critical people skill

99
THE MOST IMPORTANT THING IN COMMUNICATION IS HEARING WHAT ISNT SAID. PETER DRUCKER 1

Upload: ady-subagya

Post on 08-Apr-2016

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Komunikasi fundamental

TRANSCRIPT

Page 1: Critical People Skill

THE MOST IMPORTANT THING IN COMMUNICATION

IS HEARING WHAT ISNT SAID. PETER DRUCKER

1

Page 2: Critical People Skill

com·mu·ni·ca·tionnoun \kə-ˌmyü-nə-ˈkā-shən\ : the act or process of using words, sounds, signs, or behaviors to express or exchange information or to express your ideas, thoughts, feelings, etc., to someone else. (Merriam Webster)

Komunikasi merupakan tindakan atau proses menggunakan kata-kata, suara, tanda atau prilaku untuk menyampaikan atau menukar informasi atau menyampaikan gagasan, pemikiran, perasaan atau yang lainnya kepada orang lain.

2

Page 3: Critical People Skill

Mengapa kita tidak bisa tidak berkomunikasi?Suka atau tidak suka, sadar dan tidak sadar—setiap saat kita berkomunikasi. Kita berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal walaupun kita tidak bermaksud apa-apa. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan suara (bicara) sedangkan komunikasi non-verbal termasuk pergerakan tubuh, kekencangan suara, raut wajah, pola nafas—bahkan berdiam diri juga dapat dikatakan berkomunikasi non-verbal.Kita berkomunikasi secara verbal, menggunakan kata-kata—merangkainya menjadi kalimat-kalimat. Tetapi sesungguhnya, seringkali apa yang apa yang kita katakan tidak sama dengan apa yang kita inginkan, tidak sama dengan apa yang ada di benak kita.Apa yang bisa kita lakukan untuk memastikan kita berkomunikasi efektif?

1. Dengar - dengar dengan seksama. Dalam komunikasi, mendengarkan adalah yang paling sulit. Mendengarkan memungkinkan kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, dan juga jika kita mendengarkan dengan seksama kita dapat lebih mudah menilai apakah apa yang kita katakan sudah dipahami;

2. Tahu apa yang Anda ingin sampaikan dan pikirkan terlebih dahulu tentang apa yang ingin Anda katakan;

3. Yakinkan bahwa Anda memahami apa yang dikatakan kepada Anda, karena kita sering salah memahami. Orang bisa mengatakan, misalnya: "Jadi apa yang Anda katakan adalah .......". Atau, "Beritahu saya jika saya salah, tapi kedengarannya bagi saya seolah-olah ..............." Ini memberikan kedua belah pihak kesempatan untuk memperbaiki kesalahpahaman;

3

Page 4: Critical People Skill

4. Kenali diri Anda, bekerja pada kesadaran diri Anda. Hanya ketika kita benar-benar tahu dan menerima diri kita bahwa kita bisa merasa benar-benar bebas untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang siapa kita. (sumber: mymotivational-nlp.com)

4

Page 5: Critical People Skill

Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya dapat hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain. Salah satu cara terpenting untuk berhubungan dan bekerja sama dengan manusia adalah komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya. Orang memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau lingkungan sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami orang lain, namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan bahkan bertentangan dengan makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi maka orang dapat menafsirkan peristiwa secara lebih fleksibel dan bermanfaat. Jika anda ditanya, apakah komunikasi itu? Apa yang terjadi jika sejumlah orang bertemu dan berinteraksi? Ketika anda mencoba menjawab kedua pertanyaan itu, maka sebenarnya anda tengah menyusun sebuah komunikasi. Kedua pertanyaan itu tampak mudah, bahkan orang awam yang bukan ahli pun dapat memberikan jawaban menurut sudut pandangnya.

5

Page 6: Critical People Skill

Walaupun orang telah mempelajari komunikasi sejak zaman purbakala, namun perhatian terhadap pentingnya komunikasi baru muncul belakangan, yaitu pada awal abad ke-20. Barnett Pearce (1989) menyebutkan, munculnya peran komunikasi sebagai penemuan revolusioner (revolutionary discovery) yang sebagian besar disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi, seperti radio, televisi, telepon, handphone, satelit, dan jaringan computer.Lalu apa itu komunikasi? Komunikasi adalah proses social di mana individu-individu menggunakan symbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Komunikasi tak lain adalah proses take and give berbagai makna diantara dua person.Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima dapat dikemas secara verbal dengan kata-kata atau nonverbal tanpa kata-kata. Komunikasi yang pesannya dikemas secara verbal disebut komunikasi verbal, sedangkan komunikasi yang pesannya dikemas secara nonverbal disebut komunikasi nonverbal. Jadi, komunikasi verbal adalah penyampaian makna dengan menggunakan kata-kata. Sedang komunikasi nonverbal tidak menggunakan kata-kata. Dalam komunikasi sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa komunikasi nonverbal.Komunikasi VerbalKomunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang peranan penting.

6

Page 7: Critical People Skill

Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:1. Bahasa

Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:

a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama

manusiac. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan

manusia.

Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa. Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.

7

Page 8: Critical People Skill

Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2. KataKata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

B. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.Nonverbal communication is all aspects of communication other than words themselves. It includes how we utter words (inflection, volume), features, of environments that affect interaction (temperature, lighting), and objects that influence personal images and interaction patterns (dress, jewelry, furniture). (Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata

8

Page 9: Critical People Skill

sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata (infleksi, volume), fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel).Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object).

Bahasa Tubuh. Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang.Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.

Tindakan/perbuatan. Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri.Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.

Hal menarik dari komunikasi nonverbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.

9

Page 10: Critical People Skill

Oleh sebab itu, Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk:

a. Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)b. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.

C. Perbedaan Antara Komunikasi Verbal dan NonverbalThere are differences between the two systems of communication.First, nonverbal communication is perceived as more honest. If verbal and nonverbal behaviors are inconsistent, most people trust the nonverbal behavior. There is little evidence that nonverbal behavior actually is more trustworthy than verbal communication; after all, we often control it quite consciously. Nonetheless, it is perceived as more trustworthy. (Anderson, 1999) (ada perbedaan antara kedua sistem komunikasi. Pertama, komunikasi nonverbal yang dianggap lebih jujur. Jika perilaku verbal dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang percaya perilaku nonverbal. Ada sedikit bukti bahwa perilaku nonverbal sebenarnya lebih dapat dipercaya daripada komunikasi verbal, setelah semua, kita sering mengontrolnya cukup sadar. Meskipun demikian, hal itu dianggap lebih dapat dipercaya. (Anderson, 1999)Second, unlike verbal communication, nonverbal communication is multi channeled. verbal communication usually occurs within a single channel; oral verbal communication is received through hearing, and written verbal communication may be seen, felt, heard, smelled, and tasted. We often receive nonverbal

10

Page 11: Critical People Skill

communication simultaneously through two or more channels, as when we feel and see a hug while hearing a whispered "I love you" (Kedua, tidak seperti komunikasi verbal, komunikasi nonverbal adalah multi disalurkan. komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan, didengar, berbau, dan mencicipi. Kami sering menerima komunikasi nonverbal secara bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti ketika kita merasa dan melihat pelukan sambil mendengar berbisik "I love you").

Finally, verbal communication is discrete, whereas nonverbal communication continuous. Verbal symbols start and stop; we begin speaking at one moment and stop speaking at another moment. In contrast, nonverbal communication tends to flow continually. Before we speak, our facial expressions and posture express our feelings; as we speak, our body movements and appearance communicate; and after we speak our posture changes, perhaps relaxing. (Akhirnya, komunikasi verbal adalah diskrit, sedangkan komunikasi nonverbal terus menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti, kami mulai berbicara pada satu saat dan berhenti berbicara saat yang lain. Sebaliknya, komunikasi nonverbal cenderung mengalir terus. Sebelum kita berbicara, ekspresi wajah dan postur mengungkapkan perasaan kita, saat kita bicara, gerakan tubuh kita dan mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita berbicara postur tubuh berubah, mungkin santai).Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan. Dalam pemikiran

11

Page 12: Critical People Skill

Don Stacks dan kawan-kawan, ada tiga perbedaan utama di antara keduanya yaitu kesengajaan pesan (the intentionality of the message), tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the degree of symbolism in the act or message), dan pemrosesan mekanisme (processing mechanism). Kita mencoba untuk menguraikannya satu per satu.

a. Kesengajaan (intentinolity)Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal. Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut:1) dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan 2) diterima oleh penerima secara sengaja pula. Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. atau intent tersebut. Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi nonverbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal. Selain itu, komunikasi nonverbal mengarah pada norma-norma yang berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan dengan jelas. Misalnya, norma-norma untuk penampilan fisik. Kita semua berpakaian, namun berapa Bering kita dengan sengaja berpakaian untuk sebuah situasi tertentu? Berapa kali seorang teman memberi komentar terhadap penampilan kita? Persepsi receiver mengenai niat ini sudah cukup untuk memenuhi persyaratan guna mendefinisikan komunikasi nonverbal.

12

Page 13: Critical People Skill

b. Perbedaan perbedaan simbolik (symbolic differences) Kadang-kadang niat atau intent ini dapat dipahami karena beberapa dampak simbolik dari komunikasi kita. Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu `pesan' oleh orang lain (misalnya berpakaian dengan warna hitam akan diberi makna sebagai ungkapan ikut berduka cita). Komunikasi verbal dengan sifat-sifatnya merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of communication). Dalam arti kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Sebaliknya, komunikasi nonverbal lebih alami, isi beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma. Mehrabian menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan sintaksis (kalimat), namun hanya ada penjelasan yang samar-samar dan informal mengenai signifikansi beragam perilaku nonverbal. Mengakhiri bahasan mengenai perbedaan simbolik ini, kita mencoba untuk melihat ketidaksamaan antara tanda (sign) dengan lambang (simbol). Tanda adalah sebuah representasi alami dari suatu kejadian atau tindakan. la adalah apa yang kita lihat atau rasakan. Sedangkan lambang merupakan sesuatu yang ditempatkan pada sesuatu yang lain. Lambang merepresentasikan tanda melalui abstraksi. Contoh, tanda dari sebuah kursi adalah

13

Page 14: Critical People Skill

kursi itu sendiri, sedangkan lambang adalah bagaimana kita menjelaskan kursi tersebut melalui abstraksi. Dengan perkataan lain, apa yang secara fisik menarik bagi kita adalah tanda (sign) dan bagaimana menciptakan perbedaan yang berubah-ubah untuk menunjukkan derajat ketertarikan tersebut adalah lambang (simbol). Komunikasi verbal lebih spesifik dari bahasa nonverbal, dalam arti is dapat dipakai untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang berubah-ubah, sedangkan bahasa nonverbal lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami seperti perasaan atau emosi. c. Mekanisme pemrosesan (processing mechanism) Perbedaan ketiga antara komunikasi verbal dan nonverbal berkaitan dengan bagaimana kita memproses informasi. Semua informasi termasuk komunikasi diproses melalui otak, kemudian otak kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial). Satu perbedaan utama dalam pemrosesan adalah dalam tipe informasi pada setiap belahan otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan, tipe informasinya Iebih berkesinambungan dan alami (pada uraian di bawah, Malandro dan Barker juga menjelaskan mengenai hal ini). Berdasarkan pada perbedaan tersebut, pesan-pesan verbal dan nonverbal berbeda dalam konteks struktur pesannya. Komunikasi nonverbal kurang terstruktur. Aturan-aturan yang ada ketika kita berkomunikasi secara nonverbal adalah lebih sederhana dibanding komunikasi verbal yang mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan sintaksis. Komunikasi nonverbal secara tipikal

14

Page 15: Critical People Skill

diekspresikan pada saat tindak komunikasi berlangsung. Tidak seperti komunikasi verbal, bahasa nonverbal tidak bisa mengekspresikan peristiwa komunikasi di masa lalu atau masa mendatang. Selain itu, komunikasi nonverbal mempersyaratkan sebuah pemahaman mengenai konteks di mana interaksi tersebut terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru menciptakan konteks tersebut. Perbedaan lain tentang komunikasi verbal dan nonverbal dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki keduanya. Gagasan ini dicetuskan oleh Malandro dan Barker seperti yang dikutip dalam buku Komunikasi Antar Budaya tulisan Dra. Ilya Sunarwinadi, M.A. a. Struktur >< NonstrukturKomunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai hukum atau aturan-aturan tata bahasa. Dalam komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur formal yang mengarahkan komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian, yang dapat diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, perilaku nonverbal yang sama dapat memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan. b. Linguistik >< Nonlinguistik

Linguistik adalah ilmu yang mempelajari anal usul, struktur, sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur pemberian maknanya. Sebaliknya. pada komunikasi nonverbal, karena tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang. Belum ada sistem bahasa nonverbal yang didokumentasikan, walaupun ada usaha untuk memberikan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu.

15

Page 16: Critical People Skill

Beberapa teori mungkin akan memberikan pengecualian pada bahasa kaum tuna-rungu yang berlaku universal, sekalipun ada juga lambang-lambangnya yang bersifat unik. c. Sinambung (continuous) >< Tidak Sinambung (discontinuous) Komunikasi nonverbal dianggap bersifat sinambung, sementara komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-putus. Komunikasi nonverbal baru berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya meninggalkan suatu tempat. Tetapi selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi nonverbal dapat terjadi. Tidak sama halnya dengan kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti.

d. Dipelajari ><Didapat secara Ilmiah

Jarang sekali individu yang diajarkan cara untuk berkomunikasi secara nonverbal. Biasanya is hanya mengamati dan mengalaminya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa manusia lahir dengan naluri-naluri dasar nonverbal. Sebaliknya komunikasi verbal adalah sesuatu yang harus dipelajari.

e. Pemrosesan dalam Bagian Otak sebelah Kiri >< Pemrosesan dalam Bagian Otak sebelah KananPendekatan neurofisiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan stimuli verbal dan nonverbal pada diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam bagian otak sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses dalam bagian otak sebelah kiri. Dengan adanya perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan berbeda pula.

16

Page 17: Critical People Skill

Masih dalam buku Komunikasi Antar Budaya karya Ilya SunarwinadiSamovar, Porter dan Jain melihat perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal dalam hal sebagai berikut.

a. Banyak perilaku nonverbal yang diatur oleh dorongan-dorongan biologik. Sebaliknya komunikasi verbal diatur oleh aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang dibuat oleh manusia, seperti sintaks dan tata bahasa. Misalnya, kita bisa secara sadar memutuskan untuk berbicara, tetapi dalam berbicara secara tidak sadar pipi menjadi memerah dan mata berkedip terus-menerus.

b. Banyak komunikasi nonverbal serta lambang-lambangnya yang bermakna universal. Sedangkan komunikasi verbal lebih banyak yang bersifat spesifik bagi kebudayaan tertentu. c. Dalam komunikasi nonverbal bisa dilakukan beberapa tindakan sekaligus dalam suatu waktu tertentu, sementara komunikasi verbal terikat pada urutan waktu. d. Komunikasi nonverbal dipelajari sejak usia sangat dini. Sedangkanpenggunaan lambang berupa kata sebagai alat komunikasi membutuhkan masa sosialisasi sampai pada tingkat tertentu.e. Komunikasi nonverbal lebih dapat memberi dampak emosionaldibanding komunikasi verbal.

D. Fungsi Komunikasi Verbal dan NonverbalMeskipun komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan-perbedaan, namun keduanya dibutuhkan untuk berlangsungnya tindak komunikasi yang efektif. Fungsi dari lambang-lambang verbal maupun nonverbal adalah untuk memproduksi makna yang komunikatif.

17

Page 18: Critical People Skill

Secara historis, kode nonverbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah pesan verbal melalui enam fungsi: pengulangan (repetition), berlawanan (contradiction), pengganti (substitution), pengaturan (regulation), penekanan (accentuation) dan pelengkap (complementation). Dalam tahun 1965, Paul Ekman menjelaskan bahwa pesan nonverbal akan mengulang atau meneguhkan pesan verbal. Misalnya dalam suatu lelang, kita mengacungkan satu jari untuk menunjukkan jumlah tawaran yang kita minta, sementara secara verbal kila mengatakan "satu'.

Pesan-pesan nonverbal juga berfungsi untuk mengkontradiksikan atau menegaskan pesan verbal seperti dalam sarkasme atau sindirian-sindiran tajam. Kadang-kadang, komunikasi nonverbal mengganti pesan verbal. Misalnya, kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata "menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan.

Fungsi lain dari komunikasi nonverbal adalah mengatur pesan verbal. Pesan-pesan nonverbal berfungsi untuk mengendalikan sebuah interaksi dalam suatu cara yang sesuai dan halus, seperti misalnya anggukan kepala selama percakapan berlangsung. Selain itu, komunikasi nonverbal juga memberi penekanan kepada pesan verbal, seperti mengacungkan kepalan tangan. Dan akhirnya fungsi komunikasi nonverbal adalah pelengkap pesan verbal dengan mengubah pesan verbal, seperti tersenyum untuk menunjukkan rasa bahagia kita. Pemikiran yang sama juga diungkapkan oleh Samovar (Ilya Sunarwinadi, Komunikasi Antar Budaya), bahwa dalam suatu peristiwa komunikasi, perilaku nonverbal digunakan secara bersama-sama dengan Bahasa verbal:

18

Page 19: Critical People Skill

a. Perilaku nonverbal memberi aksen atau penekanan pada pesan verbal.Misalnya menyatakan terima kasih dengan tersenyum. b. Perilaku nonverbal sebagai pengulangan dari bahasa verbal. Misalnya menyatakan arah tempat dengan menjelaskan "Perpustakaan Universitas Terbuka terletak di belakang gedung ini", kemudian mengulang pesan yang sama dengan menunjuk arahnya. c. Tindak komunikasi nonverbal melengkapi pernyataan verbal, misalnya mengatakan maaf pada teman karena tidak dapat meminjamkan uang; dan agar lebih percaya, pernyataan itu ditambah lagi dengan ekspresi muka sungguh-sungguh atau memperlihatkan saku atau dompet yang kosong. d. Perilaku nonverbal sebagai pengganti dari komunikasi verbal. misalnya menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan mata yang berlinang-linang. Dalam perkembangannya sekarang ini, fungsi komunikasi nonverbal dipandang sebagai pesan-pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai sebuah fungsi pemrosesan informasi yang sederhana. Fungsi-fungsi holistik mencakup identifikasi, pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi dan struktur percakapan. Karenanya, komunikasi nonverbal terutama berfungsi mengendalikan (controlling), dalam arti kita berusaha supaya orang lain dapat melakukan apa yang kita perintahkan. Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik tersebut dapat diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu pengendalian terhadap percakapan, kontrol terhadap perilaku orang lain, ketertarikan atau kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan, peragaan informasi kognitif, peragaan informasi afektif, penipuan diri (self-deception) dan muslihat terhadap orang lain. Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti

19

Page 20: Critical People Skill

atau bahkan tidak dapat dipahami. Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang dapat beroperasi secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna mencapai komunikasi yang efektif.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata, lebih ke ekspresi. Dalam komunikasi verbal terdapat dua unsur penting, yaitu bahasa dan kata. Dalam komunikasi nonverbal terdapat beberapa unsur penting, yaitu: bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object). (Sumber: Faisal Wibowo)

20

Page 21: Critical People Skill

16 Cara Menggunakan Bahasa Tubuh yang Baik

Memperbaiki bahasa tubuh dapat membuat perbedaan yang besar ketika seseorang menilai kepribadian anda. Bahasa tubuh yang baik dapat menunjukkan bahwa anda memiliki kecakapan, daya pikat dan suasana hati yang positif. Sebagai contoh : jika anda sering tersenyum, anda akan merasakan lebih bahagia. Jika anda duduk dengan tegap, anda akan merasakan lebih energik. Jika anda melambatkan gerakan anda (tidak terburu-buru), anda akan merasakan lebih tenang.Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri dari bagaimana cara anda duduk, cara anda berdiri, cara anda menggunakan kedua tangan dan kaki anda, serta apa yang anda lakukan ketika berbicara dengan seseorang.Dibawah ini adalah beberapa bahasa tubuh yang perlu anda perhatikan ketika berbicara dengan seseorang :

1. Jangan silangkan kaki dan tangan anda.Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa menyilangkan tangan atau kaki dapat menunjukkan bahwa anda tertutup terhadap lawan bicara anda dan ini tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik. Bukalah selalu posisi tangan dan kaki anda.2. Lakukan kontak mata, namun bukan menatapnya.Dengan melakukan kontak mata pada lawan bicara anda dapat membuat hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan anda dapat melihat apakah mereka sedang mendengarkan anda atau tidak. Namun juga bukan dengan menatapnya (terus menerus), karena akan membuat lawan bicara anda menjadi gelisah.Jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara anda, memang anda akan merasakan ketidaknyamanan pada saat

21

Page 22: Critical People Skill

pertama kali. Namun lakukan saja terus dan anda akan terbiasa suatu saat nanti.3. Buatlah jarak antara kedua kaki anda.Memberi jarak antara kedua kaki (tidak dirapatkan) baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan nyaman dengan posisi anda.4. Santaikan bahu anda.Ketika anda merasa tegang, anda akan merasakan juga ketegangan di kedua bahu anda. Biasanya terlihat dari posisi bahu yang sedikit terangkat dan maju ke depan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan dengan menggerakkan bahu anda dan mundurkan kembali posisinya ke belakang atau bersandar.5. Mengangguk ketika lawan bicara anda sedang berbicara.Mengangguk menandakan bahwa anda memang sedang mendengarkan. Namun bukan berarti anda mengangguk berlebihan (terus menerus dan cepat) layaknya burung pelatuk :), karena anda akan terlihat seperti dibuat-buat.6. Jangan membungkuk, duduklah dengan tegak.Membungkuk menandakan bahwa anda tidak bergairah, dan tegak disini maksudnya adalah tetap dalam koridor santai, tidak tegang.7. Condongkan badan, namun jangan terlalu banyak.Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda tertarik dengan apa yang disampaikan oleh lawan bicara anda, condongkan sedikit tubuh anda ke arahnya. Namun jangan juga terlalu condong karena anda terlihat seperti akan meminta sesuatu.Jika anda ingin menunjukkan bahwa anda cukup percaya diri dan santai, condongkan sedikit badan anda ke belakang. Namun juga jangan terlalu condong, karena anda akan terlihat arogan.

22

Page 23: Critical People Skill

8. Tersenyum dan tertawa.Bercerialah, jangan terlalu serius. Santai, tersenyum bahkan tertawa jika seseorang menceritakan sesuatu hal yang lucu. Orang akan cenderung mendengarkan anda jika anda terlihat sebagai orang yang positif. Namun juga jangan menjadi orang yang pertama kali tertawa jika anda sendiri yang menceritakan cerita lucu nya, karena anda akan terkesan gugup dan seperti minta dikasihani.Tersenyumlah ketika anda berkenalan dengan seseorang, namun jangan pula tersenyum terus menerus karena anda akan dianggap menyimpan sesuatu dibalik senyuman anda.9. Jagalah posisi kepala anda tetap lurus.Jangan melihat ke bawah ketika anda berbicara dengan seseorang. Anda akan terlihat seperti tidak nyaman berbicara dengan lawan bicara anda dan juga terlihat seperti orang yang tidak percaya diri.10. Jangan terburu-buru.Ini bisa berlaku untuk apa saja. Bagi anda yang mempunyai kebiasaan berjalan dengan cepat, cobalah sesekali untuk memperlambat jalan anda. Selain anda akan terlihat lebih tenang dan penuh percaya diri, anda juga akan merasakan tingkat stress anda berkurang.11. Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan bahwa anda gelisah.Seperti menyentuh muka anda, menggoyang-goyangkan kaki anda atau mengetuk-ngetuk jari anda di atas meja dengan cepat. Gerakan-gerakan semacam itu menunjukkan bahwa anda gugup dan dapat mengganggu perhatian lawan bicara atau orang-orang yang sedang berbicara dengan anda.12. Efektifkan penggunaan tangan anda.

23

Page 24: Critical People Skill

Daripada anda menggunakan tangan anda untuk hal-hal yang dapat mengganggu perhatian lawan bicara anda, seperti disebutkan dalam point 11 diatas, lebih baik anda menggunakan tangan anda untuk membantu menjelaskan apa yang anda sampaikan.13. Rendahkan gelas minuman anda.Seringkali kita berbicara dengan seseorang sambil memegang gelas minum di depan dada kita. Sikap ini agak kurang baik karena akan membuat ‘jarak’ yang cukup jauh antara anda dan lawan bicara anda. Rendahkan posisi gelas minuman anda, bahkan jika perlu anda memegangnya sampai di dekat kaki.14. Jangan berdiri terlalu dekat.Dalam artikel saya :Posisi terlalu dekat pada lawan bicaranya dapat menandakan bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu atau mempunyai maksud tertentu. Selain itu tentu saja akan membuat lawan bicaranya menjadi tidak nyaman. Jagalah selalu jarak ’privacy’ antara anda dan lawan bicara anda.15. Berkaca.Dalam buku-buku mengenai penjualan, saya sering menemukan tentang istilah berkaca ini. Pada intinya ketika 2 orang terkoneksi dan melakukan hubungan pembicaraan yang positif, mereka secara tidak sadar akan saling berkaca satu sama lain. Dalam arti anda akan sedikit meniru bahasa tubuh lawan bicara anda, begitu juga sebaliknya.Anda dapat juga melakukan teknik berkaca yang proaktif (dengan sadar) untuk lebih meningkatkan kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Sebagai contoh, jika lawan bicara anda sedikit mencondongkan badannya ke depan, anda dapat juga mencondongkan badan anda ke depan. Jika lawan bicara anda menaruh satu tangannya di atas meja, anda juga dapat melakukan hal yang sama. Namun tetap perlu diingat, jangan melakukan

24

Page 25: Critical People Skill

gerakan tiruan dengan jeda waktu yang sangat singkat dan hampir semua gerakan ditiru. Lawan bicara anda akan melihat suatu keanehan dan tampak seperti sirkus. :)16. Jagalah selalu sikap anda.Apa yang anda rasakan akan tersalur lewat bahasa tubuh dan dapat menjadi perbedaan yang besar terhadap kualitas hubungan anda dan lawan bicara anda. Tetaplah jaga sikap yang positif, terbuka dan santai.Perlu diingat bahwa anda dapat merubah bahasa tubuh yang kurang baik, tentu saja selama anda memahami bahwa untuk menciptakan kebiasaan yang baru memerlukan sebuah proses. Jangan juga mencoba melakukan semua dengan sekaligus karena akan membuat anda bingung dan penat.Fokus saja pada 2-3 bahasa tubuh yang menjadi prioritas anda dan perbaiki terus menerus selama 3-4 minggu. Setelah waktu tersebut anda akan menciptakan suatu kebiasaan yang baru. Kemudian anda dapat melanjutkannya lagi untuk 2-3 bahasa tubuh berikutnya.

25

Page 26: Critical People Skill

Mendengar VS Mendengarkan

Uhm…??? Jika dilihat sekilas, bedanya hanyalah pada ‘imbuhan’. Benar? Mendengar berimbuhan ‘-me’ sedang mendengarkan berimbuhan ‘-me –kan” , tapi… jika dilihat artinya, jauh berbeda! ya!Mendengar (Hearing) adalah kegiatan fisik dari salah satu dari indera kita yaitu telinga yang berfungsi untuk menerima ’suara’. Kegiatan ini hanya sebuah kegiatan yang berupa penerimaan gelombang suara ke telinga kita. Jika kita tidak mengalami gangguan pendengaran, maka kegiatan ini akan berjalan dengan baik. Bagaimana dengan Mendengarkan (Listening)? Kegiatan ini ternyata adalah merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh otak kita dalam menerima suara yang memerlukan konsentrasi untuk dapat mencerna, memahami dan bereaksi terhadap suara yang ditangkap/terdengar; kata per kata – kalimat per kalimat. Hal ini akan mengacu pada pemahaman akan belajar.

Biasanya, waktu yang diperlukan seseorang untuk mendengar dan mendengarkan tidak sama. Mendengar memerlukan waktu singkat sedang mendengarkan memerlukan rentang waktu tertentu. Contoh:HEAR ”Apakah kamu mendengar suara tembakan?””Did you hear a shot?”LISTEN “Jika kamu mendengarkan penjelasan saya barusan maka kamu dapat menjawab pertanyaan saya ini.”

26

Page 27: Critical People Skill

“If you listened to my explanation just now then you can answer my question.”

Mendengar itu hal yang mudah, tapi mendengarkan? Wow! Nanti dulu! Banyak orang yang berkata ”ya, saya mendengarkan.” tapi kenyataannya dia ’mendengar (hearing)’ bukan ’mendengarkan (listening)’. Mendengarkan (Listening) berarti memahami. Memahami bukanlah hal yang mudah dilakukan. Bagaimana caranya? Mari kita pelajari sedikit mengenai ”Listening”.

LISTENING mencakup: Mendengar semua hal yang diucapkan (hearing); menerima

gelombang suara melalui telinga. Memahami maksud dari kata-kata/kalimat-kalimat yang

terucap lalu putuskan apakah yang disampaikan tersebut merupakan hal yang menyenangkan, mengerikan atau menyedihkan? Contoh: ”Aduh!” yang terdengar dari teman yang sedang berbicara merupakan ungkapan dari rasa sakit, senang atau marah?

Mempelajari pernyataan yang disampaikan. Bagaimana hal tersebut berhubungan dengan diri kita.

Merespon dengan benar (putuskan bagaimana kita akan merespon pernyataan tersebut dan berikan masukan setelah semua dipaparkan oleh si pembicara).

27

Page 28: Critical People Skill

TUJUAN LISTENING

§ Listening for EnjoymentMendengarkan untuk kesenangan – hal paling mudah dilakukan yaitu mendengarkan musik, radio, juga menonton dan mendengarkan siaran televisi; hal ini hanya memerlukan sedikit keterkaitan emosi dan pemahaman.§ Listening for InformationUntuk yang satu ini membutuhkan konsentrasi yang lebih dalam mendengarkan karena kita mengharapkan informasi tersebut dapat kita ingat.§ Critical ListeningKegiatan ini adalah mendengarkan untuk mendapatkan informasi yang harus kita cerna, analisa dan evaluasi.§ Precision ListeningMendengarkan dengan fokus terhadap informasi yang disampaikan secara detil sehingga kita dapat merasakan emosi atau pikiran dari si pembicara saat menyampaikan informasi tersebut.§ Empathic ListeningMerupakan tingkat tertinggi dari listening karena kegiatan ini membutuhkan konsentrasi, rentan waktu, dan penilaian juga empati terhadap informasi yang disampaikan.

28

Page 29: Critical People Skill

RINTANGAN DALAM LISTENING

Saat kita sedang mendengarkan, apakah itu sebuah informasi dari televisi, dalam sebuah perkuliahan atau seminar, mendengarkan komplain dari klien maupun sharing seorang teman, seringnya kita menghadapi banyak rintangan untuk bisa mendengarkan dengan baik dan memahami informasi yang didapat.

Beberapa rintangan tersebut biasanya adalah:

§ Adanya gangguan dari luar - seperti suara sirine ambulans/polisi, laba-laba/cicak di dinding (bagi yang phobia maka hal ini akan sangat mengganggu), suara truk lewat, suara orang yang sedang membangun gedung, suara anjing menggonggong, dan sebagainya.

§ Adanya gangguan dari dalam diri kita - kita tidak fokus karena memikirkan hal-hal lain misalnya memikirkan menu makan malam yang akan dimakan di restoran favorit kita, cucian baju menumpuk karena pembantu pulang kampung, pacar akan menjemput dengan mobil yang mana, dan masih banyak lagi.

§ Hasrat untuk berbicara – biasanya kita lebih memilih untuk didengar dibanding mendengarkan dan kita sibuk memikirkan rencana kita dalam merespon si pembicara.

§ Penyimpangan pribadi - mempertahankan pendapat dan menentang pendapat lain dan membiarkan pendapat kita itu menjadi acuan akan kebenaran. Biasanya pendapat orang tua terhadap perilaku anak-anak remaja juga pendapat-pendapat

29

Page 30: Critical People Skill

seorang pendengar yang merasa lebih tahu, lebih berpengalaman dan lebih benar dari si pembicara.

§ Tuntutan yang saling bertentangan - banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan dalam satu waktu atau dalam waktu yang singkat yang menyebabkan kita tidak dapat fokus seperti makan dan menonton televisi sambil menelepon, memandikan anak, menyiapkan bekal sambil memasak, dan lain-lain.

BAGAIMANA CARANYA MENINGKATKAN LISTENING?

Latihan konsentrasi, terus lakukan sampai didapat konsentrasi yang baik tanpa terganggu akan hal lain baik itu gangguan dari dalam diri maupun dari luar.

Latihan untuk mendengarkan dengan baik antara lain:§ Siapkan diri kita untuk mendengarkan. Ini sangat penting, jika kita niat maka kita siap.§ Mendengarkan kata-kata kunci yang biasanya menjadi pesan dari si pembicara.§ Mencatat; biasakan diri untuk mencatat segala sesuatu yang penting dari informasi yang kita dengar dari lawan bicara/pembicara sehingga catatan inilah yang akan mengingatkan kita akan informasi yang pernah kita dengarkan dan dapat kita baca ulang sehingga dapat dipahami.Agar Listening dapat dilakukan dengan efektif, maka hal yang harus dilakukan adalah:• Pemahaman akan pesan yang disampaikan.• Pendengar memegang peranan penting dalam mendengar pesan yang disampaikan.

30

Page 31: Critical People Skill

Hal ini akan membantu pendengar dalam memahami pesan yang disampaikan.

Sepuluh Hal yang Harus Dilakukan agar Listening Menjadi Efektif:

1. Berhenti berbicara! Anda tak dapat mendengar dengan baik jika anda ikut berbicara. Anda hanya akan memikirkan apa yang akan anda katakan daripada memperhatikan apa yang sedang coba disampaikan. Fokus pada si pembicara.

2. Buatlah orang yang sedang berbicara pada kita relaks, tersenyum, dan buat orang tersebut merasa nyaman dan bebas berbicara pada kita. Kita harus terlihat menarik dan tertarik akan topik pembicaraan. Hindari hal-hal yang membuat kegiatan ini terganggu; misalnya dengan mematikan TV atau musik yang sedang diputar, tutup pintu sehingga tidak terganggu suara dari luar, hentikan kegiatan yang sedang kita lakukan, dan perhatikan apa yang sedang disampaikan.

3. Perhatikan bahasa tubuh, mimik muka, intonasi yang keluar, dan gerakan yang dilakukan; 55% pesan yang disampaikan berupa non-verbal, 38% dapat diindikasi dari intonasi, dan hanya 7% yang keluar dari kata-kata. Hanya sedikit orang yang mengetahui bagaimana mendengar lewat sorot mata, hentakan kaki, kepalan tangan, kernyitan alis dan terkadang si pembicara mengigit kuku. Biasanya banyak hal yang tersampaikan dari gerakan-gerakan tersebut. Itulah kunci utama di balik kata-kata yang disampaikan.

31

Page 32: Critical People Skill

4. Dengarkan apa yang tak tersampaikan lewat kata-kata. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan bahwa apa yang disampaikan kepada kita adalah apa yang kita pahami. Seringnya sulit menyampaikan hal-hal penting yang seharusnya disampaikan lewat kata-kata karena terkadang tertutup oleh luapan emosi. Coba cari titik terpenting dari pesan yang sedang disampaikan.

5. Ketahui dengan pasti apa yang disampaikan. Coba untuk mengulang pesan yang disampaikan dan pastikan bahwa itu adalah hal yang sama yang sedang disampaikan. Seorang pendengar yang baik tidak menyimpulkan bahwa ia memahami apa yang dialami. Sebagai pendengar, kita sebaiknya tidak menyampaikan apa yang kita rasakan dan ketahui mengenai masalah seseorang sampai kita pastikan bahwa hal tersebut adalah benar yang disampaikan.

6. Perhatikan akan intonasi yang keluar dari kata-kata yang disampaikan. Ini merupakan media dari bahasa emosional yang disampaikan. Dengarkan untuk memahami, tidak untuk menentang apa yang disampaikan.

7. Konsentrasi pada arti dari emosi yang tersembunyi. Apa sebenarnya yang tersirat dari kata-kata yang terucap? Apa arti dari intonasi yang keluar? Apa arti dari penekanan kata tertentu yang keluar?

8. Sabar. Jangan memotong pembicaraan karena berarti kita tidak menghormatinya dan hal itu akan menyatakan bahwa kita ingin bicara juga daripada mendengarkan. Biarkan si pembicara menyampaikan ide-idenya dan apa yang ada dalam pikirannya. Jadilah pendengar yang sopan dan memberikan si pembicara waktu untuk menyampaikan semua yang ingin disampaikan.

32

Page 33: Critical People Skill

9. Tahan emosi! Jangan sampai emosi kita mengganggu si pembicara dan efisiensikan waktu yang kita berikan kepadanya. Saat kita juga terbawa emosi dalam menanggapi topik si pembicara, maka kita akan membuatnya melakukan pembelaan diri. Sebagai pendengar yang baik, kita tidak harus setuju. Ingat, jangan mendebat walau nantinya kita akan menang dengan argumennya.

10. Berempatilah. Pahami si pembicara. Coba untuk berdiri di kaki orang lain, dalam hal ini coba tempati diri kita sebagai dirinya sehingga kita dapat memahami perasaannya dan memahami apa yang sebenarnya disampaikan.

INGAT!

Listening membantu dalam cara tepat berkomunikasi. Listening adalah kunci dari komunikasi yang baik. Membantu kita dalam memahami apa yang dikatakan orang lain dan kita juga bisa meresponnya dengan baik pula.

Listening membangun kepribadian kita. Seseorang dengan keahlian sebagai pendengar yang baik, adalah orang yang selalu menghargai orang lain dan ini membangun komunikasi yang lebik baik lagi.

Membangun hubungan yang lebih erat. Seorang pendengar yang baik selalu membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Komunikasi membentuk dasar dari segala jenis hubungan dan membantu membangun pemahaman yang lebih baik.

33

Page 34: Critical People Skill

Membantu dalam pekerjaan. Saat kita mempunyai kemampuan sebagai pendengar yang baik maka hal ini akan membantu kita dalam berkomunikasi dengan atasan, klien dan teman kerja.

Membantu meringankan beban orang lain. Seorang pendengar yang baik dapat juga menjadi penyemangat bagi orang lain di saat-saat sulit mereka. Terkadang hanya dengan menjadi pendengar yang baik maka kita sudah membantu orang lain dalam meringankan beban pikiran dan emosinya bahkan hal-hal yang membuatnya depresi. (Sumber: Erna Soewito)

34

Page 35: Critical People Skill

Mendengarkan Aktif / Active Listening untuk Coaching

Salah satu kompetensi seorang Coach adalah Mendengarkan Aktif / Active Listening. Merupakan kemampuan yang sangat penting untuk kesuksesan coach dalam mendukung pencapaian goal kliennya.

Salah satu kunci kesuksesan dari coaching adalah proses mendengarkan yang dilakukan oleh coach. Ingat pareto principle 80 : 20, yakni 80 % waktu dipergunakan oleh coach untuk mendengarkan klien berbicara, dan hanya 20% waktu yang dipakai coach untuk berbicara. Dalam konteks coaching, pareto principle ini sering dikenal dengan istilah: less is more: semakin sedikit seorang coach berbicara, maka semakin banyak hasil yang bisa diperoleh klien dalam sesi coaching itu.

Nah, pada saat coach tidak berbicara itulah sebenarnya dia mendengarkan dan menyimak dengan baik segala sesuatu yang disampaikan oleh kliennya.

Seperti Anda sudah tahu, ketrampilan mendengarkan bisa dibedakan dalam berbagai level. Ada banyak teori dan istilah yang dikeluarkan oleh para ahli mengenai tingkatan kemampuan mendengarkan ini. Pada dasarnya tingkatan ini menunjukkan sejauh mana seorang coach mampu mendapatkan informasi dari apa yang klien ekspresikan pada saat coaching. Ingat ekspresi bisa berupa kalimat verbal (kata-kata yang diucapkan klien) maupun non verbal (intonasi dan bahasa tubuh klien).

Seorang coach yang baik senantiasa perlu memperhatikan nuansa bahasa tubuhnya. Sebab suatu kata bisa secara drastis berubah

35

Page 36: Critical People Skill

makna hanya karena diintonasikan berbeda atau diekspresikan dalam bahasa tubuh berbeda. Bayangkan saja, seseorang mengucapkan kalimat “Atasan saya itu hebat”, sambil mengedipkan satu mata pada Anda. Langsung pikiran Anda berputar, apa maksud dari kedipan mata itu ya?

Active Listening adalah kemampuan untuk fokus sepenuhnya pada apa yang dikatakan dan yang tidak dikatakan oleh si Klien. Artinya, dengan melakukan active listening, maka seorang Coach lebih mudah untuk memahami arti dari apa yang dikatakan dalam konteks keinginan klien, dan mendukung klien dalam mengekspresikan diri.

Ada 8 sub kompetensi dasar yang perlu dilakukan seorang coach dalam melakukan active listening:

1. Keberadaannya adalah untuk klien dan agenda klien, dan bukan untuk agenda coach pada klien

2. Mendengarkan hal yang menjadi konsern /masalah klien, goal, nilai-nilai dan keyakinan tentang apa yang bisa dan tidak mungkin.

3. Membedakan antara kata-kata, nada suara, dan bahasa tubuh

4. Merangkum, parafrase, menegaskan , menyatakan kembali apa yang klien katakan untuk memastikan kejelasan dan pemahaman

5. Mendorong, menerima, mengeksplorasi dan memperkuat ekspresi klien dari apa yang perasaan, persepsi, perhatian kepercayaan, saran, dll dari klien.

6. Mengintegrasikan dan membangun ide-ide dan saran klien

36

Page 37: Critical People Skill

7. Memahami esensi dari komunikasi klien dan membantu klien mencapainya, tanpa terlibat dalam cerita deskriptif yang panjang (disebut bottom line).

8. Memungkinkan klien untuk mencurahkan / mejelaskan situasi tanpa menghakimi atau melabelnya dalam rangka melanjutkan ke langkah berikutnya.

Perhatikan bahwa pada saat coach mendengarkan dengan aktif pada klien, maka efeknya klien akan merasa dimengerti dan tidak dihakimi. Perasaan ini mmiliki efek positf pada dirinya. Akhirnya, klien akan merasa nyaman untuk mengungkapkan berbagai hal penting yang menjadi konsernnya, dan lebih mudah menggali proses kreatif pada pikirannya.

Dalam coaching, mendengarkan menjadi tantangan cukup besar, karena adanya budaya ngrumpi yang cukup tinggi. Kebiasaan orang Indonesia yang suka ngerumpi bisa menyabot keinginan untuk mendengarkan lebih banyak. Kebiasaan memotong isi pembicaraan orang lain juga bisa menjadi kendala seseorang untuk menjadi pendengar aktif yang baik.

Cara termudah untuk menjadi coach yang mampu mendengarkan aktif adalah mempraktekkan dimana saja 8 kebiasaan di atas dalam konteks apapun. Tidak perlu menunggu saat Anda melakukan coaching. Suatu saat jangan kaget saat orang mengatakan Anda adalah orang yang enak di ajak bicara, pdahal faktanya Anda tidak berbicara, namun banyak mendengarkan mereka. (Sumber: indocoaching.com)

37

Page 38: Critical People Skill

Menyembuhkan orang lain dengan Mendengarkan

Mendengarkan, bukanlah pekerjaan sulit. Kita sering melakukannya di manapun, baik saat bersama saudara, anak, suami/istri, teman, orangtua, bahkan orang yang baru saja kita kenal. Tapi tahukah Anda bahwa mendengarkan, jika dilakukan dengan benar, ternyata dapat menyembuhkan suatu penyakit.

Mau tahu rahasia kesuksesan seorang psikolog? Simaklah ilustrasi ini. Seorang klien (bahasa kedokterannya pasien) dengan wajah tegang datang ke ruang praktik seorang psikolog, lalu duduk dengan resah sambil meremas-remas tangan. Selama beberapa menit berlangsung tanya-jawab ringan, seperti ”Langsung dari rumah?”, ”Lama menunggu?”, ”Bagaimana di jalan, lancar?”.

Dan, setelah klien tampak agak tenang, psikolog bertanya, ”Apa yang bisa saya bantu?” Klien pun mulai mengungkapkan masalahnya, mula-mula agak tersendat-sendat, tetapi kemudian makin lancar, dan tanpa terasa satu jam sudah ia mengungkapkan unek-uneknya.

Apa yang dilakukan psikolog? Ia hanya duduk, menatap orang yang sedang berbicara dengan tubuh agak condong ke depan, serta menampilkan dirinya sebagai pribadi yang tenang, ramah, dan santai. Sekali-sekali ia berkomentar ”Oh”, ”Kemudian?”, ”Lalu?”, ”Maksudnya?”, atau ”Bagaimana perasaan Anda?” yang diucapkan dengan penuh perhatian.

Pada akhir pertemuan, psikolog hanya meringkas apa yang diungkapkan klien dan menetapkan waktu untuk pertemuan berikutnya. Lalu, klien dengan wajah berseri, menjabat tangan

38

Page 39: Critical People Skill

sambil mengatakan, ”Terima kasih, saya merasa plong” dan tak lupa pula…. membayar sang psikolog. Nasihat manjur apa yang diberikan sehingga terjadi perubahan pada diri klien yang semula tegang menjadi berseri wajahnya, menjadi plong? Sama sekali tak ada nasihat! Yang terjadi adalah psikolog melakukan active listening (mendengarkan secara aktif).

Active listening

Mendengar (hearing) berbeda dengan menyimak (listening), walaupun keduanya sama-sama menggunakan telinga. Contohnya, kalau kita sedang makan malam bersama keluarga di sebuah restoran dan ada seorang penyanyi yang sedang melantunkan sebuah lagu diiringi musik jazz di panggung, apakah kita mendengar nyanyian dan musik itu? Tentu saja mendengar, tetapi karena sedang bercakap-cakap sambil menikmati makanan lezat, kita tidak dapat menyimak alunan lagu dan musiknya.

Jadi, listening adalah mendengar dengan penuh perhatian dan berusaha turut menghayati apa yang didengarnya. Bagaimana dengan active listening yang biasa dilakukan dalam konsultasi psikologi seperti contoh tadi? Tentu saja intensitasnya harus lebih tinggi karena active listening adalah kesediaan dan kemampuan serta keterampilan untuk mendengarkan orang lain dengan sengaja dan penuh perhatian, sehingga maksud si pembicara dapat dipahami, dan perasaan-perasaannya dapat diketahui dan dihayati.

Menerapkan prinsip SOLER

39

Page 40: Critical People Skill

Active listening terungkap juga secara non verbal, antara lain lewat posisi tubuh yang menunjukkan perhatian seperti dirumuskan dalam SOLER, yaitu:

S: Face the other person Squarely (hadapi lawan bicara dengan tatap muka, tidak menyamping, apalagi membelakanginya)

O: Keep an Open posture (tangan terbuka, tidak terlipat di dada, masuk ke kantong, atau bertolak pinggang). L: Lean towards the other person (condongkan tubuh sedikit, kira-kira 15 derajat ke arah lawan bicara Anda) E: Keep Eye contact (tatap mata lawan bicara, tidak langsung pada bola matanya, tetapi di dahi, sedikit di atas alis. Dan, bukan terus-menerus dipelototi). R: Be Relaxed, please. (santai, ramah, dan dengan wajah yang jernih. Jangan mendengarkan orang lain sambil bekerja atau menelepon). Apakah boleh tersenyum? Tentu saja boleh ikut tersenyum, asal di saat orang itu merasa lucu dengan ceritanya sendiri. Jangan tersenyum saat ia menceritakan kesedihannya.

Menerapkan prinsip SOLER dengan baik menandakan kita menaruh perhatian pada lawan bicara, sehingga ia merasa bebas untuk mengungkapkan keluhan-keluhannya. Dan begitu keluhan-keluhan terungkap, hasilnya adalah kelegaan. (Sumber: Nirmala)

40

Page 41: Critical People Skill

Mimpi RajaAlkisah, suatu hari seorang raja terbangun dari tidurnya. Rupanya, sang raja baru saja mendapat mimpi buruk yang penuh teka-teki. Dengan napas masih terengah-engah, sang raja berteriak memanggil hulubalang kerajaan. "Hulubalang... panggil peramal istana sekarang juga. Cepaaat...!" Hulubalang tergopoh-gopoh pergi menunaikan perintah raja tanpa berani bertanya siapa peramal yang dikehendaki raja.

Tak lama, seorang peramal kerajaan menghadap. Raja langsung membeberkan mimpinya dan meminta si

peramal mengartikannya. "Aku bermimpi aneh sekali. Dalam mimpi itu, gigiku tanggal semua. Hah... pertanda apa ini?" tanya sang raja.

Setelah mengadakan perhitunga dan penanggalan secara cermat dan teliti, dengan sedih si peramal berkata, "Mohon ampun, Baginda. Dari penerawangan hamba, mimpi itu membawa pesan, bahwa kesialan akan menimpa Baginda. Karena, setiap gigi yang tanggal itu berarti seorang anggota keluarga kerajaan akan meninggal dunia. Jika semua gigi tanggal, berarti kesialan besar, semua anggota keluarga kerajaan akan meninggal dunia!"

Bagai disambar geledek, raja langsung merah padam mukanya. Perlambang buruk yang disampaikan si peramal itu membuatnya marah besar. Raja langsung memerintahkan

41

Page 42: Critical People Skill

supaya peramal itu dihukum. Walau begitu, kegundahan hati sang raja tidak juga mereda. Raja masih gelisah dan merasa tidak puas. Lalu sang raja memerintah hulubalang untuk memanggil peramal yang lain. Segeralah seorang peramal baru datang menghadap sang raja.

Kali ini, setelah mendengar penuturan mimpi sang raja, peramal itu tersenyum. "Baginda Raja, dari penerawangan hamba, mimpi itu membawa pesan bahwa Baginda adalah orang yang paling beruntung di dunia. Paduka berumur panjang dan akan hidup lebih lama dari semua sanak keluarga Baginda," kata peramal dengan nada riang dan bersemangat.

Mendengar perkataan peramal tersebut, mendadak secercah senyum mengembang di muka sang raja. Tampaknya, sang raja

sangat senang dengan perkiraan peramal tadi. "Kamu memang peramal yang pandai dan hebat. Dan sebagai hadiah atas kehebatanmu itu, aku hadiahkan 5 keping emas untukmu. Terimalah..."

Setelah peramal kedua itu pergi, sang raja bertanya kepada penasihat istana tentang kualitas dan keakuratan kedua peramal tadi. Penasihat istana yang telah menyaksikan peristiwa tersebut, dengan berani dan bijaksana berkata,"Baginda. Menurut hamba, peramal pertama mengartikan tanggalnya gigi baginda sama artinya dengan meninggalnya kerabat Baginda. Sementara peramal kedua mengartikan Baginda berumur lebih panjang dibandingkan kerabat Baginda. Sesungguhnya, kedua peramal itu menyatakan hal yang sama. Yaitu, semua kerabat Baginda akan meninggal lebih dulu, dan

42

Page 43: Critical People Skill

Baginda seoranglah yang hidup lebih lama."

Kemudian, penasihat istana menyimpulkan, "Jadi sebenarnya, kedua peramal tadi mempunyai kualitas yang setara. Yang membedakan hanyalah cara penyampaian mereka. Peramal pertama berbicara apa adanya tanpa memikirkan dampak negatifnya. Sementara peramal kedua menjawab dengan cerdik dan bijak sehingga Baginda merasa senang dan memberinya hadiah."

43

Page 44: Critical People Skill

Kisah Penjual Ikan Segar

Seseorang pedagang ikan memulai berjualan di pasar dipagi hari. Agar dapat menarik pembeli ia memasang papan pengumuman bertuliskan "HARI INI DI SINI DIJUAL IKAN SEGAR"

Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya. "Mengapa kau tuliskan kata HARI INI? Bukankah kau memang hari ini berjualan, bukan kemarin atau besok?"

Pedagang ikan itu berpikir dan menjawab, "Iya, kau benar." Kemudian ia menghapus tulisan "HARI INI" dan di papan tersebut tulisan berkurang menjadi "DISINI JUAL IKAN SEGAR"

Beberapa saat kemudian datang pembeli ke dua. Pembeli tersebut juga menanyakan tulisan di papan, "Mengapa kau tulis kata DI SINI ? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DI SINI , bukan DI SANA atau di tempat lain?"

"Benar juga!" pikir si pedagang ikan tersebut, lalu dihapusnya kata "DI SINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".

Tidak lama kemudian datang pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya.

44

Page 45: Critical People Skill

"Mengapa kau pakai kata SEGAR ? bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"

"Benar juga" pikir si pedagang ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN"

45

Page 46: Critical People Skill

Studi Kasus Ahok: Komunikasi Itu Cara, Bukan Hanya IsiDody MawardiCara berkomunikasi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Purnama, mendapatkan sorotan. Bukan kali ini sesungguhnya, cara komunikasi Ahok menjadi perhatian. Sejak pertama kali menjabat sebagai wagub, sejumlah kalangan mempermasalahkannya, atau minimal membahasnya. Ahok memang unik, karena setiap kali bicara selalu berapi-api, peuh semangat, dan lantang. Buat sebagian orang, kesan Ahok adalah arogan. Banyak orang yang tidak suka lalu mengkritiknya. Kali ini lebih ramai lagi, karena Prabowo Subianto pun memberikan kritikan. Prabowo adalah bos besarnya Ahok di partai Gerindra.Saya, tidak akan mengupas Ahok dari sisi politik, melainkan dari sudut pandang ilmu komunikasi. Dalam ilmu komunikasi, cara

berkomunikasi memegang peranan amat penting. Bahkan, kadang-kadang jauh lebih penting dibanding isinya. Mungkin Anda pernah mendengar kalimat ini:“Suatu hal yang salah, jika disampaikan terus menerus dan berulang-ulang, bisa menjadi sebuah kebenaran.”Mbahnya ilmu Komunikasi Wilbur Schram, seorang pakar asal Kanada, memang tidak menyebutkan cara sebagai sesuatu yang utama dalam teorinya. Dia hanya menyebutkan komunikasi sebagai “siapa mengatakan apa kepada siapa melalui media apa dengan dampak apa…” Tidak ada tambahan dengan cara apa?Dalam perkembangan ilmu komunikasi kemudian diketahui bahwa cara, sungguh vital posisinya dalam ilmu ini. Cara, menyangkut dengan media apa dan simbol komunikasi apa yang dipakai. Beda media beda pula simbolnya. Misal, jika kita

46

Page 47: Critical People Skill

berkomunikasi lewat telepon, maka semua simbol terkait dengan suara. Benar? Tidak ada simbol tertulis di sana. Sebaliknya jika media yang kita gunakan adalah e-mail atau surat menyurat. Maka, simbol yang digunakan biasanya adalah tulisan.Dua Jenis SimbolTerkait dengan simbol, terdapat dua kategori besar yaitu simbol verbal (berupa kata-kata terucap atau tertulis) dan simbol non verbal (yang tidak terucap atau tertulis). Mana yang lebih besar dampaknya dalam berkomunikasi, verbal atau non verbal?Berbagai penelitian dan riset komunikasi menunjukkan bahwa simbol non verbal lebih besar dampaknya dalam berkomunikasi (perbandingannya 70:30). Artinya, jika kita berkomunikasi dengan orang lain, menggunakan simbol verbal berupa kata-kata terucap, akan sia-sia jika non

verbalnya tidak mendukung. Contoh, Anda memuji seseorang dengan ucapan, “Kerja Anda bagus!” tapi disampaikan dengan cara berteriak, dan mata Anda tidak melihat kepada orang tersebut. Mungkin orang yang dipuji akan merespon, “Ini memuji atau ngejek sih?” atau “Mujinya ikhlas tidak sih?”Non verbal banyak sekali jenisnya. Mulai dari bahasa tubuh, gerak tubuh, bahasa diam, ekspresi, parabahasa (intonasi, pitch control, penekanan, speed, dll), jarak, waktu dan lain sebagainya. Kita harus pelajari hal itu dengan baik, jika ingin tujuan komunikasi kita tercapai. Kalau kita mengabaikan komunikasi non verbal maka kita terancam oleh kegagalan tercapainya tujuan komunikasi.“Maksud saya kan baik…” begitu ucap seseorang tentang isi komunikasinya, namun dikritik cara berkomunikasinya.

47

Page 48: Critical People Skill

Benar, maksud kita baik, isi komunikasi kita baik, tapi kalau cara menyampaikannya tidak klop, maka dampak yang akan diterima oleh orang lain akan berbeda. Bukankah kita ingin maksud dan penerimaannya klop. Kalau maksud kita baik maka diterima pula dengan baik, begitu bukan? Nah, kalau demikian maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus dan wajib memperhatikan cara kita berkomunikasi (non verbal).Komunikasi bukan Hanya IsiSalah satu guru praktik komunikasi saya, Dr. Ponijan Liaw, berulang-ulang selalu menyampaikan bahwa komunikasi bukan hanya isi. Dalam berbagai bukunya, dalam tweep di twitternya dan dalam setiap seminar komunikasinya, Mr. Po (sapaan akrabnya) tak henti-henti mengkampanyekan cara berkomunikasi yang benar sebagai sebuah skil utama. Kalau komunikasi hanya

sekadar isi, maka cara tidak lagi dibutuhkan. Faktanya justru sebaliknya, isi menjadi nomor dua setelah cara.Buat pak Ahok, dan juga para tokoh publik lainnya, termasuk artis, ingat-ingatlah sejak sekarang, bahwa cara Anda berkomunikasi jauh lebih penting dibanding isinya. Masyarakat akan lebih mudah menilai seseorang dari cara bicaranya atau cara menulisnya, dibanding menilai isinya. Tentu akan sempurna, jika caranya mantafff dan isinya pun yahud. Lengkaplah sudah!

48

Page 49: Critical People Skill

Menangkap Pesan Tanpa Kata

Bahasa non-verbal memiliki

peran yang hampir sama penting dengan bahasa verbal.

Bahasa non-verbal merupakan salah satu aspek penting dalam proses komunikasi manusia sehari-hari. Setiap individu hendaknya mampu memahami apa pesan di balik silent message tersebut. Bahasa non-verbal atau the silent message, yakni:

1. Eye Contact Ketika berbicara, hendaknya kita menatap mata audiens dan menyesuaikan suasana. "Ketika kita mendengar kisah sedih, seharusnya kita menatap dengan mata sendu," terangnya.

2. Face Expression

Bahasa non-verbal ini meliputi ekspresi wajah sedang bahagia, marah, atau bingung. Meskipun tampaknya sepele, ekspresi wajah cukup penting dalam berkomunikasi. "Emosi itu menular. Ketika kita dengan tulus tersenyum pada orang, orang itu akan ikut tersenyum. Ketika orang menangis, kita akan trenyuh," papar Kamma.

49

Page 50: Critical People Skill

3. Posture/ Body Language Agar lebih terlihat meyakinkan, sikap tubuh juga harus diperhatikan. Jangan sampai tangan disembunyikan di belakang karena kita akan terlihat membosankan.

4. Gesture/ Gerakan Tangan Saat berbicara, entah dalam keadaan berdiri maupun duduk, iringi juga dengan gerakan tangan. Tangan sebelah kanan menunjukkan hal positif, sedangkan tangan kiri menunjukkan hal negatif. Saat mengatakan "oke", jangan sampai jempol kiri yang Anda tunjukkan. Gunakan jempol tangan kanan atau justru kedua tangan.

5. Haptics Bila sudah akrab, orang akan memberikan tepukan di tangan saat berjabat tangan.

6. Paralinguistik

Paralinguistik merupakan seni menunjukkan suasana melalui intonasi dan diksi.

7. Proxemics Sesekali perhatikan jarak ketika berbicara dengan lawan Anda. Jika sudah akrab, lawan bicara akan berdiri dengan jarak yang relatif dekat dengan Anda.

8. Appearance Appearance merupakan wujud Anda yang tampak saat Anda sedang berbicara. Bahasa tubuh pun mampu berbicara. Tanpa kata-kata, kita dapat mengartikannya.

50

Page 51: Critical People Skill

51

Page 52: Critical People Skill

Lost messageManaging Director akan membisikkan kalimat kepada Division Head-nya yang harus meneruskan pesan tersebut ke bawahannya. Percakapan Managing Director ke Division Head :“Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa

melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja.”Division Head ke Department Head :“Sesuai dengan perintah Managing Director, besok pada jam sembilan pagi akan ada gerhana

matahari total. Bila hari hujan, kita tidak bisa berkumpul di lapangan untuk melihatnya dengan berpakaian rapi. Dengan demikian, peristiwa hilangnya matahari ini akan dijelaskan oleh Managing Director di kantin. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari.”Department Head ke Section Head :“Sesuai dengan perintah Managing Director, besok kita akan mengikuti peristiwa hilangnya matahari di kantin pada jam sembilan pagi dengan berpakaian rapi. Managing Director akan menjelaskan apakah besok akan hujan atau tidak. Ini

52

Page 53: Critical People Skill

adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari.”Section Head ke Supervisor :“Jika besok turun hujan di kantin, kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari, Managing Director, dengan berpakaian rapi, akan menghilang jam sembilan pagi.”Supervisor ke Foreman :“Besok pagi, pada jam sembilan, Managing Director akan menghilang. Sayang sekali, kita tidak bisa melihatnya setiap hari.”

53

Page 54: Critical People Skill

1Miskomunikasi Salah Satu Sumber BencanaKita mengenal “Komunikasi” yang bersifat multidisipliner yang sangat luas, yang menyangkut berbagai aspek kehidupan dengan berbagai pendekatan ilmiah dari berbagai sudut pandang keilmuan. Jadi tidak mengherankan, jika pada hampir semua cabang ilmu pengetahuan terdapat penggunaan istilah komunikasi.Pembahasan mengenai komunikasi berikut ini, tentang komunikasi dalam pelaksanaan pekerjaan dan dampaknya jika komunikasi tidak terjalin dengan lancar atau jika terjadi miskomunikasi.Batasan ‘komunikasi pelaksanaan pekerjaan’, ialah : “Interaksi antar manusia, meliputi proses hubungan yang dinamis antara atasan dan bawahan sesuai dengan fungsi dan tugas

masing-masing, berupa pertukaran informasi sesuai jenis pekerjaan masing-masing, selama berlangsungnya pelaksanaan suatu pekerjaan, dengan tujuan efektifitas, efisiensi dan keselamatan.”Pada praktik komunikasi pelaksanaan pekerjaan oleh siapapun, terbagi dua :1. Komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan berjalan dengan lancar, sehingga akan mencapai tujuannya, jika :1.1. Antara atasan dan bawahan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, terjadi saling memahami selama proses pertukaran informasi tersebut.1.2. Sifat informasi yang disampaikan oleh bawahan pelaksana kepada atasan, berupa semua perkembangan dan kejadian apapun selama melaksanakan pekerjaannya.1.3. Sifat informasi yang disampaikan oleh atasan kepada bawahan pelaksana,

54

Page 55: Critical People Skill

berupa petunjuk yang lengkap, terinci, jelas dan mudah difahami oleh bawahan pelaksana dan juga disertai perintah yang jelas.1.4. Dinamika pertukaran informasi sesuai dengan dinamika perkembangan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, terutama yang bersifat mobilitas seperti kendaraan, jika kecepatan rendah maka ‘ukuran pertukaran informasi per-tiga detik’ mungkin cukup memadai, tetapi jika pada kecepatan tinggi ukurannya harus ’per-setengah detik’ ukuran ini bersifat relatif karena disesuaikan dengan medan dan sifat dari pekerjaan yang sedang dilaksanakan.1.5. Adanya aktifitas dari semua orang yang terlibat dengan pelaksanaan pekerjaan untuk menyampaikan informasi secara reaktif dan terus menerus selama pelaksanaan pekerjaan.

1.6. Adanya kebersamaan momentum waktu dalam penyampaian informasi dari semua bawahan pelaksana kepada atasan dan dari atasan kepada semua bawahan pelaksana serta tidak ada yang menunda waktu untuk penyampaian informasi.1.7. Adanya sikap peduli dan partisipasi dari semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing, sehingga proses akselerasi pelaksanaan pekerjaan semuanya berjalan secara serempak atau bersamaan waktunya.1.8. Dinamika proses pertukaran informasi selama berlangsungnya pekerjaan tidak terhenti walau sesaat, dan selalu berjalan dengan lengkap, tepat, dan akurat2. Komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan tidak berjalan lancar atau terjadi miskomunikasi, sehingga tidak akan mencapai tujuannya, jika :

55

Page 56: Critical People Skill

2.1. Antara atasan dan bawahan tidak saling memahami selama proses pertukaran informasi tersebut, mungkin karena beda bahasa, beda pola pikir, beda intelegensia dan lain-lain.2.2. Bawahan pelaksana, tidak menyampaikann informasi, tidak memberitahukan atasannya tentang perkembangan dan kejadian saat ini (atau detik ini) selama melaksanakan pekerjaannya, mungkin karena dianggap tidak berarti dan hanyalah kerjadian yang kecil sekali sehingga merasa tidak perlu untuk disampaikan.2.3. Atasan tidak menyampaikan informasi cukup, sehingga petunjuknya tidak lengkap, tidak terinci, tidak jelas dan sulit difahami oleh bawahan pelaksana, dan juga disertai perintah yang tidak jelas, sehingga bawahan pelaksana bingung harus mengerjakan apa.2.4. Dinamika pertukaran informasi tidak sesuai dengan

dinamika perkembangan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, sehingga terjadi keterlambatan dalam proses pertukaran informasi yang dibutuhkan.2.5. Terhentinya aktifitas dan partisipasi dari beberapa orang atau semua orang yang terlibat dengan pelaksanaan pekerjaan, sehingga mereka tidak menyampaikan informasi dan bersikap pasif.2.6. Tidak adanya kebersamaan waktu dalam penyampaian informasi dari tiap bagian kepada atasan, sehingga atasan tidak dapat dengan segera untuk mengubah kebijaksanaan dalam proses pelaksanaan pekerjaan, karena kurangnya informasi yang dibutuhkan.2.7. Adanya sikap tidak peduli dan tidak berpartisipasi dari sebagian atau semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga proses akselerasi pelaksanaan pekerjaan tidak

56

Page 57: Critical People Skill

serempak atau tidak bersamaan waktunya.2.8. Dinamika proses pertukaran informasi selama berlangsungnya pekerjaan terhambat atau terhenti walau sesaat, dan berjalan dengan tidak lengkap, kurang tepat, dan kurang akurat.

Kapal TitanicTerjalinnya komunikasi oleh semua pelaksana pekerjaan, harus selalu berlangsung dan tidak boleh berhenti dan tidak boleh terjadi miskomunikasi baik di daratan, dilautan maupun di udara. Dan haruslah disadari oleh semua orang, bahwa terjalinnya komunikasi ini tidak boleh terganggu oleh sinyal apapun.Miskomunikasi adalah salah satu sumber bencana, contoh kasus : Tragedi yang menimpa kapal laut terbesar dan

termewah yakni kapal “Titanic”

57

Page 58: Critical People Skill

58

Page 59: Critical People Skill

59

Page 60: Critical People Skill

Cerita tentang Everybody, Somebody, Anybody dan Nobody.Ini adalah cerita tentang 4 orang yang bernama Everybody, Somebody, Anybody, dan Nobody.Ada satu tugas penting yang

harus dikerjakan dan Everybody diminta untuk

mengerjakannya. Everybody yakin bahwa Somebody akan mengerjakannya. Sebetulnya

Anybody dapat mengerjakannya, tetapi

Nobody yang mengerjakannya. Somebody

marah sebab itu tugas Everybody. Everybody pikir

bahwa Anybody dapat

mengerjakannya, tetapi Nobody sadar bahwa Everybody tidak akan

mengerjakannya. Akhirnya, Everybody menyalahkan

Somebody yang sebetulnya Nobody diminta oleh

AnybodyCerita diatas sudah

memberikan cantoh bagaimana seharusnya kita bertindak dalam sebuah kelompok. Demikianlah cerita mengenai Everybody, Somebody, Anybody, dan Nobody.Semoga cerita diatas dapat menjadi inspirasi kita dalam bertingkah laku di dalam kehidupan sehari-hari.

60

Page 61: Critical People Skill

Cinta Nenek kepada Kakek

Untuk menyambut tahun baru 2014, seorang nenek ingin memberikan kejutan atau surprise kepada sang kakek (mangsudnya suami sang nenek itu bukan kakeknya si nenek) yaitu dengan berdandan sedikit seksi. Lalu ia menghampiri suaminya (sang kakek) lalu berkata:”Gimana yayang dadananku?”. Jawab kakek: “Haiiya pakaian opo kuwi, mbok ra sah neko-neko biasa wae!”. Karena kejutannya kurang ditanggapi sesuai harapan sang nenek, maka ia tidak tinggal diam …

malah ia pakai pakain lebih seksi lagi, yaitu pakai daster dari kain yang tembus pandang. EEee dasar kakek tak tahu diri dengan maksud si nenek, ia bilang: “Pakaian opooo kuwi maneh…. “. Karena jengkel, akhirnya sang nenek menghampiri

sang kakek tanpa sehelai bajupun alias bugil sambil bilang: “Gimana….kalau gini?”. Jawab kakek: “Mbok pakaiannya diseterika dulu kok tampak kisut-kisut gitu to?”. Jawab sang nenek: “oooalah …. dasar katarak pakne…”.

61

Page 62: Critical People Skill

X : Ada 500 bata di pesawat, jatuh satu tinggal berapa?

Y : 499X : Pertanyaan selanjutnya,

bagaimana cara memasukkan gajah ke dalam kulkas?

Y : buka kulkas, masukkan gajah, tutup kulkas.

X : Sebutkan 4 langkah memasukkan kuda ke dalam

kulkas?Y : Buka kulkas, keluarkan

gajah, masukkan kuda, tutup kulkas.

X : Singa mengadakan pesta ulang tahun, semua hadir

kecuali 1 hewan. Siapakah itu?Y : Kuda, soalnya masih di

dalam kulkas.

X : Bagaimana caranya seorang nenek

menyeberangi danau yang penuh buaya?Y : tinggal lewat aja, kan buaya lagi ikut pesta ultah si singa.

X : pada akhirnya nenek tersebut tetap meninggal, kenapa?

Y : ???

62

Page 63: Critical People Skill

Kemajuan Indonesia di bidang komunikasihttp://cerita-humor.info/kemajuan-indonesia-di-bidang-komunikasi/

Tiga negara, yaitu Amerika, Inggris, dan Indonesia berlomba-lomba menentukan siapa diantara mereka yang lebih dulu menggunakan teknologicanggih dengan meneliti keadaan tanah negaranya masing-masing untuk melihat siapa yang terhebat di masa yang lalu.Disepakati penelitian dimulai dari Amerika trus Inggris & terakhir Indonesia.

Di Amerika, stl penggalian sudah mencapai 1000 meter maka ditemukan kabel tembaga, maka Team Amerika dengan banggannya menyimpulkanbahwa 1500 tahun yang lalu

telah dibangun jalur telepon

dengan memakai tembaga di Amerika.

Di Inggris, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 1000 m tidak ditemukan kabel tembaga, tetapi setelah mencapai kedalaman 1500 m ditemukan serpihan kaca maka Team Inggris tersebut dengan bangganya menyimpulkan bahwa 2500 tahun yang lalu telah dibangun jalur komunikasi dengan memakai Fiber Optik di Inggris

Dan terakhir di Indonesia, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 500 m

63

Page 64: Critical People Skill

dan 1000 m sampai seterusnya tidak ditemukan apa-apa, lalu dgn sangat bangganya, maka Team Indonesia menyimpulkan bahwa 5000 tahun yang lalu komunikasi di sini telah menggunakan wireles.

64

Page 65: Critical People Skill

MiskomunikasiSuatu pagi yang indah di sebuah sekolah dasar, seorang guru yang begitu berdedikasi mengajar anak2 muridnya tentang betapa bahayanya minuman keras kepada mereka. Sebelum memulai pelajarannya pada hari itu dia telah mengambil 2 ekor cacing yang hidup, sebagai sampel dan dua gelas yang masing2 berisi dengan air mineral dan arak..

“Coba perhatikan murid2.. lihat bagaimana saya akan

memasukkan cacing ini kedalam gelas, perhatikan

betul2. Cacing yang sebelah kanan saya, akan saya masukkan ke dalam air

mineral sedangkan cacing

yang sebelah kiri saya akan masukkan ke dalam arak.

Perhatikan betul2.”Semua mata tertuju pada

kedua ekor cacing itu. Cacing yang berada dalam gelas yang berisi air mineral itu berenang

di dasar gelas, sedangkan cacing yang berada di dalam arak tergeletak lalu mati. Si

guru tersenyum lebar melihat anak2 muridnya memberikan perhatian pada pelajarannya.

“Baiklah murid2, apa yang kamu dapat dari pelajaran

yang saya tunjukkan tadi??”Dengan penuh yakin anak2

muridnya menjawab,Untuk menghindari

cacingan….. minumlah arak………

65

Page 66: Critical People Skill

Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue

Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?"Ibu : "Sudah hampir 30 tahun.Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?" ...Ibu : "Anak saya ada 4, yangke-1 di KPK,ke-2 di POLDA,ke-3 di Kejaksaan dan yangke-4 di DPR, jadi mereka sibuksekali pak..."

Presiden kemudianmenggeleng-gele -ngkan kepala karena kagum...

Lalu dengan percaya diri Bapak Presiden berbicara

kesemua hadirin yang menyertai beliau, "Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi...karen -a kalau mereka korupsi,pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumahmewah..."

Lalu sambil mengarahkan mikeyang sedang di pegangnya ,Bapak Presiden kembaliberbicara kepada wanita penjual kue tersebut ...Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK,KEJAKSAAN dan DPR?"

Lalu dengan polosnya sang wanita penjual kue tersebut itu berkata :"Sama... mereka berjualan kue juga disana ..."

Bpk : @#$%$^@%#Kejang-kejang

66

Page 67: Critical People Skill

1“Besok akan ada gerhana matahari total pada jam sembilan pagi. Ini adalah kejadian yang tak bisa kita lihat setiap hari. Untuk menyambut dan melihat peristiwa langka ini, seluruh karyawan diminta untuk berkumpul di lapangan dengan berpakaian rapi. Saya akan menjelaskan fenomena alam ini kepada mereka. Bila hari hujan, dan kita tidak bisa melihatnya dengan jelas, kita berkumpul di kantin saja.”

2“Pencuri mencari-cari cara agar hasil curiannya tidak dicari-cari oleh pencari hasil curian yang sedang mencari-cari.”

3“Menunda-nunda satu pekerjaan yang seharusnya tidak ditunda akan berakibat tertundanya pekerjaan itu.”

4“Susu sapi itu rasanya tidak sama dengan susu mama saya yang tidak suka minum susu sapi ini.”

5Telepon genggam berdering muncul gambar amplop di layar berarti sebuah pesan singkat masuk di ponselku”

6Mesin pabrik tidak berhenti walaupun semua sedang nonton bola sambil merokok di kantin tetapi tidak ada yang menjamin hasil baik.

7Jika besok hari sudah terang sudah saatnya berterus terang dengan mengatakan yang

seterang-terangnya bahwa terang tidak akan terus-menerus terang.

67

Page 68: Critical People Skill

Critical People Skill

Allman IndonesiaPerkantoran Pulomas Blok 11 No 8 Kayu putih

Jakarta 13260Tel (21) [email protected]@allman.co.id

Program director:Ady [email protected]

Sebagian dari gambar, artikel dan gagasan dalam buku ini adalah milik masing-masing pemiliknya.

68