500.000 3.500.000.000
Susunan pengurusnya adalah:
Dewan Komisaris Board Of Commissioner Direktur Director
Muhammad Jauzi Arif Susetiadi
Sejak 1 Juli 2005, EPR sudah tidak lagi melakukan kegiatan usaha
sebagai pengelola SPBU. Pengelolaan SPBU seluruhnya telah
diserahkan kepada EPN.
Selama tahun 2009, EPR hanya memperoleh pendapatan dari
bagian keuntungan atas pengelolaan 1 SPBU di Cikampek yang
dilakukan oleh EPN.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis122
In 2009, the capex amount disbursed by EPN was Rp3.46 billion
proceeded for the improvement of fuel transportation capacity.
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Share ownership on EPS is as follows:
Management Board of the Company conveys of the following:
As of 1 July 2005, EPR had no longer conducted operation of oil
stations management, and subsequently the entire oil station
management was transferred to EPN.
During the year 2009, EPR only received revenues from profit
sharing on the operation of one oil station in Cikampek rendered
by EPN.
Elnusa 2009 Annual Report
Berdasarkan kinerja operasi tersebut diatas, maka ringkasan hasil
kinerja segmen Jasa Hilir Migas selama tahun 2009 adalah sebagai
berikut:
Jasa Hilir Migas Downstream Oil & gas Services
2008 2009 %
Pendapatan Usaha 579.671 1.099.775 90 Operating Revenues
Beban Pokok Pendapatan Usaha (550.056) (1.045.774) 90 Cost of Operating Revenues
Laba Kotor 29.615 54.001 82 gross Profit
Beban Usaha (22.559) (26.061) 16 Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha 7.056 27.940 296 Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
4.946 22.533 356 Income (Loss) Before Income Tax Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Bersih 2.282 15.200 566 Net Income (Loss)
Marjin Laba Kotor 5,1% 4,9% -4 gross Profit margin
Marjin Laba Usaha 1,2% 2,5% 11 Operating Profit margin
Marjin Laba Bersih 0,4% 1,4% 3 Net Profit margin
Jumlah Aktiva 153.051 406.139 165 Total Assets
Jumlah Kewajiban 124.697 373.853 200 Total Liabilities
Ekuitas 5.523 32.286 485 Equity
Pengeluaran Modal 3.459 2.151 -38 Capital Expenditures
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 123
Based on the above operational performance, the Oil and Gas
Downstream Services performance results in 2009 can be
summarized as follows:
Salah satu kompetensi pada bisnis jasa hilir migas yakni
manajemen SPBU telah menempatkan Perseroan melalui
anak perusahaan sebagai salah satu perusahaan terpercaya
dalam bidang ini.
One of the core competences of oil and gas upstream services
business, which is fuel station management, has positioned
the Company through its Subsidiary, as one of the most trusted
companies in its business sector.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
PENGELOLAAN ASET LAPANGAN MIGAS OIL & gAS FIELD ASSET mANAgEmENT
Perseroan mempunyai 1 anak perusahaan yang mengelola
lapangan gas dan 1 perusahaan asosiasi yang mengelola
lapangan minyak.
No Nama BlokName of
The Block
Masa Akhir KontrakExpire Date of Contract
PartisipasiParticipation
MitraPartners
Luas (m2)Width (m2)
Operator KeteranganDescription
NamaName
PartisipasiParticipation
1 Bangkanai PSC 2033 50,01% Mitra Energi Bangkanai Ltd.Bangkanai Petroleum (L) Bhd.
34,99%
15,00%
4.534 Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)
EksplorasiLapangan gasgas Field Exploration
2 Ramba TAC 2010 60,00% Talisman (Sumatera) Ltd. 40,00% Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)
EksploitasiLapangan Minyakgas Field Exploration
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)EBE dimiliki 100% oleh Perseroan dengan direktur J.J. Pattinasarany.
Kegiatan usaha EBE adalah aktivitas eksplorasi dan eksploitasi. Struktur
permodalan berdasarkan share certificate EBE yang diterbitkan
pada tanggal 4 Desember 2003, modal dasar EBE adalah sebesar
USD50.000 yang terbagi atas 50.000 saham masing-masing ber nilai
USD1 dan seluruh saham dimiliki oleh Perseroan. Melalui perjanjian
farm in agreement yang ditandatangani pada bulan Oktober 2004,
Perseroan menjual 49% kepemilikannya dari blok/wilayah kerja yang
dimiliki kepada Mitra Energi Bangkanai (“MEB”) dan pada tanggal 25
April 2006, Bangkanai Petroleum Berhad membeli 15% kepemilikan
atas blok/ wilayah kerja yang dimiliki oleh MEB.
Proposal POD Perseroan telah disetujui berdasarkan surat BPMIGAS
No.:492/BP00000/2006-S1 tanggal 25 Agustus 2006 berjudul
“Persetujuan POD Pertama Lapangan Kerendan”. Pengembangan
lapangan Kerendan membutuhkan 7 sumur terdiri atas 2 sumur
yang telah ada dan pengembangan 5 sumur baru; 4 sumur akan
mulai berproduksi pada tahun 2008 yang terdiri atas 2 sumur baru
serta 2 sumur yang telah ada saat ini, sisa 3 sumur akan mulai
berproduksi pada tahun 2017, 2018 dan 2022 menggunakan
fasilitas pengolahan gas dengan kapasitas 20 MMSCFD.
Permohonan perpanjangan pengalihan tersebut diajukan dengan
surat No.EBE.161/XI/2008 tanggal 3 November 2008. Perpanjangan
ini disetujui oleh BPMIGAS dengan surat No.0615/BP00000/2009/S1
tanggal 26 Juni 2009 mengenai Pengalihan Komitmen Pasti Kontrak
Tahun ke-3 ke kontrak tahun ke-Blok Bangkanai, Kalimantan. Pada
tahun ke-6 perusahaan masih belum bisa melaksanakan komitmen
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis124
The Company has one subsidiary to run the management
operation of gas fields, and one associated company to manage
the oil fields.
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE)EBE is 100 percent or wholly owned by the Company, in which
the director function is served by J.J. Pattinasarany. EBE operational
activities encompass exploration and exploitation operations. The
capital structure based on EBE share certificate EBE issued at 4
December 2003, the capital stock of EBE is totaling to USD50,000,
divided into 50,000 shares with the value of USD1 per share and the
whole equities are wholly owned by the Company. Through the farm
in agreement signed on October 2004, the Company sold 49% of its
ownership on the Company’s blocks/working areas to Mitra Energi
Bangkanai (“MEB”), and on 25 April 2006, Bangkanai Petroleum
Berhad bought 15% of its ownership on MEB’s blocks/working areas.
Company’s POD Proposal was duly approved based on BP
MIGAS letter No.:492/BP00000/2006-S1, dated 25 August 2006
concerning “First POD Agreement on Kerendan Field”. The
development of Kerendan field requires 7 wells, consisted of
2 existing Wells and the development of new 5 wells; 4 wells
commenced their production in 2008 that comprises of 2 new
wells and 2 existing Wells, whereas the remaining 3 wells will start
to produce in the year 2017, 2018 and 2022, utilizing 20 MMSCFD
capacity gas processing facilities.
Request for extending the alteration was forwarded through the
Company’s letter No.EBE.161/XI/2008 dated 3 November 2008.
The extensión was approved by BP MIGAS with its letter No.0615/
BP00000/2009/S1 dated 26 June 2009 concerning The Alteration
of Contract Year 3 Fixed Commitment to Contract Year X of Blok
Elnusa 2009 Annual Report
pasti sehingga Perseroan mengajukan permohonan perpanjangan
pengalihan di tahun ke-7 (tahun 2010). Permohonan perpanjangan
pengalihan tersebut diajukan dengan surat No.EBE.111/XI/2009
tanggal 18 November 2009. Atas permohonan perpanjangan
pengalihan ini belum mendapat jawaban dari BPMIGAS.
Manajemen berkeyakinan bahwa permohonan perpanjangan
pengalihan komitmen pasti di tahun ke-7 (2010) akan mendapat
persetujuan dari BPMIGAS di tahun 2010.
Sampai dengan akhir tahun keenam (2009), ternyata ada beberapa
Komitmen Pasti yang belum terlaksana. Untuk memenuhi komitmen
tersebut, EBE pada tanggal 18 November 2009 telah mengajukan
permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah
disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1
tanggal 11 Maret 2010, dan telah mengajukan rencana kerja dan
anggaran tahun 2010 (Work Program and Budget/WP&B) dan telah
disetujui oleh BP Migas pada tanggal 3 November 2009.
Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan terhadap
Farm-In Agreement yang membatalkan pengalihan working interest
kepada MEB dan BPB, dan EBE kembali menjadi pemilik 100% working
interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui
pemutusan. Melalui surat No.0040/BPE0000/2010/S0 tanggal
4 Februari 2010, BP Migas meminta EBE untuk menyelesaikan
perbedaan pendapat tersebut.
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)ETR merupakan badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium Perseroan
dan Tristar Global Holdings Company berdasarkan hukum British Virgin
Islands pada tanggal 3 Juli 2007 dan telah mendapatkan Certificate
of Corporate Affairs dengan No. Perusahaan 1415114 diterbitkan oleh
registration of Corporate Affairs British Virgin Island pada tanggal yang
sama. Pembentukan badan usaha ini berkaitan dengan transaksi akuisisi
lapangan minyak Blok Ramba (TAC) melalui mekanisme pembelian
100% saham Conocophillips Ramba Ltd. (“CPRL”) oleh ETR. Transaksi
akuisisi Blok Ramba ini baru saja terjadi pada tanggal 14 September 2007,
dimana kedudukan CPRL nantinya akan digantikan oleh ETR sebagai
pengelola lapangan Blok Ramba. Kegiatan usaha ETR yang dijalankan
saat ini adalah melakukan aktivitas pengelolaan dan pengoperasian Blok
Ramba eks CPRL dimana ETR berperan sebagai operator.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 125
Bangkanai, Kalimantan. On the 6th Year, the Company had not
been able to fulfill the fixed commitment, therefore the Company
proposed the alteration extensión to the 7th year (2010). Request to
alteration renewal was proposed by letter No.EBE.111/XI/2009 dated
18 November 2009. Todate no reply has been received from BP
MIGAS on the alteration renewal request. The management realizes
that the request for fixed commitment alteration renewal in the 7th
year (2010) will obtain approval from BP MIGAS accordingly in 2010.
Until the sixth year (2009), several Fixed Commitments were
not realized. To fulfill the commitment, EBE on 18 November
2009 submitted request for Fixed Commitment alteration
to the year 2010, and was approved by BP Migas as stated
on their letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 dated 11 March
2010, and EBE subsequently forwarded Work Program and
Budget/WP&B Year 2010 and duly approved by BP Migas on
3 November 2009.
On 2 December 2009, termination was conducted by EBE to Farm-
In Agreement which cancelled their working interest alteration to
MEB and BPB, and made EBE to be the proprietor of 100% working
interest on Blok Bangkanai. MEB and BPB both decline to admit the
termination. Through letter No.0040/BPE0000/2010/S0 dated
4 February 2010, appeal has been made by BP Migas to EBE to
settle the disagreement.
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETR)ETR is a business entity established by the Company’s consortium
and Tristar Global Holdings Company, based on legal requirements
of British Virgin Islands on 3 July 2007, which have obtained
Certificate of Corporate Affairs with the Company Establishment
1415114 issued by the registration of Corporate Affairs British
Virgin Island on the same date. The establishment of this business
corporation is related to the acquisition transaction of Blok Ramba
oil field (TAC) through the mechanism of 100% Conocophillips
Ramba Ltd. (“CPRL”) shares purchase by ETR. The acquisition
transaction was only occurred on 14 September 2007, in which the
upcoming position of CPRL will be substituted by ETR that conducts
the managerial function of the Block Ramba field. Operational
activities carried out by ETR todate is handling managerial as well
as operational accomplishments of ex CPRL Block Ramba, in which
ETR functioning as the operator.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Berdasarkan Register of Members tanggal 3 Juli 2007, pemegang
saham ETR terdiri dari:
PT Tristar Ramba Ltd
31 Desember 200831 December 2008
31 Desember 200931 December 2009
Nilai Nominal Saham USD1Nominal Value Per Share USD1
Jumlah SahamAmount of Shares
Nominal (USD) % Jumlah SahamAmount of Shares
Nominal (USD) %
Modal Dasar Authorized Capital 50.000 50.000 50.000 50.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang SahamIssued & Shareholders’ Paid-up Capital1. PT Elnusa Tbk2. Tri star Global Holding Co.
2575
2575
25,0075,00
2575
2575
25,0075,00
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor PenuhTotal Issued & Fully Paid-up Capital
100 100 100,00 100 100 100,00
Jumlah Saham dalam PortepelTotal Portfolio of Shares
49.900 49.900 49.900 49.900
Susunan pengurusnya adalah sebagai berikut:
Jabatan Occupation Nama Name
Direktur Utama President DirectorDirektur DirectorDirektur DirectorDirektur Director
Franciscus Dewana Darmapuspita Aditya Wisnuwardana Seky SoeryadjayaBambang Nugroho Muhammad Jauzi Arif
Blok ini memiliki lapangan minyak yang berproduksi yaitu Ramba,
Bentayan,Tempino, Mangunjaya, Kluang dan Tanjung Laban.
Realisasi total produksi selama tahun 2009 adalah mencapai 3.932
bopd, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008
sebesar 4.384 bopd. Produksi ini dihasilkan dari 9 sumur.
Tipe PekerjaanType of Work
Rencana 2009Plan 2009
Realisasi 2009Realization 2009
KeteranganDescription
Radial drilling 4 sumur/well 3 sumur/well Lapangan Ramba Ramba field
Workover 5 sumur/well 6 sumur/well
2 sumur di Lapangan Bentayan2 wells in Bentayan Field
4 sumur di Lapangan Tanjung Laban4 wells in Tanjung Laban Field
Pada tanggal 10 Maret 2010, Perseroan menandatangani Perjanjian
Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd.
(Eurorich), British Virgin Islands. Berdasarkan CSPA tersebut, seluruh
kepemilikan saham Perseroan di ETR akan dijual ke Eurorich dengan
harga jual sebesar USD1 juta setelah semua persyaratan terpenuhi
selambat-lambatnya selama 60 (enam puluh) hari setelah tanggal
tersebut di atas. Hal ini membuat Perseroan tidak mengakui bagian
laba atas ETR di tahun 2009.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis126
Based on Registers of Members dated 3 July 2007, composition of
ETR shareholders conveys of:
Elnusa Tristra Ramba Ltd
Composition of the management board is as follows:
The Block owns productive oil fields, that consist of Ramba,
Bentayan,Tempino, Mangunjaya, Kluang and Tanjung Laban.
Realization of total production in 2009 recorded at 3,932 bopd,
experienced a decline compared to the year 2008 of 4,384 bopd.
The production is extracted from 9 wells.
On 10 March 2010, the Company signed CSPA agreement with
Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Based on the
CSPA, the entire Company’s stakes on ETR will be sold to Eurorich
at selling price levcl of USD1 million after all the requirmeents have
been fulfilled at the latest within 60 (sixty) days after the date of
signing. This corporate action eventually leads to the exclusion of
the income on ETR by the Company in 2009.
Elnusa 2009 Annual Report
Tabel berikut ini merupakan ringkasan kinerja segmen Pengelolaan
Asset Lapangan Migas pada tahun 2009 yang dikonsolidasi oleh
Perseroan yaitu berasal dari EBE.
Pengelolaan Asset Lapangan MigasOil & gas Field Asset management
2008 2009 %
Beban Usaha (95) (1.163) 1.124 Operating Expenses
Laba (Rugi) Usaha (95) (1.163) 1.124 Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
(460) (2.668) 480 Income (Loss) Before Tax Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Bersih (460) (2.668) 480 Net Income (Loss)
Jumlah Aktiva 20.719 31.565 52 Total Assets
Jumlah Kewajiban 21.128 34.338 63 Total Liabilities
Ekuitas (409) (2.773) 578 Equity
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 127
The following table summarizes the performance of Oil & Gas Field
Asset Management sector in 2009 consolidated by the Company,
which is from EBE.
Operasi
Hydraulic
Workover
di lepas
pantai.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan
Keuangan Konsolidasi Perseroan hasil dari proses audit yang
dilakukan oleh KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang
diselesaikan pada 24 Maret 2010 untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2009 yang disajikan dalam
buku Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Konsolidasian
ini disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(PSAK Indonesia) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Mata uang pelaporan
keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Dalam analisa ini nilai rupiah
dinyatakan dalam satuan jutaan.
Kinerja Laba Rugi (Dalam jutaan Rupiah)
2008 % 2009 % %
Pendapatan Usaha 2.543.913 100,0 3.662.331 100,0 44 Operating Revenues
Beban Pokok Pendapatan Usaha (2.149.039) -84,5 (3.119.303) -85,2 45 Cost of Operating Revenues
Laba Kotor 394.874 15,5 543.028 14,8 38 gross Profit
Beban Usaha (214.487) -8,4 (266.741) -7,3 24 Operating Expenses
Laba Usaha 180.387 7,1 276.287 7,5 53 Operating Profit
EBITDA 330.644 13,0 478.439 13,1 45 EBITDA
Beban lain-lain (6.857) -0,3 392.495 10,7 -5.824 Other Expense
Laba Sebelum Pajak 173.530 6,8 668.782 18,3 285 Income Before Tax
Beban Pajak Penghasilan (33.503) -1,3 (199.289) -5,4 495 Income Tax Expense
Hak Minoritas (6.255) -0,2 (3.260) -0,1 -48 minority Interest
Laba Bersih 133.772 5,3 466.233 13 249 Net Income
Pendapatan usaha Perseroan meningkat 44% dari Rp2,5 triliun
di tahun 2008 menjadi Rp3,6 triliun di tahun 2009 karena
peningkatan kapasitas operasi yang dilakukan dengan investasi
alat. Peningkatan pendapatan terbesar Perseroan diperoleh dari
kenaikan pendapatan dari segmen jasa hilir migas sebesar 90%
dan diikuti oleh jasa hulu migas terintegrasi sebesar 36%. Jasa hulu
migas terintegrasi masih menempati kontribusi tertinggi dari total
pendapatan yaitu sebesar 62%.
(Dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha 2008 % 2009 % % Operating Revenues
Jasa Hulu Migas Terintegrasi 1.681.622 66 2.280.298 62 36 Integrated upstream oil and gas services
Jasa Hilir Migas 579.671 23 1.099.775 30 90 Downstream oil and gas services
Jasa Penunjang Hulu Migas 318.708 13 347.865 9 9 Upstream oil and gas supporting services
Eliminasi (36.088) -1 (65.607) -2 82 Elimination
Jumlah 2.543.913 100 3.662.331 100 44 Total
1. Jasa Hulu Migas Terintegrasi Kelompok ini dioperasikan oleh 3 divisi operasi, yaitu Divisi
Geoscience Services (GSC), Divisi Drilling Services (EDS) dan
Divisi Oilfield Services (OFS). Pengakuan pendapatan pada
kelompok ini dilakukan pada saat jasa yang bersangkutan
telah diberikan.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis128
The following discussion and analysis is based on the Company’s
Consolidated Financial Statements, resulted from the audit process
conducted by Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Public Accountant
Firm duly accomplished on 24 March 2010 for the years ended at
31 December 2008 and 2009 as presented on this Annual Report.
This Consolidated Financial Statements have been prepared in
accordance with the Indonesian Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP) or “PSAK Indonesia” and regulations from the Capital
Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)
No. VIII.G.7 on The Guidance of Financial Statements Presentation.
Denomination for the consolidated financial statements is in Rupiah.
In this analysis Rupiah value is stated in millions.
Profit and Loss Statement (In millions Rupiah)
The Company’s operating profit increased 44% from Rp2.5 trillion
in 2008 into Rp3.6 trillion in 2009, due to operational capacity
improvement carried out through equipment investment. The
largest Company’s revenue growth is derived from revenue increase
from downstream oil and gas services sector by 90% and followed by
integrated upstream oil and gas services sector by 36%. Integrated
upstream oil and gas services managed to retain its highest
contribution from total revenue of 62%.
(In milions Rupiah)
1. Integrated Upstream Oil and Gas Services This group is operated by 3 operational divisions, consists of
Geoscience Services Division (GSC), Drilling Services Divison
(EDS) and Oilfield Services Division (OFS). Acknowledgment on
the revenue of this group is conducted at the time the respected
service has been delivered.
Pembahasan atas Kinerja KeuanganFinancial Performance Analysis
Elnusa 2009 Annual Report
Kontribusi terbesar pendapatan usaha dari kelompok ini berasal
dari GSC dengan kontribusi sebesar 54,4%. Pertumbuhan
pendapatan sebesar 36% dari jasa ini berasal dari pertumbuhan
dari pendapatan GSC, EDS dan OFS masing-masing sebesar
52%, 12% dan 32%. Pertumbuhan yang signifikan dari jasa
hulu migas terintegrasi ini diperoleh dari peningkatan aktivitas
eksplorasi di tahun 2009, seiring dengan program pemerintah
untuk meningkatkan produksi migas nasional.
(Dalam jutaan Rupiah)
Jasa Hulu Migas TerintegrasiIntegrated Upstream Oil and gas Services
2008 % 2009 % %
GSC 813.530 48,4 1.240.573 54,4 52
EDS 490.511 29,2 550.682 24,1 12
OFS 352.821 21,0 465.150 20,4 32
EBM 24.760 1,5 23.893 1,0 -4
Jumlah 1.681.622 100,0 2.280.298 100,0 36
2. Jasa Penunjang Hulu Migas Jasa kelompok ini diperoleh dari 3 anak perusahaan, yaitu PT
Purna Bina Nusa (PBN), PT Patra Nusa Data (PND) dan PT Sigma
Cipta Utama (SCU), serta 1 perusahaan asosiasi yaitu PT Patra
Telekomunikasi Indonesia (PKM). Untuk 3 anak perusahaan
yaitu PBN, PND dan SCU diakui pendapatannya oleh Perseroan
pada pendapatan usaha total karena kepemilikan Perseroan
yang mayoritas, sedangkan untuk 1 perusahaan asosiasi yaitu
PKM diakui sebesar porsi laba (rugi) bersih dari perusahaan
afiliasi karena kepemilikan minoritas Perseroan. Pengakuan
pendapatan pada kelompok ini bergantung pada jenisnya,
yaitu untuk pekerjaan jasa penyimpanan diakui selama
masa perjanjian jasa penyimpanan, pekerjaan perdagangan
penunjang hulu migas diakui pada saat barang telah dikirim
kepada pelanggan, sedangkan pekerjaan jasa penunjangnya
diakui pada saat jasa tersebut telah diberikan.
(Dalam jutaan Rupiah)
Jasa Penunjang Hulu MigasSupporting Upstream Oil and gas Services
2008 % 2009 % %
PND 113.669 35,7 90.740 26,1 -20
SCU 98.875 31,0 96.564 27,8 -2
PBN 106.164 33,3 160.561 46,2 51
Jumlah 318.708 100 347.865 100 9
3. Jasa Hilir Migas Jasa hilir migas Perseroan didapat dari 2 anak perusahaan,
yaitu PT Elnusa Petrofin (EPN) dan PT Elnusa Patra Ritel (EPR).
Pengakuan pendapatan terbagi atas jasa dan perdagangan,
dimana untuk pendapatan jasa diakui pada saat jasa tersebut
telah diberikan dan pendapatan dari perdagangan hilir migas
diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 129
The largest operating revenue contribution from this group
comes from GSC with 54.4% contribution. Revenue growth
of 36% from this service is derived from revenue increase of
GSC, EDS and OFS respectively by 52%, 12% and 32%. This
significant growth of the integrated upstream oil and gas
services is due to the increasing exploration activities in 2009,
commensurate with the Government program to raise the
national oil and gas production.
(In milions Rupiah)
2. Supporting Upstream Oil and Gas Services Beneficiary services of this group is obtained from the 3 subsidiary
companies, including PT Purna Bina Nusa (PBN), PT Patra Nusa Data
(PND) and PT Sigma Cipta Utama (SCU), as well as 1 associated
company - PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM). For the three
subsidiaries, PBN, PND and SCU, the Company acknowledged
their total operating revenue due to the Company’s majority
stake, whereas for one associated company – PKM, the Company
acknowledged its portion of net profit (loss) from the affiliated
company due to the minority stake of Company’s ownership.
Acknowledgement of the revenue on this group is dependant on
the type, which is for storage services to be acknowledged as long
as the period agreement of the storage services, and trading on oil
and gas upstream supporting services to be acknowledged at the
time the goods have been delivered to the customers, whereas
for the supporting services to be acknowledged at the time the
respected services have been delivered.
(In milions Rupiah)
3. Oil and Gas Downstream Services The Company’s downstream oil and gas services is gained from
the 2 companies, consisted of PT Elnusa Petrofin (EPN) and PT
Elnusa Patra Ritel (EPR). Acknowledgement of the revenue on
this group is divided to services and trading, which is revenue of
services to be acknowledged as long has been given and revenue
of trading on oil and gas downstream to be acknowledged at
the time the goods have been delivered to the customers.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Peningkatan pendapatan usaha sebesar 90% di EPN
disebabkan transformasi bisnis yang dilakukan, dimana tahun
2008 dikontribusikan dari ritel bahan bakar dan di tahun 2009
kontribusi pendapatan EPN terbesar berasal dari trading BBM
industri dan pengelolaan depo.
(Dalam jutaan Rupiah)
Jasa Hilir Migas
Oil and Gas Downstream Services2008 % 2009 % %
EPN 579.672 100,0 1.099.655 100,0 90EPR - 0,0 120 0,0 N/AJumlah 579.672 100 1.099.775 100 90
Komposisi pendapatan usaha berdasarkan segmen pelanggan
adalah sebagai berikut :
(Dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha 2008 % 2009 % % Operating Revenues
Pelanggan eceran 345.117 13,6 186.524 5,1 -46 Retail customer
Kontrak Bagi Hasil 918.128 36,1 553.691 15,1 -40 Production Sharing ContractPT Pertamina EP 612.268 24,1 990.492 27,0 62 PT Pertamina EPPT Pertamina (Persero) 237.543 9,3 301.161 8,2 27 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Gas 1.017 0,0 134.687 3,7 13144 PT Pertamina gasPT Pertamina Geothermal Energy 19.854 1 154.593 4,2 679 PT Pertamina geothermal EnergyPerusahaan Swasta 435.474 17,1 1.394.783 38,1 220 Private CompanyInstansi Pemerintah 10.600 0,4 12.007 0,3 13 government InstitutionEliminasi (36.088) -1,4 (65.607) -1,8 82 EliminationJumlah 2.543.913 100,0 3.662.331 100,0 44 Total
Beban Pokok Pendapatan
(Dalam jutaan Rupiah)
Beban Pokok 2008 % 2009 % % Cost Of
Perdagangan dan Distribusi 363.555 14,3 762.060 20,8 110 Trading and Distribution
Penjualan Manufaktur 92.886 3,7 146.359 4,0 58 Sales manufactur
Pendapatan Jasa 1.692.598 66,5 2.210.884 60,4 31 Contractual Services
Jumlah 2.149.039 84,5 3.119.303 85,2 45 Total
Beban pokok pendapatan meningkat 45% dibandingkan tahun
sebelumnya dari Rp2,15 triliun di tahun 2008 menjadi Rp3,1
triliun di tahun 2009. Sumber peningkatan terbesar berasal
dari peningkatan beban atas perdagangan dan distribusi yang
signifikan. Hal ini terjadi karena pertumbuhan pendapatan usaha
yang berasal jasa hilir migas yang signifikan yaitu BBM industri,
perdagangan speciality chemical dan commodity chemical.
Beban UsahaBeban usaha meningkat 24% dari Rp214 miliar di tahun 2008
menjadi Rp266 miliar di tahun 2009. Peningkatan biaya ini berasal
dari peningkatan beban umum dan administrasi, yaitu biaya
asuransi dan biaya iklan dan promosi. Untuk beban penjualan
terjadi efisiensi yang cukup besar sekitar 2% secara total.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis130
Operating revenue increase of 90% in EPN was driven by its
conduct of business transformation, in which in 2008 was
contributed by retail fuel business, and in 2009 the largest EPS
contribution obtainable from the trading of industrial fuel and
depo management.
(In milions Rupiah)
Composition of operating revenue based on customer sector is
described below:
(In milions Rupiah)
Cost of Operating Revenue
(In millions Rupiah)
Cost of operating revenue increased 45% compared to the
previous year amount of Rp2.15 trillion in 2008 into Rp3.1 trillion
in 2009. The largest source of increase was due to the significant
rise in trading and distribution expenses. This is due to the
significant growth of operating revenue from downstream oil
and gas services, covering industrial fuel, and trading of speciality
chemical and commodity chemical.
Operating ExpensesOperating expenses increased 24% from Rp214 billion in 2008 into Rp266
billion in 2009. The rise of expenses was due to the increase of general
and administration expenses, comprises of insurance expenses and
promotional and advertising expenses. With regard to sales expenses, a
substantial efficiency was achieved at around 2% in total.
Elnusa 2009 Annual Report
(Dalam jutaan Rupiah)
Beban Penjualan 2008 % 2009 % % Selling Expenses
Representasi dan sumbangan 2.956 0,12 1.093 0,03 -63 Representation and donation
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.724 0,15 3.077 0,08 -17 Salaries, wages and employees’ benefits
Transportasi dan perjalanan dinas 818 0,03 430 0,01 -47 Transportation and travelling
Iklan dan promosi 732 0,03 552 0,02 -25 Advertising and promotions
Lain-lain 1.233 0,05 4.113 0,11 234 Others
Jumlah 9.463 0,37 9.265 0,25 -2 Total
Beban Umum dan Administrasi
2008 % 2009 % % general and Administration Expenses
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 120.229 4,7 129.094 3,5 7 Salaries, wages and employees' benefits
Jasa teknik dan profesional 13.350 0,5 31.693 0,9 137 Technical and professional fees
Penyusutan dan amortisasi 14.846 0,6 17.235 0,5 16 Depreciation and amortization
Penyisihan piutang ragu-ragu 9.823 0,4 14.050 0,4 43 Provision for doubtful accounts
Sewa 9.551 0,4 11.839 0,3 24 Rent
Utilitas 9.316 0,4 11.662 0,3 25 Utilities
Asuransi 1.107 0,0 11.199 0,3 912 Insurances
Transportasi dan perjalanan dinas 6.220 0,2 6.489 0,2 4 Transportation and travelling
Penurunan nilai aset tetap - 0,0 4.065 0,1 N/A Impairment of property and equipment
Perlengkapan kantor 3.520 0,1 4.050 0,1 15 Office supplies
Representasi dan sumbangan 2.031 0,1 3.658 0,1 80 Representation and donation
Pos dan telekomunikasi 4.246 0,2 2.875 0,1 -32 Postage and telecommunication
Iklan dan promosi 732 0,0 2.247 0,1 207 Advertising and promotions
Fasilitas kantor 2.890 0,1 2.104 0,1 -27 Office facilities
Pelatihan dan seminar 1.314 0,1 1.750 0,0 33 Training and seminar
Proyek 826 0,0 1.371 0,0 66 Projects
Persediaan usang 1.441 0,1 55 0,0 -96 Provision for inventory obsolence
Lain-lain 3.582 0,1 2.040 0,1 -43 Others
Jumlah 205.024 8,1 257.476 7,0 26 Total
Peningkatan biaya asuransi disebabkan oleh Perseroan yang telah
mengasuransikan persediaan barang dagangan, aset tetap dan
properti investasi, dengan rincian sebagai berikut :
• Persediaan barang dagangan diasuransikan dengan nilai pertanggunan sebesar Rp3 miliar pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perseroan termasuk dalam perlindungan asuransi bersama-sama dengan aset tetap, sementara yang berada di lokasi proyek termasuk dalam perlindungan Combined Liability Insurance.
• Aset tetap diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp456,2 miliar dan USD162,2 juta pada beberapa perusahaan asuransi. Asuransi bangunan juga mencakup persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perseroan.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 131
The insurance expenses increase was caused by the Company’s
conduct of insuring the inventories of goods sold, fixed assets and
investment properties, with the following details:
• Inventories of goods sold were insured with a coverage value of Rp3 billion at PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Stock inventory of projects available in the Company’s own storage, including mutual insurance coverage with the fixed assets, whereas those available in project locations included in the Combined Liability Insurance protection.
•Fixed assets were insured against all risks with coverage value of around Rp456.2 billion and USD162.2 million in several insurance companies. Building insurance also covered stock inventory of the projects available in the Company’s owned storages.
(In milions Rupiah)
Elnusa Laporan Tahunan 2009
• Properti investasi diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan Rp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia.
Laba Usaha dan Marjin UsahaHasil dari uraian beberapa hal diatas menyebabkan terjadi
peningkatan laba usaha Perseroan dari Rp180,4 miliar di tahun
2008 menjadi Rp276,3 miliar di tahun 2009 atau sebesar 53%.
Marjin laba usaha juga mengalami peningkatan dari 7,1% menjadi
7,5% di tahun 2009.
Pendapatan (Beban) Lain-lain
(Dalam jutaan Rupiah)
Penghasilan (Beban) Lain-Lain 2008 % 2009 % % Other Income (Charges)
Beban keuangan (58.987) -2,3 (92.958) -2.5 58 Financing cost
Beban pajak (20.328) -0,8 (26.308) -0.7 29 Tax expenses
Laba atas penjualan aktiva tetap 15.402 0,6 (1.101) 0.0 -107 gain on sale of assets
Rugi selisih kurs - bersih (30.818) -1,2 43.063 1.2 -240 Loss on foreign exchange
Penghasilan bunga 12.472 0,5 20.014 0.5 60 Interest income
Rupa-rupa bersih 4.719 0,2 (27.835) -0.8 -690 Other charges
Laba penjualan penyertaan saham 7.715 0,3 437.825 12.0 N/A gain on sale of investment
Bagian atas laba bersih Equity in net earnings
perusahaan asosiasi 62.968 2,5 39.795 1.1 -37 of associated companies
Jumlah (6.857) -0,3 392.495 10.7 -5,824 Total
Pada pendapatan lain-lain terjadi peningkatan yang signifikan dari
penjualan PT Infomedia Nusantara pada tanggal 30 Juni 2009 kepada
PT Multimedia Nusantara dengan laba penjualan sebesar Rp437,2
miliar dari nilai jual sebesar Rp598 miliar, dan penjualan PT Jabar Energi
pada tanggal 2 Desember 2009 kepada PT Jasa Sarana dengan laba
penjualan sebesar Rp535,3 juta dari nilai jual sebesar Rp490 juta.
Selain itu, pendapatan lain-lain yang diperoleh dari bagian laba
bersih perusahaan asosiasi didapat dari:
(Dalam jutaan Rupiah)
Laba Bersih AsosiasiNet income of the associated companies
2008 % 2009 % %
IMN 54.229 86% 36.570 92% -33%
PKM 2.001 3% 3.460 9% 73%
JBE (137) 0% (235) -1% 72%
ETR 6.875 11% - 0% N/A
Jumlah 62.968 100% 39.795 100% -37%
Laba bersih asosiasi yang diakui atas IMN untuk tahun 2009 untuk
penyertaan sampai dengan Juni 2009.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis132
•Investment properties insured against all risks with coverage value of Rp34.5 billion at PT Tugu Pratama Indonesia.
Operating Income and Profit MarginResults from the above elaboration on several matters led to
the increase of Company’s operating income from Rp180.4
billion in 2008 into Rp276.3 billion in 2009 or 53%. Operating
profit margin also experienced an increase from 7.1% into
7.5% in 2009.
Other Revenue (expenses)
(In milions Rupiah)
Significant increase occured on other revenue from the
divestment of PT Infomedia Nusantara on 30 June 2009
to PT Multimedia Nusantara, with sales income of Rp437.2
billion from the sales value of Rp598 billion, and divestment
of PT Jabar Energi on 2 December 2009 to PT Jasa Sarana
with sales income of Rp535.3 million from the sales value of
Rp490 million.
Apart from that, other revenue from net income portion of the
associated companies was derived from:
(In milions Rupiah)
The acknowledged net income of the associated company on
IMN for the year 2009 for the participation until June 2009.
Elnusa 2009 Annual Report
Untuk beban lain-lain peningkatan terbesar terjadi pada
beban keuangan karena penambahan hutang dari pinjaman
sindikasi dan perbankan lainnya untuk investasi alat dan
modal kerja, sedangkan pengurangan terbesar berasal dari
laba selisih kurs yang berubah 240% karena apresiasi Rupiah
terhadap Dolar AS.
Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum PajakLaba sebelum pajak meningkat signifikan dari Rp173,5
miliar di tahun 2008 menjadi Rp668,8 miliar di tahun 2009
yang disebabkan laba penjualan penyertaan saham sebesar
Rp437,8 miliar. Jika laba tersebut dikeluarkan maka peningkatan
terjadi sebesar 33% menjadi sebesar Rp231 miliar.
Beban Pajak PenghasilanBeban pajak penghasilan meningkat sebesar 494% dari Rp33,5
miliar menjadi Rp199,3 miliar di tahun 2009 sejalan dengan
peningkatan laba sebelum pajak karena penjualan penyertaan
saham dan peningkatan perolehan laba dari operasi.
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan DikonsolidasiHak minoritas atas laba bersih anak perusahaan dikonsolidasi
menurun menjadi Rp3,26 miliar atau 52% dari Rp6,25 miliar,
terbesar dari penurunan kinerja pada kelompok jasa penunjang
migas (dimana Perseroan menjadi pemegang saham mayoritas).
Laba Bersih dan Marjin Laba BersihBerdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka laba bersih meningkat
248% dari Rp133,7 miliar di tahun 2008 menjadi Rp466,2 miliar di
tahun 2009. Marjin laba bersih turut meningkat dari 5,3% di tahun
2008 menjadi 12,7% di tahun 2009.
Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi
Di tahun 2009 Perseroan telah melaporkan transaksi yang
mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang
terjadi berupa pelepasan kepemilikan Perseroan di PT Infomedia
Nusantara kepada PT Multimedia Nusantara. Para pemegang
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 133
For other expenses the largest increase experienced on the financial
expenses due to the addition of debts from syndicated loans
and other banking institutions for the investment of equipment
and working capital, whereas the largest deduction came from
difference of exchange rate which changed 240% due to the
appreciation of Rupiah against US Dollar.
Income Before Tax and Profit Margin Before TaxIncome before tax increased significantly from Rp173.5
billion in 2008 into Rp668.8 billion in 2009, that was due to
income from stock divestment of Rp437.8 billion. Providing
exclusion of the income, it caused an increase of 33% into a
total of Rp231 billion.
Income Tax ExpensesIncome tax expenses increased 494% from Rp33.5 billion into
Rp199.3 billion in 2009 commensurate with the increase of
income before tax due to divestment of participatory stocks and
increase of proceedings from operating income.
Minority Interest on Net Income of Consolidated SubsidiariesMinority interest on consolidated net income of subsidiary companies
degraded into Rp3.26 billion or 52% from Rp6.25 billion, the largest
amongst performance decline in the oil and gas supporting services
(in which the Company becomes the majority shareholders).
Net Income and Profit Margin Based on the above matters, net income increased 248%
from Rp133.7 billion in 2008 into Rp466.2 billion in 2009. Net
profit margin also increased from 5.3% in 2008 into 12.7%
in 2009.
financial information which has reported as an extraordinary and rare event.
In the year 2009 the Company reported transactions
containing extraordinary and rare events such as the
release of company ownership in PT Infomedia Nusantara
to PT Multimedia Nusantara. The shareholders agreed to
Pendapatan Usaha Perseroan meningkat sebesar 44% dari tahun lalu seiring dengan
peningkatan kapasitas dan utilisasi alat produksi.
The Company’s Operating Revenue increases 44% from the previous year commensurate with the
improving capacity and production equipment utilization.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
saham Perseroan menyetujui untuk melepas saham sebanyak
105.800.000 saham dengan nilai jual Rp 598 Miliar. Laba Perseroan
sebesar Rp437,3 miliar di catat sebagai bagian dari ”Penghasilan
Lain-lain – Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada Laporan Laba
Rugi Konsolidasi tahun 2009.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan, Pendapatan Bersih Perusahaan atau Laba Operasi PerusahaanSelama tahun 2009 tidak terdapat perubahan harga yang signifikan
yang telah mempengaruhi penjualan, pendapatan bersih ataupun
laba operasi perusahaan.
Kinerja AktivaPada tahun 2009, total aktiva konsolidasi meningkat signifikan
sebesar 27% dari Rp3,3 triliun menjadi Rp4,2 triliun. Hal ini terutama
disebabkan oleh peningkatan aktiva lancar yang meningkat 57%
karena peningkatan kas yang diterima dan persediaan.
(Dalam juta Rupiah)
2008 % 2009 % %
AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 401.120 12,1 1.124.202 26,7 180 Cash and equivalents
Investasi jangka pendek - - 75.000 1,8 N/A Short-term investment
Piutang usaha - bersih 779.325 23,5 848.743 20,2 9 Trade receivables-net
Piutang lain -lain 41.195 1,2 41.757 1,0 1 Other receivables
Persediaan 74.609 2,3 83.800 2,0 12 Inventories
Uang muka 181.097 5,5 200.118 4,8 11 Advances
Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka 133.334 4,0 167.648 4,0 26 Prepaid value added taxes
Biaya dibayar dimuka 8.802 0,3 6.758 0,2 -23 Prepaid expenses
Jumlah aktiva lancar 1.619.482 48,8 2.548.026 60,5 57 Total current assets
Aset tetap 1.213.210 36,6 1.332.583 31,6 10 Property & equipment
Properti investasi 81.190 2,4 80.739 1,9 -1 Investment property
Aktiva lain-lain 401.851 12,1 29.073 5,9 -38 Other assets
Total Aktiva 3.315.733 100 4.210.421 100 27 Total Assets
Aktiva lancar Perseroan meningkat 57% menjadi Rp2,5 triliun,
terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas sebesar
180% dan pajak pertambahan nilai dibayar dimuka sebesar 26%,
dimana kontribusi kas dan setara kas dan pajak pertambahan
nilai dibayar dimuka terhadap total aktiva masing-masing sebesar
26,7% dan 4%. Saldo kas yang meningkat ini disebabkan beberapa
proyek dan pekerjaan yang operasinya masih berjalan diantara
akhir tahun 2009 sampai dengna awal tahun 2010 sehingga masih
memerlukan modal kerja operasi dan belum digunakannya hasil
divestasi perusahaan asosiasi yang dimiliki Perseroan sebelumnya.
Pada akhir tahun 2009 dan 2008, komposisi kas dan setara kas dalam
mata uang asing masing-masing sebesar 35% dan 69% terutama
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis134
sell its stock of 105,800,000 shares with a trading value of
Rp 598 billion. Company Earnings amounted to Rp437, 3
billion recorded as part of "Other Income - Gain on sale of
Investment Shares" in the Consolidated Income Statement
in 2009.
Impact of Price Changes on Company’s Sales, Net Income or Operating Profit CompaniesDuring the year 2009 there were no significant price
changes that have affected the company's net sales,
revenues or operating profit.
Assets PerformanceIn 2009, total consolidates assets increased significantly by
27% from Rp3.3 trillion into Rp4.2 trillion. The achievement was
mostly due to the increase of current assets which raised 57%
as a result of the improvement of cash revenue and inventories.
(In milions Rupiah)
The Company’s current assets increased 57% into Rp2.5
trillion, mostly due to the increase of cash and cash
equivalent of 180% and pre-paid value-added tax of
26%, in which contribution of cash and cash equivalent
and pre-paid value-added tax againsttotal assets was
respectively 26.7% and 4%. The increase of cash balance
was caused by running operation of several projects
and assignments, from end of year 2009 to early 2010,
requiring operating working capital and the fact that
divestment proceedings.
By end of 2009 dan 2008, composition of cash and cash
equivalent in foreign exchange was respectively 35% and 69%,
Elnusa 2009 Annual Report
dalam Dolar AS dan Dolar Singapura. Pergerakan nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang asing pada tahun tersebut mempengaruhi
nilai dari kas dan setara kas Perseroan. Ringkasan kas dan setara kas
Perseroan adalah sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah)
2008 2009 %
Kas Cash
Rupiah 3.231 2.822 -13 Indonesian Rupiah
Dolar AS - 31 N/A US Dollar
Dolar Singapura - 2 N/A Singapore Dollar
Bank Bank
Rupiah 91.104 224.724 147% Indonesian Rupiah
Dolar AS 196.877 418.206 112% US Dollar
Dolar Singapura 105 7 -93% Singapore Dollar
Setara Kas Cash equivalents
Rupiah 33.153 505.000 1423 Indonesian Rupiah
Dolar AS 76.650 48.410 -37 US Dollar
Komposisi aktiva lancar lainnya yang paling besar adalah piutang
usaha yang meskipun besaran di tahun 2009 hanya meningkat
sebesar 9% dari tahun 2008, tetapi komposisi di tahun 2009
mencapai 20,2% terhadap total aktiva. Jika melihat dari analisa
umur piutang usaha maka sebagian besar masih berada dibawah
31 hari, yaitu tahun 2008 sebesar 70,2% dan tahun 2009 sebesar
89,4%, dengan detil sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah)
2008 % 2009 % %
<31 hari 547.448 70,2 758.752 89,4 39 <31 days
31 - 60 hari 68.771 8,8 23.881 2,8 -65 31 - 60 days
61 - 90 hari 60.432 7,8 18.360 2,2 -70 61 - 90 days
91 - 180 hari 35.764 4,6 14.444 1,7 -60 91 - 180 days
> 180 hari 114.967 14,8 85.327 10,1 -26 > 180 days
penyisihan piutang ragu-ragu (48.057) -6,2 (52.021) -6,1 8 Allowance for doubtful accounts
Jumlah 779.325 100 848.743 100 9 Total
Berdasarkan penelaahan atas keadaan akun masing-masing
piutang pada akhir tahun, Manajemen berpendapat bahwa
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp52 miliar pada tahun
2009 yang meningkat 8% dibandingkan tahun lalu tersebut
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
tertagihnya piutang usaha.
Piutang usaha ini digunakan oleh Perseroan sebagai jaminan atas
fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 135
mostly in US Dollar and Singapore Dollar. The fluctuation of
Rupiah exchange rate against foreign denominations during
the year had affected the value of cash and cash equivalent
of the Company. Summary of cash and cash equivalent of the
Company is as follows.
(In milions Rupiah)
The largest composition of other current assets was trade
receivables, which even though in 2009 only increased by
9% from the year 2008, however the composition in 2009
achieved 20.2% from total assets. In view of maturity date
analysis of the operating receivables therefore most of
them were below 32 days, which is 70.2% in 2008 and 89.4%
in 2009, described as follows:
(In milions Rupiah)
Based on the review of each operating receivable account
condition at end of the year, the management concluded that
the allocation of doubtful accounts of Rp52 billion in 2009, which
increased 8% compared to the preceding year, is sufficient for
covering the probability of losses on the unsettlement of the
operating receivables.
These operating receivables are used by the Company
as collaterals on loan facility obtainable from several
banking institutions.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis136
Aktiva per segmen adalah sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah)
Aktiva 2008 2009 % Assets
Jasa Hulu Migas Terintegrasi 3.104.178 3.705.436 19 Integrated upstream oil and gas services
Jasa Hilir Migas 153.051 406.139 165 Downstream oil and gas services
Jasa Penunjang Hulu Migas 346.752 327.123 -6 Upstream oil and gas supporting services
Pengelolaan Lapangan Migas 20.719 31.565 52 Oil and gas asset management
Eliminasi (306.884) (259.842) -15 Elimination
Total Aktiva 3.317.816 4.210.421 27 Total Assets
Kinerja Kewajiban dan Ekuitas(Dalam jutaan Rupiah)
2008 % 2009 % %
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka pendek 351.376 10,6 329.203 7,8 -6 Short-term loansHutang usaha 301.598 9,1 532.293 12,6 76 Trade payablesHutang lain-lain 37.240 1,1 41.655 1,0 12 Other payablesHutang pajak 103.967 3,1 173.841 4,1 67 Taxes payablesUang muka pelanggan 37.125 1,1 38.032 0,9 2 Advances from customersBiaya masih harus dibayar 224.823 6,8 360.368 8,6 60 Accrued expensesPendapatan ditangguhkan 3.020 0,1 5.160 0,1 71 Deferred incomeKewajiban jangka panjang jatuh tempo
104.233 3,1 180.638 4,3 73 Current maturities of long term debts
Jumlah Kewajiban Lancar 1.163.382 35,1 1.661.190 39,5 43 Current LiabilitiesKEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESKewajiban jangka panjang 461.852 13,9 476.754 11,3 3 Long term liabilitiesKewajiban tidak lancar lainnya 60.490 1,8 148.224 3,5 145 Other non-current liabilitiesJumlah Kewajiban 1.685.724 50,8 2.286.168 54,3 36 Total LiabilitiesHak minoritas 18.259 0,6 14.575 0,3 -20 minority interestEKUITAS EQUITYSaldo laba ditahan 476.977 14,4 772.480 18,3 62 Retained earningsEkuitas 1.613.833 48,7 1.909.678 45,4 18 EquityTOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.317.816 100,0 4.210.421 100 27 TOTAL LIABILITIES & EQUITY
Kewajiban Perseroan pada tahun 2009 meningkat 36% yang dipicu
oleh kenaikan kewajiban lancar yaitu, peningkatan hutang usaha
sebesar 76%, peningkatan pendapatan ditangguhkan sebesar 71%
dan peningkatan kewajiban jangka panjang jatuh tempo sebesar
73%. Peningkatan kewajiban tidak lancar sebagian besar berasal dari
peningkatan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
dalam hal ini adalah hutang dividen kas interim tahun buku 2009.
Peningkatan kewajiban jangka panjang sebesar 16% berasal dari
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Divisi Syariah dan Nantixis Perancis
untuk peningkatan kapasitas alat. Selain hal-hal diatas, terjadi pula
peningkatan kewajiban dari anak perusahaan yaitu dari PT Bank
Muamalat Indonesia Tbk untuk modal kerja bisnis transportir EPN.
Perseroan juga mempunyai hutang sewa dengan PT Hewlett-
Packard Finance Indonesia dan PT Orix Indonesia Finance untuk
pembelian komputer, kendaraan serta mesin dan peralatan.
Assets per segment is as follows:
(In milions Rupiah)
Liabilities and Equity Performance(In milions Rupiah)
The Company’s liabilities in 2009 increased 36% driven by the
increase of current liabilities, such as increase of trade payable
of 76%, increase of deferred revenue of 71% and increase of
mature long-term liabilities of 73%. The increase of non-current
maturities of long term debts were mostly from increase of
loan from the related parties, in this case interim cash dividend
loan for the fiscal year 2009.
The increase of long-term liabilities of 16% was from PT Bank
Danamon Indonesia Tbk Sharia Division and Nantixis – France,
for improving the equipment capacity. Apart from the above
matters, there was increasing liabilities from the subsidiary
company, which was from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk for
EPN working capital in transportation business. The Company
aslso had leasing loan with PT Hewlett-Packard Finance
Indonesia and PT Orix Indonesia Finance for the purchase of
computers, vehicles as well as machineries and equipments.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 137
Rincian kewajiban berbunga Perseroan adalah sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah)
2008 % 2009 % %
Sindikasi 602.107 61,0 599.464 65,3 -0.4
Danamon 208.532 21,1 137.404 15,0 -34
Natixis 106.847 10,8 68.261 7,4 -36
BNI 28.640 2,9 29.304 3,2 2
Ch inatrust 12.468 1,3 16.970 1,8 36
Deautshe Bank - 0,0 22.729 2,5 N/A
Muamalat 6.935 0,7 2.592 0,3 -63
Bukopin - 0,0 319 0,0 N/A
Sewa Pembiayaan 21.066 2,1 40.418 4,4 92
Jumlah 986.595 100 917.461 100 -7
Komposisi pinjaman jangka pendek dalam mata Dolar AS untuk
akhir tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 91% dan 92%,
sedangkan untuk komposisi pinjaman jangka panjang untuk
akhir tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 98% dan
99%. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing
pada tahun tersebut mempengaruhi nilai dari kas dan setara kas
Perseroan. Ringkasan kewajiban Perseroan pada bank dan leasing
company adalah sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah)
2008 2009 %
Pinjaman Jangka Pendek Short-Term Liabilities
Rupiah 27.750 27.750 0 Indonesian Rupiah
Dolar AS 323.626 301.453 -7 USD Dollar
Pinjaman Jangka Panjang Long-term Liabilities
Rupiah 4.881 7.826 60 Indonesian Rupiah
Dolar AS 561.205 628.500 12 USD Dollar
Dari keseluruhan pinjaman jangka panjang pada tahun 2009 maka
pembayaran yang dijadwalkan pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013
dan 2014 adalah Rp165,9 miliar, Rp165,8 miliar, Rp159,3 miliar,
Rp107 miliar dan Rp38,2 miliar.
Walaupun terjadi peningkatan hutang, namun neraca Perseroan
masih tergolong sehat, dengan tingkat leverage yang masih
konservatif dan arus kas yang masih cukup memadai.
Details of Company’s interest incurred liabilities are described
below:
(In millions Rupiah)
Composition of short-term liabilities in US Dollar denomination
at end of 2009 and 2008 was respectively 91% and 92%, whereas
composition of long-term liabilities at end of 2009 and 2008 was
respectively 98% and 99%. Fluctuation of Rupiah exchange rate
to foreign currencies during the year had affected the value
of cash and cash equivalent of the Company. Summary of the
Company’s liabilities in bank and leasing company is as follows:
(In millions Rupiah)
From the overall long-term liabilities in 2009, the scheduled
settlement for the year 2010, 2011, 2012, 2013 and 2014 is
respectively amounted to Rp165.9 billion, Rp165.8 billion,
Rp159.3 billion, Rp107 billion, and Rp38.2 billion.
Eventhough the loan increased, however the Company’s balance
sheets was regarded as sound along with a conservative level of
leverage and sufficient cash flow.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Ringkasan kewajiban per segmen adalah sebagai berikut:
(Dalam jutaan Rupiah)
Kewajiban 2008 2009 % Liabilities
Jasa Hulu Migas Terintegrasi 1.513.176 1.795.758 19 Integrated upstream oil and gas services
Jasa Hilir Migas 124.697 373.853 200 Downstream oil and gas services
Jasa Penunjang Hulu Migas 272.756 239.214 -12 Upstream oil and gas supporting services
Pengelolaan Lapangan Migas 21.128 34.338 63 Oil and gas asset management
Eliminasi (246.033) (156.995) -36 Elimination
Total Kewajiban 1.685.724 2.286.168 36 Total Liabilities
Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp295,8 miliar atau 18% dari Rp1,6
triliun di tahun 2008 terutama disebabkan dengan peningkatan laba
bersih Perseroan sebesar Rp466,2 miliar yang diimbangi dengan dividen
tunai sebesar Rp170,8 miliar. Dividen tunai tersebut berasal dari :
• Pembagian dividen kas dari laba bersih tahun buku 2008
berdasarkan RUPS Tahunan dan Luar Biasa yang diaktakan
dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH (pengganti Notaris
Sutjipto, SH, MKn), No. 28 tanggal 6 Mei 2009 sejumlah
Rp26,8 miliar.
•Pembagian dividen kas interim tahun buku 2009 berdasarkan
Rapat Direksi dan Komisaris tanggal 10 Desember 2009
sebesar Rp144 miliar.
Pada bulan 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009,
Perseroan melakukan buy back saham (treasury stock) yang
tercatat di BEI sebanyak 99.738.000 saham dengan harga
perolehan sebesar Rp14,72 miliar.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis138
Summary of liability per segment is as follows:
(In millions Rupiah)
Jasa penunjang hulu migas: operasi jasa data manajemen.
Oil and gas
upstream
supporting
services:
management data
service operation.
Total equity increased Rp295.8 billion or 18% from Rp1.6 trillion
in 2008 which was mostly due to the increase of Company’s
net income of Rp466.2 billion, compensated by cash dividend
amount of Rp170.8 billion. The cash dividend was gained from:
• Cash dividend distribution from net income of the fiscal
year 2008 based on the Annual and Extraordinary GMS, duly
acted by the Notarial Deed of Aulia Taufani, SH (substitute
of Notary Sutjipto, SH, MKn), No. 28 dated 6 May 2009
amounted to Rp26.8 billion.
•Distribution of interim cash dividend for the fiscal year 2009,
based on the Board of Directors and Commissioners’ meeting
on 10 December 2009 amounted to Rp144 billion.
On 13 October 2008 up to 13 January 2009, the Company
conducted shares buy back saham (treasury stock) registered at
the Indonesian Stock Exchange (IDX) amounted to 99,738,000
shares, with the proceedings price of Rp14.72 billion.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 139
Modal KerjaModal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar, dimana pada tahun 2008 modal kerja bersih
sebesar Rp456,1 miliar dan meningkat 94% pada tahun 2009
menjadi Rp886,8 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan
peningkatan persediaan dan kas dan setara kas, sehingga
membuat peningkatan aktiva lancar sebesar 57% tetapi kewajiban
lancar hanya meningkat sebesar 43%.
Likuiditas dan Sumber PendanaanBerdasarkan analisa risiko yang dilakukan terhadap Perseroan, maka
faktor penting dalam penentuan likuiditas adalah jenis proyek
yang sedang berjalan, lamanya perputaran piutang usaha dan
perputaran hutang usaha, serta strategi dalam aktivitas pendanaan.
Kebutuhan proyek untuk jenis perdagangan umumnya jauh lebih
besar dari jenis jasa migas lainnya.
Untuk menjaga likuiditas tetap baik di masa mendatang, Perseroan
tetap mengandalkan aktivitas operasi untuk ketersediaan kas
internal dan didukung oleh pendanaan eksternal dari perbankan
dan pasar modal.
Perseroan selalu memerlukan pendanaan untuk membiayai
proyek-proyeknya, untuk itu Perseroan senantiasa mengandalkan
ketersediaan kas internal dan arus kas masuk dari kegiatan operasi.
Namun, jika tidak dapat dicukupi dari internal maka Perseroan
mencari sumber pendanaan dari eksternal yaitu dari perbankan
atau institusi keuangan lainnya.
Sumber pendanaan Perseroan pada tahun 2009 berasal dari:
1. Kas yang berasal dari operasi sebesar Rp761,1 miliar
2. Penerimaan atas penjualan aset tetap dan properti investasi
sebesar Rp603,5 miliar
3. Penerimaan pinjaman dari bank sebesar Rp358 miliar
4. Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi sebesar
Rp32,5 miliar.
Jika dilihat dari dilihat dari sumber pendanaan dan rasio hutang
pada kondisi 31 Desember 2009, Perseroan masih memiliki ruang
yang cukup untuk memperoleh tambahan pinjaman, baik untuk
barang modal maupun modal kerja. Namun demikian, hal tersebut
dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
Untuk mengoptimalkan struktur permodalan yang ada maka
Perseroan mempunyai beberapa kebijakan yaitu :
• RasiohutangberbungaterhadapEBITDAberkisar3,5–5kali
• Rasiodebtservicecoverageminimum1,1kali
• Rasiohutangterhadapekuitasmaksimum2kali
Working CapitalNet working capital is the balance between current assets and
current liabilities, in which in 2008 recorded net working capital
of Rp456.1 billion and increased 94% in 2009 into Rp886.8
billion. The increase was mostly due to the increase of inventory,
as well as cash and cash equivalent, that supported the increase
of current assets by 57% whereas the current liabilities only
raised by 43%.
Liquidity and Source of finance Based on the risk analysis conducted by the Company,
the primary factor in defining liquidity is the type of on-
going project, duration of trade receivables turn-over, and
operating loan turn-over, as well as strategy in financing
activities. Project requirements for trading business is
commonly higher compared to other oil and gas services.
To maintain the sound liquidity level in the future, the Company
consistently relies on the operational activities for internal cash
availability and to be supported by external financing from
banking institutions and capital market.
The Company always requires financing for the purpose of funding
the projects, and therefore the Company continuously relies on the
internal cash availability and cash inflow from operational activities.
However, if the requirements can not be fulfilled by internal
resources then the Company will search for external financing
resources, both from banking or other financial institutions.
The Company’s fund resources in 2009 derives from:
1. Cash from operational activity of Rp761.1 billion.
2. Proceedings from sales of fixed assets and invetsment properties
of Rp603.5 billion.
3. Loan from banks amounted to Rp358 billion.
4. Proceedings from the associated company’s dividends of
Rp32.5 billion.
Considering the financial resources and loan ratio at the
condition of 31 December 2009, the Company is still having
ample opportunities in obtaining additional loans, either
for capital goods or working capital. However, it should be
conducted by upholding the principles of prudency.
In optimalizing the existing capital structure the Company
subsequently holds several policies as the following:
ratio of interest incurred debt to EBITDA of around 3.5 - 5 times•
minimum ratio of debt service coverage of 1.1 time•
maximum ratio of debt to equity of 2 times•
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Monitoring on performance achievement is a regular conduct of
activity to ensure the accomplishment of performance target.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis140
Monitoring atas pencapaian kinerja merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala untuk memastikan tercapainya target kinerja.
Kinerja Arus KasDalam jutaan Rupiah
2008 2009 %
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activies
Penerimaan dari Pelanggan 2.350.772 3.586.090 53% Cash received from customersPembayaran pada pemasok (2.219.019) (3.000.756) 35% Cash paid to suppliersPembayaran beban keuangan (58.987) (92.958) 58% Payment for financing costsPembayaran pajak (36.794) (203.987) 454% Payment for taxesKas Bersih dari Aktivitas Operasi 35.972 288.389 702% Net Cash used in Operation ActivitiesArus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investing ActiviesPenerimaan dividen 25.909 32.538 26% Proceeds from cash dividendPenerimaan penjualan aktiva 27.191 603.538 2120% Proceeds from sale in assetsPembelian aset tetap (577.558) (241.046) -58% Acquisition of property and equipmentLain-lain (24.591) (75.000) 205% OthersKas Bersih dari Aktivitas Investasi (549.049) 320.030 -158% Net Cash used in Investment Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 2008 2009 % Cash Flow from Financing Activies
Penerimaan hutang dari bank 895.374 357.971 -60% Proceeds from bank loansPenerimaan dari penawaran umum saham perdana
565.958 - N/A Proceeds from IPO of shares
Pembayaran hutang (569.783) (288.837) -49% Payment of loansPembayaran dividen kas (16.958) (54.085) 219% Payment of cash dividendsPembayaran lain-lain (67.342) 99.614 -248% Other paymentsKas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 807.249 114.663 -86% Net Cash used in Operation Activities
Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan dari Operasi di tahun 2009 meningkat signifikan sebebesar
702% dari Rp35,9 miliar di tahun 2008 menjadi Rp288,4 miliar di tahun
2009. Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan penerimaan dari
pelanggan sebesar 53%, namun peningkatan pembayaran pada
pemasok hanya meningkat 35% dan peningkatan pembayaran beban
keuangan sebesar 58%, serta pembayaran pajak sebesar 454%. Perbaikan
arus kas operasi ini didapat dari perbaikan proses bisnis Perseroan secara
berkelanjutan dan dukungan sistem IT yang memadai.
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiArus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi di tahun
2009 sebesar Rp320 miliar atau meningkat sebesar 158%
dari tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh
peningkatan penerimaan penjualan aktiva sebesar 2,120%
yang terutama disebabkan pendapatan dari divestasi atas
Cash flow Performance(In milions Rupiah)
Cash flow from Operational ActivityOperating revenue in 2009 increased significantly by 702% from
Rp35.9 billion in 2008 into Rp288.4 billion in 2009. The raise was
derived from revenue increase from customers of 53%, however
the increase in payment to suppliers only grew by 35%, and the
increase in financial expenses payment was 58%, whereas the
tax payment was 454%. Improvement of the operating cash
flow was obtained from the Company’s continuing business
process improvement and adequate supports of the IT system.
Cash flow and Investment ActivitiesNet cash flow obtained from investment activities in 2009
was Rp320 billion or increased 158% from its preceding year.
This was particularly due to earnings increase of asset sales by
2120%, which was mostly derived from divestment revenue of
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 141
PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi. Peningkatan
lainnya adalah penerimaan dividen dari perusahaan
asosiasi juga meningkat 26% yang diperoleh dari dividen
PT Infomedia Nusantara sebesar Rp32,5 miliar.
Selain kas dan bank, Perseroan juga menginvestasikan sebagian kecil
dari kelebihan kasnya dalam bentuk deposito berjangka pada PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Saldo total investasi jangka pendek pada akhir tahun 2009 sebesar
Rp75 miliar.
Pada tahun 2009 terjadi penurunan pembelian aset tetap yang
disebabkan asas kehati-hatian yang dianut oleh Perseroan karena
perubahan ekonomi global. Ringkasan belanja modal investasi
adalah sebagai berikut:
Dalam jutaan Rupiah
Belanja Modal 2008 2009 % Capital Expenditure
Jasa Hulu Migas Terintegrasi 531.604 214.367 -60 Integrated upstream oil and gas services
Jasa Hilir Migas 3.459 2.151 -38 Downstream oil and gas services
Jasa Penunjang Hulu Migas 42.495 24.528 -42 supporting upstream oil and gas services
TOTAL BELANJA MODAL 577.558 241.046 -58 TOTAL CAPITAL EXPENDITURE
Pembelian aset tetap pada Jasa Hulu Migas di tahun 2009
terdiri dari konstruksi modular rig dan peralatan pendukung
lainnya dari IDM International Ltd., dan beberapa pemasok
lainnya. Selain itu juga untuk pembelian peralatan seismic
dan testing barge. Belanja modal untuk Jasa Hilir Migas
diperuntukkan bagi peningkatan kapasitas usaha transportasi,
sedangkan untuk Jasa Penunjang Hulu Migas adalah untuk
peningkatan kapasitas operasinya melalui pembelian
prasarana operasi dan peralatannya.
Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPada tahun 2009 terjadi perubahan signifikan pada aktivitas
pendanaan, dimana hanya terjadi sedikit penambahan sumber
dana yang bersumber dari perbankan yang diimbangi dengan
pembayaran hutangnya. Arus kas keluar yang dipergunakan untuk
pembayaran hutang adalah:
Hutang bank sebesar Rp269,5 miliar yHutang sewa pembiayaan sebesar Rp19,4 miliar y
Selain itu, berdasarkan RUPS Tahunan dan Luar Biasa Tahun
Buku 2008 yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH
(pengganti Notaris Sutjipto, SH, MKn), No. 28 tanggal 6 Mei 2009
ditetapkan dividen kas sejumlah Rp26,8 miliar dan berdasarkan
Rapat Direksi dan Komisaris tanggal 10 Desember 2009 ditetapkan
pembagian dividen interim sebesar Rp144 miliar yang baru
sebagian dibayarkan untuk pemegang saham minoritas. Historis
pembayaran dividen Perseroan pada 3 tahun terakhir adalah
sebagai berikut:
PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi. Another increase
was dividend earnings from the associated companies which
also rose by 26%, gained from PT Infomedia Nusantara dividends
amounted to Rp32.5 billion.
Apart from cash and bank, the Company also invested a small
part of its excessive cash in the form of time deposit in PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero),
Tbk. Total balance of short-term investment at end of 2009 was
Rp75 billion.
In 2009 the fixed asset purchase declined due to the
implementation of prudent policy by the Company in face of
global economic changes. Summary of the investment capital
expenditure is as follows:
(In milions Rupiah)
Fixed assets purchase on Upstream oil and gas services in 2009
consisted of rig modular construction and other supporting
equipments from IDM International Ltd., and several other
suppliers. Besides that, it was also for the purchase of seismic
equipments and testing barge. Capital expenditure for Oil
and Gas Downstream Services was utilized for transportation
operation capacity improvement, whereas for Oil and Gas
Upstream Supporting Services was for the purchase of
operational infrastructure as well as its equipments.
Cash Flow from Funding ActivityIn 2009 significant changes existed on funding activity, in
which only few incremental fund resources derived from
banking institutions occured that was compensated by its
loan settlement. Cash flow disbursement for loan settlement
consisted of:
Bank loan amounted to Rp269.5 billion. y
Finance leasing loan of Rp19.4 billion. y
Apart from that, based on the Annual and Extraordinary GMS for
the Fiscal Year 2009, as acted by the Notary Deed of Aulia Taufani,
SH (substitute of Notary - Sutjipto, SH, MKn), No. 28 dated 6 May
2009, cash dividend of Rp26,8 billion was determined and based
on the Board of Directors and Commissioners’ meeting on 10
December 2009, an interim dividend distribution amounted
to Rp144 billion, which was paid in partial to the minority
shareholders. The chronicle of the Company’s dividend payment
during the last three years are described below:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis142
(Dalam jutaan Rupiah)
2007 2008 %
Dividen kas (Jutaan Rp) 20.028 26.754 34 Cash dividend (in million Rp)
Rasio pembayaran dividen 20% 20% 0 Dividend payout ratioDividen kas per saham (Rp) 2,74 3,72 36 Cash dividend per share
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umumPada awal tahun 2008, Perseroan melakukan suatu aksi korporasi yaitu
Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO)
dengan mencatatkan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan kode saham ELSA, efektif mulai tanggal 6 Pebruari 2008.
Sebelum melakukan penawaran umum perdana saham tersebut.
Perseroan melakukan peningkatan Modal Dasar dari Rp750 miliar
menjadi Rp2,25 triliun, pemecahan nominal saham (stock split) 1 : 5 atau
dari Rp500 per lembar saham menjadi Rp100 per lembar saham serta
peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh dari Rp583,85 miliar
menjadi Rp729,85 miliar. Penawaran umum perdana saham dilakukan
sebanyak 20% saham dari enlarged capital atau 1.460.000.000 lembar
saham, sehingga total lembar saham setelah IPO menjadi 2.798.500.000.
Harga Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah Rp400
per lembar saham sehingga nilai dana hasil penawaran umum
yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
(Dalam miliar Rupiah)
Jumlah Hasil Penawaran UmumIPO Proceed
Biaya Penawaran UmumIPO Fee
Hasil BersihIPO Proceed - Net
584,00 17,69 566,30
Setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana saham dan
mengacu pada butir 2 Peraturan Bapepam X.K.4, Perseroan telah
melaporkan rincian penggunaan dana kepada Bapepam-LK secara
berkala setiap tiga bulanan , yaitu mulai dari posisi per 31 Maret
2008, dan terakhir adalah posisi per 31 Maret 2009.
Pada posisi per 30 Maret 2009, Dana hasil penawaran umum
tersebut telah seluruhnya terealisasi dan secara umum tidak terdapat
perubahan realisasi penggunaan dana dibandingkan dengan
rencana penggunaan dana dalam prospektus. Hal tersebut juga telah
dilaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
(Dalam miliar Rupiah)
Modal Kerja Perseroan
Pinjaman untuk Pengembangan dan Perluasan
Aktivitas Usaha Anak Perusahaan
Pembayaran Sebagian Hutang
Pembelian Barang Modal
Total Rencana Penggunaan
Dana
Total Realisasi Penggunaan
Dana
Sisa Dana Hasil
Penawaran Umum
25% 25% 15% 15% 7% 7% 53% 52%
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
141.58 143.90 84.95 84.88 39.64 40.29 300.14 297.23 566.30 566.30 0
(In million Rupiah)
Realization of IPO proceed utilizationIn early 2008, the Company did a corporate action to hold an
initial public offering (IPO) by listing its shares in the Indonesia
Stock Exchange (IDX) with ELSA as the stock code, effective
initiated on the 6 February, 2008.
Before conducting the Initial Public Offering, the Company
increased its Authorized Capital from Rp750 billion to Rp2.25
trillion, executed nominal stock split of 1:5 or from Rp500/share
to Rp100/share and increased Fully and Paid Up Capital from
Rp583.85 to Rp729 billion. The common offered was as much as
20% of the enlarged capital, or 1,460,000,000 shares, therefor the
total shares post IPO is 2,789,500,000.
The share price in the initial public offering was Rp400/share so
that the IPO proceed is as follows:
(In billion Rupiah)
After the implementation of the Initial Public Offering, the
Company has reported the details of the use of proceed to
Bapepam-LK periodically, in every three months starting in
position per March 31 2008, and ending in position per march
31 2009.
At the position per March 31 2009, utilization of the IPO proceed
has been realized and generally there has not been any change
of the IPO proceed utilization compared to the plans for IPO
proceed realization in the prospectus. These matters have also
been reported to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange.
(In billion Rupiah)
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 143
• Perseroan mempergunakan Rp143,90 miliar dana IPO untuk
modal kerja, dimana hal tersebut sesuai dengan persentase
rencana penggunaannya (25%);
• Dalam rangka pinjaman untuk pengembangan dan
perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan, Perseroan telah
mempergunakan Rp84,88 miliar atau 15% dari dana IPO.
Pinjaman tersebut diberikan kepada:
• Elnusa Bangkanai Energy Ltd dalam rangka persiapan
eksplorasi dan eksploitasi senilai Rp1,52 miliar
• PT Elnusa Petrofin untuk modal kerja operasi sebesar Rp24,0 miliar
• PT Sigma Cipta Utama dalam rangka perluasan storage,
investasi radio trunking dan modal kerja operasi senilai
Rp59,36 miliar
Apabila dana pinjaman diatas telah dikembalikan kepada
Perseroan, maka akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
• Perseroan juga telah mempergunakan 7% dana IPO atau Rp40,29
miliar untuk pembayaran sebagian hutang kepada :
• Sercel Nantes, Perancis senilai USD1.978.651
• PT Hewlett Packard Finance Indonesia senilai USD2.473.065
• Dan pembelian barang modal , yaitu :
• peralatan survei seismik senilai Rp37,18 miliar
• peralatan pemboran senilai Rp133,18 miliar
• peralatan oilfield services senilai Rp126,87 miliar
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal1. Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit dalam Dollar AS secara
Sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (”BCA”), PT Bank
Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesias Tbk,
PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International
Indonesia, dengan BCA sebagai agen fasilitas, penjaminan
dan penampunyan serta arranger pada tanggal 16 Juli 2008.
Perjanjian tersebut dijaminkan dengan tanah, jaminan fidusia
atas mesin dan peratalan dan pengalihan secara bersyarat hak
atas rekening operasional dan rekening penampungan.
2. Perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan Murabahah dalam
Dollar AS dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada tanggal 11 Juni
2008 dan akan berakhir pada Desember 2014. Perjanjian tersebut
dijamin dengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig, tagihan
asuransi, piutang dan oil rig berikut peralatannya serta cessie atas
rekening Debt Service Reserve Account yang berhubungan dengan
proyek yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini.
3. Perjanjian perolehan fasilitas kredit dalam Dollar AS dari Natixis
Perancis untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA
(pemasok) pada tanggal 29 Juli 2008 dan 5 September 2008
dengan fasilitas kredit selama 5 tahun. Perjanjian tersebut
membuat Perseroan menjaminkan aset yang berkaitan dengan
perjanjian kredit ini.
4. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan musyarakah (sampai
dengan 4 Juni 2010) dan murabahah (Juni 2007 s.d. September
• The Company used Rp143.90 billion of the IPO proceed for
working capital, which was set adequate with the percentage of
the utilization plan (25%);
• In scope of loan for development and expansion of
business activities of subsidiaries, the Company had used
Rp84.88 billion or 15%from the IPO proceed. The loan was
given to:
• Elnusa Bangkanai Energy Ltd for the preparation of exploration
and exploitation, mounted Rp1.52 billion
• PT Elnusa Petrofin for operational working capital of Rp24.0 billion
• PT Sigma Cipta Utama for storage expansion, radio trunking
investment and operational and operational working capital,
worth of Rp59.36 billion
When the loan funds have been returned to the Company, it will
be used for working capital of the Company.
• The Company has also occupied 7% of the IPO proceed or
Rp46.29 billion for the payment of debts to:
• Sercel Nantes, France worth USD1,978,651
• PT Hewlett Packard Finance Indonesia worth USD2,473,065
• And purchase of capital expenditure, namely:
• Seismic survey equipments, worth Rp37.18 billion
• Drilling equipments, worth Rp132.73 billion
• Oilfield services equipments, worth Rp126.87 billion
Material Commitment Related To Capital Goods Investment1. Agreement on Syndicated Loan Facility with PT Bank Central
Asia Tbk (”BCA”), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank
International Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT
Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as the agent
of facility, collaterals, escrow and trusteeship and arranger
on 16 July 2008. The agreement was collateralized by land
properties, fiducial guarantee on machineries and equipments,
and unreserved alteration of proprietorship on operational
account and escrow account.
2. Agreement on Murabahah finance facility from PT Bank
Danamon Indonesia Tbk on 11 June 2008, which will be due
on December 2014. The agreement was collateralized by
fiducial guarnatee on purchase contract of oil rigs, insurance
collection, receivables and oil rigs and its equipments as well as
cessie on Debt Service Reserve Account related to the project
under the financial facility.
3. Agreement on Loan Facility Proceedings from Natixis France,
for the purchase of seismic equipments from Sercel SA
(vendor) on 29 July 2008 and 5 September 2008 under 5-year
loan facility. The agreement therefore engaged the Company
to collateralize assets related to the loan agreement.
4. Agreement on proceedings from musyarakah financing facility
(until 4 June 2010) and murabahah (June 2007 to September
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis144
2012) dalam Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Divisi Syariah kepada EPN dengan jaminan aset kendaraan (7 truk
tangki dan 3 truk) yang dibiayai dengan fasilitas murabahah, tanah
dengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPR, tanah Perseroan,
piutang dan persediaan.
5. Perjanjian perolehan fasilitas pinjaman modal kerja dan kredit
dalam Dollar AS dari Bank Chinatrust pada bulan Juni 2007
kepada PBN dan berjangka waktu 5 tahun, dijaminkan dengan
tanah dan bangunan milik PBN, mesin-mesin yang dibiayai
dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka.
6. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan murabahah dalam
Rupiah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk pada bulan Desember
2009 untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 3
unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 unit truk tangki LPG 15 Mton.
Fasilitas ini dijaminkan dengan aset tersebut diatas dan piutang
sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.
Kebijakan Akuntansi yang Signifikan dan Penggunaan Estimasi 1. Persediaan Sebelum 1 Januari 2009, persediaan dicatat berdasarkan
PSAK No. 14 yang dikeluarkan pada tahun 1994. Efektif
tanggal 1 Januari 2009, Perseroan menerapkan PSAK No.
14 (Revisi 2008). Meskipun demikian, perubahan ini tidak
menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi.
2. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008 Perseroan menerapkan
PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap yang
menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Aktiva Tetap
dan Aktiva Lain-lain dan PSAK No. 17 (1994) tentang
Akuntansi Penyusutan. Perseroan telah melakukan
revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16
(Revisi 2007) dan memilih metode biaya, sehingga
dianggap sebagai biaya perolehan. Saldo selisih nilai
revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat
penerapan pertama kali yang disajikan sebagai bagian
dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 telah
direklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
3. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007) tentang
Sewa menggantikan PSAK No. 30 (1990) tentang Akuntansi Sewa
Guna Usaha. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan
secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Jika
suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi maka sewa
tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset.
2012) from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia
Division to EPN with the collaterals of vehicle assets (7 oil
tanks and 3 trucks) financed under murabahah facility, land
properties bearing SHGB No. 280 and No. 281 on behalf of EPR,
the Company’s land properties, receivables and inventories.
5. Agreement on proceedings from working capital loan and loan
from Bank Chinatrust on June 2007 to PBN with the period of 5
years, collateralized with PBN’s pwned land properties and buildings,
machineries financed under this loan facility and time deposit.
6. Agreement on proceedings of murabahah financing
facility from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk on
December 2009 to finance the working capital reuired for
acquiring 3 units of LPG 8 Mton tank, and 7 units of LPG
15 Mton tank. The facility was collateralized by the above
mentioned assets and receivables related to the rental of
those tank trucks.
Significant Accounting Policy and Estimation 1. Inventories Prior to 1 January 2009, inventories recorded in
accordance with the Indonesian GAAP (PSAK) No. 14 year
1994. Effective as of 1 January 2009, the Company applied
PSAK No. 14 (Revision 2008). However, the changes do not
impose significant effect to the consolidated financial
statements.
2. fixed Assets Effective as of 1 January 2008, the Company applied
Indonesian GAAP (PSAK) No. 16 (Revision 2007) concerning
Fixed Asstes to replace PSAK No. 16 (1994) concerning Fixed
Assets and Other Assets, and PSAK No. 17 (1994) concerning
Accountancy on Depreciation. The Company has conducted
fixed asset revaluation accordingly prior to the implementation
of PSAK No. 16 (Revision 2007) and has chosen the cost
method, so it is regarded as cost of proceedings. Balance of
fixed asset revaluation value differences available during the
first implementation is represented as part of equity in the
consolidated balance sheets year 2007 have been reclassified
into income balance for the year 2008.
3. Rental Effective as of 1 Janaury 2008, PSAK No. 30 (Revision 2007)
concerning Rental to replace the requirements of PSAK No. 30
(1990) conmcerning Accountancy of Leasing. Due to the revised
PSAK, rental that substantially alters the entire risk and benefit in
relations to the assets ownership is classified as leasing finance.
If a rental is classified as operation rent than the rent does not
substantially alter the entire risk and benefit in relations to the
asset ownership.
Elnusa 2009 Annual Report
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 145
4. Properti Investasi Efektif tanggal 1 Januari 2008 Perseroan menerapkan
PSAK No. 13 (Revisi 2007) tentang Properti Investasi yang
menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang Akuntansi untuk
Investasi. Perseroan telah memilih model biaya sehingga
nilai revaluasi properti investasi tersebut dianggap sebagai
biaya perolehan. Saldo selisih nilai revaluasi properti
investasi yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama
kali yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca
konsolidasi tahun 2007 telah direklasifikasi ke saldo laba
pada tahun 2008.
5. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
Manajemen membuat taksiran dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan konsolidasi. Oleh karena terdapat risiko yang
melekat dalam suatu estimasi, maka hasil sebenarnya yang
akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan
pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.
Informasi Material Sesudah Tanggal Laporan Auditor
Proyek DrillingTerkait dengan proyek drilling dengan VICO, pada 23 Desember
2009 Perseroan menerima surat tentang klaim penali sebesar
USD2,4 juta atas keterlambatan melakukan spud the first well.
Untuk itu, pada 11 Januari 2010 Perseroan sudah menyampaikan
penjelasan bahwa keterlambatan disebabkan kejadian diluar
kendali Perseroan dan dikategorikan force majeure. Sampai
dengan saat ini, Perseroan masih melakukan negosiasi untuk
menyelesaikan klaim penalti tersebut.
TAC Ramok SenabingPerseroan mengadakan perjanjian pembelian saham dengan
Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (”TOGI”) pada tanggal
21 Juli 2008 untuk membeli seluruh kepemilikan saham TOGI
pada Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (”GRRS”) dengan
harga pembelian sebesar USD5,6 juta. Pada tanggal 25 Juli 2008
telah dibayarkan uang muka sebesar USD2,1 juta. Pada tanggal 7
Oktober 2008, Perseroan menovasikan perjanjian tersebut pada
EPR. Pada saat yang sama, EPR juga mengadakan perjanjian jual
beli dengan PT Mustika Arumsari dan Andi Rachmanudin Noor
untuk membeli seluruh kepemilikan mereka pada PT Radiant
Ramok Senabing (”RRS”) sebesar USD7,3 juta. GRRS dan RRS
memiliki 40% dan 60% participating interest pada TAC Ramok
4. Invetsment Properties Effective as of 1 January 2008, the Company implemented
Indonesian GAAP (PSAK) No. 13 (Revision 2007) concerning
Investment Properties to alter PSAK No. 16 (1994) concerning
Accountancy on Investment, the Company has chosen the
cost method thereby the investment properties revaluation
value is regarded as the cost of proceedings. Balance of
investment property value differences available during the
first implementation is represented as part of equity in the
consolidated balance sheets year 2007 was duly reclassified into
balance of income for the year 2008.
5. The Use of Estimation The consolidated financial statements have been prepared
in accordance with the generally accepted accounting
principles requires the management to conduct estimation
and assumption that affect the amount reported in the
consolidated financial statements. Since built-in risk exists in
the estimation, therefore the actual results will be reported
in the future which may differs from the amount stated on
the estimate.
Subsequent Material Information After The Auditor Reporting Date
Drilling ProjectsIn relation to the drilling project with VICO, on 23 December
2009 the Company received penalty claim of USD2.4 million
on the delay of spud the first well conduct. For the case, on
11 January 2010 the Company conveyed clarification that the
delay was due emergencies beyond the Company’s control and
categorized as force majeure. Up to now, negotiation process
is being undertaken by the Company for the settlement of the
penalty claim.
Ramok Senabing TACThe Company conducted stock purchase agreement with
Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (“TOGI”) on 21
July 2008 for purchasing the entire stocks of TOGI at the
Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (“GRRS”) with the
purchase price of USD5.6 million. On 25 July 2008 an advance
payment of USD2.1 million was made. On 7 October 2008, the
Company renewed the agreement to EPR. At the same time,
EPR also conducted transaction agreement with PT Mustika
Arumsari and Andi Rachmanudin Noor to purchase their entire
ownership in PT Radiant Ramok Senabing (“RRS”) amounted to
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Senabing. Setelah transaksi jual beli tersebut, EPR memiliki 100%
participating interest pada TAC, dimana 20% akan dialihkan
pada TIGO sesuai dengan perjanjian jual beli GRRS. Penyelesaian
kedua transaksi tersebut akan dilakukan setelah terpenuhinya
semua persyaratan yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan
penjual dengan harga penyelesaian yang akan dinyatakan dalam
settlement statement. Berdasarkan surat pernyataan tanggal 20
Maret 2010, TOGI setuju untuk mengembalikan uang muka
sejumlah USD2 juta (setelah dikurangi USD85 ribu) selambat-
lambatnya 45 hari sejak tanggal tersebut.
Elnusa Bangkanai Energy, Ltd.EBE berdasarkan Kontrak Bagi Hasil tanggal 30 Desember 2003
diberikan hak 30 tahun untuk mengeksplorasi, mengembangkan
dan memproduksi migas di Blok Bangkanai. Pada tanggal 1
Oktober 2004, EBE menandatangani Farm-In Agreement dengan
Mitra Energia Bangkanai Ltd. (”MEB”) dan setuju untuk mengalihkan
49% working interest atas Blok Bangkanai dan bertindak sebagai
operator untuk jangka waktu 3 tahun pertama. Berdasarkan
perjanjian tersebut disetujui bahwa akhir tahun ketiga kontrak
(2007), terdapat opsi untuk membentuk Joint Operation Company
yang sahamnya dimiliki EBE dan MEB masing-masing 50,01%
dan 49,99%. MEB akan menanggung biaya sehubungan dengan
pelaksanaan PSC untuk 3 tahun kontrak pertama dan memenuhi
komitmen eksplorasi. Penunjukan EBE sebagai operator dan
Farm-In Agreement telah disetujui oleh Dirjen Migas dalam surat
No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEB mengalihkan 15% working
interest atas Blok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum (L)
Bhd. (”BPB”), Malaysia. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan
0,99% working interest atas Blok Bangkanai kepada MEB sesuai
Farm-In Agreement.
Berdasarkan PSC, EBE melakukan Komitmen Pasti terhadap sejumlah
pekerjaan selama 3 tahun. Akhir tahun ketiga (2006), Komitmen
Pasti belum seluruhnya terlaksana sehingga EBE mengajukan untuk
mengalihkan ke tahun berikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ke
tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing telah disetujui oleh BP
Migas melalui surat No. 719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember
2006, surat No. 0741/BP00000/2007/S1 tanggal 21 November 2007
dan surat No. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009.
Komitmen Pasti yang belum terlaksana sampai dengan akhir
tahun keenam (2009) adalah pembangunan 2 buah sumur
eksplorasi. Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhi Komitmen
Pasti mengakibatkan EBE dinyatakan default oleh BP Migas, PSC
USD7.3 million. GRRS and RRS owns 40% and 60% participating
interest on TAC, in which 20% will be transferred to TIGO in
accordance with GRRS transaction agreement. Settlement of
both transactions will be conducted after the fulfillment of all
the requirements as stated in writing by EPR and seller with
the payment price will be stated on the settlement statement.
Based on the statement letter dated 20 March 2010, TOGI
agreed to return the advance payment of USD2 million (after
deducted by USD85 thousand) at least within 45 days after the
statement date.
Elnusa Bangkanai Energy, Ltd.EBE – based on Production Sharing Contract dated 30 December
2003 – was given 30 years rights to explore, develop and produce
oil and gas in Block Bangkanai. On 1 October 2004, EBE signed
Farm-in Agreement with Mitra Energia Bangkanai Ltd. (“MEB”)
and agreed to transfer 49% working interest on Block Bengkanai
and perform as operator for the first three years period. Based
on the agreement it was approved that by end of the third
year contractual agreement (2007), there will be an option to
establish a Joint Operation Company whose shares owned by
EBE and MEB, each respectively 50.01% and 49.99%. MEB will be
in charge of expenses related to the PSC implementation for the
first 3 year contract and fulfill the exploration commitment. The
appointment of EBE as operator and Farm-in Agreement was
duly approved by the Director General for Oil and Gas, pursuant
letter No. 14286/23/DJM.E/2004 dated 6 December 2004.
On 25 August 2006, MEB transferred its 15% working
interest on Block Bangkanai to Bangkanai Petroleum (L)
Bhd. (“BPB”), Malaysia. In 2007, EBE transferred 0.99% of its
working interest on Block Bangkanai to MEB in accordance
with the Farm-in Agreement.
Based on PSC, EBE conducted Fixed Commitment on the entire works
for 3 years. End of the third year (2006), the Fixed Commitment have
not been fully executed, therefore EBE proposed to alter to the next
year. The transfer of Fixed Commitment to the year 2007, 2008 and
2009 has been respectively approved by BP Migas, pursuant to letter
No. 719/BP00000/2006-S1 dated 29 December 2006, letter No. 0741/
BP00000/2007/S1 dated 21 November 2006, and letter No. 0615/
BP00000/2009/S1 dated 26 June 2009.
The Fixed Commitment, which has not been fulfilled until end of
the sixth year (2009), is the development of 2 exploration wells.
Based on the PSC, the failure to fulfill the Fixed Commitment
causes EBE was found default by BP Migas, PSC was cancelled
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis146
Elnusa 2009 Annual Report
dibatalkan dan EBE dikenakan sanksi denda senilai Komitmen
Pasti yiang belum dilaksanakan tersebut. Pada tanggal 18
November 2009, EBE telah mengajukan permohonan pengalihan
Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui BP Migas
melalui surat No.0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010.
Untuk mendukung hal tersebut, Perusahaan telah mengajukan
rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B)
tahun 2010 yang disetujui BP Migas tanggal 3 November 2009.
Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan Farm-
In Agreement, membatalkan pengalihan working interest kepada
MEB dan BPB. EBE kembali menjadi pemilik 100% working interest
atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan
tersebut. BP Migas melalui surat tanggal 4 Februari 2010 meminta
EBE untuk menyelesaikan pendapat tersebut.
and EBE was subject to penalty sanction to an amount of the
unfulfilled Fixed Commitment. On 18 November 2009, EBE
proposed request to alter Fixed Commitment to the year 2010,
and duly approved by BP Migas pursuant to letter No. 0066/
BPA0000/2010/S1 dated 11 March 2010. To support the case,
the Company has proposed Annual Work Plan & Budget (WP&B)
year 2010, which was approved by BP Migas on 3 November
2009. On 2 December 2009, EBE conducted termination on
Farm-in Agreement, cancelled the working interest transfer to
MEB and BPB. EBE returns back to become the owner of 100%
working interest on Block Bangkanai. MEB and BPB refused to
acknowledge the termination. BP Migas pursuant to letter dated
4 February 2010 had requested EBE to settle the dispute.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management’s Discussion and Analysis 147
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
The Company’s conduct of organizational changes into a more effective, energetic and optimum organization has been taking place since the merger process by prioritizing the business process and function of each working-unit toward the achievement of our shared-vision.
Perubahan organisasi Perseroan menuju organisasi yang lebih efektif, tangkas dan optimal pada dasarnya telah dilakukan sejak proses merger terjadi dengan lebih mengutamakan terhadap business process dan fungsi masing-masing unit kerja terhadap pencapaian visi organisasi.
148
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Sepanjang tahun 2009, Perseroan melakukan konsolidasi dan
pembenahan organisasi secara menyeluruh melalui kajian
organisasi yang dilakukan dengan melibatkan konsultan
eksternal. Kajian tersebut meliputi kajian terhadap organisasi
Elnusa, efektifitas kegiatan fungsi operasional dan penunjang
(shared services), serta kajian terhadap pembentukan direktorat
yang menangani fungsi human resources, procurement, asset
management secara fokus.
Hasil kajian tersebut diterapkan dalam organisasi baru yang
efektif berlaku per 30 Juni 2009 setelah disetujui oleh Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan. Melalui
organisasi baru ini, diharapkan perusahaan semakin fokus dalam
mencapai visi dan misi Perseroan.
Perubahan organisasi Perseroan menuju organisasi yang lebih
efektif, tangkas dan optimal pada dasarnya telah dilakukan sejak
proses merger terjadi dengan lebih mengutamakan terhadap
business process dan fungsi masing-masing unit kerja terhadap
pencapaian visi organisasi.
Dalam upaya mendukung tuntutan bisnis, Perusahaan berusaha
untuk melakukan pembenahan dan perbaikan organisasi
149
Throughout 2009, the Company undertook a comprehensive
consolidation and restructuring of its organization through an
organizational assessment that was done by involving external
consultants. The assessment included an assessment of Elnusa’s
organization, effectiveness of operational and supporting activities
(shared services), and an assessment of the establishment of
directorates that would handle human resources, procurement,
asset management in a focused manner.
The result of the assessment was applied to the new organization
effective June 30, 2009 upon approval by the Extraordinary
General Meeting of the Company Shareholders. It is expected
that with this new organization, the company will become more
focused on achieving the corporate vision and mission.
The changes to the Corporate organization towards a more
effective, skillful and optimum organization has essentially been
undertaken since the merger process with a greater priority
given to the business process and functions of each work unit
towards the achievement of the organization’s vision.
In the effort to support the demands of the business, the
Company seeks to carry out restructuring and improvement of
Elnusa Laporan Tahunan 2009
agar lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha.
Penempatan fungsi shared service (supporting) pada tiap Divisi
operasi terus dikuatkan agar proses bisnis dapat berjalan lebih
efektif dan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan lebih cepat.
Perusahaan telah melakukan sejumlah perbaikan dan
pengembangan di bidang Sumber Daya Manusia di sepanjang
tahun 2009 antara lain berupa :
1. Pengkajian dan pembenahan atas fungsi-fungsi dalam
organisasi untuk mendukung kegiatan operasi, antara
lain pembenahan pengelolaan human resources, finance,
information system, procurement, asset management dan
maintenance.
2. Pembenahan atas pengelolaan karyawan terkait dengan
status karyawan melalui identifikasi posisi-posisi pekerjaan
outsourcing (non core). Pembenahan status karyawan dan
pekerjaan core business yang bertujuan agar proses kerja
menjadi lebih efektif dan focus dengan tetap mengacu pada
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Di bidang pengembangan, telah disusun Profil Kompetensi
berupa pengetahuan, skill/keahlian baik teknis maupun
non teknis yang dipersyaratkan di setiap bidang/fungsi
kerja. Profil kompetensi ini digunakan sebagai dasar untuk
memetakan level kompetensi karyawan untuk melihat
kebutuhan pengembangan terkait dengan tuntutan
kompetensi yang dipersyaratkan dengan level kompetensi
yang dimiliki karyawan.
4. Penyusunan Learning Directory sebagai kurikulum yang
digunakan untuk program pelatihan dan pengembangan
karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di
tiap bidang/fungsi kerja.
Karyawan merupakan aset penting dalam memenuhi
tuntutan kualitas layanan jasa hulu Migas terintegrasi
bagi pelanggan.
Employee is a valuable asset in fulfilling the quality demand of
integrated oil and gas upstream services to the customers.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report150
the organization to make it more competitive in the business
world. The assignment of a shared service (supporting) function
to each operational Division continues to be strengthened so
that the business process can run more effectively and the
decision making process can be done more quickly.
The Company has carried out a number of improvements
and developments in Human Resource throughout 2009
such as:
1. Assessment and restructuring of functions in the
organization to support operational activities, such as
restructuring the management of human resources,
finance, information system, procurement, asset
management and maintenance.
2. Restructuring of employee management related to the
employees’ status through the identification of outsourcing
(non-core) positions. Restructuring of the employee status
and core business work was intended to make the work
process more effective and focused while still adhering to
the prevailing laws and regulations.
3. In terms of development, a Competence Profile has
been prepared in the form of knowledge, technical and
non-technical skill/expertise required in every area/
work function. This competence profile will be used as
a basis for mapping the employees’ competence level to
look at the development needs related to the required
competence demands with the competence level
possessed by the employees.
4. The preparation of a Learning Directory as a curriculum used
for the employee training and development program in line
with the competence required at each work area/function.
Elnusa 2009 Annual Report
5. Pengembangan konsep talent management melalui
assessment kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk
mengidentifikasi karyawan potensial (talent pooling), termasuk
sebagai salah satu data pendukung untuk kepentingan
promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi.
6. Penyusunan, evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh
terhadap proses bisnis, Kebijakan SDM dan Prosedur
Kerja SDM.
7. Dimulainya penyusunan Blueprint Human Resources sebagai
acuan untuk perencanaan stratejik dan rencana kerja SDM
yang selaras dengan rencana bisnis hingga 5 (lima) tahun
ke depan.
Seluruh kegiatan dan kebijakan sumber daya manusia senantiasa
dilakukan evaluasi dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan
organisasi dan bisnis untuk meningkatkan standar kualitas
dalam pengelolaan SDM
PROfIL SDMJumlah Karyawan
Sampai dengan 31 Desember 2009, karyawan Perseroan dan
Anak Perusahaan berjumlah 1.838 karyawan, terdiri dari 1.251
karyawan Perseroan dan 587 karyawan anak perusahaan.
Tabel dibawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan
Anak Perusahaan berdasarkan posisinya :
No. Jenjang Jabatan PerseroanCompany
Anak PerusahaanSubsidiary
Total % Level Position
SCU PND EPN PBN EBE
1 Direktur 5 2 1 3 1 1 13 1 Directors
2 Deputi Director & Vice President
18 0 0 18 1 Deputi Director & Vice President
3 Senior Manager 29 5 3 4 4 1 46 3 Senior Manager
4 Manager/Setara Manager
59 18 7 14 7 4 109 6 Manager/Equiv. to manager
5 Jr. Manager/Setara Jr. Manager
118 8 5 2 133 7 Jr. Manager/Equiv. to manager
6 Supervisor 363 64 14 55 26 5 527 29 Supervisor
7 Staff 659 81 42 66 127 17 992 54 Staff
JUMLAH 1.251 178 67 142 170 30 1.838 100 TOTAL
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 151
5. The development of the talent management concept through
the assessment of staff competence and staff performance
to identify potential employees (talent pooling), including to
serve as supporting data for the interest of promotion, staff
assignment and succession supporting data.
6. Drafting, evaluation and comprehensive improvement
of the business process, HR Policies and HR Work
Procedures.
7. The commencement of the Human Resources Blueprint
drafting as a reference for HR strategic planning and work
plan that is in line with the business process for the next five
(5) years.
The entire human resource activities and policies are constantly
evaluated from time to time according to the needs of the
organization and business to promote the quality standard in
HR management.
HR PROfILENumber of Employees
As of December 31, 2009, the Company and Subsidiaries
had a total of 1,838 employees, consisting of 1,251 Company
employees and 587 subsidiary employees.
The table below gives a breakdown of the Company and
Subsidiary employees by rank:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Di bawah ini merupakan data jumlah karyawan dari tahun
2005 sampai dengan 2009. Tahun 2007 karyawan Perseroan
mengalami peningkatan tajam, hal ini di sebabkan adanya
penggabungan usaha (merger) 4 (empat) Anak Perusahaan
Perseroan ke dalam organisasi Perseroan.
Headcount Dec 2008 Dec 2009 Headcount
Perseroan 1.206 1.251 Company
Anak Perusahaan 594 587 Subsidiary
Total 1.800 1.838 Total
Komposisi Karyawan berdasarkan Jenjang PendidikanDibandingkan dengan tahun 2008 terjadi perubahan jumlah
karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, terutama pada
kelompok pendidikan SLTA mengalami penurunan dengan data
seperti di bawah ini.
No. Jenjang PendidikanLevel Education
PerseroanCompany
% PerseroanCompany
%
31 Dec 2008 31 Dec 2009
1 Pasca Sarjana (S2/S3) Post Graduate 82 7 93 7
2 Sarjana (S1) Bachelor 579 48 602 48
3 Sarjana Muda (D3/D2/D1) Diploma 154 13 189 15
4 SLTA ≤ Senior Hight School 391 32 367 29
Total 1.206 1.251
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang UsiaDibandingkan dengan tahun 2008, terjadi penurunan pada
kelompok usia 46 tahun ke atas, sementara pada kelompok usia
30 tahun ke bawah terjadi kenaikan terbesar.
No. Jenjang Usia Age Interval
PerseroanCompany
% PerseroanCompany
%
31 Dec 2008 31 Dec 2009
1 20 - 25 tahun/year 99 8 120 10
2 26 - 30 tahun/year 254 21 264 21
3 31 - 35 tahun/year 218 18 222 18
4 36 - 40 tahun/year 217 18 226 18
5 41 - 45 tahun/year 160 13 177 14
6 46 - 50 tahun/year 136 11 134 11
7 51 - 56 tahun/year 122 10 108 9
Total 1.206 100 1.251 100
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report152
The following is the employee headcount from 2005 to
2009. 2007 saw a shaRpincrease in the number of Company
employees, due to a merger of four (4) Subsidiaries into the
Company organization.
Employee Composition by Education Level Compared to 2008, there was a change in the number of
employees by education level; in particular, the high school
graduate group saw a decline with the following data.
Staff Composition by AgeCompared to 2008, there was a decline in the 46 and over
age group, while the 30 and under age group saw the
largest increase.
Elnusa 2009 Annual Report
PRODUKTIVITAS SDMProduktivitas terhadap pertumbuhan laba usaha berbanding
jumlah karyawan pada tahun 2009 mengalami kenaikan
dibandingkan pada tahun 2008. Hal ini dapat dilihat dari
naiknya rasio pendapatan usaha dibandingkan dengan jumlah
karyawan dan laba usaha atau laba bersih dibandingkan dengan
jumlah karyawan.
Berikut informasi produktivitas SDM pada tahun 2008 – 2009 :
Komponen Satuan UNIT
2008 2009 PertumbuhanGrowth (%)
Component
Pendapatan Usaha/Jumlah Karyawan
Rp Miliar 1,41 1,99 34 Operating Income/Total Employees
Beban Usaha/Jumlah Karyawan Rp Miliar 0,11 0,14 6 Operating Expenses/Total Employees
Laba Usaha/Jumlah Karyawan Rp Miliar 0,10 0,15 47 Net Income / Total Employees
Laba Bersih/Jumlah Karyawan Rp Miliar 0,07 0,34 27 Net Income / Total Employees
Peningkatan kompetensi SDM dilakukan sejalan dengan pengembangan bisnis Perseroan.
HR competence
enhancement
is carried out
in paralel with
the Company’s
business
development.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 153
HR PRODUCTIVITYProductivity in terms of business revenue growth against the
number of employees rose in 2009 compared to 2008. This is
evident from the increase in business revenue ratio versus
number of employees with and the business profit or net profit
versus number of employees.
The following is the HR productivity information in 2008 –
2009:
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Pengembangan sumber daya manusia merupakan
pendorong bagi terciptanya operation excellence.
Human resources development is the prime driver in delivering
operation excellence.
PENGEMBANGAN SDMPerseroan menyadari peranan penting Human Capital
Development sebagai mitra strategis manajemen dalam
mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Karena itu,
Perseroan mengimplementasikan pengelolaan pengembangan
sumber daya manusia yang berbasiskan terhadap kebutuhan
bisnis, competency dan target kinerja.
Program peningkatan kualitas sumber daya manusia telah
dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang kompeten dan berkualitas serta memperkaya
pemikiran-pemikiran karyawan dan mempercepat terciptanya
budaya kinerja yang lebih profesional sejalan dengan tuntutan
dan persaingan dunia usaha di bidang jasa industri migas.
Sebagai dasar pengembangan kompetensi, Perusahaan telah
menyusun Profil Kompetensi berupa pengetahuan, skill/keahlian
baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap
bidang/fungsi kerja. Profil kompetensi ini digunakan sebagai
dasar untuk memetakan level kompetensi karyawan untuk
melihat kebutuhan pengembangan terkait dengan tuntutan
kompetensi yang dipersyaratkan dengan level kompetensi yang
dimiliki karyawan.
Berdasarkan Profil Kompetensi tersebut, telah disusun Learning
Directory sebagai kurikulum yang digunakan untuk program
pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratan di tiap bidang/ fungsi kerja.
Pola program learning & development untuk meningkatkan
kompetensi karyawan baik dalam hal peningkatan
kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun
sertifikasi diwujudkan dengan program learning &
development yang terpadu dan berkesinambungan. Dalam
hal ini semua karyawan mendapatkan kesempatan yang
sama untuk pengembangan kompetensinya.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report154
HR DEVELOPMENTThe Company is aware of the important role of human capital
development as the management’s strategic partner in realizing
the vision, mission and business objective of the Company.
Therefore, the Company implements the management of
human capital development that is based on business needs,
competency and performance targets.
The human resource quality enhancement program has been
carried out consistently to acquire competent and high-quality
human resource and to enrich the employees’ ideas and speed
up the creation of a more professional performance culture in
line with the business demands and competition in the area of
oil and gas industry service.
As a basis for competence development, the Company has
drafted a Competence Profile in the form of knowledge,
technical and non-technical skill/expertise required in every
area/work function. This competence profile will be used
as a basis for mapping the employees’ competence level
to look at the development needs related to the required
competence demands with the competence level possessed
by the employees.
Based on the Competence Profile, a Learning Directory has
been prepared to serve as a curriculum used for the employee
training and development program in line with the competence
required at each work area/function.
The learning and development program scheme to promote
staff competence in terms of technical competence, managerial
competence or certification is realized with an integrated
and sustainable learning and development program. In this
matter the whole employees get equal opportunity for their
competency development.
Elnusa 2009 Annual Report
Program pengembangan SDM Elnusa diimplementasikan sejalan
dengan kebutuhan bisnis dan upaya untuk memenuhi kompetensi
yang dipersyaratkan dalam rangka mendukung pencapaian target
kerja dan tujuan Perusahaan melalui program-program pelatihan
dan pengembangan yang dikelola oleh Perusahaan.
Di tahun 2009, pendidikan dan pelatihan karyawan difokuskan
kepada:
1. Pengembangan dan peningkatan kompetensi teknis bisnis
inti perusahaan di bidang jasa migas dalam bentuk Elnusa
Petroleum School untuk menghasilkan SDM yang memiliki
kompetensi teknis migas yang berkualitas dan memenuhi
kebutuhan tuntutan bisnis migas.
2. Mengurangi kesenjangan kompetensi karyawan melalui
program pelatihan dan pengembangan yang berkualitas
baik in-house maupun public training.
Program-program tersebut dibagi ke dalam :
1. Elnusa Petroleum School yaitu program pelatihan yang
dikembangkan secara komprehensif untuk memenuhi dan
meningkatkan kompetensi teknis di bidang migas. Program
ini terdiri dari :
a. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang berkaitan
dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di bidang operation
maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai
dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya.
Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa
mandatory certification yaitu pelatihan yang membutuhkan
sertifikasi yang diwajibkan oleh institusi pemerintah di bidang
migas nasional maupun institusi lain yang terkait dengan bisnis
migas, maupun mandatory non certification yaitu pelatihan untuk
mengembangkan kompetensi teknis yang bersifat wajib namun
tidak memerlukan sertifikasi dari lembaga tertentu.
Training mandatory tersebut dilakukan baik di dalam maupun di
luar negeri, seperti yang telah dilakukan untuk 10 orang engineer
yang dikirim ke Sercel, Perancis untuk mengikuti pelatihan alat 428
XL selama 4 (empat) minggu terkait dengan kebutuhan terhadap
penguasaan teknologi untuk mengoperasikan alat-alat baru
sesuai dengan tuntutan perkembangan bisnis perusahaan.
Training mandatory ini telah dilaksanakan sebanyak 328 Hari
pelaksanaan training (dalam satu hari kerja memungkinkan
terdapat beberapa pelaksanaan training secara paralel)
dengan jumlah peserta training sebanyak 1.157 Orang
selama Tahun 2009.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 155
The Elnusa HR Development program was implemented in
line with business needs and the effort to meet the required
competence in order to support the achievement of work targets
and Company objectives through training and development
programs managed by the Company.
In 2009, staff education and training focused on:
1. Technical competence development and promotion for the
company’s core business in oil and gas service in the form of
Elnusa Petroleum School to produce human resource that
possesses a good quality technical competence in oil and
gas and meets the requirements for oil and gas business
demands.
2. Minimizing the gap in staff competence through good
quality training and development programs, both in-house
and public training.
The programs were divided into:
1. Elnusa Petroleum School, a training program
developed comprehensively to fulfill and promote
technical competence in oil and gas. This program
consists of :
a. Mandatory Training Program, i.e. training that is related
to the requirements of a job whether in operation or
support which is mandatory for the staff according to
their work function and rank.
The mandatory training may be a mandatory certification,
i.e. training that requires a certification mandated by a
government agency in the national oil and gas sector or
other institutions related to the oil and gas business, or
mandatory non-certification, i.e. mandatory training to
develop a technical competence but does not require
any certification from a given institution.
The mandatory training was conducted locally and
overseas, as was the case with the ten engineers sent
to Sercel, France to attend a four-week training for the
428 XL instrument related to the need for technological
mastery to operate new equipment in line with the
demands for company business developments.
This mandatory training took place over a total of 328
days of training (where it was possible to conduct
several parallel training sessions within one day) for 1,157
training participants in 2009.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
b. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan
kompetensi teknis pendukung suatu jabatan sesuai dengan
fungsi pekerjaan dan kepangkatannya.
Training technical ini telah dilaksanakan sebanyak 388 Hari
pelaksanaan training dengan jumlah peserta training
sebanyak 1.513 Orang selama Tahun 2009. Pada tahun 2009
telah dilaksanakan Seismic School di Divisi Geoscience Service
sebagai bagian dari pelaksanaan Technical Training Program.
Namun demikian dalam Seismic School tersebut diberikan pula
beberapa materi yang bersifat soft skill (non technical), dengan
pertimbangan bahwa terdapat kebutuhan yang tinggi untuk
mengembangkan aspek-aspek soft skill di lapangan seperti
Leadership, Interpersonal Skill dan People Management. Seismic
School ini dilaksanakan sebanyak 10 Hari per kelas.
c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training
Program, yang dimaksud dengan Managerial Training Program
adalah pelatihan yang bersifat manajerial yang berkaitan dengan
soft skill sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya,
sedangkan General (Non Core) Training Program adalah segala
bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum
dan secara langsung tidak terkait dengan persyaratan suatu
jabatan atau kompetensi suatu jabatan tertentu (misalnya
seminar kondisi krisis keuangan global, corporate valuation dll).
Training managerial dan general (non core) ini telah dilaksanakan
sebanyak 41 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta
training sebanyak 193 Orang untuk training managerial serta
125 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training
sebanyak 863 Orang untuk training general (non core).
d. Secara keseluruhan Elnusa Petroleum School telah melaksanakan
882 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta
training sebanyak 3.726 Orang selama Tahun 2009 dengan
Mandays sebanyak 7,11 Hari, yakni satu orang di PT Elnusa Tbk
mendapatkan pelatihan selama Tahun 2009 sebanyak 7,11 hari.
2. Regular Training Program baik berupa in-house training program
maupun public training yang berfokus pada kebutuhan
pemenuhan kompetensi di luar kompetensi yang dapat
dikembangkan melalui Elnusa Petroleum School.
Di tahun 2009, in house training program yang diadakan
mencapai 183 kelas, dimana 32 kelas di antaranya merupakan
training bersertifikasi. Jumlah peserta untuk in house training
mencapai 3.011 orang.
3. Learning Directory merupakan Panduan Kompetensi dan Pelatihan
yang diperuntukkan untuk karyawan PT Elnusa Tbk baik dari
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report156
b. Technical Training Program, which is training related to
supporting technical competence for a position in line
with the work function and rank.
This technical training was carried out over 388 days of
training to a total of 1,513 training participants in 2009. in
2009, Seismic School was undertaken at the Geoscience
Service Division as part of the Technical Training Program
implementation. However, some materials on soft skills
(non-technical skills) were also given at the Seismic
School, with the consideration that there was a high
demand for developing the soft-skill aspects in the
field such as Leadership, Interpersonal Skill and People
Management. This Seismic was done over a period of 10
days per class.
c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training
Program - Managerial Training Program refers to training
of a managerial nature related to soft skills according to
the relevant work functions and ranks, while General (Non
Core) Training Program is all forms of learning to enhance
general knowledge and is not directly related to the
requirements for a title or competence for any particular
title (such as seminars on global financial crisis conditions,
corporate valuation etc.).
This managerial and general (non-core) training was
done over 41 days of training execution to a total of 193
participants for the managerial training and over 125
days of training execution to a total of 863 participants
for the general (non-core) training.
d. Overall, the Elnusa Petroleum School has conducted
822 days of training execution to a total of 3,726
participants in 2009 with 7.11 Man days, i.e. one
person at PT Elnusa Tbk received 7.11 days of training
throughout 2009.
2. Regular Training Programs in the form of in-house training
program and public training that focused on the need to
meet competence beyond the competences that could be
developed through the Elnusa Petroleum School.
In 2009, the conducted in-house training program amounted
to 183 classes, 32 of them certified training. 3,011 participants
took part in the in-house training.
3. Learning Directory was a Competence and Training Guide
designated for PT Elnusa Tbk employees from Operation
Elnusa 2009 Annual Report
Operasi maupun dari Korporat. Learning Directory telah disusun
dengan pembagian Level Jabatan, Departemen dan Jenis Pelatihan
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dari karyawan. Sehingga
kebutuhan setiap karyawan dalam memenuhi Kompetensi akan
terfasilitasi dari Learning Directory ini dalam jangka waktu yang
cukup lama.
Selama tahun 2009, Elnusa telah mengalokasikan dana pelatihan
dan pengembangan sebesar Rp4,624 miliar di luar biaya perjalanan
dinasnya. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah
sebesar Rp3,7 juta. Adapun total peserta pelatihan selama tahun 2009
adalah 3.726 orang.
Total realisasi investasi pelatihan dan pengembangan tahun 2009
mengalami kenaikan sebesar 36.2% dibandingkan pada tahun
2008 menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pelatihan dan
pengembangan yang berkelanjutan.
Di samping pendidikan dan pelatihan, program pengembangan
karyawan juga dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan
rotasi) dimana untuk tahun 2009 telah dilakukan sebanyak 128 orang.
Sedangkan total jumlah recruitment mencapai 184 orang yang terdiri
atas rekrutmen melalui program pro-hire dan fresh graduate. Jumlah
tersebut di luar jumlah rekrutmen untuk karyawan project base yang
bersifat temporer dan jangka pendek.
Di sepanjang tahun 2009, Perusahaan telah menetapkan dasar-dasar
pengembangan konsep talent management melalui assessment
kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi
karyawan potensial (talent pooling), termasuk sebagai salah satu data
pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan
data pendukung suksesi.
Hingga akhir 2009 telah dilakukan assessment baik untuk kebutuhan
promosi maupun pengembangan terhadap karyawan di level
manajerial maupun supervisor. Di tahun mendatang kegiatan tersebut
akan terus dilanjutkan sekaligus akan dikembangkan Development
Program untuk karyawan potensial, di samping identifikasi suksesor
untuk posisi-posisi yang bersifat kritikal dan strategis baik manajerial
maupun spesialis.
Di masa mendatang, Perseroan berupaya mengembangkan
Knowledge Management sebagai bagian dari pengembangan
SDM, yaitu berupa sarana untuk menyampaikan ide, konsep dan
informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, termasuk
sarana untuk mendokumentasikan informasi dan pengetahuan
yang dimiliki oleh Perusahaan.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 157
and Corporate. The Learning Directory has been prepared
with a division by Title Level, Department and Training types
being prepared according to the staff’s needs. That way,
each employee’s need in meeting the Competence would
be facilitated from this Learning Directory over a reasonable
period of time.
Throughout 2009, Elnusa allocated Rp4,624 billion for
training and development fund, excluding the business
travel expenses. The average training cost allocation per
all employees was Rp3,7 million. In total there were 3,726
training participants in 2009.
The total training and development investment realization for
2009 saw a 36.2% increase compared to 2008, an indication
of the company’s commitment to continuous training and
development.
In addition to education and training, the staff development
program was also conducted through the implementation of
transfers (promotion and rotation) which was done for 128 persons
in 2009. The total number of recruits, on the other hand, was 184
consisting of recruitments through the pro-hire program and fresh
graduates. This figure excludes the number of recruits for project-
based employees that are temporary and short-term in nature.
Throughout 2009, the Company has laid down the basis for
developing the talent management concept through staff
competence and staff performance assessment to identify
potential staff (talent pooling), including as supporting data
for the purpose of promotion, staff assignment and succession
supporting data.
By the end of 2009, assessment was performed for both
promotional and developmental needs on the staff at the
managerial and supervisor levels. In the next year, the activity
will continue and a Development Program will be developed at
the same time for potential employees, in addition to successor
identification for critical and strategic posts at the managerial
and specialist level.
In the future, the Company seeks to develop Knowledge
Management as part of HR development, in the form of
facilities for sharing ideas, concepts and information that can be
accessed by the entire staff, including facilities for documenting
the information and knowledge possessed by the Company.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
PENGELOLAAN HUBUNGAN INDUSTRIALDalam kaitannya dengan program pengelolaan SDM, Corporate
HR bersama dengan Serikat Pekerja Elnusa (SPE) sebagai partner
telah melakukan beberapa kegiatan seperti memfasilitasi
pertemuan Pengurus dengan Anggota Serikat Pekerja Elnusa
dalam rangka pembentukan pengurus baru.
Corporate HR juga telah melakukan beberapa kali kunjungan ke
lokasi-lokasi seperti Proyek Divisi EDS VICO Badak – Kalimantan
dan Duri Pekanbaru, PRoyek Divisi OFS di Balikpapan, Palembang
dan Cirebon dan Proyek Divisi Geoscience di Rengasdengklok Jawa
Barat. Kunjungan tersebut dikhususkan untuk sosialisasi kebijakan-
kebijakan baru Perusahaan, sosialisasi struktur organisasi baru dan
juga dalam rangka mengetahui aspirasi langsung dari karyawan
pada proyek-proyek yang ada di Elnusa.
Corporate HR di tahun 2009 juga menjalin hubungan dengan
instansi pemerintah seperti Dinas Tenaga Kerja Pusat dan Daerah,
Pemda setempat dan secara berkala mengadakan pelatihan dan
sharing knowledge yang berkenaan dengan perundang-undangan
ketenagakerjaan terkait dengan hubungan industrial.
Perusahaan mengatur kembali dan memperjelas status karyawan
dan pengelolaannya dengan melakukan pendataan ulang tentang
status tersebut dengan kriteria karyawan PWT, PWTT, Outsourcing
dan Tenaga Ahli/Konsultan. Hal tersebut diikuti pula dengan
penyelesaian status outsourcing karyawan di Divisi OFS Balikpapan
dengan tercapainya hasil penyelesaian yang kondusif.
Dengan operasi welltesting barge di Kalimantan Timur
Well testing barge operation in East Kalimantan.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report158
INDUSTRIAL RELATIONSHIP MANAGEMENT In relation with the HR management program, the Corporate
HR together with the Elnusa Workers’ Union (SPE) as a partner
carried out a number of activities such as facilitating a meeting
between the Management and Members of the Elnusa Workers’
Union to establish a new managing board.
Corporate HR also made a number of visits to such site as
the EDS VICO Division Project in Badak, Kalimantan and
Duri Pekanbaru, the OFS Division Project in Balikpapan,
Palembang and Cirebon and the Geoscience Division Project
in Rengasdengklok, West Java. The visits were specifically
made for disseminating the Company’s new policies, the new
organizational structure and to directly identify the aspirations
of employees at Elnusa’s projects.
In 2009 Corporate HR also established a relationship with
government agencies such as the National and Local Manpower
Service, local Government and conducted periodic training
and knowledge sharing related to the manpower laws and
regulations in the context of industrial relationship.
The Company rearranged and clarified the employees’ status
and its management through a re-inventory of the status
with the employee criteria of PWT, PWTT, Outsourcing and
Expert/Consultant. This was also followed by the settlement of
employees’ outsourcing status at the Balikpapan OFS Division
with the achievement of a favorable settlement.
Elnusa 2009 Annual Report
PENGHARGAAN TERHADAP KARYAWANDi tahun 2009, Perusahaan megadakan program pemilihan
Karyawan Excellent sebagai salah satu upaya untuk menghargai
karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam
bekerja untuk menumbuhkan performance based culture sekaligus
sebagai satu satu bentuk dukungan manajemen terhadap prinsip
pengelolaan SDM sebagai Human Capital Asset.
Perusahaan telah melakukan pemilihan Karyawan Excellent
pada bulan September 2009 melalui indikator penilaian berupa
intellectual capability, emotional capability, social capability, virtual
capability, adversity capability dan health capability.
Berdasarkan kriteria tersebut 25 orang karyawan dinyatakan
memenuhi kualifikasi untuk diusulkan sebagai kandidat Karyawan
Excellent untuk diseleksi lebih lanjut melalui Tim Panel dan pooling
pemilihan oleh karyawan dengan hasil akhir terpilih 3 orang
Karyawan Excellent untuk tahun 2009.
SISTEM INfORMASI SDMDi tahun 2009, Corporate HR melalui media HRIS terus
melakukan update data secara berkesinambungan dan
memberikan informasi seputar kebijakan, kondisi perusahaan,
kegiatan-kegiatan olahraga, sosial serta informasi lainnya yang
dapat diakses oleh manajemen dan seluruh karyawan.
Sejalan dengan perkembangan kebutuhan informasi SDM yang
semakin komplek dalam bagian proses pengambilan suatu
keputusan manajemen maka diperlukan suatu sistim informasi
SDM yang lebih reliable.
Hal ini diwujudkan Perseroan dengan mengimplementasikan
Human Resources Information System (HRIS) yang berbasiskan web
melalui Portal HR untuk pemenuhan kebutuhan informasi secara
internal maupun secara external kepada karyawan Perseroan. Data
terkait dengan Uraian Jabatan, Profil Kompetensi dan Learning
Directory telah diupload ke dalam HRIS dan dapat diakses oleh
karyawan untuk kebutuhan pengelolaan SDM lebih lanjut.
Melalui Employee Self Service Application, karyawan dapat
mengakses informasi data pribadinya serta melakukan
pembaharuan data setiap saat apabila diperlukan.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 159
APPRECIATION TO EMPLOYEESIn 2009, the Company held an Excellent Employee contest
as an effort to appreciate employees for performance
achievements and positive attitude at work to cultivate a
performance-based culture as well as a form of management
support for the principle of HR management as a human
capital asset.
The Company held the Excellent Employee contest in
September 2009 through evaluation indicators such as
intellectual capability, emotional capability, social capability,
virtual capability, adversity capability and health capability.
Based on the criteria, 25 employees were declared eligible
for nomination as Excellent Employee candidates for further
selection through the Panel Team and election polling by
employees, with the final result of three Excellent Employees
being elected for 2009.
HR INfORMATION SYSTEMIn 2009, Corporate HR through the HRIS medium continued to
update data continuously and shared information related to
policies, company conditions, sports activities, social events and
other information that can be accessed by the management
and all employees.
In line with the growing need for HR information that
is increasingly complex in the management decision
making process, a more reliable HR information system
is required.
The Company created this by implementing a web-based
Human Resources Information System (HRIS) through the HR
portal to meet internal and external needs for information to
the Corporate employees. Data related to Job Description,
Competence Profile and Learning Directory have been
uploaded into the HRIS and can be accessed by employees to
accommodate the need for further HR management.
Through Employee Self Service Application, employees can
access their personal information and update the data at any
time as needed.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kepedulian sosial
terhadap komunitas
dan lingkungan
menunjukkan
komitmen
Perseroan untuk
turut serta
meningkatkan
kualitas sosial
maupun lingkungan
dimana Perseroan
berada.
Social care to the
community and
environment exhibits
the Company’s
commitment to take
role in social and
environmental quality
improvement in
which the Company
operates.
Laporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Report
Pandangan Perseroan terhadap tanggung jawab sosial
perusahaan meliputi seluruh kegiatan bisnis yang secara masif
menjadi koridor dari setiap langkah Perseroan, yaitu clean,
respectful, synergy. Nilai-nilai tersebut diimplementasikan
di seluruh lini, menjadi sebuah kebersamaan bagi bisnis
berkelanjutan. Perseroan menerjemahkannya ke berbagai
aktivitas yang built-in dengan kegiatan operasi, kepekaan sosial
dalam misi kemanusiaan serta visi hijau bersama gerakan dunia
untuk menjaga bumi.
Data Singkat Pelaksanaan CSR Perseroan – Tahun 2009
Summary of Data on the Implementation of the Company’s CSR –2009
Jenis kegiatanType of activities
Visi hijau 1. green visionPemberdayaan melalui 3 kebutuhan dasar (ekonomi, pendidikan, kesehatan)2. Empowerment through 3 fundamentals (economy, education, health)Kebudayaan 3. Culture
Sifat kegiatanCharacteristic of activities
- Berkelanjutan Sustainable- Tanggap darurat dan kegiatan insidentil Emergency response and incidental activities
Lokasi (propinsi)Location (province)
Sumatera Barat1. West SumatraJambi2. Sumatera Selatan 3. South SumatraKalimantan Timur 4. East KalimantanJawa Barat5. West JavaDKI Jakarta6. Banten7. Jogjakarta8.
Biaya Cost Rp2.466.264.369ProporsiProportion
Sustainable 24%Non-sustainable 72%Emergency Response 4%
The Company’s view on corporate social responsibility includes
all massive business activities serving as the corridor of every
measure taken by the Company, namely clean, respectful,
synergy. These values are implemented in all lines creating
togetherness for sustainable business. The Company translates
these values into various activities built-in the operational
activities, social sensitivity in mission for humanity as well as
green vision along with the global earth protection movement.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report160
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Report
Rp2,46 miliar 24%Dana yang telah dikeluarkan Perseroan untuk program CSR.Funds that have been issued by the Company for the CSR program.
Proporsi dana CSR untuk program berkelanjutan.The proportion of CSR funds for ongoing programs.
Dalam implementasi kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan, Perseroan menyelenggarakan kegiatan dengan
memfokuskan pada aspek implementasi:
I. Komunitas, dan
II. Lingkungan hidup
I. KOMUNITAS Komunitas merupakan bagian dari tanggung jawab sosial
perusahaan yang mengindikasikan keselarasan antara
pertumbuhan usaha (sustainable growth) dengan tingkat
perbaikan lingkungan sekitarnya. Penanganan komunitas
berorientasi pada pemberdayaan melalui 3 kebutuhan dasar
untuk peningkatan hidup yang lebih baik (Three Fundamentals
for a Better Life), yaitu:
1. Ekonomi 2. Pendidikan 3. Kesehatan Kegiatan yang bersifat berlanjut dengan konsep Community
Development (Comdev) diselenggarakan di sekitar Kantor
Pusat, Graha Elnusa, Cilandak Jakarta Selatan. Sementara untuk
kawasan di sekitar wilayah operasi dilakukan dalam bentuk non-
sustainable disesuaikan dengan rentang waktu pekerjaan.
1. Ekonomi Penanganan komunitas dari aspek ekonomi dilakukan
Perseroan dengan model-model berikut:
1. SME Day, adalah lokasi usaha setiap hari Jumat di kawasan
Graha Elnusa Jakarta. Pedagang kecil dan menengah
secara rutin memperoleh manfaat dari fasilitas tersebut.
2. Pengembangan Usaha Mikro, yaitu pendampingan
untuk pencapaian tingkat ekonomi yang lebih baik.
Total manfaat bagi masyarakat hingga November 2009
sebesar Rp848.379.850. Jumlah penerima manfaat
sebanyak 174 KK atau 690 Jiwa.
In conducting corporate social responsibility activities, the
Company organizes several activities by focusing on the aspect
of implementation:
I. Community, and
II. Environment
I. COMMUNITY Community is a part of corporate social responsibility
indicating a harmony between business growth (sustainable
growth) and the rate of rehabilitation of its surrounding
environment. Community management is oriented to
empowerment through Three Fundamentals for a Better Life,
namely as follows:
1. Economy 2. Education 3. Health Sustainable activities are conducted around the Head Office
area, Graha Elnusa, Cilandak South Jakarta by applying the
concept of Community Development (Comdev). On the other
hand, activities in around operational areas are conducted in
the form of non-sustainable activities which are adjusted to
the timeframe of work.
1. Economy The Company administers Community management from
the economic aspect by adopting the following models:
1. SME Day is a business location opened on every Friday
in Graha Elnusa area, Jakarta. Small and medium-scale
traders regularly benefit from this facility.
2. Micro Business Development, namely assistance
provided in order to achieve a better economic level.
Total benefits allocated for the community until
November 2009 amounted to Rp848,379,850 with total
beneficiaries of 174 Family Head or 690 People.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 161
Elnusa Laporan Tahunan 2009
2. Education
The Company organizes community management from
the aspect of education by adopting the approach of (1)
Sustainable Development and (2) Temporary Development.
Sustainable Development includes Integrated Scholarship
(BEST) program, Elnusa Learning Cent (Taman Belajar
Elnusa/TBE), and Patra VII Kindergarten:
1. BEST is dedicated to students from less fortunate
families showing potentials which may be developed.
The scholarship is provided in the form of character
education by giving religious counseling, outbound
training, English training and try-out test. Since the
program commenced until December 2009, a total of
219 students with a high level of academic competence
has received BEST comprising 45 Elementary School
students, 57 Junior High School students and 117 High
School students throughout Jabodetabek.
2. TBE is a free education service based on mental and
spiritual resilience for children and teenagers. Intensive
activities are conducted every day to establish a strong
young generation of a good character. TBE is managed
by Baitul Hikmah Elnusa Foundation in the form of Taman
Pendidikan Al Quran (Al Quran Learning Center), Islamic
Kindergarten and Mentoring. These education activities
have received the Government’s accreditation. From its
first opening until December 2009, the total beneficiaries
of the program reached up to 1,607 students.
3. Patra VII Kindergarten is managed by Patra Women
Association (Persatuan Wanita Patra/PWP) with professional
education facilities. Through this program, the Company
offers an equal opportunity for the children from less-
fortunate families to receive pre-school education. The
kindergarten is located in Jl. Albesia Raya Block A No. 6
and 7, Cipinang. The Company made a social investment
in the form of two-storey school building.
Harmonisasi antara Perseroan dan masyarakat disekitar
operasi Perseroan merupakan unsur penting bagi
kelancaran operasi dalam pencapaian target kinerja.
Harmonization between the Company and the community
around its operational areas is imperative in ensuring smooth
operation to achieve the performance target.
2. Pendidikan
Penanganan komunitas dari aspek pendidikan dilakukan
Perseroan dengan pendekatan (1) Pembinaan Berlanjut,
dan (2) Pembinaan Temporer.
Pembinaan Berlanjut meliputi program Beasiswa Terpadu
(BEST), Taman Belajar Elnusa (TBE), dan TK Patra VII:
1. BEST didedikasikan untuk pelajar dari kalangan keluarga
kurang mampu akan tetapi memiliki potensi yang
dapat dikembangkan. Beasiswa diberikan dalam bentuk
pendidikan karakter dengan bimbingan keagamaan,
outbound training, Bahasa Inggris dan try out test. Sejak
program berjalan hingga Desember 2009 total penerima
manfaat BEST berjumlah 219 siswa dengan kemampuan
akademis yang baik dari 45 siswa Sekolah Dasar, 57
siswa SLTP dan 117 siswa SLTA se- Jabodetabek.
2. TBE adalah layanan pendidikan gratis berbasis
ketahanan mental spiritual untuk anak-anak dan
remaja. Kegiatan diselenggarakan intensif setiap
hari kerja untuk pembentukan generasi muda yang
tangguh dan berkarakter. Operasional TBE dilaksanakan
oleh Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dalam bentuk
Taman Pendidikan Al Quran, Taman Kanak-kanak
Islam dan Bimbingan Belajar. Kegiatan pendidikan
ini telah diakreditasi Pemerintah. Sejak pertama kali
diselenggarakan sampai dengan Desember 2009 total
penerima manfaat sebanyak 1.607 siswa.
3. TK Patra VII dikelola oleh Persatuan Wanita Patra (PWP)
dengan fasilitas pendidikan profesional. Melalui program
ini, Perseroan memberikan kesempatan yang sama bagi
anak-anak keluarga tidak mampu untuk mengecap
pendidikan pra sekolah. TK berlokasi di Jl. Albesia
Raya Blok A No. 6 dan 7, Cipinang. Investasi sosial dari
Perseroan berupa gedung sekolah berlantai dua.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report162
Elnusa 2009 Annual Report
Temporary Development includes Field Work Practice (Praktek
Kerja Lapangan/ PKL), Internship Work, Creative Action, Special
Scholarship and Sport Achievement Development:
1. PKL, is an opportunity for students attending schools
around the operational areas to be involved in practical
work at the project. PKL is mainly conducted in the
locations of drilling work within a period of 3 to 6 months.
2. Internship Work, including research is opened for the
students of domestic or foreign universities. In 2009, the
Company gave an opportunity for engaging in internship
and performing research for 66 Indonesian students and
2 students of the University of Gotland, Sweden.
3. Creative Action, obtains the Company’s support in the
form of sponsorship and facilities for improving the
knowledge for the students, alumni and teachers. In
2009, the Company supported the creative action of UI
students (the 2009 Social Service Jamboree/Jambore
Bakti Sosial 2009), ITB (Golden Dies), University of
Padjadjaran (Geology Expedition), Alumni Association of
ITB, the students of UGM (Excursion Study), Workshop for
Teachers throughout Indonesia (Smart Excellence) and
creative action of mentally retarded student community.
4. Special Scholarship is temporarily provided for motherless/
fatherless/unfortunate students assisted by 4 social
partners of the Company with total beneficiaries of around
500 students. High achiever students are supported until
they graduate from the University (UI and Al Azhar).
5. Sport Achievement Development is a facility provided
by the Company at the Head and branch offices. In
Balikpapan, the Company provides futsal sport facilities
and holds a Futsal Tournament for the people around
the operational areas. The “Elnusa Football Club” is a
famous club with a high performance in Balikpapan.
In2009, the Company supported the PT Elnusa Tbk.
team in Jakarta to participate in friendship matches
between companies.
3. Health Community management from the health aspect is
administered in the form of:
1. Medical Post, namely free medical services provided on
a quarterly basis for General Medical Treatment, Dental
Care, Nutrition Package for Mother and Under 5 Children.
In 2009, the program was held for 4 times with the total
beneficiaries of more than 1,600 patients.
2. Integrated Service Post Forum is established to support
the government’s program for mother and children’s
health. This forum is held on an annually basis consisting
of 10 member Posyandu spread in Cilandak Barat and
Cilandak Timur Sub-districts, South Jakarta.
Pembinaan Temporer meliputi Praktek Kerja Lapangan
(PKL), Kerja Magang, Aksi Kreatif, Beasiswa Khusus dan Bina
Prestasi Olahraga:
1. PKL, merupakan kesempatan bagi siswa-siswa yang
bersekolah di sekitar wilayah operasi untuk turut secara
praktis dalam pekerjaan proyek. PKL terutama di lokasi-
lokasi pekerjaan pemboran (drilling), dengan rentang
waktu 3 sampai 6 bulan.
2. Kerja Magang, termasuk penelitian, terbuka bagi
mahasiswa dari universitas di dalam negeri maupun
dari luar negeri. Dalam tahun 2009, Perseroan telah
memberikan kesempatan magang dan penelitian
bagi 66 mahasiswa Indonesia dan 2 mahasiswa dari
University of Gotland, Swedia.
3. Aksi Kreatif, mendapat dukungan dari Perseroan berupa
sponsorship dan fasilitas peningkatan pengetahuan
bagi mahasiswa, alumni dan guru. Dalam Tahun 2009,
Perseroan mendukung aksi kreatif mahasiswa UI
(Jambore Bakti Sosial 2009), ITB (Dies Emas), Universitas
Padjadjaran (Ekspedisi Geologi), Ikatan Alumni ITB,
mahasiswa UGM (Studi Ekskursi), Workshop Guru se-
Indonesia (Smart Ekselensia), dan aksi kreatif komunitas
siswa tunagrahita.
4. Beasiswa Khusus diberikan temporer bagi siswa/i yatim/
piatu/dhuafa yang dibina oleh 4 mitra sosial Perseroan
dengan total penerima manfaat sekitar 500 siswa. Siswa
berprestasi mendapat dukungan hingga menyelesaikan
jenjang Perguruan Tinggi (UI dan Al Azhar).
5. Bina Prestasi Olahraga merupakan fasilitas dari Perseroan di
Kantor Pusat dan kantor cabang. Di Balikpapan, Perseroan
memberikan fasilitas olahraga futsal dan Turnamen Futsal
bagi masyarakat daerah sekitar operasi. Klub “Elnusa
Football Club” di Balikpapan merupakan klub berprestasi
yang disegani. Di Jakarta, Tahun 2009 Perseroan
mendukung tim PT Elnusa Tbk. mengikuti pertandingan-
pertandingan persahabatan antar perusahaan.
3. Kesehatan
Penanganan komunitas dari aspek kesehatan
diselenggarakan dalam bentuk:
1. Pos Sehat yaitu layanan kesehatan cuma-cuma,
dilaksanakan 3 bulan sekali untuk Pengobatan Umum,
Pengobatan Gigi, Paket Gizi Ibu dan Balita. Pada tahun
2009, program diselenggarakan 4 kali dengan total
penerima manfaat lebih dari 1.600 pasien.
2. Forum Posyandu dibentuk guna mendukung program
pemerintah bagi kesehatan ibu dan anak. Forum
diadakan setiap bulan, beranggotakan 10 Posyandu
yang tersebar di kelurahan Cilandak Barat dan Cilandak
Timur, Jakarta Selatan.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 163
Elnusa Laporan Tahunan 2009
4. Kebudayaan Selain pembinaan komunitas bagi masyarakat sekitar
operasi, Perseroan memberikan perhatian khusus
terhadap aspek kebudayaan. Bentuk aktivitasnya
meliputi:
1. Hari Batik yaitu penggunaan pakaian batik sebagai
pakaian kerja setiap hari Jumat, terlebih setelah
batik dikukuhkan oleh UNICEF sebagai kebudayaan
asli Indonesia.
2. Friend of Lontar yaitu sebutan bagi Perseroan
dari Yayasan Lontar, sebuah lembaga nirlaba
beranggotakan para pecinta budaya Indonesia yang
konsisten mendukung upaya-upaya pelestarian
warisan budaya nasional. Pada Tahun 2009 Perseroan
mendukung pementasan seni wayang kulit “The
Bima Series” yang diinisiasi oleh komunitas tersebut.
Perseroan juga menggunakan karya masterpiece “The
Writing Traditions of Indonesia” sebagai corporate gift
untuk tamu-tamu khusus.
3. Pentas Seni Tradisional yaitu bentuk apresiasi
Perseroan terhadap seni budaya kekayaan bangsa.
Pada Tahun 2009, Perseroan mementaskan seni
angklung dari AWI (Angklung Web Institute).
4. Budaya masyarakat religi mendapat dukungan
Perseroan berupa kerja sama liputan pada tahun
2009 yaitu mata acara “Khazanah” Trans TV dan
“Spiritual CEO” TV One. Liputan-liputan terkait
intensitas kegiatan yang beragam dan semarak di
Masjid Baitul Hikmah Elnusa.
5. Perlindungan Konsumen Perseroan memberikan perhatian besar terhadap
pelanggan dengan menyediakan secara khusus
departemen Operation Excellence dibawah
Direktorat Operasi. Pelanggan, sebagai konsumen
dari jasa yang disediakan oleh Perseroan, diberikan
jalur langsung untuk pengaduan melalui akses
www.elnusa.co.id pada menu contact, sub menu
Customer Service.
Untuk layanan pengaduan melalui email, customer
dapat langsung mengakses [email protected]
yang dipublikasikan secara luas pada media komunikasi
dan marketing tools. Perseroan melakukan program
peningkatan layanan kepada customer secara berkala.
Biaya dialokasikan dari Direktorat Operasi.
II. LINGKUNGAN HIDUP Penghijauan merupakan kegiatan sentral dalam rangka Go
Green yang diinisiasi Perseroan secara formal pada tanggal 9
4. Cultural In addition community development for the people
around the operational areas, the Company also has a
special interest in the cultural aspect in which the form
of activities conducted includes as follows:
1. Batik Day, namely the use of batik clothing as work
attire on every Friday, particularly after UNICEF
declared batik as Indonesian original culture.
2. Friend of Lontar is a name given to the Company by
Lontar Foundation, a non-profit institution consisting of
the devotees of Indonesian culture as its members who
consistently support the efforts to preserve national
culture heritage. In 2009, the Company sponsored a
wayang kulit (leather puppet) performance titled “The
Bima Series” which was initiated by the community.
The Company also uses the masterpiece work of “The
Writing Traditions of Indonesia” as a corporate gift for
special guests.
3. Traditional Art Show is a form of the Company’s
appreciation to the nation’s cultural art asset. In
2009, a Company did an angklung art show from AWI
(Angklung Web Institute).
4. The Company also supports the community religious
culture in the form of cooperation in producing
television coverage in 2009, namely for “Khazanah”
show in Trans TV and “Spiritual CEO” show in TV
One. The coverage included the intensity of various
and colorful activities conducted in Baitul Hikmah
Elnusa Mosque.
5. Customer Protection The Company provides special attention to the
customers by providing one dedicated department
named “Operation Excellence” under the Customer
Operation Directorate. The customers, as consumer of
the services rendered by the Company, to be provided
with a direct channel for complaint through the access
of www.elnusa.co.id under the contact menu, sub
menu: Customer Service.
For complaint service through email, customer can
directly access [email protected] which has been
broadly published through communication medium
as well as marketing tools. The Company carries out
programe to increase regular services to customer. The
cost will be allocated to Operation Department.
II. ENVIRONMENT Tree planting is a central activity in the context of Go Green
movement formally initiated by the Company on September
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report164
Elnusa 2009 Annual Report
September 2009. Bentuk kegiatan adalah:
1. Tanam Pohon Langka yang dilakukan oleh Direksi dan
Manajemen Perseroan untuk 9 jenis spesies khas Indonesia,
yang merupakan pepohonan langka yang dicanangkan
diadopsi secara berkelanjutan oleh Perseroan.
Berikut daftar 9 (sembilan) pohon langka yang ditanam
oleh Perseroan;
No Nama Pohon Langka, SpesiesName of Rare Tree, Species
1 KEPEL, Stelechocorpus burahol2 MANGGIS, Gabcinia mangostana L3 GANDARIA, Bouea Macrophylla 4 SALAM, Syzygium polycanthum, W 5 CEREMAI, Phyllathus acidus L6 PALA, Myristica Fragrans Houtt7 SIRSAK, Annona muricata8 SAWO DUREN, Chrysophyllum cainito9 BUNI, Antidesma bunius
2. Kompetisi Hijau, merupakan dukungan bagi pemerintah
daerah Kota Jakarta Selatan dalam penyediaan tanaman
untuk menghijaukan kota. Perseroan juga mendukung
Kecamatan Cilandak Timur – lokasi domisili kantor
pusat Graha Elnusa – untuk meraih prestasi sebagai
kawasan hijau.
3. Workshop Tanaman Obat, diselenggarakan untuk
menjadi manfaat bagi komunitas di sekitar Graha Elnusa.
Kegiatan diawali dengan benchmark ke daerah kawasan
hijau di Cilandak Barat, program pendampingan dan
implementasi untuk mengarah pada program lanjut
berupa green community.
9, 2009. The form of this activity is as follows:
1. Rare Tree Planting performed by the Company’s Board of
Directors and Management includes 9 unique species
found in Indonesia in which the Company proclaims to
continuously adopt these rare trees.
Below if the list of 9 (nine) rare trees planted by the Company;
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 165
2. Green Competition is a support for the regional government
of South Jakarta Municipality in the provision of plants for
greening the city. The Company also supports Cilandak
Timur District where the head office of Graha Elnusa is
domiciled to win an award as a green area.
3. Medicinal Plant Workshop was held for the benefit of the
community around Graha Elnusa. The activity began by
setting the green area in Cilandak Barat as the benchmark
of the workshop. It was then followed with assistance and
implementation programs directed at creating an advance
program in the form of green community.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Perubahan Iklim disikapi Perseroan dengan implementasi:
1. Go Green. Diaplikasikan secara built-in dalam kegiatan
bisnis Perseroan. Program dimulai dari gaya hidup ramah
lingkungan, pemilihan material yang dapat mengurangi
dampak pencemaran udara, uji emisi, dan kampanye reuse,
reduce, recycle.
2. Jakarta Green Office 2009. Merupakan ajang kompetisi
antar komunitas kantor/perusahaan di kawasan DKI
Jakarta. Perseroan bergabung sebagai observer, mulai
mengimplementasikan tata cara menuju green office dan
berpartisipasi dalam komunitas “Jakarta Green Office”.
3. Energi Terbarukan. Merupakan bentuk perhatian
Perseroan terhadap pengembangan energi alternatif
untuk mengurangi efek pemanasan global dari
penggunaan energi industri ekstraktif. Perseroan
mendukung kegiatan pengembangan Energi Tenaga
Angin yang diinisiasi oleh Teknik Fisika ITB. Sebagai
pilot project, implementasi energi diterapkan untuk
penyediaan listrik di lokasi pasca bencana gempa bumi,
di Pangalengan, Jawa Barat.
Untuk aktivitas pengelolaan lingkungan termasuk didalamnya
aspek kesehatan lingkungan dan keselamatan kerja Perseroan
telah memperoleh berbagai sertifikat.
Kesiapsiagaan Bencana merupakan bentuk antisipasi Perseroan
terhadap terjadinya bencana alam maupun bencana akibat
perubahan iklim, khususnya di wilayah Indonesia. Bentuk
kesiap siagaan yang dilaksanakan Perseroan adalah:
1. Safety Drilling. Berupa latihan keselamatan bagi seluruh
tenaga kerja Perseroan, baik yang bertugas di lokasi rawan
bencana dan beresiko terhadap keselamatan jiwa maupun
bagi tenaga kerja di Kantor Pusat.
2. Elnusa Emergency Response (EER). Tim yang dibentuk sejak
Tahun 2006 ini memfasilitasi gerak cepat Perseroan dalam
melakukan aksi kemanusiaan di lokasi (1) bencana alam
kategori nasional, (2) bencana alam dengan radius sampai
dengan 10 km dari lokasi operasi atau Kantor Pusat, atau
(2) dimana tenaga kerja Perseroan berdomisili. Pada Tahun
2009 EER menurunkan tim pada kejadian:
a. Bencana Banjir, terjadi di kawasan Jakarta Selatan akibat
meluapnya Sungai Krukut. Perseroan memfasilitasi
lokasi evakuasi, penyediaan fasilitas dapur umum,
makanan siap santap, fasilitas perbaikan tanggul, serta
pemulihan. Total penerima manfaat (beneficiaries)
sekitar 1.700 jiwa.
b. Bencana Situ Gintung, terjadi di kawasan Ciputat, Tangerang,
Banten. Perseroan berpartisipasi dalam mobilisasi pengungsi
dan program relief melalui bantuan siap guna (makanan,
pakaian, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan). Total
penerima manfaat (beneficiaries) sekitar 750 jiwa.
The Company’s responses to climate change are implemented
through the following programs:
1. Go Green program. It is build in with the Company’s
business activities. The program begins with the application
of an eco-friendly lifestyle, the selection of materials which
reduce the impact of air pollution, emission test and reuse,
reduce, recycle campaign.
2. Jakarta Green Office 2009 is a competition between
office/company communities in DKI Jakarta areas. The
Company joins this competition as an observer and starts
to implement procedures for establishing a green office
and participate in “Jakarta Green Office” community.
3. Renewable Energy is a form of Company’s concern on the
development of alternative energy to minimize the effect
of global warming by using the energy from extractive
industry. The Company sponsors the Wind Power Energy
development activities initiated by the Physical Engineering
Division of ITB. As a pilot project, this energy project is
applied in Pangalengan, West Java at the location formerly
hit by earthquake for providing electricity supply.
For environmental management activities which include
health environmental aspect and company safety have been
awarded recognitions.
Disaster Preparedness is a form of Company’s action to
anticipate natural disasters or climate change impacts,
particularly in Indonesia regions. The form of preparedness
applied by the Company is as follows:
1. Safety Drilling. It is rescue training provided for all the
Company’s employees both those serving in disaster-
prone locations which risk the safety of their life and those
working at the Head Office.
2. Elnusa Emergency Response (EER). The team established
since 2006 facilitates the Company’s quick response in
performing an act for humanity at the location of (1)
national category natural disaster, (2) natural disaster
within the radius of 10 km from the operational location
or the Head Office or (2) natural disaster occurred at the
place of domicile of the Company’s employees. In 2009,
EER assigned its team to the following incidents:
a. Flood disaster hitting South Jakarta areas due to the
overflow of Krukut River. The Company facilitated the
evacuation location, provided public kitchen facilities,
ready-to-eat meals, dam renovation and rehabilitation
facilities for a total of around 1,700 beneficiaries.
b. Situ Gintung Disaster hitting Ciputat areas, Tangerang,
Banten. The Company participated in mobilizing the
refugees and relief program by providing ready-to-
use assistance (food, clothes, sanitation and medical
facilities) for a total of around 750 beneficiaries.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report166
Elnusa 2009 Annual Report
c. Gempa bumi Jawa Barat, Perseroan berpartisipasi dalam
aksi emergency, mobilisasi pengungsi dan bantuan siap
guna (makanan, pakaian, fasilitas kebersihan dan fasilitas
kesehatan). Kawasan yang menjadi lokasi operasi EER
adalah Tasikmalaya, Ciamis, Garut dan Pangalengan.
Total penerima manfaat (beneficiaries) sekitar 800 jiwa.
d. Gempa Bumi Sumatera Barat, dengan kawasan terparah
di Kabupaten Pariaman. Perseroan berpartisipasi pada
fase emergency dengan mitra lembaga kemanusiaan
nasional. Pada fase relief, Perseroan menyediakan
temporary shelter dan secara khusus mengoperasikan
program “Water for Survivor” dalam rentang waktu
3 bulan. Program tersebut adalah pengeboran
sumur (boreholes drilling di 21 lokasi pengungsi
dan rawan air bersih di kawasan pasca bencana.
Program dengan menggunakan perangkat Jacro 150
Drilling System direkomendasi WASH Cluster UNICEF,
yang selanjutnya menjadi bentuk aksi kemitraan
Perseroan bersama beberapa lembaga kemanusiaan
internasional. Total beneficiaries sekitar 22.000 jiwa.
Selain dari dana Perseroan kegiatan kemanusiaan
tersebut didukung donasi dari Direksi, Manajemen
serta karyawan PT Elnusa Tbk. hingga total mencapai
Rp197.140.487.
DESA BINAAN ELNUSADesa Binaan Elnusa hadir sejak Tahun 2006. Hingga tahun 2009
desa yang mengantarkan PT Elnusa Tbk. meraih Penghargaan
Madya 2008 dari Menteri Negara Perumahan Rakyat RI ini, telah
menjadi lokasi benchmark maupun kunjungan wisata sosial
bagi berbagai komunitas dan perusahaan nasional maupun
internasional. Desa Binaan Elnusa secara mandiri telah menjadi
komunitas contoh dalam tata kelola sosial kemasyarakatan.
Desa Binaan Elnusa berada di Dusun Kedaton Kidul, Pleret,
Bantul, Jogjakarta. Secara penuh kemudian menjadi kawasan
recovery yang menjadi perhatian Perseroan pasca gempa bumi
Jogjakarta-Jateng. Perseroan sebagai inisiator dari segmen
korporat bersama lembaga kemanusiaan ACT menggalang
kebersamaan bersama donatur dari lembaga-lembaga nasional
maupun internasional hingga terwujud total rumah tahan
gempa sebanyak 147 unit dalam masa 1 tahun. Selepas masa
intensif pemulihan fisik, ekonomi dan sosial, dalam tahun 2009
Perseroan secara temporer bekerja sama dengan Masyarakat
Relawan Indonesia (MRI) untuk peningkatan kualitas desa
secara terpadu untuk diimplementasikan secara berlanjut mulai
tahun berikutnya. Total penerima manfaat (beneficiaries) di desa
tersebut sebanyak 1.030 jiwa.
Aktivitas pengelolaan lingkungan seluruhnya bersifat
berkelanjutan. Biaya atas aktivitas tersebut termasuk pada 24%
dari dana yang dikeluarkan Perseroan yaitu Rp591,9 juta.
c. Earthquake in West Java, the Company participated in
the emergency action, the mobilization of refugee and
ready-to-use assistance (food, clothes, sanitation and
medical facilities). Areas designated as the operational
location of EER included Tasikmalaya, Ciamis, Garut and
Pangalengan. The total beneficiaries of this program
were around 800 people.
d. West Sumatra Earthquake in which Pariaman Regency
was the most severely hit area. The Company
participated in the emergency phase in partnership with
the national humanity agency. In the relief phase, the
Company provided temporary shelters and specifically
operated a “Water for Survivor” program for the period of
3 months. This program included boreholes drilling in 21
refugee and clean water-prone locations in post-disaster
areas. The program employed Jacro 150 Drilling System
equipments recommended by WASH Cluster UNICEF,
which subsequently became a form of partnership action
between the Company and several international humanity
agencies with a total of around 22,000 beneficiaries. In
addition to Company’s funds, the humanity activities
also received donation from the Board of Directors, the
Management and employees of PT Elnusa Tbk. with a
total donation reaching up to Rp197,140,487.
ELNUSA ASSISTED VILLAGEElnusa Assisted Village has been established since 2006. Until
2009, the village which had earned PT Elnusa Tbk. the 2008 Madya
Award from the State Minister of Public Housing of the Republic of
Indonesia had served as the benchmark location and social tourism
destination for various communities and national or international
companies. Elnusa Assisted Village has independently designated
as a model of social management community. Elnusa Assisted
Village is located in Kedaton Kidul Hamlet, Pleret, Bantul, Jogjakarta.
It will then be completely designated as a recovery area drawing
the attention of the Company in the aftermath of the Jogjakarta-
Central Java earthquake. The Company as the initiator of joint
corporate segment with the organization for humanity, ACT built
a sense of togetherness with the donators from national and
international institutions so that within 1 year, a total of 147 units
of earthquake resistant houses was constructed. After the end of
the intensive period of physical, economic and social recovery,
the Company temporarily engaged in cooperation with the
Indonesia Volunteer Community (Masyarakat Relawan Indonesia/
MRI) in 2009 to improve the village quality in an integrated
manner for continuous implementation in the following year. The
total beneficiaries in the said village reached 1,030 people.
The whole environmental management activities are naturally
sustainable. Cost incurred include 24% from Company expenditure
of Rp591.9 million.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 167
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Sebagai perusahaan yang bergerak dan fokus pada jasa hulu migas,
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL)
atau biasa disebut Health Safety and Environment (HSE) merupakan
hal yang harus menjadi prioritas dalam pekerjaan. Hal tersebut
dikarenakan resiko pekerjaan dalam industri tersebut yang cukup
besar, baik terhadap pekerja, pihak lain maupun lingkungan di
daerah operasional, seperti misalnya terjadi semburan liar (blow
out) maupun pencemaran lingkungan. Karyawan support yang
bekerja didalam ruang kantor pun tidak serta merta terlepas dari
resiko operasional, karena itu ruang lingkup sosialisasi maupun
pelaksanaan K3LL juga mencakup seluruh personil dan lingkungan
baik yang berada didaerah operasional maupun kantor pusat.
Sampai saat ini, Perseroan menempatkan aspek K3LL sebagai
prioritas utama dalam melakukan aktivitasnya untuk mendukung
dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra
kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perseroan menyadari
bahwa aspek K3LL merupakan salah satu elemen yang sangat
penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat
kualifikasi, kapabilitas dan performa perusahaan.
Perseroan menetapkan target yang dicanangkan di setiap
aktivitasnya yaitu :
1. Tidak ada kecelakaan yang berakibat fatal,
2. Rate kecelakaan yang berakibat hilangnya hari kerja (Lost Time
Injury Rate atau LTIR) sama dengan atau kurang dari (<) 0.4, dan
3. Tidak berdampak negatif pada lingkungan.
Untuk mencapai target tersebut,selama tahun 2009 Perseroan
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan program
proaktif baik di lingkungan operasional maupun non operasional.
Kinerja K3LL Perseroan ditahun 2009 juga diukur berdasarkan 2
indikator utama yaitu Leading (Pro-active) Indicator dan Lagging
(Re-active) Indicator.
Leading/Proaktif IndicatorMerupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, termasuk di dalamnya adalah melakukan identifikasi bahaya
beserta pengendalian yang harus dilakukan. Program proaktif melalui:
• Management Tour Merupakan suatu kegiatan dimana manajemen Perseroan
berkunjung ke daerah operasional untuk meninjau implementasi
aspek K3LL selama kegiatan operasional berlangsung. Hal ini
dinilai sangat penting, disamping untuk mereview secara
teknis implementasi K3LL, juga membangun suasana bahwa
manajemen Perseroan dan divisi juga menempatkan dan
berkomitmen penuh terhadap K3LL sebagai prioritas utama
dalam pencapaian kinerja operasional.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report168
As a company engaged and focused on upstream oil
and gas services, Occupational Health, Safety and
Environment (HSE) should be a priority at work. This is
due to the significant occupational risks in the industry,
be they to the worker, other parties or the environment
at the operational area, such as blowout or environment
pollution. The support staff working in the office is not
safe from operational risks either; therefore, the scope
of HSE information dissemination and implementation
encompasses the entire personnel and environment both
in the operational areas and at the head office.
To date, the Company has placed the HSE aspects as a main
priority in conducting its activities to support and achieve
a safe working environment for employees, working
partners and stakeholders. the Company is aware that the
HSE aspect is a vital and integral element in the criteria for
determining the qualification, capability and performance
level of the company.
The Company has set targets in each of its activities:
1. Zero fatal accidents,
2. Lost Time Injury Rate (LTIR) equal to or less than (<) 0.4, and
3. No negative impact on the environment.
To achieve these targets, in 2009 the Company undertook
a number of efforts to promote proactive programs in the
operational and non-operational environment. The Company’s
HSE performance in 2009 was also measured by two key
indicators: Leading (Pro-active) Indicator and Lagging (Re-
active) Indicator.
Leading/Pro-active IndicatorThese are the efforts carried out to prevent accidents, including
hazard identification and management which must be done.
The pro-active program through:
• Management Tour An activity in which the Corporate management makes a visit
to an operational area to inspect the implementation of the
HSE aspect over the course of the operation. This is deemed
crucial; in addition to effecting a technical review of the HSE
implementation, it also builds the sense that the Corporate
management and divisions also place and fully commit to HSE
as main priority in achieving the operational performance.
Laporan Kinerja Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) Health Safety & Environment Report
Elnusa 2009 Annual Report
Selama tahun 2009, telah dilakukan 92 kali Management Tour,
mulai dari level Vice President sampai dengan Deputi Director
maupun General Manager operasi untuk meninjau dan
mereview pelaksanaan K3LL di 86 proyek operasi Perseroan.
• Internal Audit dan Inspeksi Internal audit dilaksanakan minimum 1 kali untuk setiap
project sedangkan inspeksi dilakukan secara berkala
pada setiap proyek. Hal tersebut tertuang pada Rencana
departemen HSE Perseroan. Selain proyek, inspeksi dilakukan
juga di kantor pusat di Gedung Graha Elnusa dan Workshop
Elnusa. Inspeksi ini dilakukan tiap 2 minggu sekali dan khusus
untuk inspeksi Gedung Graha Elnusa dilakukan bersama
dengan Departemen Building Management.
Pada tahun 2009, Internal Audit dan inspeksi tersebut telah
dilakukan secara total sebanyak 8.185 kali di 86 proyek operasi
Perseroan, yaitu diantaranya adalah di proyek Rengasdengklok,
Karang Agung, Ciamis, Jambi, Cepu, Pendopo, seluruh
warehouse/workshop maupun di kantor pusat Graha Elnusa.
• Training and Drill Response Setiap lokasi dan penugasan pekerjaan pasti memiliki
masalah, profil resiko maupun kebutuhan pelatihan K3LL
yang spesifik. Karena itu semua karyawan baru, karyawan
yang dipindahkan ke lokasi operasi atau penugasan kerja
Keunggulan kompetensi dalam kaitan dengan HSE merupakan modal utama Perseroan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Our competitive advantage in HSE signifies an essential
capital for the Company in fulfilling the customers’
satisfaction.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 169
Throughout 2009, 92 Management Tours were conducted, from
the Vice President level to Deputy Director and General Manager
of the operation to inspect and review the HSE implementation
in 86 operation projects of the Company.
• Internal Audit and Inspection Internal audit was performed at least once for each project,
while inspection was performed periodically on each project.
This was set out in the Corporate HSE department plan. Other
than on the projects, inspection was also performed at the
head office at Graha Elnusa Building and Workshop Elnusa. This
inspection was conducted every two weeks and the inspection
of the Graha Elnusa Building in particular was performed
together with the Building Management Department.
In 2009, the Internal Audit and inspections were conducted
for a total of 8,185 times at 86 operation projects of the
Company, such as at the projects in Rengasdengklok, Karang
Agung, Ciamis, Jambi, Cepu, Pendopo, all warehouses/
workshops and at the Graha Elnusa head office.
• Training and Drill Response Every work site and assignment would have its issues, risk
profile or specific HSE training need. Therefore, all new
employees, transfers to an operation site or new assignments
should be subjected to an HSE review for their assignment.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
baru harus menerima tinjauan K3LL bagi penugasan mereka.
Hal ini dimaksud agar semua karyawan memahami prinsip
K3LL dan mengikuti prosedur K3LL yang ditentukan. Kegiatan
tersebut meliputi training yang bersifat wajib mengacu pada
standar kompetensi, beberapa training yang terkait dengan
K3LL yang dilakukan di tahun 2009 adalah :
1. HSE orientation program untuk karyawan di kantor pusat.
Di dalam HSE Orientation program, HSE officer
memberikan induksi (pengarahan) mengenai
masalah HSE kepada karyawan baru di Perseroan. Hal
ini dimaksudkan agar para karyawan baru tersebut
mengerti dasar dan prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja minimal dilingkungan kantor pusat.
2. Basic Safety Training
Program pelatihan ini yang wajib diikuti oleh semua
pegawai Elnusa, terutama menjadi bekal untuk ke
lapangan. Basic Safety Training meliputi Fire Fighthing
Training dan First Aid Training. Untuk karyawan yang
akan mengunjungi lapangan di perairan/laut harus
mendapatkan Sea Survival Training.
Untuk mencatat data pribadi karyawan mengenai aktifitas dan
kontribusi pada kegiatan K3LL, Perseroan juga menerbitkan
dan mendistribusikan “Paspor K3LL” kepada seluruh karyawan.
Data yang tercatat dalam Paspor K3LL tersebut mencerminkan
keterlibatan masing-masing karyawan dalam K3LL dan
komitmen pada peningkatan yang terus menerus. Dengan
paspor tersebut, karyawan mapun Perseroan dapat dengan
mudah menelusuri data pribadi (termasuk nomor kontak
darurat, informasi medis, status vaksinasi), catatan orientasi
dan pelatihan pribadi serta kursus K3LL yang diikuti, partisipasi
dalam Tim pencegahan kecelakaan, pencapaian, penghargaan
dan kontribusi K3LL serta kontak informasi tanggap darurat.
Selama tahun 2009, Actual Training & Drill Response yang telah
dilakukan kepada 266 orang dengan 745.614 jam training.
• Hazard Management Process Dicapai dengan cara melibatkan seluruh level karyawan
dalam melakukan pengelolaan bahaya di seluruh area/lokasi
kerja melalui program HIRADC (Hazard Identification Risk &
Determining Control), Job Safety Analysis dan Program Hazard
Observation Card (HOC).
HOC merupakan kartu pelaporan Safe, Unsafe, dan Near Miss
yang terjadi di lokasi kerja Operasi Perseroan dan Graha
Elnusa. HOC baik yang berasal dari lokasi operasi maupun
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report170
This was intended to ensure that all employees would
understand the HSE principle and comply with the set HSE
procedure. The activities included mandatory training that
referred to the competence standard; the HSE-related training
conducted in 2009 included:
1. HSE orientation program for employees at the head office.
At the HSE Orientation program, the HSE officer gives an
induction (directions) on HSE issues to new employees
at the Company. This is intended to ensure that the
new employees understand the minimum basics and
principles of occupational health and safety within the
head office.
2. Basic Safety Training This training program, mandatory for all Elnusa
employees, was especially given to equip employees
for the site. Basic Safety Training includes Fire Fighting
Training and First Aid Training. Employees who are going
to make a visit to a maritime/marine site must receive a
Sea Survival Training.
To record the employees’ personal data on their activity and
contribution to the HSE activity, the Company also publishes
and distributes an “HSE Passport” to all employees. The
data recorded in the HSE Passport reflects each employee’s
involvement in HSE and their commitment to continuous
improvement. With the passport, both the employees and the
Company will be able to easily trace personal data (including
emergency contact number, medical information, vaccination
status), orientation and personal training records and HSE
courses taken, participation in an accident prevention Team,
HSE achievements, awards and contributions and emergency
response contact information.
During 2009, Actual Training and Drill Response was conducted
on 266 persons with 745,614 hours of training.
• Hazard Management Process This was achieved by involving all employee levels in
carrying out hazard management in all working areas/
sites through the HIRADC (Hazard Identification Risk &
Determining Control) program, Job Safety Analysis and
Hazard Observation Card (HOC) Program.
HOC is a report card for the Safe, Unsafe and Near Miss
incidents that occur at the Company’s Operation work
sites and Graha Elnusa. The HOCs, be they originated from
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 171
kantor pusat dikumpulkan dan dilaporkan setiap minggu
serta dilakukan upaya-upaya perbaikan atas hal-hal yang
disampaikan ataupun dikeluhkan.
Hal yang disampaikan dalam kartu pelaporan tersebut
terbagi menjadi lima jenis observasi,p–– yaitu mengenai :
•PerilakuPekerja (Human Behaviour)
•AlatPelindungDiri(Personal Protective Equipment)
•PerkakasdanAlatKerja(Tool & Equipment)
•LingkunganKerja(Work Environment)
•SistemDokumen(Document System)
Selama tahun 2009, HOC yang disampaikan oleh karyawan
adalah sebanyak 5.731 buah, yang sebagian besar
disampaikan oleh karyawan Divisi Perseroan.
Dari total semua HOC yang disampaikan tersebut, jenis
observasi mengenai Human Behaviour (Perilaku Pekerja)
serta keadaan observasi yang “Unsafe” adalah materi yang
paling banyak disampaikan.
Document System 3%
Human Behaviour 37%
Personal E�ective 15%
Total Equipment 25%
Working Environment 20%
Unsafe 4380Near Miss 33
Safe 1318
• Program Kampanye HSE Program publikasi HSE merupakan strategi Perseroan untuk
berbagi informasi, memperkenalkan resiko yang mungkin
terjadi di sekitar tempat kerja serta meningkatkan kesadaran
dan kepedulian serta tanggung jawab HSE mengenai bahaya
tersebut kepada semua pekerja. Bentuk program kampanye
tersebut dapat berbentuk buletin, Info HSE, poster, rambu
HSE, HSE audio visual.
an operational site or the head office, are collected and
reported on a weekly basis and correction efforts will be
taken on issues and complaints.
The issues revealed in the reporting card are divided into five
observation types:
•HumanBehavior
•PersonalProtectiveEquipment
•Tool&Equipment
•WorkEnvironment
•DocumentSystem
In 2009, 5,731 HOCs were submitted by the employees,
the majority of them submitted by Corporate Division
employees.
Of the entire submitted HOCs, observation on Human
Behavior and observation of unsafe conditions made up the
most frequently shared material.
• HSE Campaign Program The HSE publication program was a Company strategy for
sharing information, introducing possible risks around the
workplace and promoting HSE awareness and concern and
responsibility on the hazards to all employees. The campaign
program may take the form of bulletins, HSE Info, posters,
HSE signs, HSE audiovisuals.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report172
Publikasi K3LL yang diterbitkan pada tahun 2009 diantaranya
adalah mengenai hal-hal dibawah ini :
KesehatanHealth
Flu BabiSmoking HazardFlu Burung
Swine Flu Smoking HazardAvian Flu
KeselamatanSafety
Don’t Stand Under The Load (Crane)Evakuasi Gempa (1 &2)Road SafetyCacat Produksi pada Fall Protection Equipment baruKerusakan pada “Man Ridding” WinchAlways Think “Domino Effect”Emergency ExitMudik AmanTabung Gas
Don’t Stand Under The Load (Crane)Earthquake Evacuation (1 &2)Road SafetyProduction Defects in the new Fall Protection Equipment Damage in the new “Man Ridding” WinchAlways Think “Domino Effect”Emergency ExitSafe Holiday TravelGas Tank
LingkunganEnvironment
Global Warming Global Warming
Selain kampanye dalam bentuk yang telah disebutkan diatas,
Perseroan juga melakukan sosialisasi kebijakan dan pernyataan
mengenai K3LL yang telah disusun oleh departemen HSE
kepada seluruh manajemen dan karyawan. Kebijakan yang
telah disusun sampai dengan tahun 2009 sebagai dasar pijakan
implementasi K3LL tersebut diantaranya adalah :
Kebijakan K3LL•
Pernyataan Kesehatan•
Pernyataan Keselamatan•
Pernyataan Lingkungan•
Kebijakan Minuman Keras dan Obat Terlarang•
Kebijakan Transportasi, dan•
Kebijakan Lifting•
Awareness on the significance of fulfilling the occupational
safety will encourage the creation of working culture that
prioritizes the HSE factor.
Kesadaran akan pentingnya mematuhi standar
keselamatan kerja akan berimplikasi pada terciptanya
budaya kerja yang mengutamakan faktor HSE.
In addition to the above campaign formats, the Company also
undertook the dissemination of HSE policies and declarations
drafted by the HSE department to the entire management and
employees. The drafted policies up to 2009 as the foundation of
HSE implementation included:
HSE Policies•
Health Declaration •
Safety Declaration •
Environment Declaration•
Alcohol and Drug Policy•
Transportation Policy, and•
Lifting Policy•
The HSE Publication published in 2009 involved such
matters as:
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 173
Lagging/Reaktif IndicatorMengacu kepada International Association Oil & Gas Producer
(OGP), Report No. 419, May 2009, Perseroan mengukur Safety
Performance Indicator (SPI) dalam penerapan sistem manajemen
HSE yang telah dijalankan. Parameter SPI yang dijadikan acuan
kinerja HSE perusahaan adalah :
Fatal Incident Rate (FIR)• yaitu jumlah kecelakaan fatal per
100.000.000 (seratus juta) jam;
Loss Time Injury Frequency Rate (LTIFR)• yaitu jumlah hilangnya
hari kerja karena cedera (kematian + kasus hilangnya hari
kerja) per 1.000.000 (satu juta) jam bekerja;
Total Recordable Injury Rate (TRIR),• yaitu jumlah cedera
yang tercatat (kematian + kasus hilangnya hari kerja +
kasus pembatasan hari kerja + kasus perawatan medis) per
1.000.000 (satu juta) jam bekerja.
Berdasarkan pencapaian kinerja K3LL Perseroan selama tahun 2009,
dengan paparan jam kerja total 22.589.088 man hours, tercatat
bahwa tingkat FIR dan LTIFR yang dicapai oleh Perseroan adalah
zero, sedangkan untuk TRIR adalah 0.12. Jika dibandingkan dengan
hasil survey OGP, dapat dilihat bahwa kinerja K3LL Perseroan
tergolong sangat baik dengan pencapaian yang jauh dibawah
rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas.
Hal ini mencirikan suatu kinerja K3LL Perseroan yang tinggi dan
merupakan prestasi yang patut dibanggakan.
OGP StandardKinerja Perseroan Company Performance
2,47
0,56
2,23
0,12
Selain dari indikator tersebut diatas, Perseroan juga menilai
pencapaian implementasi K3LL dari beberapa hal lainnya, mulai
dari kasus yang ringan sampai yang berakibat fatal, sebagai
berikut :
• FAC (First Aid Case atau kasus P3K saja)
• MTC (Medical Treatment Case atau kasus penanganan medis)
• RWC (Restricted Work Case atau kasus kerja terbatas/
pengalihan kerja)
• LTI (Lost Time Injury atau kasus hilangnya hari kerja)
• FAT (Fatality atau kasus kematian/meninggal)
Lagging/Re-active IndicatorReferring to the International Association Oil & Gas Producer
(OGP) Report No. 419, May 2009, the Company measures the
Safety Performance Indicator (SPI) in the application of the HSE
management system already in place. The SPI parameters being
used as a reference for corporate HSE performance include:
Fatal Incident Rate (FIR), the total number of fatal accidents •
per 100,000,000 (one hundred million) hours;
Loss Time Injury Frequency Rate (LTIFR) i.e. the total lost man •
days due to injury (fatalities + lost time injuries) per 1,000,000
(one million) man hours;
Total Recordable Injury Rate ( TRIR), i .e. the total •
recorded injuries (fatalities + lost time injuries +
restricted works + medical treatments) per 1,000,000
(one million) man hours.
Based on the Company’s HSE performance achievement in 2009,
over a total of 22,589,088 man hours, it was recorded that the FIR
and LTIFR achieved by the Company was zero, while the TRIR
was 0.12. Compared to the OGP survey result, it was evident that
the Company’s HSE performance was excellent with far lower
figures than the average oil and gas companies especially oil
and gas service contractors. This indicates a high level of HSE
performance by the Company and a proud accomplishment.
Apart from the above indicators, the Company also evaluated
HSE implementation achievement from a number of other
items, from minor to fatal cases, as follows:
• FAC (First Aid Case)
• MTC (Medical Treatment Case)
• RWC (Restricted Work Case)
• LTI (Lost Time Injury)
• FAT (Fatality)
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report174
2008 2009
0
2
12
39
71
FITLT
I
RWC
MTC
FAC
0
0
6
46
60
FITLT
I
RWC
MTC
FAC
Bagan piramida dibawah ini menggambarkan komparasi jumlah
kasus yang dihadapi Perseroan dalam hal K3LL pada tahun 2008
dan 2009. Terlihat bahwa pada tahun 2009, kasus K3LL secara
umum relatif berkurang dari tahun sebelumnya atau secara total
kasus, pada tahun 2009 terjadi penurunan 10% dari tahun 2008.
Melalui berbagai upaya perbaikan dan pengendalian yang dilakukan,
Perseroan berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan
kinerjanya. Pemenuhan standar K3LL selalu diterapkan pada setiap
jenjang kegiatan, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan.
Pemilihan mitra kerja, orientasi lokasi, penyiapan perlengkapan
kerja, program pelatihan K3LL dan monitoring secara teratur melalui
inspeksi/audit dilakukan secara intensif. Sistem komunikasi dipelihara
dan diselenggarakan dengan baik melalui pertemuan berkala, mulai
dari lini manajemen atas (top management) hingga pelaksana/
kru di lapangan ataupun melalui sistem informasi teknologi untuk
update informasi kegiatan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk
meningkatkan cara kerja yang lebih aman dari hari ke hari.
The pyramid chart below provides a comparison of the number
of cases faced by the Company in HSE matters in 2008 and 2009.
It is shown that the HSE cases for 2009 were relatively fewer than
the previous year; the total number of cases for 2009 was 10%
lower than for 2008.
Through the various corrective and control efforts it has
undertaken, the Company seeks to keep up and increase its
performance. HSE standard compliance is consistently applied
at each activity phase, from the beginning to the end of activity
implementation. Working partner selection, site orientation,
work equipment preparation, HSE training program and regular
monitoring through inspections/audits are done intensively.
The communication system is maintained and organized
properly through regular meetings, from the top management
to the operators/crew at the sites or through the information
technology system for activity updates. This is undertaken for
the purpose of promoting a safer way to work from day to day.
Elnusa 2009 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 175
Sebagai bukti komitmen Perseroan akan penerapan K3LL
dilingkungan operasional maupun non operasional, selain
sertifikasi ISO 9001:2000 yang telah didapatkan Perseroan
pada tahun 2008, Perseroan juga telah dinyatakan lulus dan
mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari PT SGS Indonesia
pada tahun ini. OHSAS 18001 merupakan standar penerapan
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat oleh
beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas
dunia, salah satunya adalah dari PT SGS Indonesia. Sertifikasi
OHSAS ini pun mencakup seluruh aktifitas Perseroan dari semua
Divisi maupun pengelolaan gedung kantor pusat.
As proof of the Company’s commitment to HSE application in
the operational and non-operational environment, in addition to
the ISO 9001:2000 certification already earned by the Company
in 2008, the Company is also declared to have qualified for
OHSAS 18001:2007 certification from PT SGS Indonesia this year.
OHSAS 18001 is the occupational health and safety management
application standard prepared by a number of certification
institutes and world-class standardization institutions, among
them PT SGS Indonesia. This OHSAS certification encompasses
the entire Corporate activities from all Divisions and the
management of the head office building.
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Informasi Tambahan Additional Information
Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners
WALUYOKomisaris UtamaPresident Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2009. Mendapat
gelas Sarjana dari Teknik Mesin Universitas Trisakti dan gelar Magister
Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya. Saat ini
sedang mengambil program doktoral di Universitas Indonesia.
Memulai karir di BP Indonesia/Arco Indonesie, Staf Maintenance &
Engineering, dan Gas Operations Down Stream Manager (1975 – 1996),
Project Control & Business Manager (1998 – 1999), Production Down
Stream Asset Manager (1999), Senior manager of HSE (1999 – 2002),
keterlibatan pada Deputy Vice President of HR & Administration (2002
– 2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003 – 2004),
Deputi Bidang Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
(2004 – 2007), Direktur Umum & SDM PT Pertamina (Persero) (2008
– 2009), dan dilantik menjadi Direktur Umum dan aset PT Pertamina
(Persero) terhitung mulai tanggal 5 Februari 2009.
He has been serving as a Commissioner of the Company since May
2009. He earned a Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from
Trisakti University and a Master’s degree in Management from the
Prasetya Mulya Management College. He is currently pursuing a
doctoral program at the University of Indonesia.
He began his career at BP Indonesia / Arco Indonesie, as Maintenance
& Engineering Staff, and Gas Operations Downstream Manager
(1975 – 1996), Project Control & Business Manager (1998 – 1999),
Production Downstream Asset Manager (1999), Senior manager
of HSE (1999 – 2002), involved in Deputy Vice President of HR and
Administration (2002 – 2003), Vice President of Business Ethics and
Assurance (2003 – 2004), Deputy of Prevention at the Corruption
Eradication Commission (KPK) (2004 – 2007), Director of General
Affairs and Human Resources at PT Pertamina (Persero) (2008 –
2009), and appointed as Director of General Affairs and Assets of PT
Pertamina (Persero) effective February 5, 2009.
Informasi Tambahan Additional Information176
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Tambahan Additional Information
S.M HARI KUSTORO Komisaris Independen Independent Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004, dan
dilantik menjadi Komisaris Independen pada tahun 2007. Meraih
gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Perminyakan ITB (1978) dan
Fakultas Ekonomi UI (1986).
Sejak tahun 1979 memulai karir di PT Pertamina (Persero) dengan
beberapa jabatan diantaranya: Kepala Teknik Produksi Pangkalan
Brandan–UEP (1990-1993), Kepala Sub Dinas Proyek Loan Usaha
Baru Direktorat EP (1993-1995), Kepala Sub Dinas Patungan
Direktorat EP (1995-1996), Kepala Sub Urusan Patungan Usaha
Baru Direktorat EP (1996-2000), General Manager–JOBP Seaunion
(2000-20003), Senior Manager Produksi Direktorat Hulu (2003-
2004), Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2004-2006) dan
Komisaris Utama Perseroan (2004-2006).
He has been serving as a Commissioner of the Company since
2004, and was appointed as Independent Commissioner in 2007.
He earned a Bachelor’s degree in Oil Engineering from ITB (1978)
and a Bachelor’s degree from the University of Indonesia School
of Economics (1986).
He began his career at PT Pertamina (Persero) in 1979 with a
number of titles such as: Head of Production Engineering in
Pangkalan Brandan-UEP (1990-1993), Head of the New Business
Loan Project Sub-Service in the EP Directorate (1993-1995), Head
of the Joint Venture Sub-Service in the EP Directorate (1995-
1996), Head of the New Business Joint Venture Affairs in the
EP Directorate (1996-2000), General Manager–JOBP Seaunion
(2000-20003), Senior Manager of Production in the Upstream
Directorate (2003-2004), Upstream Director of PT Pertamina
(Persero) (2004-2006) and President Commissioner of the
Company (2004-2006).
Informasi Tambahan Additional Information 177
Elnusa Laporan Tahunan 2009
SURAT INDRIJARSO Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2007, dan dilantik menjadi
Komisaris Independen pada tahun 2007. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik
Kimia Universitas Diponegoro (1984), dan memperoleh gelar Master of Science-
Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1990) serta Ph.D Chemical and Gas /
Petrolium Engineering (1994) dari University of Salford, Inggris.
Memulai karir di Proyek Gas Natuna, antara lain sebagai Koordinator Studi atas
bentuk distribusi gas dan struktur, komposisi dan pembangunan dari suatu
Konsorsium para pembeli gas (1995-1998), Analis Industri dan Ketua Kelompok
Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) (1985-1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan
Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina
Graha (1998-2000). Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial–Sekretarariat
Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup–Sekretariat Kabinet (2004-2006), Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan
dan Sumber Daya–Sekretariat Kabinet (2006-sekarang).
He has been serving as a Commissioner of the Company since 2004, and was
appointed as Independent Commissioner in 2007. He earned a Bachelor’s degree
in Chemical Engineering from Diponegoro University (1984), and a Master of
Science degree in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1990) as well as a
Ph.D. in Chemical and Gas/ Petroleum Engineering (1994) from the University of
Salford, England.
He began his career at the Natuna Gas Project, among other things as the Study
Coordinator on the forms of gas distribution and structure, composition and
development of a Consortium of gas buyers (1995-1998), Industrial Analyst and
Chairman of the Oil and Natural Gas Industry Assessment Group at the Technology
Assessment and Application Agency (BPPT) (1985-1998), Coordinator of the
Working Team in Oil Fuel Production and Distribution Policies, Assistant Inspector
General in Strategic Technology and Industry at Bina Graha (1998-2000), Head of
the Health and Social Issues Sub-Division – Cabinet Secretariat (2000-2004), Head
of the Energy, Natural Resource and Environment Division – Cabinet Secretariat
(2004-2006), Head of the Industry, Trade and Resources Bureau – Cabinet
Secretariat (2006-present).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information178
Elnusa 2009 Annual Report
ANTON SUGIONOKomisarisCommissioner
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004.
Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta (1982) dan memperoleh gelar Master of
Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen
Indonesia (IPMI) Jakarta pada tahun 1985.
Posisi yang pernah dijabat antara lain adalah Assistant to General
Manager PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager Retail
Division PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia (Trading and
Investment Company) (1987-1991), President Director PT Bina Puri
Lestasi (PT Duta Graha Indah Group) (1992-sekarang), President
Director PT Bajradaya Sentarnusa (1995-sekarang).
He has been serving as a Commissioner of the Company since
2004. He earned a Bachelor’s degree in Civil Engineering,
Gajah Mada University, Yogyakarta (1982) and a Master of
Business Administration degree from IPMI (the Management
Development Institute of Indonesia), Jakarta (1985).
The positions that he has held include Assistant to General
Manager at PT Tifa Arum Reality (1982-1986), General Manager
of Retail Division at PT Mantrust/PT Borsumij Wehry Indonesia
(Trading and Investment Company) (1987-1991), President
Director of PT Bina Puri Lestasi (PT Duta Graha Indah Group)
(1992-present), President Director of PT Bajradaya Sentarnusa
(1995-present).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 179
Elnusa Laporan Tahunan 2009
SOEHANDJONOKomisarisCommissioner
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Mei 2009. Meraih
gelar sarjana Hukum dari Universitas Airlangga (1966) dan mengikuti
pendidikan LEMHANAS, KRA – XXIV, Lembaga Pertahanan Nasional
1991, dan berbagai pendidikan dan pelatihan, terakhir Pembentukan
Jaksa Angkatan ke IV, Kejaksaan Agung 1968 – 1969.
Memulai karir sejak tahun 1967 khususnya di bidang hukum dan
kejaksaan, dengan jabatan terakhir di Kejaksaan sebagai pelaksana
harian (Plh). Jaksa Agung Muda Pembinaan (1999). Selain berprofesi
sebagai Advokat / Konsultan Hukum, juga pernah menjabat sebagai
Komisaris PT Danareksa (Persero), (2004-2009). Terakhir Kepangkatan
sebagai Jaksa Utama golongan IV/e, dan telah menerima beberapa
tanda jasa kehormatan, antara lain Tanda Kehormatan Satya Lencana
Karya Satya 30 tahun (1998).
He has been serving as a Commissioner of the Company since May
2009. He earned a Bachelor of Law degree from Airlangga University
(1966) and attended LEMHANAS, KRA-XXIV education, the National
Defense Institute 1991, and various education and training, most
recently Establishment of Fourth Batch of State Attorneys, Attorney
General’s Office 1968 – 1969.
He began his career in 1967 specifically in law and state attorney
affairs, with the most recent title at the State Attorney’s Office as
the person-in-charge for daily affairs (Plh) of the Facilitation Junior
Attorney General (1999). In addition to having a profession of
Lawyer/Legal Consultant, he also served as a Commissioner for
PT Danareksa (Persero), (2004-2009). He last held a Rank of Senior
State Attorney grade IV/e, and has been awarded a number of
honorary awards, such as Satya Lencana Karya Satya for 30 years
of service (1998).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information180
Elnusa 2009 Annual Report
Profil Direksi PerseroanProfile of the Board of Directors
ETENG A. SALAM Direktur UtamaPresident Director
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2007. Meraih gelar
sarjana di Jurusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (1978), dan
mengikuti pendidikan SUSPIMIGAS Angkatan XIII (1995) dan kursus singkat
Angkatan (KSA) IX LEMHANNAS (2001).
Memulai karir sebagai Exploitation Engineer, beberapa jabatan penting di BPPKA
(BP Migas) dan GM di Daerah Operasi EP dan terakhir sebagai Deputi Direktur
Bidang Hulu dan Pjs. Direktur Hulu (1978 – 2003), Direktur Pengembangan dan
SDM Pertamina (2003 -2004). Jabatan selain di lingkungan Pertamina meliputi
Komisaris PT Elnusa Workover Service (2002 – 2007), anggota Komite Manajemen
Bersama PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu (2002 – 2003), Ketua Dewan
Pengawas Dana Pensiun Pertamina (2003 – 2004), Presiden Komisaris PT Patra
Jasa & PT Perta Medika, Komisaris PT Pertamina EP ( 2006 – 2007).
He has been serving as the President Director of the Company since 2007.
He earned a bachelor’s degree at the Petroleum Engineering Department of
the Bandung Institute of Technology (1978), and attended the 13th Batch of
SUSPIMIGAS education (1995) and a brief course of the 9th Batch (KSA) at
LEMHANNAS (2001).
He began his career as Exploitation Engineer , some important positions in
BPPKA (BP Migas) and GM in the operating area and Deputy Director of EP
and acting Director of EP (1978 – 2003), Director of Development and Human
Resources Pertamina (2003-2004). Other positions within Pertamina include
Commissioner of PT Pertamina Workover Service (2002 – 2007), member of
Management Committee together with PT Bumi Siak Pusako – Pertamina
Hulu (2002 – 2003), Head of Supervisory Board of Pertamina Pension Fund
(2003 – 2004), President Commissioner PT Patra Jasa and PT Perta Medika,
Commissioner of PT Pertamina EP (2006 – 2007).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 181
Elnusa Laporan Tahunan 2009
SANTUN NAINGGOLANDirekturDirector
Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak bulan
Mei 2009. Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Mesin Institut
Teknologi Bandung (1982).
Memulai karier sebagai Marketing, Government Relationship
Manager PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 –
1988), Technology Planning Subdivision Manager PT Bank Negara
Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan
Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President
Director PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director
PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director
Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) Asia
Market Invesments Ltd (1997 – 2000) dan Director PT Pentasena
Arthasentosa (2000 – 2009).
He has been serving as the Finance Director of the Company
since May 2009. He earned a bachelor’s degree in Mechanical
Engineering from the Bandung Institute of Technology (1982).
He began his career as Marketing, Government Relationship
Manager at PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982
– 1988), Technology Planning Subdivision Manager at PT Bank
Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development,
Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991),
President Director at PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate
Finance Director at PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997),
President Director at Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive
Officer (CEO) at Asia Market Investments Ltd (1997 – 2000) and
Director of PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information182
Elnusa 2009 Annual Report
EDDY SJAHBUDDIN Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak tahun 2004.
Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi , Institut Teknologi
Bandung (1986) dan memperoleh gelar Magister Management di
University of Kentucky (USA) dan Universitas Gajah Mada (1998).
Memulai karir sebagai Researcher di BPPT (1986-1989). Pada tahun
1989 bergabung dengan Pertamina. Memulai karirnya sebagai
ahli geologi operasi pemboran Pertamina di UEP I pangkalan
Brandan Sumbagut (1989-1991), ahli Evaluasi Geologi Prospek
Eksplorasi UEP I Sumbagut (1991-1993). Kembali ke Pertamina
Pusat sebagai Ahli Utama Evaluasi Eksplorasi Migas Divisi
Planning & Portfolio Management (PPM) Direktorat EP Pertamina
(1996-2000), Kepala Sub Dinas Investasi Eksplorasi Direktorat
EP Pertamina (2000-2001) dan menjadi Manager Perencanaan
Eksplorasi Divisi New Venture Direktorat Hulu Pertamina (2001-
2002). Sejak tahun 2002-2004 sebagai Manager Perencanaan
Jasa Eksplorasi Direktorat EP Pertamina.
He has been serving as the Operations Director of the Company
since 2004.
He earned a bachelors degree in Geological Engineering, Bandung
Institute of Technology (1986) and a Master’s degree in Management
at the University of Kentucky (USA) and Gajah Mada University
(1998).
He began his career as a Researcher at BPPT (1986-1989). He joined
Pertamina in 1989, beginning his career as a Pertamina drilling
operation geologist at UEP I Pangkalan Brandan, Northern Sumatera
(1989-1991), Exploration Prospect Geological Evaluation Expert at
UEP I, Northern Sumatera (1991-1993). He returned to the Pertamina
Head Office as the Oil and Gas Exploration Evaluation Senior Expert at
the Planning & Portfolio Management (PPM) Division, EP Directorate
Pertamina (1996-2000), Head of the EP Directorate Exploration
Investment Sub-Service (2000-2001) and became a New Venture
Division Exploration Planning Manager at the Upstream Directorate
of Pertamina (2001-2002). In 2002-2004 he served as the Exploration
Service Planning Manager at Pertamina’s EP Directorate.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 183
Elnusa Laporan Tahunan 2009
MUHAMMAD JAUzI ARIfDirekturDirector
Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan
sejak bulan Juni 2009. Meraih gelar sarjana Tehnik Geologi di
Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (1985) dan
mendapat gelar Master pada bidang International Business
Management Prasetya Mulya Business School (2000).
Memulai karir pada tahun 1986 sebagai Engineer pada bagian
Geodata Processing hingga Manager Marketing GDP di PT Elnusa
Geoscience hingga tahun 2001, menjabat sebagai Direktur
PT Golden Geosains, suatu Joint Venture Company antara
PT Elnusa Geoscience dan Fairfield Industries (2003 – 2004),
Direktur Operasi PT Elnusa Geoscience (2005 – 2007), dan Deputy
Director Divisi Geoscience Services (2008 – 2009).
He has been serving as the Business Development Director of
the Company since June 2009. He earned a Bachelor’s degree in
Geological Engineering from Yogyakarta’s National Development
University (1985) and a Master’s degree in International Business
Management from Prasetya Mulya Business School (2000).
He began his career in 1986 as an Engineer in Geodata Processing
up to GDP Marketing Manager at PT Elnusa Geoscience until
2001, served as a Director at PT Golden Geosains, a joint venture
company between PT Elnusa Geoscience and Fairfield Industries
(2003 – 2004), Operations Director at PT Elnusa Geoscience
(2005 – 2007), and Deputy Director of the Geoscience Services
Division (2008 – 2009).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information184
Elnusa 2009 Annual Report
LUCY SYCILIADirekturDirector
Menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perseroan sejak
bulan Juni 2009. Meraih gelar Sarjana dari Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor (1990) dan gelar Magister Management
dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Management Labora (1992). Saat
ini sedang menyelesaikan S2 Master Business Administration
– Magister Management di Universitas Gajah Mada jurusan
Human Resources.
Memulai karir sebagai Manager Marketing PT Honorindo
Cemerlang (Moderngroup, tahun 1990 – 1992), General Manager
Human Resources & General Affairs PT Infomedia Nusantara (1992
– 2000), Senior Manager Corporate HR Development PT Elnusa
(2000 – 2004), Director Human Resources & General Affair
PT Infomedia Nusantara (2004 – 2008), dan VP Corporate Human
Resources PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).
She has been serving as the HR and General Affairs Director
of the Company since June 2009. She earned a Bachelor’s
degree in Agricultural Engineering from the Bogor Institute of
Agriculture (1990) and a Master’s degree in Management from
the Labora Business and Management College (1992). She is
currently pursuing a Master’s degree in Business Administration
– Master of Management at Gajah Mada University’s Human
Resources Department.
She began her career as Marketing Manager of PT Honorindo
Cemerlang (Moderngroup, 1990 – 1992), General Manager of
Human Resources & General Affairs at PT Infomedia Nusantara
(1992 – 2000), Senior Corporate Manager of HR Development at
PT Elnusa (2000 – 2004), Director of Human Resources & General
Affairs at PT Infomedia Nusantara (2004 – 2008), and Corporate
VP of Human Resources at PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 185
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Profil Komite Audit PerseroanAudit Committee Profile
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information186
Elnusa 2009 Annual Report
SURAT INDRIJARSO Ketua merangkap anggotaHead as well as a member
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Menjadi Ketua merangkap anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007.
He also serves as an Independent Commissioner of the Company. He has been serving as Chairman and member of the Corporate Audit Committee since 2007.
S.M. HARI KUSTORO Anggotamember
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007.
He also serves as an Independent Commissioner of the Company. He has been serving as a member of the Corporate Audit Committee since 2007.
zAINAL ARIffIN Anggotamember
Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2004 Pendidikan terakhir diselesaikan di Institut Ilmu Keuangan (1972). Karirnya dimulai sebagai Auditor di kantor DJPKN, Bandung (1972-1976), Kepala Seksi Pengawas Kehutanan Perkebunan Gula dan Tembakau Wilayah DJPKN Jakarta (1976-1983), Kepala BPKP Propinsi Sumatra Barat (1994-1997), Kepala Perwakilan BPKP Propinsis Sulawasi selatan (1997-1998) dan Direktur Pengawasan Usaha Perminyakan Deputy V BPKP (1998-2001).
He has been serving as a member of the Corporate Audit Committee since 2004. He last completed his education at the Financial Science Institute (1972). He began his career as an Auditor at the DJPKN office, Bandung (1972-1976), Head of the DJPKN Region Sugar and Tobacco Estate Forestry Inspector Section, Jakarta (1976-1983), Head of the West Sumatra Provincial BPKP (1994-1997), Head of the South Sulawesi Provincial BPKP Representative (1997-1998) and Director of Deputy V Oil Business Supervision of BPKP (1998-2001).
fARIDA MEUTIAAnggota member
Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2004. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas MIPA ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994).
Karirnya dimulai sebagai Programer Divisi Data Center PT Elnusa (1975), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary Perseroan (2001-2004), dan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan (2004-sekarang).
She served as a audit committee since 2004. She completed her under graduate education at the ITB MIPA Faculty (1974), earned a Master’s degree in Management at the Prasetya Mulya Management Institute (1994).
She began her career as a Data Center Division Programmer at PT Elnusa (1975), Data Center Division General Affairs Manager (1985-1994), Director of PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Finance Director of PT Elnusa Geosains (1996-1997), Director of PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary (2001-2004), and Secretary of the Corporate Board of Commissioners (2004-present).
ANITA KENTJANAWATIAnggotamember
Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009.Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Teknik Industri ITB (1985), kuliah paruh waktu (Fall) di Parkland College, Champaign Illinois USA, dan master di bidang Akuntansi dan Keuangan, University of Illinois, Urbana, USA (1997).
Karirnya dimulai sebagai sistem analis di Departemen Pekerjaan Umum (1985 – 1987), antara tahun 1988 – 2004 bekerja di British Petroleum dengan posisi terakhir sebagai Senior Contract Specialist di Departemen Supply Chain Management, Procurement Officer di World Bank (2005 – 2006), Manager Supply Management di Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) dan Staf Ahli Direktur Umum dan SDM bidang Pengadaan PT Pertamina (Persero) ( 2008 – sekarang).
She has been serving a member of the Corporate Audit Committee since 2009. She completed her undergraduate education at the Industrial Engineering Faculty of ITB (1985) pursued a part-time university course (Fall) at Parkland College, Champaign, Illinois, USA, and earned a Master’s degree in Accounting and Finance, University of Illinois, Urbana, USA (1997).
She began her career as a system analyst at the Department of Public Works (1985 – 1987), worked at British Petroleum between 1988 – 2004 with a most recent position as Senior Contract Specialist at the Supply Chain Management Department, Procurement Officer at the World Bank (2005 – 2006), Supply Management Manager at Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) and Expert Staff to the General Affairs and Human Resource Director in Procurement at PT Pertamina (Persero) (2008 – present).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 187
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Profil Komite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration Committee Profile
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information188
Elnusa 2009 Annual Report
RIfA SYAERAfIAnggotaMember
Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi sejak tahun 2010, dan saat ini sebagai Senior Manager Compensation & Benefit di Perseroan. Meraih gelar Sarjana Statistik dari Fakultas Matematik dan IPA Universitas Padjajaran (1997).
Memulai karir di Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997- 2000), C&B Supervisor Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager DHL Indonesia (2001-2005) dan Senior HR Manager Goodyear Indonesia (2005-2008). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2008.
He has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2010 and is currently serving as the Compensation and Benefit Senior Manager of the Company. He earned his Bachelor’s degree in Statistics from the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at Padjadjaran University (1997).
He began his career at Coca-Cola Amatil Indonesia as Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997- 2000), C&B Supervisor at Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS at PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager at DHL Indonesia (2001-2005) and Senior HR Manager at Goodyear Indonesia (2005-2008). He joined the Company in 2008.
WALUYOKetuaHead
Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi Perseroan sejak tahun 2009 dan saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
He has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2009 and is also serving as the President Commissioner of the Company.
TRIVITA DAMAYANTIAnggotaMember
Menjadi anggota Komite Nominasi & Remunerasi sejak tahun 2010, dan saat ini menjabat sebagai VP Corporate HR di Perseroan. Meraih gelar Sarjana dari Universitas Indonesia (1989) dan gelar Master of Business Administration dari Victoria University of Technology, Australia (1995).
Memulai karir sebagai Administration Head di PT Binawan Praduta (1988-1990), selanjutnya sebagai Section Head HRD PT Dwimajaya Utama (1990-1992), O ffice Manager PT Bakrie Nusantara International PTE, Ltd (1994-1996), HR Manager PT Air Liquide indonesia (1996-1999), HR Manager PT Schering-Plough Indonesia Tbk (1999-2001), Senior HR Manager PT Cadbury Indonesia (2001-2002), General HR Manager PT Goodyear Indonesia Tbk (2002-2006), HR Director Asia PT Capsugel Indonesia – Pfizer Corp(2006-2008) dan Direktur Pengembangan Organisasi di Danone Aqua (2008-2009).
She has been serving as a member of the Corporate Nomination and Remuneration Committee since 2010 and is currently serving as the HR Corporate VP at the Company. She earned her Bachelors degree from the University of Indonesia (1989) and Master of Business Administration degree from the Victoria University of Technology, Australia (1995).
She began her career as the Administration Head at PT Binawan Praduta (1988-1990), then as HRD Section Head at PT Dwimajaya Utama (1990-1992), Office Manager at PT Bakrie Nusantara International PTE, Ltd (1994-1996), HR Manager at PT Air Liquide Indonesia (1996-1999), HR Manager at PT Schering-Plough Indonesia Tbk (1999-2001), Senior HR Manager at PT Cadbury Indonesia (2001-2002), General HR Manager at PT Goodyear Indonesia Tbk (2002-2006), HR Director Asia at PT Capsugel Indonesia – Pfizer Corp (2006-2008) and Organization Development Director at Danone Aqua (2008-2009).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 189
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Profil Sekretaris PerseroanCorporate Secretary Profile
HERU SAMODRAVP Corporate Secretary
Menjabat kembali sebagai VP Corporate Secretary sejak tahun 2009.
Mendapatkan gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor dengan
spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian (1983) dan gelar MBA dari
Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987).
Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh utara sebagai Asisten
Direktur Komersial (1984). Mengikuti program Management Training
Bank Duta (1987-1988) yang diselenggarakan di Union Bank of
Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign
Exchange Department (Forex). Kemudian bekerja di ING (Internationale
Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1992-1993) dan Bank PDFCI
(1993-1999), Jakarta terakhir sebagai Vice President – Treasury dan
Internasional Banking, selanjutnya bekerja di Bank Danamon (2000).
Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2000, sebagai GM Treasury,
kemudian VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-
2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP
Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) dan kembali
menjabat sebagai VP Corporate Secretary sejak Juni 2009.
He was reinstated as the Corporate Secretary VP in 2009. He earned
a Bachelor’s degree from the Bogor Institute of Agriculture with a
specialization in Agricultural Social and Economic Affairs (1983) and
an MBA from the Indonesian Institute for Management Development
- IPMI (1987).
He began his career at the ASEAN Aceh Fertilizer, North Aceh as
the Commerce Assistant Director (1984). He attended a Bank Duta
Management Training program (1987-1988) held at the Union Bank
of Switzerland (UBS) Singapore, until he was appointed as Chief of
Foreign Exchange Department (Forex). He subsequently worked at
the Jakarta ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) (1992-
1993) and Bank PDFCI (1993-1999), Jakarta most recently as the Vice
President of Treasury and International Banking, then worked at Bank
Danamon (2000). He joined the Company in 2000 as Treasury GM,
and later Corporate Treasury VP (2002), Corporate Finance VP (2003-
2004), Corporate Finance & Corporate Planning VP (2005-2007),
Corporate Secretary VP (2008), Corporate Finance VP (2009) and was
reinstated as Corporate Secretary VP in June 2009.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information190
Elnusa 2009 Annual Report
Profil Direktur Utama Anak Perusahaan Subsidiary’s President Director Profile
PRI AzMAN SYANIf Direktur DirectorPT Purna Bina Nusa
Menjabat sebagai Direktur PT Purna Bina Nusa sejak tahun 2009.
Meraih gelar Sarjana di Jurusan Teknik Geologi, Universitas
Gadjah Mada (1984).
Memulai karir di PT Elnusa sebagai Seismologist (1984-1986),
Party Chief GDA (1986-1993) dan Operation Supervisor GDA
(1994-1995). Pernah menjabat sebagai Kepala Field Operation
Support (1996-2001) dan Manager Operasi SDA (2001-2003) di
PT Elnusa Geoscience kemudian menjabat sebagai GM Geodata
Land (2004-2009) di PT Elnusa Tbk.
He has been serving a the Director of PT Purna Bina Nusa since
2009. Earned his Bachelor’s degree in Geological Engineering
from Gadjah Mada University (1984).
He began his career at PT Elnusa as a Seismologist (1984-1986),
GDA Party Chief (1986-1993) and GDA Operation Supervisor
(1994-1995). He has served as Head of Field Operation Support
(1996-2001) and Natural Resource Operation Manager (2001-
2003) at PT Elnusa Geoscience then as Land Geodata GM (2004-
2009) at PT Elnusa Tbk.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 191
Elnusa Laporan Tahunan 2009
SUSETIADIDirektur UtamaPresident Director PT Elnusa Petrofin
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Elnusa Petrofin sejak
tahun 2007. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Teknik
Geologi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran,
Yogyakarta (1987) dan gelar Magister Manajemen dari Institut
Pengembangan Indonesia, Jakarta (1993).
Memulai karir di PT Elnusa sebagai Seismologist (1988-1993),
Manager Corporate Marketing (1994-1996) dan GM Koperasi
Elnusa (1996-1999). Pernah menjabat sebagai Direktur Sumber
Daya Manusia dan Umum (2000-2002) dan Direktur Sumber Daya
Manusia dan Teknologi Informasi (2003-2004) di PT Infomedia
Nusantara. Kembali ke PT Elnusa sebagai VP Corporate HR (2004-
2005) dan VP Corporate HR & Asset Management (2006-2007).
He has been serving as the President Director of PT Elnusa
Petrofin since 2007. He earned his Bachelor’s degree in
Geological Engineering from the Veteran National Development
University (UPN Veteran), Yogyakarta (1987) and Master’s degree
in Management from the Indonesian Development Institute,
Jakarta (1993).
He began his career at PT Elnusa as a Seismologist (1988-1993),
Corporate Marketing Manager (1994-1996) and Koperasi
Elnusa GM (1996-1999). He has served as the Human Resource
and General Affairs Director (2000-2002) and Human Resource
and Information Technology Director (2003-2004) at PT
Infomedia Nusantara. He returned to PT Elnusa as Corporate
HR VP (2004-2005) and Corporate HR and Asset Management
VP (2006-2007).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information192
Elnusa 2009 Annual Report
MUHAMMAD zAKIEDirektur DirectorPT Patra Nusa Data
Menjabat sebagai Direktur PT Patra Nusa Data sejak tahun
2009. Meraih gelar Sarjana dari Jurusan Fisika Institut Teknologi
Bandung (1985) dan gelar Magister dari Prasetiya Mulya Business
School bidang studi International Marketing (2000).
Memulai karir sebagai Project Leader Seismic Refraction Survey
untuk Hydro Power Plant kerjasama antara ITB, PLN dan World
Bank (1984-1985). Mulai bergabung dengan PT Elnusa Geosains
sebagai Seismic Field Engineer of Geodata Acquisition hingga
menjabat sebagai Operation and Marketing Director (1986-
2004). Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Sinar Riau
Drilindo (2004-2008), Direktur Utama PT Elnusa Drilling Services
(2004-2008), VP Operation & Service Excellence (2008-2009) dan
Komisaris PT Patra Nusa Data (2008-2009).
He has been serving as the Director of PT Patra Nusa Data since
2009. He earned his Bachelor’s degree in Physics from the
Bandung Institute of Technology (1985) and a Master’s degree
in International Marketing from the Prasetiya Mulya Business
School (2000).
He began his career as the Seismic Refraction Survey Project
Leader for a Hydro Power Plant, a collaboration between ITB,
PLN and the World Bank (1984-1985). He first joined PT Elnusa
Geosains as Seismic Field Engineer of Geodata Acquisition
until he finally served as Operation and Marketing Director
(1986-2004). He had served as President Director of PT
Sinar Riau Drilindo (2004-2008), President Director of PT
Elnusa Drilling Services (2004-2008), Operation and Service
Excellence VP (2008-2009) and Commissioner of PT Patra
Nusa Data (2008-2009).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 193
Elnusa Laporan Tahunan 2009
BASKORODirektur Director PT Sigma Cipta Utama
Menjabat sebagai Direktur PT Sigma Cipta Utama sejak Juni 2009. Mendapatkan gelar Sarjana Elektro dari Institut Teknologi Bandung (1981).
Memulai karir sebagai programmer, analyst, system engineer dan koordinator proyek di berbagai pekerjaan sistem informasi dan telekomunikasi (1981-1989), membangun Seismic Data Processing Center untuk Teknosif Sdn Bhd di Kuala Lumpur (1992), Software & System Engineer and Operation Supervisor di Elnusa Seismic Data Processing Center, di Mobil Oil Seismic Data Processing Center dan di Pertamina Dedicated Exploration & Production Data Processing Center (1989-1995), Kepala Unit Operasi Workstation PT Elnusa Geosains dan sebagai anggota Tim Perencanaan Pertamina R&D Center serta Koordinator Tim Pekerjaan Manajemen Data Migas Nasional dan pendirian PT Patra Nusa Data 91995-1997), GM PT Patra Nusa Data (1997-2000), Direktur utama PT Patra Nusa Data (2002-2004) dan pernah menjabat sebagai VP Telematika & Inovasi Produk Perseroan (2004-2008) dan Direktur Direktori PT Infomedia Nusantara (2008-2009).
He has been serving as Director of PT Sigma Cipta Utama since June 2009. He earned his Bachelor’s degree in Electronic Engineering from the Bandung Institute of Technology (1981).
He began his career at as a programmer, analyst, system engineer and project coordinator in various information and telecommunications system works (1981-1989), developing a Seismic Data Processing Center for Teknosif Sdn Bhd in Kuala Lumpur (1992), Software and System Engineer and Operation Supervisor at Elnusa’s Seismic Data Processing Center, at Mobil Oil’s Seismic Data Processing Center and at Pertamina’s Dedicated Exploration and Production Data Processing Center (1989-1995), Head of the Workstation Operation Unit of PT Elnusa Geosains and a member of the Pertamina R&D Center Planning Team as well as Coordinator of the National Oil and Gas Data Management Work Team and the establishment of PT Patra Nusa Data (1995-1997), GM of PT Patra Nusa Data (1997-2000), President Director of PT Patra Nusa Data (2002-2004) and served as Telematics and Product Innovation VP of the Company (2004-2008) and Directory Director of PT Infomedia Nusantara (2008-2009).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information194
Elnusa 2009 Annual Report
J.J. PATTINASARANYDirektur Director Elnusa Bangkanai Energy, Ltd
Menjabat sebagai Direktur Elnusa Bangkanai Energy, Ltd sejak 2007. Mendapatkan gelar Sarjana bidang Fisika dari Universitas Padjajaran (1982) dan Magister Management dari LPPM (2002).
Memulai kar ir sebagai Field S eismologist Geodata Acq. PT Elnusa Geoscience (1982-1988), selanjutnya menjadi Project Manager Geodata Acq. PT Elnusa Geoscience (1988 – 1992), Manager Geodata Acquisition PT Elnusa Geoscience (1992 – 1996), Manager Marketing PT Elnusa Geoscience (1996 – 1998), Dir. Mkt. & Operation PT Timor Nusa Adipermata (1998 – 2001), Direktur Marketing PT Elnusa Geoscience (2001 – 2002), Direktur Geodata Acquisition PT Elnusa Geoscience (2002 – 2003) dan Direktur Utama PT Elnusa Geoscience (2003 – 2007).
He has been serving as Director of Elnusa Bangkanai Energy, Ltd since 2007. He earned a Bachelor’s degree in Physics from Padjajaran University (1982) and a Master’s degree in Management from LPPM (2002).
He began his career as a Field Seismologist in Geodata Acquisition at PT Elnusa Geoscience (1982-1988), then Geodata Acquisition Project Manager at PT Elnusa Geoscience (1988 – 1992), Geodata Acquisition Manager at PT Elnusa Geoscience (1992 – 1996), Marketing Manager at PT Elnusa Geoscience (1996 – 1998), Marketing and Operation Director at PT Timor Nusa Adipermata (1998 – 2001), Marketing Director at PT Elnusa Geoscience (2001 – 2002), Geodata Acquisition Director at PT Elnusa Geoscience (2002 – 2003) and President Director at PT Elnusa Geoscience (2003 – 2007).
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 195
Elnusa Laporan Tahunan 2009
MOCHAMMAD BACHRUM DirekturDirector PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Patra Telekomunikasi Indonesia sejak Februari 2008.
Meraih gelar kesarjanaan di Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) tahun 1990. Mengawali karir sebagai Kepala Teknisi PT LEN-LIPI (1979-1981) dan Electrical & Instrumentation Services Superintendent PT Stanvac Indonesia (1981-1984). Pernah menjabat sebagai Direktur Operasi PT Petro Utama Teknik (1984-1989), Manager Pemasaran dan Pengembangan Usaha PT Patra Utama (1987-1991), Manager Pengembangan Usaha PT Elnusa Workover Services (1992-1996), Direktur Administrasi dan Keuangan PT Inspektindo Pratama (1992-1996), Manager Pengembangan Usaha Korporat PT Elnusa (1996-2000), GM Operasi dan Pengembangan Usaha PT Elnusa Rentrakom (2000-2002), Direktur PT Elnusa Rentrakom (2002-2004) dan Direktur Direktori PT Infomedia Nusantara (Agustus 2004-Februari 2008) selaku penerbit Yellow Pages.
He has been serving as President Director of PT Patra Telekomunikasi Indonesia since February 2008.
He earned his Bachelor’s degree in Electronics Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB) in 1981 a Master of Business Administration degree from the Indonesian Management Development Institute (IPMI) in 1990. He began his career as the Head of Technicians at PT LEN-LIPI (1979-1981) and Electrical and Instrumentation Services Superintendent at PT Stanvac Indonesia (1981-1984). He served as the Operations Director at PT Petro Utama Teknik (1984-1989), Marketing and Business Development Manager at PT Patra Utama (1987-1991), Business Development Manager at PT Elnusa Workover Services (1992-1996), Administration and Finance Director at PT Inspektindo Pratama (1992-1996), Corporate Business Development Manager at PT Elnusa (1996-2000), Operation and Business Development GM at PT Elnusa Rentrakom (2000-2002), Director of PT Elnusa Rentrakom (2002-2004) and Directory Director of PT Infomedia Nusantara (August 2004-February 2008) as the publisher of Yellow Pages.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information196
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 197
OffICE NETWORKHead Office:PT ELNUSA TBK - HEADQUARTERSGraha Elnusa Building 16th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830850 (Hunting)Facsimile : 62-21-7883 0883 62-21-7883 0907Homepage : http://www.elnusa.co.idEmail : [email protected]
Divisions:GEOSCIENCE SERVICES DIVISIONGraha Elnusa Building 13th-14th FloorJl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 / JKS 12017Phone : 62-21-7883 0866 Facsimile : 62-21-7883 1072Email : [email protected]
DRILLING SERVICES DIVISIONGraha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav.1B Jakarta 12560INDONESIA PO BOX 1790 /JKS 12017Phone : 62-21-7884 5505 (Hunting) Ext. 0600 : 62-21-7884 5504 (Direct)Facsimile : 62-21-7884 5507Email : [email protected]
OILfIELD SERVICES DIVISION Head Office: Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7883 1210 (Hunting) Ext. 0828 : 62-21-78843 0850 Ext. 0828-32Facsimile : 62-21-7883 1209E-mail : [email protected]
Balikpapan Branch :Jl. Mulawarman No. 91, Batakan Balikpapan 76116-East Kalimantan Indonesia Phone : 62-542-770139, 770169Facsimile : 62-542-770230Email : [email protected]
Cirebon Branch:Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon BaruKejaksaan, Cirebon 45124INDONESIA Phone : 62-231-207 258Facsimile : 62-231-207 258E-mail : [email protected]
Subsidiaries :PT Purna Bina Nusa Head Office & Factory Jl.Tenggiri No. 2 Batu Ampar, Batam Island,INDONESIA Phone : 62-0778-412152, 412156Facsimile : 62-0778-412151E-mail : [email protected]
Jakarta OfficeJl. Iskandarsyah Raya No. 106 Jakarta 12160 INDONESIA Phone : 62-21-7399162, 7205487Facsimile : 62-21-7222205E-mail : purbinsa@ indosat.net.id
PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 (Hunting) : 62-21-7883 0850Hotline Service : 62-21-7883 0860Facsimile : 62-21-7883 0853Email : [email protected]
PT ELNUSA PATRA RITEL Graha Elnusa BuildingJl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7883 0860Facsimile : 62-21-7884 0055
PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Building 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-78830856Facsimile : 62-21-78830857Homepage : http://www.scu.co.id : http://www.elnusatelematika.co.id
Tekno I Blok B5-B7 Sektor XITaman Tekno BSD –Tangerang 15314 Banten INDONESIA Phone : 62-21-75871955Facsimile : 62-21-7871933Homepage : http://www.scu.co.id
PT PATRA NUSA DATAHead Office :Graha Elnusa Building 5th FloorJl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560INDONESIAPhone : 62-21-7816 770 to 73Facsimile : 62-21-7816 775Website : http://www.patranusa.comEmail : [email protected]
Taman TeknoSektor XI Blok G2/1BSD, Tangerang 15314INDONESIAPhone : 62-21-7588 2510Facsimile : 62-21-7588 2511Website : www.patranusa.comEmail : [email protected]
PT ELNUSA BANGKANAI ENERGY Ltd,Graha Elnusa Building 7th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560INDONESIA Phone : 62-21-7884 1201Facsimile : 62-21-7818 432
Affiliates :PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA JI. Pringgondani II No. 33 - Alternatif Cibubur Depok 16954 Telepon : (62-21) 845-4040Faksimili : (62-21) 845-7610e-mail:
Kwarnas Building, 17th FloorJl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta 10110INDONESIA Phone : 62-21-3521915Facsimile : 62-21-3502120
Homepage : www.patrakom.co.idE-mail : [email protected] [email protected]
PT ELNUSA TRISTAR RAMBA Ltd,Wisma 46, 21st Floor, Kota BNI Jl. Jenderal Sudirman Kav 1 Jakarta 10220INDONESIA
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai format Laporan Tahunan Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format
Dalam penyusunan Laporan Tahunan 2009, selain merujuk kepada ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas serta Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/BI/2006 tanggal 7 Desember
2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan juga memberikan uraian
penjelasan sesuai dengan kriteria penilaian untuk Annual Report Award 2009.
Kriteria penilaian dalam Annual Report Award 2009 tersebut dibagi menjadi 8 klasifikasi:
1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 %.
2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5%.
3. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5%.
4. Profil Perusahaan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 8%.
5. Analisa dan pembahasan manajemen atas kinerja manajemen: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 25%.
6. Good Corporate Governance: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 30%.
7. Informasi keuangan: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 20%.
8. Lain-lain seperti:
• Praktikgoodcorporategovernanceyangmelebihikriteria(maks+5%)seperti:
a. Menyajikan informasi remunerasi direksi dan komisaris secara rinci pada saat perusahaan lainnya belum melakukan
hal tersebut.
b. Menyampaikan laporan berkelanjutan (sustainability report/CSR) secara terpisah.
• Praktikbadcorporategovernanceyangtidakdiaturdalamkriteria(maks-5%)seperti:
a. Perkara penting sedang dihadapi oleh perusahaan, anggota direksi atau anggota komisaris yang sedang menjabat
yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan.
b. Ketidakpatuhan dalam penyampaian SPT.
Berikut adalah daftar penyesuaian uraian Laporan Tahunan 2009 Perseroan yang disesuaikan dengan kriteria Annual Report
Award 2009 :
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
I. Umum1 Laporan Tahunan disajikan dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
√ Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan 2009 dalam 2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan baik dan benar.
2 Laporan Tahunan dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
√ Perseroan telah mencetak Laporan Tahunan pada kertas yang berwarna terang sehingga mudah dibaca dan jelas.
3 Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
Nama Perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di :1. Sampul muka,2. Samping,3. Belakang dan4. Setiap halaman.
√ Perseroan telah mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas pada :1. Sampul muka,2. Samping,3. Belakang dan4. Setiap halaman.
4 Laporan Tahunan ditampilkan di website Perusahaan.
Laporan Tahunan disajikan pada website Perusahaan minimal untuk 2 tahun.
√ Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan di website Perseroan (www.elnusa.co.id) untuk 3 tahun terakhir, yaitu 2007, 2008 dan 2009.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information198
Elnusa 2009 Annual Report
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting1 Informasi keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat antara lain:1. Penjualan/pendapatan Usaha,2. Laba (rugi) Kotor,3. Laba (rugi) Usaha,4. Laba (rugi) Bersih,5. Laba (rugi) Bersih per Saham.
√√√√√
Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.
2 Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat antara lain:1. Modal kerja bersih,2. Jumlah investasi,3. Jumlah aset,4. Jumlah kewajiban,5. Jumlah ekuitas.
√√√√√
Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.Bab Ikhtisar Utama - hal 6.
3 Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahan.
√ Bab Ikhtisar Utama - hal 6.
4 Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.
Informasi memuat:1. Harga saham tertinggi,2. Harga saham terendah,3. Harga saham penutupan,4. Jumlah saham yang
diperdagangkan untuk setiap triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
√√√√
Bab Ikhtisar Utama - hal 19.Bab Ikhtisar Utama - hal 19.Bab Ikhtisar Utama - hal 19.Bab Ikhtisar Utama - hal 19.
5 Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasi konvertibel yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
Informasi memuat:1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar,2. Tingkat bunga,3. Tanggal jatuh tempo,4. Peringkat obligasi.
X
XXX
Dalam 2 tahun terakhir, Perseroan tidak memiliki atau tidak menerbitkan obligasi maupun obligasi konvertibel.
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi1 Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.
3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).
√
√
√
√
Bab Laporan Manajemen - hal 42-44.
Bab Laporan Manajemen - hal 41.
Bab Laporan Manajemen - hal 40.
Bab Laporan Manajemen - hal 39.
2 Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Kinerja perusahaan mencakup
antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2. Prospek usaha.3. Penerapan tata kelola
perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.
4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).
√
√√
√
Bab Laporan Manajemen - hal 49 - 51.
Bab Laporan Manajemen - hal 53.Bab Laporan Manajemen - hal 51.
Bab Laporan Manajemen - hal 47
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 199
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
3 Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut:1. Tanda tangan dituangkan pada
lembaran tersendiri2. Pernyataan bahwa Direksi dan
Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari ybs.
√
√
√
X
Bab Laporan Manajemen - hal 55.
Bab Laporan Manajemen - hal 55.
Bab Laporan Manajemen - hal 55.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani pernyataan pertanggungjawaban atas Laporan Tahunan 2009.
IV. Profil Perusahaan1 Nama dan alamat perusahaan. √ Bab Informasi Perseroan - hal 25.
2 Riwayat singkat perusahaan. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan nama perusahaan jika ada.
√ Bab Informasi Perseroan - hal 25.
3 Bidang usaha. Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.
√ Bab Informasi Perseroan - hal 27.
4 Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.
√ Bab Informasi Perseroan - hal 37.
5 Visi dan Misi Perusahaan. Mencakup hal-hal sebagai berikut:1. Penjelasan tentang visi
perusahaan.2. Penjelasan tentang misi
perusahaan.
√
√
Bab Informasi Perseroan - hal 31.Bab Informasi Perseroan - hal 31.
6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
Informasi memuat antara lain:1. Nama.2. Jabatan (termasuk jabatan
pada perusahaan atau lembaga lain).
3. Umur.4. Pendidikan.5. Pengalaman kerja.
√√
√√√
Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.
Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.Bab Informasi Tambahan - hal 176-180.
7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.
Informasi memuat antara lain:1. Nama.2. Jabatan (termasuk jabatan
pada perusahaan atau lembaga lain).
3. Umur.4. Pendidikan.5. Pengalaman kerja
√√
√√√
Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.
Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.Bab Informasi Tambahan - hal 181-185.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information200
Elnusa 2009 Annual Report
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
8 Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
Informasi memuat antara lain:1. Jumlah karyawan untuk
masing-masing level organisasi.2. Jumlah karyawan untuk
masing-masing tingkat pendidikan.
3. Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan.
4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.
5. Biaya yang telah dikeluarkan.
√
√
√
√
√
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 151.
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 152.
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 155-157.
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 154
Bab Laporan Keberlanjutan - hal 157.
9 Komposisi pemegang saham. Mencakup antara lain:1. Nama pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih saham.2. Direktur dan komisaris yang
memiliki saham.3. Pemegang saham masyarakat
dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
√
√
√
Bab Informasi Perseroan - hal 20 dan 36.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 86.
Bab Informasi Perseroan - hal 20 dan 36.
10 Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi.
Informasi memuat antara lain :1. Nama Anak Perusahaan/
Perusahaan Asosiasi.2. % Kepemilikan saham.3. Keterangan tentang bidang
usaha Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi.
4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
√
√√
√
Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.
Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.
Bab Informasi Perseroan - hal 27-30 dan 34-35.
11 Kronologis pencatatan saham; Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan saham.2. Jenis tindakan korporasi
(corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham.
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
√√
√
√
Bab Ikhtisar Utama - hal 17.Bab Ikhtisar Utama - hal 17.
Bab Ikhtisar Utama - hal 17.
Bab Ikhtisar Utama - hal 17.
12 Kronologis pencatatan Efek lainnya. Mencakup antara lain:1. Kronologis pencatatan efek
lainnya.2. Jenis tindakan korporasi
(corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku.
4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan.
5. Peringkat efek.
X
X
X
X
X
Perseroan tidak melakukan tindakan korporasi
lainnya (selain IPO ditahun 2008) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.
Perseroan hanya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
13 Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.
Informasi memuat antara lain:1. Nama dan alamat BAE2. Nama dan alamat Kantor
Akuntan Publik.3. Nama dan alamat perusahaan
pemeringkat efek.
√√
X
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
Selama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan pemeringkatan atas efek Perseroan.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 201
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
14 Akuntan Perseroan. Informasi memuat antara lain:1. Jumlah periode akuntan telah
melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan.
2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan.
3. Besarnya fee audit.4. Jasa lain yang diberikan
akuntan selain jasa financial audit.
√
√
√√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 73.
15 Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional.
Informasi memuat antara lain:1. Nama penghargaan.2. Tahun perolehan.3. Badan pemberi penghargaan.4. Masa berlaku
√√√√
Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.Bab Ikhtisar Utama - hal 12-13.
16 Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
√ Bab Informasi Tambahan - hal 197.
V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan1 Tinjauan operasi per segmen usaha. Memuat uraian mengenai:
1. Produksi / kegiatan usaha.2. Penjualan/ pendapatan usaha.3. Profitabilitas.4. Peningkatan/ penurunan
kapasitas produksi untuk masing-masing segmen usaha.
√√√√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.
2 Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:1. Aset lancar, aset tidak lancar,
dan jumlah aset.2. Kewajiban lancar, kewajiban
tidak lancar, dan jumlah kewajiban.
3. Penjualan/pendapatan usa.4. Beban usaha.5. Laba/Rugi bersih.
√
√
√√√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134-136.
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 136-138.
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 128-130.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 130-132.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 132-133.
3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
Penjelasan tentang :1. Kemampuan membayar
hutang.2. Tingkat kolektibilitas piutang.
√
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 141
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 135
4 Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).
Penjelasan atas:1. Struktur modal (capital
structure).2. Kebijakan manajemen atas
struktur modal (capital structure policies).
3. Tingkat likuiditas perusahaan (liquidity).
√
√
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 139
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information202
Elnusa 2009 Annual Report
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Penjelasan tentang:1. Tujuan dari ikatan tersebut.2. Sumber dana yang diharapkan
untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut.
3. Mata uang yang menjadi denominasi.
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
√√
√
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 143-144.
6 Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 133-134
7 Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 132-133.
8 Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134Tidak terjadi peningkatan maupun penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, sehingga tidak terdapat uraian mengenai hal tersebut dalam laporan keuangan audit maupun laporan tahunan.
9 Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 134
10 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan resiko usaha di masa mendatang.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 145-146.
11 Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 100-104
12 Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 106-127.
13 Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
Memuat uraian mengenai:1. Besarnya deviden untuk masing-masing tahun2. Besarnya Payout Ratio
√
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 141-142 dan Bab Ihktisar Utama – hal 22.-23.Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 141-142 dan Bab Ihktisar Utama – hal 22.-23.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 203
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
14 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
Memuat uraian mengenai:1. Total perolehan dana.2. Rencana penggunaan dana.3. Rincian penggunaan dana, dan4. Saldo dana.5. Tanggal persetujuan RUPS atas
perubahan penggunaan dana (jika ada).
6. Dalam hal dana hasil penawaran umum telah habis dipergunakan, harus ada pernyataan mengenai hal tersebut.
√√√√√
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal142-143
15 Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/modal.
Memuat uraian mengenai:1. Tujuan dilakukannya transaksi.2. Nilai transaksi atau jumlah yg
direstrukturisasi.3. Sumber dana.Catatan: apabila tidak mempunyai
transaksi dimaksud, agar diungkapkan
√√
√
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16.Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16.
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-16(Perseroan mengungkapkan informasi mengenai divestasi perusahaan afiliasi).
16 Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.
Memuat uraian mengenai:1. Nama pihak yang bertransaksi2. Sifat hubungan afiliasi3. Penjelasan mengenai kewajaran
transaksi;4. Realisasi transaksi pada periode
berjalan.Catatan: apabila tidak mempunyai
transaksi dimaksud, agar diungkapkan
√√√
√
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.
Bab Ikhtisar Utama- hal 14-15.(Divestasi salah satu perusahaan afiliasi merupakan transaksi afiliasi dan material, tetapi bukan merupakan transaksi benturan kepentingan. Hal tersebut juga diungkap dalam Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 79).
17 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap perusahaan
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 99-104.
18 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
√ Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 144-145.
VI. Good Corporate Governance1 Uraian Dewan Komisaris. Uraian memuat antara lain:
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris.
3. Frekuensi pertemuan.4. Tingkat kehadiran Dewan
Komisaris dalam pertemuan.
√
√
√√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 62.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63 dan 65.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63 dan 65.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information204
Elnusa 2009 Annual Report
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
2 Uraian Direksi. Uraian memuat antara lain:1. Ruang lingkup pekerjaan dan
tanggung jawab masing-masing anggota Direksi.
2. Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi.
3. Frekuensi pertemuan.4. tingkat kehadiran anggota
Direksi dalam pertemuan.5. Program pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi Direksi.
√
√
√√
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 63-64.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 64-65.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 64-65.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 65.
3 Komite Audit. Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat
hidup singkat anggota Komite Audit.
2. Uraian tugas dan tanggung jawab.
3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit.
4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit.
5. Independensi anggota Komite Audit.
√
√
√
√
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan hal 68 dan Bab Informasi Tambahan - hal 184-186.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 66.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 67
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68.
4 Komite Nominasi. Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat
hidup singkat anggota Komite Nominasi.
2. Independensi anggota Komite Nominasi.
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi.
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Nominasi.
√
√
√
√
√
Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.Bab Informasi Tambahan - hal 188-189.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 69.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68-71.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71-72.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71.
5 Komite Remunerasi. Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat
hidup singkat anggota Komite Remunerasi.
2. Independensi anggota Komite Remunerasi.
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Remunerasi.
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Remunerasi.
√
√
√
√
√
Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.Bab Informasi Tambahan - hal 188-189.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 69.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 68-71.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71-72.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 71.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 205
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
6 Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan.
Mencakup antara lain:1. Nama, jabatan, dan riwayat
hidup singkat anggota komite lain.
2. Independensi anggota komite lain.
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain.
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
X
X
X
X
X
Perseroan tidak memiliki Komite lain dibawah Dewan Komisaris, selain Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
7 Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.
Mencakup antara lain:1. Prosedur penetapan remunerasi
tertuang dalam SOP.2. Indikator kinerja untuk
mengukur performance Direksi.
√
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 72-73
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 72-73
8 Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan
Mencakup antara lain:1. Nama dan riwayat jabatan
singkat Sekretaris Perusahaan2. Uraian pelaksanaan tugas
Sekretaris Perusahaan
√
√
Bab Informasi Tambahan - hal 74.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 74-86.
9 Uraian mengenai unit Audit Internal. Mencakup antara lain:1. Nama ketua unit Audit Internal.2. Struktur unit Audit Internal.3. Piagam unit Audit Internal.4. Uraian pelaksanaan tugas.
√√√√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 95Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 96Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 60 & 96Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 95-96.
10 Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan.
Mencakup antara lain:1. Penjelasan mengenai
risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah).
2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
√
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 90-95.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 90-95.
11 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.
Mencakup antara lain informasi tentang:1. Pembentukan Pusat Pengaduan
Konsumen.2. Program peningkatan layanan
kepada konsumen.3. Biaya yang telah dikeluarkan.
√
√
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
12 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Mitra Usaha binaan Perusahaan2. Program pengembangan
pendidikan3. Program perbaikan kesehatan4. Program pengembangan seni
budaya5. Biaya yang telah dikeluarkan
√√
√√
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 161.Bab Laporan Berkelanjutan - hal 162.
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 163.Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164.
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 150.
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information206
Elnusa 2009 Annual Report
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
13 Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.
Mencakup antara lain informasi tentang 1. Aktivitas pelestarian lingkungan.2. Aktivitas pengelolaan lingkungan.3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan.4. Biaya yang telah dikeluarkan.
√√
√
√
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.
Bab Laporan Berkelanjutan - hal 164-167.
14 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat.
Mencakup antara lain:1. Pokok perkara/gugatan.2. Posisi kasus.3. Status penyelesaian perkara/
gugatan.4. Pengaruhnya terhadap kondisi
keuangan perusahaan.
√√√
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.
15 Akses informasi dan data perusahaan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dsb.
√ Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 97.
16 Etika perusahaan. Memuat uraian antara lain:1. Keberadaan code of conduct.2. Isi code of conduct.3. penyebaran code of conduct
kepada karyawan dan upaya penegakannya.
4. pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
√√√
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 59-60.
VII. Informasi Keuangan1 Surat Pernyataan Direksi tentang
Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
√ Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 212
2 Opini akuntan atas laporan keuangan.
Kesesuaian dengan SPAP-IAI. √ Laporan Auditor Independen
3 Deskripsi Auditor Independen di Opini.
Deskripsi memuat tentang :1. Nama & tanda tangan.2. Tanggal Laporan audit..3. No. ijin KAP (jika ada).
√√√
Laporan Auditor Independen
4 Laporan keuangan yang lengkap. Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Neraca2. Laporan laba rugi3. Laporan perubahan ekuitas4. Laporan arus kas5. Catatan atas laporan keuangan
√√√√√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 1-3Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 4Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 5Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 6-7Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 8-100
5 Perbandingan tingkat profitabilitas. Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
√ Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 77-79
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 207
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
6 Penyajian Laporan Arus Kas. Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode langsung (direct method).
2. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas.
4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.
5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.
√
√
√
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 6-7
7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Meliputi sekurang-kurangnya:1. Konsep dasar penyajian laporan
keuangan.2. Pengakuan pendapatan dan
beban.3. Penilaian investasi.4. Penilaian dan metode
penyusutan aset tetap.5. Dasar perhitungan laba per
saham.
√
√
√√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal11-28
8 Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:
1. Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait.
2. Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban).
3. Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang / piutang sehubungan dengan transaksi tersebut.
4. Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa.
5. Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.
√
√
√
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 35-37
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information208
Elnusa 2009 Annual Report
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
9 Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan.
Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak :
1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.
2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT.
4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
√
√
√
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 56-60
10 Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing.
Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Rincian aset dan kewajiban
dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah,
2. Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing.
3. Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah.
4. Kebijakan manajemen resiko mata uang asing.
5. Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak melakukannya.
√
√
√
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi – hal 97-98
11 Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.
Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Penjelasan mengenai standar
akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan.
2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut.
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasin – hal 25-28
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 209
Elnusa Laporan Tahunan 2009
Kriteria Annual Report Award 2009 Laporan Tahunan 2009 Perseroan
Kriteria Penjelasan Check List Keterangan
12 Komitmen dan Kontinjensi. Hal-hal yang harus diungkapkan:1. Untuk perikatan berupa
perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasan-pembatasan lainnya.
2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi.
3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan.
4. Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).
5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.
√
√
√
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi– hal 63-94
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information210
Elnusa 2009 Annual Report
Informasi Tambahan Additional InformationInformasi Tambahan Additional Information 211
Consolidated Financial Statement
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 213
2009 Elnusa Annual Report
PT Elnusa Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasibeserta laporan auditor independentahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008/ Consolidated financial statementswith independent auditors’ reportyears ended December 31, 2009 and 2008
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement214
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ ReportNeraca Konsolidasi........................................ 217-219 ...............................Consolidated Balance SheetsLaporan Laba Rugi Konsolidasi..................... 220 .....................Consolidated Statements of IncomeLaporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi....... 221 .......Consolidated Statements of Changes in EquityLaporan Arus Kas Konsolidasi....................... 222-223 ..............Consolidated Statements of Cash FlowsCatatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi. 224-316 ........Notes to the Consolidated Financial Statements
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSWITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi …………………………………... 1-3 ………………………..... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………… …........ 4 ………………….. Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………...... 5 ………Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………….... 6-7 …………….. Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….. 8-100 .…… Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 215
2009 Elnusa Annual Report
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement
2009 Elnusa Annual Report
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 217
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of
the consolidated financial statements.
1
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2009 and 2008(Expressed in Millions of Rupiah,
Except Par Value Per Share)
Catatan/2009 Notes 2008
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan setara kas 1.124.202 2d,2q,3,28 401.120 Cash and cash equivalentsInvestasi jangka pendek 75.000 2d,4 - Short-term investmentsPiutang usaha - bersih 2e,2q,5, Trade receivables - net
14,18,28,31Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance
penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful accounts ofsebesar Rp52.021 dan Rp48.057 Rp52,021 and Rp48,057masing-masing pada tahun in 2009 and 2008,2009 dan 2008 375.173 381.451 respectively
Pihak yang mempunyaihubungan istimewa 473.570 2f,7 397.874 Related parties
Piutang sewa pembiayaan yang 2j,2q, Current maturities ofjatuh tempo dalam satu tahun 8.644 6,28,31 11.202 finance lease receivables
Piutang lain-lain - pihak ketiga 33.113 2q,28 29.993 Other receivables - third partiesPersediaan - setelah dikurangi Inventories - net of allowance
penyisihan persediaan usang for inventories obsolescencesebesar Rp1.017 dan Rp1.441 of Rp1,017 and Rp1,441masing-masing pada tahun 2g,8, in 2009 and 2008,2009 dan 2008 83.800 14,18 74.609 respectively
Uang muka 200.118 2q,9,26e,28 181.097 AdvancesPajak pertambahan nilai
dibayar di muka 167.648 133.334 Prepaid value added taxesBiaya dibayar di muka 6.758 2h 8.802 Prepaid expenses
Jumlah Aset Lancar 2.548.026 1.619.482 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSAset pajak tangguhan - bersih 38.148 2r,16 33.923 Deferred tax assets - netPiutang sewa pembiayaan 2j,2q, Finance lease receivables -
jangka panjang 15.509 6,28,31 2.083 net of current maturitiesPiutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - setelah Due from related parties -dikurangi penyisihan piutang net of allowance forragu-ragu sebesar Rp4.297 doubtful accounts ofpada tahun 2009 20.673 2e,2f,2q,7,28 28.159 Rp4,297 in 2009
Penyertaan saham - bersih 45.375 2c,10 198.782 Investments in shares of stock - netAset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar Property and equipment - netRp1.086.455 dan Rp885.655 of accumulated depreciation ofmasing-masing pada tahun 2009 Rp1,086,455 and Rp885,655 indan 2008 dan penurunan nilai 2i,2j,2k, 2009 and 2008, respectively, andsebesar Rp4.065 pada tahun 2009 1.332.583 11,14,18 1.213.210 impairment of Rp4,065 in 2009
Properti investasi - setelah dikurangi Investment property - netakumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation ofRp9.791 dan Rp9.340 Rp9,791 and Rp9,340masing-masing pada tahun 2l,12, in 2009 and 2008,2009 dan 2008 80.739 14,18 81.190 respectively
Aset lain-lain 129.368 2i,2m,2n, 140.987 Other assets2q,13,16,18,25,28
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.662.395 1.698.334 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 4.210.421 3.317.816 TOTAL ASSETS
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement218
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of
the consolidated financial statements.
2
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009 and 2008(Expressed in Millions of Rupiah,
Except Par Value Per Share)
Catatan/2009 Notes 2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESPinjaman jangka pendek 329.203 2q,14,18,28 351.376 Short-term loansHutang usaha 2q,15,28 Trade payables
Pihak ketiga 298.216 276.211 Third partiesPihak yang mempunyai
hubungan istimewa 234.077 2f,7 25.387 Related partiesHutang lain-lain - pihak ketiga 41.655 2q,28 37.240 Other payables - third partiesHutang pajak 172.841 2r,16 103.967 Taxes payableUang muka pelanggan 39.032 2q,28 37.125 Advances from customersBiaya masih harus dibayar 360.368 2q,17,28 224.823 Accrued expensesPendapatan ditangguhkan 5.160 2n 3.020 Deferred incomeKewajiban jangka panjang yang jatuh Current maturities of
tempo dalam satu tahun 2q,18,28 long-term debtsHutang bank 165.974 88.332 Bank loansHutang sewa pembiayaan 14.664 2j 15.901 Finance lease payables
Jumlah Kewajiban Lancar 1.661.190 1.163.382 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIESHutang pihak yang mempunyai 2f,2q,
hubungan istimewa 116.083 7,28 19.581 Due to related partiesKewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh Long-term debts - net oftempo dalam satu tahun 2q,18,28 current maturitiesHutang bank 470.352 437.335 Bank loansHutang sewa pembiayaan 6.402 2j 24.517 Finance lease payables
Kewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities forkerja karyawan 32.141 2p,25 40.909 employees’ benefits
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 624.978 522.342 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban 2.286.168 1.685.724 Total Liabilities
HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTERESTS IN NETBERSIH ANAK PERUSAHAAN ASSETS OF CONSOLIDATEDYANG DIKONSOLIDASI 14.575 2b 18.259 SUBSIDIARIES
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 219
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of
the consolidated financial statements.
3
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Nilai Nominal Per Saham)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah,
Except Par Value Per Share)
Catatan/2009 Notes 2008
EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Share capital - Rp100 par value
Rp100 per saham per shareModal dasar - Authorized -
22.500.000.000 saham 22,500,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid -
penuh - 7.298.500.000 saham 729.850 1b,19 729.850 7,298,500,000 sharesTambahan modal disetor - bersih 419.958 19 419.958 Additional paid-in capital - net
Differences arising fromSelisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions among
entitas sepengendali 1.810 2b,20 1.810 entities under common controlDifferences arising from
Selisih kurs karena penjabaran laporan foreign currency translationkeuangan 301 2b (41) of financial statements
Saldo laba Retained earningsTelah ditentukan penggunaannya 28.526 19 21.838 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 743.954 455.139 Unappropriated
Jumlah ekuitas sebelum dikurangi Total equity beforesaham yang diperoleh kembali 1.924.399 1.628.554 treasury stock
Saham yang diperolehkembali pada harga Treasury stock at cost -perolehan - 99.738.000 saham (14.721) 2v,19 (14.721) 99,738,000 shares
Ekuitas - Bersih 1.909.678 1.613.833 Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIESDAN EKUITAS 4.210.421 3.317.816 AND EQUITY
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement220
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of
the consolidated financial statements.
4
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,Kecuali Laba Bersih Per Saham Dasar)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOMEYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Except Basic Earnings Per Share)
Catatan/2009 Notes 2008
PENDAPATAN USAHA 3.662.331 2f,2o,7,21 2.543.913 OPERATING REVENUES
BEBAN POKOK 2f,2o, COST OF OPERATINGPENDAPATAN USAHA 3.119.303 7,22,25 2.149.039 REVENUES
LABA KOTOR 543.028 394.874 GROSS PROFITBEBAN USAHA 2f,2o, OPERATING EXPENSES
7,23,25Penjualan 9.265 9.463 SellingUmum dan administrasi 257.476 205.024 General and administrative
Jumlah Beban Usaha 266.741 214.487 Total Operating Expenses
LABA USAHA 276.287 180.387 INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN)LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)
Gain on sale of investmentLaba penjualan penyertaan saham 437.825 10,26f 7.715 in shares of stock
Gain (loss) onLaba (rugi) selisih kurs - bersih 43.063 2q (30.818) foreign exchange - netPenghasilan bunga 20.014 12.472 Interest income
Gain (loss) on sale ofLaba (rugi) penjualan aset tetap property and equipment
dan properti investasi - bersih (1.101) 2i,11,12 15.402 and investment property - netBeban pajak (26.308) 2r,16 (20.328) Tax expensesBeban keuangan (92.958) 14,18,24 (58.987) Financing costsRupa-rupa - bersih (27.835) 4.719 Others - netPenghasilan (Beban)Lain-lain - Bersih 352.700 (69.825) Other Income (Charges) - Net
BAGIAN ATAS LABA BERSIH EQUITY IN NET EARNINGSPERUSAHAAN ASOSIASI - OF ASSOCIATEDBERSIH 39.795 2c,10 62.968 COMPANIES - NETLABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE INCOME TAX(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 668.782 173.530 BENEFIT (EXPENSE)MANFAAT (BEBAN) INCOME TAXPAJAK PENGHASILAN 2r,16 BENEFIT (EXPENSE)Tahun berjalan (203.514) (36.692) CurrentTangguhan 4.225 3.189 Deferred
Beban Pajak Penghasilan - Bersih (199.289) (33.503) Income Tax Expense - Net
LABA SEBELUM HAK INCOME BEFOREMINORITAS ATAS LABA BERSIH MINORITY INTERESTSANAK PERUSAHAAN YANG IN NET EARNINGS OFDIKONSOLIDASI 469.493 140.027 CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
HAK MINORITAS ATAS MINORITY INTERESTSLABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN IN NET EARNINGS OFYANG DIKONSOLIDASI (3.260) 2b (6.255) CONSOLIDATED SUBSIDIARIESLABA BERSIH 466.233 133.772 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 65 2t,29 19 BASIC EARNINGS PER SHARE
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 221
2009 Elnusa Annual Report
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
here
inar
e in
Indo
nesi
an la
ngua
ge.
Cat
atan
atas
lapo
ran
keua
ngan
kon
solid
asi t
erla
mpi
rmer
upak
anba
gian
yang
tida
k te
rpis
ahka
nda
rila
pora
n ke
uang
an k
onso
lidas
i sec
ara
kese
luru
han.
The
acco
mpa
nyin
gno
tes
to th
e co
nsol
idat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts fo
rman
inte
gral
part
ofth
e co
nsol
idat
ed fi
nanc
ial s
tate
men
ts.
5
PT E
LNU
SATb
k D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
LAPO
RA
N P
ERU
BA
HA
N E
KU
ITA
S K
ON
SOLI
DA
SITa
hun
yang
Ber
akhi
rpad
aTa
ngga
l-tan
ggal
31 D
esem
ber2
009
dan
2008
(Dis
ajik
anda
lam
Juta
an R
upia
h)
PT E
LNU
SATb
k A
ND
SU
BSI
DIA
RIE
S C
ON
SOLI
DA
TED
STA
TEM
ENTS
OF
CH
AN
GES
IN E
QU
ITY
Year
s En
ded
Dec
embe
r31,
2009
and
2008
(Exp
ress
ed in
Mill
ions
of R
upia
h)
Selis
ih N
ilai
Selis
ihTr
ansa
ksi
Selis
ih K
urs
Nila
i Rev
alua
siR
estr
uktu
risas
ika
rena
Ase
tTet
apEn
titas
Penj
abar
anda
nPr
oper
tiSe
peng
enda
li/La
pora
nIn
vest
asi/
Diff
eren
ces
Keu
anga
n/M
odal
Saha
mR
eval
uatio
nA
risin
gfr
omD
iffer
ence
sD
item
patk
anTa
mba
han
Incr
emen
t in
Res
truc
turin
gA
risin
gfr
omSa
ldo
Laba
/Ret
aine
dEa
rnin
gsSa
ham
yang
dan
Dis
etor
Mod
al D
iset
or-
Prop
erty
and
Tran
sact
ions
Fore
ign
Dip
erol
eh K
emba
liPe
nuh/
Ber
sih/
Equi
pmen
tam
ong
Cur
renc
yTe
lah
Bel
umpa
daIs
sued
and
Add
ition
alan
dEn
titie
sun
der
Tran
slat
ion
Dite
ntuk
anD
itent
ukan
Har
gaPe
role
han/
Cat
atan
/Fu
llyPa
idPa
id-in
Inve
stm
ent
Com
mon
ofFi
nanc
ial
Peng
guna
anny
a/Pe
nggu
naan
nya/
Trea
sury
Stoc
kEk
uita
s- B
ersi
h/N
otes
Shar
e C
apita
lC
apita
l- N
etPr
oper
tyC
ontr
olSt
atem
ents
App
ropr
iate
dU
napp
ropr
iate
dat
Cos
tEq
uity
- Net
Sald
o1
Janu
ari2
008
583.
850
-26
1.99
61.
810
3816
.831
84.3
76-
948.
901
Bal
ance
asof
Janu
ary
1,20
08
Pen
erbi
tan
saha
mm
elal
uipe
naw
aran
umum
Issu
ance
of s
hare
s th
roug
hsa
ham
perd
ana
1914
6.00
043
8.00
0-
--
--
-58
4.00
0in
itial
publ
icof
ferin
gBi
aya
emis
i sah
am-
(18.
042)
--
--
--
(18.
042)
Stoc
kis
suan
ce c
ost
Rec
lass
ifica
tion
ofre
valu
atio
nin
crem
ent
Rek
lasi
fikas
i sel
isih
nila
irev
alua
siin
prop
erty
and
equi
pmen
tand
aset
teta
pda
npr
oper
tiin
vest
asi k
e sa
ldo
laba
2i,2
l-
-(2
61.9
96)
--
-26
1.99
6-
-in
vest
men
tpro
perty
tore
tain
edea
rnin
gsC
adan
gan
umum
19-
--
--
5.00
7(5
.007
)-
-A
ppro
pria
tion
forg
ener
alre
serv
esS
aham
yan
gdi
pero
leh
kem
bali
2v,1
9-
--
--
--
(14.
721)
(14.
721)
Trea
sury
sto
ckLa
babe
rsih
--
--
--
133.
772
-13
3.77
2N
etin
com
eD
ivid
en k
as19
--
--
--
(19.
998)
-(1
9.99
8)C
ash
divi
dend
sSe
lisih
kur
s ka
rena
penj
abar
anla
pora
nD
iffer
ence
sar
isin
g fro
m fo
reig
n cu
rren
cyke
uang
an2b
--
--
(79)
--
-(7
9)tra
nsla
tion
of fi
nanc
ial s
tate
men
ts
Sald
o31
Des
embe
r200
872
9.85
041
9.95
8-
1.81
0(4
1)21
.838
455.
139
(14.
721)
1.61
3.83
3B
alan
ceas
of D
ecem
ber3
1,20
08
Cad
anga
num
um19
--
--
-6.
688
(6.6
88)
--
App
ropr
iatio
n fo
rgen
eral
rese
rves
Laba
bers
ih-
--
--
-46
6.23
3-
466.
233
Net
inco
me
Div
iden
kas
19-
--
--
-(1
70.7
30)
-(1
70.7
30)
Cas
hdi
vide
nds
Selis
ih k
urs
kare
nape
njab
aran
lapo
ran
Diff
eren
ces
aris
ing
from
fore
ign
curr
ency
keua
ngan
2b-
--
-34
2-
--
342
trans
latio
nof
fina
ncia
l sta
tem
ents
Sald
o31
Des
embe
r200
972
9.85
041
9.95
8-
1.81
030
128
.526
743.
954
(14.
721)
1.90
9.67
8B
alan
ceas
of D
ecem
ber3
1,20
09
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement222
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of
the consolidated financial statements.
6
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in Millions of Rupiah)
Catatan/2009 Notes 2008
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATINGOPERASI ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 3.586.090 21 2.350.772 Cash received from customersPembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers
dan kontraktor (2.306.175) (1.668.260) and contractorsPembayaran kas kepada karyawan (518.783) (391.886) Cash paid to employees
Kas yang dihasilkan dari operasi 761.132 290.626 Cash provided by operationsPenerimaan penghasilan bunga 20.014 12.472 Receipts from interest incomePembayaran beban keuangan (92.958) (58.987) Payments for financing costsPembayaran pajak (203.987) (36.794) Payments for taxesPembayaran atas aktivitas operasi Payments for other operating
lainnya - bersih (195.812) (171.345) activities - net
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided byAktivitas Operasi 288.389 35.972 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTINGINVESTASI ACTIVITIES
Proceeds from cash dividendsPenerimaan dividen kas dari received from associated
perusahaan asosiasi 32.538 10 25.909 companiesPenerimaan atas penjualan: Proceeds from sale of:
Aset tetap 574 11 2.855 Property and equipmentProperti investasi 4.229 12 24.336 Investment propertyPenyertaan saham 598.735 10 - Investment in shares of stock
Acquisition ofPembelian aset tetap (241.046) 11 (577.558) property and equipmentPenempatan deposito berjangka - Placements of time deposits -
investasi jangka pendek (75.000) 4 - short-term investmentsAdvance for investment
Uang muka penyertaan saham - (19.234) in shares of stockAddition in investment
Penambahan penyertaan saham - 10 (5.357) in shares of stock
Kas Bersih Diperoleh dari(Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in)Aktivitas Investasi 320.030 (549.049) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCINGPENDANAAN ACTIVITIESPenerimaan hutang bank 357.971 14,18 895.374 Proceeds from bank loansPembayaran untuk: Payments of:
Hutang bank (269.485) 14,18 (535.028) Bank loansHutang sewa pembiayaan (19.352) 18 (34.755) Finance lease payables
Penerimaan (pembayaran) hutangpihak yang mempunyai Proceeds (payments) of due tohubungan istimewa 103.988 (28.782) related parties
Pembayaran dividen kas (54.085) (16.958) Payments of cash dividendsPenurunan kas dan setara kas Decrease in restricted cash and
yang dibatasi penggunaannya (4.374) 13 (23.839) cash equivalentsPembelian saham yang diperoleh
kembali - (14.721) Purchases of treasury stockPenerimaan dari penawaran umum Proceeds from initial public
saham perdana - bersih - 19 565.958 offering of shares - net
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided byAktivitas Pendanaan 114.663 807.249 Financing Activities
KENAIKAN BERSIH NET INCREASE INKAS DAN SETARA KAS 723.082 294.172 CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN 401.120 3 106.948 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 1.124.202 3 401.120 AT END OF YEAR
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 223
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financialstatements form an integral part of
the consolidated financial statements.
7
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTSOF CASH FLOWS (continued)
Years Ended December 31, 2009 and 2008(Expressed in Millions of Rupiah)
Catatan/2009 Notes 2008
AKTIVITAS YANG TIDAK ACTIVITIES NOT AFFECTINGMEMPENGARUHI ARUS KAS CASH FLOWS
Transfer ofTransfer aset tetap ke property and equipment
piutang sewa pembiayaan 14.848 - to finance lease receivables
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement224
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
8
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment of the Company andGeneral Information
PT Elnusa Tbk (Perusahaan) didirikan dengannama PT Electronika Nusantara pada tanggal25 Januari 1969 berdasarkan Akta NotarisTan Thong Kie, S.H., No. 18 tanggal25 Januari 1969 jo Akta Notaris No. 10 tanggal13 Februari 1969 oleh notaris yang sama.Akta pendirian ini telah mendapat pengesahandari Menteri Kehakiman Republik Indonesiamelalui Surat Keputusan No. J.A.5/18/24tanggal 19 Februari 1969 serta telahdiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal2 Mei 1969. Anggaran Dasar Perusahaantelah mengalami beberapa kali perubahan,perubahan Anggaran Dasar terakhir kaliberdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H.(pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.)No. 29 tanggal 6 Mei 2009 yang meliputiantara lain perubahan mengenai pengeluaransaham, Rapat Umum Pemegang Saham,pengangkatan, pemberhentian, tugas danwewenang direksi dan dewan komisaris sertapembagian dividen. Perubahan AnggaranDasar ini telah diberitahukan kepada MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dan diterima dengan SuratPenerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-08671 tanggal 25 Juni 2009.
PT Elnusa Tbk (the “Company”) wasestablished under the original name ofPT Electronika Nusantara on January 25,1969 based on Notarial Deed No. 18 datedJanuary 25, 1969 of Tan Thong Kie, S.H., asamended by Notarial Deed No. 10 datedFebruary 13, 1969 of the same notary. TheDeed of Establishment was approved by theMinister of Justice of the Republic ofIndonesia in his Decision Letter No.J.A.5/18/24 dated February 19, 1969, and waspublished in Supplement No. 58 of the StateGazette of the Republic of Indonesia No. 35dated May 2, 1969. The Articles of Associationhas been amended several times, the latestamendments by Notarial Deed No. 29 datedMay 6, 2009 of Aulia Taufani, S.H. (substitutenotary of Sutjipto, S.H., M.Kn.) concerning,among others, amendments on issuance ofshares, Shareholders’ General Meeting,appointment, resignation, duties andauthorities of directors and board ofcommissioners, and distribution of dividend.These amendments in the Articles ofAssociation have been registered to theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia with Register No. AHU-AH.01.10-08671 dated June 25, 2009.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerakdalam bidang jasa, perdagangan,pertambangan, pembangunan danperindustrian. Perusahaan berdomisili diGraha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav.1B, Jakarta Selatan dan mulai beroperasisecara komersial pada bulan September 1969.Saat ini, Perusahaan beroperasi dalam bidangjasa hulu migas dan penyertaan saham padaAnak perusahaan dan perusahaan asosiasiyang bergerak dalam berbagai bidang usaha,yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulumigas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasapengolahan dan penyimpanan data migas,pengelolaan aset lapangan migas dan jasatelekomunikasi. Perusahaan juga beroperasidalam bidang penyediaan barang dan jasakepada Anak perusahaan dan perusahaanyang mempunyai hubungan istimewa sertapenyediaan dan pengelolaan ruangperkantoran.
In accordance with the Company’s Articles ofAssociation, the scope of its activities is toprovide services, trading, mining, constructionand industry. The Company is domiciled atGraha Elnusa Fl. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav.1B, South Jakarta and started its commercialoperations in September 1969. Currently, theCompany is engaged in upstream oil and gasservices and investing in shares of stock inSubsidiaries and associates that are engagedin several industries, such as upstream oil andgas support services and trading, downstreamoil and gas services and trading, oil and gasdata management and storage services, oiland gas field asset management andtelecommunication services. The Companyalso provides goods and services to itsSubsidiaries and related parties and providingand managing office spaces.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 225
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
9
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran Umum Saham b. Public Offering of Shares
Pada tanggal 25 Januari 2008, BadanPengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan menerbitkan Surat PemberitahuanEfektifnya Pernyataan Pendaftaransehubungan dengan Penawaran UmumSaham Perdana Perusahaan sebanyak1.460.000.000 saham. Pada tanggal6 Februari 2008, saham Perusahaan mulaidiperdagangkan di Bursa Efek Indonesiadengan harga penawaran perdana sebesarRp400 (Rupiah penuh) per saham.
On January 25, 2008, the Capital Market andFinancial Institutions Supervisory Agencyissued the Effective Statement Letter inaccordance with the Company’s Initial PublicOffering of its 1,460,000,000 shares. OnFebruary 6, 2008, the Company’s shares havebeen listed in the Indonesia Stock Exchangeat an initial offering price of Rp400 (fullamount) per share.
c. Karyawan, Direksi dan Komisaris c. Employees, Directors and Commissioners
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunandewan komisaris dan direksi Perusahaanadalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the composition ofthe Company’s boards of commissioners anddirectors are as follows:
Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Waluyo President CommissionerKomisaris Anton Sugiono CommissionerKomisaris Soehandjono CommissionerKomisaris Independen Sahap Manuntun Hari Kustoro Independent CommissionerKomisaris Independen Surat Indrijarso Independent CommissionerDireksi DirectorsDirektur Utama Eteng Ahmad Salam President DirectorDirektur Operasi Eddy Sjahbuddin Operation DirectorDirektur Keuangan Santun Nainggolan Finance DirectorDirektur SDM dan Umum Lucy Sycilia HR and General Affairs DirectorDirektur Pengembangan Usaha Muhammad Jauzi Arif Business Development Director
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunandewan komisaris dan direksi Perusahaanadalah sebagai berikut:
As of December 31, 2008, the composition ofthe Company’s boards of commissioners anddirectors are as follows:
Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Iin Arifin Takhyan President CommissionerKomisaris Harry Triono CommissionerKomisaris Anton Sugiono CommissionerKomisaris Independen Sahap Manuntun Hari Kustoro Independent CommissionerKomisaris Independen Surat Indrijarso Independent CommissionerDireksi DirectorsDirektur Utama Eteng Ahmad Salam President DirectorDirektur Pengembangan Eteng Ahmad Salam Development DirectorDirektur Operasi Eddy Sjahbuddin Operation DirectorDirektur Keuangan Hendri S. Suardi Finance Director
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement226
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
10
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Karyawan, Direksi dan Komisaris (lanjutan) c. Employees, Directors and Commissioners(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunankomite audit Perusahaan adalah sebagaiberikut:
As of December 31, 2009, members of theCompany’s audit committee are as follows:
Ketua Surat Indrijarso ChairmanAnggota Sahap Manuntun Hari Kustoro MemberAnggota Zainal Ariffin MemberAnggota Farida Meutia MemberAnggota Anita Kencanawati Member
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunankomite audit Perusahaan adalah sebagaiberikut:
As of December 31, 2008, members of theCompany’s audit committee are as follows:
Ketua Surat Indrijarso ChairmanAnggota Sahap Manuntun Hari Kustoro MemberAnggota Zainal Ariffin MemberAnggota Farida Meutia MemberAnggota Bibin Busono Member
Sekretaris Perusahaan pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008 adalah HeruSamodra.
The Corporate Secretary of the Company asof December 31, 2009 and 2008 is HeruSamodra.
Perusahaan dan Anak perusahaanmempunyai 1.838 karyawan (1.331 karyawantetap dan 507 karyawan kontrak) dan 1.800karyawan (1.335 karyawan tetap dan 465karyawan kontrak) masing-masing padatanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (tidakdiaudit).
The Company and Subsidiaries have 1,838employees (1,331 permanent employees and507 contract employees) and 1,800employees (1,335 permanent employees and465 contract employees) as of December 31,2009 and 2008 (unaudited), respectively.
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkankepada direksi dan komisaris Perusahaan danAnak perusahaan adalah sebesar Rp16,0miliar dan Rp12,3 miliar masing-masing untuktahun 2009 dan 2008.
Salaries and other compensation benefits paidto the Company’s and Subsidiaries’ directorsand commissioners amounted to Rp16.0billion and Rp12.3 billion in 2009 and 2008,respectively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan KeuanganKonsolidasi
a. Basis of Consolidated FinancialStatements
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umumdi Indonesia yang meliputi Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkanoleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) danperaturan Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
The consolidated financial statements areprepared in accordance with generallyaccepted accounting principles in Indonesiathat are covered by Statements of FinancialAccounting Standards (SFAS) issued byIndonesian Institute of Accountants (IAI) andby the regulations of the Capital Market andFinancial Institutions Supervisory Agency(BAPEPAM-LK).
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 227
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
a. Dasar Penyajian Laporan KeuanganKonsolidasi (lanjutan)
a. Basis of Consolidated FinancialStatements (continued)
Laporan keuangan konsolidasi terlampir,kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusundengan dasar akrual dan berdasarkan konsepbiaya historis, kecuali untuk persediaan yangdinyatakan sebesar harga yang lebih rendahantara biaya perolehan atau nilai realisasibersih dan penyertaan saham tertentu yangdicatat dengan metode ekuitas.
The consolidated financial statements, exceptfor the consolidated statements of cash flows,are prepared using the accrual basis andbased on historical cost concept, except forinventories that are valued at the lower of costor net realizable values and certaininvestments which are presented using equitymethod.
Mata uang pelaporan yang digunakan padalaporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
The reporting currency used in theconsolidated financial statements isIndonesian Rupiah.
Laporan arus kas konsolidasi, disajikandengan menggunakan metode langsung(direct method), menyajikan penerimaan danpengeluaran kas dan setara kas yangdikelompokkan dalam aktivitas operasi,investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows arepresented using the direct method byclassifying the receipts and disbursements ofcash and cash equivalents into operating,investing and financing activities.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputilaporan keuangan Perusahaan dan Anakperusahaan yang dimiliki atau dikendalikanoleh Perusahaan, secara langsung dengankepemilikan saham lebih dari 50,00%. Berikutadalah rincian Anak perusahaan:
The consolidated financial statements includethe accounts of the Company and thefollowing Subsidiaries, whereby the Companydirectly owns or controls more than 50.00% ofthe voting shares. The details of Subsidiariesare as follows:
TahunPerolehan/ Persentase Kepemilikan/Pendirian/ Percentage of Ownership
Year of Jumlah Aset/Total AssetsNama Anak Perusahaan/ Kegiatan Usaha/ Domisili/ Acquisition/ 2009 2008Name of Subsidiaries Principal Activity Domicile Incorporation % % 2009 2008
PT Sigma Cipta Utama (SCU) Manajemen data, teknologi Jakarta 1980 99,98 99,96 115.595 144.774informasi dan telekomunikasi/
Data management, informationtechnology and telecommunications
PT Purna Bina Nusa (PBN) Jasa penguliran, perdagangan Batam 1982 84,50 84,50 148.410 117.833(Catatan 26g/ dan pabrikasi pipa/Note 26g) Pipe threading services,
trading and manufacturing
PT Elnusa Petrofin (EPN) SPBU, depo, transportasi dan Jakarta 1996 99,93 99,83 385.840 128.819perdagangan BBM danbahan kimia/
Retail gas station, fuel storage,oil and chemicals distributionand trading
PT Elnusa Patra Ritel (EPR) SPBU migas/Retail gas station Jakarta 1996 98,00 98,00 20.299 24.232
PT Patra Nusa Data (PND) Jasa perolehan dan pengelolaan Jakarta 1997 70,00 70,00 63.118 84.645(Catatan 26f/ data eksplorasi danNote 26f) produksi migas/
Oil and gas exploration andproduction data acquisitionand management services
Elnusa Bangkanai Eksplorasi dan produksi British Virgin 2003 100,00 100,00 31.565 20.719Energy Ltd. (EBE) migas/ Islands
Oil and gas explorationand production
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement228
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun EBE,Anak perusahaan yang berdomisili di BritishVirgin Islands, dijabarkan dalam mata uangRupiah dengan dasar sebagai berikut:
For consolidation purposes, the accounts ofEBE, a Subsidiary domiciled in British VirginIslands, are translated into Rupiah on thefollowing basis:
Akun-akun aset dan kewajiban - Kurs tengah Bank Indonesia - Asset and liability accountspada tanggal neraca/
Middle rate published by Bank Indonesiaat balance sheet date
Akun-akun ekuitas - Kurs historis/ - Equity accountsHistorical rate
Akun-akun laba rugi - Kurs tengah rata-rata - Profit and loss accountsBank Indonesia
selama tahun berjalan/Average rate published by
Bank Indonesia during the year
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggalneraca dan kurs tengah rata-rata BankIndonesia selama tahun berjalan yangdigunakan adalah sebagai berikut:
The middle rate at balance sheets date andaverage exchange rate during the year aspublished by Bank Indonesia are as follows:
Rupiah Penuh/Rupiah (Full Amount)
Aset dan Kewajiban/ Laba Rugi/Assets and Liabilities Profit and Loss
31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/ 31 Desember 2009/ 31 Desember 2008/December 31, 2009 December 31, 2008 December 31, 2009 December 31, 2008
1 Dolar AS 9.400 10.950 10.356 9.757 1 US Dollar
Selisih kurs karena penjabaran mata uangasing akun neraca dan laporan laba rugi Anakperusahaan yang dimiliki secara langsungoleh Perusahaan disajikan sebagai akun“Selisih Kurs karena Penjabaran LaporanKeuangan” pada bagian Ekuitas di neracakonsolidasi.
The resulting difference from the translation ofthe balance sheet accounts and profit and lossaccounts of a directly-owned Subsidiary ispresented as “Differences Arising fromForeign Currency Translation of FinancialStatements” account under the Equity sectionin the consolidated balance sheets.
Semua saldo akun dan transaksi yangsignifikan antar perusahaan yang dikonsolidasitelah dieliminasi.
All significant intercompany accounts andtransactions are eliminated.
Bagian kepemilikan pemegang sahamminoritas atas aset bersih Anak perusahaandisajikan sebagai akun “Hak Minoritas atasAset Bersih Anak Perusahaan yangDikonsolidasi” pada neraca konsolidasi.Kerugian yang menjadi bagian dari pemegangsaham minoritas pada suatu Anak perusahaandapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anakperusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugianlebih lanjut yang menjadi bagian pemegangsaham minoritas, dibebankan kepadapemegang saham mayoritas, kecuali
The proportionate shares of the minorityshareholders in net assets of the Subsidiariesare reflected as “Minority Interests in NetAssets of Consolidated Subsidiaries” accountin the consolidated balance sheets. When thecumulative losses applicable to minorityshareholders of the Subsidiaries exceed theirinterests in the equities of the Subsidiaries,the excess is temporarily absorbedby the majority shareholders, except
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 229
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
terdapat kewajiban yang mengikat pemegangsaham minoritas untuk menutup kerugiantersebut dan pemegang saham minoritasmampu memenuhi kewajibannya. Apabilapada periode selanjutnya, Anak perusahaanmelaporkan laba, maka laba tersebut harusterlebih dahulu dialokasikan kepadapemegang saham mayoritas sampai seluruhbagian kerugian pemegang saham minoritasyang dibebankan pada pemegang sahammayoritas dapat ditutup.
when the minority shareholders have theobligation and the ability to absorb the excessof related cumulative losses incurred.Subsequent profits earned by a Subsidiaryunder such circumstances that are applicableto the minority shareholders are allocated tothe majority shareholders of the Company tothe extent of the minority interests’ share inlosses that have been previously absorbed bythe majority shareholders.
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004),“Akuntansi Restrukturisasi EntitasSepengendali”, selisih antara biayaperolehan/penerimaan atas aset bersih yangdiperoleh dan/atau dijual dengan nilai bukusehubungan dengan transaksi restrukturisasientitas sepengendali dicatat dan disajikansebagai akun “Selisih Nilai TransaksiRestrukturisasi Entitas Sepengendali” padabagian Ekuitas di neraca konsolidasi.
In accordance with SFAS No. 38 (Revised2004), “Accounting for Restructuring AmongEntities under Common Control”, thedifference between the transfer price ofacquired and/or sold net assets and the bookvalue in the restructuring transactionsbetween entities under common control isrecorded and presented as “DifferencesArising from Restructuring Transactionsamong Entities Under Common Control”account under the Equity section in theconsolidated balance sheets.
c. Penyertaan Saham c. Investments in Shares of Stock
Penyertaan saham yang dimiliki Perusahaansebesar 20,00% sampai 50,00% dicatatdengan menggunakan metode ekuitas.Penyertaan tersebut adalah sebagai berikut:
Investments in shares of stock in which theCompany maintains ownership interest of20.00% to 50.00%, are accounted for underthe equity method. These investments are asfollows:
Didirikan danMulai Beroperasi
Persentase Kepemilikan/ Tahun/Percentage of Ownership Year of Incorporation
Nama Perusahaan Asosiasi/ Kegiatan Usaha/ andName of Associate Principal Activity 2009 2008 Start of Operation
PT Patra Telekomunikasi Indonesia Sistem komunikasi VSAT/VSAT communication system 40,00% 40,00% 1995/1996
Elnusa Tristar Ramba Ltd., Eksplorasi dan produksi migas/British Virgin Islands Oil and gas exploration and production 25,00% 25,00% 2007/2007
PT Infomedia Nusantara Layanan direktori telepon, contact(Catatan 10/Note 10) center dan content/
Directory services, contactcenter and contents - 49,00% 1984/1984
PT Jabar Energi Usaha di bidang keenergian/(Catatan 10/Note 10) Energy related business - 49,00% 2006/2006
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement230
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Penyertaan Saham (lanjutan) c. Investments in Shares of Stock (continued)
Dengan metode ekuitas, penyertaandinyatakan sebesar biaya perolehannya danditambah atau dikurangi dengan bagian ataslaba atau rugi bersih perusahaan asosiasidalam jumlah yang sesuai dengan persentasekepemilikan Perusahaan atau Anakperusahaan sejak tanggal perolehan sertadikurangi dengan penerimaan dividen kas,kecuali untuk penyertaan pada Elnusa TristarRamba Ltd., British Virgin Islands, sebesar25,00%, dimana pengakuan bagian atas lababersihnya didasarkan pada kondisisebagaimana diatur dalam perjanjian (Catatan10).
Under the equity method, the cost ofinvestment is increased or decreased by theCompany’s or Subsidiaries’ share in the netearnings or losses of the investees since dateof acquisition less cash dividend received,except for the investment in Elnusa TristarRamba Ltd., British Virgin Islands, with25.00% ownership, whereby the recognition ofequity in net earnings is based on theconditions as stipulated in the agreement(Note 10).
Penyertaan saham lainnya dengan persentasekepemilikan kurang dari 20,00% disajikansebesar biaya perolehan (cost method).
Other investments in shares of stock withownership interest of less than 20.00% areaccounted for under the cost method.
d. Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek d. Cash Equivalents and Short-termInvestments
Call deposit dan deposito berjangka denganjangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejaktanggal penempatan dan tidak digunakansebagai jaminan diklasifikasikan sebagai“Setara Kas”.
Call deposits and time deposits with maturitiesof 3 (three) months or less at the time ofplacement and not pledged as collateral forloans are classified as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebihdari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu)tahun sejak tanggal penempatandiklasifikasikan sebagai “Investasi JangkaPendek”.
Time deposits with maturities of more than 3(three) months but not exceed 1 (one) year atthe time of placement are classified as “Short-term Investments”.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu e. Allowance for Doubtful Accounts
Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan dandinyatakan berdasarkan hasil penelaahanberkala terhadap kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan.
Allowance for doubtful accounts is determinedand provided based on periodic review of thestatus of the receivable accounts for eachcustomer.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak yangMempunyai Hubungan Istimewa
f. Transactions with Related Parties
Transaksi dengan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa dicatat dandiungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7,“Pengungkapan Pihak-pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa”.
Transactions with related parties are recordedand disclosed in accordance with SFAS No. 7,“Related Party Disclosures”.
Transaksi antara Perusahaan dan Anakperusahaan dengan Badan Usaha MilikNegara/Daerah dan perusahaan-perusahaanlain yang dimiliki/dikendalikan negara/daerah,tidak diperhitungkan sebagai transaksi denganpihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa.
Transactions between the Company andSubsidiaries with the state and regionowned/controlled entities are not consideredas transactions with related parties.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 231
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
f. Transaksi dengan Pihak-pihak yangMempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan)
f. Transactions with Related Parties(continued)
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewadiungkapkan dalam Catatan 7.
All significant transactions with related partiesare disclosed in Note 7.
g. Persediaan g. Inventories
Sebelum tanggal 1 Januari 2009, persediaandicatat berdasarkan PSAK No. 14 yangdikeluarkan pada tahun 1994. Efektif tanggal1 Januari 2009, Perusahaan dan Anakperusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi2008), “Persediaan”, yang menggantikanPSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. PenerapanPSAK revisi ini tidak menimbulkan dampakyang signifikan terhadap laporan keuangankonsolidasi.
Prior to January 1, 2009, inventories wererecorded based on SFAS No. 14 issued in1994. Effective January 1, 2009, the Companyand Subsidiaries have applied SFAS No. 14(Revised 2008), “Inventories”, whichsupersedes SFAS No. 14 (1994),“Inventories”. The adoption of this revisedSFAS did not result in a significant effect onthese consolidated financial statements.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendahantara biaya perolehan atau nilai realisasibersih. Biaya perolehan ditentukan denganmetode rata-rata bergerak.
Inventories are stated at the lower of cost ornet realizable value. Cost is determined usingthe moving-average method.
Penyisihan untuk persediaan usang disajikanuntuk mengurangi nilai tercatat persediaan kenilai realisasi bersih berdasarkan hasilpenelaahan berkala terhadap kondisi fisikpersediaan.
Allowance for inventory obsolescence isprovided to reduce the carrying value ofinventories to their net realizable value basedon the periodic review of the physicalcondition of the inventories.
h. Biaya Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasimenggunakan metode garis lurus selamamasa manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expenses are amortized using thestraight-line method over the periodsbenefited.
i. Aset Tetap i. Property and Equipment
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaandan Anak Perusahaan menerapkan PSAKNo. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yangmenggantikan PSAK No. 16 (1994), “AktivaTetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17(1994), “Akuntansi Penyusutan”. Perusahaandan Anak perusahaan telah melakukanrevaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya,maka nilai revaluasi aset tetap tersebutdianggap sebagai biaya perolehan (deemedcost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilaipada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007)diterapkan. Saldo selisih nilai revaluasi asettetap yang masih dimiliki pada saat penerapanpertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yangdisajikan sebagai bagian dari ekuitas dalamneraca konsolidasi tahun 2007 telahdireklasifikasi ke saldo laba pada tahun 2008.
Effective January 1, 2008, the Company andSubsidiaries have applied SFAS No. 16(Revised 2007), “Fixed Assets”, whichsupersedes SFAS No. 16 (1994), “FixedAssets and Other Assets”, and SFAS No. 17(1994), “Accounting for Depreciation”. TheCompany and Subsidiaries had previouslyrevalued their property and equipment beforethe application of SFAS No. 16 (Revised2007) and have chosen the cost model, thus,the revalued amount of property andequipment is considered as deemed cost andthe cost is the value at the time SFAS No. 16(Revised 2007) is applied. The balance ofrevaluation increment in property andequipment that still exist at the first timeapplication of SFAS No. 16 (Revised 2007) aspresented under equity section in the 2007consolidated balance sheet have beenreclassified to retained earnings in 2008.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement232
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property and Equipment (continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biayaperolehan dikurangi akumulasi penyusutan(kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugipenurunan nilai. Biaya perolehan termasukbiaya penggantian bagian aset tetap saatbiaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteriapengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksiyang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itudiakui ke dalam jumlah tercatat (carryingamount) aset tetap sebagai suatu penggantianjika memenuhi kriteria pengakuan. Semuabiaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasi pada saatterjadinya.
Property and equipment is stated at cost lessaccumulated depreciation (except for landwhich is not depreciated) and impairmentlosses. Such cost includes the cost ofreplacing part of the property and equipmentwhen that cost is incurred, if the recognitioncriteria are met. Likewise, when a majorinspection is performed, its cost is recognizedin the carrying amount of the property andequipment as a replacement if the recognitioncriteria are satisfied. All other repairs andmaintenance costs that do not meet therecognition criteria are recognized inconsolidated statements of income asincurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakanmetode garis lurus (straight-line method)selama umur manfaat aset tetap yangdiestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated based on straight-line method over the estimated useful lives ofthe assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan, prasarana dan instalasi 4 - 20 Buildings, improvements and installationsMesin dan peralatan 2 - 10 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan kantor 2 - 5 Office furniture, fixtures and equipmentAlat transportasi 2 - 5 Transportation equipmentKonstruksi baja 10 Steel constructions
Jumlah tercatat aset tetap dihentikanpengakuannya pada saat dilepaskan atau saattidak ada manfaat ekonomis masa depan yangdiharapkan dari penggunaan ataupelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset (dihitungsebagai perbedaan antara jumlah neto hasilpelepasan dan jumlah tercatat dari aset)dimasukkan dalam laporan laba rugi padatahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment isderecognized upon disposal or when no futureeconomic benefits are expected from its useor disposal. Any gain or loss arising onderecognition of the asset (calculated as thedifference between the net disposal proceedsand the carrying amount of the asset) isincluded in profit and loss in the year the assetis derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,umur manfaat dan metode penyusutan ditinjauulang, dan jika sesuai dengan keadaan,disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives andmethods of depreciation are reviewed, andadjusted prospectively if appropriate, at eachfinancial year end.
Semua biaya yang terjadi sehubungan denganperolehan hak atas tanah ditangguhkan dandisajikan secara terpisah dari biaya perolehantanah sebagai bagian dari “Aset Lain-lain”dalam Aset Tidak Lancar pada neracakonsolidasi. Biaya tersebut, yang meliputiantara lain, biaya perizinan, biaya survei danpengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan perolehantanah tersebut, diamortisasi selama masa hakatas tanah yang bersangkutan.
All incidental costs incurred in relation with theacquisitions of landrights are deferred andpresented separately from the mainacquisition costs of the landrights as part of“Other Assets” under Non-current Assets inthe consolidated balance sheets. Such costs,which include, among others, legal fees, areasurvey and remeasurement fees, notary fees,and related taxes are amortized over the legalterms of the related landrights.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 233
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property and Equipment (continued)
Nilai aset harus dikaji ulang atas kemungkinanpenurunan pada nilai wajarnya yangdisebabkan oleh peristiwa atau perubahankeadaan yang menyebabkan nilai tercatat asetmungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunannilai aset diakui sebagai biaya tahun berjalan.
Asset values are reviewed for any impairmentand possible writedown to fair valueswhenever events or changes in circumstancesindicate that the carrying values of the assetsmay not be fully recovered. Impairment ofassets is recognized as a charge to currentoperations.
j. Sewa j. Lease
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30(Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAKNo. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),penentuan apakah suatu perjanjianmerupakan perjanjian sewa atau perjanjianyang mengandung sewa didasarkan atassubstansi perjanjian pada tanggal awal sewadan apakah pemenuhan perjanjian tergantungpada penggunaan suatu aset dan perjanjiantersebut memberikan suatu hak untukmenggunakan aset tersebut. Menurut PSAKrevisi ini, sewa yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset,diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Effective January 1, 2008, SFAS No. 30(Revised 2007), “Leases” supersedes SFASNo. 30 (1990), “Accounting for Leases”. Basedon SFAS No. 30 (Revised 2007), thedetermination of whether an arrangement is,or contains a lease is based on the substanceof the arrangement at inception date andwhether the fulfillment of the arrangement isdependent on the use of a specific asset andthe arrangement conveys a right to use theasset. Under this revised SFAS, leases thattransfer substantially to the lessee all the risksand rewards incidental to ownership of theleased item are classified as finance leases.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikansebagai sewa operasi, jika sewa tidakmengalihkan secara substansial seluruh risikodan manfaat yang terkait dengan kepemilikanaset.
Moreover, leases which do not transfersubstantially all the risks and rewardsincidental to ownership of the leased item areclassified as operating leases.
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagailessee
Company and Subsidiaries as lessees
i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),dalam sewa pembiayaan, Perusahaandan Anak perusahaan mengakui aset dankewajiban dalam neraca konsolidasi padaawal masa sewa, sebesar nilai wajar asetsewaan atau sebesar nilai kini daripembayaran sewa minimum, jika nilai kinilebih rendah dari nilai wajar. Pembayaransewa dipisahkan antara bagian yangmerupakan beban keuangan dan bagianyang merupakan pelunasan kewajibansewa. Beban keuangan dialokasikan padasetiap periode selama masa sewa,sehingga menghasilkan tingkat sukubunga periodik yang konstan atas saldokewajiban. Sewa kontinjen dibebankanpada periode terjadinya. Beban keuangandicatat dalam laporan laba rugikonsolidasi.
i) Based on SFAS No. 30 (Revised 2007),under a finance lease, the Company andSubsidiaries shall recognize assets andliabilities in the consolidated balancesheets at amounts equal to the fair valueof the leased property or, if lower, thepresent value of the minimum leasepayments, each determined at theinception of the lease. Minimum leasepayments shall be apportioned betweenthe finance charge and the reduction ofthe outstanding liability. The financecharge shall be allocated to each periodduring the lease term so as to produce aconstant periodic rate of interest on theremaining balance of the liability.Contingent rents shall be charged asexpenses in the periods in which they areincurred. Finance charges are reflected inthe consolidated statements of income.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement234
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
j. Sewa (lanjutan) j. Lease (continued)
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagailessee (lanjutan)
Company and Subsidiaries as lessees(continued)
Aset sewaan (disajikan sebagai bagianaset tetap) disusutkan selama jangkawaktu yang lebih pendek antara umurmanfaat aset sewaan dan periode masasewa, jika tidak ada kepastian yangmemadai bahwa Perusahaan dan Anakperusahaan akan mendapatkan hakkepemilikan pada akhir masa sewa.
Capitalised leased assets (presentedunder the account of property andequipment) are depreciated over theshorter of the estimated useful life of theassets and the lease term, if there is noreasonable certainty that the Companyand Subsidiaries will obtain ownership bythe end of the lease term.
ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan danAnak perusahaan mengakui pembayaransewa sebagai beban dengan dasar garislurus (straight-line basis) selama masasewa.
ii) Under an operating lease, the Companyand Subsidiaries recognized leasepayments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagailessor
Company and Subsidiaries as lessors
i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),dalam sewa pembiayaan, Perusahaandan Anak perusahaan mengakui asetberupa piutang sewa pembiayaan dineraca sebesar jumlah yang samadengan investasi sewa neto. Penerimaanpiutang sewa diperlakukan sebagaipembayaran pokok dan penghasilanpembiayaan. Pengakuan penghasilanpembiayaan didasarkan pada suatu polayang mencerminkan suatu tingkatpengembalian periodik yang konstan atasinvestasi bersih Perusahaan dan Anakperusahaan sebagai lessor dalam sewapembiayaan.
i) Based on SFAS No. 30 (Revised 2007),under a finance lease, the Company andSubsidiaries shall recognize assets heldunder a finance lease in its balancesheets and present them as a receivableat an amount equal to the net investmentin the lease. Lease payment receivable istreated as repayment of principal andfinance income. The recognition offinance income shall be based on apattern reflecting a constant periodic rateof return on the Company’s andSubsidiaries’ net investment in the financelease.
ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaandan Anak perusahaan mengakui asetuntuk sewa operasi di neraca konsolidasisesuai sifat aset tersebut. Biaya langsungawal sehubungan proses negosiasi sewaoperasi ditambahkan ke jumlah tercatatdari aset sewaan dan diakui sebagaibeban selama masa sewa dengan dasaryang sama dengan pendapatan sewa.Sewa kontinjen, apabila ada, diakuisebagai pendapatan pada periodeterjadinya. Pendapatan sewa operasidiakui sebagai pendapatan atas dasargaris lurus selama masa sewa.
ii) Under an operating lease, the Companyand Subsidiaries shall present assetssubject to operating leases in theconsolidated balance sheets according tothe nature of the asset. Initial direct costincurred in negotiating an operating leaseare added to the carrying amount of theleased asset and recognized over thelease term on the same basis as rentalincome. Contingent rents, if any, arerecognized as revenue in the periods inwhich they are earned. Lease incomefrom operating leases shall be recognizedas income on a straight-line basis overthe lease term.
Penyusutan aset yang diperoleh melalui sewapembiayaan dihitung dengan menggunakanmetode dan taksiran masa manfaat ekonomisyang sama dengan yang diterapkan untukaset tetap dengan kepemilikan langsung(Catatan 2i).
Depreciation of assets acquired under financeleases is computed using the same methodand estimated useful lives applied to similarproperty and equipment account acquiredunder direct ownership (Note 2i).
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 235
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
k. Aset Dalam Penyelesaian k. Construction in Progress
Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagaibagian dari “Aset Tetap”) dinyatakan sebesarbiaya perolehan. Akumulasi biaya perolehanakan dipindahkan ke masing-masing asettetap yang bersangkutan pada saat asettersebut selesai dikerjakan dan siapdigunakan. Perusahaan mengkapitalisasibiaya pinjaman sesuai dengan PSAK No. 26,“Biaya Pinjaman”.
Construction in progress (presented under“Property and Equipment”) is stated at cost.The accumulated costs are reclassified to theappropriate property and equipment accountwhen construction is completed and the assetis ready for its intended use. The Companycapitalizes borrowing cost in accordance withSFAS No. 26, “Borrowing Costs”.
l. Properti Investasi l. Investment Property
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaandan Anak perusahaan menerapkan PSAKNo. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, yangmenggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994),“Akuntansi untuk Investasi”. Perusahaan danAnak perusahaan telah melakukan revaluasiproperti investasi sebelum penerapan PSAKNo. 13 (Revisi 2007) dan memilih model biaya,maka nilai revaluasi properti investasi tersebutdianggap sebagai biaya perolehan (deemedcost). Saldo selisih nilai revaluasi propertiinvestasi yang masih dimiliki pada saatpenerapan pertama kali PSAK No. 13 (Revisi2007) yang disajikan sebagai bagian dariekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007telah direklasifikasi seluruhnya ke saldo labapada tahun 2008.
Effective January 1, 2008, the Company andSubsidiaries have applied SFAS No. 13(Revised 2007), “Investment Property”, whichsupersedes SFAS No. 13 (Revised 1994),“Accounting for Investment”. The Companyand Subsidiaries had previously revalued theirinvestment property before the application ofSFAS No. 13 (Revised 2007) and havechosen the cost model, thus, the revaluedamount of investment property is consideredas deemed cost. The balance of revaluationincrement in investment property that still existat the initial application of SFAS No. 13(Revised 2007) as presented under equitysection in the 2007 consolidated balancesheet have been reclassified to retainedearnings in 2008.
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunanprasarana dan instalasi, yang dikuasaiPerusahaan dan Anak perusahaan untukdisewakan atau untuk mendapatkankeuntungan dari kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalamproduksi atau penyediaan barang atau jasauntuk tujuan administratif atau dijual dalamkegiatan usaha sehari-hari. Properti investasidinyatakan sebesar biaya perolehan termasukbiaya transaksi dikurangi akumulasipenyusutan (kecuali tanah yang tidakdisusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlahtercatat termasuk bagian biaya penggantianproperti investasi yang ada pada saatterjadinya biaya, jika kriteria pengakuanterpenuhi; dan tidak termasuk biaya harianpenggunaan properti investasi.
Investment property consists of land,buildings, improvements and installations,which are held by the Company andSubsidiaries to earn rentals or for capitalappreciation or both, rather than for use in theproduction or supply of goods or services orfor administrative purposes or sale in theordinary course of business. Investmentproperty is stated at cost including transactioncosts less accumulated depreciation (exceptfor land which is not depreciated) andimpairment losses. The carrying amountincludes the cost of replacing part of anexisting investment property at the time thatcost is incurred if the recognition criteria aremet; and excludes the costs of day to dayservicing of an investment property.
Penyusutan bangunan, prasarana daninstalasi dihitung dengan menggunakanmetode garis lurus selama umur manfaat asetantara 4 (empat) sampai dengan 20 (duapuluh) tahun.
Depreciation of buildings, improvements andinstallations are computed using the straight-line method based on the estimated usefullives of the assets between 4 (four) to 20(twenty) years.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement236
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
l. Properti Investasi (lanjutan) l. Investment Property (continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannyapada saat pelepasan atau ketika propertiinvestasi tersebut tidak digunakan lagi secarapermanen dan tidak memiliki manfaatekonomis di masa depan yang dapatdiharapkan pada saat pelepasannya. Labaatau rugi yang timbul dari penghentian ataupelepasan properti investasi diakui dalamlaporan laba rugi dalam tahun terjadinyapenghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized wheneither it has been disposed of or when theinvestment property is permanently withdrawnfrom use and no future benefit is expectedfrom its disposal. Any gains or losses on theretirement or disposal of an investmentproperty are recognized in profit or loss in theyear of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika,dan hanya jika, terdapat perubahanpenggunaan yang ditunjukkan denganberakhirnya pemakaian oleh pemilik,dimulainya sewa operasi ke pihak lain atauselesainya pembangunan ataupengembangan. Transfer dari propertiinvestasi dilakukan jika, dan hanya jika,terdapat perubahan penggunaan yangditunjukkan dengan dimulainya penggunaanoleh pemilik atau dimulainya pengembanganuntuk dijual.
Transfers to investment property are madewhen, and only when, there is a change inuse, evidenced by the end of owneroccupation, commencement of an operatinglease to another party or completion ofconstruction or development. Transfers frominvestment property are made when, and onlywhen, there is a change in use, evidenced bycommencement of owner occupation orcommencement of development with a view tosale.
Untuk transfer dari properti investasi ke asetyang digunakan dalam operasi, Perusahaandan Anak perusahaan menggunakan metodebiaya pada tanggal perubahan penggunaan.Jika aset yang digunakan Perusahaan menjadiproperti investasi, Perusahaan mencatat asettersebut sesuai dengan kebijakan aset tetapsampai dengan saat tanggal terakhirperubahan penggunaannya.
For a transfer from investment property toasset used in operations, the Company andSubsidiaries used the cost method at the dateof change in use. If the asset used by theCompany becomes an investment property,the Company accounts for such asset inaccordance with the policy stated underproperty and equipment up to the date ofchange in use.
m. Aset Tidak Berwujud m. Intangible Assets
Biaya sehubungan dengan perolehan pirantilunak komputer ditangguhkan dan diamortisasiselama 10 (sepuluh) tahun.
Cost incurred in relation to the acquisition ofsoftware is deferred and amortized over 10(ten) years.
n. Pendapatan Ditangguhkan n. Deferred Income
Pendapatan atas proyek dengan sistemkontrak sewa dibukukan dalam akun“Pendapatan Ditangguhkan” sebesar nilaikontrak dan diakui sebagai pendapatanselama jangka waktu kontrak. Biaya yangtimbul sehubungan dengan proyek tersebutdiakumulasikan dalam akun “Beban ProyekTangguhan” yang disajikan sebagai bagiandari “Aset Lain-lain” dalam Aset Tidak Lancarpada neraca konsolidasi dan diamortisasisesuai dengan jangka waktu kontrak.
Revenue from contract project are recordedas “Deferred Income” at the amount ofcontract value and recognized as income overthe term of the contract. Costs incurred inconnection with the projects are accumulatedin “Deferred Project Costs” which arepresented as part of “Other Assets” underNon-current Assets in the consolidatedbalance sheets and amortized over the term ofthe project.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 237
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari jasa hulu migas terintegrasi,jasa hilir migas, jasa penunjang hulu migasdan jasa telematika penunjang jasa migas dannon-migas diakui pada saat jasa yangbersangkutan telah diberikan. Pendapatandari perdagangan hilir migas dan perdaganganpenunjang hulu migas diakui pada saat barangtelah dikirim kepada pelanggan. Pendapatandari jasa penyimpanan diakui selama masaperjanjian jasa penyimpanan. Semua kerugianyang telah diketahui atau yang dapatdiantisipasi dari kontrak dilaporkan padalaporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.Klaim untuk kompensasi tambahan diakuiselama tahun diselesaikannya klaim tersebut.
Revenue from integrated oil and gas services,downstream oil and gas services, upstream oiland gas support services is recognized whenthe related services are rendered. Revenuefrom downstream oil and gas trading andupstream oil and gas support trading isrecognized when the goods are delivered tothe customers. Revenue from storageservices is recognized over the term of theservice agreements. All known or anticipatedlosses on any contracts are reflected inconsolidated statement of income for thecurrent year. Claims for additionalcompensation are recognized during the yearwhen such claims are resolved.
Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized as incurred.
p. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan p. Pension Plans and Retirement Benefits
Perusahaan dan Anak perusahaan mencatatpenyisihan untuk imbalan kerja karyawansesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun2003 tentang Ketenagakerjaan (UUNo. 13/2003). Berdasarkan UU No. 13/2003,perusahaan-perusahaan diharuskan untukmembayar uang pesangon, penghargaanmasa kerja dan penggantian hak kepadakaryawan apabila persyaratan yang ditentukanpada UU No. 13/2003 terpenuhi.
The Company and Subsidiaries recognizeprovision for employee service entitlements inaccordance with Law No. 13 Year 2003regarding Labor (Law No. 13/2003). UnderLaw No. 13/2003, companies are required topay separation, gratuity and compensationbenefits to their employees if the conditionsspecified in Law No. 13/2003 are met.
Perusahaan dan Anak perusahaanmenyelenggarakan program pensiun manfaatpasti untuk karyawan tetap tertentu yangmemenuhi syarat yang dikelola oleh DanaPensiun Elnusa (Dapenusa) atau programpensiun iuran pasti untuk karyawan tetaptertentu lainnya yang dikelola oleh DanaPensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI.Sumber dana pensiun berasal dari iuranPerusahaan dan Anak perusahaan dankaryawan masing-masing sebesar 22,50%dan 7,50% dari upah pokok pensiunkaryawan.
The Company and Subsidiaries have definedbenefit plans covering certain qualifiedpermanent employees which is managed byDana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or definedcontributory retirement plans for other certainqualified permanent employees which aremanaged by Dana Pensiun LembagaKeuangan (DPLK) BNI. Contributions topension plans are funded by the Companyand Subsidiaries and their employees at22.50% and 7.50%, respectively, of the basicpension income of employees.
Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidaklagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa,karena manajemen berpendapat bahwajumlah aset Dapenusa untuk program pensiuntelah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan.Pada saat ini, Perusahaan dan Anakperusahaan masih memberikan kontribusiiurannya yang dikelola oleh DPLK BNI.
Starting April 1, 1996, no contribution hasbeen paid by the Company to Dapenusa,since the management believes that the planassets has exceeded its actuarial liabilities.Currently, the Company and Subsidiaries arestill contributing funds which are managed byDPLK BNI.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement238
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
p. Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan(lanjutan)
p. Pension Plans and Retirement Benefits(continued)
Selain program pensiun di atas, Perusahaanmenyelenggarakan program tunjangan haritua dalam bentuk pesangon (“Program TabelBesar”) yang mencakup seluruh karyawantetap yang memenuhi syarat yang diberikanpada akhir masa kerja. Perusahaan telahmembentuk yayasan untuk mengelolapesangon tersebut dengan nama YayasanTabungan Hari Tua Karyawan Elnusa.Pesangon tersebut dibayar berdasarkan upahtetap dan lamanya karyawan bekerja. Sumberdana pesangon berasal dari iuran Perusahaansebesar 22,50% dari upah pokok pensiun dan12,50% dari upah tetap. Mulai Juni 2008,Perusahaan membayar pendanaan pesangonsebesar Rp1,0 miliar per bulan.
Aside from the benefit plans as mentionedabove, the Company also provides a lump-sum benefit payment (called “Big TableProgram”) for all qualified permanentemployees at the end of the employees’service period. The Company has establisheda foundation, Yayasan Tabungan Hari TuaKaryawan Elnusa to manage the separationbenefits. Separation benefits are determinedbased on the employees’ fixed income andlength of services. Separation benefitcontributions are funded by the Company at22.50% of the employee’s basic pensionincome and 12.50% from fixed income.Starting June 2008, the Company hascontributed to the separation benefit fundamounting to Rp1.0 billion per month.
Perusahaan dan Anak perusahaanmenerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),“Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajibandiestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuaiUU No. 13/2003. Berdasarkan PSAK No. 24(Revisi 2004), perhitungan kewajibandiestimasi atas imbalan kerja karyawanberdasarkan UU No. 13/2003 ditentukandengan menggunakan metode aktuarial“Projected Unit Credit”. Keuntungan ataukerugian aktuarial diakui sebagai pendapatanatau beban apabila akumulasi keuntunganatau kerugian aktuarial bersih yang belumdiakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnyamelebihi jumlah yang lebih besar antara10,00% dari nilai kini kewajiban imbalan pastidan 10,00% dari nilai wajar aset program padatanggal tersebut. Keuntungan atau kerugianaktuarial diakui atas dasar metode garis lurusselama rata-rata sisa masa kerja karyawanyang diharapkan.
The Company and Subsidiaries apply SFASNo. 24 (Revised 2004), “Accounting forEmployee Benefits”, to recognize theaforesaid employees’ benefits liability inaccordance with Law No. 13/2003. UnderSFAS No. 24 (Revised 2004), the calculationof estimated liability of employees’ benefitsbased on the Law No. 13/2003 is determinedusing the projected unit credit actuarialmethod. Actuarial gains or losses arerecognized as income or expense when thenet cumulative unrecognized actuarial gains orlosses at the end of the previous reportingyear exceeded the greater of 10.00% of thepresent value of the defined benefit obligationand 10.00% of the fair value of plan assets atthe date. Actuarial gains or losses arerecognized on the straight-line basis over theexpected average remaining working lives ofthe employees.
q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata UangAsing
q. Foreign Currency Transactions andBalances
Transaksi dalam mata uang asing dicatatdalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlakupada saat transaksi dilakukan. Pada tanggalneraca konsolidasi, aset dan kewajibanmoneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlakupada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisihkurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankanpada operasi tahun berjalan, kecuali untukkapitalisasi laba atau rugi kurs yang timbul daripinjaman yang digunakan untuk mendanaiaset tertentu.
Transactions involving foreign currencies arerecorded in Indonesian Rupiah amounts at therates of exchange prevailing at the time thetransactions are made. At consolidatedbalance sheets date, monetary assets andliabilities denominated in foreign currenciesare adjusted to Rupiah to reflect the rates ofexchange prevailing at such date. Anyresulting gains or losses are credited orcharged to operations of the current year,except for capitalized foreign exchange gainsor losses arising from borrowings used tofinance qualifying assets.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 239
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
q. Transaksi dan Saldo Dalam Mata UangAsing (lanjutan)
q. Foreign Currency Transactions andBalances (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,kurs yang digunakan Perusahaan dan Anakperusahaan masing-masing adalah sebagaiberikut:
As of December 31, 2009 and 2008, theexchange rates used by the Company andSubsidiaries are as follows:
2009 2008
Dolar AS ($AS1) 9.400 10.950 US Dollar (US$1)Dolar Singapura ($Sin1) 6.699 7.608 Singapore Dollar (Sin$1)Euro Eropa (€1) 13.510 15.432 European Euro (€1)
r. Pajak Penghasilan r. Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkantaksiran penghasilan kena pajak untuk tahunberjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhandiakui atas beda temporer antara aset dankewajiban untuk tujuan komersial dan fiskalpada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajakdi masa yang akan datang, seperti akumulasirugi fiskal yang belum digunakan, diakuisebesar jumlah yang kemungkinan dapatdirealisasi.
Current tax expense is provided based on theestimated taxable income for the current year.Deferred tax assets and liabilities arerecognized for temporary differences betweenthe financial and the tax bases of assets andliabilities at each reporting date. Future taxbenefits, such as the carry-forward of unusedtax losses, are also recognized to the extentthat realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitungpada tarif pajak yang diharapkan untukditerapkan pada tahun ketika aset direalisasiatau hutang diselesaikan, berdasarkan tarifpajak (dan peraturan perpajakan) yangberlaku atau secara substansial telahdiberlakukan pada tanggal neraca konsolidasi.Aset dan kewajiban pajak tangguhan darimasing-masing perusahaan disajikan dalamjumlah bersih pada neraca konsolidasi.
Deferred tax assets and liabilities aremeasured at the tax rates that are expected toapply to the year when the assets is realizedor the liability is settled, based on the tax rates(and tax laws) that have been enacted orsubstantively enacted at the consolidatedbalance sheets date. The deferred tax assetsand liabilities of each entity are shown at theapplicable net amounts in the consolidatedbalance sheets.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat padasaat hasil ketetapan pemeriksaan diterimaatau jika ada pengajuan keberatan ataubanding oleh Perusahaan dan Anakperusahaan, pada saat hasil dari keberatanatau banding tersebut telah ditetapkan olehpengadilan.
Amendments to tax obligations are recordedwhen an assessment is received or, ifobjected or appealed against by the Companyand Subsidiaries, when the results of theobjection or appeal is decided by the court.
s. Informasi Segmen s. Segment Information
Pelaporan segmen disusun sesuai dengankebijakan akuntansi yang diterapkan dalampenyusunan dan penyajian laporan keuangankonsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmenadalah segmen usaha, sementara segmensekunder adalah segmen kelompokpelanggan.
Segment information is prepared using theaccounting policies adopted for preparing andpresenting the consolidated financialstatements. The primary format in reportingsegment information is based on businesssegments while secondary segmentinformation is based on customer segments.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement240
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
s. Informasi Segmen (lanjutan) s. Segment Information (continued)
Segmen usaha adalah komponen Perusahaandan Anak perusahaan yang dapat dibedakandalam menghasilkan produk atau jasa, baikproduk atau jasa individual atau sebagai suatukelompok produk atau jasa dan komponen itumemiliki risiko dan imbalan yang berbedadengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishablecomponent of the Company and Subsidiariesthat is engaged in providing products orservices for individual or a group of relatedproducts or services and that is subject torisks and returns that are different from thoseof other business segments.
Segmen kelompok pelanggan adalahkomponen Perusahaan dan Anak perusahaanyang dapat dibedakan dalam menghasilkanproduk atau jasa pada kelompok pelanggantertentu dan komponen itu memiliki risiko danimbalan yang berbeda dengan risiko danimbalan pada komponen yang beroperasipada kelompok pelanggan lain.
A customer segment is a distinguishablecomponent of the Company and Subsidiariesthat is engaged in providing products orservices within a particular customerenvironment and that is subject to risks andreturns that are different from those ofcomponents operating in other customerenvironments.
Pendapatan dan beban antar segmendialokasikan atas dasar segmen usaha.
Inter-segment revenues and expenses areallocated on the basis of business segment.
t. Laba Bersih per Saham Dasar t. Basic Earnings per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung denganmembagi laba bersih konsolidasi tahunberjalan dengan jumlah rata-rata tertimbangsaham beredar pada tahun yangbersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbangsaham yang beredar pada tahun 2009 dan2008 masing-masing sejumlah 7.198.762.000dan 7.130.538.249 saham, setelahmemperhitungkan efek dari saham yangdiperoleh kembali pada tahun 2008 (Catatan19 dan 29).
Basic earnings per share are computed bydividing consolidated net income for thecurrent year with the weighted-averagenumber of outstanding shares during the year.The weighted-average number of sharesoutstanding in 2009 and 2008 are7,198,762,000 and 7,130,538,249 shares,respectively, after considering the effect oftreasury stock in 2008 (Notes 19 and 29).
u. Penggunaan Estimasi u. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasisesuai dengan prinsip akuntansi yang berlakuumum mengharuskan manajemen membuattaksiran dan asumsi yang mempengaruhijumlah yang dilaporkan dalam laporankeuangan konsolidasi. Karena terdapatnyarisiko melekat dalam suatu estimasi, hasilsebenarnya yang akan dilaporkan di masamendatang mungkin didasarkan pada jumlahyang berbeda dari taksiran tersebut.
The preparation of consolidated financialstatements in conformity with generallyaccepted accounting principles requiresmanagement to make estimations andassumptions that affect amounts reportedtherein. Due to inherent uncertainty in makingestimates, actual results reported in futureperiods may be based on amounts that differfrom those estimates.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 241
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
v. Saham yang Diperoleh Kembali v. Treasury Stock
Perusahaan menerapkan metode biaya untuksaham yang diperoleh kembali, dimana jumlahbruto dari biaya yang dikeluarkan untukmembeli saham tersebut disajikan sebagaipengurang pada sisi ekuitas neracakonsolidasi. Ketika saham yang diperolehkembali tersebut diterbitkan kembali ataudijual sebesar nilai perolehan, maka akunpengurang ekuitas dikreditkan sebesar nilaiperolehan, selanjutnya kelebihan dari biayaperolehan tersebut akan dikreditkan padaakun tambahan modal disetor dankekurangannya akan dibebankan pada labaditahan.
The Company applied the cost method fortreasury stock, whereby the gross cost of theshares reacquired is charged to a contraequity account in the consolidated balancesheets. When the treasury stock arereissued or resold at cost, the contra equityaccount is credited; the proceeds in excessof cost are credited to the paid-in-capitalaccount; and any deficiency is charged toretained earnings.
w. Instrumen Derivatif w. Derivative Instruments
Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatifmelekat) dicatat sebagai aset atau kewajibandalam neraca konsolidasi dan diakui sebesarnilai wajar masing-masing kontrak. Perubahannilai wajar instrumen derivatif harus dibukukanpada usaha tahun berjalan, kecuali untuklindung nilai tertentu yang memungkinkan labaatau rugi instrumen derivatif saling hapusdengan aset atau kewajiban yang dilindungidalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiapentitas diharuskan untuk melakukandokumentasi, merancang dan menilaiefektivitas atas transaksi yang diperlakukansebagai akuntansi lindung nilai. Semuainstrumen derivatif tidak dirancang sebagaiaktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
Every derivative instrument (includingembedded derivatives) is recorded in theconsolidated balance sheets as either asset orliability and measured at fair value for eachcontract. Changes in derivative fair value arerecognized in current earnings unless specifichedges allow derivative gains and losses tooffset related results on the hedged item in theconsolidated statement of income. An entitymust formally document, designate andassess the effectiveness of transactions thatmeet hedge accounting. All of derivativeinstruments are not designated as hedginginstruments for accounting purposes.
x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif
x. Standards Issued but Not Yet Effective
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi tetapi belum berlakuefektif diantaranya adalah sebagai berikut:
Accounting Standards issued by FinancialAccounting Standards Board (DSAK) up to thedate of completion of the consolidatedfinancial statements but not yet effective aresummarized below, among others:
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2010
Effective on or after January 1, 2010
- PSAK No. 26 (Revisi 2008), “BiayaPinjaman”, menentukan biaya Pinjamanyang dapat diatribusikan secara langsungdengan perolehan, konstruksi, ataupembuatan aset kualifikasiandikapitalisasi sebagai bagian biayaperolehan aset tersebut.
- PSAK No. 26 (Revised 2008), “BorrowingCosts”, prescribes the borrowing coststhat are directly attributable to theacquisition, construction or production ofa qualifying asset form part of the cost ofthat asset.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement242
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif (lanjutan)
x. Standards Issued but Not Yet Effective(continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2010 (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2010(continued)
- PSAK No. 50 (Revisi 2006), “InstrumenKeuangan: Penyajian danPengungkapan”, berisi persyaratanpenyajian dari instrumen keuangan danpengidentifikasian informasi yang harusdiungkapkan.
- PSAK No. 50 (Revised 2006), “FinancialInstruments: Presentation andDisclosures”, contains the requirementsfor the presentation of financialinstruments and identifies the informationthat should be disclosed.
- PSAK No. 55 (Revisi 2006), “InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran”,mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuandan pengukuran aset keuangan,kewajiban keuangan, dan kontrakpembelian dan penjualan item non-keuangan.
- PSAK No. 55 (Revised 2006), “FinancialInstruments: Recognition andMeasurement”, establishes the principlesfor recognizing and measuring financialassets, financial liabilities, and somecontracts to buy or sell non-financialitems.
- PPSAK No. 1, “Pencabutan PSAK No. 32:Akuntansi Kehutanan, PSAK No. 35:Akuntansi Pendapatan JasaTelekomunikasi, dan PSAK No. 37:Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol”,berlaku untuk semua entitas yangmenerapkan PSAK No. 32, PSAK No. 35,dan PSAK No. 37.
- PPSAK No. 1, “Revocation of PSAK No.32: Accounting for Forestry Enterprises,PSAK No. 35: Accounting for Revenuesfrom Telecommunication Services, andPSAK No. 37: Accounting for Toll RoadOperations”, applicable for all entities thatapply PSAK No. 32, PSAK No. 35 andPSAK No. 37.
- PPSAK No. 2, “Pencabutan PSAK No. 41:Akuntansi Waran dan PSAK No. 43:Akuntansi Anjak Piutang”, berlaku untuksemua entitas yang menerapkan PSAKNo. 41 dan PSAK No. 43.
- PPSAK No. 2, “Revocation of PSAK No.41: Accounting for Warrants, and PSAKNo. 43: Accounting for Factoring”,applicable for all entities that apply PSAKNo. 41 and PSAK No. 43.
- PPSAK No. 3, “Pencabutan PSAK No. 54:Akuntansi Restrukturisasi Utang PiutangBermasalah”, berlaku untuk semua entitasyang menerapkan PSAK No. 54.
- PPSAK No. 3, “Revocation of PSAK No.54: Accounting for TroubledPayable/Receivable Restructuring”,applicable for all entities that apply PSAKNo. 54.
- PPSAK No. 5, “Pencabutan ISAK No. 6:Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16PSAK No. 55 (1999) tentang InstrumenDerivatif Melekat pada Kontrak dalamMata Uang Asing”.
- PPSAK No. 5, “Revocation of ISAK No. 6:Interpretation of Paragraphs 12 and 16 ofPSAK No. 55 (1999) on EmbeddedDerivative Instruments in ForeignCurrency”.
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2011
Effective on or after January 1, 2011
- PSAK No. 1 (Revisi 2009), “PenyajianLaporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuanganbertujuan umum (general purposefinancial statements) agar dapatdibandingkan baik dengan laporankeuangan periode sebelumnya maupundengan laporan keuangan entitas lain.
- PSAK No. 1 (Revised 2009),“Presentation of Financial Statements”,prescribes the basis for presentation ofgeneral purpose financial statements toensure comparability both with the entity'sfinancial statements of previous periodsand with the financial statements of otherentities.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 243
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif (lanjutan)
x. Standards Issued but Not Yet Effective(continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2011 (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2011(continued)
- PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan ArusKas”, memberikan pengaturan atasinformasi mengenai perubahan historisdalam kas dan setara kas melalui laporanarus kas yang mengklasifikasikan aruskas berdasarkan aktivitas operasi,investasi, maupun pendanaan (financing)selama suatu periode.
- PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statementof Cash Flows”, requires the provision ofinformation about the historical changesin cash and cash equivalents by means ofa statement of cash flows which classifiescash flows during the period fromoperating, investing and financingactivities.
- PSAK No. 4 (Revisi 2009), “LaporanKeuangan Konsolidasian dan LaporanKeuangan Tersendiri”, akan diterapkandalam penyusunan dan penyajian laporankeuangan konsolidasian untuksekelompok entitas yang berada dalampengendalian suatu entitas induk dandalam akuntansi untuk investasi padaentitas anak, pengendalian bersamaentitas, dan entitas asosiasi ketika laporankeuangan tersendiri disajikan sebagaiinformasi tambahan.
- PSAK No. 4 (Revised 2009),“Consolidated and Separate FinancialStatements”, shall be applied in thepreparation and presentation ofconsolidated financial statements for agroup of entities under the control of aparent and in accounting for investmentsin subsidiaries, jointly controlled entitiesand associates when separate financialstatements are presented as additionalinformation.
- PSAK No. 5 (Revisi 2009), “SegmenOperasi”, informasi segmen diungkapkanuntuk memungkinkan pengguna laporankeuangan untuk mengevaluasi sifat dandampak keuangan dari aktivitas bisnisyang mana entitas terlibat dan lingkunganekonomi dimana entitas beroperasi.
- PSAK No. 5 (Revised 2009), “OperatingSegments”, segment information isdisclosed to enable users of financialstatements to evaluate the nature andfinancial effects of the business activitiesin which the entity engages and theeconomic environments in which itoperates.
- PSAK No. 12 (Revisi 2009), “BagianPartisipasi dalam Ventura Bersama”, akanditerapkan untuk akuntansi bagianpartisipasi dalam ventura bersama danpelaporan aset, kewajiban, penghasilandan beban ventura bersama dalamlaporan keuangan venturer dan investor,terlepas dari struktur atau bentuk yangmendasari dilakukannya aktivitas venturabersama.
- PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests inJoint Ventures”, shall be applied inaccounting for interests in joint venturesand the reporting of joint venture assets,liabilities, income and expenses in thefinancial statements of venturers andinvestors, regardless of the structures orforms under which the joint ventureactivities take place.
- PSAK No. 15 (Revisi 2009), “InvestasiPada Entitas Asosiasi”, akan diterapkanuntuk akuntansi investasi dalam entitasasosiasi. Menggantikan PSAK No. 15(1994), “Akuntansi untuk Investasi DalamPerusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40(1997), “Akuntansi Perubahan EkuitasAnak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
- PSAK No. 15 (Revised 2009),“Investments in Associates”, shall beapplied in accounting for investments inassociates. Supersedes PSAK No. 15(1994), “Accounting for Investments inAssociates”, and PSAK No. 40 (1997),“Accounting for Changes in Equity ofSubsidiaries/Associates”.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement244
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
x. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapiBelum Berlaku Efektif (lanjutan)
x. Standards Issued but Not Yet Effective(continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal1 Januari 2011 (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2011(continued)
- PSAK No. 25 (Revisi 2009), “KebijakanAkuntansi, Perubahan EstimasiAkuntansi, dan Kesalahan”, menentukankriteria untuk pemilihan dan perubahankebijakan akuntansi, bersama denganperlakuan akuntansi dan pengungkapanatas perubahan kebijakan akuntansi,perubahan estimasi akuntansi, dankoreksi kesalahan.
- PSAK No. 25 (Revised 2009),“Accounting Policies, Changes inAccounting Estimates and Errors”,prescribes the criteria for selecting andchanging accounting policies, togetherwith the accounting treatment anddisclosure of changes in accountingpolicies, changes in accounting estimatesand corrections of errors.
- PSAK No. 48 (Revisi 2009), “PenurunanNilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar asetdicatat tidak melebihi jumlah terpulihkandan jika aset tersebut terjadi penurunannilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
- PSAK No. 48 (Revised 2009),“Impairment of Assets”, prescribes theprocedures applied to ensure that assetsare carried at no more than theirrecoverable amount and if the assets areimpaired, an impairment loss should berecognized.
- PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,Liabilitas Kontinjensi, dan AsetKontinjensi”, bertujuan untuk mengaturpengakuan dan pengukuran kewajibandiestimasi, kewajiban kontinjensi dan asetkontinjensi serta untuk memastikaninformasi memadai telah diungkapkandalam catatan atas laporan keuanganuntuk memungkinkan para penggunamemahami sifat, waktu, dan jumlah yangterkait dengan informasi tersebut.
- PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions,Contingent Liabilities and ContingentAssets”, aims to provide that appropriaterecognition criteria and measurementbases are applied to provisions,contingent liabilities and contingent assetsand to ensure that sufficient information isdisclosed in the notes to enable users tounderstand the nature, timing and amountrelated to the information.
- ISAK No. 9, “Perubahan atas LiabilitasPurna Operasi, Liabilitas Restorasi, danLiabilitas Serupa”, diterapkan terhadapsetiap perubahan pengukuran atasaktivitas purna-operasi, restorasi ataukewajiban yang serupa yaitu diakuisebagai bagian dari biaya perolehan asettetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagaikewajiban sesuai PSAK No. 57.
- ISAK No. 9, “Changes in ExistingDecommissioning, Restoration andSimilar Liabilities”, applies to changes inthe measurement of any existingdecommissioning, restoration or similarliability recognised as part of the cost ofan item of property, plant and equipmentin accordance with PSAK No. 16 and as aliability in accordance with PSAK No. 57.
- ISAK No. 12, “Pengendalian BersamaEntitas (PBE): Kontribusi Nonmoneteroleh Venturer”, berkaitan denganakuntansi venturer untuk kontribusinonmoneter ke PBE dalam pertukarandengan bagian partisipasi ekuitas PBEyang dicatat baik dengan metode ekuitasatau konsolidasi proporsional.
- ISAK No. 12, “Jointly Controlled Entities(JCE): Non-Monetary Contributions byVenturers”, deals with the venturer'saccounting for non-monetary contributionsto a JCE in exchange for an equityinterest in the JCE accounted for usingeither the equity method or proportionateconsolidation.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedangmengevaluasi dan belum menentukan dampakdari Pernyataan, Interpretasi dan PernyataanPencabutan yang direvisi dan baru tersebutterhadap laporan keuangan konsolidasi.
The Company and Subsidiaries are presentlyevaluating and have not yet determined theeffects of these revised and new Statements,Interpretations and Revocation Statements onthe consolidated financial statements.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 245
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
29
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:
2009 2008
Kas Cash on handRupiah 2.822 3.231 RupiahDolar AS ($AS3.300) 31 - US Dollar (US$3,300)Dolar Singapura ($Sin325) 2 - Singapore Dollar (Sin$325)
Jumlah kas 2.855 3.231 Total cash on hand
Bank Cash in banksRupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 153.344 38.803 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 47.482 10.380 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Mega Tbk 13.317 175 PT Bank Mega TbkPT Bank Syariah Mega Indonesia 6.000 15.639 PT Bank Syariah Mega IndonesiaPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 1.255 153 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Negara PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk 1.021 21.117 Indonesia (Persero) TbkPT Bank Rakyat PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk 105 2.794 Indonesia (Persero) TbkLain-lain (masing-masing di bawah Others (below
Rp1,0 miliar) 2.200 2.043 Rp1.0 billion each)
Sub-jumlah 224.724 91.104 Sub-total
Dolar AS US DollarPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
($AS31.265.479 dan $AS10.600.606 (US$31,265,479 and US$10,600,606masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 293.896 116.077 respectively)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk($AS9.845.849 dan $AS2.571.527 (US$9,845,849 and US$2,571,527masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 92.551 28.158 respectively)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk($AS1.113.632 dan $AS289.393 (US$1,113,632 and US$289,393masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 10.468 3.169 respectively)
PT Bank Mega Tbk PT Bank Mega Tbk($AS580.608 dan $AS509.229 (US$580,608 and US$509,229masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 5.458 5.576 respectively)
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk($AS571.964 dan $AS57.943 (US$571,964 and US$57,943masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 5.376 634 respectively)
PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia($AS544.644 dan $AS522 (US$544,644 and US$522masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 5.120 6 respectively)
Deutsche Bank AG Deutsche Bank AG($AS240.616 dan $AS250.523 (US$240,616 and US$250,523masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 2.262 2.743 respectively)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk($AS200.146 dan $AS127.755 (US$200,146 and US$127,755masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 1.881 1.399 respectively)
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement246
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
30
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009 2008
Bank (lanjutan) Cash in banks (continued)Dolar AS (lanjutan) US Dollar (continued)
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation Ltd. Banking Corporation Ltd.($AS6.106 dan $AS3.525.156 (US$6,106 and US$3,525,156masing-masing pada tahun 2009 in 2009 and 2008,dan 2008) 57 38.601 respectively)
Lain-lain (masing-masing di bawah Others (below Rp1.0 billion each)Rp1,0 miliar) ($AS120.986 dan (US$120,986 and US$46,981$AS46.981 masing-masing in 2009 and 2008,pada tahun 2009 dan 2008) 1.137 514 respectively)
Sub-jumlah 418.206 196.877 Sub-total
Dolar Singapura ($Sin960 dan Singapore Dollar (Sin$960 and$Sin13.827 masing-masing Sin$13,827 in 2009 andpada tahun 2009 dan 2008) 7 105 2008, respectively)
Jumlah bank 642.937 288.086 Total cash in banks
Setara kas Cash equivalentsCall deposit dan deposito berjangka Call deposits and time deposits
Rupiah RupiahPT Bank Mega Tbk 228.000 4.037 PT Bank Mega TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 150.000 - PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 25.000 - PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Capital Indonesia Tbk 15.000 - PT Bank Capital Indonesia TbkPT Bank Syariah Mega Indonesia 12.000 10.000 PT Bank Syariah Mega IndonesiaPT Bank Internasional Indonesia Tbk - 19.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Sub-jumlah 430.000 33.037 Sub-total
Dolar AS US DollarPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
($AS5.000.000) 47.000 54.750 (US$5,000,000)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
($AS150.000) 1.410 - (US$150,000)PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
($AS2.000.000) - 21.900 (US$2,000,000)
Sub-jumlah 48.410 76.650 Sub-total
Bank garansi Bank guaranteesRupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 116 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah setara kas 478.410 109.803 Total cash equivalents
Jumlah 1.124.202 401.120 Total
Bank dan setara kas ditempatkan pada bank pihakketiga.
Cash in banks and cash equivalents are depositedin third party banks.
Rincian suku bunga tahunan call deposit dandeposito berjangka berdasarkan jenis mata uangadalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the above calldeposits and time deposits based on their currencydenomination are as follows:
2009 2008
Rupiah 6,00 - 14,00 13,00 - 14,00 RupiahDolar AS 1,00 - 6,00 3,75 - 6,00 US Dollar
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 247
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
31
4. INVESTASI JANGKA PENDEK 4. SHORT-TERM INVESTMENTS
Investasi jangka pendek terdiri dari: Short-term investments consist of:
2009 2008
Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 50.000 - PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Negara PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk 25.000 - Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah 75.000 - Total
Suku bunga tahunan deposito berjangka yangditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbkadalah sebesar 8,50%, sementara nisbah bagihasil deposito berjangka yang ditempatkan diPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalahsebesar 90,00%.
The annual interest rate of time deposit placed inPT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to8.50%, while the revenue sharing for time depositplaced in PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk amounted to 90.00%.
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follows:
2009 2008
Pihak ketiga Third partiesDifakturkan Billed
PT Total E&P Indonesie 45.111 22.494 PT Total E&P IndonesiePT Lingga Perdana 17.916 - PT Lingga PerdanaChevron Indonesia Company, Chevron Indonesia Company,
Amerika Serikat 15.973 16.609 United States of AmericaPT Indo Thai Fishery Value 8.636 - PT Indo Thai Fishery ValuePT Lontar Papyrus Pulp & Paper PT Lontar Papyrus Pulp & Paper
Industry 8.250 - IndustryPT United Shipping Organization 8.238 - PT United Shipping OrganizationHusky Oil North Sumbawa Ltd., Husky Oil North Sumbawa Ltd.,
Kanada 8.005 - CanadaJOB Pertamina - Petrochina East Java 7.270 2.616 JOB Pertamina - Petrochina East JavaPT Trans Power Marine 5.796 - PT Trans Power MarineJOB Pertamina - Golden Spike 3.551 5.063 JOB Pertamina - Golden SpikeTAC Pertamina - Putra Batumandi TAC Pertamina - Putra Batumandi
Petroleum 3.518 6.244 PetroleumBP Berau Ltd., BP Berau Ltd.,
Amerika Serikat 38 25.149 United States of AmericaProvident Indonesia Energy LLC, Provident Indonesia Energy LLC,
Amerika Serikat - 23.220 United States of AmericaPetrochina International Jabung Ltd., Petrochina International Jabung Ltd.,
Cina - 17.794 ChinaKSO Pertamina EP - Formasi KSO Pertamina EP - Formasi
Sumatera Energy - 11.771 Sumatera EnergyBunga Mas International Company, Bunga Mas International Company,
Amerika Serikat - 6.669 United States of AmericaTAC Pertamina - Pilona Petro TAC Pertamina - Pilona Petro
Tanjung Lontar - 6.020 Tanjung LontarPT Dhiva Inter Sarana - 6.016 PT Dhiva Inter SaranaLain-lain (masing-masing di bawah Others (below
Rp5,0 miliar) 146.121 93.178 Rp5.0 billion each)
Sub-jumlah 278.423 242.843 Sub-total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement248
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
32
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)
2009 2008
Pihak ketiga (lanjutan) Third parties (continued)Belum difakturkan Unbilled
Virginia Indonesia Company LLC, Virginia Indonesia Company LLC,Amerika Serikat 32.219 20 United States of America
PT Total E&P Indonesie 28.502 38.123 PT Total E&P IndonesiePT BP Indonesia 16.902 - PT BP IndonesiaPT Odira Energy Karang Agung 11.061 - PT Odira Energy Karang AgungPetrochina International Jabung Ltd., Petrochina International Jabung Ltd.,
Cina 8.896 1.265 ChinaJOB Pertamina - Petrochina East Java 7.977 8.170 JOB Pertamina - Petrochina East JavaChevron Indonesia Company, Chevron Indonesia Company,
Amerika Serikat 7.241 18.955 United States of AmericaBP Berau Ltd., BP Berau Ltd.,
Amerika Serikat 27 32.226 United States of AmericaJapex Buton Ltd., Jepang - 19.478 Japex Buton Ltd., JapanNations Petroleum Brunei Ltd., Siprus - 17.903 Nations Petroleum Brunei Ltd., CyprusJOB Pertamina - Lekom Maras - 7.829 JOB Pertamina - Lekom MarasLain-lain (masing-masing di bawah Others (below
Rp5,0 miliar) 35.946 42.696 Rp5.0 billion each)
Sub-jumlah 148.771 186.665 Sub-total
Jumlah pihak ketiga 427.194 429.508 Total third partiesPenyisihan piutang ragu-ragu (52.021) (48.057) Allowance for doubtful accounts
Pihak ketiga - bersih 375.173 381.451 Third parties - net
Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7)Difakturkan Billed
PT Pertamina EP 109.700 147.283 PT Pertamina EPPT Pertamina Gas 29.294 9.300 PT Pertamina GasPT Pertamina (Persero) 28.735 66.137 PT Pertamina (Persero)PT Patra Logistik 2.415 2.434 PT Patra LogistikPT Geosains (dahulu PT Geosains (formerly
PT Golden Geosains) 2.345 2.345 PT Golden Geosains)PT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly
PT Patraindo Nusa Pertiwi) 1.987 1.559 PT Patraindo Nusa Pertiwi)PT Patra Trading 1.451 1.356 PT Patra TradingPT Patra Niaga 1.190 1.088 PT Patra NiagaKoperasi Karyawan Elnusa 957 362 Koperasi Karyawan ElnusaPT Pertamina Geothermal Energy 216 43.328 PT Pertamina Geothermal EnergyLain-lain (masing-masing di bawah Others (below
Rp500,0 juta) 1.475 1.227 Rp500.0 million each)
Sub-jumlah 179.765 276.419 Sub-total
Belum difakturkan UnbilledPT Pertamina EP 149.257 92.926 PT Pertamina EPPT Pertamina Geothermal Energy 90.033 266 PT Pertamina Geothermal EnergyPT Pertamina (Persero) 32.464 26.639 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Gas 19.639 - PT Pertamina GasPT Patra Niaga 1.095 164 PT Patra NiagaPT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly
PT Patraindo Nusa Pertiwi) 729 750 PT Patraindo Nusa Pertiwi)Koperasi Karyawan Elnusa 451 547 Koperasi Karyawan ElnusaLain-lain (masing-masing di bawah Others (below
Rp500,0 juta) 137 163 Rp500.0 million each)
Sub-jumlah 293.805 121.455 Sub-total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 249
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
33
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)
2009 2008
Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) (lanjutan) Related parties (Note 7) (continued)
Jumlah pihak yang mempunyaihubungan istimewa 473.570 397.874 Total related parties
Bersih 848.743 779.325 Net
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggalfaktur penjualan adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables based onsales invoice date are as follows:
2009 2008
Pihak ketiga Third partiesKurang dari 31 hari 341.736 283.806 Less than 31 days31 - 60 hari 9.725 26.579 31 - 60 days61 - 90 hari 8.979 27.142 61 - 90 days91 - 180 hari 8.390 19.849 91 - 180 daysLebih dari 180 hari 58.364 72.132 More than 180 days
Jumlah 427.194 429.508 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (52.021) (48.057) Allowance for doubtful accounts
Bersih 375.173 381.451 Net
Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7)Kurang dari 31 hari 417.016 263.642 Less than 31 days31 - 60 hari 14.156 42.192 31 - 60 days61 - 90 hari 9.381 33.290 61 - 90 days91 - 180 hari 6.054 15.915 91 - 180 daysLebih dari 180 hari 26.963 42.835 More than 180 days
Jumlah 473.570 397.874 Total
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based oncurrencies are as follows:
2009 2008
Rupiah 398.324 177.713 RupiahDolar AS ($AS53.424.450 dan US Dollar
$AS59.314.611 masing-masing (US$53,424,450 and US$59,314,611pada tahun 2009 dan 2008) 502.189 649.495 in 2009 and 2008, respectively)
Dolar Singapura ($Sin37.491 Singapore Dollar$Sin22.860 masing-masing (Sin$37,491 and Sin$22,860pada tahun 2009 dan 2008) 251 174 in 2009 and 2008, respectively)
Jumlah 900.764 827.382 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (52.021) (48.057) Allowance for doubtful accounts
Bersih 848.743 779.325 Net
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement250
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
34
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:
The movements of allowance for doubtful accountsare as follows:
2009 2008
Saldo awal tahun 48.057 36.410 Beginning balancePenyisihan tahun berjalan 8.572 9.823 Provision during the yearSelisih kurs (4.328) 2.923 Foreign exchange differencesPenghapusan piutang (280) (1.096) Write-off of receivablesPemulihan penyisihan piutang ragu-ragu - (3) Reversal of allowance for doubtful accounts
Saldo akhir tahun 52.021 48.057 Ending balance
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atasfasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank(Catatan 14 dan 18).
Trade receivables are pledged for the creditfacilities obtained from several banks (Notes 14and 18).
Berdasarkan penelaahan atas keadaan akunmasing-masing piutang pada akhir tahun,manajemen berpendapat bahwa penyisihanpiutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupkemungkinan kerugian atas tidak tertagihnyapiutang usaha.
Based on the review of the status of the individualreceivable accounts at the end of the year, themanagement believes that the above allowance fordoubtful accounts is adequate to cover anypossible losses that may arise from the non-collection of trade receivables.
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES
SCU dan EPN mempunyai beberapa perjanjiansewa pembiayaan untuk peralatan komputer dantruk tangki dengan PT Pertamina (Persero),PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi dankelompok usaha Chevron.
SCU and EPN have several lease agreements forcomputer equipment and tank trucks withPT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP,PT Pertamina Hulu Energi and Chevron businessgroup.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopiutang sewa pembiayaan masing-masing adalah$AS571,0 ribu dan Rp18,8 miliar atau keseluruhansetara dengan Rp24,2 miliar, dan $AS651,3 ribudan Rp6,2 miliar atau keseluruhan setara denganRp13,3 miliar, dengan jadwal penerimaan sewaminimum di masa yang akan datang berdasarkanperjanjian sewa adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the balancesof finance lease receivables amounted toUS$571.0 thousand and Rp18.8 billion or a totalequivalent to Rp24.2 billion, and US$651.3thousand and Rp6.2 billion or a total equivalent toRp13.3 billion, respectively, with a minimum leasereceipt schedule under the lease agreements asfollows:
2009 2008
Sampai dengan satu tahun 16.928 11.945 Less than a yearLebih dari satu tahun
sampai dengan tiga tahun 12.931 2.296 More than a year until three yearsLebih dari tiga tahun 17.029 - More than three years
Jumlah 46.888 14.241 TotalPenghasilan bunga yang belum jatuh tempo (22.735) (956) Amount applicable to interest
Nilai sekarang dari penerimaan minimum 24.153 13.285 Present value of the minimum receiptsBagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (8.644) (11.202) Current maturities
Bagian jangka panjang 15.509 2.083 Long-term portion
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 251
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
35
7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGANDENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAIHUBUNGAN ISTIMEWA
7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDACCOUNTS WITH RELATED PARTIES
Perusahaan dan Anak perusahaan, dalamkegiatan usaha yang normal melakukan transaksidengan pihak yang mempunyai hubunganistimewa, terutama yang berhubungan dengantransaksi penjualan, pembelian dan keuangan,yang dilakukan pada harga, persyaratan dankondisi yang sama sebagaimana dilakukan denganpihak ketiga.
The Company and Subsidiaries, in their regularconduct of business have engaged in transactionswith related parties principally consisting of sales,purchases and financing transactions with thesame price, requirements and conditions as if thetransactions are conducted with third parties.
Rincian transaksi dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa dengan jumlah Rp1,0 miliaratau lebih adalah sebagai berikut:
The details of transactions with related parties withamounts of Rp1.0 billion or above are as follows:
2009 2008
Pendapatan usaha: Operating revenues:PT Pertamina EP 990.492 611.176 PT Pertamina EPPT Pertamina (Persero) 301.161 237.543 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Geothermal Energy 154.593 19.854 PT Pertamina Geothermal EnergyPT Pertamina Gas 134.687 1.957 PT Pertamina GasElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,
British Virgin Islands 5.038 - British Virgin IslandsPT Patra Niaga 3.507 1.297 PT Patra NiagaPT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly
PT Patraindo Nusa Pertiwi) 851 1.722 PT Patraindo Nusa Pertiwi)Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1,0 miliar) 1.325 1.158 Others (below Rp1.0 billion each)
Jumlah 1.591.654 874.707 Total
Pembelian: Purchases:PT Pertamina (Persero) 709.783 343.538 PT Pertamina (Persero)Koperasi Karyawan Elnusa 24.088 30.552 Koperasi Karyawan ElnusaPT Patra Niaga 11.817 577 PT Patra NiagaPT Patra Logistik - 35 PT Patra Logistik
Jumlah 745.688 374.702 Total
Jumlah pendapatan usaha dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar 43,46% dan 34,38% dari jumlahpendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2009dan 2008, sedangkan jumlah pembelian dari pihakyang mempunyai hubungan istimewa adalahmasing-masing sebesar 20,36% dan 14,73% darijumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun2009 dan 2008.
Total operating revenues derived from relatedparties accounted for about 43.46% and 34.38%from total consolidated operating revenues in 2009and 2008, respectively, while purchases fromrelated parties accounted for about 20.36% and14.73% from total consolidated operating revenuesin 2009 and 2008, respectively.
Rincian saldo atas transaksi di luar usaha pokokdengan pihak yang mempunyai hubunganistimewa pada tanggal 31 Desember 2009 dan2008 adalah sebagai berikut:
The outstanding balances of non-tradetransactions with related parties as ofDecember 31, 2009 and 2008 are as follows:
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement252
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
36
7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGANDENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAIHUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDACCOUNTS WITH RELATED PARTIES(continued)
2009 2008
Piutang pihak yang mempunyai hubungan Due from related partiesistimewa (Aset tidak lancar): (Non-current assets):PT Patra Telekomunikasi Indonesia 5.604 5.604 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaPT Perta Insana 4.297 4.987 PT Perta InsanaPT Pertamina (Persero) 3.276 3.742 PT Pertamina (Persero)Muhammad Jauzi Arif 2.400 2.400 Muhammad Jauzi ArifPT Petrindo Nusa Persada (dahulu PT Petrindo Nusa Persada (formerly
PT Patraindo Nusa Pertiwi) 1.982 2.274 PT Patraindo Nusa Pertiwi)PT Patra Logistik 1.813 3.274 PT Patra LogistikSyaiful Huda 1.800 1.800 Syaiful HudaYogi Sukmana 1.800 1.800 Yogi SukmanaKoperasi Karyawan Elnusa 929 823 Koperasi Karyawan ElnusaPT Nusakontrindo Widyatama 786 786 PT Nusakontrindo WidyatamaLain-lain (masing-masing di bawah
Rp500,0 juta) 283 669 Others (below Rp500.0 million each)
Jumlah 24.970 28.159 TotalPenyisihan piutang ragu-ragu (4.297) - Allowance for doubtful accounts
Bersih 20.673 28.159 Net
Hutang pihak yang mempunyai hubungan Due to related partiesistimewa (Kewajiban tidak lancar): (Non-current liabilities):PT Pertamina (Persero) 60.000 - PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya Esta 54.231 17.497 PT Tri Daya EstaPT Tugu Pratama Indonesia 1.407 1.591 PT Tugu Pratama IndonesiaLain-lain (masing-masing di bawah
Rp500,0 juta) 445 493 Others (below Rp500.0 million each)
Jumlah 116.083 19.581 Total
Ringkasan sifat dari hubungan dan jenis transaksiyang signifikan dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The summary of the nature of relationship andsignificant transaction with related parties are asfollows:
Pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Jenis Transaksi/
No. Name of Related Party Nature of Relationship Nature of Transaction
1. PT Pertamina (Persero) Pemegang saham Penjualan jasa, pembelianPerusahaan/ barang dagangan danShareholder hutang dividen/
Sales of services, purchasesof merchandise inventories
and dividends payable
2. PT Tri Daya Esta Pemegang saham Hutang dividen/Perusahaan/ Dividends payableShareholder
3. Koperasi Karyawan Elnusa Pemegang saham Sewa dan pembelian peralatan,Perusahaan/ pemasok fasilitas kantor danShareholder hutang dividen/
Rentals and purchases ofequipment, supplies of
office facilities anddividends payable
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 253
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
37
7. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGANDENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAIHUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
7. SIGNIFICANT TRANSACTIONS ANDACCOUNTS WITH RELATED PARTIES(continued)
Pihak yang MempunyaiHubungan Istimewa/ Sifat Hubungan Istimewa/ Jenis Transaksi/
No. Name of Related Party Nature of Relationship Nature of Transaction
4. PT Pertamina EP Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/Affiliate Sales of services
5. PT Pertamina Gas Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/Affiliate Sales of services
6. PT Pertamina Geothermal Energy Perusahaan afiliasi/ Penjualan barang dan jasa/Affiliate Sales of goods and services
7. PT Patra Niaga Perusahaan afiliasi/ Sewa ruangan danAffiliate pembelian barang dagangan/
Rentals of building space andpurchase of merchandise
inventories
8. PT Patra Logistik Perusahaan afiliasi/ Sewa bangunan danAffiliate transaksi keuangan/
Rentals of building andfinancing transaction
9. PT Perta Insana Perusahaan afiliasi/ Transaksi keuangan/Affiliate Financing transaction
10. PT Petrindo Nusa Persada Perusahaan afiliasi/ Sewa tanah dan(dahulu/formerly Affiliate bangunan/PT Patraindo Nusa Pertiwi) Rentals of land and
building
11. PT Nusakontrindo Widyatama Perusahaan afiliasi/ Penjualan jasa/Affiliate Sales of services
12. PT Tugu Pratama Indonesia Perusahaan afiliasi/ Jasa asuransi/Affiliate Insurance services
13. Elnusa Tristar Ramba Ltd., Perusahaan asosiasi/ Penjualan jasa/British Virgin Islands Associate Sales of services
14. PT Patra Telekomunikasi Indonesia Perusahaan asosiasi/ Sewa satelit danAssociate piutang dividen/
Satellite rental anddividends receivable
15. Muhammad Jauzi Arif, Manajemen Perusahaan/ Penjualan sahamYogi Sukmana dan/and Members of the Management PT Geosains/Syaiful Huda of the Company Sales of shares of stock
in PT Geosains
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement254
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
38
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
2009 2008
Barang kebutuhan proyek 78.710 69.351 Project materialsBarang dagangan 3.231 2.853 Merchandise inventoriesBarang jadi 2.124 2.893 Finished goodsBarang dalam proses 578 441 Work in processBahan baku 174 512 Raw materials
Jumlah 84.817 76.050 TotalPenyisihan persediaan usang (1.017) (1.441) Allowance for inventories obsolescence
Bersih 83.800 74.609 Net
Mutasi penyisihan persediaan usang adalahsebagai berikut:
The movements of allowance for inventoriesobsolescence are as follows:
2009 2008
Saldo awal tahun 1.441 - Beginning balancePenyisihan tahun berjalan - 1.441 Provision during the yearPenjualan persediaan usang (424) - Sale of obsolescence inventories
Saldo akhir tahun 1.017 1.441 Ending balance
Persediaan barang kebutuhan proyek terutamamerupakan suku cadang milik Perusahaan yangdigunakan dalam proyek.
Project materials represent mainly spare partsowned by the Company to be used in projects.
Persediaan barang dagangan adalah milik EPNsedangkan persediaan barang jadi, barang dalamproses dan bahan baku merupakan persediaanmilik PBN.
Merchandise inventories are owned by EPN, whilefinished goods, work in process and raw materialsare owned by PBN.
Persediaan barang dagangan digunakan sebagaijaminan atas hutang bank (Catatan 14 dan 18).
Merchandise inventories are secured to bank loans(Notes 14 and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapapersediaan barang dagangan telah diasuransikandengan nilai pertanggungan sebesar Rp3,0 miliarpada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) danPT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga.Persediaan barang kebutuhan proyek yang beradadi gudang milik Perusahaan termasuk dalamperlindungan asuransi bersama-sama dengan asettetap (Catatan 11), sementara yang berada dilokasi proyek termasuk dalam perlindunganCombined Liability Insurance.
As of December 31, 2009, certain merchandiseinventories are covered by insurance at a totalcoverage amounting to Rp3.0 billion withPT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) andPT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third parties.Project materials located in the Company’swarehouses are included in the insurancecoverage along with property and equipment (Note11), while those inventories located in projectareas are included in the Combined LiabilityInsurance coverage.
Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebuttelah memadai untuk menutup kerugian yangmungkin timbul atas persediaan yangdipertanggungkan. Persediaan lainnya tidakdiasuransikan karena menurut pendapatmanajemen persediaan tersebut bersifat tidakmudah terbakar (terbuat dari bahan metal) danmanajemen melakukan upaya pengamanan yangmemadai sehingga mengurangi kemungkinanadanya pencurian.
The management believes that the insurancecoverage are adequate to cover possible lossesarising from the insured inventories. Otherinventories are not insured since the managementbelieves that such inventories are not easilyflameable (made from metal) and the relatedcontrols on inventories are already in place inorder to reduce the possibility of theft.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 255
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
39
9. UANG MUKA 9. ADVANCES
Uang muka terdiri dari: Advances consist of:
2009 2008
Panjar kerja kebutuhan proyek 152.018 98.332 Advances for projectsPanjar kerja operasi 24.574 54.621 Advances for operationsUang muka penyertaan Advances for investment in
saham (Catatan 26e) 18.800 22.830 shares of stock (Note 26e)Lain-lain 4.726 5.314 Others
Jumlah 200.118 181.097 Total
Panjar kerja kebutuhan proyek dan operasiterutama merupakan uang muka untuk pembeliandan sewa peralatan, suku cadang, bahan bakardan biaya operasi lainnya untuk beberapa proyekantara lain proyek PT Pertamina (Persero); VirginiaIndonesia Company LLC (VICO), Amerika Serikat;PT Total E&P Indonesie; Petrochina InternationalJabung Ltd., Cina; Marathon InternationalPetroleum Indonesia Ltd., Amerika Serikat; BPBerau Ltd., Amerika Serikat; dan PT PertaminaGeothermal Energy.
Advances for projects and operations mainlyrepresent advances to suppliers to purchase andrent equipment, spare parts, fuels and otheroperating costs for specific projects, such asproject with PT Pertamina (Persero); VirginiaIndonesia Company LLC (VICO), United States ofAmerica; PT Total E&P Indonesie; PetrochinaInternational Jabung Ltd., China; MarathonInternational Petroleum Indonesia Ltd., UnitedStates of America; BP Berau Ltd., United States ofAmerica; and PT Pertamina Geothermal Energy.
10. PENYERTAAN SAHAM 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: The details of investments in shares of stock areas follows:
2009
Akumulasi Bagian atasLaba (Rugi) Bersih
PerusahaanAsosiasi - Bersih/
Persentase Accumulated EquityKepemilikan/ in Net EarningsPercentage (Losses) of Nilai Tercatat/
of Biaya Perolehan/ Associated CarryingOwnership Cost Companies - Net Value
Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in sharesof stock
Metode ekuitas Under equity methodPT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 28.409 36.409 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,
British Virgin Islands 25,00 1 6.875 6.876 British Virgin Islands
Metode biaya Under cost methodPT Margaraya Jawa Tol 16,87 31.952 - 31.952 PT Margaraya Jawa TolPT Patra Teknik (dahulu PT Patra Teknik (formerly
PT Elnusa Petro Teknik) 4,30 1.567 - 1.567 PT Elnusa Petro Teknik)PT Bhakti Patra Nusantara 10,00 960 - 960 PT Bhakti Patra Nusantara
Jumlah 42.480 35.284 77.764 Total
Penyertaan saham melalui Anakperusahaan (EPN) Investments by EPN in shares of stock
Metode biaya Under cost methodPT Petroleum Lima 20,00 500 - 500 PT Petroleum LimaPT Elnusa Prima Elektrika 7,50 23 - 23 PT Elnusa Prima Elektrika
Jumlah 523 - 523 Total
Penyisihan kerugian atas Provision for possible losses onpenyertaan saham investments in shares of stock in
PT Margaraya Jawa Tol (31.952) - (31.952) PT Margaraya Jawa TolPT Bhakti Patra Nusantara (960) - (960) PT Bhakti Patra Nusantara
Bersih 10.091 35.284 45.375 Net
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement256
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
40
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)
2008
Akumulasi Bagian atasLaba (Rugi) Bersih
PerusahaanAsosiasi - Bersih/
Persentase Accumulated EquityKepemilikan/ in Net EarningsPercentage (Losses) of Nilai Tercatat/
of Biaya Perolehan/ Associated CarryingOwnership Cost Companies - Net Value
Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in sharesof stock
Metode ekuitas Under equity methodPT Infomedia Nusantara 49,00 19.600 137.078 156.678 PT Infomedia NusantaraPT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 24.948 32.948 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,
British Virgin Islands 25,00 1 6.875 6.876 British Virgin IslandsPT Jabar Energi 49,00 490 (300) 190 PT Jabar Energi
Metode biaya Under cost methodPT Margaraya Jawa Tol 16,87 31.952 - 31.952 PT Margaraya Jawa TolPT Patra Teknik (dahulu PT Patra Teknik (formerly
PT Elnusa Petro Teknik) 4,30 1.567 - 1.567 PT Elnusa Petro Teknik)PT Bhakti Patra Nusantara 10,00 960 - 960 PT Bhakti Patra Nusantara
Jumlah 62.570 168.601 231.171 Total
Penyertaan saham melalui Anakperusahaan (EPN) Investments by EPN in shares of stock
Metode biaya Under cost methodPT Petroleum Lima 20,00 500 - 500 PT Petroleum LimaPT Elnusa Prima Elektrika 7,50 23 - 23 PT Elnusa Prima Elektrika
Jumlah 523 - 523 Total
Penyisihan kerugian atas Provision for possible losses onpenyertaan saham investments in shares of stock in
PT Margaraya Jawa Tol (31.952) - (31.952) PT Margaraya Jawa TolPT Bhakti Patra Nusantara (960) - (960) PT Bhakti Patra Nusantara
Bersih 30.181 168.601 198.782 Net
Rincian bagian atas laba (rugi) bersih perusahaanasosiasi terdiri dari:
The details of equity in net earnings (losses) ofassociated companies are as follows:
2009 2008
PT Infomedia Nusantara 36.570 54.229 PT Infomedia NusantaraPT Patra Telekomunikasi Indonesia 3.460 2.001 PT Patra Telekomunikasi IndonesiaPT Jabar Energi (235) (137) PT Jabar EnergiElnusa Tristar Ramba Ltd., Elnusa Tristar Ramba Ltd.,
British Virgin Islands - 6.875 British Virgin Islands
Bersih 39.795 62.968 Net
PT Infomedia Nusantara (IMN) PT Infomedia Nusantara (IMN)
IMN bergerak dalam bidang jasa layanan informasidalam bentuk buku petunjuk telepon, mediaelektronik dan contact center, content sertasegmen data. Pada tahun 2009 dan 2008,Perusahaan memperoleh dividen kas dari IMNmasing-masing sebesar Rp32,5 miliar dan Rp25,9miliar.
IMN is engaged in activities related to informationservices under phone directory services, electronicmedia and contact center, contents and datasegment. In 2009 and 2008, the Company earnedcash dividends from IMN, which amounted toRp32.5 billion and Rp25.9 billion, respectively.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 257
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
41
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)
PT Infomedia Nusantara (IMN) (lanjutan) PT Infomedia Nusantara (IMN) (continued)
Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham DiluarRapat (Sirkuler) IMN tanggal 27 Mei 2009 yangdiaktakan dalam Akta Notaris Sjaaf De CaryaSiregar, S.H., No. 10 tanggal 5 Juni 2009, parapemegang saham IMN memutuskan untukmembagikan dividen saham yang berasal darikapitalisasi saldo laba sebesar Rp170,0 miliar atausebanyak 340.000.000 saham dengan nilainominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham dimanasebanyak 166.600.000 saham dialokasikan untukPerusahaan dengan jumlah nilai nominal sebesarRp83,3 miliar. Dengan demikian, setelahpembagian dividen saham tersebut, jumlah sahamIMN yang dimiliki Perusahaan adalah sebanyak205.800.000 saham dengan jumlah nilai nominalsebesar Rp102,9 miliar.
In accordance with the Circular ShareholdersMeeting of IMN dated May 27, 2009, the minutesof which were notarized under Notarial DeedNo. 10 dated June 5, 2009 of Sjaaf De CaryaSiregar, S.H., IMN shareholders decided todistribute share dividends through capitalization ofretained earnings, which amounted to Rp170.0billion or representing 340,000,000 shares withnominal value of Rp500 (full amount) per share ofwhich 166,600,000 shares were allocated to theCompany with a total nominal value of Rp83.3billion. Accordingly, after the share dividends, thetotal IMN shares owned by the Company was205,800,000 shares with total nominal value ofRp102.9 billion.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 yangdiaktakan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H.,No. 247, para pemegang saham Perusahaanmenyetujui untuk menjual seluruh penyertaansaham Perusahaan sebanyak 205.800.000 sahampada IMN dengan nilai jual sebesar Rp598,0 miliarkepada PT Multimedia Nusantara, yang dilakukanberdasarkan akta jual beli saham yang diaktakandalam Akta Notaris Sjaaf De Carya Siregar, S.H.,No. 25 pada tanggal yang sama. Laba penjualansaham sebesar Rp437,3 miliar dicatat sebagaibagian dari “Penghasilan Lain-lain - LabaPenjualan Penyertaan Saham” pada laporan labarugi konsolidasi tahun 2009.
In accordance with the Company’s Shareholders’Extraordinary General Meeting held onJune 30, 2009, the minutes of which werenotarized under Notarial Deed No. 247 of Sutjipto,S.H., the Company’s shareholders agreed to sellall its investment of 205,800,000 shares in IMN atthe selling price of Rp598.0 billion to PTMultimedia Nusantara, which was effected basedon the deed of sale and purchase of sharesagreement as notarized under Notarial Deed No.25 on the same date of Sjaaf De Carya Siregar,S.H. The related gain on sale of shares amountedto Rp437.3 billion is recognized as part of “OtherIncome - Gain on Sale of Investment in Shares ofStock” in the 2009 consolidated statement ofincome.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
Patrakom didirikan berdasarkan Akta NotarisKoesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., No. 100tanggal 28 September 1995. Saham Patrakomdimiliki Perusahaan sebesar 40,00%,PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 40,00%dan PT Tanjung Mustika sebesar 20,00%.Patrakom bergerak dalam bidang perencanaan,pengadaan, pengembangan, pengoperasian,pemeliharaan prasarana dan fasilitas jaringan dansistem komunikasi VSAT serta jasatelekomunikasi. Pada tahun 2008, Perusahaanmemperoleh dividen kas dari Patrakom sebesarRp1,9 miliar. Pada tahun 2009, tidak ada dividenkas yang dibagikan oleh Patrakom.
Patrakom was established based on Notarial DeedNo. 100 dated September 28, 1995 of KoesbionoSarmanhadi, S.H., M.H., with share ownershipsheld by the Company at 40.00%,PT Telekomunikasi Indonesia Tbk at 40.00% andPT Tanjung Mustika at 20.00%. Patrakom isengaged in activities related to planning,supplying, developing, operating, maintainingutilities and network facilities and VSATcommunication systems and telecommunicationservices. In 2008, the Company earned cashdividend from Patrakom, which amounted to Rp1.9billion. In 2009, there is no cash dividenddistributed by Patrakom.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement258
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
42
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)
PT Jabar Energi (JE) PT Jabar Energi (JE)
Pada tanggal 23 Februari 2006, berdasarkan AktaNotaris A. Budy Prihastyanti Surjaningsih, S.H., M.H., No. 2, Perusahaan melakukan penyertaansaham pada JE sebesar Rp245,0 juta ataskepemilikan 49,00%. JE bergerak dalam bidangjasa pertambangan minyak, gas bumi dan panasbumi, industri pengilangan minyak, pengolahangas bumi dan industri barang-barang dari hasilpengilangan minyak bumi, perdagangan besar daneceran khusus bahan bakar dan minyak pelumas,angkutan dengan saluran pipa, ketenagalistrikan,gas dan pengadaan energi alternatif penggantiminyak bumi. Pada tanggal 2 Desember 2009,penyertaan saham pada JE telah dijual kepadaPT Jasa Sarana dengan harga nominal, yaitusebesar Rp490,0 juta. Laba penjualan sahamtersebut adalah sebesar Rp535,3 juta dan dicatatsebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - LabaPenjualan Penyertaan Saham” pada laporan labarugi konsolidasi tahun 2009.
On February 23, 2006, based on the Notarial DeedNo. 2 of A. Budy Prihastyanti Surjaningsih, S.H.,M.H., the Company acquired the shares of stock inJE representing 49.00% equity interest at Rp245.0million. JE is engaged in oil, gas and geothermalmining, oil exploration industry, gas production andother products from oil exploration, trading of fueland lubricant oil products, transportation with pipe,electricity, gas and other alternative energysupplies. On December 2, 2009, the investment inJE was sold to PT Jasa Sarana at par value ofRp490.0 million. The related gain on sale of suchshares amounting to Rp535.3 million is recognizedas part of “Other Income - Gain on Sale ofInvestment in Shares of Stock” in the 2009consolidated statement of income.
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands
Pada tanggal 25 Mei 2007, Perusahaanmengadakan perjanjian jual beli saham (ShareSale and Purchase Agreement/SSPA) denganConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (COPI),British Virgin Islands, dimana Perusahaan setujuuntuk membeli seluruh kepemilikan saham COPIpada ConocoPhillips Ramba Ltd. (CPRL),Bermuda, dengan harga $AS20,0 juta dimanaakan dilakukan penyesuaian sesuai denganperhitungan modal kerja (working capital) yangtelah disepakati dan dituangkan dalam “SettlementStatement”. Berdasarkan SSPA tersebut, CPRLmemiliki 60,00% participating interest padaKontrak Bantuan Teknis/Technical AssistanceContract di Blok Ramba, Sumatera Selatan (TACRamba).
On May 25, 2007, the Company has entered into aShare Sale and Purchase Agreement (SSPA) withConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (COPI),British Virgin Islands, whereby the Companyagreed to buy all COPI’s shares in ConocoPhillipsRamba Ltd., (CPRL), Bermuda, at a purchaseprice of US$20.0 million, which will be adjustedaccording to the final calculation of the agreedActual Working Capital amount as stated in theSettlement Statement. Based on the SSPA, CPRLshall own 60.00% participating interest in theTechnical Assistance Contract located in RambaBlock, South Sumatera (TAC Ramba).
TAC Ramba merupakan TAC antara Pertaminadengan Asamera (South Sumatra) Ltd. tertanggal27 April 1989 dengan jangka waktu selama 20(dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal16 Oktober 1990.
TAC Ramba represents TAC between Pertaminaand Asamera (South Sumatra) Ltd. datedApril 27, 1989, with period covering 20 (twenty)years since October 16, 1990.
Berdasarkan perjanjian tertanggal 25 Mei 2007antara Perusahaan dan TriStar Global HoldingsCorporation (TriStar), British Virgin Islands,Perusahaan setuju untuk mengalihkan semua hakdan menovasikan seluruh kewajiban Perusahaanyang terdapat pada perjanjian SSPA kepadaTriStar dan pada “Closing date” untuk menjual atau
In accordance with the agreement datedMay 25, 2007, by the Company and TriStar GlobalHoldings Corporation (TriStar), British VirginIslands, the Company agreed to transfer all of itsrights and novate all of its obligations included inthe SSPA to TriStar and, at closing date, to sell or
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 259
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
43
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (lanjutan)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (continued)
mengalihkan seluruh hak kepemilikan Perusahaanpada CPRL sehubungan dengan pembiayaanuntuk pembayaran modal kerja dan pengeluaranbarang modal (pre-operating cost) sebelumpendirian perusahaan dalam bentuk kerjasamaoperasi (joint venture company/JVCO). JVCO yangakan dibentuk akan dimiliki oleh TriStar sebesar75,00% dan Perusahaan sebesar 25,00%, dimanaseluruh porsi kepemilikan Perusahaan pada JVCOdijaminkan pada TriStar. Dalam perjanjian ini jugadinyatakan bahwa semua pendapatan yang telahdan akan diperoleh dari JVCO dan CPRLberdasarkan TAC dan perjanjian kerjasama danatau kontrak lainnya akan terlebih dahuludigunakan untuk membayar TriStar sampai dengandilunasinya jumlah keseluruhan harga pembelianditambah dengan tambahan biaya dan internal rateof return (IRR) sebesar 20,00% dari seluruh jumlahtersebut. Penerimaan bersih selanjutnya (setelahdikurangi dengan kebutuhan modal kerja/pembentukan cadangan yang dipersyaratkan)akan dibagi secara pro rata di antara pemilikJVCO.
transfer all of its equity interest in the capital ofCPRL in relation with funding working capital andcapital expenditures (pre-operating cost) prior tothe establishment of a joint venture company(JVCO). The established JVCO will be owned75.00% by TriStar and 25.00% by the Company,whereby all of the Company’s interest in the capitalof JVCO shall be pledged to TriStar. Theagreement also stated that all the revenuesreceived and will be received from JVCO andCPRL under the TAC and the operating agreementand/or other contracts shall be paid first to TriStaruntil it is able to recover the aggregate of thepurchase price, additional expenses and aninternal rate of return (IRR) of 20.00% calculatedon the sum of the purchase price and additionalexpenses. Thereafter, such net proceeds (afterdeducting working capital/reserve requirements)will be paid pro rata to the shareholders of JVCO.
Berdasarkan surat Perusahaan tertanggal2 Juli 2007 dan surat COPI tertanggal 4 Juli 2007,Perusahaan dan COPI setuju untuk mengubahbeberapa hal, diantaranya pihak pembeli sahamCPRL yang semula adalah Perusahaan berubahmenjadi Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), BritishVirgin Islands. ETRL adalah JVCO/perusahaanyang didirikan pada tanggal 3 Juli 2007 denganmodal ditempatkan dan disetor penuh sebesar$AS100,0 dan dimiliki oleh TriStar danPerusahaan, masing-masing sebesar 75,00% dan25,00%.
Based on the Company’s letter dated July 2, 2007and COPI’s letter dated July 4, 2007, the Companyand COPI agreed to amend certain terms, amongothers, the buyer of CPRL, which was initially theCompany, shall become Elnusa Tristar Ramba Ltd.(ETRL), British Virgin Islands. ETRL is aJVCO/company established on July 3, 2007 withissued and fully paid share capital of US$100.0and is owned by TriStar and the Company at thepercentage of ownership of 75.00% and 25.00%,respectively.
Berdasarkan Perjanjian “Closing and Amendment”tertanggal 13 September 2007 oleh dan antaraPerusahaan, TriStar dan ETRL, semua pihak telahmenyetujui beberapa hal diantaranya: (1) “Closingdate” yang disebutkan dalam SSPA diubah daritanggal 1 Juli 2007 menjadi 14 September 2007;(2) Jika disetujui oleh COPI, Perusahaanmenyetujui bahwa harga pembelian saham yangharus dibayarkan ke COPI dikurangi dengan(a) nilai persediaan yang merupakan cost recoverydan atau sebaliknya tidak dapat dialokasikan olehCOPI, (b) sejumlah tertentu atas piutang pajakpertambahan nilai (PPN), (c) seluruh saldo kas daritanggal 1 Januari 2007 sampai dengan “Closingdate”; (3) Perusahaan menyetujui pada saat“Closing date” menjaminkan seluruh kepemilikansahamnya di ETRL kepada kreditur yangmemberikan pinjaman kepada TriStar.
Based on the Closing and Amendment Agreementdated September 13, 2007, by and between theCompany, TriStar and ETRL, all parties agreed oncertain matters, among others: (1) The Closingdate as defined in the SSPA shall be extendedfrom July 1, 2007, to September 14, 2007; (2) Ifagreed by COPI, the Company agreed that thepurchase price payable to COPI shall be reducedby (a) amount of inventory which represents thecost recovery and/or otherwise can not be properlyallocated by COPI, (b) certain amount of valueadded tax (VAT) receivables, (c) all cash balancefrom January 1, 2007 up to the Closing date;(3) The Company shall, at Closing date, pledgedall of its share ownership in ETRL to the lenderswho provide funding to TriStar.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement260
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
44
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (lanjutan)
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British VirginIslands (continued)
Pada tanggal 20 September 2007, ETRL danCPRL mengadakan perjanjian penggabunganusaha dimana ETRL dan CPRL sepakat bahwaseluruh usaha, aset, operasi, kontrak, hak,kewajiban dan karyawan CPRL akan dialihkankepada ETRL, dimana ETRL sebagai perusahaanpenerus kegiatan usaha (surviving company).Lebih lanjut, ETRL dan CPRL sepakat bahwaETRL akan menjadi operator TAC Ramba.
On September 20, 2007, ETRL and CPRL enteredinto a merger agreement whereby ETRL andCPRL agreed that the entire business, assets,operations, contractual undertakings, rights,liabilities and employees of CPRL shall betransferred to ETRL, such that ETRL shall be thesurviving company. Furthermore, ETRL and CPRLagreed that ETRL shall be the operator of TACRamba.
Pada tanggal 21 September 2007, TriStar telahmelakukan pelunasan pembayaran ke COPI ataspembelian saham CPRL dan disepakati sebagaitanggal “Closing date”.
On September 21, 2007, TriStar had settled thepayment to COPI for the purchase of CPRL’sshares and this date was then agreed as theClosing date.
Perusahaan mencatat bagian atas laba bersihETRL dalam laporan keuangan konsolidasiberdasarkan hasil operasi ETRL yang disesuaikandengan jumlah pemenuhan kewajiban kepadaTristar di atas.
The Company has recognized the equity in netearnings of ETRL in the consolidated financialstatements based on the operation result of ETRLwhich has been adjusted by the amount of liabilityto Tristar above.
Pada tanggal 10 Maret 2010, Perusahaanmenandatangani Perjanjian Jual Beli SahamBersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd.(Eurorich), British Virgin Islands. BerdasarkanCSPA tersebut, seluruh kepemilikan sahamPerusahaan di ETRL akan dijual ke Eurorichdengan harga jual sebesar $AS1,0 juta setelahsemua persyaratan terpenuhi selambat-lambatnyaselama 60 (enam puluh) hari setelah tanggaltersebut di atas.
On March 10, 2010, the Company entered intoConditional Sale and Purchase Agrement (CSPA)with Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British VirginIslands. Based on the CSPA, all the Company’sshare ownership in ETRL will be sold to Eurorich ata selling price of US$1.0 million after all precedentconditions are fully met at the latest of 60 (sixty)days after the above-mentioned date.
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)
Penyertaan saham pada Margaraya merupakanpenyertaan saham yang dilakukan berdasarkanperjanjian dengan PT Tri Daya Esta (TDE),PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) danMargaraya tertanggal 3 September 1997.Margaraya didirikan untuk membangun danmengoperasikan jalan tol tertentu di Surabaya dandimiliki oleh TDE dan Jasa Marga masing-masing95,00% dan 5,00%. Berdasarkan perjanjiantersebut, Perusahaan memperoleh 19,50% darikepemilikan TDE pada Margaraya yang terdiri dari16.159.408 saham dengan harga pembelianRp16,2 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2003,Margaraya mengeluarkan saham baru danPerusahaan hanya mengambil bagian sebesarRp15,8 miliar yang terdiri dari 15.793.000 sahamsehingga kepemilikan Perusahaan padaMargaraya terdilusi dari 19,50% menjadi 16,87%.
Investment in Margaraya represents an investmentmade through an agreement dated September 3,1997 with PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga(Persero) (Jasa Marga) and Margaraya. Margarayawas established to construct and operate certaintoll roads in Surabaya of which TDE and JasaMarga had equity interest of 95.00% and 5.00%,respectively. Under the agreement, the Companyacquired 19.50% of TDE’s equity interest inMargaraya which consisted of 16,159,408 sharesfor a total consideration of Rp16.2 billion.Subsequently, in 2003, Margaraya issued newshares in which the Company subscribed15,793,000 shares which amounted to Rp15.8billion that resulted to the dilution of the Company’sequity interest in Margaraya from 19.50% to16.87%.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 261
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
45
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK(continued)
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (lanjutan) PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (continued)
Sehubungan dengan kondisi ekonomi, kegiatanMargaraya ditunda sehingga terdapatketidakpastian apakah Margaraya dapatmeneruskan usahanya. Oleh karenanya,Perusahaan membentuk penyisihan kemungkinankerugian atas seluruh penyertaan saham padaMargaraya.
Due to the effect of economic condition, theoperations of Margaraya have been postponedindefinitely; therefore, there is uncertainty whetherMargaraya could continue its operations.Accordingly, the Company recognized a provisionfor possible losses on the full amount of itsinvestment in Margaraya.
Pada tanggal 19 Juli 2007, Margaraya bersamadengan Pemerintah Republik Indonesia cq.Departemen Pekerjaan Umum telahmenandatangani Perjanjian Pengusahaan JalanTol (PPJT) yang merupakan amandemen dariPerjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang telahditandatangani pada tanggal 28 Agustus 1997.
On July 19, 2007, Margaraya and the Governmentof Republic of Indonesia through the Departmentof Public Works entered into Toll Road BusinessAgreement (PPJT) which is the amendment of the“Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan” which wassigned on August 28, 1997.
Pada tanggal 23 Desember 2009, para pemegangsaham Margaraya melakukan KesepakatanBersama dimana Margaraya setuju untukmengeluarkan saham baru yang akan diambil olehJasa Marga dan PT Pembangunan Perumahan(Persero) (PP) sehingga kepemilikan saham JasaMarga dan PP masing-masing akan menjadi55,00% dan 20,00%, bergantung kepada UjiTuntas dari segi hukum, finansial, teknis dan lalulintas yang akan dilakukan terhadap Margaraya.Apabila hasil Uji Tuntas tersebut positif, maka JasaMarga dan PP akan menjadi pemegang sahamdengan proporsi tersebut di atas.
On December 23, 2009, the shareholders ofMargaraya entered into a Mutual Agreement whereMargaraya agreed to issue new shares to beacquired by Jasa Marga and PT PembangunanPerumahan (Persero) (PP) so that shareownership of Jasa Marga and PP will become55.00% and 20.00%, respectively, subject to thelegal, financial, technical and traffic Due Diligenceto be performed on Margaraya. If the results ofDue Diligence shall be positive, Jasa Marga andPP will become shareholders with the shareproportion as stated above.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi, pembangunan jalan tolbelum dimulai karena tanah yang direncanakanuntuk pembangunan jalan tol tersebut masihdimiliki oleh masyarakat dan belum dibebaskanoleh pemerintah.
Until the date of completion of the consolidatedfinancial statements, the construction of the tollroad has not yet been started because the land ofthe proposed toll road is still owned by the publicand subject to expropriation by the government.
11. ASET TETAP 11. PROPERTY AND EQUIPMENT
Aset tetap terdiri dari: Property and equipment consist of:
2009
Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance
Harga Perolehan CostKepemilikan Langsung Direct OwnershipTanah 206.159 - - - 206.159 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 252.136 15.539 157 29.338 296.856 installationsMesin dan peralatan 1.037.699 137.518 5.118 304.983 1.475.082 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and
kantor 45.440 1.154 100 2.655 49.149 equipmentAlat transportasi 15.846 1.268 354 17.023 33.783 Transportation equipmentKonstruksi baja 131.177 22.197 - 92.498 245.872 Steel constructions
Sub-jumlah 1.688.457 177.676 5.729 446.497 2.306.901 Sub-total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement262
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
46
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2009
Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance
Harga Perolehan (lanjutan) Cost (continued)Kepemilikan Langsung Direct Ownership
(lanjutan) (continued)Aset Kerjasama Operasi 6.550 - - - 6.550 Joint Operation AssetsSewa LeasesAlat transportasi 2.375 - - (1.531) 844 Transportation equipmentMesin dan peralatan 50.583 - - - 50.583 Machinery and equipmentAset Dalam Penyelesaian Construction in ProgressBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 30.244 15.830 - (39.040) 7.034 installationsMesin dan peralatan 320.656 138.728 - (408.193) 51.191 Machinery and equipment
Jumlah Harga Perolehan 2.098.865 332.234 5.729 (2.267) 2.423.103 Total Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationKepemilikan Langsung Direct OwnershipBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 125.993 14.413 139 - 140.267 installationsMesin dan peralatan 607.648 155.765 3.470 17.598 777.541 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and
kantor 36.922 3.475 91 - 40.306 equipmentAlat transportasi 8.962 1.687 354 3.698 13.993 Transportation equipmentKonstruksi baja 84.917 13.983 - (17.598) 81.302 Steel constructions
Sub-jumlah 864.442 189.323 4.054 3.698 1.053.409 Sub-total
Sewa LeasesAlat transportasi 1.191 182 - (996) 377 Transportation equipmentMesin dan peralatan 20.022 12.647 - - 32.669 Machinery and equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan 885.655 202.152 4.054 2.702 1.086.455 Total Accumulated Depreciation
Penurunan Nilai ImpairmentKepemilikan Langsung Direct OwnershipMesin dan peralatan - 4.065 - - 4.065 Machinery and equipment
Nilai Buku 1.213.210 1.332.583 Net Book Value
2008
Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance
Harga Perolehan CostKepemilikan Langsung Direct OwnershipTanah 198.958 7.201 - - 206.159 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 241.549 1.571 50 9.066 252.136 installationsMesin dan peralatan 722.489 195.278 7.187 127.119 1.037.699 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and
kantor 49.435 614 3.760 (849) 45.440 equipmentAlat transportasi 17.617 4.143 5.914 - 15.846 Transportation equipmentKonstruksi baja 131.177 - - - 131.177 Steel constructions
Sub-jumlah 1.361.225 208.807 16.911 135.336 1.688.457 Sub-total
Aset Kerjasama Operasi 6.550 - - - 6.550 Joint Operation AssetsSewa LeasesAlat transportasi 2.375 - - - 2.375 Transportation equipmentMesin dan peralatan 82.549 - 31.966 - 50.583 Machinery and equipmentPerlengkapan kantor 788 - 788 - - Office equipmentAset Dalam Penyelesaian Construction in ProgressBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 2.323 36.131 119 (8.091) 30.244 installationsMesin dan peralatan 49.084 400.351 - (128.779) 320.656 Machinery and equipment
Jumlah Harga Perolehan 1.504.894 645.289 49.784 (1.534) 2.098.865 Total Cost
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 263
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
47
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2008
Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ EndingBalance Additions Deductions Reclassifications Balance
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationKepemilikan Langsung Direct OwnershipBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 114.190 11.848 45 - 125.993 installationsMesin dan peralatan 506.685 106.814 5.851 - 607.648 Machinery and equipmentPerabotan dan perlengkapan Office furniture, fixture and
kantor 39.562 2.623 3.729 (1.534) 36.922 equipmentAlat transportasi 12.918 1.958 5.914 - 8.962 Transportation equipmentKonstruksi baja 71.037 13.880 - - 84.917 Steel constructions
Sub-jumlah 744.392 137.123 15.539 (1.534) 864.442 Sub-total
Sewa LeasesAlat transportasi 703 488 - - 1.191 Transportation equipmentMesin dan peralatan 20.433 12.646 13.057 - 20.022 Machinery and equipmentPerlengkapan kantor 415 - 415 - - Office equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan 765.943 150.257 29.011 (1.534) 885.655 Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku 738.951 1.213.210 Net Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation is charged as follows:
2009 2008
Beban Pokok Pendapatan Usaha 185.481 136.739 Cost of Operating RevenuesBeban Usaha 16.671 13.518 Operating Expenses
Jumlah 202.152 150.257 Total
Mesin dan peralatan sebagian besar merupakanperalatan pengeboran rig, liquid mud plant,peralatan hidrogen sulfida, peralatan mud logging,peralatan cementing, logging truck, surface testingunit, snubbing rig, portable wireline, barge danperalatan seismik. Konstruksi baja sebagian besarmerupakan peralatan utama pengeboran rigseperti draw work dan mast stand.
Machinery and equipment consist mainly of drillingrig, liquid mud plant, hydrogen sulfide equipment,mud logging unit, cementing unit, logging truck,surface testing unit, snubbing rig, portable wireline,barge and seismic equipment. Steel constructionsconsist mainly of main parts of drilling rig such asdraw work and mast stand.
Pada tanggal 31 Desember 2009, aset dalampenyelesaian merupakan biaya pembangunangedung serta mesin dan peralatan terutama dalambentuk rig, testing barge dan peralatan cementing.Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentasepenyelesaian aset dalam penyelesaian berkisarantara 5,00% sampai dengan 90,00%.
As of December 31, 2009, construction in progressrepresents costs of building and machinery andequipment mainly for rig, testing barge andcementing unit. From the financial point of view,the percentage of completion of the construction inprogress ranged from 5.00% to 90.00%.
Penambahan aset tetap pada tahun 2009 terdiridari modular rig dan peralatan pendukung lainnyadari IDM International Ltd., Siprus, dan beberapapemasok lainnya sehubungan dengandiperolehnya proyek jasa Modular Drilling Rig dariVICO (Catatan 9 dan 26a). Modular rig tersebutmulai beroperasi pada bulan November 2009.Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelianperalatan seismik dan testing barge.
Additions in property and equipment in 2009consist of modular rig and other supportingequipment from IDM International Ltd., Cyprus,and other suppliers in accordance with the ModularDrilling Rig services project from VICO (Notes 9and 26a). The modular rig has started its operationin November 2009. In addition, the Company alsopurchased seismic equipment and testing barge.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement264
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
48
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Pada tahun 2009 dan 2008, jumlah biaya pinjamanyang dikapitalisasi sebagai bagian dari hargaperolehan aset tetap masing-masing sebesarRp12,0 miliar dan Rp2,7 miliar dengan tingkatkapitalisasi masing-masing sebesar 3,85% dan1,87%.
In 2009 and 2008, the borrowing costs capitalizedas part of the acquisition cost of property andequipment amounted to Rp12.0 billion and Rp2.7billion, respectively, with capitalization rate of3.85% and 1.87%, respectively.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa tanggal 10 Januari 2001 yang diaktakandengan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H.,No. 22 tanggal 21 Februari 2001, para pemegangsaham menyetujui melepas tanah milikPerusahaan untuk wakaf seluas 2.100 m² kepadaYayasan Baitul Hikmah. Perusahaan telahmelakukan pelepasan hak atas tanah, namunsampai dengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi, sertifikat tanah belumdibalik nama atas nama Yayasan Baitul Hikmah.
In the Shareholders’ Extraordinary GeneralMeeting held on January 10, 2001, the minutes ofwhich were notarized under Notarial Deed No. 22dated February 21, 2001, of Drs. SoegengSantosa, S.H., the shareholders agreed to donatethe Company’s land of 2,100 square meters (sqm)to Yayasan Baitul Hikmah. The Company hasdisposed its right on the land. However, as of thedate of completion of the consolidated financialstatements, the related certificate of ownership ofthe land has not yet been transferred to the nameof Yayasan Baitul Hikmah.
Berdasarkan perjanjian kerjasama operasi (KSO)antara Perusahaan dan PT Light Instrumenindo(LI) tanggal 20 Mei 2002, tanah milik Perusahaanberlokasi di Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara,seluas 20.815 m² digunakan sebagai penyertaanpada kerjasama dalam bentuk bangun, kelola danserah (BOT) selama 25 (dua puluh lima) tahundengan LI sebagai investor sekaligus pengelola.Berdasarkan perjanjian KSO, di atas tanahtersebut investor harus membangun sports clubdan town houses (sarana bisnis), dimanakeuntungan bersih setelah dipotong pajak ataspengelolaan sarana bisnis tersebut akan dibagisebesar 40,00% dan 60,00% masing-masing untukPerusahaan dan LI. Pada akhir masa perjanjian, LIakan menyerahkan tanah berikut semua bangunandi atasnya kepada Perusahaan. Nilai tercatat tanahsebesar Rp8,3 miliar dicatat sebagai “AsetKerjasama Operasi”. Setelah perjanjian KSOberakhir pada tanggal 19 Mei 2027, Perusahaanberkewajiban untuk menyerahkan tanah seluas4.440 m² kepada Pemerintah untuk kepentinganfasilitas umum dan sosial dengan nilai sebesarRp1,8 miliar. Oleh karenanya, Perusahaanmengakui jumlah tersebut sebagai kerugian danmembebankannya pada laporan laba rugikonsolidasi tahun 2005. Sampai dengan tanggalpenyelesaian laporan keuangan konsolidasi,pembangunan fisik sarana bisnis tersebut secarakeseluruhan baru mencapai sekitar 44,00%.
In the joint operation agreement (JOA) betweenthe Company and PT Light Instrumenindo (LI)dated May 20, 2002, the Company’s land locatedin Jl. Pegangsaan Dua, North Jakarta representing20,815 sqm was used as joint investment in theform of Built Operate Transfer (BOT) scheme for aperiod of 25 (twenty five) years with LI as theinvestor and operator. Under this agreement, theinvestor should build sports club and town houses(business facilities), whereby the net proceedsafter tax from business facilities operation will beshared at 40.00% and 60.00% for the Companyand LI, respectively. At the end of the agreementperiod, LI will transfer the land including all thebuildings above the land to the Company. Therelated carrying value of the landright ofRp8.3 billion is recorded as “Joint OperationAssets”. Upon the conclusion of the JOA on May19, 2027, the Company is obliged to transfer aportion of the land representing 4,440 sqm orRp1.8 billion to the Government for the generaland social purposes. Accordingly, the Companyrealized this amount as loss and charged to the2005 consolidated statement of income. As of thedate of completion of the consolidated financialstatements, the percentage of completion on theconstruction of the business facilities is about44.00% completed.
Hak kepemilikan atas tanah Perusahaan dan Anakperusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yangmemiliki sisa hak secara legal berkisar antara2 (dua) sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun.Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebutdapat diperbaharui/diperpanjang pada saatberakhirnya hak tersebut.
The related landrights of the land owned by theCompany and Subsidiaries are in the form of “HakGuna Bangunan” which have remaining termsranging from 2 (two) to 30 (thirty) years. Themanagement believes that these landrights can berenewed/extended upon their expiration.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 265
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
49
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
Aset tetap digunakan sebagai jaminan ataspinjaman dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).
Property and equipment are used as collateral forthe loans obtained from several banks (Notes 14and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapa asettetap telah diasuransikan atas semua risikodengan nilai pertanggungan sekitarRp456,2 miliar dan $AS162,2 juta pada PT TuguPratama Indonesia, pihak yang mempunyaihubungan istimewa, dan PT Asuransi WahanaTata, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk,PT Asuransi Umum Mega, PT Asuransi JasaIndonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara,PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT AsuransiSinar Mas dan PT Kurnia Insurance Indonesia,pihak ketiga. Asuransi bangunan juga mencakuppersediaan barang kebutuhan proyek yang beradadi gudang milik Perusahaan (Catatan 8).Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebuttelah memadai untuk menutup kerugian yangmungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2009, certain property andequipment are covered by insurance against allrisks at a total coverage amounting toRp456.2 billion and US$162.2 million with PT TuguPratama Indonesia, a related party, and PTAsuransi Wahana Tata, PT Asuransi Bina DanaArta Tbk, PT Asuransi Umum Mega, PT AsuransiJasa Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara,PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT AsuransiSinar Mas and PT Kurnia Insurance Indonesia,third parties. Property insurances also covered theproject materials located in the Company’swarehouses (Note 8). The management believesthat the insurance coverage are adequate to coverpossible losses arising from the insured assets.
Penurunan nilai aset tetap merupakan selisihantara nilai buku dengan nilai wajar aset tetapberupa peralatan radio trunking berdasarkan kajianmanajemen. Manajemen berkeyakinan bahwatidak terdapat penurunan nilai aset tetap lebihlanjut.
Impairment of property and equipment representsthe difference between the net book values andfair values of radio trunking equipment based onmanagement appraisal. The management believesthat there is no further impairment of property andequipment.
12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTY
Properti investasi merupakan tanah, bangunan,prasarana dan instalasi milik Perusahaan yangdisewakan kepada pihak ketiga dan/atau ditahanuntuk mendapatkan keuntungan dari kenaikannilai. Rincian dari properti investasi adalah:
Investment property represents land, buildings,improvements and installations owned by theCompany which are rented to third parties and/orheld for capital appreciation. The details ofinvestment property are:
2009
Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ EndingBalance Additions Deductions Balance
Harga Perolehan CostTanah 77.430 - - 77.430 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 13.100 - - 13.100 installations
Jumlah Harga Perolehan 90.530 - - 90.530 Total Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 9.340 451 - 9.791 installations
Nilai Buku 81.190 80.739 Net Book Value
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement266
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
50
12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 12. INVESTMENT PROPERTY (continued)
2008
Saldo Awal/ Saldo Akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ EndingBalance Additions Deductions Balance
Harga Perolehan CostTanah 78.450 - 1.020 77.430 LandBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 32.506 - 19.406 13.100 installations
Jumlah Harga Perolehan 110.956 - 20.426 90.530 Total Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated DepreciationBangunan, prasarana dan Buildings, improvements and
instalasi 13.722 949 5.331 9.340 installations
Nilai Buku 97.234 81.190 Net Book Value
Pada tahun 2009 dan 2008, beban penyusutanmasing-masing sebesar Rp451,0 juta danRp949,0 juta seluruhnya dialokasikan ke “BebanUsaha” pada laporan laba rugi konsolidasi. Padatahun 2009 dan 2008, tidak ada transfer dari asettetap ke properti investasi.
In 2009 and 2008, depreciation amounting toRp451.0 million and Rp949.0 million, respectively,is charged to “Operating Expenses” in theconsolidated statements of income. In 2009 and2008, there was no transfer from property andequipment to investment property.
Tanah seluas 35.100 m² dengan nilai buku sebesarRp5,0 miliar berlokasi di Pulorida, Desa LebakGede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang,Provinsi Banten masih atas nama PT Pertamina(Persero).
Land with a total area of 35,100 sqm and a bookvalue of Rp5.0 billion located in Pulorida, DesaLebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, KabupatenSerang, Banten Province is still in the name ofPT Pertamina (Persero).
Pada tahun 2008, tanah Perusahaan seluas17,7 hektar berikut dermaga yang terletak diKupang Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur,dijual kepada Direktorat Jenderal SaranaPertahanan Departemen Pertahanan RepublikIndonesia dengan harga Rp31,9 miliar. Nilai bukutanah dan dermaga pada saat dijual masing-masing adalah sebesar Rp1,0 miliar dan Rp14,1miliar. Laba penjualan sebesar Rp13,9 miliardicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain- Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap dan PropertiInvestasi” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun2008. Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaantelah menerima seluruh pembayaran kas masing-masing sebesar Rp4,2 miliar dan Rp24,3 miliar(setelah memperhitungkan PPN sebesar Rp2,9miliar dan PPh sebesar Rp435,0 juta).
In 2008, the land owned by the Company totalling17.7 hectares including the port in West Kupang,East Nusa Tenggara Province, were sold to theDirectorate General of Defense Facility of theDepartment of Defense of the Republic ofIndonesia at Rp31.9 billion. The net book values ofland and port at the time of sale amounting toRp1.0 billion and Rp14.1 billion, respectively. Therelated gain on sale amounted to Rp13.9 billion isrecognized as part of “Other Income - Gain (Loss)on Sale of Property and Equipment andInvestment Property” in the 2008 consolidatedstatement of income. In 2009 and 2008, theCompany had received all cash proceeds fromsale amounting to Rp4.2 billion and Rp24.3 billion,respectively (after calculation of VAT amounting toRp2.9 billion and income tax amounting toRp435.0 million).
Properti investasi digunakan sebagai jaminan ataspinjaman bank (Catatan 14 dan 18).
Investment property are used as collateral for thebank loan (Notes 14 and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2009, beberapaproperti investasi telah diasuransikan atas semuarisiko dengan nilai pertanggungan sekitarRp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia,pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebuttelah memadai untuk menutup kerugian yangmungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2009, certain investmentproperty are covered by insurance against all risksat a total coverage amounting to Rp34.5 billionwith PT Tugu Pratama Indonesia, a related party.The management believes that the insurancecoverage are adequate to cover possible lossesarising from the insured assets.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 267
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
51
13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2009 2008
Tagihan restitusi pajak penghasilan Claims for tax refund(Catatan 16) 65.376 84.463 (Note 16)
Kas dan setara kas yang dibatasi Restricted cash and cash equivalentspenggunaannya (Catatan 18 dan 25a) 25.243 29.616 (Notes 18 and 25a)
Barang konsumsi tahan lama - bersih 17.095 5.336 Long life consumables - netBeban proyek tangguhan - bersih 13.300 12.310 Deferred project costs - netLain-lain - bersih 8.354 9.262 Others - net
Jumlah 129.368 140.987 Total
Beban proyek tangguhan merupakan beban yangdikeluarkan sebelum dimulainya proyek secarakomersial atau beban-beban sehubungan denganproyek-proyek yang memiliki periode pekerjaanlebih dari 1 (satu) tahun, yang mencakup biayaperalatan, biaya instalasi, biaya pengiriman danbiaya pelatihan untuk membiayai proyek tersebut.Beban tersebut diamortisasikan selama jangkawaktu proyek.
Deferred project costs represent costs that wereincurred before the commercial production orexpenses related to the projects that can becompleted more than 1 (one) year such asequipment cost, installation cost, delivery cost andtraining cost to finance the projects. These costsare amortized over the project period.
Aset lain-lain - Lain-lain terutama merupakan asettidak berwujud - bersih dalam bentuk software danlicense, aset yang tidak digunakan dalam usahadan beban tangguhan hak atas tanah - bersih.
Other assets - Others represent mainly netintangible assets such as software and license,assets not used in operation and deferred cost oflandrights - net.
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM LOANS
Pinjaman jangka pendek merupakan kredit modalkerja yang diperoleh Perusahaan dan Anakperusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Short-term loans represent working capital loansobtained by the Company and Subsidiaries fromthe following banks:
2009 2008
Rupiah RupiahPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
Divisi Usaha Syariah 27.750 27.750 Sharia Business DivisionDolar AS US Dollar
Pinjaman sindikasi ($AS27.473.869 dan Syndicated loan (US$27,473,869 and$AS22.431.060 masing-masing pada US$22,431,060 in 2009 and 2008,tahun 2009 dan 2008) 258.254 245.620 respectively)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk,Divisi Syariah ($AS3.995.599 dan Sharia Division (US$3,995,599$AS4.448.116 masing-masing pada and US$4,448,116 in 2009tahun 2009 dan 2008) 37.559 48.707 and 2008, respectively)
PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia($AS600.000) 5.640 6.570 (US$600,000)
Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C) Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C)($AS2.075.686) - 22.729 (US$2,075,686)
Jumlah 329.203 351.376 Total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement268
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
52
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, DivisiUsaha Syariah (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, ShariaBusiness Division (BNI)
Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitaspembiayaan Musyarakah dari BNI dengan jumlahmaksimum sebesar Rp21,6 miliar. Fasilitas inidigunakan untuk mengambil alih pinjaman EPNdari PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank RakyatIndonesia (Persero) Tbk serta untuk modal kerja.Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah yangtelah direalisasi EPN adalah sebesar Rp21,6 miliaryang terdiri dari Rp10,6 miliar dan Rp11,0 miliardengan nisbah bagi hasil untuk BNI masing-masing sebesar 8,33% dan 8,61% dari EBITDA.Pada bulan Maret 2008, EPN telah melunasisebagian pinjaman tersebut sebesar Rp18,0 miliardan memperpanjang sisa pinjaman sejumlahRp3,6 miliar sampai dengan bulan Juni 2009dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar2,82%-3,30% dari EBITDA.
In June 2007, EPN obtained the Musyarakahfinancing facility from BNI with a maximum facilityof Rp21.6 billion. The facility is used to take overthe EPN’s loans from PT Bank Niaga Tbk andPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and forworking capital purposes. As of December 31,2007, the total facility realized by EPN amounted toRp21.6 billion representing Rp10.6 billion andRp11.0 billion with revenue sharing for BNI of8.33% and 8.61%, respectively, from EBITDA. InMarch 2008, EPN had partially settled the loanamounting to Rp18.0 billion and has extended theremaining loan amounting to Rp3.6 billion untilJune 2009 with revenue sharing for BNI of 2.82%-3.30% from EBITDA.
Pada tanggal 5 Juni 2008, EPN memperolehfasilitas pembiayaan Musyarakah dari BNI sebesarRp3,1 miliar dan berjangka waktu 1 (satu) tahundengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 2,21%dari EBITDA.
On June 5, 2008, EPN obtained Musyarakahfinancing facility from BNI amounting toRp3.1 billion which is payable in 1 (one) year withrevenue sharing for BNI of 2.21% from EBITDA.
Pada tanggal 23 Desember 2008, EPNmemperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah dariBNI sebesar Rp21,0 miliar dan berjangka waktu1 (satu) tahun dengan nisbah bagi hasil untuk BNIsebesar 19,22% dari EBITDA.
On December 23, 2008, EPN obtainedMusyarakah financing facility from BNI amountingto Rp21.0 billion which is payable in 1 (one) yearwith revenue sharing for BNI of 19.22% fromEBITDA.
Pada tanggal 26 Oktober 2009, EPNmenggabungkan serta memperpanjang fasilitasMusyarakah yang telah diterima sebelumnya dariBNI sebesar Rp27,8 miliar dan berjangka waktu7 (tujuh) bulan hingga 4 Juni 2010 dengan nisbahbagi hasil untuk BNI sebesar 18,65% dari EBITDA.
On October 26, 2009, EPN combined andextended the Musyarakah financing facilities whichhave been received from BNI amounting toRp27.8 billion which is payable in 7 (seven)months until June 4, 2010, with revenue sharingfor BNI of 18.65% from EBITDA.
Fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamindengan aset (kendaraan) yang dibiayai denganfasilitas Murabahah (Catatan 11 dan 18), tanahdengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPRsenilai Rp3,8 miliar dan tanah milik Perusahaansenilai Rp14,0 miliar, piutang dari PT Pertamina(Persero) (Pertamina) senilai Rp27,8 miliar,piutang di luar Pertamina senilai Rp262,2 juta dan$AS36,1 ribu, persediaan BBM senilai Rp200,0juta serta persediaan BBM industri, bahan kimiagas, pelumas, aditif dan suku cadang senilai Rp4,2miliar.
The above facilities are secured by assets(vehicles) financed by Murabahah facility (Notes11 and 18), EPR’s land with HGB Certificates No.280 and 281 amounting to Rp3.8 billion and theCompany’s land of Rp14.0 billion, receivables fromPT Pertamina (Persero) (Pertamina) amounting toRp27.8 billion, receivables (excluding Pertamina’sreceivables) amounting to Rp262.2 million andUS$36.1 thousand, gasoline inventories amountingto Rp200.0 million; and industrial gasoline, gaschemicals, lubricants, additives and spare partsinventories amounting to Rp4.2 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopembiayaan yang diperoleh EPN dari BNI sebesarRp27,8 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, theoutstanding balance of EPN’s financing facilitiesobtained from BNI amounted to Rp27.8 billion.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 269
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
53
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Sindikasi Syndicated Loan
Seperti dijelaskan dalam Catatan 18, pada tanggal10 Oktober 2006, Perusahaan bersama-samadengan PT Elnusa Geosains, PT EWS OilfieldServices dan PT Elnusa Drilling Services (Anakperusahaan yang menggabungkan diri denganPerusahaan pada tahun 2007) dan SCU bersamaPT Elnusa Telematika (Anak perusahaan yangmenggabungkan diri dengan SCU pada tahun2007) memperoleh fasilitas kredit berupa pinjamansindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)sebagai agen fasilitas dan penjaminan.
As disclosed in Note 18, on October 10, 2006,the Company, PT Elnusa Geosains, PT EWSOilfield Services and PT Elnusa Drilling Services(Subsidiaries that merged into the Company in2007), SCU and PT Elnusa Telematika (aSubsidiary that merged into SCU in 2007) obtainedsyndicated credit facilities with PT Bank CentralAsia Tbk (BCA) as the facility and underwritingagent.
Saldo pinjaman sindikasi pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008 merupakan saldoFasilitas Kredit Sindikasi Tranche A (Catatan 18).
The outstanding balance of syndicated loan as ofDecember 31, 2009 and 2008 representsSyndicated Credit Facility Tranche A (Note 18).
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah danbank garansi (kafalah) dari Danamon, sebagaiberikut:
On June 11, 2008, the Company obtainedfinancing facilities from Danamon in the form ofMudharabah and bank guarantee (kafalah)facilities, as follows:
MudharabahFasilitas Mudharabah dengan jumlahmaksimum sebesar $AS4,5 juta denganpembagian keuntungan dari laba bersihsebesar 89,30% dan 10,70% masing-masinguntuk Perusahaan dan Danamon sertamengacu pada tingkat pengembalian sebesarSIBOR + 2,75% per tahun. Fasilitas inidigunakan untuk modal kerja Perusahaandengan jangka waktu 12 (dua belas) bulandan telah diperpanjang sampai dengantanggal 11 Juni 2010. Pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008, saldo pokokpinjaman atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar $AS3,9 juta atau setaradengan Rp37,6 miliar dan $AS4,4 juta atausetara dengan Rp48,7 miliar.
MudharabahThe Mudharabah facility with a maximumfacility of US$4.5 million with revenue sharingsystem of 89.30% and 10.70% from netincome for the Company and Danamon,respectively, and with reference to theexpected return rate at SIBOR + 2.75% peryear. The facility is used for the Company’sworking capital purposes with term of facility of12 (twelve) months, which has beenextended until June 11, 2010. As ofDecember 31, 2009 and 2008, the loanprincipal balances of this facility amounted toUS$3.9 million or equivalent to Rp37.6 billionand US$4.4 million or equivalent to Rp48.7billion, respectively.
Bank garansi (kafalah)Fasilitas bank garansi (kafalah) dengan jumlahmaksimum sebesar $AS7,0 juta yangdikenakan biaya (ujrah) sesuai kesepakatanserta denda sebesar 2,00% per tahun atasbank garansi yang belum dilunasi. Fasilitastersebut digunakan untuk penerbitan jaminanpelaksanaan (performance bond) dan jaminantender (bid bond). Jangka waktu fasilitas iniadalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal11 Juni 2008 dan telah diperpanjangsampai dengan tanggal 11 Juni 2010.
Bank guarantee (kafalah)The bank guarantee (kafalah) with a maximumfacility of US$7.0 million which is subject to afee (ujrah) according to the agreement and apenalty fee of 2.00% per annum from theoutstanding bank guarantees. This facility isused for issuance of performance bond andbid bond. The term of facility is 12 (twelve)months from June 11, 2008, whichhas been extended until June 11, 2010.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement270
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
54
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM LOANS (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon) (continued)
Bank garansi (kafalah) (lanjutan)Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,Perusahaan telah menggunakan fasilitas bankgaransi sebesar $AS4,7 juta atau setaradengan Rp43,9 miliar dan Rp51,1 miliar,namun belum dicairkan oleh pemegang bankgaransi.
Bank guarantee (kafalah) (continued)As of December 31, 2009 and 2008, theCompany has used the bank guarantee facilityamounting to US$4.7 million or equivalent toRp43.9 billion and Rp51.1 billion, which hasnot been withheld by the beneficiary of thebank guarantee.
Kedua fasilitas pembiayaan tersebut di atasdijamin dengan jaminan yang sama dan adanyapembatasan yang sama dengan fasilitaspembiayaan Murabahah yang diperoleh dari bankyang sama (Catatan 18).
The above financing facilities are secured with thesame collaterals and same restrictive covenants asstated in the Murabahah facility obtained from thesame bank (Note 18).
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
Pada tanggal 30 Juni 2008, PBN memperolehfasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Chinatrustsebesar $AS600,0 ribu dan berjangka waktu1 (satu) tahun. Pinjaman ini dikenakan tingkat sukubunga tahunan masing-masing sebesar 7,75%hingga 10,66% dan 7,23% hingga 9,65% padatahun 2009 dan 2008. Pada bulan November 2009,fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampaidengan 30 Juni 2010. Pinjaman ini dijamin dengantanah dan bangunan milik PBN yang juga dijadikanjaminan atas fasilitas kredit lain yang diperoleh daribank yang sama (Catatan 18).
On June 30, 2008, PBN obtained a working capitalloan from Bank Chinatrust amounting to US$600.0thousand and is payable in 1 (one) year. This loanbears annual interest ranging from 7.75% to10.66% and from 7.23% to 9.65% in 2009 and2008, respectively. In November 2009, this loanhas been extended until June 30, 2010. This loanis secured with PBN’s lands and buildings whichare also the collaterals for other credit facilitiesobtained from the same bank (Note 18).
Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C) Deutsche Bank AG Letters of Credit (L/C)
Pada tanggal 19 Februari 2007, Perusahaanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalambentuk Letters of Credit (L/C) dengan fasilitasmaksimum sebesar $AS5,0 juta dari DeutscheBank AG, Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal8 Februari 2008, fasilitas pinjaman ini telahberubah menjadi dalam bentuk L/C, bank garansi,bid bonds dan performance bonds denganperubahan fasilitas maksimum dari $AS5,0 jutamenjadi $AS10,0 juta. Fasilitas ini jatuh tempopada tanggal 30 Oktober 2009 tetapi telahdiperpanjang secara otomatis untuk 12 (dua belas)bulan. Pada tanggal 31 Desember 2008, fasilitasyang telah digunakan sebesar $AS2,1 juta atausetara dengan Rp22,7 miliar.
On February 19, 2007, the Company obtainedLetters of Credit (L/C) facility with a maximum limitof US$5.0 million from Deutsche Bank AG,Jakarta, used for working capital purposes.Furthermore, on February 8, 2008, this facility waschanged into L/C, bank guarantees, bid bonds andperformance bonds facility with the maximumfacility changed from US$5.0 million to US$10.0million. This facility has matured on October 30,2009 but has been automatically extended foranother 12 (twelve) months. As of December 31,2008, the facility used amounted to US$2.1 millionor equivalent to Rp22.7 billion.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 271
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
55
15. HUTANG USAHA 15. TRADE PAYABLES
Akun ini merupakan hutang yang timbul daripembelian bahan baku dan/atau jasa yangdigunakan dalam usaha. Rincian akun ini adalahsebagai berikut:
This account represents liabilities arising frompurchases of materials and/or services used inoperations with details as follows:
2009 2008
Pihak ketiga Third partiesRegency Steel Asia Pte. Ltd., Singapura 70.959 - Regency Steel Asia Pte. Ltd., SingaporeCompagnie Generale Compagnie Generale
de Geophysique, Perancis 11.891 22.165 de Geophysique, FrancePT Dahana (Persero) 11.042 636 PT Dahana (Persero)Wavefield Inseis ASA, Norwegia 10.885 42.337 Wavefield Inseis ASA, NorwayPT Artha Wicaksana Rajasa 10.380 7.676 PT Artha Wicaksana RajasaIDM International Ltd., Siprus 9.258 - IDM International Ltd., CyprusWorld Oil Tools Inc., Kanada 6.762 - World Oil Tools Inc., CanadaPT Mega Buana Lestari 5.850 - PT Mega Buana LestariWavefield Inseis Singapore Pte. Ltd., Wavefield Inseis Singapore Pte. Ltd.,
Singapura 2.882 10.010 SingaporePT Budi Gunawan Mas 733 13.455 PT Budi Gunawan MasPT Kenari Indah Perdana 337 7.201 PT Kenari Indah PerdanaPT Universal Respati Turbine PT Universal Respati Turbine
Engineering 75 11.448 EngineeringPT Schlumberger Geophysics PT Schlumberger Geophysics
Nusantara - 11.912 NusantaraLain-lain (masing-masing di bawah
Rp5,0 miliar) 157.162 149.371 Others (below Rp5.0 billion each)
Sub-jumlah 298.216 276.211 Sub-total
Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 7) Related parties (Note 7)PT Pertamina (Persero) 222.145 2.196 PT Pertamina (Persero)PT Geosains PT Geosains
(dahulu PT Golden Geosains) 4.702 4.702 (formerly PT Golden Geosains)Koperasi Karyawan Elnusa 3.558 8.780 Koperasi Karyawan ElnusaPT Pertamina Retail 1.097 7.142 PT Pertamina RetailPT Patra Logistik - 694 PT Patra LogistikLain-lain (masing-masing di bawah
Rp500,0 juta) 2.575 1.873 Others (below Rp500.0 million each)
Sub-jumlah 234.077 25.387 Sub-total
Jumlah 532.293 301.598 Total
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uangadalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on currenciesare as follows:
2009 2008
Rupiah 348.259 140.218 RupiahDolar AS ($AS19.320.664 dan US Dollar
$AS14.669.404 masing-masing (US$19,320,664 and US$14,669,404pada tahun 2009 dan 2008) 181.615 160.630 in 2009 and 2008, respectively)
Dolar Singapura ($Sin345.651 dan Singapore Dollar$Sin7.200 masing-masing (Sin$345,651 and Sin$7,200pada tahun 2009 dan 2008) 2.316 55 in 2009 and 2008, respectively)
Mata uang asing lainnya 103 695 Other foreign currencies
Jumlah 532.293 301.598 Total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement272
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
56
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES
Hutang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of:
2009 2008
Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax payablePasal 29 (setelah dikurangi pajak Article 29 (net of prepaid
penghasilan dibayar di muka) income tax)Tahun berjalan 101.374 10.586 Current yearTahun sebelumnya 124 564 Previous years
Pajak penghasilan Income taxesPasal 4 (2) 1.527 1.606 Article 4 (2)Pasal 21 11.704 18.472 Article 21Pasal 23 3.821 5.606 Article 23Pasal 25 10.484 306 Article 25Pasal 26 316 292 Article 26
Pajak Pertambahan Nilai 43.349 66.312 Value Added TaxLain-lain 142 223 Others
Jumlah 172.841 103.967 Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban)pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporanlaba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilankena pajak untuk tahun 2009 dan 2008 adalahsebagai berikut:
The reconciliation between income before incometax benefit (expense) as shown in the consolidatedstatements of income and estimated taxableincome for 2009 and 2008, are as follows:
2009 2008
Laba sebelum manfaat (beban) pajak Income before income tax benefitpenghasilan menurut laporan (expense) per consolidated statementslaba rugi konsolidasi 668.782 173.530 of income
Laba Anak perusahaan sebelum Income of Subsidiaries beforemanfaat (beban) pajak penghasilan (22.326) (36.319) income tax benefit (expense)
Laba Perusahaan sebelum manfaat Income of the Company before(beban) pajak penghasilan 646.456 137.211 income tax benefit (expense)
Penghasilan sewa (17.205) (16.924) Rent incomeBeban yang terkait dengan Expenses related to
penghasilan sewa 11.261 9.206 rent incomeBeda temporer: Temporary differences:
Penyisihan piutang ragu-ragu 10.783 10.215 Provision for doubtful accountsPenyusutan 4.507 1.427 DepreciationSewa 4.349 8.143 LeasePenyisihan imbalan kerja karyawan (10.140) 670 Provision for employees’ benefits
Beda tetap: Permanent differences:Gain on sale of investment
Laba penjualan penyertaan saham 57.275 4.617 in shares of stockBeban pajak 14.922 15.570 Tax expensesRepresentasi, jamuan, sumbangan Representation, entertainment,
dan lain-lain 13.391 5.965 donations and othersGaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages, and
karyawan 395 6.033 employees’ benefitsPenghasilan bunga yang pajaknya Interest income already subjected
bersifat final (19.632) (16.269) to final taxBagian atas laba bersih perusahaan Equity in net earnings of associated
asosiasi (39.795) (62.968) companiesBiaya emisi saham - (18.042) Stock issuance costs
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 273
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
57
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)
2009 2008
Penghasilan kena pajak 676.567 84.854 Taxable incomeAkumulasi rugi fiskal tahun lalu - (16.646) Cumulative tax losses in prior year
Taksiran penghasilan kena pajak 676.567 68.208 Estimated taxable income
Penyesuaian atas jumlah taksiran penghasilankena pajak Perusahaan akan dilakukanberdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Pajak.Perusahaan telah menyampaikan SuratPemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT) untuktahun pajak 2008 ke Kantor Pajak. Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, Perusahaan belum menyampaikanSPT untuk tahun pajak 2009 ke Kantor Pajak.
The adjustment to the Company’s estimatedtaxable income is subject to the tax assessmentfrom the Tax Office. The Company had submittedits Annual Corporate Income Tax (SPT) for 2008 tothe Tax Office. As of the date of completion of theconsolidated financial statements, the Companyhas not yet submitted its SPT for 2009 to the TaxOffice.
Perhitungan beban pajak penghasilan adalahsebagai berikut:
The income tax expense calculation is as follows:
2009 2008
Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable incomePerusahaan 676.567 68.208 CompanyAnak perusahaan 50.268 54.272 Subsidiaries
Jumlah 726.835 122.480 Total
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax expense - currentPerusahaan 189.439 20.462 CompanyAnak perusahaan 14.075 16.230 Subsidiaries
Jumlah beban pajak penghasilan menurut Income tax expense per consolidatedlaporan laba rugi konsolidasi 203.514 36.692 statements of income
Dikurangi pajak penghasilandibayar di muka Less prepaid income taxPerusahaan 90.335 81.497 CompanyAnak perusahaan 13.473 7.737 Subsidiaries
Jumlah pajak penghasilandibayar di muka 103.808 89.234 Total prepaid income tax
Taksiran hutang pajak penghasilan- Pasal 29 Estimated income tax payable - Article 29Perusahaan 99.104 - CompanyAnak perusahaan 2.270 10.586 Subsidiaries
Jumlah 101.374 10.586 Total
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan Estimated claims for tax refundPerusahaan - 61.035 CompanyAnak perusahaan 1.668 2.093 Subsidiaries
Jumlah 1.668 63.128 Total
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rinciantagihan restitusi pajak penghasilan adalah sebagaiberikut:
The detail of claims for tax refund as ofDecember 31, 2009 and 2008 are as follows:
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement274
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
58
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)
2009 2008
Perusahaan Company2007 - 8.512 20072008 61.035 61.035 2008
Anak perusahaan Subsidiaries2006 - 72 20062007 580 12.751 20072008 2.093 2.093 20082009 1.668 - 2009
Jumlah 65.376 84.463 Total
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,tagihan restitusi pajak penghasilan disajikansebagai bagian dari “Aset Lain-lain - TagihanRestitusi Pajak Penghasilan” dalam Aset TidakLancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).
As of December 31, 2009 and 2008, claims for taxrefund are presented as part of “OtherAssets - Claims for Tax Refund” under Non-currentAssets in the consolidated balance sheets (Note13).
Manfaat (beban) pajak penghasilan menurutlaporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponensebagai berikut:
Income tax benefit (expense) per consolidatedstatements of income consist of:
2009 2008
Tahun berjalan (203.514) (36.692) CurrentTangguhan 4.225 3.189 Deferred
Bersih (199.289) (33.503) Net
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan danbeberapa Anak perusahaan menerima beberapaSurat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat TagihanPajak (STP) dari Kantor Pajak untuk beberapatahun pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut,Perusahaan dan Anak Perusahaan dikenakantambahan pajak untuk beberapa pasal denganjumlah keseluruhan sebesar Rp26,3 miliar danRp20,3 miliar pada tahun 2009 dan 2008, yangdisajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain”pada laporan laba rugi konsolidasi.
In 2009 and 2008, the Company and someSubsidiaries received several Tax AssessmentLetters (SKP) and Tax Collection Letters (STP)from the Tax Office for certain fiscal years. Basedon the SKP and STP, the Company andSubsidiaries are subject to additional tax forseveral articles with total amount of Rp26.3 billionand Rp20.3 billion in 2009 and 2008, respectively,which are presented as part of “Other Charges” inthe consolidated statements of income.
SKP yang diterima Perusahaan dan Anakperusahaan diantaranya adalah SKPLB PPNNo. 00082/407/07/051/09 tanggal 10 November2009 untuk periode fiskal Desember 2007 sebesarRp10,4 miliar, SKPKB PPN No. 00009/277/07/051/09 tanggal 15 September 2009 untuk tahunfiskal 2007 sebesar Rp6,3 miliar, SKPKB PPNNo. 00138/207/06/051/09 tanggal 31 Agustus 2009untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp2,2 miliar,SKPKB PPh Badan No. 00018/206/06/051/09tanggal 31 Agustus 2009 untuk tahun fiskal 2006sebesar Rp1,0 miliar, SKPLB PPNNo. 00038/407/08/051/09 tanggal 29 April 2009untuk periode fiskal Januari sampai September2008 sebesar Rp85,9 miliar dan SKPKB PPNNo. 00096/207/06/051/08 tanggal 5 September2008 untuk tahun fiskal 2006 sebesar Rp3,5 miliar.
The SKP received by the Company andSubsidiaries, among others, SKPLB VATNo. 00082/407/07/051/09 dated November 10,2009 for December 2007 amounted to Rp10.4billion, SKPKB VAT No. 00009/277/07/ 051/09dated September 15, 2009 for 2007 amounted toRp6.3 billion, SKPKB VATNo. 00138/207/06/051/09 dated August 31, 2009for 2006 amounted to Rp2.2 billion, SKPKBCorporate Income Tax No. 00018/206/ 06/051/09dated August 31, 2009 for 2006 amounted toRp1.0 billion, SKPLB VATNo. 00038/407/08/051/09 dated April 29, 2009 forJanuary until September 2008 amounted toRp85.9 billion and SKPKB VATNo. 00096/207/06/051/08 dated September 5,2008 for 2006 amounted to Rp3.5 billion.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 275
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
59
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)
Berdasarkan SKPKB No. 00035/203/05/051/07tanggal 30 Mei 2007, PT Elnusa Geosains, Anakperusahaan yang menggabungkan diri denganPerusahaan pada tahun 2007, dikenakantambahan PPh 23 sebesar Rp9,9 miliar. Ataspengenaan tambahan pajak tersebut, Perusahaanmengajukan surat keberatan kepada DirektoratJenderal Pajak (DJP) untuk sejumlah Rp7,1 miliarpada tanggal 23 Juli 2007. Pada tanggal 27 Maret2008, keberatan Perusahaan ditolak oleh DJP.Selanjutnya, pada tanggal 25 Juni 2008,Perusahaan mengajukan banding ke PengadilanPajak. Pengadilan Pajak memutuskan untukmenerima seluruhnya permohonan bandingtersebut melalui surat No. Put.18324/PP/M.XIII/12/2009 tanggal 16 Juni 2009.DJP kemudian mengajukan peninjauan kembali keMahkamah Agung atas keputusan banding dariPengadilan Pajak tersebut. Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, Mahkamah Agung belummengeluarkan keputusan atas peninjauan kembalitersebut.
Based on SKPKB No. 00035/203/05/051/07 datedMay 30, 2007, PT Elnusa Geosains, a Subsidiarythat merged into the Company in 2007, had beenimposed with an additional income tax article 23amounting to Rp9.9 billion. On the imposition ofthe additional tax, the Company sent an objectionletter dated July 23, 2007 to the DirectorateGeneral of Taxes (DGT) amounting to Rp7.1billion. On March 27, 2008, the objection wasrejected by the DGT. Furthermore, on June 25,2008, the Company filed an appeal to the TaxCourt. The Tax Court decided to accept this appealthrough its letter No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009dated June 16, 2009. The DGT then filed a re-appeal to the Supreme Court on the appealdecision from the Tax Court. As of the date ofcompletion of the consolidated financialstatements, the Supreme Court has not yet issueda decision on the re-appeal.
Pada bulan Agustus 2009, PBN menerimabeberapa STP untuk tahun pajak 2004, 2005,2006, 2007 dan 2008 dari DJP dengan jumlahkeseluruhan sebesar Rp7,0 miliar. Pada tanggal 24Agustus 2009, PBN mengajukan keberatan ke DJPuntuk sejumlah Rp6,6 miliar dan telah ditolak olehDJP pada tanggal 22 Februari 2010. Selanjutnya,pada tanggal 22 Maret 2010, PBN mengajukangugatan ke Pengadilan Pajak untuk sejumlahRp5,7 miliar. Sisa tagihan pajak sebesar Rp1,3miliar telah dibebankan sebagai biaya padalaporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Sampaidengan tanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, Pengadilan Pajak belummengeluarkan keputusan atas gugatan tersebut.
In August 2009, PBN received several STPs for2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 from the DGTtotalling Rp7.0 billion. On August 24, 2009, PBNsent an objection letter to the DGT for Rp6.6 billionand was rejected by the DGT on February 22,2010. Furthermore, on March 22, 2010, PBN fileda lawsuit to the Tax Court for Rp5.7 billion. Theremaining tax bills of Rp1.3 billion have beenrecognized as expenses in the 2009 consolidatedstatement of income. As of the date of completionof the consolidated financial statements, the TaxCourt has not yet issued a decision on the lawsuit.
Pada bulan September 2008, Undang-undangNo. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilandiubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebutjuga mencakup perubahan tarif pajak penghasilanbadan dari sebelumnya menggunakan tarif pajakbertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28,00% untuktahun fiskal 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatatdampak perubahan tarif pajak tersebut masing-masing sebesar Rp0,7 miliar dan Rp4,6 miliarsebagai bagian dari beban pajak pada laporanlaba rugi konsolidasi.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983regarding Income Tax has been amended for thefourth time with Law No. 36 Year 2008. Theamended Law stipulates changes in corporateincome tax rate from a marginal tax rate to a singlerate of 28.00% for fiscal year 2009 and 25.00% forfiscal year 2010 onwards. The Company recordedthe impact of the changes in tax rates whichamounted to Rp0.7 billion and Rp4.6 billion,respectively, as part of tax expense in theconsolidated statements of income.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement276
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
60
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN KEWAJIBANPAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETSAND LIABILITIES (continued)
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhanseperti yang disajikan dalam neraca konsolidasiadalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities asshown in the consolidated balance sheets are asfollows:
2009 2008
Aset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - netPerusahaan Company
Piutang 11.182 9.412 ReceivablesAset tetap 9.194 8.801 Property and equipmentKewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities
kerja karyawan 4.776 7.311 for employees’ benefitsSewa 3.123 2.035 Leases
Jumlah 28.275 27.559 Total
Anak perusahaan 9.873 6.364 Subsidiaries
Aset pajak tangguhan - bersih 38.148 33.923 Deferred tax assets - net
Manajemen berpendapat bahwa aset pajaktangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali dimasa yang akan datang.
The management believes that the above deferredtax assets can be fully realized in the future.
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES
Biaya masih harus dibayar terdiri dari: Accrued expenses represent accruals for:
2009 2008
Jasa sub-kontrak 131.385 114.173 Sub-contract servicesBeban proyek 79.069 40.474 Project expensesSewa 73.576 38.995 RentGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 31.010 7.259 Salaries, wages and employees’ benefitsJasa profesional 6.855 2.905 Professional feesBunga 5.491 3.644 InterestsPerizinan 2.338 - PermitsAsuransi 2.200 205 InsurancesFasilitas kantor 1.400 489 Office facilitiesPemeliharaan 1.334 277 MaintenanceCadangan biaya sosial 82 1.779 Social reserve allowancesLain-lain (masing-masing Others (below
di bawah Rp500,0 juta) 25.628 14.623 Rp500.0 million each)
Jumlah 360.368 224.823 Total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 277
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
61
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM LIABILITIES
Rincian kewajiban jangka panjang adalah sebagaiberikut:
The details of long-term liabilities are as follows:
2009 2008
Hutang bank Bank loansDolar AS US Dollar
Pinjaman sindikasi ($AS36.580.087 dan Syndicated loan (US$36,580,087 and$AS32.314.513 masing-masing pada US$32,314,513 in 2009 and 2008,tahun 2009 dan 2008) 343.853 353.844 respectively)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk,Divisi Syariah ($AS18.188.660 dan Sharia Division (US$18,188,660 and$AS8.100.188 masing-masing pada US$8,100,188 in 2009 and 2008,tahun 2009 dan 2008) 170.973 88.697 respectively)
Natixis, Perancis ($AS11.366.695 Natixis, Francedan $AS6.233.858 masing-masing (US$11,366,695 and US$6,233,858pada tahun 2009 dan 2008) 106.847 68.261 in 2009 and 2008, respectively)
PT Bank Chinatrust Indonesia($AS726.336 dan $AS949.824 PT Bank Chinatrust Indonesiamasing-masing pada tahun 2009 (US$726,336 and US$949,824dan 2008) 6.828 10.400 in 2009 and 2008, respectively)
Rupiah RupiahPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 6.935 2.592 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
Divisi Usaha Syariah 890 1.554 Sharia Business DivisionPT Bank Bukopin Tbk - 319 PT Bank Bukopin Tbk
Jumlah hutang bank 636.326 525.667 Total bank loansHutang sewa pembiayaan 21.066 40.418 Finance lease payables
Sub-jumlah 657.392 566.085 Sub-total
Dikurangi bagian yang jatuh tempodalam satu tahun: Less current maturities:Hutang bank 165.974 88.332 Bank loansHutang sewa pembiayaan 14.664 15.901 Finance lease payables
Jumlah bagian yang jatuh tempodalam satu tahun 180.638 104.233 Total current maturities
Bagian jangka panjang Long-term portionsHutang bank 470.352 437.335 Bank loansHutang sewa pembiayaan 6.402 24.517 Finance lease payables
Jumlah 476.754 461.852 Total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement278
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
62
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Perusahaan: Company’s loans:
Pinjaman Sindikasi Syndicated Loan
Berdasarkan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa,S.H., M.H., No. 6 tanggal 10 Oktober 2006, No. 15tanggal 27 September 2007 dan No. 1 tanggal3 Januari 2008, Perusahaan bersama-samadengan PT Elnusa Geosains, PT EWS OilfieldServices dan PT Elnusa Drilling Services (Anakperusahaan yang menggabungkan diri denganPerusahaan pada tahun 2007) dan SCU bersamaPT Elnusa Telematika (Anak perusahaan yangmenggabungkan diri dengan SCU pada tahun2007) memperoleh fasilitas kredit sindikasi denganPT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai agenfasilitas dan penjaminan. Fasilitas kredit tersebutdalam bentuk pinjaman kas (cash loan) denganfasilitas maksimum sebesar Rp464,9 miliar danRp56,0 miliar (Fasilitas Kredit Sindikasi Lama).Selain itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitaspinjaman non-kas (non-cash loan) sebesarRp400,0 miliar dalam bentuk Letter of Credit (L/C),Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN),Bank Garansi (BG) dan Stand-By Letter of Credit(SBLC). Fasilitas pinjaman non-kas ini dapatdigunakan sampai dengan tanggal 16 Juli 2010.
Based on Notarial Deeds No. 6 dated October 10,2006, No. 15 dated September 27, 2007, andNo. 1 dated January 3, 2008 of Drs. SoegengSantosa, S.H., M.H., the Company, PT ElnusaGeosains, PT EWS Oilfield Services andPT Elnusa Drilling Services (Subsidiaries thatmerged into the Company in 2007), SCU andPT Elnusa Telematika (a Subsidiary that mergedinto SCU in 2007) obtained a syndicated loanfacility with PT Bank Central Asia Tbk (BCA) as thefacility and security agent. The credit facilityrepresents cash loan with a maximum facility ofRp464.9 billion and Rp56.0 billion (Old SyndicatedLoan Facility). Furthermore, the Company alsoobtained non-cash loan facility amounting toRp400.0 billion in the form of Letters of Credit(L/C), Domestic L/C, Bank Guarantee (BG) andStand-By Letters of Credit (SBLC). The non-cashloan facility can be used until July 16, 2010.
Berdasarkan Akta Notaris Ratih GondokusumoSiswono, S.H., No. 8 tanggal 16 Juli 2008,Perusahaan menandatangani PerjanjianPemberian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi(Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank CentralAsia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia,PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT BankMizuho Indonesia dan PT Bank RabobankInternational Indonesia, dengan BCA bertindaksebagai agen fasilitas, penjaminan danpenampungan serta arranger. Fasilitas kreditsindikasi ini terbagi dalam 3 tranche, yaitu:
Based on Notarial Deed No. 8 dated July 16, 2008of Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., theCompany entered into a Syndicated Credit FacilityAgreement with PT Bank Central Asia Tbk (BCA),PT Bank Chinatrust Indonesia, PT BankInternasional Indonesia Tbk, PT Bank MizuhoIndonesia and PT Bank Rabobank InternationalIndonesia, with BCA as facility, security andcollecting agent and arranger. This syndicatedcredit facility is divided into 3 tranches, as follows:
Tranche ATranche A merupakan fasilitas Time Loan (KreditModal Kerja) dengan jumlah fasilitas maksimumsebesar $AS27,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangkawaktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjangsampai dengan tanggal 16 Juli 2010. Fasilitas inidigunakan untuk pelunasan kredit modalkerja dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dantambahan modal kerja serta dikenakan bungasebesar 2,75% di atas SIBOR, yaitu berkisarantara 7,37% sampai dengan 8,38% per tahun.Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche Amasing-masing sebesar $AS27,5 juta atau setaradengan Rp258,3 miliar dan $AS22,4 juta atausetara dengan Rp245,6 miliar.
Tranche ATranche A represents Time Loan facility (workingcapital loan) with a maximum facility of US$27.5million. The credit facility is payable in 1 (one) yearand has been extended until July 16, 2010. Thisfacility is used to pay the working capitalloan from the Old Syndicated Loan Facility and foradditional current working capital that bearsannual interest at 2.75% above SIBOR with ratesranging from 7.37% to 8.38%. As of December 31,2009 and 2008, the loan principal balances ofTranche A credit facility amounted to US$27.5million or equivalent to Rp258.3 billion andUS$22.4 million or equivalent to Rp245.6 billion,respectively.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 279
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
63
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued)
Tranche BTranche B merupakan fasilitas Kredit Investasidengan jumlah fasilitas maksimum sebesar$AS22,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5(lima) tahun. Fasilitas ini digunakan untukpelunasan fasilitas kredit term loan/installment loandari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan sisafasilitas kredit lama yang belum ditarik akandigunakan untuk pengembangan usaha sertadikenakan bunga sebesar 3,00% di atas SIBOR,yaitu berkisar antara 7,62% sampai dengan 8,63%per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan2008, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kreditTranche B masing-masing sebesar $AS16,1 jutaatau setara dengan Rp151,6 miliar dan $AS20,6juta atau setara dengan Rp225,8 miliar.
Tranche BTranche B represents Investment Credit facilitywith a maximum facility amounting to US$22.5million. The credit facility is payable in 5 (five)years. This facility is used to pay theterm/installment loan from the old syndicated loanfacility and the remaining balance of the OldSyndicated Loan Facility will be used for businessdevelopment that bears annual interest at 3.00%above SIBOR with rates ranging from 7.62% to8.63%. As of December 31, 2009 and 2008, theloan principal balances of Tranche B credit facilityamounted to US$16.1 million or equivalent toRp151.6 billion and US$20.6 million or equivalentto Rp225.8 billion, respectively.
Tranche CTranche C merupakan fasilitas Kredit Investasidengan jumlah fasilitas maksimum sebesar$AS45,0 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5(lima) tahun dengan masa tenggang 1 (satu)tahun. Fasilitas ini digunakan untukpengembangan usaha dan dikenakan bungasebesar 3,00% di atas SIBOR, yaitu berkisarantara 7,62% sampai dengan 8,63% per tahun.Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche Cmasing-masing sebesar $AS20,5 juta atau setaradengan Rp192,3 miliar dan $AS11,7 juta atausetara dengan Rp128,1 miliar.
Tranche CTranche C represents Investment Credit facilitywith a maximum facility amounting to US$45.0million. The credit facility is payable in 5 (five)years with grace period of 1 (one) year. Thisfacility is used for business development thatbears annual interest at 3.00% above SIBOR withrates ranging from 7.62% to 8.63%. As ofDecember 31, 2009 and 2008, the loan principalbalance of Tranche C credit facility amounted toUS$20.5 million or equivalent to Rp192.3 billionand US$11.7 million or equivalent to Rp128.1billion, respectively.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkanPerusahaan untuk mempertahankan rasiokeuangan sebagai berikut:
The related credit agreement provides covenantsfor the Company to mantain certain financialratios, as follows:
- Perputaran piutang tidak lebih dari 150(seratus lima puluh) hari.
- Accounts Receivable Period shall not exceed150 (one hundred and fifty) days.
- Perputaran persediaan tidak lebih dari 90(sembilan puluh) hari.
- Inventory Period shall not exceed 90 (ninety)days.
- Rasio hutang berbunga terhadap EBITDAmaksimum 5 (lima) kali untuk 2 (dua) tahunpertama dan maksimum 3,5 (tiga setengah)kali untuk tahun selanjutnya.
- Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shallnot exceed 5 (five) times for first 2 (two) yearsand shall not exceed 3.5 (three and a half)times for next years.
- Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali. - Debt Service Coverage Ratio shall be at least1.1 times.
- Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3(tiga) kali.
- Debt to Equity Ratio shall not exceed 3 (three)times.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement280
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
64
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued)
Perjanjian kredit tersebut juga mensyaratkanPerusahaan untuk:
The credit agreement also requires the Companyto:
- Menyampaikan kepada BCA laporan hasilpenilaian dari penilai independen atas obyekjaminan setiap 2 (dua) tahun sekali.
- Submit to BCA the independent appraisers’report for collateral assets every 2 (two) years.
- Menempatkan dalam rekening penampungan(escrow account) seluruh pendapatan yangberasal dari kegiatan operasional yangdibiayai dengan fasilitas kredit ini.
- Place in the escrow account, all revenuesderived from operating activities financed withthis credit facility.
- Menjaga saldo minimum pada rekeningpenampungan sebesar 2 (dua) kali kewajibanbunga berikutnya dan 1 (satu) kali angsuranpokok Tranche B dan Tranche C periodeberikutnya (Catatan 13).
- Maintain the minimum balance on the escrowaccount of 2 (two) times of the next interestobligations and 1 (one) time of the principalrepayment Tranche B and Tranche C loans forthe next period (Note 13).
- Menjaga jumlah maksimum saldo pinjamanTranche A sebesar 70,00% dari nilai piutangusaha lancar berdasarkan laporan piutangusaha lancar 3 (tiga) bulanan sebelumnya.
- Maintain the maximum number of Tranche Aloan balance of 70.00% of the value of currenttrade receivables based on a report of currenttrade receivables 3 (three) months before.
- Mempertahankan PT Pertamina (Persero)sebagai pemegang saham terbesar, kecualidengan persetujuan anggota sindikasi.
- Maintain PT Pertamina (Persero) as thelargest shareholder, except with the approvalof syndicate members.
- Setiap 3 (tiga) bulan, menyerahkan laporanperkembangan proyek yang dibiayai denganfasilitas kredit ini.
- Every 3 (three) months, submit a report on thedevelopment of projects that are financed withthis credit facility.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: This credit facility is secured by:
- Tanah dengan nilai penjaminan sampaidengan Rp478,0 miliar.
- Land with a total value up to Rp478.0 billion.
- Jaminan fidusia atas mesin dan peralatandengan nilai penjaminan sampai dengan$AS125,0 juta.
- Fiduciary guarantee on machine andequipment with a total value up to US$125.0million.
- Pengalihan secara bersyarat hak atasrekening operasional dan rekeningpenampungan.
- Fiduciary transfer of balance in escrow andoperational account.
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasanbagi Perusahaan, antara lain untuk tidakmelakukan hal-hal berikut tanpa persetujuantertulis terlebih dahulu dari pihak-pihak berikut.
The agreement contains several covenants for theCompany, among others, not to conduct thefollowing actions without the written approval fromthe following parties.
Dari Bank Sindikasi: From Syndicated Banks:
- Melakukan pengurangan modal dasar. - Reduction in authorized share capital.- Melakukan peleburan, penggabungan,
akuisisi, pemisahan, pembubaran, likuidasimaupun divestasi dalam bentuk apapun.
- Merger, acquisition, spin-off, liquidation ordivestment in any form.
- Mengubah status kelembagaan, anggarandasar, dan/atau pemegang saham utama.
- Change status of institution, articles ofassociation, and/or main shareholders.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 281
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
65
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan) Syndicated Loan (continued)
Dari Bank Mayoritas: From Majority Banks:
- Membayar atau melunasi pinjaman kepadapemegang saham yang disubordinasikanterhadap hutang.
- Pay or pay off the loan to shareholder which issubordinated to the debt.
- Menerbitkan corporate guarantee. - Issue corporate guarantee.- Menjual atau mengalihkan harta kekayaan
Perusahaan melebihi nilai pasar Rp10,0 miliar.- Sell or transfer the Company’s assets with
more than market value of Rp10.0 billion.- Memperoleh fasilitas pinjaman, kredit, sewa,
atau pembiayaan lainnya dari pihak lain,kecuali untuk Hutang Lain YangDiperbolehkan menurut Perjanjian Sindikasidan merubah plafond kredit dari Hutang LainYang Diperbolehkan.
- Obtain loan, credit, lease, or any otherfinancing facilities from other parties, exceptfor Other Allowable Payable according to theSyndicated Agreement and change the creditplafond from Other Allowable Payable.
- Melakukan pembelanjaan modal untukinvestasi apabila hal tersebut dapatmengakibatkan cash shortage.
- Make capital expenditures for investment if itcan result in cash shortage.
- Memberikan pinjaman kepada Anakperusahaan dengan nilai lebih dari Rp35,0miliar baik dalam satu atau beberapatransaksi.
- Grant loan to Subsidiaries with a value of overRp35.0 billion in each or several transactions.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dariDanamon dengan fasilitas maksimum sebesar$AS20,0 juta. Fasilitas ini digunakan untukpembiayaan perolehan 1 (satu) unit oil rig berikutperlengkapannya. Fasilitas ini akan berakhir padabulan Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember2009 dan 2008, saldo fasilitas Murabahah yangtelah digunakan oleh Perusahaan masing-masingsebesar $AS29,3 juta (termasuk marjin Murabahahsebesar $AS9,3 juta) dan $AS12,4 juta (termasukmarjin Murabahah sebesar $AS4,3 juta).
On June 11, 2008, the Company obtainedMurabahah, a financing facility, from Danamonwith a maximum facility amounting to US$20.0million. This facility is used for the purchase of 1(one) unit of oil rig and its related equipment. Thisfacility will mature in December 2014. As ofDecember 31, 2009 and 2008, the loan balancesof Murabahah facility that have been used by theCompany amounted to US$29.3 million (includingMurabahah margin which amounted to US$9.3million) and US$12.4 million (including Murabahahmargin which amounted to US$4.3 million),respectively.
Semua fasilitas pembiayaan dari Danamon dijamindengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig,tagihan (klaim) asuransi, piutang dan oil rig berikutperalatannya serta cessie atas rekening DebtService Reserve Account (DSRA) yangberhubungan dengan proyek yang dibiayai denganfasilitas pembiayaan ini.
All financing facilities from Danamon are securedby fiduciaries of oil rig purchase contract,insurance claim, receivable and oil rig with itsequipment and cessie of Debt Service ReserveAccount (DSRA) related to the project financed bythis facility.
Berdasarkan perjanjian fasilitas pembiayaan,terdapat beberapa pembatasan terhadapPerusahaan, diantaranya untuk tidak melakukantransaksi berikut sebelum memperoleh persetujuantertulis dari Danamon:
Based on the financing facility agreement, thereare some restrictions on the Company, amongothers, not to conduct the following transactionsbefore obtaining the written approval fromDanamon:
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement282
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
66
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah(Danamon) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division(Danamon) (continued)
- Mengadakan perubahan sifat dan kegiatanusaha Perusahaan.
- Change the Company’s nature and businessactivities.
- Melakukan merger atau akuisisi. - Conduct merger or acquisition.- Menjual atau dengan cara lain (seperti
mengalihkan hak atau menyewakan) sebagianatau seluruhnya aset bergerak maupun tidakbergerak Perusahaan, dengan berpedomanpada peraturan BAPEPAM-LK, kecuali untukmenjalankan usaha normal.
- Sell or in other way (such as rent or transfer ofright) all or part of the Company’s assetswhether movable or non-movable assetsaccording to BAPEPAM-LK regulation, exceptfor normal business transactions.
- Menjaminkan aset Perusahaan yang telahdijaminkan kepada Danamon dengan caraapapun kepada pihak lain sebagaimanadinyatakan dalam perjanjian.
- Guarantee the Company’s assets which arerelated to this agreement in any other ways toother parties, as stated in the agreement.
- Mengadakan perjanjian yang dapatmenimbulkan kewajiban Perusahaan untukmembayar kepada pihak ketiga, kecuali untukmenjalankan usaha normal.
- Enter into agreement which may result inCompany’s liabilities to third parties, except fornormal business transaction.
- Memberikan jaminan Perusahaan. - Issue corporate guarantee.- Memberikan pinjaman kepada Anak
perusahaan dengan jumlah keseluruhanmelebihi $AS15,0 juta.
- Grant loan to Subsidiaries with a value overUS$15.0 million.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopokok pinjaman atas fasilitas Murabahah masing-masing sebesar $AS18,2 juta atau setara denganRp171,0 miliar dan $AS8,1 juta atau setara denganRp88,7 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, the loanprincipal balances of Murabahah facility amountedto US$18.2 million or equivalent to Rp171.0 billionand US$8.1 million or equivalent to Rp88.7 billion,respectively.
Natixis, Perancis Natixis, France
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dariNatixis, Perancis, untuk pembelian peralatanseismik dari Sercel S.A., Perancis, (pemasok)sebagai berikut:
The Company obtained a credit facility fromNatixis, France, for the purchase of seismicequipment from Sercel S.A., France, (a supplier)as follows:
- Pada tanggal 29 Juli 2008, dengan jumlahfasilitas kredit sebesar $AS4,5 juta (termasukpremi asuransi kredit sebesar $AS238,3 ribu)dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,69%.Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima)tahun dimana angsuran pokok dan bungadibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
- On July 29, 2008, with the amount of creditfacility of US$4.5 million (including creditinsurance premium amounting to US$238.3thousand) and bears annual interest at 3.69%.The term of this credit facility is 5 (five) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.
- Pada tanggal 5 September 2008, denganjumlah fasilitas kredit sebesar $AS2,2 juta(termasuk premi asuransi kredit sebesar$AS116,7 ribu) dan dikenakan bunga tahunansebesar 4,08%. Jangka waktu fasilitas kreditini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuranpokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam)bulan sekali.
- On September 5, 2008, with the amount ofcredit facility of US$2.2 million (including creditinsurance premium amounting to US$116.7thousand) and bears annual interest at 4.08%.The term of this credit facility is 5 (five) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 283
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
67
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan) Company’s loans: (continued)
Natixis, Perancis (lanjutan) Natixis, France (continued)
- Pada tanggal 2 Maret 2009, dengan jumlahfasilitas kredit sebesar $AS3,4 juta (termasukpremi asuransi kredit sebesar $AS182,4 ribu)dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,07%.Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima)tahun dimana angsuran pokok dan bungadibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
- On March 2, 2009, with the amount of creditfacility of US$3.4 million (including creditinsurance premium amounting to US$182.4thousand) and bears annual interest at 3.07%.The term of this credit facility is 5 (five) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.
- Pada tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlahfasilitas kredit sebesar $AS4,1 juta (termasukpremi asuransi kredit sebesar $AS143,9 ribu)dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,57%.Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 3 (tiga)tahun dimana angsuran pokok dan bungadibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
- On May 22, 2009, with the amount of creditfacility of US$4.1 million (including creditinsurance premium amounting to US$143.9thousand) and bears annual interest at 3.57%.The term of this credit facility is 3 (three) yearsin which the principal and interest are payablesemi-annually.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkanPerusahaan untuk mempertahankan rasiokeuangan sebagai berikut:
The credit agreement provides covenants for theCompany to maintain certain financial ratios, asfollows:
- Rasio hutang berbunga terhadap EBITDAmaksimum 3,5 (tiga setengah) kali.
- Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shallnot exceed 3.5 (three and a half).
- Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali. - Debt Service Coverage Ratio shall be at least1.1.
- Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2(dua) kali.
- Debt to Equity Ratio shall not exceed 2 (two).
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasanbagi Perusahaan, antara lain untuk tidakmelakukan hal-hal berikut:
The agreement contains several covenants for theCompany, among others, not to conduct thefollowing actions:
- Menjual, transfer atau melepaskan sebagianatau seluruh aset Perusahaan dengan atautanpa pertimbangan serta tidak melakukankewajiban dengan pihak ketiga yang dapatmempengaruhi minimal 10,00% pendapatandan/atau 20,00% dari ekuitas.
- Sell, transfer or dispose of all or any part ofthe Company’s assets with or withoutconsideration and not to undertake obligationswith third parties which may affect theminimum 10.00% of the revenues and/or20.00% of its own equity.
- Menjaminkan aset Perusahaan yang berkaitandengan perjanjian kredit ini.
- Guarantee the Company’s assets related tothis agreement.
- Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis,melakukan perubahan anggaran dasar,tempat domisili Perusahaan serta tujuan dankegiatan usaha Perusahaan.
- Without the written consent of Natixis, changethe articles of association, registered office,objects and business of the Company.
- Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis,melakukan penggabungan usaha ataurestrukturisasi Perusahaan.
- Without the written consent of Natixis, enterinto merger or restructuring of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldofasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar$AS11,4 juta atau setara dengan Rp106,8 miliardan $AS6,2 juta atau setara dengan Rp68,3 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, the loanbalances amounted to US$11.4 million orequivalent to Rp106.8 billion and US$6.2 million orequivalent to Rp68.3 billion, respectively.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement284
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
68
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Anak perusahaan: Subsidiaries’ Loans:
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, DivisiUsaha Syariah (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, ShariaBusiness Division (BNI)
Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitaspembiayaan Murabahah dari BNI dengan fasilitasmaksimum sebesar Rp7,87 miliar. Fasilitas inidigunakan untuk pembiayaan perolehan 7 (tujuh)unit truk tangki dan 3 (tiga) unit truk.
In June 2007, EPN obtained a Murabahahfinancing facility from BNI with a maximum facilityamounting to Rp7.87 billion. This facility is used tofinance the purchase of 7 (seven) units of tanktrucks and 3 (three) units of trucks.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, EPNtelah merealisasi pembiayaan perolehan 1 (satu)unit truk tangki seharga Rp1,7 miliar yang harusdicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampaidengan bulan September 2012 dengan marjinkeuntungan untuk BNI sebesar 8,25% per tahundan 3 (tiga) unit truk seharga Rp1,6 miliar yangharus dicicil selama 36 (tiga puluh enam) bulansampai dengan bulan Juni 2010 dengan marjinkeuntungan untuk BNI sebesar 8,50% per tahun.Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan jaminanyang sama untuk fasilitas pembiayaan Musyarakah(Catatan 14).
Until December 31, 2009, EPN has availed thefacility to finance the purchase of 1 (one) unit oftank truck at Rp1.7 billion and is payable for 60(sixty) monthly installments up to September 2012with a profit margin for BNI amounting to 8.25%per year and 3 (three) units of trucks at Rp1.6billion and payable for 36 (thirty six) monthlyinstallments up to June 2010 with a profit marginfor BNI amounting to 8.50% per year. This facilityis collaterized by the same collaterals forMusyarakah financing facility (Note 14).
Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebutmembatasi EPN untuk tidak melakukan hal-halberikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahuludari BNI diantaranya dalam hal:
Furthermore, the loan agreement restricted EPN,not to conduct the following transactions beforeobtaining the written approval from BNI, amongothers:
- Melakukan merger, akuisisi, konsolidasidengan perusahaan lain.
- Conduct merger, acquisition, consolidationwith other companies.
- Menjual, menyewakan, mengalihkan semuaatau bagian terbesar dari hartanya, kecualiuntuk kegiatan bisnis yang lazim.
- Sell, rent, transfer all or most of the assets,unless for common business activities.
- Melakukan investasi/penyertaan pada dandengan pihak lain.
- Make investment in and with other parties.
- Memindahtangankan usaha/barangmodal/menyewakan perusahaan atau usahayang dibiayai dengan pokok pembiayaankepada pihak ketiga.
- Transfer the business/capital goods/lease thecompanies or business that are funded withthe loans to third parties.
- Menerima pinjaman dan atau pembiayaan daripihak lain, kecuali pinjaman dan/ataupembiayaan tersebut diterima dalam rangkatransaksi dagang yang berkaitan langsungdengan usaha.
- Receive loans or financing from other parties,except the loans and/or financing are receivedwithin the framework of trade transactiondirectly related to the business.
- Mengambil lease dari perusahaan leasing. - Obtain lease from a leasing company.- Mengubah sifat atau luas lingkup usaha. - Change the nature or extent of scope of the
business.- Mengubah kepemilikan saham mayoritas. - Change the majority shares ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopinjaman EPN kepada BNI masing-masingsebesar Rp889,9 juta dan Rp1,6 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, theoutstanding balance of EPN’s loans to BNIamounted to Rp889.9 million and Rp1.6 billion,respectively.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 285
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
69
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
Pada bulan Juni 2007, PBN menandatanganiperjanjian kredit dengan Bank Chinatrust denganfasilitas sebesar $AS1,5 juta. Fasilitas kredit iniberjangka waktu 5 (lima) tahun. Sesuai denganperjanjian tersebut, Bank Chinatrust memberikanfasilitas pinjaman sebagai berikut:
In June 2007, PBN entered into a loan agreementwith Bank Chinatrust with a facility amounting toUS$1.5 million. The term of the loan facility is 5(five) years. Based on the related loan agreement,Bank Chinatrust grants the following facilities:
- Fasilitas kredit Sight Letters of Credit (L/C)sebesar $AS1,4 juta untuk pembiayaanpembelian mesin-mesin baru
- Sight Letters of Credit (L/C) facility amountingto US$1.4 million to finance the purchases ofnew machines
- Fasilitas kredit General Term Loan I sebesar$AS1,2 juta dengan bunga sebesar 8,50% pertahun yang digunakan untuk melunasi L/Cpembiayaan pembelian mesin-mesin barutersebut
- General Term Loan I credit facility amountingto US$1.2 million with annual interest at8.50%. The loan will be used for the paymentof L/C to finance the purchases of newmachines
- Fasilitas kredit General Term Loan II sebesar$AS282,8 ribu dengan bunga sebesar 8,50%per tahun untuk mengambil alih (take over)pinjaman PBN dari PT Bank InternasionalIndonesia Tbk
- General Term Loan II credit facility amountingto US$282.8 thousand with annual interest at8.50%. The loan will be used to take overPBN’s loan from PT Bank InternasionalIndonesia Tbk
Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Chinatrustdi atas dijamin dengan tanah dan bangunan milikPBN, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitaskredit tersebut dan deposito berjangka sebesar12,50% dari setiap pembukaan L/C.
The above credit facilities obtained from BankChinatrust are secured with PBN’s land andbuilding, machinery purchased through this creditfacility and time deposits equivalent to 12.50% foreach L/C opening.
Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebutmembatasi PBN untuk tidak melakukan hal-halberikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahuludari Bank Chinatrust diantaranya dalam hal:
Furthermore, the loan agreement restricted PBNnot to conduct the following transactions beforeobtaining the written approval from BankChinatrust, among others:
- Mengadakan penjualan, pemindahtangananatau melepaskan hak atas harta kekayaannya.
- Sell, transfer or dispose the right over itsassets.
- Memperoleh pinjaman dari pihak lain. - Obtain loans from other parties.- Melakukan merger, akuisisi atau menjual baik
sebagian maupun seluruh perusahaan ataukekayaannya.
- Conduct merger, acquisition or sell a part orthe entire company or its assets.
- Membayar dividen atau membayar kembalikepada para pemegang saham, pinjaman-pinjaman yang sekarang telah dan dikemudian hari akan diberikan oleh parapemegang saham.
- Pay dividends or pay back to theshareholders, the loans that currently and inthe future will be given by the shareholders.
- Menyewakan, meminjamkan, menjaminkan,menjual atau dengan cara lain melepaskanbarang jaminan yang dijaminkan kepada BankChinatrust.
- Rent, lend, pledge, sell or otherwise releasethe collateral guaranteed to Bank Chinatrust.
- Mengadakan perubahan Anggaran Dasar dansusunan anggota dewan direksi dankomisaris.
- Change the Articles of Association and thecompositon of board of directors andcommissioners.
- Melakukan investasi pada perusahaan lainatau pada bidang usaha lainnya.
- Make investment in other companies orbusiness sectors.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement286
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
70
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)(lanjutan)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldopinjaman PBN pada Bank Chinatrust masing-masing adalah sebesar $AS726,3 ribu atau setaradengan Rp6,8 miliar dan $AS949,8 ribu atausetara dengan Rp10,4 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, theoutstanding balance of PBN’s loan to BankChinatrust amounted to US$726.3 thousand orequivalent to Rp6.8 billion and US$949.8 thousandor equivalent to Rp10.4 billion, respectively.
PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin) PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin)
Pada bulan Oktober 2006, PT Elnusa Rentrakom(RKM), Anak perusahaan yang menggabungkandiri dengan SCU pada tahun 2007, memperolehpinjaman dari Bank Bukopin dengan fasilitassebesar Rp1,0 miliar dan dikenakan bungasebesar 10,05% per tahun yang digunakan untukpembiayaan pembelian peralatan VHF RadioMarine atas proyek PT Total E&P Indonesie.Pinjaman ini berjangka waktu 3 (tiga) tahun sampaidengan bulan Oktober 2009. Pinjaman ini dijamindengan peralatan yang dibiayai lengkap dengandokumen aslinya, beberapa peralatan “TrunkingRadio Komunikasi Dua Arah” yang merupakanaset tetap RKM dan tagihan kepada Perusahaanatas kontrak dengan ConocoPhillips Indonesia Inc.Ltd., Amerika Serikat.
In October 2006, PT Elnusa Rentrakom (RKM), aSubsidiary that merged into SCU in 2007, obtaineda loan from Bank Bukopin with a facility amountingto Rp1.0 billion and the loan bears annual interestat 10.05% which was used to purchase VHF RadioMarine equipment for its project with PT Total E&PIndonesie. The loan is payable in 3 (three) yearsuntil October 2009. The loan is secured by thefinanced equipment accompanied by the originaldocument of ownership of the equipment referredto above, several “Two-Way Trunking Radio”equipment which constitute RKM’s property andequipment and receivables of the Company for thecontract with ConocoPhilips Indonesia Inc. Ltd.,United States of America.
Pada bulan Juli 2007, RKM memperoleh pinjamandari Bank Bukopin dengan fasilitas sebesarRp500,0 juta dan dikenakan marjin sebesar 8,67%per tahun. Pinjaman ini digunakan untukpembiayaan pembelian peralatan AHTS NavigationPositioning Services berdasarkan proyek dariKodeco Energy Co., Ltd. (Kodeco), Korea danberjangka waktu 20 (dua puluh) bulan sampaidengan bulan Maret 2009. Pinjaman ini dijamindengan tagihan kepada Kodeco.
In July 2007, RKM obtained a loan from BankBukopin with a facility amounting to Rp500.0million and a margin of 8.67% per year. This loanis used to purchase AHTS Navigation PositioningServices based on the project with Kodeco EnergyCo., Ltd. (Kodeco), Korea and is payable in 20(twenty) months until March 2009. The loan issecured by receivables from Kodeco.
Pada tanggal 31 Desember 2008, pinjaman RKMdari Bank Bukopin secara keseluruhan adalahsebesar Rp318,9 juta. Pinjaman ini telah dilunasipada bulan Oktober 2009.
As of December 31, 2008, RKM’s loan obtainedfrom Bank Bukopin amounted to Rp318.9 million.This loan was settled in October 2009.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat)
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat)
Pada bulan Desember 2008, EPN memperolehfasilitas pembiayaan Murabahah dari BankMuamalat dengan fasilitas maksimum sebesarRp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untukpembiayaan modal kerja dalam rangkamemperoleh 3 (tiga) unit truk tangki LPG 8 Mtondan 7 (tujuh) unit truk tangki LPG 15 Mton. Sejaktahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepadaPT Pertamina (Persero) .
In December 2008, EPN obtained the Murabahahfinancing facility from Bank Muamalat with amaximum facility amounting to Rp10.0 billion. Thisfacility was used to finance working capital in orderto acquire 3 (three) units of LPG tank trucks of 8Mtons and 7 (seven) units of LPG tank trucks of 15Mtons. Since 2009, these tank trucks were rentedto PT Pertamina (Persero).
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 287
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
71
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (lanjutan)
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (continued)
Pada bulan Desember 2008, EPN memperolehfasilitas pembiayaan Murabahah dari BankMuamalat dengan fasilitas maksimum sebesarRp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untukpembiayaan modal kerja dalam rangkamemperoleh 3 (tiga) unit truk tangki LPG 8 Mtondan 7 (tujuh) unit truk tangki LPG 15 Mton. Sejaktahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepadaPT Pertamina (Persero) .
In December 2008, EPN obtained the Murabahahfinancing facility from Bank Muamalat with amaximum facility amounting to Rp10.0 billion. Thisfacility was used to finance working capital in orderto acquire 3 (three) units of LPG tank trucks of 8Mtons and 7 (seven) units of LPG tank trucks of 15Mtons. Since 2009, these tank trucks were rentedto PT Pertamina (Persero).
Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan 3 (tiga)unit truk tangki LPG 8 Mton dan 7 (tujuh) unit truktangki LPG 15 Mton yang dibiayai dari fasilitaspembiayaan tersebut dan piutang dariPT Pertamina (Persero) sebesar Rp21,6 miliaryang timbul sehubungan dengan penyewaan truktangki tersebut.
This financing facility is secured by 3 (three) unitsof LPG tank trucks of 8 Mtons and 7 (seven) unitsof LPG tank trucks of 15 Mtons financed from thisloan facility and receivables from PT Pertamina(Persero) amounting to Rp21.6 billion related tothe rental of the tank trucks.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, EPNtelah menerima pembiayaan sebagai berikut:
As of December 31, 2009, EPN has received thefollowing financing facilities:
- Pada bulan Desember 2008 sebesar Rp3,9miliar yang harus dicicil selama 60 (enampuluh) bulan sampai dengan bulan Desember2013 dengan marjin keuntungan untuk BankMuamalat sebesar Rp1,3 miliar.
- In December 2008 amounted to Rp3.9 billionwhich is payable for 60 (sixty) monthlyinstallments up to December 2013 with a profitmargin for Bank Muamalat of Rp1.3 billion.
- Pada bulan Januari 2009 sebesar Rp4,6 miliaryang harus dicicil selama 60 (enam puluh)bulan sampai dengan bulan Januari 2014dengan marjin keuntungan untuk BankMuamalat sebesar Rp1,5 miliar.
- In January 2009 amounted to Rp4.6 billionwhich is payable for 60 (sixty) monthlyinstallments up to January 2014 with a profitmargin for Bank Muamalat of Rp1.5 billion.
- Pada bulan Maret 2009 sebesar Rp4,1 miliaryang harus dicicil selama 60 (enam puluh)bulan sampai dengan bulan Maret 2014dengan marjin keuntungan untuk BankMuamalat sebesar Rp1,4 miliar.
- In March 2009 amounted to Rp4.1 billionwhich is payable for 60 (sixty) monthlyinstallments up to March 2014 with a profitmargin for Bank Muamalat of Rp1.4 billion.
Perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPNuntuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpapersetujuan tertulis terlebih dahulu dari BankMuamalat diantaranya dalam hal:
The loan agreement restricted EPN, not to conductthe following transactions before obtaining thewritten approval from Bank Muamalat, amongothers:
- Mengadakan konsolidasi atau merger. - Conduct consolidation or merger.- Mengajukan dan/atau mendapatkan fasilitas
pembiayaan baru dari pihak lain.- Apply and/or obtain new facilities from other
parties.- Mengadakan perubahan pada susunan
pemegang saham, dewan direksi dankomisaris.
- Change the composition of shareholders,boards of directors and commissioners.
- Melakukan pembagian keuntungan yangmelebihi jumlah 10,00% dari keuntungan yangdiperoleh.
- Share more than 10.00% of the profit earned.
- Melakukan investasi baru. - Make new investments.- Memindahkan hak atas barang yang sudah
dijaminkan kepada Bank Muamalat.- Transfer the right on assets that have been
pledged to Bank Muamalat.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement288
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
72
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (lanjutan)
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BankMuamalat) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldohutang EPN ke Bank Muamalat masing-masingsebesar Rp6,9 miliar dan Rp2,6 miliar.
As of December 31, 2009 and 2008, the totaloutstanding loan balance of EPN to BankMuamalat amounted to Rp6.9 billion and Rp2.6billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan danAnak perusahaan telah memenuhi seluruhpersyaratan dan pembatasan sesuai denganperjanjian pinjaman.
As of December 31, 2009, the Company andSubsidiaries have complied with all therequirements and covenants in accordance withthe loan agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2009, jadwalpembayaran Perusahaan dan Anak perusahaanatas pinjaman bank jangka panjang adalahsebagai berikut:
As of December 31, 2009, the payment scheduleof the Company’s and Subsidiaries’ long-term bankloans is as follows:
Setaradengan Rupiah/
EquivalentTahun in Rupiah Year
2010 165.974 20102011 165.766 20112012 159.353 20122013 107.041 20132014 38.192 2014
Jumlah 636.326 Total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 289
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
73
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM LIABILITIES (continued)
Hutang Sewa Pembiayaan Finance Lease Payables
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyaiperjanjian sewa pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan PT Orix IndonesiaFinance untuk pembelian komputer, kendaraanserta mesin dan peralatan. Jangka waktu sewaadalah 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) tahun.Hutang tersebut dijamin dengan aset sewa terkait.
The Company and Subsidiaries have finance leasecommitments with PT Hewlett-Packard FinanceIndonesia and PT Orix Indonesia Finance forpurchases of computers, vehicles, machine andequipment. The lease terms are between 2 (two) to4 (four) years. The related obligations are securedby related lease assets.
Hutang sewa pembiayaan dikenakan bunga antara8,00% sampai dengan 17,00% per tahun. Padatanggal 31 Desember 2009, saldo hutang sewapembiayaan adalah $AS2,2 juta dan Rp139,0 jutaatau keseluruhan setara dengan Rp21,1 miliar,dengan jadwal pembayaran sewa minimum dimasa yang akan datang berdasarkan perjanjiansewa adalah sebagai berikut:
Finance lease payables bear interest ranging from8.00% to 17.00% per year. As of December 31,2009, the balances of finance lease payablesamounted to US$2.2 million and Rp139.0 million ora total equivalent to Rp21.1 billion with a minimumlease payment schedule under the leaseagreements as follows:
Setaradengan Rupiah/
Equivalentin Rupiah
Sampai dengan satu tahun 15.821 Less than a yearLebih dari satu tahun
sampai dengan tiga tahun 6.531 More than a year until three years
Jumlah 22.352 TotalBunga yang belum jatuh tempo (1.286) Amount applicable to interest
Nilai sekarang dari pembayaran minimum 21.066 Present value of the minimum paymentsBagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (14.664) Current maturities
Bagian jangka panjang 6.402 Long-term portion
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement290
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
74
19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL
Rincian pemegang saham pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008, setelah dikurangisaham yang diperoleh kembali sebanyak99.738.000 saham adalah sebagai berikut:
The details of share ownership as of December 31,2009 and 2008, net of the treasury stock of99,738,000 shares are as follows:
2009
Jumlah SahamDitempatkan danDisetor Penuh/ Persentase
Number of Kepemilikan/Shares Issued Percentage of Jumlah/
Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholder
PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 41,67% 300.000 PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 37,67 271.157 PT Tri Daya Esta
Komisaris CommissionerAnton Sugiono 1.664.500 0,02 166 Anton Sugiono
Direksi DirectorsEteng Ahmad Salam 2.446.000 0,03 245 Eteng Ahmad SalamEddy Sjahbuddin 3.014.500 0,04 301 Eddy SjahbuddinLucy Sycilia 598.000 0,01 60 Lucy SyciliaMuhammad Jauzi Arif 864.500 0,01 86 Muhammad Jauzi Arif
Lain-lain (masing-masing dengan Others (ownership below 5% each)kepemilikan kurang dari 5%) 1.478.608.610 20,55 147.861
Jumlah saham beredar 7.198.762.000 100,00% 719.876 Total outstanding sharesSaham yang diperoleh kembali
pada harga perolehan 99.738.000 9.974 Treasury stock at cost
Jumlah 7.298.500.000 729.850 Total
2008
Jumlah SahamDitempatkan danDisetor Penuh/ Persentase
Number of Kepemilikan/Shares Issued Percentage of Jumlah/
Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholder
PT Pertamina (Persero) 3.000.000.000 41,67% 300.000 PT Pertamina (Persero)PT Tri Daya Esta 2.711.565.890 37,67 271.157 PT Tri Daya Esta
Komisaris CommissionersIin Arifin Takhyan 1.849.500 0,03 185 Iin Arifin TakhyanHarry Triono 1.664.500 0,02 166 Harry TrionoAnton Sugiono 1.664.500 0,02 166 Anton Sugiono
Direksi DirectorsEteng Ahmad Salam 2.446.000 0,03 245 Eteng Ahmad SalamEddy Sjahbuddin 2.939.000 0,04 294 Eddy SjahbuddinHendri S. Suardi 2.219.000 0,03 222 Hendri S. Suardi
Lain-lain (masing-masing dengan Others (ownership below 5% each)kepemilikan kurang dari 5%) 1.474.413.610 20,49 147.441
Jumlah saham beredar 7.198.762.000 100,00% 719.876 Total outstanding sharesSaham yang diperoleh kembali
pada harga perolehan 99.738.000 9.974 Treasury stock at cost
Jumlah 7.298.500.000 729.850 Total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 291
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
75
19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris padatanggal 10 Desember 2009, Perusahaanmemutuskan untuk membagikan dividen kasinterim tahun buku 2009 sebesar Rp143,9 miliarkepada pemegang saham yang namanyatercantum dalam Daftar Pemegang Saham padatanggal 12 Januari 2010.
Based on the Board of Directors andCommissioners meeting held on December 10,2009, the Company decided to distribute the 2009interim cash dividends of Rp143.9 billion toshareholders whose names are listed in theRegister of Shareholders as of January 12, 2010.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunandan Luar Biasa yang diaktakan dengan AktaNotaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti NotarisSutjipto, S.H., M.Kn.), No. 28 tanggal 6 Mei 2009,para pemegang saham antara lain memutuskan:
In the Shareholders’ Annual and ExtraordinaryGeneral Meeting, the minutes of which werenotarized under Notarial Deed No. 28 dated May 6,2009, of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary ofSutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed,among others, on the following:
- Pembagian dividen kas dari laba bersih tahunbuku 2008 sejumlah Rp26,8 miliar.
- Distribution of cash dividend amounting toRp26.8 billion from the 2008 net income.
- Pencadangan dari laba bersih tahun 2008sebagai cadangan umum sebesarRp6,7 miliar.
- Appropriation of the 2008 net incomeamounting to Rp6.7 billion for generalreserves.
Pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaanmenyampaikan ke BAPEPAM-LK dan Bursa EfekIndonesia (BEI) informasi mengenai rencanaperolehan kembali saham Perusahaan yangditerbitkan dan tercatat di BEI. Perolehan kembalisaham (treasury stock) tersebut dilakukan selamatanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal13 Januari 2009. Pada tanggal 31 Desember2008, jumlah saham yang telah diperoleh kembaliadalah sejumlah 99.738.000 saham dengan hargaperolehan sebesar Rp14,7 miliar. Sampai dengantanggal penyelesaian laporan keuangankonsolidasi, tidak ada perubahan atas sahamyang diperoleh kembali.
On October 12, 2008, the Company informedBAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange(BEI) regarding the Company’s plan to repurchasethe Company’s shares (as treasury stock), whichare issued and registered in BEI. The repurchaseperiod is from October 13, 2008 until January 13,2009. As of December 31, 2008, total treasurystock consist of 99,738,000 shares with arepurchase price amounting to Rp14.7 billion. Asof the date of completion of the consolidatedfinancial statements, there is no further change inthe treasury stock balance.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunandan Luar Biasa yang diaktakan dengan AktaNotaris Sutjipto, S.H., M.Kn., No. 115 tanggal15 Mei 2008, para pemegang saham antara lainmemutuskan:
In the Shareholders’ Annual and ExtraordinaryGeneral Meeting, the minutes of which werenotarized under Notarial Deed No. 115 datedMay 15, 2008, of Sutjipto, S.H., M.Kn., theshareholders agreed, among others, on thefollowing:
- Pembagian dividen kas dari laba bersih tahunbuku 2007 sejumlah Rp20,0 miliar.
- Distribution of cash dividend amounting toRp20.0 billion from the 2007 net income.
- Pencadangan dari laba bersih tahun 2007sebagai cadangan umum sebesarRp5,0 miliar.
- Appropriation of the 2007 net incomeamounting to Rp5.0 billion for generalreserves.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement292
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
76
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASIENTITAS SEPENGENDALI
20. DIFFERENCES ARISING FROMRESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONGENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Saldo akun ini timbul dari selisih nilai transaksirestrukturisasi entitas sepengendali sebagaiberikut:
This account represents the differences arisingfrom restructuring transactions among entitiesunder common control as follows:
Jumlah/Amount
Pembelian saham PBN 729 Purchase of PBN’s sharesPembelian saham PT Elnusa Rentrakom Purchase of PT Elnusa Rentrakom
dan PND (792) and PND’s sharesPenjualan saham PT Elnusa Rekabina 1.873 Sale of PT Elnusa Rekabina’s shares
Jumlah 1.810 Total
Pada tanggal 15 Juni 2005, Perusahaanmengakuisisi 50,59% saham PBN dengan hargaRp8,6 miliar dari PT Patra Niaga. Nilai buku asetbersih PBN pada saat akuisisi adalah sebesarRp9,3 miliar. Selisih sebesar Rp728,9 juta dicatatsebagai “Selisih Nilai Transaksi RestrukturisasiEntitas Sepengendali” dan disajikan sebagaibagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
On June 15, 2005, the Company acquired 50.59%share ownership in PBN for Rp8.6 billion fromPT Patra Niaga. At the time of acquisition, thecarrying value of the investment in PBN amountedto Rp9.3 billion. The difference of Rp728.9 millionwas recognized as “Difference Arising fromRestructuring Transactions among Entities underCommon Control” and presented under Equitysection in the consolidated balance sheets.
Pada tanggal 7 April 2000, Perusahaanmengakuisisi 98,00% saham PT ElnusaRentrakom, Anak perusahaan yangmenggabungkan diri dengan SCU pada tahun2007, dan 82,00% saham PND masing-masingdengan harga Rp343,0 juta dan Rp184,5 juta dariPT Patra Niaga. Selisih lebih antara harga belidengan nilai buku aset PT Elnusa Rentrakom danPND sebesar Rp791,5 juta dicatat sebagai “SelisihNilai Transaksi Restrukturisasi EntitasSepengendali” dan disajikan sebagai bagian dariEkuitas pada neraca konsolidasi.
On April 7, 2000, the Company acquired 98.00%share ownership in PT Elnusa Rentrakom, aSubsidiary that merged into SCU in 2007, and82.00% share ownership in PND for Rp343.0million and Rp184.5 million, respectively, fromPT Patra Niaga. The excess of the acquisitioncosts of investment over the carrying values of theinvestment in PT Elnusa Rentrakom and PNDamounting to Rp791.5 million was recognized as“Difference Arising from RestructuringTransactions among Entities under CommonControl” and presented under Equity section in theconsolidated balance sheets.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Pudji RedjekiIrawati, S.H., No. 174 tanggal 21 Desember 1999,Perusahaan menjual seluruh penyertaan diPT Elnusa Rekabina (490 saham) kepada PT PatraNiaga dengan harga Rp147,0 juta. Selisih antaranilai tercatat penyertaan saham dengan harga jualsebesar Rp1,9 miliar dicatat sebagai “Selisih NilaiTransaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas padaneraca konsolidasi.
In accordance with Notarial Deed of Ny. PudjiRedjeki Irawati, S.H., No. 174 dated December 21,1999, the Company sold all of its equity interest inPT Elnusa Rekabina (representing 490 shares) toPT Patra Niaga for Rp147.0 million. The differencebetween the carrying value of the investment withthe sale price amounting to Rp1.9 billion wasrecognized as “Difference Arising fromRestructuring Transactions among Entities underCommon Control” and presented under Equitysection in the consolidated balance sheets.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 293
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
77
21. PENDAPATAN USAHA 21. OPERATING REVENUES
Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: The details of operating revenues are as follows:
2009 2008
Jasa dan Perdagangan Migas Oil and Gas (Migas) Services and TradingJasa hulu migas terintegrasi 2.280.298 1.681.622 Integrated upstream migas servicesJasa dan perdagangan hilir migas 1.099.775 579.671 Downstream migas services and tradingJasa dan perdagangan penunjang Upstream migas support
hulu migas 160.561 106.164 services and trading
Sub-jumlah 3.540.634 2.367.457 Sub-total
Jasa Telematika Penunjang Telematic Services for SupportingJasa Migas dan Non-Migas Migas and Non-Migas ServicesManajemen data, teknologi Data management, information
informasi dan telekomunikasi 187.304 212.544 technology and telecommunication
Jumlah 3.727.938 2.580.001 TotalEliminasi (65.607) (36.088) Elimination
Jumlah 3.662.331 2.543.913 Total
Pendapatan usaha dari PT Pertamina EP masing-masing sebesar Rp990,5 miliar (27,05%) danRp611,2 miliar (24,02%) pada tahun 2009 dan2008 melebihi 10,00% dari pendapatan usahakonsolidasi.
The revenues from PT Pertamina EP amounting toRp990.5 billion (27.05%) and Rp611.2 billion(24.02%) in 2009 and 2008, respectively,constitute above 10.00% of consolidated operatingrevenues.
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA 22. COST OF OPERATING REVENUES
Rincian beban pokok pendapatan usaha adalahsebagai berikut:
The details of cost of operating revenues are asfollows:
2009 2008
Beban pokok penjualan dari usaha Cost of sales - trading andperdagangan dan distribusi distributions operationsPersediaan awal 2.853 5.175 Beginning inventoriesPembelian 744.380 349.434 PurchasesPersediaan akhir (3.231) (2.853) Ending inventoriesBeban tidak langsung dari Overhead expenses from
divisi distribusi 18.058 11.799 distribution division
Beban pokok penjualan dari usaha Cost of sales - trading and distributionsperdagangan dan distribusi 762.060 363.555 operations
Beban pokok penjualan dari usaha Cost of goods sold - manufacturingmanufaktur operationsBahan baku yang digunakan 19.551 45.413 Raw materials usedTenaga kerja langsung 1.112 1.441 Direct laborBeban pabrik tidak langsung 10.660 13.323 Overhead
Jumlah biaya produksi 31.323 60.177 Total production cost
Barang dalam proses Work in processSaldo awal 441 376 Beginning balancePembelian 4.672 17.221 PurchasesSaldo akhir (578) (441) Ending balance
Beban pokok produksi dariusaha manufaktur 35.858 77.333 Cost of goods manufactured
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement294
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
78
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA(lanjutan)
22. COST OF OPERATING REVENUES (continued)
2009 2008
Beban pokok penjualan dari usaha Cost of goods sold - manufacturingmanufaktur (lanjutan) operations (continued)Barang jadi Finished goods
Saldo awal 2.893 1.603 Beginning balancePembelian 109.732 16.843 PurchasesSaldo akhir (2.124) (2.893) Ending balance
Beban pokok penjualan dari Cost of goods sold - manufacturingusaha manufaktur 146.359 92.886 operations
Beban pokok pendapatan jasa Cost of contractual services renderedJasa sub-kontrak 546.726 531.836 Sub-contract servicesGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 376.732 260.515 Salaries, wages and employees’ benefitsSewa 331.077 157.540 RentPenyusutan dan amortisasi 186.076 135.842 Depreciation and amortizationBahan pembantu yang digunakan 168.921 94.197 Additional materials usedBahan bakar 158.625 161.961 FuelTransportasi dan perjalanan dinas 58.325 57.534 Transportation and travellingPerbaikan dan pemeliharaan 51.351 55.669 Repairs and maintenanceMobilisasi dan demobilisasi 50.985 41.792 Mobilization and demobilizationJasa profesional 48.137 20.524 Professional servicesFasilitas kantor 47.228 38.309 Office facilitiesPos dan telekomunikasi 11.995 11.148 Postage and telecommunicationLain-lain 174.706 125.731 Others
Beban pokok pendapatan jasa 2.210.884 1.692.598 Cost of contractual services rendered
Jumlah 3.119.303 2.149.039 Total
Pembelian dari PT Pertamina (Persero) masing-masing sebesar Rp709,8 miliar (19,38%) danRp343,5 miliar (13,50%) pada tahun 2009 dan2008 melebihi 10,00% dari pendapatan usahakonsolidasi (Catatan 7).
The purchases from PT Pertamina (Persero)amounting to Rp709.8 billion (19.38%) andRp343.5 billion (13.50%) in 2009 and 2008,respectively, constitute above 10.00% ofconsolidated operating revenues (Note 7).
23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:
2009 2008
Beban penjualan Selling expensesPerizinan 3.373 92 PermitsGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 3.077 3.724 Salaries, wages and employees’ benefitsRepresentasi dan sumbangan 1.093 2.956 Representation and donationsIklan dan promosi 552 732 Advertising and promotionsTransportasi dan perjalanan dinas 430 818 Transportation and travellingLain-lain (masing-masing Others (below
di bawah Rp500,0 juta) 740 1.141 Rp500.0 million each)
Sub-jumlah 9.265 9.463 Sub-total
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 295
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
79
23. BEBAN USAHA (lanjutan) 23. OPERATING EXPENSES (continued)
2009 2008
Beban umum dan administrasi General and administrative expensesGaji, upah dan kesejahteraan karyawan 129.094 120.229 Salaries, wages and employees’ benefitsJasa teknik dan profesional 31.693 13.350 Technical and professional feesPenyusutan dan amortisasi 17.235 14.846 Depreciation and amortizationPenyisihan piutang ragu-ragu 14.050 9.823 Provision for doubtful accountsSewa 11.839 9.551 RentUtilitas 11.662 9.316 UtilitiesAsuransi 11.199 1.107 InsurancesTransportasi dan perjalanan dinas 6.489 6.220 Transportation and travellingPenurunan nilai aset tetap Impairment of property and equipment
(Catatan 11) 4.065 - (Note 11)Perlengkapan kantor 4.050 3.520 Office suppliesRepresentasi dan sumbangan 3.658 2.031 Representation and donationsPos dan telekomunikasi 2.875 4.246 Postage and telecommunicationIklan dan promosi 2.247 732 Advertising and promotionsFasilitas kantor 2.104 2.890 Office facilitiesPelatihan dan seminar 1.750 1.314 Training and seminarsProyek 1.371 826 ProjectsPenyisihan persediaan usang 55 1.441 Provision for inventory obsolescenceLain-lain (masing-masing Others (below
di bawah Rp500,0 juta) 2.040 3.582 Rp500.0 million each)
Sub-jumlah 257.476 205.024 Sub-total
Jumlah 266.741 214.487 Total
24. BEBAN KEUANGAN 24. FINANCING COSTS
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: The details of financing costs are as follows:
2009 2008
Beban bunga 73.361 48.363 Interest expensesBeban administrasi bank 19.597 10.624 Bank charges
Jumlah 92.958 58.987 Total
25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS
a. Program manfaat pesangon dan penghargaanmasa kerja
a. Separation and service entitlement benefitsprogram
Perusahaan telah memiliki program pensiunmanfaat pasti dan iuran pasti. Sebagaitambahan atas program pensiun tersebut,Perusahaan dan Anak perusahaanmenyisihkan imbalan kerja karyawan sesuaidengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003tentang Ketenagakerjaan. Program dana haritua Perusahaan (“Program Tabel Besar”)dikelola oleh Yayasan Tabungan Hari TuaKaryawan Elnusa (YHTE).
The Company has a defined benefit plan anddefined contribution plan. In addition to thispension plan, the Company and Subsidiarieshave provided estimated liability for theemployees’ benefits to cover the benefitsrequired under the Law No. 13 Year 2003regarding Labor. The Company’s retirementbenefit program (Big Table Program) ismanaged by Yayasan Tabungan Hari TuaKaryawan Elnusa (YHTE).
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement296
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
80
25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)
a. Program manfaat pesangon dan penghargaanmasa kerja (lanjutan)
a. Separation and service entitlement benefitsprogram (continued)
Jumlah setoran kepada program pensiun iuranpasti yang dibebankan pada beban pokokpendapatan usaha dan beban usaha masing-masing sebesar Rp13,1 miliar dan Rp16,0miliar pada tahun 2009 dan 2008.
Total contribution to defined contribution plancharged to cost of operating revenues andoperating expenses were amounted to Rp13.1billion and Rp16.0 billion in 2009 and 2008,respectively.
Perhitungan aktuarial atas beban imbalankerja untuk tahun 2009 dan 2008 dilakukanoleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuarisindependen, dengan menggunakan metode“Projected Unit Credit” berdasarkanlaporannya masing-masing tertanggal19 Januari 2010 dan 17 Februari 2009. Berikutadalah asumsi-asumsi penting yangdigunakan dalam laporan aktuaris independentersebut:
The actuarial computations of employees’benefit expenses for 2009 and 2008 wereperformed by PT Eldridge GunaprimaSolution, an independent actuary, using theProjected Unit Credit method based on itsreports dated January 19, 2010 and February17, 2009, respectively. The significantassumptions used by the actuary in its reportsare as follows:
Tingkat diskonto : 10,50% pada tahun 2009 dan 12,00% pada tahun 2008/10.50% per annum in 2009 and 12.00% per annum in 2008 : Discount rate
Tingkat kenaikan gaji : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Salary increase rateTingkat kematian : Tabel Kematian Indonesia II/
Indonesian Mortality Table II : Mortality rateUmur pensiun : 56 tahun / 56 years old : Retirement ageTingkat pensiun dipercepat : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia
46 - 55 tahun/1.00% per year for employees whose age is between : Accelerated retirement rate
46 - 55 years oldTingkat pengunduran diri : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan
berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/5.00% per year for employees at the age of 25 : Resignation rate
which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46
Jumlah kewajiban diestimasi atas imbalankerja karyawan Perusahaan dan Anakperusahaan yang dilaporkan dalam neracakonsolidasi adalah sebagai berikut:
Total estimated liability for employees’benefits of the Company and Subsidiariesrecognized in the consolidated balance sheetsare as follows:
2009 2008
Nilai kini kewajiban (75.558) (53.131) Present value of obligationsNilai wajar aset program 38.891 36.345 Fair value of plan assets
Status pendanaan (36.667) (16.786) Funded statusKerugian (keuntungan) aktuarial
yang belum diakui 1.229 (27.876) Unrecognized actuarial loss (gain)Biaya jasa lalu yang belum diakui Unrecognized past service cost
(non-vested) 3.851 4.111 (non-vested)Aset tidak diperkenankan - Assets not permitted -
dampak pembatasan aset (554) (358) effect of asset limitations
Kewajiban diestimasi atas imbalan Estimated liabilities for employees’kerja karyawan (32.141) (40.909) benefits
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 297
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
81
25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)
a. Program manfaat pesangon dan penghargaanmasa kerja (lanjutan)
a. Separation and service entitlement benefitsprogram (continued)
Beban imbalan kerja karyawan yang diakuidalam laporan laba rugi konsolidasi adalahsebagai berikut:
The details of employees’ benefit expensesrecognized in the consolidated statements ofincome are as follows:
2009 2008
Biaya jasa kini 5.900 4.298 Current service costsBiaya bunga 4.260 8.420 Interest costsAmortisasi biaya jasa lalu 158 242 Amortization of past service costKerugian aktuarial yang belum diakui 11 50 Unrecognized actuarial lossEkspektasi pengembalian
aset program (4.219) (3.558) Expected return on plan assetsEfek batasan aset program 196 128 Effect of plan assets limitationsAmortisasi kerugian Amortization of unrecognized
aktuarial yang belum diakui (1.690) 476 actuarial lossIuran karyawan 630 648 Employee contributionPengakuan segera keuntungan Recognition of vested gain
tahun berjalan 278 (177) for current yearKelebihan pembayaran imbalan kerja 261 256 Overpayment of employee benefits
Beban imbalan kerja karyawan 5.785 10.783 Employees’ benefit expense
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008,dana pesangon yang telah disisihkan olehAnak perusahaan yang belum dikelola olehlembaga pengelola dana pesangon masing-masing adalah sebesar Rp550,0 juta danRp1,5 miliar, disajikan sebagai bagian dari“Aset Lain-lain - Kas dan Setara Kas yangDibatasi Penggunaannya” dalam Aset TidakLancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).Pada tahun 2008, sebagian besar pengelolaandana pesangon telah dialihkan kepada dandikelola oleh YHTE.
As of December 31, 2009 and 2008, theseparation funds that have been provided bySubsidiaries, which have not yet beenmanaged by a separation fund managementinstitution amounting to Rp550.0 million andRp1.5 billion, respectively, are presented aspart of “Other Assets - Restricted Cash andCash Equivalents” under Non-current Assetsin the consolidated balance sheets (Note 13).In 2008, most of the funds have beentransferred to and managed by YHTE.
Mutasi saldo kewajiban diestimasi atasimbalan kerja karyawan Perusahaan dan Anakperusahaan pada tahun 2009 dan 2008adalah sebagai berikut:
The movements of estimated liabilities foremployees’ benefits in 2009 and 2008 are asfollows:
2009 2008
Saldo awal tahun (40.909) (46.650) Balances at beginning of yearBeban imbalan kerja karyawan Employees’ benefit expense
tahun berjalan (5.785) (10.783) during the yearRealisasi pembayaran manfaat
pesangon tahun berjalan 1.159 913 Payments of benefits in current yearKontribusi iuran yang telah disetorkan
tahun berjalan 13.241 16.173 Contribution during the yearPenyesuaian tahun-tahun sebelumnya 153 (562) Adjustment of previous years
Saldo akhir tahun (32.141) (40.909) Balances at end of year
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement298
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
82
25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)
b. Dana pensiun b. Pension plan
Perusahaan dan Anak perusahaanmenyelenggarakan program pensiun manfaatpasti untuk karyawan tetap tertentu yangmemenuhi syarat yang dikelola oleh DanaPensiun Elnusa (Dapenusa) atau programpensiun iuran pasti untuk karyawan tetaptertentu lainnya yang saat ini dikelola olehDana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuranPerusahaan dan Anak perusahaan dankaryawan masing-masing sebesar 22,50%dan 7,50% dari upah pokok pensiunkaryawan.
The Company and Subsidiaries have definedbenefit plans covering certain qualifiedpermanent employees which are managed byDana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or definedcontributory retirement plans for other certainqualified permanent employees which arecurrently managed by Dana Pensiun LembagaKeuangan (DPLK) BNI. Contributions topension plans are funded by the Companyand Subsidiaries and their employees at22.50% and 7.50%, respectively, of basicpension income of employees.
Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidaklagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa,karena manajemen berpendapat bahwajumlah aset Dapenusa untuk program pensiuntelah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan.Pada saat ini, Perusahaan dan Anakperusahaan masih memberikan kontribusiiurannya untuk dikelola oleh DPLK BNI.
Starting April 1, 1996, no contribution hasbeen paid by the Company to Dapenusa,since the management believes that the planassets has exceeded its actuarial liabilities.Currently, the Company and Subsidiaries stillcontributed funds to be managed by DPLKBNI.
Perhitungan aktuarial atas program pensiununtuk tahun 2009 dan 2008 dilakukan olehPT Eldridge Gunaprima Solution, aktuarisindependen, dengan menggunakan metode“Projected Unit Credit” berdasarkanlaporannya masing-masing tertanggal19 Januari 2010 dan 17 Februari 2009. Berikutadalah asumsi-asumsi penting yangdigunakan dalam laporan aktuaris independentersebut:
The actuarial computations of the pensionplan for 2009 and 2008 were performed byPT Eldridge Gunaprima Solution, anindependent actuary, using the Projected UnitCredit method based on its reports datedJanuary 19, 2010 and February 17, 2009,respectively. The significant assumptions usedby the actuary in its reports are as follows:
Tingkat diskonto : 10,50% pada tahun 2009 dan 12,00% pada tahun 2008/10.50% per annum in 2009 and 12.00% per annum in 2008 : Discount rate
Tingkat kenaikan gaji : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Salary increase rateTingkat kematian : Tabel Kematian Indonesia II/
Indonesian Mortality Table II : Mortality rateUmur pensiun : 56 tahun / 56 years old : Retirement ageTingkat pensiun dipercepat : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia
46 - 55 tahun/1.00% per year for employees whose age is between : Accelerated retirement rate
46 - 55 years oldTingkat pengunduran diri : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan
berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/5.00% per year for employees at the age of 25 : Resignation rate
which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 299
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
83
25. DANA PENSIUN DAN KESEJAHTERAANKARYAWAN (lanjutan)
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS(continued)
b. Dana pensiun (lanjutan) b. Pension plan (continued)
Posisi dana pensiun adalah sebagai berikut: The status of the pension plan is as follows:
2009 2008
Nilai wajar aset dana pensiun 115.132 116.130 Fair value of plan assetsNilai kini kewajiban akhir tahun (63.430) (63.059) Present value of obligations at end of year
Status pendanaan 51.702 53.071 Funded statusKerugian aktuarial yang belum diakui 3.598 3.598 Unrecognized actuarial lossAset tidak diperkenankan - Assets not permitted -
dampak pembatasan aset (51.702) (53.071) effect of asset limitations
Aset dana pensiun 3.598 3.598 Pension plan assets
Aset dana pensiun terutama terdiri darideposito berjangka, saham, obligasi,reksadana, Surat Utang Negara (SUN),penempatan langsung, tanah dan bangunan.
Assets under the pension plan consist mainlyof time deposits, shares, bonds, mutual funds,government bonds, direct placements, landand buildings.
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES
Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakanbeberapa penjanjian penting, diantaranya adalahsebagai berikut:
The Company and Subsidiaries have entered intocertain significant agreements as follows:
Perusahaan/Company
TanggalPerjanjian/
Date ofAgreement
Nilai Kontrak/Contract Value
Periode Kontrak/Contract Period
Jenis Pekerjaan/Type of Work
PT Pertamina EP/ PT Pertamina EP
13 Oktober 2009/October 13, 2009
$AS4.999.994/US$4,999,994
2 (dua) tahun/2 (two) years
Jasa Electric WirelineLogging, Perforation & Data Processing(EWLPP)/Electric WirelineLogging, Perforation & Data Processing(EWLPP) services
22 Mei 2009/May 22, 2009
Rp16.868/Rp16,868
3 (tiga) tahun/3 (three) years
Jasa operasionalpengelolaan dataeksplorasi danproduksi (fisik dandigital) sertamaintenance softwareaplikasinya/Operational servicesfor management ofexploration andproduction data(physical and digital)and its applicationsoftware maintenance
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement300
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
84
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan/Company
TanggalPerjanjian/
Date ofAgreement
Nilai Kontrak/Contract Value
Periode Kontrak/Contract Period
Jenis Pekerjaan/Type of Work
PT Pertamina EP (lanjutan)/PT Pertamina EP (continued)
2 Maret 2009/March 2, 2009
$AS16.437.206dan Rp183.404/US$16,437,206and Rp183,404
614 (enam ratusempat belas) hari/614 (six hundredand fourteen) days
Penyelidikan seismik3D di RengasdengklokL&O danRengasdengklokTimur, Jawa Barat/3D seismicexploration inRengasdengklok L&Oand EastRengasdengklok,West Java
1 September2008/September 1,2008
$AS4.404.727/US$4,404,727
2 (dua) tahun 6(enam) bulan/2 ( two) years and6 (six) months
Jasa pengadaanwireline/Wireline procurementservices
12 Agustus2008/August 12, 2008
$AS4.997.011/US$4,997,011
2 (dua) tahun/2 (two) years
Jasa EWLPP denganpenyediaan material & jasa lainnya untukpemboran 8 sumurminyak & 68 sumurworkover di Bunyu/EWLPP services withmaterial supplies andother services fordrilling of 8 oil wellsand 68 workover wellsin Bunyu
3 Juli 2008/July 3, 2008
Rp33.468/Rp33,468
3 (tiga) tahun/3 (three) years
Jasa pembenahandan pengelolaan dataeksploitasi & produksiterpadu di RegionSumatera/Integrated services forimprovement andmanagement ofexploitation andproduction data inSumatera Region
19 Mei 2008/May 19, 2008
$AS4.075.493 danRp44.924/US$4,075,493 andRp44,924
188 (seratusdelapan puluhdelapan) hari/188 (one hundredand eighty eight)days
Penyelidikan seismik3D di RandeganUtara, Jawa Barat/3D seismicexploration in NorthRandegan, West Java
31 Maret 2008/March 31, 2008
$AS15.872.552/US$15,872,552
2 (dua) tahun/2 (two) years
Jasa EWLPP padasumur eksplorasi diSumatera/EWLPP services onexploration well inSumatera
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 301
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
85
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan/Company
TanggalPerjanjian/
Date ofAgreement
Nilai Kontrak/Contract Value
Periode Kontrak/Contract Period
Jenis Pekerjaan/Type of Work
PT Pertamina EP (lanjutan)/PT Pertamina EP (continued)
Februari 2008/February 2008
$AS4.492.000/US$4,492,000
2 (dua) tahun/2 (two) years
Jasa pemeliharaansumur produksi danfasilitas operasiproduksi x-ray field/Maintenance servicesof production well andoperational facilities x-ray field
PT PertaminaGeothermal Energy/PT PertaminaGeothermal Energy
8 September2009/September 8,2009
$AS8.275.116/US$8,275,116
6 (enam) bulan/6 (six) months
Pengadaan casinguntuk proyekGeothermal SungaiPenuh, Karaha Bodasdan Kotamobagu(Paket D)/Procurement of casingfor Geothermal SungaiPenuh project, KarahaBodas andKotamobagu(Package D)
10 February2009/February 10,2009
$AS4.535.625/US$4,535,625
7 (tujuh) bulan/7 (seven) months
Pengadaan casinguntuk pemboran diarea GeothermalLahendong,Lumutbalai danUlubelu (Paket A)/Procurement of casingfor drilling projects inLahendong,Lumutbalai andUlubelu Geothermalarea (Package A)
19 November2008/November 19,2008
$AS7.143.216/US$7,143,216
1 (satu) tahun/1 (one) year
Penyediaan jasa semiIntegrated ProjectManagement di AreaGeothermalKamojang, JawaBarat/Supply of SemiIntegrated ProjectManagement servicesin Geothermal Area ofKamojang, West Java
PetrochinaInternational JabungLtd., Cina/PetrochinaInternational JabungLtd., China
1 September2009/September 1,2009
$AS4.989.800/US$4,989,800
6 (enam) bulan/6 (six) months
3D land seismic dataacquisition di Suko,Sumatera/3D land seismic dataacquisition in Suko,Sumatera
19 Agustus2008/August 19, 2008
$AS19.728.993/US$19,728,993
2 (dua) tahun/2 (two) years
3D & 2D land seismicacquisition/3D & 2D land seismicacquisition
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement302
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
86
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan/Company
TanggalPerjanjian/
Date ofAgreement
Nilai Kontrak/Contract Value
Periode Kontrak/Contract Period
Jenis Pekerjaan/Type of Work
Virginia IndonesiaCompany LLC,Amerika Serikat/Virginia IndonesiaCompany LLC,United States ofAmerica
14 Juli 2009/July 14, 2009
$AS1.634.336/US$1,634,336
6 (enam) bulan/6 (six) months
Coiled tubing/Coiled tubing
22 September2008/September 22,2008
$AS46.680.000/US$46,680,000
3 (tiga) tahun/3 (three) years
Jasa modular rig 1500HP/Modular rig 1500 HPservices
PT Pertamina Gas/PT Pertamina Gas
18 Mei 2009/May 18, 2009
Rp18.055/Rp18,055
1 (satu) tahun/1 (one) year
Pemasangan/penyisipan pipaminyak di Tempino,Plaju, SumateraBagian Selatan/Installment of oil pipein Tempino, Plaju,Southern Sumatera
November 2008/November 2008
Rp63.692/Rp63,692
1 (satu) tahun 3(tiga) bulan/1 (one) year and 3(three) months
Pembangunanrelokasi pipa gas diPorong/Construction of gaspipe relocation inPorong
PT Total E&P Indonesie/PT Total E&P Indonesie
13 Mei 2009/May 13, 2009
$AS35.627.300/US$35,627,300/
1 (satu) tahun/1 (one) year
3D transition zoneseismic survey diCentral Tunu/3D transition zoneseismic survey inCentral Tunu
13 April 2009/April 13, 2009
$AS1.900.782/US$1,900,782/
1 (satu) tahun3 (tiga) bulan/1 (one) year and3 (three) months
Call out snubbingservices/Call out snubbingservices
3 April 2009/April 3, 2009
$AS1.307.880/US$1,307,880
2 (dua) tahun/2 (two) years
Offloading equipmentrental and services/Offloading equipmentrental and services
BP Berau Ltd.,Amerika Serikat/BP Berau Ltd.,United States ofAmerica
28 April 2009/April 28, 2009
$AS53.311.452/US$53,311,452
1 (satu) tahun/1 (one) year
3D Western Berauappraisal seismicsurvey di Papua/3D Western Berauappraisal seismicsurvey in Papua
4 Agustus 2008/August 4, 2008
$AS28.389.260/US$28,389,260
1 (satu) tahun/1 (one) year
3D/2D West Berauexploration seismicsurvey (marineacquisition)/3D/2D West Berauexploration seismicsurvey (marineacquisition)
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 303
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
87
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Perusahaan/Company
TanggalPerjanjian/
Date ofAgreement
Nilai Kontrak/Contract Value
Periode Kontrak/Contract Period
Jenis Pekerjaan/Type of Work
Ranhill Jambi Inc.,Amerika Serikat/Ranhill Jambi Inc.,United States ofAmerica
15 April 2009/April 15, 2009
$AS5.450.560/US$5,450,560
7 (tujuh) bulan/7 (seven) month
Seismic dataacquisition services2D land di Jambi,Sumatera/Seismic dataacquisition services2D land in Jambi,Sumatera
Chevron IndonesiaCompany, AmerikaSerikat/Chevron IndonesiaCompany, UnitedStates of America
7 dan 10 Januari2009/January 7 and10, 2009
$AS3.939.502/US$3,939,502
3 (tiga) bulan/3 (tiga) months
Hydraulic workoverunit services/Hydraulic workoverunit services
Japex Buton Ltd.,Jepang/Japex Buton Ltd.,Japan
15 September2008/September 15,2008
$AS7.734.778/US$7,734,778
3 (tiga) bulan/3 (three) months
2D seismic dataacquisition/2D seismic dataacquisition
Bunga MasInternationalCompany, AmerikaSerikat/Bunga MasInternationalCompany, UnitedStates of America
25 Agustus2008/August 25, 2008
$AS5.475.390/US$5,475,390
9 (sembilan) bulan/9 (nine) months
Survei seismik 2D/2D seismic survey
PT Chevron PacificIndonesia/PT Chevron PacificIndonesia
22 Agustus2008/August 22, 2008
$AS17.930.300/US$17,930,300
1 (satu) tahun/1 (one) year
Jasa mudengineering/Mud engineeringservices
ConocoPhillips(Amborip VI) Ltd.,Amerika Serikat/ConocoPhillips(Amborip VI) Ltd.,United States ofAmerica
25 Juni 2008/June 25, 2008
$AS4.064.755/US$4,064,755
6 (enam) bulan/6 (six) months
2D marine seismicacquisition services/2D marine seismicacquisition services
Loon Brunei Ltd.,Brunei Darussalam/Loon Brunei Ltd,Brunei Darussalam
1 Maret 2008/March 1, 2008
$AS15.361.292/US$15,361,292
8 (delapan) bulan/8 (eight) months
3D seismic dataacquisition di Tutong,Brunei/3D Seismic DataAcquisition in Tutong,Brunei
Provident IndonesiaEnergy LLC, AmerikaSerikat/Provident IndonesiaEnergy LLC, UnitedStates of America
9 Januari 2008/January 9, 2008
$AS3.650.035/US$3,650,035
6 (enam) bulan/6 (six) months
3D seismic acquisitiononshore di BlokTarakan/3D seismic acquisitiononshore in TarakanBlock
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement304
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
88
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Selain beberapa perjanjian di atas, Perusahaandan Anak perusahaan juga memiliki perjanjianpenting, komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
In addition to the agreements above, the Companyand Subsidiaries have also entered into significantagreements, commitments and contingencies asfollows:
a. Pada tanggal 23 Desember 2009, Perusahaanmenerima surat dari VICO sehubungandengan klaim penalti sebesar $AS2,4 juta atasketerlambatan Perusahaan melakukan tajakpada sumur pertama (spud the first well)dengan modular rig pada area operasi VICO(Catatan 9 dan 11). Pada tanggal 11 Januari2010, Perusahaan telah menyampaikan surattanggapan terhadap surat VICO tersebutdimana manajemen menyampaikanpenjelasan bahwa keterlambatan tersebutdisebabkan oleh kejadian di luar kendaliPerusahaan yang dapat dikategorikan sebagaikeadaan kahar (force majeure). Sampaidengan tanggal penyelesaian laporankeuangan konsolidasi, Perusahaan dan VICOmasih melakukan negosiasi untukmenyelesaikan klaim penalti ini.
a. On December 23, 2009, the Companyreceived a letter from VICO in relation to thepenalty claim of US$2.4 million due to thedelay to spud the first well using modular rig inVICO operational area by the Company(Notes 9 and 11). On January 11, 2010, theCompany responded to this letter from VICOwhereby the management has explained thatthe late delivery was caused by eventsbeyond the Company’s control that can becategorized as force majeure. As of the dateof completion of the consolidated financialstatements, the Company and VICO are stillnegotiating for the resolution of this penaltyclaim.
b. Pada bulan April 2009, EPN menandatanganiperjanjian agen khusus jual beli BBM denganPertamina dimana EPN bertanggung jawabuntuk membeli BBM dari Pertamina untukdisalurkan ke wilayah Unit Pemasaran yangditetapkan oleh Pertamina. Berdasarkanperjanjian, EPN berhak mendapatkanpotongan harga flat dari harga pembelian kePertamina. Perjanjian ini berlaku selama 5(lima) tahun yang akan berakhir pada tanggal20 Oktober 2013.
b. In April 2009, EPN signed an agreement as aspecial agent for the purchase and sale ofBBM with Pertamina whereas EPN isresponsible to purchase BBM from Pertaminato be distributed to the areas of MarketingUnits determined by Pertamina. Based on theagreement, EPN is entitled to a flat discounton the purchase price to Pertamina. Thisagreement is valid for 5 (five) years which willend on October 20, 2013.
c. Pada tanggal 29 Januari 2009, EPNmenandatangani perjanjian joint operationpembangunan dan pengoperasian StasiunPengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang terletak diDepo Plumpang Semper No. 999, Plumpang,Jakarta Utara, yang merupakan tanah yangdikuasai EPN, dengan PT Usaha BersamaKomunitas (UBK). Pembangunan SPBEtersebut menjadi tanggung jawab UBK dandalam pengoperasian SPBE tersebut, UBKwajib membayar kompensasi sewa tanahkepada EPN sebesar Rp250,0 juta per tahun.Atas pengelolaan dan pengoperasian SPBE,diberlakukan biaya jasa manajemen sebesar2,00% dari laba kotor serta pembagiankeuntungan masing-masing sebesar 40,00%dan 60,00% untuk EPN dan UBK.
c. On January 29, 2009, EPN signed a jointoperation agreement on the development andoperation of Liquid Petroleum Gas Station(SPBE) located in Depo Plumpang SemperNo. 999, Plumpang, North Jakarta, which iscontrolled by EPN, with PT Usaha BersamaKomunitas (UBK). The development of SPBEis the responsibility of UBK and in theoperation of the SPBE, UBK is obliged to paycompensation for the land rental to EPNamounting to Rp250.0 million per year. On theSPBE’s management and operation, there willbe management fee imposed amounting to2.00% of gross profit and profit sharing of40.00% and 60.00% for EPN and UBK,respectively.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 305
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
89
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009,SPBE tersebut masih dalam tahappembangunan dan belum mulai beroperasi.Perjanjian ini berjangka waktu 5 (lima) tahunsejak dikeluarkannya izin operasional SPBEoleh Pertamina.
As of December 31, 2009, the SPBE is still inthe development stage and has not started itsoperation. This agreement is valid for 5 (five)years since the issuance of SPBE operationallicense by Pertamina.
d. Perusahaan mengadakan transaksi yangdinamakan “Cancellable Forward Transaction”(CFT) dan “Target Redemption ForwardTransaction” (TRF) masing-masingberdasarkan “Trade Confirmation” tanggal23 Juli 2008 dan 26 Agustus 2008. Disampingitu, pada tanggal 24 September 2008,Perusahan juga menandatangani “MasterAgreement” yang diterbitkan oleh InternationalSwap Dealers Association, Inc (ISDA MasterAgreement).
d. The Company entered into transactions calledCancellable Forward Transaction (“CFT”) andTarget Redemption Forward Transaction(“TRF”) based on Trade Confirmations datedJuly 23, 2008 and August 26, 2008,respectively. In addition, the Company alsosigned a Master Agreement issued byInternational Swap Dealers Association, Inc(“ISDA Master Agreement”) datedSeptember 24, 2008.
Berdasarkan “Trade Confirmation” tersebut,Perusahaan diharuskan untuk menyerahkansejumlah uang dalam Dolar AS selama kurunwaktu tertentu berdasarkan kurs yang telahdiperjanjikan.
Based on these Trade Confirmations, theCompany shall deliver certain amount ofmoney in US Dollar over the period of timebased on the predetermined rate.
Pada bulan Februari 2009, Perusahaandengan pihak lainnya tersebut telah sepakatuntuk menyelesaikan transaksi tersebut diatasdengan kesepakatan yang dapat diterima olehkedua belah pihak.
In February 2009, the Company and thecounterparty agreed to settle the abovetransactions through the agreement acceptedby both parties.
Berdasarkan kesepakatan tersebut di atas,tidak terdapat keuntungan atau kerugian danpiutang atau kewajiban yang harus dicatatoleh Perusahaan dalam laporan keuangankonsolidasi untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2008 maupun untuktahun buku yang akan datang.
Based on the above agreement, there is nogain or loss and receivable or payablerecorded by the Company in the consolidatedfinancial statements for the year endedDecember 31, 2008 and the years thereafter.
e. Pada tanggal 21 Juli 2008, Perusahaanmengadakan perjanjian pembelian saham(Share Purchase Agreement/SPA) denganTradewinds Oil and Gas International Ltd.(TOGI), Amerika Serikat, dimana Perusahaansetuju untuk membeli seluruh kepemilikansaham TOGI pada Gulfstream ResourcesRamok Senabing Ltd. (GRRS), Siprus, denganharga pembelian sebesar $AS5,6 juta. Padatanggal 25 Juli 2008, Perusahaan telahmembayar uang muka sebesar $AS2,1 juta.Pada tanggal 7 Oktober 2008, berdasarkanPerjanjian Novasi SPA GRRS (Novation ofSPA GRRS) antara Perusahaan, EPR danTOGI, Perusahaan menovasikan seluruh hakdan kewajiban Perusahaan yang tercantumdalam SPA kepada EPR.
e. On July 21, 2008, the Company entered into aShare Purchase Agreement (SPA) withTradewinds Oil and Gas International Ltd.(TOGI), United States of America, wherebythe Company agreed to buy all TOGI’s sharesin Gulfstream Resources Ramok SenabingLtd. (GRRS), Cyprus, at the purchase price ofUS$5.6 million. On July 25, 2008, theCompany paid the deposit of US$2.1 million.On October 7, 2008, based on Novation ofSPA GRRS dated October 7, 2008, entered bythe Company, EPR and TOGI, the Companynovated all of its rights and obligations in theSPA to EPR.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement306
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
90
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Pada tanggal 7 Oktober 2008, EPR jugamengadakan perjanjian jual beli (Sale andPurchase Agreement) dengan PT MustikaArumsari (MA) dan Andi Rachmanudin Noor(Andi) dimana EPR setuju untuk membeliseluruh kepemilikan saham MA dan Andi padaPT Radiant Ramok Senabing (RRS) denganharga pembelian sebesar $AS7,3 juta. MA danAndi masing-masing memiliki 90,00% dan10,00% kepemilikan saham di RRS.
On October 7, 2008, EPR also entered into aSale and Purchase Agreement withPT Mustika Arumsari (MA) and AndiRachmanudin Noor (Andi) whereby EPRagreed to buy all MA and Andi’s shares inPT Radiant Ramok Senabing (RRS) at apurchase price of US$7.3 million. MA and Andiown 90.00% and 10.00% shares, respectively,in RRS.
GRRS dan RRS masing-masing memiliki40,00% dan 60,00% participating interest padaKontrak Bantuan Teknis/Technical AssistanceContract (TAC) Ramok Senabing yang terletakdi Prabumulih, Sumatera Selatan. Setelahtransaksi jual beli saham tersebut, EPR akanmemiliki 100,00% participating interest padaTAC, dimana 20,00% akan dialihkan kepadaTOGI sesuai dengan SPA GRRS.
GRRS and RRS own 40.00% and 60.00%participating interest, respectively, in theTechnical Assistance Contract (TAC) RamokSenabing which is located in Prabumulih,South Sumatera. After the sale and purchasetransactions, EPR will own 100.00%participating interest in TAC, of which 20.00%shall be transferred to TOGI in accordancewith SPA GRRS.
Penyelesaian kedua transaksi jual beli sahamtersebut akan dilakukan setelah terpenuhinyasemua persyaratan yang dinyatakan secaratertulis oleh EPR dan Penjual dan denganharga penyelesaian yang akan dinyatakandalam “Settlement Statement”. BerdasarkanSurat Pernyataan tanggal 20 Maret 2010,TOGI setuju untuk mengembalikan uang mukatersebut sejumlah $AS2,0 juta (setelahdikurangi $AS85,0 ribu) selambat-lambatnya45 (empat puluh lima) hari sejak tanggaltersebut.
The completion of both shares sale andpurchase transactions will take place followingthe satisfaction of all precedent conditionswhich shall be confirmed in writing by EPRand Vendors and with the final settlementprice to be stated in Settlement Statement.Based on the Statement Letter dated March20, 2010, TOGI agreed to return the abovedeposit of US$2.0 million (after deductingUS$85.0 thousand) at the latest 45 (forty five)days since that date.
f. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Sahamtanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menjual12,00% kepemilikan sahamnya di PNDkepada Yayasan Pertambangan dan Energidengan harga jual sebesar Rp12,4 miliar.Perusahaan mengakui laba penjualan sahamsebesar Rp7,6 miliar sebagai bagian dari“Penghasilan Lain-lain - Laba PenjualanPenyertaan Saham” pada laporan laba rugikonsolidasi tahun 2008.
f. Based on the Share Sale and PurchaseAgreement dated June 27, 2008, theCompany sold its 12.00% share ownership inPND to Yayasan Pertambangan dan Energi atthe selling price of Rp 12.4 billion. TheCompany recognized the related gain on saleof shares amounting to Rp 7.6 billion as partof “Other Income - Gain on Sale of Investmentin Shares of Stock” in the 2008 consolidatedstatement of income.
g. Berdasarkan beberapa Perjanjian Jual BeliSaham seluruhnya tertanggal 7 Mei 2008,Perusahaan membeli 31,05% kepemilikansaham di PBN dari pemegang saham yangtelah ada di PBN dengan harga keseluruhansebesar Rp5,1 miliar. Setelah pembeliansaham ini, kepemilikan saham Perusahaan diPBN meningkat menjadi 84,50%.
g. Based on several Share Sale and Purchaseagreements all dated May 7, 2008, theCompany purchased 31.05% share ownershipin PBN from its existing shareholders with thepurchase price of Rp5.1 billion. After thepurchase of shares, the Company’s ownershipin PBN increased to become 84.50%.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 307
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
91
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
h. Pada tahun 2008, EPN menandatanganibeberapa perjanjian dengan PT Pertamina(Persero) (Pertamina) mengenai pengelolaanmobil tangki di beberapa wilayah antara lainMedan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, SeiSiak, Jambi, dan Dumai. Berdasarkanperjanjian tersebut, EPN akan menerima biayapengelolaan operasional sejumlah tariftertentu yang bergantung pada volume bahanbakar minyak yang diangkut. Perjanjiantersebut berakhir pada bulan Desember 2009dan telah diperpanjang sampai denganDesember 2010.
h. In 2008, EPN signed several agreements withPT Pertamina (Persero) (Pertamina) on themanagement of fuel transportation vehicles inseveral areas, among others, Medan,Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak,Jambi and Dumai. Based on the agreements,EPN will receive operational costs at certaintariff rates whereby the amounts will dependon the volume of fuel transported. Theagreements ended in December 2009 and hadbeen extended until December 2010.
i. Pada bulan Desember 2006 sampai denganJuni 2007, EPN menandatangani beberapaperjanjian dengan Pertamina mengenaipekerjaan pengelolaan dan pemeliharaanmobil tangki angkutan Bahan Bakar Minyak(BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) dibeberapa wilayah antara lain Medan, Jakarta,Semarang, Tegal, Malang, Camplong,Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin,Samarinda, Pontianak dan Dumai.Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akanmenerima sejumlah marjin dari biayapengelolaan operasional kendaraan yangtelah disepakati dalam perjanjian tersebutyang berkisar antara 2,50% hingga 10,00%bergantung pada kategori biaya pengelolaanoperasional kendaraan. Pada bulan Juni 2009,EPN mengadakan tambahan perjanjian yangsama dengan Pertamina untuk wilayahInstalasi Makassar, Pare-pare dan Bitungdengan marjin 8,00%. Perjanjian tersebut diatas telah berakhir, kecuali untuk wilayah Bali,Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda,Pontianak, Makassar, Pare-pare dan Bitungyang akan berakhir pada berbagai tanggalantara tanggal 31 Desember 2009 sampaidengan tanggal 28 Februari 2011.
i. In December 2006 until June 2007, EPNsigned several agreements with Pertamina onmanagement and maintenance of Oil Fuel(BBM) and Special Fuel (BBK) transportationvehicles in several areas, among others,Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang,Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan,Banjarmasin, Samarinda, Pontianak andDumai. Based on the agreements, EPN willreceive some margins from vehicles operationmanagement fees as agreed in the agreementin the range of 2.50% to 10.00% depending onthe category of operational costs for vehiclesmanagement. In June 2009, EPN signedadditional agreements of same nature withPertamina for the areas of Makassar, Pare-pare and Bitung Installation with margins of8.00%. The above agreements had expired,except for those agreements in Bali,Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda,Pontianak, Makassar, Pare-pare and Bitung,which will end in various dates from December31, 2009 until February 28, 2011.
j. Pada bulan Desember 2006, PT Patra Logistik(PL) mengajukan klaim kepada SCU atasservice charge gedung yang digunakan olehSCU untuk menyimpan data migas milik PTPertamina EP (Pertamina EP). Service chargeyang diklaim adalah untuk tahun 2003 sampaidengan 2006 sebesar Rp6,1 miliar.Berdasarkan kajian hukum yang dilakukanoleh manajemen, selama periode tahun 2003sampai dengan 2007, tidak ada perjanjiantertulis antara SCU dan PL yang mengaturpemakaian ruangan yang digunakan untukpenyimpanan data migas milik Pertamina EPtersebut. Pada tahun 2008, SCU mengakuikewajiban diestimasi sebesar Rp1,1 miliaratas rugi yang mungkin timbul dari klaimtersebut.
j. In December 2006, PT Patra Logistik (PL)claimed from SCU service charge for thebuilding used by SCU to store its oil and gasdata owned by PT Pertamina EP (PertaminaEP). The claimed service charge was from2003 until 2006 which amounted to Rp6.1billion. Based on the legal research conductedby the management, during the period from2003 to 2007, there was no written agreementbetween SCU and PL that governs the use ofthe rooms used to store the said oil and gasdata owned by Pertamina EP. In 2008, SCUrecognized an estimated liability of Rp1.1billion for potential loss on claims.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement308
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
92
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
k. Pada bulan Januari 2005 sampai denganSeptember 2005, EPN menandatanganibeberapa perjanjian dengan Pertaminamengenai pengangkutan BBM dan BBK dibeberapa wilayah antara lain Medan,Palembang, Jakarta, Semarang danSurabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut,EPN akan menerima sejumlah tarif tertentuyang bergantung pada jarak tempuhkendaraan. Kecuali untuk wilayah Jakarta danSemarang yang perjanjiannya telah berakhirmasing-masing pada tanggal 1 Desember2005 dan 30 Juni 2007, perjanjian lainnyamasih berlaku dan akan berakhir padaberbagai tanggal antara tanggal 31 Maret2010 sampai dengan tanggal 31 Desember2010.
k. In January 2005 until September 2005, EPNsigned several agreements with Pertamina ontransportation services of BBM and BBK inseveral areas, among others, Medan,Palembang, Jakarta, Semarang andSurabaya. Based on such agreements, EPNwill receive certain tariff rates whereby theamounts depend on the distance. Except forJakarta and Semarang in which theagreement had ended on December 1, 2005and June 30, 2007, respectively, the otheragreements are still valid and will end invarious dates from March 31, 2010 untilDecember 31, 2010.
Di samping itu, EPN mengadakan perjanjiansewa pakai mobil tangki dengan Pertaminapada berbagai tanggal sejak tanggal11 September 2006 sampai dengan 31 Maret2009 di beberapa wilayah antara lain Jakarta,Palembang, Semarang dan Surabaya.Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akanmenerima tarif sewa tetap setiap bulannyaatas sewa mobil tangki tersebut dariPertamina bergantung pada jenis, ukuran danumur kendaraan. Perjanjian tersebut akanberakhir pada berbagai tanggal antara tanggal15 Januari 2010 sampai dengan 22 Desember2018.
In addition, EPN entered into agreements onthe rental of transportation vehicles withPertamina on several dates fromSeptember 11, 2006 until March 31, 2009covering several areas, among others,Jakarta, Palembang, Semarang andSurabaya. Based on the agreements, EPN willreceive fixed rental rates each month on therental of the transportation vehicles fromPertamina whereby the amounts depend onthe type, size and life of the vehicles. Theagreements will end on several dates fromJanuary 15, 2010 until December 22, 2018.
l. EBE merupakan kontraktor Badan PelaksanaKegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi(BP Migas) berdasarkan perjanjian KontrakBagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC)tanggal 30 Desember 2003 untuk jangkawaktu 30 (tiga puluh) tahun yang memberikanhak kepada EBE untuk mengeksplorasi,mengembangkan dan memproduksi minyakdan gas di Blok Bangkanai, KalimantanTengah.
l. EBE represents the contractor of Oil and GasUpstream Regulator and ImplementingAgency (BP Migas) based on the ProductionSharing Contract (PSC) dated December 30,2003 for a period of 30 (thirty) years whichgrants EBE the rights to explore, develop andproduce oil and gas in Bangkanai Block,Central Kalimantan.
Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 2004,EBE menandatangani Farm-In Agreementdengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB),Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian,EBE setuju untuk mengalihkan 49,00%working interest atas Blok Bangkanai danbertindak sebagai operator untuk jangka waktu3 (tiga) tahun pertama. Berdasarkan perjanjiantersebut juga disetujui bahwa pada akhir tahunketiga kontrak (2007), terdapat opsi untukmembentuk Joint Operation Company
Furthermore, on October 1, 2004, EBEentered into a Farm-In Agreement with MitraEnergia Bangkanai Ltd. (MEB), Republic ofMauritius. Based on the agreement, EBEagreed to transfer 49.00% working interest inBangkanai Block and shall act as operator forthe first 3 (three) years. Further, under theterms of the agreement, the parties alsoagreed that at the end of the third contractyear (2007), there shall be an option toestablish a Joint Operation Company with
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 309
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
93
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEBmasing-masing 50,01% dan 49,99%. MEBakan menanggung semua biaya sehubungandengan pelaksanaan PSC untuk 3 (tiga) tahunkontrak pertama dan akan memenuhikomitmen eksplorasi seperti yang disebutkandalam PSC. Penunjukan EBE sebagaioperator dan Farm-In Agreement telahdisetujui oleh Direktur Jenderal Minyak danGas Bumi dalam surat No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004.
50.01% and 49.99% share ownership by EBEand MEB, respectively. MEB will bear allexpenses in connection with the operation ofthe PSC for the first 3 (three) contract yearsand will fulfill all exploration commitments asstipulated in the PSC. The appointment ofEBE as operator and the Farm-In Agreementwere approved by the Director General of Oiland Gas in his letter No. 14286/23/DJM.E/2004 dated December 6, 2004.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEBmengalihkan 15,00% working interest atasBlok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum(L) Bhd. (BPB), Malaysia. Pada tahun 2007,EBE menyerahkan 0,99% working interestatas Blok Bangkanai kepada MEB sesuaidengan Farm-In Agreement.
On August 25, 2006, MEB transferred its15.00% working interest in Bangkanai Block toBangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB),Malaysia. In 2007, EBE transferred its 0.99%working interest in Bangkanai Block to MEB inaccordance with the Farm-In Agreement.
Berdasarkan PSC, EBE harus melaksanakansejumlah pekerjaan selama 3 (tiga) tahunpertama yang disebut Komitmen Pasti. Padaakhir tahun ketiga (2006), Komitmen Pastibelum seluruhnya terlaksana sehingga EBEmengajukan permohonan pengalihan ke tahunberikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ketahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masingtelah disetujui oleh BP Migas melalui surat No.719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember2006, surat No. 0741/BP00000/2007/S1tanggal 21 November 2007 dan suratNo. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni2009.
Based on the PSC, EBE should perform anumber of activities for the first 3 (three)contract years, known as Firm Commitments.At the end of the third year (2006), some FirmCommitments were not fulfilled so EBE sent arequest for extension for another year. Theextensions of the Firm Commitments to 2007,2008 and 2009 had been approved by BPMigas in its letter No. 719/BP00000/2006-S1dated December 29, 2006, letter No.0741/BP00000/2007/S1 dated November 21,2007, and letter No. 0615/BP00000/2009/S1dated June 26, 2009, respectively.
Sampai dengan akhir tahun keenam (2009),Komitmen Pasti yang belum terlaksana adalahpembangunan 2 (dua) buah sumur eksplorasisenilai kurang lebih $AS10,0 juta.Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhiKomitmen Pasti dapat mengakibatkan EBEdinyatakan default oleh BP Migas, PSCdibatalkan, dan EBE dikenakan sanksi dendasenilai Komitmen Pasti yang belumdilaksanakan tersebut. Pada tanggal18 November 2009, EBE telah mengajukanpermohonan pengalihan Komitmen Pasti ketahun 2010 dan telah disetujui oleh BP Migasmelalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1tanggal 11 Maret 2010. Untuk memenuhikomitmen tersebut di atas, Perusahaan telahmengajukan rencana kerja dan anggaran(Work Program and Budget/WP&B) tahun2010 yang telah disetujui oleh BP Migas padatanggal 3 November 2009.
Until the end of the sixth year (2009), theremaining unfulfilled Firm Commitments is thedevelopment of 2 (two) exploration wells withan approximate value of US$10.0 million.Based on the PSC, the failure to fulfill the FirmCommitments could result in EBE to bedeclared as default by BP Migas, the PSCshall be cancelled, and EBE shall be imposedwith a penalty amounting to the value of theunfulfilled Firm Commitments. On November18, 2009, EBE sent a request for theextension of the Firm Commitments to 2010and had been approved by BP Migas throughits letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 datedMarch 11, 2010. To fulfill the abovecommitments, the Company submitted the2010 Work Program and Budget (WP&B);which was approved by BP Migas onNovember 3, 2009.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement310
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
94
26. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DANKONTINJENSI (lanjutan)
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTSAND CONTINGENCIES (continued)
Pada tanggal 2 Desember 2009, EBEmelakukan pemutusan terhadap Farm-InAgreement, membatalkan pengalihan workinginterest kepada MEB dan BPB, dan EBEkembali menjadi pemilik 100,00% workinginterest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPBmenolak mengakui pemutusan tersebut. BPMigas melalui surat tertanggal 4 Februari 2010meminta EBE untuk menyelesaikanperbedaan pendapat tersebut.
On December 2, 2009, EBE declared thetermination of the Farm-In Agreement,cancelled the transfer of working interest toMEB and BPB, and EBE reacquired its100.00% working interest in Bangkanai Block.However, MEB and BPB have not acceptedthis termination. BP Migas through its letterdated February 4, 2010 asked EBE to resolvethis dispute.
m. Pada bulan Maret 1998, PND menandatanganiPerjanjian Kerjasama dengan DirekturJenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) untukpengelolaan dan pemasyarakatan data minyakdan gas bumi. Perjanjian ini didasari atasSurat Keputusan Dirjen MigasNo. 176.K/702/D.DJM/1997 tanggal24 November 1997 tentang penunjukan PNDsebagai pelaksana pengelolaan danpemasyarakatan data eksplorasi daneksploitasi minyak dan gas bumi. Perjanjian iniberlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas)tahun sejak tanggal 10 Maret 1998. Padabulan November 2000, PND dan Dirjen Migasmenandatangani perjanjian tambahan yangmenyatakan bahwa Dirjen Migas memperoleh15,00% dari hasil pengelolaan danpemasyarakatan data yang diperoleh PND.
m. In March 1998, PND entered into aCooperation Agreement with the DirectorGeneral of Oil and Gas (Dirjen Migas) tomanage and socialize the oil and gas data.This agreement was based onthe Dirjen Migas’ Decision LetterNo. 176.K/702/D.DJM/1997 datedNovember 24, 1997, regarding theappointment of PND as the executor of oil andgas exploration and exploitation datamanagement and socialization. Thisagreement is valid for 15 (fifteen) yearsstarting from March 10, 1998. In November2000, PND and the Dirjen Migas signed anadditional agreement which stated that theDirjen Migas received 15.00% share from theproceeds of data management andsocialization obtained by PND.
Selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2007,PND bersama dengan Dirjen Migas dan PusatData dan Informasi Energi dan Sumber DayaMineral (PUSDATIN) menandatanganiAmandemen Perjanjian Kerjasama dantambahan perjanjian tersebut di atas. Dalamamendemen perjanjian tersebut disebutkanbahwa Dirjen Migas mengalihkan seluruh hakdan kewajibannya kepada PUSDATIN.PUSDATIN akan memperoleh 5,00% hingga15,00% dari penghasilan PND yang diperolehdari pengelolaan dan pemasyarakatan datadan disetorkan ke Kas Negara dalam bentukPenerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).Amandemen Perjanjian Kerja Sama ini akanberlaku sampai dengan tanggal 10 Maret2018.
Furthermore, on January 4, 2007, PNDtogether with the Dirjen Migas and the CentralData and Information of Energy and MineralResources (PUSDATIN) signed theAmendment on the Cooperation Agreementand supplemental agreement. The amendedagreement stated that the Dirjen Migastransferred all of its rights and obligations toPUSDATIN. PUSDATIN will receive 5.00% to15.00% share from the proceeds of datamanagement and socialization obtained byPND which shall be paid to the State Treasuryas Non-tax State Revenues (PNBP). TheAmendment Letter on the CooperationAgreement will be valid until March 10, 2018.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 311
2009 Elnusa Annual Report
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
here
inar
e in
Indo
nesi
an la
ngua
ge.
PT E
LNU
SATb
k D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
CA
TATA
NA
TAS
LAPO
RA
N K
EUA
NG
AN
KO
NSO
LID
ASI
Tahu
nya
ng B
erak
hirp
ada
Tang
gal-t
angg
al31
Des
embe
r200
9da
n20
08(D
isaj
ikan
dala
mJu
taan
Rup
iah,
Kec
uali
Din
yata
kan
Lain
)
PT E
LNU
SATb
k A
ND
SU
BSI
DIA
RIE
S N
OTE
STO
THE
CO
NSO
LID
ATE
DFI
NA
NC
IAL
STA
TEM
ENTS
Year
s En
ded
Dec
embe
r31,
2009
and
2008
(Exp
ress
ed in
Mill
ions
of R
upia
h,U
nles
sO
ther
wis
e St
ated
)
95
27.
INFO
RM
ASI
SEG
MEN
27.
SEG
MEN
T IN
FOR
MA
TIO
N
Per
usah
aan
dan
Ana
kpe
rusa
haan
men
gkla
sifik
asik
anda
nm
enge
valu
asii
nfor
mas
ikeu
anga
nke
dala
m2
(dua
)pe
lapo
ran
segm
enut
ama,
yaitu
segm
enus
aha
seba
gai
segm
enpr
imer
dan
segm
enke
lom
pok
pela
ngga
nse
baga
iseg
men
seku
nder
.
The
Com
pany
and
Sub
sidi
arie
scl
assi
fyan
dev
alua
teth
eir f
inan
cial
info
rmat
ion
into
2 (tw
o)m
ajor
repo
rtabl
ese
gmen
ts,w
hich
are
the
busi
ness
segm
enta
sth
epr
imar
yse
gmen
tand
the
cust
omer
grou
pse
gmen
tas
the
seco
ndar
yse
gmen
t.
Segm
en U
saha
Bus
ines
s Se
gmen
t
Seg
men
usah
a P
erus
ahaa
nda
n A
nak
peru
saha
anad
alah
seba
gaib
erik
ut:
The
Com
pany
’san
d S
ubsi
diar
ies’
busi
ness
segm
ents
are
as fo
llow
s:
Man
ajem
enJa
sada
nD
ata,
Tekn
olog
iPe
rdag
anga
nIn
form
asid
anJa
saH
ulu
Penu
njan
gJa
sada
nPe
ngel
olaa
nTe
leko
mun
ikas
i/M
igas
Hul
uM
igas
/Pe
rdag
anga
nAs
etD
ata
Terin
tegr
asi/
Ups
trea
mH
ilirM
igas
/La
pang
anM
anag
emen
t,In
tegr
ated
Oil
and
Gas
Dow
nstr
eam
Mig
as/
Info
rmat
ion
Ups
trea
mSu
ppor
tO
ilan
dG
asO
ilan
dG
asTe
chno
logy
Oil
and
Gas
Serv
ices
and
Serv
ices
and
Fiel
dA
sset
and
Elim
inas
i/K
onso
lidas
i/20
09Se
rvic
esTr
adin
gTr
adin
gM
anag
emen
tTe
leco
mm
unic
atio
nEl
imin
atio
nC
onso
lidat
ed20
09
Pend
apat
anU
saha
Ope
ratin
gR
even
ues
Eks
tern
al2.
275.
854
157.
531
1.06
0.51
7-
168.
429
-3.
662.
331
Ext
erna
lAn
tar s
egm
en4.
444
3.03
039
.258
-18
.875
(65.
607)
-In
ter-
segm
ents
Jum
lah
Pend
apat
anU
saha
2.28
0.29
816
0.56
11.
099.
775
-18
7.30
4(6
5.60
7)3.
662.
331
Tota
lOpe
ratin
gR
even
ues
Beb
an P
okok
Pen
dapa
tan
Usa
ha1.
853.
372
146.
909
1.04
5.77
4-
126.
654
(53.
406)
3.11
9.30
3C
osto
fOpe
ratin
gR
even
ues
Laba
Kot
or42
6.92
613
.652
54.0
01-
60.6
50(1
2.20
1)54
3.02
8G
ross
Pro
fitBe
ban
Usa
ha20
0.34
29.
502
26.0
611.
163
40.7
37(1
1.06
4)26
6.74
1O
pera
ting
Exp
ense
sLa
ba(R
ugi)
Usa
ha22
6.58
44.
150
27.9
40(1
.163
)19
.913
(1.1
37)
276.
287
Inco
me
(Los
s) fr
omO
pera
tions
Bag
ian
Ata
sLa
ba(R
ugi)
Bers
ihE
quity
InN
et E
arni
ngs
(Los
s)of
Per
usah
aan
Aso
sias
i(2
35)
--
-40
.030
-39
.795
Ass
ocia
ted
Com
pani
esLa
ba(R
ugi)
Sebe
lum
Man
faat
Inco
me
(Los
s) B
efor
e In
com
eTa
x(B
eban
) Paj
akP
engh
asila
n65
4.95
6(2
.759
)22
.533
(2.6
68)
5.79
4(9
.074
)66
8.78
2B
enef
it(E
xpen
se)
Laba
(Rug
i) Be
rsih
466.
233
(2.2
57)
15.2
00(2
.668
)1.
486
(11.
761)
466.
233
Net
Inco
me
(Los
s)Ju
mla
h A
set
3.70
5.43
614
8.41
040
6.13
931
.565
178.
713
(259
.842
)4.
210.
421
Tota
l Ass
ets
Jum
lah
Kew
ajib
an1.
795.
758
128.
891
373.
853
34.3
3811
0.32
3(1
56.9
95)
2.28
6.16
8To
talL
iabi
litie
sE
kuita
s1.
909.
678
19.5
1932
.286
(2.7
73)
68.3
90(1
17.4
22)
1.90
9.67
8E
quity
Peng
elua
ran
Mod
al21
4.36
723
2.15
1-
24.5
05-
241.
046
Cap
ital E
xpen
ditu
res
Beba
n Pe
nyus
utan
180.
437
4.39
01.
830
-15
.946
-20
2.60
3D
epre
ciat
ion
Exp
ense
s
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement312
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The
orig
inal
con
solid
ated
fina
ncia
l sta
tem
ents
incl
uded
here
inar
e in
Indo
nesi
an la
ngua
ge.
PT E
LNU
SATb
k D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
CA
TATA
NA
TAS
LAPO
RA
N K
EUA
NG
AN
KO
NSO
LID
ASI
Tahu
nya
ng B
erak
hirp
ada
Tang
gal-t
angg
al31
Des
embe
r200
9da
n20
08(D
isaj
ikan
dala
mJu
taan
Rup
iah,
Kec
uali
Din
yata
kan
Lain
)
PT E
LNU
SATb
k A
ND
SU
BSI
DIA
RIE
S N
OTE
STO
THE
CO
NSO
LID
ATE
DFI
NA
NC
IAL
STA
TEM
ENTS
Year
s En
ded
Dec
embe
r31,
2009
and
2008
(Exp
ress
ed in
Mill
ions
of R
upia
h,U
nles
sO
ther
wis
e St
ated
)
96
27.
INFO
RM
ASI
SEG
MEN
(lan
juta
n)27
.SE
GM
ENT
INFO
RM
ATI
ON
(con
tinue
d)
Segm
en U
saha
(lan
juta
n)B
usin
ess
Segm
ent (
cont
inue
d)
Man
ajem
enJa
sada
nD
ata,
Tekn
olog
iPe
rdag
anga
nIn
form
asid
anJa
saH
ulu
Penu
njan
gJa
sada
nPe
ngel
olaa
nTe
leko
mun
ikas
i/M
igas
Hul
uM
igas
/Pe
rdag
anga
nAs
etD
ata
Terin
tegr
asi/
Ups
trea
mH
ilirM
igas
/La
pang
anM
anag
emen
t,In
tegr
ated
Oil
and
Gas
Dow
nstr
eam
Mig
as/
Info
rmat
ion
Ups
trea
mSu
ppor
tO
ilan
dG
asO
ilan
dG
asTe
chno
logy
Oil
and
Gas
Serv
ices
and
Serv
ices
and
Fiel
dA
sset
and
Elim
inas
i/K
onso
lidas
i/20
08Se
rvic
esTr
adin
gTr
adin
gM
anag
emen
tTe
leco
mm
unic
atio
nEl
imin
atio
nC
onso
lidat
ed20
08
Pend
apat
anU
saha
Ope
ratin
gR
even
ues
Eks
tern
al1.
676.
040
106.
164
570.
514
-19
1.19
5-
2.54
3.91
3E
xter
nal
Anta
r seg
men
5.58
2-
9.15
7-
21.3
49(3
6.08
8)-
Inte
r-se
gmen
ts
Jum
lah
Pend
apat
anU
saha
1.68
1.62
210
6.16
457
9.67
1-
212.
544
(36.
088)
2.54
3.91
3To
talO
pera
ting
Rev
enue
sB
eban
Pok
okP
enda
pata
nU
saha
1.39
8.39
994
.854
550.
056
-13
4.85
5(2
9.12
5)2.
149.
039
Cos
tofO
pera
ting
Rev
enue
sLa
ba K
otor
283.
223
11.3
1029
.615
-77
.689
(6.9
63)
394.
874
Gro
ssP
rofit
Beba
nU
saha
146.
774
9.45
822
.559
9542
.734
(7.1
33)
214.
487
Ope
ratin
g E
xpen
ses
Laba
(Rug
i)U
saha
136.
449
1.85
27.
056
(95)
34.9
5517
018
0.38
7In
com
e(L
oss)
from
Ope
ratio
nsB
agia
n A
tas
Laba
(Rug
i) Be
rsih
Equ
ity In
Net
Ear
ning
s(L
oss)
ofP
erus
ahaa
n A
sosi
asi
(137
)-
-6.
875
56.2
30-
62.9
68A
ssoc
iate
dC
ompa
nies
Laba
(Rug
i) Se
belu
mM
anfa
atIn
com
e(L
oss)
Bef
ore
Inco
me
Tax
(Beb
an) P
ajak
Pen
ghas
ilan
152.
136
(1.0
55)
4.94
6(4
60)
32.8
89(1
4.92
6)17
3.53
0B
enef
it(E
xpen
se)
Laba
(Rug
i) Be
rsih
133.
772
(356
)2.
282
(460
)19
.716
(21.
182)
133.
772
Net
Inco
me
(Los
s)Ju
mla
h A
set
3.10
4.17
811
7.83
315
3.05
120
.719
228.
919
(306
.884
)3.
317.
816
Tota
l Ass
ets
Jum
lah
Kew
ajib
an1.
513.
176
96.0
5712
4.69
721
.128
176.
699
(246
.033
)1.
685.
724
Tota
lLia
bilit
ies
Eku
itas
1.61
3.83
321
.776
5.52
3(4
09)
52.2
20(7
9.11
0)1.
613.
833
Equ
ityPe
ngel
uara
nM
odal
531.
604
2.94
93.
459
-39
.546
-57
7.55
8C
apita
l Exp
endi
ture
sBe
ban
Peny
usut
an13
3.67
64.
423
2.78
4-
10.3
23-
151.
206
Dep
reci
atio
n E
xpen
ses
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 313
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
97
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 27. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Kelompok Pelanggan Customer Group Segment
Berikut ini adalah alokasi pendapatan usahaPerusahaan dan Anak perusahaan berdasarkankelompok pelanggan:
The following are the Company’s and Subsidiaries’operating revenues allocation based on customergrouping:
2009 2008
Pelanggan eceran/masyarakat 186.524 345.117 Retail/public customersPelanggan perusahaan/instansi Company/institutional customers
PT Pertamina EP 990.492 612.268 PT Pertamina EPKontrak Bagi Hasil 553.691 918.128 Production Sharing ContractPT Pertamina (Persero) 301.161 237.543 PT Pertamina (Persero)PT Pertamina Geothermal Energy 154.593 19.854 PT Pertamina Geothermal EnergyPT Pertamina Gas 134.687 1.017 PT Pertamina GasInstansi pemerintah 12.007 10.600 Government institutionsPerusahaan swasta 1.394.783 435.474 Private companies
Jumlah 3.727.938 2.580.001 TotalEliminasi (65.607) (36.088) Elimination
Konsolidasi 3.662.331 2.543.913 Consolidated
Aset tidak dapat dialokasikan berdasarkankelompok pelanggan karena tidak ada aset yangbersifat khusus untuk kelompok pelanggantertentu.
The assets can not be allocated based oncustomer group segment since there are no assetsallocated for specific customer group segment.
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAMMATA UANG ASING
28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES INFOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan danAnak perusahaan memiliki aset dan kewajibanmoneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2009, the Company’s andSubsidiaries’ assets and liabilities denominated inforeign currencies are as follows:
Setara Rupiah/Mata Uang Asing/ EquivalentForeign Currency in Rupiah
Aset AssetsDolar AS US Dollar
Kas dan setara kas 49.643.329 466.647 Cash and cash equivalentsPiutang usaha Trade receivables
Pihak ketiga 23.883.560 224.505 Third partiesPihak yang mempunyai
hubungan istimewa 29.540.890 277.684 Related partiesPiutang sewa pembiayaan yang Current maturities of
jatuh tempo dalam satu tahun 393.368 3.698 finance lease receivablesPiutang lain-lain - pihak ketiga 1.063.181 9.994 Other receivables - third partiesUang muka 2.000.000 18.800 AdvancesPiutang sewa pembiayaan Finance lease receivables -
jangka panjang 177.627 1.670 net of current maturitiesPiutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 488.838 4.595 Due from related partiesAset lain-lain 2.514.740 23.639 Other assets
Dolar Singapura Singapore DollarKas dan setara kas 1.285 9 Cash and cash equivalentsPiutang usaha - pihak ketiga 37.491 251 Trade receivables - third partiesAset lain-lain 1.386 9 Other assets
Euro Eropa European EuroPiutang pihak hubungan istimewa 242.500 3.276 Due from related parties
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement314
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
98
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAMMATA UANG ASING (lanjutan)
28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES INFOREIGN CURRENCIES (continued)
Setara Rupiah/Mata Uang Asing/ EquivalentForeign Currency in Rupiah
Aset (lanjutan) Assets (continued)Jumlah Aset Total Assets
Dolar AS 109.705.533 1.031.232 US DollarDolar Singapura 40.162 269 Singapore DollarEuro Eropa 242.500 3.276 European Euro
Kewajiban LiabilitiesDolar AS US Dollar
Pinjaman jangka pendek 32.069.468 301.453 Short-term loansHutang usaha Trade payables
Pihak ketiga 19.154.207 180.050 Third partiesPihak yang mempunyai
hubungan istimewa 166.457 1.565 Related partiesHutang lain-lain - pihak ketiga 116.858 1.098 Other payables - third partiesHutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 178.157 1.675 Due to related partiesUang muka pelanggan 1.556.251 14.629 Advances from customersBiaya masih harus dibayar 14.448.659 135.817 Accrued expensesKewajiban jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of
dalam satu tahun: long-term liabilities:Hutang bank 17.428.923 163.832 Bank loansHutang sewa pembiayaan 1.545.229 14.525 Finance lease payables
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi Long-term liabilities - net ofbagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: current maturities:Hutang bank 49.432.855 464.669 Bank loansHutang sewa pembiayaan 681.108 6.402 Finance lease payables
Dolar Singapura Singapore DollarHutang usaha - pihak ketiga 345.651 2.316 Trade payables - third partiesHutang lain-lain - pihak ketiga 600 4 Other payables - third partiesHutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 700 5 Due to related partiesEuro Eropa European Euro
Hutang usaha - pihak ketiga 7.600 103 Trade payables - third parties
Jumlah Kewajiban Total LiabilitiesDolar AS 136.778.172 1.285.715 US DollarDolar Singapura 346.951 2.325 Singapore DollarEuro Eropa 7.600 103 European Euro
Kewajiban Bersih 253.366 Net Liabilities
Jika aset dan kewajiban moneter dalam mata uangasing pada tanggal 31 Desember 2009 dijabarkanke dalam Rupiah dengan menggunakan kurstengah transaksi yang dipublikasikan BankIndonesia pada tanggal 24 Maret 2010, makakewajiban moneter - bersih akan menurun sebesarRp7,4 miliar.
If the monetary assets and liabilities denominatedin foreign currencies as of December 31, 2009,shall be converted to Rupiah amount using themiddle rate as published by Bank Indonesia atMarch 24, 2010, the net monetary liabilities willdecrease by Rp7.4 billion.
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement 315
2009 Elnusa Annual Report
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
99
29. REKONSILIASI LABA BERSIH PER SAHAMDASAR
29. RECONCILIATION OF BASIC EARNINGS PERSHARE
Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersihper saham dasar pada tanggal 31 Desember 2009dan 2008:
The reconciliation of basic earnings per sharecalculation as of December 31, 2009 and 2008 isas follows:
2009 2008
Laba bersih tahun berjalan 466.233 133.772 Net income for the yearJumlah rata-rata tertimbang saham
yang ditempatkan dan disetor Weighted-average numberpenuh (termasuk efek saham of shares issued and fully paidyang diperoleh kembali) 7.199 7.131 (including effect of treasury stock)
Laba bersih per saham dasar 65 19 Basic earnings per share
30. KONDISI EKONOMI 30. ECONOMIC CONDITIONS
Kondisi perekonomian Indonesia telah dan akanterus dipengaruhi oleh kejadian-kejadian pasarglobal yang baru saja terjadi. Kondisi inidikarakteristikkan dengan rentannya nilai matauang dan suku bunga, dan juga pergerakan nilaisaham di pasar-pasar saham, yang dapatberakibat negatif pada pertumbuhan ekonomi diIndonesia. Perkembangan dan pemulihan kondisiekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal,moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yangtelah dan akan ditempuh oleh PemerintahIndonesia dan pihak lainnya, suatu tindakan yangberada di luar kendali Perusahaan dan Anakperusahaan.
The economic conditions in Indonesia have beenand will continue to be affected by the recentglobal market events. This condition ischaracterized by volatility in currency values andinterest rates, as well as volatility in share prices inthe stock markets which could negatively impactthe economic growth in Indonesia. Improvementand recovery of the economy depends on thefiscal, monetary and other measures that are beingundertaken or will be taken by the IndonesianGovernment and other parties, actions that arebeyond the control of the Company andSubsidiaries.
31. REKLASIFIKASI AKUN 31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Untuk menyesuaikan dengan penyajian tahun2009, beberapa akun pada neraca konsolidasitahun 2008 telah direklasifikasi dengan rinciansebagai berikut:
To conform with the 2009 presentation, certainaccounts in the 2008 consolidated balance sheetshave been reclassified as follows:
DilaporkanSebelumnya/As Previously Direklasifikasi/
Reported As Reclassified
Piutang usaha Trade receivablesPihak ketiga 388.583 381.451 Third partiesPihak yang mempunyai
hubungan istimewa 404.027 397.874 Related partiesPiutang sewa pembiayaan yang Current maturities of
jatuh tempo dalam satu tahun - 11.202 finance lease receivablesPiutang sewa pembiayaan Finance lease receivables -
jangka panjang - 2.083 net of current maturities
Informasi Tambahan Additional InformationLaporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial statement316
Laporan Tahunan Elnusa 2009
The original consolidated financial statements included herein are inIndonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASITahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2009 dan 2008(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTSYears Ended December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Millions of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
100
32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASI
32. COMPLETION OF THE CONSOLIDATEDFINANCIAL STATEMENTS
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunanlaporan keuangan konsolidasi yang diselesaikanpada tanggal 24 Maret 2010.
The management is responsible for thepreparation of these consolidated financialstatements that were completed on March 24,2010.